Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Rangkuman
Bahasa Indonesia · Rangkuman
Suratno

24/08/2021 11:54:18

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

37

Kesehatan Kita

• Seorang penyair menciptakan sebuah puisi bukan hanya untuk dirinya

sendiri, namun juga untuk dibacakan atau didengar orang lain.

Identifikasi puisi karya seseorang dapat kamu analisis dari unsur-

unsurnya, antara lain tema, pesan, makna, sajak, dan diksi puisi.

• Pengalaman merupakan suatu peristiwa yang dialami oleh seseorang.

Pengalaman ada yang lucu, menyedihkan, menyenangkan, dan

menakutkan.

• Ketika membaca dua teks yang hampir sama secara ekstensif, dapat

kamu identifikasi persamaan dan perbedaanya.

• Paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi gambaran atau lukisan

mengenai suatu objek/peristiwa.

Kerjakan sesuai perintah!

1. Bacalah puisi di bawah ini!

Ibu Kota Senja

Penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari

Antara kuil-kuil berdaki dan perempuan telanjang mandi

Di sungai kesayangan, o, kota kekasih

Klakson oto dan lonceng term saing-menyaingi

Udara menekan berat di atas jalan panjang yang berkelok

Refleksi

• Ketika mendengarkan puisi, sudah mampukah kamu mengidentifikasi

unsur-unsurnya?

• Bercerita pengalaman secara lisan diperlukan keberanian dan

keterampilan berbahasa yang baik. Dapatkah kamu melakukannya?

• Membaca beberapa teks dari berbagai sumber dengan topik mirip telah

kamu lakukan bukan? Sudah mampukah kamu menemukan

perbedaan dan persamaannya?

• Sudah bisakah kamu menulis paragraf deskriptif dengan berbagai pola

pengembangan?

Kerjakan di buku tugasmu!

38

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Gedung-gedung dan kepala mengabur dalam senja

Mengurai layang-layang membara di langit barat daya

O, kota kekasih

Tekanan aku pada pusat hatimu

Di tengah-tengah kesibukanmu dan penderitaanmu

Aku seperti mimpi, bulan putih di lautan awan belia

Sumber-sumber yang murni terpendam

Senantiasa diliputi bumi keabuan

Dan tangan serta kata menahan napas lepas bebas

Menunggu waktu mengangkut maut

Aku tiada tahu apa-apa, di luar yang sederhana

Nyanyian-nyanyian kesenduan yang bercanda kesedihan

Menunggu waktu keteduhan terlanggar di pintu dini hari

Serta di keabadian mimpi-mimpi manusia

Klakson dan lonceng berbunyi bergiliran

Dalam penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari

Antara kuil-kuil yang kembali

Dan perempuan yang mendaki tepi sungai kesayangan

Serta anak-anak berenang tertawa tak berdosa

Di bawah bayangan asmara istana kejang

Layang-layang senja melambang hilang

Dalam hitam malam tergesa

Sumber-sumber murni menatap terpendam

Senantiasa diliputi bumi keabuan

Serta senjata dan tangan menahan napas lepas bebas

O, kota kekasih setelah senja

Kota kediamanku, kota kerinduanku

(Taufik Ismail)

Coba kamu identifikasi puisi di atas yang meliputi unsur-unsur berikut!

a. Tema

d. Makna

b . Pesan

e.

Rima/sajak

c. Diksi/pilihan kata

f. Gaya bahasa

2. Bacalah kutipan cerita pengalaman di bawah ini!

Rahasia Gigi Ompong Bu Guru

Seperti biasanya, ayahku membuka warung setiap pukul 06.00 WIB.

Walaupun warungnya tidak besar, tapi cukup lengkap. Keuntungannya dapat

menutup kebutuhan sehari-hari dan bisa buat tambahan uang jajan. Maklum,

ayahku hanya seorang pensiunan pegawai negeri.

Ketika itu, karena masih pagi, semua orang di rumah masih pada sibuk.

Ada yang sedang nyiapin sarapan pagi, siap-siap mau berangkat sekolah,

sampai yang membuat gorengan untuk dijual di warung.

39

Kesehatan Kita

Kesibukan seperti itu memang sudah menjadi rutinitas di keluargaku.

Tapi, kadang-kadang aku suka stres juga sih ngeliat orang pada sibuk dan

heboh setiap pagi. Belum lagi kalau mendengar teriakan orang yang mau

belanja di warung kami.

Melihat semua orang pada sibuk, mau gak mau aku harus turun tangan

juga untuk membantu menjaga warung. Padahal, aku paling males yang

namanya jaga warung. Habis, yang belanja suka pada nyebelin. Tapi, hari itu

aku lagi beruntung, sebab yang belanja cowok ganteng, dan aku buru-buru

ke warung untuk melayaninya. Tapi, saking terburu-burunya, sampai-sampai

aku lupa memasang gigi palsuku yang setiap mau tidur aku lepas.

