Gambar Sampul Bahasa Indonesia · b_Bab 2 Pendidikan
Bahasa Indonesia · b_Bab 2 Pendidikan
Deden

24/08/2021 16:55:39

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan

17

Pendidikan

BAB

II

Pada pembelajaran ini, kalian akan banyak

berkutat dengan hal-hal di dunia pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu keharusan di masa

sekarang ini. Pendidikan merupakan kebutuhan

semua orang. Akan tetapi belajar tidak harus secara

formal seperti yang kalian lakukan saat ini. Belajar

bisa di mana saja. Maka pada bab ini kalian akan

mempelajari tentang mendengarkan dan memahami

berita; mendeskripsikan buku biografi; membaca

ragam wacana tulis melalui membaca intensif,

menulis laporan diskusi atau seminar; kohesi dan

koherensi. Selamat belajar.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

Dokumen Penerbit

Sumber:

Dokumen Penerbit

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

18

Menulis laporan

diskusi atau seminar

Peta Konsep

• Menjelaskan biografi

• Hal yang mengagumkan

• Isi paragraf

• Kesimpulan

• Halaman judul

• Surat penyerahan

• Isi laporan

• Simpulan

• Lampiran

• Pokok-pokok isi

• Rangkuman

Mendeskripsikan

buku biografi

Membaca ragam

wacana tulis melalui

membaca intensif

Mendengarkan dan

memahami berita

Pendidikan

Kohesi dan koherensi

Wacana lisan

Pendidikan

19

A. Mendengarkan dan Memahami Berita

Pada Bab I, kalian telah mendengarkan informasi, berita, atau

laporan yang dibacakan temanmu untuk memahami perbedaan fakta

dan opini. Pada pembelajaran kali ini, marilah kita simak kembali

pembacaan teks berita untuk memahami pokok-pokok isi berita

sekaligus menyusun rangkumannya.

Tentu, kalian sering melihat, memerhatikan, serta mendengarkan

berita, baik yang disiarkan oleh radio maupun ditayangkan oleh

televisi. Nah, sekarang, anggap saja bahwa temanmu adalah salah

seorang pembaca berita pada salah satu media elektronik yang akan

menayangkan siaran berita. Kalian simak baik-baik dan catat pokok-

pokok isi berita yang akan disampaikan temanmu!

Dengarkan teks berita yang dibacakan temanmu!

Selamat petang.

Inilah Televisi Republik Indonesia dengan pembaca berita Bayu

Aji menyajikan beberapa informasi dan peristiwa penting di tanah

air yang dihimpun redaksi sejak pagi dan siang hari tadi. Inilah topik

berita kali ini antara lain:

Gambar 2.1

Pembaca berita di televisi

Rembuk Nasional Pendidikan 2008,

Bahas Sembilan Terobosan Kebijakan

Pendidikan

Cafe Pendidikan Konsep Baru di

Indonesia

Olah Raga Sepak Bola Piala Liga

Djarum Indonesia (LDI)

Baiklah kita awali dengan berita

pertama

”Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas) akan menggelar Rembuk

Nasional Pendidikan (RNP) 2008 pada 4 s.d

6 Februari 2008. Bertempat di Pusat

Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Depdiknas, Sawangan,

Depok kegiatan tahunan ini akan membahas pemantapan sembilan

terobosan kebijakan di bidang pendidikan.

Sekretaris Jenderal Depdiknas, Dodi Nandika, selaku Ketua

Panitia RNP Tahun 2008, menjelaskan, pada RNP 2008 akan dibahas

tiga materi pokok yakni, evaluasi capaian kinerja pembangunan

pendidikan tahun 2005-2007, pemantapan pelaksanaan sembilan

terobosan kebijakan pendidikan, dan peningkatan pemahaman

terhadap tujuh isi pokok pendidikan.

