Gambar Sampul Bahasa Indonesia · f_Bab 6 Kualitas Pendidikan di Indonesia
Bahasa Indonesia · f_Bab 6 Kualitas Pendidikan di Indonesia
Rohmadi

24/08/2021 15:48:18

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Tema 6

Kualitas Pendidikan di

Indonesia

Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mengalami perkembangan yang cukup

berarti. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya program-program yang diluncurkan

oleh pihak-pihak sekolah, baik negeri maupun swasta. Dengan kenyataan yang

telah ditunjukkan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia tidak akan kalah dengan negara-negara lainnya.

Dalam pelajaran ini, Anda akan diajak untuk mempelajari dan mempraktikkan

cara mendengarkan informasi berita, menyampaikan program kegiatan, mengguna-

kan berbagai kalimat secara pragmatik, menilai penghayatan penyair terhadap puisi

terjemahan yang dilisankan, menjelaskan tema; plot; tokoh; perwatakan ragam sastra

prosa naratif terjemahan, dan mementaskan drama karya sendiri. Semua aspek

yang Anda pelajari tersebut akan dikaitkan dengan tema yang kita bahas dalam

pelajaran ini, yakni Kualitas Pendidikan di Indonesia.

Sumber: Foto Haryana

Sumber: Foto Haryana

Sumber: Foto Haryana

PETA KONSEP

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Menyampai-

kan Program

Kegiatan

Kebahasaan

Kesastraan

Mendengar-

kan Informa-

si Berita

Menggunakan

Berbagai Kali-

mat Secara Prag-

matik

Menilai Pengha-

yatan Penyair ter-

hadap Puisi Terje-

mahan yang Dili-

sankan

Menjelaskan Tema,

Plot, Tokoh, Perwa-

takan Ragam Sastra

Prosa Naratif Ter-

jemahan

Mementaskan

Drama Karya

Sendiri

132

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

I. Kompetensi Berbahasa

A. Mendengarkan Informasi Berita

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu mencatat pokok-pokok isi berita, memilih fakta dan pen-

dapat, serta menanggapinya.

Informasi berita sangat penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui

wawasan dan kehidupan di luar jangkauannya. Berbagai informasi akan

muncul dalam pemberitaan di berbagai media, baik media cetak maupun media

elektronik.

1. Mencatat Pokok-pokok Isi Berita

Ada empat unsur berita yang harus dipenuhi oleh sebuah berita, sekaligus

menjadi “karakteristik utama” sebuah berita yang layak dipublikasikan (layak

muat) di media massa, yaitu:

a. cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu;

b. nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah fakta (fact) bukan fiksi atau

karangan;

c. penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak;

d. menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang ditulis.

Bacalah teks informasi berita berikut ini secara intensif! Sambil membaca, catat

pokok-pokok informasi seperti dalam format 6.1! Kerjakan di buku tugas!

Format 6.1

Kurang, Perhatian Terhadap

Tindak Lanjut Hasil Proses KBM

Kalangan orang tua, siswa, maupun guru dinilai kurang memperhati-

kan tindak lanjut pelaporan hasil penilaian proses kegiatan belajar-

mengajar (KBM). Padahal, penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui

perkembangan hasil belajar. Pemanfaatan hasil belajar dalam rangka

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran itu pun harus

No.

Judul

Sumber

Pokok-Pokok Isi Berita

1. Kurang, Perhatian Ter-

hadap Tindak Lanjut

Hasil Proses KBM

Solopos, 7 Agustus

2007

...........................................

...........................................

...........................................

133

Kualitas Pendidikan di Indonesia

didukung baik oleh siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua. Oleh

karena itu, laporan penilaian untuk siswa dan orang tua diusahakan

selengkap mungkin sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap

dari segi kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Informasi dari segi kognitif, jelasnya diperoleh dari sistem penyeleng-

garaan yang digunakan untuk mata pelajaran sesuai dengan tuntutan

kompetensi, sedangkan ranah afektif dapat mela-lui kuisioner dan

pengamatan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(Disdikpora) Solo, Drs. H. Kuswanto, M.M., bahwa informasi hasil belajar

tersebut dapat dimanfaatkan siswa untuk mengetahui kemajuan hasil

belajar, mengetahui teori yang belum dikuasai, sekaligus memotivasi

mereka untuk belajar lebih baik, serta memperbaiki strategi belajar.

Ia mencontohkan dengan melihat rapor. Hendaknya orang tua

melihat anak dan prestasi rata-rata kelas. Nilai tersebut menunjukkan

posisi siswa di kelas. Bila ternyata di bawah rata-rata kelas, ia meng-

anjurkan sedapat mungkin mencari penyebab dan solusinya. Hal seperti

itulah yang menurut Kuswanto belum dipahami sebagian orang tua.

Sedangkan bagi guru dan sekolah, informasi hasil belajar digunakan

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa, baik secara per-

seorangan maupun klasikal. Hasil penilaian juga dapat untuk men-

dorong guru mengajar lebih baik, membantu menentukan strategi meng-

ajar yang baik, serta mendorong sekolah memberikan fasilitas.

(Dikutip seperlunya dari harian

Solopos

, edisi 7 Agustus 2007)

Gambar 6 Suasana di kelas saat berlangsung kegiatan

belajar-mengajar.

Sumber: Foto Haryana

134

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

2. Membedakan Fakta dan Pendapat

Pemberitaan dalam media cetak sangat beragam jenisnya. Oleh karena

itu, ada berita yang ditulis wartawan berdasarkan fakta atau kenyataan yang

terjadi di lapangan dan ada juga berita yang ditulis berdasarkan pendapat

seseorang.

Baca teks berita dari sebuah koran harian berikut ini! Sambil membaca, catat

yang termasuk fakta dan pendapat di buku tugas masing-masing dan tukarkan

dengan hasil tulisan teman sebangku! Gunakan format 6.2 berikut!

