Gambar Sampul Bahasa Indonesia · c_Bab 3 Demo, Demokrasi, Demokratisasi
Bahasa Indonesia · c_Bab 3 Demo, Demokrasi, Demokratisasi
Sunardi

24/08/2021 15:58:42

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 3

Demo, Demokrasi,

Demokratisasi

Sumber:

prasetya_brawijaya.ac.id & sekar .telkom.co.id

Melalui media masa, akhir abad yang lalu dan awal abad ini hampir setiap hari

ada demo. Apakah ini pertanda demokrasi tumbuh subur di negeri ini? Apakah ini

bentuk demokratisasi yang digembar-gemborkan? Namun, agaknya tiada hari tanpa

demo. Siapa yang melakukan aksi demo, siapa yang melakukan demokratisasi,

kalau bukan tokoh yang memiliki kemampuan untuk itu. Anda mau tahu siapa dia?

Bacalah biografinya!

Biografi banyak mendatangkan manfaat bagi kita. Nilai-nilai, informasi, dan

kesaksian di dalamnya memberikan kita cermin kehidupan. Daripadanya kita dapat

menimbang baik dan buruk, bermanfaat dan tidak untuk kita ambil manfaatnya. Salah

satu cara memahaminya cukup dengan membaca secara intensif, mengidentifikasi

pola paragraf-paragraf, serta menarik makna dan nilai-nilainya.

Kemampuan Berbahasa

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

24

Uji Kompetensi 3.1

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat membedakan fakta dan opini yang terdapat dalam

berita dari berbagai sumber.

Membedakan fakta dan opini

Pada pelajaran terdahulu, Anda sudah mengenal perbedaan fakta, data, dan informasi.

Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada. Fakta tidak mempersoalkan bagaimana pendapat

orang tentang dirinya. Data adalah keterangan yang benar dan nyata. Data dapat digunakan

sebagai dasar kajian analisis atau kesimpulan. Sementara itu, opini merupakan kesimpulan

atau inferensi, penilaian, pertimbangan, atau keyakinan seseorang mengenai fakta. Opini

hanya diterima kalau tidak mustahil, dan ditolak kalau mustahil.

1

. Tidak semua informasi memuat data, fakta, dan opini sekaligus. Begitu pula informasi

berikut. Ada yang hanya memuat data, fakta, atau opini saja. Tetapi ada yang memuat

dua atau tiga unsur itu. Jelaskan data, fakta, dan opini yang terkandung dalam penggalan

berita berikut!

a. Pada tahun 1790 hanya ada 3 negara yang menganut demokrasi liberal, yakni AS,

Swiss, dan Prancis. Tahun 1848, 5 negara, tahun 1900, 13 negara, tahun 1919, 25

negara, tahun 1960, 36 negara, dan tahun 1990, 65 negara dari 192 negara.

b. Secara etimologis

demokrasi

berasal dari kata ”demos” dan ”kratos” yang berarti

pemerintahan oleh rakyat

(

government by the

people

). Demokrasi pertama kali

diterapkan dalam negara kota (

polis

) di Yunani Kuno dan Italia pada abad pertengahan.

Menurut kamus,

demokrasi

adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan

tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-

wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Dalam ucapan Abraham

Lincoln,

demokrasi

berarti

dari rakyat, oleh rakyat, dan

untuk rakyat

.

c. Pemilu wajib dilakukan dalam kehidupan demokrasi, terutama untuk memilih wakil-

wakil rakyat yang duduk di parlemen (

legislatif

) dan pemerintah (

eksekutif

), yang

menjadi pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Proses pemilihan ini

berasaskan pada kebebasan individu untuk berpendapat, berkumpul, dan berserikat.

Standarnya adalah suara mayoritas.

d. Konsep triaspolika yang disampaikan oleh John Locke (1632 – 1704) dan Montesque

(1689 – 1755) beranggapan bahwa kekuasaan negara terdiri dari tiga kekuasaan, yaitu

kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Demo, Demokrasi, Demokratisasi

25

e. Jumlah Penduduk Beberapa Negara di Dunia, 1990-2000

No.

Negara

1990

2000

(1)

(2)

(3)

(4)

1.

Republik Rakyat Cina

1.

155.300.000

1.264.500.000

2.

India

834.700.000

1.002.100.000

3.

