Halaman
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
Bahasa Indonesia
Kelas X
PENYUSUN
Indri Anatya Permatasari
SMA Negeri 56 Kakarta
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
................................
................................
................
2
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
................................
................................
................
3
GLOSARIUM
................................
................................
................................
................................
................................
...............
4
PETA KONSEP
................................
................................
................................
................................
................................
...........
5
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
........................
6
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
....................
6
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
................
6
C.
Deskripsi Singkat Materi
................................
................................
................................
.....
6
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
...............................
6
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
................................
............
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
................................
................................
................................
................................
.........
8
Struktur Teks Anekdot
................................
................................
................................
................................
.........................
8
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
................................
...........
8
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
.......................
8
C.
Rangkuman Materi
................................
................................
................................
............
14
D.
Tugas
................................
................................
................................
................................
................................
..
15
E.
Latihan Soal
................................
................................
................................
.......................
15
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.....................
18
K
EGIATAN PEMBELAJARAN 2
................................
................................
................................
................................
......
19
Kebahasaan Teks Anekdot
................................
................................
................................
......
19
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
................................
.........
19
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
.....................
19
C.
Rangkuman Materi
................................
................................
................................
............
24
D. Tugas
................................
................................
................................
................................
................................
..
24
E. Latihan Soal
................................
................................
................................
.......................
25
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.....................
30
EVALUASI
................................
................................
................................
................................
................................
................
31
DAFTAR PUSTAKA
................................
................................
................................
................................
..............................
35
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
GLOSARIUM
Faktual
:
Berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Humor
:
Sesuatu yang lucu; keadaan yang menggelikan hati; kejenakaan,
kelucuan.
Karakteristik
:
Mempunyai
sifat khas sesuai dengan strukturnya
Kejanggalan
:
Keadaan janggal : tidak biasanya, tidak menurut kebiasaan
Kekonyolan
:
Perihal konyol, lelucon (berhubungan dengan hal lucu)
Koheren
:
Hubungan logis antara bagian karangan atau antara kalimat dalam
satuan paragraf.
Lelucon
:
Hasil melucu; tindak (perkataan) yang lucu; percakapan yang
jenaka
Mencuil
:
Menyentuh dengan ujung jari.
Opsional
:
Bersifat pilihan; bukan keharusan.
Pemicu
:
Alat untuk memicu; penarik; daya tarik
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
PETA
KONSEP
Teks Anekdot
Struktur Teks
Anekdot
Bagian
-
Bagian
Struktur
Pola Penyajian Teks
Anekdot
Kebahasaan Teks
Anekdot
Unsur Kebahasaan
Teks Anekdot
Penciptaan Teks
Anekdot
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Mata Pelajaran
:
Bahasa
Indonesia
Kelas
:
X
Alokasi Waktu
:
4
x 45 menit
(2 x pertemuan)
Judul Modul
:
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
B
.
Kompetensi Dasar
3.
6
Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.
6
Menciptakan kembali teks
anekdot dengan memerhatikan
struktur, dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis
C
.
Deskripsi Singkat Materi
Salam Literasi, bagaimana kabar kalian hari ini?
Semoga kalian
selalu
dalam keadaan sehat
,
ya. O,iya sudah terbiasakah kalian dengan ritme belajar di SMA? pastinya sudah, kan. Dalam
beberapa bulan yang lalu kalian pasti merasakan banyak perbedaan sewaktu kalian masih di
SMP, baik materi maupun tuntutan dalam pencapaia
n
kompetensi
kalian. Jangan pernah putus
semangat, ya. Kalian pasti bisa.
Yakinlah mimpi
kalian
akan terwujud setelah kerja keras
kalian
selama ini. Dengan kepercayaan yang lebih, menambah juga semangat dalam diri sendiri
. Seperti
kita ketahui bersama bahw
a b
arang siapa bersungguh
-
sungguh, maka dia akan mendapatkan
kesuksesan.
Seperti
sebelumnya
d
ituliskan bahwa kalian telah menjumpai banyak materi baru di SM
A
.
Begitu juga pada pelajaran bahasa Indonesia, yaitu
kalian telah menjumpai materi
teks anekdot
.
Masihkah kalian ingat, apakah teks anekdot? Ya, benar,
teks anekdot ialah cerita singkat yang
menarik, lucu, dan mengesankan
. Apakah hanya sebatas itu
?
TIDAK! ada nilai
-
nilai yang hendak
disampaikan dibalik cerita lucunya atau dapat dikatakan ada makna yan
g tersirat dalam teks
anekdot. Seperti yang sudah kalian pelajari seb
elum
nya, yaitu m
engevaluasi makna teks
anekdot. Hal itu merupakan ciri khusus dari teks anekdot, yaitu sindiran di balik cerita lucunya
terdapat nilai
-
nilai atau makna yang tersirat
.
Sete
lah makna yang tersirat kalian pahami benar
-
benar, pembahasan teks anekdot kali ini tentang struktur dan kebahasaannya. Sudah siap
kalian? pasti siap!
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
Supaya belajar kalian dapat bermakna maka yang perlu kalian lakukan
,
yaitu:
1.
Pastikan kalian mengerti target kompetensi yang akan dicapai
2.
Mulailah dengan membaca materi
3.
Kerjakan soal latihannya
4.
Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada
bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor ya
ng kalian peroleh
5.
Jika skor masih
di
bawah
70, cobalah baca kembali materinya, usahakan jangan
mengerjakan ulang soal yang salah sebelum kalian membaca ulang materinya
6.
Jika skor kalian sudah minimal tujuh puluh, kalian bisa melanjutkan ke pembelajaran
beri
kutnya.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
Cocokkanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban latihan soal/ evaluasi yang terdapat di
bagian
akhir kegiatan pembelajaran dan akhir evaluasi
. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan kalia
n terhadap
materi
.
NILAI =
Konversi tingkat penguasaan:
90
–
100%
= baik sekali
80
–
89
= baik
70
–
79
= cukup
< 70 %
= kurang
E.
Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2
kegiatan
pembelajaran
dan
di dalam
nya
terdapat uraian materi,
contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama
:
Struktur
dalam
teks anekdot
Kedua
:
Kaidah k
ebahasaan dalam teks anekdot
Modul ini
akan
sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian dapat lebih peka memahami keadaan
sekeliling kalian. Kepekaan kalian itu akan dapat digunakan
untuk
menganalisis struktur dan
kebahasaan teks anekdot
.
Jika ada kata
-
kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati
glo
sarium
sebagai gambaran
materi
.
Bagaimana, pasti
kalian
sudah tak sabar
ingin
menganalisis
struktur dan kebahasaan teks anekdot, bukan?
S
elamat belajar dan Tetap Semangat!
