Gambar Sampul Geografi  · Bab IV Penginderaan Jauh
Geografi · Bab IV Penginderaan Jauh
Eni Anjayani

24/08/2021 16:24:44

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

105

Penginderaan Jauh

Saya akan mencar

i

perbedaan antara foto

udara dan c

i

tra, serta menafs

i

rkan

kenampakan d

i

permukaan Bum

i

pada fo-

to udara maupun c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh

.

Saya akan menemukan def

i

n

i

s

i

peng-

i

nderaan

j

auh dan s

i

stem-s

i

stem yang

ada d

i

dalamnya

.

Saya akan mempela

j

ar

i

apa yang

d

i

has

i

lkan oleh peng

i

nderaan

j

auh

.

Saya akan meng

i

nterpretas

i

kan c

i

tra

peng

i

nderaan

j

auh dan menya

ji

kannya

dalam sebuah peta

.

Akh

i

rnya, saya mampu mengenal

i

kenampakan yang ada d

i

Bum

i

melalu

i

c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh dan

menya

ji

kannya pada peta

.

Kelak

i

lmu

i

n

i

sangat berguna bag

i

ku terutama

dalam mengenal

i

persebaran ob

j

ek

geograf

i

secara keruangan

.

Pendekatan yang d

i

gunakan dalam

geograf

i

adalah pendekatan spas

i

al

(keruangan)

.

Saya tahu ruang d

i

Bum

i

amatlah luas

.

Ruang yang luas tersebut

dapat tercakup dalam c

i

tra peng

i

nde-

raan

j

auh seh

i

ngga memudahkanku

menganal

i

s

i

s fenomena kebum

i

an

.

Oleh karena

i

tu, saya akan memaham

i

seluk-beluk peng

i

nderaan

j

auh dan

manfaatnya

.

106

GEOGRAFI Kelas XII

Perhatikan gambar di atas. Apa yang dilakukan orang itu? Orang

itu sedang mengolah peta dengan komputer. Peta yang terlihat pada

monitor komputer, nantinya akan dicetak dan disebar ke masyarakat

luas atau para pengguna peta. Siapa saja pengguna peta itu? Banyak

sekali.

Peta dapat digunakan dalam perencanaan tata kota, pembangunan

jaringan jalan, penunjuk tempat, serta untuk mengidentifikasi

kenampakan alam dan buatan di suatu wilayah. Lalu, bagaimana peta

itu dibuat? Ya, peta memang dapat dibuat dengan pengukuran. Namun,

kini sudah ada peralatan yang canggih untuk menciptakan sebuah

peta yang bermutu. Sebuah peta dapat bersumber dari hasil pemotretan

di udara baik dengan pesawat atau satelit. Nah, semuanya itu berasal

dari suatu teknologi bernama penginderaan jauh.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Peta t

i

dak hanya d

i

buat dengan cara manual, namun b

i

sa dengan cara d

i

g

i

tal

.

107

Penginderaan Jauh

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara, halaman sampul

Gambar 4.1

Foto udara

Mencermati ulasan di depan tersirat bahwa salah satu sumber

pemetaan adalah data hasil teknologi penginderaan jauh. Agar kamu

lebih yakin, jika ada, kamu bisa melihat peta rupa Bumi Indonesia.

Pada peta itu disebutkan salah satu sumber, yaitu foto udara. Apakah

foto udara itu? Lalu, bagaimana foto udara menjadi sumber bagi sebuah

pemetaan? Di sinilah akan terlihat manfaat penginderaan jauh.

A.

Definisi dan Sistem Penginderaan

Jauh

Foto udara merupakan salah satu hasil sistem

penginderaan jauh. Bagaimana memperolehnya? Untuk

memperolehnya pada dasarnya sama seperti kamu

memotret dengan kamera biasa. Hanya saja ada beberapa

yang berbeda. Bisakah kamu bayangkan dari sebuah foto

saja bisa digunakan untuk membuat berbagai tema peta?

Kira-kira bagaimana prosesnya menurutmu? Untuk bisa

membuat peta dengan tepat darinya, bukan merupakan

proses yang mudah. Ada beberapa hal yang harus kamu

pahami. Bagaimana foto udara itu diperoleh, apa jenisnya,

bagaimana cara mengenali objek geografi pada foto, apa

saja hasil teknologi penginderaan jauh yang lain? Semuanya

itu ada dalam penginderaan jauh.

Bagaimana foto udara diperoleh? Pada dasarnya foto

udara diperoleh seperti kamu melakukan pemotretan

dengan kamera biasa, akan tetapi cara perolehan foto udara

menggunakan teknologi yang lebih canggih.

Pada saat kamu melihat dan menggunakan foto udara

untuk mengidentifikasi atau menemukan ciri-ciri objek dan

menilai pentingnya objek tersebut tanpa kontak langsung

dengan objek tersebut, kamu telah menerapkan ilmu peng-

inderaan jauh. Beberapa ahli telah mengungkapkan definisi

penginderaan jauh. Namun, cobalah definisikan apa itu

penginderaan jauh menurutmu? Untuk mengetahui

penginderaan jauh lebih dalam, mari kita terlebih dahulu

mempelajari sistem penginderaan jauh atau komponen-

komponen penginderaan jauh.

peng

i

nderaan

j

auh, foto uda-

ra, c

i

tra, satel

i

t, peta, spas

i

al,

spektral, resolus

i

,

i

nterpretas

i

Cakupan mata manus

i

a mempunya

i

keterbatasan pandang

.

Sementara

i

tu, ob

j

ek geograf

i

tersebar d

i

permukaan Bum

i

dengan berbaga

i

karakter

persebaran dan keruangan

.

Apa yang d

i

has

i

lkan oleh teknolog

i

peng

i

nderaan

j

auh membantu mengenal

i

cakupan w

i

layah dengan leb

i

h

luas

.

Kenampakan permukaan Bum

i

yang terekam, terwu

j

ud dalam foto

udara maupun c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh

.

Has

i

l teknolog

i

i

n

i

sangat bermanfaat

dalam menganal

i

s

i

s fenomena dan ge

j

ala yang ter

j

ad

i

d

i

muka Bum

i

serta

dapat men

j

ad

i

sumber suatu pemetaan

.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.2

Cara ker

j

a peng

i

nderaan

j

auh

.

(--  

, 



,





=,

- ,

00

,-, 

0.

 -

0

  

 =  

 -

 -0

0.0,04   1

0.0,0--   1

108

GEOGRAFI Kelas XII

Definisi Penginderaan Jauh

1.

Menurut Lillesand dan Kiefer

Peng

i

nderaan

j

auh adalah

i

lmu atau sen

i

untuk memperoleh

i

nformas

i

tentang ob

j

ek, daerah, atau ge

j

ala, dengan

j

alan menganal

i

s

i

s data

yang d

i

peroleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung

dengan ob

j

ek, daerah, atau ge

j

ala yang akan d

i

ka

ji.

2.

Menurut Lindgreen

Peng

i

nderaan

j

auh merupakan tekn

i

k yang d

i

kembangkan untuk

memperoleh dan menganal

i

s

i

s

i

nformas

i

tentang Bum

i.

Informas

i

tersebut berbentuk rad

i

as

i

yang d

i

pantulkan atau d

i

pancarkan ob

j

ek d

i

permukaan Bum

i.

D

i

beberapa negara, peng

i

nderaan

j

auh d

i

sebut dengan

i

st

i

lah yang berbeda

.

D

i

Inggr

i

s d

i

kenal dengan

remote sens

i

ng

, d

i

Pranc

i

s d

i

sebut

teledetect

i

on

,

sensar

i

amento remota

d

i

Spanyol, d

i

Jerman d

i

kenal sebaga

i

fernerkundung

.

Penginderaan jauh merupakan suatu sistem yang terdiri atas

serangkaian komponen-komponen. Serangkaian komponen dalam

penginderaan jauh terdiri atas tenaga, objek, proses (interaksi antara

tenaga dan atmosfer, interaksi antara tenaga dan objek, proses

perekaman), keluaran data penginderaan jauh, dan pengguna data.

Nah, semua komponen tersebut dibagi menjadi dua subsistem dalam

penginderaan jauh. Apa sajakah dua subsistem tersebut? Mari cermati

dalam ulasan berikut.

1.

Subsistem Perolehan Data

Di dalam subsistem perolehan data terdapat beberapa komponen

sebagai berikut.

a. Tenaga

Tenaga yang digunakan dalam sistem penginderaan jauh

yaitu tenaga elektromagnetik yang berasal dari sinar matahari,

sinar bulan, maupun sinar buatan apabila pemotretan

dilakukan pada malam hari.

