Gambar Sampul PRAKARYA Modul · c_Bab 3 EVALUASI KEGIATAN USAHA
PRAKARYA Modul · c_Bab 3 EVALUASI KEGIATAN USAHA
ROSSA VINI ANGGALIA,. S.P,. M.M.

24/08/2021 16:55:41

SMA 12 K-13 revisi 2018

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

ii

EVALUASI KEGIATAN USAHA

PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH

YANG

DIMODIFIKASI DARI BAHAN NABATI DAN HEWANI

KELAS XII

P

ENYUSUN

Fauziah Asri Latifah, S.Si, M.Pd

SMA N 13 Semarang

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

iii

DAFTAR ISI

PENYUSUN

................................

................................

................................

................................

................

ii

DAFTAR ISI

................................

................................

................................

................................

..............

iii

GLOSARIUM

................................

................................

................................

................................

.............

iv

PETA KONSEP

................................

................................

................................

................................

...........

v

PEND

AHULUAN

................................

................................

................................

................................

......

1

A.

Identitas Modul

................................

................................

................................

..............

1

B.

Kompetensi Dasar

................................

................................

................................

..........

1

C.

Deskripsi S

ingkat Materi

................................

................................

...............................

1

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

................................

................................

.........................

2

E.

Materi Pembelajaran

................................

................................

................................

......

2

KEGIATAN PEMBELAJARAN I

................................

................................

................................

...........

3

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

.....

3

B.

Uraian Ma

teri

................................

................................

................................

.................

3

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

....................

8

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

........

8

E.

L

atihan Soa

l

................................

................................

................................

...................

9

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

...............

11

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

................................

................................

................................

........

12

A.

Tujuan Pembelajaran

................................

................................

................................

...

12

B.

Uraian Materi

................................

................................

................................

...............

12

C.

Rangkuman

................................

................................

................................

..................

15

D.

Penugasan Mandiri

................................

................................

................................

......

15

E.

Latihan Soal

................................

................................

................................

.................

15

F.

Penilaian Diri

................................

................................

................................

...............

16

EVALUASI

................................

................................

................................

................................

................

17

DAFTAR PUSTAKA

................................

................................

................................

...............................

21

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

iv

GLOSARIUM

Biaya tetap (

fixed cost

)

:

biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi,

yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapapun

jumlah

produksinya.

Biaya variabel (

variable cost

)

:

biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah

produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah

sesuai jumlah produksinya.

Diversifikasi usaha

:

p

engembangkan usaha

pada

berbagai jenis usaha.

Harga po

kok produksi

:

semua

biaya

yang

muncul

dalam

rangka

menghasilkan suatu produk hingga produk

tersebut siap dijual.

Pendapatan bersih atau laba

:

j

umlah penerimaan uang

dalam penjualan produk

yang didapatkan setelah dikurangi total biaya

Pengembangan usaha

:

P

roses memperbaiki

suatu usaha

yang sekarang

maupun yang akan datang dengan meningkatkan

perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas

produksi

dengan

dengan menggerakkan pikiran

dan tenaga

untuk mencapai

tujuan tertentu

.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

v

PETA KONSEP

Evaluasi

Kegiatan Usaha

Komponen Biaya

Produksi

Penentuan Harga Jual

Penghitungan

Laba/Rugi

Rencana

Pengembangan Usaha

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

1

PENDAHULUAN

A.

Identitas Modul

Mata Pelajaran

:

Prakarya dan Kewirausahaan

Kelas

:

XII

Alokasi Waktu

:

6 Jam Pelajaran (3 x pertemuan)

Judul Modul

:

Evaluasi Kegiatan Usaha

B.

Kompetensi Dasar

3.

3

M

engevaluasi kegiatan usaha pengolahan makanan khas daerah yang

dimodifikasi dari bahan

pangan nabati dan

hewani

.

4.

3

M

enyusun rencana pengembangan usaha pengolahan makanan khas daerah yang

dimodifikasi dari bahan pangan nabati danhewani

.

C.

De

skripsi

Singkat Materi

Dalam kegiatan berwirausaha, evaluasi kegiatan usaha menjadi salah satu

komponen yang sangat penting untuk dilakukan

, termasuk pula evaluasi kegiatan

usaha pengolahan makanan khas daerah yang

dimodifikasi dari bahan

nabati dan

hewani.

Seperti kalian ketahui, saat ini banyak orang berlomba

-

lomba untuk

menciptakan produk olahan makanan khas daerah yang dimodifikasi untuk

meny

esuaikan kondisi pasar saat ini. Contohnya adalah olahan rendang dengan

berbagai level pedas yang dimodifikasi deng

an kemasan yang begitu menarik; Telur

asin dengan berbagai varian rasa, mulai telur asin dengan berbagai tingkat keasinan,

dengan modifikasi

pengasapan, dengan

penambahan cabai, serta dikemas dengan

kemasan yang menarik. Selain itu, saat ini juga banyak mu

ncu

l berbagai makanan

khas daerah yang disajikan secara kekinian

.

Semua bentuk modifikasi makanan khas

daerah tersebut tentunya bertujuan agar usaha tersebut dapat bersaing di tengah

ketatnya persaingan pasar saat ini.

Komponen ya

ng sangat penting yang pe

rlu di

pertimbangkan

untuk

mengelola

suatu

usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan nabati

dan hewani adalah menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual produk

sangat penting dilakukan agar usaha pengolahan

pangan tidak menga

lami kerugian

serta harga jual produk kita dapat bersaing dengan usaha sejenis lainnya. Penentuan

harga jual akan sangat mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan, kesalahan

dalam menentukan harga jual dapat menyebabkan usaha kita mengalami kerugian.

Mo

dul ini berisi materi

tentang evaluasi kegiatan usaha yang dimulai dengan

penentuan harga jual produk dan

cara

penghitungan

laba/rugi suatu usaha

pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati

maupun hewani.

Hasil Evaluasi kegiat

an diharapkan dapat digunakan untuk rencana

pengembangan usaha ke depannya.

Semoga kalian dapat mempelajari dan

memahami

materi modul ini

dengan baik

.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

2

D.

