Gambar Sampul Bahasa Indonesia · e_Bab 5 Kesenian
Bahasa Indonesia · e_Bab 5 Kesenian
Deden

24/08/2021 16:55:39

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kesenian

61

61

Komp Bahasa SMA 3

61

Kesenian

BAB

V

Pada pelajaran kali ini, kalian akan belajar

materi-materi yang bertema kesenian. Kalian akan

mengembangkan kemampuan reseptif dan produktif

dalam hal puisi, cerpen, dan nyanyian. Lebih

lengkapnya kalian akan mempelajari tentang

mendengarkan dan memahami puisi terjemahan,

mengapresiasi puisi lama melalui kegiatan

melisankan, membaca dan memahami cerpen,

menulis dan menguasai huruf Arab-Melayu dalam

kegiatan transkripsi, dan memahami nuansa makna

dalam nyanyian. Selamat belajar.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

www.geocities.jp

Sumber:

www.petra.ac.id

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

62

Menulis dan

menguasai huruf

Arab-Melayu dalam

kegiatan deskripsi

Gurindam

• Unsur intrinsik

• Nilai budaya

• Mengenali aksara Arab

• Mengenali suku kata Arab

• Membaca suku kata Arab

dan menyalin ke dalam

aksara Latin

• Tema puisi terjemahan

• Amanat puisi terjemahan

• Isi puisi terjemahan

Mengapresiasikan

puisi lama melalui

kegiatan melisankan

Membaca dan

memahami cerpen

Mendengarkan dan

memahami puisi

terjemahan

Kesenian

Memahami nuansa

makna dalam

nyanyian

• Ragam makna

• Relasi makna

• Majas dalam syair

• Hubungan antarnuansa

makna dengan isi lagu

Peta Konsep

Kesenian

63

Khasanah sastra, termasuk puisi telah meluas ke seluruh penjuru

dunia. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa puisi yang merupakan

terjemahan dari bahasa asing, misalnya Cina, Palestina, Mesir,

Inggris, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, mari kita dengarkan

puisi terjemahan yang akan dibacakan oleh temanmu!

Gratis Sepanjang Masa

A. Mendengarkan dan Memahami Puisi Terjemahan

Suatu sore, seorang anak menghampiri

ibunya di dapur

Ia meyerahkan selembar kertas yang telah

ditulisinya

Setelah sang ibu mengeringkan tangannya

dengan celemek

Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Untuk memotong rumput-rumput, 2 Dinar

Untuk membersihkan kamar tidur minggu

ini, 1 Dinar

Untuk pergi ke toko disuruh ibu, 1/2 Dinar

Untuk menjaga adik waktu ibu belanja, 1/2 Dinar

Untuk membuang sampah, 1 Dinar

Untuk nilai yang bagus, 3 Dinar

Untuk membersihkan dan menyapu halaman, 1/2 Dinar

Jadi, jumlah utang ibu adalah 81/2 Dinar

Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap

Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu

Lalu ia mengambil pulpen dan membalikkan kertasnya

Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis

Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis

Mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis

Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis

Kalau dijumlahkan semua, semua harga cinta ibu adalah gratis

Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis

Anakku ... dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,

Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya

Sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya

Dan berkata: "Bu, aku sayang sekali sama ibu"

Kemudian ia mengambil pulpen

Dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar: "LUNAS".

ArxOnymous

RewTited 8t Translated by ASunS

Sumber:

Percikan Iman

, Edisi Mei 2003

Gambar 5.1

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

64

Puisi tersebut merupakan terjemahan dari puisi Inggris berikut ini!

Free Forever

An evening, a son approached his mother in the kitchen

He save a piece of paper with his writing

After the mother dried her hands out with apron,

She read it and here is what he wrote:

To cut the grass 2 Dinar

To clean the bedroom this week 1 Dinar

To go to the shop as Mom asked 1/2 Dinar

To look after my sister while Mom went shopping 1/2 Dinar

To throw the garbage away 1 Dinar

To get the good mark 3 Dinar

To clean and wipe the yard off 1/2 Dinar

So the total of the debt is 81/2 Dinar

The mother took a look at her soil hopefully

There were memories flashing in her mind

Then she took the pen and the paper

And here is what she wrote

For nine months the pregnant with You, free

For A nights I accompanied you, free

Treated and prayed for you, free

For all difficult times and all tears in taking care of you, free

If they are totaled, the price of mother's love is free

For the toys, food, and clothes, free

My son ... and if you add the whole things up

You would find that the price of mother's love is FREE

After reading, what his mother wrote

He dropped his tears and caught sight of his mother's face

And said: ”,Mom, I do love you”

Then he took the pen

And write a word with big letters: ”PAID”

ArxOnymous RewTited 8t

Translated by ASunS

Sumber:

Percikan Iman

, Edisi Mei 2003

Setelah kalian mendengarkan pembacaan puisi terjemahan di

atas, ungkapan apa yang dituliskan oleh seorang anak pada ibunya?

