Gambar Sampul Bahasa Indonesia modul · l_Bab 12 Berdebat Secara Santun
Bahasa Indonesia modul · l_Bab 12 Berdebat Secara Santun
-

23/08/2021 08:57:17

SMA 10 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

2

BERDEBAT SECARA

SANTUN

BAHASA INDONESIA

KELAS X

P

ENYUSUN

Foy Aryo

SMA 12

JAKARTA

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

3

DAFTAR ISI

PENYUSUN

................................

................................

................................

................................

........................

2

DAFTAR ISI

................................

................................

................................

................................

.......................

3

GLOSARIUM

................................

................................

................................

................................

......................

4

PETA KONSEP

................................

................................

................................

................................

..................

5

PENDAH

ULUAN

................................

................................

................................

................................

..............

6

A.

Identitas Modul

................................

................................

................................

..............

6

B.

Kompetensi Dasar

................................

................................

................................

..........

6

C.

Deskripsi Singkat Materi

................................

................................

...............................

6

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

................................

................................

.........................

7

E.

Materi Pembelajaran

................................

................................

................................

......

7

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

................................

................................

................................

................

8

Esensi Kegiatan Debat

................................

................................

................................

................................

.

8

A.

Tujuan Pe

mbelajaran

................................

................................

................................

.....

8

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

.................

8

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

..................

13

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

......

13

E.

Latihan Soal

................................

................................

................................

.................

13

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

...............

14

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

................................

................................

................................

.............

16

Unsur Kebahasaan Dalam Debat

................................

................................

................................

.........

16

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

...

16

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

...............

16

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

..................

18

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

......

18

E.

Latihan Soal

................................

................................

................................

.................

19

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

...............

20

EVALUASI

................................

................................

................................

................................

.......................

21

DAFTAR PUSTAKA

................................

................................

................................

................................

.....

24

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

4

GLOSARIUM

a

rgumen

:

hal yang disampaikan untuk memperkuat dan menjabarka mosi oleh

pembicara

debat

:

proses tukar pendapat untuk mempertahankan pendapat masingmasing

dengan disertai alasan yang je

las dan logis.

m

osi

: ialah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan mempunyai sifat

konvensional. Mosi sangat penting dalam debat karena di dalam debat

terdapat pihak

-

pihak

yang pro dan kontra terhadap suatu hal.

tim a

firmasi

:

kelompok atau pihak yang setuju dengan sebuah mosi.

tim o

posisi

:

kelompok atau pihak yang tidak setuju dengan sebuah mosi.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

5

PETA KONSEP

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

6

PENDAHULUAN

A.

Identitas Modul

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia

Kelas

:

X

Alokasi Waktu

:

6 x 45 menit

Judul Modul

:

Berdebat Secara Santun

B

.

Kompetensi Dasar

3.12

Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen

beberapa pihak

dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari

debat

4

.12

Mengonstruksi permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak,

dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat.

C

.

Deskripsi Singkat Mater

i

Dunia

putih

abu

-

abu akan membuat pergaulan dan wawasan kalian lebih luas,

berarti persiapan kalian juga harus lebih baik dan matang dari SMP. Sudah siapkah

kalian? Persiapan kalian yang utama adalah kalian dalam keadaan sehat sehingga

dapat mempelajari modul ini deng

an baik. Pada modul ini, kalian akan mempelajari

materi tentang

debat, sistem debat

,

dan pelaksanannya.

Sering kita mendengar perdebatan yang sengit di antara dua orang atau kelompok

dalam kehidupan sehari

-

hari.

Adu argumentasi yang terjadi kadang diserta

i dengan

emosi yang meledak

-

ledak tanpa bisa dikontrol. Kondisi tersebut dapat memicu

terjadinya pertengkaran yang berujung sebuah perkelahian dan baku hantam. Hal

tersebut mungkin saja kita temui melalui kejadian langsung di hadapan kita atau

melalui taya

ngan di media massa. Betapa bodoh dan memalukannya jika kejadian

tersebut menimpa kita.

Sebagai seorang yang terpelajar sudah selayaknya jika

senantiasa mengindari kejadian tersebut.

Bagaimanakah cara terbaik agar kita terhindar dari kondisi sebagaimana di

atas?

Cara paling tepat adalah dengan menguasai tata cara dan etika berdebat.

Keterampilan berbicara yang baik sesuai dengan norma

-

norma berbahasa dapat

menghindarkan perdebatan sengit yang melibatkan emosi meledak

-

ledak tanpa

kendali.

Penge

rtian masalah

men

urut KBBI, masalah adalah sesuatu yang harus

diselesaikan, sedangkan debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat

mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

7

masing

-

masing. Hal

-

hal yang perlu diperhatikan ketika mene

ntukan masalah untuk

diskusi adalah sebagai berikut

:

a) Menarik para peserta.

Suatu masalah

akan menarik

peserta apabila b

ermanfaat, baik bagi peserta maupun masyarakat

, m

engandung

banyak perdebatan

, dan

actual atau

sedang hangat diperbin

cangkan. b)

Sesuai

dengan pengetahuan peserta.

c

) Memiliki kejelasan.

Kejelasan suatu masalah

dapat

dilihat dari gagasan sentralnya maupun ruang lingkupnya. Masalah yang terlalu

kompleks dan terlalu luas dapat menyebabkan arena diskusi menjadi tidak berujung,

mengamb

ang, dan bertele

-

tele.

d) sesuai dengan waktu dan situasi.

Untuk

memperoleh pemecahan masalah yang baik, hendaknya masalah diskusi disesuaikan

dengan situasi dan waktu yang tersedia.

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya belajar kalian dapat bermakna maka yang perlu kalian lakukan adalah :

1.

Pastikan kalian mengerti target kompetensi yang akan dicapai

2.

Mulailah dengan membaca materi

3.

Kerjakan soal latihannya

4.

Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunc

i jawaban yang

ada pada bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor yang kalian peroleh

5.

Jika skor masih dibawah 70, cobalah baca kembali materinya, usahakan jangan

mengerjakan ulang soal yang salah sebelum kalian membaca ulang materinya

6.

Jika skor kalian su

dah minimal tujuh puluh, kalian bisa melanjutkan ke

pembelajaran berikutnya.

E.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi 2 pertemuan, di dalam modul ini terdapat uraian materi,

contoh soal, lembar kerja, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama

: E

sensi

D

ebat

Kedua

:

Kaidah Kebahasaan dalam Debat

Modul ini sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian dapat lebih peka memahami keadaan

sekeliling kalian. Kepekaan kalian itu akan dapat digunakan untuk memahami

informasi dalam bentuk tabel dan grafik. Jika ad

a kata

-

kata yang tidak dipahami,

kalian dapat mencermati glosarium sebagai gambaran makna katanya. Kalian pasti

bisa.

Sel

amat belajar dan Tetap Semangat!

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Esensi Kegiatan Debat

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca dan mencermati

isi modul dan mengerjakan pelatihan, kalian

diharapkan dapat menganalisis isi, sistematika dan kebahasaan sebuah proposal,

dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, bertanggung jawab, dan responsif.

B.

Uraian Materi

Debat merupakan pertentangan argumentasi. Untu

k setiap isu, pasti terdapat

berbagai sudut pandang terhadap isu tersebut: alasan

alasan mengapa seseorang

dapat mendukung atau tidak mendukung suatu isu. Tujuan dari debat adalah

untuk mengeksplorasi alasan

alasan di belakang seti

ap sudut pandang. Agar

alasan tersebut dapat dimengerti secara persuasif, pembicara dalam suatu debat

seharusnya menyampaikan argumentasinya dengan kemampuan komunikasinya

yang baik.

D

ebat kompetitif merupakan debat yang menggunakan suatu format tertentu.

Dengan adanya format khusus, setiap orang dapat secara tertib berbicara pada

gilirannya, dan diberikan waktu dan kesempatan untuk membuktikan poin yang

ingin dia sa

mpaikan. Hal ini memberikan motivasi untuk orang lain, tidak hanya

untuk menyampaikan pendapatnya, namun juga untuk mendengarkan sisi lain

dalam sebuah isu.

Terdapa

t banyak format dalam debat, di antaranya:

format Karl

Popper,

for

mat British Parliamentary, format Australasian, format World Schools, dan lain

lain. Yang belum ditemukan dalam debat kompetitif pada saat ini adalah format

debat bahasa Indonesia yang khas dalam merepresentasikan watak dan budaya

Indon

esia

Berbagai alasan yang mendorong orang untuk berdebat, antara lain meyakinkan

orang lain bahwa opini dia lebih baik, mendengarkan opini orang lain terhadap

suatu isu, menemukan solusi yang terbaik untuk suatu masalah, dan lain

lain.

Tujuan dari debat kompetitif adalah meyakinkan juri bahwa argumentasi

argumentasi yang dibangun oleh suatu tim lebih kuat dibandingkan argumentasi

lawannya. Oleh karena itu,

individu yang terlibat dalam debat mendapatkan

kesempatan be

rpikir kritis dan analitis dan mampu berbicara di depan umum. Debat

bukanlah suatu diskusi karena debat tidak menghasilkan kompromi sebagaimana

ditemukan dalam sebuah diskusi. Ketiadaan kompromi tersebut mendorong

pembicara untuk benar

b

enar mencari argumentasi yang kuat atas pendiriannya.

Tujuan dari pelaksanaan debata

dalah untuk berbicara secara meyakinkan dan juga

mendengarkan pendapat-pendapatyang berbeda, dan di akhir debat dapat

menghargai perbedaan tersebut.

D

ebat bahasa Indones

ia mengadopsi debat dengan sistem parlementer.

Unsur‐

unsur format tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terdapat dua tim yang berdebat, masing‐masing tim terdiri dari tiga pembicara

yang secara bergilir akan menjadi pembicara pertama, kedua, dan ketiga.

2. Salah satu tim akan menjadi sisi Pemerintah/Positif, yaitu sisi yang mendukung

mosi/topik,

dan tim yang lain akan menjadi sisi Oposisi/Negatif, yaitu sisi yang

tidak setuju atau tidak mendukung mosi/topik.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

9

3. Setiap pembicara akan menyampaikan pid

ato substantif yang berlangsung

selama tujuh

menit, dengan sisiPemerintah yang maju pertama. Setelah semua

pembicaradari kedua tim

menyampaikan pidato substantifnya, salah satu

pembicara dari masing‐masing tim

(pembicara pertama atau kedua)

akan

menyampaikan pidato pembalas sekaligus penutup

kasus, dengan sisi Oposisi

yang maju pertama.

4. Urutan pembicara dalam debat adalah sebagai berikut

Pembicara pertama sisi

Pemerintah

-

Pembicara pertama sisi Oposisi

;

Pembicara ke‐2

sisi P

emerintah

-

Pembicara ke‐2 sisi Oposisi

;

Pe

mbicara ke‐3 sisi Pemerintah

-

Pembicara ke‐3

sisi Oposisi;

Pidato pembalas/penutup sisi Oposisi

-

Pidato

pembalas/penutup

sisi Pemerintah

.

5. Ketika pembicara menyampaikan pidato substantifnya,

anggota dari tim lawan

dapat

mengajukan interupsi.Interupsi dapat disampaikan di an

tara menit pertama

dan

menit

ke

-

6

.

Interupsi

tidak

boleh

disampaikan

dalam

pidato

pembalas/penutup. Pembicara yang

sedang menyampaikan pidatonya memiliki

hak pen

uh untuk menerima atau menolak

interupsi.

