Gambar Sampul Bahasa Indonesia · b_Bab 2 Frekuensi Kecelakaan Transportasi
Bahasa Indonesia · b_Bab 2 Frekuensi Kecelakaan Transportasi
Sunardi

24/08/2021 15:58:42

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pelajaran 2

Di Balik Meningkatnya

Frekuensi Kecelakaan

Transportasi

Sumber:

Dokumen penerbit

Indonesia terjadi atas ribuan pulau. Mobilitas orang, barang, dan logistik dari

pulau satu ke pulau lain, dari daerah satu ke daerah lain, umumnya memerlukan alat

transportasi. Namanya juga alat, bisa rusak, bahkan bisa mencelakai pemakainya.

Informasi tentang kecelakaan bidang ini sering kita dengar. Data, fakta, dan opini

sering dilontarkan orang. Apakah Anda cukup menerima informasi begitu saja?

Mestinya tidak, Anda harus kritis, dapat berpikir secara jernih, memahami kata-kata

dan kalimat-kalimatnya sampai akhirnya Anda memutuskan menerima, menolak,

atau malah punya pendapat sendiri.

Kemampuan Berbahasa

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

12

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat membedakan fakta dan opini yang terdapat dalam

berita dari berbagai sumber.

Membedakan fakta dan opini

Pada pelajaran terdahulu, Anda sudah mengenal fakta, data, dan informasi, bukan? Masih

ingat, bukan? Fakta adalah kenyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Fakta dapat

dinyatakan dengan kalimat dan angka. Kalimat yang memuat fakta disebut informasi faktual,

bukan fakta. Angka yang memuat fakta disebut data. Opini adalah pendapat, penilaian, atau

kesimpulan yang diperoleh dari fakta, informasi, atau data.

Data, fakta, atau opinikah yang terkandung dalam penggalan berita berikut?

1

. Sektor transportasi memang terkena dampak luar biasa begitu harga BBM naik.

2. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kini banyak kapal laut yang sebenarnya tidak layak

atau kurang layak berlayar bisa mendapatkan sertifikasi layak berlayar.

3. Transportasi laut di Indonesia sering bermasalah karena kurang tegasnya operator kapal

dalam menerapkan standar keamanan menurut konvensi internasional

SOLAS

(

Safety of

Life at Sea

).

4. Musibah terbakar dan tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Levina belum lama

ini serta berbagai kecelakaan transportasi laut lainnya, bukan karena peraturan pelayaran

yang tidak ketat, melainkan karena implementasi di lapangan yang lemah (

Jawa Pos

, 1

Maret 2007).

5. Rekapitulasi Kecelakaan Kapal Tahun 2001-2006

Jenis Kecelakaan

2001

2002

2003

2004

2005

2006

Jumlah

Tenggelam

18

29

29

32

25

44

177

Kebakaran

7

12

7

11

36

21

94

Tubrukan

11

12

16

11

21

13

84

Kerusakan mesin

1

1

1

6

3

3

15

Kandas

7

12

12

10

18

9

68

Hanyut

1

-

1

-

11

-

13

Kebocoran

1

1

1

2

-

2

7

Lain-lain

2

5

4

7

11

6

35

Jumlah

48

72

71

79

125

108

493

Dari

Jawa Pos

, 1 Maret 2007

Uji Kompetensi 2.1

Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi

13

B. Berbicara

Uji Kompetensi 2.2

Tujuan pembelajaran :

Anda diharapkan dapat menilai isi pembicaraan dalam diskusi (dalam hal

baik-buruk, bermutu-tidak bermutu, dan sebagainya).

Menilai isi pembicaraan diskusi

Bertukar pikiran merupakan hakikat diskusi. Kalau ada peserta menyampaikan keterangan,

buah pikiran, pendapat, atau gagasan, peserta lain wajib menilai gagasan tersebut dengan

kritis dalam rangka mencari pemecahan masalah. Peserta dapat menanggapi pembicaraan

peserta lain dengan mengajukan, memberikan persetujuan (kalau isi pembicaraan peserta

lain disetujui), menyampaikan pertanyaan (kalau keterangan peserta lain belum jelas), atau

menyampaikan sanggahan (kalau isi pembicaraan peserta lain tidak disetujui).

1.

Tentukan validitas pernyataan berikut dan berikan alasan yang tepat!

a.

