Gambar Sampul Bahasa Indonesia · n_Bab 14 Makna dalam Nyanyain
Bahasa Indonesia · n_Bab 14 Makna dalam Nyanyain
Sunardi

24/08/2021 15:58:42

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 14

Makna dalam Nyanyian

Sumber:

Indonesia Indah Seri Teater Tradisional Indonesia

Sudah kita pahami bahwa sastra adalah seni. Syair, pantun, gurindam, dongeng, hikayat,

cerpen, dan novel adalah sebagian dari seni sastra yang dimaksud. Namun, seni sastra tidak

hanya didengarkan, dilafalkan, atau dibaca, tetapi ada juga yang dinyanyikan. Kalau membuka

teks lagu, baik yang ditulis dalam not angka maupun not balok, kita akan tahu siapa penulis

syair dan siapa pencipta lagunya.

Sastra adalah seni berbahasa. Bahan dasarnya adalah bahasa, terutama kata. Hanya

dengan kata-katalah penyair menyampaikan isi hatinya. Agar dapat dipahami, kata-kata yang

digunakan penyair haruslah kata-kata yang dikenal. Ini menyangkut makna. Soal seninya,

penyairlah yang paham.

Kemampuan Bersastra

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)

172

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menentukan tema dan amanat puisi terjemahan

yang dibacakan

Menentukan Tema dan Amanat Puisi Terjemahan

Pada pelajaran yang lalu Anda telah belajar menentukan tema puisi terjemahan. Masih

ingat, bukan? Tema merupakan dasar puisi.

Tema dan amanat umumnya sulit dirumuskan mengingat hampir semua penyair tidak

blak-blakan. Merumuskan tema dan amanat harus memahami kata-kata, frase, kalimat, larik,

rima, irama, citraan, sarana retorika, dan gaya yang digunakan untuk menyampaikan

pengalaman imajinasi, emosi, dan pengalaman intelektual penyair. Tema sebuah puisi selalu

satu. Akan tetapi, amanat dapat dua atau lebih.

Tentukan tema dan amanat yang disampaikan melalui puisi terjemahan berikut!

Cordoba

Oleh Federico Garcia Lorca

Cordoba,

Sayup-sayu dan sepi.

Kudaku Zanggi, bulan purnama,

Dan buah zaitun di kantong pelana.

Walau kukenal jaring jalannya,

Berasa: tak lagi kucapai Cordoba.

Memutus padang, menjuang angin

Kudaku Zanggi, bulan purnama,

Maut mengeram, mengintai di depan,

Dari menara kota Cordoba.

Wahai! Amat panjangnya jalan!

Wahai, Zanggi, kuda perwira,

Bila disergap maut di jalan:

Raib di mata gerbang Cordoba.

Cordoba,

Sayup-sayup dan sepi.

Dari M. Taslim Ali,

Puisi Dunia, Gema Djiwa Slavia dan Latin I

Uji Kompetensi 14.1

Makna dalam Nyanyian

173

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat melisankan gurindam XII untuk menentukan nilai-

nilai dan kekhasannya dalam pengungkapan dan penggunaan diksi

Menemukan kekhasan nilai-nilai gurindam

Sebagai puisi, ciri khas gurindam dapat ditelaah dari bentuk dan kandungan isinya. Setiap

pasal

Gurindam Dua Belas

menyampaikan pesan tertentu. Misalnya, pasal pertama dan

kedua menyampaikan pesan tentang ibadah, sedangkan pasal ketiga menyampaikan pesan

tentang budi pekerti. Pesan ini ditujukan kepada siapa saja, tanpa kecuali.

1. Perhatikan!

Gurindam pasal yang ketiga

Apabila terpelihara mata,

sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara kuping,

khabar yang jahat tiadalah damping.

Apabila terpelihara lidah,

niscaya dapat daripadanya paedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,

daripada segala berat dan ringan.

Apabila perut terlalu penuh,

keluarlah fi’il yang tiada senunuh.