Amerika Serikat

223.100.000

275.600.000

4.

Indonesia

179.500.000

206.300.000

5.

Brazil

144.700.000

170.100.000

Sumber:

BPS

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah penduduk di negara mana pun

umumnya mengalami peningkatan.

2. Tentukan opini yang terdapat dalam penggalan berikut!

a. Dalam negara demokratis mana pun pada praktiknya tidak mungkin seluruh rakyat

memerintah. Tetap saja yang menjalankan pemerintahan adalah elite penguasa dari

kalangan penguasa, baik dari pemodal kuat, pengendali kekuatan, atau dari militer.

b. Ketika diangkat menjadi pejabat presiden menggantikan Bung Karno, Jenderal Soeharto

tidak secepatnya menyelenggarakan pemilu. Malah Ketetapan MPRS XI Tahun 1966

yang mengamanatkan agar pemilu diselenggarakan tahun 1968, kemudian diubah lagi

pada Sidang Istimewa 1967, oleh Jenderal Soeharto diubah lagi dengan menetapkan

bahwa pemilu akan diselenggarakan dalam tahun 1971 (

KPU

).

c. Pendapatan penduduk per kapita sepanjang tiga tahun terakhir mengalami kenaikan

walaupun tipis. Walaupun begitu, secara umum pendapatan penduduk Indonesia selama

2006 masih berada di bawah angka 1.000 dolar AS. Pada tahun 2007 pendapatan per

kapita diprediksi bakal naik dan mendekati angka 1.000 dolar AS (

Republika

, 26 April

2007).

d. Sensus Penduduk 2000 merupakan sensus penduduk kelima yang diadakan setelah

Indonesia merdeka. Sensus pertama diadakan pada tahun 1961, kedua tahun 1971,

ketiga tahun 1980, dan keempat tahun 1990. Dalam Sensus Penduduk 2000, semua

penduduk yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia, baik yang bertempat tinggal

tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap (tunawisma, awak kapal

yang berbendera Indonesia, penghuni perahu/rumah apung, masyarakat terpencil dan

pengungsi), dicacah dari tanggal 1 Juni 2000 sampai 30 Juni 2000. Warga negara

asing, kecuali anggota korps diplomatik, beserta keluarganya juga ikut dicacah. Sensus

Penduduk 2000 dilaksanakan lengkap dengan variabel yang lebih banyak daripada

sensus-sensus sebelumnya (

BPS

).

e. Tetangga saya ada empat keluarga. Masing-masing tinggal di utara, timur, selatan,

dan barat rumah. Mereka umumnya beragama Islam.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

26

C. Membaca

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mendeskripsikan hal-hal yang menarik dan

mengagumkan yang terdapat dalam buku biografi.

Berbicara tentang biografi

Riwayat hidup seorang tokoh bisa disebut biografi. Ada biografi yang ditulis sendiri oleh

yang bersangkutan. Namanya autobiografi. Biografi yang ditulis oleh orang lain cukup disebut

biografi.

Baik ditulis sendiri maupun ditulis orang lain, biografi biasanya menceritakan nama yang

bersangkutan, tempat dan tanggal lahirnya, pendidikannya, kariernya, karya-karyanya, jabatan

yang pernah didudukinya, pengalaman-pengalamannya, keinginan atau cita-citanya,

keluarganya, orang tua serta sanak saudaranya, sepak terjangnya dalam dunia sosial, politik,

budaya, ekonomi, atau dalam bidang kehidupan yang digelutinya selama hidup. Biografi

umumnya mengisahkan kebaikan-kebaikannya, jasa-jasanya, keberhasilannya, kelebihannya,

keteladanannya, dan lain-lain. Hal-hal yang buruk, negatif, atau menyudutkan yang bersangkutan

biasanya tidak dituliskan.

Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Begitu pula Bung Karno (panggilan

akrab Presiden Soekarno) dan Pak Harto (panggilan akrab Presiden Soeharto).

1

. Jelaskan pula secara rinci apa yang menarik atau yang tidak menarik dari kedua tokoh

tersebut!

2. Jelaskan secara rinci kelebihan dan kelemahan masing-masing!

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mengidentifikasi pola pengembangan paragraf

dengan kegiatan membaca intensif.