6. Dalam lomba debat, terdapat seseorang yang berperan sebagai “penjaga

waktu/

time

keeper

” yang berfungsi sebagai pemberi sinyal waktu. Ia akan

mengetuk satu kali pada akhir

menit pertama dan menit ke‐6, untuk menandakan

awal dan akhir waktu diperbolehkannya

poin interupsi. “Penjaga waktu” juga

akan memberikan dua ketukan pada menit ke‐7 untuk

menandakan bahwa

waktu untuk menyampaikan pidato sudah habis dan sebaikny

a

pembicara

menyelesaikan kalimat terakhirnya. Pembicara yang berbicara kurang dari 6

menit dianggap tidak memenuhi waktu berbicara dan dapat dikurangi

poinnya, sebagai

bagian dari penilaian terhadap unsur strategi. Pembicara

y

ang masih berbicara setelah 7

menit 20 detik juga dapat dikurangi poinnya

atas dasar alasan yang sama. Argumentasi atau

penjelasan apapun setelah 7 menit

20 detik tidak akan dihitung oleh juri.

7. Setiap debat dinilai oleh juri dengan

jumlah g

anjil.

Keputusan juri tidak dapat

diganggu gugat.

8. Setiap tim diberikan waktu 30 menit untuk melakukan persiapan setelah

mosi/topik

diumumkan. Dalam persiapan ini, tim tidak diperbolehkanmenerima

bantuan dari siapapun

(baik pelatih, gu

ru, teman, maupun orang tua), dan

tidak diperbolehkan menggunakan

laptop, smartphone, atau alat komunikasi

lainnya.

Unsur‐Unsur

d

alam Debat

1. Mosi/Topik

Mosi

atau topik merupakan pernyataan positif yang akan menentukan arah dan

isi dari suatu debat. Dalam debat, tim yang ditentukan sebagai sisi

Pemerintah/Positif harus berargumentasi dalam rangka mendukung mosi, sementara

tim sisi Oposis

i/Negatif harus menyampaikan argumen dalam rangka tidak

mendukung atau menolak mosi tersebut. Berikut adalah beberapa contoh mosi yang

telah digunakan dalam turnamen debat nasional dan internasional:

a)

Bahwa judi dalam bentuk apapun seharusnya d

inyatakan ilegal.

b)

Bahwa politisi seharusnya hanya diperbolehkan untuk menempati posisinya

dalam

c)

periode yang dibatasi.

d)

Bahwa profesionalisme telah merusak Olimpiade Olahraga Internasional

e)

Sidang mendukung diterapkannya hukuman mati

f)

Bahwa pemerintah seharusnya tidak pernah membatasi kebebasan berbicara

g)

Sidang ini mendukung intervensi di Suria

Sebagaimana dapat dilihat di atas, mosi‐mosi dalam suatu debat dapat berasal dari

berbagai tema seperti isu politik, ekonomi, dan sosial.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

10

2.

Definisi

Debat dapat berlangsung dengan teratur apabila setiap tim memiliki

pemahaman yang sama mengenai arti dari mosi. Oleh karena itu, dibutuhkan

definisi yang jelas agar setiap orang dapat memahami ruang lingkup perdebatan.

Akan terjadi masalah apabila dua tim yang sedang berdebat mengajukan definisi

yang berbeda, sehingga fokus dari debat teralih menjadi tentang definisi yang benar,

dan bukan mengenai argumentasi‐argumentasi tentang isu sebagaimana

semestinya

diperdebatkan. Kedua tim harus menghindari debat tentang definisi

mana yang benar.

Definisi merupakan pembatasan terhadap suatu mosi agar isu yang diperdebatkan

dapat lebih terfokus. Definisi dapat mengklarifikasi mosi. Definisi mencegah

ketid

akteraturan dalam debat yang dapat menjadikan pertukaran ide dan

argumentasi menjadi suatu hal yang membingungkan, karena ada ketidakjelasan

terhadap isu yang didebatkan. Suatu definisi seharusnya memiliki hubungan yang

logis den

gan mosi/topik, dan bukan suatu hal yang dibuat‐buat untuk keuntungan

salah satu pihak. Hak untuk menentukan definisi diberikan kepada tim sisi

Pemerintah/Positif. Tim sisi pemerintah harus memberikan definisi yang beralasan

mengenai mosi. Hal i

ni berarti:

a)

Pada saat menerima mosi, kedua tim harus memikirkanisu apa yang akan

diperdebatkan oleh kedua tim?

b)

Apabila mosinya sudah menyuratkan isu yang jelas untuk didebatkan, tim sisi

Pemerintah/Positif harus mendefinisikan deb

at sesuai dengan kata‐kata yang

tertulis di mosi. Pada saat demikian, definisi lain tidak akan diterima secara logis.

c)

Apabila mosinya tidak menyuratkan isu yang jelas, jangkauan definisi dibatasi

pada definisi

yang

memungkinkan terlaksananya debat yang cukup adil bagi

kedua sisi. Sebaliknya, mendefinisikan mosi yang membuat sisi oposisi tidak

dapat berargumentasi apapun bukan merupakan suatu debat yang adil.

d)

Pada saat mendefinisikan, arti kata‐kata

yang digunakan harus tersurat dan

dapat diperdebatkan. Dengan kata lain, kata‐kata dalam definisi mempunyai

arti yang logis dan memberikan ruang debat yang adil. Pembicara pertama

sisi pemerintah sebaiknya memastikan bahwa definis

i yang diajukan dapat

diterima secara rasional.

e)

Saat menciptakan definisi yang adil, terkadang dibutuhkan suatu batasan,

model ataupun persyaratan. Tim sisi Pemerintah harus memastikan bahwa

batasan, model dan persyaratan tersebut merupakan suatu

hal yang logis dan

dapat teraplikasi.

Berikut adalah contoh definisi:

Mosi: Bahwa kuota

bukan merupakan jawaban untuk kaum perempuan.

