Halaman
Seni Tari SMP/MTs
173
Glosarium
Glosarium
apresiasi
: menilai, apresiasi seni berarti menilai karya seni
drama tari : seni drama yang dilakonkan dengan tari-tarian
eksplorasi
: penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan
yang lebih banyak
ekspresi
: pengungkapan maksud, gagasan, ataupun perasaan
feminin : mengenai (spt, menyerupai) wanita; bersifat kewanitaan
formasi : susunan
gemulai : lemah lembut
indah : keadaan enak dipandang; cantik; elok
karakter : sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti, tabiat, watak
kasta
: golongan (tingkat atau derajat) manusia dalam masyarakat beragama
hindu
klasik : mempunyai nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolok ukur kesem-
purnaan yang abadi; tertinggi
komposisi
: teknik penyusunan untuk mencapai kesatuan yang indah dan
serasi
koreografer
: pencipta atau penyusun karya tari
koreografi
: seni mencipta dan menggubah tari
kreasi : hasil daya cipta; hasil daya khayal
maskulin : bersifat jantan; jenis laki-laki
monoton : berulang-ulang; selalu sama dengan yang dulu; itu-itu saja, tidak ada
ragamnya
panggung
: lantai (terbuat dari papan, bambu, dansebagainya) yang diberi
tiang
pergelaran
: pertunjukan (wayang orang, drama, tari, dan sebagainya)
pola lantai : garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan
gerak tari; garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok
posisi
: letak; kedudukan
potensi
:kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan;
kekuatan; kesanggupan; daya
primitif
: keadaan yang sangat sederhana; belum maju
properti tari
: alat atau benda yang digunakan oleh penari untuk melakukan
gerak tari
ragam
: macam
religi : kepercayaan kepada Tuhan; kepercayaan akan adanya kekuatan adikodrati
di atas manusia; kepercayaan; agama
selendang : kain (sutra dan sebagainya) panjang penutup leher (bahu, kepala)
atau untuk menari
tema
: pokok pikiran, dasar pikiran
timpuh : duduk dengan kedua belah kaki berlipat dan ditindih oleh pantat
(untuk wanita cara duduk yang hormat)
topeng : penutup muka (dari kayu, kertas, dan sebagainya) yang menyerupai
muka orang, binatang, dan sebagainya
tradisional : sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh
pada norma dan kebiasaan yang ada secara turun-temurun
unik : istimewa atau berbeda dari yang lain
unsur
: bagian
variasi : bentuk yang lain
174
Indeks
Indeks
A
apresiasi 78, 122
B
badan 8, 10, 47, 54, 80, 93, 95, 105, 107, 109, 132, 134–136,
138–139, 141–142, 162, 166
bentuk 4, 6, 8, 10, 15, 25, 31, 34, 37–38, 40, 42, 49, 57–58, 65,
73–75, 79–80, 92, 96, 98–99, 100–101, 111, 121, 130, 133, 150, 154,
158, 162, 171
bergerak 10, 15–17, 43, 50, 55, 69, 77, 91, 93, 95, 98–99, 124, 138,
153, 155
busana tari 4, 10, 56, 69–70, 101, 138, 167
C
ciri 9, 33–34, 65, 68–70, 77–78, 81, 122, 126, 151, 155
D
diagonal 14–19, 41–43, 47, 54, 57, 75
E
eksplorasi 14–15, 25–26, 40, 57–58, 74, 76, 81–82, 98–99, 112,
133, 136–137, 142–144, 157–162, 171–172
eksplorasi pola lantai 14–15, 26, 40, 57, 81–82, 98–99
ekspresi 8, 31, 75, 120, 124
F
formasi 14, 25, 37–38, 41, 43–44, 57, 98, 111
G
garis lurus 13–15, 17–18, 40, 50, 51, 75–76, 98–99
gerak tari 4–5, 7–11, 13–14, 24–26, 32–33, 37, 39, 42, 44, 49,
56–57, 65, 67–69, 70–71, 73, 75–78, 80–82, 75–78, 80–82, 90,
92–93, 95, 97–98, 100–102, 106, 111–112, 119–121, 123–124,
