Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Penutup
Bahasa Indonesia · Penutup
Suratno

24/08/2021 11:54:18

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

204

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Aktif intransitif : kalimat aktif yang tidak memerlukan objek.

(103)

Aktif transitif

: kalimat

aktif yang memerlukan objek.

(103)

Aktual

: berdasarkan kenyataan, benar-benar terjadi.

(100)

Akupuntur

:

pengobatan/pemeriksaan dengan tusuk jarum (cara

pengobatan Cina).

(31)

Aliterasi

:

pengulangan bunyi di bagian awal kata.

(99)

Alur

:

aturan, jalan cerita.

(14, 43, 54, 135, 200)

Alusio

:

majas yang membandingkan seseorang dengan objek lain

secara langsung.

(26)

Analitik

:

metode dalam menganalisis tokoh melalui penggambaran

langsung.

(135, 189)

Antagonis

:

tokoh yang jahat.

(43, 135, 189)

Argumentatif

:

karangan yang berisi pendapat/penjelasan.

(126, 127, 129, 194)

Arloji

: jam

tangan, jam saku.

(13)

Artikel

: bagian dari karangan dalam majalah.

(10, 100, 101, 141)

Asosiasi

:

majas yang membandingkan dua hal yang mirip.

(25, 129,

169)

Bait

:

kesatuan puisi yang terdiri atas beberapa baris seperti pantun.

(21, 83, 85, 104, 177)

Budaya

:

pikiran dan akal budi.

(6, 9, 104, 143, 173, 176, 196,

121, 122)

Buih

:

ombak.

(51)

Cakrawala

:

lengkungan langit.

(97)

Cleaning service

: petugas yang membersihkan ruangan pada suatu kantor.

(56)

Dehem

:

batuk-batuk kecil.

(201)

Deklamasi

: pembacaan sajak dengan intonasi yang tepat sesuai dengan

penghayatan.

(49)

Deskriptif

: pemaparan.

(34, 35, 36, 126)

Diagram

:

bentuk grafik/gambar.

(129, 161, 162)

Dialog

:

percakapan antara dua orang.

(17)

Diksi

:

pilihan kata.

(22, 38, 196)

Diskusi

: pertemuan

untuk tanya jawab tentang suatu masalah.

(9, 53, 76, 102, 115, 158, 176)

Distikon

:

bentuk puisi yang terdiri atas dua baris satu bait.

(105,

107)

205

Glosarium

Dodol

: panganan yang dibuat dari tepung ketan.

(11, 12)

Dongeng

: je

nis karya sastra lama yang bersifat khayal.

(14,

121, 122, 135)

Drama

:

cerita yang dipentaskan.

(56)

Dramatik

:

teknik penggambaran tokoh.

(135, 189)

Ekspresi

: mampu mewakili ungkapan perasaan.

(67, 22, 28, 29,

83, 176, 201)

Etika

: nilai mengenai yang salah

dan yang benar sesuai anggapan

masyarakat.

(196)

Frase

:

kelompok kata.

(62, 63, 64)

Gizi

:

zat makanan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh bagi

pertumbuhannya.

(31, 39, 40)

Grafik

:

gambar yang menunjukkan naik turunnya suatu hal/

informasi.

(60, 100, 127, 162, 161, 162)

Hikayat

: karya

sastra lama yang bercerita mengenai kepahlawanan.

(122, 131)

Hiperbola

: gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan.

(26, 98)

Hipertensi

: tekanan darah tinggi.

(32)

Industri

: perusahaan yang membuat/menghasilkan barang-barang.

(166, 169)

Intonasi

: lagu kalimat.

(8, 50, 159)

Kandil

:

cahaya/lilin.

(23, 98)

Karmina

:

pantun kilat (2 baris).

(86)

Konflik

:

pertengkaran, perselisihan.

(54)

Konjungsi

: kata sambung.

(179, 180)

Kritik

:

masukan terhadap sesuatu.

(100, 117, 120)

Kuint

:

puisi baru berjumlah lima baris seuntai.

(105, 107)

Latar/

setting

: keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya

lakon dalam karya sastra.

(64, 81, 101, 121, 131, 135, 166,

173, 184, 199)

Lemak

:

zat vitamin yang diperlukan tubuh.

(31, 32)

Moderator

:

pengarah.

(102)

Naratif

:

jenis karangan yang berupa teknik cerita.

(13, 14, 15,

194)

Ngohiong

:

ramuan bumbu masakan Cina.

(59)

Novel

:

karangan dalam bentuk prosa tentang peristiwa yang

menyangkut kehidupan.

(54, 173)

206

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Oktaf

:

not yang ke-8 atau rentetan 8 not berturut-turut.