Anggota tengah hendaklah ingat,

di situlah banyak orang yang hilang semangat.

Hendaklah peliharakan kaki,

daripada berjalan yang membawa rugi.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gurindam di atas!

a. Berapa baitkah gurindam pasal pertama, pasal kedua, dan pasal ketiga?

b. Berapa larikkah panjang gurindam setiap baitnya?

c. Bagaimana pola rima akhir gurindam itu?

d. Dapatkah setiap bait gurindam disebut kalimat majemuk? Jelaskan jawaban Anda!

e. Apakah dalam gurindam terdapat sampiran seperti halnya pada pantun? Mengapa?

f. Bagaimakah isi larik-larik pada setiap bait gurindam?

g. Apa yang disampaikan oleh Raja Ali Haji dengan pasal ketiga tersebut?

h. Rangkumlah ciri khas gurindam dalam sebuah paragraf singkat!

Uji Kompetensi 14.2

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)

174

C. Membaca

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menganalisis puisi yang dianggap penting pada

setiap periode untuk menemukan standar budaya yang dianut masyarakat.

Menemukan standar budaya masayarakat Indonesia baru dalam puisi

Pada periode 1930-an ada dua kelompok sastrawan, yaitu (1) kelompok yang

bersemboyankan ”Seni untuk Seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Amir Hamzah; dan

(2) kelompok yang bersemboyankan “Seni untuk Pembangunan Masyarakat” yang dimotori

oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armin Pane, dan Rustam Effendi.

1

. Bacalah puisi berikut dengan cermat!

Teratai

Oleh Sanusi Pane

Kepada Ki Ajar Dewantara

Dalam kebun di tanah airku,

tumbuh sekuntum bunga teratai,

tersembunyi kembang indah permai,

tidak terlihat orang yang lalu.

Akarnya tumbuh di hati dunia,

raun bersemi Laksmi mengarang,

biarpun ia diabaikan orang,

seroja kembang gemilang mulia.

Teruslah, o Teratai Bahagia,

berseri di kebun Indonesia,

biar sedikit penjaga taman.

Biarpun engkau tidak dilihat,

biarpun engkau tidak diminat,

engkau pun turut menjaga zaman.

Dari Jassin,

Pujangga Baru Prosa dan Puisi

2. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan puisi tersebut!

a. Ditinjau dari ciri-cirinya, apa nama bentuk puisi tersebut?

b. Pada puisi tersebut ikatan rima dan banyak baris masih dipertahankan. Mengapa?

c. Apa tema, topik, dan amanat puisi tersebut?

d. Sanusi Pane ”berani” mencantumkan namanya sebagai pengarang! Mengapa?

e. Pada masa itu negara kita dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda. Walaupun begitu,

Sanusi Pane berani menyebut tanah air kita sebagai

Indonesia

. Mengapa?

Uji Kompetensi 14.3

Makna dalam Nyanyian

175

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mengalihkan teks aksara Arab Melayu ke dalam

aksara Latin serta menulis kembali cuplikan sastra Indonesia klasik dari

teks berhuruf Arab Melayu ke dalam huruf Latin.

Mengenal vokal dalam aksara Arab Melayu

1. Vokal pada awal kata

Vokal pada awal kata suku umumnya ditulis dengan huruf saksi sebagai berikut.

[a]

[i], [ai], [é], [è]

[u], [o], [au]

[e]

tidak ditulis

a

– bu

u

– bi

2. Vokal pada suku terbuka

a. Vokal pada suku terbuka umumnya ditulis dengan huruf saksi sebagai berikut.