Berdasarkan tenaga yang digunakan sistem penginderaan

jauh dibedakan menjadi:

1) sistem pasif, tenaga yang digunakan adalah tenaga mata-

hari, dan

2) sistem aktif, tenaga yang digunakan adalah tenaga buatan.

b. Proses

Proses di dalam subsistem perolehan data meliputi:

1) Interaksi antara tenaga matahari yang dipancarkan ke

segala arah, sebagian mengarah ke Bumi dengan cara

radiasi. Radiasi memasuki atmosfer dan berinteraksi

dengan atmosfer dalam bentuk serapan, pantulan,

transmisi, dan hamburan oleh zat atau benda di atmosfer.

Hanya sebagian kecil saja yang dapat menembus atmosfer dan

mencapai Bumi, bagian ini disebut jendela atmosfer. Apa dan

bagaimana jendela atmosfer? Cermati

geo info

berikut.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.3

Sumber tenaga dalam peng

i

nde-

raan

j

auh

.

 , 0, 0  

 .,

0.

 -

/ 

Menggunakan kal

i

matmu

send

i

r

i

, tar

i

klah kes

i

mpulan

mengena

i

def

i

n

i

s

i

peng

i

ndera-

an

j

auh

!

109

Penginderaan Jauh

   

  

  

  

 

  











!



  "  # $! %"

&





&





'(



'(



&





(

"

'(



#

Pan

j

ang gelombang yang termasuk dalam

j

endela atmosfer, dapat d

i

l

i

hat

pada gambar ber

i

kut

.

Tabel Spektrum Elektromagnetik dan Bagian-bagiannya

Spektrum/Saluran

P

anjang Gelombang

Keterangan

Gamma

0,03 m

D

i

serap oleh atmosfer, tetap

i

benda

rad

i

oakt

i

f dapat d

ii

ndera dar

i

pesawat

terbang rendah

.

X

0,003–3 nm

D

i

serap oleh atmosfer, s

i

nar buatan

d

i

gunakan dalam kedokteran

.

Ultrav

i

olet (UV)

3 nm–0,4

P

m

0,3

P

m d

i

serap oleh atmosfer

.

UV fotograf

i

k

0,3–0,4

P

m

Hamburan atmosfer berat sekal

i

, d

i

per-

lukan lensa kuarsa dalam kamera

.

Tampak

0,4–0,7

P

m

B

i

ru

0,4–0,5

P

m

H

ij

au

0,5–0,6

P

m

Merah

0,6–0,7

P

m

Inframerah (IM)

0,7–1

.

000

P

m

Jendela atmosfer terp

i

sah oleh saluran

absorps

i.

IM Pantulan

0,7–3

P

m

IM Fotograf

i

k

0,7–0,9

P

mF

i

lm khusus dapat merekam h

i

ngga

pan

j

ang gelombang hamp

i

r 1,2

P

m

.

IM Termal

3–5

P

m

Jendela-

j

endela atmosfer dalam spektrum

i

n

i.

Gelombang m

i

kro

8–14

P

m

Gelombang pan

j

ang yang mampu

menembus awan, c

i

tra dapat d

i

buat

dengan cara pas

i

f dan akt

i

f

.

Radar

0,3–300 cm

Peng

i

nderaan

j

auh s

i

stem akt

i

f

.

Ka

0,3–300 cm

Yang pal

i

ng ser

i

ng d

i

gunakan

.

K

0,8–1,1 cm

Yang pal

i

ng ser

i

ng d

i

gunakan

.

Ku

1,1–1,7 cm

X

1,7–2,4 cm

C

2,4–3,8 cm

S

3,8–7,5 cm

L

7,5–15 cm

P

15–30 cm

Rad

i

o

30–100 cm

T

i

dak d

i

gunakan dalam peng

i

nderaan

j

auh

.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Penginderaan cuaca terutama untuk mengukur suhu

atmosfer dan mengetahui kandungan gas tertentu, justru

digunakan saluran di luar jendela atmosfer. Selain itu, jumlah

tenaga matahari yang sampai ke Bumi dipengaruhi oleh

Sumber:

D

i

klat Kul

i

ah Peng

i

nderaan Jauh Dasar, halaman 12

Dalam peng

i

nderaan

j

auh

kond

i

s

i

atmosfer sangat

berpengaruh terhadap proses

perekaman

.

Salah satunya

adalah kond

i

s

i

keawanan

.

D

i

skus

i

kanlah dengan teman

sebangkumu baga

i

mana

pengaruh awan terhadap

proses perekaman

!

110

GEOGRAFI Kelas XII

beberapa faktor, seperti waktu, lokasi, dan kondisi

cuaca. Banyak sedikitnya energi matahari

dipengaruhi oleh waktu. Pada siang hari energi yang

diterima Bumi lebih banyak dibandingkan pada

sore hari. Pada lokasi lintang 0° atau khatulistiwa

jumlah energi yang diterima lebih banyak daripada

di daerah lintang tinggi. Faktor cuaca seperti

keawanan akan menjadi hambatan sampainya

energi matahari ke muka Bumi.

2) Tenaga radiasi mengenai benda-benda di Bumi,

maka tenaga sebagian dipantulkan. Tiap benda

mempunyai karakteristik tersendiri di dalam

interaksinya dengan tenaga. Karakteristik yang

penting di dalam hal ini adalah berkaitan dengan

pantulannya, karena yang direkam sensor adalah

tenaga pantulan. Sensor merupakan alat perekam

tenaga pancaran objek di permukaan Bumi. Sen-

sor yang biasa digunakan dalam penginderaan jauh

berupa kamera fotografi, kamera vidicon, dan

penyiam

(scanner)

.

c. Perekaman

Perekaman objek di dalam penginderaan jauh dilakukan

dengan dua cara, yaitu menggunakan sensor kamera

yang merekam data pada film (data visual atau analog)

menghasilkan foto udara. Yang kedua sensor yang

digunakan adalah penyiam yang merekam objek dengan

sistem

scaning

menghasilkan citra satelit (citra). Sen-

sor-sensor tersebut dipasang pada wahana seperti

pesawat terbang, helikopter, roket, satelit, balon udara,

dan lain sebagainya.

d. Keluaran

Keluaran subsistem perolehan data di dalam peng-

inderaan jauh adalah data penginderaan jauh. Sesuai

dengan cara perekamannya maka data penginderaan

jauh dapat berupa data digital maupun data analog (vi-

sual, gambar).

Data digital terekam dalam bentuk angka yang menunjukkan

nilai kecerahan (tingkat keabuan). Angka tersebut menunjukkan

nilai kecerahan bagi tiap sel kecil yang disebut

pixel

(ukuran

terkecil objek yang dapat direkam oleh suatu sistem sensor). Data

analog merupakan data yang direkam dalam bentuk gambar. Data

ini juga sering disebut data visual. Nah, prinsip keduanya dapat

kamu lihat pada gambar 4.6.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.4

Tenaga rad

i

as

i

dalam peng

i

nderaan

j

auh

.

0  

4 . 

  

,

 -  , 0,

/ 

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.5

Sensor, satel

i

t, dan wahana dalam peng-

i

nderaan

j

auh

.

Perekaman teknolog

i

peng

i

nderaan

j

auh menghas

i

lkan dua

j

en

i

s data, ya

i

tu

data v

i

sual dan data analog

.

Buatlah karya tul

i

s dengan teman sebangkumu

yang bertemakan has

i

l-has

i

l dar

i

teknolog

i

peng

i

nderaan

j

auh

.

Presen-

tas

i

kan has

i

l karya tul

i

smu d

i

depan kelas dan d

i

skus

i

kanlah bersama

.

111

Penginderaan Jauh

Baik data digital maupun data analog dibedakan atas data satu

dimensional (berupa garis atau grafik) serta data visual dua di-

mensional (citra penginderaan jauh, berupa foto udara dan citra).

2.

Subsistem Penggunaan Data

Subsistem ini meliputi masukan data, proses, dan keluaran.

a. Masukan Data

Data penginderaan jauh berupa foto udara maupun citra baik

dalam bentuk analog maupun digital, merupakan masukan bagi

subsistem penggunaan data.

b. Proses

Proses pengolahan data berupa analisis dan sintesis data. Analisis

data penginderaan jauh berarti mengenali apa yang terekam dalam

data digital maupun data analog, serta menilai arti penting masing-

masing sesuai tujuan terkait.

c. Keluaran

Keluaran dari sistem penginderaan jauh adalah informasi hasil

perekaman. Hasil-hasil perekaman tersebut dapat disajikan dalam

bentuk tabel, grafik,

hard copy,

maupun

soft copy,

serta dalam

bentuk deskripsi. Bagaimana bentuk-bentuk data tersebut? Simak

pada

geo info

berikut!

