Halaman
Listrik
93
V
Listrik
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
Kilat atau halilintar sering kita jumpai ketika musim penghujan. Apakah sebenarnya kilat itu?
Bagaimana kilat dapat terjadi?
Listrik sudah menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana rangkaian
listrik di rumahmu? Komponen-komponen apa saja yang sering digunakan dalam rangkaian listrik.
Mari kita pahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
pembelajaran ini kamu dapat mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik
statis dan menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian beserta penerapannya.
94
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
>
>
Kata Kunci
>
Listrik
Listrik Statis
Listrik Dinamis
Induksi Listrik
Medan Listrik
Potensial Listrik
Rangkaian Listrik
Hukum Ohm
V
R
I
=
m
k
II
Σ=Σ
Struktur Atom
Muatan Elementer
Proton
Elektron
Netron
Arus Listrik
Beda Potensial
Seri
Paralel
Rangkaian Listrik Tertutup
Hukum Kirchhoff
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
• atom
• arus listrik
• listrik
• tegangan listrik
• rangkaian listrik
• hambatan
terdiri dari
berlaku
Listrik
95
Sering sekali kita mendengar dan berhubungan dengan
listrik. Segala pekerjaan kita dipermudah dengan adanya listrik.
Adanya listrik mendorong manusia untuk menemukan alat-alat
berteknologi canggih guna membantu memudahkan pekerjaan
manusia. Setiap hari kita tak pernah lepas dari segala sesuatu
yang berhubungan dengan listrik. Semua alat-alat listrik yang
kita gunakan sekarang tidak akan ada jika tidak ada orang yang
menemukan listrik.
Sebenarnya, pengetahuan tentang listrik dimulai dari teori
atom, yaitu dengan ditemukannya atom dan teori-teori yang
menjelaskan tentang perkiraan-perkiraan struktur atom.
1. Struktur Atom
Pernahkah kamu mendengar istilah atom? Atom dalam
bahasa Yunani
atomos
yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom berarti juga partikel dari suatu materi yang paling kecil.
Pendapat bahwa atom merupakan bagian terkecil dari sebuah
materi akhirnya runtuh setelah
J.J. Thomson
, seorang ahli Fisika
Inggris berhasil menemukan
elektron
. Elektron berada di dalam
atom.
Penelitian mengenai atom lebih lanjut dilakukan oleh
Ernest
Rutherford
. Rutherford melalui percobaannya menyimpulkan
bahwa selain elektron, di dalam atom juga terdapat sebuah
muatan positif. Muatan positif ini kemudian disebut sebagai
proton
.
Penemuan elektron oleh J.J. Thomson dan proton oleh
Rutherford dilengkapi dengan hasil penelitian
Niels Bohr
. Hasil
penelitian ini seakan-akan membuktikan kebenaran penelitian-
penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitiannya Bohr
menyimpulkan bahwa atom terdiri atas
inti atom
dan
kulit atom
.
Inti atom terdiri atas muatan positif atau
proton
dan muatan
netral atau
neutron
. Inti atom ini dikelilingi oleh elektron yang
menempati kulit atom. Struktur atom yang terdiri atas inti atom
dan kulit atom ditunjukkan pada
Gambar 5.1
.
Penelitian lebih jauh dapat diketahui bahwa massa inti atom
lebih besar daripada massa elektron. Massa inti hampir sama
dengan massa atomnya sendiri. Hampir semua massa atom
berpusat pada inti atom.
Tahukah kamu bahwa sistem atom ini mempunyai
kemiripan dengan tata surya di mana bumi kita sebagai salah
satu anggotanya? Di dalam tata surya matahari bertindak sebagai
inti dan planet-planetnya mengelilingi matahari. Penjelasan lebih
mendalam mengenai atom ini dijelaskan pada bab khusus Teori
Atom di SMA.
Gambar 5.1
Struktur atom menurut
Niels Bohr
.
A
Listrik Statis
96
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
2. Muatan Listrik
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang listrik statis, mari
kita lakukan kegiatan berikut!
Kegiatan 5.1
Menjadikan Benda Bermuatan Listrik
Alat dan Bahan
Sisir, sobekan-sobekan kecil kertas, dan kain wol.
Prosedur Kerja
1. Gosoklah sisir dengan kain wol beberapa kali.
2. Dekatkan sisir tersebut pada sobekan kertas-kertas.
3. Apa yang terjadi? Apakah sobekan-sobekan kertas
tersebut menempel ke sisir?
4. Jika percobaan kamu benar, sobekan-sobekan kertas
tersebut akan menempel pada sisir. Jika kamu belum
berhasil, ulangi langkah-langkah di atas.
Sisir yang telah digosok dengan kain wol dapat menarik
sobekan-sobekan kertas. Mengapa hal ini terjadi? Pada awalnya,
kain wol dan sisir keduanya tidak bermuatan. Tidak bermuatan
berarti jumlah elektron dan proton dalam atom plastik dan wol
tersebut adalah sama. Gosokan kain wol pada sisir mengakibat-
kan elektron-elektron yang terdapat pada kain wol berpindah
ke sisir. Dengan demikian, sisir tersebut akan menerima elektron
dari kain wol sehingga jumlah elektronnya lebih banyak dari-
pada protonnya. Sisir tersebut menjadi bermuatan negatif.
Ketika didekatkan dengan sobekan-sobekan kertas, sobekan-
sobekan kertas ini akan tertarik oleh sisir tersebut. Dengan
menggosok-gosokkan dua benda (sisir dan kain wol) dapat
membuat benda bermuatan listrik. Metode ini disebut metode
gesekan. Contoh lain adalah ebonit akan bermuatan negatif jika
digosok dengan kain wol dan kaca akan bermuatan positif jika
digosok dengan kain sutra. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
sebuah benda yang bermuatan listrik dapat menarik benda-
benda di sekitarnya.
Listrik statis
adalah listrik yang muatan-
muatannya tidak mengalir atau ada dalam keadaan diam.
Mengapa sisir, kain wol, dan benda-benda lainnya dapat
mempunyai muatan? Setiap materi tersusun oleh partikel-
partikel dan setiap partikel tersusun oleh atom-atom. Atom
terdiri atas inti atom yang tersusun oleh proton dan neutron.
Inti atom ini diselimuti oleh kulit atom. Pada kulit atom, terdapat
elektron-elektron. Proton disebut juga muatan positif, sedangkan
neutron merupakan muatan listrik netral. Adapun elektron
adalah muatan listrik negatif.
Listrik
97
Jika suatu materi mempunyai jumlah proton sama dengan
jumlah elektron, materi tersebut dikatakan tidak bermuatan atau
netral. Jika jumlah proton lebih banyak daripada jumlah
elektron, sehingga atom-atomnya kekurangan elektron, maka
atom tersebut dikatakan bermuatan positif. Adapun atom
dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah proton, sehingga atom-atomnya kelebihan
elektron.
a. Muatan Listrik Elementer
Telah disebutkan bahwa suatu benda dikatakan bermuatan
listrik jika atom-atom benda tersebut kekurangan atau
kelebihan elektron. Besarnya muatan listrik bergantung pada
seberapa banyak atom-atom tersebut kekurangan atau
kelebihan elektron. Semakin banyak atom-atomnya
kekurangan atau kelebihan elektron, maka semakin besar
muatannya.
Dalam sistem satuan internasional (SI), satuan muatan adalah
Coulomb (C). Berapakah muatan listrik sebuah elektron,
proton, dan neutron?
Muatan elektron =
–1,6 × 10
-19
Coulomb
Muatan proton =
+1,6 × 10
-19
Coulomb
Muatan neutron =
0 (tidak bermuatan)
1. Apakah yang dimaksud atom?
2. Jelaskan penemuan ilmuwan berikut yang berkaitan dengan atom!
a. J.J. Thomson
b. Ernest Rutherford
c. Niels Bohr
3. Mengapa mistar plastik yang telah digosok dengan kain wol dapat menarik serpihan-
serpihan kertas?
3. Berapakah muatan listrik suatu benda yang atom-atomnya kekurangan 10 elektron?
4. Menurutmu, adakah benda yang atom-atomnya hanya terdiri atas elektron saja?
5. Jelaskan perbedaan antara benda bermuatan positif dan benda bermuatan negatif!
Latihan 5.1
b. Interaksi Muatan Listrik
Kamu telah mengetahui bahwa suatu benda dapat
bermuatan dengan cara digosok. Jika kita cermati, Tuhan
Yang Maha Esa telah menciptakan makhluk-Nya dengan
berpasang-pasangan, contohnya ada laki-laki dan ada
perempuan. Pasangan-pasangan tersebut akan berinteraksi
baik dengan pasangannya maupun dengan sesamanya.
Begitupun muatan, muatan ada yang bermuatan positif dan
ada yang bermuatan negatif. Untuk mengamati interaksi
antarmuatan ini lakukan kegiatan berikut.
98
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Ketika kamu menggosok-gosok mistar plastik dengan kain wol,
kamu telah membuat kedua mistar plastik tersebut bermuatan
negatif. Kedua mistar plastik yang telah bermuatan negatif
tersebut didekatkan satu sama lain, ternyata ada sebuah gaya
yang menentang atau menolak kedua penggaris tersebut untuk
bersentuhan. Charles Augustin de Coulomb telah meneliti
fenomena ini dan menyimpulkan bahwa ada interaksi antara
muatan-muatan listrik.
Bagaimana interaksi muatan-muatan listrik? Dari
Kegiatan 5.2
dua buah mistar yang bermuatan negatif, terjadi interaksi saling
menolak. Coulomb telah menemukan bahwa jika dua muatan
sejenis didekatkan, di antara keduanya akan terjadi interaksi
saling menolak. Sedangkan jika dua muatan yang tidak sejenis
didekatkan, akan terjadi interaksi saling menarik.
Untuk membuktikan kesimpulan Coulomb bahwa dua muatan
yang berlainan jenis akan saling menarik, mari kita lakukan
kegiatan berikut!
Kegiatan 5.2
Interaksi Muatan Listrik Sejenis
Alat dan Bahan
Dua buah mistar plastik, tali, dan kain wol.
Prosedur Kerja
1. Gantunglah salah satu penggaris dengan tali sedemikian
sehingga pada penggaris tersebut tidak ada gaya lain yang
bekerja selain gaya gravitasi.
2. Dengan kain wol, gosoklah kedua mistar plastik beberapa
saat.
3. Lepaskan penggaris yang digantung sehingga bergantung bebas.
4. Dekatkan penggaris yang kamu pegang pada penggaris yang sedang menggantung.
5. Amatilah apa yang terjadi. Berikan kesimpulanmu.
Kegiatan 5.2
Interaksi Muatan Listrik Berbeda Jenis
Alat dan Bahan
Mistar plastik, kain wol, batang kaca, kain sutra, dan tali.
Prosedur Kerja
1. Gantunglah batang kaca dengan tali.
2. Gosoklah mistar plastik dengan kain wol dan gosok pula
batang kaca dengan kain sutra.
3. Dekatkan mistar plastik dengan batang kaca yang tergantung.
4. Amati apa yang terjadi. Berikan kesimpulanmu.
Listrik
99
Ketika kamu menggosokkan kain wol ke mistar plastik,
maka terjadi perpindahan elektron dari wol ke mistar plastik
sehingga mistar plastik tersebut bermuatan listrik negatif.