Format 6.2

Presiden Janji Tingkatkan Anggaran Pendidikan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan memenuhi

harapan untuk meningkatkan anggaran pendidikan secara sistematis

menuju angka 20 persen dari keseluruhan APBN, sebagaimana

diamanatkan UUD hasil amandemen.

“Kita akan lakukan peningkatan secara sistematis hingga 20 persen

sejalan dengan perbaikan ekonomi dan kemampuan APBN,” katanya.

Menurut kepala negara, pihaknya

akan meningkatkan anggaran pen-

didikan secara bertahap sesuai ama-

nat UUD hasil amandemen. Namun,

pihaknya juga berharap masyarakat

yang mampu untuk memberikan

kontribusi terhadap pendidikan.

“Saya berharap anggaran pen-

didikan menjadi 20 persen dari total

APBN. Selain itu, bahan ajar me-

miliki metodologi yang bagus tanpa

membebani masyarakat, kesejah-

teraan guru meningkat, masyarakat

miskin dapat melanjutkan pen-

didikan dengan donasi dari mereka

yang mampu,” katanya. Yudhoyono

Gambar 7 Presiden SBY sedang

berpidato.

Sumber: Tempo, 1-7 Nov 2004

No.

Fakta

Pendapat

Komentar

1.

2.

3.

Unair termasuk 500 univer-

sitas terbaik dunia.

....................................

....................................

Anggaran pendidikan men-

jadi 20 persen dari total

APBN.

...................................

...................................

...............................

...............................

...............................

135

Kualitas Pendidikan di Indonesia

menegaskan bahwa masyarakat yang mampu jangan sampai diminta

donasi untuk hal yang tidak benar seperti pungli, melainkan untuk donasi

pendidikan bagi mereka yang miskin.

Menanggapi pernyataan Presiden, Rektor Unair Prof. Puruhito

mengharapkan pemerintah merumuskan UU Keuangan yang di dalamnya

mengatur kewajiban bagi kalangan swasta untuk membantu dunia

pendidikan. Dalam sambutan pengantar, Presiden Yudhoyono

mengharapkan Unair agar meningkatkan kualitas pendidikan agar suatu

saat ada salah satu universitas di Indonesia masuk peringkat 100

universitas terbaik di Asia atau peringkat 500 universitas terbaik di dunia.

(Dikutip seperlunya dari harian

Solopos

, 11 November 2007)

3. Menanggapi Isi Berita

Memberikan tanggapan terhadap pemberitaan di media cetak atau

elektronik sangat bergantung kepada pengetahuan, wawasan, dan pandangan

si komentator. Oleh karena itu, tanggapan terhadap isi suatu berita dapat bersifat

objektif dan dapat pula subjektif.

B. Menyampaikan Program Kegiatan

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu mengemukakan program secara terperinci dan informasi

tambahannya serta memperbaiki program berdasarkan masukan.

1. Mengemukakan Program secara Terperinci

Seorang siswa tidak pernah terlepas dari kegiatan di sekolah, baik intra-

sekolah maupun ekstrasekolah. Keuntungan yang didapatkan jika sering meng-

ikuti kegiatan di sekolah sangatlah banyak. Sekolah sering mengadakan kegiatan

yang melibatkan banyak siswa dan guru, bahkan juga orang tua. Kegiatan

yang besar harus dirancang dengan baik dan dijadwal menjadi program sekolah.

Kegiatan siswa yang diprogramkan itu perlu didasari atas pertimbangan yang

matang. Pertimbangan dan rencana kegiatan yang disusun secara sistematis

disebut proposal atau usulan.

Usulan kegiatan ditulis untuk diajukan kepada pihak yang berwenang agar

mendapat persetujuan. Usulan kegiatan berisi program kerja. Pihak yang ber-

wenang berhak memberikan persetujuan atau menolak usulan kegiatan. Usulan

kegiatan disampaikan dengan menyertakan surat pengantar. Pihak yang ber-

wenang selanjutnya memberikan balasan tertulis yang berisi persetujuan, saran-

saran perbaikan usulan sebelum disetujui, atau penolakan atas usulan yang

disampaikan.

136

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

Pada umumnya proposal terdiri atas berikut ini.

a. Latar belakang, berisi dasar pemikiran, alasan, pertimbangan, dan penting-

nya pelaksanaan program.

b. Tujuan dan manfaat, berisi rumusan tujuan yang hendak dicapai dan

manfaat atas kegiatan yang akan dilakukan.

c. Kegiatan, berisi perincian dan tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan.

Kegiatan ini meliputi kegiatan awal (persiapan), pelaksanaan, evaluasi/

pelaporan (setelah kegiatan).

d. Panitia pelaksana, berisi orang-orang yang bertanggung jawab sebagai

pelaksana kegiatan.

e. Anggaran, berisi dana yang diperlukan, sumber dana, dan penggunaan

dana.

f. Jadwal, berisi tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada waktu yang telah

ditentukan.

Perhatikan contoh proposal berikut ini!

Proposal Kegiatan

Workshop Teater dan Pentas Seni

dalam Rangka Menyongsong Pelaksanaan

“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” dan Bulan Bahasa

A. Nama Kegiatan

Kegiatan ini bertajuk “Workshop Teater dan Pentas Seni dalam

Rangka Menyongsong Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan” Himpunan Mahasiswa Jurusan PBS FKIP Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

B. Dasar Pemikiran

Dalam proses pendidikan, penguasaan dan pemahaman siswa ter-

hadap materi pelajaran merupakan tujuan utama sekaligus tujuan ber-

sama. Konsep ini tentu sangat mudah kita terima dan kita pahami.

Meskipun demikian, konsep tersebut memerlukan proses yang sangat

sulit untuk mewujudkannya. Kesulitan tersebut tentunya harus dihadapi

sebagai sebuah tantangan. Kesiapan guru dalam menyampaikan materi

di kelas sangat diperlukan untuk memahami pengetahuan yang ingin

disampaikan kepada para siswa. Aspek ini dalam dunia pendidikan

modern akan sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar.

