Halaman
Biologi Kelas XII
151
Bab VI
Mutasi
Mampu mengidentifikasi macam-macam mutasi dan
melindungi tubuh dari bahan-bahan mutagen.
Jenis
Peranan
1. Mutasi gen
2. Mutasi kromosom
1. Bahan fisik
2. Bahan kimia
3. Bahan biologi
1. Semangka tanpa biji
2. Padi bibit unggul
3. Pengobatan kanker
Mutasi
Penyebab
152
Mutasi
mutasi
mutagen
mutan
duplikasi
adisi
translokasi
delesi
inversi
substitusi
nondisjunction
eupoliploidi
aneuploidi
Dampak peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada
Perang Dunia kedua sangat mengerikan. Peristiwa tersebut dikecam
oleh penduduk dunia. Korban yang meninggal begitu banyak dan
penduduk yang masih hidup, seringkali mempunyai keturunan yang
cacat akibat mutasi. Bom tersebut ternyata mengeluarkan bahan
radioaktif yang membahayakan makhluk hidup.
Pada bab ini Anda akan mempelajari pengertian dan macam-
macam mutasi serta penyebab dan dampaknya bagi kehidupan.
Setelah mempelajari bab ini Anda akan mengenal macam-macam
mutasi dan mampu melindungi tubuh dari bahan-bahan mutagen.
Sumber:
New Lower Secondary: Science 1, Tho Lai Hoong & Ho Peck Leng
Biologi Kelas XII
153
Bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebenarnya
bom nuklir yang tersusun atas bahan-bahan radioaktif. Bahan-bahan
tersebut juga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Mungkin Anda pernah membaca di media massa tentang peristiwa
meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Uni Soviet.
Pembangkit listriknya hancur, penduduk sekitarnya banyak yang
meninggal, dan yang hidup menderita cacat tubuh karena sel-sel
tubuhnya mengalami mutasi. Oleh karena dampak penggunaan nuklir
sangat berbahaya bagi manusia, mayoritas penduduk dunia
menentang pemanfaatan nuklir.
Tenaga nuklir pada saat ini masih digunakan dalam penelitian-
penelitian oleh badan-badan khusus dan hasilnya terus dipantau.
Berikut ini akan diuraikan mengenai macam-macam mutasi. Namun,
sebelumnya Anda sebaiknya mempelajari kembali materi-materi pada
bab III (Substansi Genetik), bab IV (Pembelahan sel), dan bab V
(Hereditas) karena materi bab-bab tersebut sangat berhubungan
dengan materi berikut.
A. Pengertian dan Macam-Macam Mutasi
Istilah mutasi pertama kali dikemukakan oleh
Hugo de Vries
(Belanda) dalam bukunya yang berjudul
The Mutation Theory
pada
tahun 1901. Istilah mutasi digunakan untuk mengemukakan adanya
perubahan fenotip pada bunga
Oenothera lamarckiana
. Perubahan
fenotip tersebut disebabkan oleh perubahan gen. Jadi, mutasi
merupakan perubahan informasi genetik yang terjadi dalam
organisme. Berikut ini diuraikan mengenai jenis-jenis mutasi.
1. Mutasi Gen (
Point Mutation
)
Perubahan struktur DNA (gen) yang terjadi pada lokus
tunggal kromosom dinamakan mutasi gen atau
point mutation
.
Telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya bahwa fenotip pada
suatu organisme ditentukan oleh susunan nukleotida dalam
molekul DNA. Perubahan pada satu atau lebih nukleotida dapat
menyebabkan kesalahan pembentukan asam amino yang akan
membentuk protein (enzim).
Mutasi tidak selalu diwariskan kepada keturunan. Bila mutasi
gen terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh) maka perubahan
fenotip yang terjadi tidak diturunkan pada generasi berikutnya.
Hanya mutasi gen pada sel-sel kelamin (gamet) saja yang
perubahan fenotipnya diwariskan kepada keturunan.
Kita dapat membuat perumpamaan untuk dapat memahami
adanya mutasi gen. Anggaplah tiap-tiap nukleotida itu sebagai
huruf-huruf dalam alfabet. Huruf-huruf tersebut akan menjadi satu
kelompok sebagai mesin kimia sel yang berfungsi menginstruksi-
kan untuk membuat protein khusus. Satu per satu huruf akan
tersusun dan membuat suatu kata yang mempunyai arti khusus.
Jika terjadi kesalahan penyusunan huruf-huruf, misalnya terbalik
susunannya atau hilang salah satu hurufnya maka kata tersebut
tidak dapat diartikan lagi atau memiliki arti lain (tak sesuai dengan
yang diharapkan). Dalam keadaan tersebut, sel tidak dapat
membentuk protein karena informasi tidak jelas atau membentuk
protein lain. Dalam kasus yang lain, perubahan gen menimbulkan
informasi khusus yang baru. Selanjutnya, akan dibentuk protein
Baca kembali tabel
kode genetik mRNA
di bab III.
154
Mutasi
sesuai dengan instruksi yang baru tersebut. Protein yang
terbentuk setelah sel mengalami mutasi gen berbeda dengan
protein pada sel normal.
Mutasi gen dapat terjadi karena hal-hal berikut.
a.
Duplikasi
, yaitu terjadi pengulangan sebagian rantai
nukleotida.
Contoh:
Gen normal
Kode DNA
CGG
GCG
ACA
GTG
TTC
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CGC
UGU
CAC
AAG
GUU
GCU
Asam amino
alanin arginin sistein histidin lisin
valin
alanin
Setelah gen normal mengalami pengulangan nukleotida A
pada kodon ke-3, maka nukleotida di belakangnya akan
bergeser sehingga terbentuk susunan rantai nukleotida
berikut.
Kode DNA
CGG
GCG
A
AC
AGT
GTT
CCA
ACG A
Kode mRNA
GCC
CGC
UUG
UCA
CAA
GGU
UGC U
Asam amino
alanin arginin leusin serin glutamin glisin sistein
b.
Adisi
(
insersi
), yaitu terjadi penambahan atau penyisipan
nukleotida dalam rantai.
Contoh:
Gen normal
Kode DNA
CGG
GCG
ACA
GTG
TTC
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CGC
UGU
CAC
AAG
GUU
GCU
Asam amino
alanin arginin sistein histidin lisin
valin
alanin
Setelah gen normal mengalami penambahan satu nukleotida
T pada kodon ke-2 maka nukleotida di belakangnya akan
bergeser sehingga membentuk susunan rantai nukleotida
berikut.
Kode DNA
CGG
GC
T
GAC
AGT
GTT
CCA
ACG A
Kode mRNA
GCC
CGA
CUG
UCA
CAA
GGU
UGC U
Asam amino
alanin arginin leusin serin glutamin glisin
serin
c.
Delesi
, yaitu hilangnya sebagian nukleotida dalam rantai.
Contoh
Gen normal
Kode DNA
CGG
GC
G
ACA
GTG
TTC
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CGC
UGU
CAC
AAG
GUU
GCU
Asam amino
alanin arginin sistein histidin lisin
valin
alanin
Biologi Kelas XII
155
Setelah gen normal mengalami kehilangan nukleotida G
pada kodon ke-2 maka nukleotida di belakang bergeser maju
sehingga terbentuk susunan rantai nukleotida berikut.
Kode DNA
CGG
GCA
CAG
TGT
TCC
AAC
GA
Kode mRNA
GCC
CGU
GUC
ACA
AGG
UUG
CU
Asam amino
alanin
arginin
valin treonin
arginin leusin
d.
Inversi
, yaitu sebagian nukleotida terpisah dan bergabung
lagi dengan posisi terbalik.
Contoh:
Gen normal
Kode DNA
CGG
GCG
ACA
GTG
TTC
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CGC
UGU
CAC
AAG
GUU
GCU
Asam amino
alanin arginin sistein histidin lisin
valin
alanin
Setelah nukleotida-nukleotida pada kodon ke-5 terputus
kemudian bergabung lagi dengan posisi terbalik maka
terbentuk susunan rantai nukleotida berikut.
Kode DNA
CGG
GCG
ACA
GTG
GAA
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CGC
UGU
CAC
CUU
GUU
GCU
Asam amino
alanin arginin sistein histidin leusin
valin
alanin
e.
Substitusi
, yaitu salah satu dari nukleotida diganti dengan
nukleotida lain yang mempunyai basa nitrogen yang berbeda.
Contoh
Gen normal
Kode DNA
CGG
GCG
ACA
GTG
TTC
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CGC
UGU
CAC
AAG
GUU
GCU
Asam amino
alanin arginin sistein histidin lisin
valin
alanin
Setelah nukleotida C pada kodon ke-2 diganti dengan
nukleotida T maka terbentuk susunan rantai nukleotida
berikut.
Anda akan lebih memahami adanya duplikasi, adisi, delesi,
dan inversi melalui kegiatan berikut.
Kode DNA
CGG
G
T
G
ACA
GTG
CTT
CAA
CGA
Kode mRNA
GCC
CAC
UGU
CAC
GAA
GUU
GCU
Asam amino
alanin histidin sistein
histidin glutamin valin
alanin
156
Mutasi
Terjadinya mutasi gen dapat mempengaruhi penerjemahan kode-
kode basa mRNA dalam sintesis protein. Jika mutasi gen tidak
mempengaruhi jenis protein yang dihasilkan dinamakan
silent mutation
,
tetapi jika mutasi gen menyebabkan perubahan hasil protein yang
dibentuk disebut
missense mutation
. Sementara itu, ada mutasi gen
yang menyebabkan pembentukan kodon
stop
, akibatnya akan
terbentuk protein baru atau tidak sama sekali. Peristiwa ini disebut
nonsense mutation
. Bagaimana terjadinya ketiga jenis mutasi
tersebut? Marilah kita pelajari dalam uraian berikut.
Misalnya suatu mRNA normal mempunyai susunan seperti
Gambar 6.1 (a) dan mengalami mutasi seperti Gambar 6.1 (b).
Coba perhatikan gambar di atas. Pada peristiwa tersebut terlihat
kodon GGC digantikan oleh GGU. Penggantian kodon ini tidak mem-
pengaruhi pembentukan asam amino. Mengapa? Beberapa kodon,
seperti GGU, GGA, GGC, dan GGG mengkode satu jenis asam
amino, yaitu glisin. Peristiwa mutasi yang tidak menyebabkan
terjadinya perubahan pembentukan asam amino seperti di atas
disebut
silent mutation
.
Akibat mutasi gen yang lain, yaitu perubahan pada satu
nukleotida atau lebih yang mengakibatkan berubahnya asam amino
yang dibentuk oleh mRNA. Misalnya jika kodon GGC yang mengkode
Misalnya terdapat rantai mRNA (kodon) dengan susunan:
AUC CUC AGG GAG UUA CGC ACC
Setelah mengalami mutasi dihasilkan rantai mRNA dengan susunan
sebagai berikut.
a. AUC CUC AGG UGA GUU ACG CAC C
b. AUC CUC AGG AGU UAC GCA CC
c. AUC CUC AGG UAG UUA CGC ACC
d. AUC CUC AGG GGA GUU ACG CAC C
e. AUC CUC AGG GAG AUU CGC ACC
Berdasarkan data di depan, diskusikan bersama teman sekelompok
Anda mengenai hal berikut.
1. Jelaskan perubahan gen yang terjadi pada a, b, c, d, dan e.
2. Sebutkan tipe mutasi gen pada a, b, c, d, dan e.
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas.
A U G A A G U U U GG C U A A
Met
Lys
Phe
Gly
Stop
(a) Susunan mRNA normal
A U G A A G U U U GG U U A A
Met
Lys
Phe
Gly
Stop
(b) Basa C diganti oleh basa U tidak menyebabkan
perubahan asam amino yang dibentuk
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.1
Perbedaan susunan mRNA normal dan mRNA yang mengalami
silent mutation
Biologi Kelas XII
157
glisin digantikan oleh AGC yang mengkode serin. Oleh karena
susunan asam amino berubah maka protein yang dibentuk pun
juga berubah. Oleh karena susunan asam amino pembentuk
protein berubah maka ada kemungkinan fungsi protein juga
berubah. Peristiwa ini dinamakan
missense mutation
. Perhatikan
Gambar 6.2 berikut.
Jenis mutasi yang berikutnya yaitu
nonsense mutation
. Jenis
mutasi ini mengakibatkan tidak terbentuknya protein. Kapan hal
ini terjadi? Perhatikan Gambar 6.3 berikut.
Pada gambar terlihat bahwa kodon kedua yaitu AAG
mengalami mutasi sehingga menjadi UAG (penggantian basa A
dengan basa U). Semula AAG merupakan kodon yang mengkode
pembentukan lisin. Setelah basa A diganti dengan basa U
menjadi UAG maka kodon ini tidak lagi mengkode lisin melainkan
kodon yang mengakhiri pembacaan gen (kode ”
stop
”). Telah Anda
ketahui bahwa setiap sintesis protein selalu diawali dengan kodon
AUG yang mengkode ”
start
” dan diakhiri dengan kode ”
stop
”
misalnya kodon UAA. Adanya kode ”
stop
” ini menyebabkan kodon
ketiga (UUU) dan seterusnya (GGC dan UAA) tidak
diterjemahkan. Dengan demikian, sintesis protein menjadi gagal.
