Gambar Sampul Bahasa Indonesia · j_Bab 10 Gelombang Cinta
Bahasa Indonesia · j_Bab 10 Gelombang Cinta
Gunawan

24/08/2021 16:12:49

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

129

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XII IPA dan IPS

X

Gelombang Cinta

Perhatikan gambar berikut ini!

Dokumen Penerbit

Tren tanaman gelombang cinta kian marak. Tanaman yang mempunyai

nama asli

Anthurium wafe of love

ini memang sedang diburu oleh para

penggemar tanaman hias. Gelombang cinta seolah menjadi kebanggaan

tersendiri bagi para penggemar tanaman hias. Semakin besar semakin mahal,

itulah yang membuat gelombang cinta semakin digemari. Banyak penggemar

tanaman hias yang rela merogoh kantong demi gelombang cinta.

130

Pelajaran X Gelombang Cinta

Gelombang cinta memang tanaman hias yang menawan. Banyak orang

berburu dan membudidayakan gelombang cinta. Membudidayakan gelombang

cinta tidaklah sukar. Semua orang dapat membudidayakan gelombang cinta.

Informasi tentang cara membudidayakan gelombang cinta dapat Anda simak

dari tuturan langsung berikut ini.

12 Teks Mendengarkan (halaman 126)

A.

Dengarkan kembali informasi tentang gelombang cinta yang disampaikan oleh

guru Anda. Kemudian, lakukan kegiatan berikut!

1. Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokok informasi yang terdapat

dalam informasi yang disampaikan guru Anda!

2.

Catatlah hal-hal yang akan diberi saran!

3.

Sampaikan saran Anda secara lisan dengan bahasa yang baik dan jelas!

B.

Ringkaslah isi informasi yang telah disampaikan guru Anda!

Anda dapat membuat ringkasan dengan menggabungkan pokok-pokok

informasi yang telah Anda catat. Anda juga dapat menambahkan kata

penghubung untuk menggabungkan pokok-pokok informasi yang telah

Anda catat.

Anda dan teman-teman Anda akan saling bertukar informasi dan saran

tentang tanaman hias.

Kegiatan 1

1.

Carilah informasi tentang tanaman hias! Anda dapat mencari

informasi dari buku, majalah, ataupun surat kabar.

2.

Catatlah informasi yang Anda temukan!

Kegiatan 2

1.

Dengarkan informasi yang disampaikan teman Anda!

2.

Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokok informasi!

3.

Catat pula hal-hal yang akan diberi saran!

4.

Sampaikan saran Anda kepada teman Anda secara lisan dengan

bahasa yang jelas dan baik!

5.

Ringkaslah informasi yang disampaikan oleh teman Anda!

6.

Sekarang giliran Anda menyampaikan informasi. Sampaikanlah

informasi yang telah Anda catat secara lisan dengan menggunakan

bahasa yang baik dan jelas!

Mendengarkan Informasi dan Mengajukan Saran

Anda akan mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan

secara langsung.

131

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XII IPA dan IPS

Membahas Gurindam

Anda akan membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam

gurindam. Kemudian, Anda akan menjelaskan keterkaitan gurindam dengan

kehidupan sehari-hari.

Apa yang Anda ketahui tentang gurindam? Coba bacalah gurindam

berikut!

Fasal 7Fasal 7

Fasal 7Fasal 7

Fasal 7

apabila banyak berkata-kata

di situlah jalan masuk dusta

apabila banyak berlebih-lebihan suka

itulah tanda hampirkan duka

apabila kita kurang siasat

itulah tanda pekerjaan hendak sesat

apabila anak tidak dilatih

jika besar bapanya letih

apabila banyak mencatat orang

itulah tanda dirinya kurang

apabila orang yang banyak tidur

sia-sia sahajalah umur

apabila mendengar akan khabar

menerimanya itu hendaknya sabar

apabila mendengar akan aduan

membicarakannya itu hendaklah cemburuan

apabila perkataan yang lemah lembut

lekaslah segala orang mengikut

apabila perkataan yang amat kasar

lekaslah orang sekalian gusar

apabila pekerjaan yang amat benar

tiada boleh orang berbuat honar

Dikutip dari:

Gurindam Duabelas dan Syair Sinar Gemala Mestika Alam

, Raja Ali Haji,

Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, Yogyakarta, 2004

A.