Kemampuan guru dalam hal ini tidak hanya berkenaan dalam peng-

uasaan materi pelajaran, tetapi juga dalam hal metode penyampaian,

sehingga dapat; 1) membangkitkan motivasi murid untuk terus belajar,

137

Kualitas Pendidikan di Indonesia

2) pelajaran mudah dimengerti, 3) suasana belajar menjadi semakin

hidup karena keaktifan murid dan bukan hanya keaktifan guru yang

mendominasi jalannya proses belajar. Rendahnya

“keaktifan”

siswa di

dalam kelas, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses

belajar dalam mencapai tujuan (Yuliati, 1998). Dalam proses belajar

mengajar di kelas gurulah yang memiliki peran penting dalam meng-

hidupkan suasana kelas, sehingga siswa betul-betul terlibat dalam proses

belajar mengajar, baik secara fisik maupun mental. Guru memiliki peran

yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas peng-

ajaran yang dilaksanakannya. Oleh karena itu, guru harus memikirkan

dan membuat perencanaan pengajaran secara saksama dalam upaya

meningkatkan

“kesempatan”

siswa untuk belajar.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian dalam dunia pendidikan meng-

indikasikan dan mengisyaratkan perlu dilakukannya upaya secara terus-

menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

sehingga tujuan pendidikan nasional sebagaimana diutarakan di atas

dapat tercapai. Seiring dengan reformasi yang sedang berjalan di

Indonesia, yang ditandai antara lain dengan berubahnya paradigma

manajemen pendidikan dari yang bersifat

top-down

ke yang bersifat

buttom-up

, pemerintah daerah memiliki wewenang yang lebih besar

dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan di wilayahnya masing-

masing untuk mencapai kualitas sebagaimana yang diharapkan.

Konsekuensi logis dari hal itu adalah didapatinya cara mengelola

penyelenggaraan pendidikan yang berbeda-beda dari daerah satu ke

daerah yang lain berikut hasil yang dihadapinya. Hal itu tergantung

antara lain kemampuan masing-masing pemerintah daerah dan guru

di daerah masing-masing.

Mengacu pada fenomena-fenomena pendidikan di atas, Himpunan

Mahasiswa Jurusan PBS bekerja sama dengan dosen memandang perlu

untuk mengadakan

WorkShop

dengan tema “Sosialisasi dan Implemen-

tasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pengajaran Drama/

Teater di Sekolah” di wilayah Karesidenan Surakarta. Hal itu dikarena-

kan kurikulum berbasis kompetensi sebagai salah satu alat/cara untuk

mengatasi segala kepincangan/kekurangan dalam sistem pengajaran di

Indonesia.

C. Tema

Tema

Workshop

Teater ini adalah “Sosialisasi dan Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pengajaran Drama/Teater

di Sekolah”.

138

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

D. Tujuan

Tujuan umum seminar ini adalah memperoleh masukan tentang

implementasi dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di

sekolah, khususnya pendidikan dasar dan menengah, dalam konteks

otonomi daerah dan reformasi pendidikan, sehingga dapat meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara khusus, seminar

sehari ini bertujuan untuk; (1) mengenal dan mengetahui kurikulum ber-

basis kompetensi di sekolah dasar, menengah, dan tingkat atas, (2)

strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah di

Surakarta dan sekitarnya, (3) mengetahui, menelaah, dan mengimple-

mentasikan pengajaran drama/teater dengan sistem kurikulum berbasis

kompetensi, dan (4) memberikan bekal kepada para mahasiswa Sastra

Indonesia, Bahasa Inggris, dan Seni Rupa jurusan PBS FKIP khususnya

dan para guru di wilayah Surakarta pada umumnya dengan pemahaman

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam upaya meningkatkan

kualitas para calon guru dan guru di sekolah.

E. Topik Seminar dan Pembicara

Berkaitan dengan tujuan seminar di atas, maka topik-topik yang

akan dibahas dalam seminar sehari ini adalah sebagai berikut.

1. Drama dan Pengajarannya di Sekolah, oleh Prof. Dr. Herman J.

Waluyo, M.Pd. (Pakar Drama FKIP UNS)

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikani: Kebaruan dan Implikasi

Pelaksanaannya, oleh Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (Pakar Drama

UNY)

3. Kesiapan Guru Mengajarkan Drama Berdasarkan Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah oleh Drs.

Hanindawan (Dosen STSI dan Praktisi Teater

Gidag-Gidig

)

F. Peserta

1. Para Kepala Sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK).

2. Ketua–Ketua MGMP.

3. Guru SD, SMP, SMA, dan SMK se-Surakarta dan sekitarnya.

4. Mahasiswa FKIP UNS.

5. Mahasiswa FKIP PTS di Surakarta dan sekitarnya.

G. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2007 di Aula

FKIP Gedung II Lantai III FKIP UNS.

139

Kualitas Pendidikan di Indonesia

H. Penyelenggara

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan

bekerja sama dengan Dosen PBS FKIP UNS Surakarta.

Surakarta, 1 Oktober 2007

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Ketua Panitia,

Drs. Amir Fuady, M.Hum.

Agus Yulianto

NIP 130890437

NIM K1202026

2. Mengemukakan Informasi Tambahan

Untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang mendukung

program/kegiatan, lakukanlah observasi yang mendalam ke lapangan atau

lakukan kegiatan berikut ini!

a. Mintalah salah satu wakil kelompok untuk menyampaikan rencana kegiatan

di depan kelas!

b. Buatlah bagan atau skema atau gambar yang mempermudah Anda untuk

menyajikan!

c. Sampaikanlah atau presentasikanlah rencana program Anda untuk men-

dapatkan tanggapan!

d. Pendengar bertugas memberi masukan untuk menyempurnakan program.

Jika program tidak logis, perlu disanggah dan ditolak dengan alasan.

e. Penyaji mencatat dan menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan

pendengar. Upayakanlah penyajiannya tetap menarik!