Lalu aku melayani cowok itu dengan ramah. Karena dari tadi cowok itu

senyum-senyum saja, aku jadi serba salah. Saat itu belum kusadari bahwa dia

menertawakan gigiku yang ompong. Ketika datang muridku di TK yang

bernama Via, aku langsung menyapanya dengan ramah. Anehnya, anak itu

malah menertawakanku. Aku pun jadi bingung, dan baru sadar ketika dia

berkata, "Ih, ibu guru kok giginya ompong.... Sama dong kaya gigi Via.''

Semua orang yang ada di warung, termasuk cowok ganteng tadi, tertawa

terbahak-bahak. Spontan saja mukaku langsung merah padam kayak orang

sedang kebakaran jenggot. Aduh malu deh, ketahuan rahasia gigi ompong

ibu guru sama muridnya. Mana ada cowok keren lagi yang memerhatikan.

Cerita Hermiati Tinta Utami dalam Republika Minggu, 18 November 2007

a. Dari cerita pengalaman di atas, coba kamu tentukan hal-hal yang menarik

dan letak kelucuan cerita!

b . Apabila cerita pengalaman di atas diceritakan secara lisan di depan kelas,

hal-hal apa yang harus diperhatikan?

3. Tulislah sebuah paragraf deskriptif dengan pola pengembangan berikut ini!

a. Pola

spasial

b . Pola sudut pandang peristiwa

c. Pola objek (benda, orang, atau binatang)

4. Bacalah dua teks berikut ini, kemudian carilah persamaannya!

Teks 1

30 Balita Dirawat dan Satu Meninggal

Balita penderita gizi buruk terus bertambah. Di Kabupaten Jember, Jawa

Timur jumlah balita penderita gizi buruk tercatat sebanyak 30 balita sejak dua

bulan terakhir, bahkan seorang penderita gizi buruk meninggal dunia dan seorang

lainnya dalam kondisi kritis karena mengalami gizi buruk stadium lanjut.

Faktor kemiskinan dan rendahnya kesadaran para ibu akan kesehatan

bayinya menjadi penyebab terus bertambahnya kasus gizi buruk di Kabupaten

Jember, Jawa Timur. Sepanjang 2 bulan terakhir, Dinas Kesehatan setempat

mencatat 30 bayi dan balita harus menjalani perawatan di sejumlah rumah

sakit dan puskesmas.

40

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Bahkan satu balita bernama Audio Pratama yang sempat menjalani

perawatan selama satu minggu di Rumah Sakit Umum Daerah Subandi

meninggal dunia karena dehidrasi yang cukup parah. Rata-rata penderita gizi

buruk merupakan balita dari kalangan keluarga kurang mampu.

Salah satunya adalah Aditya, meski badannya terlihat gemuk, namun

ternyata balita asal Kelurahan Antirongo, Jember ini menderita gizi buruk

atau sudah akut. Hampir sekujur tubuhnya bengkak dan melepuh. Bahkan

di usianya yang menginjak satu tahun, berat badannya hanya mencapai 6

kilogram, jauh dari berat ideal yang mencapai 14 kilogram.

Menurut Sukasti, nenek Aditya, sejak usia 9 bulan, susu formula Aditya

diganti dengan air gula karena kedua orang tuanya tidak mampu membeli

susu. Menurut dokter, Aditya menderita gizi buruk stadium tinggi atau

mar-

asmus kwashiorkor.

Sumber:

Kompas, 10 Februari 2008

Teks 2

Kasus Balita Gizi Buruk Terjadi Pula di Karawang

Seperti di sejumlah daerah lain, kasus balita bergizi buruk terjadi pula

pada Rachmawati binti Siswoyo di Dusun Bojong Tugu II RT 20/04, Desa

Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

"Anak saya sudah begini sejak lahir 13 Maret 2007, karena saya tidak punya

biaya untuk mengobati," kata ibu dari Rachmawati, Teliyanti (22), di Karawang,

Selasa. Ia menceritakan anaknya sempat dirawat seminggu di Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) dengan menggunakan jasa Askeskin (Asuransi

Kesehatan Masyarakat Miskin), tetapi pelayanannya tidak maksimal.

Sesuai keterangan dokter, Rachmawati menderita paru-paru basah (

bron-

chitis

), pilek, batuk, dan sesak napas. Menurut Teliyanti, semasa di kandungan,

putri sulungnya itu jarang sekali mengkonsumsi makanan bergizi sehingga

berat badan tak memadai. Kondisi Rachmawati terlihat kurus kering dan tidak

seperti bayi sehat pada umumnya. Sementara itu, seorang kader Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) Dusun Bojong Tugu II Rustini (39) mengatakan,

kekurangan gizi pada ibu hamil memengaruhi pertumbuhan janin.

"Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung dengan keadaan gizi ibu

sebelum dan selama hamil," katanya. Mengenai penderitaan yang menimpa

Rachmawati, Rustini mengaku sudah berupaya memberikan pelayanan medis

ke Puskesmas kecamatan untuk mendapatkan obat-obatan gratis agar balita

bergizi buruk itu dapat ditangani.

Sumber:

Republika, 10 Februari 2008

5. Dari kedua teks di atas, coba kamu analisis letak perbedaannya dari sudut

pandang berikut.

a. Gaya penulisam

d. Kelengkapan berita

b. Keberpihakan penulis

e. Penyajian berita

c. Penyampaian berita