Jumlah Skor Perolehan
Jumlah Skor
Maksimum
X
100%
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Struktur Teks Anekdot
A.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan:
Kalian
mampu
menganalisis struktur teks anekdot
dengan kritis dan
semangat
agar
dapat
menghasilkan atau menciptakan
teks anekdo
t yang kreatif, inovatif,
serta
benar
sehingga kalian
dapat
mengirimkan teks anekdot ini ke media dan mendapatkan uang saku tambahan.
B.
Uraian Materi
Benarkah teks anekdot cerita lucu
yang mengandung sindiran
seperti yang disampaikan pada
pendahuluan? Sebelum kalian mempelajari materi ini le
bih lanjut,
kalian perlu ingat kembali materi
pada modul sebelumnya tentang mengevaluasi makna tersirat dalam teks anekdot.
Pada
pembelajaran tersebut kalian sudah mendapatkan pemahaman tentang makna dan fungsi dari teks
anekdot. Teks anekdot berfungsi si
ndiran atau kritikan dengan sajian berbentuk humor atau lelucon.
Sindiran tersebut dapat berkaitan dengan masalah politik, hukum, atau kebiasaan sehari
-
hari.
Lebih
jelasnya, perhatikan contoh
kedua
teks anekdot berikut
.
Teks 1
OBROLAN PARA PRESIDEN DI
DALAM PESAWAT
Karena begitu bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI
-
01. Kali ini
dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur untuk berkeliling dunia.
Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa
yang menjadi kebanggaan
negerinya. Tidak lama Presiden Amerika, Bill Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat
kemudian dia berkata,"Wah kita sedang berada di atas New York!”
Preslden lndonesla (Gus Dur), "
Lho kok
blsa tahu
s
i
h
?"
"I
ni
patung Liberty kepe
gang
!
"lawab Bill Clinton dengan bangganya.
Tidak mau kalah, Presiden Perancls, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar
pesawat.
“
Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Par
i
s
!
" katanya dengan sombongnya.
Gus Dur, "Wah... kok bisa tahu juga?"
"lni menara Eiffel kepegang
!
" sahut presiden Perancis tersebut.
Karena disombong
i
oleh Clinton dan Chirac
,
giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya
keluar pesawat.
"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang
!!!
”teriak Gus Dur.
“
Lho kok
bisa tahu
sih
?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak
bisa melihat.
“ini jam tangan saya hilang...,”jawab Gus Dur kalem.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
Teks II
TAK PUNYA LATAR BELAKANG PRESIDEN
Mantan Presiden AbdurrahmanWahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat
penting pun dia masih sering meluncurkan
joke
-
joke
yang mencerdaskan.
Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat di
-
interview
salah satu
t
elev
isi swasta. "Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan.
Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar Pak
Mahfud.
Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. ”
Pak Mahfud harus bisa. Saya saja
menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden
kok
,” ujar Gus Dur santai.
Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik. "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti
nggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Pak Mahfud.
Perhatikan kembali kedua teks dalam contoh. Kedua teks itu sama
-
sama mengandung lelucon.
Keduanya juga
sama
-
sama mengandung suatu kritik ataupun sindirian. Teks l menyindir kehidupan
di daerah Pasar
Tanah Abang yang tidak lepas dari kasus pencurian
.
Teks ll berupa kritik terhadap
kebijakan perlunya memiliki pengalaman ketika mau menduduki
suatu jabatan. Te
ks y
ang
berkarakteristik seperti itulah yang disebut dengan
teks
anekdot
. Pada umumnya teks anekdot
melibatkan tokoh tertentu yang bersifat fa
k
tual, bahkan orang terkenal. Seperti pada contoh
tersebut, tokoh yang dimaksud adalah almarhum Gus Dur, sebagai m
antan presiden Indonesia dan
tokoh
-
tokoh terkenal lainnya.
1.
Bagian
-
Bagian Struktur Teks Anekdot
Dari hasil baca kalian, apa yang dapat kalian simpulkan dari uraian materi tersebut? Ya, benar. Teks
anekdot itu memiliki alur yang dapat dikatakan
berasal da
ri
peristiwa yang benar
-
benar terjadi
dan
berlatar faktual, begitupula dengan para tokohnya di dalam teks.
Perhatikan sekali kedua teks tersebut, adakah kesamaan antara keduanya dari segi fisiknya? Ya,
kalian benar lagi. Kedua teks tersebut memiliki awal
yang sama, yaitu berisikan tentang gambaran
umum dari teks anekdot.
Teks 1
Karena begitu bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI
-
01. Kali ini dia
mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur untuk berkeliling dunia.
Teks 2
Mantan Presiden AbdurrahmanWahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat
penting pun dia masih sering meluncurkan joke
-
joke yang mencerdaskan.
Pada teks 1, kalian diberitahukan bahwa cerita anekdot berawal dari perjalanan Gus Dur dengan
P
residen Amerika dan Perancis berkeliling dunia
. Perjalanan tersebut merupakan pergantian
suasana Gus Dur yang bosan berkeliling dunia jika seorang diri makanya
ia mengajak kedua presiden
tersebut.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
Adapun pada teks 2, kalian diberitahukan bahwa Gus Dur adalah seseorang yang unik yang selalu
melemparkan candaan
-
candaan yang cerdas.
Akan tetapi
, bagian akhir
kedua teks
ini berbeda. Pada teks 1, akhir cerita disi
mpulkan oleh
pembacanya. Akhir ceritanya dibiarkan mengambang. Berbeda halnya dengan teks 2, akhir cerita
disimpulkan oleh penulisnya
melalui tanggapan tokoh lain.
Teks 1
"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!”teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa ta
hu sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa
melihat.
“ini jam tangan saya hilang...,”jawab Gus Dur kalem.
Teks 2
Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik. "Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak
akan
memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Pak Mahfud.
Dengan demikian, kalian dapat simpulkan pengembangan teks anekdot ini bermacam
-
macam. Akan
tetapi, kalian tidak boleh melupakan bahwa cerita harus tetap koheren, artinya terpadu menjadi
suatu rangkaian cerita.
Coba kalian perhatikan pembahasannya, pada
teks 1 antara bagian awal dan akhir itu sangat
berkaitan, begitupula dengan teks 2. Bagian itu
harus kalian perhatikan. Bagian tersebut memang
bukan inti dari teks anekdot tapi bagian itu merupakan pembuka dan penutup cerita yang koheren
.
Bagaimana, kalia
n sudah pahamkah? Jika belum, tidak apa
-
apa karena ini masih awal pembelajaran
dalam mengenal struktur teks anekdot, masih wajar. Jadi, kalian jangan khawatir, ya? tetap
semangat!
Seperti
dituliskan sebelumnya,
kalian akan diperkenalkan dengan struktur
teks anekdot. Struktur
teks anekdot terdiri atas,
abstrak, orientasi, krisis/ komplikasi, reaksi, dan koda.
