Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab VI Cerita Pendek Indonesia
Bahasa Indonesia · Bab VI Cerita Pendek Indonesia
Fairul Zabadi, Sutejo, Mujizah, dan Dad Murniah

24/08/2021 16:14:20

SMP 7 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

176

Cerita Pendek

Indonesia

Bab VI

C

erita pendek adalah jenis karya sastra yang berupa kisah atau cerita tentang

manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Cerita pendek pertama

kali dikenalkan oleh pengarang Amerika. Cerita pendek bermula pada tradisi

penceritaan lisan. Pada waktu itu kisah

Iliad

dan

Odyssey

karya Homer disampaikan

secara lisan dalam bentuk puisi yang berirama. Irama itu berfungsi sebagai alat

untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Dalam cerita pendek dikisahkan

sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan

atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Pada Bab

VI ini kamu diajak memahami teks cerita pendek yang berjudul “Kupu-Kupu Ibu” .

Setelah memahami Bab VI dan mengerjakan tugas-tugas yang ada di dalamnya,

ka

m

u diharapkan memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam

membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh

makna, serta memahami, membedakan, mengklasifikasi, dan mengidentifikasi teks

cerita pendek secara lisan atau tulis.

A.

Subtema 1 Cerita Pendek "Kupu-Kupu Ibu"

Cerita pendek dapat

menyebabkan adanya rasa senang, gembira, serta dapat menghibur

para penikmat atau pembacanya. Cerita pendek juga dapat memberi pengarahan

dan pendidikan karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di

dalamnya. Selain hal itu, cerita pendek berisi keindahan dan nilai moral sehingga

para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik

bagi dirinya. Cerita pendek dapat berisi ajaran agama atau ajaran lainnya yang dapat

dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya. Pada Kegiatan 1 kamu

mempelajari teks cerita pendek berjudul “Kupu-Kupu Ibu” yang berisi informasi

tentang kehidupan yang positif.

Kegiatan 1

Pemodelan Teks Cerita Pendek

Teks cerita pendek yang digunakan untuk belajar berjudul “Kupu-Kupu Ibu” karya

Komang Ira Puspitaningsih yang terangkum dalam buku

20 Cerpen Indonesia Terbaik

2008

terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

177

C

erita pendek adalah jenis karya sastra yang berupa kisah atau cerita tentang

manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Cerita pendek pertama

kali dikenalkan oleh pengarang Amerika. Cerita pendek bermula pada tradisi

penceritaan lisan. Pada waktu itu kisah

Iliad

dan

Odyssey

karya Homer disampaikan

secara lisan dalam bentuk puisi yang berirama. Irama itu berfungsi sebagai alat

untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Dalam cerita pendek dikisahkan

sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan

atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Pada Bab

VI ini kamu diajak memahami teks cerita pendek yang berjudul “Kupu-Kupu Ibu” .

Setelah memahami Bab VI dan mengerjakan tugas-tugas yang ada di dalamnya,

kamu diharapkan memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam

membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh

makna, serta memahami, membedakan, mengklasifikasi, dan mengidentifikasi teks

cerita pendek secara lisan atau tulis.

A.

Subtema 1 Cerita Pendek "Kupu-Kupu Ibu"

Cerita pendek dapat

menyebabkan adanya rasa senang, gembira, serta dapat menghibur

para penikmat atau pembacanya. Cerita pendek juga dapat memberi pengarahan

dan pendidikan karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di

dalamnya. Selain hal itu, cerita pendek berisi keindahan dan nilai moral sehingga

para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik

bagi dirinya. Cerita pendek dapat berisi ajaran agama atau ajaran lainnya yang dapat

dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya. Pada Kegiatan 1 kamu

mempelajari teks cerita pendek berjudul “Kupu-Kupu Ibu” yang berisi informasi

tentang kehidupan yang positif.

Kegiatan 1

Pemodelan Teks Cerita Pendek

Teks cerita pendek yang digunakan untuk belajar berjudul “Kupu-Kupu Ibu” karya

Komang Ira Puspitaningsih yang terangkum dalam buku

20 Cerpen Indonesia Terbaik

2008

terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

178

Tugas 1 Membangun Konteks

1)

Sebelum membaca teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu”, coba kamu jawab

pertanyaan berikut! Kamu juga diminta mencari informasi terkait cerita pendek

Indonesia.

a)

Pernahkah kamu membaca cerita pendek?

b)

Dapatkah kamu mengatakan apa itu cerita pendek?

c)

Apa sajakah yang kamu ketahui di dalam cerita pendek?

d)

Bagaimanakah pengalamanmu ketika membaca cerita pendek?

e)

Apakah kamu pernah mendengar cerita pendek ini dibacakan oleh orang

tuamu? Cerita pendek seperti apakah yang dibacakan orang tuamu?

f.)

Apakah yang kamu dapatkan setelah membaca cerita pendek?

2)

Setelah menjawab pertanyaan guru tersebut, simaklah

teks berikut yang dibacakan

oleh guru!

Kupu-Kupu Ibu

Gambar 1

Kupu-Ku

Sumber http://fiksi.kompasiana.com

Aku melihatnya. Aku melihat perempuan yang pernah kau ceritakan. Sepu

-

lang sekolah tadi, di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu berputar saling

melingkar. Akan tetapi, mereka tak seperti kupu-kupu dalam ceritamu, Ayah. Mereka

lebih cantik. Yang satu berwarna hitam dengan bintik biru bercahaya seperti mutiara.

Yang lain bersayap putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan serat tipis

kehijauan melintang di tepi sayapnya.

Aku takjub. Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku

terus saja mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu menghampiri seorang

perempuan yang duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-bangku taman

lainnya. Kupu-kupu itu asyik berputar-putar di atas kepala perempuan itu.

Aku tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku sempat mem

-

balikkan badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara padaku. Aku tak me

-

nyangka. Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. Dan katamu ia seorang

yang menyeramkan, hingga aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek penyi

-

hir. Ayah, perempuan itu sangat cantik. Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.

Oya, dia baik juga. Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya bermain dengan

kupu-kupu itu. Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu. Kami bercerita tentang

kesukaan kami masing-masing. Dan ternyata, selain menyenangi kupu-kupu, kami

juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan taburan kacang almond, senang

buah apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.

***

Kau ingat ceritaku, Ning? Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang perem

-

puan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa. Ketika pertama kali

kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan aku masih ingat, kau me

-

makai terusan jingga dengan hiasan pita merah melingkar di pinggang, bergambar

kelinci putih yang mengedipkan matanya di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu.

Kau berbaring di tempat tidur. Menatapku. Menunggu dongeng pengantar tidur. Ada

segaris senyum tipis di wajah

kanakmu yang hening. Sehening namamu, Ning.

Aku rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu

yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas. Ang

-

gap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan

mengingatkannya kembali untukmu, Ning.

Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang perempuan yang

duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna jingga, ia hadir di taman itu dan

selalu menunggu kedatangan dua ekor kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik. Yang

seekor bersayap hijau dengan serat-serat kecokelatan pada garis guratannya. Kira-kira

seperti daging buah avokad yang matang. Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

179

lebih cantik. Yang satu berwarna hitam dengan bintik biru bercahaya seperti mutiara.

Yang lain bersayap putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan serat tipis

kehijauan melintang di tepi sayapnya.

Aku takjub. Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku

terus saja mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu menghampiri seorang

perempuan yang duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-bangku taman

lainnya. Kupu-kupu itu asyik berputar-putar di atas kepala perempuan itu.

Aku tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku sempat mem

-

balikkan badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara padaku. Aku tak me

-

nyangka. Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. Dan katamu ia seorang

yang menyeramkan, hingga aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek penyi

-

hir. Ayah, perempuan itu sangat cantik. Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.

Oya, dia baik juga. Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya bermain dengan

kupu-kupu itu. Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu. Kami bercerita tentang

kesukaan kami masing-masing. Dan ternyata, selain menyenangi kupu-kupu, kami

juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan taburan kacang almond, senang

buah apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.

***

Kau ingat ceritaku, Ning? Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang perem

-

puan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa. Ketika pertama kali

kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan aku masih ingat, kau me

-

makai terusan jingga dengan hiasan pita merah melingkar di pinggang, bergambar

kelinci putih yang mengedipkan matanya di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu.

Kau berbaring di tempat tidur. Menatapku. Menunggu dongeng pengantar tidur. Ada

segaris senyum tipis di wajah

kanakmu yang hening. Sehening namamu, Ning.

Aku rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu

yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas. Ang

-

gap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan

mengingatkannya kembali untukmu, Ning.

Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang perempuan yang

duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna jingga, ia hadir di taman itu dan

selalu menunggu kedatangan dua ekor kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik. Yang

seekor bersayap hijau dengan serat-serat kecokelatan pada garis guratannya. Kira-kira

seperti daging buah avokad yang matang. Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

180

sedikit bintik-bintik putih. Ya, mirip dengan motif tas tangan ibu di potret keluarga

yang ada di ruang tamu. Tak ada yang tahu tentang apa yang dilakukannya bersama

kedua kupu-kupu itu setiap senja. Lalu setelah langit kehilangan garis jingga terakh-

ir, kedua kupu-kupu itu pun meninggalkan taman, sebelum malam membuat mata

mereka jadi buta. Perempuan itu pun pergi. Berjalan gontai, dengan tundukan kepala

yang dalam. Seolah ia ingin sekali melupakan seluruh hari yang pernah dijalaninya.

Orang-orang di sekitar sini tak ada yang mengenalnya. Tak ada yang tahu

namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari keluarga yang mana. Bahkan tak

ada yang pernah berbicara dengannya. Walau hanya sekadar perbincangan basa-basi

tanpa perkenalan. Orang-orang tak tahu di mana rumahnya. Kemudian setiap senja

berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk dengan menu makan malam dengan kelu

-

arganya masing-masing, perempuan itu seakan-akan menghilang. Tak ada jejak yang

bisa menunjukkan keberadaannya.

Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan. Seperti juga dirimu yang

mencintai kupu-kupu. Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang berarti.

Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena sempat di suatu pen

-

gujung senja, saat perempuan itu meninggalkan taman, seseorang tak sengaja meli

-

hatnya lalu menyapanya. Tapi perempuan itu cuma mengangguk tersenyum, tanpa

bicara apa-apa.

Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di taman.

Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu itu. Banyak yang

menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupu-kupu. Hanya dengan ku

-

pu-kupu, Ning. Orang-orang pun mulai menyiarkan kabar bila perempuan itu me

-

miliki ilmu hitam. Sejak itu pula orang-orang mulai menjauhinya. Tak ada yang mau

datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orang-orang takut akan bertemu dengan

perempuan itu bila datang ke sana. Itulah sebabnya, taman dekat sekolah selalu sunyi

sebelum senja datang, sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di tubuhnya.

Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang biasanya kuceritakan sebelum kau

tidur. Bukan cerita serupa Putri Rapunzel, Cinderella, Putri dan Biji Kapri, Tiga Babi

Kecil, atau cerita Serigala yang Jahat. Tapi ini benar-benar ada. Perempuan itu betul-

betul datang setiap senja ke taman dekat sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar

kau tak datang ke taman ketika kau pulang sekolah saat senja.

***

Ning, mengapa kau kemari lagi? Segeralah pulang. Ayahmu akan curiga bila

kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau pun pasti telah mendengar dari orang-

orang tentangku. Aku memang kesepian. Gunjingan orang-orang membuatku dis

-

ingkirkan. Tapi, janganlah kau terlampau sering datang menemuiku. Apalagi bila

hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang sering menemaniku. Atau sekadar

ingin membawakan aku es krim atau buah apel. Kau bisa bermain dengan kupu-

kupu lain yang mungkin lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau juga

bisa makan es krim dengan ayahmu. Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam

kesendirian. Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini

setiap senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh

pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising binatang

malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba. Tonggeret, kodok, jangkrik. Ju-

jur saja, aku lebih suka sendiri. Aku tak mau merepotkanmu. Karena suatu saat kau

mungkin akan menemui kesulitan hanya karena keberadaanku.

Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau sukai.

Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran berulang kali

sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin orang-orang akan ikut

bergunjing tentangmu, hanya karena kau menemuiku di sini. Aku tak mau orang-

orang menjauhimu, bila mereka tahu kau pernah datang mengunjungiku. Bahkan

teman-teman sekolahmu mungkin tak mau lagi berbicara denganmu. Pulanglah,

Ning. Aku juga harus bergegas pulang. Matahari telah tampak uzur hari ini. Sudah

tiba waktunya bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur.

***

Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman. Mungkin

mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah menanggalkan sayapnya,

menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik yang akan menetas jadi ulat-ulat

cantik warna-warni dan gemuk, dan sebentar lagi bersemayam dalam kepompong

putih yang rapuh lalu menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik.

Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di taman

senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya. Padahal, aku sudah membeli sebatang

cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah, apa perempuan itu marah

padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku sering mengunjunginya? Apa kun

-

junganku membuat perempuan itu terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak

mengerti sebabnya. Dia tak pernah marah padaku. Selalu tersenyum bila aku datang,

mencium keningku setiap kami berpisah di pertigaan dekat taman ketika kami pu

-

lang bersama sehabis senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia terganggu

dengan keberadaanku.

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

181

orang tentangku. Aku memang kesepian. Gunjingan orang-orang membuatku dis

-

ingkirkan. Tapi, janganlah kau terlampau sering datang menemuiku. Apalagi bila

hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang sering menemaniku. Atau sekadar

ingin membawakan aku es krim atau buah apel. Kau bisa bermain dengan kupu-

kupu lain yang mungkin lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau juga

bisa makan es krim dengan ayahmu. Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam

kesendirian. Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini

setiap senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh

pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising binatang

malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba. Tonggeret, kodok, jangkrik. Ju-

jur saja, aku lebih suka sendiri. Aku tak mau merepotkanmu. Karena suatu saat kau

mungkin akan menemui kesulitan hanya karena keberadaanku.

Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau sukai.

Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran berulang kali

sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin orang-orang akan ikut

bergunjing tentangmu, hanya karena kau menemuiku di sini. Aku tak mau orang-

orang menjauhimu, bila mereka tahu kau pernah datang mengunjungiku. Bahkan

teman-teman sekolahmu mungkin tak mau lagi berbicara denganmu. Pulanglah,

Ning. Aku juga harus bergegas pulang. Matahari telah tampak uzur hari ini. Sudah

tiba waktunya bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur.

***

Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman. Mungkin

mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah menanggalkan sayapnya,

menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik yang akan menetas jadi ulat-ulat

cantik warna-warni dan gemuk, dan sebentar lagi bersemayam dalam kepompong

putih yang rapuh lalu menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik.

Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di taman

senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya. Padahal, aku sudah membeli sebatang

cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah, apa perempuan itu marah

padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku sering mengunjunginya? Apa kun

-

junganku membuat perempuan itu terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak

mengerti sebabnya. Dia tak pernah marah padaku. Selalu tersenyum bila aku datang,

mencium keningku setiap kami berpisah di pertigaan dekat taman ketika kami pu

-

lang bersama sehabis senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia terganggu

dengan keberadaanku.

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

182

Memang perempuan itu pernah melarangku untuk datang menemuinya.

Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri. Tapi aku tak percaya padan

-

ya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab lain. Karena biasanya wajah

perempuan itu selalu tampak riang menyambut kedatanganku. Bila aku berlari meng-

hampirinya, tangannya akan terentang lebar ingin memelukku. Aku tahu ia selalu

menunggu kedatanganku.

Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu itu. Aku juga ingin bertemu dengan

perempuan itu. Kuharap kau tidak marah bila aku sering menemuinya. Aku sangat

senang bermain dengan mereka. Jauh lebih menyenangkan dibandingkan bermain

lompat tali dengan teman-teman. Ayah, apa kau betul-betul tak mengenal perempuan

itu? Apa kau benar-benar tak tahu di mana ia tinggal? Kumohon, antarkan aku ke

sana.

***

Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh dengan kupu-kupu mungil warna-

warni yang cantik. Sayap mereka berkilauan. Tapi ada tiga kupu-kupu yang lebih besar.

Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang kau temui di taman bukan? Dan yang paling

besar adalah kupu-kupu yang tercantik dari seluruh kupu-kupu itu. Aku pun baru kali

ini melihat kupu-kupu seindah itu, Ning. Warna ungu dan hijau di sayapnya berpadu

sangat serasi. Caranya mengepakkan sayap dengan pelan dan lembut. Sangat anggun,

seperti ibumu.

Lihat, matamu sampai berkaca-kaca melihatnya. Kau senang bukan, sekarang

kau memiliki banyak sekali kupu-kupu yang indah. Kau rindu pada kupu-kupu, kan?

Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku yakin mereka pun akan senang bermain den

-

ganmu.

***

Tidak. Aku tak ingin bermain bersama mereka. Lihatlah kupu-kupu yang pal

-

ing besar itu. Kupu-kupu itu memang yang paling cantik. Tapi, warnanya persis sama

dengan warna gaun perempuan itu ketika terakhir kali aku menemuinya. Perempuan

itu, Ayah. Aku tak mau ia berubah menjadi kupu-kupu hanya untuk menemaniku.

Biar saja kupu-kupu lainnya meninggalkanku, asalkan perempuan itu tetap ada un

-

tukku. Aku tak ingin bermain dengan kupu-kupu. Aku ingin perempuan itu, Ayah.

Hanya perempuan itu. Aku hanya ingin ibuku.

Yogyakarta,

2006

Sumber buku

20 Cerpen Terbaik 2008

. Tahun 2008. Jakarta: Gramedia Pusta

-

ka Utama. Karya Komang Ira Puspitaningsih. Dia lahir di Denpasar, 31 Mei 1986.

Beberapa karyanya terkumpul dalam sejumlah antologi bersama, antara lain:

Ning

(Sanggar Purbakaraka, 2002),

Para Penari

(Lingkaran Komunikasi Malang, 2002),

Lampung Kenangan

(Dewan Kesenian Lampung, 2002).

1)

Apa yang dapat kamu cermati dari teks yang dibacakan oleh guru itu?

2)

Coba kamu baca dengan suara keras teks itu!

Tugas 2 Mengenali Teks Cerita Pendek

Setelah mendengarkan guru membaca teks cerita pendek tersebut,

kamu diharapkan

mengenali bentuk teks tersebut, yaitu susunan teks, paragraf dalam teks, ide-ide pokok

dalam setiap paragraf, kosa kata, dan konjungsi atau konjungsi yang digunakan di

dalam teks tersebut.

1)

Cermati teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu” karya Komang Ira Puspitaningsih!

Cobalah ringkas cerita pendek itu dan ceritakan kembali dengan bahasamu

sendiri!

2)

Isilah tabel berikut mengikuti contoh yang sudah ada!

Perhatikan teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu”! Ada enam penggalan yang

ditandai dengan ***. Kalimat-kalimat yang tersusun, kata dan kelompok kata,

serta pokok-pokok pikiran yang ada dapat kamu identifikasi. Tuliskan apa yang

kamu amati dan konsultasikan dengan guru!

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

183

Sumber buku

20 Cerpen Terbaik 2008

. Tahun 2008. Jakarta: Gramedia Pusta

-

ka Utama. Karya Komang Ira Puspitaningsih. Dia lahir di Denpasar, 31 Mei 1986.

Beberapa karyanya terkumpul dalam sejumlah antologi bersama, antara lain:

Ning

(Sanggar Purbakaraka, 2002),

Para Penari

(Lingkaran Komunikasi Malang, 2002),

Lampung Kenangan

(Dewan Kesenian Lampung, 2002).

1)

Apa yang dapat kamu cermati dari teks yang dibacakan oleh guru itu?

2)

Coba kamu baca dengan suara keras teks itu!

Tugas 2 Mengenali Teks Cerita Pendek

Setelah mendengarkan guru membaca teks cerita pendek tersebut,

kamu diharapkan

mengenali bentuk teks tersebut, yaitu susunan teks, paragraf dalam teks, ide-ide pokok

dalam setiap paragraf, kosa kata, dan konjungsi atau konjungsi yang digunakan di

dalam teks tersebut.

1)

Cermati teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu” karya Komang Ira Puspitaningsih!

Cobalah ringkas cerita pendek itu dan ceritakan kembali dengan bahasamu

sendiri!

