Gambar Sampul PRAKARYA · Bab VI Wirausaha Produk Peralatan Teknologi Terapan
PRAKARYA · Bab VI Wirausaha Produk Peralatan Teknologi Terapan
Hendriana Werdhaningsih, Wawat Naswati, Desta Wirnas, Rinrin Jamriati

24/08/2021 16:24:52

SMA 12 K-13 revisi 2018

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Prakarya dan Kewirausahaan

179

REKAYASA

180

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Peta

Materi

Prakarya dan Kewirausahaan

181

BAB VI

Wirausaha Produk Peralatan

Teknologi Terapan

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir

kreatif untuk membuat produk rekayasa serta keberhasilan wirausaha adalah

anugerah Tuhan.

Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama,

gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan

inovatif dalam membuat karya rekayasa untuk pasar lokal guna membangun

semangat usaha.

Mempresentasikan, mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat

dan menjual karya produk rekayasa dengan perilaku jujur dan percaya diri

melalui promosi.

Menyajikan wirausaha rekayasa berdasarkan analisis pengelolaan sumber

daya yang ada di lingkungan sekitar.

Tujuan Pembelajaran

182

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk

menyediakan barang-barang yang

diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Istilah teknologi

secara umum dapat didefi

nisikan sebagai entitas, benda maupun nonbenda yang

diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai

suatu nilai. Teknologi berkembang secara cepat dan terus berevolusi hingga

diperoleh teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu untuk

lebih efektif dan efi

sien dan diterapkan dalam kehidupan. Inovasi dan kemajuan

teknologi diperoleh melalui pengembangan cara-cara lama atau penemuan

metode baru dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu. Keragaman kebutuhan

masyarakat yang ada membuka peluang usaha produk peralatan teknologi

terapan melalui riset pasar dan pengembangan secara kreatif dan inovatif dari

produk yang dibuat menambah keberagaman produk.

Indonesia dengan pertumbuhan penduduk, industri, dan keragaman kebutuhan

memiliki potensi permintaan pasar yang tinggi. Peluang usaha produk teknologi

terapan diawali dengan riset pasar dan

pengembangan secara kreatif dan inovatif

dari produk yang dibuat.

Produk inovatif dapat diterima dengan baik apabila

harga jualnya sesuai dengan pasar yang dituju. Penetapan harga jual yang tepat

menjadi salah satu kunci keberhasilan penjualan produk. Penetapan harga jual

tergantung dari Harga Pokok Produksi (HPP) per unit, kemasan, biaya promosi serta

biaya distribusi yang dikeluarkan. Keragaman kebutuhan yang ada membuka

peluang usaha produk teknologi terapan dengan memperhatikan keseimbangan

lingkungan. Keragaman kebutuhan yang ada membuka peluang usaha produk

teknologi terapan dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dapat menjaga ketersediaan dan

kesinambungan serta tetap memelihara dan meningkatkan nilai tambah dan

kualitas. Hal ini membutuhkan konservasi potensi sumber daya yang meliputi

sumber daya manusia, budaya, dan alam. Konservasi potensi sumber daya manusia

perlu dilakukan karena pada dasarnya setiap individu memiliki potensi positif

yang harus diasah dan dikembangkan untuk lebih produktif dan unggul. Faktor

pendukung dalam membangun kemandirian seorang wir

ausahawan diantaranya

keterampilan berkomunikasi, kerjasama,

problem solving

, perencanaan dan

pengorganisasian,

selfmanagement

, belajar untuk peningkatan kemampuan dan

teknologi.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.1

Ciri-ciri wirausahawan

Prakarya dan Kewirausahaan

183

Hal penting yang menjadi perhatian bagi calon wirausahawan, merupakan

beberapa ciri-ciri wirausahawan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1,

diantaranya: 1) melangkah dengan berorientasi pada efektivitas dan efi

siensi,

2) memiliki jiwa kepemimpinan, 3) bertindak sebagai motivator, 4) berani ambil

resiko, 5) semangat mengatasi kesulitan, 6) memiliki daya inovasi, kreasi, dan

imajinasi tinggi, 7) tepat dalam menerapkan prinsip ekonomi, 8) memilih sistem

manajemen yang tepat, 9) adaptif terhadap perubahan lingkungan, 10) berfi

kir

analisis, dan 11) melakukan

review

untuk pengembangan berkelanjutan.

A. Perencanaan Usaha Produk Peralatan Teknologi

Terapan

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.2

Karakteristik sumber daya manusia

Aktivitas 1

Ayo amati produk peralatan teknologi terapan yang ada di sekitarmu.

Identi

fi

kasi bagaimana kebutuhan pasar dari produk tersebut. Ungkapkan

pendapatmu baik secara tertulis maupun lisan.

Kemampuan menganalisis

Kemampuan merencanakan

Membuat

p

enilaian

Ketrampilan berorganisasi

Membuat keputusan

Bekerja dalam tekanan

Bertanggung jawab

Interaksi dan komunikasi

Memenuhi standar

y

an

g

di

p

ers

y

aratkan

Karakter untuk selalu mengembangkan diri

Konservasi

sumber daya

manusia

184

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Kemandirian berwirausaha dapat dimulai dari skala rumah atau sering

disebut

home industry

skala mikro, berkembang menjadi usaha kecil dan

menengah. Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha peralatan teknologi

terapan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor teknis dan nonteknis. Faktor

teknis dapat dilakukan dengan terus menjaga kualitas dan kuantitas produk

yang dihasilkan. Faktor nonteknis diantaranya meliputi: (1) perencanaan,

(2) menetapkan tujuan, (3) kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi

tantangan yang ada, (4) inovasi, (5) pemasaran yang merupakan kunci

keberhasilan, (6) semangat juang tinggi. Gaya hidup dan budaya seseorang

cenderung mewarnai ide kreatif suatu produk yang dibuat sebagai

pemanfaatan kreativitas, keterampilan dan bakat individu, menghasilkan

daya cipta dan kreasi dalam menciptakan kesejahteraan dan lapangan

pekerjaan.