(a)
Abstrak,
yaitu bagian awal teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Biasanya
bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ad
a di dalam teks. Abstrak dapat disebut sebagai
tahap pembukaan.
Bagian ini sifatnya opsional.
Contoh:
Teks 1
Karena begitu bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI
-
01. Kali ini dia
mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersam
a Gus Dur untuk berkeliling dunia.
Teks 2
Mantan Presiden AbdurrahmanWahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting dan sangat
penting pun dia masih sering meluncurkan joke
-
joke yang mencerdaskan.
(b)
Orientasi,
yaitu bagian teks yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa
terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
Bagian ini mengarah pada
terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang
menjadi penyebab
timbulnya krisis.
Bagian o
rientasi ini berfungsi untuk membangun teks.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
Contoh:
Teks 1
Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan
negerinya. Tidak lama Presiden Amerika, Bill Clinton mengeluarkan
tangannya dan sesaat
kemudian dia berkata,"Wah kita sedang berada di atas New York!”
Preslden lndonesla (Gus Dur), "Lho kok blsa tahu sih?"
"I
ni
patung Liberty kepegang!"lawab Bill Clinton dengan bangganya.
Tidak mau kalah, Presiden Perancls, Jacques Chir
ac, ikut menjulurkan tangannya keluar pesawat.
“Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Paris!" katanya dengan sombongnya.
Gus Dur, "Wah... kok bisa tahu juga?"
"lni menara Eiffel kepegang!" sahut presiden Perancis tersebut.
Teks 2
Seperti yang di
tuturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat di
-
interview salah satu
televisi
swasta. "Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan.
Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan," ujar
Pak Mahfud.
Kedua peristiwa dari kedua teks tersebut merupakan pemicu bagi timb
ulnya krisis bagi
anekdot selanjutnya.
(c)
Krisis atau Komplikasi,
yaitu bagian teks yang menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi
pada penulis atau orang yang diceritakan.
Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan
atau
kejanggalan
. Dengan kata lain, pada bagian ini adanya kekonyolan yang menggelitik dan
mengundang tawa. Bagian ini merupakan inti dari peristiwa anekdot.
Contoh:
Teks 1
Karena disombongi oleh Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar
pesawat.
"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!”teriak Gus Dur.
“Lho kok bisa tahu sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan ng
gak bisa
melihat.
Teks 2
Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. ”Pak Mahfud harus bisa. Saya
saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,” ujar Gus Dur santai.
(d)
Reaksi,
yaitu bagian teks yang menerangkan
cara penulis atau orang yang diceritakan dalam
menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan
atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat
berupa sikap mencela atau
menertawakan. Bagian ini
sering kali mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga, mencengangkan.
Reaksi dijadikan sebagai bagian yang memberikan penyelesaian masalah lengkap dengan
menggunakan cara yang menarik dan berbeda dari biasanya.
Contoh:
Teks 1
“ini jam tangan saya hilang...,
”jawab Gus Dur kalem.
Teks 2
Jelas saja Pak Mahfud MD pun tidak berkutik.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
Keterangan
jawaban Gus Dur kalem
pada teks 1 dan keterangan tidak berkutik pada teks 2,
merupakan penanda bagian itu merupakan suatu reaksi. Kata
-
kata lainnya yang tergolong
sebagai penanda reaksi, misalnya,
kecewa, marah, kesal, tersenyum kecut, terbahak
-
bahak,
dan lain
-
lain.
(e)
Koda,
yai
tu bagian akhir dari cerita unik tersebut yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang
diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup
pertand
a
berakhirnya cerita.
Di dalamnya
berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita y
ang dipaparkan
sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata
-
kata, seperti
itulah, akhirnya, demikianlah.
Keberadaan koda
bersifat opsional, yaitu boleh ada atau tidak ada pada sebuah teks anekdot.
Contoh:
Teks 1
tidak ada koda atau penutup atau
simpulan.
Teks 2
"Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan,”
kelakar Pak Mahfud.
Pola Penyajian Teks Anekdot
Bagaimana kalian sudah paham sekarang
tentang struktur teks anekdot?
Bagus, kalian memang
cerdas! Selanjutnya, kalian telah membaca dan menganalisis struktur teks anekdot, kalian pasti juga
merasakan kalau teks anekdot ini penyajiannya seperti cerita singkat atau narasi. Kalian benar, teks
an
ekdot ini sama seperti teks narasi, yang di dalamnya terdapat tokoh, alur dan latar. Begitupula
penyajian, ada yang berbentuk dialog atau percakapan, dan ada yang berbentuk narasi. Bahkan,
bentuk penyajian dapat berupa cerita bergambar
. Akan tetapi, inti d
ari penyajian teks anekdot
adalah selalu berupa kalimat langsung.
Dua teks anekdot yang sebelumnya kalian baca merupakan bentuk narasi
. Selanjutnya, kalian akan
cermati teks anekdot dalam bentuk penyajian yang berbeda. Simak strukturnya, apakah sama
denga
n penyajian bentuk teks narasi?
Contoh bentuk dialog:
ANAK ARTIS
Pada suatu hari
di salah satu warung tenda kawasan Kemang.
Devano
, anak
salah satu artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.
Devano
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“
S
emuanya Rp 132.000,00
, Kak.”
Abstrak
Orientasi
Krisis/ Komplikasi
Reaksi
Koda
Struktur Teks Anekdot
1
2
3
4
5
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
Devano
yang
m
emang
ngga
punya uang lima puluh ribu
an
lan
g
sung
s
aja menyodorkan
dua lembar
seratus ribu
.
Pelayan
:
“Ini
kak
, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja buat keluarga
kamu
.”
Pelayan
merasa senang karena menerima
enam
puluh
delapan
ribu rupiah dan langsung berterima
kasih kepada
Devano
.
Setelah beberap
a jam kemudian
,
Keisha
yang juga anak artis terkenal
memanggil pelayan untuk
meminta nota pembayaran.
Keisya
:
“Berapa semuanya?”
Pe
layan
:
“
Semuanya Rp 127.000,00, Kak.”
Keisya
menyodorkan
tiga lembar lima puluh ribu.
Pelayan
:
“Ini
kak
, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja
tip
untuk kamu
.”
Pelayan l
angsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih ban
yak ke
Keisya
.
Setelah beberapa jam
Soimah pun memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran
Soimah
:
“Berapa?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 145.000.”
Soimah
menyodorkan
tiga lembar lima puluh ribu dan menunggu
beberapa menit, kemudian..
Soimah
:
”Loh, mana uang kembalian saya?’
Pelayan
:
”Ah
, Kakak
, masa uang
lima ribu
rupiah
s
aja
dikembalikan
. Tadi
Devano dan Keisya
kembaliannya
enam
puluh
delapan
ribu rupiah
dan
dua puluh tiga
ribu
s
aja diberikan
ke saya, masa
kakak yang artis terkenal, lima
ri
bu
s
aja minta
dikembalikan
?”