Perhatikan kembali gurindam Fasal 7 di atas. Menurut Anda, apa isi gurindam di atas!

B.

Berdiskusilah dengan teman sebangku Anda!

Diskusikan hal-hal berikut!

1. Ciri-ciri gurindam berdasarkan gurindam Fasal 7.

2. Nilai-nilai yang terdapat dalam gurindam Fasal 7.

3. Pesan yang terdapat dalam gurindam Fasal 7.

4. Kaitan isi gurindam Fasal 7 dengan kehidupan masa kini.

132

Pelajaran X Gelombang Cinta

Ciri-Ciri Gurindam

Gurindam ialah puisi lama yang berisi nasihat atau sindiran dan terdiri

atas dua larik yang bersajak sama. Kedua larik atau baris itu mempunyai

hubungan yang erat. Hubungan antara kedua larik itu bersifat sebab akibat.

Gurindam mempunyai diksi (pilihan kata) yang berhubungan dengan konteks

isi. Pilihan kata yang digunakan dalam gurindam harus mencerminkan isi

gurindam. Ciri-ciri gurindam seperti pada uraian di bawah ini.

1.

Tiap bait terdiri atas dua baris.

2.

Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap.

3.

Bersajak sama atau a a.

4.

Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan

sebab

dan

akibat

.

5.

Kedua baris gurindam merupakan sebuah kalimat majemuk yang

terdiri atas anak kalimat dan induk kalimat.

6. Isinya menyatakan suatu kebenaran atau sindiran untuk memberikan

nasihat.

Gurindam memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan sehari-hari.

Gurindam mengandung ajaran atau nilai-nilai dalam kehidupan sehari-

hari. Nilai-nilai tersebut berupa kebenaran atau sindiran dalam bersikap

dan bertingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

tersebut dimaksudkan untuk memberi nasihat.

Contoh:

Kalau bekerja terburu-buru,

tentulah kerja banyak keliru

Dari contoh gurindam tersebut Anda dapat menemukan ajaran

bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan sebaiknya jangan terburu-

buru. Pekerjaan yang dilakukan secara terburu-buru tidak akan berhasil

dengan baik karena seringkali terjadi banyak kesalahan.

C.

Lakukan kegiatan berikut!

1. Bacalah gurindam Fasal 8 dan Fasal 9 berikut ini!

2. Diskusikanlah nilai-nilai yang terdapat dalam gurindam tersebut!

3. Diskusikanlah pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam!

4. Diskusikanlah kaitan isi gurindam dengan kehidupan masa kini!

Dikutip dari:

Gurindam Duabelas dan Syair Sinar Gemala Mestika Alam

, Raja Ali Haji,

Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, Yogyakarta, 2004

133

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XII IPA dan IPS

Informasi tentang gelombang cinta dapat Anda temukan dengan

membaca paragraf berikut ini!

Paragraf 1

Gelombang cinta tertata rapi di gerai mata air. Di sebelahnya tampak rapi

bayi

Anthurium jenmani

ukuran 10 sentimeter. Di sudut ruangan tampak

gelombang cinta raksasa yang menakjubkan. Semua ditawarkan dengan harga

yang berbeda-beda. Sejauh mata memandang tampak

Anthurium

di mana-mana,

begitulah suasana Pesta Tanaman Hias se-Jawa dan Bali di Yogyakarta.

Paragraf 2

Gelombang cinta memang tanaman yang menawan. Banyak orang

mencari dan memburu gelombang cinta. Lekuk-lekuk daunnya membuat

orang terpesona. Daunnya yang lebar membuat orang terpana. Apalagi

melihat harganya, para penggemar

Anthurium

pasti ingin memilikinya.

A.

Setelah membaca paragraf di atas, kerjakan kegiatan berikut ini!

1. Menurut Anda, paragraf manakah yang merupakan paragraf

induktif? Jelaskan jawaban Anda!