Mengidentifikasi pola pengembangan paragraf

Berdasarkan

isinya

, paragraf dapat dikembangkan dengan (1) pola contoh, (2) definisi,

(3) analogi, (4) klasifikasi, (5) sebab-akibat, dan (6) pola perbandingan-pertentangan.

1. Pola contoh

Sebuah objek adakalanya diperjelas dengan contoh-contoh konkret, baik dengan

penanda contoh maupun tidak, misalnya

Uji Kompetensi 3.2

Demo, Demokrasi, Demokratisasi

27

Patut dicatat dan dibanggakan bahwa pemilu pertama, Pemilu 1955, diselenggarakan

dengan aman, lancar, jujur, dan adil serta demoktratis. Tingkat kesadaran berkompetisi

cukup sehat. Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah pejabat negara,

perdana menteri, atau menteri yang masih berkuasa, mereka tidak menggunakan fasilitas

negara dan otoritasnya untuk menggiring bawahannya untuk menjadi pemilih yang

menguntungkan partainya.

2. Pola definisi

Definisi selalu terdiri atas dua bagian. Bagian pertama yang didefinikasikan atau

yang dibatasi (

difeniendum

) dan bagian kedua yang mendefinisikan atau bagian yang

memberi batasan (

definiens

). Menurut sifat dan strukturnya, definisi dibedakan menjadi

(1)

definisi nominal

; (2)

definisi logis

atau

definisi formal

, dan (3)

definisi luas

(

Keraf, 1982).

a.

Definisi nominal

umumnya digunakan dalam kamus. Dalam definisi nominal, suatu

kata dibatasi dengan menunjukkan sinonimnya, padanannya, terjemahannya, atau

asal usulnya, misalnya

1) Etika adalah sopan santun dalam pergaulan.

2)

Cocos nucifera linn

populer dengan nama kelapa

3) Folklor berasal dari kata

folk

dan

lore

.

Folk

berarti sekelompok orang memiliki ciri

fisik, sosial, dan budaya yang membedakannya dengan kelompok lain. Kata

lore

berarti sebagian budaya yang diwariskan turun temurun secara lisan atau melalui

contoh.

b.

Definisi formal

merupakan pernyataan yang

definiendum

dan

definiensnya

sama

bobotnya, sama nilainya. Pada definiensnya

terdapat

atasan

(hipernim) dan pembeda

dengan

bawahan lain.

Kedua ruas pada definisi formal seperti di atas pada dasarnya

dapat dipertukarkan tempatnya tanpa menimbulkan perubahan pengertian, misalnya

Manusia

adalah

mak

hluk hidup

yang berakal berbudi.

hipernim manusia

pembeda dengan makhluk hidup lain

definiendum

def

iniens

c. Definisi luas

disusun secara fleksibel dan informal. Pola ini umumnya digunakan untuk

menjelaskan konsep rumit yang tidak bisa dijelaskan dengan sebuah kalimat. Oleh

karena itu, panjang pendeknya definisi luas beragam, bisa satu paragraf, satu bab,

bahkan mungkin satu karangan utuh, misalnya

Flamboyan termasuk keluarga polong-polongan. Bunganya seperti kupu-kupu,

berwarna merah menyala, jingga, atau putih. Pohonnya tinggi, bercabang banyak

dan lebar. Ranting-rantingnya penuh daun berkarang yang rimbun. Pada musim

berbunga, semua daunnya rontok, yang tinggal hanyalah bunga yang indah.

Umumnya flamboyan ditanam di tepi jalan sebagai peneduh dan penghias

lingkungan.

d. Di samping ketiga definisi di atas, terdapat (1) definisi operasional, (2) definisi sinonim/

antonim, (3) definisi negatif, (4) definisi etimologis, (5) definisi terjemahan, dan lain-

lain.









Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

28

3. Pola analogi

Pola analogi umumnya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang belum dikenal

dengan membandingkannya dengan sesuatu yang sudah dikenal, misalnya

Hidup manusia bagai mengarungi lautan. Kapal tidak dapat berlayar lancar kalau ada

topan, badai, dan batu karang. Dalam kehidupan demikian juga. Onak dalam duri bisa

jadi kendala. Kepiawaian jurumudi sangat diperlukan jika ingin sampai di tepian. Begitu

pula dengan kehidupan.

