Gambar Sampul Seni Budaya · Bab VII Teater
Seni Budaya · Bab VII Teater
Agus Budiman, Dewi Suryati Budiwati, Sukanta, dan Zakaria S. Soetedja.

24/08/2021 16:24:47

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

157

Seni Budaya

P

eta Materi

Konsep, Teknik, dan

Prosedur Berkarya

Teater

Konsep atau Gagasan

Dalam Karya Teater

Teknik Pengungkapan

Gagasan

Prosedur Latihan Teknik

dan Produksi Karya

Menganalisis Naskah

Drama

Menginterpretasi Naskah

Drama

Menyusun Naskah Drama

Mempresentasikan

Naskah Drama

BAB VII

Teater

158

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Setelah mempelajari konsep, teknik, dan prosedur berkarya teater, peserta

didik diharapkan mampu melakukan berikut.

1. Mengidenti

fi

kasi gagasan-gagasan atau ide-ide yang diusung dalam karya

teater.

2. Mengidenti

fi

kasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya teater.

3. Mengidenti

fi

kasi teknik dalam mengolah media ungkap dalam karya teater.

4. Menganalisis karya teater secara utuh.

5. Menunjukkan kelemahan dan kekuatan masing-masing unsurnya.

6. Membuat ulasan lisan tentang karya teater yang ditanggapinya.

7. Membuat resume pergelaran teater yang ditontonnya.

8. Mempresentasikan karya kritiknya dalam forum diskusi dengan teman

sekelasnya.

9. Menyusun naskah drama.

10. Mempresentasikan hasil kreativitas dalam bentuk pergelaran.

K

arya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau ide-

ide pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu

kemudian dituangkan ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah

karya teater. Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga terwujudnya

sebuah karya teater disebut proses kekaryaan teater.

Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya.

Istilah lain bisa disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya dan

belum pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu yang

unik adalah sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan seseorang

(seniman) atau kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya

seni. Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target

capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan

seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan

apresiator seni.

Tu

j

uan Pembela

j

aran

A. Konsep Kar

y

a Cipta Teater

159

Seni Budaya

Sebuah karya seni Teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat

(penonton). Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan penonton,

terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan adalah

ide-ide atau gagasan-gagasan seni. Komunikasi bisa terwujud apabila ada

kesesuaian antara karya cipta teater dengan tingkat apresiasi penontonya.

Dengan kata lain bahwa antara karya seni teater dengan penontonnya harus

ada kesesuaian. Oleh karena demikian, dalam penyajian teater senantiasa

mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga terwujud sebuah komunikasi.

.

K

eunikan sebuah gagasan seni bisa kita tanggapi melalui teknik

pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teater yang

senantiasa menyertakan berbagai media ungkap seni membutuhkan kemampuan

teknis para penggarap untuk mengolah dan mengomunikasikannya kepada

penonton. Gagasan yang orisinal dan unik harus didukung oleh kemampuan

teknis mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak, harapan tidak akan

menjadi kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara ideal. Dengan

demikian, orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap seni tidak

akan bisa ditanggapi oleh penonton. Jika kondisi itu terjadi, komunikasi seni

tidak berjalan dengan baik. Teknik pengungkapan gagasan-gagasan dalam

teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur pokok dalam

teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat

permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka pertunjukan tersebut bisa

dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan dalam proses

pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon. Setelah memahami naskah

yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi ke suatu tempat yang

Seniman

Penonton

Karya Teater

B. Teknik Pen

g

un

g

kapan Ga

g

asan

160

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk mengadakan pendekatan

terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah. Misalnya jika cerita

itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka observasi bisa dilakukan

ke kebun binatang. Kalian amati dengan cermat jenis-jenis binatang yang

diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku binatang-

binatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-geriknya secara

cermat. Setelah memahami betul tentang perilaku binatang yang diobservasi,

kemudian mengadakan latihan. Dalam proses latihan terdiri dari tiga cara.