Karakteristik sumber daya manusia untuk menunjang keberhasilan

usaha dalam hal ini teknologi terapan diantaranya adalah kemampuan

menganalisis, merencanakan, keterampilan berorganisasi, membuat

penilaian, membuat keputusan memenuhi standar yang dipersyaratkan,

interaksi dan komunikasi, bertanggung jawab, bekerja dalam tekanan, dan

karakter untuk selalu mengembangkan diri dalam mencapai kemandirian,

seperti ditunjukkan pada Gambar 6.2.

Produk rekayasa yang telah diluncurkan dan beredar di pasar, berasal dari

kreativitas dan ide-ide inovatif pembuatnya. Peluang usaha bidang industri

yang memungkinkan untuk penerapan produk-produk rekayasa teknologi

terapan diantaranya: bidang pekerjaan bangunan, elektronik, logistik,

kehutanan, IT, administrasi, konstruksi, otomotif, pertanian, peternakan,

kesehatan, pertambangan, perhubungan, dan hampir semua bidang

menggunakannya. Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan

peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui

seberapa besar potensi usaha yang ada

dan berapa lama suatu usaha dapat

bertahan. Wirausahawan yang kr

eatif cepat menangkap peluang yang

muncul dari suatu kondisi lingkungan di sekitarnya, yang tidak pernah

melewatkan waktunya dengan sia-sia.

Eksternal

Internal

PELUANG

(O)

a.

......

b.

......

c.

......

ANCAMAN

(T)

a.

......

b.

......

c.

......

Prakarya dan Kewirausahaan

185

KEKUATAN

(S)

a.

......

b.

......

c.

......

SO

Memanfaatkan

peluang berdasarkan

kekuatan

ST

Menanggulangi

ancaman dengan

memanfaatkan

peluang

KELEMAHAN

(W)

a.

.....

b.

.....

c.

.....

WO

Memanfaatkan

peluang dengan

menekan kelemahan

WT

Menekan

kelemahan dan

ancaman secara

bersama-sama

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.3

Matrik SWOT

Analisis SWOT (

Strenght, Weakness,Opportunity,Threat

) yang pernah dipelajari

pada Kelas XI dilakukan untuk mengetahui kesiapan memadahi (kekuatan

dan peluang) dan kesiapan kurang memadahi (kelemahan dan ancaman).

Gambar 6.3 adalah bentuk matrik SWOT untuk mengetahui kesiapan sebagai

acuan untuk menjalankan usaha. Orang y

ang kreatif, memandang barang

yang oleh kebanyakan orang dianggap tidak berguna, menjadi sangat

berguna dan mempunyai nilai jual. Berfi

kir menjadi wirausahawan dan

memanfaatkan peluang usaha yang dimiliki, merupakan bagian integral

proses globalisasi dan masuk dalam sistem ekonomi dimana kondisi saat ini

dampak globalisasi baik itu positif maupun negatif sudah menjadi bagian

yang tidak dapat terpisahkan dan diharapkan mampu mengembangkan

team work

yang produktif.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.4

Strategi dalam menjalankan usaha

186

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Tahapan kegiatan usaha diawali dengan sasaran yang dituju seperti

ditunjukkan pada Gambar 6.4. Hasil matrik digunakan sebagai kunci

keberhasilan menjalankan usaha. Strategi dibuat sebagai arah untuk

menentukan sasaran menjadi kebijakan. Bentuk implementasi melalui

program-program yang ditetapkan dengan tahapan kegiatan usaha.

B. Produksi Peralatan Teknologi Terapan

1. Manfaat Pasar

Pasar merupakan mekanisme usaha yang menata kepentingan pembeli

terhadap kepentingan penjual, diantaranya perilaku pembeli dan

penjual, komoditas yang diperjualbelikan, aturan main yang disepakati,

regulasi. Jenis pasar menurut fi

siknya dibedakan menjadi pasar konkret

(tempat untuk transaksi langsung) dan

pasar abstrak (transaksi dilakukan

secara

online

). Filosofi

dari usaha atau bisnis merupakan seluruh kegiatan

memindahkan produk dari produsen ke konsumen dan menarik uang

dari konsumen ke produsen, sehingga produsen harus mengumpulkan

informasi sebanyak mungkin untuk mengetahui produk apa yang

dibutuhkan dan diinginkan konsumen melalui komunikasi keduanya.

Informasi yang perlu digali diantaranya meliputi produk yang diinginkan,

harga yang dapat dijangkau, seler

a yang diinginkan, cara memperoleh

produk yang mudah dan menyenangkan.

Tugas 1 (kelompok)

Perencanaan Usaha Produk Teknologi Terapan

1. Amati potensi sumber daya di lingkungan sekitar, ayo cari informasi dari buku

atau internet tentang peluang usaha produk

teknologi terapan yang dapat

digunakan untuk peningkatan efektifi

tas dalam berproduksi. Lengkapi matrik

SWOT seperti pada Gambar 6.3.

2. Kenali potensi diri yang menjadi kekuatanmu. Coba untuk membuat sketsa

produk kreatif, menghitung keuangan, menggambar iklan, proses dalam

membuat produk. Tuliskan hasil peta diri tersebut pada selembar kertas, boleh

dilengkapi dengan gambar.

3. Presentasikan hasil pemikiranmu baik secara lisan maupun tertulis.

Prakarya dan Kewirausahaan

187

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.5

Manfaat produk pada konsumen dan produsen

Manfaat suatu produk, baik berupa produk barang maupun jasa atau

kombinasi keduanya yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen

seperti pada Gambar 6.5 yang meliputi : (1) manfaat utama, (2) manfaat

dasar, (3) manfaat tambahan yang diinginkan, (4) manfaat tambahan

yang diharapkan, (5) manfaat tambahan yang membuat kejutan.