D

efinisi:

kuota

memberikan jumlah kursi minimum sebanyak 30% untuk

perempuan dalam DPR ‐ bukan merupakan

jawaban: bukan merupakan solusi

yang tepat untuk mencapai kesetaraan jender di masyarakat

.

Dengan demikian,

keseluruhan definisi adalah: “Memberikan kuota jumlah kursi minimum sebanyak

30% untuk perempuan dalam DPR bukan merupakan so

lusi yang tepat untuk

pencapaian kesetaraan jender di masyarakat”.

3.

Argumentasi

Setelah definisi disetujui, baik tim sisi Pemerintah/Afirmatif maupun tim sisi

Opoisisi/Negatif harus menyampaikan argumentasi‐argumentasi masing‐masing

mengenai alasan mereka mendukung atau tidak mendukung topik tersebut.

Argumentasi yang

disampaikan akan menjelaskan mengapa suatu sudut pandang

tertentu seharusnya diterima. Argumen yang baik bersifat logis dan relevan

terhadap

p

oin yang ingin dibuktikan. Argumen yang baik terdiri atas:

a)

Pernyataan: pernyataan yang ingin dibuktikan

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

11

b)

Alasan: alasan dan penalaran yang menyatakan bahwa pernyataan tersebut

adalah suatu hal yang logis

c)

Bukti: contoh‐contoh atau data yang mendukung pernyataan dan alasan di atas

d)

Kesimp

u

lan: penjelasan

mengenai relevansi antara argumen dan mosi yang

tengah diperdebatkan

Sebaiknya setiap tim memiliki dua sampai empat argumen untuk mendukung posisi

mereka. Argumen‐argumen tersebut sebaiknya dibagi antara pembicara pertama

dan kedua. Den

gan demikian, beberapa argumen dijelaskan oleh pembicara

pertama, dan sisanya dijelaskan oleh pembicara kedua. Sedangkan, pembicara

ketiga memperkuat penjelasan dari pembicara pertama dan kedua dengan

menyampaikan kesimpulan argumen t

im serta menambahkan

alasan dan data yang

relevan.

Berikut adalah beberapa contoh argumen:

Mosi

: Bahwa kuota bukan merupakan jawaban untuk kaum perempuan.

Definisi:

“Memberikan kuota jumlah kursi minimum sebanyak 30% untuk

perempuan dalam DPR bukan merupakan solusi yang tepat untuk pencapaian

kesetaraan jender di masyarakat”.

Argumen

berupa

:

a)

Pernyataan

: karena memberikan bantuan seperti ini hanya akan

memperkuat persepsi dalam masyarakat bahwa perempuan tidak mampu

berjuang sendiri.

b)

Alasan:

Kini terdapat persepsi yang kuat dalam masyarakat bahwa

perempuan merupakan pihak yang lebih

lemah dibandingkan laki‐laki.

Banyak yang menyatakan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang lebih

rendah dibandingkan laki‐laki. Pemberian kuota khusus untuk perempuan di

parlemen hanya akan memperkuat persepsi bahwa perempuan h

anya dapat

sampai diparlemen apabila mereka diberikan bantuan terlebih dahulu, bukan

karena mereka memiliki kemampuan yang sama dengan laki‐laki dan dapat

memenangkan persaingan untuk menjadi wakil rakyat. Dengan demikian,

mosi ini mengu

atkan persepsi yang salah, yaitu bahwa perempuan tidak

mampu sampai pada tingkat yang setara dengan laki‐laki kecuali diberikan

bantuan khusus.

c)

Bukti

: Di Uganda, opini publik yang tidak mendukung pemberdayaan

perempuan meningkat pesat

setelah diimplementasikannya kuota parlemen

seperti dalam mosi ini.

d)

Kesimpulan:

Kuota untuk perempuan dalam parlemen hanya akan

memperkuat persepsi negatif yang mendegradasi perempuan, menjauhkan

kita dari kemajuan sosialisasi tentang kesetaraan jender.

Apabila tim memiliki

lebih dari satu argumen, harus dipastikan b

ahwa setiap argumen yang

disampaikan bersifat konsisten dan tidak saling kontradiksi.

4.

Sanggahan

Sanggahan merupakan respon

s

terhadap argumen tim lawan yang

terelaborasi secara jelas. Sanggahan disampaikan dalam debat guna membuktikan

bahwa argumen tim lawan tidak sepenting yang mereka kemukakan. Sama halnya

dengan argumen, sanggahan yang baik harus memua

t alasan, bukti, dan kesimpulan.

Dalam merespon

s

argumen tim lawan, sanggahan dapat menunjukkan bahwa

argumen tersebut:

a)

Tidak relevan terhadap poin yang ingin dibuktikan

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

12

Contohnya:

Argumen: “Prostitusi seharusnya dilarang karena prostitusi

menciptakan lebih

banyak situs porno di internet”.

Sanggahan: “Jumlah situs porno di internet tidak memiliki hubungan sama

sekali dengan dilegalkannya prostitusi. Kenyataannya adalah situs porno dapat

diakses di banyak negara, terlepas

dari negara tersebut melegalisasikan prostitusi

atau tidak.

b)

Tidak logis

Contohnya:

Argumen: “Siswa seharusnya diperbolehkan untuk merokok di sekolah karena hal

tersebut akan menciptakan perlawanan yang lebih kuat dari perokok pasif

sehingga akhirnya akan terdapat penurunan jumlah perokok di sekolah.

Sanggahan: “Argumen ini t

idak logis, karena memperbolehkan siswa untuk

merokok hanya akan menciptakan kondisi permisif yang akan mendorong lebih

banyak siswa untuk merokok. Kenyataannya adalah sebagian besar siswa

merokok justru karena tekanan dari teman sebaya.