Penggosokan batang kaca dengan kain sutra menyebabkan
elektron pindah dari kaca ke sutra sehingga batang kaca
bermuatan positif. Ketika didekatkan, antara mistar plastik
dan batang kaca terjadi gaya tarik-menarik. Mengapa hal
ini terjadi? Sesuai dengan yang disimpulkan oleh Coulomb
bahwa muatan tidak sejenis akan tarik-menarik. Mistar dan
batang kaca pada kegiatan ini mempunyai muatan yang
tidak sejenis, sehingga antara keduanya terjadi gaya tarik-
menarik. Contoh benda-benda yang bermuatan listrik karena
digosok dengan benda lain ditunjukkan pada
Tabel 1.1
.
Tabel 5.1
Muatan listrik suatu benda karena digosok benda
lain
Benda
Digosok dengan
Plastik
Ebonit
Kaca
Sisir
Muatan Listrik
kain wol
kain wol
kain sutera
rambut
negatif
negatif
positif
negatif
c. Hukum Coulomb
Ketika dua buah muatan sejenis didekatkan satu sama lain,
terdapat sebuah gaya yang saling menolak yang mencegah
kedua muatan tersebut bersatu. Sebaliknya, jika dua buah
muatan yang berlainan jenis didekatkan, akan timbul gaya
saling menarik. Gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik
ini disebut
gaya elektrostatis.
Coulomb berhasil menghitung besarnya gaya antarmuatan
ini. Sebagai penghargaan atas penemuannya, gaya
antarmuatan ini dinamakan
gaya Coulomb
. Dalam
penelitiannya, Coulomb menggunakan alat yang dinamakan
neraca puntir, seperti terlihat pada
Gambar 5.2
.
Jika bola A dan B yang bermuatan sejenis didekatkan, maka
akan tolak menolak, sehingga lengan neraca terpuntir dari
kedudukan seimbang. Makin besar sudut puntiran lengan
neraca, makin besar gaya listrik. Coulomb mengukur gaya
listrik untuk berbagai pasangan bola A dan B yang muatan
listriknya berbeda dan gaya listrik antara pasangan bola A
dan B untuk berbagai jarak pisah dengan dasar sudut
puntiran tersebut.
Dari hasil penelitiannya, Charles Coulomb menyimpulkan
sebagai berikut.
Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding
dengan hasil kali kedua muatan tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan tersebut.
Gambar 5.2
Neraca puntir
penggantung
dilengkapi
pegas
serabut
penggantung
A
B
r
Tokoh Sains
Coulomb
Charles-Augustin de Coulomb
(14 Juni 1736 - 23
Agustus 1806)
adalah seorang ilmuwan Perancis.
Coulomb berbakat besar dalam
bidang matematika dan belajar teknik
untuk menjadi Korps Ahli Teknik
Kerajaan. Setelah bertugas di
Martinique selama beberapa tahun,
ia kembali ke Paris dan di tahun 1779
terpilih menjadi anggota Akademi
Ilmiah di tahun 1781.
Percobaan awal Coulomb meliputi
tekanan yang bisa memecahkan
suatu benda (1773) dan ini adalah
awal ilmu modern tentang kekuatan
benda-benda. Karyanya di bidang
listrik dan magnet yang membuatnya
begitu terkenal, baru diterbitkan
dalam serangkaian makalah antara
tahun 1785 dan 1789.
Sumber: id.wikipedia.org
100
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Misalkan muatan pertama dilambangkan dengan
Q
1
, muatan
kedua dilambangkan dengan
Q
2
, dan jarak antara kedua
muatan tersebut dilambangkan
r
. Besarnya gaya coulomb
dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.
12
2
Fk
r
⋅
=⋅
......... (5.1)
Keterangan:
F
=
gaya coulomb (N)
k
=
tetapan = 9 × 10
9
Nm
2
/C
2
Q
1
,
Q
2
=
besar muatan (coulomb)
r
=
jarak antarmuatan (m)
Contoh
1. Diketahui dua buah muatan listrik masing-masing
bermuatan +5 × 10
-9
C dipisahkan oleh jarak 0,5 cm.
Bagaimanakah in-teraksi kedua muatan tersebut? Hitunglah
gaya Coulombnya!
Jawab:
Q
1
=
Q
2
= +5 × 10
–9
C
r
=
0,5 cm = 0,5 × 10
–2
m
F
=
.... ?
F
=
12
2
k
r
⋅
⋅
=
()()
()
99
922
2
9
510 C 510 C
910 N.m/C
0,5 10 m
−−
−
×⋅×
×⋅
×
=
9 × 10
-3
N
Karena kedua muatan tersebut sejenis, interaksi antara kedua
muatan tersebut adalah tolak menolak. Besar gaya tolak
menolaknya adalah 9 × 10
–3
N.
2. Dua buah muatan listrik masing-masing bermuatan
+8 × 10
–9
C dipisahkan oleh jarak
r
. Jika diketahui gaya
coulomb antara dua muatan tersebut adalah 3,6 × 10
–4
N,
hitunglah nilai
r
!
Jawab:
Q
1
=
Q
2
= +8 × 10
–9
C
F
=
3,6 × 10
–4
N
r
=
.... ?
12
2
Fk
r
⋅
=⋅
()()
99
4922
2
810 C 810 C
3, 6 10 N
9 10 Nm / C
r
−−
−
×⋅×
⇔× =×
⋅
92
4
2
576 10 Nm
3, 6 10 N
r
−
−
×
⇔× =
92
24
4
576 10 Nm
16 10
3,6 10 N
r
−
−
−
×
⇔=
=×
×
42
2
16 10 m
4 10 m
r
−−
⇔= ×
=×
Jadi, nilai
r
adalah 4 × 10
–2
m atau 4 cm.
Gambar 5.3
Muatan yang sejenis
akan tolak menolak dan
muatan yang tidak se-
jenis akan tarik menarik.
FF
FF
FF
r
r
r
Listrik
101
Selain dipengaruhi oleh muatan dan jarak antarmuatan, gaya
Coulomb juga dipengaruhi oleh medium di antara kedua
muatan tersebut. Gaya Coulomb antara dua muatan yang
terletak di dalam medium air akan berbeda ketika kedua
muatan tersebut terletak di udara.
d. Elektroskop
Bagaimana mengetahui sebuah benda bermuatan atau tidak?
Untuk mengetahui apakah sebuah benda bermuatan atau
tidak dapat diamati menggunakan alat yang dinamakan
elektroskop. Elektroskop yang paling umum digunakan
adalah elektroskop lembaran emas. Skema elektroskop
terlihat seperti
Gambar 5.4
.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan sifat muatan, yaitu akan
saling menolak jika didekatkan dengan muatan yang sejenis.
Elektroskop berbentuk tabung. Di dalam tabung terdapat
lembaran emas yang dapat diberi muatan dari bagian atas
melalui sebuah kawat konduktor. Jika sebuah benda
bermuatan ditempelkan pada kawat konduktor, maka
lembaran emas dan batang akan bermuatan pula. Karena
jenis muatannya sama, keduanya akan saling menolak dan
lembaran emas akan menjauhi batang membentuk huruf
"V" terbalik. Semakin besar muatan yang diberikan,
lembaran tersebut semakin jauh membuka. Dengan
demikian kita dapat mengetahui bahwa benda yang
ditempelkan pada ujung atas elektroskop bermuatan.
Bagaimana menentukan jenis muatan listrik suatu benda?
Kamu tidak dapat menggunakan elektroskop netral untuk
menentukan jenis muatan suatu benda, oleh karena itu kamu
harus menggunakan elektroskop bermuatan listrik. Misal
elektroskop bermuatan negatif yang daun/lembarannya
mekar. Perhatikan
Gambar 5.5
!
Gambar 5.4
Elektroskop
batang logam
tabung
kaca
pelat
logam
lembaran
emas
kepala logam
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Gambar 5.5
a. Elektroskop listrik negatif.
b.
Ketika didekatkan benda bermuatan negatif, lembaran/daun naik.
c. Ketika didekatkan benda bermuatan positif, lembaran/daun turun.
benda bermuatan
listrik negatif
elektroskop
bermuatan
benda bermuatan
listrik positif
lembaran
naik
lembaran
turun
a
b
c
102
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Gambar 5.5a
menunjukkan sebuah elektroskop bermuatan
listrik negatif. Ketika didekati suatu benda bermuatan listrik,
lembaran/daun pada elektroskop makin naik, berarti benda
bermuatan yang didekatkan kepala elektroskop mempunyai
muatan yang sejenis dengan muatan elektroskop, yaitu
bermuatan negatif (
Gambar 5.5b
). Sebaliknya pada
Gambar
5.5c
ketika kepala elektroskop didekati benda bermuatan
listrik, lembaran/daun elektroskop makin turun (lebih
menguncup). Ini berarti benda bermuatan yang didekatkan
pada kepala elektroskop mempunyai muatan yang tidak
sejenis dengan muatan elektroskop. Muatan benda ber-
muatan yang didekatkan kepala elektroskop tersebut
bermuatan positif.
3. Induksi Listrik
Kamu telah mengetahui bahwa sebuah benda dapat ber-
muatan listrik dengan cara digosok. Selain digosok, sebuah
benda dapat bermuatan dengan cara induksi. Bagaimana
terjadinya induksi listrik?
Gambar 5.6
memperlihatkan sebuah batang P yang tidak
bermuatan (netral). Terlihat bahwa jumlah elektron dan jumlah
protonnya sama. Ketika sebuah batang Q yang bermuatan
negatif didekatkan pada ujung B, muatan-muatan pada batang
P akan bereaksi. Semua muatan negatif akan menolak muatan
negatif yang berasal dari batang Q, sedangkan semua muatan
positif akan tertarik oleh batang Q. Hal ini sesuai dengan sifat
elektron yang akan saling menolak jika muatannya sama dan
akan saling menarik jika muatannya berbeda.
Muatan negatif batang P akan berkumpul di ujung A dan
muatan positif akan berkumpul di ujung B. Jika ujung A batang
P didekatkan pada elektroskop, apa yang terjadi? Keping yang
terdapat pada elektroskop pasti akan membuka karena
memperoleh muatan sejenis yaitu muatan negatif dari ujung A
batang P. Peristiwa ini disebut sebagai
induksi listrik
.
4. Medan Listrik
Konon, ketika Newton menemukan hukum gravitasi,
diilhami oleh sebuah apel yang jatuh dari pohonnya ke tanah.
Newton memikirkan mengapa hal tersebut terjadi. Hasil
pemikirannya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa di antara
dua buah benda yang mempunyai massa ada interaksi tarik-
menarik. Kesimpulan ini terkenal dengan
hukum gravitasi
Newton.
Buah apel akan jatuh ke tanah karena ada gaya tarik bumi
yang disebut
gaya gravitasi.
Massa bumi jauh lebih besar
daripada massa sebuah apel. Oleh karena itu, apel akan tertarik
oleh bumi, bukan sebaliknya. Dalam hal ini, dikatakan bahwa
apel terletak pada medan gravitasi bumi.
Dua buah muatan yang diletakkan pada jarak tertentu akan
mengalami hal serupa dengan buah apel yang jatuh ke bumi.
Sebuah muatan akan mempunyai medan listrik di sekitarnya
Gambar 5.6
a. Batang P yang netral
(tidak bermuatan)
b.
Batang P didekatkan
dengan batang Q
yang bermuatan ne-
gatif.
batang P
b
batang Q
batang P
a
A
B
AB
Listrik
103
sehingga jika sebuah muatan uji diletakkan pada jarak tertentu,
muatan uji tersebut akan mengalami gaya tarik atau gaya tolak
dari muatan tersebut selama muatan uji tersebut berada dalam
medan listrik bermuatan.
M
edan listrik
adalah daerah di sekitar benda bermuatan
listrik. Benda bermuatan listrik mempunyai garis-garis, seperti
ditunjukkan pada
Gambar 5.7
. Garis-garis gaya listrik pada
muatan positif bergerak ke luar. Sedangkan pada muatan negatif
garis-garis gayanya menuju pusat. Garis-garis gaya berasal dari
muatan positif menuju muatan negatif seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.8
.
