Gambar Sampul Bahasa Indonesia modul · i_ Bab 9 Butir-Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel
Bahasa Indonesia modul · i_ Bab 9 Butir-Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel
-

23/08/2021 08:57:17

SMA 10 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

2

BUTIR

-

BUTIR PENTING BUKU NONFIKSI DAN NOVEL

BAHASA INDONESIA

KELAS X

P

ENYUSUN

Muhamad Yusup, M.Pd.

SMA NEGERI 82

JAKARTA

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

3

D

AFTAR ISI

PENYUSUN

................................

................................

................................

................................

........................

2

DAFTAR ISI

................................

................................

................................

................................

.......................

3

GLOSARIUM

................................

................................

................................

................................

.....................

4

PETA KONSEP

................................

................................

................................

................................

.................

5

PENDAHULUAN

................................

................................

................................

................................

.............

6

A.

Identitas Modul

................................

................................

................................

.............

6

B.

Kompetensi Dasar

................................

................................

................................

.........

6

C.

Deskripsi Singkat Materi

................................

................................

...............................

6

D.

Pe

tunjuk Penggunaan Modul

................................

................................

........................

6

E.

Materi Pembelajaran

................................

................................

................................

.....

7

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

................................

................................

................................

................

8

Ikhtisar Buku Nonfiksi

................................

................................

................................

................................

8

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

.....

8

B.

Uraian Ma

teri

................................

................................

................................

................

8

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

.................

15

D.

Latihan Soal

................................

................................

................................

................

16

E.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

..............

23

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

................................

................................

................................

.............

24

RINGKASAN

NOVEL

................................

................................

................................

................................

..

24

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

...

24

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

..............

24

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

.................

34

D.

Latihan Soal

................................

................................

................................

................

35

E.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

..............

42

EVALUASI

................................

................................

................................

................................

.......................

43

DAFTAR PUSTAKA

................................

................................

................................

................................

.....

47

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

4

GLOSARIUM

Alinea

:

Bagian wacana yang menungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau

satutemayang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke

dalam atau

spasi yang lebih.

Ilustrasi

:

Penjelasan tambahaha berupa contoh, bandingan untuk lebih memperjelas

paparan atau tulisa.

Integrasi

: Pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat

Khatam

: Selasai, tamat

Standar

: Ukuran t

ertentu yang dipakai sebagai patokan, pedoman

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

5

P

ETA KONSEP

BUTIR

-

BUTIR PENTING BUKU

NONFIKSI DAN NOVEL

Dua Buku

Nonfiksi

Ikhtisar

Satu Novel

Ringkasan

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

6

PENDAHULUAN

A.

Identitas Modul

Mata Pelajaran

:

Bahasa Indonesia

Kelas

:

X

Alokasi Waktu

:

8 X45 Menit

Judul

Modul

:

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi

d

an Novel

B

.

Kompetensi Dasar

3.

9

Menyebutkan butir

-

butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu

novel yang dibacakan

.

4.

9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan

ringkasan dari satu

novel yang dibaca.

C

.

Deskripsi Singkat Materi

Tetap

semangat

dan

jaga kesehatan, ya

!

Kesehatan merupakan hal yang utama,

kesehatan itu sangat penting dan mahal harganya. Coba bayangakan jika kalian sakit dan

tidak bisa

melakukan apa

-

apa, tidak enak, bukan? Oleh karena itu, jagalah kesehatan kalian

dengan makan yang teratur dan

disiplin diri sendiri untuk selalu menjaga kebersihan.

Salam Literasi, Ayo membaca!

I

tulah s

logan yang

di

ucapkan dalam pertemuan

-

pertemuan kegiat

an literasi baik

tingkat

provinsi maupun tingkat nasional.

Oh, ya, mengapa

kita

membahas tentang literasi? Karena modul yang akan kita bahas kali ini adalah mengenai

pengayaan membaca buku nonfiksi dan fiksi.

Pada buku nonfiksi kalian akan disajikan dua

bu

ku sebagai bahan bacaan kalian yang pada akhirnya kalian akan diminta untuk

mengikhtisar. Adapun, untuk buku fiksi, fiksi yang dipilih pada kesempatan ini adalah novel.

Kalian akan membaca novel dan meringkas novel tersebut. Pertanyaan awal untuk kalian,

s

amakah atau berbedakah antara ikhtisar dan ringkasan? untuk mengetahui jawabannya,

kalian harus mempelajari modul ini sampai tuntas.

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

Supaya

belajar

kalian

dapat

bermakna

maka

yang

perlu

kalian

lakukan

adalah

:

1.

Pastikan

kalian mengerti target kompetensi yang akan

dicapai

2.

Mulailah dengan membaca

materi

3.

Kerjakan soal

latihannya

4.

Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang

ada pada bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor yang kalian

peroleh

5.

Jika skor masih dibawah 70, cobalah baca kembali materinya, usahakan jangan

mengerjakan ulang soal yang salah sebelum kalian membaca ulang

materinya

6.

Jika skor kalian sudah minimal tujuh puluh, kalian bisa melanjutkan ke

pembelajaran berikutnya

.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

7

E.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi

2

kegiatan pembelajaran

dan

di dalam

nya

terdapat uraian materi,

contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama

:

Ikhtisar

buku

nonfiksi

Kedua

:

Ringkasan

novel

Modul ini akan sangat bermanfaat bagi

kalian. Kalian dapat lebih peka memahami

keadaan sekeliling kalian. Kepekaan kalian itu akan dapat digunakan untuk

membiasakan membaca baik buku nonfiksi maupun buku fiksi.

Pada modul ini

kalian akan mempelajari menulis ikhtisar buku nonfiksi dan

menulis

ringkasan

novel. Jika ada kata

-

kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium

sebagai gambaran makna katanya. Yuk, kita langsung menuju materi!

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

8

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Ikhtisar Buku Nonfiksi

A.

Tujuan

Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan

Kalian

mampu menulis ikhtisar buku nonfiksi dengan

kreatif, inovatif, dan semangat agar

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari

-

hari

sehingga

cepat dalam menangkap dan

menyimpulkan informasi

dalam suatu bacaan.

B.

Uraian Materi

Sebelum kalian melakukan kegiatan ikhtisar dua buku nonfiksi

. Kalian harus pahami

terlebih dahulu, apakah itu ikhtisar.

Ikhtisar adalah sebuah penyajian singkat dari sebuah

karangan asli yang tidak perlu memberikan

seluruh isi dari karangan asli

secara proporsional

Dalam hal tersebut, menurut para ahli, ikhtisar adalah sebuah penulisan dari pokok

-

pokok masalah penulisannya tidak diharuskan berurutan, akan tetapi boleh dengan secara

acak atau juga disajikan dalam bah

asa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema dari sebuah

wacana. Ikhtisar ini berfungsi sebagai garis

-

garis besar dari masalah di dalam sebuah wacana

yang berukuran pendek atau sedang.

Penulis ikhtisar tersebut dapat langsung mengemukakan inti atau pokok dari

suatu

masalah dan problematika dalam pemecahannya.

Sebagai ilustrasi, ada beberapa bagian atau isi dari beberapa bab, dapat diberikan untuk

dapat menjelaskan inti atau pokok dari masalah tersebut. Sementara bagian yang lain yang

kurang penting bisa dihilan

gkan. Dari segi

bentuk ikhtisar ini lebih bebas

dibandingkan

dengan ringkasan.

Ciri

-

Ciri Ikhtisar

1.

Tidak mempertahankan urutan gagasan.

2.

Bebas mengombinasikan sebuah kata

-

kata dengan syarat tidak menyimpang dari inti.

3.

Tujuannya untuk mengambil

sebuah inti.

Fungsi ikhtisar

1.

Untuk

m

engembangkan ekspresi serta

penghematan kata.

2.

Memahami serta

mengetahui isi sebuah buku atau sebuah karangan.

3.

Membimbing serta m

enuntun seseorang agar

dapat memahami inti dari suatu isi.

Selain itu,

ada beber

apa hal yang harus kalian perhatikan

unt

uk membuat ikhtisar yang

kreatif

dan inovatif

.

Untuk itu

,

kalian cermati

dua kutipan

buku nonfiksi berikut!

Kutipan buku nonfiksi 1

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

9

Minat Baca Anak Indo

nesia

Membaca buku itu penting! Se

mua orang tahu dan pasti setuju.

Oleh sebab itu, menjadi

beralas

an mengenalkan buku d

an kegiat

an membaca pada anak

-

anak. Dengan kebiasaan dan

kecintaan membaca sejak dini, mereka menjadi lebih mudah mempelajari apa pun, termasuk

pelajaran di sekolah yang berefek pada meningkatnya prestasi akademik.

Pertanyaan pentingnya adalah: bagaimana

minat baca anak Indonesia? Berdasarkan

riset lima tahunan Progress in International Reading L

iteracy Study (PIRLS), yang meli

batkan

siswa SD, Indonesia berada pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel. Indonesia

hanya lebih baik dari

Qatar, Kuwait, Maka. dan Afrika Selatan.

Sedikitnya ada tiga realitas di balik temuan PIRLS tersebut. Pertama, jumlah

perpustakaan SD di Indonesia sangat minim. Mengapa demikian? Karena mayoritas anak

kenal dan mulai membaca buku dari perpustakaan sekola

h, meskipun saat ini TBM sudah

bertebaran di mana

-

mana.

Berdasarkan data terakhir, terdapat 169.031 SD dan Madrasah Ibtidaiyah di Indonesia.

Artinya, jika tiap sekolah memiliki satu perpustakaan, seperti yang diamanahkan oleh UU

Nomor 43 tahun 2007 tentan

g Perpustakaan, ada 169.031 perpustakaan.Tentu anak

-

anak

akan memperoleh kemudahan mengakses bahan bacaan. Namun, yang terjadi tidak begitu.

Di Indonesia, SD yang memiliki perpustakaan sekitar 1 persen lebih sedikit dari data jumlah

sekolah. Persentase sek

ecil itu pun belum ditilik lebih dalam. Jika iya, saya pastikan angkanya

akan semakin menciut. Misalnya, seberapa banyak koleksi buku yang dimiliki? Apakah

keragaman bacaan yang dimiliki sudah memenuhi harapan pembaca? Bagaimana kondisi

sarana (bangunan) d

an prasana perpustakaan (misalnya, buku dan rak). Belum lagi jika

pertanyaan kunci ini dilontarkan: yang mengelola perpustakaan adalah pustakawan atau

sekadar guru piket yang dikaryakan sehingga sekadar menjadi tempat buku

-

buku kumal dan

berdebu ditumpuk,

tanpa ada program

-

program kreatif yang ditujukan untuk memasarkan

perpustakaan?

Realitas kedua dari fakta rendahnya minat baca anak Indonesia adalah tidak adanya

integrasi yang nyata, jelas, dan tegas antara mata pelajaran yang diberikan dengan kewajiban

siswa untuk membaca. Siswa tidak diberi keleluasaan dan kebebasan mencari sumber

pembelajaran di luar buku pegangan dari guru.

Satu contoh sederhana, kita tidak memiliki standar minimal mengenai bacaan wajib

yang harus dikhatamkan siswa di tiap jenjang pe

ndidikan, entah berdasarkan jumlah maupun

judul tertentu. Apalagi pengecekan tingkat kemajuan bacaan siswa secara bertahap dan rutin,

baik yang menyangkut bacaan yang diwajibkan, bacaan yang dianjurkan, dan bacaan

menyangkut pengetahuan umum.

Judul buku

: Gempa Literasi dari Kampung

untuk Nusantara (nonfiksi)

Penulis

: Gol A Gong dan Agus M. Irkham

Penerbit

: Gramedia, Jakarta, 2012

Tebal buku

: 510 hlm. xv

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

10

Realitas ket

iga, rendahnya minat baca anak Indonesia karena pengalaman pra

-

membaca dan membaca, atau berkenalan dengan buku, yang dialami anak kurang

menyenangkan

-

jika enggan menyebutnya buruk. Buku, sebagai media yang lazim digunakan

untuk mengukur tingkat minat baca

, dikenalkan kepada anak

-

anak dengan cara yang tidak

menarik. Bahkan, menimbulkan trauma.

Biasanya, buku yang pertama kali diperkenalkan kepada anak

-

anak adalah buku

pelajaran yang tebal menurut ukuran mereka. Isinya melulu tulisan, tidak bergambar, dan

h

urufnya pun kecilTentu saja keharusan membaca buku seperti itu laksana menyuruh anak

membenci buku secara berj amaah.

Namun, giliran anak

-

anak tengah mendapatkan keasyikan membaca buku dalam

bentuk komik atau cergam, orangtua buru

-

buru melarang keras, di

sertai semburan kata

ancaman. Orangtua memfatwakan anak

-

anak bahwa membaca komik dan cergam hanya

akan membuat mereka malas belajar dan bodoh. Padahal , komik bisa menjadi pintu masuk

untuk mengembangkan imajinasi serta ragam bacaan anak ketingkat yang le

bih luas. Apa

yang dibaca sesungguhnya mengikuti perkembangan wawaan, cara berpikir, dan

berkebutuhan mereka.

Di luar itu, promosi buruk orangtua tentang buku juga turut menyukseskan rendahnya

minat baca anak. Promosi buruk tersebut berupa ketiadaan bahan

bacaan di rumah serta

mi

nusnya keledanan dari orangtua.

Kutipan buku nonfiksi

2

Kakek

Rumah kakek nenek saya hanya satu blok dari rumah saya di kota New York. Waktu

itu kami masih kecil. Kakek sering pada malam hari mengajak saya jalan

-

jalan ketika musim

panas tiba.

Pada suatu malam, ketika saya dan kakek berjalan bersama

, saya bertanya kepadanya

tentang apa perbedaan keadaan sekarang dengan d

ulu. Kakek menjawab bahwa pada

zaman

dulu ketika dia masih kecil, jamban

-

jamban berada di luar rumah, bukan seperti sekarang

yang berupa toilet mengkilap. Dulu semua orang menggunakan

kuda, bukan mobil. Orang

-

orang berkomunikasi jarak jauh dengan surat, tidak seperti sekaan Vang bisa dilakukan

dengan telepon. Zaman dulu juga masih menggunakan lilin, di mana sekarang, listrik sudah

ada di mana

-

mana.

Jenis buku nonfiksi (motivasi)

Judul

:

Buku Untuk Dibaca

Penulis

:

Erick Namara

Penerbit

:

Citra Media Pustaka,

Yogyakarta, 2016

Tebal buku

:

380 halaman

+

ix

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

11

Saya mendengarkannya dan membayangkan

semua keadaan sulit tersebut, tetapi

tetap tidak bisa terbayang. Lalu saya menanyakan lagi kepadanya satu hai, ”Kakek, apa hal

paling susah yang pernah terjadi dalam hidup kakek?”