2)

Isilah tabel berikut mengikuti contoh yang sudah ada!

Perhatikan teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu”! Ada enam penggalan yang

ditandai dengan ***. Kalimat-kalimat yang tersusun, kata dan kelompok kata,

serta pokok-pokok pikiran yang ada dapat kamu identifikasi. Tuliskan apa yang

kamu amati dan konsultasikan dengan guru!

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

184

3)

Baca teks dengan teliti, kemudian tuliskan ide pokok setiap paragraf !

Paragraf

Ide Pokok

(1) Aku melihatnya.(2) Aku melihat perempuan yang

pernah kau ceritakan. (3) Sepulang sekolah tadi,

di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu

berputar saling melingkar. (4) Tapi mereka tak seperti

kupu-kupu dalam ceritamu, Ayah. (5) Mereka lebih

cantik. (6) Yang satu berwarna hitam dengan bintik

biru bercahaya seperti mutiara. (6) Yang lain bersayap

putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan

serat tipis kehijauan melintang di tepi sayapnya.

(7) Aku takjub. (8) Aku mengejarnya. (9) Kupu-

kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku terus

saja mengikutinya. (10) Dan ternyata kedua kupu-

kupu itu menghampiri seorang perempuan yang

duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-

bangku taman lainnya. (11) Kupu-kupu itu asyik

berputar-putar di atas kepala perempuan itu.

(12) Aku tersadar. (13) Itu perempuan yang Ayah

ceritakan. (14) Sebelum aku sempat membalikkan

badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara

padaku. (15) Aku tak menyangka. (16) Tidak, Ayah.

(17) Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. (18) Dan

katamu ia seorang yang menyeramkan, hingga

aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek

penyihir. (19) Ayah, perempuan itu sangat cantik.

(20) Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.

(21) Oya, dia baik juga. (22) Ia memintaku duduk di

sisinya. (23) Menemaninya bermain dengan kupu-kupu

itu. (24) Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu.

(25) Kami bercerita tentang kesukaan kami masing-

masing. (26) Dan ternyata, selain menyenangi kupu-

kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa

vanila dengan taburan kacang almond, senang buah

apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.

....................................

*** (2)

....................................

KALIMAT

HAL

*** (1)

1. Aku melihatnya.

2. Aku melihat perempuan

yang pernah kau

ceritakan.

3. Sepulang sekolah tadi,

di dekat taman, aku

melihat sepasang kupu-

kupu berputar saling

melingkar.

4. Tapi mereka tak seperti

kupu-kupu dalam

ceritamu, Ayah.

5. Mereka lebih cantik.

6. Yang satu berwarna

hitam dengan bintik

biru bercahaya seperti

mutiara.

7. Yang lain bersayap putih

jernih, sebening sepatu

kaca Cinderella, dengan

serat tipis kehijauan

melintang di tepi

sayapnya.

1. Siapakah yang diceritakan?

2. Apakah yang diceritakan?

3. Kapankah cerita itu

berlangsung?

4. Dimanakah cerita itu

berlangsung?

*** (2)

......................................

Bagaimana cerita berlangsung?

*** (3)

......................................

Bagaimana cerita berlangsung?

*** (4)

dst.

......................................

Mengapa dan bagaimana akhir

cerita?

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

185

3)

Baca teks dengan teliti, kemudian tuliskan ide pokok setiap paragraf !

Paragraf

Ide Pokok

(1) Aku melihatnya.(2) Aku melihat perempuan yang

pernah kau ceritakan. (3) Sepulang sekolah tadi,

di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu

berputar saling melingkar. (4) Tapi mereka tak seperti

kupu-kupu dalam ceritamu, Ayah. (5) Mereka lebih

cantik. (6) Yang satu berwarna hitam dengan bintik

biru bercahaya seperti mutiara. (6) Yang lain bersayap

putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan

serat tipis kehijauan melintang di tepi sayapnya.

(7) Aku takjub. (8) Aku mengejarnya. (9) Kupu-

kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku terus

saja mengikutinya. (10) Dan ternyata kedua kupu-

kupu itu menghampiri seorang perempuan yang

duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-

bangku taman lainnya. (11) Kupu-kupu itu asyik

berputar-putar di atas kepala perempuan itu.

(12) Aku tersadar. (13) Itu perempuan yang Ayah

ceritakan. (14) Sebelum aku sempat membalikkan

badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara

padaku. (15) Aku tak menyangka. (16) Tidak, Ayah.

(17) Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. (18) Dan

katamu ia seorang yang menyeramkan, hingga

aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek

penyihir. (19) Ayah, perempuan itu sangat cantik.

(20) Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.

(21) Oya, dia baik juga. (22) Ia memintaku duduk di

sisinya. (23) Menemaninya bermain dengan kupu-kupu

itu. (24) Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu.

(25) Kami bercerita tentang kesukaan kami masing-

masing. (26) Dan ternyata, selain menyenangi kupu-

kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa

vanila dengan taburan kacang almond, senang buah

apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.

....................................

*** (2)

....................................

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

186

*** (3)

....................................

*** (4)

....................................

*** (5)

....................................

*** (6)

....................................

Tugas 3 Mengenal Struktur Teks Cerita Pendek

Setelah berlatih mengenali bentuk teks cerita pendek berjudul “Kupu-Kupu Ibu”

,

kamu

diharapkan mengenali struktur tek cerita pendek, kosakata, bentuk konjungsi, dan

kalimat yang digunakan dalam teks.

Struktur teks cerita pendek tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.

Orientasi

Komplikasi

Struktur Teks Cerita Pendek:

Kupu-kupu Ibu

Resolusi

1) Jawablah pertanyaan berikut!

a)

Setelah kamu membaca teks cerita pendek “Kupu-Kupu Ibu”, dapatkah kamu

menyebutkan tokoh-tokohnya?

b)

Di manakah tempat cerita itu berlangsung?

c)

Bagaimana susunan peristiwa dalam cerita pendek itu?

d)

Dapatkah kamu menuliskan ide pokok cerita pendek itu yang diyakini dan

dijadikan sumber cerita?

e) Cobalah identifikasi bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat, atau kejadian

yang merupakan awal cerita!

f )

Dapatkah kamu menandai bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi

pelaku cerita?

g) Dapatkah kamu mengidentifikasi puncak ketegangan atau klimaks dalam

cerita itu yang menggambarkan masalah dalam cerita sudah sangat gawat atau

konflik telah memuncak?

h)

Bagaimanakah masalah dalam cerita itu diatasi atau diselesaikan?

i)

Dapatkah kamu mengenali tokoh dari dialog atau penjelasan tentang tokoh?

j)

Coba kamu tuliskan pesan atau nasihat apa yang ingin disampaikan pengarang

melalui cerita tersebut!

k)

Pernahkah kamu mendengar riwayat pengarang cerita pendek tersebut?

2)

Isilah titik-titik dalam kalimat berikut ini dengan konjungsi!

Konjungsi

Menyatakan

dan

menyatakan penambahan

atau

menyatakan pemilihan

tetapi

menyatakan perlawanan

ketika

menyatakan waktu

seandainya

menyatakan pengandaian

supaya

menyatakan tujuan

walaupun

menyatakan konsesif

seperti

menyatakan pemiripan

oleh karena

menyatakan sebab

sehingga

menyatakan akibat

bahwa

menyatakan penjelasan

a)

Suatu hari, ia memancing (...) mendapatkan ikan tangkapan yang aneh.

Ikan itu besar (...) sangat indah.

b)

Ia lalu melepas pancingnya (...) memegangi ikan itu.

c) Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa (...) telah

melanggar suatu larangan.

d)

Marahlah bapak itu (...) kemarahannya bertambah saat mengetahui

bahwa si anak yang menghabiskan seluruh makanan.

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

187

e)

Cobalah identifikasi bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat, atau kejadian

yang merupakan awal cerita!

f )

Dapatkah kamu menandai bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi

pelaku cerita?

g)

Dapatkah kamu mengidentifikasi puncak ketegangan atau klimaks dalam

cerita itu yang menggambarkan masalah dalam cerita sudah sangat gawat atau

konflik telah memuncak?

h)

Bagaimanakah masalah dalam cerita itu diatasi atau diselesaikan?

i)

Dapatkah kamu mengenali tokoh dari dialog atau penjelasan tentang tokoh?

j)

Coba kamu tuliskan pesan atau nasihat apa yang ingin disampaikan pengarang

melalui cerita tersebut!

k)

Pernahkah kamu mendengar riwayat pengarang cerita pendek tersebut?

2)

Isilah titik-titik dalam kalimat berikut ini dengan konjungsi!

Konjungsi

Menyatakan

dan

menyatakan penambahan

atau

menyatakan pemilihan

tetapi

menyatakan perlawanan

ketika

menyatakan waktu

seandainya

menyatakan pengandaian

supaya

menyatakan tujuan

walaupun

menyatakan konsesif

seperti

menyatakan pemiripan

oleh karena

menyatakan sebab

sehingga

menyatakan akibat

bahwa

menyatakan penjelasan

a)

Suatu hari, ia memancing (...) mendapatkan ikan tangkapan yang aneh.

Ikan itu besar (...) sangat indah.

b)

Ia lalu melepas pancingnya (...) memegangi ikan itu.

c)

Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa (...) telah

melanggar suatu larangan.

d)

Marahlah bapak itu (...) kemarahannya bertambah saat mengetahui

bahwa si anak yang menghabiskan seluruh makanan.

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

188

e)

Rasa lapar membuat kemarahan sang bapak tidak terkendali. Ia memarahi

anaknya (....) suara keras, “Dasar anak keturunan ikan!”

f )

Sang ayah menjadi sedih (...) sangat menyesal atas perbuatannya.

g)

Ia tak pernah bisa bertemu kembali (...) istri (....) anak yang disayanginya

itu.

h)

Buatlah kalimat dengan konjungsi

dan, atau, tetapi, sehingga

!

Contoh 1)

dapat digunakan sebagai pedoman.

1. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan.

2. ........................................................................................................................

3. ........................................................................................................................

4. ........................................................................................................................

5. ........................................................................................................................

