Halaman
Pelajaran 20
Prosa Naratif Terjemahan
Sumber:
Chairil Anwar peolopor angkatan 45
Seperti sudah kita ketahui, di pasar bebas banyak beredar cerita naratif. Bahkan, saduran
dan terjemahannya dari mancanegara pun mudah didapat di sini. Bukan hanya itu. Puisi
terjemahan dan drama terjemahan pun demikian, mudah didapat. Bagaimana pesona prosa
naratif terjemahan, melalui pelajaran ini Anda akan mempelajari lebih jauh. Bersamaan dengan
kegiatan itu pula, Anda masih akan belajar menganalisis puisi terjemahan, drama, cara
menyusun kritik dan naskah drama.
Kemampuan Bersastra
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)
246
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu yang
terdapat dalam puisi terjemahan yang dilisankan
Menganalisis sikap penyair
Pada pelajaran yang lalu Anda telah tahu bahwa penyair memiliki sikap terhadap apa
yang ungkapkan (nada) dan terhadap pembaca (suasana). Masih ingat, bukan?
1
. Bacakanlah puisi berikut! Anda yang tidak membaca, bertugas mendengarkan bacaannya!
SOMEWHERE
Oleh E. Du Perron
Diterjemahkan oleh Chairil Anwar
Mungkin sekarang kita berkawan dan
besok jadi semua terlupa
baik kau padaku, persenan lebih dari semusti
bayu menusap, selempap setawar sedingin
Aku toh kan kembali seperti sebelum
mengenal kau, tapi jenak ini
ku mau percaya teras kecil ini
adalah dunia, malahan batas dunia
Tumpukkanlah segalanya atas
bahwa aku kawanmu dan kau kawanku
langit berwarna kelabu, bayangkanlah dia merah
seperti dulu lagi di Italia
Kita bersatu tapi sama tahu dan sadar
Suatu kata lebih ringan dari bulu merpati
kataku “cinta”, tapi ku kan lupa
pernah kau bilang : “Ah, Cuma sekali mencinta?”
Jangan jadi pusing kerna nyaris bercintaan ini
semua kan lupa kalau apa yang berbedah
sehabis perjuangan, sembuh atau terkatup lagi.
Aku toh menyebut “cinta”. Tidak kayak dulu-dulu
juga bukan yang sekali ini bukan terpaan.
jaman masih bergedoncak segila bisa
udara pucat dan bersedih terhampar
ku mainkan kata yang dulu mengharu
dalam persahabatan padamu pengisi hampa.
Dari H. B. Jassin,
Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45
Uji Kompetensi 20.1
Prosa Naratif Terjemahan
247
B. Berbicara
2. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan puisi yang baru saja dibacakan tadi!
a. Bagaimana isi singkat tentang yang diungkapkan oleh penyair melalui puisi tadi?
b. Apa tema dan topik puisi yang dibacakan tadi?
c. Bagaimana sikap penyair terhadap tema dan topik tadi?
d. Bagaimana pula sikap penyair terhadap pendengar?
e. Bagaimana rumusan amanat yang disampaikan penyair kepada pembaca?
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menjelaskan tema, plot, tokoh, dan perwatakan
ragam sastra prosa naratif Indonesia dan terjemahan dalam diskusi
kelompok
Menjelaskan unsur intrinsik prosa naratif terjemahan
Seperti sudah kita pelajari bahwa prosa naratif memiliki sejumlah unsur intrinsik Anda
masih ingat?
1.
Dalam sastra Indonesia banyak ditemukan terjemahan dari bahasa asing. Di antaranya
dari bahasa Belanda. “Nakt” dalam
Mooi Weer Vandaag
karangan Simon Carmiggelt,
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Hazil Tamzil dengan judul “Bugil”. Berikut
disajikan ceritanya. Diskusikan unsur-unsur intrinsik yang Anda temukan di dalamnya!
