Halaman
Ragam Budaya
129
Ragam Budaya
Sumber:
Indonesia Indah ”Tari
Tradisional Indonesia”
Sumber:
Dokumen Penerbit
Sumber:
scenic-world.net
BAB
IX
Kita hidup di sebuah negara kepulauan yang
mempunyai beribu-ribu daerah teritorial. Tentunya,
tiap daerah mempunyai kekhasan budaya sendiri-
sendiri, dari sinilah kemudian mengakar seni budaya
nasional yang menjadi citra negara kita. Dalam
pelajaran kali ini, kalian akan disuguhi dengan
materi-materi yang erat hubungannya dengan ragam
budaya kita sendiri. Kalian akan mengembangkan
kemampuan kalian dalam berbahasa sambil
mengenal citra negeri kita sendiri. Di awal materi,
kalian akan belajar menyusun makalah. Kemudian,
hal lain yang akan kalian perdalam adalah bagaimana
menganalisis kalimat berdasarkan kegunaannya
secara pragmatik, membaca cepat teks 300–350 kpm,
menjelaskan program kegiatan, dan menilai laporan
pelaksanaan program. Itu semua diharapkan akan
mampu semakin mengasah keterampilan diri kalian
dalam mempelajari bahasa dan sastra Indonesia.
Selamat belajar.
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
130
Menjelaskan program
kegiatan
• Kalimat berita
• Kalimat tanya
• Kalimat perintah
• Ide pokok
• Menjawab pertanyaan
dengan kebenaran 75%
• Meningkatkan kecepatan
membaca
• Mengemukakan program
kegiatan
• Mengemukakan informasi
tambahan
• Memperbaiki rancangan
program
• Topik
• Gagasan dalam makalah
• Memperbaiki makalah dalam
hal diksi, ejaan, dan tanda
baca
Menganalisis
kalimat berdasarkan
kegunaannya
secara pragmatik
Membaca cepat teks
300–350 kpm
Menyusun makalah
Ragam Budaya
Menilai laporan
pelaksanaan program
• Menyampaikan pertanyaan
• Menanggapi pertanyaan
Peta Konsep
Ragam Budaya
131
A. Menyusun Makalah
Pernahkah kalian mengikuti kegiatan seminar? Jika mengikuti
sebuah seminar, biasanya peserta memperoleh makalah. Makalah
adalah sejenis tulisan singkat yang akan disampaikan pembicara
dalam sebuah acara seminar tersebut.
Perhatikan contoh makalah di bawah ini!
Dongeng sebagai Media
Pengembangan Kepribadian Anak
Oleh: Nanik Prihartanti
Pendahuluan
Seorang anak mengawali hidupnya dalam suatu sistem sosial
yang dimulai dari keluarga, tetangga, sekolah, dan masyarakat sekitar.
Lingkungan yang sehat, baik fisik, psikologis, maupun sosial
memungkinkan anak tumbuh dan berkembang menjadi manusia
dewasa yang mandiri, bertanggung jawab, dan cerdas secara kognitif,
emosi, maupun sosial. Seorang anak akan berkembang sesuai dengan
pengalaman hidupnya. Ia juga akan tumbuh menuju kemandirian
dan berproses untuk menemukan jati dirinya.
Bagaimana anak dapat lancar dan berhasil dalam berproses
menemukan jati dirinya? Di sini dituntut peran orang dewasa, baik
itu di keluarga, di sekolah, maupun di dalam masyarakat. Menurut
seorang ahli psikologi, Jung, manusia memiliki empat fungsi jiwa,
yaitu 1) pengindraan, 2) pikiran, 3) perasaan, dan 4) intuisi. Di
sekolah, barangkali perkembangan fungsi pikiran mendapatkan porsi
perhatian yang lebih besar – atau barangkali menjadi satu-satunya
fungsi yang diperhatikan. Namun, idealnya keempat fungsi jiwa ini
diberi perhatian dan kesempatan berkembang secara proporsional
dan terintegrasi. Ahli psikologi lain, Ornstein, mengatakan hanya
orang yang dapat memanfaatkan kedua fungsi otak sajalah yang akan
sanggup berfungsi lebih lengkap (belahan otak kiri untuk berpikir
rasional dan belahan otak kanan untuk pemahaman nonrasional,
intuitif). Dalam konteks inilah, kesenian pada umumnya, maupun
dongeng dan drama khususnya, akan banyak berperan dalam mem-
bantu pengembangan keempat fungsi jiwa secara integratif.
Tahap Perkembangan Psikologis Anak Usia Sekolah Dasar
Seorang ahli psikologi perkembangan mengatakan bahwa akhir
masa kanak-kanak yang berlangsung dari 6 tahun sampai sekitar 13
tahun, oleh orang tua disebut sebagai usia yang ”menyulitkan”, ”tidak
rapi”, ”usia bertengkar”, ”usia berkelompok”, ”usia penyesuaian”, atau
”usia kreatif”. Disebut ”usia berkelompok” karena anak berminat
dalam kegiatan-kegiatan dengan teman-teman dan ingin menjadi
bagian dari kelompok yang mengharapkan anak-anak untuk me-
Judul makalah
Bagian pendahuluan
Penulis makalah
Bagian isi
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
132
nyesuaikan diri dengan pola-pola perilaku, nilai-nilai, dan minat
anggota-anggotanya. Se
bagai anggota kelompok, anak sering
menolak standar orang tua; mengembangkan sikap menentang lawan
jenis; berprasangka kepada semua yang bukan anggota kelompok.
Pada akhir masa kanak-kanak, sebagian besar anak mengembangkan
kode moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dan
hati nurani yang membimbing perilaku sebagai pengganti pengawasan
dari luar yang diperlukan pada waktu anak masih kecil.