2. Sistem Produksi Usaha Peralatan Teknologi Terapan

a. Ide dan Peluang Usaha Produk Peralatan Teknologi Terapan

Produk peralatan teknologi terapan sangat dekat dengan kehidupan

sehari-hari yang dapat meningkatkan efektivitas dan efi

siensi dalam

beraktifi

tas produksi. Pemerahan susu sapi seperti pada Gambar 6.6

sebagai salah satu gambaran aktivitas produksi yang meliputi alat

untuk membersihkan badan sapi, penyediaan pakan, pencampuran

dan pendistribusian pakan ke kandang-kandang dan aplikasi kendali

otomatis pada pengambilan susu yang meliputi pembersihan daerah

susu sapi, pemasangan alat pengambilan susu, penampungan

Aktivitas 2

Ayo amati suatu produk, baik produk barang maupun jasa atau kombinasi

keduanya yang ada di daerah sekitarmu. Identi

fi

kasi manfaat dari produk

tersebut dan catat hasil pengamatanmu.

188

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

susu hasil perahan sampai ke

proses

loading

cairan susu hasil

perahan ke tangki penampungan

dan

loading

cairan susu ke

kendaraan tangki susu untuk di

kirim ke pengolahan susu lebih

lanjut. Semua aktivitas produksi

membutuhkan peralatan

teknologi terapan dari yang

sederhana / manual sampai

peralatan yang otomatis.

Keterangan:

(1) area membersihkan

badan sapi (

selfservice

)

(2) area istrirahat

(3) antrian sapi yang siap

diperah

(4) pemerahan susu sapi

(

selfservice

)

Pengembangan produk baru usaha peralatan teknologi terapan

mengarah pada pengendalian otomatis berbasis

mikrokontroler

dan

penggabungan dengan beberapa aplikasi menggunakan sensor,

diantaranya sensor pengukur jarak, sensor kedekatan (

proximity

),

sensor pendeteksi api, sensor suhu, sensor kelembaban, sensor gas,

sensor visi dengan kamera. Sensor sebagai komponen pengindraan

sebuah sistem kendali yang menggunakan komponen elektronika

sudah marak digunakan di masyarakat

. Produk peralatan teknologi

terapan mampu meningkatkan kualitas, produktifi

tas, keamanan,

dan konsistensi dalam proses produksi.

b. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Produk

Teknologi Terapan

Kewirausahaan produk rekayasa teknologi terapan agar dapat

terus berkembang dibutuhkan kemampuan mengelola, meliputi:

1) penetapan arah usaha/organisasi yang visioner, 2) perencanaan

strategis, 3) fokus pada pelanggan, 4) pengelolaan sistem kinerja dan

pembelajaran organisasi, 5) pengelolaan sistem ketenagakerjaan,

Prakarya dan Kewirausahaan

189

6) fokus pada proses, mengukur dan memperbaiki kematangan

proses, 7) pengukuran dan perbaikan kinerja hasil usaha/organisasi.

Evaluasi usaha dilakukan untuk mendapatkan umpan balik

pengembangan usaha selanjutnya. Usaha dengan memanfaatkan

potensi dan sumber daya yang tersedia berupa produk pelayanan

saat ini sangat mendominasi dalam kehidupan. Pelayanan yang

serba otomatis dapat memperlancar dan memudahkan kegiatan

manusia dalam beraktivitas.

Keragaman produk teknologi terapan sebagai upaya untuk

memberikan solusi pada masyarakat dalam beraktivitas untuk

memenuhi kebutuhan. Daya dukung yang ada di daerah dalam

membuat produk rekayasa teknologi terapan dapat dikembangkan

untuk memberikan nilai tambah pada potensi-potensi sumber daya,

baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya

budaya yang tersebar di daerah. Daya dukung ini berpotensi untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di daerah. Produk-

produk peralatan teknologi terapan diantaranya:

1. Alat untuk Pengkomposan

Komposter sebagai alat untuk

pengkomposan, mengolah sampah

organik pada level sampah rumah

tangga, rumah makan. Komposter

menjadi media terjadinya proses

penguraian atau dekomposisi material

organik secara cepat dan higienis

dengan proses kontinyu, dan dapat

ditambah setiap saat timbun sampah

organik.

Hasil olah sampah berupa kompos

padat dan cair melalui saluran dan

pintu yang telah ditentukan. Kompos

dapat dikeluarkan dari komposter saat

material sudah berwarna kehitaman,

gembur dan tidak berbau. Komposter

digunakan sebagai perlengkapan hobi

pertamanan dalam menghasilkan

kompos, peraga pendidikan lingkungan

dan yang utama adalah memelihara

kesehatan lingkungan rumah tangga.

Gambar perancangan alat pembuatan

kompos secara sederhana skala rumah

tangga dapat diperhatikan pada

Gambar 6.7.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.7

Komposter

190

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

2. Produk Pembangkit Energi Listrik

Potesi air di masyarakat daerah pedesaan cukup tinggi untuk

dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif dalam pembangkitan

energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air

sebagai sumber energi dalam menghasilkan energi listrik.

Ketersediaan air sebagai sumber tenaga dijaga kontinuitas

guna keberlangsungan pembangkit listrik menggunakan

tenaga air. Mikrohidro sebagai bentuk penggolongan daya yang

dibangkitkan atau kapasitas pembangkit, yaitu 5 kW sampai 100

kW.

Prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro secara

umum adalah sumber tenaga yang berasal dari air dijatuhkan

dari ketinggian tertentu untuk menggerakkan kincir yang ada

pada turbin sehingga diperoleh putaran turbin yang dapat

menggerakkan generator atau dinamo yang membangkitkan

energi listrik. Listrik yang dibangkitkan dapat digunakan untuk

penerangan dan aktivitas produksi pengolahan hasil pertanian

atau perikanan.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.8

Perlengkapan pendukung PLTMH

Keterangan:

1)

Tangki penampung

5) Pipa PVC

9) Pipa PVC

2)

Meja

6) Penyambung L 10) Penyambung T

3)

Pipa berlubang

7) Pipa PVC

11) Penutup tangki

4)

Penyambung L

8) Penyambung L

Prakarya dan Kewirausahaan

191

Perlengkapan yang mendukung Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro antara lain : (1) saluran pengambilan air

(intake)

dengan bendungan (

weir

) yang dilengkapi perangkap sampah,

(2) saluran pembawa (

headrace

) yang membawa air dari intake

menuju bak pengendapan, (3) bak pengendap (

forebay

)

mengendapkan tanah yang terbawa aliran air dengan tujuan

mejaga masuknya lumpur pada pipa pesat, (4) pipa pesat

(

penstock

) pipa yang membawa air dan mempertahankan

tekanan air jatuh ke arah turbin, (5) rumah pembangkit (

power

house

) melindungi peralatan mekanik dan elektrik pembangkitan

yang terdiri dari turbin, generator dan panel pengendali, (6)

panel pengendali yang mengatur penyaluran energi listrik

hasil pembangkitan generator, (7) jaringan kabel listrik yang

menyalurkan dari rumah pembangkit ke pengguna.