Lakukan Eksperimen berikut agar Anda lebih memahami
pengaruh mutasi terhadap pembacaan gen.
A U G A A G U UU A G CU A A
Met
Lis
Phe
Ser
Stop
Basa G diganti oleh A sehingga terjadi perubahan
pembentukan asam amino menjadi serin
A U GUAG U U UGGC U AA
Met
Stop
Basa A diganti oleh basa U sehingga terbentuk kodon
terminal (kode stop)
A U G A A G U U U GG C U A A
Met
Lys
Phe
Gly
Stop
Susunan mRNA normal
A U G A A G U U U GG C U A A
Met
Lys
Phe
Gly
Stop
Susunan mRNA normal
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.2
Perbedaan susunan mRNA normal dan mRNA yang mengalami
missense mutation
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.3
Perbedaan susunan mRNA normal dan mRNA yang mengalami
nonsense mutation
158
Mutasi
GCAAACUCCGGCAUCUACUAA
Salah satu contoh mutasi gen pada manusia yang menye-
babkan terjadinya perubahan fungsi akibat terbentuknya protein
baru yaitu kelainan
sickle
–
cell anemia
. Gen penderita kelainan ini
mengalami penggantian 1 jenis basa dan menghasilkan kesalahan
dalam susunan rantai polipeptida asam amino pada molekul he-
moglobin. Perhatikan susunan nukleotida pada DNA hemoglobin
normal dan DNA hemoglobin mutan di samping. Hemoglobin yang
tidak normal ini menyebabkan sel darah merah berbentuk bulan
sabit. Sel darah merah abnormal tersebut lebih cepat rusak
daripada sel darah merah normal sehingga penderita mengalami
anemia. Anemia yang berat dapat menimbulkan kematian.
Terjadinya
sickle
–
cell anemia
dijelaskan dalam uraian berikut.
a. Molekul DNA mengalami mutasi berupa penggantian basa
timin dengan adenin pada rantai nukleotida.
Melakukan Simulasi Mutasi Gen dan
Pengaruhnya terhadap Pembacaan Gen
Sediakan kertas HVS, kertas tebal seperti
karton dengan 4 macam warna (misalnya merah,
biru, kuning, dan hijau), gunting, dan spidol warna
hitam. Potong-potong kertas tebal tersebut dengan
bentuk berikut.
Kertas warna merah
mewakili sitosin
Kertas warna hijau
mewakili guanin
Kertas warna kuning
mewakili urasil
Kertas warna biru mewakili
adenin
Tuliskan pada potongan-potongan kertas huruf
depan nama basa N yang diwakilinya. Siapkan
kertas HVS sebagai alas untuk menyusun
potongan-potongan kertas. Susunlah potongan-
potongan kertas tersebut seperti berikut.
Tuliskan nama-nama asam amino dengan cara
mencocokkan kode-kode basa N dengan tabel
kode genetik mRNA kemudian susun 3 rantai
mRNA yang baru sama seperti rantai yang telah
Anda susun. Gantilah salah satu nukleotida pada
susunan rantai pertama sehingga menyebabkan
silent mutation
. Lanjutkan mengganti salah satu
nukleotida pada susunan rantai kedua dan ketiga
sehingga berturut-turut terjadi
missense mutation
dan
nonsense mutation
. Mintalah kepada bapak
atau ibu guru untuk mengecek kebenaran susunan
rantai nukleotida yang telah Anda susun.
Setelah melakukan kegiatan di atas, jawablah
pertanyaan berikut.
1. Sebutkan 3 macam mutasi.
2. Sebutkan perubahan-perubahan pada rantai
nukleotida sehingga menyebabkan terjadinya
3 macam mutasi berdasarkan kegiatan yang
telah Anda lakukan.
3. Bila nukleotida U pada kodon ketiga diganti
oleh nukleotida A, mutasi apa yang terjadi?
Buatlah laporan tertulis dari kegiatan ini dan
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Timin
Biologi Kelas XII
159
Valin
GUA
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.4
Perbedaan alel normal dan alel
penyebab
sickle
–
cell anemia
CT T
mRNA
GA A
Glu
C
A
T
mRNA
GUA
Val
DNA hemoglobin normal
DNA hemoglobin mutan
b. mRNA menghasilkan triplet kodon GUA (menggantikan
GAA).
c. Asam amino yang dihasilkan berupa valin (menggantikan
asam glutamat).
d. Molekul hemoglobin yang tersusun dari rantai asam amino
abnormal ini dinamakan hemoglobin–S.
e. Hemoglobin–S menyebabkan sel darah merah berbentuk
seperti bulan sabit. Sel darah abnormal tidak mampu
mengangkut oksigen secara efisien dan sifatnya cepat rusak
sehingga penderita mengalami anemia.
Gen yang mengalami mutasi (gen mutan) penyebab
sickle–
cell anemia
bersifat intermediat (kodominan). Dalam keadaan
dominan homozigot, seseorang akan menderita kelainan tersebut
dan menyebabkan kematian. Dalam keadaan heterozigot,
kemungkinan menderita
sickle–cell anemia
berkisar 30–40% dan
yang lainnya dalam keadaan normal karier. Individu-individu
heterozigot lebih sedikit menderita
sickle–cell anemia
dan jarang
sampai terjadi kematian. Perbedaan alel normal dan alel
penyebab
sickle–cell anemia
dapat Anda lihat pada gambar 6.4.
Contoh lain akibat adanya mutasi gen yaitu tumor dan kanker.
Tumor merupakan sekelompok sel hasil pembelahan yang tidak
terkendali dari sel normal. Ada dua jenis tumor berdasarkan
sifatnya, yaitu jinak dan ganas. Sel-sel tumor jinak mengalami
pembelahan relatif lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel
pada tumor ganas. Tumor ganas sering dikenal sebagai kanker.
Penyakit kanker pada awalnya timbul pada sel-sel tertentu
di dalam tubuh. Sel-sel tersebut akan membelah terus-menerus
tanpa membentuk suatu fungsi khusus. Pada suatu saat,
beberapa bagian sel terlepas kemudian diangkut dalam cairan
getah bening dan darah ke bagian lain tubuh. Sel-sel kanker
tertanam dan tumbuh menjadi tumor-tumor baru. Peristiwa
160
Mutasi
tersebut dinamakan
metastasis
. Pembelahan sel-sel kanker
sangat cepat sehingga seringkali menimbulkan kematian bila
terlambat ditangani. Hal ini karena pertumbuhan sel-sel kanker
mendesak pertumbuhan sel-sel normal.
Hilangnya heterozigot pada beberapa wilayah dalam kromosom
21 diketahui menyebabkan berbagai jenis tumor, di antaranya kanker
leher dan kepala, kanker payudara, pankreas, mulut, usus,
esophagus, dan kanker paru-paru. Ketia
daan heterozigot pada
penderita kanker tersebut mengindikasikan kemungkinan adanya
gen penghambat tumor pada kromosom 21.
Berikut ini disajikan mengenai kanker payudara yang
seringkali dianggap sebagai momok bagi kaum wanita. Namun,
pria juga berisiko menderita kanker payudara, meskipun
persentasenya sangat kecil. Bacalah artikel ini baik-baik setelah
membacanya, semoga Anda dapat berjaga-jaga dari serangan
kanker payudara (utamanya kaum wanita).
Kanker payudara merupakan masalah yang besar, di
Indonesia maupun di negara lain. Di Amerika Serikat,
diperkirakan jumlah kasus baru pada tahun 2003 akan
mencapai 211.300 orang dan 39.800 pasien meninggal
akibat kanker payudara pada tahun yang sama. Di In-
donesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
kanker yang paling sering ditemukan pada perempuan,
setelah kanker mulut rahim. Penelitian di Jakarta Breast
Center pada April 2001 sampai dengan April 2003
menunjukkan bahwa 2.834 orang yang memeriksakan
benjolan di payudaranya, 368 orang (13%) terdiagnosa
kanker payudara.
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal
dari sel payudara. Selnya berkembang tanpa kontrol,
melebihi perkembangan sel normal dan menyebar ke
jaringan organ lain.
Tidak semua benjolan di payudara merupakan kanker,
kebanyakan bersifat jinak. Penelitian di Jakarta Breast Cen-
ter menunjukkan dari 2.834 orang yang memeriksakan
benjolan di payudaranya, 2.229 di antaranya (78,6%)
merupakan tumor jinak (
fibrocystic disease of the breast
,
fibroadenoma mamae
,
cysta
,
lymphoma
,
mammari
displasia
), 368 orang (13%) terdiagnosa kanker payudara,
dan sisanya merupakan infeksi (abses) dan kelainan
bawaan payudara (
mammaria aberans
).
Faktor risiko:
1. Jenis kelamin wanita.
2. Usia.
Angka kejadian kanker payudara meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. Pada usia 30–40 tahun
kemungkinan terkena kanker payudara adalah 1 di
antara 252 orang, pada usia 40–50 tahun angka itu
meningkat menjadi 1 di antara 68 orang, pada usia
50–60 tahun menjadi 1 di antara 35 orang, dan pada
usia 60–70 tahun 1 di antara 27 orang.
3. Riwayat tumor atau kanker payudara sebelumnya.
4. Menstruasi pertama pada atau di bawah usia 11 tahun.
5. Menopause terlambat.
6. Belum pernah melahirkan dan tidak menyusui.
Kanker bukan penyakit yang menular ataupun menurun.
Sebagian kecil (5–10%) kanker payudara berasal dari
kalangan keluarga risiko tinggi kanker payudara. Untuk 5–
10% kanker payudara yang terkait dengan keturunan
tersebut, faktor genetik memegang peranan penting. Mutasi
dua gen tertentu yang dinamakan gen BRCA 1 dan BRCA 2
ternyata mempunyai hubungan erat dengan risiko kanker
payudara, kanker indung telur, atau keduanya. Artinya,
sebagian besar (50–85%) wanita dengan mutasi gen BRCA
1 atau BRCA 2 akan sakit kanker payudara di kemudian hari.
Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan
pemeriksaan sadari, pemeriksaan klinik, dan pemeriksaan
mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian
sebesar 25–30%.
1.
Pemeriksaan Sadari
(Periksa Payudara Sendiri atau
Breast Self Examination
)
Semua wanita di atas usia 20 tahun sebaiknya
melakukan sadari setiap bulan dan segera periksakan
diri ke dokter bila ditemukan benjolan.
2.
Pemeriksaan Klinik
Pada usia 20–39 tahun setiap wanita sebaiknya
memeriksakan payudaranya ke dokter tiap 3 tahun
sekali. Pada usia 40 tahun ke atas sebaiknya dilakukan
tiap tahun.
3.
Pemeriksaan Mamografi
Mamografi adalah pemeriksaan sinar–X terhadap
payudara. Skrining kanker payudara dengan
mamografi dianjurkan untuk perempuan berusia lebih
dari 40 tahun dengan risiko standar. Untuk wanita
dengan risiko tinggi (khususnya dengan mutasi gen
tersebut di atas) mamografi sebaiknya dimulai pada
usia 25 tahun atau pada usia 5 tahun lebih muda dari
anggota keluarganya yang termuda yang mempunyai
riwayat kanker payudara. Misalnya ada kakaknya
menderita kanker pada usia 26 tahun, maka adiknya
sebaiknya memulai pemeriksaan mamografi pada usia
21 tahun.
Dikutip dari: http://www.medicinal–jk.com/Vol4no2/kankeryangperludiketahui.htm
Kanker Payudara, yang Penting dan Perlu Diketahui
Biologi Kelas XII
161
Kanker lain yang perlu diwaspadai di antaranya kanker paru-
paru. Salah satu penyebab kanker paru-paru yaitu rokok. Rokok
mengandung banyak bahan kimia yang bersifat karsinogenik.
Bahan-bahan kimia tersebut antara lain, vinil klorida
(bahan
plastik PVC), karbon monoksida (hasil pembakaran tidak
sempurna), kadmium
(dipakai pada aki mobil), polonium (bersifat
radioaktif), arsenik (sering terdapat pada racun tikus), aseton
(bahan utama penghapus cat), dan hidrogen sianida (gas
beracun). Perhatikan sel kanker pada permukaan dalam paru-
paru dan alveolus pada Gambar 6.5 berikut.
Selain kanker paru-paru, penyakit yang dapat dipicu oleh rokok
yaitu kanker tenggorok dan kanker pita suara. Jenis-jenis kanker
dari hari ke hari selalu bertambah. Jumlah panderitanya pun
semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya bahan-
bahan atau zat yang menimbulkan mutasi masuk ke tubuh.
Anda telah mengenali berbagai macam mutasi gen dan
gangguan pada tubuh akibat mutasi tersebut. Selanjutnya Anda
dapat mencermati mengenai mutasi kromosom. Pada umumnya
orang yang mengalami mutasi kromosom mengalami kelambatan
dalam perkembangan mental.