; <

$*&$*#$*$$*($*+$+$$+%$+#$*,

$(+$)$$*#$*)$*'$+#$+$$**$*)

,+$#*$(+$*%$),$*&$**$*)$)%

$#&$#($&$$(%$)+$*#$*&$)*$'*

$#$$$%(*&)($,%+*(#$#

$#($#*$#$(+(+$%%$+%

,($#*$#+$#$$#*$$#$#$$#*$#$

,+,,$$#$#'$$%,+$#&,%+&

$$*$$%$#*$#&##,(,*)+*$

Sumber:

Peng

i

nderaan Jauh Dasar J

i

l

i

d 2, halaman 59

Gambar 4.6b

Data d

i

g

i

tal

 

-

/ 

;<

Sumber:

Peng

i

nderaan Jauh Dasar J

i

l

i

d 2, halaman 59

Gambar 4.6a

Data v

i

sual

Berbaga

i

bentuk data yang d

i

has

i

lkan oleh s

i

stem peng

i

nderaan

j

auh

.

1

.

Data

hard copy

merupakan

data peng

i

nderaan

j

auh

yang telah d

i

cetak dalam

suatu b

i

dang cetak

.

Data

i

n

i

banyak d

i

gunakan untuk

anal

i

s

i

s data secara ma-

nual

.

Sumber:

Peng

i

nderaan Jauh J

i

l

i

d 2, halaman 252

Contoh data hard copy

112

GEOGRAFI Kelas XII

2

.

Data

soft copy

merupakan

data has

i

l perekaman ob

j

ek

d

i

permukaan Bum

i

yang

belum tercetak

.

Data

i

n

i

b

i

asanya ters

i

mpan dalam

komputer, d

i

sket, maupun

compact d

i

sk

(CD)

.

Data

i

n

i

ser

i

ng d

i

gunakan untuk

anal

i

s

i

s data d

i

g

i

tal

.

3

.

Data peng

i

nderaan

j

auh

dapat berupa graf

i

k yang

menggambarkan n

i

la

i

pan-

caran maupun pantulan t

i

ap

ob

j

ek d

i

permukaan Bum

i

yang terekam

.

4

.

Data

p

i

xel

yang d

i

m

i

l

i

k

i

oleh t

i

ap ob

j

ek

ser

i

ng d

i

tamp

i

lkan dalam bentuk tabel

.

N

i

la

i

p

i

xel

i

n

i

mewak

i

l

i

j

en

i

s dan kond

i

s

i

ob

j

ek

pada waktu perekaman

.

B.

Citra Penginderaan Jauh

Seperti kamu tahu bahwa penginderaan jauh terdiri atas subsistem-

subsistem. Salah satunya keluaran data. Citra merupakan salah satu

hasil teknologi penginderaan jauh. Lebih lanjut citra dibedakan atas

citra foto dan citra nonfoto. Citra foto (kemudian disebut foto udara)

merekam dengan kamera, perekamannya secara serentak untuk satu

lembar foto udara dan menggunakan tenaga tampak atau perluasannya

(ultraviolet atau inframerah dekat).

Citra nonfoto merekam dengan sensor lain selain kamera (sensor

yang mendasarkan atas penyiaman atau

scaning

). Perekamannya

bagian demi bagian dan dapat menggunakan bagian mana pun dari

seluruh jendela atmosfer, bahkan dapat menggunakan

pita serapan

di

dalam penginderaan jauh.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Contoh peny

i

mpanan data soft copy

5""

'"

5"

:"

"

"

:"

5"

'"

<"

7""

7:"

75"

7'"

:66

+= ,-400 

..0 ,

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Contoh data graf

i

k

$*&$*#$*$$*($*+$+$$+%$+#$*,

$(+$)$$*#$*)$*'$+#$+$$**$*)

,+$#*$(+$*%$),$*&$**$*)$)%

$#&$#($&$$(%$)+$*#$*&$)*$'*

$#$$$%(*&)($,%+*(#$#

$#($#*$#$(+(+$%%$+%

,($#*$#+$#$$#*$$#$#$$#*$#$

,+,,$$#$#'$$%,+$#&,%+&

$$*$$%$#*$#&##,(,*)+*$

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Contoh data tabel

113

Penginderaan Jauh

1.

Foto Udara

Foto udara diperoleh melalui pemotretan menggunakan

sensor kamera yang dipasang pada wahana terbang, seperti

pesawat terbang, helikopter, dan sebagainya. Pada saat

wahana yang digunakan beroperasi, pemotretan dilakukan.

Pemotretan tersebut seperti layaknya burung yang terbang

dan melihat kenampakan permukaan Bumi secara tiga di-

mensional.

Foto udara, tidak ubahnya seperti foto biasa. Seperti

foto dirimu yang menggambarkan ciri yang kamu punya.

Dengan fotomu, orang lain bisa menyebutkan ciri-cirimu,

seperti panjang rambut, bentuk muka, hidung, dan

sebagainya. Begitu juga dengan foto udara. Hanya saja foto

udara menampilkan kenampakan di permukaan Bumi, yang

diambil dari udara. Oleh karena itu, menggunakan foto udara kita bisa

mengenali kenampakan dan gejala-gejala yang ada di muka Bumi.

a. Bagian-Bagian Foto Udara

Untuk lebih mengenal bagian-bagian pada foto udara, perhatikan

gambar berikut ini.

Foto udara standar pada umumnya berukuran 22 cm × 22 cm.

Selain tanda tepi, pada foto udara terdapat juga kelompok

keterangan penting, yaitu:

Sumber:

Elemen Fotogrametr

i

, halaman 159

Gambar 4.7a

Foto udara

Sumber:

Pengenalan Bentang Lahan Parangtr

i

t

i

s–

Bal

i

, halaman 10

Gambar 4.7b

C

i

tra

Sumber:

Earth Our Home, halaman 188

Gambar 4.8

Skema pemotretan udara

.

Sumber:

Elemen Fotogrametr

i

, halaman 7

Gambar 4.9

Foto udara dan bag

i

an-bag

i

annya

.

alt

i

meter

pan

j

ang fokus

j

am

level

tanda tep

i

114

GEOGRAFI Kelas XII

1) tanda fidusial,

2) nomor seri, dan

3) tanda tepi.

Nah, untuk lebih jelasnya amati bagan berikut.

Apa dan bagaimana fungsi dari ketiga informasi pada foto udara?

Mari ikuti

geo info

berikut.

Keterangan tep

i

pada foto udara terd

i

r

i

atas

:

1.

Tanda Fidusial

Pada t

i

ap foto udara umumnya d

i

ber

i

empat atau delapan tanda f

i

dus

i

al

.

Tanda

i

n

i

terletak pada sudut foto atau pada bag

i

an tengah foto

.

Apab

i

la

terletak pada sudut foto, pada umumnya berupa gar

i

s s

i

lang yang

mengarah ke sudut la

i

n d

i

hadapannya

.

Apab

i

la terletak pada bag

i

an

tengah tep

i

foto, pada umumnya berupa setengah anak panah

.

Kegunaan dar

i

tanda

i

n

i

adalah untuk menentukan t

i

t

i

k pr

i

ns

i

p

ii

l foto,

ya

i

tu dengan cara menar

i

k gar

i

s dar

i

dua tanda f

i

dus

i

al yang

berhadapan

.

T

i

t

i

k potong dar

i

dua gar

i

s

i

n

i

merupakan t

i

t

i

k pr

i

ns

i

p

ii

l

f

oto

.

T

i

t

i

k pr

i

ns

i

p

ii

l

i

n

i

berguna untuk mencar

i

daerah tampalan (tumpang

t

i

nd

i

h) pada foto udara selan

j

utnya

.

2.

Nomor Seri

Nomor ser

i

yang lengkap umumnya terd

i

r

i

atas nomor reg

i

stras

i

, nama

daerah yang d

i

potret, tanggal pemotretan, nomor

j

alur terbang, dan

nomor foto

.

Nomor reg

i

stras

i

d

i

perlukan untuk pengars

i

pan dan

pencar

i

an kembal

i

apab

i

la ada yang memerlukan

.

Tanggal pemotretan

menun

j

ukkan kond

i

s

i

lapangan pada saat pemotretan, sepert

i

kond

i

s

i

mus

i

m

.

Sela

i

n

i

tu,

j

uga men

j

ad

i

petun

j

uk apab

i

la akan menggunakan

foto udara mult

i

temporal

.

Nomor

j

alur terbang sela

i

n d

i

per

lukan dalam

peny

i

mpanan foto,

j

uga d

i

perlukan dalam penyusunan moza

i

k dan

mencar

i

pasangan foto udara yang bertampalan untuk anal

i

s

i

s secara

stereoskop

i

k

.

