Halaman
138
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
BAB 4
Pengolahan dan Kewirausahaan
Bahan Nabati dan Hewani Menjadi
Produk Kosmetik
139
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Bahan Nabati dan Hewani
Menjadi Produk Kosmetik
A. Produk
Kosmetik
1.
Pengertian
2.
Aneka Jenis
3.
Kandungan
dan Manfaat
4.
Teknik
Pengolahan
C.
Penyajian dan
kemasan
D.Perwatan
Produk
Kosmetik
E. Wirausahan Produk
Kosmetik
1.
Promosi dan
Perencanaan
Wirausaha
Produk Kosmetik
2.
Langkah-
Langkah
Berwirausaha
3.
BEP
B.Pengolahan
Produk Kosmetik
1.
Bahan
2.
Alat
3.
Proses
Pembuatan
4.
K3
140
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
Tujuan Pembelajaran
Setelah Mempelajari Bab IV, siswa dapat:
1.
Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati
dan hewani serta hasil olahannya sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan serta bangsa Indonesia.
2.
Mengidentifikasi jenis, bahan, alat dan proses pengolahan bahan
nabati dan hewani menjadi kosmetik yang terdapat di wilayah
setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
3.
Merancang pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi
kosmetik berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri
sendiri.
4.
Membuat, menguji, dan mempresentasikan karya pengolahan
kosmetik sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah
setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan
disiplin dan tanggung jawab.
141
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
PENGOLAHAN DAN KEWIRAUSAHAAN BAHAN NABATI DAN
HEWANI MENJADI PRODUK KOSMETIK
LEMBAR KERJA 1
Kelompok
:......................................................................
Nama Anggota
:......................................................................
Kelas
:......................................................................
Identifikasi Bahan Nabati/Hewani untuk Produk Kosmetik
Nama Bahan
Jenis Produk Kosmetik
Sumber : Dokumentasi Kemdikbud
Gambar 4.1 Berbagai bahan nabati dan produk kosmetik
142
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
A.
Produk Kosmetik
Kecantikan adalah salah satu anugerah Tuhan yang tidak
ternilai, kita sebagai makhluk yang diberi kehidupan dengan
tubuh yang utuh dan lengkap, cantik dan sehat patut bersyukur
dengan meningkatkan ibadah kita dan selalu menjaga,
merawat, dan memeliharanya.
Salah satu cara menjaga, merawat dan memelihara
kecantikan adalah dengan menggunakan produk kosmetik. Di
zaman yang serba instan, orang tentu ingin segala sesuatu
secara praktis, termasuk salah satunya pada saat berbelanja
kosmetik. Oleh sebab itu memulai usaha produk kosmetik
dengan bahan baku nabati/hewani merupakan salah satu
peluang usaha yang potensial.
1.
Pengertian Produk Kosmetik
Kosmetik sudah dikenal orang sejak zaman dahulu
kala. Di Mesir, 3000 tahun Sebelum Masehi telah
digunakan berbagai bahan alami untuk kosmetik, baik
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan.
Pengetahuan kosmetik tersebut kemudian menyebar ke
seluruh penjuru dunia melalui jalur komunikasi yang
terjadi dalam kegiatan perdagangan, agama, budaya
politik dan militer. Di Indonesia sendiri sejarah tentang
kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman
penjajahan Belanda. Kosmetik dewasa ini sudah menjadi
kebutuhan primer bagi hampir seluruh wanita dan
sebagian pria.
Tugas Kelompok
Studi Pustaka
a.
Amati gambar bahan nabati/hewani yang dapat diolah
menjadi produk kosmetik.
b.
Carilah info dengan studi pustaka tentang karakteristik bahan
tersebut (Lihat LK-1).
143
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan
untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan
atau disemprotkan, dimasukkan dalam, dipergunakan
pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya
tarik atau mengubah rupa, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan
suatu penyakit.
Ada banyak cerita seputar sejarah kosmetik dan
wanita. Konon, manusia mulai mengenal manfaat warna-
warni pada hewan dan tumbuhan bisa memberikan efek
positif bagi kecantikan berawal dari coba-coba dan
karena ketidaksengajaan. Misalnya perona pipi (pemerah
pipi) pertama kali ditemukan karena kebetulan.
Ceritanya, seorang wanita tanpa sengaja menumpahkan
minuman anggurnya hingga mengenai daerah pipi.
Tumpahan anggur yang mengenai pipi tersebut
menyebabkan pipinya berwarna kemerah-merahan.
Ternyata efek semu merah tersebut justru membuat
kedua pipi kanan dan kiri tersapu warna lembut dari
bahan-bahan alam yang mereka ketahui.
Produk kosmetik adalah produk yang dimanfaatkan
pada bagian luar tubuh manusia dengan tujuan untuk
perawatan/pemeliharaan, melindungi, mengubah/
memperbaharui penampilan pada tubuh. Tanpa disadari,
kosmetik telah memberikan warna yang berbeda bagi
kehidupan manusia. Membuka beragam peluang usaha
dan peluang untuk mengaktualisasikan ilmu dan
keterampilan manusia.