(105)

Oriental

: berwajah/berhubungan dengan Cina (Tionghoa).

(45)

Pantun

:

puisi lama asli Indonesia.

(83, 84, 85)

Paragraf ekspositif : jenis karangan yang berisi pemaparan dan informasi.

(59)

Paragraf

:

kesatuan bacaan yang memuat satu gagasan pokok.

(101, 126, 127, 126, 127, 128, 130)

Pendapat

: ide/gagasan yang berupa pernyataan dari seseorang.

(5, 7, 25, 26, 73, 74, 100, 117, 126, 127, 129, 194)

Personifikasi

:

gaya bahasa yang membandingkan benda mati seolah

hidup.

(25, 98)

Pidato

: teknik berbahasa di depan orang banyak.

(193, 195)

Populer

: dikenal dan disukai banyak orang/masyarakat.

(17)

Proporsional

: seukuran, sesuai dengan porsinya.

(31, 32)

Protagonis

:

pemegang peran utama dalam suatu cerita.

(43, 135,

189, 202)

Pulau

:

daratan di antara perairan.

(160, 184, 192)

Regresi

:

pengulangan.

(11)

Reog

: kesenian barong yang berasal dari Ponorogo.

(136, 139)

Retoris

: kalimat yang tidak memerlukan jawaban.

(27)

Rima

:

persamana bunyi pada puisi.

(22, 83, 104)

Ringkasan

: apa yang diringkaskan itu.

(142)

Sajak

:

puisi, karangan terikat yang mementingkan irama, larik,

dan rima.

(21, 22, 159, 160)

Sekstet

:

sajak atau puisi yang terdiri atas 6 baris sebait.

(105,

107)

Selat

:

laut di antara dua pulau.

(190, 192)

Sinopsis

:

singkatan/intisari karangan ilmiah.

(203)

Sistematis

: terstruktur.

(59, 151)

Soneta

:

puisi yang terdiri atas 14 baris dalam 1 bait.

(107)

Soto

:

makanan berkuah yang isinya antara lain tauge dan daging.

(61)

Surat

:

apa yang ditulis, diketik, dicetak yang isinya bermacam-

macam sesuai tujuan penulis dan berisi keterangan/

penjelasan.

(29, 57, 100, 109, 146, 200)

Talibun

:

puisi lama.

(85, 94)

Tanggapan

:

sambutan.

(5, 7, 73 , 75, 100, 141, 102, 109)

Teja

: cahaya merah kekuning-kuningan di langit.

(97)

Terzina

: puisi baru

yang terdiri enam baris seuntai.

(105, 107)

Tokoh

:

bentuk rupa, perawakan tubuh.

(121, 122, 131,

135, 145)

207

Glosarium

Tritagonis

: tokoh

dalam karya sastra yang berperan sebagai pembantu/

penengah.

(43, 189, 135, 140, 202)

Ungkapan

:

kelompok kata yang membentuk makna baru.

(87,

195)

Unsur ekstrinsik

:

unsur yang berasal dari luar karya sastra.

(73, 81, 89)

Unsur intrinsik

:

unsur yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri.

(73, 81, 89)

Volume

:

isi/besarnya benda dalam ruang.

(51)

Watak

:

sifat hakiki seseorang.

(189, 200, 203)

Wawancara

: tanya jawab yang dilakukan untuk memperoleh informasi.

(165, 166)