Petunjuk Penggunaan Modul

Untuk mempelajari modul ini, silakan kalian perhatikan petunjuk berikut

ini:

1.

Modul ini terdiri dari 2 kegiatan pembelajaran, pelajari modul ini secara

berurutan mulai dari kegiatan pembelajaran 1 lalu kegiatan pembelajaran 2.

2.

Bacalah peta konsep

,

materi

pelajaran,

dan pahami isinya

.

3.

Setelah membaca dan mempelajari materi

pembelajaran, k

erjakan

penugasan

mandiri serta latihan soal.

4.

Lakukan penilaian diri

.

5.

Kerjakan soal evaluasi di akhir materi

.

6.

Gunakan

alat, bahan

,

dan media sesuai yang tercantum pada setiap penugasan.

7.

Carilah referensi dari lingkungan sekitar kalian

.

8.

Minta

lah

bimbingan guru jika

kalian

merasakan kesulitan dalam memahami

materi modul

.

9.

Jika kalian m

ampu menyelesaian 75% dari semua

materi dan penugasan maka

dapat dikatkanan TUNTAS belajar modul ini.

E.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi

2

kegiatan

pembelajaran

dan

di dalam

nya

terdapat

uraian materi, contoh soal, soal latihan

,

dan soal evaluasi.

Pertama

:

Kom

ponen

biaya

produksi,

penentuan

harga

jual,

dan

penghitungan

laba rugi

Kedua

:

rencana

pengembangan usaha pengolahan makanan khas daerah

yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan

hewani

.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

3

KEGIATAN PEMBELAJARAN I

Bia

ya Produksi, Harga Jual, dan Peng

hitungan Laba Rugi

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah

mempelajari

kegiatan pembelajaran 1 ini

,

diharapkan

kalian

dapat:

1.

Men

ganalisis

komponen biaya produksi

usaha pengolahan makanan khas daerah

yang dimodifikasi dari bahan nabati dan hewani

.

2.

Menentukan harga jual produk makanan khas daerah yang dimodifikasi dari

bahan nabati dan hewani

.

3.

Menghitung laba atau rugi

us

aha pengolahan makanan khas daerah yang

dimodifikasi dari bahan nabati atau hewani.

B.

Uraian Materi

a.

Komponen Biaya Produksi

Untuk

menentukan harga jual produk, ada beberapa komponen biaya, yaitu

biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (

fixed cost

) merupakan biaya yang tidak

bergantung pada volume produksi.

Adapun

biaya variabel (

variable cost

)

merupakan biaya yang jumlahnya bergantung pada

volume

produksi

.

b.

Biaya Tetap (

Fixed Cost

)

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi,

yang

jumlahnya tetap setiap bulannya, berapapun jumlah produksinya. Biaya tetap

meliputi: tenaga kerja, listrik/air, gas, serta penyusutan alat.

Apa itu biaya penyusutan alat? Jika kalian

merencanakan sebuah usaha

produksi makanan khas daerah yang dimodif

ikasi, ten

tunya kalian harus membeli

alat dan mesin untuk proses produksi. Biaya untuk pembelian berbagai alat

produksi serta mesin tentunya tidak sedikit, dan tidak mungkin akan dibebankan

seluruhnya dalam satu kali

proses

produksi, oleh karena itu perlu

dihitung biaya

penyusutan alat, agar biaya pembelian alat d

apat dibebankan setiap bulannya.

Untuk memahami lebih jelas, silakan kalian perhatikan tabel Investasi Alat

untuk Produksi Rendang Level

Pedas

.

Tabel.

1.

Investasi Alat Produksi Rendang Level Pedas

No

Jenis Alat

Jumlah

Harga satuan

Jumlah

1.

Pisau

5

Rp

1

0.000

,00

Rp

5

0.000

,00

2.

Talenan

besar

4

Rp

25

.000

,00

Rp

10

0.000

,00

3.

Wajan

besar

3

Rp 15

0.000

,00

Rp

45

0.000

,00

4.

Kompor

2

Rp

25

0.000

,00

Rp

5

00.000

,00

5.

Timbangan

1

Rp 150.000

,00

Rp

15

0.000

,00

6.

Baskom Stenleestel

10

Rp

35

.000

,00

Rp

350

.000

,00

7.

Gelas Ukur

2

Rp

15

.000

,00

Rp

3

0.000

,00

8.

Mesin

Parutan kelapa

1

Rp 250.000

,00

Rp

250.000

,00

9.

Saringan

4

Rp

25.000

,00

Rp

100.000

,00

10.

Blender

1

Rp

250

.000

,00

Rp

250

.000

,00

1

1.

Cobek dan ulekan

1

Rp 100.000

,00

Rp

1

00.000

,00

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

4

1

2.

Spatula

5

Rp

10

.000

,00

Rp

50

.000

,00

1

3.

Sendok

10

Rp

2

.000

,00

Rp

2

0.000

,00

Jumlah

Rp 2.400.000

,00

Total

biaya untuk membeli perlatan adalah Rp

2.400.000

-

. Jika diasumsikan

peralatan tersebut

dapat digunakan4

tahun, maka penghitungan biaya

penyusutan alatnya adalah sebagai berikut:

4

tahun =

48

bulan

Biaya penyusutan alat = Rp 2.4

00.000

,00

48

= Rp

5

0.000

,00

Jadi, Biaya penyusutan alatnya adalah Rp 50.000

,00

Setelah kalian menghitung biaya penyusutan alat,

tahap selanjutnya kalian

dapat menentukan jumlah

biaya tetap. Berikut ini contoh biaya tetap untuk

usaha modifikasi makanan khas daerah “Rendang Level Pedas”

selama 1 bulan

.

Tabel 2.

Biaya Tetap Produksi Rendang Level Pedas

No

Keterangan

Jumlah

1.

Tenaga kerja ( 3

x Rp 1.750

.000

,00

)

Rp

5

.

25

0.000

,00

2.

Listrik dan air

Rp 5

00.000

,00

3.

Gas

Rp 450

.000

,00

4.