2.
Aneka Jenis Produk Kosmetik
Menurut
Food, Drug and Cosmetic Act (FD & C
Act)
penggunaan kosmetik lebih ditujukan untuk
membersihkan, meningkatkan kecantikan atau
meningkatkan daya tarik dan mengubah penampilan
bukan untuk menangani penyakit kulit. Berdasarkan
batasan di atas, yang termasuk kosmetik adalah
pelembab kulit, masker, lulur, parfum,
lipstick
, cat kuku,
makeup mata dan muka, shampo, cat rambut, sediaan
144
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
cairan pengkriting, pasta gigi dan deodoran. The FD & C
Act mengelompokkan obat, kosmetik atau kombinasi
kosmetik dan obat.
Produk kosmetik diperlukan tidak hanya oleh kaum
wanita tetapi juga oleh kaum pria sejak lahir sampai
akhir hayat. Produk kosmetik dapat digunakan setiap
hari maupun secara insidental atau berkala dan dipakai
di seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Tidak semua bahan kosmetika cocok untuk setiap
kondisi kulit. Jika terjadi ketidakcocokan, akan timbul
iritasi pada kulit. Oleh karena itu, perhatikan kandungan
bahan kimia yang tercantum di kemasan tiap-tiap produk.
Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada
tubuh, kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan.
1.
Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan
lain-lain.
2.
Preparat untuk mandi; minyak mandi,
bath capsules
,
dan lain-lain.
3.
Preparat untuk mata; maskara,
eye shadow
, dan lain-
lain.
4.
Preparat wangi-wangian; parfum,
toilet water
dan
lainlain.
5.
Preparat untuk rambut; cat rambut,
hairspray
,
pengeriting rambut dan lain-lain.
6.
Preparat pewarna rambut; cat rambut,
hairbleach
, dan
lain-lain.
7.
Preparat
make up
(kecuali mata); lipstik,
rouge
, bedak
muka dan lain-lain.
8.
Preparat untuk kebersihan mulut;
mouth washes
,
pasta gigi,
breath freshener
dan lain-lain.
Penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaannya
yaitu :
1.
Higiene tubuh: sabun, shampo,
cleansing
.
2.
Rias:
make up
,
hair color
.
3.
Wangi-wangian: deodoran, parfum,
after shave
.
4.
Proteksi/pelindung:
sunscreen
dan lain-lain.
145
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
3.
Kandungan dan Manfaat Bahan Nabati/hewani
Sebagai Produk Kosmetik
Bahan nabati dan hewani memiliki kandungan dan
manfaat/ khasiat masing-masing. Berikut ini uraian
beberapa bahan nabati/hewani yang dapat dimanfaatkan
untuk produk kosmetik.
a.
Pisang
(Musa paradisiaca
)
Pisang adalah tumbuhan berukuran besar dan
berdaun lebar memanjang berasal dari suku
Musaceae.
Pisang memiliki buah yang muncul dalam
bentuk tandan dan tersusun menjari yang disebut
sisir. Hampir semua pisang mempunyai kulit berwarna
kuning saat matang. Namun, ada pila pisang yan
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, bahkan hampir
hitam. Pisang sangat baik dikonsumsi karena
mengandung karbohidrat sebagai sumber energi serta
kaya mineral, terutama kalium. Kandungan gizi yang
terdapat dalam buah pisang matang adalah 99 kalori,
1,2 g protein, 0,2 g lemak, 0,2 g lemak, 25,8 mg
karbohidrat, 0,7 g serat, 8 mg kalsium, 28 mg fosfor,
0,5 mg besi, 44 RE vitamin A, 0,08 mg vitamin B, 3 mg
vitamin C, dan 72 g air.
Berikut beberapa manfaat pisang untuk merawat
kecantikan antara lain:
1)
melembabkan kulit
2)
menghilangkan bekas jerawat atau cacar
3)
menghaluskan tangan dan kaki
4)
menghaluskan kulit wajah
b.
Wortel (
Solanum cycopursicum
)
Wortel mengandung vitamin A, likopen, falcarinol.
Berkhasiat untuk mencerahkan kulit, menghilangkan
bercak/flek hitam, serta mencegah kanker.
c.
Alvokad (
Persea americana
)
Alvokad mengandung vitamin E, vitamin K, zat besi,
sterolius, minyak. Berkhasiat sebagai pelembut dan
pelembab alami untuk wajah, serta mengurangi
penuaan dini.
146
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
d.
