Halaman
Tema 3
Kegiatan yang Menumbuhkan
Kreativitas
Tumbuhnya kreativitas setiap anak ditunjang dengan adanya kegiatan-kegiatan
yang dilakukan seorang anak. Baik kegiatan di sekolah maupun kegiatan di luar
sekolah.
Dalam pelajaran ini, Anda akan diajak untuk mempelajari dan mempraktikkan
cara menyampaikan intisari buku biografi, menulis paragraf persuasi, mengaplikasi-
kan aspek kohesi dan koherensi pada paragraf, membahas cerpen Indonesia dan
terjemahan, dan membahas nuansa makna dalam lagu pop Indonesia. Semua aspek
yang Anda pelajari tersebut akan dikaitkan dengan tema yang kita bahas dalam
pelajaran ini, yakni Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas.
Sumber: Foto Haryana
Sumber: Tempo, 28 ags-3 spt 06
Sumber: Garuda Januari 06
PETA KONSEP
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Kebahasaan
Kesastraan
Menyampaikan
Intisari Buku
Biografi
Menulis Paragraf
Persuasi
Membahas Cerpen
Indonesia dan Ter-
jemahan
Membahas Nuansa
Makna dalam Lagu
Pop Indonesia
Mengaplikasikan
Aspek Kohesi dan
Koherensi pada
Paragraf
60
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
I. Kompetensi Berbahasa
A. Menyampaikan Intisari Buku Biografi
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mencatat hal-hal yang menarik dari tokoh, menyampaikan-
nya kepada teman, dan mengomentari penyampaian teman.
1. Mengenal Buku Biografi
Biografi berisi riwayat hidup seseorang,
biasanya seorang tokoh yang terkenal. Dalam
buku biografi ini berisi pandangan hidup, per-
juangan, keberhasilan/prestasi, dan kesulitan
yang dihadapi sang tokoh. Buku biografi ini biasa-
nya ditulis orang lain, sedangkan yang ditulis
sendiri oleh sang tokoh disebut autobiografi.
Cermati gambar sampul buku kumpulan
biografi para tokoh terkenal yang mampu
membentuk sejarah dunia di samping ini!
2. Mencatat Hal-hal Menarik dari Kehidupan Tokoh
Baca biografi tokoh Galileo Galilei berikut ini yang diambil dari buku
“100
Tokoh Besar yang Membentuk Sejarah Dunia”
! Sambil membaca, catat hal-hal
yang menarik dari kehidupan tokoh tersebut! Salin format berikut di buku tugas
untuk mengerjakannya!
Format 3.1
Nama Tokoh
Galileo Galilei
Sumber Buku
Hal-Hal yang Menarik
100 Tokoh Besar yang
Membentuk Sejarah Dunia
....
Sumber: Sampul buku 100 Tokoh Besar
61
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Galileo Galilei
Lahir di Pisa, Itali, anak dan
ahli Matematika Vincenzo Galilei,
beliau merupakan mahasiswa
fisika pada usia belasan tahun dan
menulis suatu makalah tentang
gaya tarik (gravitasi) tertentu dan
benda-benda padat.
Pada usia 24 tahun, dia men-
jadi guru besar Matematika di
Pisa. Di situlah ia merumuskan
teori bahwa benda-benda dengan
berat berbeda jatuh dengan kecepatan yang sama dan membuktikannya
melalui demonstrasi yang terkenal dari puncak Menara Miring di Pisa.
Dia menjatuhkan suatu bola logam dan bola kayu pada saat yang ber-
samaan. Kedua benda tersebut menyentuh tanah pada saat yang
bersamaan.
Galilei juga memastikan bahwa Yupiter, selain Mars dan Venus,
berbentuk bulat seperti bola, tetapi planet Saturnus masih belum jelas
baginya. Dia mengamati apa yang terlihat sebagai dua bulan di sisi-sisi
planet yang kedudukannya tidak pernah berubah. Sebenarnya yang
dilihat adalah sistem cincin Saturnus yang berukuran sangat besar.
Dengan teleskopnya, Galilei mampu melihat dinding tersebut, tetapi
peralatannya tidak cukup kuat untuk menentukan secara tepat apa
benda-benda tersebut. Dia mempelajari permukaan bulan dan menemu-
kan bintik-bintik sinar matahari, yang membantu dalam pembuktian
bahwa matahari berotasi.
Pada tahun 1616, gereja Katholik, yang memegang pandangan yang
berlawanan, melarang Galilei mengajarkan atau menerbitkan gagasan-
nya tersebut. Akan tetapi, dia menerbitkan bukunya yang berjudul
Dialog
Mengenai Dua Prinsip Sistem Dunia Tahun 1632
, yang menimbulkan
kutukan dari gereja. Ditempatkan sebagai tahanan rumah, Galileo men-
jalani sisi hidupnya dekat Kota Florence mempelajari benda-benda
langit.
Pada tanggal 8 Januari 1642, dia wafat, dalam keadaan hampir
buta karena mengamati bintik-bintik matahari dengan mata telanjang.
Tiga ratus lima puluh tahun berikutnya, 31 Oktober 1992, teorinya
secara formal diakui oleh Paus Johanes Paulus II.
(Sumber:
100 tokoh besar yang membentuk sejarah dunia
)
Sumber: Jendela Iptek
62
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Albert Einstein 1879-1955
Einstein lahir tahun 1879, di kota Ulm, Jerman. Dia memasuki per-
guruan tinggi di Swiss dan menjadi warganegara Swiss pada tahun
1900. Di tahun 1905 dia mendapat gelar Doktor dari Universitas Zurich,
tetapi (anehnya) tak bisa meraih posisi akademis pada saat itu. Di tahun
itu pula, dia menerbitkan kertas kerja perihal "relatif khusus," perihal
efek foto elektrik, dan tentang teori gerak Brown. Hanya dalam beberapa
tahun saja kertas-kertas kerja ini, terutama yang menyangkut relativitas,
telah mengangkatnya menjadi salah seorang ilmuwan paling cemerlang
dan paling orisinal di dunia. Teori-
teorinya sangat kontroversial. Tak ada
ilmuwan dunia kecuali Darwin yang
pernah menciptakan situasi kontrover-
sial seperti Einstein. Akibat itu, di tahun
1913 dia diangkat sebagai mahaguru
di Universitas Berlin dan pada saat ber-
samaan menjadi Direktur Lembaga
Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi
anggota Akademi Ilmu Pengetahuan
Prusia. Jabatan-jabatan ini tidak meng-
ikatnya untuk sebebas-bebasnya meng-
abdikan sepenuh waktu melakukan
penyelidikan-penyelidikan, kapan saja
dia suka.
Pemerintah Jerman tidak menyesal menyiram Einstein dengan
sebarisan panjang kedudukan yang istimewa itu karena persis dua tahun
kemudian Einstein berhasil merumuskan "teori umum relativitas," dan
tahun 1921 dia memperoleh hadiah Nobel. Sepanjang paruhan terakhir
dari kehidupannya, Einstein menjadi buah bibir dunia, dan hampir dapat
dipastikan dialah ilmuwan yang termasur yang pernah lahir ke dunia.
Karena Einstein seorang Yahudi, kehidupannya di Jerman menjadi
tak aman begitu Hitler naik berkuasa. Di tahun 1933 dia hijrah ke
Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, bekerja di Lembaga Studi
Lanjutan Tinggi dan di tahun 1940 menjadi warga negara Amerika
Serikat. Perkawinan pertama Einstein berujung dengan perceraian,
hanya perkawinannya yang kedua tampaknya baru bahagia. Punya
dua anak, keduanya laki-laki. Einstein meninggal dunia tahun 1955 di
Princeton.
Sumber: Jendela Iptek
63
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Pelatihan
Einstein senantiasa tertarik pada ihwal kemanusiaan dunia di
sekitarnya dan sering mengemukakan pandangan-pandangan politiknya.