2. Tunjukkan pula kalimat kesimpulan dari kedua paragraf di atas!

Anda akan menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola

paragraf induktif. Selain itu, juga menggunakan pewatas depan

sedang,

baru, masih, akan,

dan

telah

dalam kalimat.

Menentukan Kalimat Kesimpulan Paragraf Induktif

Paragraf Induktif

Paragraf induktif merupakan paragraf yang mempunyai gagasan

pokok di akhir paragraf. Paragraf induktif menyajikan hal-hal yang

bersifat khusus di awal paragraf dan diakhiri hal-hal yang bersifat umum

sebagai kesimpulan paragraf induktif. Gagasan pokok paragraf induktif

merupakan kesimpulan paragraf yang bersifat umum. Sebaliknya,

gagasan penjelas paragraf induktif mempunyai sifat khusus.

D.

Sampaikan nilai-nilai dan pesan-pesan yang terkandung dalam gurindam Fasal

8 dan Fasal 9 secara lisan! Teman Anda akan menanggapi nilai dan pesan

gurindam yang Anda kemukakan.

Lakukan kegiatan berikut!

Tentukan isi gurindam Fasal 8 dan Fasal 9. Menurut Anda, apakah isi

gurindam Fasal 8 dan Fasal 9 dapat diterapkan dalam kehidupan masa

kini? Ungkapkan pendapat Anda secara lisan!

134

Pelajaran X Gelombang Cinta

Paragraf induktif dapat dikembangkan dengan mempergunakan

hubungan generalisasi, analogi, dan sebab akibat.

1. Paragraf induktif generalisasi

Paragraf induktif generalisasi adalah paragraf induktif yang diawali

fenomena individual atau hal-hal bersifat khusus untuk menurunkan

suatu kesimpulan atau gagasan pokok yang bersifat umum.

Agar lebih jelas, lihatlah bagan berikut ini!

Contoh:

Gelombang cinta merupakan salah satu jenis

Anthurium

yang

mempunyai harga mahal. Jenmani juga merupakan

Anthurium

yang

banyak dicari karena harganya yang fantastis. Selain karena harganya,

jenmani dicari penggemar tanaman hias karena keindahan daunnya.

Tidak hanya jenmani dan gelombang cinta yang dicari penggemar

tanaman hias, namun semua jenis

Anthurium

ikut diburu penggemar

tanaman hias karena memiliki harga yang tinggi.

2.

Paragraf induktif analogi

Paragraf induktif analogi adalah paragraf induktif yang diawali

dengan membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan atau

kemiripan dan diakhiri dengan kesimpulan ciri yang satu akan sama

dengan ciri yang lain.

Agar lebih jelas, lihatlah bagan berikut ini!

Contoh:

Indahnya gelombang cinta dapat dilihat dari gelombang daunnya.

Indahnya gelombang cinta sama seperti gelombang air. Semakin

banyak gelombang yang dihasilkan daunnya, semakin indah pula

gelombang cinta. Begitu pula dengan gelombang air, semakin

bergelombang air semakin indah untuk dinikmati. Dengan demikian,

indahnya gelombang cinta dan air terletak pada gelombang yang

dihasilkan.

3.

Paragraf induktif sebab akibat

Paragraf induktif sebab akibat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

paragraf

induktif sebab ke akibat

dan

paragraf induktif akibat ke

sebab

.



gagasan penjelas

bersifat khusus

Hal khusus

Hal khusus

Hal khusus

Hal khusus



Hal umum

gagasan pokok

bersifat umum





Perbandingan

Perbandingan

Perbandingan

gagasan penjelas

Kesimpulan

gagasan pokok

135

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XII IPA dan IPS

a. Paragraf induktif yang berpola sebab ke akibat

Dalam paragraf ini

akibat

bertindak sebagai gagasan pokok atau

kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya,

sebab

bertindak

sebagai gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.

Agar lebih jelas, Anda dapat melihat bagan berikut ini!

Contoh:

Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang. Harga

gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran

gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran

banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.

b.