Penyusutan alat

Rp 50.000

,00

Jumlah

biaya tetap per bulan

Rp

6.250

.000

,00

c.

Biaya Tidak Tetap / Biaya Variabel

Biaya tidak tetap

/ biaya variabel (

variable cost

)

adalah biaya yang

dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah

sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi bahan baku

dan kemasan (Werdhaningsih, dkk, 2018).

Untuk mengetahui lebih rinci tentang biaya tetap, sil

akan kalian perhatikan

contoh

tabel

biaya tidak tetap pada usaha pengolahan rendang level pedas

berikut

ini!

Tabel

1.

3.

Biaya Tidak Tetap Produksi Rendang Level Pedas

No.

Bahan Baku

Jumlah

Harga

satuan

(@)

Harga Total

1.

Daging

10

kg

Rp 120.000

,00

Rp

1.200.000

,00

2.

Kelapa

30

butir

Rp

8

.000

,00

Rp

240.000

,00

3.

Bumbu

-

bumbu

10 paket

Rp

35

.000

,00

Rp

35

0.000

,00

4.

Cabai

5

kg

Rp

10.000

,00

Rp

50.000

,00

5.

Toples plastik

40

Rp 3.000

,00

Rp 120.000

,00

6

Plastik sealer

40

Rp

1.000

,00

Rp

40.000

,00

Jumlah Biaya Tidak Tetap dalam 1 kali produksi

Rp

2.000.000

,00

Jika asumsi dalam 1 bulan, produksi rendang adalah 25 kali, jadi

biaya tidak tetap (variabel) dalam 1 bulan adalah

Rp 2.000.000

,00

X 25 = Rp 50.000.000

,00

Jadi, Biaya tidak tetap selama 1 bulan adalah

Rp. 50.000.000

,

00

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

5

Uraian di atas adalah salah satu contoh

penghitungan

b

iaya tetap dan tidak tetap

usaha pengolahan modifikasi makanan

khas daerah Rendang Pedas Level

, semo

ga

kalian dapat memahami materi tersebut dengan baik dan dapat

menganalisis

perbedaan biay

a tetap serta biaya tidak tetap

(variabel)

Penentuan Harga Jual

Sebelum menentukan harga jual produk, yang perlu kalian lakukan adalah

menghitung harga pokok produksi.

Apa itu harga pokok produksi? Harga pokok

produksi merupakan semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu

produk hingga produk tersebut siap

dijual. Utuk menentukan harga pokok

produksi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Untuk memahami lebih jelas tentang harga pokok produksi, kalian dapat

mempelajari contoh berikut ini!

Untuk menentukan harga jual

produk makanan khas daerah yang dimodifikasi

,

perlu dipertimbangkan beberapa hal, di antaranya adalah harga pokok produksi.

Jika kalian tidak ingin rugi, maka jangan menentukan harga jual di bawah harga

pokok produksi. Meskipun demikian, kalian juga tidak boleh serta merta

menentukan harga jual jauh

di

atas harga pokok produksi agar

memperoleh laba

sebanyak banyaknya. Kalian perlu mempertimbangkan pelanggan atau customer,

Harga Pokok Produksi =

FC + VC

TS

Keterangan :

FC

=

Fixed Cost

(Biaya Tetap)

VC

=

Variable Cost

(Biaya tidak tetap/biaya variabel)

TS

=

Total Sales

(Total penjualan)

Berdasarkan data produksi

usaha pengolahan Rendang

Pedas Level

selama 1 bulan:

B

iaya tetapnya adalah Rp.

6.250.000

, sementara itu

biaya tidak tetap/variabel

nya

adalah

Rp 50.000.000,00. Jika

per bulan bisa memproduksi

dan menjual rendang

sebanyak 1000 toples

rendang dengan berat per

toples 250 gram, bera

pakah

harga pokok produksinya?

Contoh

Jawab:

Biaya tetap

(fixed cost) =

FC

= Rp 6.250.000

Biaya Variabel

(variable cost) = VC

= Rp 50.000.000

,00

Total penjualan (total sales)/ TC = 1.000

HPP =

FC + VC

TS

=

Rp 6.250.000

,00

+ Rp 50.000.000,

1000

=

Rp 56.250.000

,00

1000

= Rp 56.000,00

Jadi, harga pokok produksi rendang pedas

level untuk 1 toples rendang dengan berat 250

gram adalah Rp

5

6.000

,

00

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

6

karena harga yang sangat tinggi atau tidak wajar dengan kualiatas produk tentunya

akan menjadi tidak laku. Selain itu, kalian

perl

u juga memperhatikan harga

pesaing

usaha seje

nis yang ada di sekitar kalian

.

K

alian juga perlu

mempertimbangkan

saluran distribusi produk

, apakah kalian akan menjual produk tersebut secara

langsung, atau dititipkan kepada pihak lainnya.

Berikut ini dapat

kalian simak, contoh penentuan harga jual, berdasarkan data

harga pokok produksi usaha rendang pedas level pada kegiatan sebelumnya.

Semoga

kalian dapat memahami tentang

cara

penentuan harga jual produk

sehingga nantinya kalian akan bisa menentukan harga jual dengan sejumlah

keuntungan yang kalian inginkan jika kalian kelak akan memulai suatu usaha.

Berdasarkan uraian sebelumnya, harga pokok produksi 1 toples

rendang dengan berat 250 gram adalah

Rp 56.000

Contoh 1:

Berapakah harga jual per kemasan rendang level pedas jika

kalian ingin mendapatkan keuntungan 20% dari harga pokok

produksi

Keuntungan yang diharapkan = 20 % x Rp 56.000,00

=

20

X Rp

56.000

,00

100

=

Rp 11.200,00

Jadi, jika kalian ingin mengharapkan keuntungan 20 % dari

usaha pengolahan rendang pedas level, maka harga jual setiap

kemasan toples rendang adalah

Rp 56.000,00 + Rp 11.200,00

=

Rp 67.200,00

Harga jual tiap kemasan

rendang jika keuntungan yang

diharapkan 20% adalah

Rp 67.200,00

Harga Jual =

harga pokok produksi + keuntungan yang diinginkan

Catatan:

Jika kalian ingin mendapatkan keuntungan 10 %, maka

harga pokok produksi kalian kalikan10 %, jika 25 % mak

a

dikalikan 25%, dan seterusnya.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

7

Penghitungan Laba/Rugi

Pendapatan bersih atau

biasa disebut sebagai

laba me

rupakan jumlah

penerimaan uang yang didapatkan setelah dikurangi total biaya. Jika jumlah

penerimaan uang hasil penjualan lebih kecil dari total biaya yang dikeluarkan

untuk memproduksi produk, maka akan mengalami kerugian (rugi).