”Tiga isu pokok ini dianggap sangat signifikan sebagai bagian

dari pelaksanaan rencana strategis (renstra) Depdiknas 2005-2009,”

katanya saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

20

Media, Pusat Informasi dan Humas Depdiknas, Jakarta, Rabu (30/

1/2008). RNP 2008 dengan tema ”Pemantapan Pencapaian Target

Renstra 2005-2009” direncanakan dibuka oleh Menteri Pendidikan

Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo pada Senin, 4 Februari

2008. Kegiatan ini akan diikuti oleh sebanyak 1.225 peserta, terdiri

atas para pengambil kebijakan di bidang pendidikan, di antaranya

Pimpinan Komisi X DPR RI, Ketua Panitia Ad-Hoc III DPD RI,

Pejabat Eselon I dan II Depdiknas, Gubernur, Bupati/Walikota, dan

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Ajang ini juga akan melibatkan para rektor perguruan tinggi

negeri dan koordinator perguruan tinggi swasta (Kopertis), Kepala

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depdiknas di daerah, Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Akreditasi Pendidikan, Atase

Pendidikan, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk

UNESCO, serta Dubes/KWRI RI di UNESCO.

Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan

kesepahaman sebagai pihak yang berkaitan dengan pembangunan

pendidikan dalam rangka meningkatkan pemerataan dan perluasan

akses, meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing, serta

meningkatkan tata kelola (

good govermance

), akuntabilitas dan citra

publik. (

http/setjen diknas go. id, Rabu, 30 Jan 2008

)

Cafe Pendidikan, turut mewarnai berita pada kali ini

.

Cafe Pendidikan adalah konsep baru di Indonesia. Sekarang

Anda dapat menikmati kopi dan kue Anda, atau makanan-makanan

Indonesia terlezat di kawasan Kota Mandiri BSD sambil membahas

hal-hal pendidikan bersama guru dan konsultan pendidikan yang

adalah karyawan kami. Karyawan kami adalah guru-guru yang telah

berpengalaman dalam dunia pendidikan di Indonesia. Anda bebas

untuk bertukar pikiran di sini, meminta pendapat orang yang lebih

berpengalaman, membicarakan hal-hal pro dan kontra secara terbuka,

mendiskusikan keputusan Departemen Pendidikan Nasional ataupun

pemerintah yang kontroversial sambil menikmati hidangan khas

Indonesia yang tentunya menggoda selera. Semua orang bebas

mengutarakan pendapatnya tanpa harus ditutup-tutupi. Anda bebas

berkonsultasi dengan Konsultan Pendidikan yang berasal dari dalam dan

luar negeri tanpa dipungut biaya apapun (gratis). (Minggu, 2 Juli 2007).

Pemirsa kita lanjutkan dengan berita olahraga;

Kesebelasan Sriwijaya FC memastikan diri lolos ke babak final

Liga Djarum Indonesia (LDI) 2007. Dalam pertandingan semi final

di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (6/2) malam, tim asuhan

Rahmat Darmawan itu mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 1-0

Ini sekaligus membuka peluang tim asal Sumatra Selatan itu

merbut gelar ganda setelah sebelumnya mereka menjuarai Copa

Indonesia. Jika prestasi tersebut tercapai, maka Sriwijaya FC akan

mencetak dua sejarah besar dalam sepak bola Indonesia.

Pendidikan

21

Di partai final, Sriwijaya akan bertemu dengan PSMS Medan.

Partai yang bakal membangkitkan emosi, karena sebelumnya

keduanya sudah bertarung alot di perempat final Copa Dji Sam Soe.

Kaith Kayamba menjadi pahlawan Sriwijaya FC malam ini. Dia

menjebol gawang Persija yang dijaga penjaga gawang Khamaruk di

menit ke-18 lewat tendangan keras jarak dekat. Persija sendiri berapa

kali memiliki peluang, tapi gagal menjadikannya gol. Mereka tampak

mulai kelelahan dan emosi sehingga kehilangan konsentrasi saat

pertandingan masih menyisakan waktu kira-kira 30 menit.

Akibat kekalahan ini, pendukung Persija sempat melampiaskan

kekecewaannya dengan melempar penonton lain. Suasana mulai

ricuh pada menit ke-82, tepat setelah tendangan Robertino melenceng

ke sisi kiri gawang Sriwijaya. (Sumber:

www.kompas.com

).

Sekian berita nusantara terima kasih. Selamat Petang.

