Halaman
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
ii
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
SEJARAH INDONESIA
KELAS
XI
PENYUSUN
Anik Sulistiyowati, M.Pd
SMA Negeri 1 Tuban
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iii
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
................................
...........
ii
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
................................
.........
iii
GLOSARIUM
................................
................................
................................
................................
.......
iv
PETA KONSEP
................................
................................
................................
................................
....
v
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
................................
.
1
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
...........................
1
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
.....................
1
C.
Deskripsi Singkat Materi
................................
................................
................................
.........
2
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
................................
3
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
................................
................
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
................................
................................
................................
.....
4
SIFAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
................................
................................
......
4
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
................................
...............
4
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
..............................
4
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
...............................
21
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
................
21
E.
Latihan S
oal
................................
................................
................................
...............................
21
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
............................
24
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
................................
................................
................................
..
25
RESPON BAN
GSA INDONESIA TERHADAP PENDUDUKAN JEPANG
.........................
25
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
................................
............
2
5
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
...........................
25
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
...............................
34
D.
Latihan Soal
................................
................................
................................
...............................
35
E.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
............................
38
EVALUASI
................................
................................
................................
................................
..........
39
DAFTAR PUSTAKA
................................
................................
................................
........................
44
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iv
GLOSARIUM
1.
Ekonomi perang
:
Kebijakan Jepang yang menegaskan bahwa semua usaha
ekonomi yang utama untuk membantu peperangan
2.
Fujinkai
: Organisasi atau perkumpulan wanita yang juga diberi latihan militer
sederhana (semi militer)
3.
Gun: Kawedanan
4.
Gunseibu: koordinator pemerintahan denga
n tugas memulihkan ketertiban dan
keamanan atau semacam gubernur pada masa Jepang
5.
Gunshirekan: (panglima tentara) yang kemudian disebut dengan Seiko Shikikan
(panglima tertinggi)
6.
Hakko ichiu: Yang bermakna “Delapan Penjuru Dunia di Bawah Satu Atap” yang
di
jadikan slogan tentara Jepang untuk mempersatukan berbagai negara di bawah
Jepang
m
embentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan
mempersatukan bangsa
-
bangsa di dunia, termasuk Indonesia
7.
Heiho: Organisasi militer yang dibentuk Jepang, bertuga
s pembantu militer,
ditempatkan di medan perang menyatu dengan tentara Jepang.
8.
Jawa Hokai: Himpunan Kebaktian (Rakyat) Jawa yang dibentuk Jepang.
9.
Keibodan: Organisasi pemuda semi militer, tahun
10.
Kempetei: Polisi militer Jepang
11.
Ken: Kabupaten
12.
Kimigayo: Lagu
Kebangsaan Jepang
13.
Osamu Seirei: Undang
-
Undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Ke
-
16.
14.
Romusha
: Pekerja paksa pada zaman Jepang
15.
Seikerei: Tradisi penghormatan kepada dewa Matahari dengan cara
membungkukkan badan (seperti gerakan rukuk bagi orang
Islam) ke arah
matahari terbit setiap pagi (tradisi ini sangat ditentang oleh orang Islam,
karena
menyembah pada matahari)
16.
Seinendan: Organisasi pemuda semi militer pada usia 14
-
22 tahun
17.
Shi (Syi): Kota praja
18.
Shu (Syu): Daerah karesidenan
19.
Shihobu: Departem
en Kehakiman zaman Jepang
20.
Tirani: Bentuk tindakan atau kekuasaan yang sewenang
-
wenang
21.
Tonarigumi: Setingkat rukun tetangga (RT)
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
v
PETA KONSEP
PENDUDUKAN JEPANG DI
INDONESIA
Perkembangan pemerintahan,
pergerakan Masa Pendudukan
Jepang
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
1
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
B
.
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia
Kelas/Semester: XI/
2
Alokasi Waktu: 4
X 45 Menit
(2
P
ertemuan)
Judul Modul : Pendudukan Jepang di Indonesia
•
Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa
Indonesia
3.5
•
menalar sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa
Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
4.5
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
C.
Deskripsi Singkat Materi
Gambar kondisi rakyat Indonesia
masa Pendudukan
Jepang
Gambar : Gua Jepang, salah satu peninggalan
masa pendudukan Jepang di Indonesia
Siapa sih yang tidak mengenal nama Jepang? Di Indonesia kendaaan bermotor
didominasi oleh buatan Jepang mulai dari roda dua hingga roda empat.
produk
-
produk Jepang begitu menguasai pasar Indonesia, bahkan sempat
terjadi demo besar
-
besaran yang dilakukan ol
eh mahasisiwa pada tahun 1974
terkait dengan begitu besarnya pengaruh ekonomi yang ditancapkan jepang di
Indonesia. Adakah diantara kalian yang tahu peristiwa apakah itu?
Menyebut
kata
Jepang
,
rakyat Indonesia
tentunya
akan teringat
dengan
ramalan jayabaya tentang kedatangan pasukan kate yang berumur jagung.
Siapa yang
menyangka
bahwa kedatangannya ke Indonesia ternyata
justru
semakin menambah kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia secara
lahir dan batin.
Jepang mungkin hanya 3,5
tahun
menduduki
Indonesia, tapi mereka
meninggalkan luka yang amat dalam. Hal ini bisa kita lihat dari cerita
-
cerita
kelam tentang bagaimana kejamnya mereka kepada para pendahulu.
Membunuh, menyiksa, kerja paksa
ataupun cara
-
cara lainnya.
Tak hanya itu, ke
kejaman
-
kekejaman Jepang juga bisa kita lihat dari tempat
-
tempat yang mereka tinggalkan. Misalnya beberapa gua Jepang yang ada di
Indonesia. Kabar mengatakan jika kebanyakan gua Jepang di sini dipakai
mereka sebagai tempat penyiksaan dan penjara bagi oran
g
-
orang pribumi
yang dianggapmya bersalah.
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
E.
Materi Pembelajaran
Modul ini
disajikan dalam
2
(dua)
kegiatan pembelajaran
dan
di dalam
nya
terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal
evaluasi.
Bacalah modul ini hingga tuntas dan paham
ikuti petunjuk kegiatan belajar yang ada di modul
Cek pamahamanmu melalui Latihan Soal dan Evaluasi
Kerjakan secara mandiri dan tanpa melihat kunci
terlebih dahulu
cocokan hasil pekerjaanmu dengan kunci jawaban
yang ada
Pertama
:
Sifat Pendudukan Jepang
Pertama
:
Respon
Bangsa
Indonesia
Terhadap
P
endudukan Jepang
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
SIFAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran
ini diharapkan
kamu
mampu menganalisis sifat
pendudukan Jepang
secara kriti
s
, dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
B.
Uraian Materi
1.
Awal Pendudukan Jepang di Indonesia
a.
Pearl Harbour Porak Poranda
Kapal USS Arizona adalah salah satu kapal perang AS yang tenggelam akibat
serangan mendadak Jepang ke Pangkalan AS Pearl Harbor, Hawaii, pada 7
Desember 1941
Sumber : Internasional.Kompas.com
.
Tanggal
7 Desember 1941, terjadi peristiwa besar
, yakni
Jepang menyerbu
pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Nah, aksi Jepang ini merupakan
sebuah gerakan invasi militer yang kemudian dengan cepat merambah ke
kawasan Asia Tenggara. Sehingga di Januar
i
-
Februari tahun 1942, Jepang
telah
menduduki Filipina, Pontianak, Balikpapan, Palembang, Tarakan (Kalimantan
Timur), dan Samarinda, yang mana waktu itu bangsa Belanda masih berada di
wilayah Indonesia
. Bahkan beberapa m
inggu
kemudian
, Jepang
telah
berhasi
l
mendarat di Pulau Jawa, tepatnya di Teluk Banten pada tanggal 1 Maret 1942,
kemudian juga di Kragan (Jawa Timur), dan di Eretan (Jawa Barat). Nah setelah
itu,
tanggal 5 Maret 1942
kota Batavia
telah
jatuh ke tangan Jepang,
hingga
akhirnya tanggal 8 Mare
t 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.
Penyerahan kekuasaan kepada Jepang oleh Belanda dilakukan melalui
sebuah upacara di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Gubernur Jenderal Tjardaan
Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten menjadi wakil Belanda dal
am upacara
tersebut, kemudian Jenderal Hitoshi Imamura menjadi wakil dari Jepang. Dengan
berakhirnya upacara penyerahan tersebut, secara otomatis kemudian
,
Indonesia
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
berada di bawah jajahan
(pendudukan)
Jepang.
Dan dari sinilah penderitaan
bangsa
Indonesia memulai babak baru, dan kalian tentunya bisa membayangkan
nasib bangsa Indonesia setelah itu.
Dimulainya penjajahan Jepang di Indonesia
menjadi
mimpi buruk
bagi
bangsa Indonesia.