Hal lainnya yang dibutuhkan bagi calon pemeran adalah melakukan

latihan yang meliputi:

1. Olah tubuh, yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan.

Jika sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak

apa saja tanpa merasa kaku dan nyeri di otot. Misalnya, seorang pemain

memerankan seekor kera dengan jalannya yang merangkak, sesekali

meloncat, dan naik ke atas pohon. Pemain yang memerankan tokoh kera

tersebut sejak muncul di atas panggung sampai akhir permainan harus

berjalan merangkak, meloncat, bahkan bergelayunan di atas pohon. Jika

tidak berlatih dengan baik maka peran kera tersebut tidak akan mirip dan

tidak menutup kemungkinan akan terasa sakit otot karena tidak terbiasa

dalam latihan.

2. Olah vokal (olah suara). Bagaimana jika seekor kera berdialog dengan

teman-teman kera lainnya? Apakah dibarengi dengan mengeram sambil

memperlihatkan giginya? Apakah sambil menggaruk-garuk badannya

karena gatal akibat banyak kutu? Suara harus terlatih sedemikian rupa

agar suara aslinya tidak nampak terdengar lagi. Sehingga suara yang betul-

betul terdengar adalah suara tokoh yang ada dalam cerita. Suara juga butuh

kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka akan menimbulkan

serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita yang diharapkan. Pada

dasarnya seluruh pancaindra harus diolah dan dilatih untuk mewujudkan

peran-peran yang sesuai dengan keinginan naskah.

3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam

memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi maka

akan terhindar dari lupa dialog atau lupa

blocking

(permainan tempat), serta

gestur (sikap badan). Jika terbiasa mengolah sukma untuk konsentrasi,

maka akan cepat hapal, cepat paham termasuk menerima pelajaran baru.

Sebaliknya, jika tidak dapat konsentrasi karena tidak terlatih, maka akan

sulit untuk mengerti apapun.

161

Seni Budaya

Ketiga teknik latihan tersebut wajib dilakukan oleh calon-calon pemeran

dalam proses latihan teater. Jika tidak maka akan berkesan main-main saja

dan tidak bermanfaat apa-apa. Oleh karena itu proses produksi teater harus

mengutamakan disiplin yang tinggi serta kemauan yang keras untuk menuju

sukses yang besar.

Dalam memerankan tokoh-tokoh cerita harus dilakukan secara wajar. Tidak

berlebihan (

over acting

) baik dialog maupun gerak atau aksi. Ada macam-

macam gerak yang dilakukan oleh aktor atau aktris di atas pentas. Gerak-

gerak tersebut penting dilakukan oleh para pemain untuk menegaskan watak

atau karakter yang dibawakannya. Tanpa gerak, akan berkesan statis, namun

terlalu banyak gerak juga akan berkesan

over

. Oleh karena itu, gerak-gerak

pemain seharusnya wajar dan beralasan. Misalnya, seorang pemeran berdialog

sambil berjalan menuju sudut depan pentas. Mengapa berjalan menuju sudut

depan pentas? Ada apakah di sana? Untuk apa? Atau apa alasannya? Contoh

lain misalnya seorang pemain mengkerutkan keningnya sambil menggaruk-

garuk kepalanya. Mengapa menggaruk kepala? Apakah sedang kesal? Atau

gatal karena banyak ketombe? Di bawah ini ada macam-macam gerak yang

dilakukan pemain dalam pertunjukan drama.

Movement

: perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain.

Gestures

: gerakan badan dengan anggotanya, ke kiri, ke kanan, berputar

ke belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya.

Business

: gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan, jari, dan kepala.

Gait

: gerakan besar misalnya cara berjalan.

Detail

: gerakan-gerakan yang lebih kecil, misalnya: kedip mata, menarik

nafas, mengernyitkan alis, dan sebagainya.

Untuk lebih memahami teknik pengungkapan gagasan dalam berkarya

teater, silahkan kamu pelajari kembali buku Seni Budaya kelas XI.