Kakek menghentikan iangkahnya. Dia memandang langit dan tidak berkata apa

-

apa

selama beberapa saat. Lalu dia be

rl

utut, menggenggam ke

dua tangan saya, dan dengan

berl

inangan air mata, dia mengatakan, "Ketika ibumu dan adik

-

adiknya masih kecil

-

kecil.

Nenekmu sakit parah. Untuk bisa sembuh, dia harus dirawat di satu tempat bernama

Sanatorium. Dan itu butuh waktu yang lama sekali.”

"Tidak ada orang yang bisa merawat ibu dan paman

-

pamanmu itu kalau kakek sedang

pergi kerja, jadi mereka kakek titipkan di panti asuhan. Para biarawati membantu kakek

mengurusi anak

-

anakku itu, sementara

kakek harus melakukan dua atau tiga bekerjaan.

Kakek sangat butuh uang agar nenek bisa sembuh dan semua orang bisa berkumpul lagi di

rumah, bersama.”

"Yang paling sulit dalam hidup kakek adalah,” lanjut kakek masih dengan air matanya

yang berlinang, ”kake

k harus menaruh mereka di panti asuhan. Setiap minggu, kakek selalu

mengunjungi mereka. Tetapi para biarawati tidak pernah menizinkan kakek untuk

mengobroi bersama ibumu dan paman

-

pamanmu. Kakek bahkan tidak bisa menyentuh

mereka. Kakek hanya bisa memperha

tikan mereka bermain dari balik sebuah cermin satu

arah. Kakek bisa melihat mereka, tetapi mereka tidak bisa melihat kakek”.

Kakek kemudian menghapus air matanya sebentar, tetapi air

matanya tetap keluar

lagi.

”Kakek selalu membawakan mereka permen setia

p minggu. Berharap mereka tahu

bahwa itu pemberian kakek. Bahwa kakek tidak pernah meninggalkan mereka. Kakek hanya

bisa menaruh kedua tangan kakek di atas cermin itu selama tiga puluh menit penuh. Kakek

tidak akan pernah beranjak dari sana selama waktu it

u. Karena itu adalah waktu yang

diberikan para biarawati. Kakek kadang berharap mereka melihat kakek, dan bahagia

melihat kakek.”

Saya tidak berkata apa

-

apa dan hanya bisa mendengar kakek. Merasakan pedihnya

perasaan kakek meski waktu itu saya masih kecil

. Saya tidak pernah melihat kakek saya

menangis, dan melihat itu, saya pun ingin menangis.

“Satu tahun, kakek tidak bisa menyentuh anak

-

anak kakek. Kakek sangat merindukan

mereka. Kakek mengerti alasan para biarawati itu, bahwa jika mereka melihat kakek,

itu akan

semakin berat bagi mereka karena setelah itu, kami harus berpisah kembali. Karena itu kakek

tidak bisa memaksa para biarawati mengizinkan kakek menemui mereka, anak

-

anak kakek.

Ibumu dan pamanDamanmu.”

Kakek masih menangis. Dia |a|u memeluk saya

eraterat. Saya mengatakan kepada

kakek kemudian bahwa saya memiliki kakek terbaik di seluruh dunia dan bahwa saya sangat

menyayanginya.

Lima

belas tahun berlalu setelah itu, dan saya tidak pernah menceritakan kejadian

istimewa itu kepada siapa pun. Bahkan

ketika

kami

semua

kemudian

pindah ke

negara bagian

yang

berbeda. Lima

belas tahun berlalu, dan saya tidak pernah menceritakan acara jalan

-

jalan

istimewa dengan

Grandpa

itu kepada siapa pun. Dari tahun ke tahun kami tetap rajin jalan

-

jalan, sampai keluarga

saya dan kakek

-

nenek saya pindah ke negara bagian yang berbeda.

Setelah nenek meninggal dunia, kakek mengalami penurunan daya ingat. Saya yakin,

itu adalah tekanan yang sangat berat baginya. Saya kemudian memohon kepada ibu agar

memperbolehkan kakek ting

gal bersama kami, tetapi ibu menolaknya.

Saya merengek bahwa ini adalah kewajiban keluarga untuk memikirkan kakek juga.

Ibu lalu sedikit marah, dan membentak, “Kenapa?! Dia sendiri sama sekali tidak

pernah peduli pada apa yang terjadi pada kami, anak

-

ana

knya”

Saya kemudian menyadari apa yang ibu maksud, dan berkata, ”Dia selalu

memperhatikan dan menyayangi kalian."

Ibu saya menjawab, ”Kamu tidak mengerti apa yang kamu ndiri bicarakan!”

“Hal yang paling sulit bagi kakek adalah ketika harus menaruh ibu,

paman Eddie dan

paman Kevin di panti asuhan,” kataku lirih, tetapi cukup untuk didengar.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

12

"Siapa yang menceritakan itu?” tanya ibu.

Ibu sama sekali tidak pernah menceritakan masa lainnya kepada kami, termasuk

ketika dia dititipkan di panti asuhan. Jadi wa

jar jika dia merasa heran dan bertanya dari mana

saya tahu kejadian itu.

“Bu, ketika itu, kakek selalu datang ke sana menjenguk ibu dan paman

-

paman setiap

minggu. Kakek selalu memperhatikan kalian dari belakang cermin satu arah itu. Kakek selalu

membawaka

n permen setiap kali dia datang. Dia tidak pernah satu kali pun absen apapun

keadaannya. Dia sangat membenci kenyataan bahwa selama setahun itu sama sekali tidak

bisa memeluk ibu dan paman.”

“Kamu bohong!” ibu emosi. ”Dia tidak pernah datang! Tidak pernah

ada yang datang

menjenguk kamil”

”Lalu bagaimana aku tahu kunjungan Itu kalau dia tidak cerita dan benar

-

benar

melakukannya? Bagaimana aku bisa tahu oIeh

-

oleh apa yang dibawanya setiap minggu. Dia

benarbenar datang. Dia selalu datang. Ibu dan paman selal

u menerima Permen. Kenapa

hanya pada hari tertentu. Apakah anak yang lainnya menerima permen yang sama juga?

Kenyataannya adalah para biarawati itu yang tidak pernah mengizinkan kakek menemui ibu

dan paman. Kata mereka, itu akan mempersulit keadaan karena

ibu dan paman pasti tidak

akan mau berpisah dengan kakek begitu melihat kakek. Padahal kakek harus mencari uang

untuk kesembuhan nenek.”

Ibu terdiam.

”Kakek mencintai ibu dan paman

-

paman. Selalu begitu.”

Setelah saya menceritakan kebenaran itu, hubunga

n kakek dan ibu berubah. Ibu jadi

menyadari bahwa ayahnya selalu mencintainya. Keadaanlah yang memaksa kakek

menitipkan mereka di panti asuhan. Dan akhirnya kakek tinggal bersama kami sampai akhir

hidupnya.

*****

Cinta sering tidak terlihat kasat mata. Ba

hkan ketika kita ingin melihatnya. Kadang

-

kadang, cinta pun butuh untuk dijelaskan, baik oIeh dirinya sendiri maupun orang lain.

Karena sebuah penjelasan bisa membuat mereka memahami. Itulah kenapa saling berbicara

itu penting. Untuk saling memahami daripa

da menghakimi.

Seberapa sering kita menjadi teman bicara orang

-

orang yang kita sayangi ?

Sudahkah kalian membaca dengan cermat kedua kutipan tersebut? Apa yang

pertama kalian lihat? ya benar! kover dan identitas bukunya.

Apa lagi setelah itu?

Kalian

akan ikuti penjelasan berikut.

Cermati

langkah

-

langkah

menyusun ikhtisar

!

1.

Mengenali i

dentitas Buku

Hal yang pertama kalian lakukan adalah, berkenalan terlebih dahulu dengan

bukunya, yaitu kenalilah identitas bukunya!

Apakah

identitas buku? sama halnya den

gan kalian yang memiliki identitas, buku

juga memiliki identitas, seperti, judul, pengarang, penerbit, dan sebagainya.

Contoh i

dentitas kutipan buku nonfiksi 1

Judul buku

: Gempa Literasi dari Kampung untuk Nusantara (nonfiksi)

Penulis

: Gol A Gong dan Agus M. Irkham

Penerbit

: Gramedia, Jakarta, 2012

Tebal buku

: 510 hlm. xv

Kover

:

Warna dasar putih dan biru, terdapat gambar tangan yang sedang

memegang bola dunia. Tangan tersebut bercorakkan tulisan. dan di bawah

terdapat judul buk

unya.

Contoh i

dentitas kutipan buku

nonfiksi 2

Judul buku

:

Buku Untuk Dibaca

, All About Love, Life, and Hope

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

13

Penulis

: Erick Namara

Penerbit

:

Citra Media Utama, Yogyakarta, 2016

Tebal buku

:

380 + x

Kover :

Warna dasar cokelat

muda, tulisan judul buku warna hitam dengan huruf

balok tebal dan menonjol, tulisan anak judul merah huruf kaptal, di bawah

tulisan ada

barcode

tiga warna putih hitam dan logo Android warna hijau.

2.

Cermati isi dalam setiap paragraf

Untuk mendapatkan

ma

ksu

d atau

kesan umum

dari s

udut pandang

pengarang aslinya,

kalian bisa mencari gagasan utama atau gagasan pokoknya.

Misalnya:

Kutipan buku

nonfiksi 1

Semua orang mengetahui membaca buku itu penting.

Minat baca anak Indonesia

.

Rendahnya minat baca Indonesia

tidak ada integrasi antara pelajaran dan kewajiban

.

Tidak adanya standar minimal yang harus dihatamkan oleh

siswa.

Rendahnya minat baca anak Indonesia karena pengalaman yang kurang

menyenangkan.

Buku yang diperkenalkan kepada anak buku pelajaran yang teba

l.

Kutipan buku

nonfiksi 2

Rumah kakek di kota New York.

Saya men

an

yakan perbedaan sekarang dengan dulu.

Saya mendengarkan dan

membayangkan keadaan masa sulit

3.

Menyusun kerangka tulisannya

Setelah kalian membaca dan menemukan inti dari

setiap paragraf

, kalian rangkas

inti

paragraf tersebut

. Dalam penulisan inti kalimat

,

gunakan kalimat sendiri tetapi isinya tidak

hilang dan boleh tidak beraturan

mengambil inti pada setiap paragraf .

Contoh:

Kutipan buku nonfiksi 1

Semua orang mengetahui

membaca buku itu penting. Namun sayangnya, minat

baca anak Indonesia didapatkan sangat kurang.

Hal ini terjadi disebabkan anak

Indonesia mendapatkan pengalaman yang kurang menarik. Buku

-

buku awal yang

diperkenalkan kepada mereka adalah buku

-

buku pelajaran

yang cukup tebal. Hal inilah

di antaranya yang membuat anak Indonesia enggan membaca. Memang benar bahwa

rendahnya minat baca

anak

Indonesia tidak ada integrasi antara pelajaran dan

kewajiban,

tetapi

anak

-

anak Indonesia harus tetap membaca. Setia

p siswa

harus

memiliki suatu kesadaran dan kewajiban untuk membaca walaupun tidak

adanya

standar minimal yang harus di

selesaikan

oleh siswa.

Kutipan buku nonfiksi 2

Rumah kakek

berada

di kota New York.

Ketika saya dan kakek berjalan bersama,

saya penasa

ran perbedaan kota New York dahulu dengan yang sekarang. Mendengar

cerita kakek, saya dapat membayangkan keadaan masa sulit pada saat itu.

4.

Memeriksa tulisan aslinya

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

14

Dalam hal ini

,

perlu kalian perhatikan dari buku aslinya, bahwa setelah kalian membaca

kemudian melakuk

an ikhtisar kalian dapat bebas

meng

ombinasikan kata

-

kata, asalkan tidak

menyimpang dari inti

yang disampaik

an penulisnya. Kalian juga

tidak perlu

mempertahankan gagasan utama yang menurut kalian tidak penting, begitu pula urutannya.

Baga

imana

sudah

paham

? Tentunya kalian sudah memahami

apa yang akan lakukan

untuk membuat ikhtisar?

Bila kalian sudah

mem

aham

i

, cermati kutipan buku

selanjutnya dan hasil ikhtisarnya

!

Paku

Ada seorang anak yang sangat pemarah. Ayahnya dan anak itu

kemudian sepakat membuat

permainan untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah. Ayah itu

kemudian memberikan sekantung paku.

Permainan itu pun mulai dimainkan. Pada hari pertama, anak itu ternyata sudah memakukan

48 paku. Lalu

sesuai dengan kesepakatan, si Anak pun akan mengurangi jumlah paku yang

ditancapkannya itu apabila dia berhasil menahan amarahnya. Anak itu sangat kesusahan

untuk mengambil paku yang telah ditancapkan pada kayu. Karena

kesusahan itulah dia

berusaha

u

ntuk m

enahan amarahnya.

Akhirnya, bertambah harl, jumlah paku yang menanam di pagar semakin berkurang. Anak

tersebut peian

-

pelan bisa mengendalikan amarahnya. Dan pada saat anak itu mulai bisa

mengendalikan amarahnya, dia pun mengatakan ha! itu pada ayahnya. Te

tapi ayahnya

meminta untuk menunggu beberapa hari lagi. Jika memang tidak ada

paku yang ditancapkan,

berarti dia sudah berhasil meredakan amarahnya.

Beberapa hari kemudian, ternyata anak itu memang berhasil meredakan amarahnya.

Ayahnya menawarkan permaina

n baru. Ketika dia tidak marah dalam sehari, maka bisa

mencabut satu paku. Dan dimulai dari beberapa hari lalu.

Si anak merasa senang. Dan dia setuju dengan permainan baru itu. Maka dimulailah setiap

hari dia mencabut paku kare

na berhasil menahan amarahny

a.

Hari terus berlalu dan anak itu selalu mencabut paku hampir setiap hari. Pada suatu hari, dia

melihat hanya tersisa satu paku saja. Dia berteriak girang. Permainan hampir selesai. Besok

adalah hari terakhir. Dia tidak boleh kalah.

Keesokan harinya dia

berusaha dengan keras supaya usahanya berhasil dalam

mengendalikan amarah. Apa pun godaannya, dia berusaha mengendalikannya. Dan ternyata

dia berhasil melakukannya.