Contoh

:

,

,

25XVI/320/VII

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.10

Keterangan tep

i

pada foto udara

.

,,

,0, 



3 

 3 -

 0

,

JJ

J

J

 





b

Keterangan

:

a = tanda tep

i

b = nomor ser

i

nomor

reg

i

stras

i

nomor

j

alur

terbang

nomor foto dalam

j

alur terbang

115

Penginderaan Jauh

3.

Tanda Tepi

Tanda tep

i

terletak pada salah satu s

i

s

i

foto, pada kanan atau k

i

r

i

foto

.

Pada umumnya tanda tep

i

terd

i

r

i

atas empat buah komponen, ya

i

tu

:

a.

Altimeter

D

i

gunakan untuk menentukan t

i

ngg

i

pesawat terbang d

i

atas

permukaan laut pada saat pemotretan

.

Ket

i

ngg

i

an d

i

nyatakan

dengan kak

i

dan meter

.

Untuk mengetahu

i

t

i

ngg

i

terbang, t

i

ngg

i

berdasarkan alt

i

meter

i

n

i

harus d

i

kurang

i

terleb

i

h dahulu dengan

t

i

ngg

i

daerah rata-rata

.

Contoh

:

ket

i

ngg

i

an alt

i

meter terbaca = 9

.

231 m

t

i

ngg

i

daerah yang d

i

potret (dapat d

i

l

i

hat pada peta) =

192 m

maka t

i

ngg

i

terbang = 9

.

231 m – 192 m = 9

.

039 m

b.

Panjang Fokus

Pan

j

ang fokus

i

n

i

menun

j

ukkan pan

j

ang fokus kamera dan nomor

ser

i

kamera yang d

i

gunakan

.

c.

Jam

Jam pemotretan

i

n

i

sangat membantu untuk mengetahu

i

or

i

entas

i

atau arah utara pada foto, serta t

i

ngg

i

relat

i

f ob

j

ek berdasarkan

arah bayangan dan pan

j

ang bayangan

.

d. Level

Tanda level untuk mengetahu

i

apakah foto udara benar-benar

vert

i

kal atau t

i

dak

.

Wah . . . sekarang kamu telah mengetahui bagian-bagian foto udara.

Tentunya sekarang kamu mampu membedakan antara foto udara

dan peta. Menurutmu, apa saja perbedaan itu?

b. Macam Foto Udara

Foto udara dapat dibedakan atas berbagai dasar, yaitu:

1) Berdasarkan sumbu kamera, foto udara dikelompokkan seba-

gai berikut.

a) Foto udara vertikal, dibuat dengan kamera tegak lurus

terhadap permukaan Bumi atau mempunyai sudut

condong 1–4°.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.11a

Proses

pengamb

i

lan

foto vert

i

kal

.

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara,

halaman 10

Gambar 4.11b

Foto vert

i

kal Kota

Ph

i

ladelph

i

a

.

116

GEOGRAFI Kelas XII

b) Foto udara condong, dibuat dengan kamera menyudut

terhadap garis tegak lurus di permukaan Bumi.

c) Foto udara sangat condong, foto yang dibuat dengan

kamera menyudut sangat besar sehingga daerah yang

terpotret memperlihatkan cakrawala.

2) Berdasarkan sudut lipatan kamera, foto udara digolongkan

sebagai berikut.

a) Sudut kecil jika sudut lipatan kurang dari 60°.

b) Sudut normal jika sudut lipatan antara 60°–75°.

c) Sudut lebar jika sudut lipatan antara 75°–100°.

d) Sudut sangat lebar jika sudut lipatan lebih dari 100°.

3) Berdasarkan jenis kamera, foto udara dikelompokkan sebagai

berikut.

a) Foto tunggal, dibuat dengan kamera tunggal.

b) Foto jamak, dibuat dengan beberapa kamera, pada saat

yang sama dan daerahnya sama.

4) Berdasarkan warna yang digunakan, foto udara dikelompok-

kan sebagai berikut.

a) Foto berwarna semu, warna pada foto udara tidak sama

dengan warna objek sesungguhnya.

b) Foto warna asli, warna pada foto sesuai dengan warna asli

suatu objek.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.12a

Proses pengamb

i

lan foto

condong

.

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara, halaman 9

Gambar 4.12b

Foto udara condong Kota Ph

i

ladelph

i

a

.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.13a

Proses pengamb

i

lan foto sangat condong

.

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara, halaman 9

Gambar 4.13b

Foto udara sangat condong

.

117

Penginderaan Jauh

5) Berdasarkan sistem wahana, foto udara dikelompokkan

sebagai berikut.

a) Foto udara, foto yang dibuat dari pesawat udara atau dari

balon (sonde).

b) Foto satelit atau orbital adalah foto yang dibuat dari satelit.

6) Berdasarkan spektrum elektromagnetik:

a) Foto Ultraviolet

Panjang gelombang yang digunakan 0,3–0,4 mm. Sangat

baik digunakan untuk mendeteksi pencemaran air oleh

minyak, eksplorasi bahan bakar minyak, hal ini karena

perbedaan terbesar pantulan air dan minyak ada pada

panjang gelombang ini.

b) Foto Pankromatik Hitam Putih

Panjang gelombang yang digunakan 0,4–0,7 mm. Wujud

objek pada foto ini tampak seperti wujud aslinya.

Perbedaan vegetasi sulit ditangkap dari foto jenis ini karena

perbedaan nilai pantulan kecil.

c) Foto Pankromatik Berwarna

Sifat-sifat foto ini hampir sama dengan foto pankromatik

hitam putih. Tetapi pengenalan objek pada foto ini lebih

mudah karena warna serupa dengan warna asli objek yang

direkam. Proses pembentukan warna pada foto udara ini

melalui proses aditif maupun substraktif. Proses aditif

dilakukan dengan memadukan warna aditif primer, yaitu

warna biru, hijau, dan merah. Seperti proses pembentukan

warna pada televisi warna. Berbeda dengan aditif, proses

substraktif dilakukan dengan memadukan warna kuning,

cyan, dan magenta.

d) Foto Inframerah Hitam Putih

Panjang gelombang yang digunakan 0,7–0,9 mm. Pantulan

vegetasi bersifat unik karena berasal dari bagian dalam

vegetasi. Sehingga baik untuk membedakan jenis vegetasi

sehat dan tidak sehat.

e) Foto Inframerah Berwarna

Mempunyai karakteristik yang sama dengan foto

inframerah hitam putih. Tetapi pada foto ini lebih mudah

membedakan vegetasi dengan objek lain, karena vegetasi

tampak dengan warna merah.

f)

Foto Multispektral

Foto jamak yang menggambarkan suatu daerah dengan

menggunakan panjang gelombang yang berbeda.

Umumnya digunakan empat saluran, yaitu: biru, hijau,

merah, dan inframerah dekat, dengan panjang gelombang

0,4–0,5 mm, 0,5–0,6 mm, 0,6–0,7 mm, 0,6–0,7 mm, dan

0,7–0,9 mm. Pada foto ini objek lebih mudah dibedakan

satu sama lain pada saluran/pita sempit sehingga

pengenalannya lebih mudah.

Sumber:

www

.

det

i

k

.

com

Gambar 4.14

Foto udara pankromat

i

k

.

Menurutmu, untuk stud

i

ben-

tang alam manakah yang

mendukung, apakah foto

udara atau c

i

tra

?

118

GEOGRAFI Kelas XII

Mencipta Peta Foto

Kamu telah mempela

j

ar

i

mengena

i

foto udara

.

Agar kamu benar-benar

mengenal pr

i

ns

i

p pemetaan dengan foto udara lakukan keg

i

atan d

i

bawah

i

n

i.

a.

Alat dan Bahan:

1) Kamera dan f

i

lm

.

2) Selembar kertas yang lebar

.

3) Isolas

i

transparan

.

4) Sp

i

dol permanen

.

b. Langkah-Langkah:

1) Na

i

klah ke gedung yang t

i

ngg

i

atau ke tempat yang leb

i

h t

i

ngg

i

,

seh

i

ngga kamu b

i

sa mel

i

hat kenampakan permukaan Bum

i

d

i

bawahnya

.

Gunakan kamera untuk mengamb

i

l gambar ob

j

ek yang

ada d

i

bawah

.

2) Lakukan pemotretan dengan berurutan

.

Jangan lupa untuk

meny

i

sakan ob

j

ek pada cakupan pemotretan pertama, pada saat

kamu melakukan pemotretan untuk cakupan ob

j

ek selan

j

utnya

.

Hal

i

n

i

berguna untuk melakukan moza

i

k foto

.

3) Catatlah foto-foto has

i

l pemotretanmu

.