Dia merupakan pelawan teguh terhadap sistem politik tirani, seorang
pendukung gigih gerakan pacifis, dan seorang penyokong teguh
Zionisme. Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial dia
tampak seorang yang individualistis. Suka humor, sederhana dan ada
bakat gesek biola. Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi:
"Bersukarialah para arwah karena hiasan yang ditinggalkannya bagi
kemanusiaan!" sebetulnya lebih kena untuk Einstein.
(Sumber:
100 tokoh besar yang membentuk sejarah dunia
)
3. Menyampaikan Hal-hal yang Menarik dari Kehidupan Tokoh
a. Berdasarkan catatan yang Anda buat, ceritakanlah di depan kelas secara
bergantian!
b. Saat teman Anda menyampaikan cerita, berikan tanggapan dari aspek
kelengkapan isi, urutan uraian, penggunaan bahasa, kelancaran, kebenaran,
keberanian mental, dan kebenaran isinya! Tulis tanggapan Anda di buku
tugas!
4. Menanggapi Penyampaian Biografi
Untuk memperbaiki penyampaian biografi, Anda memerlukan masukan
dari teman-teman agar dapat diketahui kekurangannya. Coba buatlah komentar
tentang penyampaian salah satu teman Anda secara tertulis, kemudian sampai-
kan kepadanya secara lisan!
Anda sudah mempelajari cara mengenal buku biografi, mencatat hal-hal
menarik dari kehidupan tokoh, menyampaikan hal-hal yang menarik dari
kehidupan tokoh, menanggapi penyampaian biografi sekarang agar lebih
mengasah kemampuan Anda kerjakan kegiatan berikut di rumah!
1. Carilah buku biografi tokoh terkenal di perpustakaan atau me-
minjam pada teman!
2. Bacalah buku tersebut dengan cermat! Sambil membaca, catat di
buku tugas Anda tentang pandangan hidup tokoh, keberhasilan/
prestasi tokoh, perjuangan tokoh, serta kesulitan dan masalah yang
dihadapi si tokoh!
4. Sampaikan secara lisan biografi tokoh itu di depan kelas pada per-
temuan selanjutnya untuk diberikan tanggapan!
64
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
B. Menulis Paragraf Persuasi
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasi, menentukan
topik, dan menyusunnya berdasarkan kerangka.
1. Mengidentifikasi Paragraf Persuasi
Baca secara intensif beberapa teks yang mengandung paragraf persuasi berikut
ini. Sambil membaca, identifikasikan ciri-ciri paragraf persuasi tersebut dan catat
di buku tugas Anda!
Teks a:
Tips Tahun Baru Bersama Keluarga
Tahun baru ternyata menjadi ajang untuk berkumpul seluruh
anggota keluarga, melakukan sesuatu yang dapat melahirkan suasana,
semangat, dan keceriaan baru bagi keluarga. Berikut ini beberapa hal
yang bisa Anda lakukan.
1. Perubahan pada rumah. Mendiskusikan perubahan-perubahan yang
dapat dilakukan untuk memperindah rumah menjadi ajang kumpul-
kumpul yang mengasyikkan. Lakukan hal yang sama untuk tempat
tinggal Anda saat ini. Diskusikan bersama dengan seluruh anggota
keluarga, apa yang dapat dilakukan bersama. Tak perlu direnovasi
besar-besaran yang memakan banyak biaya. Penambahan sedikit
tanaman atau merapikan sudut-sudut rumah bisa menjadi alternatif
pilihan.
2. Menyumbangkan barang yang sudah tidak Anda gunakan lagi.
Bukalah lemari pakaian Anda dan pilah baju-baju yang tidak Anda
kenakan selama setahun ini. Lakukan hal yang sama untuk mainan,
kaset, buku, majalah, koran, dan lain-lain. Barang-barang yang ter-
abaikan ini akan sangat berguna bagi orang lain.
3. Bersama-sama menulis surat yang berisi harapan dan hal-hal yang
ingin dicapai dalam suatu tahun ke depan. Cara ini akan sangat
membantu seluruh anggota keluarga untuk menanamkan apa yang
seharusnya bisa diberikan, bukan apa yang seharunya didapat. Di
akhir tahun, Anda bisa bersama-sama anggota keluarga membaca
dan mendiskusikannya.
4. Jadwalkan sehari dalam setahun untuk melakukan hobi yang disukai
seluruh anggota keluarga. Misalnya: berkemah, memancing, atau
sekadar nonton bersama anggota seluruh keluarga. Memasak resep
baru atau mengobrol di taman pun dapat menjadi pilihan yang baik.
(Sumber:
Nova
, 4 Januari 2006 dengan perubahan seperlunya)
65
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Teks b:
Di masa pertumbuhan, tentunya putra-putri Anda membutuhkan
susu dengan nutrisi yang tepat. Berikan BONEETO, susu berkalsium
tinggi untuk membantu pertumbuhan tulang dan giginya. Kandungan
kalsiumnya memenuhi kebutuhan kalsium harian anak Anda.
BONEETO pilihan asyik untuk pertumbuhan putra-putri Anda.
(Sumber:
Nova
, 25 April 2006 dengan perubahan seperlunya)
Teks c:
Rasakan keindahan suara
polyphonic
dari speaker unik
“Snowflake”
.
Anda akan terpesona pada keindahan dan kejernihan 40 nada dering
polyphonic melalui speaker khususnya. Dengan fasilitas direct link untuk
men-
download games, wallpaper
, dan nada dering, ekspresikan diri Anda
... sejernih yang Anda mau!
The new J2001 by Sony Ericson
. What’s your tune?
(Sumber:
Kompas
, 22 Januari 2007 dengan perubahan seperlunya)
Berdasarkan contoh ketiga teks di atas, dapat diidentifikasi ciri-ciri paragraf
persuasi adalah sebagai berikut.
a. Bertujuan memengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang
diharapkan penulisnya.
b. Teks yang mengandung persuasi biasanya menggunakan segala upaya yang
memungkinkan pembaca terpengaruh.
c. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.
d. Paragraf persuasi biasanya terdapat dalam iklan atau dalam tips-tips ter-
tentu.
e. Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif.
2. Menentukan Topik Persuasi
Berdasarkan ciri-ciri paragraf persuasi di atas, Anda tentunya mengetahui
bahwa tidak semua topik dapat ditulis menjadi paragraf persuasi. Topik yang
dipilih untuk ditulis secara persuasi umumnya adalah topik yang dapat diguna-
kan untuk memengaruhi orang lain sehingga mereka terpengaruh dan mau
bertindak seperti yang ditulis.
66
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Berikut ini contoh beberapa topik yang dapat ditulis menjadi paragraf per-
suasi.
a. Menaati peraturan lalu lintas dapat menghindari kecelakaan.
b. Musik dapat meningkatkan kreativitas anak-anak.
c. Menggunakan sabuk pengaman saat mengemudi dapat menghindari cedera
serius jika terjadi kecelakaan.
d. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat mencegah tawuran antarpelajar.
Dari beberapa contoh topik di atas, Anda dapat menentukan salah satu
untuk dijadikan sebuah paragraf persuasi. Misalnya, kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah dapat mencegah tawuran antarpelajar.
3. Menyusun Kerangka Paragraf Persuasi
Setelah menentukan topik yang akan diangkat menjadi paragraf persuasi,
selanjutnya dibuat kerangka paragraf tersebut.
Contoh:
Topik
: Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat mencegah tawuran
antarpelajar.
Tujuan : Dapat memengaruhi para pelajar agar lebih banyak mengguna-
kan waktu luang di luar jam pelajaran untuk mengikuti ekstra-
kurikuler yang diadakan di sekolah.
Sasaran : Para pelajar dan sekolah.
Alasan, bukti, dan pendukung lainnya.
1. Sekarang ini banyak sekali terjadi tawuran antarpelajar.
2. Penyebab tawuran itu di antaranya adalah waktu luang yang dimiliki para
pelajar selesai jam sekolah.
3. Untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, dapat dilakukan dengan meng-
ikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, sehingga para pelajar tidak cen-
derung melakukan hal-hal yang destruktif.