Politik imperialisme Jepang, bukan hanya berorientasi pada
eksploi
tasi sumber daya alamnya saja, akan tetapi manusianya juga. Jepang
melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Sumber
-
sumber kekayaan alam
Indonesia dan juga tenaga
masyarakat Indonesia dikuras oleh Jepang. Untuk
memenuhi semua
kebutuhan perangnya. Jep
ang
melakukan berbagai cara, mulai
dari
propaganda
,
janji
-
janji manis,
hingga cara
-
cara kekerasan .
b.
Saudara Tua diterima di Indonesia
Masa awal kedatangan Jepang, d
imana
-
mana terdengar ucapan “banzai
-
banzai” (selamat datang
-
selamat
datang).
Setiap
kali
Ra
dio
Tokyo
memperdengarkan
l
agu Kimigayo
(lagu kebangsaan Jepang)
maka juga akan
terdengar lagu Indo
nesia
Raya.
Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan
berdampingan dengan Bendera Jepang
,
Hinomaru. Melalui siaran radio, juga
dipropagandakan bahwa barang
-
b
arang buatan Jepang itu menarik dan murah
harganya, sehingga mudah bagi rakyat Indonesia untuk membelinya.
G
ambar : Slogan
Gerakan Tiga A
(3A)
Jepang
Sumber : Wikipedia
Ternyata tentara Jepang pandai merayu,
Tentara Jepang juga
mempropagandakan
bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk
membebaskan rakyat dari cengkeraman
penjajahan bangsa Barat
(Belanda)
. Katanya
Jepang juga akan membantu memajukan
rakyat Indonesia. Melalui program Pan
-
Asia
,
Jepang akan memajukan dan menyatukan
sel
uruh rakyat Asia. Untuk lebih meyakinkan
rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali
bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”,
dan rakyat Indonesia adalah “saudara muda”
bagi Jepang. J
adi Jepang dan Indonesia sama.
Bahkan untuk meneguhkan progandanya
t
entang
Pan
-
Asia,
Jepang
berusaha
membentuk perkumpulan yang diberi nama
“Gerakan Tiga A”.
T
ahukah kamu apa itu
gerakan 3A?
Geraka
n
3A
adalah
gerakan
yang
dipropagandakan oleh tentara Jepang untuk
mena
rik
simp
ati
r
akyat Indonesia. Gerakan 3
A
berisi Nip
p
on
C
ahaya Asia, Nip
p
on
P
elindung
Asia dan Nip
p
on
P
emimpin
A
sia
.
(
Nippon
adalah
sebutan lain negara Jepang, yang
berarti ‘matahari’)
Dengan segala bentuk propaganda manis tersebut, tidak heran jika
kedatangan Jepang di masa
-
masa awal, disambut gembira oleh rakyat
Indonesia. Jepang mendatangkan harapan bahwa Jepang benar
-
benar akan
membebaskan Indonesia dari penjajahan. “Saudara tua” diterima baik oleh
rakyat Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sifat penduduk
an
Jepang memperlihatkan bentuk aslinya. Sifat baik yang diperlihatkannya di
masa awal, pelan
-
pelan bergeser menjadi praktek penjajahan yang kejam dan
mendatangkan penyiksaan bagi rakyat Indonesia.
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
2.
Pemerintahan
Militer
dan Sipil
Jepang di Indonesia
Kamu tahu nggak mengapa ketika
B
elanda menguasai
Indonesia
,
kita
menyebutnya dengan istilah imp
e
rialisme dan kolonialisme, namun ketika Jepang
mengusai Indonesia disebut dengan pendudukan? Apa sih bedanya? Mau tahu?.
Seben
a
rnya secara
harfiah maknanya hampir sama yaitu menjajah dan
menguasai, Tapi istilah ini digunakan pada saat Jepang menguasai Indonesia
karena Jepang merebut
dan berkuasa di
Indonesia
dengan s
i
stem
militer.
Indonesia
menjadi daerah basis pertahanan tentara Jepang dal
am menghadapi
perang dengan sekutu
daalm
Perang Dunia ke II. Nah sekarang sudah paham kan
bedanya? Selanjutnya mari kita pelajari pembentukan pemerintahan militer
Jepang di Indonesia
Pada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari Markas Besar
Tentara J
epang agar penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitas
pertahanan dan kemiliteran (termasuk semimiliter). Oleh karena itu, pemerintah
Jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan militer. Di seluruh
Kepulauan Indonesia bekas Hindia Bela
nda itu wilayahnya dibagi menjadi tiga
wilayah pemerintahan militer.
1)
Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Kedua Puluh Lima (Tomi
Shudan) untuk Sumatra. Pusatnya di Bukittinggi.
2)
Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Keenam Belas
(Asamu
Shudan) untuk Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta. Kekuatan pemerintah
militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai).
3)
Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu (Armada Selatan Kedua) untuk
daerah Kalimantan, Sulawesi, d
an Maluku. Pusatnya di Makassar.
Pembagian administrasi wilayah pendudukan semacam itu tentu juga
terkait dengan perbedaan kepentingan Jepang terhadap tiap
-
tiap daerah di
Indonesia, baik dari segi militer maupun politik ekonomi. Pulau Jawa yang
merupakan pusat pemerintahan yang sangat penting waktu itu masih
diberlakukan pemerintahan sementara. Hal ini berdasarkan Osamu Seirei
(Undang
-
Undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Ke
-
16). Di dalam
undang
-
undang itu antara lain berisi ketentuan se
bagai berikut.
1)
Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda dihapuskan dan segala
kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil alih oleh panglima tentara
Jepang di Jawa.
2)
Para pejabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia Belanda
tetap diak
ui kedudukannya, asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara
pendudukan Jepang.
3)
Badan
-
badan pemerintah dan undang
-
undang di masa Belanda tetap diakui
secara sah untuk sementara waktu, asalkan tidak bertentangan dengan
aturan pemerintahan militer Jepang.
Adapun susunan pemerintahan militer Jepang tersebut adalah sebagai berikut.
1)
Gunshirekan (panglima tentara) yang kemudian disebut dengan Seiko
Shikikan (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan. Panglima tentara
yang pertama dijabat oleh Jenderal Hitosh
i
2)
Gunseikan (kepala pemerintahan militer) yang dirangkap oleh kepala staf.
Kepala staf yang pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki. Kantor
pusat pemerintahan militer ini disebut Gun seikanbu. Di lingkungan Gun
seikanbu ini terdapat empat bu (sema
cam departemen) dan ditambah satu
bu lagi, sehingga menjadi lima bu. Adapun kelima bu itu ada
lah sebagai
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
berikut.
a
) Somobu (Departemen Dalam Negeri)
b
) Zaimubu (Departemen
Keuangan)
c
) Sangyobu (Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan
Tangan) atau urusan Perekonomian
d
) Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)
e
)
Shihobu (Departemen Kehakiman)
3)
Gunseibu (koordinator pemerintahan dengan tugas memulihkan ketertiban
dan keamanan atau semac
am gubernur) yang meliputi:
1)
Jawa Barat : pusatnya di Bandung.
2)
Jawa Tengah : pusatnya di Semarang.
3)
Jawa Timur : pusatnya di Surabaya.
4)
Ditambah dua daerah istimewa (Kochi) yakni Yogyakarta dan Surakarta.
Kamu perlu tahu juga
bahwa
di dalam pemerintahan
militer tersebut
,
Jepang juga membentuk kesatuan Kempetai
(Polisi Militer)
dan mene
tapkan lagu
kebangsaan yang boleh diperdengarkan han
yalah Kimigayo. Padahal
masa
-
masa
awal kedatangan Jepang,
Lagu Indonesia Raya sering diperdengarkan di radio
-
radio
Tokyo. kira
-
kira apa ya tujuan Jepang membentuk Kempetai? Lalu siapa
yang dijadikan pimpinan Kempetai pada waktu itu?
Pada masa pendudukan
Jepang, Jepang juga melakkan
perubahan
-
perubahan
berkiatan budaya
. Misalnya, untuk petunjuk waktu harus digunakan
tarikh Sumera (tarikh Jepang), menggantikan tarikh Masehi. Waktu itu tarikh
Masehi 1942 sama dengan tahun 2602 Sumera. Setiap tahun (mula
i tahun 1942)
rakyat Indonesia harus merayakan Hari Raya Tencosetsu (hari raya lahirnya
Kaisar Hirohito). Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan
melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan menggunakan bahasa
Jepang.
Selain pemerinta
han militer
,
Jepang juga membentuk pemerintahan sipil
untuk medukung jalannya pemerintahan Jepang di Indonesia. Pemerintahan
militer berusaha meningkatkan sistem pemerintahan, antara lain dengan
mengeluarkan UU No. 27 tentang aturan pemerintahan daerah d
an dimantapkan
dengan UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi. Dengan UU
tersebut, pemerintahan akan dilengkapi dengan pemerintahan sipil. Menurut UU
No. 28 ini, pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu (karesidenan). Seluruh
Pulau Jawa
dan Madura, kecuali Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta, dibagi
menjadi daerah
-
daerah shu (karesidenan), shi (kotapraja), ken (kabupaten), gun
(kawedanan), son (kecamatan), dan ku (desa/kelurahan). Seluruh Pulau Jawa dan
Madura dibagi menjadi 17 shu. K
ota mana saja ya yang dsbut sebagi Shi pada masa
pendudukan Jepang ini?