Papaya (
Carica papaya
)
Papaya termasuk salah satu buah yang mengandung
vitamin C. Bahkan, kandungan vitamin C-nya lebih
banyak dari pada kandungan vitamin C pada buah
apel, yaitu 48 x lipatnya. Papaya berfungsi sebagai
detoksifikasi yang bisa meremajakan kulit wajah dari
dalam, juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan
mencegah kerut di wajah. Pepaya mengandung
papain, berkhasiat mengurangi peradangan,
menghilangkan bekas jerawat, dan memutihkan kulit.
e.
Lidah Buaya
(Aloe vera)
Lidah buaya mengandung eksudat,
aloe emoedyn
,
glikoida, vitamin dan mineral, berkhasiat untuk
mencerahkan kulit, mengurangi bekas jerawat dan
luka, melawan ketombe, mendinginkan kulit kepala,
mencegah kerontokan rambut.
4.
Teknik Proses Produksi Kosmetik
a.
Destilasi/penyulingan
Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan kecepatan/kemudahan menguap/
volatilitas bahan atau teknik pemisahan kimia
berdasarkan perbedaan titik didih. Teknik ini biasanya
digunakan untuk menghasilkan zat yang mudah
menguap. Contoh produk kosmetik parfum
Berikut ini gambaran proses penyulingan secara
sederhana.
147
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
b.
Saponifikasi
Saponifikasi adalah pencampuran minyak/lemak
dengan basa kuat (KOH/NaOH). Contoh produk
kosmetik : Sabun
c.
Penghancuran, sedimentasi/pengendapan,
pengeringan.
Contoh produk kosmetik : Masker, Lulur
d.
Pencampuran
Contoh produk kosmetik : Shampo
Keterangan Gambar
Sampel yang telah dihaluskan,
dilarutkan dengan pelarut
organik, kemudian dipanaskan,
hasil uap dari sampel tersebut
masuk ke dalam alat pendingin
(kondensor) dan mengalami
pendinginan. Hasil ekstrak
berupa cairan dari pendinginan
tersebut kemudian masuk
ke dalam erlenmeyer, dan
didapatkan ekstrak dari bahan
yang diinginkan.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.2. Alat Destilasi
Termometer
Pendingin
Pemanas
Produk
Air
Masuk
Air
Masuk
148
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
B.
Pembuatan Bahan Nabati Menjadi Masker
Bengkuang
Istilah
masker wajah
tidak asing bagi kita. Sering
sekali
istilah
masker wajah
kita dengar dan lihat melalui iklan, cetak,
radio, dan TV.
Masker wajah
banyak digunakan untuk
memperhalus dan memperindah wajah, karena banyak dari
kita terkdang mengalami masalah dengan kulit wajah baik itu
berminyak, jerawat, dan kusam.
Sebagian besar kita menggunakan
masker wajah
untuk
hal-hal berikut.
a.
Membersihkan dan memperbaiki pori-pori kulit
b.
Membersihkan kotoran dan minyak pada lapisan kulit
yang lebih dalam, serta mengangkat sel-sel kulit mati
c.
Mengurangi iritasi kulit
d.
Menimbulkan perasaan sejuk dan nyaman pada kulit
e.
Menghaluskan lapisan luar kulit
f.
Sebagai pelembap dan penyegar kulit
Secara sistematik,
masker wajah
bertindak merangsang
sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan
memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan
memberikan nutrisi pada jaringan kulit.Masker wajah
dapat
juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif yang
berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan,
minyak esensial, atau rumput laut yang dapat diserap oleh
permukaan kulit untuk dibawa ke dalam sirkulasi darah.
Masker wajah
berbentuk pasta atau krim dapat dioleskan
langsung pada kulit. Dalam bentuk buah,dihancurkan lebih
dahulu, baru dioleskan pada kulit wajah secara langsung atau
diambil sarinya. Jenis buah sesuaikan dengan jenis kulit.
Keistimewaan masker dari bahan alami ini adalah tidak
mengeras sehingga kulit tetap bisa ‘bernapas’. Jika kamu
mempunyai riwayat alergi atau memiliki kulit sangat sensitif,
jaringan perut baru, terbakar sinar matahari, terdapat kerusakan
pembuluh darah kapiler, ataupun mengalami infeksi dan
penyakit kulit, sebaiknya tidak menggunakan
masker
wajah.
149
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
1.
Bahan Pembuatan Masker Bengkuang
Salah satu bahan nabati yang dapat digunakan
untuk membuat produk kosmetik adalah bengkuang.
Bengkuang adalah umbi berwarna putih dengan bentuk
seperti gasing, merupakan tanaman yang berasal dari
daerah tropis Amerika dan termasuk suku
Fabacea
atau
polong-polongan. Selain bisa digunakan debagai bahan
kudapan, bengkuang juga bermanfaat bagi kecantikan
khususnya kulit. Bengkuang dikenal bisa
membersihkan dan memutihkan kulit dan
menghilangkan bintik-bintik hitam pada
wajah. Buah ini sangat baik bagi kulit
karena mengandung vitamin B1, vitamin
C,
pachyrhizon
, fosfor, dan kalium.