4. Pola klasifikasi

Dalam mengembangkan gagasan, kadangkala penulis mengelompokkan hal-hal yang

memiliki persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok

yang lebih kecil, misalnya

Indonesia mempunyai banyak sumber energi. Ada sumber energi yang dapat habis

dan ada yang tidak akan habis. Termasuk sumber energi yang dapat habis adalah

minyak bumi, batu bara, dan uranium. Adapun sumber energi yang tidak akan habis

adalah panas bumi, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga biomassa yang pada

saat ini sedang dieksploitasi. Sumber energi yang tidak akan ada habis-habisnya ini

sering disebut sumber energi alternatif.

5. Pola sebab-akibat

Ada pendapat bahwa sesuatu ada karena ada sebabnya. Hubungan isi kalimat satu

dan kalimat lain dalam sebuah paragraf pun adakalanya menunjukkan pola sebab-akibat.

Sebab dapat dijadikan gagasan utama dan akibat-akibatnya dijadikan gagasan penjelas.

Akan tetapi, dapat pula kebalikannya, misalnya

Kata

petrolleum

diturunkan dari kata

petra

yang berarti

batu karang dan oleum

yang

berarti

minyak.

Oleh karena itu

, petroleum

berarti

minyak dari batu-batuan.

6. Pola perbandingan dan pertentangan

Dengan perbandingan, penulis menjelaskan dua tiga objek dengan cara menunjukkan

persamaan dan perbedaannya. Perbandingan dan pertentangan dapat dilakukan dengan

pola utuh (A + B), dapat pula dengan pola bergantian (A/B + A/B). Dengan pola utuh

objek pertama dideskripsikan secara tuntas. Selanjutnya disajikan deskripsi objek kedua,

juga secara tuntas. Dengan pola bergantian, objek pertama dan kedua dideskripsikan

secara bergantian, baik dengan penanda perbandingan (

seperti, ibarat, bagaikan, laksana

)

maupun tidak.

Contoh: Perbandingan dan pertentangan dengan pola utuh (A+B).

Dewasa ini banyak jenis alat yang digunakan manusia. Di antaranya bernama pompa.

Ada pompa tangan, pompa listrik, dan kincir angin. Sesuai dengan namanya, pompa

tangan digerakkan secara manual oleh tangan manusia. Berbeda halnya dengan pompa

listrik. Pompa ini menggunakan tenaga listrik, baik dari jaringan listrik PLN maupun

dari listrik tenaga diesel, sebagai tenaga penggeraknya. Tanpa listrik, pompa ini tidak

dapat berfungsi. Kincir angin lain lagi. Kincir angin digerakkan oleh tenaga angin.

Sumber tenaga dan bentuknya berbeda, namun gunanya sama: memindahkan air

dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Demo, Demokrasi, Demokratisasi

29

D. Menulis

Contoh: Perbandingan dan pertentangan dengan pola bergantian (A/B + A/B).

Walaupun sama-sama puisi lama yang terjadi atas empat larik setiap bait, pantun

berbeda dengan syair. Pantun merupakan bentuk puisi asli Indonesia, syair dari sastra

Arab. Pada pantun terdapat sampiran, pada syair tidak. Isi pantun terletak pada kedua

larik terakhir, isi syair pada keempat lariknya. Perbedaan lain terdapat pada pola

persajakannya. Sajak akhir pantun berpola

a b a b

, sedangkan syair

a a a a.

Bacalah secara intensif paragraf-paragraf berikut, kemudian tentukan pola

pengembangannya berikut ditinjau dari isinya!

1. Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi.

2. Sebagian penduduk Sidoarjo mengalami penderitaan yang tidak kunjung sudah. Bagaimana

tidak, sudah lebih dari satu tahun sejak Mei 2006 rumah dan tanah mereka terendam

lumpur panas.

3. Pola migrasi di negara yang sudah berkembang biasanya rumit sekaligus merefleksikan

keseimbangan sumber daya manusia dari suatu wilayah ke wilayah lain. Sebaliknya, di

negara yang sedang berkembang, migrasi menunjukkan suatu polarisasi arus migrasi ke

wilayah tertentu saja.

4. Pada Pemilu 1955 pejabat negara, termasuk perdana menteri yang berasal dari partai,

bisa ikut menjadi calon partai secara formal. Tetapi, pada Pemilu 1971 para pejabat

negara termasuk pegawai negeri diwajibkan menyalurkan aspirasinya pada Golkar, salah

satu kontestan dalam pemilu.