Bugil
Saya turun ke jalan pagi hari dengan rasa was-was, tanpa mengetahui apa yang
menjadi sebabnya. Baru ketika saya berdiri di depan etalase sebuah toko buku, dan
melihat di kaca jendela, masalahnya terjawab. Saya lupa mengenakan dasi. Segera saya
kembali ke rumah untuk membetulkan kealpaanku.
Tanpa dasi saya merasa diri seperti telanjang.
Ada sesuatu masa, kebugilan saya itu merupakan suatu lukisan yang menarik sekali,
tapi itu lima puluh satu tahun yang lalu, tepatnya ketika itu umur saya hampir satu tahun
dan kala saya mandi, maka semua orang bergegas datang.
Itu menurut ibu yang masih tetap menceriterakannya.
“Ia adalah bayi yang gembrot, makanya kami memanggilnya Beerce,” kata ibu. Jika
saya mandi, rupanya orang pada berlarian datang. Nenekku tersayang memutar-mutarkan
saya bolak-balik sesudah selesai mandi untuk diperlihatkan kepada para penonton,
sehingga mereka pun dapat mengagumi bagian belakang saya yang gempal.
Tentu semua itu benar terjadi.
Saya sendiri tidak dapat mengingat secuil pun dari masa itu. Tapi saya menganggap
cerita itu jorok. Menurut saya, ada sesuatu yang tidak sopan. Siapa-siapa yang berdiri
d
i sekitarku? Saya tidak tahu. Orang seenaknya saja mempermainkan anak manusia.
Uji Kompetensi 20.2
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)
248
C. Membaca
“Wah, kau harus melihatnya dari belakang.”
Maka saya dibolak-balik lagi. Telanjang bulat. Tak berdaya. Karena saya baru
menjelang umur satu tahun, terang saya tak bisa bilang, “E...e, silakan pergi dari sini!”
Atau “Mana celana saya? Berikan celana saya!”
Itu tak mungkin, karena saya belum bisa. Akan halnya sekarang, saya dapat
menunjukkan gigi, kalau saya pergi mandi dan orang-orang pada datang berlarian. Tentu,
orang-orang yang begitu itu tidak ada. Tapi ini kan ibarat kita.
Dari Maidar G. Arsyad,dkk.,
Buku Materi Pokok Kesusatraan I
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menentukan tema, plot, tokoh, perwatakan,
pembabakan, serta perilaku berbahasa .
Menentukan tema, plot, tokoh, dan perwatakan
Drama pada hakikatnya adalah sebuah cerita sebagaimana cerpen atau novel. Dalam
drama terkandung konflik yang disajikan dalam bentuk dialog. Dari dialog itulah tema, amanat,
pelaku, alur, latar, dan unsur intrinsik lain dapat ditentukan.
1.
Bacalah penggalan naskah drama berikut!
TUMENGGUNG
Adegan 1
Pentas terbagi menjadi dua bagian, latar depan berupa pelataran yang luas, dengan
latar belakang berupa altar berundak. Altar satu berada di penampang panggung sebelah
kiri dengan bentuk lebih tinggi dibandingkan dengan altar kedua di penampang sebelah
kanan. Masing-masing puncak diberi tempat duduk. Tempat duduk di altar ini dipergunakan
sebagai singgasana dan sebelah kanan dipergunakan sebagai ketumenggungan.
Narator : Ketika langit lagi dicipta, adalah ia sebagai yang kelam kabut dari ujung ke
ujungnya yang lain. Ketika samudera lagi digelar, ia pun tak berombak.
Bahkan geloranya pun tak lagi bernama, tetapi ketika rembulan terjadi
gerhana, ketika cakrawala membatasi antara langit yang di atas dan lautan
yang di bawah, maka terbitlah angin prahara mengacau balau, memisah-
misahkannya menjadi yang di atas dan yang di bawah, yang gelap dan yang
terang dan yang menindas dan yang tertindas. Maka terjadilah kemudian
sebuah zaman yang selalu kacau laksana
gabah den interi
. Karena kebenaran
tak lagi berjaya.