4. Sekolah hendaknya menyediakan berbagai ekstrakurikuler sebanyak
mungkin untuk kegiatan pelajar selesai jam sekolah.
4. Menyusun Paragraf Persuasi
Dari topik yang telah ditentukan sekaligus kerangka paragrafnya, dapat
dikembangkan menjadi sebuah paragraf persuasi berikut ini.
Contoh:
Sekarang ini sering kita dengar terjadinya tawuran antarpelajar,
baik di kota besar maupun di kota kecil. Tawuran antarpelajar ini pada
dasarnya disebabkan oleh hal-hal sepele, di antaranya adalah adanya
waktu luang yang dimiliki oleh para pelajar selepas jam belajar di sekolah.
67
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Pelatihan
Mereka kurang dapat memanfaatkan waktu luang tersebut dengan diisi
kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi dirinya, baik saat sekarang
maupun untuk masa depannya nanti. Untuk itu, dengan mengikuti
berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah, dapat
mencegah terjadi tawuran antarpelajar tersebut. Di sini sekolah mem-
punyai peranan penting untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh para pelajar sesuai dengan minat
dan bakatnya. Untuk itu, pilihlah kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan
di sekolah Anda!
Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri paragraf persuasif,
menentukan topik, dan menyusunnya berdasarkan kerangka. Sekarang
kembangkan kemampuan Anda dengan mengerjakan perintah-perintah
di bawah ini!
1. Buatlah iklan hasil produksi rumah tangga yang bersifat persuasi,
diantaranya nama produknya, bahan yang diperlukan, keunggulan-
nya, sehingga banyak orang menggunakan produk tersebut!
2. Tulislah sebuah paragraf persuasi yang berisi tentang kampanye
antinarkoba atau lebih dikenal dengan istilah
“Say No to Drug”
!
3. Tukarkan hasil tulisan Anda dengan milik teman di sekolah dan
salinglah memberi komentar!
C. Mengaplikasikan Aspek Kohesi dan Koherensi pada
Paragraf
Tujuan Pembelajaran
Anda diajak untuk menentukan tingkat kekohesian dan kekoherenan suatu paragraf,
menentukan pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf, serta menyusun para-
graf yang kohesi dan koheren.
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara yang
satu dengan kalimat yang lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan
tertentu, sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan,
dan diperjelas. berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik paragraf yang baik.
1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang
relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf
hanya ada satu pokok pikiran.
2. Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
3. Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
4. Pargraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
5. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
68
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
1. Menentukan Tingkat Kekohesian dan Kekoherenan Paragraf
Coba Anda perhatikan paragraf berikut ini! Selanjutnya, tentukan tingkat
kekohesian dan kekoherenan dalam paragraf tersebut dan masukkan dalam
format berikut ini! Salinlah di buku tugas Anda!
Format 3.2
Dalam suasana hening, hasil belajar akan mantap. Itulah alasan mengapa
lokasi dan ruang belajar didesain sedemikian cermat. Asrama yang dihuni oleh
banyak siswa atau mahasiswa diusahakan agak terpisah dari kebisingan lalu
lintas dan dicarikan tempat yang berlingkungan lebih aman. Ruang-ruang kelas
dijauhkan dari lapangan basket dan anak-anak main pingpong. Kapan penghuni
asrama dengan bebas boleh menyetel televisi,
tape recorder
, dan radio diatur.
Tamu atau masyarakat luar asrama dibatasi. Motor dan mobil tidak diizinkan
masuk asrama pada pagi hari. Siswa dilarang makan pagi lewat pukul setengah
tujuh dan izin memainkan alat musik hanya diberikan pada jam-jam istirahat.
2. Menentukan Pemarkah Kohesi dan Koherensi dalam Paragraf
Alat penanda atau pemarkah kohesi dan koherensi dalam paragraf dapat
berupa kata dan kelompok kata. Permarkah-pemarkah tersebut sangat antara
lain sebagai berikut.
a. Penanda hubungan kelanjutan, misalnya: dan, lagi, serta, lagi pula, dan
tambahan lagi.
b. Penanda hubungan urutan waktu, misalnya: dahulu, kini, sekarang, sebelum,
setelah, sesudah, kemudian, sementara itu, dan sehari kemudian.
c. Penanda klimaks, misalnya:
paling, se-nya,
dan
ter-.
d. Penanda perbandingan, misalnya:
sama, seperti, ibarat, bak,
dan
bagaikan.
e. Penanda kontras, misalnya:
tetapi, biarpun, walaupun,
dan
sebaliknya.
f. Penanda ilustrasi, misalnya:
umpama, contoh,
dan
misalnya.
g. Penanda sebab-akibat, misalnya:
karena, sebab,
dan
oleh karena.
h. Penanda kesimpulan, misalnya:
kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya,
dan
rangkuman.
No.
Paragraf
Penanda Kohesi
Penanda Koherensi
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang
69
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
3. Menyusun Paragraf yang Kohesif dan Koheren
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat
yang digunakan oleh seorang pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan
menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Oleh karena itu,
menyusun paragraf yang kohesif dan koherensif berarti harus memenuhi kriteria
ciri-ciri paragraf yang efektif seperti yang dijelaskan pada penjelasan sebelum-
nya.
Untuk memenuhi karakteristik tersebut, langkah-langkah menyusun paragraf
yang baik adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kalimat topik.
b. Menentukan Kalimat penjelas.
c. Menentukan kalimat-kalimat pengembang.
d. Menentukan kalimat kesimpulan.
Contoh:
Sejak kepala sekolah pindah, tanggung jawab Pak Umar semakin
berat. Tugas-tugas membimbing guru muda dibebankan kepadanya.
Penyelesaian program perluasan sekolah pun harus ia tangani juga.
Kelestarian berlangsungnya iklim persaingan antarsiswa ada di tangan-
nya. Rencana pertemuan rutin antara orang tua siswa dengan pihak
sekolah yang sudah lama dipersiapkan harus ia laksanakan pula.
Sekarang, Pak Umar benar-benar menjadi tumpuan harapan sekolah.
II. Kompetensi Bersastra
A. Membahas Cerpen Indonesia dan Terjemahan
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu membahas unsur pembentuk cerpen Indonesia dan ter-
jemahan serta membandingkan nilai moral di dalamnya.
1. Membahas Unsur Pembentuk Cerpen Indonesia dan Terjemahan
Cerpen Indonesia adalah karya sastra yang ditulis oleh orang Indonesia
dengan bahasa Indonesia, sedangkan cerpen terjemahan adalah karya sastra
yang ditulis oleh orang asing yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Unsur-unsur pembentuk cerpen, baik cerpen Indonesia maupun ter-
jemahan, adalah unsur yang terdapat di dalam cerpen tersebut, yang meliputi
tema, tokoh, penokohan, dan alur. Berikut ini disajikan cerpen Indonesia dan
70
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
cerpen terjemahan. Coba Anda baca secara intensif! Sambil membaca, tuliskan
unsur-unsur pembentuk kedua cerpen tersebut di buku tugas dengan mengikuti
format berikut ini!
Format 3.3
Cerpen Indonesia:
Cut
Oleh: Asma Nadia
Sudah tiga hari, Cut. Tapi aku masih berharap akan melihatmu.
Lelaki bertubuh jangkung, dengan kulit legam itu terus berjalan tanpa
alas kaki. Sesosok tubuh mungil dalam gendongan sesekali menggeliat.
Mungkin karena udara panas yang menyengat. Mungkin juga akibat
bau menusuk atau lapar yang berkeriuk.
Laki-laki itu terus berjalan. Kedua tangannya yang kurus terkadang
membelai punggung si sosok kecil. Menenangkannya. Mendekapnya lebih
erat. Berharap kehangatan cinta bisa menyumpal rasa lapar. Sia-sia.
Makhluk kecil di pelukannya malah terisak di antara suara batuk yang
mengguncang bahu kecilnya.
“Sshh... sshh....”