So
imah
: “Tunggu dulu
kamu
tahu siapa
Devano
dan
Keisya
?”
Pelayan
dengan cekatan menjawab:
”Yah tah
u, Kak
!
Devano dan Keisya anak artis terkenal.”
Soimah
:
”Pintar kamu, tahu mereka anak
artis
. Nah sedangkan saya
,
kan anak
penjual ikan
!!
Sekarang, mana kembalian saya?”
Pelayan
:
“!%$%?”
Setelah kalian membaca teks anekdot tersebut, apakah strukturnya masih sama dengan struktur
teks anekdot yang kalian ketahui sebelumnya?
Kalau kalian belum menemukan atau belum yakin, ba
calah sekali lagi dan amati!
Bentuk penyajian berikutnya adalah bentuk cerita bergambar, kalian simak ya!
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
Bentuk cerita bergambar
Nasruddin Hoja
–
Konsisten
Sumber: https://qomiku.wordpress.com/
Bagaimana, kalian temukan struktur yang samakah dalam bentuk cerita bergambar ini?
C.
Rangkuman
Materi
1.
T
eks anekdot ialah cerita singkat yang menarik, lucu, dan mengesankan
.
2.
Teks anekdot bukan hanya sekadar cerita
lucu, melainkan terdapat nilai
-
nilai atau makna
dibalik cerita lucunya.
3.
Teks anekdot biasanya mengenai orang penting atau terkenal
4.
Teks anekdot selain berdasarkan kejadian yang sebenarnya juga merupakan cerita
rekaan
.
5.
T
ujuan utama teks anekdot tidak ha
nya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk
mengungkapkan suatu kebenaran yang di dalamnya ada sindiran secara tidak langsung.
6.
Artinya, t
eks anekdot bukanlah sekadar hanya lelucon semata
.
7.
Struktur teks anekdot terdiri atas abstrak, orientasi, krisis, reaksi
, dan koda
8.
T
eks anekdot ini sama seperti teks narasi, yang di dalamnya terdapat tokoh, alur dan latar.
9.
Penyajian teks anekdot berbagai macam, selain berbentuk teks narasi, dapat juga
berbentuk dialog dan cerita bergambar.
10.
Hal utama dalam penyajian teks ane
kdot selalu menggunakan kalimat langsung.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
D.
Tugas
Isilah tabel berikut dengan memberikan tanda cek (√)!
No
Pernyataan
Struktur Teks Anekdot
Abstrak
Orientasi
Krisis/Komplikasi
Reaksi
Koda
1.
Menanyakan berapa umur Nasrudin.
2.
Nasrudin menjawab
umurnya 40
tahun.
3.
Yang bertanya tidak percaya kepada
Nasrudin karena beberapa tahun
yang lalu ia menanyakan hal yang
sama dan Nasrudin menjawab yang
sama pula.
4.
Nasrudin menyampaikan alasannya
karena ia orang yang konsisten.
5.
Yang
bertanya hanya bisa
menggaruk
-
garuk kepala.
E.
Latihan Soal
Cermati teks
anekdot “Anak Artis
”
dan isilah tabel
berikut!
STRUKTUR TEKS
ANEKDOT
ISI
Abstrak
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------
Orientasi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------
Krisis
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Reaksi
-----------------------------------------------------
----------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Koda
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------
Perhatikan ilustrasi berikut!
https://pic.idokeren.com/2020/05/gambar
-
corona
-
kartun.html
Berdasarkan ilustrasi tersebut,
simpulan apa yang dapat kalian tangkap sehingga dapat
menentukan tema yang akan dikembangkan untuk menulis teks anekdot ilustrasi ini!
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
T
entukan hal apa
saja yang akan
kalian sa
mpaikan pada setiap bagian dalam struktur
teks anekdot!
(boleh berbentuk kerangka saja)
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________
__________________
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________
________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________
____________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
________
__________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
__________________________________
____________________
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
Pembahasan latihan soal pembelajaran 1
STRUKTUR TEKS
ANEKDOT
ISI
Abstrak
Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Kemang.
Orientasi
Devano, anak salah satu artis terkenal memanggil
pelayan untuk meminta nota
pembayaran.
Devano
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 132.000,00, Kak.”
Devano yang memang
ngga
punya uang lima puluh ribuan langsung saja
menyodorkan dua lembar seratus ribu.
Pelayan
: “Ini kak, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja buat keluarga kamu.”
Pelayan merasa senang karena menerima enam puluh delapan ribu rupiah dan
langsung berterima kasih kepada Devano.
Setelah beberapa jam kemudian, Keisha yang juga anak artis terkenal
memanggil pelayan unt
uk meminta nota pembayaran.
Keisya
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 127.000,00, Kak.”
Keisya menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu.
Pelayan
:
“Ini kak, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja
tip
untuk kamu.”
Pelayan langsung mema
sukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima
kasih banyak ke Keisya.
Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan untuk meminta nota
pembayaran
Soimah
:“Berapa?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp
145.000.”
Krisis
Soimah menyodorkan tiga lembar lima puluh
ribu dan menunggu beberapa
menit, kemudian..
Soimah
:
”Loh, mana uang kembalian saya?’
Pelayan
:
”Ah, Kakak, masa uang lima ribu rupiah saja dikembalikan. Tadi
Devano dan Keisya kembaliannya enam puluh delapan ribu rupiah
dan dua puluh tiga ribu saja
diberikan ke saya, masa kakak yang artis
terkenal, lima ribu saja minta dikembalikan?”
Soimah
: “Tunggu dulu kamu tahu siapa Devano dan Keisya?”
Reaksi
Pelayan dengan cekatan menjawab:
”Yah tahu, Kak! Devano dan Keisya anak artis terkenal.”
Soimah
:
”Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah sedangkan saya, kan anak
penjual ikan!! Sekarang, mana kembalian saya?”
Koda
Pelayan
:
“!%$%?”
Rubrik Pedoman Penskoran
Keterangan
Skor
Jawaban lengkap
dan semuanya benar dan sesuai dengan kunci
2
Jawaban
kurang lengkap
dan hanya beberapa kalimat yang sesuai
kunci.
1
Jawaban salah
0
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
F.
Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No.
PERNYATAAN
PENILAIAN
Ya
Tidak
1
Saya sangat senang belajar
tentang
struktur teks anekdot
2
Penjelasan materi
tentang struktur teks anekdot
pada
modul ini
bagi saya sangat jelas.
3.
Saya
memahami
tentang struktur teks anekdot
.
4.
Saya
mampu
menentukan
bagian struktur teks anekdot
.
5.
Saya
mampu
m
emahami
teks anekdot dengan berbagai bentuk
penyajian
.