5. Kepemimpinan bapak dalam rumah tangga bak nakhoda mengemudikan kapal. Bapak

menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya. Sama

seperti nakhoda yang mampu memimpin dan melaksanakan tanggung jawabnya. Bila

kepemimpinan kepala keluarga baik, akan baiklah keluarganya, sama halnya dengan

kapal yang dikemudikan nakhoda.

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menyusun laporan seminar.

Menyusun laporan seminar

Seminar merupakan salah satu bentuk diskusi kelompok. Di perguruan tinggi seminar

diartikan sebagai pertemuan berkala yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang melakukan

penelitian dalam rangka memberikan laporan atau mendiskusikan hasil penelitiannya. Semi-

nar biasanya dibimbing oleh pengajar yang memiliki keahlian dalam bidang yang diseminarkan.

Dalam seminar terjadi tukar pikiran di antara peserta mengenai materi yang diseminarkan.

Uji Kompetensi 3.3

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

30

Tata cara yang berlaku dalam diskusi berlaku pula dalam seminar.

Materi yang diseminarkan biasanya ditinjau dari berbagai segi. Kadang-kadang seminar

hanya sampai pada taraf menyadari adanya masalah yang dibicarakan. Tetapi, ada juga

seminar yang sampai pada kesimpulan. Kalau hal itu terjadi, kesimpulan dapat digunakan

untuk memecahkan masalah.

Seminar kadang-kadang bersifat terbuka untuk umum. Siapa pun boleh mengikutinya.

Mereka disebut pendengar atau peninjau. Mereka boleh duduk dalam ruang sidang dan

mendengarkan pembicaraan, tetapi tidak turut berdiskusi. Ada pula seminar yang bersifat

tertutup. Pembahasan hanya dilakukan oleh peserta. Dalam seminar ini keberadaan pendengar

atau peninjau tidak diperlukan. Hasil pembicaraannya pun tidak dipublikasikan untuk umum.

Seminar biasanya diselenggarakan oleh panitia khusus. Pembicara yang akan

menyampaikan materi atau hasil penelitiannya ditetapkan lebih dahulu. Hasil penelitian yang

akan disampaikan ditulis dalam kertas kerja atau makalah. Adakalanya pembicara membacakan

seluruh kertas kerjanya. Tetapi, tidak jarang yang hanya menyampaikan pokok-pokoknya

saja.

Seminar dapat dilakukan dalam beberapa kali sidang sesuai dengan jumlah masalah

yang diajukan. Sidang dipimpin oleh ketua sidang didampingi seorang penulis. Ketua sidang

mengatur diskusi dan tanya jawab antara pembicara dan peserta. Kecuali itu, ia wajib membuat

kesimpulan atas pembicaraan yang berlangsung selama sidang.

Lakukanlah sebuah seminar tingkat kelas! Untuk mempermudah jalannya seminar, bagilah

kelas Anda menjadi dua atau tiga kelompok! Tugas setiap kelompok adalah melakukan

penelitian atas orang tua masing-masing! Catatlah (1) agama, (2) pendidikan, (3) pekerjaan

(pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan), (4) tempat tinggal (desa/kota, jarak dari sekolah,

rumah sendiri/sewa/dinas, dan lain-lain.), (6) jumlah anggota keluarga, (7) kendaraan yang

dimiliki (mobil, sepeda motor, dan lain-lain). Untuk memperlancar pembuatan laporan semi-

nar, ikutilah petunjuk berikut!

1. Susunlah hasil penelitian yang Anda lakukan dalam bentuk kertas kerja atau makalah!

2. Pilihlah seorang dari kelompok Anda untuk mempresentasikan hasil penelitiannya!

3. Pilihlah seorang dari kelompok Anda untuk menjadi ketua sidang seminar!

4. Pilihlah seorang dari kelompok Anda untuk menjadi penulis mendampingi ketua sidang!

5. Siswa lain berperan sebagai peserta, wajib mempertahankan pendapat kelompoknya,

tetapi tidak boleh menyanggah atau mempertanyakan pendapat kelompok sendiri.