Dengan penyajian informasi-informasi yang menarik untuk mendukung

program kegiatan, diharapkan pendengar semakin tertarik dan mendukung

rencana kegiatan yang telah disampaikan kepada khalayak.

3. Memperbaiki Program Berdasarkan Masukan

Setelah mendapat masukan dari teman-teman, coba perbaiki program

kegiatan Anda sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan. Jika program Anda

baik dan layak untuk dilaksanakan, ajukan kepada kepala sekolah disertai

dengan surat pengantar yang memperkuat pengajuan program tersebut!

140

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

C. Menggunakan Berbagai Kalimat secara Pragmatik

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu mengidentifikasi kalimat yang menyatakan setuju/tidak

setuju, penolakan/sanggahan, bertujuan menginformasikan sesuatu, digunakan untuk

menanyakan sesuatu, menyusun kalimat agar pihak kedua melakukan sesuatu, yang

menyatakan harapan, imbauan, andaian, serta menggunakan kalimat secara pragmatik

dalam konteks wacana.

1. Mengidentifikasi Kalimat Persetujuan dan Tidak Setuju

Dalam forum diskusi, Anda kadangkala berbeda pendapat dengan teman

dalam sekelompok atau mungkin setuju dengan pendapat teman yang lain.

Untuk menyampaikan pendapat, baik yang disetujui maupun yang tidak

disetujui, hendaknya digunakan kalimat yang baik dan santun. Berikut ini diberi-

kan contoh kalimat yang santun dalam menyampaikan pendapat, baik yang

setuju maupun yang tidak disetujui.

a. Saya sependapat dengan pendapat Saudara Amir, bahwa narkoba harus

diberantas dari kehidupan para remaja.

b. Maaf, saya tidak sependapat dengan Anda karena contoh yang baik ter-

hadap anak buah harus dimulai dari atasan.

2. Mengidentifikasi Kalimat Penolakan/Sanggahan

Selain menyampaikan pendapat, baik yang disetujui maupun yang tidak

disetujui, dalam suatu forum diskusi atau rapat juga perlu menyampaikan pe-

nolakan atau sanggaha. Hendaknya, penolakan atau sanggahan tersebut di-

sampaikan dengan santun dan dengan kalimat yang jelas.

Contoh

- Saudara moderator, saya tidak dapat menerima keputusan yang ditentukan

ini.

3. Mengidentifikasi Kalimat Berita Informasi

Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis kalimat. Salah satu di

antaranya adalah kalimat berita. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya

memberitakan sesuatu kepada pembaca. Dalam ragam bahasa tulis, kalimat

berita ditandai dengan bagian akhir kalimat yang diberi tanda titik (.), sedangkan

pada ragam bahasa lisan, kalimat berita ditandai dengan nada turun. Dalam

penggunaannya, kalimat berita memiliki bernagai tujuan, di antaranya adalah

menyampaikan informasi. Berikut ini contoh kalimat berita informasi.

a. Minggu ini sekolah kita akan mengadakan lomba pelajar teladan.

b. Kakak sudah melangsungkan pernikahan hari Minggu kemarin.

141

Kualitas Pendidikan di Indonesia

4. Mengidentifikasi Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau

seseorang. Berikut ini adalah cara yang digunakan untuk membentuk kalimat

tanya.

a. Dengan menambahkan kata

apa

.

Contoh: Apa adikmu sudah pulang sekolah?

b. Dengan membalikkan urutan kata dan ditambah partikel -lah.

Contoh: - Ani menanak nasi.

- Menanak

nasikah

Ani?

c. Menggunakan kata

bukan

.

Contoh: Dia membaca, bukan?

d. Dengan mengubah intonasi kalimat.

Contoh: - Dia jadi datang.

- Dia jadi datang?

e. Menggunakan kata tanya

siapa, kapan

, dan

mengapa.

Contoh: - Kau mengajak

siapa

?

-

Kapan

dia berangkat ke Australia?

-

Mengapa

adikmu menangis?

5. Mengidentifikasi Kalimat Harapan/Imbauan

Kalimat yang isinya menyatakan harapan dari seseorang agar pendengar

seperti yang diucapkan disebut dengan kalimat harapan. Kalimat harapan

ditandai dengan kata-kata berikut ini.

a. Seyogianya....

b. Lebih baik Anda....

c. Saya harap Anda maklum.

6. Mengidentifikasi Kalimat Direktif

Kalimat direktif adalah kalimat yang isinya berupa ajakan agar pihak kedua

bersedia untuk melakukan sesuatu atas kalimat tersebut.

Contoh: - Ambil buku itu!

- Tolong ambilkan buku itu!

- Jika kau suka, ambillah buku itu!

- Mari, kita ke warung!

142

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

II. Kompetensi Bersastra

A. Menilai Penghayatan Penyair Terhadap Puisi Terjemahan

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu menilai penghayatan penyair terhadap puisi terjemahan

yang dilisankan.

Setelah Anda menemukan kumpulan puisi-puisi di tema 4. Hal yang sama

juga terjadi pada puisi terjemahan, yang membedakan hanyalah konteks dan

penghayatan penyair tersebut. Oleh karena itu, berilah penilaian terhadap salah

satu puisi terjemahan yang dilisankan oleh Anda atau teman Anda!

Perhatikan puisi terjemahan berikut!

Sick Rose

o rose thou art sick

the invisible worm

that flies in the night

in the howling storm:

has found out thy bed

of crimson joy

and his dark secret love

does thy life destroy

by William Blake

Mawar yang Terenggut

O Mawar kamu sakit

cacing misterius

yang terbang di kelamnya malam

di dalam badai yang menderu

telah menemukan peraduan kenikmatan yang tak terperikan

dalih cintanya

membuat hidupmu luluh lantak

Alih bahasa R. Wijaya

143

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Pelatihan

Tema puisi di atas adalah hilangnya kesucian atau keperawanan yang

menghancurkan kehidupan seorang wanita.