2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)
Mutasi kromosom merupakan perubahan kromosom
sehingga menimbulkan perubahan sifat yang diturunkan pada
generasi berikutnya. Sebagian besar mutasi kromosom
disebabkan oleh kesalahan pada proses meiosis, misalnya terjadi
pindah silang atau tautan. Mutasi kromosom dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Perubahan Set Kromosom (
Eupoliploidi
)
Pada umumnya makhluk hidup mempunyai 2n
kromosom (diploid). Kadang-kadang inti sel suatu organisme
mengalami kesalahan dalam proses pembelahan sehingga
mengalami perubahan jumlah kromosom di dalam inti sel,
Ingat kembali peristiwa
pindah silang dan pautan
pada bab V Biologi Kelas
XII.
Sumber:
Biology
,
Raven & Johnson
Gambar 6.5
Sel kanker pada permukaan bagian dalam paru-paru (a) dan pada alveoulus (b)
Sel kanker pada paru-paru
Jaringan ikat
Pembuluh darah
Kantong limpa
Otot polos
Sel metastatik
Pembuluh darah
(a)
(b)
162
Mutasi
misalnya menjadi 3n (triploid), 4n (tetraploid), dan seterusnya.
Organisme yang mempunyai jumlah kromosom lebih dari
2n dinamakan
poliploidi
. Poliploidi dapat terjadi karena pada
waktu sel menduplikasi DNA-nya tidak dilanjutkan dengan
pembelahan sel. Poliploidi umumnya terjadi pada tumbuh-
tumbuhan, sedangkan pada hewan sangat jarang karena
bersifat letal.
Poliploidi dapat terjadi melalui berbagai cara, di
antaranya melalui perkawinan ataupun perlakuan zat kimia.
Perkawinan antara dua gamet yang mempunyai jumlah
kromosom berbeda, dapat menghasilkan zigot yang jumlah
kromosomnya merupakan gabungan dari jumlah kromosom
kedua gamet tersebut. Misalnya saja, gamet jantan dihasilkan
dari individu 4n dan gamet betina dari individu 2n. Gamet
jantan bersifat 2n dan gamet betina bersifat n. Jika kedua
gamet tersebut bergabung maka zigot yang terbentuk dapat
bersifat 3n. Organisme triploid umumnya bersifat steril.
Organisme tersebut hanya dapat diperbanyak secara
aseksual. Tipe penggandaan set kromosom dari hasil
penyatuan gamet dinamakan
allopoliploidi
. Perhatikan
jumlah kromosom pada Gambar 6.6 di samping.
Tipe penggandaan set kromosom yang lain yaitu
autopoliploidi
. Tipe penggandaan ini bukan merupakan
hasil penyatuan gamet dari dua individu, tetapi merupakan
penggandaan set kromosom individu. Autopoliploidi dapat
dipacu dengan zat kimia, misalnya kolkisin. Pemberian
kolkisin pada tanaman menyebabkan penggandaan set
kromosom pada suatu individu, misalnya dari 2n menjadi
3n, 4n, 5n, dan seterusnya. Pembuatan tanaman poliploidi
akan dibahas lebih lanjut pada subbab 2.
b. Perubahan Jumlah Kromosom (
Aneuploidi
)
Aneuploidi merupakan suatu keadaan keturunan yang
mempunyai kromosom kurang atau lebih dari jumlah
kromosom induknya. Aneuploidi dapat terjadi karena hal
berikut.
1)
Anafase lage
, yaitu tidak melekatnya kromatid pada
gelendong pada waktu anafase meiosis I sehingga
kromatid tidak terpisah pada 2 kutub yang berlainan.
Keadaan ini menyebabkan kromatid terdapat lebih
banyak pada salah satu kutub pembelahan sehingga
mempengaruhi jumlah kromosom setelah proses-proses
meiosis selesai. Hal ini berarti kromosom pada sel
anakan yang satu lebih banyak daripada sel anakan yang
lain.
2)
Nondisjunction
(gagal berpisah), yaitu gagal berpisahnya
kromosom homolog pada waktu anafase dari meiosis I
atau meiosis II. Oleh karena kromosom tidak terpisah
maka terdapat lebih banyak kromosom pada sel anakan
yang satu daripada yang lain setelah mengalami
pemisahan.
P =
2n
4n
ovum n sperma 2n
y
F =
3n
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.6
Perkawinan 2 individu yang
menghasilkan organisme triploid
Biologi Kelas XII
163
Lakukan kegiatan berikut agar Anda lebih paham
mengenai proses
nondisjunction
yang dapat menghasil-
kan variasi jumlah kromosom pada organisme.
Analisis Kromosom 21
Kromosom 21 tersusun atas
rantai panjang yang memiliki
sekuens DNA sepanjang
33.546.361 pasang basa. Panjang
totalnya ± 33,65 juta pasang basa.
Kromosom 21 mempunyai 225 gen
dan 59 pseudogen. Pseudogen me-
rupakan gen sampah yang
sebelumnya pernah aktif, tetapi
kemudian tidak aktif lagi akibat
mutasi.
Sumber:
http://www.icbb.org/indonesia/manusia/
down_kromo21.htm
Nondisjunction
dapat terjadi pada autosom maupun
kromosom seks. Aneuploidi pada autosom dapat
mengakibatkan organisme yang dalam keadaan normal
(2n) mengalami perubahan jumlah kromosom menjadi
2n – 1 (monosomik, yaitu mutasi karena kekurangan
satu kromosom), 2n – 2 (nulisomik, yaitu mutasi karena
kekurangan 2 kromosom), 2n + 1 (trisomik, yaitu mutasi
karena kelebihan 1 kromosom), 2n + 2 (tetrasomik, yaitu
mutasi karena kelebihan 2 kromosom), dan seterusnya.
Nondisjunction
autosom pada manusia, salah
satunya dapat mengakibatkan sindrom Down. Kelainan
ini mula-mula disebut
mongolisme
karena penderita
mempunyai mata sipit, mirip dengan bangsa Mongol.
Sindrom Down paling sedikit 200 ribu anak di seluruh
Indonesia dan 8 juta manusia di seluruh dunia pada
tahun 2000. Sindrom Down bukan merupakan penyakit
genetik yang diturunkan, tetapi disebabkan oleh
kromosom 21 yang memiliki 2 kembaran. Lakukan
kegiatan diskusi berikut untuk mengetahui kariotipe
penderita sindrom Down.
Berdasarkan pengamatan gambar di atas, diskusikan pertanyaan
berikut.
a. Pada proses apakah pembelahan meiosis terjadi?
b. Pada pembelahan meiosis ke berapa dapat terjadi
nondisjunction
?
Ceritakan proses
nondisjunction
pada gambar (1) dan (2).
c. Berapa jumlah kromosom gamet yang mungkin terjadi akibat
nondisjunction
tersebut?
d. Bagaimana jumlah kromosom gamet-gamet abnormal tersebut
jika dibuahi oleh gamet normal?
Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam buku kerja.
Selanjutnya, presentasikan di depan kelas.
Meiosis I
Meiosis II
gamet
(1)
gamet
(2)
Meiosis I
Meiosis II
164
Mutasi
Perhatikan dua kariotipe di atas kemudian diskusikan bersama teman
sekelompok Anda mengenai hal berikut.
1. Berapa jumlah seluruh kromosom pada kariotipe (1) dan (2)?
2. Sebutkan perbedaan susunan kromosom pada kedua kariotipe
di atas.
3. Kariotipe mana yang menunjukkan kariotipe penderita sindrom
Down?
Tulislah hasil diskusi kelompok Anda dalam buku kerja. Selanjutnya,
presentasikan di depan kelas.
Kesalahan penggandaan kromosom 21 berhubung-
an erat dengan usia wanita saat mengandung. Wanita
yang hamil pada umur belasan mempunyai kemungkinan
melahirkan anak penderita sindrom Down 1 : 1.000. Pada
usia 40 tahun, kemungkinannya menjadi 1 : 100. Di atas
usia 45 tahun, seorang ibu berisiko 3 kali lebih besar
untuk melahirkan anak yang sindrom Down.
Kelambatan mental merupakan ciri utama penderita
sindrom Down. Selain itu, anak yang sindrom Down
seringkali juga menderita penyakit jantung bawaan,
perkembangan abnormal pada tubuh, alzheimer semasa
muda, leukemia, defisiensi sistem pertahanan tubuh,
serta berbagai problem kesehatan yang lain. Perhatikan
penderita sindrom Down pada Gambar 6.7 di samping.
Selain sindrom Down, manusia juga dapat
mengalami sindrom Patau. Sindrom Patau disebabkan
oleh penambahan satu kromosom pada kromosom 13.
Penderita sindrom Patau dapat memiliki kelainan yang
bervariasi, misalnya sebagai berikut.
a) Berat badan ketika lahir rendah
b) Kelainan tulang tengkorak dan wajah:
• kepala kecil dengan dahi landai,
• hidung lebar dan rata, serta
• sumbing pada bibir disertai dengan atau tanpa
sumbing palatum.
c) Kelainan mata:
• buta,
• mata kecil, dan
• katarak.
Sumber:
www.flickr.com
Gambar 6.7
Kesalahan penggandaan kromosom
21 mengakibatkan sindrom Down
(1)
(2)
123 45
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20
21 22 xx
12 3
45
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20
21 22 xx
Biologi Kelas XII
165
d) Kelainan telinga:
• tuli dan
• radang telinga tengah berulang (
otitis media
rekurens
).
e) Kelainan tulang
tulang belakang tipis dengan atau tanpa disertai
hilangnya tulang dada.
f) Kelainan ekstremitas:
• berjari lebih dari 5 (polidaktili),
• ketiadaan sebagian/seluruh jari (ekstrodaktili),
• kuku jari sempit dan sangat cembung, dan
• tumit menonjol ke belakang.
Sindrom Patau jarang ditemukan pada anak-anak
dan tidak pernah pada orang dewasa. Karena begitu
banyaknya variasi kelainan yang menyebabkan
kematian. Hal yang sama ditemukan pada penderita
sindrom Edward. Sindrom Edward disebabkan oleh
penambahan satu kromosom pada kromosom 18. Lebih
dari 90% penderita meninggal dunia dalam 6 bulan
pertama setelah lahir. Penderita mengalami banyak
bentuk kelainan pada alat-alat tubuh, telinga rendah,
rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, dan
tulang dada (sternum) pendek.
Selama pembelahan sel, kromosom seks kadang-
kadang juga mengalami
nondisjunction
. Pada manusia
peristiwa ini akan mengakibatkan berbagai variasi
kromosom pada gamet. Keturunan yang dihasilkan di
antaranya dapat mengalami sindrom Turner (XO),
sindrom Klinefelter (XXY), sindrom Triple–X (XXX) atau
wanita super, dan pria XYY. Diagram berikut
menunjukkan proses terbentuknya beberapa variasi
kromosom pada gamet.
P
46,XY
><
46,XX
normal
normal
24,XY
22 _
23,X
23,X
47,XXY 45,XO
sindrom sindrom
Klinefelter Turner
Adanya variasi kromosom pada gamet tersebut
menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis bagi
penderita. Sebelum Anda mengetahui beberapa ciri fisik
dan psikologis penderita beberapa kelainan kromosom,
lakukan Tugas kelompok berikut.
166
Mutasi
Beberapa ciri fisik dan psikologis penderita kelainan
kromosom sebagai berikut.
a)
Sindrom T
urner
(XO)
Fenotip berupa perempuan normal. Akan tetapi,
ia kehilangan sebuah kromosom X sehingga hanya
memiliki 45 kromosom, dengan formula kromosom
22AAXO. W
anita demikian biasanya disebut wanita
XO. Ciri-ciri yang terdapat padanya antara lain tubuh
pendek, tidak mengalami haid karena steril, ciri
kelamin sekunder tidak tumbuh sempurna, leher
pendek, dan di samping leher terdapat lipatan kulit
yang mudah ditarik ke samping, serta umumnya
mengalami keterlambatan mental.
b)
Sindrom Klinefelter
(XXY)
Fenotip berupa laki-laki normal terutama saat
kanak-kanak. Ia memiliki kelebihan sebuah
kromosom X sehingga memiliki 47 kromosom,
dengan formula 22AAXXY
. Laki-laki demikian
biasanya disebut laki-laki XXY. Ciri-ciri tubuh
keseluruhan tampak panjang, pinggul lebar, buah
dada membesar, testis mengecil, dan mandul.
c)
Sindrom T
riple–X
(XXX) atau wanita super
Wanita ini memiliki kelebihan sebuah kromosom
X sehingga memiliki 47 kromosom dengan formula
22AAXXX atau disebut wanita XXX. Hidupnya tidak
lama, dan biasanya meninggal saat masih kanak-
kanak, karena banyak alat tubuh yang mengalami
pertumbuhan tidak sempurna.
d) Pria XYY
Pria XYY (sindrom Jacob) merupakan manusia
dengan fenotip yang memiliki jumlah kromosom 47,
dengan formula 22AAXYY
. Tubuh pria ini hampir
sama dengan pria pada umumnya, tetapi kadang
berukuran lebih tinggi. Tahun 1965, Jacobs dan
kawan-kawan melakukan studi terhadap mereka.
Pria XYY lebih agresif dibanding pria normal
sehingga orang tersebut cenderung berbuat jahat
dan melanggar hukum.