Uji Kompetensi 20.3
Prosa Naratif Terjemahan
249
Musik bertalu mengiringi dimulainya sebuah prosesi. Iring-iringan upacara penyerahan
penghargaan raja kepada salah seorang punggawa akan segera dimulai. Raja duduk di
singgasana, sementara di bawahnya sejumlah mentri dan sentana duduk bersila. Di
pelataran duduk rakyat yang ikut menyaksikan upacara tersebut.
Manggala
: S
ang Prabu, persiapan tatacara pemberian penghargaan negeri telah siap
dilaksanakan.
Sang Prabu : Laksanakan!
Manggala
: (
Memberi perintah kepada punggawa pengiring
) Pasukan diperkenankan
mengiringkan panewu Sawunggandaru untuk dibawa ke hadapan raja.
Musik bertalu untuk mengiring kemunculan Sawunggandaru, diiringi pasukan pengiring
kehormatan menuju ke hadapan raja.
Sang Prabu : Atas nama Kerajaan Kismantaka, pada hari ini aku berkenan mengucapkan
terima kasih kepada panewu Sawunggandaru yang telah memperlihatkan
darma baktinya di dalam peperangan di Kaliwunggu, di mana Tumenggung
Sepuh ikut menjadi kurban di dalamnya. Tetapi karena engkau telah mampu
menyelamatkan putraku, Sang Pangeran Trucuk, dan sekaligus
menggantikan kedudukan ketumenggungan dengan tangkas, maka aku
berkenan memberimu anugerah kedudukan baru untukmu, yakni, engkau
akan kuangkat menjadi Tumenggung yang baru. Maka untuk semuanya
itu, aku anugerahkan bintang jasa utama, gaji yang memadai, empat orang
selir cantik-cantik, rumah di pondok Indah dan ... dua buah mobil baby
benz. Marilah kita mengadakan pesta-pesta suka-suka andrawina di ruang
Andrawina Istana.
Raja turun dari singgasana menuju ruang andrawina istana yang kemudian diikuti oleh
para menteri. Punggawa dan seluruh rakyat yang hadir. Di tengah riuhan tersebut terdapat
dua orang yang berjalan menentang arus. Mereka adalah Bantarjati dan Suragati.
Adegan 2
Bintarjati dan Suragati berjalan menentang arus, keduanya berbincang sambil
memperhatikan iring-iringan tersebut keluar.
Suragati
: T
uan Penewu Bantarjati, kenapa kita menentang arus? Bukankah ini bisa
membahayakan kita?
Bantarjati : Tahu apa kamu tentang sikap penentang arus? Kamu pikir kita dapat hidup
layak hanya dengan mengikuti ke mana arus itu mengalir? Buktinya?
Sekarang yang mendapatkan anugerah dari raja. Kamu akan tahu persis
siapa sebenarnya Sawunggandaru itu? Ia tidak lebih dari seorang pengecut
yang menusuk lawannya dari belakang.
Suragati
:
Lalu, bagaimana mungkin Tumenggung baru itu dapat disebut sebagai
pahlawan yang telah menyelamatkan Pangeran Trucuk dan menggantikan
Tumenggung Sepuh?
Bantarjati : Itulah yang menjadi keahlian dia.
Dari Thomas T. Suharsono, “Tumenggung
” The Mank
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)
250
D. Menulis
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan naskah drama tersebut!
a. Pada adegan pertama beberapa peristiwa susul-menyusul. Peristiwa pertama disusul
peristiwa kedua, disusul peristiwa ketiga, dan seterusnya. Jelaskan peristiwa itu secara
runtut dari peristiwa pertama hingga peristiwa terakhir!
b. Siapa sajakah yang menjadi pelaku dalam penggalan drama tersebut? Bagaimanakah
watak mereka masing-masing? Jelaskan!
c. Pada penggalan di atas terdapat
Adegan 1
dan
Adegan 2.
Apa yang menandai adanya
pergantian adegan itu?
d. Apakah yang menjadi tema penggalan drama tersebut?
e. Bagaimana pendapat Suragati perihal penganugerahan penghargaan kepada
Sawunggandaru? Pernyataan mana sajakah yang menguatkan pendapat tersebut?