Si lelaki menggoyang-goyangkan tubuh ringkih anaknya. Suara isak
masih terdengar sebelum pelan-pelan senyap. Matahari tegak lurus di
atas kepala. Si lelaki memandang cermat daerah yang dilalui. Puing-
puing bangunan dan serpihan kayu menumpuk. Tubuh-tubuh membujur
kaku. Nanar matanya mencari-cari, melihat satu per satu. Tak tahu harus
lega atau menangis. Setelah Ayah, Mak, dan saudara-saudaranya tewas
dalam gelombang tsunami yang menggulung, hanya perempuan itu yang
menjadi tumpuan harapan.
*****
Ahh, di mana engkau, Cut?
Kebahagiaan yang sempurna. Cut Rani adalah gadis kebanggaan
di Keudah. Incaran banyak mata. Dan dia, lelaki yang hanya memiliki
rasa, memenangkan pertarungan,
No.
Cerpen Indonesia
Cerpen Terjemahan
Tema Penokohan Latar Alur Tema Penokohan Latar Alur
........
........
........
........
Cut
.................
.................
.................
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
Aksenov
..................
..................
..................
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
1.
2.
3.
4.
71
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
“Selamat, kawan!”
Hasan, teman semasa SMA, menjabat tangan Zein kuat-kuat. Lelaki
berkulit gelap dengan rambut berombak itu sedikit tersipu. Sudah bukan
rahasia di kampung mereka, perihal perasaan sahahatnya itu pada Cut
Rani, istrinya kini.
Istri.
Zein membisikkan kata itu dalam hati. Sambil kedua mata menikmati
betul pemandangan di sisinya. Cut Rani tampak luar biasa cantik hari
itu. Wajahnya tak putus mendulang senyum. Kelopak matanya menyambut
ramah tamu-tamu yang mendekat. Ada bintang kecil-kecil menari di sana,
dan tertangkap siapa pun yang beradu pandang dengannya. Butiran
keringat di pucuk hidung, kian menambah pesona gadis itu.
Istrinya. Istri.
Zein mengulang-ulang kata itu di kepalanya. Sambil terus menerima
uluran ucapan selamat yang tertuju padanya. Sering pemuda itu harus
tersenyum malu, saat menyadari perhatian dan wajahnya, beberapa
kali tak terfokus pada tamu-tamu yang memberi selamat. Sebab Cut
Rani begitu indah.
Begitu banyak lelaki mendapatkan perempuan, batinnya, tapi tak
semua mendapatkan istri.
Dia sungguh beruntung
Zein lama di Jakarta selepas kuliah. Atasannya, juga teman-teman
satu kantor, kelihatan mudah saja mendapatkan perempuan. Putus satu,
sambung satu. Putus. Sambung lagi. Putus, sambung lagi. Bahkan tak
perlu ada jeda setelah putus. Seolah panah asmara begitu elastis untuk
dibelok-belokkan, ketika target yang dipasang berubah arah. Tapi banyak
dari perempuan yang sebagian dinikahi oleh teman-teman sekantornya,
jauh dari kriteria lelaki itu. Dandanan, gaya bicara, cara mereka ber-
pakaian. Perempuan-perempuan itu cantik. Dan di mata Zein, itulah
yang didapatkan teman-temannya. Mereka mendapatkan perempuan,
tapi bukan istri. Tentu saja pendapat itu hanya disimpannya diam-diam.
Bisa-bisa diketok kepalanya jika mereka tahu apa yang dipikirkannya.
“Apa salahnya dengan perempuan cantik?” protes Iwan, rekannya
di kantor.
Zein menggelengkan kepala. Bingung juga disergap tiba-tiba begitu.
“Bukan itu.”
“Ah, jangan munafik, Zein. Bukankah itu yang pertama membuat
kita tertarik pada mereka?”
Zein ingin menggeleng. Tapi dirasanya percuma. Mereka tak akan
mengerti, pikirnya. Betul, percuma.
72
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
“Yang penting cantik! Seksi. Apalagi?”
Bayangan Cut Rani mendadak saja berkelebat.
Cut Rani yang sehari-hari berbaju kurung dan kain. Cut Rani yang
kerap tersipu setiap bersitatap dengan laki-laki. Cut Rani yang rajin
mengaji.
Mata kejora, hidung bangir, dan bibir merah jambu milik gadis itu
nyaris sama istimewanya dengan gadis-gadis lain yang Zein temui di
kota. Tapi entah kenapa, bernilai lebih ketika semua itu menyatu pada
sosok Cut Rani.
Dada Zein berdebar keras. Di kursinya, Iwan masih menunggu
jawaban. Bagi cowok berambut kelimis itu, Zein terlalu sombong sebagai
lelaki.
Entah apa pula yang bisa disombongkannya?
Setidaknya pegawai
perempuan di kantor mereka yang rata-rata masih muda itu pasti setuju.
Sebagai lelaki, cowok Aceh itu belum memiliki segala. Karir pun baru
dimulai.
“Kalaupun kusampaikan, belum tentu kamu mengerti, Wan!”
Kalimat itu diucapkan Zein hati-hati, “Sudahlah!”
“Try me!”
Iwan mendekatkan kursinya, hingga berhadapan persis dengan kursi
Zein.
“Keluargaku di kampung, banyak yang susah.”
“Lalu?”’
Zein tertawa, “Aku harus sombong biar tak mudah patah hati.”
Sebenarnyalah, kesetiaan sudah lama dia bangun. Kesetiaan yang
nanti akan dipersembahkannya pada gadis dari Keudah itu. Cut Rani.
Iwan tak sepenuhnya mengerti. Tapi ketika dia menuntut penjelasan,
Zein hanya tertawa, lalu membalikkan kursinya, kembali menghadap
meja komputer.
***
Hari kelima. Di mana kau sayang?
Lelaki itu duduk bersandar pada sisa dinding sebuah bangunan.
Di pangkuannya si bayi mungil tampak lemas. Mata kecilnya sayu.
Tubuhnya terkulai. Batuk-batuknya makin keras. Tarikan napasnya
melambat. Keceriaan sudah lima hari ini terbang entah ke mana, juga
celoteh riang dalam bahasa bayi yang biasa mereka dengar.
Mereka, dia, dan Cut Ranni.
Biasanya dia dan istri kerap memandangi wajah lelap Mutia dengan
kedua pipi yang montok dan tubuh berisi menggemaskan.
73
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
“Anak-anak kecil
tu
luar biasa ya Bang....”
“Apanya?” Lelaki itu menatap cermat wajah Mutia. Menggemaskan,
seperti bayi umumnya. “Mereka begitu kecil. Begitu mungil.” Berkata
begitu Cut Rani menyelipkan jarinya hingga berada dalam genggaman
jari si kecil.
“Memang begitu. Kalau besar namanya bukan bayi lagi.”
Dia mencoba melucu. Cut Rani memanyunkan bibirnya. Indah.
Lelaki itu selalu bisa menikmati ekspresi istrinya. Bahkan ketika Cut
Rani mengomel atau merajuk. “Abang
nih
. Tengoklah....” Seperti
mendapatkan komando dari atasan tertinggi, lelaki itu menegapkan
tubuhnya, dan memberi tanda hormat.
“Siiii...aaaap!”
“Ah, Abang nih!” Cut Rani merajuk lagi. Semakin indah di mata si
lelaki.
“Apanya, Sayang?” Mereka berdiri bersisian, memandang sosok
mungil dalam boks bayi.
“Bayi-bayi ni begitu kecil, tapi besarnya kebahagiaan yang mereka
timbulkan.”
Dia mengangguk. Mcnyetujui pendapat sang istri.
Tapi kini, lelaki itu hanya bisa mengerjapkan mata, menahan air
agar tak tumpah dari sana.
Cut-nya...ke mana lagi dia harus mencari?
Beberapa hari yang lalu, semuanya masih baik-baik saja. Mereka
masih bersama. Sampai kejadian itu datang. Guncangan dahsyat yang
membuat kaki-kaki tak mampu menopang badan. Mengempaskan
segalanya. Keduanya bahkan harus merayap agar sampai ke boks bayi
dan mengangkat Mutia.
“Bang....”
