Gambar Sampul Bahasa Indonesia  · j_Bab 11 Cerpen
Bahasa Indonesia · j_Bab 11 Cerpen
ErwanJuhara

22/08/2021 09:58:10

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
201Apresiasi CerpenTahukah Anda bahwa dengan membaca dapat melatih seseorang menjadi cakap dalam berkomunikasi? Membaca cerpen merupakan salah satu wadah untuk dapat meningkatkan hal tersebut. Setelah pada pelajaran sebelumnya Anda telah mengapresiasi karya sastra berupa puisi. Pada pelajaran ini Anda akan diajak untuk mendalami Apresiasi tentang cerpen. 201Sumber:www.googleimages.comPelajaran11Apresiasi CerpenPeta KonsepAlokasi waktu: 16 jam pelajaranterdiri atasmelaluiprosesmelaluiprosesmelaluiprosesmelaluiprosesKegiatan BersastraMenilai penghayatan penyair Menyusun dialog dramaMenulis esai cerpen Indonesia Mengomentari tokoh, perwatakan, dan latar dalam drama IndonesiarNFOZVTVOsinopsis karya sastrarNFOEFTLSJQTJLBOunsur-unsur pembentuk ceritarNFODFSJUBLBOJTJdrama;r NFNCBIBTunsur-unsur dramar NFNCBIBTkekhasan rNFOFOUVLBOtema drama, rNFSVNVTLBOjudul rNFNCVBUkerangka cerita dramarNFNCBDBLBOpuisi r NFOVOKVLLBOcitraan imajinasi puisi r NFOKFMBTLBOmakna
202Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Dalam puisi, penyair menggunakan majas untuk mengata-kan atau mengungkapkan perasaan, pengalaman batin, harapan, suasana hati, ataupun semangat hidupnya. Majas digunakan penyair untuk mengiaskan atau mempersama kan sesuatu dengan hal lain agar dapat tergambar dengan jelas. Selain itu, majas pun membantu penyair untuk menghadirkan kesan puitis melalui pemilihan bunyi yang dapat menimbulkan imajinasi dalam diri pembaca. Contoh majas yang sering digunakan penyair dalam puisi adalah majas perban dingan atau majas perumpamaan (simile), metafora, alegori, dan personifikasi.Imaji atau citraan adalah kilasan bayangan dalam pikiran pembaca. Imaji dikejar dan dimanfaatkan oleh penyair untuk menuangkan pengalaman dalam bentuk puisi. Selain itu, imaji juga digunakan untuk menjemput pengalaman pembaca yang sesuai dengan pengalaman penyair. Dengan adanya imaji yang khas, puisi menjadi lebih menarik. Imaji dapat memberikan sugesti gambaran yang jelas, membentuk suasana tertentu, mem-bangkitkan tanggapan, memberi sugesti, dan pada akhir nya dapat membuat pembaca/penikmat puisi merenung.Karya-karya sastra, termasuk puisi tidak terlepas dari nilai-nilai budaya. Nilai-nilai budaya adalah nilai yang berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia. Untuk menemukan nilai budaya dalam puisi tidaklah mudah. Kita perlu menghayati puisi tersebut dengan sungguh-sungguh.Nah, sekarang mari kita perhatikan puisi karya Sitor Situmorang berikut.Sitor Situmorang lebih memilih kata lebaran dibanding dengan Idulfitri. Seperti kita ketahui, makna Idulfitri lebih condong kepada aspek religius ketimbang kata lebaran. Idulfitri berarti kembalinya suci seseorang muslim setelah melaksanakan ibadah puasa. Adapun kata lebaran lebih menekankan aspek pesta pora, perayaan, atau kebahagiaan. Dengan demikian, makna lebaran lebih mengarah kepada pesta/tradisi masyarakat.Kata bulan pada puisi tersebut dapat diartikan sebuah keindahan (penghias malam) dan kecantikan. Adapun kata kuburan merupakan simbol dari duka cita yang mendalam atau Menilai Penghayatan Penyair terhadap Puisi Terjemahan yang DilisankanATujuan BelajarAnda diharapkan dapat:rNFNCBDBLBOQVJTJyang dianggap penting dalam tiap periode;rmenunjukkan majas yang terkandung dalam puisi;rmenunjukkan citraan imajinasi puisi tersebut;rmenjelaskan makna dari konteks puisi yang mengandung majas.Malam LebaranBulan di atas kuburanMengenalLebih Dekat Sitor Situmorang lahir di Harianboho, Tapanuli Utara (Sumatra Utara), pada 2 Oktober 1942. Ia termasuk salah seorang sastrawan Angkatan '45. Ia menulis puisi, drama, cerita pendek, esai, dan menerjamahkan karya-karya sastra asing. Sitor Situmorang dikenal sebagai penyair karena lebih banyak berkarya puisi..Sumber: Ensiklopedi Sastra Indonesia, 2004
203Apresiasi Cerpen1. Bacakan puisi tersebut di depan kelas. Puisi 1Yang Terhempas dan yang PutusKarya Chairil Anwarkelam dan angin lalu mempesiang diriku,menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugudi Karet, di Karet (daerahku y.a.d.) sampai jugaderu anginaku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datangdan kau bisa lagi lepaskan kisah baru padaku;tapi kini hanya tangan yang bergerak lantangtubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwaberlalu beku1949Sumber: Horison Sastra Indonesia: Kitab Puisikematian. Dengan demikian, pengarang secara tidak langsung ingin mengungkapkan bahwa di saat orang lain merayakan sesuatu (berpesta), dia malah mendapatkan sesuatu yang indah (mungkin yang ia miliki) berada dalam kemusnahan, kematian, atau duka cita.Puisi tersebut dianggap penting karena mengandung kontroversi. Malam lebaran, menurut kalender Hijriah ber tepatan dengan tanggal 1 Syawal. Pada tanggal tersebut, bulan tidaklah tampak dari bumi. Selain itu, pemaknaan terhadap puisi tersebut sangatlah beragam. Apakah Anda mempunyai apre siasi lain terhadap puisi karya Sitor Situmorang tersebut? Dis kusikanlah apresiasi Anda tersebut dengan teman-teman Anda.Latihan Pemahaman Puisi 2Dengan Puisi, AkuKarya Taufiq IsmailDengan puisi aku bernyanyiSampai senja umurku nantiDengan puisi aku bercintaBerbatas cakrawala
204Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa 2. Tentukanlah majas-majas yang terkandung dalam kedua puisi tersebut! Sertakan jawaban Anda dengan bukti yang mendukung.3. Tentukanlah citraan (imaji) yang terkandung dalam ketiga puisi tersebut! Unsur apakah yang paling utama ditampilkan oleh imaji dalam kedua puisi tersebut?4. Tentukanlah beberapa lambang yang ada dalam ketiga puisi tersebut.5. Tuliskan kesimpulan Anda mengenai nilai-nilai budaya yang ter kandung dalam ketiga puisi tersebut.Cerita prosa mudah diikuti oleh pembaca karena pengarang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara lengkap. Pembaca prosa bisa asyik dan penasaran sehingga mau mem-bacanya sampai selesai. Sebaliknya, naskah drama mungkin sangat membosankan kalau hanya dibaca. Hal ini karena, isinya sebagian besar berupa percakapan atau dialog. Oleh karena itu, wajar apabila pembaca naskah drama tidak segera mengerti ceritanya. Alur cerita naskah drama akan tampak nyata setelah dipentaskan pemain di panggung.Sekarang bacalah naskah drama Dam karya Putu Wijaya dengan cermat. Dengan puisi aku mengenangKeabadian Yang Akan DatangDengan puisi aku menangisJarum waktu bila kejam mengirisDengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busukDengan puisi aku berdoaPerkenankanlah kiranya1965Sumber: Horison Sastra Indonesia 1: Kitab Puisi, 2001Mengomentari Tokoh, Perwatakan,dan Latar dalam Drama IndonesiaBTujuan BelajarAnda diharapkan dapat:rNFODFSJUBLBOJTJdrama;r NFNCBIBTVOTVSunsur drama (tema, penokohan, konflik, dialog);r NFNCBIBTLFLIBTBO(bentuk pementasan, dialog/dialek, kostum, adat,
205Apresiasi CerpenDamKarya Putu Wijaya...Dalang : Maaf seribu maaf. Itu bukan saya. Itu tertuduh. Orang itu memaki-maki karena tak bisa lagi me nyalurkan rasa marah nya dengan kata-kata yang sopan. Ia diperingat kan oleh ha kim supaya tenang, kalau tidak mau tenang, sidang akan ditutup.Hakim : Kalau Saudara tidak mem per guna-kan kata-kata yang sopan, sidang ini akan diskors! Ini pengadilan, bukan warung kopi! Semua kata-kata adalah pem beberan fakta yang bebas dari emosi. Saudara mengerti tidak? Baik. Silakan terus bicara, kalau masih ada yang mau dikatakan. Masih ada? Tidak ada lagi? Jadi Anda tidak kenal korban ini sebelumya? Tidak? Kalau begitu Anda juga pasti tidak tahu bahwa asal usul korban, dari mana, tidak? Saudara juga tidak tahu siapa namanya? Tidak? Apa tujuan nya, apa pekerjaannya, apa... baik, jadi Saudara tidak tahu apa-apa! Saudara berani mengang kat sumpah bahwa Saudara tidak tahu sedikit pun siapa yang sudah Saudara bunuh itu? Sama sekali tidak? Jadi saudara tidak tahu berapa pastinya harga mobil itu, dan kapan serta di mana dibelinya, juga Saudara tidak tahu bagaima korban membelinya? Tidak? Tenang-tenang semua, biarkan dia yang men jawab. Kalau tidak tenang sidang ini akan saya tunda. (mengetokkan palu) Terima kasih. Jadi Saudara tidak tahu bahwa mobil ini dua ratus kali lipat harganya dari harga yang saudara perkirakan? Tidak tahu? Tidak tahu atau, tahu-tahu tidak? Baik. Saudara juga tidak tahu bahwa mobil ini baru saja di dapatkannya hari itu? Tidak tahu bukan? (pada diri nya sendiri,) Edan. (kembali pada tertuduh) Jadi kalau begitu apa saja yang Saudara tahu! Tidak ada? Tidak ada? Sama sekali tidak ada? Sedikit pun, saya ulangi lagi sedikit pun tidak ada yang Saudara tahu? Kenapa tidak ada?! Dalang : Sudah dong, Pak. Kalau memang tidak tahu jangan dijebak supaya bilang tahu. Memang dia tidak tahu kok! (memukul-mukulkan palunya) Hakim meminta petugas untuk membawa semua bukti-bukti berupa surat pembelian mobil. Kepada tertuduh dipersilakan melihat sendiri bukti-bukti itu supaya jangan terus-menerus bilang tidak tahu. Sesudah itu, lalu hakim bertanya sekali lagi. "Nah sekarang Saudara tahu, berapa harga mobil itu, dari mana ia dapatkan uang pem belinya dan berapa tahun ia sudah banting tulang untuk bisa mengum-pulkan tabungan sebanyak itu! Ya tidak!" Anak muda yang tertuduh itu mengangguk dan menjawab dengan suara lantang dan tenang serta sopan-santun. Tertuduh : Yang Mulia Bapak hakim, para keluarga almarhum, Bapak Jaksa, para wartawan serta hadirin sekalian yang saya hormati. Itu semua benar. Memang benar apa kata Yang Mulia Bapak Hakim semuanya betul. Korban yang sudah saya bunuh itu bukan orang yang jahat. Almarhum adalah orang baik, orang yang santun. Saya tahu bahwa ia mendapatkan mobil mewah itu berkat usaha-nya yang gigih. Bukan gratis.
206Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Bukan menipu orang lain. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan, ia mendapat itu semuanya dengan darah dan air mata. Hanya saja salahnya, salahnya, kenapa ia mendapat kan semua itu se men tara aku, kami semua tidak dapat apa-apa. Mengapa ia kelihatan begitu bahagia begitu kaya begitu penuh, begitu sempurna semen tara kami sepi, lengang, kosong me lompong. Mau tak mau ia akhirnya jadi orang yang ber salah, karena ber-hasil men capai sukses se men tara kami semuanya gagal total tanpa sebab yang masuk akal. Aku minta maaf. Tetapi, jangan sekali-sekali aku diperlakukan begini, seperti binatang yang tidak punya hak bicara. Aku bukan tidak tahu meskipun aku bilang tidak tahu! Coba buka telinga kalian, buka mata kalian. Bukan telinga dan mata itu, tapi telinga dan mata hati kamu yang ada di dalam sana! Buka lebar-lebar! Yang Mulia Bapak hakim, coba lihat! Jangan cuma lihat otot-otot dan tulang belulangku saja! Lihat juga mataku yang kosong, kepalaku yang di tusuk berjuta-juta jarum dan rongga jiwaku yang kosong. Sadarlah, perca-ya lah, dengarkan lah suara ku sekali ini saja, mengapa aku tidak pernah tahu semua itu! Mengapa aku tidak pernah dikasih tahu siapa orang itu! Tidak pernah ada orang yang mem beri tahukan kepadaku, ada orang baik yang naik mobil mewah bahkan terlalu mewah, se mentara aku dan semua orang yang lain-lain itu tidak bahagia. Koran-koran tidak pernah mem beritahu kan ke pada ku, siapa orang yang naik mobil itu. Koran-koran selalu bicara tentang korupsi, orang yang serakah dan perampok. Aku tidak tahu, aku tidak pernah diberitahu ada mobil mewah yang dikendarai oleh orang baik. Aku tidak pernah dikasih bukti ada orang kaya yang baik. Aku tidak pernah di ingatkan orang itu orang baik yang telah berjuang dengan jujur seumur hidup-nya, orang yang hatinya seder-hana bahkan sama miskinnya dengan kami, meskipun naik mobil seme wah itu. Aku tidak pernah dididik untuk paham, untuk melihat kebenaran, untuk menyadari di dalam kemewa han itu masih ada sisa kebaikan! Aku sudah dipenggal dari kenyataan! Aku, kami semua sudah ter-bunuh. Ya kami semua sudah mati. Hati kami yang luka tidak pernah diberitahu ada orang berakal sehat di dalam mobil semewah itu. Kami sudah dibuta kan, ditulikan, kami sudah di pa sung, dipotong, dicincang, diinjak-injak, diiris-iris, dicekal, dijegal, diberangus .... Dalang mengetokkan palunya, lalu jadi hakim ...Hakim : Stoppppppppppppppp! Cukup! Amankan dia petugas! Terima kasih! Jadi sudah jelas sekarang, semua itu kamu lakukan karena kamu tidak tahu. Tetapi apa kamu tidak tahu juga, bahwa orang-orang itu juga seperti kamu? Mereka tidak tahu bahwa kamu tidak tahu! Bagaimana mereka tahu bahwa kamu tidak tahu kalau tidak ada yang memberitahu? siapa yang harus memukul ini kalu bukan kamu? Maaf!Sumber: Majalah horison, Januari 2005
207Apresiasi CerpenTentu Anda sudah tahu isi, tema, dan amanat yang terdapat dalam naskah drama tersebut, bukan? Lalu, bagaimanakah dengan penokohan, konflik, dan dialog dalam drama tersebut? Perwatakan sangat penting dalam drama. Tanpa perwatakan, tidak akan ada cerita. Tanpa perwatakan tidak akan ada plot. Ketidaksamaan watak melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, konflik, lahirlah kemudian cerita. Tokoh dalam drama yang muncul ingin mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam mencapai cita-cita disebut tokoh protagonis. Tokoh penentang cerita dalam drama disebut tokoh