Ja

j

arkan foto-foto tersebut

d

i

atas seb

uah kertas yang lebar

.

Lakukanlah moza

i

k foto

.

H

i

langkan tep

i

an foto seh

i

ngga foto-foto tersebut b

i

sa tergabung

.

Perhat

i

kan bahwa p

i

ngg

i

ran ob

j

ek t

i

dak selalu b

i

sa bersambung

secara tepat, karena sudut pandang pemotretan yang berbeda-

beda

.

4) Letakkan has

i

l moza

i

k foto tersebut d

i

kertas lebar

.

Gunakan sp

i

dol

untuk menul

i

s nama

j

alan dan petun

j

uk-petun

j

uk yang la

i

n

.

Gunakan pengetahuanmu tentang w

i

layah tersebut untuk mencatat

tempat-tempat dan arah tertentu

.

Berdasarkan sumbu kamera,

j

en

i

s apakah foto yang kamu buat

?

Nah,

sekarang kamu sudah mengetahu

i

pr

i

ns

i

p perolehan foto udara dan peta

.

Ekspres

i

kan d

i

r

i

mu dengan bekal pengetahuan

i

n

i.

2.

Citra Nonfoto (Citra)

Di depan kamu telah mengetahui bagaimana proses dalam

teknologi penginderaan jauh hingga menghasilkan data sumber

penginderaan jauh berupa foto udara dan citra. Perbedaan citra dengan

foto udara, antara lain terletak pada sensor yang digunakan. Citra

menggunakan sensor berupa

scanner

(penyiam), sedangkan foto udara

menggunakan kamera.

Bank

Apartemen

To k o

Rumah sak

i

t

Gedung perkantoran

daerah tampalan foto

Sumber:

Geograf

i

, Akt

i

v

i

tas untuk Men

j

ela

j

ah

i

, Memetakan dan Men

i

kmat

i

Dun

i

amu, halaman 26

Melalu

i

stud

i

pustaka maupun

i

nternet temukanlah keleb

i

han

dan kelemahan berbaga

i

j

en

i

s

foto udara b

i

la d

i

gunakan

untuk anal

i

s

i

s geograf

i.

119

Penginderaan Jauh

Citra dapat dibedakan atas berbagai dasar, yaitu:

a. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra

dibedakan sebagai berikut.

1) Citra inframerah termal, citra yang dibuat dengan gelombang

inframerah termal. Penginderaan atau pengenalan karakteristik

objek didasarkan pada perbedaan rona atau warna apabila citra

tersebut berwarna. Perbedaan rona menunjukkan adanya

perbedaan suhu dan daya pancar objek.

2) Citra radar dan citra gelombang mikro adalah citra yang dibuat

dengan gelombang radio. Citra radar menggunakan sumber

tenaga buatan seperti penyinaran pada objek. Citra gelombang

mikro menggunakan sumber tenaga alam.

b. Berdasarkan sensornya, citra dibedakan sebagai berikut.

1) Citra tunggal, dibuat dengan sensor tunggal atau saluran

lebar.

2) Citra multispektral, dibuat dengan saluran jamak atau

saluran sempit.

c. Berdasarkan sarananya, citra dikelompokkan sebagai berikut.

1) Citra dirgantara adalah citra yang dibuat dengan sarana di

udara.

Contoh: citra inframerah termal, citra radar, dan MSS

(Multi Spectral Scanner)

Sumber:

Peng

i

nderaan Jauh Dasar J

i

l

i

d 2, halaman

180

Gambar 3.16

C

i

tra

i

nframerah termal Bandar

Udara Hal

i

m Perdana Kusuma

tampak term

i

nal, halaman park

i

r

pesawat, landasan pesawat,

dan

j

alan tampak cerah karena

leb

i

h panas dar

i

sek

i

tarnya

.

Sumber:

www

.

rst

.

gsrc

.

nasa

.

gov

Gambar 4.15

C

i

tra radar

120

GEOGRAFI Kelas XII

2) Citra satelit adalah citra yang dibuat dengan satelit dari

angkasa luar.

Contoh: citra Landsat TM, NOAA, SPOT, MOS, dan sebagainya

Citra satelit dapat digunakan untuk penginderaan planet, peng-

inderaan cuaca, penginderaan sumber daya Bumi, dan citra satelit

untuk penginderaan laut.

Nah, dari uraian mengenai foto udara dan citra di depan,

tentunya kamu sudah bisa membedakan apa itu peta, foto udara,

dan citra. Perbedaan antara keduanya dapat kamu lihat pada tabel

berikut ini.

Jenis Citra

Citra Foto

Citra Nonfoto

Variabel Pembeda

• Sensor

kamera

Peny

i

aman

(scann

i

ng)

• Detektor

f

i

lm

p

i

ta magnet

i

k, term

i

stor

foto kondukt

i

f, foto volta

i

k,

dan sebaga

i

nya

• Proses perekaman

fotograf

i

/k

i

m

i

aw

i

elektron

i

k

• Mekan

i

sme perekaman

serentak

pars

i

al

• Spektrum elektromagnet

i

k

spektrum tampak dan

spektrum tampak dan

perluasannya

perluasan thermal, serta

gelombang m

i

kro

Foto udara dan citra dapat menjadi sumber dalam pembuatan

peta, lalu bagaimana proses penyadapan data dari foto udara dan

citra menjadi sebuah peta?

C.

Interpretasi untuk Mencipta Peta

Masukan data untuk pemetaan diperoleh dari hasil pengukuran

langsung, maupun interpretasi data penginderaan jauh. Interpretasi

data penginderaan jauh dapat dilakukan dengan analisis data digital

maupun manual atau analog. Bagaimana melakukannya? Perhatikan

rangkaian gambar berikut.

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.17

Tahapan anal

i

s

i

s data d

i

g

i

tal

.

Has

i

l klas

i

f

i

kas

i

adalah peta sesua

i

tema klas

i

f

i

kas

i.

Metode klasifikasi

1

.

Klas

i

f

i

kas

i

tersel

i

a (menggunakan

daerah contoh)

.

Daerah contoh

:

cupl

i

kan dar

i

t

i

ap kelas yang telah

d

i

ketahu

i

ob

j

ek sebenarnya dar

i

peta foto atau observas

i

lapangan

.

2

.

Klas

i

f

i

kas

i

t

i

dak tersel

i

a

.

Tujuan klasifikasi

1

.

Menetapkan kelompok-kelompok n

i

la

i

p

i

ksel

.

2

.

Mencar

i

batas t

i

ap kelompok n

i

la

i

p

i

ksel

.

3

.

Mengetahu

i

set

i

ap kelompok mewak

i

l

i

kelas atau gambaran ob

j

ek apa

.

N

i

la

i

-n

i

la

i

p

i

ksel yang men-

cerm

i

nkan n

i

la

i

pantulan (n

i

la

i

spektral) t

i

ap ob

j

ek

.

Klas

i

f

i

kas

i

n

i

la

i

p

i

ksel

.

Data c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh

d

i

g

i

tal d

i

cerm

i

nkan dengan

n

i

la

i

p

i

ksel

.

Analisis Data Digital

1

2

3

4

5

6

121

Penginderaan Jauh

Analisis Manual/Analog

Stereoskopis

Menggunakan alat stereoskop cerm

i

n/stereoskop lensa

.

Cara

i

n

i

mempunya

i

keunggulan, ya

i

tu kenampakan pada foto udara mempunya

i

kesan t

i

ga d

i

-

mens

i.

Syarat untuk memperoleh kesan t

i

ga d

i

mens

i

adalah foto udara yang

d

i

gunakan harus bertampalan

.

Kedua metode

i

n

i

sama-sama melakukan

i

n-

terpretas

i

(pengenalan ob

j

ek pada c

i

tra)

.

Interpretas

i

d

i

dasarkan pada c

i

r

i

ob

j

ek pada c

i

tra, ya

i

tu

:

1) c

i

r

i

spektral,

2) c

i

r

i

spas

i

al, dan

3) c

i

r

i

temporal

.

Anal

i

s

i

s monoskop

i

s t

i

dak meng-

gunakan stereoskop

.

Gambar 4.18

Tahapan anal

i

s

i

s manual

.

  4

00 ,0

  4

   

 -,,4!

 

00 0 

Sumber:

Penafs

i

ran Potret

Udara, halaman

28

Sumber:

Penafs

i

ran Potret

Udara, halaman 60

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara,

halaman 22

Dari kedua analisis tersebut, yang paling mudah untuk dilakukan

adalah analisis manual. Analisis ini dilakukan dengan cara mengenali

ciri-ciri yang ada pada data penginderaan jauh. Ciri-ciri tersebut

dibedakan sebagai berikut.