Ungkapan anak itu tergambar pada larik-larik puisi dalam bait kedua,

seperti:

Untuk memotong rumput-rumput 2 Dinar

,

Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini, 1 Dinar

....

Kesenian

65

Bagaimana sikap seorang ibu membaca tulisan anak itu?

Ungkapan atau keinginan anak itu kemudian disikapi oleh ibunya

secara bijaksana tanpa memarahi anak tersebut, seperti yang

tergambar pada bait keempat, yakni:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis

Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis

....

Larik ini seakan-akan mengajak anak untuk berpikir, meratap,

dan merenung bahwa kasih sayang ibu terhadap seorang anak tidak

ternilai harganya, bahkan tidak ada batasnya. Akhirnya, dari

gambaran yang terungkap dalam larik-larik itu, penyair menyiratkan

pesan pada bait selanjutnya, melalui larik-larik berikut.

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya

Sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya

Dan berkata: ”Bu, aku sayang sekali sama ibu”

.......

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, tentu kalian

dapat menafsirkan isi, tema, amanat, serta sikap penyair yang

terkandung pada puisi itu. Oleh karena itu, coba kalian dengarkan

pembacaan puisi tersebut sekali lagi dan berlatihlah untuk menjawab

pertanyaan yang tersedia pada bagian berlatih.

○○○○○○○○○○

Pelatihan 1

1.

Apa tema puisi terjemahan yang dibacakan temanmu?

2.

Apa amanat atau pesan yang ingin disampaikan penulis melalui

puisi terjemahan yang kalian dengarkan?

3.

Jelaskan isi puisi terjemahan yang kalian dengarkan itu dengan

menggunakan bahasa sendiri!

Buka Wawasan

Puisi terjemahan yang baik adalah puisi terjemahan yang maknanya tidak jauh

berbeda dengan makna aslinya.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

66

Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi lama. Dengan

demikian, gurindam tidak jauh berbeda dengan sebuah pantun. Isinya

berupa nasihat-nasihat, pepatah, petuah, baik yang berkaitan dengan

kehidupan maupun dengan agama. Perbedaan gurindam dengan

pantun hanyalah terletak pada persajakan dan jumlah baris. Gurindam

terdiri atas dua baris tiap-tiap baitnya, sedangkan pantun berjumlah

empat baris dalam tiap bait. Persajakan gurindam adalah

a-a

,

sedangkan persajakan pantun

ab-ab

.

Gurindam disebut juga sebagai sajak dua seuntai. Kalimat pada

baris pertama selalu menyatakan pikiran atau peristiwa. Kalimat pada

baris kedua menyatakan keterangan atau penjelasan apa yang dinyatakan

pada kalimat pertama. Pengucapan atau pembacaan gurindam tidak jauh

berbeda dengan membaca pantun. Larik atau baris pertama dibacakan

dengan intonasi mendatar, sedangkan baris kedua dibacakan dengan

intonasi menurun.

Sekarang, simaklah penggalan Gurindam XII karya Raja Ali

Haji yang akan dilisankan oleh temanmu!

Awal diingat akhir tidak

Alamat badan akan rusak

Barang siapa mengenal dua

Tahulah dia barang terpedaya

Mengumpat dan memuji hendaklah piker

Di situlah banyak orang tergelincir

Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tidak bertiang

Jika hendak mengenal orang berbangsa

Lihat kepada budi dan bahasa

Apabila anak tidak dilatih

Jika besar ibu-bapaknya letih

Setelah kalian mendengarkan contoh pembacaan puisi lama yang

disampaikan temanmu, kerjakan latihan berikut.

○○○○○○○○○○

Pelatihan 2

1.

Bacakan puisi lama di atas dengan lafal dan intonasi yang baik

secara bergiliran !

2.

Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam puisi lama (Gurindam XII)!

3.

Simpulkan isi Gurindam XII yang kalian baca !

4.

Jelaskan diksi yang tersirat dalam bait-bait Gurindam XII di atas!

5.

Kemukakan komentar tentang isi gurindam itu dalam bahasa

sendiri!