Untuk menghitung laba rugi suatu usaha, perhatikan contoh berikut ini.

Hasil penghitungan laba/ rugi usaha makanan khas daerah dapat digunakan

sebagai salah

satu alat untuk melakukan evaluasi kegiatan usaha yang nantinya diharapkan dapat

dijadikan dasar untuk rencana pengembangan usaha ke depannya.

Contoh 1

.

Diketahui harga pokok

produksi (HPP) usaha modifikasi makanan khas

daerah rendang pedas level untuk 1 kemasan 250 gram adalah Rp 56.000,00,

dengan jumlah produksi dan penjualan per bulan mencapai 1000 kemasan.

Jika harga jual rendang untuk 1 kemasan adalah RP 65.000,00. Berapa

kah

keuntungan dari usaha tersebut?

Jawab:

Laba

= penerimaan kotor

total biaya

= (1000 x Rp 65.000,00)

(1000 x Rp 56.000,00)

= Rp 65.000.000,00

-

Rp 56.000.000,00

= Rp 9.000.000,00

Jadi, keuntungan atau laba dari usaha tersebut adalah Rp 9.00

0.000,00

Pendapatan bersih =

Penerimaan kotor

Total biaya

Jika hasil pengurangan (+) maka diperoleh laba

Jika hasil pengurangan (

-

) maka akan rugi

Contoh 2:

Seorang Wirausahawan pempek menjual 100 porsi pempek dengan harga

per porsi pempek adalah Rp 12.000,00. Jika biaya tetap yang dikeluarkan

dalam produksi pempek adalah Rp 200.000,00, dan biaya variabel Rp

700.000,00.

Apakah wirausahawan tersebut memperoleh laba dari

usahanya?

Jawab:

Penerimaan kotor = 100 x Rp 12.000,00 = Rp 1.200.000,00

Total biaya

= Biaya tetap + Biaya Tidak tetap

= Rp 200.000,00 + Rp 700.000,00

= Rp 900.000,00

Pendapatan bersih

= Penerimaan kotor

Total biaya

= Rp 1.200.000,00

-

Rp 900.000,00

= Rp 300.000,00

Jadi, wirausahawan tersebut memperoleh laba Rp 300.000,00

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

8

C.

Rangkuman

Untuk

menentukan harga jual produk, ada beberapa komponen biaya, yait

u biaya

tetap

(

fixed cost

)

dan biaya tidak tetap

/biaya variabel

(

variable cost

)

. Biaya tetap

(fixed cost) merupakan biaya yang tidak bergantung pada volume produksi.

Biaya

tetap

di antaranya

meliputi: tenaga kerja, listrik/air, gas, serta penyusutan

alat.

Sedangkan biaya

t

idak tetap/

variabel (

variable cost

) merupakan biaya yang

jumlahnya tergantung dari volume

produksi

.

Biaya variabel atau biaya tidak tetap

contohnya adalah bahan baku dan kemasan produk.

Harga pokok produksi merupakan semua biaya yang muncul dalam rangka

menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual.

Agar suatu usaha

tidak mengalami kerugian, maka dalam menentukan harga jual tidak boleh di bawah

harga pokok produksi.Komponen

lain yang perlu dipertimbangkan untuk

menentukan harga jual adalah pelanggan atau customer, pesaing usaha sejenis, serta

saluran distribusi.

Pendapatan bersih atau biaya disebut sebagi laba merupakan jumlah penerimaan

uang yang didapatkan setelah dikurang

i total biaya. Jika jumlah penerimaan uang

hasil penjualan lebih kecil dari total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi

produk, maka akan mengalami kerugian (rugi)

.

D.

Penugasan Mandiri

Lakukan observasi dan wawancara pada suatu pemilik usaha

pengolahan

makana

n khas daaerah atau

modifikasi makanan khas daerah di sekitar

kalian tinggal.

Kemudian lakukan langkah berikut ini!

1.

Buatlah daftar pertanyaan mengnai hal

-

hal berikut!

a.

Alat dan bahan apa saja yang digunakan?

b.

Berapa jumlah tenaga kerjanya?

c.

Berapa besarnya biaya produksi dalam 1 bulan?

d.

Berapa jumlah produksi dalam 1 bulan?

e.

Berapa kira

-

kira pendapatan bersih dalam 1 bulan?

f.

Pernahkah usaha tersebut mengalami kerugian?

g.

Langkah apa yang diambil wirausahawan tersebut agar tidak

mengalami kerugian?

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

9

E.

L

atihan Soa

l

Kerjakan soal di bawah ini, pada buku tulis kalian!

1.

Analisislah perbedaan antara biaya tetap dan biaya tidak tetap! Berikan pula

masing

-

masing contohnya!

2.

Nota pembelian alat untuk usaha pengolahan makanan khas

daerah yang

dimodifikasi, yaitu Telur Asin Asap adalah Rp 1.200.000

,00

. Jika diasumsikan

alat tersebut dapat dip

akai dalam kurun waktu 4 tahun

, berapakah biaya

penyusutan alatnya per bulan?

Jawablah lengkap dengan penjelasannya.

3.

Seorang wirausahawan muda

memproduksi telur asin asap dengan biaya

variabel sebesar Rp. 3.500.000,00,dan biaya tetap nya adalah Rp 1.500.000,00.

Jika total penjualan telur asin asap tersebut mencapai 250 butir telur .

Berapakah harga pokok produksi untuk 1 butir telur asin asap

tersebut?

4.

Diketahui harga pokok produksi untuk pembuatan

1 buah

lumpia Semarang

adalah Rp 8.000

,00.