Pemerintahan shu itu dipimpin oleh seorang shucokan. Shucokan memiliki
kekuasaan seperti gubenur pada zaman Hindia Belanda meliputi kekuasaan
legislatif dan eksekutif. Dalam menjalank
an pemerintahan shucokan dibantu oleh
Cokan Kanbo (Majelis Permusyawaratan Shu). Setiap Cokan Kanbo ini memiliki
tiga bu (bagian), yakni Naiseibu (bagian pemerintahan umum), Kaisaibu (bagian
ekonomi), dan Keisatsubu (bagian kepolisian). Pemerintah pendudu
kan Jepang
juga membentuk sebuah kota yang dianggap memiliki posisi sangat penting
sehingga menjadi daerah semacam daerah swatantra (otonomi). Daerah ini
disebut tokubetsushi (kota istimewa), yang posisi dan kewenangannya seperti shu
yang berada langsung d
i bawah pengawasan gunseikan. Sebagai contoh adalah
Kota Batavia, sebagai Batavia Tokubetsushi di bawah pimpinan Tokubetu shico.
Pemerintah Jepang juga membentuk tonarigumi, yang pada masa sekarang ini kita
kenal dengan Rukun Tetangga (RT). Tanorigumi in
i digunakan oleh pemerintah
Jepang untuk mengawasi gerak
-
gerik rakyat agar dapat dipantau oleh pemerintah
Jepang.
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
3.
Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
a.
Jepang dan Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan
1)
Gerakan 3A
Seperti yang telah
dijelaskan
sebelumnya
, Gerakan Tiga A (3A) punya
tiga semboyan yakni: Nippon Pelindung Asia Nippon Pemimpin Asia Nippon
Cahaya Asia
.
Gerakan Tiga A
ini
didirikan pada tanggal 29 April 1942, tepat
dengan Hari Nasional Jepang yakni kelahiran (Tencosetsu) K
aisar Hirohito.
Gerakan ini dipelopori oleh Kepala Departemen Propaganda (Sendenbu)
Jepang, Hitoshi Shimizu. Hitoshi Shimizu menunjuk tokoh pergerakan nasional,
Mr Syamsudin (Raden Sjamsoeddin) sebagai Ketua.
Gerakan ini meliputi berbagai bidang pendidika
n. Bidang pendidikan
dapat memenuhi sasaran untuk menampung pemuda
-
pemuda dalam jumlah
besar. Pendidikan ini berupa kursus kilat, setengah bulan, bagi remaja berusia
14
-
18 tahun. Cara pendidikannya cukup unik. Peserta harus bangun pagi
-
pagi
buta, kemudian
berolah raga, masak di dapur, mengurus kebun, dan menyapu.
Memasuki siang hari, mereka berlatih olah raga Jepang seperti sumo, jiu jitsu,
adu perang, dan sebagainya. Mereka dilatuh untuk disiplin, sopan, dan tertib
dalam pekerjaan. Malam harinya, mereka di
latih bahasa Jepang. Ada juga
subseksi Islam yang disebut Persiapan Persatuan Umat Islam. Subseksi Islam
dipimpin oleh tokoh pergerakan Abikusno Cokrosuyoso.
Gerakan Tiga A (3A) tidak bertahan lama. Ini dikarenakan rakyat
kurang bersimpati. Gerakan ini te
rlalu menonjolkan Jepang dan bukan gerakan
kebangsaan. Bagi golongan intelektual yang bergerak dalam politik Tiga A (3A),
gerakan ini juga dianggap kurang menarik karena tidak ada manfaat dalam
perjuangan mencapai cita
-
cita kemerdekaan. Maka pada akhir 194
2, Gerakan
Tiga A (3A) dibubarkan.
2)
Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
Gambar :
Foto Tokoh Empat
Serangkai, (Soekarno, Moh Hatta,
KH Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara)
para
pemimpin
Putera, yang sedang menunggu
kedatangan
Perdana
Menteri
Jepang Tojo
pada tahun 1943
Sumber : Kompas.com
Sebagai ganti Gerakan Tiga A yang dibubarkan karena tidak efektif,
Jepang memprakarsai Pusat Tenaga Rakyat atau Putera. Putera dipimpin oleh
tokoh nasional yang kerap dijuluki Empat Serangkai. Empat Dengan restu
Jepan
g, Putera pun didirikan pada 16 April 1943. Tujuan Putera adalah
membangun dan menghidupkan kembali hal
-
hal yang dihancurkan Belanda.
Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi rakyat
guna membantu Jepang dalam perang. Selain tugas pro
paganda, Putera juga
bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi
Gerakan ini tidak dibiayai pemerintah Jepang. Walaupun demikian,
para pemimpin bangsa diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas Jepang
seperti koran dan radio. Dengan cara ini, para pemimpin d
apat berkomunikasi
secara leluasa kepada rakyat. Pada akhirnya, gerakan ini ternyata berhasil
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
mempersiapkan mental masyarakat untuk menyambut kemerdekaan dua
tahun kemudian. Jepang menyadari Putera lebih banyak menguntungkan bagi
pe
r
gerakan
N
asional diband
ing kepentingan Jepang sendiri. Maka pada 1944,
Jepang membubarkan Putera. Wah sayang sekali dibubarkan
ya..
padahal
organisasi ini membawa manfaat bagi bangsa Indonesia
.
lalu organsisasi apa
lagi yang dibentuk oleh Jepang
? Mari kita bahas lagi lebih lanj
ut.
3)
Fujinkai
Gambar
:
Anggota
Fujinkai
,
Barisan Wanita Bentukan Jepang
Sumber : Kompas.com
Dikutip
dari
Konflik
Bersejarah
-
Ensiklopedi
Pendudukan
Jepang
di
Indonesia (2013), Fujinkai awalnya
bagian wanita dari Putera. Setelah Putera
dibubarkan, Jepang mempertahankan
bagian wanitanya. Bagian wanita itu
dibuat organisasi sendiri pada Agustus
1943
bernama
Fujinkai.
Selain
beranggotakan para ibu, Fujinkai juga
punya Bagian Pemudi yang bernama Josi
Saimentai. Anggotanya para gadis yang
ber
usia di atas 15 tahun. Fujinkai
bertugas meningkatkan kesejahteraan
dan kesehatan masyarakat. Anggotanya
menggelar
kegitan
pendidikan
dan
kursus
-
kursus.
Anggota Fujinkai dilatih membuat dapur umum dan pertolongan
pertama. Mereka juga melakukan
kinrohoshi atau kerja bakti (wajib kerja
tanpa upah). Para wanita dikerahkan bercocok tanam sebab para pria yang
tadinya menggarap ladang, dikerahkan untuk urusan militer. Anggota
Fujinkai juga diminta mengumpulkan dana wajib. Dana wajib ini berupa
perhias
an, bahan makanan, hewan ternak, maupun keperluan lain yang bisa
digunakan untuk membiayai perang Jepang. Ketika situasi perang memanas,
Fujinkai juga diberi latihan militer sederhana. Bahkan pada April 1944
Fujinkai membentuk Barisan Wanita Istimewa yang
disebut sebagai Barisan
Srikandi.
4)
MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia )
sebuah organisasi Islam MIAI yang cukup berpengaruh pada masa
pemerintah kolonial Belanda, mulai dihidupkan kembali oleh pemerintah
pendudukan Jepang. Pada tanggal 4 September 1942 MI
AI diizinkan aktif
kembali. Dengan demikian, MIAI diharapkan segera dapat digerakkan
sehingga umat Islam di Indonesia dapat dimobilisasi untuk keperluan perang.
Dengan diaktifkannya kembali MIAI, maka MIAI menjadi organisasi
pergerakan yang cukup penting
di zaman pendudukan Jepang. MIAI menjadi
tempat
bersilaturakhim,
menjadi
wadah
tempat
berdialog,
dan
bermusyawarah untuk membahas berbagai hal yang menyangkut kehidupan
umat.
MIAI senantiasa menjadi
organisasi
pergerakan
yang cukup diperhitungkan
dalam
perjuangan
membangun kesatuan dan
kesejahteraan
umat.
Semboyan yang terkenal
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
Gambar : Pimpinan Harian MIA
I
: Mr. Kasman
Singodimejo, K.H Mas Mans
ur,
W.
W
ondoamiseno
,
RHO.Junaedi dan Harsono
Tjokroaminoto
Sumber : Republika
adalah
“berpegang
teguhlah kamu sekalian
pada
tali
Allah
dan
janganlah berpecah bela
h”.