Van der Wijck

adalah nama kapal yang melayari rute Jakarta – Makassar pulang pergi

pada masa penjajahan Belanda.

b. Menurut pengamatan saya, kereta api jurusan Medan – Pekanbaru tidak pernah

mengalami kecelakaan.

c. Menurut perkiraan saya, kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena banyak orang

tidak menggunakan helm standar.

d. Dalam tahun 2005 tercatat 25 kapal tenggelam, tahun berikutnya 44 kapal. Dengan

demikian, selama tahun 2005 sampai 2006 tercatat ada 69 kapal yang tenggelam.

e. Mengapa korupsi sulit diberantas? Sebab korupsi adalah perbuatan melawan hukum

seperti halnya melanggar konstitusi, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan melanggar

kesepakatan yang telah disetujui.

2. Tentukan topik pembicaraan peserta diskusi dengan narasumber berikut!

Tanya : Bagaimana Saudara pembicara melihat respons di sektor transportasi menyikapi

kenaikan harga BBM?

Jawab : S

audara, sektor transportasi kena dampak langsung. Biaya transportasi praktis

mahal. Soal kenaikan tarif saya melihat respons dari dua sisi, dari sisi awak

angkutan dan dari sisi penumpang. Awak angkutan menghendaki kenaikan taris

sesuai dengan kenaikan BBM. Lain halnya, respons penumpang. Kalau tidak

suka ribut-ribut, penumpang akan bayar permintaan awak angkutan. Tetapi,

kalau ketentuan kenaikan tarif belum ada, maka hanya mau membayar sesuai

dengan tarif lama.

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

14

C. Membaca

Tujuan Pembelejaran:

Anda diharapkan dapat mengidentifikasi pola pengembangan paragraf

dengan kegiatan membaca intensif.

Mengidentifikasi pola paragraf

Suatu tema dapat dikembangkan dengan beberapa macam cara. Di antaranya dengan

menitikberatkan pada tekniknya saja. Berdasarkan tekniknya, tema dapat dikembangkan

dengan

pola umum ke khusus

atau sebaliknya,

pola alamiah

atau

dengan

pola klimaks

atau

sebaliknya.

Dengan pola alamiah, topik dapat disajikan menurut urutan waktu (

kronologis

) atau menurut

urutan ruang (

spasial

), misalnya

Dulu orang menggunakan tenaga manusia untuk mengolah tanah. Dengan cangkul

tanah digemburkan. Setelah tahu bahwa binatang dapat dimanfaatkan tenaganya, orang

mulai memanfaatkannya. Pacul tidak diayunkan dengan tangan tapi dihela sapi, kerbau,

atau kuda. Tentu saja bentuk pacul-seret ini berubah. Namanya bajak. Begitu orang

mengenal mobil, binatang penghela bajak diganti tenaga mobil. Mobil pembajak kini dikenal

dengan nama traktor.

Dengan pola klimaks, paragraf diawali gagasan sederhana, kemudian gagasan yang

lebih rumit, makin rumit, dan diakhiri dengan gagasan yang paling rumit.

Bentuk traktor berkembang dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi.

Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan tenaga

uap. Modelnya seperti mesin giling yang digerakkan tenaga uap. Pada waktu tank menjadi

pusat perhatian, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor jenis

ini, yaitu traktor yang memakai roda rantai, sampai saat ini masih digunakan. Traktor ini

merupakan produk Cartepillar. Ford pun tidak mau ketinggalan dalam pembuatan traktor

dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah saing dalam bidang yang

satu ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama traktor padi.

Sebaliknya, paragraf antiklimas dimulai dari gagasan yang paling tinggi kedudukannya

kemudian pelan-pelan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.

1.

Bacalah teks berikut dengan cermat!

Disiplin Regulator dan Operator Transportasi

Tidak etis jika langsung mencari kambing hitam setiap kali merespons tragedi

kecelakaan, khususnya di sektor transportasi. Namun, salah besar juga jika publik tidak

peduli akan faktor-faktor penyebab kecelakaan di sektor transportasi. Mencari tahu

penyebab kecelakaan itu adalah pekerjaan yang sangat penting. Tujuannya agar orang

Uji Kompetensi 2.3

Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi

15

bisa belajar dan mengambil hikmah. Baik kesalahan teknis maupun nonteknis yang menjadi

penyebab kecelakaan akan dijadikan pelajaran untuk kesalahan yang sama di kemudian

hari.