Dia pun berlari kepada ayahnya dan bermaksud menunjukkan ayahnya bahwa dia menang.

Paku t

erakhir akan dicabutnya. Ayahnya pun mengikutinya.

Setelah paku itu dicabut, anak itu tersenyum bangga, Ayah itu kemudian menepuk pundak

anaknya. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang

-

Iubang di

pagar ini. Pagar ini tidak akan

pernah bisa sama seperti sebelumnya. Ketika kamu

mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata

-

katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini

di hati orang lain."

*****

Setiap luka yang kita terima dari orang lain, kita mungkin bisa memaafkannya. Tetapi soal

me

lupakannya? Belum tentu mampu. Dan juga pandangan kita kepada orang itu

juga

mungkin berubah selamanya.

Apa yang kita lakukan pun berlaku seperti itu. Apa yang kita katakan, tindakan kita, semuanya

berpengaruh pada orang lain. Bisa memberi arti, bisa

juga melukai. Dan keduanya samasama

akan membekas di hati mereka. Karena itu pertimbangkan dengan baik sebelum melakukan

apa pun kepada orang Iain.

Contoh ikhtisar:

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

15

Seorang ayah membuat kesepakatan dengan anaknya dengan cara perma

ianan.

Permainan itu be

rupa

menancapkan paku ke pagar kayu bila si anak itu marah. Hari pertama

anak tersebut memakukan paku sebanyak 48 paku. Hari demi hari si anak dapat

mengendalikan amarahnya dan tidak lagi menancapkan paku ke pagar kayu. Kemudian

ayahnya menawarkan permain

an baru, yaitu bila bisa menahan marah si anak

harus

mencaut paku yang ada di pagar kayu. Kemudian untuk beberpa hari si anak berhasil kembali

menahan amarahnya. Si anak memberitahukan kepada ayahnya bahwa dia telah menang

dalam permaian itu. Si anak me

nunjukan kepada ayahnya bahwa dia akan mencabut paku

terakhir dan dia merasa bangga dan tersenyum. Kemudian ayahnya mengatakan bahwa

anaknya telah berhasil tetapi lubang

-

lubang di pagar kayu tidak akan seperti sebelumnya.

Kemudian

ayahnya mengatakan bahwa

kata

-

kata yang dilontarkan akan membekas di

hati

orang lain.

C.

Rangkuman

Ikhtisar adalah sebuah penyajian singkat dari sebuah karangan asli tidak perlu

memberikan seluruh isi dari karangan asli secara proporsional.

1.

Ciri

-

ciri Ikhtisar

a.

Tidak

mempertahankan urutan gagasan

b.

Bebas mengominasikan sebuah kata

-

kata

dengan syarat tidak menyimpang dari

inti

c.

Tujuannya untuk mengambil inti.

2.

Fungsi ikhisar

a.

Unuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata

b.

Menemukan serta mengetahui isi seluruh buku atau k

arangan

c.

Membimbing serta menuntun seseorang agar dapat memahami inti dari suatu

isi

3.

Langkah

-

langkah menulis ikhtisar

a.

Mengenali identitas buku

b.

Cermati isi dalam setiap

paragraf

c.

Menyusun kerangka tulisannya

d.

Memeriksa tulisan aslinya.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

16

D.

Latihan Soal

Cermati

informasi buku nonfiksi

1!

Tulisan Saya Jelek

Kepercayaan diri penting dimiliki bagi siapa saja yang ingin menulis. Dengan memiliki

kepercayaan diri, berbagai tantangan menulis pasti akan dihadapi. Dan ia sukses. Namun, lain

hal dengan orang yang tak mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Karena tida

k PD dengan

diri maupun tulisannya sendiri, ia pun menghakimi tulisannya dengan berkata: tulisan saya

jelek.

Tentu ini sebuah kebiasaan buruk. Sebab, sejelek apa pun suatu, karya, ia tetap harus

dihargai. Bukankah demikian kata orang bijak? Baik atau buru

k sebuah tulisan tolok ukurnya

apa? Problemnya, kita acap mengambil kesimpulan yang kadang terburuburu dalam menilai

tulisan.

Misalnya, ada kebiasaan buruk yang orang tanpa sadar melakukan, yakni

membandingkan tulisannya dengan tulisan orang lain sekelas

tokoh nasional, misal dengan

tulisan Gus Dur (alm.), Amien Rais, Rosihan Anwar (alm.) dan atau dengan yang lain. Atau, ia

membandingkan tulisannya dengan tulisan yang kerap dimuat di media nasional.

Bagi, saya, tindakan ini tak salah, tapi cukup rentan ber

bahaya, apalagi jika dilakukan

penulis pemula yang bermental labil. Ia membandingkan tulisannya dengan tulisan para

tokoh dan atau membandingkan dengan tulisan yang telah dimuat di

Kompas

misalnya, tentu

kualitas tulisannya jauh lebih rendah dibanding deng

an tulisan para penulis hebat tersebut.

Secara logika, jika perbandingan itu dilakukan tentu tak berimbang. Masa tulisannya

dibandingbandingkan dengan tulisan para tokoh yang dalam proses kreatif menulis jauh

lebih dulu ia berproses dibanding dengan penul

is pemula yang baru kemarin sore menulis.

Hasilnya, sudah dapat ditebak, tulisan orang lain lebih baik dan tulisan kita sendiri jelek.

Maka, saran saya hindari kebiasaan ini.

Akan tetapi, jika kebiasaan membanding

-

bandingkan tulisan sendiri dengan tulisan

orang lain dalam kerangka proses belajar menulis yang konstruktif (membangun), tak jadi

masalah. Tapi, dengan catatan, kita meski berjiwa besar, bersikap terbuka (inklusif), jangan

anti

-

kritik, jangan takut salah, apalagi bersikap psimistis, bila ditemuka

n tulisan Anda lebih

baik dari tulisan orang lain.

Parahnya lagi jika kita beranggapan bahwa tulisan Anda tidak bakal terbit di media.

Tidak dapat dipungkiri, perasaan takut tulisannya tak dimuat media kerap kali muncul dalam

diri penulis. Apalagi, jika i

ngin tulisannya diterbitkan di koran, jurnal ilmiah, jurnal

internasional, yang dipenuhi dengan persaingan ketat antar

-

penulis. Jika ada orang yang

berpikir seperti ini, bagai pepatah layu sebelum berkembang. Sementara, dalam istilah

Judul buku

:

Menaklukan Media

Penulis

:

Andi Andrianto

Penerbit

:

Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2011

Tebal buku

:

184 halaman

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

17

militer mati sebelum b

erperang. Kasihan sekali. Buang saja ke laut meminjam istilah politisi

“nyentrik” Ruhut Sitompul.

Sebetulnya, untuk menghindar dari tudingan itu, saran saya segeralah menjauh dari

pelbagai asumsi bahwa tulisan Anda tak bakal terbit. Yang penting Anda laku

kan adalah terus

menulis, jangan kapok apabila tulisan Anda tak dimuat, jangan takut dengan penulis lain. Dan

jangan berhenti menulis di separuh jalanketika Anda sedang menulis.

Sebab banyak orang gagal dan atau menghindar dari aktivitas menulis karena ia

takut

dan bahkan tak punya kepercayaan diri bahwa ia akan sanggup menyelesaikan sebuah

tulisan, bahkan hanya untuk menuntaskan artikel yang panjangnya hanya 5000 karakter.

Orang tipe seperti ini , biasanya memiliki pengalaman yang kurang baik dalam menulis

.

Ketika ia coba menulis, ia gagal menuntaskan tulisan akibat malas atau kekurangan ide.

Parahnya lagi, ada pula orang yang berpikir tak dapat membuat tulisan utuh hanya

karena ia pernah mendengar dari orang yang salah yang mengatakan menulis itu sukar.

Pa

dahal ia belum pernah praktik menulis. Parah betul bukan? Ibaratnya ia minum air padahal

isinya racun. Seperti itulah gambaran tipe orang seperti ini.

Lantas, bagaimana mengatasi situasi ini? Awalnya, hilangkan pikiran bahwa tulisan

Anda jelek, tulisan ta

k bisa diterbitkan media dan jauhi asumsi bahwa Anda tak dapat

menyelesaikan sebuah tulisan. Dan ketika Anda menulis, tiba

-

tiba ide mandeg dan Anda

bingung untuk melanjutkan tulisannya, sebaiknya tulisan tersebut diendapkan saja lebih dulu

dan Anda melakuk

an aktivitas lain sembari Anda tetap berpikir dengan tulisan Anda tadi.

Percayalah ide segar itu kembali akan datang dan Anda bisa menuntaskan tulisan hebat Anda.

Coba saja !

Yupz, inilah dalih

-

dalih orang menghindar untuk menulis. Tentu, di lapangan masih

banyak lagi alasan orang belum atau tidak menulis. Alasan orang belum menulis yang saya

sampaikan di atas hanya bagiankecil dari beribu

-

ribu alasan seseorang menepis diri tak

menulis.

So, dalih belum menulis harus dihilangkan, jika ingin dapat menulis. C

aranya? Menurut

Feby dalam tulisannya “Dalih”, dalih dapat dilawan dengan kita berdalih pula. Alasan orang

belum menulis sebagaimana yang saya tulis di atas merupakan dalih negatif yang dapat

dikalahkan dengan dalih positif. Begitu kata Feby.

Cermati

informasi buku nonfiksi 2!

Judul buku : Gempa Literasi dari Kampung

untuk Nusantara (nonfiksi)

Penulis : Gol A Gong dan Agus M.

Irkham

Penerbit : Gramedia, Jakarta, 2012

Tebal buku : 510 hlm. xv

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

18

Pertalian Minat Baca, Harga Buku,

dan Daya Beli

Lebih dulu mana, ayam atau telur? Pertanyaan metaforis itu bakal muncul ketika kita

mencoba menghubungkan minat baca, harga buku, dan daya beli. Pada pembaca buku

berlaku demikian: minat baca tinggi tak serta

-

merta membuat daya beli tinggi. Dalih klisenya

harga buku mahal. Mendapat sangkaan itu, penerbit pun berkelit. Bagaimana mungkin harga

buku bisa murah, daya beli terhadap buku saja rendah. Buku yang dicetak belum tentu ludes

dalam setahun. Belum lagi harga kertas yang terus naik dan pengenaan pajak buk

u. Penerbit

terpaksa mencetak buku dalam jumlah yang tidak efisien. Karena tidak efisien, harga pokok

produksi pun menjadi tinggi.

Menariknya, ketika buku tertentu laris sehingga biaya produksinya ringan, harga jual

buku tidak menjadi murah, atau minimal

lebih rendah dibandingkan dengan harga buku

cetakan pertama. Harga buku hasil proses produksi yang sangat eiisien tersebut masih sama

dengan harga buku hasil produksi yang tidak efisien. Satu amsal menggiring kita pada

simpulan sementara bahwa tidak ada ja

minan setelah harga buku betul

-

betul dapat ditekan

lantas daya beli meningkat. Dalam kenyataannya, daya beli tidak sematamata dipengaruhi

oleh faktor harga

-

meskipun sering dijadikan kedok. Terbukti, beberapa buku yang harganya

tergolong mahal bisa terjual

ratusan ribu eksemplar dan terus diburu orang. ”

Lantas, pertanyaannya adalah, apa yang harus dilakukan un' tuk mengurai benang

kusut pola hubungan antara minat baca, harga buku, dan daya beli itu?

Tulisan ini tidak berpretensi menjelaskan dan menjawab p

ertanyaan di atas. Sekadar

beriur interupsi kecil: ternyata buku, yang dinilai sebagai produk budaya, lebih sering hanya

menjadi tempelan, belum benar

-

benar terintegrasi ke dalam budaya. Akibat yang paling

kentara adalah sulitnya menyusun formulasi yang ce

spleng antara minat baca, harga buku,

dan daya beli.

Belum lagi, tantangan dan tentangan yang ditimbulkan oleh melejitnya perkembangan

audio (radio) dan visual (televisi) mengakibatkan terjadinya loncatan budaya. Dari kelisanan

primer

(primary orality

), s

aat belum ada kemampuan baca

-

tulis, ke kelisanan sekunder

(secondary orality), ketika kemampuan baca

-

tulis tidak begitu dibutuhkan karena sumber

informasi lebih bersifat audiovisual (Kleden, 1999). Goenawan Mohamad menyebutnya dari

visual wayang langsung k

e visual film.

Simpulan bahwa di Indonesia, buku masih digunakan sebagai tempelan dapat

ditelusuri dari asumsi berikut: selama ini, secara umum, buku sering dipahami sebagai tanda

tahap perkembangan keterbukaan dan modernisasi suatu bangsa. Citra yang ter

bentuk dari

orang yang karib dengan buku adalah terpelajar, tercerahkan, mempunyai empati yang lebih

besar dibandingkan dengan orang yang steril buku.

Empati adalah kemampuan untuk merasakan berada dalam posisi orang lain.

Kemampuan itu bisa saja dimiliki

karena buku merupakan hasil kreasi yang sifatnya

personal. Pengalaman orang lain atau komunitas dilipat, kemudian dihidangkan kepada

pembaca dalam bentuk lembaran

-

lembaran kertas. Buku menjadi sarana orang mengasah

dan memunculkan empati. Pendeknya, buku

dan kemajuan berada dalam satu pola hubungan

searah. Pada titik itu buku menjadi variabel independen (sebab). Jika ini yang kita pahami,

bentuk kebijakan yang harus ditempuh mencapai tingkat kemajuan minat baca dan bangsa

ya

ng lebih

tinggi adalah dengan mendorong para pengarang, penulis, dan penerjemah untuk

menyiapkan banyak naskah yang berkualitas. Pada saat yang sama, penerbit

-

penerbit buku

harus didirikan. Pemerintah pun harus mengeluarkan kebijakan yang friendly pada industri

per

bukuan, misalnya melalui penghapusan pajak penulis dan penerbit sehingga harga buku

lebih terjangkau. Secara otomatis, minat baca masyarakat akan meningkat.

Betulkah begitu? Mungkinkah yang terjadi justru sebaliknya? Lantaran orang

terpelajar, tercerahkan

, sadar akan pentingnya informasi dan pengetahuan, terdidik, lantas

ia menjadi suka baca buku

-

sumber informasi dan pengetahuan. Dengan demikian, aktivitas

membaca buku bersifa

t variabel dependen (akibat). J

adi, jika ingin masyarakat kita gemar

membaca (dan

menulis), yang harus diperbaiki adalah soal

-

soal yang berkaitan dengan

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

19

penyelenggaraan pendidikan

-

baik sarana maupun kurikulumnya

-

bukan pada harga buku,

karena pertimbangan membeli buku sudah tidak lagi pada harganya, tetapi kebutuhan.