3. Produk Kendali Otomatis

Produk elektronika kendali otomatis, hampir semua terdapat

pada produk rumah tangga. Salah satu bentuk penerapannya

adalah pada lampu otomatis yang bekerja dengan

menggunakan sensor. Lampu akan bekerja atau menyala ketika

sensor menangkap pergerakan dan akan mati ketika beberapa

waktu tidak ada gerakan dalam ruangan tersebut. Lampu dapat

menyala atau tidak secara otoma

tis tergantung jenis sensor yang

bekerja, karena perubahan suhu, perubahan cahaya atau adanya

suara, sebagai contoh pada penerangan lampu rias, lampu dalam

almari, lampu pada ruang tamu, kamar mandi, atau pada gudang

dimana penggunaan lampu tersebut bila diperlukan saja.

Jenis lain dari sensor cahaya diantaranya sel fotovoltaik,

fotodioda, fototransistor, fotokonduktor, inframerah. Sensor

dalam perkembangan kebutuhan banyak diaplikasikan dalam

bidang jasa layanan, transportasi, komunikasi, industri kimia.

Sensor pada alat yang digunakan dalam proses pembelajaran

seperti ditunjukkan pada Gambar 2.8:

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.9

Rangkaian elektronika menggunakan sensor

192

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Proses produksi pada industri dapat dibantu dengan robot.

Robot merupakan mesin hasil rakitan manusia dan dapat

bekerja tanpa lelah membantu pekerjaan manusia yang

bersifat

nonstop

, penjelajah lingkungan yang berbahaya

misalnya untuk penelitian, membantu untuk proses produksi

di industri, transportasi, kesehatan. Kendali pada robot dapat

secara otomatis dan teleoperasi. Kendali otomatis robot dapat

bergerak berdasarkan perintah-perintah yang telah diprogram

pengendalinya yang dilengkapi dengan sensor dan semua input

yang diterima oleh sensor, memberikan data untuk diproses

lebih lanjut oleh

mikrokontroler

.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.10

Karakteristik robot

Program yang telah dibuat dan

mikrokontroler

melakukan

aksi untuk menggerakkan roda, kaki, atau lengan robot.

Kemampuan prosesor tergantung pada kecepatan, memori dan

fasilitas

input / output

(I/O). Robot dapat melakukan gerakan

berdasarkan perintah-perintah yang dikirim secara manual

baik dengan kabel maupun tanpa kabel (remot kotrol) melalui

kendali teleoperasi. Secara umum, karakteristik pada robot

diantaranya : (1) mendeteksi lingkungan dengan menggunakan

sensor-sensor panas, suhu, suara, halangan; (2) kemampuan

bergerak menggunakan kaki, roda; (3) memiliki kecerdasan

buatan untuk memutuskan gerakan y

ang tepat dan akurat

dengan menggunakan unit pengotrol; dan (4) catu daya listrik

menggunakan baterai, aki atau sel surya.

Prakarya dan Kewirausahaan

193

c. Potensi Produk Peralatan Teknologi Terapan di Daerah

Proses pengolahan hasil pertanian, perkebunan, maupun perikanan

sangat terdukung jika dikembangkan produk peralatan teknologi

terapan. Proses kendali dapat memantau suhu secara otomatis,

sehingga parameter-parameter proses pengolahan tetap terjaga

dengan baik. Industri pengolahan ikan menyimpan hasil olahan,

hasil budidaya jamur supaya tidak cepat rusak tingkat kesegarannya

dibutuhkan pengaturan suhu melalui produk rekayasa teknologi

terapan agar tidak mudah rusak terkontaminasi oleh bakteri

pembusuk.

Pemanfaatan pembangkitan listrik, misalnya tenaga mikrohidro

dapat memacu pergerakan pertumbuhan usaha mikro dan ekonomi

pedesaan yang dapat meningkatkan kesejah

teraan masyarakat dan

menjaga kelestarian lingkungan.

Produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan membantu kegiatan

manusia. Kewirausahaan produk peralatan te

knologi terapan banyak

dikembangkan guna memenuhi kebutuhan kehidupan manusia.

Produk peralatan teknologi te

rapan di daerah berpotensi untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan

sumber daya alam sebagai bahan baku untuk diolah guna memiliki

nilai tambah dengan menggunakan peralatan teknologi terapan.

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebagai

entry point

untuk

gerakan perlindungan lingkungan dan menciptakan lapangan

pekerjaan masyarakat melalui pemanfaatan daya listrik yang

diproduksi. Daya listrik dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengoperasikan peralatan elektronika rumah tangga, sarana

hiburan, atau sarana komunikasi.

Perkembangan produk elektronika kendali otomatis banyak dijumpai

pada peralatan rumah tangga atau lebih luas lagi produk industri

kreatif dan produk elektronika memegang peran penting dalam

berlangsungnya industri kreatif. Produk-produk yang dikembangkan

menjadi bagian keragaman produk peralatan teknologi terapan.

Aktivitas 3

Amati potensi sumber daya di lingkungan sekitar, usaha produk peralatan

teknologi terapan apa yang dapat digunakan untuk mengolah material

yang ada dan metode pengohanannya. Aspek administrasi usaha apa yang

memungkinkan untuk dikembangkan. Presentasikan hasil pemikiranmu baik

secara lisan atau tertulis.