Amniosentesis untuk
Mengetahui Kelainan
Kromosom
Kemajuan di bidang kedokteran
memungkinkan para dokter untuk
mengetahui adanya kelainan akibat
mutasi pada janin. Cara tersebut di-
namakan amniosentesis. Amnio-
sentesis umumnya dilakukan pada
saat kehamilan 14–16 minggu de-
ngan cara mengambil cairan am-
nion yang mengandung sel-sel
bebas dari fetus menggunakan
jarum injeksi. Sel-sel fetus
dibiakkan di laboratorium kemudian
diperiksa kromosomnya untuk
dibuat kariotipenya. Berdasarkan
kariotipe tersebut dapat diketahui
kelainan kromosom yang terjadi.
Carilah informasi melalui buku-buku referensi mengenai jenis
kelainan lain yang diakibatkan karena adanya perubahan jumlah
autosom dan ciri-ciri yang ada pada penderitanya. Setelah itu,
susunlah laporan dan presentasikan di depan kelas.
Biologi Kelas XII
167
Mutasi dapat menyebabkan perubahan jumlah autosom maupun
kromosom seks manusia. Berdasarkan materi yang telah diuraikan
sebelumnya, lengkapilah tabel berikut.
No.
Kelainan
Jenis Kelamin
Kromosom
1. Sindrom Down Laki-laki, perempuan
47, XY, +21
2.
3.
4.
5.
Tulislah tabel jawaban Anda di papan tulis dan presentasikan di depan
kelas.
Anda telah mengenal adanya perubahan-perubahan
informasi genetik berupa mutasi gen dan mutasi kromosom.
Kedua macam mutasi tersebut menyebabkan kelainan pada
tubuh organisme yang mengalami mutasi. Lebih lanjut, Anda akan
mempelajari penyebab terjadinya mutasi lainnya, yaitu perubahan
atau kerusakan struktur kromosom.
c. Perubahan atau Kerusakan Struktur Kromosom
Mutasi karena perubahan struktur kromosom disebut
juga
aberasi
. Aberasi dapat terjadi karena hal-hal berikut.
1)
T
ranslokasi
Keadaan ini timbul bila suatu bagian dari satu
kromosom pindah ke kromosom lain yang bukan
homolognya. Perhatikan proses terjadinya translokasi
pada Gambar 6.8 berikut.
Pada gambar di atas ditunjukkan kromosom yang
mempunyai alel ABCDEFG. Kromosom tersebut
mengalami pematahan sehingga terbentuk 3 patahan
kromosom, yaitu kromosom beralel AB, kromosom
beralel EDC, dan kromosom beralel FG. Pada proses
selanjutnya, kromosom beralel AB bergabung lagi
dengan kromosom beralel FG dan kromosom beralel
EDC bergabung dengan kromosom bukan homolog XYZ
sehingga terbentuk kromosom EDCXYZ.
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
X
Y
Z
A
B
F
G
C
D
E
X
Y
Z
➨➨
Semula
Proses
Hasil
k-1
k-1
k-1
k-1
k-1
k-1 + k-2
k-2
Kromosom mana
yang merupakan hasil
translokasi?
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 6.8
Terjadinya translokasi kromosom
168
Mutasi
Tipe-tipe translokasi
a)
Tunggal
, satu pematahan tunggal pada satu
kromosom dan bagian yang patah langsung pindah
ke ujung kromosom lain.
b)
Perpindahan
, yang melibatkan tiga pematahan.
Bagian tengah dari kromosom yang putus di dua
tempat disisipkan pada kromosom lain yang putus
pada satu tempat.
Setelah pematahan rangkap pada satu
kromosom dan bagian yang patah pindah, ujung
yang patah menggabung kembali karena lekat.
c)
Resiprok
(
interchange
), satu pematahan pada dua
kromosom nonhomolog dan bagian yang patah
saling tertukar. Tipe translokasi ini merupakan
translokasi yang paling banyak terjadi.
2)
Inversi
Susunan ini terjadi ketika kromosom patah di dua
tempat yang diikuti dengan penyisipan kembali gen-gen
pada kromosom yang sama dengan urutan terbalik.
Suatu inversi terjadi selama berpilinnya kromosom
pada profase ketika satu bagian dari DNA melengkung.
Pada inversi terjadi pematahan rangkap sehingga
terbentuk dua ujung bebas yang bersifat ”lengket” (bila
dibandingkan dengan ujung normal yang tidak lengket)
dan cenderung untuk menggabung kembali. Dalam
penggabungan, bagian itu menjadi terbalik seperti
terlihat pada Gambar 6.9 berikut.
V
W
B
C
X
A
D
E
34
A
B
C
D
E
V
W
X
12
o
o
o
V
C
D
E
A
B
W
X
A
B
C
D
E
V
W
X
12
o
o
34
A
B
C
D
E
Patah
V
W
X
12
A
B
V
W
X
C
D
E
3
4
Biologi Kelas XII
169
Perhatikan gambar di atas. Suatu kromosom
mengalami pematahan menjadi 3 bagian dengan alel
AB, CDE, dan FG. Setelah mengalami penggabungan
kromosom, beberapa alel kromosom tersusun terbalik
sehingga membentuk kromosom dengan alel
ABEDCFG.
Pada satu kromosom normal, gen-gen tampak
dalam satu susunan linear sebagai berikut.
Pada satu kromosom dengan inversi ada patahan
antara B-C dan E-F yang diikuti dengan pelekatan
kembali sehingga terjadi bentuk kromosom sebagai
berikut.
Suatu individu yang mempunyai
kromosom normal dan inversi disebut
inversi
heterozigot
, serta biasanya membentuk
lengkungan inversi (
inversion loop
).
Perhatikan Gambar 6.10 di samping.
Inversi dapat dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu inversi perisentris dan inversi
parasentris.
a)
Inversi perisentris
Pada peristiwa ini sentromer terletak di
dalam lengkung inversi.
b)
Inversi parasentris
Apabila inversi terjadi pada daerah
kromosom yang tidak mempunyai
sentromer, maka peristiwa tersebut
dinamakan inversi parasentris.
3)
Delesi atau Defisiensi
Delesi atau defisiensi adalah pematahan kromosom
terjadi di alam tanpa sebab yang jelas dan mengakibat-
kan hilangnya satu bagian kromosom. Terjadinya
pematahan kromosom, dapat Anda perhatikan pada
Gambar 6.11 berikut.
ABCDEFG
ABEDCFG
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
➨➨
Semula
⎫
⎪
⎬
Inversi
⎪
⎭
Proses
Hasil
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 6.9
Skema terjadinya inversi pada kromosom
Inversi perisentris
12
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Sentromer
Kromosom normal
Kromosom inversi
Inversi parasentris
12
35
6
1
2
3
4
5
6
Sentromer
4
Kromosom normal
Kromosom inversi
Sumber:
Genetika Manusia, Suryo
Gambar 6.10
Tipe-tipe inversi kromosom
170
Mutasi
Pada gambar tersebut, ditunjukkan suatu kromosom
yang mempunyai alel ABCDEFG mengalami pematahan
menjadi 3 bagian dengan alel AB, CDE, dan FG. Dalam
proses selanjutnya, kromosom dengan alel AB
bergabung dengan kromosom beralel FG tetapi
kehilangan alel CDE.
Tipe-tipe delesi/defisiensi sebagai berikut.
a)
Delesi/defisiensi terminal
yaitu satu pematahan
dekat ujung suatu kromosom yang mengakibatkan
hilangnya bagian ujung tersebut.
b)
Delesi/defisiensi interkalar (interticial)
yaitu dua
pematahan di bagian tengah dari suatu kromosom
yang mengakibatkan bagian tengah tersebut terlepas.
Bagian yang terlepas tidak mempunyai sentromer dan
hilang pada anafase selama mitosis. Bagian itu
terdapat dalam sitoplasma, tetapi gen-gennya tidak
berfungsi dan akhirnya bagian itu akan hilang.
Contoh delesi pada jagung, yaitu terjadi pada butir-
butir jagung belang-belang. Gen C diperlukan untuk per-
kembangan warna aleuron. Alel resesifnya tidak aktif
sehingga aleuron tidak berwarna.
Aleuron
merupakan
jaringan triploid sehingga mempunyai genotip Ccc berwarna.
Butir jagung belang-belang dapat terjadi akibat
pematahan ujung kromosom (
delesi
), kemudian diikuti
penggabungan ujung yang putus tersebut sehingga
terbentuk jembatan pada anafase.
Kromosom dan kromatid yang lengkap mempunyai
ujung yang stabil (
telomer
), tetapi apabila satu ujungnya
putus akan menjadi lengket dan mudah melekat pada
ujung lain yang patah.
Proses terjadinya delesi/defisiensi pada jagung
sebagai berikut.
a)
Kromosom awal
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
➨➨
Semula
Proses
Hasil
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 6.11
Skema terjadinya delesi pada kromosom
Catatan:
Keadaan di atas menunjukkan kromosom triploid
dalam satu
sel dari lapisan aleuron (3n) yang memper
lihatkan satu dari
kromosom homolog dengan bagian ujungnya hilang.
C
c
c
Ujung yang putus dari kromosom 9
1)
2)
A B C D
Kromosom normal
A B C
Kromosom
defisiensi
terminal
A B C D
Kromosom normal
A B D
Kromosom
defisiensi
interkalar
Biologi Kelas XII
171
b)
Proses pertama
c)
Proses kedua
d)
Hasil
Kromosom membelah pada tahap profase
pembelahan mitosis. Kromosom yang delesi meng-
hasilkan satu kromosom homolog, juga merupakan
kromosom delesi dan keduanya mempunyai ujung saling
menarik dan bisa tergabung. Perhatikan gambar a) dan
b).
Pada tahap anafase, kromatid memisah dan
bergerak ke arah kutub yang berlawanan seperti
ditunjukkan dengan anak panah pada gambar c).
Kromosom yang membawa alel warna C telah tergabung
dan membentuk jembatan yang kemudian membentang
ketika sentromer membelah dan bergerak ke arah kutub.
Pada tahap telofase, terbentuk 2 nukleus. Akibat
pematahan yang terjadi seperti pada gambar c) maka
satu nukleus menerima dua gen untuk warna dan
nukleus yang lain menerima bagian kromosom yang
defisiensi. Perhatikan gambar d). Kromosom defisiensi
mengakibatkan
dominansi palsu
yaitu penampakan sifat
tak berwarna. Apabila beberapa sel mengandung delesi/
c
c
c
c
Tempat putus yang baru di
bagian jembatan (
bridge
)
CC
C
C
c
c
c
c
←⎯
Penggabungan
ujung yang patah
C
C
c
c
c
c
Genotipe CC cc
Genotipe cc
aleuron berwarna
aleuron tak berwarna
172
Mutasi
defisiensi, dapat terjadi sejumlah daur pematahan,
penggabungan, dan terbentuknya jembatan yang
menyebabkan butir-butir jagung belang-belang.
4)
Duplikasi
Keadaan ini timbul bila ada penambahan bahan
kromosom sehingga suatu bagian kromosom terdapat
lebih dari dua kali dalam satu sel diploid yang normal.
Contohnya, kromosom normal yang mempunyai alel
ABCDEFG. Setelah mengalami penambahan alel FG
maka terbentuk kromosom baru dengan alel
ABCDEFGFG. Perhatikan gambar 6.12 di samping.
Pematahan dua kromatid pada lokus yang berbeda
diikuti dengan pertukaran bahan dan penggabungan
kembali kromatid tadi. Hal ini akan menghasilkan satu
kromatid dengan delesi dan yang lain dengan duplikasi.
Proses pematahan, penggabungan, dan pembentukan
jembatan seperti yang dijelaskan pada warna aleuron
jagung mengakibatkan duplikasi maupun delesi bahan
kromosom.
Pindah silang pada meiosis dapat terjadi pada
pasangan kromosom yang agak meleset susunannya.
Akibatnya duplikasi dan delesi terjadi bersama-sama
seperti terlihat dalam diagram berikut.
Contoh delesi dan duplikasi dapat dilihat pada Gambar
6.13 di samping ini.
5)
Katenasi
Katenasi
adalah kerusakan kromosom karena
kromosom homolog ujungnya saling berdekatan
sehingga membentuk lingkaran. Perhatikan Gambar
6.14 berikut.
A
B
C
D
E
F
G
a
b
c
d
e
f
g
A
B
C
D
E
F
a
b
c
d
e
f
g
G
(a) urut-urutan
normal
(b) delesi (–G)
(c) duplikasi (+G)
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.13
Delesi dan duplikasi
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
F
G
⎫
⎬
⎭
➨
Sumber:
Biology for Advanced Level, Glenn and Susan
Toole
Gambar 6.12
Duplikasi
Duplikasi
ABCD
Kromosom normal
ABCcd
Kromosom duplikasi
abD
Kromosom delesi
abcd
Kromosom normal
ABC
D
abc
d
ABC
ed
ab
D
A
B
C
C
L
M
A
B
K
K
L
M
katenasi, gen yang alelik
saling mendekati
A
B
C
K
L
M
A
B
C
K
L
M
A
B
K
C
L
M
A
B
C
K
L
M
translokasi
posisi normal
translokasi antara C dan K
Sumber:
Dokumentasi Penerbit
Gambar 6.14
Skema terjadinya katenasi
Biologi Kelas XII
173
Jawablah soal-soal berikut.