Setelah kalian mendengar salah satu teks berita yang dibacakan

oleh temanmu, tentu kalian dapat memperoleh informasi dari teks

tersebut. Informasi yang kalian peroleh itu ada yang berupa fakta

dan ada pula berupa pendapat seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Agar kalian memperoleh kemampuan dalam menangkap pokok-

pokok permasalahan yang disampaikan dalam teks tersebut dan

mampu membedakan fakta dengan opini, kalian kerjakan pelatihan

berikut pada buku latihan!

1.

Tuliskan pokok-pokok isi berita yang dibacakan temanmu!

2.

Bagaimana pendapatmu tentang isi berita yang disampaikan

itu?

3.

Buatlah rangkuman isi berita yang disampaikan dengan

menggunakan bahasa kalian sendiri!

4.

Bacakan hasil rangkumanmu di depan kelas untuk dikomentari!

Dengarkan siaran berita di radio atau di televisi, kemudian catat

pokok-pokok isi berita yang disampaikan dan kelompokkan

berdasarkan dua pilihan antara fakta dengan opini! Sampaikan dan

bahaslah hasil pekerjaan kalian di depan kelas!

○○○○○○○○○

Pelatihan 1

○○○○○

○○○○

Pelatihan 2

B. Mendeskripsikan Hal-Hal Menarik yang Terdapat

dalam Buku Biografi

Kalian tentu telah mengenal beberapa tokoh, baik dalam bidang

pendidikan, ilmuwan, bangsawan, maupun negarawan. Mereka

menjadi terkenal karena jasa-jasa yang telah mereka berikan cukup

besar dan bermanfaat bagi orang banyak. Banyak sekali hal-hal yang

patut kita teladani dari figur tokoh-tokoh tersebut. Untuk itu, mari

kita dengarkan biografi seorang tokoh yang akan dibacakan temanmu

berikut ini!

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

22

Ahmad Dahlan

Guru yang Kiai

Semula bernama Muhamad Darwis. Lahir di Kauman, Yogyakarta

pada tahun 1868. Darwis berasal dari keluarga terpandang, karena

ayahnya, K.H. Abu Bakar adalah salah seorang khotib Masjid Gedhe

Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat dan ibunya Siti Aminah

adalah putri K.H. Ibrahim, seorang penghulu di kesultanan yang

sama. Dengan latar belakang keluarga seperti itu, Darwis sejak kecil

sudah memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan agama.

Semula Darwis berguru kepada ayahnya sendiri, dan kemudian kepada

beberapa orang ulama atau kiai di sekitar Yogyakarta, seperti K.H.

Muhammad Saleh, K.H. Muhammad Nur, dan K.H. Abdul Hamid.

Sesudah dewasa dan dipandang cukup mampu, Darwis menikah

dengan putri K.H. Muhammad Fadil (Kepala Penghulu Kesultanan

Yogyakarta) yang bernama Siti Walidah pada tahun 1889. Sambil

menjalankan usaha batiknya, Darwis tidak pernah berhenti menuntut

ilmu. Sebagaimana lazimnya zaman waktu itu, maka untuk

memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuannya Darwis pada

tahun 1890 pergi ke Mekah sekalian sambil menjalankan ibadah haji.

Di kota suci iu Darwis menuntut ilmu kepada beberapa terkenal

seperti K.H. Mahfud at-Termasi, K.H. Muhammad Nawawi al-

Bantani, dan ulama-ulama lainnya di masjid al-Haram.

Sesudah menunaikan ibadah haji itulah Muhammad Darwis

kemudian berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Sesudah merasa

cukup, kemudian Dahlan kembali ke Indonesia dan melanjutkan

usaha sambil terus mengamalkan ilmunya, dengan membantu

ayahnya untuk mengajar. Sesudah ayahnya meninggal dunia, maka

secara otomatis Dahlan menggantikan kedudukan ayahnya menjadi

salah seorang Khatib keraton.