LEMBAR KERJA 2
Kelompok
:......................................................................
Nama Anggota
:......................................................................
Kelas
:......................................................................
Identifikasi Bahan Nabati/Hewani untuk Produk Kosmetik
di Daerah Sekitar
Nama Bahan
Kandungan
Manfaat
Jenis Produk
Kosmetik
Tugas
a.
Temukan bahan nabati/hewani yang ada disekitarmu, yang
bisa diolah menjadi produk kosmetik!
b.
Identifikasi bahan tersebut!
c.
Laporkan dalam bentuk portofolio
d.
Persentasikan di depan kelas!
150
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
1.
Alat- Alat yang Digunakan dalam Pembuatan
Masker Bengkuang
Alat-alat yang digunakan pada pembuat masker
bengkuang antara lain seperti berikut.
a.
Pisau, berfungsi untuk mengupas dan
memotong buah bengkuang.
b.
Parutan, berfungsi untuk menghancurkan
bengkuang agar mudah terekstrak.
c.
Saringan, berfungsi untuk menyaring
atau memisahkan sari/ ekstrak dengan
ampas bengkuang.
d.
Baskom, berfungsi untuk menampung
ekstrak hasil penyaringan.
e.
Gelas ukur, berfungsi untuk mengendapkan
pati yang ada pada ekstrak/sari bengkuang.
f.
Alat pengering, berfungsi untuk mengeringkan
pati.
151
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
alat pada pembuatan masker bengkuang antara lain :
a.
kebersihan alat yang digunakan
b.
alat yang digunakan tidak bereaksi dengan bahan
baku
c.
higienisitas alat dan bahan
3.
Proses Pembuatan Masker Bengkuang
Pembuatan masker adalah contoh dari tahapan
pembuatan produk kosmetik. Adapun yang harus
diperhatikan adalah tahapan/proses pembuatan dalam
membuat karya pengolahan agar dapat dihasilkan karya
pengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman digunakan,
tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam
penyajian maupun kemasan, aman bagi kehidupan
manusia.
Dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan,
yang harus diperhatikan adalah apa hal pokok yang
ditugaskan. Kemudian, rencanakan pembuatannya
dengan beberapa pilihan rancangan yang timbul dalam
pikiranmu. Tuangkan semua pikiran kreatifmu yang
berkaitan dengan hal pokok yang ditugaskan dalam
bentuk desain rancangan kerja secara tertulis, berupa
gambar ataupun skema dengan beberapa pilihan
rancangan. Kemudian tetapkan hal apa yang akan
dibuat, lalu buatlah rencana rancangan/desain secara
lengkap sesuai tahapan pembuatan karya.
Langkah kerja pembuatan masker bengkuang adalah
sebagai berikut.
a.
Persiapan alat dan bahan
b.
Pencucian dan pengupasan
-
Bengkuang dicuci sampai
bersih dengan air mengalir
-
Kemudian, kupas kulitnya.
152
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
c.
Pemarutan
d.
Penyaringan
e.
Pengendapan
f.
Pengeringan pati
g.
Pengemasan
-
Bengkuang yang telah dikupas,
kemudian diparut hingga halus.
-
Hasil saringan diendapkan selama
± 1 jam.
-
Bengkuang yang telah diparut
dicampurkan dengan air sampai
filtratnya terekstrak semua.
-
Disaring dengan menggunakan
saringan.
-
Hasil pengeringan dikemas
menggunakan kantong kertas
atau bisa mengggunakan kantong
plastik.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
-
Endapan yang telah terbentuk
dikeringkan menggunakan sinar
matahari.
153
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
4.
Keselamatan Kesehatan Kerja pada Proses
Pembuatan Masker Bengkuang
Hal- hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja.
b.
Memakai pakaian kerja/celemek
c.
Menggunakan penutup kepala.
d.
Memakai sepatu yang tidak terbuka dan dalam
keadaan bersih.
e.
Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan
kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih
.
C.
Penyajian dan Kemasan Produk Kosmetik
Pada akhirnya, setiap produk kosmetik harus diberi
kemasan. Kemasan di sini selain berfungsi sebagai wadah
dan pelindung juga sebagai daya tarik.
Umumnya, produk kosmetik dikemas dengan bahan
kaca, plastik, aluminium, dan bagian luarnya dimodifikasi
dengan bahan alami seperti kelobot jagung. Bentuknya pun
beraneka ragam, bisa disesuaikan dengan bahan bakunya
seperti parfum mawar bentuknya pun mawar. Berikut ini
macam-macam bahan dan bentuk kemasan produk kosmetik.