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengetahui penerapan prinsip-prinsip penulisan
kritik dalam penulisan kritik tentang berbagai bentuk karya sastra
Indonesia.
Membuat kritik
Ketika Anda membaca sebuah tulisan atau kebijakan, kemudian Anda memberikan pujian
atau cacian, sesungguhnya Anda telah memasuki bidang kritik. Walaupun sederhana, kritik
lahir sebagai reaksi atas tulisan yang Anda baca. Objek kritik beragam. Karya ilmiah, karya
sastra, dan karya apa pun boleh Anda kritik.
Kritik biasanya disusun melalui tiga tahap, yaitu persiapan, penulisan, dan revisi. Demikian
juga proses penulisan kritik sastra. Mulau-mula, baca dengan cermat karya yang Anda kritik,
kemudian analisis secara intrisik dan ektrinsik. Untuk memberikan nilai baik buruknya, benar
salahnya, bernilai tidaknya, bermutu tidaknya, atau bermanfaat tidaknya setiap unsur, gunakan
kriteria yang dijadikan ukuran. Selanjutnya, tuangkan ke dalam tulisan dalam tiga bagian,
yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.
Pendahuluan menyajikan informasi tentang karya yang dikritik, seperti judul dan nama
pengarangnya; isi menyajikan informasi mengenai hasil penilaian; dan penutup memuat
kesimpulan atau penegasan kembali isi kritik.
1
. Baca dan analisislah unsur intrinsik penggalan cerpen berikut!
Kado Perkawinan
Cerpen Hamsad Rangkuti
Tadi siang waktu dia mengantarkan surat undangan perkawinannya kepada Sri, teman
bekas sekolahnya di SMP, dia dengar orang berbisik waktu ia melintas hendak pulang. Ia
dapat menangkap bisikan itu.
Uji Kompetensi 20.4
Prosa Naratif Terjemahan
251
Ada Apa dalam Sastra Kita?
“Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh seorang
pegawai negeri. Siapa mengira, si anak tukang cukur bisa mendapatkan jodohnya seorang
pegawai kantoran. Aku mau anakku juga bisa bernasib baik seperti dia, dapat jodoh
seorang pegawai negeri.”
Begitulah bisik-bisik orang yang didengarnya. “Anak si tukang cukur mendapat
jodohnya. Anak si gunting rambut menemukan jodohnya. Anak si gunting rambut akan
menikah.”
“Pinjam sisirmu,” kata mereka mengejeknya di sekolah.
“Masak anak si tukang cukur tidak membawa sisir. Mengapa tidak kau ambil satu
sisir ayahmu?” sindir mereka.
Malamnya dia berkata kepada ibunya, “Mengapa ayah menjadi tukang cukur?”
“Mangapa kau bertanya seperti itu, anakku?”
“Mereka mengejekku. Anak si tukang cukur. Kata mereka.”
“Kau malu?”
Dari: Hamsad Rangkuti, “Kado
Perkawinan” dalam
Lukisan Perkawinan
2. Tuangkan analisis dan hasil penilaian Anda pada bagian pendahuluan, isi, dan penutup!
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menyusun dialog dalam pementasan drama satu
babak dengan tema tertentu
Menyusun dialog dalam pementasan drama
Menyusun naskah drama memerlukan kreativitas. Agar tepat sasaran, buat kerangka
lebih dahulu dengan menuliskan alur penting. Anda harus yakin dapat mewujudkan naskah.
Niat dan kemauan Anda sangat menentukan. Pengalaman, wawasan, dan pengetahuan sangat
diperlukan. Ingat, semangat mewujudkan naskah harus ada.
Roma tidak dibangun hanya
dalam satu hari
.