B. Mengapresiasi Puisi Lama Melalui Kegiatan

Melisankan

Kesenian

67

1.

Cari beberapa contoh puisi lama lainnya, kemudian lisankan di

depan kelas dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.

2.

Jelaskan diksi yang tergambar dalam puisi lama tersebut.

3.

Kemukakan isi yang terkandung di dalamnya!

4.

Jelaskan perbedaan atau persamaan puisi lama yang kalian baca

dengan puisi lama lainnya!

5.

Laporkan pekerjaan kalian pada guru mata pelajaran untuk

dibahas atau didiskusikan!

○○○○○○○○○○

Pelatihan 3

C. Membaca dan Memahami Cerpen

Sebuah cerita pendek lahir dari sebuah imajinasi, cita-cita, dan

suatu pengalaman yang diperoleh penulis. Fenomena-fenomena

sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari menjadi landasan

penulis untuk menulis cerita pendek tersebut. Oleh karena itu, dalam

menulis sebuah cerpen tentu saja penulis memiliki dasar cerita dan

tema yang jelas. Namun, ketika membaca sebuah cerita pendek, tentu

kalian memperoleh pengalaman yang dapat kalian rasakan. Ada cerita

pendek yang mudah dipahami isinya, ada pula cerita yang sulit

dipahami isinya. Ada cerita yang menarik, ada pula cerita yang kurang

menarik.

Jelas dan tidak jelas, menarik atau kurang menarik, semua cerita

pendek memiliki dasar pemikiran yang jelas. Sekalipun cerita itu

bersifat absurd, namun tetap memiliki dasar pemikiran yang jelas,

hanya cara penulisannya yang inkonvensional. Cerpen tersebut

seolah-olah dasar pemikirannya yang berbelit. Padahal tidak begitu,

konsep ceritanya tentu saja secara kronologis memiliki alur cerita

yang dialirkan oleh penulis.

Sebagai karya sastra dalam bentuk prosa, cerita pendek berpijak

pada fenomena sosial dan budaya yang ada di lingkungan pengarang.

Tokoh-tokoh, latar, dan sudut pandang pengarang berkaitan dengan

fenomena sosial dan budaya masyarakat tempat pengarang

berinteraksi dengan lingkungannya. Faktor budaya, adat istiadat, dan

lingkungan penulis turut serta memperkaya dan memengaruhi cerita

yang dilahirkannya. Untuk itu, agar kalian memperoleh gambaran

tentang sebuah cerita pendek, mari kita membaca salah satu cerpen

berikut!

Pemungut Infak

(Zamzami Z.)

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas lewat lima menit. Udara

memang agak terasa panas. Langit kelihatan bersih. Beberapa minggu

ini hujan memang tak pernah turun sehingga rumput-rumput di

halaman masjid itu sudah agak kekuning-kuningan.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

68

Pak Garin, penjaga masjid memutar kaset pengajian. Dari corong

yang dipasang di menara terdengar lantunan ayat-ayat suci yang

menggetarkan kalbu. Orang sudah mulai datang satu-persatu. Di antara

yang datang itu, terdapat seorang bernama Asad. Orang-orang

memanggilnya Pak Asad.

Para jamaah masjid kota ini umumnya sudah mengenal Pak

Asad. Pak Asad selalu datang agak cepat dibandingkan dengan

jamaah lainnya.

Jumat ini, entah Jumat yang keberapa, orang akan melihat Pak

Asad melakukan pekerjaan mengumpulkan infak di masjid itu. Para

jamaah tidak mengetahui apakah memang ditugaskan oleh pengurus

atau inisiatif dari Pak Asad sendiri untuk melakukan pekerjaan ini,

karena pengumpulan infak selama ini tidak ada yang seperti itu, baik

di masjid itu maupun di masjid-masjid lain.

”Saya jadi bertanya-tanya sendiri, mengapa Pak Asad menjadi

pengumpul infak di masjid ini”, kata Kadri kepada temannya yang

duduk di sebelahnya.

”Saya juga heran. Selama ini tidak ada orang yang mengum-

pulkan infak seperti ini,” sambung Jasir.

”Dari mana Pak Asad mendapatkan pengajian seperti ini ya?

Siapa guru beliau?” kata Kadri lagi.

Begitulah obrolan orang-orang yang sudah duduk pada saf-saf

dalam masjid itu beberapa Jumat ini, sebelum khatib naik mimbar

untuk menyampaikan khotbahnya. Saf-saf bagian depan sudah

hampir penuh, bahkan hampir tidak tampak yang masih kosong.