antagonis. Adapun orang-orang yang berperan sebagai pem bantu, baik untuk tokoh protagonis maupun tokoh antagonis disebut Tetapi jangan sekali-sekali aku diperlakukan begini, seperti binatang yang tidak punya hak bicara. Aku bukan tidak tahu meskipun aku bilang tidak tahu! Coba buka telinga kalian, buka mata kalian. Bukan telinga dan mata itu, tapi telinga dan mata hati kamu yang ada di dalam sana!Adapun tokoh protagonis dalam drama Dam adalah Hakim. Perhatikan cuplikan dialog berikut! Stoppppppppppppppp! Cukup! Amankan dia petugas! Terima kasih! Jadi sudah jelas sekarang, semua itu kamu lakukan karena kamu tidak tahu. Adapun tokoh tritagonis dalam drama Dam tersebut adalah dalang. Perhatikan dialog berikut!Sudah dong, Pak. Kalau memang tidak tahu jangan dijebak supaya bilang tahu. Memang dia tidak tahu, kok! (memukul-mukulkan palunya)Konflik merupakan kekuatan penggerak dalam drama selain karena keberhasilan pemain dalam berakting. Konflik tidak hanya terjadi antara seseorang dan seseorang. Konflik dapat pula terjadi antara seseorang dan masyarakat, dengan alam, bahkan dengan dirinya sendiri. Dalam rangkaian konflik tersimpan pula amanat atau pesan pengarang. Agar konflik benar-benar terbangun, benih-benihnya memang harus telah ada. Hal tersebut seperti dikemukakan oleh Arthur Koestle, ''Sifat konflik dapat dengan jelas dinyatakan atau hanya tersirat. Namun, satu elemen daripadanya mestilah ditampilkan''. Adapun konflik dalam drama Dam mulai muncul ketika Tertuduh mulai angkat bicara. Tokoh Tertuduh membongkar semua kemampuan yang keropos, yang terjadi selama ini. Tokoh Tertuduh menggugat keadaan yang
208Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa terjadi selama ini di mana tokoh Tertuduh merasa diperlaku kan tidak adil dalam persidangan. Perhatikan kembali kutipan dalam drama Dam berikut.Dalam drama, terdapat dialog. Melalui dialog-dialog antar-pemain inilah penonton dapat mengikuti cerita drama yang disaksikan. Bahkan, melalui dialog, penonton dapat menen tukan watak-watak tokoh dan menemukan amanat-amanat yang ingin disampaikan oleh dramawan. Selain itu, melalui dialog pula kita segera tahu dari daerah mana tokoh-tokoh dalam drama berasal.Ketika membaca drama Dam, tentu terdapat kekhasan dari drama tersebut, bukan? Misalnya, salah satu tokoh yang ada dalam penggalan drama Dam tersebut bernama Dalang. Dalam adat atau tradisi Jawa, nama dalang adalah sebutan bagi orang yang memainkan wayang, baik wayang kulit maupun wayang golek. Sementara dalam penggalan naskah drama tersebut, dalang berperan sebagai pengatur jalannya persidangan.Putu Wijaya seolah-olah ingin menjungkirbalikkan keadaan yang sebenarnya. Dalang biasanya mengatur setiap gerak-gerik wayang secara sembunyi-sembunyi. Namun, dalam drama Dam tersebut Putu Wijaya menjadikan dalang sebagai seorang hakim yang memegang palu. Karya-karya Putu memang karya yang melakukan semacam usaha dekonstruksi, membongkar terhadap hal ihwal yang terlanjur lumrah dan mapan. Maka cerita Putu Wijaya sering membuat pembaca ''terbius'' mengikuti cerita yang berkelok dan berkelit, tidak jarang menjebak, untuk akhirnya membuat kejutan demi kejutan.Mengapa ia kelihatan begitu bahagia, begitu penuh, begitu sempurna sementara kami sepi, lengang, kosong, melompong mau tak mau ia akhirnya jadi orang yang bersalah, karena berhasil mencapai sukses sementara kami semuanya gagal total tanpa sebab yang masuk akal.Latihan PemahamanBacalah penggalan naskah drama berikut, lalu tentukan isi drama tersebut.