Mengingat hal tersebut, dalam menjalani usia sekolah dasar,
diharapkan anak-anak dapat memperoleh dasar-dasar pengetahuan
yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa. Hal ini juga mengingat bahwa menjelang
berakhirnya masa kanak-kanak, mulai terbentuk konsep diri ideal
yang berlanjut pada proses pencarian diri.
Anak usia sekolah dasar, menurut Havighurts, memiliki beberapa
tugas perkembangan antara lain seperti berikut.
1.
Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk per-
mainan-permainan yang umum
2.
Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai
makhluk yang sedang tumbuh
3.
Mulai belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4.
Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita secara tepat
5.
Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk
membaca, menulis, dan berhitung
6.
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
7.
Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata nilai
Dongeng sebagai Media Pengembangan Kepribadian
Salah satu unsur penentu penyesuaian diri adalah peranan budaya
setempat. Dalam hal ini, dongeng tentang cerita-cerita yang ber-
sumber pada kehidupan budaya setempat akan bermanfaat sebagai
model keteladanan yang diberikan oleh para tokoh cerita. Salah
satunya adalah dongeng tentang cerita wayang.
Wayang adalah sumber inspirasi kehidupan bagi masyarakat
Jawa. Siklus permainan wayang merupakan simbol dari siklus hidup
manusia sejak dilahirkan sampai kembali kelak ke zaman
”kelanggengan”. Wayang menggambarkan perjalanan hidup manusia
dalam mencari makna hidupnya. Hal ini sesuai dengan filosofi Rogers
mengenai manusia bahwa manusia adalah sebuah proses ke-menjadi-
an; proses pencapaian makna dan harkat insani melalui pengembangan
potensi-potensinya.
Selain mengandung nilai-nilai moral dan susila, wayang juga
merupakan manifestasi ”
way of life”-
nya para leluhur bangsa
Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa khususnya. Seorang
ahli teater yang juga tertarik pada wayang mengatakan bahwa teater
Ragam Budaya
133
wayang menawarkan sesuatu yang jauh lebih luas daripada apa yang
ditawarkan oleh teater Barat. Sesuatu itu adalah konsep yang
menyeluruh tentang manusia, hidup, dan bagaimana seharusnya
manusia hidup. Lebih lanjut dikatakan bahwa wayang bukan saja
merupakan salah satu sumber pencarian nilai-nilai yang diperlukan
bagi manusia, tetapi juga merupakan salah satu wahana atau alat
pendidikan watak yang sangat baik. Wayang dalam mengajarkan
nilai-nilai tidak hanya secara teroretis, melainkan juga secara konkret
dan menghadirkan kehidupan tokoh-tokoh yang konkret sebagai
teladan.
Penutup
Masa anak-anak sebenarnya tidak lepas dari masa yang penuh
dengan permainan. Dalam dunia pendidikan, permainan merupakan
syarat penting karena dapat menimbulkan suasana gembira dan rasa
kepuasan hati. Suasana semacam ini dapat menghilangkan perasaan
tertekan yang mungkin didapatkan oleh anak di dalam kelas atau
keluarga. Nilai positif lain, dengan kesukaan bermain akan membuka
luasnya pergaulan antara sesama dan memberikan kesempatan untuk
melahirkan atau mengekspresikan segala perasaan. Dongeng selain
memiliki fungsi bermain tersebut, juga merupakan media pendidikan
kepribadian anak.
Referensi
Amir, H. 1991.
Nilai-Nilai Etis dalam Wayang.
Jakarta: Pustaka
Harapan.
Hurlock, E.B. 1990.
Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Erlangga.
Suseno, Frans Magnis. 1991.
Wayang dan Panggilan Manusia.
Jakarta: Gramedia.
Rogers, C.R. 1961.
On Becoming a Person
. Boston: Houghton
Mifflin Company.
Disampaikan dalam ”
Workshop
Dongeng dan Drama Bahasa Jawa”, Sabtu, 30 September
2000 di Dinas P dan K Surakarta
Kalian telah membaca contoh makalah. Sebutkan sistematika
sebuah makalah berdasarkan contoh makalah di atas!
Ada beberapa model makalah. Jika kalian rajin mengikuti
seminar, tentu kalian dapat mengetahui model-model makalah. Agar
kalian mengetahui model-model makalah, silakan kalian kerjakan
tugas berikut!
1.
Carilah sebanyak-banyaknya contoh makalah seminar, diskusi,
atau
workshop
!
2.
Buatlah ringkasan tentang perbedaan sistematika penulisan
makalah berdasarkan contoh makalah tersebut!
Bagian penutup
Daftar pustaka/
referensi
○○○○○○○○○
Pelatihan 1
○○○○○○○○○○
Tugas 1
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
134
Silakan kalian berlatih menyusun makalah secara berkelompok
dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini!
1.
Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas 4 – 5 siswa laki-
laki dan perempuan!
2.
Pilihlah sebuah topik berkaitan tema ”Remaja dan Budaya”!
3.
Carilah sebanyak-banyaknya bahan bacaan (referensi) untuk
menyusun makalah!
4.
Susunlah sebuah makalah sesuai topik yang kalian tentukan!
Kalian dapat menyusun makalah dengan sistematika yang kalian
tentukan sendiri!
Tukarkan makalah yang sudah kalian susun dengan makalah
yang disusun oleh kelompok lain! Perbaikilah makalah teman kalian
berdasarkan
-diksi;
-
ejaan;
-
keterpaduan kalimat/paragraf.