Kurikulum pendidika

n diarahkan pada kecintaan membaca buku dan mendaras bacaan

sehingga di tiap tes guru bisa mengecek kemajuan bacaan peserta didik, menyangkut bacaan

wajib (

required reading

), bacaan yang dianjurkan (

recommended reading

), serta bacaan yang

menyangkut penget

ahuan umum (

general knowledge

).

Buku, baik sebagai variabel independen maupun dependen, sejatinya menyimpan

kebenarannya masing

-

masing. Artinya, salah satu atau keduanya dapat menjadi pintu masuk

guna mengurai pola jalin minat baca, harga buku, dan daya b

eli yang ruwet itu. Tak terkecuali

pamrih mencerdaskan bangsa. Namun, yang terjadi di negeri kita sebaliknya. Bukan salah

satu, melainkan kedua pintu itu sama sekali tidak dimasuki. Buku dan pendidikan sama

-

sama

dinilai sebagai entitas yang semata

-

mata ber

dimensi ekonomi dan politik. Tidak ada sangkut

pautnya dengan budaya.

Berdasarkan kedua informasi buku nonfiksi tersebut, isilah tabel berikut sesuai dengan

yang telah dicontohka

n pada kegiatan pembelajaran 1!

No.

Identitas Buku

Ikhtisar

1.

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

-

--------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

---------------

--------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

------

-----------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

--------------------------------------------------

---

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------

------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

--------------------------------

---------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------

-------

2.

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

---

--------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

20

----------------------------------------

-----------

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------

---------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------

------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

--------------------------------------

---------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------

------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

-----------------------------------------------------

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

21

Kunci Jawaban

dan Pembahasan

Kunci Jawaban Latihan 1

No.

Identitas Buku

Ikhtisar

1.

Judul buku :

Menaklukan

Media

Penulis : Andi

Andrianto

Penerbit : Elex Media

Komputindo,

Jakarta, 2011

Tebal buku : 184 halaman

Memiliki kepercayaan diri penting bagi siapa saja yang

ingin menulis. Baik buru tulisan harus tetap dihargai.

Terkadang ada kebaiasan buruk membandingkan dengan

tulisan orang lain sekelas tokoh nasional. Tindakan

tersebut tidak salah tetapi cukup rentan b

agi penulis

pemula. Secara logika perbandingan itu tidak seimbang.

Kebiasaan membandingkan

-

bandingkan tulisan sendiri

dengan orang lain tak jadi masalah untuk membangun diri.

Jangan sampai berpikiran tulisan Anda tidak bakal terbit di

media. Untuk menghin

dar tudingan itu lakuakan terus

menulis.Banyak orang gagal dalam menulis karena tak

sanggup menyelesaikan tulisannya. Hilngkan pikiran

bahwa tulisan Anda jelek .

2.

Judul buku : Gempa Literasi

dari Kampung

untuk

Nusantara

(nonfiksi)

Penulis : Go

l A Gong dan

Agus M. Irkham

Penerbit : Gramedia,

Jakarta, 2012

Tebal buku : 510 hlm. xv

Pernah

kah

Anda mendengar pepatah

Lebih dulu mana,

ayam atau telur? Pertanyaan metaforis itu bakal muncul

ketika kita mencoba menghubungkan minat baca, harga

buku, dan daya beli

. Akan lebih bila menarik

buku tertentu

laris sehingga biaya produksinya ringan, harga jual buku

tidak menjadi murah

.

Tulisan ini

menjawab pertanyaan di

atas. Sekadar beriur interupsi kecil: ternyata buku, yang

dinilai sebagai produk bu

daya, lebih sering hanya menjadi

tempelan, belum benar

-

benar terintegrasi ke dalam

budaya

. Kemudian muncul

tentangan yang ditimbulkan

oleh melejitnya perkembangan audio (radio) dan visual

(televisi) mengakibatkan terjadinya loncatan budaya

. Di

Indonesia

buku masih digunakan sebagai tempelan dapat

ditelusuri dari asumsi berikut: selama ini, secara umum,

buku sering dipahami sebagai tanda tahap perkembangan

keterbukaan dan modernisasi suatu bangsa.

Rubrik Penilaian

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

22

Latihan 1

No

Jawaban

Benar

Jawaban Salah

Skor

1.

Judul buku : Menaklukan Media

Penulis : Andi Andrianto

Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011

Tebal buku : 184 halaman

Judul buku : Gempa Literasi dari Kampung untuk

Nusantara (nonfiksi)

Penulis

: Gol A Gong dan Agus M. Irkham

Penerbit : Gramedia, Jakarta, 2012

Tebal buku : 510 hlm. xv

1

1

2

Memiliki kepercayaan diri penting bagi siapa

saja yang ingin menulis. Baik buru tulisan harus tetap

dihargai.

Terkadang

ada

kebaiasan

buruk

membandingkan dengan tulisan orang lain sekelas

tokoh nasional. Tindakan tersebut tidak salah tetapi

cukup rentan bagi penulis pemula. Secara logika

perbandingan

itu

tidak

seimbang.

Kebiasaan

membandingkan

-

bandingkan tulisan sendiri dengan

orang lai

n tak jadi masalah untuk membangun diri.

Jangan sampai berpikiran tulisan Anda tidak bakal

terbit di media. Untuk menghindar tudingan itu

lakuakan terus menulis.Banyak orang gagal dalam

menulis

karena

tak

sanggup

menyelesaikan

tulisannya. Hil

a

ngkan pikira

n bahwa tulisan Anda

jelek .

Pe

rnahkah Anda mendengar pepatah

l

ebih dulu

mana, ayam atau telur? Pertanyaan metaforis itu

bakal muncul ketika kita mencoba menghubungkan

minat baca, harga buku, dan daya beli. Akan lebih bila

menarik buku tertentu laris se

hingga biaya

produksinya ringan, harga jual buku tidak menjadi

murah. Tulisan ini menjawab pertanyaan di atas.

Sekadar beriur interupsi kecil: ternyata buku, yang

dinilai sebagai produk budaya, lebih sering hanya

menjadi tempelan, belum benar

-

benar terinte

grasi ke

dalam budaya . Kemudian muncul tentangan yang

ditimbulkan oleh melejitnya perkembangan audio

(radio)

dan

visual

(televisi)

mengakibatkan

terjadinya loncatan budaya. Di Indonesia buku masih

digunakan sebagai tempelan dapat ditelusuri dari

asumsi b

erikut: selama ini, secara umum, buku sering

dipahami sebagai tanda tahap perkembangan

keterbukaan dan modernisasi suatu bangsa.

1

1

Jawaban benar nilai skor 1

Jawaban salah skor 0

Soal 6 bil

a semuanya benar nilai seratus

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

23

E.

Penilaian Diri

Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!

No.

Pernyataan

Penil

a

ian

Ya

Tidak

1

Saya senang membaca segala jenis buku

2

.

Saya punya target jumlah buku yang dibaca perbulan

3

.

Saya hanya

menyukai jenis buku fiksi

4

Saya tertarik untuk menulis ikhtisar

5

Saya akan menulis ikhtisar berbagai buku

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

24

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

R

INGKASAN NOVEL

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2

ini diharapkan

k

alian

mampu

m

enyusun ringkasan

novel dengan

krea

t

if, inovatif dan semangat agar

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari

sehingga dapat

mengambil manfaat atau pelajaran dari novel yang dibaca

.

B.

Uraian Materi

Pada

kegiatan pembelajaran 2 ini

, kalian akan

mempelajari

menyusun ringkasan

novel.

Yuk, kita mulai pelajaran ini!

Sebelum lebih lanjut

menyusun ringkasan novel

perlu kalian ketahu

i apakah itu

ringkasan. Apakah sama dengan ikhtisar yang telah kalian pelajari?

Mulailah dari menulis sebuah karangan

sederhana menuju yang lebih kompleks! Nasihat

ini mungkin perlu dicamkan

bagi para penulis pemula. Nah

,

Sebelum Kalian mencoba

menulis yang

berat berlatih menulis ringkasan

terlebih dahulu.

Dengan menulis ringkasan

kalian terlatih untuk menulis, juga dap

at menambah

wawasan kalian tentang sesuatu sebagai bekal seorang penulis. Hal itu disebabkan kalian

harus membaca terlebih dahulu sebuah t

ulisan yang akan kalian rin

g

kas

.

Pada bagian ini akan

diuraikan berbagai ma

salah yang berhubungan dengan ringkasan

mul

ai dari pengertian

sampa

i dengan

langkah

-

langk

a

h meringkas.

Ringkasan

merupakan penyajian singkat dari suatu

karangan

asli tetapi dengan tetap

mempertahankan urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli, sedangkan perbandingan

bagian atau bab dari

karang

an

asli secara proporsional teta

dipertahankan

dalam

bentuknya

yang singkat itu

Ringkasan memiliki perbedaan deng

an ikhtisar, meskipun sering kedua istilah itu

disampaikan

, tapi sebenarnya kedua istilah itu bebeda. Sebab ringksan merupakan hasil dari

karangan yang asli tetapi dalam penyajiannya harus tetapi mempertahankan urutan dan

rumusan yang asli dari pengarangnya.

Membuat ringkasan adalah sebuah keterampilan. Tidak semua orang mampu dengan

cermat dan tepat membuat ringkasan dari baha

n bacaan yang dibacanya. Mengapa demikian?

Karena pada hakikatnya hasil meringkas itu adalah sebuah karya reproduksi dari karya lain.

Adapun c

iri

-

ciri

ringkasan

sebagai berikut.

1.

Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.

2.

Mereproduksi kembali

apa kata pengarang.

3.

Mempertahankan urutan

-

urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.

4.

Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.

5.

Kalimatnya pendek

-

pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.

Mengungkap

kan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang

padat. Dalam meringkas kita mengambil intisari atau ide

-

ide pokok suatu bacaan

sehingga menjadi bentuk yang lebih padat.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

25

6.

Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. K

ita

mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri apa yang

diungkapkan oleh sang penulis.

7.

Menjaga urutan ide

-

ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam

meringkas kita harus tetap merunut ide

-

ide pokok

sehingga ringkasan yang kita buat

tetap mewakili naskah bacaan aslinya.

8.

Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah asli. Meskipun kita

menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya.

9.

Menuliskan kalimat

-

kalimat pend

ek yang mewakili tulisan pengarang. Pada

prinsipnya, meringkas berarti membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh

karena itu, kalimat

-

kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat namun tidak

menghilangkan unsur

-

unsur estetika dari naskah aslinya.

1.

Ca

ra membuat ringkasan

Membuat ringkasan dari buku bacaan yang baru dibaca adalah bagian kemampuan

membaca itu sendiri. Seorang pembaca yang baik dan berhasil, adalah pembaca yang

mampu menceritakan kembali secara ringkas isi buku yang baru dibac

anya, terutama

bila hal berkaitan dengan kepentingan membaca cermat. Bukankah hasil akhir dari

membaca, adalah pembaca dapat memahami isi buku secara cermat? Petunjuk yang

nyata adalah bila pembaca mampu mengungkapkan kembali isi bacaan itu. Ada juga

orang

yang memang rajin membuat ringkasan buku yang dibacanya. Artinya, setiap kali

kita selesai membaca minimal dalam satu kalimat. Catatan itu pada umumnya berupa

ringkasan. Persoalannya sekarang bagaimana membuat ringkasan itu secara tepat.

Dalam

meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan

-

penjelasan

yang rinci dihilangkan sehingga jadilah sari tulisan tanpa hiasan

.

Meskipun demikian,

peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penul

is asli beserta

pendekatannya.

Dengan

membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah mengerjakan segala

sesuatunya dengan sebaik

-

baiknya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

ringkasan dapat ditulis dengan baik, di

antaranya:

1.

Sebaiknya dalam menyus

un ringkasan mempergunakan

kalimat tunggal daripada

kalimat majemuk.

2.

Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata.

3.

Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan

dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb.

dapat

dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.

4.

Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski

terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk

menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian ket

erangan atau

rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.

5.

Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat

dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan

yang dibuat oleh penulis. Jagalah

juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran

penulis yang dimasukkan ke

dalam ringkasan.

6.

Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya, maka dari itu kalian harus

membuat seperti apa yang diminta bila diminta membuat ringkasan menjadi

seperatus dari

karangan asl

i

.

Agar memastikan apakah ringkasan dan yang dibuat

sudah seperti yang diminta silakan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan

kemudian bagilah dengan serarus. Hasil dari pembagian itulah yang merupakan

panjang karangan yang harus ditulis. Pe

rhitungan jumlah kata ini bukan berarti

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

26

seseorang menghitung secara riil jumlah kata

yang ada. Tapi hanya suatu perkiraan

yang dianggap mendekati kenyataan.

2.

Tujuan membuat ringkasan

Tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa

membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu

Manfaat Ringkasan

Manfaat ringkasan sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi

sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang. Adapun beberapa manfaat

antara lain sebagai beri

kut.

1.

Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.

2.

Menemukan bagian

-

bagian penting isi buku.

3.

Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.

4.

Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.

5.

Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya butuh

intisari buku

dalam

waktu yang singkat.

3.

Syarat dan dasar membuat ringkasan

Syarat ringkasan sebagai berikut:

1.

Bentuk penyajian singkat dari suatu karangan asli.

2.

Mempertahankan urutan pembahasan dan sudut pandang pengarangatau

penulisnya.

3.

Tetap

memperhatikan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli .

Dasar

-

dasar membuat ringkasan yang baik dan teratur yaitu:

1.

Membaca naskah asli, penulis ringkasan harus membaca naskah asli beberapa kali

untuk

mengetahui kesan umum dan maksud

pengarang serta sudut pandangnya.

2.

Mencatat pokok

-

pokok pikiran, semua pokok pikiran yang penting dicatat atau

digarisbawahi. Pokok pikiran disebut gagasan utama. Gagasan utama terletak dalam

kalimat utama. Kalimat utama dapat terletak di awal, akhir, awal

dan akhir,

serta di

seluruh paragraf.

Hal ini berguna untuk membantu penulis ringkasan dalam

menentukan apa saja yang perlu dan tidak perlu ditulis dalam ringkasan.

3.

Membuat reproduksi, penulis ringkasan menyusun kembali suatu karangan singkat

(ringkasan) b

erdasarkan catatan pokok pikiran tersebut.