1. Suatu rantai mRNA mempunyai susunan:
GCU ACC CCG UGC AUC mengalami
perubahan dengan susunan baru sebagai
berikut.
a. GCU
ACC
GCC
UGC
AUC
b. GCU
GCC
CGG UGC
AUC
c. GCU
ACC
CGU
GCA
UC
d. GCU
ACC
CCG
CUG
CAU
C
e. GCC
UAC
CCC
GUG CAU
C
Dinamakan perubahan apa yang terjadi pada
susunan a, b, c, d, dan e?
2. Jelaskan mutasi yang terjadi pada penderita
sickle–cell anemia
.
3. Jenis-jenis kanker apa saja yang sering me-
nyerang perokok berat?
4. Mutasi kromosom dapat terjadi karena
perubahan set kromosom. Apa yang dimaksud
perubahan set kromosom tipe allopoliploidi dan
autopoliploidi?
5. Akibat
nondisjunction
, kromosom manusia
dapat mengalami perubahan jumlah pada
autosom maupun seks kromosom.
a. Sebutkan 2 kelainan pada manusia yang
mengalami perubahan jumlah autosom.
b. Sebutkan 2 kelainan pada manusia yang
mengalami perubahan jumlah kromosom
seks.
B. Penyebab Mutasi dan Dampaknya bagi
Kehidupan
Bahan-bahan atau zat yang dapat menyebabkan mutasi disebut
mutagen
. Secara garis besar, ada tiga macam mutagen yaitu bahan
fisik, bahan kimia, dan bahan biologi.
Mutagen bahan fisik, misalnya sinar bergelombang pendek. Pada
umumnya setiap bentuk radiasi dengan panjang gelombang lebih
pendek daripada sinar tampak, dapat menyebabkan mutasi.
Beberapa sinar radioaktif, seperti sinar alfa, sinar beta, sinar gamma,
dan sinar–X merupakan penyebab terjadinya mutasi. Gen-gen yang
terkena radiasi pengion akan terputus ikatannya sehingga terjadi
ionisasi pada sel-sel pembentuk jaringan tubuh. Ionisasi terjadi jika
elektron terlepas dari suatu atom dan bergabung dengan atom
lainnya. Molekul-molekul DNA yang tersusun atas atom-atom yang
terionisasi dapat menyebabkan gen menjadi labil dan mudah berubah.
Perubahan susunan kimia gen tersebut menyebabkan fungsinya juga
berubah. Selain oleh radiasi, temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah juga dapat menyebabkan mutasi.
Mutasi akibat sinar ultraviolet (UV) tidak menyebabkan timbulnya
radikal bebas. Di dalam DNA, sinar UV akan terserap oleh basa
pirimidin, yaitu timin dan sitosin. Energi dari sinar UV tersebut
menyebabkan terjadinya ikatan silang antarpirimidin yang berdekatan
sehingga membentuk dimer pirimidin. Perhatikan pembentukan dimer
timin pada Gambar 6.15 di samping. Pembentukan dimer pirimidin
mengakibatkan perubahan pembentukan asam amino. Orang-orang
yang terlalu banyak mendapatkan paparan sinar matahari yang terik
dapat menderita tumor atau kanker kulit.
Pada masa modern yang serba canggih, kita tidak dapat terlepas
dari berbagai bahan kimia yang dapat menimbulkan mutasi. Bahan
kimia banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri, pertanian,
dan rumah tangga. Bahan-bahan kimia seperti dimetil sulfat dan
nitro metil sulfat dapat menyebabkan reaksi antara gugus alkil dengan
Sumber:
Biology
,
Raven & Johnson
Gambar 6.15
Pembentukan dimer timin akibat sinar
UV
Sinar
ultraviolet
Dimer
timin
T
A
T
A
174
Mutasi
gugus fosfat DNA yang dapat mengganggu replikasi DNA. Beberapa
bahan kimia lain yang menyebabkan perubahan pada basa nitro-
gen, misalnya HNO
2
(asam nitrit) dan NH
2
OH (hidroksil amin). Jika
HNO
2
bereaksi dengan adenin, maka terbentuk zat baru yang
dinamakan hipoxanthin. Zat tersebut menempati kedudukan yang
sebelumnya ditempati adenin dan berpasangan dengan sitosin,
bukan lagi dengan timin. Proses deaminasi tersebut menyebabkan
perubahan asam amino yang dibentuk. Basa N lain, seperti guanin
dan sitosin juga dapat mengalami deaminasi oleh adanya HNO
2
.
Penerapan Teknologi Analisis
DNA dalam Menanggulangi
Cacat Genetik Hewan Ternak
Seleksi secara konvensional
biasanya dilakukan untuk meng-
hindari cacat genetik pada hewan
ternak. Cara tersebut dilakukan
dengan membuat catatan repro-
duksi dan silsilah. Kelemahan
seleksi konvensional yaitu mem-
butuhkan waktu lama dan biaya
yang mahal. Cara lainnya, yaitu
menggunakan teknik analisis DNA.
Ternak yang akan dijadikan bibit
unggul, dianalisis DNA-nya dahulu.
Setelah dianalisis, hanya hewan
ternak yang mengandung DNA nor-
mal saja yang dijadikan bibit
unggul.
Bahan biologi yang menyebabkan mutasi, antara lain bakteri dan
virus. Misalnya, bagian dari virus yang mampu mengadakan mutasi
yaitu asam nukleatnya. Virus epstein–bar merupakan salah satu
penyebab mutasi pada sel tubuh manusia. Beberapa jenis virus dan
bakteri mempunyai kemampuan memindahkan potongan gen dari
satu individu ke individu lain. Jenis-jenis virus dan bakteri tersebut
umumnya dimanfaatkan dalam penelitian-penelitian di bidang bio-
teknologi, terutama dalam teknik rekombinan. Anda akan mempelajari
teknik rekombinan lebih lanjut pada Bab Bioteknologi.
Mutagen dapat menyebabkan mutasi secara alami dan buatan.
Mutasi alami dapat terjadi secara spontan oleh faktor-faktor alam,
seperti sinar kosmis, radioaktif alam, perubahan temperatur yang
tinggi, dan sinar ultraviolet. Namun, mutasi alami hanya terjadi secara
kebetulan dan sangat jarang terjadi.
Individu-individu yang mengalami mutasi disebut
mutan
. Sifat-
sifat yang diwariskan oleh mutan umumnya bersifat resesif dan
merugikan bagi mutan dan keturunannya. Perkawinan sedarah (
in-
breeding
) merupakan salah satu faktor yang memperbesar
kemungkinan terbentuknya individu-individu cacat akibat mutasi.
Contoh kelainan-kelainan pada manusia akibat mutasi telah Anda
pelajari pada subbab A. Perhatikan contoh-contoh mutasi yang terjadi
pada hewan ternak berikut.
Tabel 6.1
Contoh-Contoh Mutasi yang Terjadi pada Hewan
No.
Spesies
Cacat Genetik
Ciri-Ciri
1.
Sapi potong Hereford
Cebol (
dwarfism
)
Cebol dan mati menjelang
dewasa.
2.
Sapi perah
Cerebral hernia
Tulang kepala bagian atas ter-
buka disebabkan oleh gagal-
nya pembentukan tulang
pada tahap embrio. Anak sapi
langsung mati setelah lahir.
Banyak bahan kimia bersifat mutagen. Di antaranya telah dibahas
pada uraian di atas. Setiap bahan kimia mempunyai rumus bangun
tertentu sehingga pengaruhnya terhadap susunan gen juga berbeda.
Carilah informasi mengenai bahan kimia lain yang bersifat mutagen
serta macam mutasi yang diakibatkannya. Buatlah laporan tertulis
dan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Biologi Kelas XII
175
No.
Spesies
Cacat Genetik
Ciri-Ciri
3.
Kuda Thoroughbred
Bleeding
Pembuluh darah di bagian
mukosa hidung sangat rapuh
sehingga dapat menyebab-
kan pendarahan.
Kebanyakan mutan bersifat steril (mandul) dan tidak mampu
bertahan hidup dalam waktu yang lama. Hanya mutan-mutan yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan saja yang tetap hidup. Jika
mutasi selalu terjadi dalam waktu yang cukup lama maka ada
kemungkinan akan terbentuk individu baru yang mempunyai ciri-ciri
dan sifat yang berbeda dengan generasi pendahulunya. Mekanisme
tersebut menyebabkan terjadinya evolusi makhluk hidup.
Meskipun sebagian besar mutasi alami bersifat merugikan, tetapi
beberapa di antaranya menghasilkan mutan yang sifatnya
menguntungkan bagi manusia. Contoh mutasi alami pada tumbuhan
yaitu munculnya buah nanas dalam jumlah banyak (biasanya hanya
1 buah dalam 1 tumbuhan), tumbuhnya beberapa tandan pisang
dalam satu batang tanaman pisang, dan pertumbuhan batang palem
yang bercabang-cabang. Berdasarkan beberapa kelebihan yang
diperoleh dari mutasi alami tersebut, para peneliti melakukan mutasi
pada tumbuhan secara buatan.
Semangka tanpa biji merupakan salah satu hasil mutasi buatan.
Secara alami, semangka tanpa biji sangat jarang kita dapat.
Bagaimana cara membuatnya?
Mutagen yang paling sering digunakan
dalam pembuatan semangka tanpa biji
yaitu kolkisin. Kolkisin merupakan alkaloid
yang dihasilkan oleh umbi
Colchicum
autumnale
, sejenis tanaman hias
berumbi yang hidup di daerah tropis.
Kolkisin bersifat menghambat pem-
bentukan benang-
benang s
pindel dari
mikrotubulus pada ta
hap anafase pem-
belahan mitosis atau meiosis. Akibatnya,
gerakan kromatid ke kutub-kutub sel ter-
hambat sehingga terbentuklah poliploidi.
Bibit semangka diploid yang diberi
perlakuan menggunakan kolkisin akan menghasilkan semangka
tetraploid (4n) dengan 44 kromosom. Bagian-bagian tubuh tumbuhan
4n, seperti batang, daun, dan bunga berukuran lebih besar
dibandingkan bagian-bagian tumbuhan 2n. Bibit semangka ini
kemudian ditanam untuk
dijadikan induk seleksi. Biji-biji yang dihasilkan
oleh semangka tetraploid
ini ditanam dan diserbukkan dengan
semangka diploid. Persilangan ini akan menghasilkan biji-biji bersifat
3n (triploid) yang merupakan bibit semangka tanpa biji. Perhatikan
cara pembuatan semangka tanpa biji pada Gambar 6.16. Tumbuhan
poliploidi berjumlah gasal dan umumnya mandul sehingga sering
dimanfaatkan untuk memproduksi buah-buahan tanpa biji.
Membuat Bunga Raksasa
Pucuk bunga aster yang ditetesi
kolkisin dapat menunjukkan
perubahan ukuran bunga yang
dihasilkan. Ukuran bunga aster
lebih besar daripada bunga normal.
Kolkisin dijual bebas. Kita dapat
memperolehnya di toko yang
menyediakan alat dan bahan-
bahan kimia.
Sumber:
Dunia Tumbuhan, Tira Pustaka
Gambar 6.16
Cara membuat semangka tanpa biji
Termasuk perubahan set
kromosom tipe apakah yang
terjadi pada pembuatan
semangka tanpa biji?
Sumber:
Dunia Tumbuhan, Tira Pustaka
176
Mutasi
Selain kolkisin yang dapat menggandakan ploidi suatu tanaman,
sinar radioaktif juga sering digunakan untuk memperoleh mutan.
Mutan pada sel-sel generatif umumnya bersifat letal. Keturunannya
akan mati sebelum atau beberapa waktu setelah lahir. Hanya
sebagian kecil saja yang mampu bertahan hidup sehingga dibutuhkan
biji dalam jumlah banyak ketika diradiasi.Perlu dilakukan penelitian
berkali-kali untuk menentukan tingkat radiasi yang optimal agar
diperoleh mutan dengan sifat-sifat tertentu yang diinginkan.
Negara kita mempunyai badan khusus di bidang penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir. Badan tersebut
dinamakan BATAN atau Badan Tenaga Nuklir Nasional. Beberapa
jenis bibit unggul hasil mutasi ditemukan oleh BATAN. Bibit-bibit
berkualitas unggul tersebut telah ditanam di berbagai daerah
pertanian di Indonesia. Perhatikan tabel 6.2 berikut.
Tabel Jenis-Jenis Bibit Unggul yang Ditemukan BATAN
Sorghum merupakan salah satu tanaman pangan di Indonesia
selain padi. Tanaman tersebut mempunyai kelebihan dibanding
tanaman pangan lain, misalnya tahan kekeringan (biasanya petani
menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya),
produksi dan kandungan nutrisinya tinggi. Kandungan protein, lemak,
dan mineralnya lebih tinggi dibandingkan padi.
Berdasarkan kelebihan tersebut, BATAN mengembangkan
sorghum unggul dengan cara radiasi sinar gamma. Seleksi tanaman
dilakukan mulai generasi kedua setelah perlakuan radiasi. Seleksi
tersebut dilanjutkan pada generasi-generasi berikutnya yang ber-
sifat unggul sampai diperoleh tanaman homozigot. Sejumlah mutan
tanaman sorghum mempunyai sifat-sifat unggul, seperti tahan rebah,
genjah, produksi tinggi, kualitas biji baik, dan lebih tahan terhadap
kekeringan. Perhatikan beberapa varietas sorgum hasil mutasi pada
Gambar 6.17.