6. Ketua sidang, selain memimpin jalannya seminar, juga mencatat pokok-pokok

pembicaraan, tanggapan, pertanyaan, sanggahan, komentar, saran, gagasan baru yang

muncul dari peserta lain untuk disimpulkan.

7. Penulis bertugas menjadi notulis. Tugas utamanya adalah mencatat jalannya seminar

dari awal hingga akhir, mencatat siapa yang berbicara dan apa yang dibicarakan. Untuk

mempermudah pencatatan, Anda dapat menggunakan format berikut.

Uji Kompetensi 3.4

Demo, Demokrasi, Demokratisasi

31

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mengaplikasikan aspek kohesi dan koherensi pada

tingkat paragraf.

Mengaplikasikan aspek kohesi dan koherensi

1. Kohesi dan koherensi pada tingkat paragraf

Bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bunyi, kata, frase, klausa, atau

kalimat yang terpisah-pisah, tetapi juga saling berhubungan. Kalimat pertama disusul

kalimat kedua, kalimat kedua disusul kalimat ketiga, kalimat ketiga disusul kalimat

keempat, dan seterusnya membentuk kesatuan yang disebut wacana (Alwi, 2000). Wacana

ada yang tulis dan ada yang lisan.

Wacana ada yang tulis dan ada yang lisan. Wacana tulis yang paling singkat disebut

paragraf. Umumnya paragraf tersusun dari beberapa kalimat. Isinya saling bertautan dalam

satu kesatuan tema. Perhatikan paragraf yang hanya terjadi dari dua kalimat berikut!

(1)

Pak Sudadi

tinggal di Banyuwangi. (2) Sudah belasan tahun,

ia

mengusahakan kebun

pisang.

Kata

ia

pada (2) merujuk pada

Pak

Sudadi

yang disebutkan pada (1

).

Oleh karena itu,

kalimat (1) dan (2) memiliki hubungan bentuk yang ditandai dengan kata

ia

pada (2). Kata

ia

pada (2) mer

upakan bentuk unsur bahasa. Unsur bahasa itu menyebabkan wacana di

atas memiliki hubungan. Hubungan yang ditandai oleh penggunaan unsur bahasa seperti

itu disebut

kohesi

. Dengan demikian, (1) dan (2) membentuk paragraf yang bersifat

kohesif.

Ditinjau dari maknanya, isi kalimat (2) menjelaskan isi kalimat (1). Hubungan makna

keduanya menyebabkan kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut menjadi serasi (

koheren

).

Keserasian makna seperti itu disebut

koherensi

. Paragraf yang kalimat-kalimatnya memiliki

koherensi bersifat koherensif.

2. Pemarkah kohesi

Keserasian hubungan antarkalimat adakalanya dinyatakan dengan unsur bahasa

secara eksplisit. Bentuknya jadi padu, bahkan maknanya pun berhubungan. Keserasian

hubungan seperti itu sering ditandai dengan

penanda

(

pemarkah

)

kohesi.

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa pemarkah kohesi. Di antaranya adalah

(1)

repetisi

atau pengulangan, (2)

konjungtor

atau kata penghubung, (3)

pronomina

atau

kata ganti, (4)

hipernimi

atau kata umum yang maknanya mencakup sejumlah kata khusus,

dan (5)

sinonimi

atau kesamaan makna. Berturut-turut berikut disajikan contohnya.

a.

Penduduk

kalang kabut. Bagaimana tidak, ketika gempa mengguncang,

penduduk

masih tertidur lelap.

b

. Ayah mengizinkan saya mengikuti wisata ke Bali. Akan tetapi, ibu melarang.

c.

Aminah

ke perpustakaan.

Ia

ditemani seseorang yang belum saya kenal.

d. Di sungai-sungai besar di Kalimantan banyak terdapat ikan pesut. Konon mamalia air

tawar itu dilindungi.

e.

Sutan Takdir Alisjahbana

adalah seorang sarjana hukum.

Aktivis Pujangga Baru

itu

pernah memberikan kuliah di sebuah universitas di Yogyakarta.

Ada Apa dalam Bahasa Kita?

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

32

1. Berikut disajikan beberapa paragraf singkat. Sayang urutannya kacau sehingga tidak

memiliki koherensi. Susunlah kembali urutan kalimat-kalimatnya supaya masing-masing

memiliki koherensi!

a. Akibatnya, banyak undang-undang yang tidak mampu membidik persoalan yang ada

di masyarakat. Bila Anda peduli dengan persoalan semacam itu, silakan tengok

www.parlemen.net.