○○○○○○○○○○
Pelatihan 2
○○○○○○○○○○
Pelatihan 3
B. Menganalisis Kalimat Berdasarkan Kegunaannya
secara Pragmatik
Kalimat berdasarkan isinya, dibedakan menjadi tiga, yaitu 1)
kalimat berita (deklaratif), 2) kalimat tanya (integratif), dan 3) kalimat
perintah (integratif).
Perhatikan contoh kalimat berikut!
1.
Baju itu, kan, masih bagus.
2.
Besok aku dan keluargaku akan pergi.
3.
Siapa yang memasak kue ini?
4.
Kamu tidak punya baju lain, ya?
5.
Tolong, ambilkan handuk itu!
6.
Habiskan saja, nanti biar aku memasak lagi untuk yang lain.
Secara sintaksis (struktur dan isinya), kalimat di atas berisi
1.
’pemberitahuan bahwa
baju itu masih bagus
’;
2.
’pemberitahuan bahwa
besok aku dan keluargaku akan pergi
’;
3.
’pertanyaan tentang
siapa yang memasak kue
’;
4.
’pertanyaan
apakah kamu memiliki baju lain
’;
5.
’perintah untuk
mengambilkan handuk
’;
6.
’permintaan untuk
menghabiskan makanan
’.
Penggunaan kalimat secara pragmatik adalah penggunaan
kalimat dilihat dari tujuannya. Dilihat dari tujuannya, sebuah kalimat
deklaratif terkadang diucapkan untuk tujuan yang berbeda (bukan
pemberitahuan). Begitu juga dengan kalimat pertanyaan dan perintah
diucapkan dengan tujuan lain.
Ragam Budaya
135
Perhatikan contoh kalimat berikut dan hal yang melatar-
belakangi diucapkannya kalimat itu!
(Ria anak orang kaya. Ia suka membeli baju dan barang-
barang lainnya. Namun, ia juga pembosan. Karena itu, ia sering
memberikan bajunya kepada orang lain. Sita, temannya, suatu
hari bermain ke rumah Ria. Ia melihat Ria sedang mengemasi
baju-baju yang hendak diberikan kepada orang).
”Eh, mau pergi ke mana, Ri?”
”Tidak ke mana-mana. Ini mau aku kasihkan orang, kok?”
”Mau kamu kasihkan orang?
Baju-baju itu, kan, masih
bagus, Ri.
Sayang, kan?”
”Kamu mau”
”Boleh untuk aku?”
”Ambil saja kalau kamu mau.”
Berdasarkan konteks di atas, dapat diketahui bahwa kalimat
Baju-baju itu, kan, masih bagus, Ri.
bukan kalimat berita
(pemberitahuan), melainkan bertujuan menanyakan,
Apakah baju itu
boleh aku minta?
Karena itu, lawan bicara (Ria) langsung menangkap
maksud Ria dengan mengatakan
”Kamu mau”?
Perhatikan contoh kalimat lainnya di atas! Tentukan maksud
kalimat-kalimat tersebut secara pragmatis (dilihat dari maksudnya).
Jelaskan disertai konteks yang menjadi latar belakang.
1.
Besok aku dan keluargaku akan pergi.
2.
Siapa yang memasak kue ini?
3.
Kamu tidak punya baju lain, ya?
4.
Tolong, ambilkan handuk itu!
5.
Habiskan saja, nanti biar aku memasak lagi untuk yang lain.
Carilah kalimat-kalimat berupa dialog pada teks cerpen atau
novel: kalimat deklaratif, imperatif, integratif! Kemudian, analisislah
kalimat-kalimat tersebut secara pragmatis (berdasarkan tujuan/
maksudnya)
○○○○○○○○○○
Pelatihan 4
○○○○○○○○○○
Tugas 2
C. Membaca Cepat Teks 300
–
350 kpm
Pada Bab VII, kalian telah belajar membaca cepat. Masih
ingatkah kalian, berapa skor kecepatan membaca kalian? Keterampilan
membaca cepat perlu terus dilatih. Semakin sering kalian berlatih
membaca, kalian akan semakin terampil dalam membaca cepat.
Untuk itu, pada pelajaran kali ini, kalian akan kembali belajar mem-
baca cepat untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat. Untuk
menghitung kecepatan membaca, ada rumus yang dapat digunakan.
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
136
Bacalah teks di bawah ini dalam hati secara cepat sampai
selesai! Hitunglah berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk
membaca teks tersebut sampai selesai! Lakukan secara bergantian
dengan teman sebangku kalian! Amatilah kebiasaan teman kalian
saat membaca!
Ketika Wayang Orang Bertumpu pada Nani
Oleh Nh. Dini
”Perempuan? Perempuan itu bisa apa?” kata Gareng dengan
nada melecehkan.
”Ya, betul,” Bagong mendukung saudaranya, lalu
menambahkan, ”perempuan itu di belakang. Paling-paling, ya,
nyambel!”
”Eh, jangan merendahkan wanita!” Petruk menyela. ”Zaman
sekarang, wanita punya derajat sama dengan pria. Ada perkataan
emansipasi, lo, sekarang banyak perempuan yang menjadi pemimpin!”
”Memimpin apa?” suara Gareng masih mengejek.
”Ya, memimpin macam-macam,” sahut Petruk. ”Ada yang menjadi
menteri, bahkan ada yang menjadi pemimpin negara. Seperti kita
sekarang ini. Pemimpin kita, kan, seorang perempuan. Bekas menteri
lagi.”
”Iya, yaaaaaa,” Bagong tiba-tiba sadar. Suaranya berganti lebih
ramah. ”Betul itu!”
Kini ganti Gareng yang mengganti suaranya, nadanya lembut,
”Bekas menteri menjadi juragan wayang orang, ya ....”