Beberapa jenis tanaman hias yang diperlakukan dengan radiasi
bertujuan untuk memperoleh variasi-variasi baru. Mutasi oleh radiasi
dapat mengakibatkan terjadinya bentuk morfologi tanaman atau warna
yang unik dan langka. Misalnya bentuk daun keriting (normal : rata) dan
warna daun putih (normal : hijau). Mutan-mutan yang berpenampilan
unik dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Para hobiis bersedia
membayar mahal tanaman atau hewan unik yang digemarinya. Lakukan
kegiatan berikut untuk mengetahui berbagai keunggulan jenis-jenis
tumbuhan budi daya yang sudah mengalami mutasi.
Kelainan bentuk sayap pada
Drosophila
yang mengalami mutasi
⎫⎫
⎫⎫
⎫
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎬⎬
⎬⎬
⎬
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎪⎪
⎪⎪
⎪
⎭⎭
⎭⎭
⎭
Mutan tahan kering
Induk
B–100
B–95
B–72
B–68
Durra
Sumber:
http://www.batan.go.id/p3tir/sorghum–
Indonesia.html
Gambar 6.17
Beberapa varietas sorghum hasil mutasi
Drosophila
, Hewan Penelitian
Akibat Mutasi
Umumnya, para ahli meng-
gunakan
Drosophila melanogaster
untuk mengetahui dampak peng-
gunaan sinar radioaktif pada
hewan. Beberapa dampak tersebut,
antara lain terjadinya perubahan
warna mata, bentuk sayap (ada
yang melengkung berbentuk kurva,
bersudut, dan ada yang keriting),
kaki yang tumbuh di kepala, serta
terbentuknya dua abdomen se-
hingga terjadi penambahan jumlah
kaki dan sayap.
No.
Bibit Unggul
Kegunaan
Penerapan
1.
2.
3.
Padi:
Atomita I–IV,
Cilosari, Woyla,
Merauke
Padi gogo:
Situginting
Kedelai:
Muria, Tengger,
Meratus
Peningkatan
produksi dan
mendukung ke-
tersediaan benih
Padi Cilosari, Atomita IV, tersebar
dan ditanam pet
ani ant
ara lain
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
NTB, DIY, Wonosobo, Garut,
Bengkulu, Deli Serdang, Asahan,
dan Sumatra Utara.
Padi Situginting telah ditanam di
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
NTB, Wonosobo, dan Bengkulu.
Kedelai ditanam di NTB,
Bengkulu, dan Wonosobo.
Sumber:
http://www.batan.go.id/organisasi/hasil_litbangyasa.php
Biologi Kelas XII
177
Kunjungilah dinas pertanian atau perkebunan di daerah Anda.
Carilah informasi mengenai kelebihan-kelebihan tumbuh-tumbuhan
mutan yang sudah dibudidayakan. Buatlah laporan tertulis dan
kumpulkan kepada guru Anda.
Setelah penelitian-penelitian tentang gen semakin berkembang,
para peneliti mulai mengembangkan teknik rekombinan untuk mem-
peroleh bibit unggul. Gen-gen yang bersifat unggul pada suatu
organisme dipotong kemudian disisipkan ke dalam susunan gen
organisme lain. Gen-gen yang bersifat tidak unggul dapat dipotong
dan dibuang. Perlakuan-perlakuan tersebut dapat menyebabkan
adanya mutasi gen. Mutasi dengan cara-cara tersebut dinamakan
site directed mutagenesis
. Jadi, mutasi tersebut dapat secara langsung
diarahkan pada tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan keinginan
pembuat mutan. Contoh-contoh organisme hasil mutasi ini antara
lain tanaman bebas virus (dengan cara menyisipkan gen virus ke
dalam susunan gen tanaman) dan tanaman tembakau yang dapat
mengeluarkan cahaya fosfor dengan cara penyisipan gen kunang-
kunang ke dalam susunan gen tembakau.
Anda telah mengetahui beberapa hal yang menyebabkan terjadinya
mutasi pada makhluk hidup. Bagaimana pengaruh mutasi terhadap
sumber plasma nutfah? Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahuinya.
Semua makhluk hidup merupakan sumber plasma nutfah. Bila
suatu makhluk hidup mengalami mutasi maka akan terjadi perubahan
pada plasma nutfah. Diskusikan bersama teman sekelompok Anda
mengenai hal-hal berikut.
1. Tunjukkan jenis mutasi yang menyebabkan penambahan sumber
plasma nutfah.
2. Tunjukkan jenis mutasi yang menyebabkan pengurangan sumber
plasma nutfah.
Buatlah laporan kelompok secara tertulis dan presentasikan di
depan kelas.
Telah diuraikan di atas bahwa sinar radioaktif merupakan salah
satu mutagen. Sinar radioaktif dapat menyebabkan mutasi maju dan
mutasi balik. Mutasi maju terjadi jika ada perubahan fenotip normal
menjadi abnormal. Akibatnya, terjadi kelainan-kelainan pada tubuh
suatu organisme. Sedangkan mutasi balik terjadi karena adanya
perubahan fenotip abnormal menjadi normal. Contoh mutasi balik di
antaranya pada penggunaan radioterapi. Radioterapi dikenal juga
dengan pengobatan menggunakan sinar radioaktif. Radioterapi
merupakan salah satu metode pengobatan menggunakan sinar
radioaktif. Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan
penyakit kanker selain pembedahan dan kemoterapi. Kombinasi
antara ketiga metode tersebut dapat memberikan hasil pengobatan
yang optimal.
Manfaat Lain Sinar Radioaktif
Beberapa sinar radioaktif di-
manfaatkan untuk membunuh
mikrobia pembusuk dalam makanan
kaleng. Bahan makanan tersebut
dapat bertahan sampai beberapa
tahun.
Mana yang lebih
menguntungkan, mutasi
alam atau buatan?
178
Mutasi
Pergilah ke rumah sakit terdekat yang mempunyai peralatan
radioterapi. Tanyakan pada petugas radioterapi mengenai dampak
negatif penggunaan sinar radioaktif dan cara-cara meminimalisasi
dampak tersebut. Buatlah laporan tertulis dan kumpulkan kepada
guru Anda.
Radioterapi telah dilakukan sejak kurang lebih seratus tahun lalu,
tidak lama setelah Prof. Willem Conrad Roentgen menemukan sinar–X.
Seiring berkembangnya ilmu kedokteran dan teknologi, metode ini
semakin banyak digunakan dalam pengobatan penyakit kanker.
Sinar–X dan sinar gamma paling banyak digunakan dalam peng-
obatan kanker di samping partikel radioaktif lain. Pada prinsipnya
apabila berkas sinar radioaktif dipaparkan ke jaringan maka akan
terjadi beberapa peristiwa, antara lain ionisasi molekul air. Ionisasi
molekul air ini mengakibatkan terbentuknya radikal bebas di dalam
sel yang kemudian menyebabkan kematian sel. Lintasan sinar juga
menimbulkan kerusakan akibat tertumbuknya DNA yang dapat diikuti
dengan kematian sel.
Berdasarkan waktu pemberian sinar, radioterapi dibedakan
menjadi radiasi prabedah dan pascabedah. Radiasi yang dilakukan
sebelum operasi dinamakan radiasi prabedah. Radiasi tersebut sering
dilakukan untuk kanker kolon (usus besar). Penyinaran ini bertujuan
memperkecil jaringan kanker sehingga mempermudah pengangkatan
semua jaringan kanker pada saat pembedahan. Perhatikan alat
pengobatan kanker dengan cara radiasi pada Gambar 6.18 berikut.
Radiasi pascabedah dilakukan setelah operasi. Setelah jaringan
kanker dan jaringan normal sekitarnya dioperasi maka dilakukan
radiasi untuk membersihkan sel-sel kanker yang tertinggal. Tentunya
akan timbul pertanyaan, apakah kematian hanya terjadi pada sel-
sel kanker? Bagaimana dengan jaringan normal lainnya? Lakukan
kegiatan berikut untuk menambah wawasan Anda mengenai
pengobatan melalui radioterapi.
Sumber:
www.pontianakpost.com
Gambar 6.18
Alat pengobatan kanker dengan cara radiasi
Biologi Kelas XII
179
Jawablah soal-soal berikut.
1. Salah satu bahan kimia yang menyebabkan
mutasi yaitu kolkisin. Apakah kolkisin itu?
Bagaimana pengaruh kolkisin terhadap
pembelahan sel?
2. Anda telah mengenal mutasi alami dan mutasi
buatan. Mutasi apakah yang lebih meng-
untungkan? Mengapa demikian?
3. Jelaskan hubungan antara mutasi dengan
proses evolusi.
4. Apa manfaat mutasi bagi pemuliaan tanaman?
Sebutkan 2 contoh hasil mutasi dan sifatnya.
5. Sinar–X adalah salah satu mutagen fisik yang
sering juga digunakan untuk terapi kanker.
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya mutasi pada sel-sel
normal?
1. Mutasi yaitu perubahan informasi genetik yang
terjadi dalam organisme. Macam-macam
mutasi sebagai berikut.
a. Mutasi gen
Perubahan struktur DNA(gen) yang terjadi
pada lokus tunggal
1) Macam-macam mutasi gen:
a) duplikasi
b) adesi
c) delesi
d) invasi
e) substitusi
2) Pengaruh mutasi terhadap pem-
bacaan gen:
a)
silent mutation
b)
missense mutation
c)
nonsense mutation
3) Contoh kelainan akibat mutasi gen:
a)
sickle cell
anemia
b) kanker
b. Mutasi kromosom
Perubahan kromosom sehingga me-
nimbulkan perubahan sifat.
1) Perubahan set kromosom
a) autopoliploidi
b) allopoliploidi
2) Perubahan jumlah kromosom
Contoh:
monosomi : 2n – 1
nulisomi
: 2n – 2
trisomi
: 2n + 1
tetrasomi : 2n + 2
3) Perubahan struktur kromosom
a) translokasi
b) inversi
c) delesi
d) duplikasi
e) katenasi
2. Penyebab mutasi:
a) Bahan fisik
sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, dan
sinar-X
b) Sinar ultraviolet
sinar matahari
c) Bahan kimia
dimetil sulfat, nitro metil sulfat, HNO
3
, dan
NH
2
OH
Ternyata, mutasi tak selamanya menimbulkan kerugian, terutama
mutasi buatan. Jika pengetahuan tentang mutasi ini diimbangi dengan
kesadaran moral manusia, maka akan menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi kehidupan. Harapannya, pengetahuan tentang
mutasi dapat dimanfaatkan secara bijaksana sehingga tragedi
kemanusiaan seperti di Hiroshima dan Nagasaki tidak terulang
kembali.
180
Mutasi
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Pernyataan berikut benar mengenai mutasi,
kecuali
. . . .
a. dapat terjadi pada semua sel makhluk
hidup
b. sebagian besar mutan yang terjadi secara
alami bersifat menguntungkan
c. mutasi dapat terjadi setiap saat dan di
mana saja
d. mutasi buatan dapat terjadi menggunakan
sinar radioaktif
e. perubahan struktur gen atau kromosom
dalam inti sel
2. Contoh peristiwa mutasi di antaranya . . . .
a. perubahan warna kulit karena sengatan
matahari
b. terbentuknya bibit unggul dengan peng-
gunaan urea
c. pembentukan vitamin D di bawah per-
mukaan kulit
d. terbentuknya bibit unggul karena peng-
gunaan mutagen
e. adanya aroma pedas pada cabai budi daya
3. Terdapat kelainan-kelainan pada tubuh
manusia sebagai berikut.
1) sindrom Down
4) kanker rahim
2) kanker kulit
5) leukemia
3) sindrom Turner
6) wanita super
Kelainan yang disebabkan oleh mutasi gen
terdapat pada nomor . . . .
a. 1), 2), dan 3)
d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 3), dan 5)
e. 2), 5), dan 6)
c. 2), 3), dan 4)
4. Penderita
sickle–cell
anemia
merupakan akibat
mutasi gen karena adanya . . . .
a. duplikasi
d. delesi
b. substitusi
e. inversi
c. adisi
5.
Pernyataan yang sesuai dengan gambar di atas
yaitu pematahan kromosom bagian . . . .
a. tengah dan patahan menyatu dengan
bagian tengah kromosom lain
b. ujung dan patahan menyatu dengan
bagian tengah kromosom lain
c. tengah dan patahan menyatu dengan
bagian ujung kromosom lain
d. ujung dan patahan menyatu dengan
bagian ujung kromosom lain
e. ujung dan patahan menyatu dengan ujung
kromosom lain dalam posisi terbalik
6. Sindrom Down terjadi karena peristiwa . . . .
a. monosomi
d. aneuploidi
b. nulisomi
e. poliploidi
c. trisomi
7. Berikut ini ciri-ciri penderita aneusomik.
1) Laki-laki tetapi memperlihatkan ciri-ciri
sebagai wanita.
2) Wanita tetapi memperlihatkan ciri-ciri
sebagai lelaki.
3) Mengalami cacat mental.
4) Bersifat kasar dan agresif.