1. Ciri Spektral

Tercermin dalam tingkat kecerahan atau keabuan atau rona yang

diakibatkan oleh nilai pantulan atau nilai pancaran.

2. Ciri Temporal

Citra satelit berputar mengitari Bumi. Satelit akan melewati daerah

yang sama di permukaan Bumi pada kurun waktu tertentu. Hal ini

disebut resolusi temporal. Model ini mempunyai keuntungan, yaitu

dapat memantau perkembangan suatu daerah pada kurun waktu

tertentu. Sebagai contoh citra Landsat TM akan melewati daerah yang

sama 16 hari sekali berarti citra tersebut mempunyai resolusi tempo-

ral 16 hari. Sehingga ciri temporal merupakan ciri objek yang terkait

dengan umur maupun saat perekaman.

3. Ciri Spasial

a. Bentuk

Ciri ini sendiri dapat membantu untuk mengenali beberapa objek.

Contoh: rumah mukim dari foto udara dikenali dengan bentuk

persegi panjang atau kumpulan beberapa persegi panjang.

122

GEOGRAFI Kelas XII

b. Ukuran

Baik ukuran relatif maupun ukuran mutlak adalah penting.

Contoh: untuk membedakan apakah suatu objek merupakan jalan

raya atau jalan setapak, digunakan ukuran.

c. Rona

Objek yang berbeda mempunyai sifat pemantulan cahaya yang

berbeda. Contoh yang jelas yaitu objek sawah. Antara sawah yang

tergenang air dan sawah yang siap panen, rona pada citra atau

foto berbeda. Rona adalah tingkat kegelapan dan kecerahan objek

dalam format hitam putih. Rona suatu objek sangat dipengaruhi

oleh karakteristik objek dan kondisi objek waktu perekaman, jenis

sensor, cuaca, letak objek, bahan film yang digunakan, serta waktu

pemotretan. Objek yang mempunyai karakter banyak menyerap

sinar dan sedikit memantulkan, akan berona gelap. Sebaliknya,

jika objek banyak memancarkan maupun memantulkan sinar

kembali, rona objek cerah. Objek yang tertutup oleh bayangan

akan sulit diinterpretasi. Cuaca berawan akan memengaruhi

kualitas keluaran data penginderaan jauh terutama citra.

d. Pola

Berkaitan dengan susunan keruangan objek. Sebagai contoh:

susunan ruang antara pohon pada kebun ketela dibandingkan

dengan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh alami terdapat perbedaan

pola.

e. Bayangan

Bayangan penting bagi penafsir foto karena ada dua hal yang

berlawanan, yaitu:

1) bentuk bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objek

yang dapat membantu dalam interpretasi, dan

2) objek yang tertutup bayangan, memantulkan sinar sedikit

menyebabkan objek sulit dikenali.

Contoh: gedung bertingkat pada foto udara tampak

mempunyai bayangan sehingga dapat diketahui

bahwa objek tersebut merupakan gedung tinggi,

tetapi daerah yang tertutup bayangan tampak hitam

sehingga sulit dikenali.

f.

Letak Topografi

Pengenalan letak topografi sangat penting bagi kajian fisik lahan.

Ketinggian tempat relatif, termasuk ciri-ciri

drainase

(penyaluran

air), dapat menjadi petunjuk penting di dalam meramalkan

keadaan tanah.

g. Tekstur

Merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra. Sebagai contoh

tekstur rumput dengan tekstur lahan yang ditanami jagung akan

tampak jelas perbedaannya.

h. Situs

Suatu kenampakan yang dapat disimpulkan karena adanya

indikator yang menunjukkan letak. Misalnya sebuah kenampakan

yang terletak di tepi rel kereta api dan mempunyai hubungan

dengan rel kereta api, maka dapat disimpulkan bahwa bangunan

tersebut merupakan stasiun.

Menurutmu c

i

r

i

spas

i

al apa-

kah yang pal

i

ng tepat d

i

guna-

kan untuk anal

i

s

i

s perubahan

areal hutan pada foto udara

i

nframerah h

i

tam put

i

h

?

D

i

skus

i

kan dengan teman

sebangkumu

!

123

Penginderaan Jauh

i.

Asosiasi

Setiap jenis objek memiliki ciri-ciri tertentu. Hutan hujan tropis

berasosiasi lebat, permukiman kota berasosiasi padat, dan jalan

raya berasosiasi banyak kendaraan.

Dalam analisis data dengan cara manual digunakan ciri-ciri

tersebut di depan. Penggunaan ciri-ciri spasial dalam penginderaan

suatu objek juga diterapkan dalam salah satu asas pengenalan objek,

yaitu asas konvergensi bukti.

Gambar di samping menunjukkan penerapan

asas konvergensi bukti. Dari bentuk tajuk pohon,

kita hanya dapat menyatakan bahwa objek ter-

sebut adalah pohon jenis palem. Tetapi kita bisa

mengkhususkan dengan ciri spasial lain yang

dipunyai. Kelapa dan kelapa sawit umumnya

ditanam dengan pola teratur. Karena pola tidak

teratur, kemungkinannya menciut menjadi tiga

objek pohon. Jika ukuran mencapai 10 m atau

lebih berarti bukan nipah. Kini pilihan tinggal dua

jenis. Enau merupakan tumbuhan darat. Sagu

dapat tumbuh di tanah darat, tanah becek hingga

pantai. Oleh karena itu, jika kita melihat objek

pada foto udara dengan tajuk berbentuk bintang, pola tidak teratur,

ukuran lebih dari 10 m, dan terdapat di muara sungai, kita dapat

menyimpulkan bahwa objek tersebut berupa pohon sagu.

Sebelum melakukan analisis dalam penginderaan suatu objek,

langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Deteksi atau Pengenalan Awal

Tahap ini diawali dengan melihat foto udara secara keseluruhan.

Bagi wujud yang sama ditarik garis batas (delineasi). Misalnya

pada foto udara terdapat tujuh wujud gambar, yaitu wujud 1,

wujud 2, 3, 4, 5, 6, dan wujud 7 (seperti pada gambar). Dengan

pengenalan ini, deteksi telah dilakukan.

b. Identifikasi (Interpretasi)

Interpretasi dalam rangka pengenalan objek pada citra dapat

diartikan sebagai pengejaan ciri-ciri yang ada pada foto udara. Ciri

tersebut misalnya rona objek yang cerah, bentuknya, ukuran, pola-

nya, dan seterusnya. Pengenalan ini dilakukan untuk

menyimpulkan objek yang sebenarnya.

c. Pengenalan Akhir

Tahap ini merupakan tahap menyimpulkan hasil interpretasi.

Bagaimana langkah-langkah untuk mendapatkan data geografi pada

foto udara atau citra? Perhatikan langkah dan contoh di bawah ini.

a. Pemilihan foto udara atau citra pada daerah yang akan diteliti.

Apabila menggunakan

stereoskop

, dipilih foto yang bersambungan

dan terletak pada satu jalur terbang.

Sumber:

D

i

ktat Kul

i

ah Peng

i

nderaan Jauh Dasar, halaman 23

Gambar 4.19

Asas konvergens

i

bukt

i.

 (

 (

+I

(N

 

+

 

+

(N

 

+

+

 

() 

 

+ +

 3 ..H

 ., -!

,  !

  0- ,!

,--,G7"!

7

&

:

6

5

'

8

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

Gambar 4.20

Del

i

neas

i

124

GEOGRAFI Kelas XII

b. Meletakkan foto udara di bawah

stereoskop

, untuk citra tidak perlu

menggunakan

stereoskop

karena citra sudah menampilkan kesan

tiga dimensi. Pada contoh ini, merupakan kegiatan interpretasi

foto udara tanpa alat

stereoskop

.

c. Meletakkan plastik transparan di atas foto yang akan diinterpretasi.

d. Mengadakan pengelompokan atau delineasi kenampakan berdasar-

kan ciri-ciri spasial yang sama dan dapat dikenali dengan memberi

batas-batas serta kode tertentu pada plastik transparan.

Tabel hasil interpretasi gambar 4.22:

perseg

i

pan

j

ang

meman-

j

ang

pola

perseg

i

pan

j

ang

sal

i

ng

mengel

i

-

l

i

ng

i

Ciri Spasial

Bentuk

Ukuran

Rona

Pola

Bay

angan

Letak

Topografi

Tekstur

Situs

Asosiasi

cerah/

put

i

h

ada

datar

halus

No.

1

.

Kesimpulan

Objek

gedung sekolah

Langkah di atas merupakan langkah awal pembuatan peta, yang

menghasilkan peta tentatif. Sehingga untuk menjadi peta yang akurat

perlu adanya uji lapangan untuk memastikan kebenaran kenampakan

yang sudah diamati melalui foto udara atau citra.