”Beruntunglah ada wanita seperti beliau, yang peduli kepada
kita ....”
Sumber:
”Tari Tradisional Indonesia” dalam Indonesia Indah
Gambar 9.1
Pertunjukan wayang orang
Ragam Budaya
137
Itulah percakapan antarpanakawan, yang dicuplik dari VCD
lakon ”Kalimasada Murca” yang artinya ’Kalimasada Hilang’,
produksi PT Sekar Budaya Nusantara, 2003. Walaupun adegan
tersebut sepintas lalu terdengar hanya sebagai
banyolan
,
dagelan,
atau
lawakan
omong kosong, namun sesungguhnya itu merupakan
kebenaran seratus persen mengenai kehadiran seorang wanita mantan
menteri, petinggi negara, yang berani memprakarsai pembentukan
sebuah wadah paguyuban wayang orang (WO) di tengah gulungan
badai pengaruh budaya asing.
Diawali dari kecintaannya kepada budaya leluhur serta keprihatinan-
nya terhadap keterpurukan kelompok-kelompok seni pertunjukan
rakyat (terutama wayang orang bersama kelompok seniman dan
seniwati pelakunya), nurani Nyonya Nani Soedarsono merasa tergugah.
Tidak terhenti hanya merasa iba dan meratapi nasib buruk tersebut,
wanita pemikir tersebut melakukan satu tindakan nyata yang nyaris
tidak masuk akal karena sebenarnya tidak sedikit orang yang sedih
dan cemas menyaksikan budaya bangsa berangsur-angsur tergilas
oleh pengaruh budaya asing lewat kepesatan perkembangan teknologi
komunikasi. Namun, mereka ini berdiam diri saja. Lain halnya
dengan sang wanita mantan menteri yang berpendapat bahwa budaya
adalah karya manusia yang mengandung unsur-unsur universal. Di
antaranya, yang paling utama adalah bahasa, berbagai sistem teknologi,
pencarian nafkah, tata sosio kemasyarakatan, sistem
manembah
atau
agama, dan penghargaan terhadap keindahan atau kesenian. Nilai-
nilai kerukunan, persatuan, dan toleransi tercakup dalam pelaksanaan
sebuah seni pertunjukan. Karena itu, jika budaya leluhur bangsa
terkikis dengan dalih ”perkembangan zaman” maka bangsa itu
sendirilah yang mengalami kemerosotan akhlak serta akan musnah
dari tanah tumpah darahnya.
Berdasarkan kecintaan dan tekad yang besar itulah, wanita itu me-
nyatukan cipta dan karsanya ke dalam karya nyata. Pada pertengahan
tahun 2002, didirikanlah sebuah wadah bernama Sekar Budaya
Nusantara (SBN). Awal kerjanya adalah mendata dan mengamati seni
pertunjukan wayang orang yang ada, seperti Bharata, Sriwedari, dan
Ngesti Pandawa. Karena berdomisili di Jakarta, yang paling dekat
diamati adalah paguyuban Bharata. Lalu, dicatatlah kegiatan-kegiatan
masing-masing kelompok dan kehidupan pelaku serta pendukung
pertunjukan.
Beberapa bulan kemudian, bersama Sekretariat Nasional Wayang
Indonesia (Senawangi), SBN menggelar pertunjukan di TVRI Pusat.
Guna memikat pemirsa, lebih-lebih kaum muda, Wayang Orang SBN
dikemas dengan menggunakan teknik sinematografi. Sampai akhir
tahun 2002, penayangan di TVRI berjumlah empat episode. SBN
kemudian mendapat hak cipta dari Departemen Kehakiman serta
HAM RI dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerja bersama
TVRI Pusat hingga menghasilkan 23 episode.
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
138
Pada awal tahun 2003, SBN menambah kegiatan berupa Diklat
Tari dan Karawitan. Kegiatan ini diperuntukkan bagi anak-anak. Pada
waktu itu, anggotanya mencapai 100-an anak. Tahun itu juga, SBN
melangkah lebih jauh dengan memproduksi VCD. Beberapa juga
ditransfer ke DVD disertai pengantar terjemahan dalam bahasa Inggris.
Tujuannya tentu saja untuk melayani kepentingan inte
rnasional.
Bukan
hanya kegiatan ”keluar” saja yang diperhatikan SBN. Pembenahan
di dalam pun juga diperhatikan, yaitu dengan menggelar Bedah
Budaya di markas besar SBN.
....................................................................................................
Dikutip dengan penyederhanaan dari
Suara Merdeka,
11 September 2005
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan isi teks yang sudah
kalian baca! Ingat, dalam menjawab pertanyaan ini, jangan melihat
kembali ke dalam teks!
1.
Siapakah anggota panakawan yang disebut pada teks tersebut?
2.
Siapakah panakawan yang perkataannya ”mengejek” wanita?
3.
Siapakah panakawan yang perkataannya ”membela” wanita?
4.
Judul teks di atas adalah ”Ketika Wayang Orang Bertumpu pada
Nani”. Siapakah ”Nani” yang dimaksud pada teks tersebut?
5.
Apakah kepanjangan SBN?
6.
Kapan SBN didirikan?
7.
Apa saja kegiatan yang dilakukan SBN?
8.
SBN berusaha memperkenalkan budaya di kalangan remaja
(siswa). Apa buktinya?
9.
SBN berusaha memperkenalkan budaya tradisional Indonesia
di dunia internasional. Apa buktinya?
10. Selain pembenahan ke luar, SBN juga melakukan pembenahan
di dalam. Apa maksudnya?
Jika kalian telah selesai menjawab pertanyaan tersebut, hitunglah
nilai yang kalian peroleh jika setiap pertanyaan bernilai 10. Bekerja
samalah dengan teman sebangku kalian untuk menghitung nilai
kalian!