Jam dinding yang digantungkan di dinding sebelah kanan sudah

menunjukkan pukul dua belas lewat lima menit. Waktu salat Jumat

hari ini masuk pukul dua belas lewat lima belas menit. Waktu yang

Gambar 5.2

Pemungut infak

tersisa ini digunakan oleh pengurus masjid

untuk menyampaikan pengumuman. Apakah

itu, menyangkut tentang pembangunan

masjid atau laporan keuangan yang didapat

atau dikeluarkan selama seminggu yang lalu.

”Bapak-bapak, saudara-saudara, serta

anak-anak yang kami cintai,” kata Ahmad,

pengurus masjid itu memulai pembicaraan-

nya mengisi waktu yang tersisa.

”Yang perlu kita perhatikan nanti adalah

pada waktu khatib menyampaikan khotbah,

kita tidak boleh berbicara, tidak boleh

berjalan-jalan, terutama kepada anak-anak.

Jangankan berjalan, bergerak sedikit saja

kalau bisa kita hindari,” sambungnya. ”Mari

kita dengarkan khotbah dengan tenang dan

diam. Dan, kepada yang sudah datang,

Kesenian

69

marilah kita penuhi saf-saf yang masih kosong di hadapan kita lebih

dulu,” imbau Pak Ahmad.

Sejalan dengan itu, Pak Asad berdiri dan berjalan menuju sudut

kanan saf yang paling depan. Di tangannya sudah ada sebuah kotak

kecil yang digunakannya untuk mengumpulkan infak.

Alhamdulilahirobbilalamin,

khatib Haji Bustaman memulai

khotbahnya. Pak Asad berdiri dan berjalan memulai pekerjaannya

mengumpulkan infak menemui para jamaah yang duduk tenang

mendengarkan khotbah. Para jamaah yang akan berinfak sudah

tampak merogoh sakunya masing-masing, sebelum Pak Asad sampai

di depannya.

Baru saja Pak Asad sampai di tengah-tengah saf paling depan,

tepatnya sejajar dengan mimbar Haji Bustaman menyampaikan

khotbah, seorang jamaah memasukkan uang kertas sepuluh ribu ke

dalam keranjang Pak Asad. Pak Asad jadi tertegun, dipandangnya

orang itu baik-baik. Dari penampilan dan pakaiannya, Pak Asad bisa

menebak, bahwa orang ini adalah tamu dari Jakarta. Pak Asad jadi

ingat bahwa tadi ada acara peresmian sebuah proyek yang diresmikan

langsung oleh orang pusat.

Kemudian Pak Asad jadi ragu, apakah akan dikembalikan

sebagian uang orang yang memasukkan uang sepuluh ribu itu.

Sebelumnya jamaah tidak ada dan belum pernah ada yang

memasukkan uang sebanyak itu. Paling seribu, lima ratus, bahkan

ada yang hanya uang recehan seratus rupiah. Maka terlintas dalam

pikiran Pak Asad, lebih baik saya tanyakan kepada orang ini.

”Apakah akan dikembalikan sebagian, Pak?” tanya Pak Asad.

Orang itu hanya diam dan balik memandang Pak Asad dengan heran.

”Nanti saya kembalikan sebagian, ya, Pak! Kalau boleh saya

tahu, siapa nama Bapak, biar nanti saya mudah mengembalikannya?”

tanya Pak Asad. Orang itu tidak menyahut. Akhirnya Pak Asad

melanjutkan tugasnya menemui para jamaah yang lain. Pak Khatib

Haji Bustamam sudah selesai menyampaikan khotbah pertama, Pak

Asad baru sampai pada saf keempat, yang sesekali menyapa jamaah

yang dilewatinya. Dia melanjutkan tugasnya. Jangan-jangan nanti

tidak selesai, begitu kata hatinya. ”Banyak infaknya, Pak?” Seorang

jamaah bertanya.

”Lumayan juga,” jawab Pak Asad. ”Dan kalau diperhatikan

hanya sekitar ini-ini juga tiap Jumat,” sambung Pak Asad lagi, sambil

menghitung uang yang masih dalam keranjang, setelah salat Jumat

selesai dan sebagian jamaah sudah pulang.

”Mudah-mudahan Allah Subhanahuwa ta'alaa akan membalas

pahala yang berlipat ganda kepada orang yang berinfak ini,” kata

Pak Asad lagi.