126–130, 132–133, 138–139, 142–144, 149, 152–153, 155, 157–162,
166–169, 171–172
I
iringan tari 4, 68, 70, 101, 167
J
jenis tari 4–6, 11, 32, 36, 65–66, 68, 70, 72, 120–124, 126, 128,
130, 143–144, 150, 172
Indeks
Seni Tari SMP/MTs
175
K
karakter 25, 66, 70–71, 133, 137, 143
karya tari nusantara 65, 78, 81
keunikan 8, 9, 11, 66, 68–69, 70–71, 92–93, 95, 122, 152, 155
komposisi kelompok 90, 92, 95
M
memperagakan 19, 25, 44, 73, 101
P
panggung 3, 13, 17–18, 24, 45, 47, 49, 50, 52, 55, 75, 78, 97, 100–101, 105, 111–
112, 121, 123, 127, 142, 153, 169
pementasan 97, 100–102, 111–112, 123–124
pertunjukan 10–11, 35, 37, 68, 70–71, 75, 92, 94–95, 101, 112, 120–121, 123, 125,
127–128, 149, 152–153, 157, 160, 167–170
pola lantai 4, 9, 11, 13–15, 17, 19, 25–26, 97–100, 111–112, 121, 138, 144
Pola lantai horisontal 41
pola lantai lingkaran 18, 43
pola lantai segitiga 43, 99
pola lantai zig-zag 43
R
ragam 4, 8, 34, 75, 123, 127, 159
T
tari berpasangan 8, 11, 26, 31, 32–34–36, 36–37, 40–44, 49, 57–58, 87–88–89,
92–99, 100, 102, 111–112, 99, 112, 133, 158–159, 161–162
tari kelompok 8, 11, 26, 37–38, 40, 43–44, 57–58, 88–96, 98–102, 106, 111–112,
99–100, 158–159 161–162
tari klasik 4, 5, 11, 17, 31, 74, 81, 120, 123–125, 127–128, 130–131, 143–144
tari kreasi 4, 6, 11, 17, 21, 31, 66, 70–71, 75, 81, 89, 96, 120, 129–130, 132, 138–
139, 142–144, 129, 132, 157, 162, 167, 171, 157
tari kreasi baru 6
tari mancanegara 119, 149, 156, 149, 157, 159, 172
tari primitif 4–5, 11, 31, 120, 130, 143
tari tradisional 4, 6, 11, 66, 120, 130, 143–144
tari tunggal 3, 6, 7, 32–33, 66, 71, 78, 92, 102, 133, 138, 158, 160–162, 166
tema 25, 32, 35–36, 121, 126, 130, 132–133, 137–138, 143, 158–159, 160–162,
166–167, 171
U
unik 8–11, 34–35, 69, 71, 82, 93, 95, 120, 127, 153, 155
V
variasi 38–40, 90, 93, 95, 142
176
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
A.A, Djamadil. 1978.
Mengenal Kebudayaan Daerah Indonesia: Tarian Daerah Jilid 1
.
Jakarta: Karya Nusantara.
Admadipurwa, Purwadmadi. 2007.
Joget Mbagong di sebalik tarian Bagong Kussudiardja
.
Yogyakarta. Yayasan Bagong Kussudiardja.
Harmoko. 1995.
Buku Indonesia Indah : Tari Tradisional Indonesia.
Jakarta : Yayasan Harapan
Kita-BP3-TMII.
Harmoko. 1995.
Buku Indonesia Indah : Teater Tradisional Indonesia.
Jakarta : Yayasan Harapan
Kita-BP3-TMII.
Humphrrey, Doris. 1993.
Seni Menata Tari (The Art of Making Dances)
. Jakarta : Dewan
Kesenian Jakarta.
Parani, Yulianti. 1975.
Sejarah Tari Umum. Diktat Kuliah
. Jakarta: Lembaga Pendidikan Tinggi
Kesenian Jakarta.
Smith, Jacqueline. 1985.
Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, Terjemahan Ben
Suharto
. Yogyakarta: Ikalasti.
Soedarsono. 2002.
Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi
. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Soedasono. 1972. D
jawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisionil di
Indonesia
. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soetedjo, Tebok. 1983.
Diktat Komposisi 1
. Yogyakarta : Akademi Seni Tari Indonesia.
Supartha dan Soepardjan. 1982.
Pengantar Pengetahuan Tari Jilid I.
Surabaya: Sabhadaya.
Rudini. 1992.
Profil Propinsi Republik Indonesia. Aceh.
Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara.
Rudini. 1992.
Profil Propinsi Republik Indonesia: Daerah Istimewa Yogyakarta
.
Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara.
Daftar Pustaka