Cut Rani menatapnya. Belum pernah dia melihat pandangan istrinya
sesedih itu. Tanpa bintang-bintang yang biasa menarikan kerlip di sana.
Suara teriakan panik menggema di mana-mana. Mereka tak bisa berpikir
lama. Tak sempat membawa apa pun lagi. Si lelaki hanya tahu dia
harus menyelamatkan istri dan anaknya. Mereka berhasil keluar rumah.
Satu tangan lelaki itu memeluk erat bayi mereka, satu tangan lagi meng-
genggam kuat-kuat pergelangan istrinya.
“Cepat!”
Kepanikan di mana-mana. Bau kematian di udara. Orang-orang
tunggang langgang. Orang-orang terinjak-injak. Orang-orang menjerit.
Menangis. Menggerung. Di antaranya ada suara mengerikan lain,
bersama sesuatu yang merekah. Tanah retak-retak. Lain sesuatu yang
basah menggulung tinggi. Mengejar!
74
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Mereka bertatapan sekejap. Menautkan jari lebih erat. Ketika itulah
dia sadar, bintang-bintang di mata istrinya benar-benar telah pergi. Lelaki
itu memandang jemarinya yang terluka. Seperti belum lama dia merasai
tangan halus istrinya. Menggenggamnya kuat-kuat. Air matanya
kembali mengambang. Begitu beberapa lama. Hingga seperti tersentak,
lelaki itu teringat sesuatu. Tangannya meraba kantung celana panjang.
Hati-hati dikeluarkannya sebentuk dompet perempuan.
Sebelum musibah besar itu mereka berencana ke pasar. Seperti
biasa, Cut Rani telah menitipkan dompet itu padanya. Sebab sebagian
besar baju perempuan itu tak berkantung, dan istrinya tak suka
melenggang dengan tas. Pelan-pelan dikeluarkannya kertas kecil berlapis
plastik yang terselip di dompet. Tampak foto hitam putih berukuran dua
kali tiga di sana. Lelaki itu menatapnya tak percaya. Lantas seolah
dirasuki tenaga baru, dia bangkit, lalu menunjukkan foto dalam KTP itu
ke orang-orang yang ditemuinya. Berharap di antara mereka ada yang
sempat melihat istrinya, setelah bencana maha dahsyat itu.
Tak dirasanya lelah, atau sosok mungil yang memberati sebelah
tangannya. Lelaki itu terus mencegat orang-orang yang berjalan dari
segala penjuru. Orang-orang yang berjalan dengan pandangan kosong.
Tapi tak ada yang melihat Cut Rani. Sebaliknya, sebagian justru
menunjukkan foto-foto lain, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Lalu
mereka sama terpekur saat menemukan gelengan kepala sebagai
jawaban.
Cut, ke mana Abang harus mencarimu?
Sebuah truk penuh barang, berhenti tak jauh darinya dan segera
saja menjadi pusat perhatian. Menyadarkan lelaki itu akan kepentingan
yang lain, Cut Rani kecil di tangannya.
“Sssh.. .ssh... Mutia, jangan tidur. Sebentar lagi kita makan.”
Lelaki itu menyelipkan KTP ke dalam dompet, lalu memasukkannya
ke dalam saku celana yang kotor dan penuh bercak lumpur kering. Setelah
itu baru bergegas mendekati truk yang sudah ramai dikerubuti orang.
Sejam berdiri dalam antrian, ia mengambil tempat agak menyudut.
Memotong kecil-kecil biskuit di tangannya. Mengantarkannya ke mulut
mungil Mutia, yang kemudian bergerak lambat-lambat. Sesekali terbatuk.
“Ya, begitu Bang. Kalau banyak-banyak tersendak dia nanti.”
Lelaki itu merasakan matanya kembali mengembun. Betapa sulit
mengusir letupan-letupan sisa kenangan. Saat kebahagiaan masih
menjadi milik mereka.
“Zein!”
Sebuah panggilan didengarnya. Kali ini nyata.
Hasan!
75
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Mereka berpelukan. Menahan sedu dan sedan yang menggumpal
di dada, dan menyisakan telaga di bola mata.
“Ada kabar tentang Cut Rani. Kau belum dengar?”
Wajah lelaki itu pias. Rahangnya mengeras.
***
Cerpen terjemahan:
Tuhan Tahu, Tapi Menunggu
Oleh: Leo Tolstoy
Judul asli :
God Sees the Truth, But Waits
Penulis
: Leo Tolstoy
Penerjemah : H. Kristono
Di kota Vladimir tinggal seorang pedagang muda bernama Ivan
Dmitrich Aksenov. Ia memiliki dua buah toko dan sebuah rumah tinggal.
Aksenov cukup tampan, selalu riang dan sangat gemar bernyanyi. Pada
suatu musim panas Aksenov hendak pergi ke Pekan Raya Nizhny. Ketika
akan berangkat, istrinya berkata, “Ivan, janganlah bepergian pada hari
ini. Semalam aku bermimpi buruk tentang dirimu.”
Aksenov tertawa dan menyahut, “Engkau mengada-ada, istriku.”
“Aku sendiri tidak yakin; yang kutahu hanyalah bahwa semalam
aku bermimpi buruk. Dalam mimpi itu kulihat engkau pulang dari kota
dan kala kutanggalkan topimu kulihat rambutmu telah berwarna kelabu.”
Lagi-lagi Aksenov tertawa. “Itu pertanda baik. Lihat saja nanti,
apakah aku berhasil memborong hadiah dari sana atau tidak.” Setelah
berkata demikian, dia berangkat.
Di tengah perjalanan dia bersua dengan seorang saudagar kenalan-
nya. Mereka menginap di sebuah losmen dengan letak kamar bersebelahan.
Sebelum pergi tidur mereka sempat minum teh bersama. Aksenov senang
sekali bepergian pada waktu subuh. Oleh karena itu, ia bangun pagi-pagi
sekali dan meneruskan perjalanannya. Sesudah menempuh puluhan mil ia
berhenti di teras sebuah penginapan untuk beristirahat.
Tiba-tiba sebuah kereta berkuda tiga muncul, membawa seorang
polisi beserta dua pengawal. Mereka mendatangi Aksenov, menanyai
siapa namanya dan dari mana dia datang. Tawaran Aksenov untuk
minum teh bersama diabaikan oleh polisi itu. Pertanyaan-pertanyaan
silang terus-menerus diajukan. “Di mana kamu semalam menginap?
Adakah seorang saudagar bersamamu? Apakah kaulihat saudagar itu
tadi pagi? Mengapa kamu meninggalkan penginapan sebelum fajar tiba?”
76
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Walau kebingungan, Aksenov tetap menjawab semua pertanyaan
itu dengan jujur. Kemudian si polisi memanggil kedua pengawalnya dan
berkata, “Aku petugas polisi di distrik ini. Kamu kuperiksa karena
saudagar yang bersamamu semalam kedapatan mati tertikam. Barang-
barangmu harus kami lihat.
Mereka membuka koper Aksenov. Sekonyong-konyong polisi tadi
menghunus sebilah pisau dari tas itu. “Pisau siapakah ini? Bagaimana
pisau ini bisa berlumuran darah?”
Aksenov mencoba menjawab. Tapi lidahnya kelu. Dia hanya
mampu menggagap. “Saya - tidak - tahu - bukan milik saya.”
“Kamulah satu-satunya yang dapat membunuh saudagar itu, sebab
penginapan di sana terkunci dari dalam dan tak ada seorang pun. Di
tasmu ada pisau seperti ini. Wajah dan tingkah lakumu menunjukkan
siapa pelakunya! Ceritakanlah bagaimana kamu membunuh saudagar
itu dan berapa banyak uang yang kamu ambil!”
Aksenov bersumpah tidak melakukan pembunuhan; bahwa ia tak
pernah lagi bertemu dengan saudagar itu setelah mereka berpisah untuk
tidur, bahwa ia tidak memiliki uang selain delapan ribu rubel miliknya
sendiri, dan bahwa pisau itu bukan kepunyaannya. Akan tetapi suaranya
bergetar, mukanya pucat, serta badannya gemetar oleh ketakutan
seolah-olah memang ia bersalah.