”Bapak tentu juga akan diberi pahala oleh Allah,” kata jamaah

tadi.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

70

Hati Pak Asad menjadi riang mendengar ucapan tadi. Pak Asad

bertambah yakin bahwa dengan mengumpulkan infak seperti ini akan

dapat menebus dosa-dosanya yang dia perbuat selama ini. Bahkan,

menurut pikirannya dia termasuk orang yang beruntung di antara jamaah-

jamaah yang lain. Orang hanya mendapatkan pahala Jumat saja,

sedangkan dirinya ditambah lagi dengan pahala mengumpulkan infak.

Pak Asad seorang pensiunan pegawai pemerintahan. Selama

lebih kurang lima puluh lima tahun beliau mengabdikan dirinya untuk

bangsa dan negara ini. Telah banyak yang beliau lakukan. Banyak

orang yang beliau bantu untuk menjadi pegawai. Walaupun beliau

meminta imbalan dua sampai tiga juta per-orang. Pak Asad juga

kepala instansi. Semua proyek yang akan dikerjakan harus melalui

tangan beliau terlebih dahulu. Seorang kontraktor kalau ingin

memenangkan tender, harus berpandai-pandai dengan beliau.

Sepuluh sampai lima belas persen harus menjadi bagiannya. Kalau

tidak, jangan harap seorang kontraktor akan memenangkan tender

tersebut. Di samping itu, Pak Asad juga senang dengan perempuan.

Bahkan, sekretaris beliau menjadi perempuan yang beliau kencani

setiap minggu.

Jamaah masjid tampak tinggal beberapa orang lagi yang belum

pulang ke rumahnya. Pak Asad selesai menghitung uang infak yang

dikumpulkannya.

”Aku mau pulang” pikirnya. Dengan sebuah kantong plastik,

dibawanya uang itu ke rumahnya dan besok akan dimasukkan ke

rekening atas nama masjid di sebuah bank di kota ini.

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas lewat lima menit,

waktu salat pada Jumat minggu ini lebih cepat masuk dibandingkan

jumat-jumat sebelumnya. Seperti biasa, sebelum waktu Jumat masuk,

pengurus masjid selalu menyampaikan pengumuman dan laporan

keuangan.

”Kaum muslimin yang berbahagia. Hidup kita ini ibarat seorang

pergi merantau. Di rantau kita bekerja untuk mendapatkan uang

sebanyak-banyaknya. Uang yang sudah kita kumpulkan ini nanti

yang akan kita bawa pulang ke kampung. Uang yang akan kita

kumpulkan ini kita umpamakan dengan amal yang kita perbuat hari

ini. Amal inilah yang nanti yang akan menolong kita di akhirat kelak.

Untuk itu, mari kita berlomba-lomba untuk mendapatkannya,” kata,

Khatib Maliki dengan berapi-api.

Namun, Pak Asad terus saja dengan pekerjaannya menemui para

jamaah dari saf ke saf. Sesekali Pak Asad tidak lupa menegur jamaah

yang memberikan uang lebih dari jamaah lainnya.

”Orang yang baik di sisi Allah adalah orang mau bertobat dari

segala perbuatan yang tidak baik.” Kalimat khatib yang terakhir

terdengar jelas oleh Pak Asad. Hatinya jadi riang. ”Aku termasuk

orang yang dikatakan khatib,” pikirnya.

Kesenian

71

Apa yang dilakukan Pak Asad sebenarnya tidak sesuai dengan

tata tertib melaksanakan salat Jumat. Pak Asad melakukan saat khatib

menyampaikan khotbah. Pernah seorang jamaah menyampaikan

kepada seorang pengurus. ”Katakanlah kepada Pak Asad itu, jangan

memungut infak sewaktu khatib menyampaikan khotbah.”

Namun, pengurus itu mengatakan kalau tidak ada Pak Asad,

siapa yang melakukan ini. Uangnya, kan untuk masjid juga. Hari

demi hari berjalan terus, Jumat ke Jumat dilalui Pak Asad dengan

tugasnya mengumpulkan infak. Orang-orang yang mengetahui

bahwa itu merupakan sebuah kesalahan hanya membiarkan saja. Pak

Asad tidak mendapatkan apa-apa. Dalam hatinya dia bertobat, tapi

malah dia tambah terpuruk.

Sumber:

Majalah Sastra

, Oktober 2000

dikutip dengan pengubahan

Setelah kalian membaca cerita pendek di atas, rasanya cerita

tersebut mudah untuk dipahaminya. Penulis menceritakan suatu

peristiwa dengan jelas tema, amanat, alur, latar, serta nilai yang

terkandung dalam cerpen tersebut. Untuk itu, marilah kita baca sekali

lagi cerpen itu dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

○○○○○○○○○○

Pelatihan 4

1.