Dengan demikian, pada
masa pendudukan Jepang,
MIAI berkembang baik.
Kantor pusatnya semula di
Surabaya
,
kemudian
pindah ke Jakarta
.
Adapun tugas dan tujuan MIAI waktu itu ada
lah sebagai berikut
:
1.
Menempatkan umat Islam pada kedudukan yang layak dalam masyarakat
Indonesia.
2.
Mengharmoniskan Islam dengan tuntutan perkembangan zaman.
3.
Ikut membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Untuk merealisasikan tujuan dan melaksanakan
tugas itu, MIAI
membuat program yang lebih menitikberatkan pada program
-
program yang
bersifat sosio
-
religius. Secara khusus program
-
program itu akan diwujudkan
melalui rencana sebagai berikut:
a)
pembangunan masjid Agung di Jakarta,
b)
mendirikan universitas,
dan
c)
membentuk baitulmal .
Dari ketiga program ini yang mendapatkan lampu hijau dari Jepang hanya
program yang ketiga
.
Coba perhatikan! Mengapa Jepang tidak memberi “restu” MIAI
membangun masjid agung dan universitas?
Coba cari jawabnya!
MIAI terus mengembangkan diri di tengah
-
tengah ketidakcocokan
dengan kebijakan dasar Jepang. MIAI menjadi tempat pertukaran pikiran dan
pembangunan kesadaran umat agar tidak terjebak pada perangkap kebijakan
Jepang yang semata
-
mata untuk memenangkan perang
Asia Timur Raya.
Pada bulan Mei 1943, MIAI berhasil membentuk Majelis Pemuda yang
diketuai oleh Ir. Sofwan dan juga membentuk Majelis Keputrian yang dipimpin
oleh Siti Nurjanah. Bahkan dalam mengembangkan aktivitasnya, MIAI juga
menerbitkan majalah yang
disebut “Suara MIAI”. Keberhasilan program
baitulmal, semakin memperluas jangkauan perkembangan MIAI. Dana yang
terkumpul dari program tersebut semata
-
mata untuk mengembangkan
organisasi dan perjuangan di jalan Allah, bukan untuk membantu Jepang.
Nov
ember 1943 MIAI dibubarkan. Sebagai penggantinya, Jepang
membentuk Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Harapan dari
pembentukan majelis ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan
dapat menggerakkan umat Islam untuk menopang kegiatan perang
Asia Timur
Raya. Ketua Masyumi ini adalah Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya dijabat
oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim. Orang yang diangkat menjadi penasihat
dalam organisasi ini adalah Ki Bagus Hadikusumo dan Abdul Wahab.
Masyumi sebagai induk organisasi
Islam, anggotanya sebagian besar
dari para ulama. Dengan kata lain, para ulama dilibatkan dalam kegiatan
pergerakan politik. Masyumi cepat berkembang, di setiap karesidenan ada
cabang Masyumi. Oleh karena itu, Masyumi berhasil meningkatkan hasil bumi
dan
pengumpulan dana. Dalam perkembangannya, tampil tokoh
-
tokoh muda
di dalam Masyumi antara lain Moh. Natsir, Harsono Cokroaminoto, dan
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
Prawoto Mangunsasmito. Perkembangan ini telah membawa Masyumi
semakin maju dan warna politiknya semakin jelas. Masyumi berk
embang
menjadi wadah untuk bertukar pikiran antara tokoh
-
tokoh Islam dan sekaligus
menjadi tempat penampungan keluh kesah rakyat. Masyumi menjadi
organisasi massa yang pro rakyat, sehingga menentang keras adanya
romusha
.
Masyumi menolak perintah Jepang dal
am pembentukannya sebagai penggerak
romusha
.
Dengan demikian Masyumi telah menjadi organisasi pejuang yang
membela rakyat. Sikap tegas dan berani di kalangan tokoh
-
tokoh Islam itu
akhirnya dihargai Jepang. Sebagai contoh, pada suatu pertemuan di Bandung,
ketika pembesar Jepang memasuki ruangan, kemudian diadakan acara seikerei
(sikap menghormati Tenno Heika dengan membungkukkan badan sampai 90
derajat ke arah Tokyo) ternyata ada tokoh yang tidak mau melakukan seikerei,
yakni Abdul Karim Amrullah (ayah
Hamka). Akibatnya, muncul ketegangan
dalam acara itu. Namun, setelah tokoh Islam itu menyatakan bahwa seikerei
bertentangan dengan Islam, sebab sikapnya seperti orang Islam rukuk waktu
sholat. Menurut orang Islam rukuk hanya semata
-
mata kepada Tuhan dan
me
nghadap ke kiblat. Dari alasan itu, akhirnya orangorang Islam diberi
kebebasan untuk tidak melakukan seikerei.
5)
Jawa Hokokai
Gambar : Anggota
Jawa
Hokokai
Sumber : Kompas.com
Tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tentara
Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat. Hal ini
menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, Panglima Tentara ke
-
16, Jenderal Kuma
ikici Harada
membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa Hokokai (Himpunan
Kebaktian Jawa). Untuk menghadapi situasi perang tersebut, Jepang
membutuhkan persatuan dan semangat segenap rakyat baik lahir maupun
batin. Rakyat diharapkan memberikan darma b
aktinya terhadap pemerintah
demi kemenangan perang. Kebaktian yang dimaksud memuat tiga hal:
1) mengorbankan diri,
2) mempertebal persaudaraan, dan
3) melaksanakan suatu tindakan dengan bukti.
Susunan dan kepemimpinan organisasi Jawa Hokokai berbeda de
ngan
Putera. Jawa Hokokai benar
-
benar organisasi resmi pemerintah. Oleh karena
itu, pimpinan pusat Jawa Hokokai sampai pimpinan daerahnya langsung
dipegang oleh orang Jepang. Pimpinan pusat dipegang oleh Gunseikan,
sedangkan penasihatnya adalah Ir. Sukarno
dan Hasyim Asy’ari. Di tingkat
daerah (syu/shu) dipimpin oleh Syucokan/Shucokan dan seterusnya sampai
daerah ku (desa) oleh Kuco (kepala desa/lurah), bahkan sampai gumi di bawah
pimpinan Gumico. Dengan demikian, Jawa Hokokai memiliki alat organisasi
sampa
i ke desa
-
desa, dukuh, bahkan sampai tingkat rukun tetangga (Gumi atau
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
Tonarigumi). Tonarigumi dibentuk untuk mengorganisasikan seluruh
penduduk dalam kelompok
-
kelompok yang terdiri atas 10
-
20 keluarga. Para
kepala desa dan kepala dukuh serta ketua RT bert
anggung jawab atas
kelompok masing
-
masing. Adapun program
-
program kegiatan Jawa Hokokai
sebagai berikut:
1)
melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas demi pemerintah
2)
Jepang
3)
memimpin rakyat untuk mengembangkan tenaganya berdasarkan
4)
semangat persaudaraan, dan
5)
memperkokoh pembelaan tanah air
Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota
-
anggotanya terdiri
atas bermacam
-
macam hokokai (himpunan kebaktian) sesuai dengan bidang
profesinya. Misalnya Kyoiku Hokokai (kebaktian para pendid
ik guru
-
guru) dan
Isi Hokokai (wadah kebaktian para dokter). Jawa Hokokai juga mempunyai
anggota istimewa, seperti Fujinkai (organisasi wanita), dan Keimin Bunka.
b.
Jepang dan Organisasi Semi Militer
1)
Sein
en
dan
Seinendan (Korps Pemuda) adalah organisas
i para pemuda yang
berusia 14
-
22 tahun. Pada awalnya, anggota Seinendan 3.500 orang pemuda
dari seluruh Jawa. Tujuan dibentuknya Seinendan adalah untuk mendidik dan
melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya
dengan kekuatan send
iri. Bagi Jepang, untuk mendapatkan tenaga cadangan
guna memperkuat usaha mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur
Raya, perlu diadakannya pengerahan kekuatan pemuda. Oleh karena itu,
Jepang melatih para pemuda atau para remaja melalui organisasi Sein
endan.
Dalam hal ini Seinendan difungsikan sebagai barisan cadangan yang
mengamankan garis belakang.
Pengkoordinasian kegiatan Seinendan ini diserahkan kepada penguasa
setempat. Misalnya di daerah tingkat syu, ketuanya syucokan sendiri. Begitu
juga di dae
rah ken, ketuanya kenco sendiri dan seterusnya. Untuk
memperbanyak jumlah Seinendan, Jepang juga menggerakkan Seinendan
bagian putri yang disebut Josyi Seinendan. Sampai pada masa akhir
pendudukan Jepang, jumlah Seinendan itu mencapai sekitar 500.000 pemud
a.
Tokoh
-
tokoh Indonesia yang pernah menjadi anggota Seinendan antara lain,
Sukarni dan Latief Hendraningrat.