Polisi itu memerintahkan pengawalnya untuk mengikat Aksenov dan
membawanya dengan kereta. Ketika kakinya diikat, Aksenov membuat
tanda salib dan menangis. Uang dan barangnya disita, sementara ia
sendiri dipenjarakan di kota terdekat. Pencarian informasi atas dirinya
dilakukan di Vladimir. Semua penduduk di sana menyatakan bahwa
dulu memang Aksenov suka bermabuk-mabukan, namun tak dapat
dipungkiri bahwa sesungguhnya ia orang yang baik. Sayang sekali dalam
pengadilan tetap diputuskan. Aksenov ditahan karena membunuh
seorang saudagar dari Ryazan dan merampok uang saudagar itu
sebanyak dua puluh ribu rubel.
Istri Aksenov tenggelam dalam keputusasaan, tak tahu manakah
yang harus dipercayai. Anak-anak mereka masih kecil; bahkan yang
bungsu masih menyusu. Dengan membawa semua anak mereka, dia
pergi menjenguk suaminya. Ketika melihat sang suami dalam pakaian
tahanan dan diborgol, berdiri di tengah-tengah pencuri dan kriminal
yang lain, istri Aksenov jatuh pingsan. Setelah siuman, dia merangkul
anak-anaknya dan duduk di dekat Aksenov. Dia menceritakan keadaan
rumah, lalu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Maka Aksenov
memberitahukan apa adanya.
“Apa yang dapat kita lakukan?” tanya istri Aksenov.
77
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
“Kita harus mengajukan petisi kepada Tsar untuk tidak membiarkan
orang yang tak bersalah dihukum.”
“Aku telah mengajukan petisi, namun tidak diterima.”
Aksenov terdiam, merenung dalam kesedihan.
“Bukankah aku tidak mengada-ada ketika aku bermimpi rambutmu
berubah menjadi kelabu? Seharusnya engkau tidak berangkat pada hari
ini.” Dan sambil mengelus-elus rambut suaminya melalui terali besi,
dia bertanya, “Suamiku, katakanlah dengan jujur kepada istrimu, apakah
memang bukannya engkau yang membunuh saudagar itu?”
“Jadi engkau juga mencurigai aku!” Aksenov tidak dapat menahan
derita hatinya lagi. Sambil menutup muka ia menangis tersedu-sedu.
Lalu seorang serdadu menyuruh istri dan anak-anak Aksenov pergi,
karena waktu jenguk telah habis. Aksenov mengucapkan selamat tinggal
kepada mereka untuk terakhir kalinya.
Aksenov dipekerjakan di pertambangan Siberia bersama dengan para
narapidana yang lain. Selama 26 tahun ia hidup seperti itu di Siberia.
Rambutnya menjadi putih, sedangkan jenggotnya berwarna kelabu.
Semua kejayaannya lenyap. Kini ia sudah bungkuk, berjalan pelahan,
berbicara sedikit, jarang tertawa seperti dulu, tetapi rajin berdoa. Di penjara
Aksenov belajar membuat sepatu bot. Dengan cara ini ia berhasil
memperoleh sedikit uang, yang dipakainya untuk membeli buku
Kehidupan
Orang-Orang Suci
. Ia membaca buku itu kala sinar matahari masuk ke
dalam sel. Setiap hari Minggu di gereja penjara ia membaca kitab suci
dan menyanyi dengan lantang, karena suaranya masih baik.
Pimpinan penjara menyukai Aksenov karena kelembutan hatinya.
Tahanan yang lain menghormatinya; mereka memanggil Aksenov de-
ngan sebutan “Bapa” dan “Bapa Suci”. Apabila mereka hendak meng-
ajukan permintaan mengenai sesuatu kepada pimpinan penjara, mereka
selalu meminta Aksenov untuk menjadi juru bicara. Jika ada per-
tengkaran di antara mereka, Aksenov didatangi untuk diminta mengadili
perkara mereka.
Tiada kabar dari rumah untuk Aksenov, ia juga tidak mengetahui
apakah istri dan anaknya masih hidup.
Pada suatu hari serombongan tahanan baru dimasukkan ke situ.
Pada malam harinya penghuni penjara yang lama berkenalan dengan
mereka, menanyakan dari mana mereka datang dan mengapa mereka
dipenjarakan. Di antara kerumunan orang itu duduklah Aksenov, men-
dengarkan segala percakapan mereka dengan air muka suram. Salah
seorang penghuni baru yang bertubuh kekar dan baru berusia 60 tahun,
menceritakan sebab-musabab ia dipenjarakan.
78
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
“Kawan-kawan, aku cuma mengambil seekor kuda yang diikat di
sebuah tonggak, dan kemudian aku ditangkap dengan alasan mencuri.
Kukatakan bahwa aku mengambil kuda itu hanya agar aku bisa pulang
lebih cepat dan akan melepaskannya lagi; selain itu pemilik kuda adalah
kenalan baikku. Namun mereka tetap menuduhku sebagai pencuri.
Lucunya, mereka tidak dapat mengatakan bagaimana dan di mana
aku mencuri kuda itu. Dulu memang aku pernah berbuat salah dan
seharusnya oleh hukum aku dimasukkan ke sini, tetapi pada waktu itu
perbuatanku tidak diketahui. Kini aku dipenjarakan tanpa berbuat salah
sama sekali. Eh, aku lupa sedikit; aku pernah dikirim ke Siberia sebelum-
nya, tapi hanya sebentar.”
“Kamu berasal dari mana?” tanya salah seorang.
“Dari Vladimir. Namaku Makar Semenich.”
Aksenov tertarik dan bertanya, “Ceritakanlah, Semenich, adakah
kau ketahui sesuatu tentang keluarga Aksenov dari Vladimir? Apakah
mereka masih hidup?
“Mereka? Tentu saja aku tahu. Keluarga itu sangat kaya, meski ayah
mereka ada di Siberia. Kelihatannya sang ayah adalah penjahat seperti
kita. Engkau sendiri, Bapa, bagaimana engkau bisa kemari?”
Aksenov tidak senang membicarakan ketidakberuntungannya. Ia
hanya mendesah dan berkata, “Karena dosa-dosaku selama 26 tahun.”
“Dosa-dosa apa?” tanya Makar Semenich.
Akan tetapi Aksenov cuma menyahut, “Ah, memang aku pantas
dihukum seperti ini.” Ia tidak bersedia berkata-kata lagi. Walau demikian
yang lainnya menceritakan kepada Makar betapa seorang saudagar telah
terbunuh dan terdapat pisau berlumuran darah dalam koper Aksenov,
sehingga ia segera tidak adil dipenjarakan.
Pada saat itulah Makar memandang Aksenov, memukul paha dan
berseru, “Bukan main! Benar-benar bukan main! Betapa tuanya engkau
sekarang, Bapa.”
Yang lain mendesak Makar mengapa dia tampak begitu terkejut.
Makar cuma berkata, “Sungguh mengherankan bahwa kami dapat
berjumpa di sini.”
Kata-kata ini membuat Aksenov menduga bahwa orang itulah yang
sebetulnya membunuh saudagar dari Ryazan itu.
“Barangkali engkau tahu siapa sebenarnya pembunuh saudagar
itu?” tanya Aksenov.
Makar Semenich tertawa bergelak-gelak. “Tentu saja pemilik koper
itulah pembunuhnya! Seperti kata pepatah “Tak ‘kan ada pencuri mau
mengaku sebelum tertangkap basah’. Bagaimana mungkin seseorang
memasukkan pisau ke dalam tasmu, jika tas itu terletak di sebelah bantal-
mu? Bukankah engkau pasti terbangun?”