Kendati demikian, masyarakat belum tentu dilibatkan dalam proses

pembentukan kebijakan. Parlemen beranggotakan wakil rakyat.

b. Dalam pemilu pertama tahun 1955, Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta

tidak terlibat secara langsung dan secara aktif dalam pemilihan umum, tidak pula

memihak langsung kepada salah satu partai kontestan. Dalam masa ini presiden,

yang notabene tidak dipilih langsung, tetapi dipilih oleh MPR, mau dikatakan tidak

terlibat secara langsung dalam pemilu, susah. Lain halnya dalam masa Orde Baru.

Mau dikatakan tidak aktif dalam pemilu, pun susah. Sebab selain presiden, dia juga

pembina Golkar, salah satu kontestan (

Kompas

, 17 Mei 2004).

c. Radikal

(Amien Rais), ”Beri saya 100 peti mati; satu untuk saya kalau saya korupsi,

99 untuk pembantu saya kalau mereka korupsi.” Dengar pernyataan mereka tentang

korupsi, begini. Perubahan yang diusung capres-cawapres dalam pilpres 2004 ada

tiga macam,

radikal, gradual

, dan

status quo

.

Gradual

(SBY), ”Dalam lima tahun

pemerintahan saya, korupsi akan terkikis.”

Status quo

(Hasyim Muzadi), ”Cara

memberantas korupsi akan kami lakukan melalui tiga jalan, yaitu pendekatan hukum,

pendekatan institusional, dan pendekatan moral.” (

Kompas

, 8 Oktober 2004).

d. Eropa Timur, yang sejak Revolusi Bolshevik hidup dalam lingkup tata politik totaliter

yang memasung martabat kemanusiaan, jebol oleh angin perubahan dan kebebasan,

70 tahun kemudian. Kesadaran akan keterbukaan politik meningkat. Balkanisasi tak

terbendung atas negara peninggalan mendiang Presiden Josip Broz Tito. Di Indonesia,

otoritarianisme Orde Baru harus ikhlas digusur reformasi (

Republika

, 20 April 2006).

2. Lengkapilah paragraf-paragraf berikut dengan pemarkah kohesi yang sesuai agar tercipta

paragraf yang koherensif!

a. ”Penduduk kampung ini” kata Sutan Duano, ”lebih dari empat ribu orang laki-laki dan

perempuan. Kalau ... kita ajak bergotong-royong mengangkut air danau, sawah-sawah

yang telah ditanami itu akan tertolong (A.A. Navis,

Kemarau

).

b. Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan, ... juga

untuk bicara. Untuk ... ada hingganya, yakni sampai kenyang ... untuk ..., manusia

takkan puas-puasnya (A.A. Navis,

Kemarau

).

c. Politik bahasa nasional menempatkan bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa

daerah sesuai dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing ... yang terjadi saat

ini ialah penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, kurang pada tempatnya.

d. Pada dekade 1930-an beberapa sastrawan menyalurkan karyanya melalui majalah

Poedjangga Baroe .... tidak lagi mau bergabung pada Balai Poestaka yang masih

berorientasikan kedaerahan.

e. Pada dekade 1960-an beberapa seniman, budayawan, dan sastrawan berusaha

melepaskan diri dari subordinasi partai politik ... mereka dicap sebagai antek

kolonialisme oleh partai komunis.

Uji Kompetensi 3.5

Demo, Demokrasi, Demokratisasi

33

Rangkuman

1. Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada. Fakta tidak mempersoalkan bagaimana

pendapat orang tentang dirinya. Opini adalah pendapat orang tentang fakta. Data

adalah keterangan yang benar dan nyata.

2. Berbicara tentang biografi berarti berkisah tentang riwayat hidup seseorang; tentang

nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, karier, karya-karya, jabatan yang pernah

diduduki, pengalaman-pengalaman, keinginan atau cita-cita, dan sepak terjangnya.

3. Bacaan dapat dikembangkan dengan berbagai pola. Di antaranya dengan (1) pola

contoh, (2) definisi, (3) analogi, (4) klasifikasi, (5) sebab-akibat, dan (6) pola

perbandingan-pertentangan.