Pertemuannya dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti

Dr. Wahidin Sudirohusodo di Tanah Air, semakin memberi peluang

untuk mengamalkan ilmu pengetahuannya. Di Kweekscool

Gubernamen Jetis, Yogyakarta, misalnya, Dahlan menjadi guru dan

mengajarkan agama. Begitu pula di sekolah Pamong Praja (OSVIA)

Magelang, dan beberapa sekolah lainnya, Dahlan ikut berperan

sebagai guru. Bisa dicatat, bahwa keterlibatan Dahlan sebagai guru

itu sudah dilakukan sebelum ia mendirikan Muhammadiyah (18

November 1912), sebuah organisasi sosial keagamaan tertua di tanah

air yang masih tetap eksis. Tidak puas hanya mengajar di sekolah-

sekolah milik orang lain, Dahlan kemudian merintis sekolah dengan

menggunakan ruang tamu rumahnya sebagai kelas.

Pendidikan

23

1.

Siapakah Ahmad Dahlan?

2.

Mengapa beliau dikatakan ”Guru yang Kiai”?

3.

Hal-hal apa yang menarik dari biografi seorang tokoh terkenal

itu?

4.

Hal apa yang menjadi mengagumkan bagi kalian dari biografi

tokoh tersebut?

5.

Tuliskan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan itu

dengan kalimatmu sendiri!

1.

Bacakan hasil deskripsi kalian tentang biografi seorang tokoh

terkemuka, yakni Ahmad Dahlan secara bergantian di depan kelas!

2.

Berikan komentar terhadap deskripsi penyampaian biografi

tokoh tersebut!

3.

Kemukakan komentar kalian disertai dengan penjelasan secara

argumentatif!

Selain Ahmad Dahlan masih banyak tokoh-tokoh lain, baik dalam

bidang pendidikan, ilmuwan, bangsawan, maupun negarawan.

Silakan kalian pergi ke perpustakaan dan baca buku biografi tokoh-

tokoh tersebut. Laporkan hasil membaca kalian untuk dibahas

bersama di dalam kelas!

C. Membaca Ragam Wacana Tulis Melalui Membaca

Intensif

○○○○○

○○○○

Pelatihan 3

○○○○○○○○○

Pelatihan 4

○○○○○○○○○

Pelatihan 5

Bacalah beberapa teks berikut dengan baik!

Teks 1

Prioritas Beasiswa Belanda untuk Tingkatan Profesionalisme

Jarang pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke

negeri Belanda. Ada pelajar yang sudah belajar di negeri Belanda

pun sulit untuk mendapatkan beasiswa. Padahal, pelajar itu banyak

yang masih belum bekerja membutuhkan beasiswa. Memang, selama

ini prioritas beasiswa Belanda itu diberikan pada orang-orang

Indonesia yang sudah bekerja untuk meningkatkan profesionalisme

di bidang yang sedang digelutinya.

Menurut,

Chairman of Organization and External Affair

Ikaned

Johan Kandou yang ditemui seusai pembukaan upacara

Holland

Education Fair 2003

di Jakarta, Sabtu (25/1) mengatakan ”Sebenar-

nya antusias masyarakat untuk mendapatkan beasiswa dari Belanda

sangat besar. Hanya saja selama ini sebagian besar adalah mereka

yang belum bekerja. Padahal, ada kebijakan dari pemerintah Kerajaan

Belanda bahwa beasiswa itu diprioritaskan untuk orang-orang yang

sudah bekerja,” ujarnya.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

24

Jangankan pegawai perusahaan kecil, pegawai di perusahaan

besar pun sering kali menghadapi kesulitan untuk melanjutkan

studinya ke luar negeri. Kendalanya, mereka tidak mendapat jaminan

bila pulang kembali ke tanah air bisa menduduki posisinya semula.