Apabila sekolah juga

mendukung tekanan lingkungan pertemanan ini, maka fakta bahwa merokok

adalah hal yang buruk akan bersifat kabur dan semakin banyak siswa akan

berpikiran bahwa merokok itu baik, dan mereka juga ikut merokok.”

c)

Salah s

ecara moral

Contohnya:

Argumen: “Pemerintah seharusnya mendukung hukuman mati karena hal tersebut

akan menurunkan jumlah populasi di negara kita”.

Sanggahan: “Membunuh orang hanya demi menurunkan angka populasi

merupakan suatu tindakan yang tidak

bermoral. Individu memiliki hak untuk

hidup dan pemerintah seharusnya tidak mengambil hak itu hanya karena

mereka sedang kesusahan dalam mengatur jumlah populasi dalam negeri.”

d)

Benar,

tetapi

tidak penting atau memiliki dampak yang tidak dapat

diterima

Contohnya:

Argumen: “Pemerintah seharusnya melarang MTV karena terdapat beberapa

program yang tidak berhubungan dengan musik.:

Sanggahan: “Memang benar bahwa beberapa program MTV

tidak

berhubungan dengan musik, namun pemerintah seharusnya tidak melarang

MTV hanya karena mempunyai program di luar musik. Pemerintah akan

mengalami kerugian jika mengharuskan stasiun TV menyiarkan program yang

sama dengan nama stasiu

nnya.

e)

Didasarkan pada fakta yang salah, ataupun interpretasi yang salah

terhadap

fakta.

Contohnya:

Argumen: “Tingkat pembunuhan semakin meningkat di AS. Hal ini

dikarenakan beberapa negara telah menghapuskan hukuman mati.”

Sanggahan yang mungkin disampaikan:

1.

“Tingkat pembunuhan tidak meningkat di AS. Bukti menunjukkan bahwa........”.

2

. “Apabila angka pembunuhan semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh

lebih banyaknya pembunuhan yang dilaporkan dibandingkan sebelumnya.

Dengan demikian, secara kenyataan angka pembunuhan sebenarnya tidak

meningkat”

3

.

Bukti menunjukkan bahwa hukuman mati (pembunuhan yang dilakukan oleh

Negara) da

pat mengindikasikan dukungan terhadap kejahatan yang berat

dan justru mengakibatkan peningkatan kejahatan yang berat dibandingkan

menurunkannya. Mengingat bahwa waktu dalam debat terbatas, pembicara

tidak diharuskan m

enyanggah setiap poin yang diajukan oleh tim lawan.

Sebaiknya pembicara dapat melakukan prioritasi sanggahan yang paling

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

13

penting.

C.

Rangkuman

1.

Debat merupakan pertentangan argumentasi. Terdapat banyak format dalam

debat: format

KarlPopper, format British Parliamentary, format Australasian,

format World Schools, dan lain

lain

2.

D

ebat bahasa Indonesia mengadopsi debat dengan sistem parlementer yang

terdiri atas dua tim yakni tim pemerintah atau afirmatif dan tim oposisi

. Tim

pemeri

ntah adalah tim yang mendukung mosi, sedangkan tim oposisi adalah tim

yang menolak mosi

3.

Unsur

-

unsur debat adalah mosi, definisi, argumentasi, dan sanggahan.

Mosi

atau

topik merupakan pernyataan positif yang akan menentukan arah dan isi dari

suatu deba

t. Definisi

merupakan pembatasan terhadap suatu mosi agar isu yang

diperdebatkan dapat lebih terfokus

. Argumentasi berupa pernyataan, alasan,

bukti, dan kesimpulan.

Sanggahan merupakan respon

s

terhadap argumen tim

lawan yang terelaboras

i secara jelas.

D.

Penugasan Mandiri

Bacalah mosi

-

mosi berikut ini, lalu sampaikan pendapatmu tentang mosi tersebut

lengkap dengan

argumen

yang mendukung pendapatmu!

No.

Mosi

Pendapat

1.

Tayangan sinetron berpengaruh buruk

terhadap anak

-

anak dan

penontonnya

2.

Penyebab merebaknya pandemi covid

-

19

adalah karena ketidakpedulian

masyarakat

3.

Dewan setuju dengan diresmikannya RUU

Omnibuslaw menjadi UU

4.

Pembelajaran jarak jauh menurunkan

pendidikan karakter bagi generasi muda

E.

Latihan

Soal

Jawablah pertanyaan berikut!

1.

Apakah pengertian debat itu?

2.

Sebutkan jenis

-

jenis debat yang kau ketahui!

3.

Jelaskan unsur

-

unsur dalam debat parlementer!

4.

Susunlah sebuah definisi berdasarkan mosi:

Kenakalan remaja disebabkan

berbagai faktor dalam

masyarakat.

5.

Susunlah argumentasi dalam debat yang berupa

pernyataan

dan pembuktian!

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

14

Kunci dan pembahasan

l

atihan:

No.

Kunci dan pembahasan

1.

Debat merupakan pertentangan argumentasi.

(cukup jelas)

2.

Jenis

-

jenis debat terdapat beberapa format, yaitu:

format KarlPopper, format

British Parliamentary, format Australasian, format World Schools, dan lain

lain

(cukup jelas)

3.

Unsur

-

unsur dalam debat parlementer adalah atas dua tim yakni tim pemerintah

atau afirmatif dan tim oposisi. Tim pemerintah adalah tim yang mendukung

mosi, sedangkan tim oposisi adalah tim yang menolak mosi

4.

Mosi:

Kenakalan remaja disebabkan berbagai faktor

Definisi: Kurangnya pendidikan agama dan budi pekerti di rumah dan di

sekolah

menjadi penyebab utama penyalahgunaan narkoba pada remaja

5.

A

rgumen berupa pernyataan

dan pembuktian:

Kenakalan remaja akhir

-

akhir ini semakin memprihatinkan.

Sebanyak 101 anak

di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang putus sekolah serta terlibat tawu

ran dan

kenakalan remaja lainnya, diminta membuat surat pernyataan. Sebagian kasus

terjadi akibat pengaruh media sosial.