3)

Memahami Kata dalam Teks

Di dalam teks “Kupu-Kupu Ibu” ada kata-kata yang harus dicari makna dan

fungsinya (gunakan kamus bahasa).

a) Gontai adalah

...............................................................................................

b) Gunjingan adalah

c)

Guratan adalah

d)

Kepak adalah

e)

Mungil adalah

f )

Persis adalah

g)

Sembari adalah

h)

Senja adalah

i)

Tonggeret adalah

j)

Uzur adalah

....................................................................................................

4) Buatlah lima belas kalimat baru yang di dalamnya terdapat kata-kata tersebut!

Kegiatan 2

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Berkelompok

Pada kegiatan ini kamu diminta berdiskusi dengan teman-temanmu tentang teks

cerita pendek berikut ini. Teks cerita pendek lain selain teks model “Kupu-Kupu Ibu”

yang digunakan untuk model pembelajaran ini adalah “Bawang Merah Bawang Putih”.

Buatlah kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri atas 3—5 orang!

Setelah mendapat bab ini, kamu diharapkan mengetahui bentuk teks cerita pendek

dan menuliskan teks cerita pendek.

Tugas 1 Melengkapi Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 1 ini kamu diharapkan mengetahui bentuk teks cerita pendek secara

berkelompok

1)

Perhatikan bagan berikut ini! Cermati teks “Bawang Merah Bawang Putih”

berikut ini bersama kelompok kamu!

2)

Simak seluruh teks “Bawang Merah Bawang Putih”! Cermati kosakata dan

struktur teks tersebut!

3) Diskusikan bersama teman-teman kamu dalam satu kelompok dan masukkan

paragraf teks “Bawang Merah dan Bawang Putih” ke dalam tabel berikut yang

sesuai!

Bagian awal yang berisi pengenalan

tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan

masuk ke tahap berikutnya.

(Orientasi)

...................................................

Bagian ini tokoh utama berhadapan

dengan masalah (problem). Bagian

ini menjadi inti teks narasi; harus ada.

Jika tidak ada masalah, masalah harus

diciptakan.

(Komplikasi)

...................................................

Bagian ini merupakan kelanjutan dari

komplikasi, yaitu pemecahan masalah.

Masalah harus diselesaikan dengan cara

yang kreatif.

(Resolusi)

...................................................

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

189

Tugas 1 Melengkapi Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 1 ini kamu diharapkan mengetahui bentuk teks cerita pendek secara

berkelompok

1)

Perhatikan bagan berikut ini! Cermati teks “Bawang Merah Bawang Putih”

berikut ini bersama kelompok kamu!

2)

Simak seluruh teks “Bawang Merah Bawang Putih”! Cermati kosakata dan

struktur teks tersebut!

3)

Diskusikan bersama teman-teman kamu dalam satu kelompok dan masukkan

paragraf teks “Bawang Merah dan Bawang Putih” ke dalam tabel berikut yang

sesuai!

Bagian awal yang berisi pengenalan

tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan

masuk ke tahap berikutnya.

(Orientasi)

...................................................

Bagian ini tokoh utama berhadapan

dengan masalah (problem). Bagian

ini menjadi inti teks narasi; harus ada.

Jika tidak ada masalah, masalah harus

diciptakan.

(Komplikasi)

...................................................

Bagian ini merupakan kelanjutan dari

komplikasi, yaitu pemecahan masalah.

Masalah harus diselesaikan dengan cara

yang kreatif.

(Resolusi)

...................................................

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

190

san itu terdapat emas yang berkilauan banyak sekali. Bawang Merah merasa iri

akan keberuntungan Bawang Putih.

4

Keesokan harinya, karena rasa iri hati yang sangat, Bawang Merah melakukan hal

yang sama dengan peristiwa yang dialami Bawang Putih. Dia menghanyutkan

bajunya di sungai dan mengikutinya sampai ia berada di depan rumah nenek.

Bawang Merah bertanya apakah nenek melihat baju hanyut di sungai. Nenek pun

menjawab bahwa baju itu dia simpan. Baju itu akan diberikan kepada Bawang

Merah asal Bawang Merah mau membantu membersihkan rumah. Bawang

Merah menolak membersihkan rumah dan tetap meminta baju itu. Sang nenek

memberikan baju dan sebuah bungkus-an yang bentuknya sama dengan bung-

kusan yang diberikan kepada Bawang Putih. Dengan berlari riang Bawang Merah

kembali ke rumah dan ingin segera membuka bungkusan dari nenek. Setelah

sampai di rumah, Bawang Merah berteriak memanggil ibunya. Ibu dan anak

itu segera membuka bungkusan. Namun, di dalam bungkusan itu bukan emas

berkilau, tetapi ular yang mengejar ibu tiri dan Bawang Merah yang berlari pergi

dari rumah Bawang Putih, pergi dari desa tempat Bawang Putih tinggal.

Diolah dari berbagai sumber berjudul Bawang Putih yang Sabar karya Ali

Muakhir,

Penerbit Little Serambi, Jakarta, Tahun 2006

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 2 ini kamu diharapkan memahami dan menulis teks cerita pendek secara

berkelompok. Untuk itu, kerjakan tugas kelompok berikut!

1)

Kamu secara berkelompok membaca ulang teks “Bawang Merah Bawang Putih”.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar! Diskusikan dengan

temanmu sebelum menjawab pertanyaan! Tulis jawaban yang kamu buat, lalu

serahkan kepada guru untuk ditanggapi!

a)

Siapakah tokoh yang menjadi sumber dalam cerita itu?

b)

Apakah yang terjadi pada tokoh cerita itu?

c)

Di manakah cerita itu berlangsung?

d)

Kapankah cerita itu berlangsung?

e)

Peristiwa apakah yang terjadi dalam cerita itu?

f )

Apakah yang kau ketahui tentang tokoh dalam cerita itu?

g)

Dapatkah kamu menyebutkan tokoh dalam cerita tersebut?

Bawang Merah dan Bawang Putih

1

Pada zaman dahulu, di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang bahagia. Kelu

-

arga itu mempunya anak yang cantik bernama Bawang Putih. Kehidupan bahagia

itu terganggu saat ibu Bawang Putih sakit keras dan pada akhirnya meninggal du

-

nia. Bawang Putih sangat berduka, demikianlah juga ayahnya. Sekarang Bawang

Putih hanya tinggal berdua bersama ayahnya.

2

Di desa itu, hiduplah seorang janda yang mempunyai anak bernama Bawang

Merah. Sejak ibu Bawang Putih meninggal, ibu Bawang Merah kerap berkunjung

ke tempat tinggal Bawang Putih. Dia kerap membawakan makanan, menolong

Bawang Putih membereskan tempat tinggal atau cuma menemani Bawang Putih

serta ayahnya mengobrol. Akhirnya, sang janda itu menikah dengan ayah Bawa

-

ng Putih. Kehidupan Bawang Putih tidak sepi lagi. Dia mendapat ibu baru seka

-

ligus saudara perempuan, yaitu Bawang Merah. Pada awalanya, sang ibu tiri dan

saudara tiri itu amat baik pada Bawang Putih, tetapi lama-kelamaan karakter asli

mereka mulai terlihat. Mereka sering memarahi Bawang Putih serta memberinya

pekerjaan berat bila ayah mereka pergi berdagang. Sudah pasti sang ayah tidak

mengetahuinya karena Bawang Putih tidak pernah mengadukan tingkah ibu dan

saudara tirinya itu.

3

Suatu hari, ayah Bawang Putih sakit keras dan kemudian meninggal. Tinggallah

Bawang Putih bersama ibu dan saudara tirinya. Hari demi hari Bawang Putih

disiksa oleh Bawang Merah dan ibunya. Namun, Bawang Putih menerima ke-

hidupan itu dengan tabah. Suatu hari, Bawang Putih mencuci baju ibu dan sauda

-

ranya di sungai. Ada satu baju yang terhanyut, Bawang Putih pun mengejar baju

itu. Sampailah dia di sebuah rumah yang dihuni seorang nenek yang berada di

tepi sungai. Nenek itu menyimpan baju Bawang Putih yang hanyut. Dia mau me

-

nyerahkan baju itu jika Bawang Putih mau membantunya membersihkan rumah.

Bawang Putih pun segera membantu nenek membersihkan rumah. Nenek itu

terkesan dengan ketekunan Bawang Putih melakukan tugasnya membersihkan

rumah. Setelah selesai, Bawang Putih berpamit pada sang nenek. Baju itu pun

diserahkan nenek kepada Bawang Putih. Nenek itu juga memberi bungkusan

hadiah untuk Bawang Putih karena telah bekerja membersihkan rumah nenek.

Bungkusan itu tidak boleh dibuka jika belum sampai rumah. Dengan bergegas,

Bawang Putih kembali ke rumah. Sesampai di rumah dia ceritakan pengalaman-

nya dan dibukanya bungkusan yang diberikan nenek. Ternyata di dalam bungku

-

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

191

san itu terdapat emas yang berkilauan banyak sekali. Bawang Merah merasa iri

akan keberuntungan Bawang Putih.

4

Keesokan harinya, karena rasa iri hati yang sangat, Bawang Merah melakukan hal

yang sama dengan peristiwa yang dialami Bawang Putih. Dia menghanyutkan

bajunya di sungai dan mengikutinya sampai ia berada di depan rumah nenek.

Bawang Merah bertanya apakah nenek melihat baju hanyut di sungai. Nenek pun

menjawab bahwa baju itu dia simpan. Baju itu akan diberikan kepada Bawang

Merah asal Bawang Merah mau membantu membersihkan rumah. Bawang

Merah menolak membersihkan rumah dan tetap meminta baju itu. Sang nenek

memberikan baju dan sebuah bungkus-an yang bentuknya sama dengan bung-

kusan yang diberikan kepada Bawang Putih. Dengan berlari riang Bawang Merah

kembali ke rumah dan ingin segera membuka bungkusan dari nenek. Setelah

sampai di rumah, Bawang Merah berteriak memanggil ibunya. Ibu dan anak

itu segera membuka bungkusan. Namun, di dalam bungkusan itu bukan emas

berkilau, tetapi ular yang mengejar ibu tiri dan Bawang Merah yang berlari pergi

dari rumah Bawang Putih, pergi dari desa tempat Bawang Putih tinggal.