Lazimnya kecelakaan di sektor transportasi apa pun modanya – disebabkan faktor

kelalaian manusia (

human error

) dan faktor kegagalan fungsi beberapa aspek teknis pada

moda transportasi yang bersangkutan (

technical error

). Kegagalan fungsi teknis moda

transportasi pun umumnya disebabkan oleh kelalaian manusia. Misalnya, karena tidak

disiplin dalam perawatan, menegakkan aturan main, dan ketaatan pada standar

keselamatan. Aturan main, standardisasi dan disiplin, semuanya dikompromikan. Aturan

main dibelokkan, standar diturunkan, dan disiplin dilanggar. Maka dalam banyak kasus

kecelakaan di sektor transportasi di negara ini ada kecenderungan bahwa penyebabnya

lebih banyak adalah human error. Sialnya, faktor keselamatan manusia itu, bukan karena

orang tak sengaja melakukan kesalahan mengerjakan tugasnya, tapi justru sebaliknya.

Dengan kesadaran penuh dan sarat perhitungan, orang sengaja berbuat salah melakukan

pekerjaannya. Mereka bernafsu berbuat salah demi uang.

Oleh karena itu, tak usah heran jika tak sampai 24 jam antara Rabu (21/2) dan

Kamis (22/2) terjadi dua kecelakaan di sektor transportasi, udara dan laut. Di Bandara

Juanda Surabaya sebuah pesawat tergelincir hingga badan pesawat patah. Beberapa

jam kemudian KM Levina I jurusan Tanjungpriok – Bangka Belitung yang mengangkut

228 orang penumpang serta 55 unit kendaraan bermotor terbakar di dekat mercusuar

Kepulauan Seribu Kamis (22/2) pukul 05.30 WIB. Akibatnya 16 orang penumpang tewas.

Korban yang selamat dievakuasi, 75 orang di antaranya di Pelabuhan Tanjungpriok, sedang

97 orang lainnya diselamatkan di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.

Berita tersebut segera tersebar ke seantero dunia.

Indonesian

Passenger Ferry Fire

Kills 16

, begitu judul di kotak berita utama

Yahoo.com

. Sebagai pesan judul berita seperti

itu amat tidak menguntungkan kita. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir intensitas

berita kecelakaan transportasi di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi. Bahkan hilangnya

pesawat Adam Air di Sulawesi menyita perhatian dunia dalam durasi yang cukup panjang.

Itu berarti infrastruktur transportasi belum memberi jaminan keamanan yang maksimal.

Kalau masyarakat lokal saja merasa takut, bagaimana dengan orang asing. Kalau kualitas

angkutan darat, laut, dan udara seperti yang dikeluhkan akhir-akhir ini, layakkah kita

mengharapkan wisatawan dan investor asing berbondong-bondong ke negara kita?

Sebelum citra transportasi Indonesia bertambah buruk, disiplin harus ditegakkan.

Penegakan disiplin mencakup disiplin regulator (pemerintah) dan semua operator moda

transportasi. Mau tidak mau program penegakan disiplin itu dilaksanakan dengan sedikit

tekanan atau paksaan mengingat regulator dan operator telah terjangkiti budaya korup.

Dengan cara itu, aspek kelayakan dan keselamatan bisa terjaga. Dengan demikian kalau

pesawat tidak layak terbang, manajemen maskapai tidak bisa memaksa pilotnya untuk

menerbangkan pesawat bersangkutan. Sebelum berlayar, setiap kapal sudah harus

menjalani pemeriksaan kelayakan dan tidak membawa beban berlebihan. Kalau sopir

bus kota melanggar rambu, SIM-nya ditahan sementara, jangan malah ”diperas”.

Dari

Suara Karya

, 23 Februari 2007

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas!

a. Jelaskan gagasan utama setiap paragraf pada teks tersebut!

b. Di manakah letak gagasan utama pada setiap paragraf teks tersebut?

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

16

D. Menulis

c. Bagaimana hubungan isi paragraf kedua dan paragraf ketiga teks tersebut?

d.