Dikisahkan seorang wanita yang jatuh cinta dengan seorang lelaki dambaan

hatinya. Wanita itu rela melakukan apasaja untuk membuat lelaki itu bahagia.

Pada malam yang kelam dan gelap buta, perempuan itu memberikan segala

gala miliknya (kesuciannya). Namun malang bagi perempuan itu, lelaki

pujaannya pergi setelah menghisap sari madunya dan meninggalkan luka yang

dalam sehingga membuat hidup si perempuan luluh lantak.

1. Carilah satu puisi terjemahan!

2. Mintalah temanmu untuk membacakan dengan lisan!

3. Nilailah penghayatan yang dilakukan teman Anda!

4. Dengarkan dengan saksama pembacaan dan penghayatan teman

Anda!

5. Lakukan hal yang sama dengan objek yang lain untuk memperkaya

wawasan imajinatif dan kreativitas Anda!

B. Menjelaskan Tema, Plot, Tokoh, dan Perwatakan Ragam

Sastra Prosa Naratif Terjemahan dalam Diskusi

Kelompok

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan dapat memahami ragam prosa naratif dan menjelaskan tema,

plot, tokoh, dan perwatakan ragam sastra prosa naratif terjemahan dalam diskusi

kelompok.

1. Ragam Prosa Naratif

Perhatikan teks prosa naratif berikut ini!

Kebebasan

Oleh: Sofia

“Abah, Emak berikanlah aku kebebasan.”Keluhan hati Milah. Milah

sering bermandikan air mata tatkala bersendirian. Berkata-kata lagi

Milah”Emak, Abah mengapakah hidupku dikongkong begini?”Teringat

kembali Milah akan kalimah yang terkeluar dari mulut abahnya.”Abah

malu engkau buat perangai macam ini. Sudahlah semua orang di sini

kenal abah dan engkauni anak ustaz dan ustazah yang dihormati. Apalah

feadahnya engkau pergi merayau-rayau jauh malamni?Abah di rumahni

144

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

adalah sibuk mengajar anak jiran menggaji Alquran dan engkau pulak

malam-malam buta pergi tengok wayang. Belajar malas, menggaji pun

tak mahu, kerjapun tak ada. Harapkan muka aje cantik.”Bengis dan

garang” Pak Mail memarahi Milah.

Pada Milah, Apa salah besarkah dia? Berdosakah dia menonton

wayang dengan si Sidah anak makcik Senahtu.Cuma tengok wayang,

lepastu pergi makan di Mc Donald dan terus balik. Macamana nak pergi

siang hari. Si Sidah kerja waktu siang dan dia pulak tak habis-habis

menolong emaknya berjualan di gerai Nasi Padang. Bukannya tiap-

tiap hari dia pergi tengok wayang. Itu pun sekali-sekali pada malam

Minggu. Macamana nak cari kerja? Siapa nak tolong emaknya nanti?

Milah bukan bodoh belajar dan malas menggaji cuma dia terlalu penat

setelah siang hari menolong emaknya berjualan.

Bagi Milah, dia sanggup korbankan alam persekolahan dia, demi

ingin menjadi anak yg baik dan menolong abah dan emaknya. Jiwa dia

memang tertekan. Tingkah- lakunya mesti dijaga. Dia mesti berkelakuan

baik, sopan, dan alim. Ini semua kerana ingin menjaga maruah kedua

orang tuanya. Pelajaran Islam yang diajar oleh abahnya tak pernah

Milah ingkari. Solat lima waktu akan Milah kerjakan walaupun badannya

teramat letih setelah berkerja di siang hari. Semua sudah dia patuh,

tapi abahnya tetap dengan peraturan ketatnya. “Dahlah Milah, jangan

nak termenung lagi. Abah memang macam gitu. Dia marah kita bukan

apa, dia sayangkan anak-anaknya. Pada abah ini tangong-jawab dia.

Kalau dia tak marah sekarang, nanti di padang mashar dia di soal.

Kakak faham betul perasaan kau. Jiwa orang remaja, memang nakkan

kebebasan.” Kak Rohana cuba menasihati adiknya Milah. Setiap hari

Ahad, Milah selalu pergi rumak kak longnya. Setelah menolong emaknya.

Mak Cik Puteh berjualan separuh hari sahaja pada hari Minggu,

Milah pasti akan ke rumah kakaknya yang tak jauh dari tempat jualan

mereka. Kak Rohanalah tempat dia manja dan menggadu masalah

peribadinya.Kalau tak ada kak Rohana, mungkin dah lama Milah lari

dari rumah. “Milah bukan apa Kak Ana, Milah hanya pergi tengok

wayang. Sedikit kebebasan pun tak boleh. Tak akan nak duduk pat

rumah, kedai dan mengajar budak-budak jiran mengaji. Ini aje dunia

Milah. Bosan tau! Milah, nak jugak tengok dunia luar di sana. Pergi

shopping ke atau berkelah. Janganlah kongkong Milah sampai macamni.

Macam katak dalam tempurong. Sidahtu,semenjak dah kerja semangkin

bergaya dah cantik. Milah pun nak macam Sidah, cantik dan bergaya.

Kata orang, hasil duit penat berkerja nampak.” Milah cuba minta

sokongan dan simpati dari kakaknya. “Itu kakak tahu.Kak Ana pun

macam kau Milah.Kakaklah penyebab Abah garang dan kongkong kau

macam gitu. Kakak, lagi teruk dari engkau.”Keluhan suara Kak Ana.”Tak

akanlah kerana kakak kahwin muda, abah nak kongkong Milah pulak?

145

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Tanda soalan yang di tanya Milah seolah-olah tak munasabah. Sambung

lagi perbualan antara kak Ana dan Milah, “Memang kakak kahwin muda

Milah, tapi kerana nak tutup malu. Kau memang tak tahu hal ini. Peristiwa

ini berlaku, kau masih kecil lagi Milah.” Kak Ana berhenti sekejap per-

bualannya dan menarik nafas panjang sebelum meneruskan cerita-

nya.”Apa kak Ana, nak tutup malu?” Milah bertanya dengan nadah

heran dan tak sabar nak tahu cerita sebenarnya.”HEM!” Kak Ana

menganggutkan kepalanya.