6.
Saya dapat m
enyelesaikan latihan/ tugas dengan semangat
.
7.
Latihan
soal
yang diberikan sangat membantu
k
ejelasan saya dalam
me
nganalisis struktur teks anekdot
.
8.
Bahasa yang digunakan dalam modul ini sangat
k
omunikatif
.
9.
Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan pada modul tentang
struktur teks anekdot
sangat bermanfaat bagi kehidupan saya
.
10.
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari belajar
tentang
struktur
teks anekdot.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
K
EGIATAN PEMBELAJARAN 2
Kebahasaan Teks Anekdot
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan:
Kalian mampu menganalisis
kebahasaan
teks anekdot dengan kritis dan semangat agar dapat
menciptakan teks anekdot
yang selain strukturnya sesuai, juga kebahasaanya baik dan benar serta
disajikan secara
kreatif
dan
inovatif sehingga kalian dapat
menjadi penulis teks anekdot yang andal.
B.
Uraian Materi
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1,
sudahkah kalian
benar
-
benar memahami struktur
teks anekdot
tanpa melihat
contekan?
Keren, kalian h
ebat
. Kalian bisa memahami struktur teks
anekdot tanpa melihat catatan.
Kegiatan pembelajaran 2 i
ni, kalian tetap akan menganalisis teks anekdot tetapi menganalisis teks
anekdotnya berdasarkan unsur kebahasaan. Sama seperti kegiatan pembelajaran sebelumnya, kalian
diberikan teks anekdot dan contoh hasil analisisnya.
Berdasarkan hal tersebut, kalian
diharapkan mampu menganalisis teks anekdot berdasarkan unsur
kebahasaannya serta dapat menyebutkan unsur kebahasaannya serta memahami penjelasannya
berdasarkan pemahaman kalian sendiri.
Sebelum kalian menganalisis kebahasaan teks anekot, simaklah teks ane
kdot berikut:
Tidak Terlalu Dalam
Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim
di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu.
Keadaan ini
selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok.Tapi kita tahu
menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si
hakim sendiri.
Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisi
nya dengan tahi sapi hingga hampir penuh.
Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya.
Gentong itu
dibawanya ke hadapan Pak Hakim. Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu
untuk membubuhi tanda tangan
pada perjanjian Nasrudin.
Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu
sebagai ganti tanda tangan Tuan?”
Hakim tersenyum lebar.“Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.”
Ia
mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!”
“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam
!
”
Dan berlalulah Nasrudin.
sumber:
https://kalam.sindonews.com/berita/764576/72/jangan
-
terlalu
-
dalam
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
1.
Unsur Kebahasaan Teks Anekdot
Bagaimana kalian sudah membaca teks anekdot “Tidak Terlalu Dalam”? bagus. Pasti kalian juga
sudah dapat menemukan unsur kebahasaan yang paling kentara dalam teks tersebut. Benar sekali,
kalimat langsung
.
Kemudian, apa lagi ya
ng kalian temukan? nama
-
nama tokoh atau
tokoh yang
disamarkan
, seperti, presiden, jaksa, menteri, hakim, dan lain
-
lain. Unsur kebahasaan lainnya, yaitu
keterangan waktu,
kata kiasan,
kalim
a
t
sindiran,
konjungsi penjelas, kata kerja material, kata kerja
men
tal,
konjungsi sebab akibat, kalimat imperatif, kalimat seru,
dan konjungsi temporal
, dan
kalimat
retoris
.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa cermati pembahasan unsur kebahasaan teks anekdot, yakni:
a)
Kalimat Langsung
Banyak menggunakan kalimat langsung yang
bervariasi dengan kalimat
-
kalimat tidak langsung.
Kalimat
-
kalimat langsung merupakan petikan dari dialog para tokohnya, sedangkan kalimat
tidak langsung merupakan bentuk penceritaan kembali dialog seorang tokoh. Bahkan tidak
sedikit anekdot
yang semuanya b
erupa dalog yang menggunakan kalimat
-
kalimat langsung.
Contoh:
Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong
mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?”
Hakim tersenyum lebar.“Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.”
Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!”
“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam.”
b)
Penggunaan Nama Tokoh Utama atau Orang Ketiga Tunggal
Penggunaan ini dapat disebutkan secara langsung
nama tokoh faktualnya, seperti
Gus Dur
atau
tokoh yang disamarkan, seperti
hakim, presiden, jaksa, atau tokoh
-
tokoh masyarakat lainnya.
Contoh:
Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim u
ntuk mengurus suatu perjanjian.
Tokoh: Nasrudin dan haki
m.
c)
Keterangan Waktu
Keterangan waktu, misalnya
kemarin, sore ini, suatu hari, ketika itu.
Contoh:
Telah berulang kali
Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian.
Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk
menandatangani perjanjian
itu.
Saat itu juga
Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda
tangan pada perjanjian Nasrudin.
Keterangan waktu: telah berulang kali.
d)
Kata Kiasan
Kata kiasan atau konotasi adalah kata yang tidak
memiliki makna sebenarnya. Kata ini dapat
be
rupa ungkapan atau peribahasa.
Contoh:
Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta
disogok
.Tapi kita tahu
menyogok
itu diharamkan.
Kata
disogok
atau
menyogok
merupakan
kata kiasan dalam teks anekdot ini.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
e)
Kalimat Sindiran
Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau
antonim.
Contoh:
Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan,
apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong
mentega itu seb
agai ganti tanda tangan Tuan?”
“Yah,” jawab Nasrudin,
“Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam
!
”
Kalimat sindiran:
“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam.”
f)
Konjungsi Penjelas
Konjungsi penjelas atau penerang, seperti
bahwa.
Hal ini karena berkaitan dengan pengubahan
dialog dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung.
Contoh:
Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan
bahwa
si hakim minta disogok.
g)
Kata Ker
ja Material
Kata kerja material adalah kata yang menunjukkan suatu aktivitas
yang dapat dilihat oleh panca
indera
. Hal ini terkait dengan tindakan tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa
ataupun kegiatan.
Contoh:
Telah berulang kali Nasrudin
mendatangi
seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian.
Nasrudin
menyiapkan
sebuah gentong.
Gentong itu
diisinya
dengan tahi sapi hingga hampir penuh.
Kemudian di atasnya, Nasrudin
mengoleskan
mentega beberapa sentimeter tebalnya.
Gentong itu
dibawany
a
ke hadapan Pak Hakim.
Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk
membubuhi
tanda
tangan pada perjanjian Nasrudin.
Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim
mengambil
gentong
mentega itu sebagai ganti tanda tang
an Tuan?”
Ia
mencuil
sedikit mentega dan
mencicipinya
. “Wah, enak benar mentega ini!”
Kata kerja material:
mendatangi, menyiapkan, diisinya, mengoleskan, dibawanya, membubuhi,
mengambil, mencuil dan mencicipinya.
h)
Kata Kerja Mental
Kata kerja mental
adalah kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
seorang tokoh.