Sumber:

Elemen Fotogrametr

i

, halaman 648

Gambar 4.21

Foto udara yang akan d

ii

n-

terpretas

i.

Sumber:

Elemen Fotogrametr

i

, halaman 648

Gambar 4.22

Interpretas

i

foto udara, ob

j

ek

nomor 1 adalah gedung

sekolah

.

125

Penginderaan Jauh

Hasil dari interpretasi foto udara atau citra dapat berupa peta,

peta foto, atau peta citra.

Dari gambar foto udara dan peta topografi Arkansas, Amerika

Serikat, bagaimana kenampakan alam di permukaan Bumi pada kedua

gambar tersebut? Diskusikanlah dengan guru dan teman-teman? Apa

kesimpulan yang kamu dapat?

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara, halaman 17

Gambar 4.24

Peta topograf

i

Arkansas, Amer

i

ka Ser

i

kat

.

Sumber:

Penafs

i

ran Potret Udara, halaman 17

Gambar 4.23

Foto udara Arkansas, Amer

i

ka Ser

i

kat

.

Dar

i

foto udara pada gambar 4

.

22, lakukan

i

nterpretas

i

sepert

i

contoh yang

telah ada

.

Buatlah peta dar

i

has

i

l

i

nterpretas

i

seluruh kenampakan pada

foto udara yang merupakan kelan

j

utan pada contoh

.

Setelah peta selesa

i

d

i

buat, sa

ji

kanlah sesua

i

ka

i

dah kartograf

i

s sepert

i

contoh ber

i

kut

.

Langkah yang harus d

i

perhat

i

kan

:

1

.

Gunakan plast

i

k transparan atau kertas kalk

i

r untuk mem

i

ndahkan has

i

l

i

nterpretas

i

pada foto

.

2

.

Fotokop

i

has

i

l

i

nterpretas

i

tersebut, dar

i

has

i

l fotokop

i

, gunakan untuk

membuat peta dengan

j

alan member

i

j

udul, legenda, dan unsur la

i

n

yang perlu ada d

i

peta, sepert

i

gambar d

i

atas

.

3  /

66?6243

4>31111

$0$##1###

U

466"



. 



.



. -

@

Sumber:

Dokumen Penul

i

s

126

GEOGRAFI Kelas XII

Kun

j

ung

i

lah s

i

tus-s

i

tus d

i

i

nternet mengena

i

c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh

.

Kamu

dapat membuka s

i

tus LAPAN ya

i

tu

www

.

lapan

.

go

.i

d

.

Car

i

lah

i

nformas

i

mengena

i

pemanfaatan berbaga

i

j

en

i

s c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh (Landsat

TM, SPOT, IKONOS), salah satu contoh art

i

kel yang ada pada s

i

tus tersebut

adalah

Ka

ji

an Data Landsat TM untuk Pred

i

ks

i

Umur Tanaman Saw

i

t

”.

Car

i

lah art

i

kel-art

i

kel yang berbeda dengan teman-temanmu

.

Setelah kamu

membaca art

i

kel-art

i

kel yang ada pada s

i

tus tersebut,

j

awablah pertanyaan-

pertanyaan d

i

bawah

i

n

i.

1

.

Apa dan baga

i

mana karakter

i

st

i

k c

i

tra yang d

i

gunakan (mel

i

put

i

nama

c

i

tra, saluran (band) yang d

i

gunakan, pan

j

ang gelombang, dan

keunggulan c

i

tra tersebut)

?

2

.

Baga

i

mana langkah-langkah pemanfaatan c

i

tra tersebut

?

Nah, dar

i

j

a

waban-

j

awaban d

i

atas, presentas

i

kan d

i

depan kelas agar kamu

dapat bertukar

i

nformas

i

dengan teman-temanmu

.

D.

Manfaat Citra Penginderaan Jauh

Di depan kamu telah mempraktikkan bagaimana membuat peta

sederhana melalui interpretasi citra penginderaan jauh. Dengan cara

sederhana tersebut kamu bisa mengembangkannya untuk memperoleh

informasi lebih dari sekadar apa yang tampak pada citra. Taruhlah

kamu ingin mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah dari

sebuah foto udara. Tahukah kamu bagaimana mendapatkan informasi

tersebut melalui citra? Ya, untuk memperolehnya perlu analisis lebih

lanjut dan mengintegrasikannya dengan berbagai data. Nah, berikut

ini berbagai contoh pemanfaatan penginderaan jauh.

1. Memprediksi Data Kependudukan

Melihat manfaat ini, tahukah kamu data penginderaan jauh

manakah yang dapat digunakan? Tepat sekali, data yang mempunyai

resolusi spasial yang tinggi dapat digunakan. Foto udara skala besar

atau citra Ikonos misalnya, yang mempunyai resolusi spasial sebesar

1 meter. Resolusi ini berarti bahwa benda di permukaan Bumi dengan

ukuran lebih dari 1 meter atau minimal 1 meter masih tampak pada

citra. Alasan mengapa harus digunakan data foto skala besar atau

Ikonos karena kelebihannya dapat digunakan untuk mengidentifikasi

dan menghitung tipe perumahan secara individual. Jika perumahan

secara individu bisa terdeteksi, maka dipadukan dengan data jumlah

orang yang biasa menghuni setiap unit perumahan diperoleh informasi

kepadatan penduduk. Formula yang digunakan sebagai berikut.

Kepadatan = (orang per keluarga) × jumlah unit rumah

Meskipun terlihat mudah, tetapi pemanfaatan seperti ini memer-

lukan kecermatan dalam identifikasi dan menghitung unit rumah. Bisa

jadi kesulitan timbul karena sering kali atap rumah tertutup oleh

127

Penginderaan Jauh

vegetasi, kesulitan dalam membedakan sebuah bangunan sebagai

rumah atau mempunyai penggunaan yang lain, perkantoran misalnya.

2. Mengestimasi Wilayah Rawan Banjir

Pengenalan wilayah rawan bencana dapat dilakukan dengan

mengidentifikasi ada tidaknya faktor penyebab bencana tersebut di

suatu wilayah. Begitu juga dengan estimasi wilayah rawan banjir

melalui citra, dilakukan dengan mengenali faktor penyebab banjir

melalui citra. Kejadian banjir pada umumnya terjadi di wilayah datar,

berdekatan dengan sungai besar, drainase jelek yang dipengaruhi oleh

kemiringan lereng yang tinggi dan tekstur tanah yang tidak mendukung.

Proses estimasi ini bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan

geomorfologi yang dilakukan dengan memerhatikan pola dan rona atau

warna. Hal yang diidentifikasi paling awal adalah bentang alam.

Bentang alam inilah kemudian bisa digunakan sebagai satuan

pemetaan yang dideteksi lebih jauh lagi karakteristik parameter

penyebab banjir yang ada padanya, ditambah dengan informasi yang

tidak bisa diperoleh dari citra seperti kondisi curah hujan.

3. Mendeteksi Kondisi Tanaman Pertanian

Di suatu lahan pertanian, seperti kawasan perkebunan banyak

menggunakan foto udara untuk mendeteksi kondisi tanaman. Jenis

foto udara yang digunakan, yaitu foto udara inframerah. Variasi

pantulan tanaman menandakan kondisi klorofil dengan berbagai gejala.

Kondisi tanaman yang stres (berpenyakit) menunjukkan pantulan yang

berbeda dengan tanaman yang sehat.

4. Pemetaan Penggunaan Lahan

Memang mendeteksi penggunaan lahan bisa dilakukan lebih teliti

dengan menggunakan foto udara. Hal ini tidak menutup kemungkinan

penggunaan citra dalam hal yang sama. Bahkan menggunakan citra

dapat dilihat hubungan antara bentang lahan dan penggunaan lahan

secara langsung.

5. Menentukan Budi Daya Laut

Potensi laut di Indonesia sangat besar. Sayangnya kekayaan ini

tidak disadari oleh banyak masyarakat bahkan yang tinggal di wilayah

pesisir. Akibatnya, masyarakat kurang mengetahui bahwa teknologi

penginderaan jauh pun bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan

budi daya laut. Beberapa parameter biofisik perairan yang diperlukan

dalam budi daya laut dan bersifat dinamis bisa dideteksi dari citra

Landsat menggunakan algoritma atau rumusan tertentu yang sudah

dikalibrasi dengan data lapangan. Ekstraksi parameter dilakukan

dengan dua citra yang mewakili kondisi dua musim di Indonesia.

Tingkatan kesesuaian perairan laut diperoleh dengan melakukan

overlay (tumpang susun) seluruh parameter untuk semua musim.