Pelaku yang akan dimunculkan, tema yang dikembangkan, dan alur yang akan terjadi
harus mendapatkan perhatian. Namun, pada saat membuat naskah, jangan terjebak pada
ketiganya. Tulis saja peristiwa yang akan ditampilkan. Peristiwa apa saja. Hidupkan tokoh
ceritanya dengan dialog dalam sebuah konflik. Ingat konflik bukan perselisihan, melainkan
lalu lintas pernyataan dari pikiran setiap tokoh. Alirkan terus dialog itu. Kalau sudah, pilih
dialog yang bagus dan tepat. Jangan ragu Anda mencoret-coret naskah. Namun, edit-mengedit
ini hendaknya tidak menggangu penuangan ide. Naskah yang sudah penuh coretan tentu
belum menjadi naskah sebenarnya. Satu dua jam, satu minggu dua minggu kemudian bisa
jadi muncul ide baru. Kalau memang demikian, Anda jangan ragu memasukkannya ke dalam
naskah. Yang penting naskah harus jadi dan layak dipentaskan.
Masih, ingat model naskah drama, bukan? Secara visual naskah drama tampak judul,
pengarang, para pelaku (
dramatic personae
), dan keterangan tentang
setting
, nama pelaku,
dialog dan lain-lain. Walaupun petikan langsung, ujaran umumnya tidak diapit tanda petik.
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)
252
Rangkuman
Susunlah sebuah naskah drama panggung satu babak singkat yang berdasarkan penggalan
berikut!
Malam ini tidak ada gadis-gadis, tidak ada pengunjung-pengunjung lain selain saya sendiri.
Saya melihat pemilik restoran sedang menghitung uang di depan mejanya yang letaknya
lebih tinggi dari dadanya. Ketika saya memasang api rokok, saya melihat seorang laki-laki
tampan masuk. Lelaki itu adalah pelayan restoran ini. Dia duduk di kursi di hadapan saya
setelah mengulas senyum.
”Kenapa kemari? Kamu takkan diterima kerja di sini lagi.” kata pemilik restoran.
”Saya tidak mau minta kerja” jawabnya
”Minta apa?”
”Sepiring bubur kacang hijau.” katanya
Lalu kepada pelayan baru dia mengacungkan tangan dan berkata: ”Sepiring bubur kacang
hijau.” Pelayan itu tampak gugup. Lalu terdengar lagi suara :”Sepiring bubur kacang hijau.”
1. Penyair memiliki sikap terhadap apa yang di ungkapkan (nada) dan terhadap
pembaca (suasana). Untuik menganalisis sikap penyair, ada beberapa hal yang
perlu dijadikan bahan pertimbangan, seperti pengaruh situasi dan kondisi
masyarakat.
2. Prosa naratif memiliki sejumlah unsur intrinsik seperti 1) tema
(sense),
2) alur
(
plot),
2) tokoh
(actor)
dan penokohan
(character),
4) latar
(setting),
5) tegangan
dan padahan, 6) suasana atau mood, 7) pusat kisahan (
point of view),
8) gaya
bahasa
(figurative of language),
dan 9) amanat
(intention).
3. Membaca drama berarti mengikuti kisah dari sebuah dialog. Walaupun dialog, kita
dapat mengetahui pelaku-pelakunya, watak mereka, alur ceritanya, latar ceritanya,
tema, dan amanat yang terkandung di dalamnya.
4. Kritik lahir sebagai reaksi atas tulisan yang dibaca. Kritik sastra disusun melalui
tiga tahap, yaitu persiapan, penulisan, dan revisi.
5. Menyusun naskah drama berarti menyusun dialog yang siap dipentaskan. Melalui
dialog dikisahkan sebuah lakon dalam alur yang sekurang-kurangnya memuat
perkenalan, konflik, dan penyelesaian.
Uji Kompetensi 20.5
Prosa Naratif Terjemahan
253
1. Jelaskan bagaimana sikap penyair terhadap pokok permasalahannya dan sikap penyair
terhadap pembaca pada puisi terjemahan berikut!
Setiap pagi tak terhitung mawar berkembang;
Tapi mawar kemarin, mana ia sekarang?