Gambar : Anggota Seinendan Inonesia
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
Sumber : blogspot.com
2)
Keibodan
Organisasi Keibodan (Korps Kewaspadaan) merupakan organisasi
semimiliter yang anggotanya para pemuda yang berusia antara 25
-
35 tahun.
Ketentuan utama untuk dapat masuk Keibodan adalah mereka yang berbadan
sehat dan berkelakuan baik. Apabila dilihat dari
usianya, para anggota
Keibodan sudah lebih matang dan siap untuk membantu Jepang dalam
keamanan dan ketertiban. Pembentukan Keibodan ini memang dimaksudkan
untuk membantu tugas polisi, misalnya menjaga lalu lintas dan pengamanan
desa. Untuk itu anggota Kei
bodan juga dilatih kemiliteran. Pembina keibodan
adalah Departemen Kepolisian (Keimubu) dan di daerah syu (shu) dibina oleh
Bagian Kepolisian (Keisatsubu). Di kalangan orang
-
orang Cina juga dibentuk
Keibodan yang dinamakan Kakyo Keibotai.
Untuk meningkatk
an kualitas dan keterampilan keibodan maka Jepang
mengadakan program latihan khusus untuk para kader. Latihan khusus
tersebut diselenggarakan di sekolah Kepolisian di Sukabumi. Jangka waktu
latihan tersebut selama satu bulan. Mereka dibina secara khusus da
n diawasi
secara langsung oleh para polisi Jepang. Mereka tidak boleh terpengaruh oleh
kaum nasionalis. Organisasi Seinendan dan Keibodan dibentuk di daerah
-
daerah seluruh Indonesia, meskipun namanya berbeda
-
beda. Misalnya di
Sumatra disebut Bogodan dan
di Kalimantan disebut Borneo Konan
Kokokudan. Jumlah anggota Seinendan diperkirakan mencapai dua juta orang
dan keibodan mencapai sekitar satu juta anggota
3)
Barisan pelopor
Pada pertengahan tahun 1944, diadakan rapat Chuo
-
Sangi
-
In (Dewan
Pertimbangan Pusa
t). Salah satu keputusan rapat tersebut adalah merumuskan
cara untuk menumbuhkan keinsyafan dan kesadaran yang mendalam di
kalangan rakyat untuk memenuhi kewajiban dan membangun persaudaraan
untuk seluruh rakyat dalam rangka mempertahankan tanah airnya d
ari
serangan musuh. Sebagai wujud konkret dari kesimpulan rapat itu maka pada
tanggal 1 November 1944, Jepang membentuk organisasi baru yang dinamakan
“Barisan Pelopor”. Melalui organisasi ini diharapkan adanya kesadaran rakyat
untuk berkembang, sehingga s
iap untuk membantu Jepang dalam
mempertahankan Indonesia.Organisasi semimiliter “Barisan Pelopor” ini
tergolong unik karena pemimpinnya adalah seorang nasionalis, yakni Ir.
Sukarno, yang dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran
Martoatm
ojo. Organisasi “Barisan Pelopor” berkembang di daerah
perkotaan. Organisasi ini mengadakan pelatihan militer bagi para pemuda,
meskipun hanya menggunakan peralatan yang sederhana, seperti senapan
kayu dan bambu runcing. Di samping itu, mereka juga dilatih
bagaimana
menggerakkan massa, memperkuat pertahanan, dan hal
-
hal lain yang
berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Keanggotaan dari Barisan Pelopor ini
mencakup seluruh pemuda, baik yang terpelajar maupun yang berpendidikan
rendah, atau bahkan tidak mengen
yam pendidikan sama sekali. Keanggotaan
yang heterogen ini justru diharapkan menimbulkan semangat solidaritas yang
tinggi, sehingga timbul ikatan emosional dan semangat kebangsaan yang tinggi.
Barisan Pelopor ini berada di bawah naungan Jawa Hokokai. Angg
otanya
mencapai 60.000 orang. Di dalam Barisan Pelopor ini, dibentuk Barisan
Pelopor Istimewa yang anggotanya dipilih dari asrama
-
asrama pemuda yang
terkenal. Anggota Barisan Pelopor Istimewa berjumlah 100 orang, di antaranya
ada Supeno, D.N. Aidit, Johar
Nur, dan Asmara Hadi. Ketua Barisan Pelopor
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
Istimewa adalah Sudiro. Barisan Pelopor Istimewa berada di bawah
kepemimpinan para nasionalis. Oleh karena itu, organisasi Barisan Pelopor ini
berkembang pesat. Dengan adanya organisasi ini, semangat nasionalisme
dan
rasa persaudaraan di lingkungan rakyat Indonesia menjadi berkobar.
4)
Hisbullah
Pada tanggal 7 September 1944, PM Jepang, Kaiso mengeluarkan janji
tentang kemerdekaan untuk Indonesia. Sementara keadaan di medan perang,
Jepang mengalami berbagai
kekalahan. Jepang mulai merasakan berbagai
kesulitan. Keadaan tersebut memicu Jepang untuk menambah kekuatan yang
telah ada. Jepang merencanakan untuk membentuk pasukan cadangan khusus
dan pemuda
-
pemuda Islam sebanyak 40.000 orang. Rencana Jepang untuk
membentuk pasukan khusus Islam tersebut, cepat tersebar di tengah
masyarakat. Rencana ini segera mendapat sambutan positif dari tokoh
-
tokoh
Masyumi, sekalipun motivasinya berbeda. Begitu pula para pemuda Islam
lainnya, mereka menyambut dengan penuh antusia
s. Bagi Jepang, pasukan
khusus Islam itu digunakan untuk membantu memenangkan perang, tetapi
bagi Masyumi pasukan itu digunakan untukpersiapan menuju cita
-
cita
kemerdekaan Indonesia. Berkaitan dengan hal itu maka para pemimpin
Masyumi mengusulkan kepada Je
pang untuk membentuk pasukan
sukarelawan yang khusus terdiri atas pemuda
-
pemuda Islam. Oleh karena itu,
pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam
yang dinamakan Hizbullah (Tentara Allah) yang dalam istilah Jepangnya
disebut Kai
kyo Seinen Teishinti. Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai
berikut:
1) Sebagai tentara cadangan dengan tugas:
a)
melatih diri jasmani maupun rohani dengan segiat
-
giat nya,
b)
membantu tentara Dai Nippon
c)
menjaga bahaya udara dan mengintai mata
-
mata musuh, dan
d)
menggiatkan dan menguatkan usaha
-
usaha untuk kepen tingan perang.
2) Sebagai pemuda Islam, dengan tugas:
a)
menyiarkan agama Islam,
b)
memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama, dan
c)
membela agama dan umat Islam Indonesia.
Untuk mengoordinasikan program dan kegiatan Hizbullah, maka
dibentuk pengurus pusat Hizbullah. Ketua pengurus pusat Hizbullah adalah
KH. Zainul Arifin, dan wakilnya adalah Moh. Roem. Anggota pengurusnya
antara lain
, Prawoto Mangunsasmito, Kiai Zarkasi, dan Anwar Cokroaminoto.
Setelah itu, dibuka pendaftaran untuk anggota Hizbullah. Pada tahap pertama
pendaftaran melalui Syumubu (kantor Agama). Setiap keresidenan diminta
mengirim 25 orang pemuda Islam, rata
-
rata mer
eka para pemuda berusia 17
-
25 tahun. Berdasarkan usaha tersebut, terkumpul 500 orang pemuda. Para
anggota Hizbullah ini kemudian dilatih secara kemiliteran dan dipusatkan di
Cibarusa, Bogor, Jawa Barat. Pada tanggal 28 Februari 1945, latihan secara
resmi
dibuka oleh pimpinan tentara Jepang. Pembukaan latihan ini dihadiri
oleh pengurus Masyumi, seperti K.H. Hasyim Asyari, K.H. Wahid Hasyim, dan
Moh. Natsir. Dalam pidato pembukaannya, pimpinan tentara Jepang
menegaskan bahwa para pemuda Islam dilatih agar m
enjadi kader dan
pemimpin barisan Hizbullah. Tujuannya adalah agar para pemuda dapat
mengatasi kesukaran perang dengan hati tabah dan iman yang teguh. Para
pelatihnya berasal dari komandan
-
komandan Peta dan di bawah pengawasan
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
perwira Jepang, Kapten Yanaga
wa Moichiro (pemeluk Islam, yang kemudian
menikah dengan seorang putri dari Tasik).
c.
Jepang dan Organisasi Militer
1)
Heiho
Heiho (Pasukan Pembantu) adalah prajurit Indonesia yang langsung
ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat
maupun
Angkatan Laut. Syarat
-
syarat untuk menjadi tentara Heiho antara lain: 1)
umur 18
-
25 tahun
1)
berbadan sehat
2)
berkelakuan baik, dan
3)
berpendidikan minimal sekolah dasar.