Paragraf induktif yang berpola akibat ke sebab

Dalam paragraf ini

sebab

bertindak sebagai gagasan pokok atau

kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya,

akibat

bertindak

sebagai gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.

Agar lebih jelas, Anda dapat melihat bagan berikut ini!

Contoh:

Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di

luar toko. Mereka juga berdesak-desakan di dalam toko. Mereka

ada yang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan,

ada yang duduk beralaskan koran. Mereka rela mengantre karena

harga gelombang cinta di toko itu sangat murah.





Sebab

gagasan penjelas

gagasan pokok

Sebab

Sebab

Sebab

Akibat





Akibat

gagasan penjelas

gagasan pokok

Akibat

Akibat

Akibat

Sebab

B.

Perhatikan kembali contoh-contoh paragraf induktif dalam penjelasan di atas.

Kemudian, lakukan kegiatan berikut!

1.

Tentukan kalimat kesimpulan dari paragraf-paragraf tersebut!

2.

Tentukan ciri-ciri paragraf induktif berdasarkan paragraf-paragraf

tersebut !

Lakukan kegiatan berikut!

1. Bacalah bacaan ”

Anthurium

Nan Menawan”!

2. Temukanlah paragraf induktif dari bacaan tersebut. Jelaskan alasan

Anda mengapa memilih paragraf itu sebagai paragraf induktif!

136

Pelajaran X Gelombang Cinta

3. Pola hubungan apakah yang digunakan dalam paragraf induktif

yang Anda temukan? Apakah generalisasi, analogi, sebab ke akibat,

ataukah akibat ke sebab? Jelaskan jawaban Anda!

4. Tentukan kalimat kesimpulan dari paragraf induktif yang Anda

temukan!

5.

Tentukan pula gagasan penjelas yang terdapat dalam paragraf induktif

yang Anda temukan!

6.

Tentukan kalimat kesimpulan dari paragraf yang lain!

Anthurium

Nan Menawan

Di gerai satu tampak mencolok

Anthurium black beauty

yang menawan. Di

gerai yang lain tertata rapi

Anthurium

keris yang indah. Di sudut gerai tampak

Anthurium

gelombang cinta yang gagah. Di tengah-tengah ada

Anthurium

cobra

dan

Anthurium jenmani

. Sejauh mata memandang, yang tampak

mencolok adalah

Anthurium

ketika melewati gerai demi gerai di Pesta Tanaman

Hias se-Jawa Bali di Yogyakarta.

Sebagian besar

Anthurium

yang dipamerkan memang berukuran besar.

An-

thurium-anthurium

itu diletakkan di dalam pot yang cantik. Sosok tanaman itu jadi

tampak gagah.

Anthurium

gelombang cinta di gerai mata air itu misalnya, tampak

seolah mendominasi ruangan. Gelombang cinta itu diletakkan di tengah gerai.

Helai daun gelombang cinta itu berlekuk berirama. Hijau daunnya membuat

orang terpesona. Tingginya mencuat seolah menembus langit-langit. Tidak hanya

itu, gelombang cinta yang terpajang di tengah gerai itu sedang berbunga. Tentu

sebentar lagi gelombang cinta itu akan menghasilkan banyak bibit. Tidak heran

gelombang cinta yang terpajang gagah di tengah gerai itu menjadi pusat perhatian

para pecinta tanaman hias.

Di samping

Anthurium

gelombang cinta, tampak

Anthurium

black beauty

yang

telah dirawat dengan baik. Sesuai dengan namanya

Anthurium black beauty

memang tampak sangat cantik. Tangkai daunnya yang kehitaman terlihat sangat

menarik. Dapat dipastikan

Anthurium black beauty

yang ada dipameran itu akan

diburu oleh para penggemar tanaman hias.

Anthurium black beauty

itu dikelilingi ”bayi-bayi”

Anthurium

keris dan

Anthurium

jenmani. Deretan ”bayi-bayi” itu tertata

dengan rapi. Di deretan ”bayi-bayi”

Anthu-

rium jenmani

masih bisa ditemui tulisan kol, wayang, dan teratai. Ternyata,

jenmani

pun masih dibedakan lagi ke dalam tiga varietas.