208

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

A

aktif intransitif 103

aktif transitif 103

aktual 100

akupuntur 31

aliterasi 99

alur 14, 43, 54, 135, 200

alusio 26

analitik 135, 189

antagonis 43, 135, 189

argumentatif 126, 127, 129, 194

arloji 13

artikel 10, 100, 101, 141

asosiasi 25, 129, 169

B

bait 21, 83, 85, 104, 177,

budaya 6, 9, 104, 121, 122, 143, 173,

176, 196

buih 51

C

cakrawala 97

cleaning service

56

D

dehem 201

deklamasi 49

deskriptif 34, 126

diagram 129, 161, 162

dialog 17

diksi 22, 38, 196

diskusi 9, 76, 53, 102, 115, 158, 176

distikon 105, 107

dodol 11, 12

dongeng 14, 121, 122, 135

drama 56

dramatik 135, 189

Indeks

E

ekspresi 22, 28, 29, 67, 68, 176, 201

etika 196

F

frase 62, 63, 64

G

gerundel 29

gizi 31, 39, 40

grafik 100, 127, 160, 161, 162

H

hikayat 122, 131

hiperbola 26, 98

hipertensi 32

I

industri 166, 169

intonasi 8, 50, 159

K

kandil 23, 98

karmina 86

komedi 17

konflik 54

konjungsi 179, 180

kritik 100, 117, 120

kuint 105, 107

L

latar 64, 81, 121, 131, 135, 166, 173,

184, 199

lemak 31, 32

209

Indeks

M

metafora 25, 98

moderator 102

N

naratif 13, 14, 15, 194

ngohiong 59

novel 54, 173

O

oktaf 105

oriental 45

P

pantun 83, 84, 85

paragraf 101, 126, 127, 128, 130

ekspositif 59

pendapat 5, 7, 25, 26, 73, 74, 100,

117, 126, 127, 129, 194

peribahasa 26, 87

personifikasi 25, 98

pidato 193, 195

populer 17

proporsional 31, 32

protagonis 43, 135, 189, 202

pulau 160, 184, 192

R

regresi 11

reog 136, 139

retoris 27

rima 22, 83 104

ringkasan 142

S

sajak 21, 22, 159, 160

sekstet 105, 107

selat 190, 192

sinopsis 203

sistematis 59, 151

soneta 107

soto 61

surat 29, 57, 100, 109, 146, 200

T

tabel 60, 100, 161, 162

talibun 85, 94

taman 35, 44, 84

tanggapan 5, 7, 73, 75, 100, 102, 109,

141

teja 97

terzina 105, 107

tokoh 121, 122, 131, 135, 145

tritagonis 43, 135, 140, 189, 202

U

ungkapan 87, 195

unsur ekstrinsik 73, 81, 89

unsur intrinsik 73, 81, 89

V

volume 51

W

watak 189, 200, 203

wawancara 165, 166

210

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988.

Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Alisyahbana, Sutan T. 1990.

Puisi Lama

. Jakarta: Dian Rakyat.

_____. 1994.

Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia

. Jakarta: Bharata.

Chaer, Abdul. 1995.

Pengantar Semantik Bahasa Indonesia

. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. 1994.

Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing.

Jakarta: Balai

Pustaka.

Depdiknas. 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Effendi, S.1982.

Bimbingan Apresiasi Sastra

. Cetakan ke-3. Jakarta: Tangga Mustika

Alim.

Esten, Mursal. 1995.

Memahami Puisi

. Bandung: Angkasa Pustaka.

Keraf, Gorys, 1984.

Komposisi.

Ende Flores: Nusa Indah

_____. 1997.

Argumentasi dan Narasi

. Jakarta: Gramedia.

_____. 2000.

Diksi dan Gaya Bahasa

. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 1984.

Kamus Sinonim Bahasa Indonesia

. Cetakan ke-3.

Ende Flores: Nusa Indah.

Mahayana, Maman S. dkk. 1992.

Ringkasan dan Ulasan

Novel Indonesia

. Jakarta:

Gramedia.

Moeliono, Anton M. 1984.

Santun Bahasa

. Jakarta: Gramedia.

Moeliono, Anton M. 1985.

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Ancangan

Alternatif dalam Perencanaan Bahasa

. Jakarta: Djambatan.

Moeliono, Anton, dkk. 2001.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai

Pustaka.

Pradopo, Rachmat Djoko, 1987.

Pengkajian Puisi

. Jogjakarta: Gajah Mada Uni-

versity Press.

Purwo, Bambang Kaswati. 1997.

Pokok-Pokok Pengajaran Bahasa dan Kurikulum

1994

. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ramlan, M. 1983.

Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif.

Jogjakarta: CV Karyono.

_____. 1983.

Sintaksis

:

Ilmu Bahasa Indonesia.

Jogjakarta: CV Karyono.

Rani Abdul, dkk

. Intisari Sastra Indonesia

. Bandung: Pustaka Setia.

Rendra, W.S. 1976,

Seni Drama untuk Remaja

. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rosidi, Ajip. 1976.

Laut Biru Langit Biru

. Jakarta: Pustaka Jaya.

Simonangkir, B. 1987.

Kesusastraan Indonesia

. Bandung: CV Pembangunan.

Waluyo Herman J. 1992.

Teori dan Apresiasi Puisi.

Jakarta: Erlangga.

Surat kabar dan majalah:

Kompas, Panasea, Republika, Suara Merdeka, Solopos,

Tempo.

Internet:

www.google.com, www. kesusastraanlama.co.id,

www.indosiar.com, www.liputan6.com, www.sctv.com, www.wikledia.com.

PUSAT PERBUKUAN

Kementerian Pendidikan Nasional

Harga Eceran Tertinggi (HET)* Rp13.160,00

.

ISBN 978-979-095-363-5 (No Jil. Lengkap)

ISBN 978-979-095-364-2 (Jil. 1)

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 81 Tahun 2008 tanggal 11

Desember 2008.

Diunduh

dari

BSE.Mahoni.com