(Sumber :Dokumen Kemdikbud)
Gambar 4.3 : Keselamatan Kerja
Celemek
Penutup Kepala
Sarung tangan
154
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.4 Contoh kemasan produk kosmetik
Contoh kemasan masker bengkuang :
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.5 Contoh kemasan masker bengkuang
155
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Lembar Kerja 3
Kelompok
:
Nama Anggota
:
Kelas
:
Hasil Observasi/ studi Pustaka Kemasan Produk
Kosmetik
Nama Produk
Jenis
Kemasan
Bentuk/Desain
Kemasan
(Foto/Gambar)
Tugas Kelompok
Observasi/ Studi Pustaka
1.
Kunjungi gerai/salon tempat penjualan produk kosmetik
2.
Carilah informasi tentang jenis, bahan, dan penyajian/
pengemasan produk kosmetik serta tentang keberhasilan
dan kegagalan berwirausaha produk tersebut, agar
terbangun rasa ingin tahu dan bangga/cinta tanah air dan
bersyukur sebagai warga Indonesia.
3.
Bandingkan dengan studi pustaka.
4.
Buatlah laporan hasil observasi dan telaah buku yang telah
dilakukan.
5.
Presntasikan dalam pembelajaran (Lihat LK-3)
156
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
D.
Perawatan Produk Kosmetik
Produk kosmetik atau
make-up
memang mempunyai
umur kadaluarsa. Tetapi, jika kita tidak benar menyimpannya,
maka kosmetik bisa rusak yang ditandai dengan berubah
warna atau berbau, padahal belum seharusnya belum
kedaluwarsa. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan
dalam hal ini antara lain seperti berikut.
1.
Tutup rapat kemasan setelah selesai menggunakannya
dan letakkan pada tempat yang sejuk. Kemasan yang
terbuka walaupun hanya sedikit dapat membuat udara
masuk dan bakteri yang ada di dalamnya berkembang biak
dan menyebabkan kerusakkan pada kosmetik.
2.
Gunakan kuas atau spons saat menggunakan kosmetik
3.
Bersihkan wajah dan pastikan wajah dalam keadaan kering
saat akan merias wajah. Air atau keringat dapat memicu
jamur jika menempel pada produk kosmetik.
4.
Pastikan tangan dalam keadaan bersih dan kering jika
harus menyentuh produk kosmetik.
E.
Wirausaha Produk Kosmetik
1.
Promosi Perencanaan Produk Kosmetik
Pemasaran tidak hanya berhubungan dengan produk,
harga produk, dan pendistribusian produk, tetapi berkait
pula dengan mengomunikasikan produk ini kepada
konsumen agar produk dikenal dan pada akhirnya dibeli.
Untuk mengomunikasikan produk ini perlu disusun
strategi yang disebut dengan strategi promosi, yang
terdiri atas empat komponen utama yaitu periklanan,
promosi penjualan, publisitas, dan penjualan tatap muka.
a.
Periklanan (
advertising
)
Periklanan merupakan sebuah bentuk komunikasi
non personal yang harus diberikan imbalan/
pembayaran kepada sebuah organisasi atau dengan
menggunakan media massa. Adapun media yang
biasa digunakan adalah Televisi, Surat kabar,
majalah, internet, dan lain lain.
157
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
b.
Promosi penjualan (
sales promotion
)
Promosi penjualan merupakan insentif jangka
pendek untuk meningkatkan penjualan suatu produk
atau njasa dimana diharapkan pembelian dilakukan
sekarang juga. Wujud nyata kegiatan promosi
penjualan misalnya obral, pemberian kupon, dan
pemberian contoh produk.
c.
Penjualan Tatap Muka (
Personal Selling
)
Penjualan tatap muka merupakan sebuah proses
dimana para pelanggan diberi in formasi dan mereka
dipersuasi untuk membeli produk-produk melalui
komunikasi secara personal dalam suatu situasi
perekrutan.
d.
Publisitas atau Hubungan Masyarakat
Publisitas merupakan bentuk komunikasi
nonpersonal dalam bentuk berita sehubungan dengan
organisasi tertentu atau tentang produk-produknya
yang ditransmisi melalui perantara media massa, dan
publisitas tidak dipungut biaya sama sekali tetapi
bukan juga cuma-cuma.
Tugas Kelompok
1)
Buatlah rancangan promosi penjualan
dari produk
kosmetik yang kamu buat.
2)
Aplikasikan hasil rancangan di lingkungan sekitarmu/
tempat tinggalmu
untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha.
Lembar Kerja 4
Kelompok
:...........................................................
Nama Anggota
:...........................................................
Kelas
:...........................................................
Rancangan Hasil Aplikasi Promosi Penjualan Produk
Kosmetik
158
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
Jenis Promosi
Objek Pasar
Hasil Penjualan
2.
Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha
Setiap orang boleh menentukan jenis usaha apa yang
diambil. Tentu perlu perencanaan yang matang untuk
merumuskan tahap demi tahap hal apa saja yang harus
dilakukan, hal apa saja yang harus disiapkan dalam
menjalankan usaha tersebut.