Di gerai lain, tampak

Anthurium

keris dengan daunnya yang berukuran panjang.

Anthurium

keris itu dikenal dengan nama keris raksasa. Besar keris raksasa itu

bisa mencapai ukuran 1,5 meter. Keris raksasa itu berdiri tegak menambah

keindahan pesta tanaman hias. Di ujung gerai bisa dijumpai

Anthurium

keris tanduk.

Ukuran daunnya sama panjang dengan

Anthurium

keris raksasa. Namun, daunnya

terkulai, tidak berdiri tegak.

Gelombang cinta yang megah.

Anthurium black beauty

yang cantik.

Anthu-

rium

keris yang gagah. Semuanya memiliki harga jual yang tinggi dan sangat

diminati para penggemar tanaman hias. Semua

Anthurium

ini tertata rapi di setiap

gerai Pesta Tanaman Hias se-Jawa Bali di Yogyakarta.

Disadur dari: ”Hobi Tak Kenal Resesi”, www.suarapembaruan.com

Menggunakan Pewatas Depan

Sedang, Baru, Masih, Akan,

dan

Telah

Bacalah kembali bacaan ”Anthurium Nan Menawan”!

Dalam bacaan

”Anthurium

Nan Menawan” terdapat kalimat berikut.

1. Tidak hanya itu, gelombang cinta yang terpajang di tengah gerai itu

sedang

berbunga.

137

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XII IPA dan IPS

Informasi tentang gelombang cinta dapat Anda ubah menjadi sebuah

karangan. Karangan yang Anda tulis dapat Anda kembangkan dengan

pola pengembangan induktif. Bagaimana cara menulis karangan

menggunakan pola pengembangan induktif?

Perhatikan penjelasan berikut!

Pola Pengembangan Induktif

Pada pelajaran sebelumnya Anda telah belajar menulis karangan

dengan pola pengembangan deduktif. Ingatkah Anda apakah yang

C. Buatlah sebuah kalimat dengan menggunakan pewatas depan

sedang

,

baru

,

masih

,

akan

,

telah

!

Lakukan kegiatan berikut!

1. Pergilah ke perpustakaan sekolah!

2. Carilah beberapa bacaan yang membahas masalah apa pun. Bacalah

bacaan yang Anda temukan!

3.

Carilah sebanyak mungkin kalimat yang menggunakan frasa verbal

dalam bacaan!

4.

Kutiplah kalimat yang telah Anda temukan!

5.

Catat pula sumber kalimat yang telah Anda kutip!

Menulis Karangan dengan Pola Pengembangan

Induktif

Anda akan menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola

pengembangan induktif.

2. Tentu sebentar lagi gelombang cinta itu

akan

menghasilkan banyak

bibit.

3.

Di samping

Anthurium

gelombang cinta, tampak

Anthurium black beauty

yang

telah

dirawat dengan baik.

Frasa

sedang berbunga, akan menghasilkan,

dan

telah dirawat

merupakan frasa verbal. Frasa verbal terdiri atas verba inti dan kata lain

yang bertindak sebagai penambah arti verba tersebut. Penambah arti ini

dinamakan pewatas depan atau pemarkah kala (penanda waktu).

Jenis pewatas depan terdiri atas sebagai berikut.

1.

Verba bantu

:

akan, harus, dapat

2.

Kata aspek

:

a.

sudah atau telah

b.

baru, masih

c.

sedang/tengah/lagi

3.

Kata pengingkar:

belum, tidak

Frasa

sedang berbunga, akan menghasilkan,

dan

telah dirawat

pada

contoh tersebut merupakan jenis frasa verbal yang berbentuk endosentrik

atributif. Frasa endosentrik atributif terdiri atas verba inti dan pewatas

yang diletakkan di depan atau di belakang verba inti tersebut.

138

Pelajaran X Gelombang Cinta

dimaksud dengan pola pengembangan deduktif itu? Jika Anda lupa,

coba bukalah kembali pelajaran itu!

Seperti Anda ketahui bahwa setiap jenis karangan itu dapat

dikembangkan dengan pola pengembangan tertentu. Pada kesempatan

ini Anda akan belajar menyusun karangan dengan pola pengembangan

induktif.