Jangan-jangan kursinya sudah diberikan kepada orang lain. Bahkan,

ia tidak diterima lagi bekerja di perusahaan tersebut atau yang

bersangkutan malah sebelumnya diberikan pilihan keluar dari

perusahaan bila ingin melanjutkan kuliah. Memang untuk kondisi

saat ini, di Indonesia tidak gampang bagi orang-orang yang sudah

bekerja ini untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Nadia, salah satu pengunjung

Holland Education Fair

2003.

mengakui bahwa perusahaan tempat ia bekerja meskipun tergolong

besar, namun sepertinya tidak mengizinkannya untuk melanjutkan

studi. Paling tidak harus bekerja lebih dari tujuh tahun dulu baru

bisa mendapatkan izin. Jadi, sekarang pilihannya adalah kalau mau

melanjutkan studi sekarang, ya, harus berhenti bekerja. Tampaknya

itulah jalan yang akan saya pilih, apalagi saya memang belum

berkeluarga, sehingga beban penghidupan keluarga belum mem-

beratkan. Kasihan bagi rekan sekerja saya yang sudah berkeluarga

dan ingin melanjutkan studi, mereka terpaksa memendam dulu

keinginan itu sampai ada tabungan untuk membiayai hidup

keluarganya selama mereka studi ke luar negeri,” ujarnya

Sumber:

Kompas

,

28 Januari 2003

Teks II

Kemampuan Bahasa Inggris Pelajar Lebih Baik

Kemampuan bahasa Inggris pelajar cenderung lebih baik,

dibandingkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa. Ini dapat

dilihat saat penentuan

placement test

di sebuah lembaga pendidikan

kursus bahasa Inggris di Bandung, hampir sebagian besar peserta

placement test

pelajar tempati level lebih baik dari mahasiswa. Jika

ada dua peserta SMA dan mahasiswa ikut

placement test

, anak SMA

bisa berhasil masuk

level elementary

, sedangkan peserta mahasiswa

menempati

level basic

, peserta SMA bisa masuk

basic II

, sedangkan

mahasiswa masuk

basic 1

. Demikian disampaikan Direktur LBPP-

LIA Buahbatu, Drs. Ofwan Azhar Solihin, M.Sc kepada ”PR” di

ruang kerjanya, berkenaan dengan kualitas penguasaan bahasa

Inggris mahasiswa dan pelajar, Kamis (13/1).

Menurut Sofwan, kecenderungan ini menarik, mengingat bila

dilihat dari tingkatan pendidikan, seharusnya kemampuan bahasa

Inggris mahasiswa lebih baik dari pelajar. Namun, ternyata tingkatan

pendidikan tidak menjamin lebih baiknya kemampuan berbahasa

Inggris seseorang.

Bukan itu saja, bila dilihat dari jumlah (kuantitatif) pun, peserta

kursus anak SMA lebih banyak dibanding mahasiswa. Dari data yang

Pendidikan

25

ada, peserta kursus SMA sekira 40%, SMP 30%, mahasiswa 20 %

dan SD 10%.Namun, lanjut Sofwan, ini menunjukan gejala pe-

nurunan. Karena sudah banyak sekolah formal yang memberlakukan

sekolah 5 hari atau sekolah dengan sistem

full day

sehingga

memperkecil peluang pelajar untuk dapat mengikuti kursus di luar

sekolah. ”Meski penurunannya tidak signifikan, tapi ada. Ini sangat

disayangkan, karena dengan sistem pembelajaran seperti itu,

semangat pelajar mencari ilmu tambahan di luar berkurang,”

Di dalam kaitan ini, ia mengharapkan adanya sinergi yang positif

antara lembaga pendidikan formal dan non-formal sehingga semangat

pelajar untuk dapat memperoleh pendidikan bahasa Inggris seperti

ini tetap terpenuhi.

Sumber:

Pikiran Rakyat

,15 Januari 2005

Paragraf pertama pada teks 1 di atas, yakni:

Jarang pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke negeri

Belanda. Ada pelajar yang sudah belajar di negeri Belanda pun sulit

untuk mendapatkan beasiswa. Padahal, pelajar itu banyak yang

masih belum bekerja membutuhkan beasiswa. Memang, selama ini

prioritas beasiswa Belanda itu diberikan pada orang-orang Indone-

sia yang sudah bekerja untuk meningkatkan profesionalisme di bidang

yang sedang digelutinya.