194

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Mendesain Peralatan Teknologi Terapan

Coba perhatikan dan amati ten

tang kunci sukses keberhasilan orang-orang

dalam mendirikan usaha produk peralatan teknologi terapan. Amati makna apa

yang dapat diambil dari perjalanan sukses

seorang pengusaha produk peralatan

teknologi terapan. Nilai kehidupan apa yang paling menonjol hingga mampu

menghantarkannya dalam kehidupan yang sukses. Ayo amati dan cari gambar

produk-produk peralatan teknologi ter

apan lain yang berkembang di masyarakat.

Gali informasi tentang manfaat produk tersebut terkait dengan kehidupan sehari-

hari.

Identifi

kasi karakteristik kebutuhan konsumen. Coba analisis hasil identifi

kasi

sebagai dasar untuk menyusun perencanaan produk yang menjadi pilihan

kelompok dalam pembuatan proyek pembuatan produk peralatan teknologi

terapan, serta data ekonomi yang dapat diimplementasikan ke dalam penciptaan

produk. Bagaimana teknik pengemasannya, bagaimana peluang usaha yang

ada dan pengembangan ide produk rekayasa teknologi terapan. Ayo diskusikan

dengan kelompok. Catat hasil perencanaan yang telah disepakati kelompok.

Tugas 2 (kelompok)

Prakarya dan Kewirausahaan

195

Lembar Kerja 1

Nama Kelompok : ...

Nama Anggota

: ...

...

...

...

Kelas : ...

Identi

fi

kasi Produk Peralatan Teknologi Terapan

Nama Produk : ...

Nomor

Indikator

Keterangan

Gambar

Produk

1

Bagaimana cara

mengoperasikan

produk ?

2

Dimana penerapan

produk yang

dibuat?

3

Mengapa disebut

peralatan teknologi

terapan?

4

Apa pendapatmu

terkait produk yang

dibuat?

1. Ayo kembangkan ide atau gagasanmu untuk membuat salah satu

produk peralatan teknologi terapan sesuai dengan potensi yang ada di

sekitarmu.

2. Amati kebutuhan apa yang harus ada dalam mendukung gagasan ini.

Diskusikan dengan temanmu dan catat hasil kesimpulan dari diskusi

bersama kelompokmu.

Deskripsi Ide dan Perencanaan Produk:

...

Kesimpulan:

...

196

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

d. Proses Produksi Peralatan Teknologi Terapan

1. Desain Produk

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.11a

Rancangan komposter 2 Dimensi

Prakarya dan Kewirausahaan

197

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.11b

Rancangan komposter 3 Dimensi

Proses produksi pada kesempatan ini diambil contoh bagaimana

cara pembuatan komposter skala rumah tangga yang dapat

dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. Pupuk organik hasil

pengkomposan dapat dimanfaatkan untuk memupuk tanaman

apotik hidup, warung hidup, atau tanaman buah yang ditanam

di lingkungan sekitar. Tahapan pembuatan komposter dapat

diuraikan seperti pada Gambar 6.11 desain produk.

2. Bahan Pendukung

Bahan pendukung yang digunakan disesuaikan dengan desain

yang akan dibuat. Dalam pembuatan komposter, dibutuhkan

bahan-bahan sebagai berikut: (1) tangki penampung, dapat

digunakan tong bekas atau ember, (2) penutup tangki, (3)

dudukan, dapat digunakan batu bata, meja, (4) pipa PVC, (5)

elbow PVC, (6) cabang T (penyambung cabang 3) PVC, (7) lem

PVC.

3. Alat Pendukung

Alat yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan

komposter diantaranya: (1) gergaji, (2) pensil, (3) meteran, (4)

bor listrik.

4. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja dalam proses produksi menjadi hal yang

utama untuk diperhatikan guna menghidari kecelakaan kerja.

198

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja

dan perlindungan terhadap tenaga kerja dari kemungkinan

terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang

tidak aman dan atau tidak sehat.

Syarat-syarat kesehatan,

keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap

perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,

perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan,

pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis,

dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan

bahaya kecelakaan.

5. Teknik Pembuatan

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.12

Material Komposter

a) Proses Pembuatan Komposter

Proses pembuatan komposter dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

Langkah pertama: (1) perhatikan tata tertib di bengkel

dan teknik keselamatan kerja, (2) biasakan menggunakan

peralatan keselamatan kerja untuk perlindungaan diri

Langkah kedua: (1) siapkan peralatan dan bahan yang

akan digunakan, (2) buat lubang-lubang pada pipa paralon

dengan menggunakan bor listrik.

Keterangan :

1. Tangki penampung

2. Meja

3. Pipa berlubang

4. Penyambung L

5. Pipa

6. Penyambung L

7. Pipa

8. Penyambung L

9. Pipa

10. Penyambung T

11. Penutup tangki

Prakarya dan Kewirausahaan

199

Langkah ketiga: (1) Sambung pipa paralon yang telah

dilubangi dengan sambungan L, (2) Sambungan dipasang

sampai menembus tangki penampung ke arah luar.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.13

Pemasangan elbow

Langkah keempat: (1) pasang pipa paralon dengan

sambungan T pada salah satu ujung pipa, (2) satukan

dengan sambungan pipa L pada tangki penampung.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.14

Pemasangan sambungan T

200

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.15

Penyambungan cerobong udara

Langkah keenam: (1) pasang tutup komposter, (2)

komposter siap digunakan.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.16

Pemasangan tutup komposter

b) Penggunaan Komposter

Sampah jika dikelola dengan baik dapat membawa

manfaat dan berkah, baik bagi diri sendiri maupun bagi

orang lain. Penggunaan komposter secara singkat dapat

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

Langkah pertama : (1) siapkan komposter yang telah

dibuat, (2) siapkan sampah organik yang akan digunakan

untuk pembuatan kompos yang telah diperkecil ukurannya

Prakarya dan Kewirausahaan

201

Langkah kedua: (1) masukkan sampah organik yang berasal

dari limbah dapur atau sampah organik lainnya, (2) semprot

sampah yang telah dimasukkan ke dalam komposter

dengan cairan bioaktifator yang dapat diperoleh di toko

pertanian.

Langkah ketiga: (1) tutup komposter yang telah terisi

sampah organik, (2) semua sampah yang dimasukkan,

lama kelamaan mengendap dan semakin turun.