Pada paragraf (5) tertulis

Indonesian

Passenger Ferry Fire Kills 16

, begitu judul di

kotak berita utama

Yahoo.com

. Judul berita seperti itu amat tidak menguntungkan

kita. Mengapa?

e. Apa saran penulis untuk mengurangi kecelakaan transportasi di Indonesia?

2. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut ditinjau dari teknik penyajiannya!

a. Perubahan fisik kota dan sekitarnya yang begitu pesat terjadi dalam dua tahun terakhir.

Melalui investasi dari luar daerah, empat buah pusat perbelanjaan telah dibangun.

Sejumlah hipermarket mengepung kota. Kafe, lounge, dan diskotek merebak di sudut-

sudut kota. Bangunan yang rata-rata lebih besar dari bangunan lama itu berdekatan.

Kecuali menjepit posisi pasar tradisional dan kampung-kampung, mereka juga potensial

menimbulkan efek kemacetan lalu lintas.

b. Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno. Ayahnya bernama Raden Sukemi, seorang

guru di Surabaya, Jawa. Ibunya berasal dari Bali. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama

kakeknya di Tulungagung. Pada usia 14 tahun, Soekarno diajak dan disekolahkan

oleh HOS Tjokroaminoto ke

Hooger Burger School (HBS)

Surabaya. Di Surabaya,

Soekarno sering bertemu dengan pemimpin Sarikat Islam, organisasi yang dipimpin

Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi

Jong Java

(Pemuda Jawa). Setamat HBS tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan ke

Technische Hoge School

(sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925.

Ketika berada di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan

Dr. Douwes Dekker, pemimpin national

Indische Partij

.

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat menyusun laporan diskusi.

Menyusun laporan diskusi

Diskusi biasanya didokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis. Pembuatannya perlu

memerhatikan isi format, dan bahasanya.

Isi laporan harus jelas dan lengkap. Bahasanya baik, benar, sederhana, dan mudah

dipahami. Kejelasan dan kelengkapan laporan dapat dilihat pada sistematika dan formatnya.

Laporan diskusi biasanya memuat pendahuluan, isi, penutup, dan lampiran. Bagian

pendahuluan memuat topik, tempat, waktu, latar belakang, tujuan, moderator, dan peserta;

isi memuat jalannya diskusi dan pembicaraan setiap peserta; bagian penutup memuat

kesimpulan; sedangkan lampiran memuat susunan panitia penyelenggara, jadwal/urutan

pembicaraan, dan daftar hadir.

Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi

17

Ada Apa dalam Bahasa Kita?

Bagilah kelas Anda menjadi empat atau lima kelompok! Tugas setiap kelompok adalah

melakukan diskusi dengan topik

Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas

di kota Anda masing-

masing!

1. Hal-hal yang perlu didiskusikan, misalnya:

a. Mengapa kepadatan lalu lintas terjadi,

b. Seberapa besar andil pendidikan dalam menciptakan kepadatan lalu lintas,

c. Bagaimana solusi untuk mengatasinya.

2. Untuk memperlancar jalannya diskusi, ikutilah petunjuk berikut!

a. Pilihlah salah seorang di antara Anda menjadi moderator yang bertugas memimpin

jalannya diskusi!

b. Pilihlah dua orang dari teman Anda menjadi penulis untuk mendampingi moderator!

c. Pilihah tiga orang di antara teman Anda menjadi pembicara. Pembicara pertama

menyorot fungsi hiburan. Pembicara kedua membahas dampak negatifnya. Pembicara

ketiga membahas cara mengatasi dampak negatif hiburan tersebut. Dapat juga Anda

menyoroti hiburan dari sisi lain.

d. Siswa lain berperan sebagai pelaku diskusi. Anda dapat mencatat pokok-pokok pikiran

yang disampaikan pembicara. Kecuali itu, Anda sebagai pelaku harus menyiapkan

tanggapan, pertanyaan, sanggahan, komentar, atau saran yang ditujukan kepada

pembicara lewat moderator.

e. Moderator, selain memimpin jalannya diskusi, juga mencatat pokok-pokok pembicaraan,

tanggapan, pertanyaan, sanggahan, komentar, saran, gagasan baru yang muncul dari

peserta untuk disimpulkan pada akhir diskusi.

f. Penulis bertugas menjadi notulis. Tugas utamanya adalah mencatat jalannya diskusi

dari awal sampai akhir, mencatat siapa yang berbicara dan apa yang dibicarakan.