Misalkan, sebuah muatan uji
q
diletakkan pada jarak tertentu
dari muatan
Q
. Ternyata, muatan uji tersebut akan tertarik oleh
muatan
Q
. Dalam hal ini muatan uji
q
berada di dalam medan
listrik muatan
Q
. Bagaimana menentukan besarnya kuat medan
listrik muatan
Q
? Kuat medan listrik didefinisikan sebagai
berikut.
Besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh sebuah muatan
uji
q
akibat adanya muatan
Q
dibagi dengan besarnya
muatan uji
q
.
Dalam bentuk matematis, definisi tersebut dituliskan dalam
persamaan sebagai berikut.
gaya Coulomb
kuat medan listrik
muatan uji
=
2
2
k
r
Ek
qr
⋅
⋅
⋅
==⋅
......... (5.2)
Keterangan:
E
=
kuat medan (N/C)
Q
=
muatan (C)
r
=
jarak muatan uji ke muatan tertentu (m)
Dari
Persamaan (5.2)
terlihat bahwa untuk mengetahui
besarnya kuat medan listrik dari sebuah muatan, kita hanya
memerlukan besarnya muatan tersebut serta jarak muatan uji
dari muatan yang akan dicari besar medan listriknya. Terlihat
bahwa semakin besar muatannya, semakin besar kuat medan
listriknya untuk jarak yang sama. Semakin dekat muatan uji
dari suatu muatan yang akan dicari kuat medannya, semakin
besar kuat medan listriknya untuk muatan yang sama.
Contoh
Hitunglah kuat medan listrik dari sebuah muatan
Q
yang
muatannya 7 × 10
-9
C pada jarak 7 cm dari muatan tersebut!
Jawab:
Q
=
+7 × 10
-9
C
r
=
7 cm = 7 × 10
-2
m
E
=
.... ?
Gambar 5.7
a. Medan listrik muatan
positif.
b.
Medan listrik muatan
negatif.
a
b
Gambar 5.8
Garis-garis gaya listrik
antara muatan positif
dan negatif.
104
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
E
=
2
k
r
⋅
⋅
=
()
9
9
2
2
710
910
710
−
−
×
×⋅
×
=
1,29 × 10
4
Jadi, kuat medan listriknya sebesar 1,29 × 10
4
N/C.
6. Penerapan Listrik Statis
Listrik statis juga dapat dihasilkan dengan menggunakan
generator listrik statis. Contoh generator listrik statis adalah
generator Van de Graaff (
Gambar 5.9
).
Generator Van de Graaff menghasilkan listrik statis yang besar
dengan metode gesekan. Gesekan antara silinder logam bawah
dengan sabuk karet menimbulkan muatan listrik negatif pada
sabuk karet. Gesekan antara silinder politen atas dengan sabuk
karet menimbulkan muatan positif pada sabuk karet. Jadi, gerak
sabuk karet ke atas selalu membawa muatan listrik negatif dan
gerak ke bawah selalu membawa muatan listrik positif. Muatan
listrik negatif menempati permukaan luar bola yaitu kubah. Di
dalam bola tidak ada muatan listrik. Karena sabuk karet terus
bergerak, maka muatan listrik negatif pada kubah terus
bertambah. Muatan listrik positif pada sabuk karet bawah
mengalir ke tanah, sehingga muatan ini dinetralkan oleh muatan
listrik dari tanah.
Contoh penerapan listrik statis antara lain sebagai berikut.
a. Pengendap elektrostatis pada cerobong asap, fungsinya
membersihkan gas buang yang keluar melalui cerobong
asap agar tidak mengandung partikel-partikel pencemar.
b . Pengecatan mobil, penggunaan penyemprot cat elektrostatis.
c. Mesin fotokopi (selain menerapkan konsep optik).
d. Petir
Petir merupakan fenomena listrik statis yang sering terjadi
pada waktu hujan badai. Awan badai terbentuk oleh uap
air, debu, garam dari lautan, dan bahan-bahan lainnya. Di
dalamnya arus udara mengalir dengan kencang sehingga
menyebabkan partikel-partikel di dalam awan tersebut
tersebut saling bertabrakan. Pada peristiwa tabrakan itu
terjadi pelepasan elektron antara partikel yang satu dengan
partikel yang lain. Partikel yang kehilangan elektron akan
bermuatan positif sedangkan partikel yang menerima
elektron akan bermuatan negatif. Para ilmuwan belum
mengetahui secara pasti mengapa partikel yang relatif lebih
berat cenderung bermuatan negatif dan partikel yang lebih
ringan cenderung bermuatan positif. Hal inilah yang
menyebabkan pada bagian bawah awan berkumpul partikel
bermuatan negatif dan pada bagian atas awan berkumpul
partikel bermuatan positif.
silinder
logam
bola logam
berongga
(kubah)
ujung lancip
sabuk karet
silinder
logam
ujung lancip
Gambar 5.9
Generator Van de Graaff
Sumber:
Ensiklopedia IPTEK
Listrik
105
Info Sains
Apakah hanya listrik saja
yang mempunyai medan?
Tidak, bukan hanya listrik saja
yang memiliki medan. Misalnya
gravitasi dan suhu. Pada prinsip-
nya, selama suatu benda dapat
merasakan pengaruh dari
benda lain dikatakan benda
tersebut berada dalam sebuah
medan.
Tugas 5.1
Carilah pemanfaatan listrik statis yang lain dalam
kehidupan sehari-hari kemudian diskusikan dengan
teman kelompokmu!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya yang terjadi antarmuatan!
2. Apa yang dimaksud dengan medan listrik? Besaran-besaran fisika apa saja yang
mempunyai medan?
3. Hitunglah kuat medan listrik dari sebuah muatan Q yang muatannya 5 × 10
–9
C pada
jarak 4 cm dari muatan tersebut!
4. Apa yang dimaksud beda potensial listrik?
5. Beda potensial listrik benda P dan benda Q diketahui sebesar 10 J/C dan besar muatan
yang dapat dipindahkan adalah 20 C. Hitunglah usaha yang dilakukan untuk
memindahkan muatan tersebut!
Latihan 5.2
Lampu pijar merupakan aplikasi pemanfaatan listrik. Lampu
pijar menghasilkan energi cahaya dengan prinsip arus mengalir
melewati kawat tipis dan menimbulkan sinar putih–panas. Saat
arus listrik mengalir melalui kumparan, kumparan akan panas
secara cepat dan memancarkan cahaya. Apa yang dimaksud
dengan arus listrik?
B
Listrik Dinamis
Selama hujan badai terjadi, bumi yang bermuatan positif
akan menarik awan yang bermuatan negatif ke bawah. Pada
proses ini muatan akan mencari proses penyaluran yang
paling pendek, yaitu tempat-tempat yang paling dekat
dengan awan, seperti gedung-gedung tinggi, pohon, dan
antena pemancar. Ketika terjadi petir, suhunya dapat
mencapai ribuan derajat Celsius dan mengandung energi
ribuan mega volt. Kekuatan petir dapat menghancurkan
gedung, membunuh hewan dan manusia, serta dapat
memusnahkan pohon menjadi serpihan-serpihan.
Untuk melindungi gedung-gedung pencakar langit dari petir,
Benjamin Franklin,
ilmuwan abad ke-17, memprakarsai
pembuatan penangkal petir. Saat ini para ilmuwan banyak
melakukan eksperimen untuk memanfaatkan energi listrik
dalam petir yang sangat besar.
106
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
1. Pengertian Arus Listrik
Pernahkah kamu menggunakan slang air untuk menyiram
tanaman? Dari mana air yang digunakan untuk menyiram
tanaman tersebut? Hampir setiap rumah mempunyai sebuah
penampungan air yang digunakan untuk mandi, memasak, dan
sebagainya. Penampungan air diletakkan pada tempat yang
cukup tinggi. Biasanya ketinggiannya hampir sama dengan atap
rumah. Selang air yang digunakan untuk menyiram tanaman
berasal dari tempat penampungan air melalui pipa. Mengapa
air dapat memancar dengan deras dari selang? Air dalam
penampungan yang diletakkan pada ketinggian mempunyai
energi potensial. Apakah energi potensial itu? Kamu telah
mempelajarinya di kelas VII. Energi potensial adalah energi yang
dimiliki sebuah benda karena benda tersebut mempunyai
ketinggian. Ketinggian ini diukur relatif dari tanah. Energi
potensial ini dapat berubah menjadi energi gerak (energi
kinetik). Air dapat mengalir melalui selang karena adanya beda
potensial antara tempat penampungan air yang berada pada
suatu ketinggian dengan ujung selang yang kamu pegang.
Karena beda potensial ini air mengalir melalui slang. Aliran air
ini dinamakan arus. Semakin tinggi tempat penampungan air
diletakkan, semakin deras arus air yang keluar dari ujung slang.
Bagaimana dengan arus listrik? Perumpamaan arus listrik
mirip dengan arus air yang melalui slang seperti penjelasan di
atas. Jika pada arus air, yang mengalir adalah air, sedangkan
pada arus listrik yang mengalir adalah muatan listrik. Pada abad
ke-19, para ilmuwan telah sepakat bahwa arus listrik merupakan
aliran muatan positif pada suatu penghantar karena perbedaan
potensial.
Ternyata, setelah ditemukan elektron oleh J.J. Thompson,
anggapan ini keliru. Bukan muatan positif yang mengalir,
melainkan muatan negatif atau elektron. Akan tetapi, anggapan
bahwa arus listrik mengalir dari kutub yang bermuatan positif
ke kutub yang bermuatan negatif masih digunakan. Hal ini
dikarenakan kuantitas banyaknya elektron yang mengalir dalam
satu arah sama dengan jumlah muatan negatif yang mengalir
dalam arah berlawanan. Pengertian arus listrik merupakan aliran
muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah disebut
arus konvensional. Perhatikan
Gambar 5.11
!
Gambar 5.11
Arus elektron berlawanan arah dengan arus konvensional.
amperemeter
arus konvensional
arus elektron
penampungan air
ketinggian air
(beda potensial)
air mengalir
di dalam pipa
Gambar 5.10
Air dapat mengalir me-
lalui selang dan meman-
car karena memiliki beda
potensial (ketinggian)
antara tanah dan tempat
penampungan air
.
Listrik
107
Pada pembahasan tentang beda potensial listrik telah dibahas
bahwa suatu benda mempunyai beda potensial tertentu.
Semakin besar beda potensial listrik semakin besar arus listrik
yang dapat ditimbulkan. Tidak seperti aliran air, aliran arus listrik
tidak dapat kamu lihat. Akan tetapi bukti bahwa arus listrik
memang ada dapat kamu lihat pada lampu di rumahmu yang
menyala merupakan.
Gambar 5.12
merupakan rangkaian sederhana yang
membuktikan bahwa arus listrik mengalir pada rangkaian
tersebut yang ditandai dengan menyalanya lampu ketika saklar
ditutup. Dengan menutup saklar, menjadikan rangkaian
tersebut menjadi rangkaian tertutup sehingga arus listrik dapat
mengalir.
Ada istilah penting yang sering digunakan dalam
pembahasan listrik dinamis yaitu rangkaian listrik tertutup dan
rangkaian listrik terbuka. Ketika kamu menyambungkan saklar,
arus listrik dapat mengalir dalam rangkaian sehingga lampu
dapat menyala. Sebaliknya, jika saklar terbuka, arus listrik tidak
dapat mengalir dalam rangkaian sehingga lampu tidak menyala.