Tahap awal diperlukan suatu perencanaan bisnis
(
bussines plan
) yang akan dibuat. Perencanaan bisnis
berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan
suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha,
seorang calon wirausaha tidak mungkin berhasil dengan
baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan pendirian usaha akan memberikan
uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus
diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target,
petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, strategi, taktik,
program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan
pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan
perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar
fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan
mendirikan usaha, yaitu mencakup hal-hal berikut.
a.
Nama perusahaan
b.
Lokasi perusahaan
c.
Jenis usaha
d.
Perizinan usaha
e.
Sumber daya manusia
f.
Aspek produksi
159
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
g.
Aspek pemasaran
Berikut adalah contoh perencanaan usaha
sederhana untuk pengembangan usaha masker
bengkuang yang merupakan produk kosmetik.
a.
Pemilihan Jenis Usaha
Hal pertama yang dilakukan sebelum menentukan
jenis usaha adalah melakukan analisa SWOT.
Pemilihan jenis usaha contohnya pembuatan masker
bengkuang, analisa SWOT nya sebagai berikut:
1)
Strenght
(kekuatan)
Bahan baku masker bengkuang mudah
didapat, murah, proses pembuatannya mudah.
2)
Weakness
(kelemahan)
Proses pembuatannya sangat tergantung
pada cuaca. Memerlukan cuaca yang panas.
Dapat juga menggunakan alat, seperti oven,
akan tetapi biaya yang diperlukan relatif besar.
3)
Opportunity
(kesempatan)
Seiring perkembangan zaman, penampilan
menjadi tolak ukur utama dalam kehidupan.
Manusia selalu berkeinginan untuk selalu tampil
menarik dan cantik. Manfaat bahan alami yang
terkandung pada bengkuang dapat membersihkan
dan memutihkan kulit, sehingga banyak orang
yang membutuhkannya.
4)
Threat
(Ancaman)
Adanya pesaing, cuaca yang tidak mendukung
menyebabkan produk berjamur.
b.
Nama Perusahaan
Setiap perusahaan harus memiliki nama,
contohnya CV Jelita, dengan pendiri perusahaan terdiri
atas 3 orang.
160
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
c.
Lokasi Perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat
dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah
pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar
yang akan dituju. Tahap awal bisa menggunakan salah
satu ruangan di rumah atau menyewa rumah di sekitar
tempat tinggal.
d.
Perijinan Usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP
dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/
TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan
izin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
e.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan
terdiri atas 3 orang pendiri, yang mempunyai tugas
masing-masing sebagai :
1)
penanggung jawab produksi
2)
penanggungjawab pemasaran
3)
penanggung jawab administrasi dan keuangan
Seiring dengan perkembangan perusahaan, SDM
yang dibutuhkan makin banyak disesuaikan dengan
besar kecilnya omzet dari perusahaan tersebut.
f.
Aspek Produksi
Dalam usaha produk kosmetik, selain
menggunakan bengkuang sebagai bahan utamanya
juga diperlukan alat-alat dalam proses pembuatannya.
Berikut ini adalah biaya yang diperlukan dalam proses
pembuatan masker bengkuang dengan asumsi
bengkuang yang digunakan sebanyak 30 kg per
produksinya.
161
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
1)
Peralatan yang digunakan untuk produksi
No
Jenis Alat
Jumlah
(Unit)
Harga
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1
Parutan
3
20.000
60.000
2
Pisau
3
20.000
60.000
3
Baskom
20
10.000
200.000
4
Sendok
5
3.000
15.000
5
Baki Plastik (untuk
pengering)
20
10.000
200.000
Jumlah
535.000
2)
Bahan baku yang digunakan dalam sekali
proses produksi
No.
Bahan baku
Jumlah (kg)
Harga (Rp)
1
Bengkuang
30
5.000/kg
2
Kantong plastik
1
10.000/kg
3)
Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam
usaha
Jumlah Tenaga Kerja
Administrasi, produksi, dan
pemasaran
3 Orang
4)
Harga hasil produksi
No.
Satuan
Harga (Rp)
1
Kemasan 40 gram
5.000
g.
Aspek Keuangan
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi
digunakan 30 kg bengkuang yang akan menghasilkan
sekitar 120 bungkus masker bengkuang. Perhitungan
biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai
berikut.
162
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
1)
Biaya variabel
Jumlah
@ (Rp)
Total (Rp)
Bengkuang
30 kg
4.000
120.000
Kantong plastik
¼ kg
10.000
10.000
Total
130.000
2)
Biaya tetap
Rp
Tenaga Kerja
150.000
Penyusutan Alat
10.700
Total
160.700
3)
Total biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp 130.000,00 + Rp 160.700,00
= Rp 190.700,00
4)
Penerimaan kotor
Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga
produksi
Jumlah (bungkus)
Satuan (Rp)
Total (Rp)
120
5.000
600.000
5)
Pendapatan bersih (Laba)
= Penerimaan kotor – Total biaya
= Rp 600.000,00 – Rp 190.700,00
= Rp 409.300,00
Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi,
yaitu sebanyak 30 kg bengkuang, akan mendapatkan
laba/keuntungan sebesar Rp 409.300,00.