3. Laporkanlah proses dan hasil diskusi tersebut secara tertulis!

Tujuan Pembelajaran:

Anda diharapkan dapat mengidentifikasi makna konotatif dan denotatif,

gramatikal dan leksikal, kias dan lugas, umum dan khusus.

Mengidentifikasi makna

1. Makna leksikal dan makna gramatikal

Kata pada umumnya mewakili benda, peristiwa, atau konsep. Kata

kursi,

misalnya,

mewakili

tempat duduk yang berkaki dan bersandaran

,

doa

mewakili

permintaan kepada

Tuhan;

pahlawan

mewakili

orang yang berjasa

; Makna serupa itu disebut makna leksikal.

Makna itu hanya ditemukan pada daftar kata atau kamus (

leksikon

).

Uji Kompetensi 2.4

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

18

Selain memiliki makna leksikal, kata juga potensial memiliki makna gramatikal, yakni

makna yang ditentukan atas dasar hubungannya dengan kata lain. Pada frase

kursi kayu

,

misalnya, memiliki makna

kursi yang terbuat dari kayu

. Kata

kayu

pada frase itu bermakna

sebagai

bahan

. Frase

kursi saya

berarti kursi

milik

saya

. Kata

saya

bermakna sebagai

pemilik

. Pengertian

bahan

dan

pemilik

dalam struktur di atas

disebut

makna

gramatikal

.

Dalam struktur lain, maknanya tentu lain pula.

Dalam

kalimat

Saya diberi penghargaan,

misalnya, kata

saya

berarti

yang memperoleh keuntungan.

Pengertian

itu pun disebut

makna gramatikal

atau

peran semantik

.

Di mana pun posisi kata dalam kalimat, makna leksikal suatu kata tidak berubah.

Akan tetapi, makna gramatikal, makna struktural, atau

peran semantiknya

mungkin

berbeda.

Konsep makna gramatikal adakalanya menimbulkan kesalahpahaman. Frase

lukisan

Affandi

misalnya.

Affandi

mungkin berarti

pemilik, pembuat

, atau

objek

. Dengan begitu,

frase

lukisan Affandi

mungkin mengandung makna (1)

lukisan milik Affandi, (2) lukisan

buatan Affandi, dan (3) lukisan dengan objek Affandi

. Dengan kata lain,

lukisan Affandi

memiliki makna ganda atau

ambigu.

Akibatnya

,

informasi yang disampaikan dengan

frase itu belum tentu sama dengan yang diterima. Kalau hal itu terjadi, tidak tertutup

kemungkinan timbul kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca. Oleh karena itu,

dalam kegiatan tulis-menulis, hal serupa itu tentu dihindari.

1. Jelaskan makna leksikal dan makna gramatikal kata yang tercetak miring pada teks

berikut!

a. Pada suatu hari

saya

melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal laut.

b. Soal kenaikan tarif angkutan, saya

melihat

respons penumpang bervariasi.

c. Sejumlah hipermarket kecuali mengepung

kota

,

menjepit

posisi pasar tradisional dan

kampung-kampung, juga potensial menimbulkan efek kemacetan lalu lintas.

d. Arus lalu lintas di

jalur selatan Jawa Barat

, khususnya di kawasan Nagrek, Selasa

malam mulai memasuki puncak arus mudik Idul Fitri tahun ini.

e. Pernah Anda melihat mobil melintas di jalanan dengan nomor B 1 MA atau B 10 LA?

Di lingkungan kepolisian nomor-nomor itu disebut

nomor cantik

.

2. Jelaskan kemungkinan arti kelompok kata berikut!

a. orang tua

b

. kambing hitam

c. tangan kanan

d. buku sejarah baru

e. di sebelah adik saya

Uji Kompetensi 2.5

Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi

19

2. Makna umum dan makna khusus

Makna umum dipertentangkan dengan makna khusus atas dasar cakupan yang

terkandung di dalamnya. Disebut kata umum kalau cakupan maknanya luas. Sebaliknya,

dikatakan kata khusus kalau cakupan maknanya terbatas. Dalam

semantik

(tata makna)

kata umum biasanya berupa

hipernim

atau

superordinat

dari sejumlah kata khusus. (Lihat

Bagan 2.2)

.