Penulis ringkasan perlu

memperhatikan urutan penulisan ringkasan, yaitu harus sesuai dengan urutan dalam

bacaan aslinya. Selain itu, penulis ringkasan juga perlu menghindari penggunaan

kalimat dari tulisan aslinya

. Oleh karenanya, ringkasan juga dikatakan sebagai hasil

penulisan kembali suatu cerita dengan menggunakan bahasa penulisnya sendiri.

Langkah

-

langkah meringkas

1.

Bacalah teks secara cermat dan efektif, sampai kamu dapat menangkap gagasan

utama,

kesan umum, sudut pandang, dan tema utama dari teks.

2.

Catatlah bagian

-

bagian yang kalian anggap penting.

3.

Tulislah informasi berdasarkan bagian

-

bagian yang kalian anggap penting tersebut.

4.

Tulislah ulang intisari bacaan ke dalam bentuk kalimat tidak langsu

ng,

bergayaorang ketiga (penceritaan). Gunakan bahasa sendiri, bukan bahasa

teks/bukuyang diambil secara utuh, menyeluruh, lengkap, sekalipun dalam

bentukpenuturan yang singkat.

5.

Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

27

6.

Tidak mengubah

keseimbangan dan penekanan pengarang asli.

7.

Menyusun draf atau kerangka untuk membuat intisari bacaan.

8.

Susu

n draft menjadi bentuk ringkasan

yang baik.

Nah, kalian telah membaca teori tentang ringkasan . Tentunya kalian telah

memahaminya.

Akan tetap

i, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan untuk membuat

ringksan yang kreatif dan inovatif. Untuk itu kalian cermati k

u

tipan novel berikut

!

Kalian pernah melihat buku ini atau pernah membacanya, seru bukan

? Na

h

, pada

pembelajaran kali ini kita akan membahas novel dan bagaimana c

ara menemukan nilai nilai

yang terkandung di dalamnya. Selain it

u, kalian akan menulis ringkasan

novel. Akan tetapi,

sebelum membahas itu semua yuk kita baca terlebih dahulu , siapa sih penulisnya, dimana

diterbitkan, ada berapa halaman. Penasarankan isi m

enceritakan apa? Pasti kalian jatuh cinta

setelah membacanya, yuk,

kita baca !

Papan Pembatas Kelas

Aku baru selesai dari kantin bersama Nandan, Hadi, dan Rani.

Dilan gak ada. Dilan jarang ke kantin. Aku sendiri juga heran. Kalau benar dia

sedang

mengejarku, kenapa tidak pernah ke kantin untuk bertemu denganku? Kenapa lebih memilih

kumpul bersama teman

-

temannya di warung Bi_Eem?

Kenapa tidak berusaha bisa duduk di kantin denganku. Bicara denganku. Setidaknya

dengan itu, aku bisa tahu

langsung darinya, benarkah dia suka ngeganja seperti yang

dikatakan oleh Nandan dan Dito?

Benarkah dia itu playboy, punya banyak pacar di mana

-

mana, seperti yang dikatakan

oleh Nandan?

Jika aku ingin tahu tentang Dilan, aku tidak berma

ksud mau mengorek kehidupannya.

Siapalah aku ini. Dilan bukan pacarku, apa urusanku memikirkan dirl dan kehidupannya. Tapi

dorongan untuk ingin tahu lebih banyak tentang Dilan selalu muncul setiap waktu, terutama

sejak adanya informasi akan banyak hal buru

k tentang dia. Aku gak ingin percaya jika itu baru

sebatas cuma rumor, apalagi datangnya dari Nandan. Kalau faktanya memang benar Dilan

suka ngeganja, suka mabuk dan playboy, ya sudah itu adalah dirinya, dan mungkin aku akan

segera menjauh.

Saat it

u bagiku, Dilan memang masih begitu misterius, yang selalu membuat aku

penasaran untuk ingin mengenalnya lebih jauh!

Judul buku : Dilan , Dia Adalah

Dilanku Tahun 1990

(fiksi)

Penulis

: Pidi Baiq

Penerbit :

Pastel Books,

Bandung, 2014

Tebal buku : 346 halaman

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

28

Ah

, Tuhan! Kenapa aku jadi gini?

--

ooo

-

Dari kantin, sebelum mau masuk ke kelas, aku berpapasan dengan Dilan. Dia sedang

jalan bersama kawan

-

kawannya. Kutebak, pasti baru datang dari warung Bi Eem.

"Milea!" dia manggil dan lalu mendekat. Kuhentikan langkahku. Sedangkan Nandan, Hadi

dan Rani terus berjalan karena aku minta mereka untuk jalan duluan.

”Ya?”

“Boleh gak

aku ikut pelajaran di kelasmu lagi?"

Dia senyum. Aku juga.

“Nanti kamu dimarah lagi,” kataku.

“Gak apa

-

apa. Aku orang yang siap di

marah," katanya

s

ambil senyum.

Aku diam. Lalu kutanya dia sambi| kupandang matanya.

“Kamu mau bikin aku senang gak?"

Aku nyaris gak percaya bah

wa aku bisa nany

a

kepadanya.

“Iya?"

“Kalau gitu," kataku. “Ikuti mauku," kataku tersenyum.

“Emang apa maumu?"

“Jangan ikut belajar di kelasku!" kataku sambil aku govangkan jari telunjukku. Aslinya sih

aku suka ada Dilan d

i kelasku, tapi aku merasa gak enak ke temen

-

temen

Dilan ketawa.

“Oke, kalau begitu," katanya.

Di saat yang bersamaan, Ibu Sri lewat. Dia mau masuk ke kelasku. Dilan menyapanya dan

nanya ke dia:

"Bu, boleh ikut belajar di kelas Ibu?”

“Heh? Kamu, kan

, punya jadwal sendiri,” jawab Ibu Sri. “Ayo, pada masuk! Sudah bel.”

“Siap grak!”

Aku senyum melihat cara Dilan menghormat Ibu Sri, dia tegakkan badannya, lalu tangannya

ia tempelkan di jidat. itu benar

-

benarjadi seperti hormat kepada komandan, atau sep

erti

kepada bendera.

Habis itu, Dilan pergi.

Aku masuk kelas untuk mengikuti pelajaran beri. kutnya. Itu adalah pelajaran Pendidikan

Moral Pancasila (sekarang PKN), dengan Ibu Sri sebagai gurunya. Ya, aku masih ingat.

Tapi yang lebih aku ingat bukan

Ibu Srinya, melainkan kejadiannya, yaitu pada waktu Ibu

Sri sedang menjelaskan materi pelajaran, tiba

-

tiba papan pembatas kelas bagian sebelah

kanan itu roboh, jatuh menimpa ke arah kami. Papan pembatas kelas itu jatuh, menimpa

papan tulis dan menggulingk

an Presiden Indonesia, Soeharto, dalam bentuknya sebagai foto

yang dikasih pigura.

Kami semua kaget, ibu Sri juga. Dia lari sambil teriak menyebut nama Tuhan: “Allahu

akbar!l” dan juga menyebut nama salah satu keluarganya: “Mamaaaa l” (sejak itu aku

tahu

Ibu Sri memanggil ibunya dengan sebutan 'Mama').

Kami semua lari, berusaha menghindar, karena tahu itu bahaya. Kami lari

ke arah

belakang bagian ke|as.

Dari tempat kami ngungsi, kami menyaksikan sendin bagaimana papan pembatas ke|as

itu roboh bersama dua orang yang masih menggantung di atasnya. Dan, Pemirsa saksikanlah

bersama

-

sama, kedua orang itu adalah:

Piyan dan Di|an!

Aku tidak ingin percaya, tapi itu nyata.

Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi?

Aku dapat penjelasan l

angsung dari Di|an setelah beberapa bulan kemudian.

Katanya, wa

ktu itu, di kelas sedang tidak ada pelajaran, gurunya tidak datang karena sakit.

Di|an dan Piyan, berusaha naik ke atas pembatas kelas itu, tujuannya untuk mencapai lubang

ventilasi yang

ada di tembok bagian atas.

”Ih! Ngapaiiiin?” kutanya.

”Ngintip kamu, ha ha ha ha.”

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

29

”Ha ha ha ha. Kamu jadi beneran masuk ke kelas Ibu Sri.”

"Iya! Ha ha ha. Masuk dengan cara lain."

“Ha ha ha."

“Risiko tinggi mencintaimu.”

“Ha ha ha.”

Tapi itulah ya

ng terjadi. Mau gimana lagi.

Wati, teman sekelasku, mungkin dia jengkel. Dihampirinya Di|an, untuk kemudian dia lempar

dengan buku pelajaran, sambil ngomong:

Maneh wae

,

Siah

“ itu bahasa Sunda, kira

-

kira

artinya: "Elu lagi! Elu lagi!"

Dia juga menjewe

r Piyan: “

Maneh deui! Mimilu

!” juga bahasa Sunda, kira

-

kira artinya:

"Kamu juga lagi, ikut

-

ikutan."

Dilan tidak melawan. Piyan hanya meringis. Aku Iangsung ingin tahu siapa Wati sebenarnya?

Kenapa dia berani ke Dilan? Kenapa dia berani ke Piyan? Di saat

mana, aku merasa yakin

orang lain tak akan berani melakukannya. Dan. kenapa keduanya tidak melawan ketika

diperlakukan macam itu oleh Wati?

Selidik punya selidik, ternyata Wati itu tidak lain adalah saudara Dilan. Pantesan! ibunya

Wati adalah adik dar

i ayahnya Dilan.

Ya

. Tuhan, kenapa aku baru tahu?

Dilan dan Piyan, lalu dibawa Pak Suripto ke ruang guru dengan cara yang kasar menurutku!

Saat itu, anehnya aku tidak cemas. Anehnya aku percaya, Diian pasti bisa menghadapinya

dengan tenang.

--

000

--

Tapi sejak adanya peristiwa itu, aku tidak pernah melihat Dilan selama dua hari, di

lingkungan sekolah dan di mana pun.

Mungkin. dia sakit. Mungkin, dia diskors. Aku tidak tahu dan aku ingin tahu ke mana. Tapi

bingung harus bertanya ke siapa? N

anya ke Nandan atau Rani, khawatir mereka akan

menyangka yang bukan

-

bukan. Nyangka aku perhatian Atau apalah , meskipun iya begitu,

tapi jangan sampai mereka tahu.

Jadi?

Ya, aku bingung. Gak ada jalan lain rasanya. Aku cuma bisa berharap aku akan tahu

dengan

sendirinya.

--

ooo

--

Keinginanku bisa ke kantin berdua dengan Wati, akhirnya kesampaian.

Di kantin, ada Nandan, Rani, dan Jenar yang ingin gabung makan satu meja dengan kami,

tapi kubilang aku ada urusan dengan Wati. Untung mereka

bisa ngerti, dan kemudian pada

duduk di meja lain.

Pasti kamu tahu tujuanku ngobrol dengan Wati. Meskipun malu, harus kuakui, bahwa dari

Wati aku ingin dapat informasi lebih banyak tentang Dilan. Setidaknya Wati itu saudaranya,

pasti lebih banyak tah

u tentang Dilan dibanding orang lain.

Maksudku, aku ingin jelas menyangkut tentang banyak informasi buruk yang kudapat

tentang Dilan. Bukan mau ikut campur. Aku mengerti, hidup Dilan adalah urusannya.

Bagaimanapun dirinya, apalah urusanku dengan dia.

Aku bukan siapa

-

siapanya. Aku bukan

pacarnya.

Apakah aku normal kalau aku ingin tahu semua hai tentang Dilan? Kalau enggak, biarin, deh,

gak normal juga. Aku duduk berdua dengan Wati, agak di dekat jendela. Aku merasa harus

hati

-

hati, jangan sampai Wat

i tahu tujuan asliku ngobrol dengan dia.

Setelah ngobrol tentang hal lain yang kuanggap gak

p

enting, aku mulai be

rusaha

mengarahkan pembicaraan supay

a membahas pada pokok yang kumaui:

"Eh, ngomong

-

ngomong, kemarin, waktu Si Dilan jatuh: kamu l

empar dia pake buku, kok,

kamu berani, sih?"

”Oh? Ha ha ha. Berani, lah!” jawab Wati. ”Habisnya kesel. Dia itu nakal

tau? Di rumahnya juga

begitu!”

“Kamu saudaraan, ya?”

”Iya. Ibuku adik ayahnya."

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

30

”Oh, pantes!” kataku. ”Kaget aja, pas lihat kamu berani

mukul dia, ha ha ha.”

“Ha ha ha. Kesel,” jawab Wati. ”Nakal dia itu.”

”Nakal gimana?”

“Ah, banyak!” kata Wati. ”Pernah, tuh, waktu malam minggu, kapan, ya, pokoknya dia motong

ayam ibuku. Diambil di kandang gak bilang

-

bilang."

“Oh, ya?” Aku senyum.

Disate tau gak?! Dimakan sama temen

-

temennya di belakang rumah dia!”

“Ha ha ha. Mabuk

-

mabukan, ya?”

“Enggak, lah !”

"Taunya enggak?"

“Tau aja.”

“Ngambil ayam ibu kamu?” tanyaku. ”Kok, berani?"

“Pas ditegur ibuku, dia bilangnya salah ngambil. Gelan

gak kelihatan katanya.”

“Ha ha ha.”

"Padahal, kamu tau gak? Ayahnya itu galak,” kata Wati. “Ayahnya tentara."

”Oh? Ya?!”

Aku nyaris terperangah mendengar bahwa ayahnya Diian adaiah juga tentara.

“Iya.”

”Cabang apa?”

”Gak tau, tuh,” jawab Wati. “Gak

ngerti.”

”Ooh ...”

"Nakal banget dia itu.”

”Si Dilan pasti pacarnya banyak, tuh!” kataku.

”Ah, siapa? Gak punya pacar dia mah. Terlalu cuek ke cewek!"

”Mungkin masih lebih suka main sama kawan

-

kawannya."

”Iya, kali."

”Emang belum punya pacar?"

”Gak ta

u, tuh," jawab Wati. ”Eh, kok, jadi ngomongin Si Dilan, sih?!”

“Iya,” kataku, pura

-

pura sama baru menyadari hai itu. Padahal masih banyak yang ingin

kutahu tentang Dilan. termasuk kenapa dia tidak pernah kulihat selama dua hari ini, tapi gak

jadi karena k

uatir Wati akan curiga kenapa aku bertanya soal itu,

---

ooo

---

Nah, kalian telah membaca bagian dari novel Dilan, tentunya kalian telah mendapa

tkan

pelajaran dari novel tersebut

, kalian dapa

t memetik pelajaran yang terjadi

dalam kehidupan

tokoh Dilan. Dalam kehidupan sehari

-

hari banyak yang diambil dari nilai

-

nilai dari novel

tersebut.