Pada kegiatan sebelumnya, kalian telah mengamati kebiasaan
teman kalian saat membaca. Berilah tanda centang (
3
) pada kolom
di bawah ini yang sesuai dengan kebiasaan teman kalian
○○○○○○○○○○
Pelatihan 5
○○○○○○○○○○
Pelatihan 6
Ragam Budaya
139
No.
Kebiasaan
Ya
Tidak
1.
Mendengarkan kata-kata di dalam benak saat membaca
2.
Membaca kata per kata
3.
Mengulangi membaca karena tidak memahami artinya
4.
Mengingat-ingat gagasan teks
5.
Sulit berkonsentrasi
6.
Mata bergerak mengikuti kata (dari kiri ke kanan)
7.
Berhenti membaca karena ada kosakata yang tidak dimengerti artinya
8.
Membaca dengan kecepatan yang sama untuk berbagai jenis teks
9.
Menyuarakan kata-kata yang dibaca
10.
Menggerakkan jari telunjuk mengikuti kata
Jika jawaban kalian kebanyakan ”ya” berarti kalian masih
banyak melakukan kebiasaan yang salah saat membaca. Karena itu,
kalian perlu terus berlatih membaca secara benar.
Kecepatan membaca seseorang dapat dihitung dengan sebuah
rumus. Rumus tersebut adalah
KM = {KB: (SM:60)
×
(PI:100) }
Keterangan
KM = Kecepatan membaca dinyatakan dalam satuan kpm (kata per menit)
KB = Jumlah kata dalam bacaan
SM = Jumlah waktu yang digunakan untuk membaca (dalam hitungan detik)
PI
= Skor pemahaman isi
Umpamakan teks di atas panjangnya adalah 350 kata. Haris
membaca teks tersebut dalam waktu 1,5 menit. Setelah dihitung,
skor pemahaman isi Haris adalah 80. Berapa nilai KM Haris?
Diketahui
KB = 350 kata
SM = 1,5 menit (= 90 detik)
PI
= 80
Ditanya
KM ....?
○○○○○○○○○○
Pelatihan 7
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
140
Jawab
KM = {KB: (SM:60)
×
(PI:100)}
KM = {350: (90:60)
×
(80:100)}
KM = {350: (1,5 x 0,8)}
KM = 350
×
1,2
KM = 420 kpm
Jadi, nilai kecepatan membaca Haris di atas rata-rata, yaitu 420
kpm.
Hitunglah nilai kecepatan membaca kalian berdasarkan rumus di
atas!
Kalian telah menjawab pertanyaan tentang isi teks di atas.
Jawaban pertanyaan tersebut, dapat kalian jadikan bahan untuk
membuat ringkasan isi teks. Sekarang, tulislah ringkasan isi teks
”Ketika Wayang Orang Bertumpu pada Nani” berdasarkan jawaban
pertanyaan kalian!
○○○○○○○○○○
Pelatihan 8
Lensa Bahasa
Pada teks di atas, terdapat penggunaan kata berimbuhan
-wati.
.... Diawali dari kecintaannya kepada budaya leluhur serta keprihatinannya
terhadap keterpurukan kelompok-kelompok seni pertunjukan rakyat (terutama
wayang orang bersama kelompok seniman dan
seniwati
pelakunya), nurani
Nyonya Nani Soedarsono merasa tergugah.
Akhiran
-wati
pada kalimat tersebut menyatakan ’orang (perempuan) yang ahli
dalam bidang yang tersebut pada bentuk dasar kata itu’. Misalnya,
seniwati
berarti
’orang (perempuan) yang ahli dalam bidang seni’. Imbuhan yang senada dengan
imbuhan
-wati
adalah -
wan
dan
-man.
Namun, imbuhan
-man
jarang sekali dijumpai
dalam bahasa Indonesia. Yang paling banyak adalah imbuhan
-wan.
Kebanyakan kata
berimbuhan
-man
merupakan terjemahan dari bahasa asing.
Buatlah kata berimbuhan
-wan
dan
-wati
berdasarkan bentuk
dasar di bawah ini! Kemudian, buatlah kalimat dengan meng-
gunakan kata-kata berimbuhan
-wan
dan
-wati
tersebut!
•
agama
•
olahraga
•
budaya
•
rohani
•
cendekia
•
sejarah
•
gerilya
•
usaha
•
negara
•
warta
○○○○○○○○○
Pelatihan 9
Ragam Budaya
141
Pada Bab VIII, kalian telah belajar menjelaskan program
kegiatan secara global. Pada pelajaran kali ini, kalian akan belajar
menyampaikan sebuah program kegiatan secara lebih khusus.
Sebelum menyelenggarakan sebuah kegiatan, biasanya dibentuk
sebuah panitia. Tujuan pembuatan panitia adalah agar pekerjaan yang
akan dilakukan pada kegiatan tersebut dikerjakan oleh anggota
panitia secara merata. Jadi, pekerjaan tidak dilakukan hanya oleh
satu orang saja.
Susunan panitia ditentukan oleh jenis kegiatan yang akan dilaku-
kan. Semakin besar cakupan sebuah kegiatan, semakin banyak juga
kepanitiaan yang harus dibentuk. Sebaliknya, semakin kecil ca
kupan
sebuah kegiatan, semakin sedikit pula panitia yang diperlukan.
Umpamakan, kalian akan menyelenggarakan kegiatan
”Sayembara Menulis Resensi Buku Sastra Tingkat SMA Se-
Kabupaten ...”. Apa saja kepanitiaan yang diperlukan? Coba
bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas 10 siswa laki-laki dan
perempuan untuk menyusun kepanitiaan kegiatan tersebut!