bi – ru

la – lai

b. Perkecualian

ba-gi

de-mi

i-tu

ma-ka

da-ri

i-ni

ji-ka

pa-da

3. Vokal [a]

a. Vokal [a] pada akhir kata umumnya tidak diberi huruf seksi

ba –

la

la –

ma

si –

sa

b. Vokal [a] akhir kata ditulis dengan hurus saksi jika suku sebelumnya berakhir

pada [e]

ke-ra

ke-na

le-ga

re-da

4. Vokal pada suku tertutup

a. Vokal pada suku tertutup umumnya tidak ditulis

sa –

hut

bin –

tang

kan –

cil

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)

176

b. Perkecualian

da-

wat

ja-

wab

mis-

kin

wu-

jud

5. Vokal awal pada suku tertutup

Vokal awal kata pada suku tertutup ditulis dengan huruf alif (

), misalnya

am

-bil

eng

-gan

ung

-gas

6. Bunyi /uk/, /ak/, /ok/, /ik/ pada akhir kata

Bunyi /uk, /ak/, /ok/, /ik/ pada akhir kata umumnya ditulis dengan kaf besar (

),

selebihnya dengan kaf kecil (

)

a-

dik

a-

nak

ge-

lak

mang-

kuk

7. Vokal /au dan /ai/

Pertemuan dua vokal /au/ dan /ai/, dulis dengan huruf saksi dan hamzah (

) di atasnya.

bau

kail

laut

jauh

maut

8. Vokal /ui/ dan /iu/

Vokal /ui/ dan iu/ yang menimbulkan bunyi pelancar [w] atau [y], masing-masing ditulis

dengan wau (

) atau ya (

) tanpa hamzah.

hiu

nyiur

liang

siang

9. Vokal /ua/

Vokal /ua/ yang diikuti konsonan, ditulis dengan wau (

) dengan alif gantung (

)

buah

jual

kuat

buas

kuah

muat

1. Salinlah dengan huruf Arab Melayu kata-kata berikut ini!

a. Muka pucat badan kurus kering.

b. Kain dan baju compang-camping.

Uji Kompetensi 14.4

Makna dalam Nyanyian

177

Ada Apa dalam Sastra Kita?

2. Salinlah ke dalam huruf Latin!

Tujuan pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menganalisis dalam nyanyian berbahasa

Indonesia

Menganalisis makna dalam nyanyian

Untuk memahami makna nyanyian mari kita perhatikan penggalan berikut?

betapa hatiku rindu/telah gugur pahlawanku/betapa hatiku takkan sedih/hamba ditinggal

sendiri//................

Anda dapat melanjutkan dan bahkan menyanyikannya, bukan? Itulah salah satu lagu

ciptaan Ismail Mz yang masih akrab di telinga kita. Apa yang dituturkan lewat lagu itu? Tentu

Anda tidak akan mengalami kesulitan.

Syair lagu di atas identik dengan puisi. Salah satu unsur pembangunnya jug akata. Kata-

katanya pun melambangkan benda, peristiwa, atau konsep. Benda, peristiwa atau konsep

yang ditunjuk oleh kata disebut makna denotatif. Kata

gugur

, misalnya, secara denotatif

menunjuk pada pengertian dasar kehilangan nyawa. Akan tetapi, kata itu mendapatkan

tambahan makna

pahlawan

dan berjasa bagi nusa dan bangsa. Makna tambahan itu disebut

konotasi.

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)

178

Rangkuman

1. Untuk memahami makna nyanyian, perhatikan syair lagu Musyafir yang lagu, syair, dan

aransemennya dilakukan oleh Panber’s (Panjaitan Bersaudara) berikut ini! Kalau mungkin,

dengarkan rekaman lagunya!