Pola pengembangan induktif adalah pola pengembangan paragraf

yang meletakkan pikiran utama atau gagasan pokok pada akhir paragraf.

Paragraf dimulai dengan menguraikan rincian hal-hal yang khusus, lalu

uraian tersebut disimpulkan pada akhir paragraf. Kesimpulan tersebut

merupakan hal-hal yang bersifat umum yang berfungsi sebagai gagasan

pokok.

Pola pengembangan induktif itu sendiri dapat dikembangkan dengan

mempergunakan berbagai hubungan, seperti generalisasi, analogi, dan

sebab akibat. Hal ini sudah Anda pelajari dalam bab ini pada subbab

Menentukan Kalimat Kesimpulan Paragraf Induktif. Jika Anda lupa,

Anda dapat membuka subbab itu dan mempelajarinya kembali.

Lalu, bagaimanakah cara menulis karangan dengan pola

pengembangan induktif? Berikut ini cara yang dapat Anda lakukan.

Cara menulis karangan induktif sebagai berikut.

1. Menentukan tema karangan

Contoh:

Tanaman hias

2. Menentukan ide pokok karangan

Contoh:

Varietas

Anthurium

yang dipamerkan di setiap gerai Pesta Tanaman

Hias se-Jawa Bali di Yogyakarta.

3.

Mencari bahan atau informasi yang berhubungan dengan tema

4.

Menyusun kerangka karangan

Contoh:

Ide pokok karangan:

Varietas

Anthurium

yang dipamerkan di setiap gerai Pesta Tanaman

Hias se-Jawa Bali di Yogyakarta

Paragraf 1 :

Anthurium

yang ada di gerai-gerai Pesta Tanaman Hias

se-Jawa dan Bali.

Paragraf 2 :

Anthurium

yang berukuran besar diletakkan dalam pot

cantik.

Paragraf 3 : Keistimewaan gelombang cinta yang dipamerkan di

Pesta Tanaman Hias se-Jawa dan Bali

Paragraf 4 : Keistim

ewaan

Anthurium black beauty

yang

dipamerkan di Pesta Tanaman Hias se-Jawa dan Bali

Paragraf 5 : Letak

Anthurium black beauty

Paragraf 6 : K

eistimewaan

Anthurium keris

yang dipamerkan di

Pesta Tanaman Hias se-Jawa dan Bali

Paragraf 7 : Varietas

Anthurium

yang dipamerkan di setiap gerai

Pesta Tanaman Hias se-Jawa Bali di Yogyakarta

5. Mengembangkan kerangka karangan yang telah Anda buat.

Kembangkan ide pokok karangan menjadi kesimpulan yang terletak

di akhir karangan.

139

Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XII IPA dan IPS

Informasi dapat Anda peroleh dengan mendengarkan sebuah informasi.

Informasi yang Anda dengarkan dapat berasal dari tuturan langsung maupun

siaran radio maupun televisi. Informasi yang Anda dapatkan dapat Anda

tulis menjadi sebuah ringkasan. Setelah mendengarkan informasi Anda dapat

mengajukan saran terhadap informasi tersebut.

Selain informasi, Anda dapat membahas gurindam. Gurindam merupakan

salah satu jenis puisi lama. Gurindam terdiri atas dua larik. Gurindam

mempunyai rima

a–a.

Gurindam berisi nasihat, pesan, atau sindiran. Pesan yang

terdapat dalam gurindam berupa nasihat. Nasihat itu berisi tentang kebenaran

atau sindiran dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan saat ini.

Isi gurindam tersebut memiliki kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Isi

gurindam juga memberi informasi tentang kehidupan yang baik.

Anda juga dapat menemukan informasi dari sebuah bacaan. Bacaan yang

Anda baca terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf tersebut dapat berupa paragraf

deduktif ataupun induktif. Paragraf induktif adalah paragraf yang memiliki

kesimpulan di akhir paragraf. Paragraf induktif diawali dengan pernyataan-

pernyataan yang bersifat khusus dan disimpulkan oleh pernyataan yang bersifat

umum. Pernyataan yang bersifat umum menjadi gagasan atau ide pokok

paragraf. Sebaliknya, paragraf deduktif merupakan paragraf yang memiliki

kesimpulan di awal paragraf. Paragraf induktif diawali dengan pernyataan

yang bersifat khusus barulah disimpulkan oleh pernyataan yang bersifat umum.