209Apresiasi CerpenTanpa PembantuKarya A. Adjib HamzahDi ruang tamu rumah keluarga Sapari masih pagi. Kursi panjang dan sebuah kursi tamu berikut mejanya terletak di kiri. Di kursi terdapat koran baru dan di atas meja vas bunga berikut bunganya terletak berdekatan dengan beberapa jilid buku.Di belakang sisi kanan terdapat pula kursi panjang. Pintu keluar di kanan, sedang pintu ke belakang di sudut kiri. 1Lisawati duduk di kursi belakang. Ia adalah gadis jelita, berusia sekitar 20 tahun, mengenakan pakaian dandanan mutakhir. Tas dan satu eksem plar buku diktat yang dibawa, terletak di kursi. Sekarang ia sedang membaca koran sambil sesekali menoleh arah pintu ke belakang.Kemudian, Sapari muncul dari pintu ke belakang dengan tersenyum. Ia berusia lebih-kurang 27 tahun.Lisawati : Bagaimana si orok? Tak perlu bantuanku, bukan?Sapari : O, tidak. Sudah beres. Tidur pulas ia sekarang. Jadinya lega aku.Lisawati : Tak kusangka engkau seteram pil itu.Sapari : (melangkah ke kursi dekat meja) Ucapan orang bijaksana memang selalu benar.Lisawati : Kenapa?Sapari : Dulu aku tak pernah percaya setiap baca kata-kata orang bijak. Yang isinya bahwa kesu litan mem-buat orang jadi terampil. Kini aku melihat hasilnya.Lisawati : Ah, ya belum tentu. Itu ter gantung pada orangnya. Kalau orangnya memang goblok, tetap tidak menambah apa-apa. Malah bisa saja menyebabkan kemunduran.Sapari : Itu juga benar. Tapi tidak se penuh nya.Lisawati : Yang aku tidak mengerti, me-ngapa tugas-tugas perem puan yang ditimpakan padamu itu kauterima begitu saja?Sapari : Keadaan memaksaku demikian.Lisawati : Tidakkah hal itu merupakan suatu penghinaan pada dirimu? Derajat -mu sebagai lelaki diturun kan pada derajat perempuan.Sapari : Kalau aku telah menerimanya, mau apa lagi? Jika diukur dengan kaca mata kehormatanku sebagai lelaki, ucapanmu itu memang benar. Tapi kami sekarang ini dalam keadaan begitu darurat.Lisawati : Dan status quo darurat akan dipertahankan oleh istrimu. Bisa saja suatu saat nanti, untuk ke-pentingan yang kau tidak tahu, ia akan keluar rumah. Dan kau yang mesti memberesi tugas-tugas rumah.Sapari : (tertawa) Kuliahmu ini dapat membuatku perang dengan istriku, Lis.Lisawati : Jangan salah paham.Sapari : Aku tak tahu pasti, tapi mungkin saja dapat menimbulkan perang baru.Lisawati : Jadi kalian pun sering berselisih?Sapari : Ya, sesekali. Di mana orang berumah tangga tanpa pernah cekcok? Tak ada, kan?Lisawati : Tapi engkau jangan salah paham. Aku tidak memfitnah. Aku hanya bicara tentang apa yang mestinya terjadi.Sapari : Kau mengingatkan aku pada kesetiaanmu sewaktu kita ber-pacaran. Tapi sudahlah. Semua itu sudah lewat.Lisawati : Kalau kau dahulu mau sedikit mengerti kesulitanku, dan engkau mau juga mempertim bangkan.Sapari : (memotong) Jangan sebut-sebut lagi. Jangan diungkit. Itu sudah lewat. Nanti akan meng akibat kan hubunganku dengan istriku jadi tidak baik.
210Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Lisawati : Aku menghormati istrimu, Sap. Jangan salah paham. Aku bukan nya membenci dan ingin hu bunganmu dengannya retak.Sapari : Saya harap pembicaraan tentang ini tidak usah kita teruskan. Bagaimana dengan kuliah Pak 1. Tentukanlah isi drama tersebut.2. Bahaslah unsur-unsur berikut yang terdapat dalam penggalan naskah drama tersebut. a. tema b. penokohan c. konflik d. dialog3. Bahaslah kekhasan dari drama yang menurut Anda menjadi warna lokal atau daerah dari penggalan drama tersebut.Darso belakangan? Ada tujuh kali aku tak ikut kuliah.Lisawati : Seandainya kau dulu mau sedikit sabar, dan mau konsultasi dengan Anna tentang persoalan kita, saya yakin semua dapat diselesaikan.Sumber: Buku Pengantar Bermain Drama, 1985Menerapkan Prinsip Penulisan EsaiCTujuan BelajarAnda diharapkan dapat:rNFOZVTVOTJOPQTJTkarya sastra;rmendeskripsikan unsur-unsur pembentuk cerita;rmembahas segi-segi tertentu dari karya sastra yang sudah dideskripsikan.Dalam esai, penulis melontarkan suatu sudut pandang tertentu, sikap pribadi, membawakan penemuannya sendiri, dan menggunakan sistematika uraian yang teratur. Sampai sekarang, esai banyak ditulis, baik berupa tulisan di koran, majalah, atau buku. Esai ditujukan untuk masyarakat umum dan berupaya mengomunikasikan ide atau informasi dalam bentuk tulisan yang menggambarkan pengalaman masyarakat umum. Oleh karena itu, dilihat dari jenis karangannya, esai cenderung bersifat argumentatif atau meyakinkan sesuatu kepada pembaca.Ciri-ciri esai, yaitu sebagai berikut.1. Hal utama dalam esai adalah gambaran kepribadian dari pengarang suatu karya sastra yang menurut penulis esai simpatik dan menarik;2. Esai adalah tulisan yang bersifat pribadi;3. Esai itu mempersoalkan masalah sejauh pengarang dapat merangsang hati penulis esai;