Bagan 2.1 Hierarki makna

binatang

-

burung

-

kutilang

binatang

b

urung

mamalia

ser

angga

ikan

garuda

elang

merpati

pipit

ket

ilang

Dalam hierarki seperti di atas,

garuda, elang, merpati, pipit,

dan

ketilang

merupakan

hiponim

dari

burung

. Kata

garuda

merupakan

kohiponim

dari

elang, merpati, pipit,

dan

ketilang.

Pada tataran tertentu

burung

menjadi kata umum kalau dipertentangkan dengan

merpati, elang, pipit,

atau

ketilang.

Akan tetapi, kalau dibandingkan dengan

unggas

,

burung

menjadi kata khusus. Dengan demikian, konsep kata umum dan kata khusus

bersifat relatif.

Pemakaian kata khusus tentu saja tidak menimbulkan perbedaan persepsi antara

pembicara dan pendengar. Sebaliknya, pemakaian kata umum mungkin memperlebar

perbedaan persepsi pembicara – pendengar. Akibatnya, pemakaian kata umum, salah-

salah dapat menimbulkan kesalahpahaman. Walaupun begitu, tidak berarti kata umum

tidak mendapatkan tempat. Kata umum tetap diperlukan untuk keperluan abstraksi dan

generalisasi.

Dalam tulisan ilmiah, penulis tentu menginginkan uraiannya tepat dan terukur. Untuk

menyatakan bobot, panjang, kecepatan, suhu, dan lain-lain, penulis dapat menggunakan

satuan besaran yang telah disepakati. Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia terdapat

beberapa kata yang menunjukkan gradasi runtun seperti

panas – lebih panas – sangat

panas

, dan

panas – kurang panas – tidak panas

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

20

Rangkuman

1. Sebutkan empat kata yang maknanya tercakup dalam pengertian

amal, berbicara,

kendaraan, adat kebiasaan,

dan

tidak kejahatan

!

2. Sebutkan kata umum yang maknanya mencakup pengertian setiap kelompok kata berikut!

a. dongeng, hikayat, kisah, cerita pendek, novel

b. tenis, renang, sepak bola, badminton, bola voli

c. Jakarta, Kuala lumpur, Bangkok, Manila, Seoul

d. Batanghari, Ciliwung, Berantas, Mahakam, Kapuas

e. menengok, menoleh, mengintai, mengintip, membidik

3. Lengkapilah gradasi berikut secara runtut!

a. baik

.... – buruk

b. banyak

.... – sedikit

c. besar

– .... – kecil

d. luas

.... – sempit

e. panas

.... – dingin

4. Lengkapilah penggalan berikut dengan kata khusus yang sesuai!

a. Kendaraan seperti ..., ..., dan ... banyak diperjualbelikan orang.

b. Alat transportasi tradisional masih eksis di kota ini. Di antaranya adalah ..., ...,

dan ....

c. Beberapa kendaraan seperti ..., ..., dan ... memadati jalan-jalan di kota ini setiap hari.

d. Lalu lintas kendaraan di simpang empat di kota-kota besar seperti ..., ..., dan ...

cukup diatur dengan

traffic light

.

e. Bagi pengunjung pasar tradisional, kecelakaan transportasi seperti ..., ..., dan ...

yang mendominasi berita pada awal tahun 2007 tidak terlintas.

1. Fakta adalah kenyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya, sedangkan opini

adalah kesimpulan, penilaian, atau pertimbangan atas fakta yang ada.

2. Menilai pembicaraan dalam diskusi dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan

benar – salah, baik – buruk, bermanfaat – tidak bermanfaat, bermutu – tidak

bermutu, dan sebagainya. Dengan penilaian itu, peserta diskusi dapat mengambil

keputusan, menerima atau menolak.

3. Dengan membaca intensif dapat diperoleh gambaran mengenai pola

pengembangannya, induktif, deduktif, klimaks, antiklimaks, kronologis atau

spasial.

Uji Kompetensi 2.6

Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi

21

a. Bacaan induktif diawali contoh-contoh dan diakhiri pernyataan umum.