Pendapatan
bersih
163
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
h.
Aspek Pemasaran
Ada banyak cara untuk memasarkan masker
bengkuang, disesuaikan dengan kapasitas produksi
yang sudah dibuat.
1)
Tahap pertama mulailah dengan yang kecil,
kenalkan masker bengkuang kepada guru-guru,
teman-teman dekat, teman sekolah, tetangga di
sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah
sedikit tes produk agar mereka bisa menggunakan
masker bengkuang kamu supaya mereka tertarik
membeli.
2)
Jika masker bengkuang mulai bisa diterima dan
banyak penggemar, mulailah merambah pasar
baru dengan menitipkannya di koperasi sekolah,
warung, dan toko.
3)
Manfaatkanlah teknologi internet dan media
sosial seperti
dan
sebagai sarana
penjualan lain, perbanyaklah teman dan
followers
,
untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan
membuat
blog
gratis atau
website
yang berbayar
dengan relatif terjangkau harganya.
Pengolahan bengkuang menjadi masker,
hanya satu contoh usaha yang bisa dikembangkan
dengan mudah dan murah. Usaha ini bisa dimulai
saat kita masih duduk di bangku sekolah, tentu
dengan mengatur jadwal sebaik mungkin sehingga
kegiatan sekolah tidak terganggu. Apabila sudah
berkembang lebih pesat, bisa memanfaatkan ibu-
ibu atau karang taruna, sebagai mitra kerja. Teman
dan guru sekolah, bisa menjadi pasar kita yang
utama, yang jika berkembang bisa dilanjutkan ke
sekolah lainnya yang ada dalam satu wilayah tempat
tinggal kita.
164
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
3.
BEP (
Break Event Point)
Usaha Pembuatan
Produk Kosmetik
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu
pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan
usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal.
Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus
menghasilkan atau menjual produknya agar tidak
menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana
usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita
kerugian.
BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas
nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk
mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut
tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu
usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar
dari pada jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini
dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang
berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
BEP Produksi
=
BEP Harga
=
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan
produk kosmetik sebesar Rp 190700,-/paket, sedangkan
total produksi menghasilkan 120 bungkus per paket, dan
jika harga produk kosmetik dihargai Rp 5000 per bungkus
maka:
BEP Produksi
=
= 38 bks
BEP Harga
=
= Rp 1.600/bks
Total Biaya
Harga Penjualan
Total Biaya
Total Produksi
Rp 190.700,00
Rp 5.000,00
Rp 190.700
120 Bks
165
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Refleksi Kerja Kelompok
Nama Kelompok
:.......................................................................
Nama Siswa
:.......................................................................
Uraian
Baik
Cukup
Kurang
Alasan
Perencanaan
Persiapan
Tugas Kelompok
Membuat Karya
1.
Buatlah produk kosmetik dengan menggunakan bahan
nabati/ hewan
i yang ada di wilayahmu dengan memperhatikan
analisis SWOT.
2.
Perhatikan tahapan pembuatan dalam bekerja, keselamatan,
dan kebersihan serta hubungan sosial/kerja sama antarteman
sekelompokmu.
3.
Produk tersebut dijual kepada teman maupun guru-guru di
Sekolah, catat hasil penilaian teman dan gurumu terhadap
produk kosmetik buatanmu pada LK 5.
4.
Buat laporan keuangannya.
LEMBAR KERJA 5
Kelompok
:...................................................................
.
Nama Anggota
:...................................................................
.
Kelas
:...................................................................
.
166
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
Pelaksanaan
Pelaporan
Kerja sama
Tanggung
Jawab
Disiplin
•
Tuliskan kesimpulan berdasarkan refleksi di atas!
Laporan Pembuatan Karya
•
Perencanaan
(Identifikasi kebutuhan, perencanaan fisik,
alasan, dan karakteristik bahan)
•
Persiapan
(ide/ gagasan, merancang, mendata bahan dan
alat, presentasi rancangan, dan rencana kerja)
•
Pembuatan
(persiapan pengemasan)
•
Evaluasi Produk dan Pemasaran
•
Laporan keuangan
Refleksi Kerja Kelompok
Kamu telah melaksanakan praktik pembuatan produk
kosmetik bersama kelompok, studi pustaka, serta wawancara,
bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah
mengerjakan kegiatan dengan baik? Isilah lembar kerja
berikut ini dengan melengkapi tabel beri tanda ceklis sesuai
jawabanmu! Sertakan alasan!
167
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
•
Tugas Individu
Evaluasi
:
•
Rencanakan wirausaha (jasa) pembuatan suatu produk
kosmetik untuk guru, orangtua/saudara
atau temanmu
yang bermasalah dengan kecantikan.