Langkah keempat: (1) perhatikan sampah setelah satu

minggu dapat menghasilkan air lindi, (2) air lindi dapat

dimanfaatkan menjadi pupuk cair

Langkah kelima: (1) setelah satu bulan, kompos siap

digunakan sebagai pupuk, (2) kompos juga dapat dikemas

untuk dipasarkan.

Sumber : Dokumen Kemendikbud

Gambar 6.17

Tutup komposter dan saluran air lindi

c) Pengemasan Produk

Perkembangan teknologi dalam pengemasan suatu

produk berkembang dengan cepat. Pengemasan

untuk pelindung fungsi distribusi dan fungsi identitas

sebagai kemasan produk didesain agar produk dapat

terlindung dari benturan dan menarik. Adapun fungsi

kemasan produk antara lain: (1) mempertahankan mutu,

(2) memperpanjang masa simpan, (3) mempermudah

penyimpanan dan pemasaran/tranportasi, (4) menambah

daya tarik bagi konsumen (memberi informasi dan sarana

promosi).

202

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Agar manfaat tersebut di atas dapat dicapai, maka hal-hal

berikut harus diperhatikan: (1) dibuat semenarik mungkin,

punya ciri khas, (2) memuat informasi yang jelas & jujur, (3)

menarik (desain, warna, bentuk), dengan komposisi yang

imbang, (4) ukuran & material bahan sesuai kebutuhan,

(5) bahan terbuat dari material yang tahan terhadap

perlakuan pada saat pemindahan

(transport)

. Label adalah

informasi yang dibuat pada kemasan biasanya berisikan

tentang: (1) informasi produk yang sebenarnya, (2) foto

atau gambar produk, (3) logo perusahaan, (4) alamat

produsen, (5) bobot produk.

d) Perawatan Produk Rekayasa Teknologi Terapan

Perawatan produk peralatan teknologi terapan berupa

komposter dapat dilakukan dengan cara:

(1) hindarkan komposter dengan benturan benda keras,

(2) bersihkan secara berkala,

(3) hindarkan dari jangkauan anak-anak usia balita,

(4) simpan di tempat yang aman dan terlindungi,

(5) mengecek secara rutin fungsi kerja komposter.

Membuat Peralatan Teknologi Terapan

Menggali informasi yang berkaitan dengan proses pembuatan (teknik, bahan,

alat, jenis, dan kualitas produk) dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan

dalam mendukung proses produksi perlu mendapatkan perhatian. Lakukan

observasi melalui media internet atau lapangan terkait proses produksi dalam

mewujudkan produk peralatan teknologi terapan.

Berdasarkan hasil observasi kebutuhan produk peralatan teknologi terapan,

desain yang dibuat dipersiapkan dengan kelompok. Lakukan identifi

kasi tujuan

dan manfaat produk yang dibuat, kebutuhan alat, bahan, dan proses produksinya.

Kesehatan dan keselamatan kerja harus dikembangkan dalam pekerjaan

pembuatan produk sesuai dengan potensi sekitar. Deskripsikan diagram alur

produksi untuk mewujudkan produk yang akan dibuat. Melakukan eksperimen

pembuatan beberapa rangkaian komponen

(mencatat semua hasil temuan dalam

buku rancangan).

Identifi

kasi pengembangan usaha yang meliputi: Standar Operasional Prosedur

(SOP) dan keselamatan kerja dalam pembuatan produk yang sudah didesain. Biaya

produksi yang dibutuhkan dari desain yang dipilih. Pertimbangkan ketersediaan

material kemasan yang ada di lingkungan sek

itar. Ayo buat laporan, baik secara

tertulis maupun lisan.

Tugas 3 (kelompok)

Prakarya dan Kewirausahaan

203

C. Penghitungan Harga Jual Produk Peralatan

Teknologi Terapan

Analisa perhitungan laba rugi yang dilakukan, didasarkan atas harga

perkiraan pada produksi peralatan teknologi terapan. Meskipun demikian

perhitungan-perhitungannya diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang biaya-biaya dan keuntungan serta perkiraan pengembangan usaha

melalui perhitungan

Break Even Point

(BEP).

Break Even Point

(BEP) adalah data hasil perhitungan yang menyatakan

bahwa perusahaan pada titik tersebut tidak beruntung maupun rugi (impas).

Keuntungan akan diperoleh jika produksi atau harga penjualan berada di atas

titik impas tersebut. Terdapat dua buah perhitungan BEP, yaitu:

BEP Unit, menyatakan data jumlah unit produk yang harus dicapai

pada titik impas. Jika jumlah produksi berada di bawah angka BEP, maka

perusahaan merugi, sebaliknya jika berada di atas angka BEP, maka

perusahaan untung.

BEP Penjualan, menyatakan data jumlah penjualan yang harus dicapai

pada titik impas. Jika jumlah penjualan berada di bawah angka BEP, maka

perusahaan merugi, begitu pula sebaliknya.

Perhitungan harga jual produk yang telah dibahas sebelumnya dapat

dilakukan dengan menetapkan asumsi-asumsi sebagai berikut : (1) proses

produksi dihitung per bulan, (2) setiap 1 hari orang kerja dapat mengerjakan

5 unit komposter per hari, (3) penggunaan listrik relatif stabil per bulan

Rp200.000,00, (4) hari produktif 25 hari.

a. Biaya bahan baku

Drum 5 x 25 x Rp200.000,00

Rp 25.000.000,00

Pipa dan sambungan PVC1,5 m x 5 unit = 7,5 (2 buah batang PVC)

Kebutuhan PVC 2 x 25 x Rp25.000,00

Rp 1.250.000,00

Lem PVC 2 x 25 x Rp15.000,00

Rp 750.000,00

Amplas 1 x 25 x Rp10.000,00

Rp 250.000,00

Total biaya bahan baku

Rp 27.000.000,00

b. Biaya tukang 1 x 25 x Rp50.000,00

Rp 1.250.000,00

c. Biaya listrik Rp200.000,00 per bulan

Rp 200.000,00

d. Total biaya produksi Rp 28.950.000,00

e. Total Produksi 25 x 5 = 125 unit

204

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Jadi harga pokok produksi Rp28.950.000,00 / 125

Rp 231.600,00

Prosentase keuntungan yang hendak diambil 30 %

Keuntungan = 30% x HPP x Rp231.600,00

Rp 69.480,00

Harga jual produk Rp231.600,00 + Rp69.480,00

Rp 301.000,00

Tugas 4 (kelompok)

Evaluasi Harga Jual Produk

1. Hitunglah Total Harga Pokok Produksi dari produk teknologi terapan untuk

pasar lokal dengan menggunakan pendekatan

Full Costing

.