Untuk berlangsungnya sebuah kegiatan, sudah pasti diperlukan
dana. Ada beberapa cara untuk menghimpun dana, misalnya dengan
iuran swadaya maupun mencari sponsor dari perusahaan-perusahaan
besar. Namun, biasanya perusahaan juga tidak mau begitu saja
memberikan dananya. Mereka juga ingin tetap memperoleh ke-
untungan dengan memberikan dana tersebut. Karena itu, pihak yang
akan memberikan sponsor biasanya meminta panitia membuat sebuah
proposal yang menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Carilah contoh proposal dan identifikasilah bagian-bagiannya!
D. Menjelaskan Program Kegiatan
○○○○○○○○○○
Tugas 3
○○○○○○○○○○
Pelatihan 10
Cover Sheet
Executive
Summary
Cover sheet
dapat berisi
•
Judul kegiatan/proyek
•
Alamat rinci dan lokasi kegiatan/proyek
•
Nama organisasi atau orang yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan kegiatan/proyek
•
Rangkuman tentang proposal dalam dua atau tiga
kalimat
Gambaran umum tentang kasus atau permasalahan yang
dimaksud dan ringkasan dari keseluruhan isi proposal
1 lembar
1 lembar
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
142
Need/
Problem
Description
2 lembar
Mengapa kegiatan/proyek ini sangat mendesak untuk
segera dilaksanakan
Poin-poin tentang cara pelaksanaan dan pengevaluasian
kegiatan/proyek
Deskripsi kebutuhan dana kegiatan/proyek beserta
dengan catatan penjelasannya
Riwayat dan struktur pelaksana organisasi; aktivitas-
aktivitas utama, target garapan, dan layanan yang
diberikan
Project
Description
Budget
Organiza-
tion Infor-
mation
3 lembar
1 lembar
1 lembar
Sebelumnya, kalian telah membentuk sebuah kelompok.
Anggaplah kelompok tersebut sebuah panitia. Sekarang, silakan
kalian berdiskusi untuk membuat sebuah proposal kegiatan
”Sayembara Menulis Resensi Karya Sastra Se-Kabupaten ...”.
Buatlah proposal kalian semenarik mungkin dengan format/
komponen proposal seperti di atas!
Umpamakan, kalian akan mencari dana untuk pelaksanaan
kegiatan tersebut. Kalian harus mempresentasikan proposal kalian
di hadapan pimpinan perusahaan calon donatur. Saat berpresentasi,
akan lebih baik jika kalian menyajikannya dalam program komputer
power point.
Kalian masih ingat, bukan, cara membuat penyajian
materi presentasi dalam program komputer
power point
?
Ubahlah sajian proposal kalian dalam program komputer
power
point
. Jika kalian belum paham, mintalah bantuan teman, saudara,
orang tua, atau petugas rental komputer!
Lakukan kegiatan simulasi presentasi materi proposal kalian di
hadapan teman-teman kalian! Anggaplah teman kalian itu sebagai
pihak perusahaan yang akan menyumbang dana. Tampilkan
presentasi sebaik mungkin sehingga pihak sponsor akan tertarik
dengan penyajian kalian!
Siswa yang bertugas menjadi pendengar dapat menyampaikan
pertanyaan, tanggapan, atau saran yang akan dijawab oleh presentator.
Lakukan kegiatan simulasi ini dengan tertib sampai semua kelompok
mendapat kesempatan berpresentasi.
○○○○○○○○○○
Tugas 4
○○○○○○○○○○
Pelatihan 11
○○○○○○○○○○
Pelatihan 12
Ragam Budaya
143
Perbaikilah proposal kalian berdasarkan saran dan masukan yang
diberikan oleh teman-teman kalian!
Cobalah kalian satu kelas membuat kegiatan ”Sayembara
Menulis Resensi Karya Sastra”. Kegiatan itu boleh diikuti oleh
seluruh siswa sekolah kalian.
1.
Bentuklah sebuah panitia untuk melaksanakan kegiatan di atas!
Sebaiknya, semua siswa (satu kelas) diberi peran untuk ikut
dalam kepanitiaan tersebut!
2.
Berdiskusilah dengan semua panitia untuk menentukan teknik
pelaksanaan kegiatan, terutama dalam menentukan
a.
sumber dana;
b.
juri sayembara;
c.
hadiah.
3.
Laksanakan kegiatan tersebut dengan sebaik mungkin. Jadikan
ajang ini sebagai latihan untuk menyelenggarakan kegiatan lain
yang lebih besar.
Pada kegiatan sebelumnya, kalian telah membuat proposal dan
menjelaskan program kegiatan secara lisan. Pada kegiatan kali ini,
kalian akan belajar menilai laporan pelaksanaan kegiatan yang telah
kalian buat.
Sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa setiap kegiatan
selesai dilaksanakan, perlu dilakukan evaluasi. Tujuannya adalah
menghimpun masukan dan saran untuk mengetahui hal-hal apa saja
yang perlu dibenahi. Dengan dilakukannya evaluasi seperti itu, jika
kelak akan dilakukan kegiatan sejenis, kendala-kendala yang
dihadapi akan dapat diatasi atau bahkan sudah diantisipasi sejak awal.
Pada kegiatan sebelumnya, kalian telah berlatih menyelenggara-
kan kegiatan ”Sayembara Menulis Resensi Karya Sastra Se-SMA
...”. Apakah kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar?
Bagaimana respons teman-teman kalian menghadapi kegiatan yang
kalian selenggarakan?