Contoh:
Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin
menyimpulkan
bahwa si hakim minta
disogok.
Maka Nasrudin
memutuskan
untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri.
Kata kerja mental : menyimpulkan dan memutuskan.
i)
Konjungsi Sebab Akibat
Konjungsi sebab akibat merupakan kata penghubung yang menyatakan sebab akibat, seperti,
demikian, oleh karena itu
,
maka,
dan
sehingga
.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
Contoh:
Keadaan ini selalu berulang
sehingga
Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta
disogok.
Maka
Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri.
j)
Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang bersifat atau memberi perintah atau dapat juga berupa
peringatan, laranga
n.
Contoh:
Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri,
jangan terlalu dalam!”
k)
Kalimat Seru
Kalimat seru biasanya ditandai dengan tanda seru, yang bersifat untuk menegaskan atau
sebagai ungkapan rasa seseorang.
Contoh:
“Wah, enak benar mentega
ini!”
l)
Konjungsi Temporal
Konjungsi ini bermakna kronologis (temporal), seperti,
akhirnya, selanjutnya, kemudian, lalu
Contoh:
Kemudian di atasnya
, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya. Gentong
itu dibawanya ke hadapan Pak Hakim.
m)
Kalimat Retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh:
Nasrudin kemudian bertanya,
“Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega
itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?”
Kalimat retoris di sini dapat ju
ga sebagai kalimat yang mengandung sindiran.
Demikian unsur kebahasaan dalam teks anekdot. Mungkin di antara kalian ada yang hendak
bertanya, apakah semua unsur kebahasaan dalam setiap teks anekdot itu harus selalu ada?
Tidak! unsur kebahasaan dalam teks
anekdot terkadang ada yang tidak ada disesuaikan dengan
teksnya. Akan tetapi, secara garis besar unsur kebahasaan yang dijelaskan biasanya terdapat di
dalam sebuah teks anekdot.
Bagaimana, sudah paham kalian? Bagus, kalian memang cerdas dan hebat!
2.
Penciptaan Teks Anekdot
Bagian ini adalah bagian terakhir dari pembahasan struktur dan kebahasaan teks anekdot. Pada
akhirnya kalian dharapkan dapat menciptakan sebuah teks anekdot yang bagus baik struktur,
maupun kebahasaannya. Kalian sudah pernah berlati
h menulis teks anekdot, bukan? Ya, benar
kalian sebelumnya pada kegiatan pembelajaran 1 sudah berlatih menulis teks anedot
atau
Menyusun kerangka teks anekdot. Akan
tetapi
,
kalian baru memperhatikan strukturnya saja
atau menyusun kerangkanya saja.
Sekarang, kalian harus
mulai mempraktikkan secara utuh dan
perhatikan struktur dan kebahasaannya
. Sudah siap, kan?
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
Langkah
-
Langkah Penyusunan Teks Anekdot
1.
Tentukanlah topik.
Kalian sudah menentukan topik
ketika di pembelajaran 1.
Masih ingatkan, kalian
?
2.
Tentukan kritik yang ingin disajikan
3.
Rancang humornya.
4.
Tentukan tokoh yang terkait, sesuai dengan masalahnya. Tokoh yang dimaksud pada
umumnya bersifat faktual.
5.
Rinci peristiwa ke dalam alur dan struktur anekdot yang meliputi
abstrak, orientasi, krisis,
reaksi,
dan
koda.
6.
Kembangkan
kerangka anekdot menjadi sebuah cerita utuh dengan memperhatikan unsur
kebahasaannya.
7.
Lakukan penyuntingan.
menentukan
topik
menentukan
kritik
menentukan
humor dan
tokoh
menyusun
kerangka
mengembangka
n kerangka
menyunting
Langkah
-
Langkah
Menyusun
Teks Anekdot
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
C.
Rangkuman Materi
1.
U
nsur kebahasaan yang paling kentara dalam teks
anekdot adalah
kalimat langsung.
2.
Selain itu, ada
nama
-
nama tokoh atau tokoh yang disamarkan, seperti, presiden, jaksa,
menteri, hakim, dan lain
-
lain.
3.
Unsur kebahasaan lainnya, yaitu keterangan waktu, kata
kiasan, kalimat sindiran, konjungsi
penjelas, kata kerja material, kata kerja mental, konjungsi sebab akibat, kalimat imperatif,
kalimat seru, dan konjungsi temporal, dan kalimat retoris.
4.
Kalimat retoris di sini dapat juga sebagai kalimat yang mengandung
sindiran.
5.
Unsur kebahasaan teks anekdot yang tertera bersifat penyesuaian, artinya tergantung teks
anekdotnya.
H
arus selalu ada? Tidak! unsur kebahasaan dalam teks anekdot terkadang ada
yang tidak ada disesuaikan dengan teksnya. Akan tetapi, secara garis b
esar unsur
kebahasaan yang dijelaskan biasanya terdapat di dalam sebuah teks anekdot.
6.
Dalam penyusunan teks anekdot, yang harus diperhatikan, yaitu (a) tentukan
topiknya, (b)
tentukan kritik yang akan disajikan, (c) rancang bagian humornya, (d) tentukan to
kohnya,
(e) rinci peristiwa dengan struktur teks anekdot, (f) kembangkan kerangka, dan (g) lakukan
penyuntingan.
D.
Tugas
Bacalah kembali kedua teks anekdot pada kegiatan pembelajaran 1, yaitu “
Obrolan Para Presiden
Di Dalam Pesawat
” dan “
Tak Punya
Latar Belakang Presiden
” kemudian identifikasikanlah unsur
kebahasaannya dan isilah tabel berikut dengan memberikan tanda cek (√)!
No.
Unsur Kebahasaan
Teks 1
Teks 2
1.
Kalimat Langsung
2.
Penggunaan Nama Tokoh Utama atau Orang Ketiga Tunggal
3.
Keterangan Waktu
4.
Kata Kiasan
5.
Kalimat Sindiran
6.
Konjungsi Penjelas
7.
Kata Kerja Material
8.
Kata Kerja Mental
9.
Konjungsi Sebab Akibat
10.
Kalimat Imperatif
11.
Kalimat Seru
12.
Konjungsi Temporal
13.
Kalimat Retoris
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
E.
Latihan Soal
Cermati
kembali teks anekdot “Anak Artis dan analisis unsur kebahasaannya!
No.
Unsur Kebahasaan
Keterangan/Penjelasannya
1.
Kalimat Langsung
Devano
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 132.000,00, Kak.”
Pelayan
:
“Ini kak, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja buat keluarga kamu.”
Keisya
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 127.000,00, Kak.”
Pelayan
:
“Ini kak, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja tip untuk kamu.”
