Gambar Sampul Geografi  · Bab III Lokasi Industri dan Pertanian
Geografi · Bab III Lokasi Industri dan Pertanian
Eni Anjayani

24/08/2021 16:24:44

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

55

Lokasi Industri dan Pertanian

Saya akan mempelajari faktor-faktor

yang mendukung berkembangnya

pertanian di suatu wilayah. Dengan

mengetahui faktor-faktor pertanian

saya akan menggunakan peta dan

menilai kelayakan suatu wilayah

untuk dikembangkan menjadi kawa-

san pertanian.

Negara kita, Indonesia, mempunyai

potensi yang besar di bidang pertani-

an dan industri. Sayangnya, kita

kurang cakap mengelolanya hingga

keduanya kurang berkembang. Salah

satu strategi pengembangannya ada-

lah memilih lokasi yang tepat. Penen-

tuan lokasi industri dan pertanian di

suatu wilayah dipengaruhi oleh

banyak faktor. Oleh karena itu, saya

akan menganalisis dan memilih

lokasi yang tepat dengan bantuan

peta.

Agar bisa memilih lokasi yang tepat,

saya harus mengenali berbagai

industri berdasarkan kriteria tertentu.

Saya akan mempelajari penentuan

lokasi industri atas dasar bahan

baku, pasar, biaya angkut, tenaga

kerja, modal, teknologi, peraturan,

dan lingkungan.

Saya akan mengidentifikasi faktor

penyebab gejala aglomerasi industri.

Selanjutnya, saya akan melakukan

praktik menentukan lokasi industri

dengan bantuan peta.

Dengan memiliki pengetahuan ten-

tang lokasi industri dan pertanian,

kelak saya dapat menggunakannya

dalam perencanaan tata ruang

wilayah, khususnya untuk menen-

tukan lokasi yang tepat bagi industri

dan pertanian.

56

GEOGRAFI Kelas XII

Coba cermati lingkungan di sekitarmu, adakah sentra industri

yang berkembang? Jika ya, amatilah. Kamu juga bisa mengamati peta

di atas. Di Yogyakarta berkembang beberapa industri kecil, paling

banyak berupa kerajinan. Pertanian pun juga masih berkembang di

wilayah provinsi ini. Tahukah kamu faktor apakah yang memengaruhi

berkembangnya industri atau pertanian di suatu wilayah? Untuk

menemukannya, kamu bisa mencoba mencermati peta di atas sekali

lagi dengan lebih teliti. Perhatikan jaringan jalan yang ada. Tampak

jelas bahwa lokasi sentra industri berada dekat dengan sarana jalan.

Nah, pada subbab berikut kamu akan belajar menentukan lokasi

industri dan pertanian yang tepat dengan bantuan peta. Keterampilan

ini kelak bisa membantumu.

Sumber:

www.jogja.go.id

Lokasi sentra industri kecil di Kota Yogyakarta

57

Lokasi Industri dan Pertanian

Seperti kamu tahu, kondisi alam memengaruhi kehidupan

manusia. Bukti nyata bisa kamu lihat dengan keberadaan lokasi

industri dan pertanian. Bagaimanapun keberadaannya tidak lepas dari

faktor alami. Pengaruh alam ini juga bisa kamu cermati dalam

perbedaan mata pencaharian penduduk. Apa pun perbedaannya, pada

dasarnya manusia mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk

pemenuhan kebutuhan hidup. Oleh karena itu, kita sebagai manusia

bisa belajar dari alam dan menemukan celah yang bisa kita

kembangkan, bisa dalam kegiatan pertanian, industri, atau kegiatan

ekonomi lainnya.

A. Industri

Apa sebenarnya yang dimaksud industri pasti kamu sudah bisa

menjelaskan. Agar industri yang dibangun menghasilkan keuntungan,

maka perlu penentuan lokasi yang tepat. Penentuan lokasi industri

mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti

faktor bahan baku, tenaga kerja, dan biaya angkut. Industri dapat

diklasifikasikan menjadi banyak jenis atau kelompok. Misalnya,

industri diklasifikasikan berdasarkan modal, jumlah tenaga kerja, dan

produk yang dihasilkan. Industri-industri dapat muncul dan

berkembang pada suatu kawasan, sehingga terjadi aglomerasi industri.

Apakah faktor penyebab gejala aglomerasi industri? Bagaimana

keterkaitannya dengan sarana transportasi? Faktor apa yang

menentukan lokasi industri? Untuk mengetahuinya, ikuti pemaparan

berikut ini.

1. Klasifikasi Industri

Secara umum, kegiatan industri menghasilkan barang jadi. Proses yang

berlangsung dalam kegiatan industri ada yang sederhana dan ada yang

kompleks. Kegiatan industri yang kompleks membutuhkan peralatan

mesin. Contoh industri perakitan atau asembling mobil, sepeda mo-

tor, dan televisi. Berbagai jenis industri dapat diklasifikasikan

berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi industri berikut ini

didasarkan modal dan tenaga kerja, barang yang dihasilkan, daerah

pemasaran, lokasi, investasi-investasi dan tenaga kerja, serta

departemen perindustrian.

industri, klasifikasi industri,

bahan baku, bahan mentah,

pasar, biaya angkut, tenaga

kerja, modal, teknologi, kebi-

jakan, lingkungan, aglomerasi,

pertanian, kesesuaian lahan

Kondisi alam di tiap wilayah bisa berbeda, ada yang bisa dikembangkan

sebagai lahan pertanian, ada pula yang dikembangkan sebagai pusat industri,

atau pusat perbelanjaan seperti mal. Pasti kamu tidak menemukan mal di

setiap tempat. Begitu pula pertanian dan industri. Penentuan lokasi-lokasi

tersebut mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor fisik, kondisi sosial

serta strategi pengembangan hingga kebijakan pemerintah menjadi

pertimbangan dalam mewujudkan kegiatan tersebut. Analisis kelayakan

wilayah untuk keduanya bisa dilakukan dengan penilaian kesesuaian lahan.