Tujuan pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang.
Kegiatannya antara lain, membangun kubu
-
kubu pertahanan, menjaga kamp
tahanan, dan membantu perang tentara Jepang di medan perang. Sebagai
contoh, banyak anggota Heiho yang ikut perang melawan tentar
a Amerika
Serikat di Kalimantan, Irian, bahkan ada yang sampai ke Birma.
Organisasi Heiho lebih terlatih di dalam bidang militer dibanding
dengan organisasi
-
organisasi lain. Kesatuan Heiho merupakan bagian
integral dari pasukan Jepang. Mereka sudah dibagi
-
bagi menurut kompi dan
dimasukkan ke kesatuan Heiho menurut daerahnya, di Jawa menjadi bagian
Tentara ke16 dan di Sumatera menjadi bagian Tentara ke
-
25. Selain itu, juga
sudah terbagai menjadi Heiho bagian angkatan darat, angkatan laut, dan juga
bagian K
empeitei (kepolisian). Dalam Heiho, telah ada pembagian tugas,
misalnya bagian pemegang senjata antipesawat, tank, artileri, dan
pengemudi.
2)
Peta
Sekalipun tidak dapat dilepaskan dari rasa ketakutan akan adanya
serangan Sekutu, Jepang berusaha agar Indon
esia dapat dipertahankan dari
serangan Sekutu. Heiho sebagai pasukan yang terintegrasi dengan pasukan
Jepang masih dipandang belum memadai. Jepang masih berusaha agar ada
pasukan yang secara konkret mempertahankan Indonesia. Oleh karena itu,
Jepang berenca
na membentuk pasukan untuk mempertahankan tanah air
Indonesia yang disebut Pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Jepang berupaya
mempertahankan Indonesia dari serangan Sekutu secara sungguh
-
sungguh.
Hal ini bisa saja didasari oleh rasa was
-
was yang makin menin
gkat karena
situasi di medan perang yang bertambah sulit sehingga di samping Heiho,
Jepang juga membentuk organisasi Peta. Peta adalah organisasi militer yang
pemimpinnya bangsa Indonesia yang mendapatkan latihan kemiliteran.
Mula
-
mula yang ditugasi untuk
melatih anggota Peta adalah seksi khusus dari
bagian intelijen yang disebut Tokubetsu Han. Bahkan sebelum ada perintah
pembentukan Peta, bagian Tokuhetsu Han sudah melatih para pemuda
Indonesia untuk tugas intelijen. Latihan tugas intelijen dipimpin oleh
Yanagawa.
Latihan tugas itu kemudian berkembang secara sistematis dan
terprogram. Penyelenggaraannya berada di dalam Seinen Dojo (Panti Latihan
Pemuda) yang terletak di Tangerang. Mula
-
mula anggota yang dilatih hanya
40 orang dari seluruh Jawa, dan semaki
n hari jumlahnya semakin bertambah.
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
Gambar : Barisan Tentara PETA
Sumber : Wikipedia.org
Pada akhir latihan angkatan ke
-
2 di Seinen Dojo, keluar perintah dari
Panglima tentara Jepang Letnan Jenderal Kumaikici Harada untuk
membentuk Tentara “Pembela Tanah Air”(P
ETA
). Berkaitan dengan itu, Gatot
Mangkuprojo diminta untuk mengajukan rencana pembentukan organisasi
Tentara Pembela Tanah Air. Akhirnya, pada tanggal 3 Oktober 1943 secara
resmi berdirilah Peta. Berdirinya Peta ini
berdasarkan peraturan dari
pemerintah Jepang yang disebut Osamu Seinendan, nomor 44. Berdirinya
Peta ternyata mendapat sambutan hangat di kalangan pemuda. Banyak di
antara para pemuda yang tergabung dalam Seinendan mendaftarkan diri
menjadi anggota Peta.
Anggota Peta yang bergabung berasal dari berbagai golongan di
dalam masyarakat. Peta sudah mengenal adanya jenjang
kepangkatan dalam
organisasi, misalnya daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan
kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komand
an regu), dan
giyuhei (prajurit sukarela). Pada umumnya, para perwira yang menjadi
komandan batalion atau daidanco dipilih dari kalangan tokoh
-
tokoh
masyarakat atau orang
-
orang yang terkemuka, misalnya pegawai
pemerintah, pemimpin agama, politikus, dan pe
negak hukum. Untuk cudanco
dipilih dari mereka yang sudah bekerja, tetapi pangkatnya masih rendah,
misalnya guru
-
guru sekolah. Shodanco dipilih dari kalangan pelajar sekolah
lanjutan. Adapun budanco dan giyuhei dipilih dari para pemuda tingkat
sekolah dasa
r. Untuk mencapai tingkat perwira Peta, para anggota harus
mengikuti pendidikan khusus.
Peta sangat berbeda berbeda dengan Heiho. Peta dimaksudkan
sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan apabila sewaktu
-
waktu
terjadi serangan dari pihak musuh. Jela
snya, Peta bertugas membela dan
mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan Sekutu.
Sampai akhir pendudukan Jepang, anggota Peta ada sekitar 37.000
orang di Jawa dan sekitar 20.000 orang di Sumatra. Orang
-
orang Peta inilah
yang akan banyak berperan di
bidang ketentaraan di masa
-
masa berikutnya.
Beberapa tokoh terkenal di dalam Peta, antara lain Supriyadi dan Sudirman.
Nah
....
memahami uraian tentang pendudukan Jepang seperti
diterangkan di atas, menunjukkan bahwa Jepang sebenarnya memerintah
dengan otori
ter, bersifat tirani. Semua organisasi yang dibentuk
Jepang,
diarahkan untuk kepentingan perang. Oleh karena itu, program pendidikan
bersifat militer.
4.
Praktek Pengerahan dan Penindasan Jepang
a.
Ekonomi Perang
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
Ternyata Indonesia kita tercinta ini
sangat menarik bagi Jepang. Mengapa?
Ya
?
karena sumber daya alam Indonesia sangat melimpah. Selama masa
pendudukan Jepang di Indonesia, diterapkan konsep “Ekonomi perang”. Artinya,
semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang.
Kamu tahu kan jika
sebelum memasuki PD II, Jepang sudah berkembang menjadi
negara industri dan sekaligus menjadi kelompok negara imperialis di Asia.
Sehingga Jepang mendapat julukan “Macannya Asia” oleh karena itu berbagai
upaya untuk memperluas wilayahny
a. Sasaran utamanya antara lain Korea dan
Indonesia.
Jepang telah merancang bahwa ke depannya,
Indonesia akan menjadi
tempat penjualan produk
-
produk industrinya.
Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yang sering
disebut
self help. Hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi
kebutuhan pemerintahan Jepang yang sedang berkuasa di Indonesia. Kebijakan
Jepang itu juga sering disebut dengan Ekonomi Perang. Untuk lebih jelasnya perlu
dilihat bagaimana
tindakan
-
tindakan Jepang dalam bidang ekonomi di Indonesia.
Ekonomi uang yang pernah dikembangkan masa pemerintahan Belanda tidak lagi
populer.
Bagi Jepang hasil perkebunan tidak menjadi perhatiannya dalam
mencukupi kebutuhan ekonomi perang oleh karena
itu hasil perkebunan
Indonesia sangat menurun, Jepang memusatkan perhatiannya pada hasil
pertanian utamanya padi, dan juga tanaman jarak sangat dibutuhkan karena dapat
digunakan sebagai minyak pelumas mesin
-
mesin.
Untuk kepentingan penambahan lahan pert
anian ini, Jepang melakukan
penebangan hutan secara liar dan besar
-
besaran. Di Pulau Jawa dilakukan
penebangan hutan secara liar sekitar 500.000 hektar. Penebangan hutan secara
liar dan berlebihan tersebut mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga
timbu
llah erosi dan banjir pada musim penghujan. Penebangan hutan secara liar
tersebut juga berdampak pada berkurangnya sumber mata air. Dengan demikian,
sekalipun tanah pertanian semakin luas, tetapi kebutuhan pangan tetap tidak
tercukupi.
“Nah sekarang bagai
mana pendapat kamu tentang kebijakan Jepang
tentang penebangan hutan secara besar
-
besaran untuk membuka lahan pertanian
sebagai paya menambah bahan pangan
?
”
Jika melihat banyaknya produk
-
produk buatan Jepang yang laku
keras bak kacang goreng di
Indonesia
bagaimanakah pendapat kamu?
Terwujudkah cita
-
cita Jepang dalam
mewujudkan pasarnya? Lalu
bagaimana tanggapan kamu melihat
kenyataan ini?
Coba berikan
jawabanmu
!!
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
Gambar : Pengerahan
P
adi
M
asa Pendudukan Jepang
Sumber : blogspot.com
Untuk
pemenuhan ekonomi perang di bidang pertanian Jepang
mengeluarkan kebijakan antara lain:
a)
Padi berada langsung di bawah pengawasan pemerintah Jepang.