Adakah penggalan cerita yang tidak jelas pada cerpen di atas?

Kalau ada kutip atau tunjukkan penggalan cerita tersebut!

2.

Jelaskan tema yang terkandung dalam cerpen tersebut!

3.

Jelaskan amanat yang terkandung dalam cerpen tersebut!

4.

Tuliskan alur cerita yang tersirat pada cerpen di atas!

5.

Apa yang menjadi latar cerita tersebut!

6.

Jelaskan tokoh dan perwatakan yang disampaikan penulis melalu

cerpen itu!

7.

Jelaskan nilai budaya yang terkandung dalam cerita itu serta

bagaimana kaitannya dengan budaya masyarakat sekarang!

Setiap bahasa memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.

Tulisan Latin dengan tulisan Arab memiliki perbedaan, baik dalam

tata cara menulis maupun pelafalan. Begitu pula struktur dan kaidah

aksara Arab berbeda dengan aksara latin. Agar kalian memiliki

kemampuan dalam melafalkan atau melisankan dan mengalihkan

aksara Arab-Melayu ke aksara Latin, mari kita mempelajarinya

dengan mengikuti langkah-langkah berikut.

D. Menulis dan Menguasai Huruf Arab-Melayu dalam

Kegiatan Transkripsi

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

72

1.

Mengenali Aksara Arab

Posisi Penulisan

Di Akhir Di Tengah Di Awal Berdiri Sendiri

Cara Menulis

Nama Huruf

alif - a

ba - be

ta - te

jim - je

ca - ce

dal - de

ra - er

sin - es

nga - eng

pa - pe

kaf besar - ka

kaf kecil - ka

ga - ge

lam - el

mim - em

nun - en

wau - we

ha - he

ya - ye

nya - nye

Kesenian

73

2.

Mengenali Suku Kata Aksara Arab

ma-kan

:

hi-dup

:

la-ri

:

ser-ta

:

ma-ju

:

ja-lan

:

ra-tap

:

bum-bu

:

man-di

:

ma-ka-nan

:

ke-hi-du-pan

:

me-la-ri-kan

:

me-nyer-ta-kan

:

me-ma-ju-kan

:

men-ja-lan-kan

:

me-ra-tap-kan

:

mem-bum-bu-kan :

me-man-di-kan

:

3.

Membaca Kata Aksara Arab dan Menyalin ke dalam Aksara

Latin

Lafalkanlah kemudian salinlah ke dalam aksara Latin dalam

buku catatanmu!

Salinlah teks aksara Arab berikut ke dalam bahasa Latin!

○○○○○○○○○○

Pelatihan 5

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

74

E. Memahami Nuansa Makna dalam Nyanyian

Apakah kalian senang bernyanyi? Nyanyian apa yang kalian

senangi? Jika kalian senang bernyanyi, mari kita cermati sebuah

nyanyian atau lagu ini! Kalau ada yang dapat menyanyikannya,

silakan kalian nyanyikan!

1) Andaiku Tahu

(Ungu)

Andai ku tahu kapan tiba ajalku

Ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku

Andai ku tahu kapan tiba masaku

Ku akan memohon Tuhan jangan ambil nyawaku

Gambar 5.3

Pasya ”Ungu”

Aku takut akan semua dosa-dosaku

Aku takut dosa yang terus membayangiku

Andai kutahu malaikat kan menjemputku

Ijinkan aku mengucap kata tobat pada-Mu

Aku takut akan semua dosa-dosaku

Aku takut dosa yang terus membayangiku

Ampuni aku dari segaladosa-dosaku

Ampuni aku menangis ku bertobat pada-Mu

Aku manusia yang tak punya raga

Namun aku juga tak pantas di surga

Kesenian

75

Ketika kalian membaca atau mendengarkan syair lagu, bahkan

menyanyikan lagu itu, mungkin kalian merasa senang, sedih, terharu,

bahkan termenung seakan-akan apa yang disiratkan dalam lagu menyentuh

diri dan batin kalian. Mengapa demikian? Hal itu disebabkan adanya

ekspresi dan imajinasi kalian yang menyatu dengan sesuatu yang disiratkan

dalam syair lagu. Dengan demikian, sebuah lagu dapat dikatakan sebuah

puisi juga. Bila ada orang yang beranggapan bahwa syair lagu bukanlah

sebuah puisi, itu merupakan suatu anggapan yang keliru.