Tiba-tiba pintu rumah Kak Ana diketuk orang. Milah bangun dari

sofa dan cuba melihat di lubang pintu. Perbualan mereka terpaksa dihenti-

kan. Suami Kak Ana, abang Osman dah balik dari kerja.”Baru balik ya

bang” tanya Milah pada abang iparnya.”Ya, Milah.Kau dari tadi atau

baru sampai?”Bertanya balik soalan abang iparnya kepada Milah”AH!

Milah dari tadi duduk-duduk berbual-bual dengan Kak Long. Macam

biasalah bang, dah habis jualan singgah sini. Mana lagi Milah nak pergi.

Bukan boleh merayap tempat lain”Sambung perbualan Milah dengan

Abang Osman.

Osman macam biasa, sampai sahaja di rumah, dia pasti terus ke

biliknya. Dia akan ke tempat tidur baby dan cium pipi baby montel

kesayangannya yang sedang tidur dengan perlahan. Hingga terlupa dia

tentang apa yang Milah sudah ucapkan tadi.

Milah perhatikan gelagat abang iparnya yang memang sayang betul

dengan si Natasha si comel yang baru 4 tahun. Dalam hatinya berkata,

kalaulah dia dapat manja dan disayangi seperti Natasha, kan best. Abang

Osman memang seorang ayah yang penyayang dan suami bertangung

jawab dan baik hati orangnya. Beruntung Kak Ana bersuamikan Abang

Osman.

”Eh!Eh!Eh. Adik kakakni melamun aje dia”. Sambil menepuk

bahunya Milah. Rohana memang manja dan mesra dengan Milah.

Milahlah satu-satunya darah dagingnya. Mereka cuma dua beradik

sahaja. Tak heranlah kalau orang tua mereka memang jaga betul dan

kawal anak dara mereka. Kata orang dulu-dulu menjaga anak lelaki

lebih senang dari menjaga anak perempuan. Tapi, jaga macam mana

pun, kalau dah nak jadi perkara buruk dah tak boleh nak kata.

“Kak! Sambunglah cerita kakak tadi” Merayu Milah kepada

kakaknya.”EH! Tak bolehlah.Abang Man kan dah balik.Sekejap lagi,

dia dah nak makan pula.Nanti,kalau abang Man keluar pergi rumah

emak dia, kita sambung ok!” jawab kak Ana.”EH! Akak tak ikutke?Tanya

Milah pada kakaknya.”Tak. Lagi pun abang cuma nak kasi duit aje

pada mak nya”. “Abang Man tu, selalu ya kasi duit pada maknya” Tanya

Milah kepada kak Ana”Ah! Abang Man kau memang begitu. Dia

memang siang-siang dah beritahu Kak Ana. Selagi dia mampu, dia akan

tetap memberi duit pada orang tua dia. Kak Ana tak kisah Milah. Abang

146

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

Man tu gajinya besar, lagi pun yang dia tolong pun emak dan bapa

mentua akak. Kitani Milah, kalau jadi isteri,janganlah kongkong sangat

suami kita. Dia anak lelaki masih bertangung jawab menolong orang

tua mereka. Kalau duit tak ada, bela dan jaga mereka atau selalulah

bertanya khabar berita.”Berpanjang lebar Kak Ana memberi pendapat

pada adiknya.

Milah termenung sekejap dan di kepalanya ashik berfikir tentang

apa sebenarnya yang terjadi antara Kak Ana dengan Abahnya. Dia

perhatikan sahaja gerak Kak Ana mengemas dan menyajikan makanan

untuk makan malam Abang Iparnya. Sambil bangun dari duduk di

dapur, Milah meminta diri untuk masuk ke kamar biliknya yang memang

dah disediakan Kak Ana untuk adik kesayangannya tumpang tidur.

Di dalam bilik, mata Milah terkebil-kebil tak boleh tidur.”Apakah

rahsia yang Kak Ana dan Abah simpan hinggakan aku tidak dapat

kebebasan. Setiap langkah aku selalu aje ada yang ascort. Bosan

aku.”Keluh Milah seorang diri hingga tak sadar lalu dia terlelap tidur.

(Sumber:

Kumpulan prosa naratif modern

, 2007)

2. Definisi Alur

Alur merupakan rangkaian cerita sejak awal hingga akhir. Alur dibedakan

menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur maju

adalah rangkaian cerita yang dimulai dari pengenalan masalah, terjadinya

konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah. Sementara pada alur mundur, cerita

dimulai dengan menampilkan konflik, kemudian pengenalan tokoh, dan

penyelesaian masalah. Sedangkan alur gabungan merupakan perpaduan antara

alur maju dan alur mundur.

Secara umum tahapan alur dapat digambarkan seperti di bawah ini.

Keterangan:

1. perkenalan

2. konflik

3. klimaks

4. peleraian

1

2

3

4

147

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Pelatihan

Anda masih ingat bukan mengenai alur cerita, pelaku, dan latar. Di tema

ini, Anda akan mengingat kembali yang disebut dengan unsur-unsur intrinsik

dalam karya sastra

Mengidentifikasi karakter tokoh

Di atas terdapat sebuh cuplikan novel terjemahan. Tugas Anda adalah

mendeskripsikan alur novel tersebut! Ikuti langkah-langkah di bawah ini!

a. Bagilah kelas menjadi 5 kelompok!

b. Perwakilan tiap kelompok membacakan cuplikan novel di depan

kelas dan yang lain memperhatikan!

c. Diskusikan dengan kelompok unsur-unsur intrinsik yang telah Anda

temukan!

d. Buatlah hasil pekerjaan Anda dengan format yang sudah disediakan!