Coba kamu simpulkan sendiri apa yang dimaksud rangkaian
listrik tertutup dan rangkaian listrik terbuka.
Gambar 5.12
Arus listrik mengalir di
dalam sebuah rangkaian.
baterai
lampu
saklar
+
-
Kegiatan 5.4
Arus Listrik dalam Rangkaian Tertutup
Alat dan Bahan
Dua buah lampu kecil 3 volt dan dudukannya, 2 buah
baterai dan dudukannya, dan dua buah saklar.
Prosedur Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di samping.
2. Tutuplah saklar 1 dan saklar 2. Apakah lampu 1 dan
lampu 2 menyala?
3. Biarkan saklar 1 tetap tertutup. Bukalah saklar 2, apa
yang terjadi?
4. Bukalah saklar 1 dan tutup saklar 2, apa yang terjadi?
5. Apakah kesimpulan dari kegiatan ini?
saklar 1
saklar 2
lampu 2
lampu 1
baterai 2
baterai 1
Kegiatan 5.4
merupakan kegiatan yang membuktikan
bahwa arus listrik mengalir di dalam rangkaian tertutup. Ketika
kedua saklar tertutup, kedua lampu menyala. Ketika saklar 1
tertutup dan saklar 2 terbuka, ternyata lampu 1 menyala dan
lampu 2 padam. Sebaliknya, ketika saklar 1 terbuka dan saklar
2 tertutup, maka lampu 1 padam dan lampu 2 menyala.
2. Kuat Arus Listrik
Ketika kamu memancarkan air dari slang, kamu dapat
melihat kekuatan air memancar. Semakin tinggi tempat
penampungan air, semakin kencang air tersebut memancar.
Gambar 5.13
Nyala lampu senter ma-
kin redup jika sering
dipakai.
108
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Jika sebuah lampu senter dinyalakan dan baterai yang
digunakan adalah baterai baru, apa yang terjadi? Lampu senter
tersebut akan menyala terang. Akan tetapi cahaya lampu senter
yang terang tidak akan bertahan selamanya. Semakin lama
lampu senter tersebut dinyalakan, cahaya lampu senter tersebut
semakin redup.
Mobil-mobilan yang menggunakan baterai akan melaju
dengan cepat dan lincah jika baterai yang digunakannya masih
baru. Akan tetapi, mobil-mobilan tersebut akan semakin lemah
jika baterainya semakin sering digunakan.
Dari kedua contoh di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
kuat arus dipengaruhi oleh potensial sumber arus listrik tersebut.
Semakin besar beda potensialnya, semakin besar kuat arus yang
dapat dihasilkannya. Apakah arus listrik itu? Perhatikan sebuah
baterai. Sebuah baterai mempunyai dua kutub, yaitu kutub
positif dan kutub negatif. Kutub positif mempunyai potensial
lebih besar daripada kutub negatif. Oleh karena itu, muatan
listrik dapat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Aliran
muatan ini semakin lama semakin kecil. Jadi, ada hubungan
antara kuat arus dan waktu.
Kuat arus listrik
didefinisikan sebagai banyaknya muatan
listrik yang mengalir setiap sekon. Kuat arus listrik
dilambangkan dengan
I
dan satuannya adalah ampere (
A
).
Satu ampere merupakan muatan 1 Coulomb yang mengalir
setiap satu sekon. Jika definisi kuat arus ini dituliskan dalam
bentuk matematika, diperoleh:
Q
I
t
=
......... (5.3)
Keterangan
:
I
=
kuat arus listrik (A = ampere)
Q
=
muatan listrik (C = Coulomb)
t
=
waktu (s = sekon)
Satuan kuat arus lainnya adalah sebagai berikut.
a. miliampere (mA), 1 mA = 10
-3
A
b . mikroampere (
μ
A), 1
μ
A = 10
-6
A
Contoh
1. Muatan sebesar 180 coulomb mengalir dalam 30 detik.
Hitunglah kuat arus listriknya!
Jawab:
Q
= 180 C
t
= 30 sekon
I
= .... ?
180 C
6 C/s
30 s
Q
I
t
==
=
Jadi, besarnya arus listrik adalah 6 A.
2. Jika diketahui kuat arus sebuah sumber arus listrik adalah
5 A, hitunglah muatan yang mengalir selama 1 menit!
I
Q
t
×
:
>
>
Q = I × t
t
=
Q
I
I
=
Q
t
>
Gambar 5.14
Segitiga ohm
Listrik
109
Jawab:
I
=5 A
t
=
1 menit = 60 detik
Q =
.... ?
5 A 60 s
300 C
Q
IQIt
t
=⇔=×=×=
Jadi, banyaknya muatan yang mengalir adalah 300 C.
Tugas 5.2
Baterai ponsel y
ang kosong perlu d
iisi ulang agar dapat
digunakan lagi.
Carilah infomasi tentang apa yang dimaksud
isi ulang (
recharge
)! Bagaimana cara kerjanya dan mengapa
ada baterai yang dapat diisi ulang dan ada yang tidak?
3. Mengukur Kuat Arus Listrik
Telah disebutkan bahwa kuat arus listrik mempunyai satuan
ampere.
Satu ampere
didefinisikan sebagai banyaknya muatan
yang mengalir setiap satu sekon.
Bagaimana jika kamu ingin mengetahui besarnya arus listrik
dari sebuah baterai 1,5 volt? Untuk mengukur kuat arus listrik
digunakan sebuah alat yang dinamakan
amperemeter
.
Penggunaan amperemeter ini dihubungkan dengan kedua
kutub baterai yaitu kutub positif dan kutub negatif sedemikian
sehingga arus listrik dari baterai melewati amperemeter. Untuk
lebih memahami bagaimana penggunaan amperemeter, lakukan
kegiatan berikut!
Gambar 5.15
Amperemeter disusun
seri dalam rangkaian
listrik.
baterai
lampu
amperemeter
Kegiatan 5.5
Menggunakan Amperemeter
Alat dan Bahan
Sebuah amperemeter, baterai beserta dudukannya,
lampu, dan kabel secukupnya.
Prosedur Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di samping.
2. Amati jarum pada amperemeter.
Ketika amperemeter dihubungkan dengan baterai, jarum
amperemeter tersebut akan bergerak. Hal ini menandakan
bahwa baterai tersebut masih dapat mengeluarkan arus listrik
dan rangkaiannya benar.
baterai
ampere-
meter
+
-
3. Catatlah angka yang terbaca oleh amperemeter tersebut.
4. Bagaimana jika kabel pada salah satu kutub baterai dilepas? Apakah jarum
amperemeter bergerak?
5. Berikan kesimpulanmu.
lampu
110
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
4. Potensial Listrik
Angkatlah sebuah beban yang terletak pada lantai setinggi
h
.
Ketika kamu mengangkat beban tersebut, kamu mengeluarkan
gaya untuk melawan gaya tarik gravitasi terhadap benda
tersebut. Besarnya gaya yang kamu berikan dikalikan
perpindahan benda dari keadaan semula dalam hal ini ketinggi-
an
h
dinamakan usaha. Usaha juga dapat dihitung dengan
menghitung beda potensial ketika benda berada di atas lantai
dan ketika benda berada pada ketinggian
h
.
Hal serupa terjadi ketika sebuah muatan uji +
q
yang berada
dalam sebuah medan listrik dari sebuah muatan –
Q
digerakkan
menjauhi muatan –
Q
. Karena antara kedua muatan ini saling
menarik, diperlukan sebuah usaha untuk memindahkan
muatan uji
q
tersebut. Besarnya usaha dibagi besarnya muatan
uji dinamakan beda potensial listrik. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
12
W
vv
q
−=
......... (5.4)
Keterangan:
W
= usaha (Joule)
v
1
–
v
2
= beda potensial antara kedudukan 1 dan kedudukan 2
(volt atau Joule/Coulomb)
q
= muatan listrik (Coulomb)
Contoh
Muatan listrik sebesar 40 C dipindahkan dari benda 1 menuju
ke benda 2. Jika diketahui usaha untuk memindahkan benda
tersebut adalah 120 J, hitunglah beda potensial listrik antara
benda 1 dan benda 2!
Jawab:
q
= 40 C
W
= 120 J
Δ
v
= .... ?
12
120 J
3 J/C
40 C
W
vv
q
−= =
=
Jadi, besarnya beda potensial adalah 3 volt.
5. Beda Potensial Listrik
Mengapa arus listrik dapat mengalir? Perhatikan ketika
kamu menjatuhkan benda dari ketinggian. Benda akan jatuh
karena tertarik oleh bumi. Benda yang terletak pada suatu
ketinggian memiliki energi potensial. Berarti ada beda potensial
antara benda yang terletak pada suatu ketinggian dengan titik
acuan (bumi).
Listrik
111
Bagaimana dengan arus listrik? Arus listrik pun dapat
mengalir karena adanya beda potensial. Baterai dapat
mengalirkan arus listrik karena baterai mempunyai beda
potensial antara kedua kutubnya yaitu kutub positif dan kutub
negatif. Kutub positif mempunyai potensial lebih besar daripada
kutub negatif. Dengan demikian, arus listrik pada baterai akan
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Perbedaan potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian
dinamakan
tegangan
. Biasanya, baterai mempunyai tegangan
yang tertulis pada bagian luarnya misalnya 1,5 V, artinya baterai
tersebut mempunyai beda potensial antara kutub positif dan
kutub negatif sebesar 1,5 V.
Seperti halnya arus listrik yang dapat diukur menggunakan
amperemeter, tegangan (beda potensial) dapat juga diukur. Alat
untuk mengukur beda potensial disebut
voltmeter
.
Ada perbedaan cara mengukur beda potensial dengan cara
mengukur arus. Arus listrik diukur dengan merangkai
amperemeter secara seri dalam suatu rangkaian, sedangkan
mengukur beda potensial listrik dilakukan dengan merangkai
voltmeter secara sejajar (paralel) dalam suatu rangkaian. Untuk
memahami cara mengukur beda potensial menggunakan
voltmeter, mari kita lakukan kegiatan berikut!
Gambar 5.16
Voltmeter digunakan
untuk mengukur te-
gangan listrik, dipasang
paralel dalam rangkaian
listrik.
baterai
voltmeter
Kegiatan 5.6
Menggunakan Voltmeter
Alat dan Bahan
Sebuah voltmeter, baterai beserta dudukannya, lampu,
saklar, dan kabel secukupnya.
Prosedur Kerja
1. Rangkai peralatan seperti gambar di samping
2. Tutuplah saklar pada rangkaian.
3. Perhatikan lampu pada rangkaian, apakah menyala?
4. Jika lampu menyala, hal ini menandakan bahwa arus
listrik telah mengalir dalam rangkaian.
5. Perhatikan voltmeter, apakah jarum penunjuk bergerak?
Catatlah angka yang ditunjukkan oleh voltmeter
tersebut.
baterai
lampu
voltmeter
+
-
-
Ketika saklar ditutup, lampu akan menyala. Pada keadaan
ini, kamu dapat mengukur beda potensial dengan membaca
angka yang ditunjukkan oleh jarum pada voltmeter. Dapat
disimpulkan bahwa beda potensial dapat diukur jika rangkaian
dalam keadaan tertutup dan ada arus listrik yang mengalir dari
sebuah sumber arus listrik misalnya baterai. Tapi perlu diingat,
voltmeter harus dirangkai secara paralel. Angka yang
ditunjukkan oleh voltmeter merupakan beda potensial antara
dua buah kutub.
112
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
6. Rangkaian Listrik
Sebuah rangkaian listrik terdiri dari beberapa komponen.