Novel merupakan salah satu karya sastra. Biasanya di dalam karya sastra banyak sekali

nilai

-

nilai

kehidupan yang bisa kita ambil, yaitu nilai moral, sosial, religius, budaya,

pendidikan, (a)

Nilai moral adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan perangai,

budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya. Biasanya nilai ini dapat

diketa

hui melalui deskripsi tokoh, hubungan antartokoh, dialog, dan lain

-

lain. (b) Nilai sosial

adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan

manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar

-

manusia). Biasanya nilai ini dap

at

diketahui dengan penggambaran hubungan antar

-

tokoh. (c) Nilai religius adalah nilai dalam

novel yang berhubungan dengan kepercayaan atau ajaran agama tertentu. Biasanya nilai ini

dapat diketahui dengan simbol agama tertentu, kutipan atau dalil dari sua

tu kitab suci, dan

penggambaran nilai

-

nilai kehidupan yang dilandasi ajaran agama yang bersifat universal. (d)

Nilai budaya adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan adat istiadat, kebudayaan,

serta kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini da

pat diketahui dengan penggambaran

adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu, dan

kebiasaan yang berlaku pada tempat para tokoh.(e) Nilai Pendidikan adalah nilai dalam novel

yang berhubungan dengan pengubahan tingkah laku

dari baik ke buruk (pengajaran) atau

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

31

bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang

pendidikan/pengajaran.

Selanjutnya kalian akan mempela

jari bagaimana menulis ringkasan yang benar

. Yuk,

ki

ta mulai saja bagaiman

a

mer

ingkas

yang benar !

H

al yang Terpenting dalam Buku N

ovel

Hal yang pertama kalian lakukan adalah, berkenalan terlebih dahulu dengan bukunya, yaitu

kenalilah identitas bukunya!

1.

Identitas buku

Apakah identitas buku? sama halnya dengan kalian yang memiliki

identitas, buku

juga memiliki identitas, seperti, judul, pengarang, penerbit, dan sebagainya

Judul buku

:

Dilan , Dia Adalah Dilanku Tah

un 1990

Penulis

:

Pidi Baiq

Penerbit

:

Pastel Books, Bandung, 2014

Tebal buku :

346 halaman

Kove

r : Warna dasar biru muda,tulisan judul berwarna putih, berikutnya ada

gambar siswa SMA berseragam putih ab

-

abu bertolak pinggang dan

motor model lama berwarna cokelat muda, di bawahnya bertliskan

nama pengarang.

2.

Cermati isi dari setiap

parag

raf

Untuk mendapatkan maksud

atau

kesan umum

dari

sudut pandang

pengarang

aslinya, kalian bisa mencari gagasan utama atau gagasan pokoknya.

Misalnya:

Dilan gak ada. Dilan jarang ke kantin. Aku sendiri juga heran. Kalau benar dia

sedang mengejarku,

kenapa tidak pernah ke kantin untuk bertemu denganku?

Kenapa lebih memilih kumpul bersama teman

-

temannya di warung Bi_Eem?

Benarkah dia itu playboy, punya banyak pacar di mana

-

mana, seperti yang

dikatakan oleh Nandan

"Milea!" dia manggil dan lalu mendek

at. Kuhentikan langkahku. Sedangkan

Nandan, Hadi dan Rani terus berjalan karena aku minta mereka untuk jalan duluan.

“Jangan ikut belajar di kelasku!" kataku sambil aku goyangkan jari

telunjukku. Aslinya sih aku suka ada Dilan di kelasku, tapi aku meras

a gak enak ke

temen

-

temen

Tapi yang lebih aku ingat bukan Ibu Srinya, melainkan kejadiannya, yaitu pada

waktu Ibu Sri sedang menjelaskan materi pelajaran, tiba

-

tiba papan pembatas kelas

bagian sebelah kanan itu roboh, jatuh menimpa ke arah kami.

Dilan ti

dak melawan. Piyan hanya meringis. Aku Iangsung ingin tahu siapa

Wati sebenarnya? Kenapa dia berani ke Dilan? Kenapa dia berani ke Piyan? Di saat

mana, aku merasa yakin orang lain tak akan berani melakukannya. Dan. kenapa

keduanya tidak melawan ketika dipe

rlakukan macam itu oleh Wati?

Tapi sejak adanya peristiwa itu, aku tidak pernah melihat Dilan selama dua

hari, di lingkungan sekolah dan di mana pun.

Apakah aku normal kalau aku ingin tahu semua hai tentang Dilan? Kalau

enggak, biarin, deh, gak normal

juga. Aku duduk berdua dengan Wati, agak di dekat

jendela. Aku merasa harus hati

-

hati, jangan sampai Wati tahu tujuan asliku ngobrol

dengan dia.

”Si Dilan pasti pacarnya banyak, tuh!” kataku.

”Ah, siapa? Gak punya pacar dia mah. Terlalu cuek ke cewek!"

Mungkin masih lebih suka main sama kawan

-

kawannya."

”Iya, kali."

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

32

”Emang belum punya pacar?"

”Gak tau, tuh," jawab Wati. ”Eh, kok, jadi ngomongin Si Dilan, sih?!”

“Iya,” kataku, pura

-

pura sama baru menyadari hai itu. Padahal masih banyak

yang ingin kut

ahu tentang Dilan. termasuk kenapa dia tidak pernah kulihat selama

dua hari ini, tapi gak jadi karena kuatir Wati akan curiga kenapa aku bertanya soal itu,

3.

Menyusun kerangka tulisannya

Setelah kalian membaca dan menemukan inti dari setiap paragraf

, kalian

rangkai inti paragraf tersebut. Kalian menuliskannya harus sesuai dengan urutan

karangan asli. Contoh

berikut;

Dilan gak ada. Dilan jarang ke kantin. Aku sendiri juga heran. Kalau benar

dia sedang mengejarku, kenapa tidak pernah ke kantin u

ntuk bertemu denganku?

Kenapa lebih memilih kumpul bersama teman

-

temannya di warung Bi_Eem?

Benarkah dia itu playboy, punya banyak pacar di mana

-

mana, seperti yang dikatakan

oleh Nandan

"Milea!" dia manggil dan lalu mendekat. Kuhentikan langkahku. Seda

ngkan

Nandan, Hadi dan Rani terus berjalan karena aku minta mereka untuk jalan duluan.

“Jangan ikut belajar di kelasku!" kataku sambil aku goyangkan jari telunjukku.

Aslinya sih aku suka ada Dilan di kelasku, tapi aku merasa gak enak ke temen

-

temen

.

Ta

pi yang lebih aku ingat bukan Ibu Srinya, melainkan kejadiannya, yaitu pada waktu

Ibu Sri sedang menjelaskan materi pelajaran, tiba

-

tiba papan pembatas kelas bagian

sebelah kanan itu roboh, jatuh menimpa ke arah kami. Dilan tidak melawan. Piyan

hanya merin

gis. Aku Iangsung ingin tahu siapa Wati sebenarnya? Kenapa dia berani

ke Dilan? Kenapa dia berani ke Piyan? Di saat mana, aku merasa yakin orang lain tak

akan berani melakukannya. Dan. kenapa keduanya tidak melawan ketika

di

perlakukan macam itu oleh Wati?

Tapi sejak adanya peristiwa itu, aku tidak pernah

melihat Dilan selama dua hari, di lingkungan sekolah dan di mana pun. Apakah aku

normal kalau aku ingin tahu semua hai tentang Dilan? Kalau enggak, biarin, deh, gak

normal juga. Aku duduk berdua dengan Wati

, agak di dekat jendela. Aku merasa harus

hati

-

hati, jangan sampai Wati tahu tujuan asliku ngobrol dengan dia.

”Si Dilan pasti pacarnya banyak, tuh!” kataku.

”Ah, siapa? Gak punya pacar dia mah. Terlalu cuek ke cewek!"

”Mungkin masih lebih suka main sama

kawan

-

kawannya."

”Iya, kali."

”Emang belum punya pacar?"

”Gak tau, tuh," jawab Wati. ”Eh, kok, jadi ngomongin Si Dilan, sih?!”

“Iya,” kataku, pura

-

pura sama baru menyadari hai itu. Padahal masih banyak

yang ingin kutahu tentang Dilan. termasuk kenapa

dia tidak pernah kulihat selama

dua hari ini, tapi gak jadi karena kuatir Wati akan curi

ga kenapa aku bertanya soal itu

4.

Memeriksa

ke

asli

an

tulisannya

Dalam hal ini perlu kalian perhatikan dari buku aslinya, bahwa setelah kalian

membaca.

Kalian tulis r

ingkasan sesuai dengan urutan peristwa yang pastinya tetap

mempertahankan isi agar tetap utuh isinya walaupun sudah kalian ringkas.

Bagaimana, sudah paham kalian tentang apa yang aka

n lakukan untuk membuat

ringkasan

?

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

33

5.

Nilai yang terkandung dalam

novel Dilan

Contoh

:

Nilai moral

Katanya, waktu itu, di kelas sedang tidak ada pelajaran, gurunya tidak datang karena

sakit. Di|an dan Piyan, berusaha naik ke atas pembatas kelas itu, tujuannya untuk

mencapai lubang ventilasi y

ang ada di tembok bagian

atas.

Bila kalian sudah memahami, cermati kutipan buku s

elanjutnya dan hasil

ringkasannya

!

Sebelum kalian menulis ringkasan

novel , cermati contoh ringkasan

novel

berjudul

Bumi Manusia

karya

Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkan oleh Lentera

Dipantara, Jakarta.

Nama pemuda itu Minke, satu nama yang

aneh memang untuk seorang yang mengalir

darah ningrat jawa di tubuhnya. Apa pula arti nama itu? Dia juga belum mengerti benar.

Konon, nama itu diberikan secara tidak langsung dan tidak sengaja oleh gurunya Meneer

Ben Rooseboom pada saat masih duduk di kla

s satu E.L.S. Mr. Ben mula

-

mulanya memang

sudah mulai bosan dan jengkel melihat perangai dari Minke yang belum mengerti sama

sekali Belanda pada saat itu, setiap pertanyaan yang diberikan oleh Mr. Ben hanya

membuat Minke melongok kebingungan dan tidak pern

ah juga menjawab. Dua kali sudah

Minke terus mengulang di klas satu itu dan bertemu dengan dua orang Belanda yang selalu

usil mengganggu.

Pada satu kesempatan Mr. Ben tengah menerangkan. Vera, satu dari dua orang

belanda usil di kelas mencubit paha Minke s

ekeras dia mampu sampai membuat Minke

berteriak kesakitan. Seketika Mr. Ben guru berkebangsaan Eropa itu memerah mukanya

dan berkata dengan penuh emosi “Diam kau monk.... Minke”! sejak itu nama Minke mulai

melekat pada dirinya terutama di kalangan teman

-

tema

nnya. Entah itu panggilan

meremehkan, meledek, atau menghargai. Toh dia pribumi, berada di tengah orang

-

orang

eropa, berapa pula harga pribumi di mata orang eropa itu?

Minke kini berstatus sebagai pelajar H.B.S. di sana guru

-

gurunya banyak bercerita

tentan

g kebesaran peradaban eropa yang gilang gemilang. Tidak ketinggalan ilmu

pengetahuan eropa yang terus juga menemukan hal

-

hal baru yang semakin menimbun dan

menyisihkan pengetahuan dan tradisi nenek moyang bangsa timur, Hindia khususnya.

Judul buku :Bumi Manusia

Penulis : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit : Lentera Dipantara,

Jakarta, 2015

Tebal buku : 535 hlm.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

34

Pengetahuan eropa i

tu pula yang membuat pribadi dan kebiasaan Minke menjadi berbeda

dari orang

-

orang sebangsanya.

Suatu hari Minke pergi menghadiri sebuah pesta di Wonokromo, Surabaya. Bersama

dengan Robert Suurhof, barangtentu Suurhof adalah teman sekelasnya di H.B.S. Seora

ng

Indon yang arogan. Dia tidak mau mengakui darah pribumi yang mengalir di tubuhnya.

Watak inlander yang paling orisinil!

Kepergian ke pesta ini adalah ajakan dari Suurhof yang memang menaruh hati pada

darah jelita tuan rumah dari pesta itu. Dia sengaja m

engajak Minke sebagai perbandingan

untuk menonjolkan sosoknya yang sangat proporsionis untuk seorang pemuda yang

benar

-

benar maskulin. Tapi, yang terjadi justru sebaliknya. Puspita itu, Annelies Mellema

namanya. Perpaduan antara Ratu Wilhelmina dan Putri

-

p

utri ningrat jawa. Matanya yang

kebiru

-

biruan, rambutnya yang lepas tergerai, kulitnya putih, rebutan dewa

-

dewa terlebih

lagi pemuda, begitu simpati dan

tertarik pada Minke. Suurhof justru banyak mengobrol

dengan Robert Mellema, kakak dari Annelies. Sesek

ali melepaskan pandangan yang penuh

dengan kecurigaan dan kecemburuan pada dua sejoli yang baru bertemu dan masih tersipu

satu sama lain, Minke dan Annelies.

Annelies menyadari sorot pandangan itu, maka ditariknya Minke berpindah ke ruang

belakang. Ruang b

elakang nampak sangat futuristik, Minke dan Annelies saling bercakap

-

cakap. Sampai sesosok wanita yang begitu bersahaja perawakan dan pribadinya sebagai

seorang pribumi datang menyapa. Dialah Nyai Ontosoroh, ibu dari Annelies. Annelies

kemudian mengajukan

sebuah demonstrasi, “Ada tamu bu, Minke namanya. Pelajar H.B.S.”

Perkenalan dengan Nyai Ontosoroh berlangsung sangat lengang dan terbuka, tidak lagi

terasa adat dan kepribadian jawa pada Nyai Ontosoroh yang belakangan telah

dipanggilnya Mama atas pemintaan

Nyai Ontosoroh sendiri. Hal demikian yang membuat

Minke merasakan sebuah keganjalan dan banyak sekali teka

-

teki dari nuansa dan

peristiwa yang dialaminya satu per satu di rumah yang sekaligus perusahaan yang sangat

populer di Surabaya ini.

Borderij Buiten

zorg

nama perusahaannya.