Jika kalian telah selesai menyelenggarakan kegiatan tersebut,
lakukanlah evaluasi bersama. Setiap anggota panitia (bendahara,
seksi acara, seksi perlengkapan, seksi dokumentasi, dan seksi lainnya)
menyampaikan pertanggungjawaban di hadapan panitia lain.
○○○○○○○○○○
Tugas 5
○○○○○○○○○○
Tugas 6
E. Menilai Laporan Pelaksanaan Program
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
144
Perhatikan cara menyampaikan evaluasi di bawah ini!
Sebelumnya, terima kasih atas kesempatan yang telah di-
berikan kepada kami untuk menyampaikan pertanggungjawaban
kami, selaku seksi perlengkapan. Ini merupakan pengalaman
pertama kami menjadi kepanitiaan dalam sebuah kegiatan. Jadi,
terus terang, pada awalnya, kami menghadapi kesulitan ketika
harus mencari beberapa perlengkapan. Misalnya, hadiah untuk
pemenang, kenang-kenangan untuk juri, dan menyiapkan lembar
penilaian. Namun, berkat dukungan dan bantuan teman-teman
lain, akhirnya kami dapat melaksanakan tugas kami dengan baik.
Hanya saja, di tengah kegiatan, kami memang menghadapi
kendala, terutama dalam menyiapkan lembar penilaian. Kami
berpikir bahwa untuk membuat lembar penilaian itu dibuat
sendiri oleh juri. Namun, ternyata juri mengatakan format
penilaian itu harus panitia yang menyediakan. Karena itu, kami
memang sempat panik karena kami belum memiliki pengalaman
membuat format penilaian untuk lomba seperti itu. Tetapi, berkat
bantuan teman-teman lain, akhirnya kami bisa menyelesaikan
kendala itu.
Perhatikan contoh tanggapan saat evaluasi kegiatan ini!
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menyampaikan tanggapan. Pertama, saya menyampaikan
selamat untuk kita semua. Akhirnya, kita berhasil menyelenggara-
kan kegiatan dengan lancar meskipun mengalami beberapa
kendala, namun kendala itu akhirnya bisa kita atasi.
Saya ingin menanggapi kerja seksi perlengkapan yang tadi
telah menyampaikan laporannya. Menurut saya, ke depan jika
akan menyelenggarakan kegiatan lagi, seksi perlengkapan harus
lebih serius. Menurut saya, perlengkapan merupakan hal penting
dalam kegiatan. Jika perlengkapan tidak tersedia dengan
lengkap, maka kegiatan akan kacau. Seperti yang kemarin
terjadi. Seharusnya, juri sudah bisa melakukan penilaian, namun
karena format penilaian belum tersedia, pekerjaan jadi tertunda.
Masih untung para juri tidak marah. Tetapi, kita sebagai panitia
merasa malu. Jadi, sebaiknya ke depan seksi perlengkapan lebih
teliti dalam bekerja. Kalau ada yang tidak diketahui, jangan
malu bertanya.
Demikian tanggapan saya. Mohon maaf jika ada kata yang
kurang berkenan. Terima kasih.
Ragam Budaya
145
Sebelumnya, kalian telah melaksanakan kegiatan ”Sayembara
Menulis Resensi Karya Sastra Se-SMA ...”. Lakukan evaluasi dengan
seluruh panitia tentang pelaksanaan kegiatan yang kalian lakukan.
1.
Dalam evaluasi itu, sampaikan kritik, saran, dan tanggapan apa
pun terhadap anggota panitia!
2.
Lakukan kegiatan evaluasi tersebut dengan tertib. Ingat selalu
etika menyampaikan tanggapan, kritik, dan saran!
Laporkan kegiatan kalian secara tertulis. Kalian tentu masih
ingat, bukan, cara membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan?
Untuk mengingatkan kembali, kalian dapat membuka kembali
Pelajaran 7!
○○○○○○○○○○
Pelatihan 13
○○○○○○○○○○
Pelatihan 14
Rangkuman
1.
Bagian-bagian dalam sebuah makalah yaitu judul, nama penulis makalah,
pendahuluan, isi, penutup, dan referensi.
2.
Penggunaan kalimat secara pragmatik adalah penggunaan kalimat dilihat dari
tujuannya. Kadangkala sebuah kaliamat berita digunakan untuk tujuan yang lain.
Contoh: Baju itu, kan, masih bagus. (berita)
Akan tetapi maksud tersembnyi dari kalimat tersebut adalah untuk bertujuan
menanyakan apakah baju itu boleh diminta.
3.
Kecepatan membaca kita banyak dipengaruhi oleh teknik membaca. Teknik yang
salah jelas akan memperlambat dalam membaca. Berikut adalah beberapa teknik
yang salah dalam membaca yaitu mendengarkan kata-kata dalam benak saat
membaca, membaca kata per kata, mengulangi karena tidak memahami artinya,
mengingat-ingat gagasan teks, sulit berkonsentrasi, mata bergerak mengikuti kata,
berhenti membaca karena ada kata yang tidak dimengerti artinya, membaca
dengan kecepatan yang sama untuk berbagai jenis teks, menyuarakan kata-kata
yang dibaca, dan menggerakkan jari telunjuk untuk mengikuti kata.
4.
Berikut adalah bagian-bagian dari proposal.
a.
Cover sheet
b.
Executive summary
c.
Need/problem description
d.
Project description
e.
Budget
f.