Jika kalian ingin mendapatkan keuntungan sebesar 25% dari

harga pro

duksi, berapakah harga jual setiap 1 buah lumpianya?

5.

Harga

jual

untuk 1 kemasan gethuk keju adalah Rp

10

.000,00. Jika kalian mampu

menjual gethuk keju 100 kemasan per bulan, biaya tetap yang kalian keluarkan

adalah Rp 300.000,00, biaya variabel Rp 500.000,00. Apakah kalian memperoleh

keuntungan dari usaha yang kalian

jalankan? Jelaskan!

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

10

Pembahasan

Latihan

Soal

Kegiatan Pembelajaran 1

1.

Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang tidak bergantung pada volume

produksi.Biaya tetap di antaranya meliputi: tenaga kerja, listrik/air, gas, serta

penyusutan alat.Sedangkan biaya tidak tetap/ variabel (

variable cost

) merupakan

biaya yang jumlahnya tergantung dari volume produksi. Biaya variabel atau biaya

tidak tetap contohnya adalah bahan baku dan kemasan produk.

2.

Total investasi alat =Rp 1.200.000,

00

Usia alat = 4 tahun = 4 x 12 bulan = 48

Biaya Investasi alat = Rp 1.200.000,0 / 48

= Rp 25.000,00

3.

Biaya variabel = Rp 3.500.000,00

Biaya tetap = Rp 1.500.000

Jumlah produksi = 250

Harga pokok produksi = Rp 3.500.000, 00 + Rp 1.500

.000,00

250

= Rp 20.000,00

4.

HPP = Rp 8.000,00

Keuntungan yang diinginkan = 25 % X Rp 8.000,00 = Rp 2.000,00

Harga Jual = HPP + keutungan yang

diinginkan

= Rp 8.000,00 + Rp 2.000,00

= Rp 10.000,00

5.

Harga jual = Rp 10.000,00

Jumlah produksi = 100

Penjualan kotor = Rp 10.000,00 X 100

= Rp 1.000.000,00

Total biay

a = Rp 300.000, 00 + Rp 500.000,00

= Rp 800.000,00

Pendapatan bersih = Penjualan kotor

Total biaya

= Rp 1.000.000,00

Rp 800.000,00

Laba = Rp 200.000,00

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

11

F.

Penilaian Diri

Jawablah

pertanyaan

-

pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung

jawab!

No.

Pertanyaan

Jawaban

1

S

aya mampu mempelajar

i kegiatan pembelajaran I dengan

baik

Ya

Tidak

2

S

aya mampu me

ganalisis perbedaan biaya tetap dan biaya

variabel

Ya

Tidak

3

S

aya mampu

menghitung harga pokok produksi

usaha

makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan nabati dan

hewani

Ya

Tidak

4

S

aya

mampu men

entukan harga jual produk usaha makanan

khas daerah yang dimodifikasi dari bahan nabati dan hewani

Ya

Tidak

5

Saya mampu

menghitung laba/ rugi usaha makanan khas

daerah yang dimodifikasi dari bahan nabati dan hewani

Ya

Tidak

6

Saya mampu menghitung biaya tetap dan biaya variabel

Ya

Tidak

Jika

ada jawaban

"Tidak",

maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada

bagian yang masih

"Tidak".

Jika

semua jawaban

"Ya"

, maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

12

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Rencana Pengembangan Usaha

Pengolahan Makanan

Khas Daerah dari Bahan Nabati dan hewani

A.

Tujuan Pembelajar

an

Setelah

mempelajari

kegiatan pembelajaran

2

ini diharapkan

kalian

dapat

menyusun rencana

pengemb

angan usaha pengolahan makanan khas daerah yang

dimodifikasi dari bahan nabati dan hewani.

B.

Uraian Materi

Setelah melakukan kegiatan produksi dan penjualan produk makanan khas

daerah yang dimodifikasi dari bahan nabati dan hewani, tahap selanjutnya adalah

melakukan evaluasi dari usaha tersebut. Salah satu cara evaluasi

adalah

dengan

menghitung l

aba/rugi dari hasil produksi dan penjualan produk modifikasi makanan

khas daerah tersebut. Hasil dari evaluasi tersebut dilakukan untuk melakukan

rencana pengembangan usaha

.

Sebelum kalian mencoba merancang rencana pengembangan usaha pengolahan

makanan k

has daerah yang dimodifikasi, pelajarilah beberapa konsep tentang

pengembangan usaha berikut ini!

1.

Pengertian Pengem

bangan Usaha

Usaha adalah suatu kegiatan yang di

dala

mnya mencakup kegiatan produksi

dan distribusi dengan menggu

nakan tenaga

dan

pikiran

untuk mencapai suatu

tujuan. Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki

pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan

perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi

dengan

dengan

mengger

akkan pikiran

dan tenag

a

untuk mencapai

tujuan tertentu.

Pengembangan suatu usaha

merupakan

tanggung jawab dari setiap

pengusaha atau wirausaha

wan

yang membutuhkan pandangan ke

depan,

motivasi

,

dan kreativitas. Pada umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan

usahanya harus mampu

melihat

dan menangkap peluang serta memulai

pengembangan usaha.

2.

Jenis

-

jenis Pengembangan Usaha

Menuru

t Subagyo dalam Riadi (2020)

, secara umum pe

ngembangan usaha dibagi

menjadi dua jenis, yaitu:

a.

Pengembangan vertikal

Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun

inti

bisnis baru yang masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis

utamanya.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

13

b.

Pengembangan horizontal

.

Pengembangan horizontal adalah pemban

gunan usaha baru yang bertujuan

memperkuat

bisnis utama untuk mendapat

kan keunggulan komparatif, yang

secara

garis

produk tidak memiliki hubungan dengan

pusat

bisnisnya.

B

erdasarkan caranya

,

pengembangan usaha dibagi menjadi tiga jenis

(

Humaizar

dalam

Riadi (2020)

, yaitu:

a.

Perluasan ke hulu atau

ke hilir

.

Arah pengembangan usaha disesuaikan dengan posisi usaha anda saat ini,

jika usaha tersebut berada di hilir, maka pengembangannya kearah hulu.