Muncul musim panas bersama mawarnya, duhai
Jamsid dan Kaikobad, tanda kau harus pulang.
Dari M. Taslim Ali,
Seri Sastra Dunia
2. Jelaskan tokoh, watak, dan cara pengarang melukiskan watak pelaku pada penggalan
berikut!
Tiba-tiba di depanku melintas seorang gadis dengan kepala tertutup kain merah.
Sepasang anting-anting besar menjulur dari daun telinganya, bersinar oleh sorot sinar
matahari. Kulitnya putih berkilauan oleh sapuan
lotion
dan masker. Bibirnya merah merona
oleh goresan lipstik. Ia mengangkat ujung gaun suteranya yang panjang. Tubuhnya yang
montok dan berisi itu terguncang-guncang di atas kaki hitam yang tenggelam di pepasiran.
Di sampingnya berjalan seorang ibu-ibu. Ia begitu mirip dengan dengan puterinya, hanya
sedikit lebih tua. Ia membalut kepalanya dengan kerudung putih, layaknya ibu-ibu yang
baru pulang dari ibadah haji. Ibu itu tersenyum ketika mata kami saling beradu.
3. Tentukan tema, tokoh, serta watak pada penggalan berikut!
Kinanti istri Tumenggung Sawunggadaru sedang duduk bersimpuh di depan altar sambil
memandang rembulan di langit yang kelam.
Kinanti
:
Andaikan
bulan, andaikan bulan bisa ngomong, pasti aku tidak sepi-sepi ini.
Untuk bicara saja harus lirih, perlahan. Untuk melakukan sesuatu pun tidak
diperbolehkan kecuali harus menyuruh mbok emban. Lalu apa artinya menjadi
istri Tumenggung kalau akhirnya hilang aku seperti setetes air di tanah
berdebu ... Ah, kalau saja bulan bisa ngomong
Mbok Emban bersama punggawa menasihati Kinanti (Trik lucu). Tamu datang. Suragati
menyanyi
4. Analisislah penggalan cerpen berikut dari unsur-unsur intrinsiknya!
Pesta telah sepi. Rabiah dan Sukri turun dari atas pelaminan. Mereka berdua masuk
ke dalam kamar pengantin. Kado-kado itu tertumpuk di atas tempat tidur. Mereka membuka
kado-kado itu. Kado itu dibuka dari bungkusnya. seolah kado-kado itu melambangkan
kenyataan hidup ini. Berapa lamalah kado bisa menyembunyikan isinya untuk tidak dapat
dilihat orang. Rabiah membuka kado-kado itu untuk melihat apa yang tersimpan di
dalamnya. Dan kado itu pun terbuka dari pembungkusnya untuk mengguncangkan hati
Rabiah. Ia tidak yakin dengan apa yang ada di dalam kotak karton pembungkusnya.
Mungkinkah orang ingin mengingatkan tentang pekerjaan ayahnya. Atau mungkin orang
Evaluasi
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)
254
Refleksi
mengirim kado untuk ayahnya. Tetapi mengapa orang menulis begitu di atas kertas ucapan
selamat. Ia tidak yakin dengan apa yang dibacanya. Ia mengulanginya. Tulisan itu tidak
mengubah artinya walau beberapa kali dibacanya.
5. Susunlah dialog untuk drama panggung berdasarkan penggalan cerita berikut!
Tadi siang waktu dia mengantarkan surat undangan perkawinannya kepada Sri, teman
bekas sekolahnya di SMP, dia dengar orang berbisik waktu ia melintas hendak pulang. Ia
dapat menangkap bisikan itu.
”Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh seorang
pegawai negeri. Siapa mengira, si anak tukang cukur bisa mendapatkan jodohnya seorang
pegawai kantoran. Aku mau anakku juga bisa bernasib baik seperti dia, dapat jodoh
seorang pegawai negeri.”
Begitulah bisik-bisik orang yang didengarnya.
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban
Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi
Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100
Baik sekali
70 – 84
Baik
60 – 69
Cukup
< 60
Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang
berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.