Dapatkah kamu menyebutkan beberapa contoh komponen
listrik yang ada di rumahmu? Komponen listrik adalah alat-alat
yang digunakan untuk membuat sebuah peranti dan dapat
berfungsi jika dialiri arus listrik.
Saklar merupakan sebuah komponen listrik. Saklar
digunakan untuk menyambungkan atau memutuskan arus
listrik pada sebuah rangkaian listrik. Jika kamu menekan saklar
pada posisi
ON
, berarti kamu telah membuat rangkaian menjadi
tertutup dan arus listrik dapat mengalir dalam rangkaian
sehingga lampu menyala. Saklar diperlukan untuk mematikan
dan menghidupkan sebuah alat listrik. Hampir semua peralatan
yang menggunakan listrik mempunyai saklar. Misalnya, televisi,
radio, kipas angin, mobil-mobilan, dan sebagainya.
Saklar diberi simbol
Sekring merupakan contoh komponen listrik lainnya.
Apakah kegunaan sekring? Jika kamu menghubungkan kutub
positif dan kutub negatif pada baterai dengan kabel secara
langsung, kamu telah membuat sebuah hubungan singkat.
Hubungan singkat terjadi jika kutub-kutub yang berbeda dari
sebuah sumber arus dihubungkan tanpa melalui hambatan. Jika
tegangannya sangat besar, maka hubungan singkat akan sangat
berbahaya. Arus listrik yang mengalir dalam kabel akan sangat
besar sehingga menimbulkan pemanasan pada kabel tersebut
dan dapat mengakibatkan kebakaran. Mengapa arus yang
mengalir dalam hubungan singkat dapat sangat besar? Hal ini
karena dalam hubungan singkat hambatannya sangat kecil.
Kebakaran sering terjadi akibat hubungan singkat tersebut. Jadi,
kamu harus hati-hati dalam menggunakan listrik. Untuk
menghindari bahaya tersebut, maka dipasang sekring. Fungsi
sekring adalah untuk membatasi arus listrik yang mengalir.
Sekring akan putus bila arusnya melebihi batas.
Sekring diberi simbol
a. Rangkaian Seri
Pada
Kegiatan 5.4
dan
Kegiatan 5.5
kamu telah mem-
pelajari bagaimana membuat rangkaian sederhana. Di dalam
sebuah rangkaian terdapat komponen-komponen listrik,
seperti lampu, kabel, amperemeter, voltmeter, dan seba-
gainya. Telah disinggung pula bahwa untuk mengukur kuat
arus listrik di dalam sebuah rangkaian tertutup, ampere-
meter harus disusun secara seri dengan sumber arus listrik
misalnya baterai. Apakah rangkaian seri itu?
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik di mana semua
hambatan listrik (atau peralatan listrik) disusun berderet,
ujung hambatan satu bersambungan dengan ujung ham-
batan yang lainnya. Dalam rangkaian seri, besarnya
hambatan total rangkaian merupakan jumlah dari ke-
Gambar 5.17
Saklar
Gambar 5.18
Salah satu jenis sekring.
Listrik
113
Tugas 5.3
Apa keuntungan dan kerugian pemilihan jenis rang-
kaian? Diskusikan dengan temanmu!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan arus listrik!
2. Apa yang menyebabkan timbulnya arus listrik?
3. Mengapa sebuah baterai jika dipergunakan terus menerus, maka semakin lama baterai
itu semakin melemah (arus listriknya berkurang)?
4. Sebutkan macam-macam komponen listrik beserta fungsinya!
5. Terdapat tiga buah lampu dan sebuah baterai. Gambarkan rangkaian seri dan rangkaian
paralel dari komponen-komponen listrik tersebut!
Latihan 5.3
Kamu telah mempelajari rangkaian listrik yang disusun
secara seri dan paralel. Contoh rangkaian listrik seri dapat kamu
lihat pada lampu senter. Baterai-baterai di dalam lampu senter
disusun secara seri. Bagaimana jika baterai dalam lampu senter
itu disusun secara paralel?
C
Rangkaian Listrik Tertutup
seluruhan hambatan peralatan listrik yang disambungkan
dalam rangkaian.
Gambar 5.19
merupakan sebuah contoh
rangkaian seri. Pada rangkaian tersebut terdapat komponen-
komponen listrik, yaitu baterai, tiga buah lampu, dan
amperemeter. Sebuah rangkaian seri ditandai dengan tidak
adanya percabangan di rangkaian tersebut.
b. Rangkaian Paralel
Selain rangkaian seri, sebuah rangkaian listrik dapat berupa
rangkaian paralel. Pada rangkaian paralel, komponen-kom-
ponen listrik disusun secara paralel/sejajar dengan sumber
arus listrik. Contoh sebuah rangkaian paralel ditunjukkan
pada
Gambar 5.20
. Dalam rangkaian paralel, besarnya
hambatan total dalam rangkaian lebih kecil dari hambatan
setiap peralatan listrik yang disambungkan. Besarnya
hambatan pengganti dari rangkaian seri dan paralel serta
besarnya kuat arus dan tegangan yang mengalir dalam
rangkaian akan dipelajari di subbab berikutnya tentang
hambatan listrik.
Alat-alat listrik di rumahmu disusun secara paralel. Dengan
cara ini, kamu dapat menonton televisi dan menyalakan
lampu secara bersamaan. Jika televisi dimatikan, lampu akan
tetap menyala.
lampu 1
lampu 2
lampu 3
baterai
amperemeter
Gambar 5.19
Tiga buah lampu yang
disusun seri.
Gambar 5.19
Empat buah lampu yang
disusun paralel.
lampu 1
lampu 2
lampu 3
baterai
lampu 4
+
-
+
114
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Ternyata, ada hubungan antara potensial, kuat arus listrik,
dan hambatan listrik. Perlu diketahui bahwa setiap komponen
listrik mempunyai hambatan (
resistansi
). Masih ingatkah kamu
mengapa terjadi hubungan singkat? Hubungan singkat terjadi
karena dua kutub listrik yaitu kutub positif dan kutub negatif
dihubungkan secara langsung tanpa adanya komponen listrik
di antara keduanya. Dalam hal ini, komponen listrik bertindak
sebagai hambatan karena pada dasarnya setiap alat listrik
mempunyai hambatan.
1. Hubungan Kuat Arus Listrik, Beda Potensial, dan
Hambatan
Telah disebutkan bahwa ada hubungan antara kuat arus
listrik (
I
), beda potensial (
V
), dan hambatan (
R
). Untuk melihat
bagaimana ketiga besaran tersebut saling memengaruhi, lakukan
kegiatan berikut!
Dari
Kegiatan 5.7
hubungan antara tegangan (
V
) dan kuat
arus listrik (
I
) dapat dibuat grafik, seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.21.
Berdasarkan grafik tersebut dapat dicari harga gradiennya
(ingat pelajaran matematika), yang secara matematis dituliskan
sebagai berikut.
y
=
m · x
Kegiatan 5.7
Hubungan Antara Kuat Arus, Beda Potensial,
dan Hambatan
Alat dan Bahan
Sebuah lampu, 3 buah batu baterai, amperemeter,
voltmeter, dan kabel.
Prosedur Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di samping.
2. Tutuplah rangkaian tersebut dengan cara menutup
saklar
3. Amati besar kuat arus dan tegangan pada alat ukur.
4. Tambahkan baterainya sehingga diperoleh nilai kuat
arus dan tegangan yang berbeda.
5. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
voltmeter
amperemeter
lampu
saklar
batu
baterai
6. Buatlah grafik hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I).
7. Apakah kesimpulan dari hasil percobaan di atas?
Te g a n g a n (
V
)
V
I
Kuat Arus (I)
Listrik
115
Dengan
m
adalah suatu tetapan atau gradien. Harga gradien
ini dapat dicari melalui perbandingan berikut.
y
m
x
Δ
=
Δ
Secara analog, grafik
V
terhadap
I
dapat juga ditentukan
gradiennya sebagai berikut.
V
m
I
Δ
=
Δ
Nilai
m
yang tetap tersebut kemudian disebut besaran
hambatan listrik, yang diberi simbol
R
.
George Simone Ohm (1789–1854) meneliti hubungan antara
potensial listrik (
V
), kuat arus (
I
), dan hambatan listrik (
R
).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
V
R
I
=
......... (5.5)
Keterangan:
R
=
hambatan listrik (ohm)
V
=
beda potensial (volt)
I
=
kuat arus (ampere)
Rumus di atas dikenal sebagai
Hukum Ohm
, yaitu hambatan
di dalam suatu rangkaian sama dengan tegangan dibagi arus.
Contoh
1. Sebuah lampu disusun seri dengan sebuah amperemeter dan
sumber tegangan sebesar 20 V. Jika jarum amperemeter
menunjukkan angka 0,5 A, hitung besar hambatan lampu!
Jawab:
V
=
20 V
I
=
0,5 A
R
=
.... ?
20 V
40 ohm
0,5 A
V
R
I
==
=
Jadi, hambatan lampu tersebut adalah 40 ohm.
2. Diketahui sebuah sumber listrik sebesar 25 V. Jika sumber
listrik itu dihubungkan dengan sebuah lampu yang
hambatannya 5 ohm, hitunglah arus yang mengalir dalam
lampu tersebut!
Jawab:
V
=
25 V
R
=5 ohm
I
=
.... ?
25 V
5 A
5 ohm
VV
RI
IR
=⇔== =
=
Jadi, arus yang mengalir dalam lampu tersebut adalah 5 A.
Gambar 5.22
Ohmmeter digunakan
untuk mengukur ham-
batan sebuah komponen
listrik.
Sumber:
Dokumen Penerbit
Info Sains
Unit Penurun Tegangan
Mengapa komponen-komponen
listrik di dalam televisi tidak
terbakar atai rusak ketika di-
hubungkan dengan sumber
listrik yang tegangannya men-
capai 220 V? Di dalam televisi
terdapat sebuah komponen listrik
yang berfungsi untuk menurun-
kan tegangan dari sumber listrik
yang bertegangan tinggi,
misalnya sumber listrik dari PLN
yang bertegangan 220 V.
Dengan demikian tegangan listrik
yang masuk ke dalam televisi
dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Gambar 5.21
Grafik hubungan antara
tegangan (V) dan arus
listrik (I).
V
I
116
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
2. Hukum Ohm dalam Keseharian
Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang Hukum
Ohm sangat bermanfaat dalam pemilihan komponen-kom-
ponen listrik yang baik serta sesuai dengan besarnya tegangan
yang tersedia. Misalnya, jika kamu menggunakan lampu baterai.
Lampu baterai mempunyai tahanan yang dibuat sesuai dengan
nilai tegangan yang besarnya tertentu. Jika lampu baterai tersebut
dihubungkan dengan baterai yang tegangannya terlalu besar,
maka lampu tersebut akan rusak. Sebaliknya jika lampu
tersebut dihubungkan dengan baterai yang tegangannya terlalu
kecil, lampu tersebut tidak akan menyala secara maksimal atau
lampu tersebut akan terlihat redup.
Biasanya alat-alat listrik dibuat sedemikian rupa sehingga
besarnya tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikan alat
tersebut dapat menggunakan sumber tegangan dari sumber
listrik dari PLN. Untuk menyesuaikan kebutuhan tegangan
yang diperlukan guna mengoperasikan alat tersebut, biasanya
alat-alat listrik dibuat dengan menambahkan hambatan. Baik
dari segi bahan pembuatannya, atau ditambahkan resistor lain
untuk menambah tahanan alat tersebut.
Gambar 5.23
a. Lampu menyala re-
dup.
b
. Lampu menyala te-
rang.
1. Bagaimana hubungan antara tegangan, tahanan, dan kuat arus menurut Hukum
Coulomb?