211Apresiasi CerpenDalam "Setrum" dengan apik disajikan perjalanan sebuah keyakinan tokoh bernama Cik Ledo. Yusrizal K.W., sang pengarang cerpen ini, mampu menampilkan sisi lain kehidupan masyarakat kita. Cerpen ini tidak lain sebuah potret buram yang dibingkai beribu persoalan yang kerap mendera. Pangkal potret buram ini berawal dari sebuah kata yang didengung-dengungkan oleh sang penguasa bernama: pem bangunan. Atas nama pembangunan, se-mua yang ada di wilayah yang akan dibangun mau tak mau harus ikhlas untuk keluar dari tanah leluhurnya.Di balik sebuah rencana pembangunan, ada salah satu manusia bernama Cik Ledo yang (dengan alasan cinta pada almarhum sang anak) tidak mau beranjak dari tempat tinggalnya. Hal ini merupakan potret dari sebagian masyarakat kita yang menghormati tanah leluhur sebagai tanah kelahiran sekaligus tanah kematian. Akan tetapi, atas alasan itulah cerpen ini membangun sebuah konflik menarik antara kepentingan penguasa dan keyakinan seorang rakyat. Bagaimanapun, sastra adalah sastra. Namun, di balik sastra ada sebuah gambaran masyarakat. Cerpen karya Yurizal K.W. mampu merekam perilaku aparat yang ofensif Cerpen "Setrum": Sebuah Potret Realitas Sosialterhadap rakyat. Lagi-lagi komunikasi dianggap biang keladi. Akan tetapi, apa daya seorang Cik Ledo akhirnya berada dalam pihak yang kalah. Tindakan anarkis, yaitu dengan menculik telah menjadi alasan klise penguasa untuk meredam "si pembangkang".Intrik konflik yang dibangun dalam cerpen dengan "memburamkan" peristiwa penculikan terhadap Cik Ledo dan istrinya mampu mem-bangun suasana keprihatinan atas nasib rakyat kecil. Seakan ada pertanyaan terselubung: apakah rakyat kecil dianggap tidak boleh mem punyai keinginan? Atau kalaupun rakyat kecil dianggap salah, haruskah dengan cara kekerasan untuk meredakannya?Pertanyaan-pertanyaan tersebut semakin didramatisasi pada akhir cerpen dengan ke-matian Cik Ledo dan istrinya. Sebuah proses kematian yang sungguh indah. Dalam paragraf terakhir digambarkan: " ... Di tengah, ia tenggelam. Sampai pada dasar genangan air yang dalam dan luas itu, ia melihat suaminya, tengah membangun kembali rumahnya. Sementara Sarmi, tengah mainan ayunan yang talinya digantungkan ke bulan purnama". Kebahagiaan dan harapan bagi wong cilik mungkin hanya ditemui di alam sana.Dalam menulis esai, ada langkah-langkah tertentu yang perlu diperhatikan. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat menulis sebuah esai dengan sistematis. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut;1. membaca naskah karya sastra;2. memahami dan menganalisis struktur karya sastra yang dibaca;3. menginterpretasikan makna atau pesan karya sastra;4. mengemukakan pendapat/gagasan pribadi terhadap karya sastra;5. mengevaluasi karya sastra;Dalam pembelajaran Anda telah mengapresiasi cerpen "Setrum". Dari cerpen tersebut, Anda dapat membuat sebuah esai. Anda dapat memunculkan sebuah pembahasan dari sudut pandang tertentu yang menurut Anda baik. Sebagai contoh, berikut esai singkat yang membahas cerpen "Setrum" karya Yusrizal K.W..
212Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa 1. Cari dan pilihlah satu cerpen dalam Pelajaran 11 ini untuk bahan esai.2. Kemudian, tulislah sebuah esai sesuai dengan isi dan bentuk terha dap cerpen yang Anda pilih itu! Tulislah esai Anda dengan langkah-langkah yang tepat.3. Kemukakan pendapat atau gagasan dalam esai Anda itu dengan kalimat yang runtut. 4. Sampaikanlah esai Anda itu di depan kelas. 5. Sepakatilah dengan guru Anda untuk meminta penilaian atas penampilan Anda dan teman-teman Anda. Latihan PemahamanTugas Kelompok1. Carilah sebuah buku kumpulan cerpen oleh tiap-tiap kelompok.2. Tiap-tiap anggota kelompok membuat sebuah esai dengan memilih sebuah cerpen yang ada di dalam buku kumpulan cerpen berikut.3. Tiap-tiap kelompok membuat esai dengan sudut pandang berbeda, misalnya kelompok 1 dari sudut pandang persoalan tentang wanita (feminisme), kelompok 2 dari sudut pandang psikologi tokoh, kelompok 3 dari sudut pandang latar sosial budaya, dan seterusnya.4. Setelah itu, buatlah pandangan/kesimpulan umum terhadap isi kumpulan cerpen tersebut.5. Laporkanlah pembahasan esai tiap kelompok tersebut di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lain.Salah satu fungsi karya sastra selain hiburan, juga dapat memberi manfaat bagi pembacanya. Dalam cerpen "Setrum" ini, mungkin di antara sebagian pembaca ada yang melihat ke sekeliling nya dengan bersandar pada potret manusia seperti yang ada di cerpen ini.