Musyafir

Oleh Panber’s

Tiada hujan yang kau arah

Mata angin tak kau hiraukan

Ke barat kau melangkah

ke timur juga kau tuju

Ke utara kau pergi

Ke selatan pun berlari

Musyafir hidupmu bebas tiada ikatan

Musyafir mengelana sepanjang waktu

Musyafir apakah yang kau cari

Musyafir apakah arti hidupmu

Tiada siang maupun malam

Kau pergi sekehendak hatimu

2. Kerjakan tugas berikut berdasarkan syair lagu Musyafir di atas!

a. Jelaskan komponen pembangun syair lagu di atas!

b. Carilah lima kata pada syair lagu di atas yang selain memiliki makna denotasi juga

memiliki makna konotasi! Jelaskan

c. Jelaskan nuansa yang dilukiskan dengan syair lagu di atas!

d. Jelaskan isi atau maksud syair lagu di atas dengan bahasanmu sendiri!

e. Jelaskan tema dan amanat yang di sampaikan melalui syair di atas!

1. Puisi terjemahan tidak ubahnya dengan puisi nonterjemahan. Di dalamnya terdapat

unsur bentuk dan isi. Bentuknya tampak dari susunan bunyi, kata, frase, dan

kalimat. Unsur-unsur tersebut ditata berlarik-larik dan berbait-bait dalam

tipografi

yang khas. Disusun teratur, terus-menerus, susul-menyusul tanpa putus-putus

membangun sebuah

irama.

Kata-katanya pun dipilih. Ada yang memiliki kesamaan

bunyi (

rima

), ada yang tidak. Isinya puisi dapat dipahami dari kata, rima, irama,

citraan, sarana retorika, dan gaya yang digunakan.

2. Ciri khas gurindam tampak dari bentuk dan isinya. Gurindam selalu berupa dua

kalimat yang memiliki hubungan sebab akibat. Keduanya disusun dalam dua larik

dengan rima akhir berpola sama. Umumnya gurindam menyajikan nasihat.

Uji Kompetensi 14.5

Makna dalam Nyanyian

179

3. Pada awalnya sastra Indonesia didominasi bentuk pantun, syair, dan hikayat. Baru

pada abad ke-20 muncul bentuk baru. Ini mengindikasikan budaya kita bergeser.

4. Syair lagu identik dengan puisi. Di dalamnya terkandung unsur bunyi, rima, irama

dan makna. Ada makna lugas, kias, denotasi, dan makna konotasi.

5. Aksara Arab Melayu umumnya digunakan untuk menuliskan kata suku demi suku.

Suku terbuka umumnya ditulis dengan huruf saksi, sedangkan suku tertutup

umumnya tanpa huruf saksi

1. Jelaskan ciri-ciri khas gurindam!

2. Tentukan tema dan amanat puisi terjemahan berikut!

Hari Akhir Olanda di Jawa

Sentot

Mau terus kau menginjaki kami

Hatimu menulang karna uang

Kau, tuli ‘kan tuntutan hak dan rasa

Menghasut kelembutan jadi kekerasan?

Dari H.B. Jassin,

Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45

3. Jelaskan makna nyanyian berikut yang pernah dipopulerkan oleh Trio Bimbo!

Tuhan

Tuhan

Tuhan yang Maha Esa

Di mana Engkau berada

Tempat aku memuja

Aku jauh, Engkau jauh

Aku dekat, Engkau dekat

Hati hanyalah cermin

Tempat pahala dan dosa bertarung

Tuhan

Tuhan yang Maha Esa

Tempat aku memuja

Dengan segala doa

Evaluasi

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Bahasa)

180

Refleksi

4. Cermatilah penggalan

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

karya Taufiq Ismail berikut!

Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga

Ke Wisconsin aku dapat beasiswa

Sembilan belas lima enam itulah tahunnya

Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia

Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia

Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda

Sahabatktu sekelas, Thomas Stone namanya

Whitefish kampung halamannya

Kagum dia pada revolusi Indonesia

Jawablah pertanyaan berikut kerdasarkan puisi Teratai di atas!

a. Ditinjau dari ciri-cirinya, apa nama bentuk puisi di atas?

b. Apa tema, topik, dan amanat puisi di atas?

5. Salinlah ke dalam huruf Latin!

.

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban

Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat

keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor

Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100

Baik sekali

70 – 84

Baik

60 – 69

Cukup

< 60

Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang

berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi

pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.