F.

Penilaian Diri

Bagaimana kalian sekarang?

Setelah kalian belajar melalui kegiatan belajar 1, berikut diberikan tabel untuk

mengukur

diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya

terkait

dengan penguasaan materi, dan i

silah tabel refleksi dir

i

dengan cara memberi

tanda centang

(√)

No

Pertanyaan

Ya

Tidak

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

15

1.

Saya telah memahami pengertian debat

2.

Saya telah memahami jenis

-

jenis debat

3.

Saya telah memahami unsur

-

unsur debat parlementer

4.

Saya dapat menyusun definisi berdasarkan mosi debat

5.

Saya dapat membedakan jenis argumentasi dalam debat

6.

Saya dapat menentukan jenis sanggahan dalam debat

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah

kembali materi tersebut dan pela

jari ulang kegiatan belajar 1,

yang sekiranya perlu

kalian ulang dengan bimbingan Guru atau

teman sejawat.

Jangan putus asa untuk

mengulang lagi!.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

16

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Unsur Kebahasaan Dalam Debat

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan:

Kalian dapat

memahami unsur

kebahasaan teks debat

dengan penuh tanggung jawab,

jujur, dan responsif

B.

Uraian Materi

Sebagai sebuah kegiatan ilmiah debat dilakukan dengan menggunakan ragam bahasa

baku

sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam ini dilakukan untuk menghindari salah tafsir,

baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan, kelengkapan, kecermatan,

dan kejelaan pengungkapan ide harus diperhatikan.

Berikut adalah ciri ragam bahasa ilmiah yang

harus terdapat juga dalam debat.

1)

Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan haryus benar

-

benar sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa

(pembenetukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf)

2)

Ide yang diungkapkan

harus benar

sesuai dengan fakta dan dapat diterima akal

sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung

menuju sasaran, runtun, dan sistematis. Ketepatan pemilihan kata /diksi dan

penyusunan kalimat yang efektif.

3)

Kata yang dipi

lih hendaknya kata

-

kata yang bermakna denotative atau makna

yang sebenarnya.

4)

Penggunaan bahasa daerah atau asing, bahasa prokem dan bahasa gaul harus

diminimalkan.

Simaklah contoh teks debat berikut ini

dengan judul Generasi Instan.

Generasi Instan

Modera

tor: Saat ini generasi baru telah muncul dengan nama generasi micin yang

berarti anak

-

anak sudah tidak perlu repot dalam melakukan sesuatu semua dapat

dilalui dengan proses instan. Bagaimana tanggapan kalian?.

Pro: Itu adalah hal yang bagus berarti saat in

i anak

-

anak telah mampu mengikuti

perkembangan jaman dan tidak tertinggal.

Kontra: Apa bagusnya? Saat ini anak

-

anak lebih memilih yang mudah tidak ada

lagi berkumpul untuk mengerjakan kelompok bersama. Semua dapat dilakukan

melalui media dan ujungnya anak

akan terbiasa sendiri tanpa bantuan orang lain.

Pro: Justru bagus, berarti anak

-

anak mandiri.

Kontra: Namun kita adalah makhluk sosial dan jangan sampai akhirnya anak

-

anak

berfikir komunikasi tidak penting. Sudah jarang ke luar rumah, di rumah hanya

sibuk

depan gadget, laptop atau hal lainnya seperti itu. Terkadang orang tua tidak

ditengok.

Pro: Generasi micin bukan melupakan komunikasi tetapi membuat komunikasi

jauh lebih mudah. Komunikasikan dapat dilakukan melalui media tidak harus

secara langsung. Gener

asi micin itu generasi modern yang bagus.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

17

Kontra: Lama kelamaan budaya Indonesia yang terkenal ramah dan suka

bergotong royong akan hilang. Semua telah digantikan melalui media, mereka

akan jarang berkumpul dan sibuk membahasnya melalui gadget.

Pro: Tapi t

idak semua seperti itu, masih banyak orang yang mampu menjadi

generasi micin yang keren. Dimana dari bermain melalui gadget sudah dapat

menghasilkan uang dan berkomunikasi tanpa batas dengan orang dari segala

penjuru.

Moderator: Baiklah debat mengenai

generasi micin kita akhiri dan kesimpulan

yang dapat saya ambil adalah bahwa saat ini generasi micin memang sudah tidak

dapat dihindari, ada baiknya dihadapi namun tetap dengan bijak dan tidak

melupakan budaya yang ada saat ini.

(

https://www.romadecade.org/contoh

-

teks

-

debat/#!

)

Ji

ka kamu ingin menyusun teks debat, kamu harus memperhatikan hal

-

hal berikut ini:

1)

Menggunakan kalimat kompleks

Teks debat umumnya mengguna

kan kalimat dengan lebih dari satu struktur serta

kata kerja.

2)

Menggunakan konjungsi

Teks debat sering menggunakan konjungsi untuk menghubungkan kata

-

kata

dan/atau kalimat.

3)

Menggunakan kata rujukan

Teks debat umumnya merujuk pemberi informasi dengan kata r

ujukan.

Ayo, Coba Baca Contoh Teks Debat Ini!

Mosi

: Larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa

Pro

: PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa

untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat

mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama

sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilak

ukan.

Kontra

: PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang

telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa

tidak akan menyentuh buku

-

buku sekolah di rumah. Dengan begitu,

memberikan PR sama dengan memberikan

kesempatan bagi siswa untuk

melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat

mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.

Pro

: Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di

sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu u

ntuk bersosialisasi dengan

teman

-

teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan

memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa

pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak

begitu fungsional.

Kontra

: Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang

mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik

itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya.

Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhada

p sumber yang

dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan

menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses

sumber

-

sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan

membantunya.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

C.

Rangkuman

1.