Soimah
:
“Berapa?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 145.000.”
Soimah
:
”Loh, mana uang kembalian saya?’
Pelayan
:
”Ah, Kakak, masa uang lima ribu rupiah saja
dikembalikan. Tadi Devano dan Keisya kembaliannya
enam puluh delapan ribu rupiah dan dua puluh tiga
ribu
saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis
terkenal, lima ribu saja minta dikembalikan?”
Soimah
: “Tunggu dulu kamu tahu siapa Devano dan Keisya?”
Pelayan dengan cekatan menjawab:
”Yah tahu, Kak! Devano dan Keisya anak artis terkenal.”
Soimah
:
”Pintar
kamu, tahu mereka anak artis. Nah sedangkan
saya, kan anak penjual ikan!! Sekarang, mana
kembalian saya?”
Pelayan
:
“!%$%?”
2
Penggunaan Nama
Tokoh Utama atau
Orang Ketiga Tunggal
Devano, Keisya, dan Soimah
3.
Keterangan Waktu
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
4.
Kata Kiasan
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------
5.
Kalimat Sindiran
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------
---------------------------
6.
Konjungsi Penjelas
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------
-----------------------------------------------
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
26
7.
Kata Kerja Material
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
8.
Kata Kerja Mental
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
---------------
9.
Konjungsi Sebab
Akibat
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
10
.
Kalimat Imperatif
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
----------------
11.
Kalimat Seru
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
12
.
Konjungsi Temporal
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
-----------------
13.
Kalimat Retoris
------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------
-----------------------------------
Silakan kalian cermati
kembali
ilustrasi berikut
dan isilah kolomnya sesuai pertanyaan
!
https://pic.idokeren.com/2020/05/gambar
-
corona
-
kartun.html
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
27
1.
Tuliskan topiknya!
__________________________________________________________________________________________________________
2.
Tentukan bahan kritiknya!
T
okoh “ibu” tidak pernah memasak
, tetapi
wabah ini
membuat
para ibu wajib memasak dan
harus bisa memasak.
3.
Tentukan humor/leluconnya!
__________________________________________________________________________________________________________
4.
Tentukan tokohnya!
Ayah, ibu
,
dan anak
5.
Tentukan Str
ukturnya
Abstrak
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
_____
Orientasi
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________
______________________
Krisis/
Komplikasi
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________
________________________________________________
Reaksi
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
_____
Kosa
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________
_________________
6.
Pengembangannya
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________
__________________
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
28
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________
________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
______________________________________________________________________
____________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
________
__________________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
____________________________________________________
______________________________________________________
__________________________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________________
__________
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
29
Pembahasan lat
ihan soal
pembelajaran 2
No.
Unsur Kebahasaan
Keterangan/Penjelasannya
1.
Kalimat Langsung
Devano
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 132.000,00, Kak.”
Pelayan
:
“Ini kak, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja buat keluarga kamu.”
Keisya
:
“Berapa semuanya?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 127.000,00, Kak.”
Pelayan
:
“Ini kak, kembaliannya.”
Devano
:
“Sudah... simpan saja tip untuk kamu.”
Soimah
:
“Berapa?”
Pelayan
:
“Semuanya Rp 1
45.000.”
Soimah
:
”Loh, mana uang kembalian saya?’
Pelayan
:
”Ah, Kakak, masa uang lima ribu rupiah saja
dikembalikan.
Tadi
Devano
dan
Keisya
kembaliannya enam puluh delapan ribu rupiah dan
dua puluh tiga ribu saja diberikan ke saya, masa
kakak yang art
is terkenal, lima ribu saja minta
dikembalikan?”
Soimah
: “Tunggu dulu kamu tahu siapa Devano dan Keisya?”
Pelayan dengan cekatan menjawab:
”Yah tahu, Kak! Devano dan Keisya anak artis terkenal.”
Soimah
:
”Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah
sedangkan
saya, kan anak penjual ikan!! Sekarang,
mana kembalian saya?”
Pelayan
:
“!%$%?”
2
Penggunaan Nama
Tokoh Utama atau
Orang Ketiga
Tunggal
Devano, Keisya, dan Soimah
3.
Keterangan Waktu
Pada suatu hari
di salah satu warung tenda kawasan Kemang.
4.
Kata
Kiasan
simpan saja
tip
untuk kamu
5.
Kalimat Sindiran
Ah, Kakak, masa uang lima ribu rupiah saja dikembalikan. Tadi
Devano dan Keisya kembaliannya enam puluh delapan ribu
rupiah dan dua puluh tiga ribu saja diberikan ke saya, masa
kakak yang artis
terkenal, lima ribu saja minta dikembalikan?”
Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah sedangkan saya, kan
anak penjual ikan!!
6.
Konjungsi Penjelas
-
7.
Kata Kerja
Material
Devano, anak salah satu artis terkenal
memanggil
pelayan
untuk
meminta
nota
pembayaran.
Devano yang memang
ngga
punya uang lima puluh ribuan
langsung saja
menyodorka
n dua lembar seratus ribu.
Pelayan merasa senang karena
menerima
enam puluh delapan
ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Devano.
Pelayan langsung
memasukkan
kembalian itu ke kantongnya
dan berterima kasih banyak ke Keisya.
8.
Kata Kerja Mental
Soimah menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu dan
menunggu
beberapa menit, kemudian.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
30
9.
Konjungsi Sebab
Akibat
Pelayan merasa senang
karena
menerima enam puluh delapan
ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Devano.
10.
Kalimat Imperatif
-
11.
Kalimat Seru
”Yah tahu, Kak!
Devano dan Keisya anak artis terkenal.”
”Pintar kamu, tahu mereka anak artis.
Nah sedangkan saya, kan
anak
penjual ikan!!
12.
Konjungsi
Temporal
Setelah beberapa jam kemudian,
Soimah menyodorkan tiga lembar lima puluh ribu dan
menunggu beberapa menit,
kemudian...
13.
Kalimat Retoris
Sekarang, mana kembalian saya?”
Rubrik Pedoman Penskoran
Keterangan
Skor
Jawaban lengkap,
menjelaskan secara rinci dan detail atau
secara garis besar
saja,
tetapi terjawab semua.
2
Jawaban kurang lengkap,
hanya beberapa bagian saja yang
benar
1
Jawaban salah
0
F.
Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No.
PERNYATAAN
PENILAIAN
Ya
Tidak
1
Saya sangat senang belajar tentang
kebahasaan teks anekdot.
2
Penjelasan materi
tentang
kebahasaan teks anekdot
pada
modul
i
ni bagi saya sangat jelas.
3.
Saya
mampu
memahami
unsur kebahasaan dalam teks
anekdot
.
4.
Saya
mam
pu
menganalisis unsur kebahasaan dalam teks
anekdot
.
5.