Kelebihan: pengembangan pada posisi ini lebih muda, karena telah

mengetahui pasar, sumber material, dan

teknologi. Kekurangan: jika terjadi

permintaan produk pada bisnis ini melemah, maka tingkat penjualan akan

menurun.

b.

Diversifikasi usaha

Diversifikasi usaha adalah mengembangkan usaha ke berbagai jenis usaha.

Kelebihan: jika salah satu jenis usaha mengal

ami penurunan permintaan

pasar (rugi), maka usaha yang lain masih dapat menutupi kerugiannya.

Kekurangan: pengembangan cara ini cukup sulit dilakukan karena harus

mempelajari dari awal baik pasar, sumber material, ataupun teknologinya

dan sebagainya.

c.

Menjual bisnis (

franchise

)

.

Arti dari menjual bisnis disini adalah menjual hak patennya. Ini dilakukan

ketika

usaha tersebut sudah memiliki hak paten atas produk atau jasa dan

konsep pemasarannya.

3.

Strategi Pengembangan Usaha

T

erdapat beberapa strategi y

ang biasa digunakan dalam pengembangan usaha,

yaitu sebagai berikut:

a.

Mengembangkan pasar dari sisi produknya

Mengembangkan pasar dari sisi produknya adalah langkah yang paling

memungkinkan untuk dilakukan pertama kali karena produk utamanya

telah

diperkenalkan dan sudah tumbuh, sehingga masalah profitabilitas

(kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas dan kualitas sudah

diterima di pasar. Contohnya adalah:

2)

Memperbesar variasi produk, misalnya: melalui kemasan botol, sachet,

gelas

,

dan lain

-

lain

.

3)

Melalui kategori produk, misalnya: kategori untuk dewasa, kategori

untuk remaja, kategori untuk ibu

-

ibu, kategori untuk anak

-

anak,

kategori untuk usia diatas 50 tahun, dan lain

-

lain. Masing

-

masing

kategori produk bisa dibedakan secara dosis, ukuran atau

kadarnya,

dan hal

-

hal lain yang disesuaikan dengan kepentingan pemakainya.

4)

Berdasarkan lini produk, misalnya: untuk produk dengan bahan herbal,

untuk p

roduk tanpa bahan pengawet, dll.

5)

Berdasarkan fungsinya

6)

Menentukan produk baru dengan pasar yang baru. De

ngan

pengembangan produk, maka diharapkan penjualan akan meningkat

karena pasar yang dibidiknya semakin berkembang dan bervariasi.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

14

b.

Pengembangan

pasar dari sisi sistem penjualannya

Beberapa strategi pengembangan pasar

, antara lain:

1)

Mengembangkan sistem d

istribusi penjualan ke

dalam (internal), a

ntara

lain:

Mengembangkan sendiri, seperti: membuka cabang baru di

kota

-

kota besar, membuka outlet, agen, atau sejenisnya atas dana sendiri dan

membu

ka jalur distribusi sendiri.

2)

Mengembangkan sistem jaringan

pemasaran den

gan pihak lain, antara

lain:

Membuat jaringan pemasaran secara berjenjang

3)

Mengembangkan pasar dengan menggabungkan bisnis yang lain dalam

satu industri.

4.

Tahapan Pengembangan Usaha

Tahap pengembangan usaha adalah sebagai berikut:

a.

M

iliki ide u

saha

Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang

dimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha

dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain dengan

pengamatan. Selain itu ide usaha jug

a dapat timbul karena adanya

sense of

b

us

siness

yang kuat dari seorang wirausaha.

b.

Penyaringan ide/konsep usaha

Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke

dalam konsep usaha yang merupakan tahap lanjut ide usaha ke dalam

bagian

bisnis yang lebih spesifik. Penyaringan ide

-

ide usaha akan dilakukan

melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide usaha secara formal maupun

yang dilakukan secara informal.

c.

Pengembangan rencana usaha (

business plan

)

P

erencanaan usaha yang akan dikemba

ngkan oleh seorang wirausaha

adalah perhitungan proyeksi rugi

-

laba dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi

laba

-

rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis

lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional. Dalam

menyusun rencana

usaha (

business plan

), para wirausahawan memiliki

perbedaan yang dalam membuat rincian rencana usaha.

d.

Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha

Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global, tertulis

maupun tidak tertulis selanju

tnya akan diimplementasikan dalam

pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan menjadi panduan bagi dalam

pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha. Dalam kegiatan

implementasi rencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan

berbagai sumber daya y

ang dibutuhkan sepe

rti modal, material, dan tenaga

kerja untuk menjalankan kegiatan usaha.

Uraian di atas merupakan beberapa konsep tentang pengembangan usaha

secara umum. Nah, setelah kalian memahami materi tentang konsep

pengembangan usaha secara umum, berikut ini disajikan

satu

contoh

rencana pengembangan usaha untuk usaha modifikasi makanan

khas

daerah.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

15

C.

Ran

gkuman

Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan

yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha

serta kualitas dan kuantitas produksi

dengan

dengan menggerakkan pikiran

dan

tenaga

untuk mencapai

tujuan terte

ntu.

Tahapan untuk pengembangan usaha di

antaranya adalah pemilihan ide, penyaringan ide, pengembangan rencana usaha,

implementasi rencana usaha.

D.

Penugasan Mandiri

E.

Latihan Soal

Kerjakan soal berikut dengan cermat

pada buku tulis kalian

!

1.

Jelaskan hubungan antara evaluasi usaha dengan pengembangan usaha?

2.

Mengapa pengembangan usaha perlu dilakukan?

3.

Bagaimanakah langkah dalam mengembangkan usaha?

4.

Buatlah contoh rencana pengembangan

usaha untuk pengolahan modifikasi

makanan khas daerah!

Contoh Rencana Pengembangan Usaha Pengolahan Rendang Level Pedas:

Pengembangan Produk:

Menambahkan variasi rasa

Variasi rasa

rendang level pedas

, mulai dari rasa original, level pedas 0

hingga level tertentu.