5) Payudara membesar dan tubuh tinggi.
6) Payudara tidak tumbuh.
Ciri-ciri penderita sindrom Klinefelter yaitu . . . .
a. 1), 3), dan 5)
d. 2), 4), dan 6)
b. 1), 4), dan 6)
e. 3), 4), dan 6)
c. 2), 3), dan 6)
8. Penderita sindrom Turner memiliki jumlah
kromosom . . . buah.
a. 44
d. 48
b. 45
e. 49
c. 46
9. Sindrom Turner terjadi karena
nondisjunction
pada kromosom . . . .
a. seks induk jantan
b. seks induk betina
c. seks induk jantan atau betina
d. somatik induk jantan
e. somatik induk betina
10. Terdapat 5 kodon dengan urutan: CGC AAC
CAC CGG UUC. Urutan rantai mRNA yang
mengalami substitusi adalah . . . .
a. CGC AAC CAC GGC UUC
b. CGC AAC CAG CGG UUC
c. CGC AAC CAC CGU UC
d. CGC AAC CAC CGG UUU C
e. CGC AAC CAC CGG CUU
A
B
C
D
K
L
M
N
O
P
A
B
C
D
O
P
K
L
M
N
Biologi Kelas XII
181
11. Delesi yang menyebabkan mutasi gen terjadi
akibat . . . pada rantai mRNA.
a. gen tersusun kembali dalam posisi terbalik
b. hilangnya salah satu gen
c. bertambahnya salah satu gen
d. hilangnya satu buah kromosom
e. bertambahnya lebih dari satu gen
12. Telah terjadi perubahan struktur kromosom
sebagai berikut.
Mutasi semacam ini disebut . . . .
a. translokasi heterozigot
b. translokasi resiprok
c. inversi perisentrik
d. inversi parasentrik
e. duplikasi
13. Penggandaan kromosom 21 menyebabkan
seseorang menderita kelainan . . . .
a. leukemia
b.
sickle–cell
anemia
c. sindrom Down
d. sindrom Turner
e. sindrom Klinefelter
14. Suatu organisme kehilangan satu pasang
kromosomnya. Organisme tersebut mengalami
mutasi yang disebut . . . .
a. monosomi
d. aneusomi
b. trisomi
e. nulisomi
c. tetrasomi
15. Wanita mempunyai risiko besar terserang
kanker apabila kondisinya . . . .
a. menstruasi pertama pada usia 12 tahun
b. mempunyai anak
c. menyusui anak sampai dua tahun
d. menopausenya terlambat
e. usianya masih muda
16. Orang yang mempunyai kelainan sindrom
Down, terjadi akibat . . . .
a. gagal berpisah pada autosom
b. gagal berpisah pada kromosom seks
c. pindah silang gamet jantan dan gamet
betina
d. putaran pada seks kromosom
e. pautan pada autosom
17. Jenis mikrobia yang dapat menyebabkan
mutasi yaitu . . . .
a. ganggang
d. fungi
b. bakteri
e. plankton
c. algae
18. Kerugian akibat penggunaan kolkisin pada
tanaman di antaranya . . . .
a. menghasilkan tanaman steril
b. menghasilkan biji fertil
c. buah cepat masak
d. kandungan gizi turun
e. pertumbuhan lambat
19. Mutasi yang terjadi akibat tindakan manusia
antara lain . . . .
a. kanker kulit karena sinar ultraviolet
b. penggunaan bahan kimia dalam ilmu pe-
ngetahuan
c. pengembangan bibit lokal untuk meng-
hindari kepunahan
d. penemuan varietas baru sebagai bibit
unggul
e. terjadinya mekanisme evolusi
20. Pada bibit unggul Atomita merupakan hasil
mutasi buatan dari padi Pelita dengan cara . . . .
a. persilangan
d. domestikasi
b. seleksi
e. radiasi
c. hibridisasi
B.
Jawablah soal-soal berikut.
1. Jelaskan pengaruh bahan asam nitrit terhadap
terjadinya mutasi.
2. Mutagen dapat dibedakan menjadi tiga
golongan. Sebutkan dan beri contohnya.
3. Apa perbedaan mutasi alami dengan mutasi
buatan?
4. Mengapa penggunaan radioaktif secara terus-
menerus dalam terapi membahayakan
aktivitas gen?
5. Apabila seorang ibu terkena radiasi pada
bagian kepala dan mengalami mutasi pada
bagian tersebut apakah akan diwariskan
kepada keturunannya? Jelaskan alasan Anda.
C.
Berpikir kritis.
Merokok dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan seseorang. Berbagai bahan kimia yang
terkandung dalam rokok akan terserap ke dalam
tubuh melalui saluran pernapasan. Bahan-bahan
tersebut umumnya bersifat karsinogenik.
Mungkin, tidak ada keluhan pada tahun
pertama, tetapi akan menimbulkan gangguan
setelah beberapa puluh tahun kemudian. Grafik
berikut menunjukkan hubungan antara jumlah
populasi yang merokok dengan jumlah penderita
kanker.
12
345678
Snormal
143
25678
S mutan
182
Mutasi
Mutasi
Pelajari kembali
Jawaban betul
≥
60%
Jawaban betul < 60%
Jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan mutasi?
2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis mutasi.
3. Sebutkan zat-zat maupun organisme yang
dapat mengakibatkan terjadinya mutasi.
4. Sebutkan akibat terjadinya mutasi pada
makhluk hidup.
5. Sebutkan dampak mutasi bagi manusia dan
lingkungan.
Pertanyaan:
1. Bagaimana pengaruh rokok terhadap
kemungkinan serangan kanker?
2. Jenis mutasi apa yang terjadi pada penderita
kanker?
3. Selain kanker paru-paru, kanker apa lagi yang
sering menyerang perokok berat?
10
20
30
40
Jumlah rokok yang dikonsumsi
per hari
500
400
300
200
100
0
Jumlah penderita kanker
per 100.000 orang
183
Biologi Kelas XII
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Perhatikan beberapa fungsi asam nukleat
berikut.
1. Menghasilkan energi
2. Membawa informasi genetik
3. Berperan dalam sintesis protein
4. Membentuk RNA
Fungsi DNA ditunjukkan pada . . . .
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4) e. 2) dan 4)
c. 1), 2), dan 4)
2. Model
double helix
struktur DNA memiliki
tangga utama berupa . . .
a. deoksi ribasa dan basa nitrogen
b. gugus fosfat dan basa nitrogen
c. deoksiribosa dan fosfat
d. gula dan N-adenin
e. gula dan basa nitrogen
3. Ikatan hidrogen rangkap dua mengikat . . . .
a. sitosin dan timin
b. adenin dan guanin
c. sitosin dan guanin
d. timin dan guanin
e. adenin dan timin
4. Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan
purin dan pirimidin disebut . . . .
a. nukleosida
d. polinukleotida
b. nukleotida
e. DNA
c. polinukleotida
5. DNA dapat berfungsi untuk mensitesis
molekul lain sepeti RNA. Fungsi ini menjadikan
DNA memiliki sifat . . . .
a. otokatalitik
d. homokatalitik
b. heterokatalitik e. sintesis protein
c. monokatalitik
6.
Skema replikasi seperti
gambar di samping, se-
suai dengan hipotesis
. . . .
a. konservatif
b. dispersif
c. semikonservatif
d. semidispersif
e. dispersif konservatif
Kromosom
DNA
Y
mRNA
Selubung nukleus
Porus
Protein
Membran
plasma
Sumber:
Biology, Raven
X
2
4
3
1
5
7. Rantai DNA yang tidak mencetak mRNA
disebut rantai . . . .
a. sense
d. antikodon
b. antisense
e. kodon triplet
c. kodon
8. Perhatikan gambar skema sintesis protein
berikut . . . .
Berdasarkan skema di atas, proses yang
terjadi pada X dan Y yaitu . . . .
a. transkripsi dan sintesis protein
b. translasi dan menerjemahkan kodon
c. pembentukan kodon dan penerjemahan
asam amino
d. penyusunan asam amino dan translasi
e. transkripsi dan penerjemahan kodon
9. Perhatikan kromosom
di samping.
Bagian-bagian yang
ditunjukkan nomor-
nomor tersebut yaitu
. . . .
123
a. kromonema satelit
telomer
b. kromenama lekukan kedua satelit
c. kromenama sentromer
satelit
d. kromenama lekukan kedua satelit
e. kromenama lekukan kedua sentromer
184
Latihan Ulangan Blok 2
Kromatid
Nukleolus
Membran inti
mulai terbentuk
Kutub sel
Kutub sel
45
Sentromer
Lekukan kedua
Telomer
Sentromer
Lekukan kedua
Telomer
Sentromer
Telomer
Satelit
Telome
r
10. Bagian kromosom yang menyempit dan tidak
mengandung gen serta merupakan tempat
melekatnya benang spindel disebut . . . .
a. kromonema
d. lekukan kedua
b. kromomer
e. telomer
c. sentromer
11. Benang-benang pembelahan yang nampak
menyerupai bintang disebut . . . .
a. sentriol
b. aster
c. spindel
d. kromatid
e. kromatin
12.
Perhatikan gambar
berikut.
Berdasarkan tahap-
tahap pembelah-
an sel, gambar di
samping terjadi
pada tahap . . . .
a. anafase
b. metafase
c. telofase
d. profase
e. interfase
13. Pada pembelahan meisis tahap kedua terjadi
peristiwa berikut.
1) Benang-benang kromatid sampai di
kutub.
2) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
3) Nukleus terbentuk kembali.
4) Terbentuk sekat pada bidang pembelahan
5) Terbentuk 4 sel anakan
Tahap-tahap yang terjadi pada telofase II yaitu
. . . .
a. 1), 2), 3), dan 4)
b. 2), 3), 4), dan 5)
c. 1), 3), 4), dam 5)
d. 1), 2), 4), dan 5)
e. 2), 3), 4), dan 5)
Mitosis
a. Jumlah kromosom anak
dari jumlah kro-
mosom induk
b. Terjadi pindah silang
c. Menghasilkan 2 sel
anakan
d. Kromosom memendek
dan menebal
e. Pembelahan tunggal
kromosom dan nukleus
Meiosis
Jumlah kromosom anak
sama dengan induk
Tidak terjadi pindah
silang
Menghasilkan 2 sel
anakan
Kumparan kromosom
lebih panjang
Pembelahan hanya
terjadi pada jumlah
kromosom
14. Perbandingan antara proses mitosis dan
meiosis yang benar terdapat pada . . . .
15. Proses pembentukan akrosom yang berperan
untuk menembus lapisan pelindung sel telur
disebut . . . .
a. spermiogenesis
b. spermatogenesis
c. pembentukan spermatid
d. spermatozoa
e. spermatogononium
16. Ootid yang akan berkembang menjadi ovum
merupakan hasil pembelahan meiosis II dari
. . . .
a. Polosit
b. Oosit primer
c. Oosit sekunder
d. Badan kutub primer
e. Oogonium
17. Setelah sebuah sel induk megaspora haploid
mengalami meiosis I, terbentuk dua sel
haploid. Kedua sel haploid tersebut mengalami
meiosis II dan dihasilkan 4 megaspora hap-
loid. Tiga di antaranya akan . . . .
a. mengalami degenerasi
b. membentuk ovum
c. mengalami tiga kali kariokinesis
d. membentuk endosperm
e. mengalami sitokinesis
18. Jika individu Aa Bb Cc membentuk gamet,
gamet yang terbentuk sebanyak . . . macam
a. n
2
b. 2n
c. 2
n
d. 2n
2
e. (2
n
)
2
185
Biologi Kelas XII
19. Perkawinan resiprokal merupakan . . . .
a. perkawinan antarvarietas
b. persilangan dengan genotip resesif
c. perkawinan kebalikan dari semula
d. persilangan f, dengan salah satu induknya
(pada tumbuhan)
e. persilangan 2 individu yang merupakan
sifat beda
20. Persilangan yang dapat digunakan untuk
mengetahui genotip induk yaitu . . . .
a. perkawinan resiprokal
b.
back cross
c.
test cross
d. uji silang
d. perkawinan kebalikan
21. Jika suatu individu bergenotip heterozigot,
akan memiliki perbandingan genotip pada
test
cross
yaitu . . . .
a. 100%
d. 9 : 3 : 3 : 1
b. 1 : 1
e. 12 : 3 : 1
c. 3 : 1
22. Salah satu contoh pengaruh akibat adanya
alel ganda yaitu . . . .
a. warna rambut mencit
b. pembentukan melanin kulit
c. golongan darah manusia
d. warna umbi lapis bawang
e. warna kornea mata manusia
23. Pada peristiwa epistasis dominan, menghasil-
kan perbandingan F
2
seperti . . . .
a. 9 : 3 : 31
d. 9 : 3 : 3
b. 12 : 3 : 1
e. 9 : 6 : 1
c. 9 : 3 : 3 : 4
24. Jika wanita normal karier hemofilia menikah
dengan pria hemofilia, wanita normal karier
hasil pernikahan tersebut berjumlah . . . .
a. 100%
d. 25%
b. 50%
e. 0%
c. 75
25. Perhatikan tabel genotip pewarisan sifat
hemofilia berikut.