Organization information
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
146
Refleksi
Setelah kegiatan berlangsung, sebuah evaluasi harus diselenggarkan untuk
memperbaiki kinerja di masa yag akan datang. Ada hal yang bisa kalian ambil dari
hal ini. Kalian semua harus memiliki rasa tanggung jawab. Rasa ini penting untuk
kalian semua pupuk dalam diri dan jiwa kalian. Rasa tanggung jawab yang besar
akan mendorongmu melakukan yang terbaik. Ketika kalian melakukan tugas dengan
seenaknya, itu menggambarkan rasa tanggung jawab yang tipis. Maka hasilnya pun
bisa dipastikan mengecewakan.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Soal-Soal Pengembangan Kompetensi
1.
Tulislah sebuah makalah dengan memilih salah satu topik
berikut.
a.
Meningkatkan minat baca pada siswa
b.
Mengkritisi tayangan sinetron remaja di televisi
c.
Mencermati bahasa Indonesia di media cetak
2.
Analisislah kalimat berikut berdasarkan maksudnya (secara
pragmatik)!
a.
Suara kamu tinggi juga, ya?
b.
Kira-kira, besok kamu selesai baca novel itu, nggak?
c.
Besok Bapak diminta menemui Pak RT. Katanya ada yang
mau dibicarakan.
3.
Bacalah teks berikut secara cepat tanpa meninggalkan pemahaman
isi! Hitunglah berapa waktu yang kamu perlukan untuk membaca
teks yang panjangnya
+ 360 kata ini!
Tari Perang Fatele
Fatele
adalah salah satu seni pertunjukan tari perang dalam
budaya Nias Selatan. Istilah ini diambil dari seni memeragakan
keahlian berperang yang dilakukan secara tunggal untuk
memperlihatkan keahlian mempergunakan
baluse
(perisai),
toho
(tombak), dan
gari
/
tolo
~
gu
(pedang). Di masa lampau, keahlian
tersebut sangat penting karena desa (
banua
) tempat tinggal orang
Nias sering diserang musuh (
nemali
). Peristiwa perang (
fanufo
)
tersebut secara kultural direkam dalam sebuah repertoar yang
sering disebut
Fatele,
berupa seni pertunjukan yang bersifat
teatrikal. Pertunjukan ini menceritakan bagaimana sebuah
banua
berjuang mengalahkan musuh yang menyerang mereka. Namun,
Fatele
bukan hanya berupa cerita perjuangan, tetapi
menampilkan perayaan sebuah
banua.
Ragam Budaya
147
Sumber:
www.jeneresture.com
Fatele
biasanya ditampilkan di halaman
desa tradisional (
newali banua
) – sebuah
halaman desa yang dilapisi dengan batu-batu
persegi empat. Di bagian kiri-kanannya
berjajar rapi puluhan rumah adat tradisional
Nias. Di halaman desa ini, dibangun
dari-
daro
(tempat duduk dari batu),
hombo batu
(lompat batu), dan
bale
(tempat pertemuan
tradisonal Nias) Dalam seting panggung
seperti inilah, biasanya
Fatele
ditampilkan
oleh desa-desa di Nias Selatan, khususnya
Kecamatan Teluk Dalam.
Fatele
memeragakan tarian tunggal yang dimulai dengan
melompat di tempat sambil memegang tombak dan perisai.
Ketika melompat, pertama-tama perisai dihentakkan di lutut.
Ketika melayang di udara, ujung kaki menyepak perisai.
Lompatan ini harus dilakukan dalam jumlah ganjil. Lompatan
yang baik adalah jika si
Fatele
tidak bergeser dari tempatnya
setelah beberapa kali melompat.
Selanjutnya, diperagakan bagaimana mempergunakan
tombak dan pedang secara berurutan. Adegan ini kemudian
dilanjutkan dengan tarian
Famanumanu,
yaitu tarian yang
memperlihatkan bagaimana pahlawan dari
banua
tersebut
mengalahkan musuh dalam sebuah pertarungan satu lawan satu
(duel).
Fatele
dibuka dan ditutup dengan
fanoho’o,
yaitu sebuah
teriakan dari seorang pemain yang menyerukan untuk bersatu.
Teriakan tersebut dijawab oleh seluruh pemain dengan teriakan
melengking
Taaaaaarihumo
~
ho
~
banuaaa Hiliiiiisimaetano
~
....
Hu!! Ba hizale!!
Dikutip dengan penyederhanaan dari majalah
Gong
, edisi 70/VII/2005
a.
Jawablah pertanyaan di bawah ini. Setiap pertanyaan bernilai
10!
1) Apakah yang dimaksud
Fatele
?
2) Berasal dari daerah manakah
Fatele
?
3) Peristiwa apa yang melatarbelakangi lahirnya kesenian
tersebut?
4) Di mana biasanya
Fatele
dipentaskan?
5) Seperti apakah latar yang ditampilkan dalam
Fatele
?
6)
Fatele
memeragakan tarian tunggal yang dimulai
dengan melompat di tempat sambil memegang tombak
dan perisai. Bagaimana sebuah lompatan dikatakan
baik?
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
148
Kata Berhikmah
Terlalu cepat jadi lambat.
Pekerjaan yang dikerjakan dengan tergesa-gesa, justru tidak akan cepat selesai.
7) Berapa kali pemain melakukan lompatan?
8) Apakah yang dimaksud
famanumanu
?
9) Dalam
Fatele
ada istilah untuk menyebut teriakan dari
seorang pemain yang menyerukan untuk bersatu.
Apakah istilahnya?
10) Senjata apa saja yang digunakan pada
Fatele
?
b.
Hitunglah nilai kecepatan membaca kalian dengan rumus
yang telah kalian pelajari!
4.
Tulislah sebuah kerangka proposal untuk menyelenggarakan
sebuah kegiatan di sekolah kalian!
5.
Sampaikan pokok-pokok isi proposal tersebut di hadapan teman-
teman kalian untuk ditanggapi dan diberi masukan!