Syair itu merupakan hasil ekspresi batin, hasil kontemplasi,

dan mengandung makna yang mendalam serta memiliki hubungan

yang dapat menimbulkan suasana atau nuansa makna tertentu. Mari

kita perhatikan penggalan syair lagu di atas!

Andai ku tahu kapan tiba ajalku

Ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku

Andai ku tahu kapan tiba masaku

Kata-kata yang tersurat pada larik lagu tersebut sebagian besar

mengandung makna konotasi, makna yang bukan sebenarnya. Bila

kalian kaji kata demi kata, tentu kalian bertanya, masaku yang mana?

Apa makna masaku di sana?

Peristiwa apa

? Semua kata itu memiliki

makna kias konotatif. Bila dijawab, semua kata (diksi) di atas memiliki

makna yang beragam atau berbeda, sangat bergantung kepada

penafsiran masing-masing. Namun, jelaslah bahwa penggunaan kata

tersebut memiliki makna yang mendalam dan dapat menimbulkan

kesan tersendiri pada pembaca. Hubungan antara makna kata yang

satu dengan kata yang lainnya, tampak kental sekali. Bila kita

mencoba memaknai kata tersebut, misalnya: Kata-kata yang tersurat

pada larik lagu tersebut sebagian besar mengandung makna konotasi,

makna yang bukan sebenarnya. Bila kalian kaji kata demi kata, tentu

kalian bertanya,

masaku

yang mana? Apa makna

masaku

di sana?

Peristiwa apa

? Semua kata itu memiliki makna kias konotatif. Bila

dijawab, semua kata (diksi) di atas memiliki makna yang beragam

atau berbeda, sangat bergantung kepada penafsiran masing-masing.

Namun, jelaslah bahwa penggunaan kata tersebut memiliki makna

yang mendalam dan dapat menimbulkan kesan tersendiri pada

pembaca. Hubungan antara makna kata yang satu dengan kata yang

lainnya, tampak kental sekali. Bila kita mencoba memaknai kata

tersebut, misalnya:

tiba masaku

kata ini mengarah kepada

saat atau

sampai pada kematian

.

Selain makna kata, pada larik itu pun tergambar adanya

penggunaan majas, seperti pada kata panjangkan

umurku

. Tidak

mungkin

umur panjang yang panjang

adalah

benda

. Arti

panjang

di sini adalah usia yang bertambah

.

Begitu pula pada syair lagu berikut.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

76

2) Titip Rindu Buat Ayah

Ebiet G. Ade

Di mata mu masih tersimpan selaksa peristiwa

benturan dan hempasan terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras,

namun kau tetap tabah.

Meski nafasmu kadang tersengal

memikul beban yang makin sarat kau tetap bertahan

Gambar 5.4

Ebiet G.Ade

Begitu pula kata-kata yang tersurat pada awal larik lagu ini

sebagian besar mengandung makna konotasi, makna yang bukan

sebenarnya. Bila kalian kaji kata demi kata, tentu kalian bertanya,

Di mataku yang mana? Apa makna mataku di sana?

Peristiwa apa

?

Semua kata itu memiliki makna kias konotatif. Bila dijawab semua

kata (diksi) di atas memiliki makna yang beragam atau berbeda, sangat

bergantung kepada penafsiran masing-masing. Namun, jelaslah bahwa

penggunaan kata tersebut memiliki makna yang mendalam dan dapat

menimbulkan kesan tersendiri pada pembaca.

Hubungan antara makna kata yang satu dengan kata yang

lainnya, tampak kental sekali. Bila kita mencoba memaknai kata

tersebut, misalnya: kata ini merujuk kepada

ingatan atau bayangan

seorang anak terhadap ayahnya yang tidak pernah lupa, peristiwa

di sini mungkin dapat ditafsirkan suatu kejadian atau kenangan yang

pernah dialami ayah atau boleh juga kalian memiliki tafsiran tersendiri.

Yang jelas, yang tahu pasti makna itu adalah pengarangnya sendiri.

Kita boleh menafsirkan berdasarkan sudut pandang masing-masing.

Selain makna kata, pada larik itu pun, tergambar adanya penggunaan

majas, seperti pada kata

terpahat di keningmu

. Tidak mungkin kita

memahat kening, kata terpahat sama dengan kata

terukir

. Yang biasa

dipahat adalah kayu, tembok, dan sejenisnya, kening tidak mungkin

dipahat.

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan

ini

keriput tulang pipimu gambaran perjuangan.