Jenis Kelamin
Normal
Hemofilia
Wanita
X
H
X
H
P
X
H
X
h
Pria
X
H
YX
h
Y
Berdasarkan tabel tersebut wanita P memiliki
sifat . . . .
A U G A A G U U U GG C U A A
Met
Lys
Phe
Gly
Stop
Susunan mRNA normal
A U GUAG U U UGGC U AA
Met
Stop
Basa A diganti oleh basa U sehingga terbentuk kodon
terminal (kode stop)
a. normal
d. letal
b. karier
e. intermediat
c. hemofilia
26. Peristiwa muatsi gen akibat adanya penyisipan
nukleotida disebut . . . .
a. duplikasi
d. inversi
b. delesi
e. subtitusi
e. adisi
27. Perhatikan gambar berikut.
Peristiwa mutasi gen pada gambar di atas
disebut . . . .
a.
silent
mutation
b. aneuploidi
c. polipliodi
d.
missense mutation
e.
nonsense mutatiion
28. Pada peristiwa nulisomik, kromosom memiliki
jumlah . . . .
a. 2n – 1
d. 2n + 2
b. 2n – 2
e. –2n
c. 2n + 1
29. Perhatikan kariotipe
di samping.
Peristiwa nondis-
junction yang me-
nyebabkan kario-
tipe pada gambar di
samping meng-
akibatkan . . .
a. sindrom down
b.
sickle-cell
anemia
c. kanker kulit
d. sindrom turner
e. wanita super
12 3
45
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15
16 17 18
19 20
21 22 xx
186
Latihan Ulangan Blok 2
30.
Peristiwa pada gambar merupakan aberasi
yang terjadi karena adanya . . . .
a. inversi
d. duplikasi
b. translokasi
c. delesi
e. katenasi
B.
Jawablah soal-soal berikut.
1. Sebutkan beberapa alasan Mendel meng-
gunakan ercis dalam penelitiannya.
2. Sebutkan dan jelaskan teori-teori yang me-
ngemukakan terjadinya replikasi DNA.
3. Apakah yang dimaksud dengan fungsi DNA
sebagai autokatalitik dan heterokatalitik?
4. Gambar dan sebutkan bagian-bagian kromosom
secara lengkap.
5. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara
DNA dan RNA.
6. Mengapa peristiwa meiosis dapat menimbul-
kan variasi organisme?
7. Sebutkan perbedaan yang terjadi pada
peristiwa meiosis I dan meiosis II.
A
B
C
D
E
V
W
X
V
C
D
E
A
B
W
X
8. Sebutkan proses-proses yang terjadi pada
spermatogenesis.
9. Jelaskan proses pembentukan sel telur.
10. Jelaskan proses megasporogenesis pada
angiospermae.
11. Apa yang dimaksud dengan peristiwa epistasis
dan hipostasis?
12. Sebutkan tipe jenis kelamin pada lalat buah,
belalang, dan lebah.
13. Sebutkan kendala yang dijumpai peneliti
dalam mempelajari genetika pada manusia
dan cara mengatasinya.
14. Apa yang dimaksud dengan rangkai kelamin?
15. Apa yang dimaksud dengan
criss-cross
inheritance
serta sebut dan jelaskan
contohnya.
16. Peristiwa mutasi tidak selalu diwariskan
kepada keturunannya. Pada peristiwa mutasi
apakah, mutasi dapat diturunkan?
17. Sebut dan jelaskan berbagai macam peristiwa
mutasi gen.
18. Apa yang dimaksud dengan
silent mutation
,
missense
,
mutation
, dan
nonsense mutation
?
19. Uraikan terjadinya
sickle-cell anemia
.
20. Sebutkan macam mutasi kromosom dan
jelaskan proses terjadinya.
Biologi Kelas XII
187
A.
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Berdasarkan grafik sigmoid, pertumbuhan
mencapai maksimum terjadi pada fase . . . .
a. awal
d. stas
ioner
b. log
e. statis
c. perlambatan
2. Batang dapat tumbuh ke arah cahaya mata-
hari karena . . . .
a. auksin menyebar ke seluruh bagian
batang
b. konsentrasi auksin yang tinggi pada sisi
yang terkena matahari
c. sel-sel batang tumbuh lebih cepat pada
sisi yang terkena matahari
d. auksin terakumulasi pada batang yang
tidak terkena sinar matahari
e. auksin terhambat jika tidak terkena sinar
matahari
3. Perhatikan tabel berikut.
Hormon Fungsi
X
• Mempercepat pemasakan buah.
• Pengguguran bunga
Berdasarkan fungsinya, hormon X merupakan
hormon . . . .
a. auksin
d. sitokinin
b. giberelin
e. asam absisat
c. gas etilen
4. Komponen protein yang menyusun enzim
disebut . . . .
a. holoenzim
d. koenzim
b. apoenzim
e. kofaktor
c. gugus prostetik
5. Pada percobaan menentukan faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim, gelembung
udara terbanyak terdapat pada tabung yang
berisi . . . .
a. hati yang direbus
b. hati segar
c. hati yang dipotong kecil-kecil
d. potongan kentang
e. kentang dan daging kambing
½
°
¾
°
¿
4
5
1
2
3
1
2
3
4
6. Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas, klorofil dan
pigmen lain yang berperan pada proses
fotosintesis yaitu . . . .
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
7. Fermentasi asam laktat dari jamur dan bakteri
tertentu dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan . . . .
a. keju
d. kecap
b. tempe
e. oncom
c. tape
8. Berdasarkan tipe pengikatan CO
2
selama
proses fotosintesis, tanaman yang termasuk
CAM yaitu . . . .
a. kedelai
d. jagung
b. tebu
e. kaktus
c. kacang tanah
9. Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
pada gambar di atas disebut . . . .
Kromosom
1
2
3
4
A
Akrosentris Telosentris Submeta- Metasentris
sentris
B
Telosentris Akrosentris Metasentris Submeta-
sentris
C
Metasentris Submeta- Akrosentris Telosentris
sentris
D
Telosentris Submeta- Akrosentris Metasentris
sentris
E
Submeta- Metasentris Telosentris Akrosentris
sentris
188
Latihan Ulangan Semester
15. Perhatikan gambar pembelahan berikut.
Peristiwa pembelahan tersebut terjadi pada
. . . .
a. sel kelamin
d. manusia
b. hewan
e. bakteri
c. tumbuhan
16. Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub yang
dibuahi inti generatif menghasilkan endosperm
yang bersifat . . . .
a. haploid
d. tetraploid
b. diploid
e. poliploid
c. triploid
17. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri
atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen
disebut . . . .
a. homozigot
d. dihibrid
b. heterozigot
e. trihibrid
c. monohibrid
18. Pada persilangan tanaman bunga pukul
empat (
Mirabilis jalapa
) berbunga merah (MM)
dengan berbunga putih (mm) menghasilkan
tanaman berbunga merah muda (Mm).
Peristiwa ini menunjukkan adanya sifat . . . .
a. homozigot dominan
b. intermediat
c. homozigot resesif
d. kriptomeri
e. polimeri
19. Perhatikan bagan persilangan peristiwa
penyimpangan hukum Mendel berikut.
P
: AAbb >< aaBB
(merah)
(putih)
Gamet : Ab
aB
F
1
:
AABb
(ungu)
F
2
:
AB
Ab
aB
ab
AB AABB
1
AABb
2
AaBB
3
AaBb
4
Ab AABb
5
AAbb
6
AaBb
7
Aabb
8
aB AaBB
9
AaBb
10
aaBB
11
aaBb
12
ab AaBb
13
Aabb1
4
aaBb
15
aabb
16
10. Rantai antisense yaitu . . . .
a. rantai DNA yang tidak mencetak mRNA
b. rantai RNA yang membawa kodon
c. rantai DNA yang mencetak mRNA
d. ikatan asam amino yang dibentuk tRNA
e. ikatan polipeptida
11. Beberapa bagian DNA bergabung membentuk
gen yang berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan menempati bagian yang disebut . . . .
a. sentromer
d. kromonema
b. satelit
e. telomer
c. lokus
12. Perhatikan gambar berikut.
Bagian kromosom yang ditunjuk memiliki
fungsi . . . .
a. menghalangi pelekatan dengan kromosom
lain
b. pusat aktivitas kromosom
c. tempat melekatnya spindel
d. bagian kromosom yang tidak mengandung
DNA
e. penebalan pada kromonema
13. Perhatikan ciri-ciri pembelahan berikut.
1) Benang-benang spindel terlihat makin
jelas. Benang-benang tersebut mengikat
sentromer setiap kromosom.
2) Kromosom mengatur diri pada bidang
ekuatorial.
Berdasarkan ciri-ciri pembelahan di atas,
peristiwa tersebut terjadi pada fase . . . .
a. interfase
d. profase
b. metafase
e. telofase
c. anafase
14. Pada saat profase I terjadi kiasma. Kiasma
terjadi pada tahap . . . .
a. leptonema
d. diplonema
b. zigonema
e. diakinesis
e. pakinema
m
p
p
p
p
p
Biologi Kelas XII
189
Berdasarkan bagan tersebut, fenotip yang
berwarna merah terdapat pada nomor . . . .
a. 5, 7, dan 8
d. 6, 7, dan 8
b. 5, 8, dan 13
e. 6, 7, dan 13
c. 5, 8, dan 14
20. Pada persilangan antara ayam berpial mawar
dengan ayam berpial ercis menghasilkan
bentuk pial F
1
yang sebelumnya belum dikenal
yaitu sumpel. Hal ini menunjukkan terjadi
peristiwa . . . .
a. kriptomeri
d. epistasis
b. atavisme
e. epistasis resesif
c. polimeri
21. Kucing berambut belang tiga (hitam - kuning -
putih) selalu betina. Peristiwa ini menunjukkan
adanya . . . .
a. pautan seks
d. kriptomeri
b. atavisme
e. polimeri
c. gen komplementer
22. Apabila sebagian nukleotida dalam rantai DNA
hilang, peristiwa mutasi gen tersebut disebut
. . . .
a. duplikasi
d. inversi
b. adisi
e. substitusi
c. delesi
23. Perhatikan potongan rantai DNA berikut.
Peristiwa di atas mengakibatkan terjadinya
. . . .
a.
sickle
-
cell
anemia d. sindrom Down
b. kanker
e. poliploid
c. sindrom Edward
24. Perhatikan bagan berikut.
P =
2n
4n
pp
ovum sperma 2n
F
Organisme yang dihasilkan pada persilangan
di atas bersifat . . . .
a. haploid
d. tetraploid
b. diploid
e. poliploid
c. triploid
25. Perhatikan gambar perubahan susunan
kromosom berikut.
Aberasi kromosom yang disebabkan karena
proses seperti gambar di atas disebut . . . .
a. translokasi
d. duplikasi
b. inversi
e. katenasi
c. delesi
B.
Jawablah soal-soal berikut.
1. Sebutkan hormon-hormon yang mem-
pengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan beserta fungsinya.
2. Gambarkan dan beri keterangan suatu grafik
pertumbuhan (grafik sigmoid).
3. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang
harus dilalui dalam metode ilmiah.
4. Sebutkan ion-ion logam yang berfungsi
sebagai kofaktor atau aktivator dalam suatu
reaksi metabolisme.
5. Sebut dan jelaskan teori-teori yang men-
jelaskan cara kerja enzim.
6. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim.
7. Jelaskan keterkaitan metabolisme karbo-
hidrat, lemak, dan protein.
8. Jelaskan model struktur DNA yang dikemuka-
kan oleh James Watson dan Francis Crick.
9. Sebutkan tiga macam RNA yang telibat dalam
sintesis protein.
10. Sebutkan berbagai kromosom berdasarkan
letak sentromernya.
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
A
B
C
D
E
F
G
➨➨
Semula
Proses
Hasil
C
A
T
mRNA
GUA
Val
DNA hemoglobin normal
DNA hemoglobin mutan
CTT
mRNA
GAA
Glu
190
Latihan Ulangan Semester
11. Sebutkan arti penting meiosis bagi makhluk
hidup.
12. Sebutkan tahap-tahap yang terjadi pada
profase I.
13. Apakah yang dimaksud dengan peristiwa
spermiogenesis?
14. Sebutkan peristiwa-peristiwa yang menunjuk-
kan penyimpangan semu hukum Mendel.
15. Jika gen dominan A dan B terdapat bersama-
sama dalam genotip kulit buah gandum akan
berwarna ungu tua. Bila terdapat salah satu
gen dominan saja (A atau B) kulit buah
berwarna ungu. Absennya gen dominan
menyebabkan kulit buah berwarna putih.
Suatu gandum memiliki biji berkulit ungu tua
(AABB) disilangkan dengan biji berkulit putih
(aabb). Jelaskan persilangan yang terjadi dan
sebutkan rasio fenotip F
2
-nya.
16. Apakah gen letal itu? Sebutkan contoh-contoh
gen letal dominan maupun resesif.
17. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aplikasi
eugenetika dan aplikasi eutenika?
18. Sebutkan beberapa peristiwa yang dapat
mengakibatkan aneuploidi (perubahan jumlah
kromosom).
19. Sebutkan hal-hal yang dapat menyebabkan
terjadinya aberasi kromosom.
20. Sebutkan dan jelaskan dua macam mutagen.