D

ebat

merupaka

n kegiatan ilmiah yang

dilakukan dengan menggunakan ragam

bahasa baku sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam ini dilakukan untuk menghindari

salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan,

kelengkapan, kecermatan, dan kejela

s

an peng

ungkapan

ide.

2.

C

iri

ragam bahasa ilmiah yang terdapat dalam debat adalah penggunaan bahasa

Indonesia baku baik dari aspek

ejaan maupun tata bahasa, ide yang diungkapkan

harus benar sesuai fakta, logis atau masuk akal, tidak bermakna ganda atau taksa,

padat, langsu

ng menuju sasaran dan efektif, serta menghindari bahasa prokem,

ragam daerah dan ragam gaul.

3.

Kalimat yang digunakan dalam teks debat umumnya berupa kalimat kompleks

dengan konjungsi baik koordinatif maupun subordinatif, dan menggunakan kata

rujukan.

D.

Penugasan Mandiri

Cermatilah

kutipan

teks debat berikut ini, lalu analisislah kaidah kebahasaannya!

Tim afirmasi:

Saya pikir ponsellah yang membahayakan penggunanya. Kita

bisa

melihat saat ini

ponsel tidak hanya digunakan oleh orang dewasa

,

tet

api ham

pir semua umur telah

menggunakan ponsel. Bahkan anak

-

anak dari tingkat PAUD dan TK juga

menggunakan ponsel. Pengguna di bawah umur inilah yang rentan terhadap

penggunaan ponsel. Selain itu,

banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan raya juga

disebabkan ol

eh pengguna ponsel ketika sedang mengemudi.

M

ereka seakan

kecanduan memerik

sa ponsel mereka di mana saja, termasuk di jalan raya saat

mereka mengemudi. Inilah yang menyebabkan kehilangan konsentrasi dan hasilnya

a

d

alah kecelakaan yang menyebabkan kerugian

tidak hanya pada diri sendiri yang

bers

a

ngkutan, tetapi juga pihak lain. Itulah sebabnya kita harus melarang para

pengemudi menggunakan ponsel saat mengemudi. Hal ini akan mengurangi jumlah

kematian di jalan raya karena ponsel.

Tim oposisi:

Anda mengatak

an bahwa ponsellah yang membahayakan pengguna. Ini tidak adil

karena banyak orang di luar sana dapat menggunakannya secara bertanggung jawab.

Pengguna yang tidak bertanggung jawab adalah pembuat masalah itu karena ponsel

tidak akan beroperasi sendiri, perl

u seseorang untuk mengoperasikannya. Dalam

kasus kecelakaan mobil, pengguna ponsel yang tidak bertanggung jawab yang

bersalah karena mereka mengoperasikan ponsel saat waktu yang salah. Menanggapi

ide Anda tentang pelarangan membawa ponsel bagi pengemudi ti

daklah tepat. Justru

ponsel sangat bermanfaat. Misalnya ketika melihat kecelakaan terjadi, pengemudi

lain dapat secara cepat menghubungi polisi atau ambulans untuk membantunya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ponsel bukanlah penyebab kecelakaan terjadi d

i

jalan raya. Namun, kegiatan yang mengganggu konsentrasilah yang menyebabkan

kecelakaan . Ini berarti tidak hanya menggunakan ponsel, tetapi juga melakukan hal

-

hal lain seperti menggunakan

makeup,

menyisir rambut, atau berbicara juga

berbahaya.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

19

Berdasarkan teks di atas isilah tabel berikut:

No.

Kaidah kebahasaan

Bukti Kutipan

1.

Penggunaan

konjungsi

setara/koordinatif

2.

Penggunaan

konjungsi

bertingkat/subordinatif

3.

Kata rujukan

E.

Latihan Soal

Tentukan baku (B) atau tidak baku (TB)

kalimat berikut ini, lalu berikan alasannya!

No.

Kalimat

B/TB

1.

Pemerintah seharusnya tidak menutup

mata pada fakta bahwa UN telah

memakan banyak korban

2.

Banyak banget siswa jatuh

bergelimpangan karena takut gagal dalam

Ujian Nasional

3.

Agar

supaya masyarakat memahami akan

arti pentingnya hukum, maka pemerintah

harus mensosialisasikan RUU

omnibuslaw sebelum disyahkan.

4.

D

emontrasi dan penggalangan massa

memang dibenarkan dalam UU, makanya

tidak diperbolehkan apalagi yang anarkis

dan merus

ak sarana umum. Yang rugi

kan

kita sendiri lah

!

5.

Kegiatan PJJ menyebabkan dampak

pandemi covid

-

19 ini menjadikan

pe

mbelajaran tidak efektif dan

pemboros

an anggaran negara untuk biaya

kuota dan internet.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

20

Pembahasan

Pe

latihan

Soal

No.

Pembahasan

1

TB (tidak baku) alasannya: menggunakan frasa yang bernakna konotatif, yaitu

menutup mata. Sebaiknya memakai istilah

peduli.

Pembetulannya:

Pemerintah

seharusnya peduli pada fakta bahwa UN telah memakan banyak korban

2.

TB (tidak baku), alasannya: menggunakan frasa bermakna konotatif, yaitu jatuh

bergelimpangan. Sebaiknya memakai istilah

frustrasi

.

Banyak sekali siswa

frustrasi

karena takut atau gagal dalam UN

3.

TB, alasannya: penggunaan konjungsi yang berlebihan dan

tidak jelasnya in

duk

kalimat dan anak kalimatnya(

a

gar supaya, maka

). Di samping itu, juga terdapat

kesalahan pada kaidah pembentukan kata turunan dan penggunaan diksi. Yaitu,

mensosialisasikan, seharusnya menyosialisasikan; disyahkan seharusnya

disahkan

Pembetulannya: Agar masyarakat memahami akan arti pentingnya

hukum, pemerintah harus menyosialisasikan RUU

Omnibuslaw

sebelum

disahkan.