Paragraf itu terdiri atas tiga kalimat. Kalimat (1) membicarakan

jarangnya pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke negeri

Belanda. Kalimat (2) membicarakan sulitnya pelajar Indonesia men-

dapatkan beasiswa dari negeri Belanda. Kalimat (3) membicarakan

banyak pelajar Indonesia yang belum bekerja membutuhkan

beasiswa. Kalimat (4) membicarakan beasiswa Belanda

diprioritaskan bagi pelajar Indonesia yang sudah bekerja. Bila kita

cermati kalimat demi kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut,

kalimat (1), (2), dan (3) berisi hal-hal khusus yang sifatnya memperkuat

pernyataan yang tersirat pada kalimat (4). Kalimat (4) itu sendiri

merupakan kesimpulan atau generalisasi dari kalimat-kalimat

sebelumnya.

Selanjutnya, agar kalian memperoleh pemahaman tentang

paragraf induktif, kerjakan pelatihan berikut ini!

1.

Baca kembali artikel di atas secara keseluruhan dan catat isi

tiap-tiap paragraf!

2.

Identifikasi pola pengembangan yang tergambar pada paragraf

dalam artikel di atas!

3.

Buatlah kesimpulan isi teks berdasarkan generalisasi, analogi,

atau sebab akibat yang tergambar pada artikel tersebut!

4.

Bahaslah pekerjaan kalian di depan kelas bersama guru mata

pelajaran!

○○○○○

○○○○

Pelatihan 6

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

26

D. Menulis Laporan Diskusi/Seminar

Laporan merupakan segala bentuk penyampaian informasi

kepada orang lain atau suatu badan, baik secara lisan maupun tulis.

Laporan yang disampaikan secara lisan biasanya berupa laporan yang

singkat , baik yang bersifat formal maupun nonformal. Laporan yang

menuntut sesuatu lebih terinci dan bersifat formal biasanya disajikan

secara tertulis. Laporan yang akan dibicarakan di sini lebih mengarah

pada laporan yang disampaikan secara tertulis.

Dalam menyampaikan sebuah laporan, khususnya laporan

tertulis, ada beberapa hal yang dijadikan dasar sebuah laporan. Hal

tersebut, yakni pemberi laporan, penerima laporan, tujuan laporan,

dan sifat laporan.

Perlu diketahui bahwa dalam menulis sebuah laporan tidak perlu

menceritakan panjang lebar pokok permasalahan, apalagi sampai

berbelit-belit. Penulis laporan cukup menyampaikan hal-hal yang

esensial dari berbagai pokok persoalan. Dengan penyampaian seperti

ini, orang yang menerima laporan akan mudah memahami permasa-

lahan yang dilaporkan.

Adapun teknik dan sistematika penyajian sebuah laporan sangat

bergantung pada jenis dan tujuan suatu laporan. Ada laporan yang

berbentuk formulir, bentuk surat, bentuk memorandum, laporan

berkala, laporan laboratoris, laporan buku, dan laporan suatu kegiatan.

Sistematika sebuah laporan yang cukup sederhana untuk

menyusun laporan suatu kegiatan, misalnya laporan diskusi dapat

digambarkan sebagai berikut.

Halaman Judul

Surat penyerahan

Pendahuluan

Isi laporan

Simpulan

Saran

Lampiran

Pada pembelajaran yang lalu, kalian telah melakukan kegiatan

diskusi untuk mendiskusikan suatu topik permasalahan. Berkaitan

dengan hal itu, buatlah laporan hasil diskusi yang telah kalian lakukan

dengan memerhatikan sistematika penulisan laporan di atas!

○○○○○○○○○

Pelatihan 7

E. Kohesi dan Koherensi

Pada pembelajaran lalu kalian telah mempelajari dan meng-

analisis wacana tulis. Pada pembelajaran ini, kalian akan mempelajari

bentuk wacana lisan. Yang termasuk wacana lisan, seperti per-

cakapan, obrolan, tuturan, dan sebagainya.

Pendidikan

27

Sebagaimana wacana tulis, wacana lisan harus menggambar satu

kesatuan yang utuh. Artinya unsur-unsur yang membangun wacana

tersebut harus lengkap. Unsur kata, kalimat, dan paragraf hendaknya

satu sama lain saling berkaitan membentuk satu kesatuan, yang

disebut dengan istilah kohesi dan koheren.

Kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang

dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik

dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana. Perhatikan kalimat-

kalimat berikut.