2. Hitunglah HPP/unit dari produk teknologi terapan untuk pasar lokal.

3. Diskusikan dalam kelompok berapa harga jual produk peralatan teknologi

terapan untuk pasar lokal yang telah dibuat.

Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk

Biaya Bahan Baku

Rp.

..................................................

Biaya Tenaga Produksi

Rp.

..................................................

Biaya

Overhead

Variabel

Rp.

..................................................

Harga Pokok Produksi

Rp.

................................................+

Biaya Administrasi &

Umum

Rp.

..................................................

Biaya Pemasaran

Rp.

..................................................

Biaya Non Produksi

Rp.

................................................+

Total HPP

Rp.

..................................................

Prakarya dan Kewirausahaan

205

Total HPP

Rp.

.................................................

Jumlah Produksi

......................................... unit

HPP/ Unit

Rp.

.................................................

Laba

Rp.

...............................................+

Harga Jual / Unit

Rp.

.................................................

D.

Media Promosi Produk Hasil Usaha Produk

Teknologi Terapan

Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan

target dari promosi tersebut. Promosi produk dapat dilakukan diantaranya

dengan mengadakan kegiatan di suatu lokasi, promosi melalui poster atau

iklan di media cetak, radio maupun media sosial.

Aktivitas 4

Identifi

kasi produk peralatan teknologi

terapan yang berkembang di media atau

di lingkungan sekitar. Amati, tirukan dan modifi

kasi pembuatan promosi untuk

diterapkan pada produk yang telah dibuat bersama kelompok.

Tugas 5 (kelompok)

Media Promosi

1. Diskusikan dengan kelompok, media promosi apa saja yang sesuai untuk pasar

sasaran dari produk peralatan teknologi

terapan yang dibuat. Fungsi apa yang

belum dimunculkan dalam desain kemasan dan promosi. Buatlah rancangan

kemasan untuk produk teknologi terapan yang telah disepakati desainnya

dengan mempertimbangan ketersediaan material pembuatan kemasan yang

ada di lingkungan sekitar.

2. Lakukan kegiatan observasi (

survey

lapangan) dan wawancara tentang material

dan media promosi di wilayah setempat. Pelajari pasar sasaran dari produk

teknologi terapan yang dibuat.

Buatlah rancangan media dan cara promosi.

3. Carilah referensi tentang biaya dari masing-masing media yang akan

digunakan.

4. Hitung perkiraan biaya pembuatan kemasan dan pemasangan media promosi.

206

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

E. Penjualan Produk dengan Sistem Konsinyasi

Penjualan merupakan sumber utama penghasilan dan hasil akhir yang ingin

dicapai. Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara

menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan

persyaratan sesuai dengan perjanjian an

tara pemilik produk dan penjual.

Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Informasi yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah nama pihak

pemilik barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang (konsinyi),

nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan,

ketentuan komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko).

Kegiatan penjualan tidak terbatas pada t

empat tertentu atau melibatkan

banyak orang (penjualan secara langsung), tetapi dapat melakukannya

dengan sistem

online

termasuk juga promosi dan penerapannya.

Tugas 6 (kelompok)

Perjanjian dan Pelaksanaan Konsinyasi

1. Carilah konsinyasi untuk penjualan produk rekayasa yang telah dibuat.

2. Adakan pertemuan dengan konsinyi untuk mendiskusikan bentuk kerjasama

konsinyasi yang akan dilakukan. Sebelum pertemuan, buatkan daftar

pertanyaan yang akan didiskusikan dalam pertemuan tersebut. Bahan diskusi

diantaranya, jumlah produk dalam satu kali pengiriman, besarnya komisi yang

akan diterima konsinyi, dan promosi apa yang akan dilakukan.

3. Buatlah surat kerjasama yang berisi perjanjian konsinyasi berdasarkan

kesepakatan antara konsinyor dengan konsinyi. Surat perjanjian konsinyasi

ditanda tangani kedua belah pihak.

4. Laksanakan penjualan konsinyasi dengan memaksimalkan upaya promosi

dengan beragam media promosi yang sesuai dengan produk rekayasa dan

pasar sasaran yang dituju.

Prakarya dan Kewirausahaan

207

F. Evaluasi Kegiatan Usaha Produk Peralatan

Teknologi Terapan

Laporan Proyek kegiatan pembuatan pr

oduk peralatan teknologi terapan

dengan tahapan sebagai berikut:

1. Informasi Proyek Pembuatan Model/Alat Teknologi Terapan

Indonesia berpotensi untuk dikembangkan industri-industri kreatif

dimana pelaku industri adalah para generasi muda yang aktif, kreatif

dan inovatif. Pengembangan potensi yang ada di sekitar masih banyak

sumber daya yang perlu dikreasikan menjadi produk yang memiliki

nilai tambah. Lakukan obeservasi macam-macam industri kreatif yang

ada. Lakukan pula pengamatan potensi di sekitar yang belum tergarap.

Melalui proyek ini, diharapkan dapat diperoleh karya-karya peralatan

teknologi terapan berupa model yang memiliki nilai dan bermanfaat.

2. Tugas Pengembangan Proyek

a. Orientasi terkait dengan karya rekayasa produk peralatan teknologi

terapan yang menjadi target tugas kelompok.

b. Penelitian awal melalui observasi.

c. Gagasan atau ide.

d. Mendesain projek.

e. Pembuatan Model karya produk peralatan teknologi terapan.

f.

Aplikasi secara umum.