S
aya
mampu
menciptakan/ menulis teks anekdot dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan
teks anekdot.
6.
Saya dapat m
enyelesaikan latihan/ tugas dengan semangat.
7.
Latihan
soal
yang diberikan sangat membantu
k
ejelasan saya
dalam
memahami isi yang terkandung dalam hikayat
.
8.
Bahasa yang digunakan dalam modul ini sangat
k
omunikatif
.
9.
Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan pada modul
tentang
kebahasaan teks anekdot
sangat bermanfaat bagi
kehidupan saya.
10.
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari belajar
tentang
kebahasaan teks anekdot.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
31
EVALUASI
Berilah tanda silang (X) pada
jawaban yang kalian anggap benar
!
1.
Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot, yaitu ....
A.
krisis
-
reaksi
-
koda
B.
orientasi
-
krisis
-
koda
C.
abstraksi
-
krisis
-
koda
D.
orientasi
-
krisis
-
reaksi
E.
abstrak
-
orientasi
-
krisis
2.
Cermati
kutipan berikut
!
Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya
keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.Tetapi kemudian badai ganas
menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapal
nya selamat setelah dia membuang
semua muatannya dengan bersusah payah. Kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia
seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada
keluarganya.“Bagaimana kalau istri dan anakku yang k
ubuang? Apakah saya akan memperoleh
ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum
-
senyum
memikirkan istri dan anaknya.
Kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah...
A.
Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang
tenang dan damai
B.
“Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”
C.
Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam.
D.
Badailah yang membuatnya ulung
, Pikirannya kembali kepada keluarganya
E.
Si pelaut tersenyu
m
-
senyum memikirkan istri dan anaknya.
3.
Cermati teks berikut!
Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “Biopori itu bisa dijadikan sebagai
salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya.
“Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto.
Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi”.
Tiba
-
tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak
bioporinya,
tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat
sering banjir”.
Mendengar itu semua anak dan
b
u guru tertawa.
Kalimat yang menunjukkan
krisis
adalah...
A.
Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas.
B.
“Biopori
itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya.
C.
Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah
D.
”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya,
“
E.
Mendengar itu semua anak dan Bu guru tert
awa.
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
32
4.
Cermati kalimat
-
kalimat berikut!
(1)
Bu guru pun tersenyum
(2)
Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita? Tanya Bu
guru di depan kelas.
(3)
Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek
(4)
Tidak lama kemudian seorang anak me
njawab dengan lantang
(5)
Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.
(6)
Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.
Susunlah anekdot berikut ini sesuai dengan strukturnya!
A.
(1)
–
(2)
–
(3)
–
(4)
–
(5)
–
(6)
B.
(1)
–
(2)
–
(4)
–
(5)
–
(3)
–
(6)
C.
(2)
–
(4)
–
(5)
–
(3)
–
(6)
–
(1)
D.
(2)
–
(4)
–
(
5
)
–
(
6
)
–
(
3
)
–
(
1
)
E.
(3)
–
(2)
–
(1)
–
(4)
–
(5)
–
(6)
5.
Cermati teks anekdot berikut!
Seorang ayah mengajari anaknya berenang.
“Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.
“Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak”, jawab ayahnya.
Sang anak gembira.
Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih sementara sang anak tam
pak
gembira. “Terimakasih
,
Y
ah, akhirnya
A
yah dapat mengajari gaya berenang yang paling aku
kuasai, tapi kenapa ayah bersedih?” tanyanya.
“Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!”
Kalimat manakah yang menunjukkan orientasi?
A.
Yang kamu kuasai itu gaya batu,
Nak
B.
Seorang ayah mengajari anaknya berenang
C.
Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak
D.
Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.
E.
Terimakasih, Yah, akhirnya Ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai
6.
Cermati
kalimat
-
kalimat
berikut
!
Sebelum memilih jurusan, setiap
peserta didik
diwawancarai untuk menjaring data. wawancara
berlangsung selama 10 menit.
Guru
:
Aini!
Aini
:
ya, Pak
Guru
:
S
ilakan duduk. Bapakmu buruh, ya?
Aini
:
kok tahu, Pak
Guru
:
P
ipimu
berstempel
tikar
Aini
:
Maksud Bapak apa, ya?
Guru
:
Tersenyum sambal menunjuk tanda bangun tidur di pipi Aini.
Unsur yang tidak terdapat dalam teks tersebut adalah ....
A.
lucu
B.
bermakna
C.
menyindir
D.
menggurui
E.
ber
struktur
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
33
7.
Cermati
kutipa
n
berikut
untuk menjawab soal no. 7 s.d. 10
!
Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi.“Apakah benar,”
teriak Jaksa, “Bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolah
-
olah tidak mendengar pertanyaan.“Bukankah benar bahwa
Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi.
Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab
pertanyaan Jaksa
!
”
“Oh, maaf
!
”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan
Anda.”
K
alimat yang menggunakan
keterangan
waktu pada teks anekdot
tersebut
adalah ....
A.
Hakim
berkata
agar saksi menjawab
pertanyaan Jaks
a.
B.
Saksi
terkejut
karena ia mengira jaksa tidak bicara kepadanya.
C.
Saksi menatap keluar jendela seolah
-
olah tidak mendengar pertanyaan
.
D.
Bahwa i
a menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini
.
E.
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum
menyerang saksi
.
8.
Kalimat yang menunjukkan kalimat seru adalah ....
A.
“Apakah benar,” teriak Jaksa,
B.
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa
.
C.
“Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”
D.
“Oh, maaf
!
”Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim
.
E.
“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar?”
9.
Kalimat yang menujukkan kalimat imperatif?
A.
“Apakah benar,” teriak Jaksa,
B.
“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa
!”
C.
“Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”
D.
“Oh, maaf! ”Saksi terkejut sambil
berkata kepada hakim.
E.
“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar?”
10.
Kalimat yang menujukkan
kata kerja
mental adalah ....
A.
terkejut
B.
berteriak
C.
berbicara
D.
menyerang
E.
mendengar
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
34
KUNCI JAWABAN
No.
Kunci
Jawaban
1.
D
2.
A
3.
C
4.
C
5.
D
6.
D
7.
E
8.
D
9.
B
10.
A
Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot_Modul Bahasa Indonesia_Kelas X_
KD 3.
6
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
35
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, Engkos. 2016.
Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib
. Jakarta:
Erlangga.
Kosasih, Engkos dan Endang Kurniawan. 2019.
22 Jenis Teks dan
Strategi Pembelajarannya di SMA
-
MA/SMK.
Bandung: Yrama Widya.
Suherli, dkk. 2018.
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
. Jakarta:Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Dari internet
https://qomiku.wordpress.com/
https://pic.idokeren.com/2020/05/gambar
-
corona
-
kartun.html
https://kalam.sindonews.com/berita/764576/72/jangan
-
terlalu
-
dalam