213Apresiasi CerpenMenyusun Dialog Drama DTujuan BelajarAnda diharapkan dapat:rNFOFOUVLBOUFNBdrama, rmerumuskan judul berdasarkan tema, serta dapat rmembuat kerangka cerita drama dalam bentuk pembabakan.Di Kelas X dan XI, Anda tentunya pernah banyak belajar mengenai pementasan maupun pembacaan naskah drama. Apakah Anda sudah mempunyai pemahaman sendiri tentang unsur-unsur yang ada dalam drama? Pemahaman Anda tersebut akan lebih terasah apabila Anda dapat memuat kerangka cerita drama serta pengembangannya.Kita mulai pembelajaran ini dengan menentukan tema, judul, dan menyusun kerangka cerita dalam bentuk pembabakan.1. TemaDalam drama, tema sering juga disebut premise, root idea, througt, aim, erentral idea, goal, driving force, dan lain-lain. Penentuan tema yang jelas dapat menjadikan sasaran yang hendak dicapai bisa tepat. Secara teknis, tema ini biasanya berupa sinopsis (ringkasan cerita). Nah, dari sinopsis itulah, kita bisa mengembangkan naskah menjadi skenario yang siap dipentaskan.Sebagai contoh, bagaimana tema drama Romeo dan Juliet karya William Shakespeare itu? Untuk kisah cinta dua remaja dari keluarga bermusuhan itu, kita dapat menentukan tema "cinta yang agung tak mengindahkan mati sekalipun."2. JudulBerhati-hatilah menentukan judul. Dalam sebuah naskah pementasan, judul tidak bisa dianggap enteng. Setelah pemilihan tema yang menarik, judul memiliki peran yang cukup penting. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam penentuan judul.a. Judul harus bisa mewakili keseluruhan isi drama. Kesesuaian atau ketepatan judul ini dapat mempengaruhi seluruh proses mulai penyusunan naskah sampai pelaksanaan pementasan.b. Judul dirumuskan dengan menarik dan baru (belum ada yang menggunakan), dan mampu meraih simpati para penonton untuk menyaksikan naskah yang akan kita pergelarkan.3. Menyusun kerangka cerita dalam bentuk pem babakanDalam struktur skenario terdapat unsur-unsur plot, perwa takan, dan tema. Plot berfungsi sebagai penentu arah carita dan perwatakan memperkokoh jalannya cerita. Sementara itu, tema berfungsi sebagai pengikat penceritaan antarbabak keseluruhan isi naskah.Ommaney menyebutkan bahwa suatu skenario mesti memi-liki unsur-unsur plot, para peran, tema, ditampilkan dengan media MengenalLebih Dekat Beberapa jenis drama di antaranya:1. tragedi (drama yang berakhir dengan duka cita);2. komedi (drama yang berakhir dengan suka cita);3. tragikomedi (perpaduan antara jenis drama komedi dan tragedi);4. melodrama (opera yang dicakapkan dengan bantuan irama musik);5. farce (hampir sama dengan komedi, tetapi gerakannya bersifat karikatur).Sumber: Buku Pengantar Drama,
214Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa dialog dan action yang antarkonfliknya membangun satu respons emosional yang jelas pada para penonton.4. PlotPlot merupakan serangkaian peristiwa yang memiliki hu-bungan sebab akibat dari awal sampai akhir. Dalam suatu naskah, plot ini terdiri atas bagian awal, tengah, dan akhir.Berikut ini contoh penentuan naskah drama dari tema sampai bentuk pembabakan secara sederhana.Tema : Indahnya sebuah persahabatanJudul : Akibat buruk sangkaKerangka cerita drama : Pementasan drama setelah naskah drama disusun dengan penuh perhitunganSumber: Majalah Tempo,Juni 2003Gambar 11.1Nah, dari kerangka cerita drama tersebut, kita dapat mem buat naskah drama berikut.Pemain:1. Sinta2. LusiBabak ISinta dan Lusi berada di depan kelas. Siswa yang lain mulai pulang satu per satu. Keadaan cuaca siang lumayan panas.Sinta (menatap lusi) : Jadi benar nih, kamu tidak ikut aku nonton film sore nanti? Tenang, aku yang bayar, Lus.Lusi (menunduk) : Bukan begitu, Sin. Ke-betulan akhir-akhir ini aku sedang banyak ke-perluan. Jadi, mungkin lain kali saja kita jalan-jalannya. Kamu mungkin bisa ajak Yulia atau Ika.Akibat Buruk SangkaAwal 1. Kecurigaan Sinta kepada Lusi, sahabatnya.a. Lusi sekarang jarang mau diajak Sinta untuk main atau jalan-jalan.b. Sinta mulai curiga atas sikap Lusi akhir-akhir ini.Tengah 2. Sinta mengajak bicara Lusi dengan serius.a. Sinta agak terpancing emosi saat Lusi memilih diam saat bicara dengan Sinta.b. Lusi akhirnya menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.Akhir 3. Sinta mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Lusi.a. Lusi menjelaskan bahwa ia sedang berusaha mencari uang untuk membiayai ibunya di rumah sakit.b. Sinta meminta maaf kepada Lusi sebab ia telah menyangka bahwa Lusi sudah tidak mau bersahabat dengannya lagi.
215Apresiasi CerpenLatihan Pemahaman1. Buatlah tema, judul, dan kerangka drama dengan tokoh-tokoh sebagai berikut.a. Sapto d. Polisib. Lina e. Pengendara motorc. Tukang parkir f. Pengemis2. Buatlah kerangka drama berdasarkan urutan awal, tengah, dan akhir.3. Kembangkanlah kerangka drama tersebut dalam beberapa babak.Keadaan hening, sekolah sudah mulai sepi.Lusi : Eh, Sin. Maaf ya aku buru-buru nih.Sinta hanya menatap kepergian Lusi. Sinta terdiam.Sinta (bergumam) : Kenapa ya dia? Apa mung -kin aku telah mem buat ke-salahan? Ah, tapi pe rasa an aku biasa-biasa saja. Atau jangan-jangan dia ....Tugas Kelompok1. Buatlah sebuah tema yang menarik dan benar-benar Anda pahami terhadap naskah drama yang hendak Anda tulis.2. Bubuhilah tema yang telah Anda buat itu dengan judul yang menarik. Pemberian judul ini sebaiknya memerhatikan ke-padatan makna dan mampu mencakup keseluruhan isi naskah.3. Susunlah sebuah kerangka cerita dalam bentuk pembabakan dengan memerhatikan alur cerita yang akan Anda tuliskan.4. Kembangkanlah kerangka cerita drama tersebut.5. Pentaskanlah naskah drama yang telah ditulis kelompok Anda.
216Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa Taufik Ismail dilahirkan di Bukittinggi dan dibesarkan di Pekalongan, ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Pengkategoriannya sebagai penyair Angkatan '66 oleh Hans Bague Jassin merisaukannya, misalnya dia puas diri lantas proses penulisannya macet. Ia menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-lain.Sumber: Wikipedia.co.idMengenal Ahli Sastrar &TBJ EJUVKVLBO VOUVL NBTZBSBLBU VNVN EBO CFSVQBZBmengomunikasikan ide atau informasi dalam bentuk tulisan yang menggambarkan pengalaman masyarakat umum.r $JSJDJSJFTBJ ZBJUVTFCBHBJCFSJLVU1. Hal utama dalam esai adalah gambaran kepribadian dari pengarang suatu karya sastra yang menurut penulis esai simpatik dan menarik;2. Esai adalah tulisan yang bersifat pribadi;3. Esai itu mempersoalkan masalah sejauh pengarang dapat merangsang hati penulis esai;r "EB UJHB BTQFL ZBOH IBSVT EJLVBTBJ EBMBN NFNBIBNJsebuah karya sastra, yaitu aspek bahasa, sastra, dan budaya.Intisari Pelajaran 11
217Apresiasi Cerpen1. Buatlah dialog pendek dengan situasi dan tokoh-tokoh berikut.Situasi : Terminal Tokoh : 1. penumpang 2. sopir bus 3. petugas2. Perhatikanlah penggalan cerpen berikutAku teringat setumpuk surat yang mengisi masa mudaku. Surat-surat penuh keriangan yang ringan bagai merpati-merpati terbang di udara. Surat-surat yang datang entah dari siapa, dari sebuah tempat, tak beralamat. Namun surat-surat itu, terus datang mengalir seperti waktu.Aku bukanlah seorang yang bisa menulis surat dengan baik dan rapi. Aku pun tak pernah ber pikir untuk menjadi seorang yang menyukai surat-menyurat. Namun, suatu masa dalam rentang usiaku yang membuat aku merasa sangat kesepian, asing, dan terpencil. Suatu ke asing an dan kesepian yang menganga bagai rongga sebuah kuburan yang terus digali sese-orang yang menunggu saat kematian. Suatu ke-sepian yang dijeritkan gagak-gagak hitam. Pada saat itulah aku membutuhkan cara mengungkapkan perasaan hati. Maka, secara tak disadari aku mulai menulis kalimat-kalimat, dari yang pendek hingga yang panjang dalam bentuk surat yang kutunjukan entah pada siapa. Pada setiap siang yang lenggang, aku melakukannya di loteng rumah di samping jendela terbuka yang menghadap ke arah bukit-bukit yang diam dan sunyi. Entahlah, setiap selesai menulis surat itu, aku merasakan suatu kelegaan dan ke nikmat an yang lapang.Surat-surat itu kadang sangat panjang berisi cerita, keinginan-keinginan yang aku pun tak mengerti, perasaan-perasaan samar dan jauh, ke1uhan-keluhan bagai angin. Tapi kadang-kadang pendek saja menyerupai puisi. Aku mengirim kannya lewat pos, pada sebuah alamat yang kutulis secara serampangan. Apakah alamat ter sebut ada di dunia ini, aku sendiri tidak tahu. Aku tak pernah mengharapkan balas an dari SuratKarya Nenden Lilis A.Pelajaran ini dapat membuat Anda lebih terpacu dalam mengolah sisi kreatifitas dan inovasi anda. Hal ini akan berpengaruh kepada kualitas Anda dalam menulis, membaca, dan bertindak. Kepribadian Anda menjadi terasah karena Anda akan lebih mengenal pribadi Anda lebih mendalam. Setelah pelajaran ini Anda mungkin menemukan bakat terpendam dari diri Anda.Refleksi Pelajaran 11Latihan Pemahaman Pelajaran 11
218Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XII Program Bahasa surat-surat yang kukirimkan. Anehnya, surat-surat itu tak pernah kembali. Itu artinya, surat-surat ter sebut sampai pada sebuah alamat.Benar saja. Suatu hari, surat-suratku men dapat balasan. Dengan amplop dan kertas putih berbau harum bunga yang aneh. Pada amplop maupun kertas surat tak tertera nama pengirim maupun alamatnya. Pada surat itu hanya tertulis tanggal, bulan, dan tahun ketika surat itu ditulis. Namun, penanggalan dalam surat itu tak ku kenali. Penanggalan berdasarkan kalender bangsa dan masa apakah yang diguna-kan si pem balas surat, aku tidak tahu dan tidak mengenali nya.Kata-kata dalam surat itu begitu halus, tapi begitu tajam, membelai-belai sekaligus mencabik-cabik perasaan. Namun entah mengapa, setiap selesai membaca surat itu, aku justru merasa kan keriangan yang melonjak-lonjak, ringan, namun penuh rahasia. Pada saat itu, tubuhku bagai terbang melintasi padang-padang lenggang.........................Sumber: Pikiran Rakyat, 1997a. Tulislah beberapa unsur yang terdapat dalam cerpen tersebut.b. Temukanlah beberapa pokok ide sebagai bahan untuk menulis esai kritik sastra.c. Susunlah beberapa pokok ide sebagai bahan untuk menulis esai kritik sastra.