Annelies dan Minke semakin dekat saja, seakan mereka memang sudah digariskan

untuk saling bertemu dan saling jatuh cinta. Setelah makan siang, Annelies mengajak

Minke ke tempat pemerahan susu sapi. Di sana terlihat pemandangan yang

sangat riuh,

laki

-

laki dan wanita bekerja saling berbaur, tidak ada rasa canggung dan perasaan curiga

satu sama lain. Tentu ini hal yang sangat menarik sekaligus mengherankan. Minke

menyaksikan anasir yang ekslusif, yang seharusnya belum terjadi di z

amann

ya di awal

abad ke

-

20 ini.

C.

Rangkuman

Ringk

a

san mempunyai ciri sebagai berikut :

1.

Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.

2.

Mereproduksi kembali apa kata pengarang.

3.

Mempertahankan urutan

-

urutan gagasan yang membangun sosok (badan)

karangan.

4.

Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.

5.

Kalimatnya pendek

-

pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.

Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang

padat. Dalam

meringkas kita mengambil intisari atau ide

-

ide pokok suatu bacaan

sehingga menjadi bentuk yang lebih padat.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

3

5

Langkah

-

langkah meringkas

1.

Bacalah teks secara cermat dan efektif, sampai dapat menangkap gagasan utama,

kesan umum, sudut pandang, dan tema u

tama dari teks.

2.

Catatlah bagian

-

bagian yang dianggap penting.

3.

Tulislah informasi berdasarkan bagian

-

bagian yang dianggap penting tersebut.

4.

Tulislah ulang intisari bacaan ke dalam bentuk kalimat tidak langsung, bergaya

orang ketiga (penceritaan

). Gunakan bahasa sendiri, bukan bahasa teks/buku yang

diambil secara utuh, menyeluruh, lengkap, sekalipun dalam bentuk penuturan

yang singkat.

5.

Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri.

6.

Tidak mengubah keseimbangan dan penekanan pengar

ang asli.

7.

Menyusun draf atau kerangka untuk membuat intisari bacaan.

8.

Susun draft menjadi bentuk rangkuman yang baik

D.

Latihan Soal

Cermati penggalan novel berikut !

Seharian, Humaira tidak keluar dari kamarnya. Dia hanya menangis dan

menangis saja sambil menatapi fato ayah dan hnya Fikri pun sedang bersedih, tapi ia

lebih bisa menerima kenyata

an bahwa semua adalah milik Allah dan alan kembali

kepada

-

Nya.

Semua yang ada di alam semesta adalah ciptaan

-

Nya, adah: tak luput dari

pantauan

-

Nya. Tak ada satu pun yang kini dati

-

Nya, meskipun itu hanya satu hembusan

napas neko: Semut. Memang sedih keti

ka yang dicintai, apalagi aang tua sendiri harus

diambil kembali oleh pcmilik

-

Nya. Terapi, semua bukanlah bentuk hukuman dari

-

Nya,

uhinkan petunjuk bahwa Dia itu ada, mutlak menggengzam nyawa semua hamba

-

Nya,

serta mengatur hidup dan Inti.

"

Tiada suatu

bencana pun yang menimpa dan (tidak pula) pada dirimu sendiri,

malainhan telah tertulis dalam kitab (Laubul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya.

Saanggubnya, yang demikian itu mudah bagi Allah. (Karni jelaskan yang demikian itu)

supaya kamu jangan berduk

a cita terhadap apa yang luput darimu, dan jangan supaya

kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan

-

Nya kepadamu. Dan Alah

tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”

Demikian Sang Penggenggam nyawa berfirman. Tidak ada pe

ngecualian untuk

semua hamba

-

Nya. Tidak pula ada penguluran waktu, walau sekejap saja, jika ajal

sudzh ditentukan.

Judul buku : Ketika Tuhan Jatuh

Cinta

Penulis : Wahyu Sujani

Penerbit

: Diva Press, Jogyakarta,

2013

Tebal buku :

442 halaman

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

36

Kita sejatinya hanya hamba yang lemah, tak berdaya. Namun, selalu alpa hingga

merasa apa yang ada di hadapan kita mutlak milik kita, hingga

banyak yang

menyombongkan diri. Kita sejatinya tidak memiliki apa

-

apa. Ingatlah ketika kita

pertama kali dilahirkan. Sama sekali tidak membawa apa pun. Kita lalu tumbuh dan

berkembang, berpikir untuk bertahan hidup, hingga Allah mengaruniakan rezeki yang

b

erlimpah dan orang

-

orang yang kita cintai. Semua sejatinya titipan Allah. Jika saatnya

tiba, semua itu akan diambil kembali oleh

-

Nya.

Hidup dan mati adalah ujian dari Allah. Bisakah kita bersabar dalam menghadapi

hidup yang menggetirkan ketika ditinggalka

n orang yang kita cintai? Ataukah kita

justru berpaling dari

-

Nya karena mengganggap Dia tidal adil? Semua adalah ayat

-

ayat

-

Nya yang ditunjukkan kepada manusia untuk diimani. Air mata adalah karunia dari

Allah untuk melegakan kesesakan di dalam dada. Namun.

air mata juga bisa membawa

durhaka jika dikeluarkan untuk menangisi takdir

-

Nya yang tak mungkin diubah.

Nabi. tercinta kita pun seperti manusia biasa yang tak luput dari emosi. Beliau

pun selalu menangis ketika orang

orang yang dicintainya dipanggil o

leh Sang Rabb.

Tapi, beliau menjadi teladan bagi pengikutnya dengan mengatakan bahwa manusia

boleh menangis, namun tidak untuk meratap

Dia tidak menciptakan alam semesra tanpa tujuan. Dia menciptakan malam

untuk waktu beristirahat dan bermunajat, menciptak

an siang untuk mencari rezeki,

menciptakan langit sebagai petunjuk, menciptakan bumi untuk menetap, dan

menciptakan hidup dan mati untuk lebih memperkenalkan

diri

-

Nya kepada setiap

hamba.

Perumpamaan manusia yang selalu bersedih atas takdirN ya, ibarat di

a sedang

menanam api neraka yang kelak akan dituainya. Perumpamaan manusia yang bersabar

atas takdirNya, ibarat dia yang sedang menanam benih pahala yang akan dituai pula

kelak. Tak pernah Allah menyakiti hati hamba

-

Nya sesakit apa pun bencana yang

diterim

a sang hamba. Sebaliknya, si hamba itulah yang tanpa sadar sering menyakiti

Allah dengan dosa

-

dosa yang dianggapnya ringan, namun sejatinya besar di mata

-

Nya.

“Jangan kau buat suasana di rumah ini semakin berduka Ibu sama bapak sudah

kembali ke tempat yan

g semestinya. Mereka orang

-

orang yang shalih dan shalihah.

Karena itulah, Allah sangat merindukan mereka hingga memanggil keduanya. Banyak

kisah orang jahat yang matinya lama. Itu karena Allah sedang memberi tenggang waktu

padanya apakah akan segera bertob

at, ataukah tetap dalam keingkarannya, karena

Allah hanya rindu pada hamba yang datang pada

-

Nya dengan penuh kesucian dan

keikhlasan. Nah. seperti orang tua kita. Mereka dipanggil oleh Allah setelahmelakukan

perjalanan ibadah. Mendoakan orang

-

orang shalih

yang telah berjasa menyebarkan

agama Islam di negeri kita ini. Jadi, nggak perlu berlarut

-

larut kamu meratapi

kepergian mereka. Kakak pun sangat sedih. Karena perjuangan mereka, kita bisa

sebesar ini. Tapi, kalau kita tidak mengikhlaskan kepergian mereka,

itu berarti didikan

agama yang mereka berikan pada kita sia

-

sia belaka.

“Bapak pernah bilang, janganlah kita jadi orang yang terlalu berlebihan dalam

segala hal. Karena semua yang memakai kata “terlalu” akan berdampak tidak baik juga

untuk kita. Dengar Hu

maira, “Barang siapa yang bersusah karena urusan dunia, sama

saja dia marah kepada

-

Ku. Dan, barang siapa yang menampar mukanya atas kematian

seseorang, maka ia sama saja dengan mengambil tombak untuk memerangi Aku.”

Dalam hadits, Rasulullah bersabda demiki

an. Jadi, apakah kamu mau dirnasukkan ke

dalam golongan hamba yang berani memerangi Allah?

“Sudahlah. Kalau terus

-

menerus menangis, tidak baik juga untuk kesehatanmu.

Sekarang, tinggal kita berdua di rumah ini. Apa pun yang terjadi di kemudian hari,

harus

kita hadapi bersama. Sekarang, kamulah satu

-

satunya orang terdekat yang

dititipkan Allah pada Kakak. Kakak harap. apa yang sudah terjadi tidak menjadikan kita

terpisah lagiKakak tidak mau kehilangan orang yang Kakak sayangi untuk kedua

kalinya.”

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

37

Dengan p

enuh kasih sayang, Fikri membelai kepala adiknya. Tak bisa ditahan,

matanya pun berkaca

-

kaca ketika menatap foto almarhum orang tuanya.

“Oh, ya, kebetulan hari ini Kakak mau. mengantarkan kerajinan lagi sambil

ngambil uang setoran di Jalan Otista. Apa ka

mu mau ikut, lalu kita jalan

-

jalan? Nanti,

Kakak beliin gamis yang bagus buatmu...,” lanjut Fikri, saat teringat telepon Tante Shio,

dua hari kemarin, yang pesan kerajinan lagi.

Humaira gelengkan kepala pelan, sambil mengusap wajahnya yang sembab

dengan p

unggung tangannya.

“Ira ingin di sini saja. Kalau Kakak mau pergi, silakan. Ira nggak apa

-

apa.”

“Ya, sudah. Kalau gitu, jangan nangis terus. Nanti,

Kakak beliin gamis yang bagus untukmu. Kamu sukanya warna putih, kan? Kakak

tahu ukuran baju kamu.”

Humaira mengangguk lagi, lalu membalikkan badan menghadap dinding, tidak

mau diganggu lagi. Fikri kemudian keluar, pergi dengan

membawa beberapa

kerajinannya.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1.

Ringkas

lah pen

ggalan novel

Ket

i

ka Tuha

n

Jatuh Cinta

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................

................................................

.................................................................................................................................

......................................................

.............................................

2.

Temukan nilai

-

nilai yang terkandung

pada penggalan novel

Ketika Tuhan J

atuh

Cinta

No.

Kutipan

Nilai yang terkandung

1.

...............................................................................

......................................

2.

..............................................................................

......................................

3.

.............................................................................

....................................

4.

.............................................................................

.................................

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

38

Kunci Jawaban

dan Pembahasan

Kunci Jawaban latihan

1.

Ringkasan

novel

(Ketika Tuhan

Jatuh Cinta)

Humaira masih menagis di dalam kamarnya dan Fikri pun bersedih tetapi masih menerima

kenyataan bahwa semua adalah akan kembali kepada

-

Nya. Sang Penggenggam nyawa

berfirman. Tidak ada pengecualian untuk semua hamba

-

Nya. Tidak pula ada pengulur

an

waktu, walau sekejap saja, jika ajal sudah ditemukan.

‘Jangan kau buat suasana di rumah ini semakin beduka. Ibu sama bapak sudah

kembali ke tempat yang semstinya. Mereka orang

-

orang yang shalih dan shalihah. Karena

itulah, Allah sangat merindukan merek

a hingga memanggil keduanya. “Bapak pernah

bilang, janganlah kita jadi orang yang terlalu berlebihan dalam segala hal. Karena semua

yang memakai kata “terlalu” akan berdampak tidak baik juga untuk kita. Dengar Humaira,

“Barang siapa yang bersusah karena ur

usan dunia, sama saja dia marah kepada

-

Ku. Dan,

barang siapa yang menampar mukanya atas kematian seseorang, maka ia sama saja

dengan mengambil tombak untuk memerangi Aku.” Dalam hadits, Rasulullah bersabda

demikian. Jadi, apakah kamu mau dirnasukkan ke dal

am golongan hamba yang berani

memerangi Allah?

“Sudahlah. Kalau terus

-

menerus menangis, tidak baik juga untuk kesehatanmu.

Sekarang, tinggal kita berdua di rumah ini. Apa pun yang terjadi di kemudian hari, harus

kita hadapi bersama. Sekarang, kamulah satu

-

satunya orang terdekat yang dititipkan Allah

pada Kakak. Kakak harap. apa yang sudah terjadi tidak menjadikan kita terpisah lagi. Kakak

tidak mau kehilangan orang yang Kakak sayangi untuk kedua kalinya.”

Dengan penuh kasih sayang, Fikri membelai kepala

adiknya. Tak bisa ditahan,

matanya pun berkaca

-

kaca ketika menatap foto almarhum orang tuanya.

“Oh, ya, kebetulan hari ini Kakak mau. mengantarkan kerajinan lagi sambil ngambil uang

setoran di Jalan Otista. Humaira menolak ajakan Fikri . Fikri meawarkan

akan membelikan

gamis putih dan Humaira menyetujui dengan anggukan.

2.

Nilai

-

nilai yang terkandung dalam novel

No.

Kutipan

Nilai yang terkandung

1.

“Bapak pernah bilang, janganlah kita jadi orang yang

terlalu berlebihan dalam segala hal. Karena semua

yang

memakai kata “terlalu” akan berdampak tidak baik

Nilai pendidikan

2.

“Oh, ya, kebetulan hari ini Kakak mau. mengantarkan

kerajinan lagi sambil ngambil uang setoran di Jalan

Otista. Apa kamu mau ikut, lalu kita jalan

-

jalan? Nanti,

Kakak beliin gamis

yang bagus buatmu...,”

Nilai sosial

3.

Demikian Sang Penggenggam nyawa berfirman. Tidak

ada pengecualian untuk semua hamba

-

Nya. Tidak pula

ada penguluran waktu, walau sekejap saja, jika ajal

sudzh ditentukan

Nilai agama

4.

“Sudahlah. Kalau terus

-

mener

us menangis, tidak

baik juga untuk kesehatanmu. Sekarang, tinggal kita

berdua di rumah ini. Apa pun yang terjadi di kemudian

Nilai moral

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

39

hari, harus kita hadapi bersama. Sekarang, kamulah

satu

-

satunya orang terdekat yang dititipkan Allah pada

Kakak. Kakak harap. apa y

ang sudah terjadi tidak

menjadikan kita terpisah lagiKakak tidak mau

kehilangan orang yang Kakak sayangi untuk kedua

kalinya.”

Rubrik Penilaian

Latihan 1

No.

Jawaban Benar

Jawaban Salah

Skor

1.

Humaira masih mena

n

gis di dalam kamarnya

dan Fikri pun bersedih tetapi masih menerima

kenyataan bahwa semua adalah akan kembali

kepada

-

Nya.