(1) A

:

Apa yang dilakukan si Ali?

B

:

Dia memukuli istrinya.

(2) A

:

Apa yang dilakukan si Ali?

B

:

Jahanam itu memukuli istrinya.

Proposisi yang dinyatakan A pada contoh (1) berkaitan dengan

proposisi yang dinyatakan oleh B dan perkaitan tersebut diwujudkan

dalam bentuk pemakaian pronominal

dia

yang merujuk kepada si

Ali. Pada contoh (2) perkaitan itu dinyatakan dengan frasa jahanam

itu yang dalam konteks normal mempunyai rujukan yakni si Ali.

Pada kata lain perkaitan itu dapat dilihat pada verba

dilakukan

dan

memukuli

yang memiliki kesinambungan makna.

Koherensi merupakan hubungan perkaitan antarposisi, tetapi

perkaitan tersebut tidak secara langsung pada kalimat-kalimat yang

diungkapkannya. Mari kita perhatikan contoh berikut.

(3) A

:

Angkat telepon, Bu!

B

:

Aku sedang mandi, Pak?

A:Oke!

Dalam contoh ini perkaitan antarposisi tetap kita rasakan ada,

tetapi antara percakapan A dan B tidak secara nyata kita temukan

unsur-unsur kalimat yang menunjukkan adanya perkaitan gramatikal

ataupun semantik (Alwi, 2000: 428).

Berdasarkan uraian itu, jelaslah bahwa kohesi dan koherensi

menunjukkan adanya hubungan atau perkaitan antara unsur-unsur

yang membentuk suatu wacana, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Agar kalian memperoleh pemahaman serta kemampuan,

khususnya yang berkaitan dengan wacana lisan. Berikut disajikan

sebuah contoh wacana lisan.

Bacalah wacana lisan berikut dengan baik!

Hana

: Ada apa ini? Fani, Gina, mengapa menangis?

Mengapa? Katakanlah, siapa tahu aku dapat

membantu. Ayolah, Fani, apa yang terjadi?

Ayolah, Gina, hentikan sebentar tangismu!

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

28

Fani dan Gina : Nggak, apa-apa! Ini...

Hana

: Ya, Tuhan! Duka macam apakah yang Kau

bebankan kepada kedua temanku ini? Dan apa

yang harus dilakukan bila aku tidak tahu sama

sekali persoalannya semacam ini? Fani, Gina,

sudahlah! Kita memang wanita sejati, tak ada

seorang pun yang berani meragukan, dan oleh

karena itu pula maka kita juga berhak menangis.

Namun, apa pun persoalannya, tidaklah wajar

membiarkan seorang sahabat kebingungan

semacam ini, sementara kalian berdua menikmati

indahnya tangisan dengan enaknya. Ayolah,

hentikan tangis kalian. Kalau tidak, ini kuanggap

sebagai penghianatan yang tak termaafkan, dan

sekaligus akan mengancam kelangsungan

persahabatan kita!

Fani dan Gina : Apa?

Inu

: Ada apa? Ada apa ini? Mereka mengganggu lagi?

Gila! Mereka memang terlalu! Sudahlah, aku

yang akan menghadapinya! Tenanglah kalian.

Kita mengakui bahwa kita memang makhluk

lemah, miskin, bodoh, dan tak punya daya. Tetapi

itu tidak berarti bahwa kita dapat mereka hina

secara semena-mena. Berapa kali mereka

melakukannya? Huh, cacing pun menggeliat jika

diinjak, apa lagi kita, manusia! Mungkin kini

mereka akan gentar pada tekad perlawanan kita.

Tetap jangan puas, mereka harus diberi pelajaran,

agar tahu benar-benar bahwa kita bukanlah barang

mainan. Baiklah, akan kucari mereka dengan

batu-batu di tanganku!

Hana

: Jangan! Jangan!

Inu

: Tidak! Tidak!

Jati

: Inu! Kau apakan mereka?

Inu

: Tenang, Jati. Tidak ada apa-apa!

Jati

: Enak saja! Senang, ya, dapat membuat orang lain

menangis?

Inu

: Hei, bukan aku penyebabnya, Jati!