Bahumu yang dulu kekar legam terbakar

matahari kini kurus dan terbungkuk.

Namun semangat tak pernah pudar

meski langkahmu kadang gemetar

Kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu

Untuk menuai padi milik kita

Tapi, kerinduan tinggal hanya kerinduan

Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Kesenian

77

1.

Tuliskan kata-kata yang mengandung makna konotasi pada syair

lagu di atas dan jelaskan pula maknanya!

2.

Tuliskan kata-kata yang bermakna denotasi pada syair lagu di

atas dan jelaskan maknanya!

3.

Tuliskan kata-kata yang bermakna amelioratif pada syair lagu

itu dan jelaskan pula maknanya!

4.

Adakah kata-kata yang berhomonim, homofon, homograf,

sinonim, antonim pada syair lagu di atas? Jika, ada tuliskan!

5.

Majas apa yang digunakan pada syair lagu itu, tunjukkan dengan

cara mengutip bagian syair lagu tersebut!

○○○○○○○○○○

Pelatihan 6

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi

Rangkuman

1.

Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi lama. Perbedaannya dengan pantun

adalah persajakan dan jumlah baris. Setiap bait gurindam terdiri atas 4 baris

sedangkan pantun terdiri atas 4 baris tiap bait. Sajak gurindam a-a, sedangkan

pantun ab-ab.

2.

Kalimat pada baris pertama gurindam menyatakan peristiwa, sedangkan yang

kedua penjelasannya.

3.

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita itu sendiri. Unsur-

unsur tersebut adalah tema, amanat, alur, perwatakan, dan penokohan.

Refleksi

Banyak sekali hal yang bisa kalian petik dari bab ini untuk bisa kita jadikan

tauladan. Dari sebuah puisi terjemahan yang berjudul

Gratis Sepanjang Masa

, kita

bisa merasakan bahwa betapa besar pengorbanan seorang ibu untuk anaknya. Cinta

anak sepanjang galah cinta ibu sepanjang jalan. Seorang ibu akan memberikan cinta

kasihnya kepada anaknya dengan tulus tidak mengharapkan satu imbalan apapun.

Maka dari itu, kalian sebagai seorang anak yang dilahirkan dari rahim seorang ibu

hendaklah bisa berbakti kepada orang tua.

1.

Pergilah kalian ke perpustakaan sekolah, baca beberapa buku

kumpulan puisi atau majalah yang memuat tentang puisi. Kutip

beberapa puisi terjemahan, lalu baca dan analisis tema dan

amanat yang tersurat atau tersirat dalam puisi tersebut! Laporkan

tugas kalian kepada guru mata pelajaran untuk ditindaklanjuti!

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

78

Kata Berhikmah

Hancur badan di kandung tanah, budi baik terkenang jua

.

Budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan selama-lamanya.

2.

Kutip beberapa bentuk puisi lama yang pernah kalian baca,

kemudian bacakan salah satu puisi lama tersebut di depan

temanmu! Mintalah komentar atau tanggapan terhadap

pembacaan puisi lama tersebut!

3.

Bacalah sebuah cerpen yang ada di perpustakaan sekolahmu,

kemudian analisis unsur-unsur instrinsiknya!

4.

Salinlah kalimat-kalimat berikut dengan menggunakan huruf

Arab-Melayu!

a.

Bahasa merupakan milik pemakai bahasa itu sendiri.

b.

Bahasa mencerminkan pribadi bangsa.

c.

Bahasa yang indah enak untuk didengarkannya.

d.

Sebuah karya sastra memiliki makna tersendiri.

5.

Cermati syair lagu berikut!

Surgamu

(Ungu)

Segala yang ada dalam hidupku

Ku sadari semua milik-Mu

Kuhanya hamba-Mu yang berlumur dosa

Tunjukan aku jalan lurus-Mu

untuk menggapai surga-Mu

Terangiku dalam setiap langkah hidupku

Karena ... kutahu... hanya Kau ... Tuhanku

Allahu Akbar Allah Maha Besar

Ku memuja-Mu di setiap waktu

Hanyalah pada-Mu tempat ku berteduh

Memohon ridho dan ampunan-Mu 2x

a.

Jelaskan makna yang tersirat dari kata-kata yang terdapat

pada setiap larik!

b.

Bagaimana hubungan antarmakna kata yang satu dengan

yang lainnya?

c.

Majas apa yang tersirat pada setiap larik puisi?

d.

Nuansa apa yang ditimbulkan atau tergambar pada syair

lagu tersebut?