Tujuannya: level O

(tidak pedas), untuk mengembangkan produk agar

diminati segmen pasar anak

-

anak; rasa rendang original: untuk segmen

pasar orang tua, rasa rendang dengan level pedas yang tinggi : untuk segmen

pasar remaja yang menyukai makanan pedas.

Mengembangkan varias

i bentuk

Mengambangkan

rendang level p

edas dalam bentuk makanan internasional

,

serti burger rendang level pedas, pizza rendang

, sushi rendang, dll. Tujuan

pengembangan ini adalah agar rendang dapat dinikmati dalam bentuk

kekinian, sehingga diharapkan dapa

t menjamah segmen pasar remaja yang

lebih luas, karena remaja pada umumnya menyukai makanan kekinian.

Mengembangkan kemasan rendang level pedas yang lebih menarik dan

membuat produk lebih tahan lama. Untuk mengembangkan segmen pasar

masyarakat yang lebih

luas di daerah lain, misal sebagi produk oleh

-

oleh.

Lakukanlah wawancara tentang evaluasi usaha pengolahan makanan khas

daerah yang dimodifikasi di daerah sekitar kalian tinggal.

Ajukan beberapa

pertanyaan seperti contoh berikut ini:

1.

Produk modifikasi makanan khas daerah apa yang selama ini telah

dikembangk

an, diproduksi, dan dijual?

Sejak kapan usaha tersebut telah

berdiri?

Siapakah segmen pasar dari usaha tersebut

?

2.

Berdasarkan

hasil

wawancara

kalian,

buatlah

contoh

r

encana

pengembangan usaha modifikasi makanan khas daerah tersebut!

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

16

Pembahasan

Soal Latihan

1.

Hasil dari evaluasi tersebut dilakukan untuk melakukan rencana pengembangan

usaha

.

2.

Pengembangan Usaha perlu dilakukan untuk

memperbaiki pekerjaan yang

sekarang maupun yang akan datang

untuk

meningkatkan perluasan usaha serta

kualitas dan kuantitas produksi

sehingga dapat meningkatkan keuntungan

.

3.

Langkah dalam pengembangan usaha di antaranya memiliki ide usaha,

melakukan

penyaringan ide/ konsep usaha, penyaringan ide/ konsep usaha,

pengembangan rencana usaha, serta implementasi rencana usaha dan

pengendalian usaha.

4.

Contoh rencana pengembangan usaha pengolahan modifikasi makanan khas

daerah (Jawaban dapat bervariasi sesuai

dengan kreativitas kalian,

konsultasikan dengan guru kalian)

Menambahkan variasi rasa

Variasi rasa

rendang level pedas

, mulai dari rasa original, level pedas 0 hingga

level tertentu.

Tujuannya: level O (tidak pedas), untuk mengembangkan produk agar dimina

ti

segmen pasar anak

-

anak; rasa rendang original: untuk segmen pasar orang tua,

rasa rendang dengan level pedas yang tinggi : untuk segmen pasar remaja yang

menyukai makanan pedas.

Mengembangkan variasi bentuk

Mengambangkan

rendang level p

edas dalam ben

tuk makanan internasional

, serti

burger rendang level pedas, pizza rendang

, sushi rendang, dll. Tujuan

pengembangan ini adalah agar rendang dapat dinikmati dalam bentuk kekinian,

sehingga diharapkan dapat menjamah segmen pasar remaja yang lebih luas,

karen

a remaja pada umumnya menyukai makanan kekinian.

Mengembangkan kemasan rendang level pedas yang lebih menarik dan membuat

produk lebih tahan lama. Untuk mengembangkan segmen pasar masyarakat yang

lebih luas di daerah lain, misal sebagi produk oleh

-

oleh.

F.

Penilaian Diri

No.

Pertanyaan

Jawaban

1

Saya mampu memp

elajarai kegiatan pembelajaran II

dengan baik

Ya

Tidak

2

Saya mampu menjelaskan

pengertian pengembangan usaha

Ya

Tidak

3

saya

menyusun rencana pengembangan usaha

Ya

Tidak

Jika

ada jawaban

"Tidak",

maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada

bagian yang masih

"Tidak".

Jika

semua jawaban

"Ya"

, maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

17

E

VALUASI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada

pilihan jawaban a, b, c, d, atau e!

1.

Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi yang sifatnya tidak tetap, bisa

berubah sesuai jumlah produksinya disebut sebagai....

a.

Biaya tetap

b.

Biaya variabel

c.

Biaya Total

d.

Biaya pokok produksi

e.

Biaya distribusi

2.

Perhatikan hal

-

hal yang berkaitan dengan usaha pengolahan singkong keju berikut ini!

1)

Kardus kemasan

2)

Singkong

3)

Keju

4)

Kompor

5)

P

anci

Berdasarkan data di atas, yang termasuk ke dalam biaya variabel adalah....

a.

(1) , (2) , dan (3)

b.

(1), (2), dan (4)

c.

(1), (3), dan (4)

d.

(1), (3), dan (5)

e.

(1), (4), dan (5)

3.

Berikut ini, yang termasuk biaya tetap dalamusaha pengolahan pempek adalah....

a.

tepung kanji, ikan tengiri, telur

b.

plastik mika kemasan pempek, tepung kanji, ikan tengiri

c.

plastik mika kemasan, biaya

penyusutan alat, bahan baku ikan tengiri

d.

upah tenaga kerja, plastik mika kemasan, biaya penyusutan alat

e.

upah tenaga kerja, biaya penyusutan alat, tagihan listrik

4.

Jika dalam 1 kali produksi usaha dihasilkan 100

bakpia lumer

dengan harga jual Rp

2.000

,00

dihasilkan laba Rp 50.000

,00

dengan biaya tetap sebesar Rp 60.000

,00

.

Berapakah biaya variabel yang dibutuhkan untuk pembuatan

lumpia lumer

tersebut!

a. Rp 100.000

,00

b. Rp

9

0.000

,00

c. Rp

8

0.000

,00

d. Rp

7

0.000

,00

e. Rp

6

0.000

,00

5.