•
Carilah informasi untuk membuat produk kosmetik yang
sesuai dengan kondisi objekmu.
•
Buatlah perencanaan usaha.
•
Tuliskan semua tahapan pembuatan sampai pengemasan
•
Lakukan pengolahan.
•
Pada akhirnya produk tersebut diuji cobakan kepada
objekmu.
•
Buat laporan keuangannya.
•
Presentasikan hasil tugas ini di kelas.
Mintalah guru dan temanmu untuk memberikan penilaian
Refleksi Diri
Setelah mempelajari materi
pengolahan produk kosmetik dari
bahan nabati/hewani, ungkapkan manfaat dan apa yang kamu
rasakan.
1.
Keanekaragaman produk kosmetik dari bahan
nabati/hewani di
wilayahmu.
2.
Pengalaman yang menyenangkan saat mencari informasi.
3.
Kesulitan saat mencari informasi.
4.
Pengalaman saat membuat produk kosmetik.
5.
Pengalaman dalam berwirausaha produk kosmetik.
6.
Manfaat yang kamu dapatkan.
168
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
Semester 2
DAFTAR PUSTAKA KERAJINAN
Alan and Bridgemaker, Gill, 1986, The Complete Guide to Decorative
Wood Working, Hongkong: Peefung Arco Printers Limited.
Ambar Astuti, Dra., MA. 1997. Pengetahuan keramik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Barmin, 1990. Aneka Pekerjaan Tangan dari Kayu Lapis. Tiga
Serangkai.
Bastomi, Suwadji. 2000. Seni Kriya Seni. Semarang: UNNES Press.
Bengkel Kriya Kayu. Buku Paket Kriya Kayu. Yogyakarta : PPPG
Kesenian Yogyakarta.
Bennet N.B. Silalahi, Dr., MA, Rumondang B. Silalahi, MPH.
"Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja". Jakarta:
Penerbit PT
Pustaka Binaman Pressindo, 1995.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Cet III. Jakarta: Balai Pustaka.
Dharsono. 1995. Pengetahuan Seni Rupa. Surakarta: STSI.
Dharsono
Sony Kartika & Nanang Ganda Prawira. 2004. Pengetahuan
Estetika.
George Love. “Teori dan Praktek –Kerja Kayu”. Alih Bahasa: E.
Diraatmadja. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1985.
Hunaendi, Sulardi. 1994/1995. Teknik Potong Bentuk. Yogyakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan
Menengah, PPPG Kesenian.
Moeslish dan Sudarmono, 1983, Penuntun Praktek Kerajinan Ukir
Kayu, Jakarta: Depdikbud.
PIKA. Mengenal Sifat-sifat Kayu Indonesia dan Penggunaannya.
Yogyakarta : Kanisius, , 1999.
Prasidha Adhikriya. 1992/1993. Desain kerajinan keramik: Petunjuk
pelatihan keterampilan industri kerajinan keramik Depdikbud,
Ditjen dikdasmen, Dit. Dikmenjur.
Ronny Roesnady. Desain dan proses pembuatan cetakan dengan
169
Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK
Prakarya dan Kewirausahaan
bahan gips. Bandung: Balai Besar Industri Keramik.
Sachari Agus dan Sunarya Yan Yan. 1999. Modernisme, Sebuah
Tinjauan Historis, Desain Modern, Jakarta; Balai Pustaka.
Sachari Agus dan Yan Yan. Sunarya 2001. Desain dan dunia
Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana Transformasi Budaya,
Bandung; ITB.
Subarmiati,W. , 2001
Sachari Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia, Jakarta: CV
Rajawali.
Sudarmono, Sukidjo. Pengetahuan Teknologi Kerajinan Ukir
Kayu. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Depdikbud, 1979.
DAFTAR PUSTAKA REKAYASA
Budiman dan Tim, 2013,
Sistem Inovasi Daerah Menggerakkan
Ekonomi (Pengalaman membangun PLTH Angin dan
Surya di Bantul)
, Kementrian Riset dan Teknologi
Dharma Surya dkk, 2013,
Tantangan Guru SMK Abad 21
,
Direktorat
pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Menengah Direktorat Jendral Pendidikan
Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta
Kristanto Philip, 2012,
Ekologi Industri
(hal. 91-99), Andi Offset,
Yogyakarta
Naswati Wawat, 2009,
Penggunaan Spray Aerator pada Proses
Isolasi Zat Warna Alam Indigo dari Tanaman Tom
,
Thesis
Nugraha Tutun, P.hD. dan Sunardi Didik, Dipl.-Ing., 2012,
Seri Sains
Energi Terbarukan
, PT. Pelangi Nusantara, Jakarta
Pasaribu, H. Ali Musa, 2012,
Kewirausahaan Berbasis Agribisnis
,
Andi Offset, Yogyakarta