P
roduksi,
pungutan dan penyaluran padi serta menentukan harganya. Dalam kaitan ini
Jepang telah membentuk ba
dan yang diberi nama Shokuryo Konri Zimusyo
(Kantor Pengelolaan Pangan) yang menentukan harga padi, pengatur
produksi, dan panen
.
b)
Penggilingan padi dilakukan dibawah pengawasan Jepang
c)
Hasil panen petani diserahkan sebesar pemerintah Jepang sebesar 40% da
n
30 % untuk persiapan pembelian bibit dan lumbung desa, sisanya 40% untuk
petani
Selama pendudukan Jepang
.
kehidupan petani semakin merosot. Mereka
tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya sebagai petani. Karena hasil
pertaniannya harus dijual dengan ha
rga yang sudah ditentukan Jepang sehingga
kehidupannya menjadi semakin menderita.
Dengan diterapkannya kebijakan ekonomi perang itu, ekonomi uang yang
pernah dikembangkan masa pemerintahan Hindia Belanda tidak begitu
populer.
Javache Bank dilikuidasi di
bentuklah Nanpo Kaihatsu Ginko yang melanjutkan
tugas
dari
pemerintah
pendudukan Jepang dalam mengedarkan invansion money
yang dicetak di Jepang dalam tujuh denominasi, mulai dari satu hingga sepuluh
gulden.
Uang Belanda kemudian digantikan oleh uang
Jepang.
b.
Kehidupan Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia Pada Masa Jepang
Sistem
p
18
endidikan
Indonesia pada masa pendudukan Jepang berbeda
dengan masa pemerintahan kolonial Hindia
-
Belanda. Pada masa pendudukan
Jepang, semua kalangan dapat mengakses
18
p
endidikan
, sedangkan masa Hindia
-
Dengan berbagai ketentuan pemerintah Jepang
tersebut, coba bandingkan dengan kegiatan monopoli
yang dilakukan pada zaman Hindia Belanda! Adakah
persamaannya? Coba lakukan telaah kritis tentang hal
itu!”
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
Belanda, hanya kalangan atas (bangsawan) saja yang dapat mengakses. Akan
tetapi,
19
p
19
endidikan
yang dibangun oleh Jepang itu memfokuskan pada
kebutuhan perang, sehingga
p
19
endidikan
di Indonesia sangat merosot.
Gambar :
Suasana Sekolah Rakyat Masa Pendudukan Jepang
Sumber : Tirto.Id
Jumlah sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah. Sekolah
lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi boleh
dikatakan macet. Jumlah murid sekolah dasar menurun 30% dan jumlah siswa
sekolah lanjutan merosot sampai 90%. B
egitu juga tenaga pengajarnya mengalami
penurunan secara signifikan. Muatan kurikulum yang diajarkan juga dibatasi.
Mata pelajaran
B
ahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama, sekaligus
sebagai bahasa pengantar. Kemudian,
B
ahasa Jepang menjadi mata
pelajaran
wajib di sekolah
.
Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut, membuat angka
buta huruf menjadi meningkat. Oleh karena itu, pemuda Indonesia mengadakan
program pemberantasan buta huruf yang dipelopori oleh Putera.
Berdasarkan kenyataan terse
but, dapat dikatakan bahwa kondisi
pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami kemunduran.
Kemunduran pendidikan itu juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah Jepang
yang lebih berorientasi pada kemiliteran untuk kepentingan pertahanan
I
ndonesia dibandingkan pendidikan. Banyak anak usia sekolah yang harus masuk
organisasi semimiliter sehingga banyak anak yang meninggalkan bangku sekolah.
Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan bagi rakyat Indonesia bukan untuk
membuat pandai, tetapi dalam ran
gka untuk pembentukan kaderkader yang
memelopori program Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Oleh karena itu,
sekolah selalu menjadi tempat indoktrinasi kejepangan
”
c.
Kejamnya Romusha
Terkait
romusha,
presiden
Soekarno
melontarkan
beberapa
pernyataan
: "Sesungguhnya akulah yang mengirim mereka untuk kerja paksa. Ya,
akulah orangnya. Aku menyuruh mereka berlayar menuju kematian. Ya, ya, ya,
akulah
orangnya. Aku membuat pernyataan untuk menyokong pengerahan
“Menurut kamu apakah alasan Jepang membatasi
pendidikan di Indonesia, c
o
ba kamu pikirkan
!
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
romusha. Aku bergambar dekat Bogor dengan topi di kepala dan cangkul di
tangan untuk menunjukkan betapa mudah dan enaknya menjadi seorang
romusha..."
"...Aku melakukan perjalanan ke Banten untuk m
enyaksikan tulang
-
tulang
kerangka hidup yang menimbulkan belas, membudak di garis belakang, jauh di
dalam tambang batu bara dan emas. Mengerikan. Ini membuat hati di dalam
seperti diremuk
-
remuk.
Gambar : Kondisi
Tenaga Romusha Masa Jepang
Sumber :
Kisah cerita&sejarah
-
blogger
Bagaimana per
a
saan
k
amu
ketika
melihat bangsamu dengan kondisi
seperti gambar diatas? Bagai p
e
ribahasa sudah jatuh ketimpa tangga pula,
penderitaan rakyat ini semakin dirasakan dengan adanya kebijakan untuk
pengerahan tenaga
romusha
.
Kamu tahu apa yang dimaksud dengan romus
h
a? Coba cari jawabnya!
Perlu diketahui bahwa untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang
mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Tenaga kerja inilah yang
kemudian kita kenal dengan
romusha
. M
ereka dipekerjakan di lingkungan
terbuka, misalnya di lingkungan pembangunan kubu
-
kubu pertahanan, jalan
raya, lapangan udara. Pada awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang
padat penduduknya, kemudian di kota
-
kota dibentuk barisan
romusha
seba
gai
sarana propaganda. Desa
-
desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga
romusha
. Panitia pengerahan tersebut disebut Romukyokai , yang ada di setiap
daerah
Rakyat Indonesia yang menjadi
romusha
itu diperlakukan dengan tidak
senonoh, tanpa mengenal perikemanusiaan. Mereka dipaksa bekerja sejak pagi
hari sampai petang, tanpa makan dan pelayanan yang cukup. Padahal mereka
melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan banyak asupan makanan
dan is
tirahat. Mereka hanya dapat beristirahat pada malam hari. Kesehatan
mereka tidak terurus. Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit bahkan mati
kelaparan.
Untuk menutupi kekejamannya dan agar rakyat merasa tidak dirugikan,
sejak tahun 1943, Jepang melanc
arkan kampanye dan propaganda untuk
menarik rakyat agar mau berangkat bekerja sebagai
romusha
. Untuk mengambil
hati rakyat, Jepang memberi julukan mereka yang menjadi
romusha
itu sebagai
“Pejuang Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”. Para
romusha
itu diibaratk
an
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
sebagai orang
-
orang yang sedang menunaikan tugas sucinya untuk
memenangkan perang dalam Perang Asia Timur Raya. Pada periode itu sudah
sekitar 300.000 tenaga
romusha
dikirim ke luar Jawa. Bahkan sampai ke luar
negeri seperti ke Birma, Muangthai, Vietnam
, Serawak, dan Malaya. Sebagian
besar dari mereka ada yang kembali ke daerah asal, ada yang tetap tinggal di
tempat kerja, tetapi kebanyakan mereka mati di tempat kerja.
C.
Rangkuman
1.
Setelah berhasil melakukan pengeboman Pearl Harbour tahun 1941, gerakan
J
epang menuju Asia, termasuk ke Indonesia tidak bisa terbendung.
2.
Jepang berhasil menguasai Kepulauan Indonesia dengan cepat dan merata.
3.
Masuk dan kedatangan tentara Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia
karena dipandang sebagai kekuatan pembebas.
4.
Jepang kemudian membentuk pemerintahan militer yang diperkuat dengan
pemerintahan sipil. Organisasi pergerakan di zaman pendudukan Jepang berdiri
karena prakarsa Jepa
ng.
Ada organisasi yang kooperatif, tetapi ada gerakan bawah
tanah.
5.
Organisasi yang ber
sifat sosial kemasyarakatan misalnya Gerakan Tiga A, Putera,
dan Jawa Hokokai.
6.
Organisasi bersifat militer dan semimiliter antara lain: Seinendan, Keibodan,
Barisan Pelopor, Heiho, dan Peta.
7.
Sifat pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia cenderung otor
iter dan
bersifat tirani.
8.
Zaman Pendudukan Jepang mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi
pertumbuhan nasionalisme Indonesia, khususnya dalam penyebarluasan bahasa
Indonesia. Selain itu, peran pemuda makin meningkat serta keyakinan bahwa
bangsa Indonesia
pun bisa maju seperti Jepang jika mau belajar.
9.
Jepang telah melakukan kebijakan
-
kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia.