Diolah dari berbagai sumber berjudul Bawang Putih yang Sabar karya Ali

Muakhir,

Penerbit Little Serambi, Jakarta, Tahun 2006

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 2 ini kamu diharapkan memahami dan menulis teks cerita pendek secara

berkelompok. Untuk itu, kerjakan tugas kelompok berikut!

1)

Kamu secara berkelompok membaca ulang teks “Bawang Merah Bawang Putih”.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar! Diskusikan dengan

temanmu sebelum menjawab pertanyaan! Tulis jawaban yang kamu buat, lalu

serahkan kepada guru untuk ditanggapi!

a)

Siapakah tokoh yang menjadi sumber dalam cerita itu?

b)

Apakah yang terjadi pada tokoh cerita itu?

c)

Di manakah cerita itu berlangsung?

d)

Kapankah cerita itu berlangsung?

e)

Peristiwa apakah yang terjadi dalam cerita itu?

f )

Apakah yang kau ketahui tentang tokoh dalam cerita itu?

g)

Dapatkah kamu menyebutkan tokoh dalam cerita tersebut?

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

192

h)

Apakah yang terjadi pada tokoh dalam cerita itu?

i)

Mengapa cerita itu terjadi?

j)

Bagaimanakah akhir cerita itu?

2)

Susunlah kalimat-kalimat berikut ini menjadi sebuah teks cerita cerita pendek.

Tulis urutan angka 1—16 pada kolom!

No.

Kalimat

“Apa!” teriak ketua semut dengan terkejut.

“Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada

musim panas, saatnya kamu menari!”

“Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?”

Belalang sadar bahwa hidup tidak hanya mementingkan keinginannya

saja tanpa menyiapkan bekal dirinya untuk hidup.

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan

pekerjaan mereka tanpa memedulikan sang belalang lagi.

Belalang itu merenungi hidupnya yang hanya mementingkan keinginannya

menciptakan lagu.

“Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas

pun telah berlalu.”

“Tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk

musim dingin yang akan datang ini?

“Membuat lagu katamu ya?” kata sang semut.

“Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan,” keluh

sang Belalang.

Saat itu, seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya,

datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan

sedikit makan untuk dirinya.

Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

Semut-semut itu mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran

gandum, mengumpulkannya di suatu tempat selama musim panas.

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut sedang

beristirahat setelah bekerja keras sepanjang musim panas.

Belalang pun pergi dari tempat semut yang sibuk bekerja mengumpulkan

makanan.

Belalang kemudian mencoba mencari makanan untuk disimpan di musim

dingin.

3)

Setelah itu, tuliskan kembali dalam bentuk paragraf sebuah teks! Diskusikan

dengan teman-temanmu dalam kelompok terdiri atas 3—5 orang setiap

kelompok!

4) Setelah menyimak dan membaca cerita tersebut cobalah cari secara

berkelompok teks lain yang kamu ketahui! Bandingkan teks lain dengan teks

contoh yang dapat membuat kamu memahami teks cerita pendek! Buatlah

sesuai dengan contoh paragraf yang menggambarkan ciri-ciri paragraf cerita

pendek!

Tugas 3 Mengerjakan Soal Kebahasaan

1)

Pada Tugas 3 ini kamu diharapkan memahami unsur kebahasaan dan kesastraan

dalam teks cerita pendek secara berkelompok.

Kisah Seekor Keledai

Orientasi

Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah

sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai

tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi

keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di

tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya

berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai

dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai

telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai merasakan

muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

193

Semut-semut itu mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran

gandum, mengumpulkannya di suatu tempat selama musim panas.

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut sedang

beristirahat setelah bekerja keras sepanjang musim panas.

Belalang pun pergi dari tempat semut yang sibuk bekerja mengumpulkan

makanan.

Belalang kemudian mencoba mencari makanan untuk disimpan di musim

dingin.

3)

Setelah itu, tuliskan kembali dalam bentuk paragraf sebuah teks! Diskusikan

dengan teman-temanmu dalam kelompok terdiri atas 3—5 orang setiap

kelompok!

4)

Setelah menyimak dan membaca cerita tersebut cobalah cari secara

berkelompok teks lain yang kamu ketahui! Bandingkan teks lain dengan teks

contoh yang dapat membuat kamu memahami teks cerita pendek! Buatlah

sesuai dengan contoh paragraf yang menggambarkan ciri-ciri paragraf cerita

pendek!

Tugas 3 Mengerjakan Soal Kebahasaan

1)

Pada Tugas 3 ini kamu diharapkan memahami unsur kebahasaan dan kesastraan

dalam teks cerita pendek secara berkelompok.

Kisah Seekor Keledai

Orientasi

Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah

sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai

tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi

keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di

tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya

berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai

dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai

telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai merasakan

muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

194

lebih ringan. Hal itu membuat keledai merasa sangat gembira ketika

mereka melanjutkan perjalanan.

Pad

a hari berikutnya, pedagang kembali membawa muatan garam.

Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di

tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir

jatuh ke dalam air. Akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali

dengan cara itu.

Komplikasi

Pedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya

tersebut kembali ke pasar. Keledai tersebut di muati dengan

keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika

mereka kembali tiba di tengah sungai, keledai kembali dengan sengaja

menjatuhkan diri. Namun, saat pedagang tersebut membawanya ke

pinggir sungai, keledai menjadi sangat tidak nyaman karena harus

dengan terpaksa menyeret dirinya pulang ke rumah dengan beban

yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya. Spons yang

dimuatnya menyerap air sungai dan menambah berat beban.

Resolusi

Tidak setiap cara dapat dilakukan pada situasi atau kondisi yang

sama. Keledai menerapkan cara di setiap kondisi. Pada akhirnya, hal

itu membuat keadaannya tidak seperti yang diinginkannya.

Diolah dari sumber teks http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Keledai-dan-

Garam-Muatannya-45

2)

Pahamilah makna kata di dalam teks dengan mengetahui definisi dari kata-kata

yang terdapat di dalam teks!

a)

Keledai adalah

..........................................................................................................

b)

Tergelincir adalah

....................................................................................................

c)

Muatan adalah

.........................................................................................................

d)

Beban adalah

............................................................................................................

e)

Keranjang adalah

.....................................................................................................

3)

Isilah titik-titik dalam kalimat berikut dengan kata-kata yang terdapat di dalam

kotak berikut ini!

t

etapi dengan sehingga

dan ketika selama ini

Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang

dangkal. ..., mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu

pun kecelakaan, ... keledainya tergelincir ... jatuh ketika mereka berada tepat di

tengah-tengah sungai tersebut. ... pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa

keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai ... selamat, kebanyakan dari

garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh ... larut ke dalam air sungai. Keledai

merasakan muatannya telah berkurang ... beban yang dibawa menjadi lebih ringan.

Hal itu membuat keledai merasa sangat gembira ... mereka melanjutkan perjalanan

mereka.

4)

Cermati teks cerita pendek “Kisah Seekor Keledai” bersama kelompok kamu

yang beranggota 3—5 orang!

a)

Diskusikan tema dari cerita teks di atas!

b)

Siapakah tokoh yang ada dalam cerita tersebut?

c)

Kapankah peristiwa dalam cerita itu terjadi?

d)

Di manakah peristiwa itu berlangsung?

e)

Apakah yang menyebabkan peristiwa itu terjadi?

f )

Bagaimanakah peristiwa itu terjadi?

Kegiatan 3

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Mandiri

Pada Kegiatan 3 ini kamu diharapkan mengerjakan tugas secara mandiri.

Kamu diminta untuk memahami struktur teks cerita pendek: orientasi,

komplikasi, dan resolusi. Coba kamu cari sebuah teks dan bandingkan dengan

struktur teks cerita pendek

.

Setelah mendapat bab ini, kamu diharapkan

mengetahui bentuk teks cerita pendek dan menuliskan teks cerita pendek.

Tugas 1 Mencermati dan Mengidentifikasi Teks Cerita

Pendek

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

195

t

etapi

dengan

sehingga

d

an

k

etika

s

elama ini

Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang

dangkal. ..., mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu

pun kecelakaan, ... keledainya tergelincir ... jatuh ketika mereka berada tepat di

tengah-tengah sungai tersebut. ... pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa

keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai ... selamat, kebanyakan dari

garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh ... larut ke dalam air sungai. Keledai

merasakan muatannya telah berkurang ... beban yang dibawa menjadi lebih ringan.

Hal itu membuat keledai merasa sangat gembira ... mereka melanjutkan perjalanan

mereka.

4)

Cermati teks cerita pendek “Kisah Seekor Keledai” bersama kelompok kamu

yang beranggota 3—5 orang!

a)

Diskusikan tema dari cerita teks di atas!

b)

Siapakah tokoh yang ada dalam cerita tersebut?

c)

Kapankah peristiwa dalam cerita itu terjadi?

d)

Di manakah peristiwa itu berlangsung?

e)

Apakah yang menyebabkan peristiwa itu terjadi?

f )

Bagaimanakah peristiwa itu terjadi?

Kegiatan 3

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Mandiri

Pada Kegiatan 3 ini kamu diharapkan mengerjakan tugas secara mandiri.

Kamu diminta untuk memahami struktur teks cerita pendek: orientasi,

komplikasi, dan resolusi. Coba kamu cari sebuah teks dan bandingkan dengan

struktur teks cerita pendek

.

Setelah mendapat bab ini, kamu diharapkan

mengetahui bentuk teks cerita pendek dan menuliskan teks cerita pendek.

Tugas 1 Mencermati dan Mengidentifikasi Teks Cerita

Pendek

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

196

1)

Cermati teks berikut! Betulkan dengan memberikan tanda panah kearah teks yang

benar! Tentukan mana yang orientasi, komplikasi, dan resolusi!

Bayangan Diri

Orientasi

Bi

la saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu hany

-

alah bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah

menjatuhkan tulang yang dibawanya dan langsung melompat ke

dalam sungai. Anjing serakah tersebut akhirnya dengan susah payah

berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat tiba di tepi sun

-

gai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang

dibawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi

dan menyadari betapa bodohnya dirinya.

Komplikasi

San

gatlah bodoh memiliki sifat yang serakah.

Resolusi

Se

ekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, ber

-

lari-lari pulang ke tempatnya secepat mungkin dengan senang hati.

Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menun

-

duk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di

bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat

seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari mi

-

liknya.

Diolah dari sumber teks http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Anjing-dan-

Bayangannya-60

2)

Ceritakan ulang teks “Bayangan Diri” dengan bahasa kamu!

3)

Buatlah tulisan sejenis dengan teks "Bayangan Diri" dengan menggunakan kata

dan kalimat dalam bentuk cerita pendek!

Tugas 2 Mencari dan Menyusun Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 2 kamu cari teks sejenis

!

Setelah itu, kamu kerjakan tugas-tugas berikut.

1)

Buatlah kembali teks itu dengan kata-kata kamu sendiri menjadi bentuk teks cerita

pendek!

2)

Tentukan tema dan tulislah teks cerita pendek dengan terlebih dahulu menyusun

kerangka karangan dalam bentuk pokok-pokok pikiran!

3)

Susunlah pokok pikiran itu ke dalam bentuk kalimat, tautkan kalimat-kalimat itu

menjadi sebuah paragraf !

4) Buatlah paragraf orientasi, komplikasi, dan resolusi! Gabungkan paragraf itu

menjadi teks cerita pendek! Rumuskan judul untuk teks tersebut! Serahkan tulisan

teks cerita pendek pada gurumu untuk dievaluasi!

Tugas 3 Mengerjakan Soal Kebahasaan

1)

Berdasarkan karanganmu pada Tugas 3, kamu diminta mengidentifikasi kalimat

sederhana atau kalimat tunggal dan kalimat majemuk atau kalimat kompleks.

Sebelum mengerjakan, kamu harus memperhatikan contoh berikut ini.

a)

Kalimat Tunggal

1.

Seorang pedagang menuntun keledai melewati sungai dangkal.

.....................................................................................................................................

2.

.....................................................................................................................................

3.

.....................................................................................................................................

b)

Kalimat Majemuk

Kamu diminta mengidentifikasi kalimat majemuk, yakni kalimat yang terdiri

atas dua pola kalimat atau lebih. Perhatikanlah contohnya, kemudian kamu

kerjakan latihannya dengan mencari kalimat majemuk di dalam teks yang

kamu buat. Contoh: Siti pergi ke sekolah sedang kakak berbelanja di pasar.

2) Untuk lebih memahami karangan, kamu juga diminta mengenali makna kata.

Setiap kata mempunyai maknanya sendiri. Untuk pengenalan makna kata, kamu

dapat mendeskripsinya sendiri atau mencarinya dalam kamus. Untuk itu, dalam

tugas ini kamu diminta mencari makna kata-kata yang ada di dalam tabel berikut.

Kata-kata ini diambil dari teks itu.

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

197

2)

Tentukan tema dan tulislah teks cerita pendek dengan terlebih dahulu menyusun

kerangka karangan dalam bentuk pokok-pokok pikiran!

3)

Susunlah pokok pikiran itu ke dalam bentuk kalimat, tautkan kalimat-kalimat itu

menjadi sebuah paragraf !

4)

Buatlah paragraf orientasi, komplikasi, dan resolusi! Gabungkan paragraf itu

menjadi teks cerita pendek! Rumuskan judul untuk teks tersebut! Serahkan tulisan

teks cerita pendek pada gurumu untuk dievaluasi!

Tugas 3 Mengerjakan Soal Kebahasaan

1)

Berdasarkan karanganmu pada Tugas 3, kamu diminta mengidentifikasi kalimat

sederhana atau kalimat tunggal dan kalimat majemuk atau kalimat kompleks.

Sebelum mengerjakan, kamu harus memperhatikan contoh berikut ini.

a)

Kalimat Tunggal

1.

Seorang pedagang menuntun keledai melewati sungai dangkal.

.....................................................................................................................................

2.

.....................................................................................................................................

3.

.....................................................................................................................................

b)

Kalimat Majemuk

Kamu diminta mengidentifikasi kalimat majemuk, yakni kalimat yang terdiri

atas dua pola kalimat atau lebih. Perhatikanlah contohnya, kemudian kamu

kerjakan latihannya dengan mencari kalimat majemuk di dalam teks yang

kamu buat. Contoh: Siti pergi ke sekolah sedang kakak berbelanja di pasar.

2)

Untuk lebih memahami karangan, kamu juga diminta mengenali makna kata.

Setiap kata mempunyai maknanya sendiri. Untuk pengenalan makna kata, kamu

dapat mendeskripsinya sendiri atau mencarinya dalam kamus. Untuk itu, dalam

tugas ini kamu diminta mencari makna kata-kata yang ada di dalam tabel berikut.

Kata-kata ini diambil dari teks itu.

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

198

No

Kata

Makna Kata

1.

bila

........................................................................................

2.

tahu

........................................................................................

3.

melompat

........................................................................................

4.

tepi

........................................................................................

5.

sungai

........................................................................................

6.

ikan

........................................................................................

7.

serakah

........................................................................................

8.

tulang

........................................................................................

9.

termenung

........................................................................................

10.

selamat

........................................................................................

B.

Subtsata Sejarah: Cerita Pendek Candi tPrambanan

Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang indah. Candi ini dibangun pada

abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, candi ini disebut Candi

Prambanan. Di samping itu, candi itu juga terkenal sebagai Candi Roro Jonggrang,

sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso.

Pada

bagian ini kamu diharapkan memahami teks cerita pendek wisata sejarah dikaitkan

dengan legenda Candi Prambanan.

Kegiatan 1

Pemodelan Teks Cerita Pendek

Teks yang digunakan untuk belajar pada Kegiatan 1 ini berjudul “Candi Prambanan”.

Teks ini diadaptasi dari berbagai sumber. Sebelum kamu membaca teks tersebut,

jawablah pertanyaan-pertanyaan pada Tugas 1 berikut!

Tugas 1 Membangun Konteks

1) Sebelum membaca teks cerita pendek “Candi Prambanan”, coba kamu jawab

pertanyaan berikut!

a)

Pernahkah kamu mengunjungi candi di Indonesia?

b)

Dapatkah kamu menyebutkan apa saja yang dapat dilihat di candi itu?

c)

Apakah yang menarik dari sebuah candi?

d)

Apakah kamu pernah mendengar cerita tentang candi di suatu daerah wisata

yang pernah kamu kunjungi?

e)

Apakah kamu tahu cerita yang melatari sebuah candi?

2) Carilah informasi terkait dengan candi di Indonesia! Daerah mana saja yang

memiliki bangunan candi?

Tugas 2 Mengenal Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 2 ini kamu mengenal sekali lagi teks cerita pendek. Teks yang digunakan

adalah “Candi Prambanan”.

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

199

Kegiatan 1

Pemodelan Teks Cerita Pendek

Teks yang digunakan untuk belajar pada Kegiatan 1 ini berjudul “Candi Prambanan”.

Teks ini diadaptasi dari berbagai sumber. Sebelum kamu membaca teks tersebut,

jawablah pertanyaan-pertanyaan pada Tugas 1 berikut!

Tugas 1 Membangun Konteks

1)

Sebelum membaca teks cerita pendek “Candi Prambanan”, coba kamu jawab

pertanyaan berikut!

a)

Pernahkah kamu mengunjungi candi di Indonesia?

b)

Dapatkah kamu menyebutkan apa saja yang dapat dilihat di candi itu?

c)

Apakah yang menarik dari sebuah candi?

d)

Apakah kamu pernah mendengar cerita tentang candi di suatu daerah wisata

yang pernah kamu kunjungi?

e)

Apakah kamu tahu cerita yang melatari sebuah candi?

2)

Carilah informasi terkait dengan candi di Indonesia! Daerah mana saja yang

memiliki bangunan candi?

Tugas 2 Mengenal Teks Cerita Pendek

Pada Tugas 2 ini kamu mengenal sekali lagi teks cerita pendek. Teks yang digunakan

adalah “Candi Prambanan”.

Gambar 2

Candi Prambanan

Su

mber http://skynesia.com

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

200

Candi Prambanan

1

Konon, tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertakhta di

Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya.

Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja

Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging

itu disebabkan oleh bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga

terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang

bernama Bandung. Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso

menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Roro Jong

-

grang, putri bekas lawannya.

2

Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya. Roro Jonggrang takut menolak

pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia

mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi.

Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam.

Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyang-

gupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang

sakti yang mempunyai bala tentara roh-roh halus. Pada hari yang ditentukan,

Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun

candi yang besar jumlahnya itu.

3

Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah pukul em

-

pat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu su

-

murnya pun sudah hampir selesai. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis

dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga

yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan

yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira

hari sudah siang.

4

Pembuatan candi kurang satu, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti

mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung

Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso

mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para

gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka

sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Roro Jonggrang sendiri dikutuk

menjadi arca.

Arca tersebut terdapat dalam ruang candi besar yang sampai sekarang dinamai

candi Roro Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu

yang artinya seribu.

Diolah dari sumber

Rangkuman Cerita Rakyat Indonesia

karya Irwan Rouf dan

Shenia Ananda, Penerbit Anak Kita

1)

Setelah membaca teks itu, kamu diharapkan memahami teks cerita pendek.

Untuk itu, kamu jawab pertanyaan berikut.

a)

Siapakah tokoh yang menjadi sumber dalam cerita itu?

b)

Kapan dan di manakah cerita itu berlangsung?

c)

Kapankah cerita itu berlangsung?

d)

Peristiwa apakah yang terjadi dalam cerita itu?

e)

Apakah yang kau ketahui tentang tokoh dalam cerita itu?

f )

Dapatkah kamu menyebutkan tokoh dalam cerita tersebut?

g)

Bagaimanakah akhir cerita itu?

h)

Pada paragraf ke berapa penulis teks mengemukakan bagian orientasi?

i)

Pada paragraf ke berapa penulis teks mengemukakan bagian komplikasi?

j)

Pada paragraf ke berapa penulis teks mengemukakan bagian resolusi?

2)

Bacalah teks sekali lagi! Ceritakan kembali di muka kelas dengan bahasamu

sendiri!

3) Tanyakan kepada gurumu beberapa hal yang berkaitan dengan candi di

Indonesia!

Tugas 3 Mengenal Struktur Teks Cerita Pendek

1) Dapatkah kamu menyusun struktur teks itu ke dalam bagian orientasi, komplikasi,

dan resolusi? Tahukah kamu bahwa bagian-bagian itu merupakan ciri teks cerita

pendek?