Salinlah di buku tugas Anda!

e. Sampaikan secara lisan di depan kelas hasil diskusi kelompok Anda!

No.

Cara Memahami Karakter Tokoh

Nama

Tokoh

Karakter

Ekspresi

Bagaimana?

1. Melalui tuturan pengarang terhadap

karakteristik pelakunya.

2. Gambaran yang diberikan pengarang

lewat gambaran lingkungan kehidupan

maupun caraberpakaian.

3. Menunjukkan bagaimana perilakunya.

4. Melihat bagaimana tokoh itu berbicara

tentang dirinya sendiri.

5. Memahami bagaimana jalan pikirannya.

6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara

tentang dia.

7. Melihat tokoh lain berbincang dengan-nya.

8. Melihat bagaimanakah tokoh yang lain

memberi reaksi terhadapnya.

9. Melihat bagaimanakah tokoh itu dalam

mereaksi tokoh yang lain.

148

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

C. Mementaskan Drama Karya Sendiri

Tujuan Pembelajaran

Anda diharapkan mampu mendesain latar tempat, menetapkan unsur musikalisasi,

dan menyiapkan lembar penilaian, lalu mementaskan drama.

1. Mendesain Latar Tempat

Pentas drama adalah seni visual. Untaian cerita yang semula tersaji dalam

bentuk naskah yang hanya dapat dinikmati dalam babak lembaran buku, kini

dapat dinikmati dan ditonton. Untuk itu, sebagai sutradara dan segenap awak

pentas harus pandai-pandai mendesain latar tempat. Properti situasi dan

suasana panggung harus disiapkan secara matang, sehingga dapat memberikan

gambaran yang konkret mengenai untaian cerita yang sedang dipentaskan.

Desain latar tempat harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

a. Keluasan ruangan tempat cerita drama disajikan.

b. Properti, yaitu barang-barang yang ditampilkan di panggung. Misalnya:

meja, kursi, televisi, setumpuk buku, seperangkat alat-alat makan minum

serta makanan minuman, dan lain-lain. Seting dapat berupa ruang tamu,

ruang makan, kamar tidur, dapur, dalam rumah, taman, kebun. Seting ruang

tamu seringkali diberi hiasan-hiasan dinding yang memunculkan suasana

cerita, misalnya, potret keluarga, gambar pahlawan, poster artis, lukisan,

kaligrafi, dan lain-lain.

c. Pencahayaan

(lighting)

, berupa lampu yang mencerminkan suasana malam,

siang, senja, pagi, lampu yang terang benderang, remang-remang, redup

dengan pergantian-pergantian sesuai nuansa cerita.

2. Menetapkan Unsur Musikalisasi

Pementasan drama tidak saja dihidupkan dan dibuat menarik oleh

kehadiran panggung dengan penataan seting/latar tempat yang berbicara

banyak tentang suasana cerita, tetapi juga kehadiran musik pengiring

pementasan yang sesuai. Bahkan sebelum layar dibuka dan tokoh tertentu

membawakan prolog (narasi awal pementasan), sebuah pentas drama sudah

didukung oleh kehadiran musik pengiring yang cukup menyita perhatian

penonton. Dengan musik pengiring yang memikat, penonton dialihkan untuk

berkonsentrasi pada pementasan drama.

Dalam menetapkan unsur musikalisasi sebuah pementasan drama sangat

perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.

a. Musikalisasi dalam pentas drama harus memperkuat isi cerita, memberikan

kesan yang lebih mendalam tentang suasana cerita yang sedih, mencekam,

kerinduan yang mendalam, pertengkaran yang panas, kegembiraan yang

cerah-ceria, teror yang kengerian, dan seterusnya.

149

Kualitas Pendidikan di Indonesia

Ruang Info

Pelatihan

b. Musik ditampilkan dalam volume yang selaras, jangan sampai terlalu keras

atau nyaris tak terdengar.

c. Musik dipersiapkan dalam bentuk rekaman saat pementasan, dapat pula

dibunyikan secara langsung pada saat pementasan berlangsung.

3. Menyiapkan Lembar Penilaian

Keberhasilan drama yang dipentaskan dapat dilihat dari beberapa aspek

berikut ini.

a. Penyutradaraan, yaitu bagaimana seorang sutradara mengatur pemeranan,

pendialogan, dan pengaktingan, sehingga drama itu enak ditonton.

b. Pemeranan tokoh-tokoh cerita.

Masing-masing pemeran tokoh dapat diamati, khususnya para tokoh utama,

tokoh protagonis, dan tokoh antagonis, juga para pemeran pembantu. Sebuah

pentas drama yang baik akan menghadirkan akting dan dialog tokoh-tokohnya

secara kuat dan berkarakter lantang.

4. Mementaskan Drama

Mementaskan drama hakikatnya adalah menggubah dan mengangkat

naskah drama menjadi karya pentas/karya visual. Dalam pentas drama segala

dialog, konflik, dan penjelasan-penjelasan mengenai seting diusung ke panggung

dan divisualisasikan. Semua ditampilkan dalam pementasan sehingga para

penonton pentas drama itu dapat memahami dan menikmati cerita yang

disuguhkan.

Tentunya Anda pernah mengalami sebuah masalah yang sangat berkesan

di kehidupan Anda, coba Anda kembangkan peristiwa yang pernah alami itu

ke dalam sebuah tulisan yang berbentuk naskah drama. Apabiloa naskah sudah

selesai kumpulkan kepoada gueu And agar mendapatkan tabahan nilai.

Anda sudah mempelajari cara mendesain latar tempat, menetapkan unsur

musikalisasi, menyiapkan lembar penilaian, mementaskan drama,

sekarang Bapak/Ibu Guru akan memilih hasil tulisan naskah drama

terbaik. Selanjutnya, berdasarkan naskah tersebut, akan ditunjuk beberapa

orang untuk mementaskannya di depan kelas. Bagi Anda yang ditunjuk,

coba pentaskan bersama teman-teman dengan mengikuti langkah-langkah

di atas!