Salah Satunya kebijakan Ekonomi Perang, produk ekonomi yang semua
diperuntukkan pemenangan Perang Asia Timur Raya.
10.
Pengendalian pen
didikan dan kebudayaan yang berdampak pada kemunduran
bidang ekonomi, rakyat menjadi bodoh dan banyak buta huruf.
11.
Bidang seni dan budaya juga diawasi. Untuk membantu pertahanan Jepang,
pemerintah Tirani Jepang telah membentuk organisasi militer dan sem
imiliter
yang direkrut dari para muda Indonesia
.
D.
Penugasan Mandiri
Jawablah pertanyaa
n di bawah ini dengan memberi
kan
uraianmu
!
Mengapa Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan: Sumatra, Jawa
-
Madura, dan kawasan Indonesia Timur?
E.
Latihan Soal
J
awablah pertanyaan dib
a
wah ini dengan memilih salah satu jawaban yang benar
!
1.
Motif utama Jepang dalam mengin
v
asi
Indonesia adalah
... .
A.
m
embuat persemakmuran Asia Timur raya yang dipimpin oleh Jepang
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
B.
m
embebaskan bang
s
a
-
bangsa
Asia dari imperialisme bangsa
B
arat
C.
s
audara tua dari seluruh bangsa
-
bangsa di Asia
D.
memenuhi kebutuhan militer
Jepang
E.
m
enjadikan bang
s
a
-
bangsa
A
sia agar merdeka
2.
Jepang datang ke Indonesia dengan membawa propaganda simpatik
yaitu ... .
A.
m
engusahakan kemakmuran bagi bangsa Indonesia
B.
m
emberikan kebebasan beragama bagi masyarakat Indonesia
C.
m
eningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia
D.
m
elindungi Indon
esia dari kek
e
jaman bangsa barat
E.
m
enumbuh
kembangkan perekonomian di Indonesia
3.
Selain pemerintahan militer
,
Jepang juga membentuk pemerintahan sipil untuk
medukung jalannya pemerintahan
.
Pemerintahan tertinggi
Jepang
d
i
Indonesia
,
dipegang oleh
... .
A.
Gunshaikan
B.
Gunsheibu
C.
Shu
D.
Somobu
E.
Shihobu
4.
Di
bawah ini yang
tidak
termasuk oganisasi semi militer pada masa pendudukan
Jepang adalah
... .
A.
Seinedan
B.
Fujinkai
C.
Keibodan
D.
Barisan pelopor
E.
Heiho
5.
Agar bangsa Indonesia bersedia membela Jepang dan rela bekerja tanpa diupah,
ban
gsa Jepang men
yebut
para pekerja
dengan
istilah
... .
A.
p
ahlawan tanpa tanda jasa
B.
p
ahlawan
pekerja
C.
pr
ajurit
terampil
D.
p
rajurit pembangunan
E.
p
rajurit matahari terbit
6.
Pembentukan tentara sukarela oleh Jepang yang terdiri atas para pemuda
-
pemudi
Indonesia bertujuan ....
A.
mempersiapkan rencana pemberian kemerdekaan
B.
sebagai cadangan pasukan militer untuk melawan Sekutu
C.
melatih keterampilan bagi pemu
da
-
pemudi Indonesia
D.
sebagai wujud kepedulian Jepang terhadap masa depan Indonesia
E.
memberi bekal pengetahuan militer kepada pemuda
-
pemudi Indonesia
7.
Tujuan utama pemerintah pendudukan Jepang membentuk PETA adalah ....
A.
mempersiapkan bangsa Indonesia sebagai
bangsa merdeka
B.
mendapatkan bantuan dalam menghadapi perang pasifik
C.
mempertahankan Indonesia dari ancaman bangsa barat
D.
memberikan kesempatan rakyat Indonesia membela negara
E.
memberikan pendidikan militer kepada rakyat Indonesia
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
8.
Tujuan pokok
pembentukan Jawa Hokokai pada tahun 1944 pada masa
pendudukan Jepang adalah...
A.
Membentuk kekuatan militer
di kalangan masyarakat Jawa,
persiapan
Indonesia merdeka
B.
membentuk pasukan berani mati
di Jawa,
untuk kepentingan
pemerintahan
Indonesia
C.
Menggalang dukungan
rakyat
untuk
berbakti dan
rela berkorban demi
perang Jepang
D.
Menggalang dukungan untuk mewujudkan
dan mendukung perjuangan
Gerakan Tiga A
E.
Mendukung kepentingan ekonomi Jepang
melalui pembentukan organisasi
9.
Pernyataan berikut ini yang men
ggambarkan prakt
ek pendudukan Jepang dalam
bidang ekonomi
adalah ... .
A.
Jepang di Indonesia memusatkan perhatiannya pada bidang perkebunan
rakyat
B.
Jepang sangat memperhatikan kesejahteraan ekonomi seluruh rakyat
Indonesia
C.
Jepang menguras semua sumber
ekonomi Indonesia untuk kepentingan
perangnya
D.
m
asa pendudukan Jepang, sistem ekonomi uang yang telah ada semakin
populer
E.
p
ertanian masa Jepang semakin
berkembang dan dinikmati bersama oleh
Jepang dan rakyat
10.
Kondisi pendidikan masa pendudukan Jepang
adalah ... .
A.
pendidikan hanya dapat dinikmati kalangan tertentu saja
B.
Jepang membangun sistem pendidikan untuk membangun Indonesia
C.
Jepang membangun sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi
D.
sistem pendidikan difokuskan untuk kebutuhan perang Jepang
E.
pendidikan rakyat Indonesia mengalami kemajuan yang pesat
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
NO
KUNCI
PEMBAHASAN
SKOR
1.
D
Motif utama Jepang dalam mengin
v
asi
dan menduduki
Indonesia
adalah
karena Indonesia dianggap dapat memenuhi kebutuhan
perang Jepang yang sedang menghadapi Blok Sekutu
1
2.
D
Jepang datang ke Indonesia dengan membawa propaganda
simpatik
antara lain berdalih membebaskan Indonesia dari
kolonialisme Eropa, terutama Belanda.
1
3
C
Pemerintahan tertinggi
Jepang
d
i Indonesia
,
dipegang oleh
Shu
1
4
B
Di
bawah ini yang
tidak
termasuk oganisasi semi militer pada
masa pendudukan Jepang
adalah
Fujinkai
1
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
5
B
Salah satu propaganda Jepang ag
ar bangsa Indonesia bersedia
membela Jepang dan rela bekerja
dan membantu Jepang
tanpa
diupah,
maka pekerja diistilahkan ‘pahlawan pekerja’ atau
‘pejuang ekonomi’
1
6
B
Pembentukan tentara sukarela oleh Jepang yang terdiri atas para
pemuda
-
pemudi
Indonesia
dimaksudkan
Jepang
sebagai
cadangan pasukan militer
bagi Jepang
untuk melawan Sekutu
1
7
B
Tujuan utama pemerintah pendudukan Jepang membentuk PETA
adalah Jepang mendapatkan kesatuan militer yang akan
membantunya dalam menghadapi Perang Pasifik
1
8
C
P
embentukan Jawa Hokokai
(kebaktian Jawa)
pada tahun 1944
dimaksudkan sebagai wadah untuk menghimpun rakyat dan
menggalang dukungan rakyat untuk berbakti dan
rela berkorban
demi
perang Jepang
1
9
B
Ekonomi perang masa Jepang adalah Jepang
menguras semua
sumber ekonomi Indonesia untuk kepentingan
perangnya di
Pasifik
1
10
A
Kondisi pendidikan masa pendudukan Jepang adalah sistem
pendidikan difokuskan untuk kebutuhan perang Jepang
1
JUMLAH SKOR MAKSIMAL
10
NILAI
=
SKOR PEROLEHAN
X 100
SKOR MAKSIMAL
=
SKOR PEROLEHAN
X 100
10
F.
Penilaian Diri
Berilah tanda centang (Ѵ) pada kolom jawaban. sesuai dengan kondisi sebenarnya
sebagai bahan evaluasi
pencapaian kamu dalam belajar !
No
Materi
Jawaban/Pernyataan
Paham
Tidak
paham
1.
Tujuan dan latar belakang Jepang menduduki
Indonesia
2
Organisasi
-
organisasi masa Jepang yang bersifat
militer
3
Organisasi
-
organisasi masa Jepang yang
bersifat
sosial kemasyarakatan
Modul
Sejarah Indonesia
Kelas
XI
KD 3.
5
dan 4.
5
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
4
Organisasi
-
organisasi masa Jepang yang bersifat semi
militer
5
Praktik pendudukan Jepang dalam bidang ekonomi
6
Kondisi sosial budaya masa pendudukan Jepang
7
Perkembangan pendidikan masa pendudukan
Jepang
-
Bila ada jawaban "Tidak paham", maka segera lakukan review pembelajaran,
terutama pa