2. a. Gambarkan hubungan antara tegangan, tahanan, dan kuat arus dalam bentuk
grafik!
b . Gambarkan pula grafik hubungan antara hambatan dan kuat arus!
3. Apa fungsi hambatan dalam sebuah rangkaian listrik?
4. Sebuah kawat diberi arus 4 ampere. Jika kawat tersebut mempunyai hambatan
12 ohm, hitunglah beda potensial antara dua kawat tersebut!
5. Menurut pengetahuanmu, sebutkan aplikasi Hukum Ohm dalam keseharian!
Latihan 5.4
3. Hambatan Jenis
Masih ingatkah kamu pemisalan arus listrik dengan aliran
air yang keluar dari slang? Sekedar mengingatkan, arus listrik
mirip dengan aliran arus air di dalam slang. Banyaknya air yang
mengalir dari slang bergantung pada besarnya pipa. Semakin
besar ukuran pipa, semakin besar pula air yang mengalir setiap
waktu.
Hal serupa terjadi pada arus listrik. Kamu telah mengetahui
bahwa arus listrik bergantung pada hambatan penghantarnya
yaitu kabel dan komponen-komponen listrik yang terdapat
dalam rangkaian tersebut. Hambatan listrik bergantung pada
jenis bahan hambatan, panjang hambatan dan luas penampang
yang dilalui arus listrik. Untuk mengetahui hubungan di
antaranya, lakukan percobaan berikut!
Listrik
117
Kegiatan 5.8
Alat dan Bahan
Voltmeter, amperemeter, kawat nikrom (0,5 m dan 1 m),
kawat konstantan (0,5 m), batu baterai dua buah, saklar,
dan kabel secukupnya.
Prosedur Kerja
1. Rangkai alat-alat seperti gambar di samping.
2. Pasang kawat nikrom dengan panjang 0,5 m antara titik
x dan y. Tutup saklar, catat besar kuat arus dan tegangan
yang terbaca pada alat ukur.
3. Buka saklar.
4. Gantilah kawat nikrom dengan panjang 1 m, kemudian pasang kembali pada titik x
dan y. Catat besar kuat arus dan tegangan yang terbaca pada alat ukur.
5. Buka kembali saklar.
6. Ulangi langkah 4 untuk panjang kawat nikrom 0,5 m tetapi luas penampang menjadi
2 kali semula.
7. Ulangi langkah 4 untuk kawat konstantan yang panjangnya 0,5 m (luas
penampangnya sama dengan luas penampang kawat nikrom).
8. Tulislah hasil pengamatan ke dalam tabel berikut.
9. Apakah kesimpulanmu dari kegiatan ini?
Dari hasil kegiatan, diperoleh bahwa nilai hambatan suatu
penghantar bergantung pada hal-hal berikut ini.
1. Panjang kawat, semakin panjang kawat maka hambatan
semakin besar.
2. Luas penampang kawat, semakin besar luas penampang
maka hambatannya semakin kecil.
3. Jenis bahan.
Jika dituliskan dalam bentuk matematika, hambatan dapat
dituliskan sebagai berikut.
l
R
A
ρ
=⋅
......... (5.6)
Keterangan:
R
=
hambatan (
Ω
)
ρ
=
hambatan jenis (
Ω
m)
l
=
panjang bahan (m)
A
=
luas penampang (m
2
)
voltmeter
amperemeter
baterai
saklar
xy
+
-
Menyelidiki Hambatan Kawat Penghantar
No.
V
I
Luas Penampang
kawat (
A
)
Jenis
Kawat
Panjang
Kawat (
l
)
Te g a n g a n
(
V
)
Arus
(
I
)
118
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Contoh beberapa jenis penghambat dalam rangkaian listrik:
a. rheostat
b . resistor pita warna
c. potensiometer
Hambatan jenis merupakan sifat khas dari suatu bahan.
Bahan yang terbuat dari besi akan berbeda hambatan jenisnya
dengan bahan yang terbuat dari tembaga. Sebuah penghantar
misalnya kabel harus memiliki hambatan jenis yang kecil
sehingga arus dari sumber tegangan tidak banyak yang hilang
ketika sampai pada alat listrik.
Ukuran panjang dan luas penampang bahan juga memenga-
ruhi hambatan sebuah bahan. Semakin panjang sebuah
penghantar dan semakin kecil luas penampangnya, semakin
besar hambatannya. Demikian sebaliknya.
Contoh
1. Sebuah kawat panjangnya 50 cm dan luas penampangnya
0,5 cm
2
. Hitunglah hambatan jenis kawat tersebut jika
hambatannya 5.000
Ω
!
Jawab:
l
=
50 cm = 0,5 m
A
=
0,5 cm
2
= 0,5 × 10
-4
m
R
=
5.000
Ω
ρ
=
.... ?
l
R
A
ρ
=⋅ ⇔
ρ
=
RA
l
×
=
-4
2
5.000
(0,5 10 m )
0
,
5 m
Ω×
×
=
0,5 m
Ω
Jadi, bahan tersebut mempunyai hambatan jenis sebesar
0,5
Ω
m.
2. Sebuah kawat panjangnya 3 m dan luas penampangnya
0,5 cm
2
. Hitunglah hambatan kawat tersebut jika hambatan
jenisnya 2 × 10
-3
Ω
m!
Jawab:
l
=3 m
A
=
0,5 cm
2
= 0,5 × 10
-4
m
2
ρ
=
2 × 10
-3
Ω
m
R
=
.... ?
-3
-4
2
3 m
=
= 2 10 m
= 120
0,5 10 m
l
R
A
ρ
⋅×Ω⋅
Ω
×
Jadi, bahan tersebut mempunyai hambatan sebesar 120 ohm.
Dari Hukum Ohm ini kita dapat mengetahui bahwa bentuk
dan sifat-sifat bahan sebuah penghantar listrik memengaruhi
nilai hambatannya. Semakin kecil nilai hambatan suatu bahan
semakin baik bahan tersebut dijadikan penghantar listrik.
Tokoh Sains
Georg Simon Ohm
Georg Simon Ohm (16 Maret 1789
- 6
Juli 1854)
adalah seorang ahli
fisika Jerman. Ketika menjadi guru
sekolah menengah, Ohm memulai
penelitiannya tentang sel elektro-
kimia yang baru ditemukan oleh
Alessandro Volta, seorang ahli dari
Italia. Dengan menggunakan per-
alatan yang dibuatnya sendiri, Ohm
menunjukkan adanya hubungan
langsung antara perbedaan
potensial yang melewati suatu
konduktor dengan arus yang
mengalir di dalamnya. Hubungan ini
kemudian dikenal sebagai Hukum
Ohm. Penemuannya tersebut meng-
awali bidang analisis rangkaian
listrik.
Sumber: en.wikipedia.org
Listrik
119
Panjang penghantar yang memengaruhi besarnya hambatan
menjadi kendala bagi PLN untuk mendistribusikan listrik.
Kamu bayangkan berapa ratus kilometer panjang kabel PLN
yang digunakan untuk mendistribusikan arus listrik ini. Akan
tetapi, hal ini dapat ditanggulangi dengan adanya alat trans-
formator. Transformator berfungsi untuk meningkatkan atau
menurunkan tegangan.
4. Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor
Ketika kamu mempelajari rangkaian listrik, kamu meng-
gunakan kabel sebagai penghantar arus listriknya. Bagaimana
jika kabel tersebut diganti dengan tali plastik, apakah lampu
menyala?
Hukum Ohm menyatakan bahwa jenis bahan memengaruhi
nilai hambatan listriknya. Sifat alami yang dimiliki suatu bahan
adalah hambatan jenisnya. Hambatan jenis besi akan berbeda
dengan hambatan jenis tembaga. Jika kamu mengganti kabel
penghantar pada suatu rangkaian listrik dengan tali plastik, arus
listrik ini pasti tidak akan mengalir. Mengapa demikian? Plastik
merupakan bahan yang hambatan jenisnya sangat besar
sehingga tidak ada arus listrik yang mengalir melaluinya.
Berdasarkan sifat menghantarkan listriknya, bahan dibeda-
kan menjadi tiga kelompok, yaitu konduktor, isolator, dan
semikonduktor.
Konduktor
adalah bahan-bahan yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik. Bahan-bahan yang
termasuk jenis konduktor ini di antaranya besi, baja, tembaga,
dan nikel.
Isolator
adalah bahan-bahan yang sama sekali tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Contoh bahan-bahan yang
termasuk isolator, di antaranya plastik, kayu kering, dan kertas.
Bagaimana dengan
semikonduktor
? Jika konduktor merupa-
kan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dan isolator
merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
semikonduktor merupakan bahan yang bersifat di antara isolator
dan konduktor. Artinya, semikonduktor dapat menghantarkan
arus listrik dan dapat pula tidak menghantarkan arus listrik.
Sifat semikonduktor ini bergantung suhu. Jika suhu bahan
semakin tinggi, bahan ini akan bersifat konduktor. Sebaliknya,
jika suhunya semakin rendah bahan ini akan menjadi isolator.
Sifat-sifat semikonduktor dimanfaatkan dalam pembuatan
komponen-komponen listrik seperti transistor dan IC (
Integrated
Circuit
). Bahan-bahan semikonduktor contohnya germanium,
silikon, dan selenium.
Jika kamu perhatikan, alat-alat listrik yang ada di rumahmu
pasti ada yang menggunakan bahan-bahan konduktor dan
bahan isolator. Sebuah obeng dibuat dari bahan besi dengan
pegangannya dibuat dari kayu atau plastik. Mengapa dirancang
demikian? Rancangan seperti ini bermanfaat ketika digunakan
untuk memperbaiki bagian dalam alat-alat elektronik, agar
pengguna tidak terkena aliran listrik.
Gambar 5.24
Sebuah unit pengubah
tegangan (transforma-
tor) yang digunakan PLN.
Gambar 5.25
Tembaga bersifat kon-
duktor dan plastik/karet
bersifat isolator disusun
untuk membuat kabel
koaksial.
konduktor tengah dari
kawat tembaga
isolator dari plastik
konduktor tepi dari
serabut tembaga
isolator pelindung
dari karet/plastik
Gambar 5.26
Semikonduktor diguna-
kan untuk membuat IC.
120
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
5. Hukum I Kirchhoff
Pada kegiatan sebelumnya, kamu telah membuat rangkaian
sederhana, tetapi dalam sebuah rangkaian seringkali terdapat
rangkaian yang rumit sehingga diperlukan teknik tertentu
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan
dengan rangkaian tersebut.
Gambar 5.27
memperlihatkan gambar sebuah rangkaian
yang terdiri atas rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Bagaimana dengan arus dan tegangan yang melalui setiap
lampu? Untuk memahaminya, lakukan kegiatan berikut!
Tugas 5.4
Carilah 5 jenis bahan-bahan yang termasuk konduktor,
isolator, dan semikonduktor! Tuliskan pula kegunaan
bahan-bahan tersebut!
1. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi besarnya tahanan sebuah bahan!
2. Apakah yang dimaksud konduktor, isolator, dan semikonduktor?
3. Mengapa sebuah baterai jika digunakan terus menerus semakin lama semakin
melemah (arus listriknya berkurang)?
4. Terdapat 3 buah lampu dan sebuah baterai. Gambarkan rangkaian seri dan rangkaian
paralel dari komponen-komponen listrik tersebut!
Latihan 5.5
Pada
Kegiatan 5.8
terlihat bahwa besarnya arus yang melalui
R
2
,
R
3
, dan
R
4
merupakan satu per tiganya dari arus listrik yang
melalui
R
1
karena
R
2
,
R
3
, dan
R
4
nilainya sama. Kuat arus setelah
melalui percabangan akan terbagi tiga sama besar. Apakah hasil
pengamatanmu demikian?
lampu 1
lampu 2
lampu 3
lampu 4
saklar
baterai
+
-
Gambar 5.27
Lampu 1, 2, dan 3 disu-
sun paralel, kemudian
dirangkai seri dengan
lampu 4.