4.

TB, alasannya penggunaan konjungsi yang tidak kohesif dan koheren. Di

sampimg itu juga penggunaan ragam gaul. Pem

betulannya

:

Demontrasi dan

penggalangan massa memang dibenarkan dalam UU, tetapi tidak diperbolehkan

a

narkis dan merusak sarana umum karena akan merugikan kita sendiri.

5.

TB, penalaran yang tidak jelas dan tidak paralel. Pembetulannya

:

Kegiatan PJJ

sebagai dampak pandemi covid

-

19 ini menjadikan pembelajaran tidak efektif

dan memboroskan anggaran negara untuk biaya kuota dan internet.

F.

Penilaian Diri

Bagaimana kalian sekarang?

Setelah kalian belajar melalui kegiatan belajar 1, berikut diberikan

tabel untuk

mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya

terkait dengan penguasaan materi, dan Isilah tabel refleksi dir

i terhadap pemahaman

materi dengan cara memberi tanda centang (√)

No

Pertanyaan

Ya

Tidak

1.

Saya

telah memahami kaidah bahasa dalam

debat

2.

Saya

telah memahami unsur kebahasaan dalam debat

3.

Saya

dapat mnggunakan bahasa yang baik dan benar dalam

debat

4.

S

aya dapat menyusun kalimat yang efektif dalam debat

5.

Saya dapat m

embedakan kalimat yang efektif dan tidak

efektif dalam debat

6.

Saya dapat

menyunting kaidah kebahasaan dalam debat

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah

kembali materi tersebut dan pela

jari ulang kegiatan

belajar 2

,

yang sekiranya perlu

kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.

Jangan putus asa untuk

mengulang lagi!.

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

21

E

VALUASI

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1.

Dalam suatu debat, penonton atau juri berperan sebagai

A.

Orang yang memberi

penilaian dan mengikuti jalannya debat

B.

Orang yang bertugas untuk menuliskan hasil debat

C.

Orang yang mendukung mosi dan argumen debat

D.

Orang yang berusaha mengetahui jalannya debat

E.

Orang yang menolak penyampaian adanya mosi

2.

Pengertian tim Oposisi adalah

A.

tim

yang mendukung atau menerima tanggapan mosi

B.

tim yang berargumentasi dalam rangka mendukung mosi

C.

tim yang memberi penilaian terhadap tim lawan

D.

Orang yang menulis hasil debat sebagai presensi

E.

Tim yang menyampaikan argumen dalam rangka menolak mosi

3.

Pengertia

n dari tim Afirmasi adalah

A.

tim yang tidak mendukung atau menolak adanya mosi

B.

tim yang berargumentasi dalam rangka mendukung mosi

C.

tim yang memberi penilaian argumen salam perdebatan

D.

Orang yang menyimak dan lanjut menulis hasil debat

E.

Tim yang menyampaikan ar

gumen dalam rangka menolak mosi

4.

Pada dasarnya, menulis

kerangka sebuah debat tidak jauh berbeda dengan

kerangka dasar jurnal atau pidato. Namun, dalam membuat kerangka debat harus

.... dengan baik.

A.

terlihat

B.

terstruktur

C.

terakomodir

D.

terencana

E.

teramati

5.

Dalam

kegiatan debat, moderator layaknya seorang wasit dalam pertandingan.

Untuk itu, moderator yang dipilih harus....

A.

bersikap baik dalam menjalankan tugas

B.

memihak salah satu peserta

untuk menang

C.

tidak mau peduli terhadap jalannya debat

D.

mem

buat suasana memanas

antar dua kelompok

E.

netral

atau

tidak

memihak

salah

satu

peserta

debat

6.

Kegiatan adu argumentasi dalam memutuskan masalah dan perbedaan, yang

dilakukan dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok.

Pernyataan tersebut merupakan pengertian da

ri....

A.

debat

B.

argument

C.

diskusi

D.

seminar

E.

simposium

7.

Salah satu manfaat membuat kerangka debat adalah....

A.

memudahkan

mengalahkan

lawan debat

B.

menilai kerja lawan

dengan menyimak

C.

membuat argumen

-

argumen yang tepat

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

22

D.

memudahkan

menterjemahkan

mosi

E.

memilih cara

dalam ber

damai

dengan lawan

8.

Salah satu sistem debat yang umum digunakan

dalam kompetisi dan lomba debat

di Indonesia adalah....

A.

Indonesia Dabate

P

arlemen

B.

Indonesia Varsity English Dabete

C.

Dabete Competition

adictive

D.

Australasian

Parliamentery

E.

National Universities English Debating

9.

Suat

u sistem debat atau adu argumen dengan salah satu dari tiga sistem yang

diakui dalam skala global (dunia). Pernyataan tersebut merupakan pengertian

dari....

A.

perdebatan

B.

debat dua kelompok

C.

debat

parlementer

D.

debat

formal

E.

debat bebas

10.

Sebelum debat dimulai, harus menentukan topik yang akan diperdebatkan. Topik

debat harus dapat....

A.

dapat

dipertentangkan

B.

bisa

dipertanyakan

C.

mampu

ditanya

-

jawab

D.

dapat juga

dianalisis

E.

dapat

diambil hikmatnya

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

23

Kunci Jawaban Evaluasi

No.

Kunci Jawaban

1

A

2

E

3

B

4

D

5

E

6

A

7

D

8

D

9

C

10

A

Berdebat Secara

Santun_ Bahasa Indonesia Kelas X KD_ 3.12

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

24

DAFTAR PUSTAKA

Suherli, dkk.. 2018.

Bahasa Indonesia SMA/SMK/MAK Kelas X

. Jakarta:

Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

https://www.romadecade.org/contoh

-

teks

-

debat/#!

, diakses pada hari Sabtu, 10 Oktober

2020, pukul 13.30 WIB