Jati

: Kamu mampu tertawa sementara ketiga sahabatmu

menangis duka. Di mana perasaanmu, Inu?

Inu

: Jati, apakah setiap tangis itu duka?

Jati

: Tetapi mereka jelas nampak menderita!

Inu

: Tampak menderita tidak sama dengan nyata

menderita!

Jati

: Gila! Tidak kusangka! Aku kini tahu mutu

pribadimu yang sesungguhnya, Inu!

Pendidikan

29

Inu

: Ampun, Jati! Sabar, Jati! Nih, baca.

Jati

: Maaf, kami sedang latihan akting menangis, jangan

ganggu, ya! Trim’s! Gila Sudah! Selesai! Hentikan latihan

gila-gilaan ini!

1.

Kutip dan jelaskan ungkapan-ungkapan yang menggambarkan

kekohesian sebuah unsur wacana dari wacana yang telah kalian

baca!

2.

Kutip dan jelaskan pula ungkapan-ungkapan yang menggam-

barkan kekoherensian sebuah unsur wacana dari wacana yang

telah kalian baca!

3.

Menurut kalian, apakah wacana lisan itu sudah menggambarkan

sebuah wacana yang lengkap atau belum? Mengapa?

4.

Buatlah sebuah contoh wacana lisan dengan menggunakan

bahasa kalian sendiri!

○○○○○

○○○○

Pelatihan 8

Rangkuman

1.

Paragraf induktif meletakkan ide pokoknya di akhir paragraf. Kalimat-kalimat

di awal paragraf bersifat lebih khusus kemudian mengarah lebih umum di akhir

paragraf.

2.

Kohesi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara

eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam kalimat yang

membentuk wacana.

3.

Koherensi merupakan hubungan perkaitan antarproposisi, tetapi perkaitan tersebut

tidak secara langsung pada kalimat-kalimat yang diungkapkannya.

Refleksi

Pendidikan adalah sebuah hal yang telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat

kita. Dunia pendidikan yang rasa-rasanya semakin mahal menjadi polemik tersendiri

di kalangan masyarakat. Maka dari itu, kalian yang bisa mengenyam dunia pendidikan

secara formal harus bisa bersyukur bahwa banyak saudara kalian yang tidak bisa

memperoleh apa yang kalian rasakan saat ini. Karena berbagai hal, saudara kalian

tidak bisa belajar dengan berseragam bagus dan dilengkapi berbagai fasilitas. Kalian

bisa mengungkapkan rasa syukur kalian dalam berbagai hal. Belajar dengan maksimal

merupakan salah satu cara untuk mengungkapkannya. Sayang sekali apabila

kemurahan Tuhan berupa kesempatan untuk menuntut ilmu kalian sia-siakan dengan

tidak belajar dengan sungguh-sungguh.

Komp Bahasa SMA 3 Bhs

30

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Soal-Soal Pengembangan Kompetensi

1.

Bacalah sebuah artikel lain dari berbagai media masa, kemudian

kemukakan hasil penilaian kalian terhadap isi artikel tersebut!

Kutip kalimat-kalimat yang menunjukkan fakta atau opini dari

artikel tersebut! Sertakan argumentasi kalian yang mendukung

kutipan di atas, baik fakta maupun opini!

2.

Buatlah sebuah laporan diskusi yang pernah kalian ikuti di

sekolah dengan menggunakan sistematika sebuah laporan yang

telah kalian pelajari!

3.

Pergilah ke perpustakaan sekolah, bacalah beberapa buku

biografi tokoh terkenal, kemudian tuliskan hal-hal yang menarik

atau mengagumkan dari biografi tokoh tersebut! Kemukakan

atau diskusikan hasil tugas kalian kepada teman-teman di kelas!

4.

Kutiplah beberapa paragraf yang terdapat pada sebuah artikel

di salah satu media massa, kemudian analisis pola pengem-

bangan paragraf yang tergambar pada artikel tersebut!

5.

Carilah sebuah wacana lisan dari berbagai sumber, kemudian

analisis kalimat atau paragraf dalam wacana tersebut dari segi

kohesi dan koherensi!