Kegiatan 5.9
Arus Listrik pada Rangkaian Bercabang
Alat dan Bahan
Tiga buah resistor 10 ohm, sebuah hambatan geser,
sebuah saklar, empat buah amperemeter, dan sumber
tegangan satu buah baterai.
Prosedur Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di samping.
2. Tutuplah saklar, kemudian geser-geser hambatan
R
4
R
3
R
2
SE
R
1
geser. Catatlah angka yang ditunjukkan jarum pada amperemeter.
3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kamu lakukan.
Listrik
121
Gustav Kirchhoff
pada pertengahan abad ke-19 telah
melakukan penelitian tentang perilaku arus listrik yang melalui
sebuah percabangan. Hasil penelitian Kirchhoff ini dikenal
sebagai Hukum Kirchhoff.
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa arus listrik yang
masuk melalui percabangan sama dengan arus yang keluar dari
percabangan. Hukum II Kirchhoff menyatakan tentang beda
potensial yang mengitari suatu rangkaian tertutup. Yang akan
kamu pelajari berikut hanya Hukum I Kirchhoff.
Jika
Gambar 5.27
disederhanakan, dan digambarkan per-
cabangannya saja, maka diperoleh
Gambar 5.28
. Pada per-
cabangan A, arus listrik I terbagi menjadi dua, yaitu yang melalui
kawat ab yakni
I
1
,
I
2
,
I
3
dan yang melalui kawat cd, yaitu
I
4
.
Setelah melalui percabangan, arus listrik ini berkumpul kembali
dan keluar melalui titik B, sehingga arus yang memasuki
percabangan akan sama dengan arus yang keluar dari
percabangan.
¦¦
masuk
keluar
=
II
......... (5.7)
Contoh
Hitunglah besar kuat arus yang melalui
I
2
jika diketahui
I
1
= 20 A,
I
3
= 5 A,
I
4
= 5 A, dan
I
5
= 5 A!
Jawab:
Perhatikan gambar di samping!
arus masuk =
arus keluar
I
1
=
I
2
+
I
3
+
I
4
+
I
5
20 A =
I
2
+ 5 A + 5 A + 5 A
I
2
=
(20 – 5 – 5 – 5)
I
2
=5 A
Jadi, besarnya I2 adalah 5 A.
6. Rangkaian Hambatan Listrik (Resistor)
Pada
Kegiatan 3.6
kamu telah melakukan percobaan untuk
membuktikan besarnya kuat arus yang mengalir melewati
sebuah percabangan. Besarnya kuat arus mengikuti turunan
Hukum Ohm, yaitu besarnya arus yang melewati suatu
rangkaian merupakan hasil bagi antara tegangan
V
dan ham-
batan
R
.
Bagaimana jika suatu rangkaian terdiri atas rangkaian seri
dan rangkaian paralel? Bagaimana cara menghitung hambatan
totalnya?
a. Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian seri resistor adalah rangkaian yang terdiri atas
sumber tegangan dan minimal dua resistor (hambatan listrik)
yang disusun secara berderet. Kuat arus listrik yang mengalir
pada setiap resistor adalah sama besar dan besar tegangan
tergantung besar hambatan. Rangkaian seri dapat juga
disebut sebagai rangkaian pembagi tegangan.
I
1
I
2
I
3
I
5
I
4
Gambar 5.28
Arus listrik pada sebuah
percabangan.
I
4
I
3
I
2
a
c
I
1
b
B
d
I
I
A
Tokoh Sains
Kirchhoff
Gustav Robert Kirchhoff (12
Maret, 1824 – 17 Oktober 1887)
adalah seorang fisikawan Jerman
yang berkontribusi pada pemahaman
konsep dasar teori rangkaian listrik,
spektroskopi, dan emisi radiasi benda
hitam yang dihasilkan oleh benda-
benda yang dipanaskan.
Kirchhoff lulus dari Universitas
Albertus Königsberg (sekarang
Kaliningrad) pada 1847 dan menikahi
Clara Richelot, putri dari profesor
matematikanya, Friedrich Richelot.
Kirchhoff merumuskan hukum
rangkaian, pada 1845, saat masih
berstatus mahasiswa. Ia mengusul-
kan hukum radiasi termal pada 1859,
dan membuktikannya pada 1861. Di
Breslau, ia bekerjasama dalam studi
spektroskopi dengan Robert Bunsen.
Dia adalah penemu pendamping dari
caesium dan rubidium pada 1861 saat
mempelajari komposisi kimia Matahari
via spektrumnya.
Pada 1862 dia dianugerahi Medali
Rumford untuk risetnya mengenai
garis-garis spektrum matahari, dan
pembalikan garis-garis terang pada
spektrum cahaya buatan.
Sumber: id.wikipedia.org
122
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Gambar 5.29
memperlihatkan empat buah resistor yang
disusun secara seri. Telah disebutkan bahwa rangkaian seri
resistor merupakan rangkaian pembagi tegangan. Dari
rangkaian tersebut dapat diperoleh persamaan tegangan sebagai
berikut.
E
=
V
ae
=
V
ab
+
V
bc
+
V
cd
+
V
de
Menurut hukum Ohm tegangan merupakan hasil kali kuat arus
I
dan hambatan
R
. Dengan demikian persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai berikut.
E
=
V
ae
=
I
ab
·
R
1
+
I
bc
·
R
2
+
I
cd
·
R
3
+
I
de
·
R
4
Karena di dalam rangkaian seri kuat arus yang melalui setiap
resistor besarnya sama, persamaan di atas dapat dituliskan
sebagai berikut.
E
=
V
ae
=
I
·
R
1
+
I
·
R
2
+
I
·
R
3
+
I
·
R
4
E
=
V
ae
=
I
·
(
R
1
+
R
2
+
R
3
+
R
4
)
E
=
V
ae
=
I
·
R
s
R
s
adalah hambatan pengganti dari rangkaian resistor yang
dirangkai seri.
R
s
=
R
1
+
R
2
+ R
3
+
R
4
Secara umum persamaan tahanan pengganti dari resistor yang
disusun secara seri dituliskan sebagai berikut.
R
s
=
R
1
+
R
2
+
R
3
+
R
4
+ ...
R
n
......... (5.8)
Contoh
1. Jika diketahui dua buah resistor masing-masing 4 ohm. Dua
resistor tersebut disusun secara seri, kemudian
dihubungkan dengan sumber tegangan 6 volt. Hitunglah
besarnya arus yang mengalir pada setiap resistor tersebut!
Jawab:
R
1
=
R
2
= 4 ohm
R
s
=
R
1
+
R
2
= 4 + 4 = 8 ohm
I
=
.... ?
6 volt
=
0,75 A
8 ohm
V
I
R
==
Jadi,besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap resistor
adalah 0,75 A.
Gambar 5.29
Rangkaian seri resistor.
R
4
R
3
R
2
saklar
E
R
1
I
I
abcde
Listrik
123
2. Diketahui 3 buah resistor identik disusun secara seri dan
dihubungkan dengan sumber tegangan 27 V. Jika
diketahui kuat arus yang melewati resistor adalah 3 A,
hitunglah besarnya hambatan setiap resistor!
Jawab:
V
=
27 V
I
=3 A
R
=
.... ?
Dari hukum Ohm diperoleh:
27 volt
=
=
9
3 A
VV
IR
RI
=⇔
=Ω
Karena ketiga resistor tersebut identik yang berarti besar
hambatannya sama, diperoleh besarnya hambatan setiap
resistor yaitu
9
3
= 3 ohm.
b. Rangkaian Paralel Resistor
Kamu telah mempelajari bagaimana jika beberapa resistor
disusun secara seri. Bagaimana jika resistor-resistor ini
disusun paralel?
Rangkaian paralel resistor adalah rangkaian yang terdiri atas
resistor yang disusun paralel/sejajar satu sama lainnya. Jika
pada rangkaian seri, arus yang melalui resistor akan sama
dan tegangannya berbeda bergantung pada nilai ham-
batannya. Adapun pada rangkaian paralel resistor, arus yang
melalui setiap hambatan akan berbeda dan tegangan setiap
resistor akan sama.
Gambar 5.30
merupakan gambar sebuah
rangkaian paralel resistor.
Berdasarkan Hukum I Kirchhoff diperoleh:
I
=
I
1
+
I
2
+
I
3
+
I
4
=
gh
ab
cd
ef
1234
V
VVV
RRRR
+++
Telah disebutkan bahwa tegangan pada setiap resistor pada
rangkaian paralel adalah sama.
V
ab
=
V
cd
=
V
ef
=
V
gh
=
V
Sehingga diperoleh:
I
=
1234
VVVV
RRRR
+++
=
12 34
1111
V
RRRR
§·
⋅ +++
̈ ̧
©¹
=
p
1
V
R
⋅
Dengan demikian hambatan pengganti paralel dirumuskan:
1234
11111
p
RRRRR
=+++
......... (5.9)
Gambar 5.30
Sebuah rangkaian para-
lel resistor
.
I
4
I
3
I
2
g
I
1
h
E
S
R
4
R
3
R
2
R
1
e
f
c
d
a
b
I
I
124
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Latihan 5.6
1. Jelaskan bunyi Hukum I Kirchhoff!
2. Jika terdapat sebuah percabangan dan setiap cabang terdapat tahanan yang berbeda,
bagaimana arus yang mengalir pada setiap percabangan tersebut?
3. Apa saja yang memengaruhi kuat arus yang mengalir pada sebuah penghantar?
7. Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone merupakan rangkaian yang digunakan
untuk mengukur tahanan yang tidak diketahui nilainya.
Perhatikan
Gambar 5.31
.
Misal tahanan
R
1
tidak diketahui. Tahanan
R
2
,
R
3
, dan
R
4
diatur sampai tidak ada arus yang mengalir melalui
galvanometer. Maka
V
A
=
V
B
,
I
1
=
I
2
, dan
I
3
=
I
4
dan dapat
diperlihatkan bahwa
3
1
24
.
R
R
RR
=
Dari persamaan tersebut, maka
R
1
dapat dihitung.
Gambar 5.32
Jembatan Wheatstone.
I
4
I
3
I
2
I
1
E
V
B
R
3
R
2
R
1
R
4
V
A
Contoh
Lima buah resistor masing-masing memiliki tahanan
5 ohm disusun secara paralel. Rangkaian tersebut
dihubungkan dengan tegangan 20 V. Hitunglah kuat arus
yang melewati setiap tahanan!
Jawab:
R
1
=
R
2
=
R
3
=
R
4
=
R
5
= 5 ohm
V
=
20 V
I
=
.... ?
Menghitung tahanan pengganti rangkaian resistor paralel:
p
1
R
=
1234
1111
RR RR
+++
=
1111
5555
+++
=
5
5
=1
Sehingga
R
p
= 1 ohm
Menurut hukum Ohm:
V
I
R
=
20 volt
20
1 ohm
==
A
Karena setiap resistor nilai tahanannya sama, arus yang
melewatinya pun akan sama, yaitu:
tiap resistor
b
anyaknya resistor
I
I
=
20 A
= 4 A
5
=
Jadi, besar arus yang mengalir pada setiap resistor adalah 4 A.
Listrik
125
Rangkuman
•
Listrik statis adalah listrik yang muatan-muatannya tidak mengalir atau ada dalam
keadaan diam.