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung intonasi

deklaratif; dalam ragam tulis biasanya diberi tanda titik {.}. Kalimat

interogatif adalah kalimat yang mengandung intonasi interogratif; dalam

ragam tulis biasanya diberi tanda tanya (?).

150

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

Refleksi

Dalam pelajaran ini, Anda telah mempelajari serta mempraktikkan

cara mendengarkan informasi berita, menyampaikan program kegiatan,

menggunakan berbagai kalimat secara pragmatik, menilai penghayatan

penyair terhadap puisi terjemahan yang dilisankan, menjelaskan tema;

plot; tokoh; perwatakan ragam sastra prosa naratif terjemahan, dan

mementaskan drama karya sendiri. Sudahkah Anda menguasai

keterampilan yang Anda pelajari dan lakukan tersebut? Jika sudah, Anda

boleh meneruskan ke tema berikutnya, tetapi jika Anda belum menguasai,

sebaiknya Anda mengulangi lagi pelajaran tersebut dan jangan sungkan-

sungkan bertanya pada guru pengampu.

Kerjakan di buku tugas Anda!

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Pemberitaan di media massa cetak dan elektronik sangat penting bagi kita untuk

mengetahui perkembangan informasi di sekitar kita. Yang dimaksud berita dalam

media massa tersebut adalah ....

a. informasi lama yang diceritakan kepada anak-anak

b. informasi lama yang diceritakan kepada orang tua

c. sesuatu yang muncul di televisi untuk dinikmati pendengar

d. gambaran umum kehidupan di sekitar kita

e. laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian faktual, penting, dan

menarik bagi pembaca/pendengar

2. Di bawah ini yang

bukan

termasuk unsur penting dalam berita adalah ....

a. cepat

b. samar-samar

c. nyata

d. penting

e. menarik

3. Pernyataan berita di bawah ini yang termasuk fakta adalah ....

a. Polisi akan meringkus para penjahat di Desa Ceplisan.

b. Bupati akan meresmikan Gedung Wanitatama besok.

c. Penjahat itu akan merampok toko emas.

d. Mobil truk itu bertabrakan dengan mobil Kijang tadi pagi di depan terminal.

e. Polisi akan merazia para pengendara motor besok pagi.

151

Kualitas Pendidikan di Indonesia

4. Yang dimaksud opini adalah ....

a. berita mengenai pendapat seseorang, misalnya cendekiawan atau tokoh

terkenal

b. berita mengenai kejadian faktual

c. berita mengenai kriminalitas

d. berita mengenai human interest

e. berita yang mendalam

5. Kalimat berikut ini yang menggunakan ragam bahasa baku adalah ....

a. Sepintas kulihat Nova memandang ke arah kami.

b. Seharusnya dialah yang menjadi ketua kepengurusan itu.

c. Boleh-boleh saja, toh dia yang menjadi pelopornya.

d. Nampaknya dia tidak bakalan berhasil menaikkan reputasinya.

e. Suaranya sangat merdu sekali sehingga melenakan kami semua.

6. Hal-hal yang perlu diulas dalam membuat proposal usulan kegiatan atau

program sekolah adalah ....

a. latar belakang masalah

d. panitia pelaksana

b. tujuan dan manfaat

e. ketua panitia

c. jenis kegiatan

7. Dalam diskusi, pemakalah menyampaikan pendapat bahwa pembinaan

generasi muda harus didekatkan kepada agama dan budaya. Selanjutnya,

peserta diskusi menanggapi pernyataan tersebut.

Kalimat tanggapan yang baik dan santun sesuai dengan ilustrasi di atas adalah

....

a. Saya tidak setuju pendapat Saudara karena hal itu merupakan angan-

angan Saudara.

b. Pendapat Saudara tidak dapat dibuktikan dan direalisasikan.

c. Pendapat Saudara pemakalah tidak disesuaikan dengan tindakan di lapangan.

d. Pendapat pemakalah itu sangat baik, tetapi mungkin sebaiknya dijelaskan

cara-cara pendekatannya.

e. Menurut saya, pendapat pemakalah merupakan hal yang sangat mustahil

untuk dilakukan.

8. Strategi menyajikan program kegiatan di depan publik adalah ....

a. menggunakan bahasa yang benar, komunikatif, dan menarik perhatian

b. menggunakan bahasa Inggris

c. mengenakan jas dan dasi yang bagus

d. membayar pada pimpinan agar proposal diterima

e. meminta model-model cantik untuk mempresentasikannya

9. Di bawah ini pengertian artikel yang tepat adalah ....

a. sebuah karya mandiri di televisi

b. karya bersama-sama di televisi

c. karya inovatif yang diikuti oleh wartawan

d. karangan faktual mengenai masalah tertentu yang dimuat di media cetak

e. karangan berjumlah 50 halaman

152

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa

10. Dalam era tingal landas ini, pembangunan di segala bidang sangat pesat. Hal

ini terlihat dari pembangunan yang dilaksanakan di seluruh pelosok desa dan

kota. Perkembangan ini terasa dalam bidang perkomunikasian kita. Pemerintah

Indonesia telah memanfaatkan kemajuan ini dengan membangun Satelit Palapa.

Dengan dibangunnya Satelit Palapa, kita dapat berhubungan dengan cepat

walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh.

Paragraf di atas diuraikan dengan pola pengembangan jenis....

a. deduktif

d. deskriptif

b. induktif

e. argumentatif

c. naratif

B. Jawablah pertanyaan berikut ini di dengan benar!

1. Sebutkan unsur-unsur pemberitaan di media massa cetak!

2. Jelaskan pola pengembangan paragraf secara deduktif dan induktif! Berilah

contoh masing-masing paragrafnya!

3. Apa yang dimaksud dengan metode membaca POINT? Jelaskan!

4. Buatlah kalimat dengan jenis kalimat persetujuan dan penolakan!

5. Carilah buku antologi cerpen, lalu buatlah resensinya!