Dengan kata lain, paragraf induktif merupakan paragraf yang memiliki

gagasan atau ide pokok di akhir paragraf. Paragraf induktif ada yang terbentuk

dari hubungan generalisasi, analogi, dan sebab akibat.

Kesatuan dari beberapa paragraf dapat membentuk sebuah karangan.

Karangan yang dihasilkan dapat berupa karangan induktif dan deduktif.

Karangan deduktif merupakan karangan yang mempunyai kesimpulan di awal

karangan. Sebaliknya, karangan induktif merupakan karangan yang mempunyai

kesimpulan yang terletak di akhir karangan. Ide pokok karangan induktif

merupakan kesimpulan dari karangan.

Rangkuman

A.

Anda akan menulis sebuah karangan tentang tanaman hias. Lakukan

kegiatan berikut!

1. Tentukan topik karangan!

2. Pergilah ke perpustakaan sekolah untuk mencari informasi

tentang topik yang telah Anda tentukan!

3. Buatlah sebuah kerangka karangan!

4. Kembangkanlah kerangka karangan yang telah Anda buat

menjadi karangan dengan pola pengembangan induktif!

B.

Tukarkan karangan Anda dengan karangan teman Anda. Suntinglah

karangan teman Anda! Hal-hal yang akan disunting sebagai berikut.

1. Kesesuaian isi karangan dengan ide pokok karangan.

2. Letak ide pokok.

3. Bahasa dan ejaan yang digunakan dalam karangan.

140

Pelajaran X Gelombang Cinta

Kerjakan kegiatan berikut!

1. Tentukan ide pokok paragraf berikut!

Para pengunjung riuh berdesak-desakan di gerai gelombang cinta.

Mereka juga berebut masuk di gerai jenmani. Tidak kalah ramainya gerai

Anthurium black beauty

. Semua jenis

Anthurium

memang sedang diburu

oleh para penggemarnya di pameran tanaman hias kali ini.

2. Buatlah sebuah karangan induktif tentang tanaman hias yang ada di

rumah Anda!

3. Buatlah masing-masing tiga kalimat dengan menggunakan kata

sedang,

baru, akan, masih, akan,

dan

telah

!

4. Bacalah gurindam berikut!

jika hendak mengenal orang mulia

lihatlah kepada kelakuan dia

jika hendak mengenal orang berilmu

bertanya dan belajar tiadalah jemu

jika hendak mengenal orang baik perangai

lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

a. Tentukan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam tersebut!

b. Tentukan pesan yang terdapat dalam gurindam tersebut!

c.

Adakah keterkaitan antara isi gurindam tersebut dengan kehidupan

masa kini? Ungkapkan pendapat Anda!

Evaluasi Pelajaran X

Refleksi

Coba jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan jujur dalam hati Anda dan

renungkanlah!

1. Mampukah Anda menyampaikan saran dari informasi yang telah

didengarkan?

2. Mampukah Anda nmenentukan ciri-ciri gurindam, menemukan nilai-

nilainya, dan menjelaskan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari?

3. Mampukah Anda menentukan kalimat kesimpulan paragraf induktif?

4. Mampukah Anda menulis karangan dengan pola pengembangan induktif?

Jika Anda yakin dengan jawaban

ya

, berarti Anda sudah menguasai pelajaran

ini dengan baik. Jika tidak yakin dengan jawaban

ya

atau

belum

menguasai

materi dalam pelajaran ini, teruslah berlatih agar Anda benar-benar

menguasai pelajaran ini.

Dikutip dari:

Gurindam Duabelas dan Syair Sinar

Gemala Mestika Alam

, Raja Ali Haji, Balai

Kajian dan Pengembangan Budaya

Melayu, Yogyakarta, 2004