3. Nama Produk

a. Nama produk, berawal dari potensi sumber daya alam yang ada

disekitar untuk dijadikan pilihan dalam pembuatan produk.

b. Tugas disimpulkan melalui presentasi dan mendemonstrasikan

model/alat.

c. Gagasan, menjelaskan bagaimana mengidentifi

kasi permasalahan

sehingga muncul gagasan dalam merencanakan projek, bagaimana

sistem bekerja, dan dimana kelebihan dari model yang dibuat.

d. Aplikasi, menjelaskan bagaimana model dapat diaplikasikan secara

umum.

4. Pekerjaan dan Pendidikan Terkait

a. Peserta didik melakukan pengamatan dimana dapat

mengembangkan kompetensi melalui pendidikan terkait dengan

model/alat yang akan direncanakan.

208

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

b. Lapangan pekerjaan seperti apa yang memungkinkan untuk

mengaplikasikan gagasan yang ada dengan memperhatikan

pemanfaatan energi terbarukan sesuai dengan potensi sumber

energi terbarukan di sekitar.

5. Organisasi

a. Peserta didik melakukan observasi melalui internet terkait dengan

peralatan teknologi terapan sesuai dengan potensi sumber daya di

sekitar. Langkah alternatif melakukan kunjungan ke tempat proses

produksi peralatan sistem teknik.

b. Kebutuhan bahan. Peserta didik mengkomunikasikan dan

mendiskusikan pada guru pembimbing tentang desain dan

kebutuhan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat produk

oleh kelompok masing-masing, guna mendapatkan pengarahan.

6. Langkah Kerja

a. Kerja tim. Setiap peserta didik harus mengetahui kekuatan dan

kelemahan dalam bekerja sama.

b. Fokus pada pembuatan produk peralatan teknologi terapan.

Setiap kelompok, fokus dan memiliki motivasi yang tinggi untuk

mendapatkan produk yang bagus dan berkualitas.

c. Perencanaan dan pengorganisasian. Peserta didik dapat

merencanakan dalam waktu yang singkat.

7. Lampiran Portofolio

a. Perencanaan.

b. Hasil Kerja Perorangan.

c. Evaluasi Kelompok.

d. Evaluasi dari kelompok lain.

Evaluasi Diri Semester 2

Petunjuk:

Evaluasi Diri (individu)

Bagian A.

Berilah tanda cek (

9

) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Bagian B.

Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran

Rekayasa di Semester 2.

Prakarya dan Kewirausahaan

209

Bagian A

No. Aspek Evaluasi

1

2

3

4

1.

Saya mengetahui potensi usaha produk

peralatan teknologi terapan sebagai peluang

wirusaha rekayasa.

2.

Saya mengetahui tentang produk peralatan

teknologi terapan.

3.

Saya mengetahui teknik produksi usaha produk

peralatan teknologi terapan yang tepat untuk

bahan dan teknik yang ada di daerah sekitar.

4.

Saya memiliki banyak ide untuk usaha produk

peralatan teknologi terapan yang inovatif.

5.

Saya terampil membuat usaha produk

peralatan teknologi terapan.

6.

Saya dapat menghitung biaya produksi dan

menetapkan harga jual.

7.

Saya berhasil menjual hasil produk peralatan

teknologi terapan dengan sistem penjualan

langsung.

8.

Saya bekerja dengan rapi dan teliti.

9.

Saya dapat bekerjasama dalam kelompok

dengan baik.

10. Saya puas dengan hasil kerja saya pada

Semester 2 di kelas XII.

Jumlah

Bagian B

Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan Semester 2:

Keterangan:

(1) Sangat Tidak Setuju; (2) Tidak Setuju; (3) Setuju; (4) Sangat Setuju

Evaluasi Diri (kelompok)

Bagian A.

Berilah tanda cek (

9

) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Bagian B.

Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok.

210

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Bagian A

No. Aspek Evaluasi

1

2

3

4

1.

Semua anggota kelompok kami memiliki sikap

yang baik.

2.

Semua anggota kelompok kami memiliki

pengetahuan yang lengkap tentang materi

pembelajaran Semester 2.

3.

Semua anggota kelompok kami memiliki

keterampilan yang beragam.

4.

Semua anggota kelompok kami memiliki

keterampilan kerja yang tinggi.

5.

Kelompok kami mampu melakukan

musyawarah.

6.

Kelompok kami melakukan pembagian tugas

dengan adil.

7.

Anggota kelompok kami saling membantu.

8.

Kelompok kami mampu menjual banyak

usaha produk teknologi terapan.

9.

Kelompok kami melakukan presentasi dengan

baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja kelompok kami

pada Semester 2.

Jumlah

Bagian B

Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok:

Keterangan :

(1) Sangat Tidak Setuju; (2) Tidak Setuju; (3) Setuju; (4) Sangat Setuju.

Prakarya dan Kewirausahaan

211

Refl

eksi

Refl

eksi dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan produk peralatan

teknologi terapan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penghayatan

pada akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk

membuat produk rekayasa serta keberhasilan wirausaha sebagai anugerah Tuhan.

Perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong,

bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat

produk peralatan teknologi terapan untuk membangun semangat usaha.

Mendesain dan membuat produk serta pengemasan peralatan teknologi terapan

berdasarkan identifi

kasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur

berkarya. Mempresentasikan proposal usaha dan karya produk peralatan

teknologi terapan dengan perilaku jujur dan percaya diri. Menyajikan simulasi

wirausaha produk peralatan teknologi terapan berdasarkan analisis mengelolaan

sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

Aktivitas Refl

eksi Diri:

Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas.

1. Ungkapkan secara tertulis manfaat yang anda peroleh setelah mempelajari

produk peralatan teknologi terapan, berdasarkan beberapa hal sebagai

berikut.

a. Kendala atau permasalahan yang dihadapi ketika membuat rancangan

produk peralatan teknologi terapan.

b. Kendala atau permasalahan dalam menentukan bahan.

c. Kendala atau permasalahan dalam penggunaan alat.

d. Kendala atau permasalahan dalam penyediaan dan penggunaan

peralatan keselamatan kerja.

e. Kendala atau permasalahan dalam proses pembuatan model.

f.

Kesulitan dalam pengemasan.

g. Kendala selain yang disebut di atas.