Selanjutnya, dipadukan dengan tingkat kesesuaian musim yang

berbeda sehingga diperoleh kesesuaian perairan yang mewakili dua

musim. Parameter yang dinamis diperoleh dengan menggunakan data

satelit multitemporal. Selain itu, analisis potensi juga memper-

timbangkan faktor pembatas seperti keterlindungan, daerah konservasi,

serta faktor penimbang seperti aksesibilitas dan pencemaran udara.

Apab

i

la anal

i

s

i

s w

i

layah rawan

ban

ji

r menggunakan foto

udara pankromat

i

k berwarna,

c

i

r

i

spas

i

al apakah yang tepat

d

i

gunakan atau men

j

ad

i

kunc

i

untuk meng

i

dent

i

f

i

kas

i

nya

?

128

GEOGRAFI Kelas XII

Nah, sekarang kamu tahu beberapa contoh manfaat penginderaan

jauh. Kamu bisa mengetahui lebih jauh pemanfaatannya dengan

mengunjungi situs internet pada instansi yang menggunakan hasil

teknologi penginderaan jauh, seperti Lapan di

www.lapan.go.id

atau

Bakosurtanal di

www.bakosurtanal.go.id

.

Jika kamu cermati lagi contoh pemanfaatan citra penginderaan

jauh, dibutuhkan juga unsur penunjang untuk pengolahan data

penginderaan jauh. Salah satunya dengan SIG. Apa dan bagaimana

dengan SIG, akan kamu pelajari pada bab setelah ini.

Peng

i

nderaan merupakan suatu s

i

stem yang terd

i

r

i

atas beberapa

subs

i

stem

.

S

i

stem

i

n

i

member

i

kan has

i

l yang berguna dalam anal

i

s

i

s spas

i

al

.

Guna membantumu bela

j

ar mengena

i

peng

i

nderaan

j

auh, sal

i

n dan

i

s

i

lah

rangkuman ber

i

kut dalam catatanmu

!

A. Definisi dan Sistem Penginderaan Jauh

1

.

Peng

i

nderaan

j

auh adalah

.

.

.

.

2

.

S

i

stem peng

i

nderaan

j

auh terd

i

r

i

atas dua subs

i

stem, ya

i

tu

:

a

.

Subs

i

stem perolehan data, terd

i

r

i

atas

:

1)

.

.

.

.

2)

.

.

.

.

3)

.

.

.

.

4)

.

.

.

.

b

.

Subs

i

stem

.

.

.

, terd

i

r

i

atas

:

1)

Masukan data

2)

.

.

.

.

3)

.

.

.

.

B. Citra Penginderaan Jauh

1

.

Teknolog

i

peng

i

nderaan menghas

i

lkan keluaran, antara la

i

n berupa

c

i

tra

.

C

i

tra

i

n

i

terd

i

r

i

atas dua

j

en

i

s, ya

i

tu

:

a

.

Foto Udara

.

Sensor yang d

i

gunakan berupa kamera

.

Jen

i

s keluaran

i

n

i

mas

i

h d

i

bedakan lag

i

men

j

ad

i

beber

apa t

i

pe, ya

i

tu

:

1) Berdasarkan sumber kamera, terd

i

r

i

atas

:

a) Foto udara vert

i

kal

b) Foto udara

.

.

.

.

c)

Foto udara

.

.

.

.

2) Berdasarkan sudut l

i

patan kamera, terd

i

r

i

atas

:

a) Sudut kec

i

l

b) Sudut

.

.

.

.

c)

Sudut

.

.

.

.

d) Sudut

.

.

.

.

3) Berdasarkan

j

en

i

s kamera, terd

i

r

i

atas

:

a) Foto tunggal

b) Foto

.

.

.

.

4) Berdasarkan warna yang d

i

gunakan, terd

i

r

i

atas

:

a)

Foto berwarna semu

b) Foto

.

.

.

.

5) Berdasarkan s

i

stem wahana, terd

i

r

i

atas

:

a) Foto satel

i

t

b) Foto

.

.

.

.

Kumpulkan

i

nformas

i

tentang

manfaat peng

i

nderaan

j

auh

dengan mengakses s

i

tus

www

.

lapan

.

go

.i

d

atau

www

.

bakosurtanal

.

go

.i

d

.

129

Penginderaan Jauh

6) Berdasarkan spektrum elektromagnet

i

k, terd

i

r

i

atas

:

a) Foto ultrav

i

olet

b) Foto

.

.

.

.

c)

Foto

.

.

.

.

d) Foto

.

.

.

.

e) Foto

.

.

.

.

f)

Foto

.

.

.

.

b

.

C

i

tra Nonfoto (C

i

tra)

.

Sensor yang d

i

gunakan berupa

scanner

(peny

i

am)

.

C

i

tra

mas

i

h d

i

bedakan lag

i

atas berbaga

i

j

en

i

s

:

1) Berdasarkan spektrum elektromagnet

i

k, terd

i

r

i

atas

:

a) C

i

tra

i

nframerah termal

.

b)

.

.

.

.

2) Berdasarkan sensornya terd

i

r

i

atas

:

a) C

i

tra tunggal

.

b) C

i

tra

.

.

.

.

3) Berdasarkan sarananya terd

i

r

i

atas

:

a) C

i

tra d

i

rgantara

.

b) C

i

tra

.

.

.

.

2

.

Interpretas

i

has

i

l keluaran peng

i

nderaan

j

auh dapat menggunakan

t

i

ga c

i

r

i

, y

a

i

tu

:

a

.

C

i

r

i

spektral

.

b

.

C

i

r

i

.

.

.

.

c

.

C

i

r

i

spas

i

al terd

i

r

i

atas

:

1) Bentuk

.

2)

.

.

.

3)

.

.

.

4) Pola

.

5)

.

.

.

6)

.

.

.

7) Letak topograf

i.

8)

.

.

.

9)

.

.

.

3

.

Anal

i

s

i

s data peng

i

nderaan

j

auh melalu

i

t

i

ga tahap, ya

i

tu

:

a

.

Deteks

i

atau pengenalan

.

b

..

.

.

.

c

..

.

.

.

4

.

Berbaga

i

manf

aat c

i

tra peng

i

nderaan

j

auh, ya

i

tu

:

a

.

Mempred

i

ks

i

data kependudukan

.

b

.

Est

i

mas

i

w

i

layah bencana

.

c

..

.

.

.

d

..

.

.

.

e

..

.

.

.

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan penginderaan jauh!

2. Jelaskan bagaimanakah peranan subsistem perolehan data

dalam sistem penginderaan jauh!

130

GEOGRAFI Kelas XII

3. Sebut dan jelaskan masing-masing informasi tepi yang ada

pada foto udara!

4. Apakah perbedaan antara foto udara dan citra?

5. Jelaskan bagaimana peranan data hasil penginderaan jauh

dalam membantu menentukan budi daya laut!

B.

Belajar dari masalah.

Baca dan pahami artikel di bawah ini.

Inventarisasi Sumber Daya Alam Hayati Wilayah Pesisir dan

Perikanan di Provinsi Bali dan Papua

Percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia (KTI)

dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu permasalahan yang

berkaitan dengan yang berkepentingan yakni pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya alam terhadap pelestariannya.

Permasalahan-permasalahan tersebut saling terkait satu dengan

yang lainnya, sehingga membuat permasalahan menjadi kompleks.

Sumber daya hayati di wilayah pesisir yang merupakan aset dalam

melaksanakan pembangunan di KTI perlu dikelola dan dimanfaat-

kan secara baik. Oleh karena itu, diperlukan inventarisasi sumber

daya alam untuk menunjang pembangunan nasional.

Inventarisasi sumber daya alam salah satunya bisa dilakukan

dengan analisis data penginderaan jauh. Metode yang dilakukan

adalah interpretasi visual dan delineasi untuk penutup/

penggunaan lahan dengan menggunakan kunci interpretasi data

Penginderaan Jauh Landsat-TM dan survei lapangan.

Sumber:

www

.

lapan

.

go

.i

d

Berdasarkan artikel di atas, lakukan analisis dengan bantuan

pertanyaan berikut.

1. Menurutmu, kunci interpretasi apakah yang digunakan untuk

mendeteksi penutup atau penggunaan lahan dan jelaskan

alasannya!

2. Berikan deskripsi langkah kerja untuk melakukan inventarisasi

sumber daya alam tersebut di atas! Bila perlu disertai dengan

bagan.

C.

Tugas.

Guna meraih kompetensi dasar pada bab ini, kamu akan diajak

menyusun kliping tentang pemanfaatan citra penginderaan jauh.

Dari kliping yang kamu susun, buatlah laporan berupa kesimpulan

pemanfaatan penginderaan jauh di berbagai bidang.