Sang

Penggenggam

nyawa

berfirman. Tidak ada pengecualian untuk

semua hamba

-

Nya. Tidak pula ada penguluran

waktu, walau sekejap saja, jika ajal sudah

ditemuk

an.

‘Jangan kau buat suasana di rumah ini

semakin beduka. Ibu sama bapak sudah

kembali ke tempat yang semstinya. Mereka

orang

-

orang yang shalih dan shalihah. Karena

itulah, Allah sangat merindukan mereka

hingga memanggil keduanya. “Bapak pernah

bilang, ja

nganlah kita jadi orang yang terlalu

berlebihan dalam segala hal. Karena semua

yang memakai kata “terlalu” akan berdampak

tidak baik juga untuk kita. Dengar Humaira,

“Barang siapa yang bersusah karena urusan

dunia, sama saja dia marah kepada

-

Ku. Dan,

baran

g siapa yang menampar mukanya atas

kematian seseorang, maka ia sama saja dengan

mengambil tombak untuk memerangi Aku.”

Dalam hadits, Rasulullah bersabda demikian.

Jadi, apakah kamu mau dirnasukkan ke dalam

golongan hamba yang berani memerangi

Allah?

“Suda

hlah.

Kalau

terus

-

menerus

menangis, tidak baik juga untuk kesehatanmu.

Sekarang, tinggal kita berdua di rumah ini. Apa

pun yang terjadi di kemudian hari, harus kita

hadapi bersama. Sekarang, kamulah satu

-

satunya orang terdekat yang dititipkan Allah

pada Ka

kak. Kakak harap. apa yang sudah

terjadi tidak menjadikan kita terpisah lagi.

Kakak tidak mau kehilangan orang yang Kakak

sayangi untuk kedua kalinya.”

1

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

40

Dengan penuh kasih sayang, Fikri

membelai kepala adiknya. Tak bisa ditahan,

matanya pun berkaca

-

kaca

ketika menatap

foto almarhum orang tuanya.

“Oh, ya, kebetulan hari ini Kakak mau.

mengantarkan kerajinan lagi sambil ngambil

uang setoran di Jalan Otista. Humaira menolak

ajakan

Fikri

. Fikri

meawarkan

akan

membelikan gamis putih dan Humaira

menyetujui

dengan anggukan.

Keterangan

Jawaban benar nilai skor 1

Jawaban salah skor 0

Soal 6 bila semuanya benar nilai seratus

Rubrik Penilaian

Laiahan 2

No

Jawaban Benar

Jawaban Salah

Skor

1.

“Bapak pernah bilang, janganlah kita jadi

orang

yang terlalu berlebihan dalam segala hal.

Karena semua yang memakai kata “terlalu” akan

berdampak tidak baik

“Oh, ya, kebetulan hari ini Kakak mau.

mengantarkan kerajinan lagi sambil ngambil

uang setoran di Jalan Otista. Apa kamu mau ikut,

lalu kit

a jalan

-

jalan? Nanti, Kakak beliin gamis

yang bagus buatmu...,”

Demikian Sang Penggenggam nyawa berfirman.

Tidak ada pengecualian untuk semua hamba

-

Nya. Tidak pula ada penguluran waktu, walau

sekejap saja, jika ajal sudzh ditentukan

“Sudahlah. Kalau teru

s

-

menerus

menangis, tidak baik juga untuk kesehatanmu.

Sekarang, tinggal kita berdua di rumah ini. Apa

pun yang terjadi di kemudian hari, harus kita

hadapi bersama. Sekarang, kamulah satu

-

satunya orang terdekat yang dititipkan Allah

pada Kakak. Kakak harap

. apa yang sudah

terjadi tidak menjadikan kita terpisah lagiKakak

tidak mau kehilangan orang yang Kakak sayangi

untuk kedua kalinya.”

1

1

1

1

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

41

2

Nilai pendidikan

Nilai sosial

Nilai agama

Nilai moral

1

1

1

1

Jawaban benar nilai

skor 1

Jawaban salah skor 0

Soal 6 bil

a semuanya benar nilai seratus

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

42

E.

Penilaian Diri

Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!

No

.

Pernyataan

Penilian

Ya

Tidak

1

Saya senang membaca novel romantis

2

.

Saya senang membaca novel yang sudah difilmkan

3

.

Saya tidak suka novel yang rumit

4

Saya sering akan

menulis

ringkasan

novel

5

Saya suka membaca ringkasan

novel

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

43

E

VALUASI

Pilihlah jawaban

A, B, C, D atau E

yang paling tepat !

1.

Berikut

yang merupakan pengertian ikhtisar adalah...

A.

penulisan pokok

-

pokok masalah penulisannya tidak harus berurutan, boleh secara

acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa

mengubah tema sebuah

wacana.

B.

penyajian singkat dari suatu karangan asli, namun tetap mempertahankan urutan isi

dan sudut pandang pengarang asli

C.

penulisan pokok

-

pokok masalah penulisannya yang harus berurutan, tidak boleh

secara acak atau disajikan dalam

bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema

sebuah wacana

D.

penyajian singkat dari suatu karangan asli, namun tidak tetap mempertahankan

urutan isi dan sudut pandang pengarang asli

E.

penulisan pokok

-

pokok masalah penulisannya yang harus berurutan, tidak boleh

secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar dengan mengubah tema

sebuah wacana

2.

Perbedaan ringkasan dan ikhtisar adalah....

A.

Ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu,

terserah pada pembuat ikhtisar, sedangkan ring

kasan tetap memperlihatkan sosok

dasar dari aslinya dan

inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya

B.

Ikhtisar tetap mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu,

terserah pada pembuat ikhtisar sedangkan ringkasan tidak memperlihatka

n sosok

dasar dari aslinya dan

inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya.

C.

Ikhtisar mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah

pada pembuat ikhtisar, sedangkan ringkasan belum memperlihatkan sosok dasar

dari aslinya

dan

inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya

D.

Ikhtisar mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah

pada pembuat ikhtisar, sedangkan ringkasan akan memperlihatkan sosok dasar dari

aslinya dan

inti tidak meninggalkan ur

utan dasar yang melandasinya

E.

Ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu,

terserah pada pembuat ikhtisar, sedangkan ringkasan tidak memperlihatkan sosok

dasar dari aslinya dan

inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melanda

sinya.

3.

Tujuan penulisan ikhtisar adalah untuk..

A.

mengambil inti dari sebuah bacaan, buku, atau sejenisnya

B.

memudahkan pembaca dalam membeli buku

C.

menjabarkan sebuah karangan

D.

memendekkan isi buku

E.

Mengambil seluruh isi buku

4.

Cermati teks berikut !

Bicara soal mempercantik bulu mata, rasanya ganjil jika tak menyebut maskara. Mastuta

memang merupakan salah satu kosmetik yang ampuh mempercantik tampilan bulu mata.

Tak heran bila torehan mastuta berhasil menciptakan citra bulu mata lentik memancarkan

da

ya pikat.Warna dasar mastuta adalah hitam, cokelat, dan cokelat kehitaman. Warna

cokelat menciptakan tampilan warna naturaldan sering dipilih wanita dengan warna kulit

kuning langsat. Sementara mastuta hitam sering dipilih kulit warna gelap

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

44

Ikhtisar yang

tepat berdasarkan teks tersebut adalah....

A.

M

astuta merupakan kosmestik yang dapat mempercantik bulu mata dan memiliki

tiga warna dasar yaitu, cokelat, hitam dan cokelat kehitaman

B.

Alat untuk mempercantik bulu mata adalah mastuta yang dapat memancarkan daya

pikat dan memiliki beraneka warna dasar

C.

Mempercantik dengan mastuta dapat menciptakan kesan bulu mata menjadi lebih

lentik dan memberikan daya pikat

D.

Mastuta adalah kosmetik untuk memperindah bulu mata dan banyak dipilih pemilik

warna kuning langsat maupun

kulit gelap

E.

Torehan mastuta dapat mempercantik setiap wanita yang memakainya dan menarik

semua perhatian yang melihatnya.

5.

Cermati urutan menulis

ikhtisar !

(

1)

Menulis ikhtisar

.

(

2)

Membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran

pokok

yang terdapat dalam naskah

.

(

3)

Mengedit ikhtisar dengan kaidah bahasa Indonesia

(

4)

Membaca naskah asli beberapa kali “setidak

-

tidaknya dua kali

.

Urutan langkah

-

langkah menulis ikhtisar yang tepat adalah....

A.

(1)

-

(2)

-

(3)

-

(4

B.

(2)

-

(4)

-

(1)

-

(3)

C.

(3)

-

(4)

-

(2)

-

(1)

D.

(4)

-

(2)

-

(1)

-

(3)

E.

(4)

-

(2)

-

(3)

-

(1)

6.

Untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata, merupakan kegunaan dari....

A.

Ringkasan

B.

Rangkuman

C.

Kesimpulan

D.

Sinopsis

E.

Ikhtisar

Cermati teks beikut !

Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya,

seorang pengacara senior

yang sangat dihormati oleh para penengak hukum. “Tapi aku datang tidak sebagai putramu,”

kata pengacara muda itu, “Aku datang kemari sebagai seorang pengacara muda yang ingin

menegakkan keadilan negeri yangsedang kacau ini.”

Pengac

ara tua yang bercambang dan berjenggot memutih itu tidak terkejut. Ia menatap

putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

“Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?”

Pengacara muda tertegun, “Ayahanda bertanya kepadaku?”

“Ya, kepada kamu, bukan sebagai purtaku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian

keadilan di negeri yang sedang dicabik

-

cabik korupsi ini.”

7.

Nilai moral yang terungkap dalam kutipan tersebut adalah ....

A.

sikap ayah yang tidak mengakui prestasi anaknya

.

B.

sikap seorang anak pengacara mudah yang tidak patuh

.

C.

seorang pengacara menegakkan keadilan dan kebenaran

.

D.

sikap kukuh pengacara muda untuk menegakkan keadilan

.

E.

seorang pengacara muda yang tidak menghormati ayahnya.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

45

Cermati teks berikut !

Aku ingin

membahagiakan Arai. Aku ingin berbuat sesuatu seperti yang ia lakukan pada

Jimbron. Seperti yang selalu ia lakukan padaku. Aku sering melihat sepatuku yang

menganga seperti buaya berjemur tahu

-

taku sudah rekat kembali, Arai diam

-

diam

memakunya. Aku juga se

lalu heran melihat kancing bajuku yang lepas tiba

-

tiba lengkap lagi,

tanpa banyak cincong Arai menjahitnya

8.

Keterkaitan hal yang ditemukan dalam kehidupan nyata dalam kutipan

novel

tersebut

adalah...

A.

Setiap

orang ingin membalas kebaikan sahabatnya

B.

Setiap

orang ingin berutang budi pada sahabatnya.

C.

Setiap

orang ingin melihat sahabatnya selalu tersenyum

D.

Setiap

orang ingin mendapat yang terbaik dari sahabatnya.

E.

Setiap

orang ingin memberikan yang terbaik pada sahabat.

Cermati kutipan novel berikut !

Hidup selalu menghadapkan kita pada pertukaran, pertukaran antara apa yang kita dapatkan

dan apa yang kita korbankan, pertukaran antara prinsip yang kita pegang dan nama baik yang

kita pertaruhkan. Adakalanya pertukaran itu sulit, yaitu antara apa yang ki

ta anggap benar

dan orang lain menganggap apa yang kita anggap benar itu salah. Dalam pertukaran itu setiap

hari kita membuat pilihan dan keputusan, dan masing

-

masing punya risikonya sendiri

-

sendiri.

9.

Ringkasan yang sesuai dengan kutipan

tersebut

adalah

...

A.

Hidup selalu menghadapkan kita pada pertukaran. Dalam pertukaran itu kita

membuat pilihan dan punya risikonya sendiri

-

sendiri .

B.

Hidup selalu menghadapkan kita pada pertukaran, pertukaran itu setiap hari kita

membuat pilihan dan keputusan, dan masing

-

masing punya risikonya sendiri

-

sendiri.

C.

Adakalanya pertukaran itu sulit, yaitu antara apa yang kita anggap benar dan orang

lain meng

anggap apa yang kita anggap benar itu salah

D.

Hidup selalu menghadapkan kita pada pertukaran, pertukaran antara apa yang kita

dapatkan dan apa yang kita korbankan

E.

Dalam pertukaran itu setiap hari kita membuat pilihan dan keputusan, dan masing

-

masing punya r

isikonya sendiri

-

sendiri.

Cermati penggalan novel berikut !

Ada orang

-

orang yang kemungkinan sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak

bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima

dengan lapang

. Toh dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya

dengan baik justru membawa kedamaian.

10.

Ringkasan yang sesuai dengan kutipan

tersebut

adalah ...

A.

Seseorang tidak selamanya akan menetap dalam hati kita

B.

Seseorang ada dalam hati kita

adakalanya tidak ada dalam impian kita

C.

Adakalanya seseorang ada dalam hati kita namun tidak ada dalam kehidupan kita

D.

Seseorang ada dalam hati kita adakalanya suatu saat pergi dari kehidupan kita

E.

Seseorang dalam hidup kita adakalanya kita bisa hidup bersa

manya sampai mati.

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

46

Kunci J

awaban Evaluasi

No

Jawaban

1.

A

2,

A

3.

A

4.

A

5.

D

6.

E

7.

C

8.

A

9.

A

10.

C

Butir

-

Butir Penting Buku Nonfiksi dan Novel Bahasa Indonesia Kelas X KD 3.9

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend

e

ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

47

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Andi.

2011.

Menaklukan Media

. Jakarta:

Elex Media Komputindo

Ananta, Pramoedya.

2015.

Bumi Manusia

. Jakarta: Lentera Dipanantra

.

Baiq, Pidi. 2016.

Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990

. Bandung : Mizan

.

Gong Gola dan Agus M. 2012.

Gempa Literasi

.Jakarta : Gramedia

.

Namara, Erick. 2016.

Buku Untuk Dibaca

. Jogyakata: Citra Media Pustaka.

Sujani, Wahyu

. 2013.

Ketika Tuhan Jatuh Cinta

. Jogyakarta: Diva Press

.

https://www.situsbahasa.com/2011/12/perbedaan

-

rangkuman

-

dan

-

ikhtisar.html

http://syafruddin41.blogspot.com/2013/01/perbedaan

-

rangkumanringkasan

-

sinopsis.html

htt

ps://www.gurupendidikan.co.id/pengertian

-

ringkasan/

http://sekolahbagiilmu.blogspot.com/2017/12/12

-

nilai

-

kehidupan

-

dalam

-

cerpennovel.html