•
Dalam sistem satuan internasional (SI), satuan muatan adalah Coulomb (C). Muatan
listrik elementer dari sebuah elektron, proton, dan neutron adalah sebagai berikut.
Muatan elektron
=
–1,6 × 10
-19
Coulomb
Muatan proton
=
+1,6 × 10
-19
Coulomb
Muatan neutron
=
0 (tidak bermuatan)
•
Hukum Coulomb menyatakan bahwa besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak
antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan hasil kali kedua muatan
tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.
•
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang ditunjukkan dengan
garis gaya listrik. Garis-garis gaya berasal dari muatan positif menuju muatan negatif.
Garis-garis gaya listrik pada muatan positif bergerak ke luar. Sedangkan pada muatan
negatif garis-garis gayanya menuju pusat.
•
Besarnya gaya Coulomb yang dialami oleh sebuah muatan uji
q
akibat adanya muatan
Q
dibagi dengan besarnya muatan uji
q
.
2
2
k
r
Ek
qr
⋅
⋅
⋅
==⋅
•
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap
sekon, dilambangkan dengan
I
dan satuannya adalah ampere (A). Untuk mengukur
kuat arus listrik digunakan sebuah alat yang dinamakan amperemeter.
Q
I
t
=
•
Komponen listrik adalah alat-alat yang digunakan untuk membuat sebuah peranti dan
dapat berfungsi jika dialiri arus listrik. Rangkaian dari beberapa komponen listrik disebut
rangkaian listrik. Rangkaian listrik terdiri dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.
•
George Simone Ohm (1789–1854) meneliti hubungan antara potensial listrik (V), kuat
arus (
I
), dan hambatan listrik (
R
). Secara matematis, Hukum Ohm dituliskan sebagai
berikut.
V
R
I
=
•
Konduktor adalah bahan-bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik,
isolator adalah bahan-bahan yang sama sekali tidak dapat menghantarkan arus listrik,
dan semikonduktor merupakan bahan yang bersifat di antara isolator dan konduktor.
4. Perhatikan gambar berikut!
Hitunglah nilai arus yang mengalir pada x dan y!
5. Arus listrik yang masuk suatu percabangan sama dengan arus listrik yang keluar
dari percabangan tersebut. Apakah hal serupa terjadi dengan tegangan?
15 A
5 A
6 A
x
y
126
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Latih Kemampuan
5
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
Refleksi
Kamu telah selesai mempelajari materi
Listrik
dalam bab ini. Sebelum melanjutkan pelajaran
bab VI, lakukan evaluasi diri dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. Jika semua
pertanyaan dijawab dengan ‘ya’, berarti kamu telah menguasai bab ini dengan baik. Namun
jika ada pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak’, kamu perlu mempelajari lagi materi yang
berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada kesulitan atau ada hal-hal yang sukar dimengerti,
bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.
1. Apakah kamu dapat menjelaskan muatan listrik, akibat yang ditimbulkan, dan cara
mendeteksinya?
2. Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan listrik statis dan listrik dinamis serta menunjukkan
contoh pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari?
3. Dapatkah kamu menunjukkan bukti adanya induksi listrik dan medan listrik?
4. Apakah kamu dapat menjelaskan pengertian arus dan tegangan listrik serta memperagakan
cara mengukurnya dalam suatu rangkaian listrik?
5. Dapatkah kamu menjelaskan rangkaian listrik maupun hambatan yang disusun secara seri
dan paralel? Apa keuntungan dan kerugiannya?
6. Dapatkah kamu menjelaskan pengertian konduktor, semikonduktor, dan isolator listrik
serta contoh dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari?
Kerjakan di buku tugasmu!
c.
d.
4. Dua buah muatan listrik masing-masing
bermuatan +2 × 10
-9
C dipisahkan oleh
jarak 1 cm. Gaya Coulomb yang timbulkan
oleh kedua muatan itu adalah ....
a. 3,6 × 10
-4
N
c. 0,9 × 10
-4
N
b . 1,8 × 10
-4
N
d. 9,0 × 10
-4
N
5 . Duah buah muatan masing-masing -2 × 10
-4
C
dan 2,2 × 10
-4
C terpisah pada jarak 2 cm,
maka gaya Coulomb antara kedua muatan
itu adalah ....
a. 1,98 × 10
6
N tarik menarik
b . 1,98 × 10
6
N tolak menolak
c. 9,90 × 10
5
N tarik menarik
d. 9,90 × 10
5
N tolak menolak
6. Dua buah muatan masing-masing muatan-
nya
Q
dan
q
diletakkan sehingga di antara
dua gaya tersebut terjadi gaya coulomb. Jika
muatan
q
diperbesar dua kalinya, per-
1. Suatu atom diketahui jumlah protonnya
sama dengan jumlah elektronnya. Per-
nyataan yang benar mengenai atom ini
adalah ....
a. atom tersebut akan bermuatan positif
b . atom tersebut akan bermuatan negatif
c. atom tersebut tidak bermuatan (netral)
d. atom tersebut dapat bermuatan positif
dan dapat juga bermuatan negatif
2. Sebuah atom akan bermuatan positif jika
atom tersebut ....
a. kelebihan elektron
b. kekurangan elektron
c. jumlah elektronnya lebih banyak
d. tidak mempunyai neutron
3. Diagram berikut yang menunjukkan gaya-
gaya di antara dua partikel bermuatan
adalah ....
a.
b.
Listrik
127
bandingan gaya Coulomb sebelum dan
sesudah pembesaran muatan tersebut
adalah ....
a. 1 : 5
c. 1 : 3
b . 1 : 4
d. 1 : 2
7. Daerah di sekitar sebuah muatan yang
masih dipengaruhi oleh gaya Coulomb
dari muatan tersebut disebut ....
a. medan listrik
b . potensial listrik
c. arus listrik
d. hambatan listrik
8. Jika diketahui besarnya muatan yang
dipindahkan dari A ke B adalah 30 C dan
beda potensial listriknya 4 J/C, besarnya
usaha yang dilakukan adalah ....
a. 30 J
c. 120 J
b. 60 J
d. 240 J
9. Perhatikan skema rangkaian listrik di
bawah ini!
Pemasangan amperemeter dan voltmeter
yang tepat adalah nomor ....
a. 1 dan 2
b 2 dan 4
c. 1 dan 3
d. 4 dan 5
10. Dalam sebuah penghantar listrik, mengalir
120 muatan setiap menitnya. Besarnya arus
listrik dalam penghantar tersebut adalah ....
a. 2 A
c. 6 A
b. 4 A
d. 8 A
11. Besarnya tahanan suatu bahan tidak
ditentukan oleh ....
a. jenis bahannya
b. panjangnya
c. luas penampangnya
d. beratnya
12. Sebuah kawat panjangnya 6 m dan luas
penampangnya 1 cm
2
. Besar hambatan
kawat tersebut jika hambatan jenisnya
2 × 10
-3
, adalah .....
a. 1,2 × 10
2
Ω
c. 1,2 × 10
-2
Ω
b . 2,4 × 10
2
Ω
d. 2,4 × 10
-2
Ω
13. Tiga buah resistor masing-masing ham-
batannya adalah 3 ohm, 6 ohm, dan 9 ohm.
Jika ketiga resistor tersebut disusun paralel,
hambatan penggantinya adalah ....
a. 20
Ω
c. 2
Ω
b. 18
Ω
d. 1,5
Ω
14. Perhatikan gambar berikut.
Lampu
L
1
dan
L
2
dipasang pararel dan
dihubungakan dengan baterai
E
. Jika
S
dihubungkan maka lampu ....
a.
L
1
dan
L
2
tidak menyala
b.
L
1
tetap menyala dan
L
2
putus
c.
L
1
putus dan
L
2
tetap menyala
d.
L
1
dan
L
2
menyala semakin terang
15. Pada rangkaian paralel resistor, pernyataan
yang benar adalah ....
a. arus yang melewati setiap resistor adalah
berbeda
b . arus yang melewati setiap resistor adalah
sama
c. tegangan pada setiap resistor adalah
berbeda
d. hambatan penggantinya merupakan
jumlah setiap tahanan
EL
1
SL
2
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya Coulomb! Besaran-besaran apa saja yang
mempengaruhinya?
b . Jelaskan apa yang dimaksud medan listrik dan beda potensial listrik!
2. Dua buah muatan identik terpisah oleh jarak 1 cm. Jika gaya tolak-menolak di antara
kedua muatan tersebut adalah 9 × 10
-3
N, hitunglah besar masing-masing muatan tersebut!
128
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Wacana Sains
3. Jika jarak antara dua buah muatan diperpanjang menjadi dua kali semula, berapakah
perbandingan gaya coulomb dibandingkan dengan gaya sebelum jarak kedua muatan
tersebut diperpanjang?
4. Arus yang melewati sebuah percabangan digambarkan sebagai berikut.
Hitunglah kuat arus
I
1
dan
I
2
!
5. Seutas kawat panjangnya 50 m, berdiameter 2 mm, dan hambatan jenisnya 6,28 × 10
-8
Ω
m.
Hitunglah hambatan kawat tersebut!
8 A
1 A
3 A
I
3
I
2
Penangkal Petir
Jika kamu memerhatikan atap gedung-gedung atau rumah-rumah, kamu akan
menemukan bahwa atap gedung atau rumah biasanya dilengkapi dengan anti petir. Anti
petir ini berupa sebuah batang konduktor yang dipasang vertikal di atap gedung. Batang
konduktor ini dihubungkan dengan lempeng logam yang dikubur di dalam tanah melalui
konduktor tembaga tebal.
Kamu telah mempelajari bahwa ketika sebuah konduktor bermuatan dihubung-kan
oleh kabel logam dengan konduktor tak bermuatan, beberapa muatan mengalir di dalam
kabel tersebut dari konduktor bermuatan ke konduktor yang tidak bermuatan. Muatan-
muatan pada konduktor pertama mempunyai energi potensial. Energi potensial ini
berkurang karena diberikan ke konduktor kedua yang tidak bermuatan. Konduktor
pertama dikatakan sebagai konduktor yang mempunyai potensial atau tegangan lebih
tinggi dibandingkan dengan konduktor kedua. Ketika kedua konduktor dihubungkan,
muatan-muatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan muatan-
muatan negatif mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi dan mengubah masing-
masing potensialnya. Muatan akan terus mengalir sampai potensial kedua konduktor
sama.
Awan-awan yang bermuatan negatif mempunyai potensial yang rendah. Sebagian
muatan ini akan berpindah melalui udara yang mempunyai ion-ion positif. Oleh karena
konduktor terdekat yang ditemui muatan ini adalah benda-benda yang tinggi (dekat
dengan awan), muatan-muatan negatif ini akan berpindah ke batang anti petir yang
dipasang di atap gedung atau rumah. Muatan-muatan negatif dari awan ini mengalir
melalui kabel menuju ke plat logam yang terkubur dalam tanah. Hal ini terjadi karena
plat logam yang terkubur tidak mempunyai potensial. Dari plat logam ini muatan-muatan
tersebut akan mengalir ke tanah sehingga plat logam tersebut akan segera tidak bermuatan
kembali dan segera siap menerima elektron dari awan.
Batang anti petir ini sangat besar manfaatnya. Potensial atau tegangan dari awan ini
sangat besar. Bayangkan jika aliran muatan ini mengenai manusia secara langsung,
akibatnya akan membahayakan. Di daerah yang luas dan rata, misalnya sawah,
merupakan daerah yang rawan bagi manusia karena jika ada orang yang berada di
tengah-tengah sawah tersebut sementara tidak ada konduktor lain yang lebih konduktif,
tentu petir akan membahayakan orang tersebut.
Sumber: Physics Today, 1995