4. Laporan seminar biasanya disusun dengan mempertimbangkan isi dan tekniknya.

Isi laporan harus jelas dan lengkap. Bahasanya harus baik, benar, dan mudah

dipahami. Laporan harus disusun secara sistematis dalam format yang mudah

dibaca.

5. Paragraf yang baik umumnya terjadi dari beberapa kalimat. Isi kalimat satu dan

kalimat lain harus koherensif, saling dukung pada satu ide pokok. Antara kalimat

satu dan kalimat lain harus kohesif, tidak menjadi keharusan. Begitu pula keberadaan

pemarkah kohesi, tidak harus ada.

1. Fakta atau opinikah penggalan laporan berikut? Jelaskan!

Sudah sembilan kali kita, bangsa Indonesia, menyelenggarakan pemilihan umum untuk

memilih wakil rakyat dan pemimpin negara, yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982,

1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004. Pada Pemilu 1955 pejabat negara, termasuk perdana

menteri yang berasal dari partai, bisa ikut menjadi calon partai secara formal. Tetapi,

pada Pemilu 1971, para pejabat negara termasuk pegawai negeri diwajibkan menyalurkan

aspirasinya pada Golkar, salah satu kontestan dalam pemilu.

2. Deskripsikan hal-hal yang menarik dari penggalan biografi berikut!

Farid Hardja adalah sosok unik dalam industri musik pop Indonesia. Mungkin, Farid

Hardja yang dilahirkan di Sukabumi, Jabar, tahun 1950, adalah sedikit dari insan musik

pop yang bertahan dalam tiga dasawarsa tanpa jeda sedikit pun. Popularitasnya tiada

pernah pudar. Dari paruh era 70-an hingga akhir era 90-an, Farid tetap eksis dan senantiasa

mencetak

hits

besar. Dia tak pernah stagnan. Selalu berubah, berubah, dan terus berubah

(

Republika

, 26 Februari 2007).

Evaluasi

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

34

3. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut!

Gunung api dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, gunung api perisai. Bila

meletus, magma gunung api jenis ini tidak menyembur ke angkasa, tetapi meleleh pelan-

pelan. Kedua, gunung api maar. Gunung api jenis ini hanya meletus sekali seumur hidup

dengan meninggalkan kawah atau danau, seperti yang tampak di Dieng dan Gunung

Gede. Ketiga, gunung api strato. Bila meletus, gunung api jenis ini menyemburkan material

ke angkasa. Material yang jatuh di sekitar kawah akan membentuk gunung berbentuk

kerucut, makin lama makin tinggi.

4. Apa yang dipaparkan pada makalah seminar berikut?

Di negeri kita, pejabat yang dianggap gagal menjalankan tugasnya dituntut mundur.

Tuntutan ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat dalam melihat keseluruhan

tanggung jawab seseorang cukup tinggi. Masyarakat makin kritis dan transparan melihat

persoalan. Dari sisi lain, pejabat tersebut dianggap belum memperlihatkan tanggung

jawabnya secara penuh. Mundur merupakan sikap berani bertanggung jawab. Di Jepang,

Eropa, dan Australia pejabat yang mundur bukan berarti lari dari tanggung jawab. Mundur

merupakan wujud dari sikap moral. Mereka merasa gagal. Mereka merasa tidak bisa

mengemban amanah secara penuh. Di negeri kita agaknya budaya mundur tidak ada,

kalau tidak boleh dikatakan belum ada. Apakah dengan mundur segala persoalan menjadi

selesai? Tentu saja tidak!

5. Tentukan pemarkah kohesi yang terdapat dalam paragraf berikut!

Saat ini tingkat pertumbuhan jumlah penduduk secara nasional hanya 1,98% per

tahun. Namun, angka itu harus diwaspadai. Alasannya, usaha menurunkan tingkat

pertumbuhan belum mantap. Apalagi, terdapat variasi di berbagai daerah. Ada yang jauh

di atas rata-rata. Kalimantan Timur, misalnya, 4,4% per tahun, Sulawesi 2,67%, dan di

daerah lain yang program KB-nya berhasil, seperti Pulau Jawa, hanya 1,6%.

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban

Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat

keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor

Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100

Baik sekali

70 – 84

Baik

60 – 69

Cukup

< 60

Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang

berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi

pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.

Refleksi