Jika biaya v

ariab

el

suatu usaha pembuatan pempek dalam 1 kali produksi dengan 100

porsi pempek adalah Rp

1

.000.

000, biaya tetap nya adalah Rp

6

50.000

,00

,

Harga pokok

produksinya adalah....

a.

Rp 12.

5

00

,00

b.

Rp 13.

5

00

,00

c.

Rp 14.

5

00

d.

Rp 15.

5

00

,00

e.

Rp 16.

5

00

,00

6.

Suatu usaha pembuatan

rendang menghabiskan total biaya produksi Rp 5.000.000

,00

.

Jika dari usaha tersebut mampu menghasilkan 100 kaleng kemasan rendang untuk

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

18

dijual. Jika pengusaha ingin memperoleh keuntungan 20 % dari biaya produksi. Harga

jual untuk tiap keleng kemasan renda

ng yang harus ditetapkan adalah....

a.

Rp 50.000

,00

b.

Rp 60.000

,00

c.

Rp 70.000

,00

d.

Rp 80.000

,00

e.

Rp 90.000

,00

7.

Perhatikan hal

-

hal yang berkaitan dengan penjualan berikut ini:

1)

Harga pokok produksi

2)

Saluran distribusi

3)

Harga jual pesaing usaha wingko babat lainnya

4)

Ambisi laba sebesar

-

besarnya

Untuk menentukan harga jual

bakpia

di toko oleh

-

oleh khas

Yogyakarta

, hal yang perlu

dipertimbangkan agar usaha tidak mengalami kerugian adalah....

a.

1, 2, 3

b.

1 dan 3

c.

2 dan 4

d.

4 saja

e.

1, 2, 3, 4

8.

Data administrasi keuanga

n usaha

pembuatan “Gethuk Ke

ju

” menunjukkan bahwa

total biaya variabel adalah Rp 1.500.000

,00

dan biaya tetap Rp 500.000

,00

. Jika dari

produksi terse

but dihasilkan 200 pack gethuk dengan harga jual Rp 12.000

,00

,

keuntungan yang diperoleh adalah...

.

a.

Rp

300.000

,00

b.

Rp

350.000

,00

c.

Rp

400

.000

,00

d.

Rp

450

.000

,00

e.

Rp

.

5

00

.00

0

,00

9.

P

roses memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan

meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi

dengan

dengan

menggerakkan pikiran

dan tenaga

untuk

mencapai

tujuan tertentu

disebut sebagai....

a.

Pemasaran usaha

b.

Perencanaan usaha

c.

Pengembangan usaha

d.

Produksi suatu usaha

e.

Penjualan suatu usaha

10.

Berikut ini yang tidak termasuk contoh rencana pengembangan usaha modifikasi

makanan khas daerah yang dilihat

dari sisi produknya adalah....

a.

Mengembangkan variasi rasa makanan khas daerah

b.

Mengembangkan variasi kemasan makanan khas daerah

c.

Mengembangkan variasi bentuk makanan khas daerah

d.

Mengembangkan sasaran segmen pasar remaja

e.

Mengembangkan produk menjadi lebih aw

et

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

19

KUNCI JAWABAN

EVALUASI

1.

B (biaya variabel)

Biaya tidak tetap/ biaya variabel (

variable cost

) adalah biaya yang dikeluarkan

sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, bisa berubah sesuai jumlah

produksinya.

2.

A. (1) , (2) , dan (3)

Biaya

variabel mencakup biaya bahan baku serta kemasan untuk produk

3.

E.

upah tenaga kerja, biaya penyusutan alat, tagihan listrik

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, yang jumlahnya

tetap setiap bulannya, berapapun jumlah produksinya

. Biaya tetap meliputi: tenaga

kerja, listrik/air, gas, serta penyusutan alat.

4.

B (Rp 90.000)

Penghasilan kotor = 100 x Rp 2.000

,00

= Rp 200.000

,00

Laba = penghasilan kotor

total biaya

Jadi, total biaya = penghasilan kotor

laba

Total biaya = Rp 200.000

Rp 50.000

,00

= Rp 150.000

,00

Total biaya = biaya variabel + biaya tetap

Jadi, Biaya variabel = Tota biaya

biaya tetap

= Rp 150.000

-

Rp 60.000

,00

= Rp 90.000

,00

5.

E (Rp 16.500)

HPP =

FC + VC

TS

=

Rp 650.000 + Rp 1.000.000

100

= Rp 16.500

,00

6.

B ( Rp 60.000

,00

)

Total biaya = Rp 5.000.000

,00

HPP =

Rp 5.000.000

100

= Rp 50.000

,00

Keuntungan =

20 % x Rp 50 000

,00

= Rp 10.000

,00

Jadi harga jual = HPP + laba yang diinginkan

= Rp 50.000

,00

+ Rp 10.000

,00

= Rp 60.000

,00

7.

A. (1,2, dan 3)

Dalam menentukan harga jual, hal

yang harus diperhatikan adalah harga pokok

produksi, saluran distribusi, serta tentunya harus memperhatikan harga pesaing usaha

sejenis.

8.

C. Rp 400.000

,00

Total Biaya = Biaya tetap + biaya tidak tetap

= Rp 500.000

,00

+ Rp 1.500.000

,0

0

= Rp 2.000.000

,00

Penerimaan kotor = harga jual x total penjualan

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

20

=Rp 12.000

,00

x 200

= Rp 2.400.000

,00

Laba = Penerimaan kotor

total biaya

= Rp 2.400.000

,00

-

Rp 2.000.000

= Rp 400.000

,00

9.

C

10.

D

Modul

PKWU Pengolahan

Kelas

XII

KD

3.3

21

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyanto, dkk. 2019.

Prakarya dan Kewirausahaan Jilid 3 untuk SMA/ MA Kelas XII

.

Jakarta: E book

-

Erlangga.

Werdhaningsih, Hendriana, dkk. 2018.

Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII

.

Semarang: CV Bumi Pustaka

https://www.kajianpustaka.com/2020/03/

pengembangan

-

usaha

-

pengertian

-

jenis

-

strategi

-

dan

-

tahapan.html

. Diakses 27 Oktober 2020 Pukul 19.00.