79
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
Dari jawaban itu Aksenov merasa pasti bahwa Makarlah si
pembunuh yang asli. Tanpa banyak berkata ia bangkit dan pergi. Pada
malam harinya Aksenov tidak dapat tidur. Hatinya gundah dan segala
macam bayangan mengganggu benaknya. Ia membayangkan istrinya
ketika ia akan berangkat ke Pekan Raya Nizhny. Dilihatnya sang istri
berdiri di hadapannya, berbicara, dan tertawa. Lalu ia melihat anak-
anak, sementara yang bungsu sedang menyusu. Ia teringat pula betapa
menyenangkan keadaannya dahulu muda, bersemangat, dan senang
menyanyi. Terba-yang di benaknya sel tempat ia hidup sekarang, para
penjahat di sekitarnya, borgol yang mengikatnya dan seluruh kehidupan
26 tahun di penjara. Betapa cepatnya ia menjadi tua. Semua bayangan
itu membuat jiwanya sedemikian terobek sampai-sampai ia berniat
bunuh diri.
“Semua ini gara-gara perbuatan penjahat sialan itu!” pikir Aksenov.
Kemarahannya terhadap Makar sangat hebat hingga dia bermaksud
membalas, sekalipun mungkin terpaksa dia menanggung akibatnya. Ia
tetap berdoa setiap malam, namun tidak menemukan kedamaian.
Selama itu ia tidak pernah mendekat Makar maupun menengok
keadaannya.
Pada waktu Aksenov berbaring pada malam harinya, seseorang
dengan diam-diam datang dan duduk di dekat tempat tidurnya.
Beberapa saat berikutnya Aksenov mengenali orang itu, tak lain Makar.
“Apa lagi yang kau inginkan?” tanya Aksenov. “Mengapa engkau
datang ke mari?”
Makar Semenich diam saja, maka Aksenov duduk dan berkata,
“Apa yang kau inginkan? Pergilah atau kupanggil pengawal!”
Makar mendekat dan berbisik, “Ivan Dmitrich, maafkanlah aku.”
“Untuk apa?”
“Akulah pembunuh saudagar Ryazan itu dan akulah yang
menyembunyikan pisau di kopermu. Sebenarnya pada waktu itu aku
berniat membunuhmu pula, namun kudengar suara ribut di luar, maka
kutaruh pisauku di dalam kopermu dan aku melarikan diri melalui
jendela.”
Aksenov terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Makar turun dari
tempat tidur, menyembah Aksenov. “Ivan Dmitrich. Maafkanlah aku!
Demi cinta kasih Ilahi, ampunilah aku! Akan kuakui segala perbuatanku
agar engkau dibebaskan dan dapat kembali ke rumahmu.”
“Memang mudah untuk berbicara,” kata Aksenov. “Aku telah
menderita selama 26 tahun. Ke mana aku akan pergi? Istriku telah mati
dan anak-anakku tentu sudah lupa akan diriku. Tidak ada lagi tempat
di luar bagiku.”
80
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Makar tidak bangkit berdiri, tetapi justru membentur-benturkan
kepalanya ke lantai. “Ivan, ampunilah dosaku!” serunya. “Ketika mereka
menyiksaku, tidak seberapa hebat penderitanku daripada melihat
keadaanmu sekarang. Engkau masih mengasihi diriku. Demi nama
Tuhan, ampunilah aku, orang yang keji ini!” Dan dia mulai menangis.
Ketika Aksenov mendengar kesedihan dalam tangisnya, ia pun turut
menitikkan air mata.
“Tuhan akan mengampunimu,” katanya. “Mungkin aku sendiri
seratus kali lebih jahat daripada dirimu.”
Pada waktu berkata-kata itulah hatinya merasakan kebahagiaan;
kerinduannya pada kampung halaman lenyap, hasratnya untuk
meninggalkan penjara habis. Meski Aksenov menolak, Makar Semenich
tetap mengakui perbuatannya kepada pimpinan penjara. Akan tetapi
pada saat surat perintah pembebasan Aksenov dikeluarkan, ia sudah
meninggal.
Sumber:
Pengajaran Gaya Bahasa
, Henry Guntur Tarigan,
Angkasa, 1985, hal. 111-118.
2. Membandingkan Nilai-nilai Moral dalam Cerpen Indonesia dan
Terjemahan
Nilai-nilai moral adalah nilai-nilai yang mengacu pada soal baik-buruk,
saleh-jahat, setia-khianat, dan semacamnya, dalam arti mempertentangkan
keduanya seraya mensugesti/menyarankan secara tersirat untuk berpihak pada
yang baik, saleh, setia, dan benar. Berdasarkan kedua contoh cerpen di atas,
baik cerpen Indonesia maupun cerpen terjemahan, coba Anda bandingkan
nilai-nilainya! Tuliskan di buku tugas dengan mengikuti format di bawah ini!
Format 3.4
No.
Nilai-nilai
Cerpen Indonesia
Cerpen Terjemahan
...................................................
...................................................
...................................................
...................................................
Kesabaran Aksenov dalam bertahan
hidup di penjara.
...................................................
...................................................
...................................................
1.
2.
3.
4.
81
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
B. Membahas Nuansa Makna dalam Lagu Pop Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Anda diharapkan mampu mengidentifikasi ragam makna dalam syair lagu Indonesia,
relaksi makna, majas, komponen puisi, dan menjelaskan hubungan antarnuansa
makna dengan isi lagu.
Sekarang ini industri musik di Indonesia tengah berkembang dengan
pesatnya. Sebagai bukti adalah beberapa stasiun televisi swasta banyak meng-
gelar berbagai ajang pencarian bakat lewat olah suara, di antaranya
Super
Mama
yang digelar oleh Indosiar,
KDI
dan
Dangdut Dadakan
yang digelar oleh
TPI,
Indonesian Idol
yang digelar oleh RCTI, dan masih banyak lagi. Hal ini
membuktikan bahwa karya seni yang berjenis lagu sangat diterima oleh
masyarakat, baik lagu jenis pop, keroncong, dangdut, jazz, dan sebagainya.
1. Mengidentifikasi Ragam Makna dalam Syair Lagu Indonesia
Lagu-lagu yang berkembang di Indonesia sangat beragam dan peminatnya
pun juga beragam, mulai dari pop, keroncong, dangdut, jazz, dan seterusnya.
Kali ini Anda akan diajak membahas tentang salah satu syair lagu pop yang
sempat menjadi hits beberapa tahun lalu dan dibawakan oleh Katon Bagaskara
dari sampul album yang berjudul Klakustik.
Cermati syair lagu pop berikut ini!
Gerimis
Musim penghujan
Hadir tanpa pesan
Bawa kenangan
Lama t’lah menghilang
Saat yang indah
Dikau di pelukan
Setiap nafasmu
Adakah milikku oh....
Surya terpancar
Dari wajah kita
Bagai menghalau
Mendung hitam tiba ... oh
Sekejap badai datang
Mengoyak kedamaian
Segala musnah, lalu gerimis
Langit pun menangis
82
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Kekasih
Andai saja kau mengerti
Harusnya kita mampu
Lewati itu semua
Dan bukan menyerah untuk berpisah
Kekasih...
Andai saja kau sadari
Semua hanya
Satu ujian ‘tuk cinta kita
Dan bukan alasan
Untuk berpisah
Setelah membaca dan mencermati syair lagu pop di atas, tentu Anda dapat
mengidentifikasi ragam makna yang terdapat di dalamnya.
a. Ragam Makna Denotasi
Makna denotasi maksudnya adalah kata yang tidak mengalami perubahan
makna, baik penambahan maupun pengurangan. Makna kata itu sesuai
dengan konsep asal, apa adanya.
Contoh: -
mendung hitam tiba ... oh
b. Ragam Makna Konotasi
Makna konotasi maksudnya adalah makna kata yang didasarkan pada
perasaan atau pikiran seseorang. Sering pula makna konotasi ini disebut
dengan makna kias atau makna kontekstual.
Contoh: -
sekejap badai datang
-
mengoyak kedamaian
2. Mengidentifikasi Relasi Makna dalam Syair Lagu Pop
Selain ragam makna, di dalam syair lagu yang berjudul Gerimis di atas
juga terdapat berbagai relasi makna, di antaranya sebagai berikut.
a. Makna Sinonim
Sinomin adalah persamaan kata.