Sebaliknya, bacaan deduktif diawali pernyataan umum kemudian disajikan

sejumlah contoh atau bukti.

b. Pada bacaan dengan pola klimaks, gagasan disajikan bertahap dari yang paling

sederhana ke gagasan yang paling rumit. Sebaliknya, pada

bacaan dengan

pola antiklimaks

gagasan disajikan secara bertahap dari yang paling rumit ke

yang paling sederhana.

c. Bacaan yang dikembangkan secara kronologis, gagasan disusun menurut urutan

waktu. Pada bacaan yang disusun secara spasial, gagasan disusun menurut

urutan tempat atau ruang.

4. Laporan diskusi harus jelas dan lengkap isinya, baik, benar dan sederhana

bahasanya. Secara visual, laporan memuat pendahuluan, isi, penutup, dan lampiran-

lampiran.

5. Kata dalam konteks biasanya memiliki makna leksikal, makna gramatikal, makna

umum, dan makna khusus.

a. Makna leksikal sesuai dengan makna yang disebutkan dalam daftar kata atau

kamus (

leksikon

), sedangkan makna gramatikal adalah makna yang ditentukan

atas dasar hubungan antarkata, antarfrase, atau antarklausa.

b. Disebut kata umum kalau cakupan maknanya luas. Sebaliknya, dikatakan kata

khusus kalau cakupan maknanya terbatas. Dalam

semantik

(tata makna) kata

umum biasanya berupa

hipernim

atau

superordinat

dari sejumlah kata khusus.

1. Jelaskan fakta dan opini yang terdapat dalam pernyataan berikut!

Sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.500 pulau, tak ada pilihan lain, sarana

transportasi yang paling bisa diandalkan adalah angkutan udara dan laut. Dalam dunia

yang bergerak cepat, angkutan udara bahkan lebih diperlukan. Tidaklah keliru kalau di

zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dibuka izin bagi hadirnya perusahaan

penerbangan baru. Deregulasi di bidang perizinan penerbangan tidak hanya menciptakan

persaingan, tetapi juga menekan biaya angkutan per penumpang. Tidak hanya itu, jumlah

kota yang bisa dilayani meningkat pesat. Kalaupun ada yang menjadi catatan, liberalisasi

pembukaan perizinan perusahaan penerbangan terlalu bebas (

Kompas

, 4 Januari 2007).

2. Baik, buruk, bermutu, atau tidakkah uraian pembicara dengan pernyataan berikut?

Jelaskan!

a. TNI-AL memiliki beberapa kapal latih. Di antaranya adalah Pinisi, MTB Macan Tutul,

dan LST Teluk Bayur.

b. Sejumlah jembatan yang semula sempit kini sudah diperlebar hingga dapat dilalui truk

dan bus besar. Jalan yang semula diaspal tipis-tipis, kini sudah

dihotmik

sehingga

nyaman dilalui. Sayang SPBU masih jarang. Warung makan masih jarang. Jalan-jalan

mulai berlubang-lubang selutut orang dewasa dalamnya.

Evaluasi

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XII (Program Bahasa)

22

Refleksi

3. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut!

a. Pelanggaran lalu lintas sering dilakukan. Menyeberang tidak pada tempat yang sudah

ditentukan adalah contohnya. Menghentikan bus sekehendak hati sopirnya adalah

contoh lain. Bahkan, pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM termasuk

pelanggaran lalu lintas.

b. Bulan ini harga bensin naik menjadi Rp700,00 per liter. Pada bulan yang sama, harga

solar naik dari Rp350,00 menjadi Rp550,00 per liter, avtur naik dari Rp340,00 menjadi

Rp625,00 per liter. Hanya minyak tanah yang harganya turun dari Rp550,00 menjadi

Rp450,00 per liter. Boleh dikatakan, harga BBM bulan ini mengalami kenaikan.

4. Jelaskan makna leksikal dan gramatikal kata yang tercetak miring pada kalimat berikut!

a. Sudah sejak dahulu kala

manusia

menciptakan berbagai alat transportasi.

b. Berbagai kecelakaan penerbangan sering menimpa

pesawat

yang umurnya relatif muda.

.

5. Konsep kata umum dan kata khusus bersifat relatif. Jelaskan dengan dua tiga contoh!

Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban

Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat

keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.

Tabel Penguasaan Materi

Skor

Tingkat Penguasaan Materi

85 – 100

Baik sekali

70 – 84

Baik

60 – 69

Cukup

< 60

Kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang

berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi

pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.