S

elain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater,

dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater.

Prosedur yang dimaksud adalah:

1. tujuan penciptaan,

2. media pengungkapan, dan

3. tata kelola proses produksi teater.

C. Prosedur Berkar

y

a Teater

162

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan

melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal

dan bahasa nonverbal. Sedangkan tatakelola adalah serangkaian cara, strategi,

dan teknis produksi untuk mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan.

Kerja kolektif biasanya diawali dengan menghimpun orang-orang yang

berminat untuk diajak kerjasama dalam produksi teater. Biasanya didahului

pemberitahuan lewat surat atau langsung untuk mengadakan rapat. Di dalam

rapat, pimpinan, dalam hal ini bisa saja sutradara akan mengemukakan

gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya disetujui oleh

peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim produksi. Dalam

pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan oleh sutradara sendiri,

karena sutradara orang yang mempunyai gagasan untuk menggarap naskah.

Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang terdapat dalam

cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih berdasarkan demokrasi,

sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan. Setelah

terwujud sebuah tim yang lengkap untuk sebuah produksi teater, maka segera

dibuat jadwal latihan. Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai

koordinator di bidang artistik. Dari mulai menjelaskan konsepnya kepada

para penata, sampai pada mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh

yang diharapkan oleh naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah

mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang

sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara bisa

dikomunikasikan langsung kepada penonton.

N

askah atau Lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia

adalah seniman utama, karena dengan karya sastranya bisa mengilhami

para insan teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan. Para sastrawan

membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh

karena itu ada penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab penulis

tersebut lebih tahu tentang maksud isi naskah atau lakon yang ditulisnya. Ada

pula penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam menciptakan naskah,

tetapi kurang bagus dalam menyutradarainya dalam bentuk pertunjukan.

Dengan demikian banyak penulis naskah yang memasrahkan karyanya untuk

dipentaskan kepada calon-calon sutradara. Sebaliknya, banyak dramawan

yang hebat sebagai sutradara, tetapi tidak bisa membuat naskah. Antara penulis

naskah dengan sutradara teater memiliki hubungan timbal-balik. Kedua insan

tersebut bisa saling menguntungkan. Penulis naskah bisa terkenal karena

D. Men

y

usun Naskah Dram

a

163

Seni Budaya

karyanya dipentaskan dan ditonton oleh masyarakat. Sebaliknya, sutradara

juga otomatis terkenal dengan karya pertunjukannya.

Apa yang terdapat dalam naskah? Di dalam naskah terdapat gagasan-

gagasan pengarang tentang pengalaman batinnya yang ingin disampaikan

kepada penonton. Gagasan atau bisa juga disebut ide pengarang apabila

dirinci terdiri dari: satuan-satuan kecil, yaitu nilai-nilai kehidupan yang

dialami pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat. Nilai-

nilai kehidupan tersebut sangat banyak, karena itu tidak seluruh nilai dalam

kehidupan bisa disajikan dalam satu naskah yang dibuatnya, hanya beberapa

nilai saja. Seperangkat nilai itu bersatu menjadi sebuah gagasan atau ide.

Gagasan-gagasan atau ide-ide tadi bersatu menjadi sebuah tema. Dalam sebuah

lakon terdiri dari beberapa tema, tetapi ada juga lakon yang hanya memiliki

satu tema, contohnya fragmen (sajian drama yang ceritanya merupakan

penggalan dari cerita utuh).

Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang

menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut bila diklasi

fi

kasi

menjadi:

1. peran utama yang disebut protagonis,

2. peran lawan yaitu antagonis,

3. peran ketiga yang mendukung protagonis atau antagonis yang disebut

tritagonis, dan

4. peran pembantu.

Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam naskah juga

terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian pertama

Cerita

Ide-ide

Tema

Nilai-nilai

164

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

adalah pemaparan (eksposisi), bagian kedua adalah kon

fl

ikasi, bagian ketiga

ko

fl

ik, bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks, serta bagian akhir

adalah keputusan.

Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang

puitis (menggunakan bahasa puisi) dan ada pula yang menggunakan bahasa

keseharian. Naskah hanyalah bahan baku pergelaran teater, selanjutnya

mau ditafsirkan seperti apa? Mau disajikan seperti bagaimana? Semuanya

bergantung pada konsep sutradara. Sekarang giliran kamu untuk mencoba

membuat naskah sendiri atau mengkreasikan naskah yang sudah ada menjadi

karya pertunjukan teater.

D

alam menganalisis sebuah naskah drama, yang harus kamu perhatikan

adalah: judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana keunikannya?

Naskah atau sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang memiliki

bakat di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan mampu

membuat atau mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat dan minatnya.

Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia.

Para penonton drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah

fi

ksi,

bukan realitas yang sebenarnya, namun kadang-kadang penonton hanyut

dalam jalinan cerita sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai

perasaan lainnya sesuai dengan cerita yang disajikan. Barangkali di situlah

uniknya karya sastra drama.

Nah sekarang kamu coba membuat naskah sendiri untuk mengukur

kemampuan diri. Jika tidak pernah mencoba kamu tidak akan pernah tahu

potensi diri yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu Kamu perhatikan manakala

akan membuat naskah.

Pertama yang harus kamu perhatikan adalah struktur cerita. Adegan

mana yang akan disimpan di bagian permulaan serta adegan mana yang akan

disimpan pada bagian akhir. Hal ini harus dipertimbangkan demi terwujudnya

sebuah struktur dramatik yang menarik.

Kedua adalah karakter, yaitu perwatakan yang terdapat dalam tokoh-

tokoh cerita yang kamu buat. Apakah akan menghadirkan tokoh jahat dengan

perangai yang buruk atau sebaliknya. Selain itu, berapa tokoh yang terdapat

dalam cerita atau naskah yang kamu buat. Apakah dalam naskah yang kamu

buat itu hanya ada satu tokoh, sehingga dimainkan oleh satu orang, atau

E. Analisis Naskah Dram

a

165

Seni Budaya

beberapa tokoh sehingga memerlukan beberapa orang pemain. Di samping

itu berapa babak drama yang akan kamu buat. Apakah hanya satu babak yang

terdiri dari beberapa adegan? Atau lebih dari satu babak yang sudah barang

tentu harus disesuaikan dengan kemampuan kerja tim. Terlalu banyak babak

otomatis akan menyita waktu serta tenaga yang banyak pula. Pertunjukan

yang terlalu panjang akan membuat penonton bosan. Selain itu para penonton

juga belum tentu siap untuk tetap bertahan mengikuti jalannya pertunjukan.

Ketiga adalah diksi (bahasa). Yang dimaksud dengan diksi di sini adalah

bahasa verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan oleh pemain sebagai salah

satu bahasa ungkap dalam drama. Apakah kamu akan membuat naskah dengan

bahasa puisi? Atau dengan bahasa keseharian seperti yang kamu gunakan

sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada bahasa kata-

kata, tetapi bisa juga bahasa visual (yang bisa dilihat), bahasa gerak yang

dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh pemusik

atau pemain. Sekarang bagaimana naskah yang akan kamu buat? Apakah

menggunakan bahasa verbal saja, bahasa visual, bahasa gerak, atau bahasa

musik? Naskah yang baik adalah naskah yang banyak memberi keleluasaan

kepada sutradara drama untuk menggunakan aneka bahasa ungkap. Adapun

pertunjukan drama yang baik adalah pertunjukan yang memiliki keseimbangan

dalam menggunakan media ungkap. Dengan demikian di samping tidak

menjenuhkan bagi para penonton, juga karya drama tersebut akan berkesan

bervariasi.

Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah

ide atau gagasan. Gagasan apa yang ingin disampaikan kepada penonton?”

Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah drama adalah perlengkapan.

Ada jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama, yaitu perlengkapan yang

digunakan oleh para pemain (aktor dan aktris) dan perlengkapan panggung

yang biasanya disimpan di atas panggung sebagai pelengkap dalam

pertunjukan drama. Perlengkapan yang digunakan oleh pemain lazim disebut

handprop, sedangkan perlengkapan panggung lazim disebut stageprop. Jika

akan mementaskan tema tadi, yaitu tentang murid-murid nakal, maka kira-kira

apa yang mereka bawa atau mereka pegang sebagai ciri khas wataknya yang

nakal. Begitu juga perlengkapan yang dibawa oleh anak-anak yang diganggu

oleh anak-anak nakal tadi. Perlengkapan yang terdapat di panggung untuk

mendukung permainan drama juga harus sesuai dengan tema tadi. Misalnya,

karena peristiwanya terjadi di kelas, di panggung itu terdapat barang-barang

yang mengesankan kelas. Seperti contoh: meja dan kursi belajar, beberapa

buah tas serta alat tulis di atas meja, ada meja guru, ada papan tulis dan

sebagainya. Barang-barang yang akan dihadirkan di atas pentas tadi harus

166

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

disesuaikan dengan arah pandang dari mana kalian melihatnya. Jika dilihat dari

belakang kelas, maka papan tulis akan nampak jelas sebagai latar belakang.

Sebaliknya, jika dilihat dari depan kelas maka yang akan nampak adalah

jajaran-jajaran meja dan kursi belajar siswa. Jadi ketika kalian menghayalkan

sebuah peristiwa yang terjadi di kelas, jangan lupa menghayalkan dari arah

mana kalian akan melihat peristiwa itu.

Nama : .......................................................

Kelas : .......................................................

Semester : .......................................................

Waktu penilaian

: .......................................................

No.

Pernyataan Uji Kompetensi

1

Saya berusaha belajar menganalisis tentang konsep, teknik, dan

prosedur berkarya teater.

Ya

Tidak

2

Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi

dan diskusi.

Ya

Tidak

3

Saya mengikuti pembelajaran cara mengevaluasi konsep, bentuk,

dan prosedur berkarya teater.

Ya

Tidak

4

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

Ya

Tidak

5

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.

Ya

Tidak

6

Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, teknik, dan

prosedur berkarya seni teater.

Ya

Tidak

U

j

i Kompetens

i

Penilaian Pribadi

167

Seni Budaya

7

Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater.

Ya

Tidak

8

Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh

teman saya.

Ya

Tidak

9

Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang

saya buat melalui pergelaran teater.

Ya

Tidak

10

Saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya

kreasikan.

Ya

Tidak

Nama teman yang dinilai

: .......................................................

Nama penilai : .......................................................

Kelas : .......................................................

Semester : .......................................................

Waktu penilaian

: .......................................................

No.

Pernyataan Uji Kompetensi

1

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.

Ya

Tidak

2

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.

Ya

Tidak

3

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.

Ya

Tidak

P

enilaian Antarteman

168

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

4

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami.

Ya

Tidak

5

Berperan aktif dalam kelompok.

Ya

Tidak

6

Menyerahkan tugas tepat waktu.

Ya

Tidak

7

Menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater.

Ya

Tidak

8

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.

Ya

Tidak

9

Menghormati dan menghargai teman.

Ya

Tidak

10

Menghormati dan menghargai guru.

Ya

Tidak

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:

konsep.

teknik, dan

prosedur.

Jawaban lengkap dengan contoh-contohnya.

2. Tuliskan gagasan yang diungkapkan dalam naskah yang kamu kreasikan

secara runtut.

Tes Tulis

169

Seni Budaya

Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran

terutama menyangkut konsep, teknik, dan prosedur untuk bahan diskusi kelas.

Kemudian mengkreasi naskah drama.

Mempergelarkan naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan

paling banyak oleh 6 orang.

Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat

akan dipergelarkan bersama-sama karya teman dari kelas yang lain. Kamu

harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk mewakili

kelasmu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan kelompok

garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antarkelompok garapan.

Karya seni yang unik, orisinal, dan utuh merupakan karya seni yang

bernilai serta patut mendapat penghargaan tinggi. Untuk memahami konsep

kekaryaan teater yang unik, orisinal, dan utuh, harus melalui analisis berbagai

unsurnya.

Adapun unsur-unsur itu adalah:

1. naskah atau lakon sebagai bahan baku pergelaran teater,

2. tempat pertunjukan,

3. sutradara,

4. pemain, dan

5. properti.

P

enu

g

asan

T

es Praktik

P

ro

y

ek Pentas Seni

Ran

g

kuman

170

Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Semester 1

Konsep kekaryaan teater adalah segugusan ide-ide atau gagasan-gagasan

tentang karya teater yang akan dibuat dan dipergelarkan. Konsep kekaryaan

teater akan bisa dikomunikasikan pada penonton manakala didukung oleh

teknik pengungkapan gagasan baik melalui bahasa ungkap verbal, visual,

maupun audio. Konsep dan teknik dikelola secara khas dalam proses produksi

teater. Sutradara Sang Penggagas Pertunjukan. Dia penafsir dan penggagas

pertama untuk mentransformasikan sastra drama ke dalam bahasa pertunjukan.

Pemain sebagai Penafsir Tokoh Cerita

Pemain merupakan unsur teater yang sangat penting dalam garapan teater.

Sebab walaupun ceritanya bagus, panggungnya bagus, sutradaranya bagus,

tetapi jika pemainnya jelek, tidak disiplin latihan, tidak punya keinginan

keras untuk berbuat yang terbaik, maka pertunjukan tersebut bisa dikatakan

kurang baik atau kurang bermutu. Kekuatan pentas yang utama berada di

tangan para pemain. Jika para pemain gagal mewujudkan kekuatan tadi,

maka gagallah pertunjukan tersebut. Pemain adalah orang-orang (aktor atau

aktris) yang menafsirkan karakteristik tokoh-tokoh cerita dengan bimbingan

sutradara. Dengan demikian penonton akan langsung mengamati teknik-

teknik permainan yang dilakukan oleh para pemain.

Properti dalam Permainan Drama. Properti yaitu perkakas pelengkap

permainan. Apakah benda-benda yang dihadirkan di atas pentas sebagai

pelengkap permainan sesuai dengan tema yang dibawakan? Apakah benda-

benda yang dipegang (hand prop) dan dimainkan oleh tokoh cerita sesuai

dengan karakter dan jabatannya? Ketepatan dalam menghadirkan benda-

benda baik di atas pentas maupun dimainkan oleh tokoh dengan tema lakon

yang disajikan akan menambah kualitas permainan. Jika tidak tepat maka

sebaliknya properti hanya akan jadi benda mati yang mengganggu permainan.

Oleh karena demikian, semua insan teater dituntut pandai dan cerdik dalam

menghadirkan properti

171

Seni Budaya

Belajar teater adalah belajar tentang diri sendiri. Melalui proses latihan

pengungkapan gagasan hingga mengomunikasikannya di depan penonton.

Kamu bisa mengukur potensi diri melalui tanggapan orang lain terhadap kamu.

Belajar teater adalah belajar tentang orang lain. Apa yang kamu tafsirkan

adalah gagasan orang lain melalui karyanya di bidang teater. Lebih banyak

mengkaji tentang orang lain melalui karya teaternya, maka pengetahuan kamu

tentang kehidupan sosial semakin kaya.

Belajar teater adalah belajar empati. Apa yang terungkap dalam karya

teater adalah segenap cita, karsa, dan karya orang lain. Dengan demikian

kamu bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kamu bisa berbuat

sesuai dengan keinginan orang lain. Maka harmoni dalam kehidupan sosial.

akan terwujud dengan baik.

Re

fl

eksi