Contoh dalam lagu
Gerimis
adalah:
- hadir
= datang
- menghilang = lenyap/musnah
- saat
= waktu
- indah
= bagus/cantik
- surya
= mentari/matahari
83
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
b. Makna Antonim
Antonim maksudnya adalah kata yang mempunyai arti berlawanan.
Contoh dalam lagu
Gerimis
adalah:
- penghujan
>< kemarau
- hadir
>< absen
- tanpa
>< dengan
c. Makna Homonim
Homonim maksudnya adalah kata-kata yang bentuk dan cara pelafalannya
sama, tetapi memiliki makna yang berbeda.
Contoh dalam lagu
Gerimis
adalah:
- kata ujian merupakan homonim dari
sebuah cobaan/musibah
dan
hasil
dari menguji
- kata
badai
merupakan homonim dari
angin topan
dan
terdampar
3. Mengidentifikasi Majas dalam Syair Lagu Pop
Majas merupakan bahasa kias yang dipakai untuk menciptakan efek ter-
tentu. Fungsi majas adalah untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pem-
bacanya. Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis majas, yaitu majas
perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas penegasan
atau perulangan. Dari keempat jenis majas ini, masih dibagi lagi menjadi
beberapa jenis majas.
Kali ini Anda akan diajak mengidentifikasi jenis-jenis majas yang ada dalam
syair lagu pop yang berjudul
Gerimis
. Oleh karenanya, cermatilah sekali lagi
contoh syair lagu pop di atas!
a. Majas Personifikasi
Majas jenis ini biasanya membandingkan benda-benda yang tidak
bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh dalam lagu
Gerimis
adalah:
- Musim penghujan hadir tanpa pesan
- Mendung hitam tiba
b. Majas Repetisi
Maksudnya adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh dalam lagu
Gerimis
adalah:
-
Kekasih
Andai saja kau mengerti
Dan bukan menyerah untuk berpisah
-
Kekasih
Andai saja kau sadari
Dan bukan alasan untuk berpisah
84
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
Pelatihan
Refleksi
Ruang Info
Anda sudah mempelajari cara mengidentifikasi ragam makna dalam syair
lagu Indonesia, relaksi makna, majas, komponen puisi, dan menjelaskan
hubungan antarnuansa makna dengan isi lagu.
1. Carilah teks syair dari penyayi Indonesia, boleh dari kaset, majalah
musik, atau CD!
2. Baca teks tersebut dengan cermat! Analisislah nuansa maknanya
dan temukan juga majas yang terkandung di dalamnya! Komponen
puisi dan hubungannya antara nuansa makna dengan isi lagu!
Obbie Mesakh, Betaria Sonata, Pance F Pondaah adalah penyayi
era 80-an. Yang mana pada era itu tembang-tembang di Indonesia selalu
berbau dengan tembang sendumelo yang terkesan cengeng.
Dalam pelajaran ini, Anda telah mempelajari serta mempraktikkan
cara menyampaikan intisari buku biografi, menulis paragraf persuasi,
mengaplikasikan aspek kohesi dan koherensi pada paragraf, membahas
cerpen Indonesia dan terjemahan, dan membahas nuansa makna dalam
lagu pop. Sudahkah Anda menguasai keterampilan yang Anda pelajari
dan lakukan tersebut? Jika sudah, Anda boleh meneruskan ke tema
berikutnya, tetapi jika Anda belum menguasai, sebaiknya Anda meng-
ulangi lagi pelajaran tersebut dan jangan sungkan-sungkan bertanya
pada guru pengampu.
Kerjakan di buku tugas Anda!
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Di bawah ini yang
tidak
dapat ditulis sebagai bahan biografi adalah ....
a. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
b. Wapres Jusuf Kalla
c. Prof. Dr. M. Anton Moeliono
d. Arman
e. Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid
85
Kegiatan yang Menumbuhkan Kreativitas
2. Dalam biografi Galileo Galilei disebutkan bahwa ia wafat dalam keadaan
hampir buta karena ....
a. mengamati bintik-bintik matahari dengan mata telanjang
b. mempelajari benda-benda langit
c. sebagai tahan rumah
d. menulis makalah tentang gravitasi
e. melakukan demonstrasi dari pouncak Menara Miring di Pisa
3. Paragraf deduktif adalah paragraf yang mengandung ....
a. ide-ide yang dirumuskan dengan ide yang bersifat umum dan diikuti dengan
ide-ide yang bersifat khusus
b. pokok pikiran ganda
c. bukti dan argumen
d. ajakan
e. ide kausatif
4. (1) Bisnis penerbangan adalah bisnis mahal, rumit, dan persaingan pun sema-
kin ketat.
(2) Di bisnis inilah Merpati harus terjun.
(3) Ppada saat yang sama perusahaan ini harus mengemban misi yang tidak
ringan, yaitu melayani rute-rute perintis.
(4) Rute-rute seperti inilah jelas bukan untuk komersial, alias besar kemung-
kinan merugi.
(5) Akan tetapi, demi kepentingan nasional, rute ini harus tetap dijalani.
Pikiran utama paragraf di atas terdapat pada ....
a. kalimat pertama
b. kalimat kedua
c. kalimat ketiga
d. kalimat keempat
e. kalimat kelima
5. Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri paragraf persuasif adalah ....
a. bersifat mengajak atau mempengaruhi
b. bersifat meyakinkan
c. bersifat menceritakan
d. bersifat menginformasikan
e. bersifat mendeskripsikan
6. Di bawah ini topik-topik yang dapat dijadikan kerangka persuasif adalah ....
a. Wisata ke Pantai Kuta
b. Cara Membuat Tahu
c. Iklan Shogun
d. Cara Bercocok Tanam
e. Laporan Penelitian Lapangan
86
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan MA Kelas XII Program Bahasa
7. (1) Ada seorang yang bepergian dan kehabisan air minum.
(2) Dari atas tampak air jernih berkilauan.
(3) Tiba-tiba dilihat sebuah perigi yang dalam.
(4) Ia selalu berdoa semoga tiba pada sebuah perigi dalam perjalanan itu.
Kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf yang baik dengan susunan ....
a. 1 - 2 - 3 - 4
d. 1 - 4 - 3 - 2
b. 2 - 3 - 4 - 1
e. 1 - 3 - 4 - 2
c. 4 - 3 - 2 - 1
8. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan teknik membaca puisi,
kecuali
....
a. vokal atau pelafalan
d. mimik dan ekspresi
b. intonasi atau tekanan
e. orang yang membacakan
c. penghayatan
9. Ketika sadar lagi, ia berada di sebuah bilik tanah. Betul-betul sebuah bilik di
dalam tanah. Di depannya tiang kayu berjejer rapat. Di sebelah kirinya dinding
tanah, sedangkan di sebelah kanannya terali kayu lagi. Agaknya ia berada di
dalam penjara. Di sebuah lembaga pemasya-rakatan.
Gagasan utama paragraf di atas adalah ....
a. ia berada di dalam bilik tanah
b. ia berada di dalam penjara
c. di sebuah lembaga pemasyarakatan
d. sebuah bilik tanah
e. ada di dalam tubuh
10. Satelit buatan adalah benda yang diluncurkan ke angkasa untuk mengelilingi
bami. Kecepatan yang cukup besar diperoleh dari tenaga roket bertingkat. Roket
yang mengangkat satelit dapat ditembakkan ke arah yang dituju.
Jenis pengembangan paragraf di atas adalah ....
a. paragraf repetisi
d. paragraf persuasi
b. paragraf narasi
e. paragraf induksi
c. paragraf deduksi
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan biografi dan sebutkan isinya!
2. Buatlah karangan yang berpola deduktif (dua paragraf), kemudian tentukan
gagasan utama dan gagasan pendukungnya!
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri paragraf persuasi!
4. Buatlah satu paragraf yang menunjukkan paragraf persuasi!
5. Carilah sebauh syair lagu pop! Bahaslah nuansa di dalamnya!