2) Bandingkan jawaban kamu dengan tata organisasi teks berikut ini! Perhatikan

bagian-bagian yang dicetak tebal! Tahukah kamu, bagian-bagian yang dicetak

tebal itu menunjukkan apa? Hubungkan penjelasan kamu dengan tata organisasi

teks cerita pendek tersebut!

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

201

Arca tersebut terdapat dalam ruang candi besar yang sampai sekarang dinamai

candi Roro Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu

yang artinya seribu.

Diolah dari sumber

Rangkuman Cerita Rakyat Indonesia

karya Irwan Rouf dan

Shenia Ananda, Penerbit Anak Kita

1)

Setelah membaca teks itu, kamu diharapkan memahami teks cerita pendek.

Untuk itu, kamu jawab pertanyaan berikut.

a)

Siapakah tokoh yang menjadi sumber dalam cerita itu?

b)

Kapan dan di manakah cerita itu berlangsung?

c)

Kapankah cerita itu berlangsung?

d)

Peristiwa apakah yang terjadi dalam cerita itu?

e)

Apakah yang kau ketahui tentang tokoh dalam cerita itu?

f )

Dapatkah kamu menyebutkan tokoh dalam cerita tersebut?

g)

Bagaimanakah akhir cerita itu?

h)

Pada paragraf ke berapa penulis teks mengemukakan bagian orientasi?

i)

Pada paragraf ke berapa penulis teks mengemukakan bagian komplikasi?

j)

Pada paragraf ke berapa penulis teks mengemukakan bagian resolusi?

2)

Bacalah teks sekali lagi! Ceritakan kembali di muka kelas dengan bahasamu

sendiri!

3)

Tanyakan kepada gurumu beberapa hal yang berkaitan dengan candi di

Indonesia!

Tugas 3 Mengenal Struktur Teks Cerita Pendek

1)

Dapatkah kamu menyusun struktur teks itu ke dalam bagian orientasi, komplikasi,

dan resolusi? Tahukah kamu bahwa bagian-bagian itu merupakan ciri teks cerita

pendek?

2)

Bandingkan jawaban kamu dengan tata organisasi teks berikut ini! Perhatikan

bagian-bagian yang dicetak tebal! Tahukah kamu, bagian-bagian yang dicetak

tebal itu menunjukkan apa? Hubungkan penjelasan kamu dengan tata organisasi

teks cerita pendek tersebut!

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

202

Orientasi

Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau

bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan

dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir,

akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging.

Prabu Baka meninggal

di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan oleh

bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai

Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama

Bandung. Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso

menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan

Roro Jonggrang, putri bekas lawannya.

Komplikasi

Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya. Roro Jonggrang takut

menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya

begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan

syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan

seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai

dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya,

meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri,

orang sakti yang mempunyai bala tentara roh-roh halus. Pada hari

yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan

roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu.

Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja.

Sesudah pukul empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus

disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai. Apa

yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh

menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum

baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan

yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena

mereka kira hari sudah siang.

Resolusi

Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus

berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak

mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan harinya

waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan

main marahnya.

Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan --

tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka

menjadi perawan tua. Sedangkan Roro Jonggrang sendiri dikutuk

menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar

yang sampai sekarang dinamai Candi Roro Jonggrang. Candi-candi

yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.

Kegiatan 2

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Berkelompok

Pada Tugas 1 dan Tugas 2 berikut kamu diajak untuk menyusun teks secara berkelompok.

Tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga hingga lima orang. Tiap kelompok diharapkan

menyusun teks cerita pendek berdasarkan contoh teks itu menggunakan kata-kata

sendiri tanpa mengurangi isi teks tersebut. Pada Tugas 1 dan Tugas 2 berikut, tiap

kelompok diharapkan menyusun teks lisan maupun tulis antara 12—15 kalimat. Dalam

menyusun teks itu tiap kelompok diharapkan menggunakan tata organisasi teks cerita

pendek, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi.

Tugas 1 Melengkapi Teks Cerita Pendek

Bacalah teks itu sekali lagi! Susunlah kembali teks itu dengan mengatakan pokok-

pokoknya saja! Untuk mengerjakan itu, kamu tinggal melengkapi kotak-kotak yang

kosong pada diagram berikut ini! Tahukah kamu bahwa kotak-kotak yang kosong itu

berisi orientasi, komplikasi, dan resolusi?

Susunlah pokok pikiran itu ke dalam bentuk kalimat, tautkan kalimat-kalimat itu

menjadi sebuah paragraf orientasi, komplikasi, dan resolusi!

Orientasi

Pada zaman dahulu,

.....................................

Di desa itu,

...................................................

Komplikasi

Suatu hari,

....................................................

Hari demi hari

..............................................

Namun,

.........................................................

Resolusi

Akhirnya,

.....................................................

Jadi,

...............................................................

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

203

Kegiatan 2

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Berkelompok

Pada Tugas 1 dan Tugas 2 berikut kamu diajak untuk menyusun teks secara berkelompok.

Tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga hingga lima orang. Tiap kelompok diharapkan

menyusun teks cerita pendek berdasarkan contoh teks itu menggunakan kata-kata

sendiri tanpa mengurangi isi teks tersebut. Pada Tugas 1 dan Tugas 2 berikut, tiap

kelompok diharapkan menyusun teks lisan maupun tulis antara 12—15 kalimat. Dalam

menyusun teks itu tiap kelompok diharapkan menggunakan tata organisasi teks cerita

pendek, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi.

Tugas 1 Melengkapi Teks Cerita Pendek

Bacalah teks itu sekali lagi! Susunlah kembali teks itu dengan mengatakan pokok-

pokoknya saja! Untuk mengerjakan itu, kamu tinggal melengkapi kotak-kotak yang

kosong pada diagram berikut ini! Tahukah kamu bahwa kotak-kotak yang kosong itu

berisi orientasi, komplikasi, dan resolusi?

Susunlah pokok pikiran itu ke dalam bentuk kalimat, tautkan kalimat-kalimat itu

menjadi sebuah paragraf orientasi, komplikasi, dan resolusi!

Orientasi

Pada zaman dahulu,

.....................................

Di desa itu,

...................................................

Komplikasi

Suatu hari,

....................................................

Hari demi hari

..............................................

Namun,

.........................................................

Resolusi

Akhirnya,

.....................................................

Jadi,

...............................................................

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

204

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Pendek

Diagram yang sudah kamu lengkapi pada Tugas 1 itu dapat kamu gunakan sebagai

pedoman untuk menyusun teks baru dengan isi yang sama. Untuk itu, secara

berkelompok, buatlah teks cerita pendek sejumlah 12—15 kalimat sesuai pola itu

tentang cerita legenda yang melatari tempat wisata di daerahmu!

Tugas 3 Mengerjakan Soal Kebahasaan

Pada Tugas 3 ini kamu diharapkan dapat mengenali unsur kebahasaan yang membuat

utuh sebuah paragraf yang ditandai dengan adanya

pengulangan (repetisi)

,

kata ganti

,

dan

kata penghubung (transisi)

. Pengulangan (repetisi) adalah mengulang kata kunci

yang ada dalam teks itu. Kata ganti dipakai untuk menghindari pengulangan seperti

berikut ini.

Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka.

Beliau

bertakhta di

Prambanan.

Raja ini

seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya.

Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya

dia

kalah juga dengan Raja

Pengging.

Kata “beliau” dan “raja ini” merupakan kata ganti untuk menghindari pengulangan.

Prabu Baka diganti "beliau" atau "raja ini". Kata transisi adalah kata-kata dalam

bahasa Indonesia yang menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain, di antaranya

oleh karena itu

,

dengan demikian

,

di samping itu,

atau

meskipun demikian.

Kamu diminta mengisi unsur kebahasaan yang lainnya berdasarkan teks “Candi

Prambanan” itu. Berikut ini contoh kalimat agar kamu paham.

(1)

Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertakhta

di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar

kekuasaannya. (pengulangan atau repetisi).

(2)

Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan oleh bantuan orang kuat yang

bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai

Bandung Bondowoso

karena

dia

mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung. (kata ganti).

(3)

Bandung Bondowoso tertarik pada Roro Jonggarng.

Oleh karena itu

, ia

berusaha untuk memenuhi sayembara membangun candi dengan waktu

semalam. (transisi).

Berdasarkan contoh itu, kamu diminta mencari kata-kata yang mengutuhkan

sebuah paragraf. Isilah kata-kata itu dalam tabel berikut ini!

No.

Repetisi/Pengulangan

Kata

Kata Ganti

Konjungsi

1.

...................................

............................

..................................

2.

...................................

............................

..................................

3.

...................................

............................

..................................

4.

...................................

............................

..................................

5.

...................................

............................

..................................

Kegiatan 3

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Mandiri

Kegiatan belajar ini merupakan kegiatan mandiri. Kamu diminta untuk mengemukakan

pendapat dengan membuat teks cerita pendek berdasarkan pemahaman dan pengalaman

kamu masing-masing.

Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Cerita

Pendek

1) Untuk melatih kemampuan bahasa lisan kamu, kamu diminta mendeskripsi secara

lisan apa yang kamu lihat dalam gambar berikut ini. Deskripsi secara terperinci

apa yang kamu lihat dan sampaikan dalam 12—15 kalimat dengan menggunakan

bahasa lisan!

Gambar 3

Ondel-Ondel

Sumber http://lembagakebudayaanbetawi.com

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

205

No.

Repetisi/Pengulangan

Kata

Kata Ganti

Konjungsi

1.

...................................

............................

..................................

2.

...................................

............................

..................................

3.

...................................

............................

..................................

4.

...................................

............................

..................................

5.

...................................

............................

..................................

Kegiatan 3

Penyusunan Teks Cerita Pendek secara Mandiri

Kegiatan belajar ini merupakan kegiatan mandiri. Kamu diminta untuk mengemukakan

pendapat dengan membuat teks cerita pendek berdasarkan pemahaman dan pengalaman

kamu masing-masing.

Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Cerita

Pendek

1)

Untuk melatih kemampuan bahasa lisan kamu, kamu diminta mendeskripsi secara

lisan apa yang kamu lihat dalam gambar berikut ini. Deskripsi secara terperinci

apa yang kamu lihat dan sampaikan dalam 12—15 kalimat dengan menggunakan

bahasa lisan!

Gambar 3

Ondel-Ondel

Sumber http://lembagakebudayaanbetawi.com

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

206

2)

Bacalah cerita cerita pendek yang kamu buat di depan kelas!

3)

Berdasarkan deskripsi dalam bahasa lisan yang kamu buat sesuai dengan gambar

di atas, sekarang kamu diminta menuliskannya. Untuk itu, tulislah ide-ide pokok

yang akan dikembangkan ke paragraf orientasi, klasifikasi/definisi, dan resolusi!

1. Pertama

.............................................................................................

.............................................................................................

2. Kedua

.............................................................................................

.............................................................................................

3. Ketiga

.............................................................................................

.............................................................................................

4. dan seterusnya

..........................................................................

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Pendek

Buatlah teks cerita pendek sebagai wadah kamu untuk berekspresi! Tema yang

disarankan adalah “pariwisata”. Dalam membuat teks cerita pendek kamu dapat

mendasarkan diri pada kenyataan yang ada di sekitar kamu. Biasanya, sesuatu yang

kamu saksikan atau alami sendiri akan lebih mudah kamu ungkapkan daripada sesuatu

yang jauh dari kehidupan kamu. Misalnya, kamu dapat membuat cerita pendek tentang

asal-usul desa kamu atau cerita pendek tentang sekolah.

Tugas 3 Mengerjakan Soal Kebahasaan

Dalam Tugas 3 ini kamu diminta mengerjakan beberapa tugas yang dapat melatih

kemampuan mengarang dalam bentuk teks cerita pendek dan memakai unsur

kebahasaan sebagai sarana pengungkapnya. Untuk itu, kamu diminta mengerjakan

tugas-tugas berikut.

1)

Kamu diminta mengidentifikasi struktur teks cerita pendek dari karangan

yang telah kamu buat berdasarkan gambar itu, yaitu gambar “Ondel-Ondel”.

Untuk itu, isilah tabel berikut!

No

Struktur paragraf

Kalimat

1.

Paragraf Pembuka

(Orientasi)

1.........................................................

2. .........................................................

3..........................................................

2.

Paragraf Isi

(Klasifikasi/Definisi)

1..........................................................

2..........................................................

3. .........................................................

3.

Paragraf Penutup

(Resolusi)

1.........................................................

2.........................................................

3.........................................................

2) Berdasarkan karangan kamu, pada bagian ini kamu diminta mengidentifikasi

kalimat sederhana atau kalimat tunggal dan kalimat majemuk atau kalimat

kompleks. Sebelum kamu mengerjakan, kamu perhatikan contoh berikut ini.

(1)

Kalimat Tunggal

1.

Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan

............................................................................................................

2.

............................................................................................................

......................................................................................................................

3.

............................................................................................................

......................................................................................................................

(2)

Kalimat Majemuk

Kamu diminta mengidentifikasi kalimat majemuk, yakni kalimat yang

terdiri atas dua kalimat atau lebih. Perhatikanlah contohnya, kemudian

kamu kerjakan latihannya dengan mencari kalimat majemuk di dalam

teks yang kamu buat.

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

207

No

Struktur paragraf

Kalimat

1.

Paragraf Pembuka

(Orientasi)

1.........................................................

2. .........................................................

3..........................................................

2.

Paragraf Isi

(Klasifikasi/Definisi)

1..........................................................

2..........................................................

3. .........................................................

3.

Paragraf Penutup

(Resolusi)

1.........................................................

2.........................................................

3.........................................................

2)

Berdasarkan karangan kamu, pada bagian ini kamu diminta mengidentifikasi

kalimat sederhana atau kalimat tunggal dan kalimat majemuk atau kalimat

kompleks. Sebelum kamu mengerjakan, kamu perhatikan contoh berikut ini.

(1)

Kalimat Tunggal

1.

Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan

............................................................................................................

2.

............................................................................................................

......................................................................................................................

3.

............................................................................................................

......................................................................................................................

(2)

Kalimat Majemuk

Kamu diminta mengidentifikasi kalimat majemuk, yakni kalimat yang

terdiri atas dua kalimat atau lebih. Perhatikanlah contohnya, kemudian

kamu kerjakan latihannya dengan mencari kalimat majemuk di dalam

teks yang kamu buat.

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

208

3)

Untuk lebih memahami teks tersebut, kamu juga diminta mengenali makna

kata. Setiap kata mempunyai maknanya sendiri. Untuk pengenalan makna

kata, kamu dapat mendeskripsinya sendiri atau mencarinya dalam kamus.

Untuk itu, dalam tugas ini kamu diminta mencari makna kata-kata yang ada

di dalam tabel berikut. Kata-kata ini diambil dari teks-teks itu.

No

Kata

Makna Kata

1.

pinangan

....................................................................................................

....................................................................................................

2.

candi

....................................................................................................

....................................................................................................

3.

lesung

....................................................................................................

....................................................................................................

4.

arca

....................................................................................................

....................................................................................................

5.

konon

....................................................................................................

....................................................................................................

6.

kutuk

....................................................................................................

....................................................................................................

7.

takdir

....................................................................................................

....................................................................................................

8.

raksasa

....................................................................................................

....................................................................................................

9.

takhta

....................................................................................................

....................................................................................................

10.

sakti

....................................................................................................

....................................................................................................

4) Carilah teks cerita pendek tentang pariwisata dan cerita legenda di media

massa cetak seperti koran atau majalah! Identifikasilah apakah teks yang

kamu temukan itu betul-betul merupakan cerita pendek! Kamu juga boleh

mencari teks cerita pendek di internet. Perlu kamu ingat lagi bahwa teks

cerita pendek mempunyai tata organisasi khusus, yaitu orientasi, komplikasi,

dan resolusi. Sebagai perbandingan, kamu boleh melihat kembali teks yang

dicontohkan itu. Seandainya teks yang kamu temukan itu bukan teks cerita

pendek, modifikasilah agar menjadi teks cerita pendek yang baik!

Setelah Bab VI selesai dibahas dan dipahami, kamu diharapkan memiliki

kompet

ensi

tentang teks cerita pendek, baik tentang stuktur yang menjadi

bangunan teks maupun unsur kebahasaan yang terdapat di dalamnya. Pada

akhir pembelajaran ini kamu diharapkan mampu menulis teks cerita pendek

yang memuat kira-kira 12—15 kalimat.

Mari Berdiskusi

Setelah membahas dan memahami Bab VI kamu diskusikan bersama teman-temanmu

tentang mengenal cerita pendek yang bersumber dari berbagai kehidupan, antara

lain pariwisata Indonesia. Berilah tanda centang (v) pada kolom memahami, kurang

memahami, dan tidak memahami sesuai dengan pengalaman masing-masing!

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

209

9.

takhta

....................................................................................................

....................................................................................................

10.

sakti

....................................................................................................

....................................................................................................

4)

Carilah teks cerita pendek tentang pariwisata dan cerita legenda di media

massa cetak seperti koran atau majalah! Identifikasilah apakah teks yang

kamu temukan itu betul-betul merupakan cerita pendek! Kamu juga boleh

mencari teks cerita pendek di internet. Perlu kamu ingat lagi bahwa teks

cerita pendek mempunyai tata organisasi khusus, yaitu orientasi, komplikasi,

dan resolusi. Sebagai perbandingan, kamu boleh melihat kembali teks yang

dicontohkan itu. Seandainya teks yang kamu temukan itu bukan teks cerita

pendek, modifikasilah agar menjadi teks cerita pendek yang baik!

Setelah Bab VI selesai dibahas dan dipahami, kamu diharapkan memiliki

kompetensi tentang teks cerita pendek, baik tentang stuktur yang menjadi

bangunan teks maupun unsur kebahasaan yang terdapat di dalamnya. Pada

akhir pembelajaran ini kamu diharapkan mampu menulis teks cerita pendek

yang memuat kira-kira 12—15 kalimat.

Mari Berdiskusi

Setelah membahas dan memahami Bab VI kamu diskusikan bersama teman-temanmu

tentang mengenal cerita pendek yang bersumber dari berbagai kehidupan, antara

lain pariwisata Indonesia. Berilah tanda centang (v) pada kolom memahami, kurang

memahami, dan tidak memahami sesuai dengan pengalaman masing-masing!

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

210

No.

Pemahaman

Memahami

Kurang

Memahami

Tidak

Memahami

1.

Cerita pendek Indonesia

2.

Tokoh cerita dalam cerita

pendek

3.

Latar cerita dalam cerita

pendek

4.

Alur peristiwa dalam

cerita pendek

5.

Jenis-jenis cerita pendek

Indonesia

6.

Tema cerita dalam cerita

pendek

7.

Struktur cerita pendek

8.

Cara menyusun teks

cerita pendek

Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

211

Peta Konsep Bab VII

Bab VII

Pengenalan, Pencermatan, dan Pemahaman

Berbagai Jenis Teks

Subtema 1

Pengolahan Sampah

Subtema 2

Cerita Rakyat ”Pak Lebai”

Kegiatan 1

Pemodelan Teks

Kegiatan 2

Pengubahan Jenis Teks

Kegiatan 3

Pengubahan Berbagai

Jenis Teks Secara

Berkelompok

Tugas 1 Membangun

Konteks

Tugas 2

Mengenali Teks

Tugas 3

Mengenal Struktur

Teks

Tugas 1 Mengubah Teks

Eksplanasi menjadi Teks

Hasil Observasi

Tugas 2 Mengubah Teks

Eksplanasi menjadi Teks

Eksposisi

Tugas 1 Mengubah Teks “Sisi

Negatif dan Positif Ponsel”

menjadi Teks Eksplanasi

Tugas 2

Mengubah Teks “Sisi Negatif dan

Positif Ponsel” menjadi Teks Hasil

Observasi

Tugas 3 Mengubah Teks “Sisi

Negatif dan Positif Ponsel”

menjadi Teks Eksposisi

Tugas 1

Menemukan

Struktur Teks:

“Pak Lebai”

Tugas 2

Mengubah Teks:

“Pak Lebai”

Tugas 3

Mendiskusikan

Perubahan Teks:

“Pak Lebai”