Dengan kalimatmu sendiri,

cobalah definisikan proses-

proses yang terjadi dalam

kegiatan industri!

58

GEOGRAFI Kelas XII

a. Industri Berdasarkan Modal dan Jumlah Tenaga Kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam

usaha industri, industri dapat dikelompokkan menjadi empat

macam, yaitu:

1) Industri Rumah Tangga

Dari namanya saja, sudah bisa dibayangkan besarnya

modal dan tenaga kerja yang digunakan dalam industri rumah

tangga. Perhatikan gambar di samping! Pada gambar

menunjukkan industri rumah tangga yang menghasilkan tahu.

Jika kamu menemui industri ini amatilah proses produk-

sinya, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan peralatan yang

digunakan. Tanyakan pula berapa modal yang digunakan. Dari

jawaban-jawaban yang diperoleh dapat kamu gunakan sebagai

petunjuk untuk mengetahui ciri-ciri industri rumah tangga.

Industri rumah tangga mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut.

a) Modal yang digunakan relatif kecil.

b) Tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari 4 orang,

biasanya dari anggota keluarga.

c) Peralatan yang digunakan sederhana dan bukan mesin.

d) Bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2) Industri Kecil

Industri kecil membutuhkan modal dan tenaga kerja yang

lebih banyak dibanding industri rumah tangga. Industri kecil

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a) Modal yang dibutuhkan lebih besar daripada industri

rumah tangga.

b) Jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang.

c) Menggunakan teknologi sederhana.

d) Biasanya hanya merupakan usaha sampingan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Industri kecil biasanya bergerak di bidang makanan dan

kerajinan. Contoh industri makanan adalah industri makanan

kecil, kecap, kerupuk, dan sebagainya. Contoh industri

kerajinan adalah industri batik, anyaman, mebel kayu, dan

sebagainya.

3) Industri Sedang

Apabila dibandingkan dengan dua jenis industri

sebelumnya, industri sedang merupakan industri yang

membutuhkan lebih banyak modal dan jumlah tenaga kerja.

Ciri-ciri industri sedang sebagai berikut.

a) Modal lebih besar daripada industri kecil.

b) Tenaga kerja berjumlah 20 sampai 99 orang.

c) Sudah menggunakan teknologi yang cukup tinggi tetapi

masih banyak menggunakan tenaga manusia.

d) Sudah menerapkan manajemen meskipun masih seder-

hana.

e) Sudah ada pembagian kerja, misalnya bagian keuangan,

administrasi, produksi, dan pemasaran.

Contoh industri sedang antara lain industri konveksi

(pakaian jadi), sepatu dan tas, alat olahraga, serta industri

percetakan.

Sumber:

www.geocities.jp

Gambar 3.1

Industri tahu sebagai

industri rumah tangga.

Sumber:

www.bappedajambi.go.id

Gambar 3.2

Industri batik

Sumber:

www.pnri.co.id.

Gambar 3.3

Industri percetakan

merupakan contoh

industri sedang.

59

Lokasi Industri dan Pertanian

4) Industri Besar

Berdasarkan modal dan jumlah tenaga kerja,

industri besar memiliki tingkatan yang paling

tinggi. Industri besar mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut.

a) Membutuhkan modal besar.

b) Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih dari 100

orang.

c) Menggunakan mesin-mesin berat dan modern.

d) Lebih banyak menggunakan tenaga mesin

daripada tenaga manusia.

e) Produk yang dihasilkan untuk kebutuhan

dalam negeri dan sebagai komoditas ekspor.

f)

Manajemen perusahaan sangat rapi.

g) Pembagian kerja sudah jelas, misalnya direktur,

bagian produksi, pemasaran, administrasi,

keuangan, personalia, dan sebagainya.

Contoh industri besar antara lain industri semen, teks-

til, kendaraan bermotor, mobil, pupuk kimia, dan sebagainya.

b. Industri Berdasarkan Barang yang Dihasilkan

Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat

diklasifikasikan menjadi empat, yaitu industri rumah tangga/

industri kecil, industri ringan, industri sedang, dan industri besar.

1) Industri Rumah Tangga/Industri Kecil

Industri kecil yang termasuk dalam kelas ini misalnya

industri kerajinan. Ada banyak industri kerajinan, antara lain

kerajinan tenun, batik tulis, ukiran kayu, payung, anyaman,

logam, tanah liat, dan kulit.

Melacak Sentra Kerajinan di Indonesia

Pada kegiatan ini, kamu akan diajak untuk melacak keberadaan sentra-

sentra kerajinan di Indonesia dan menampilkan dalam sebuah peta disertai

keterangannya. Kegiatan ini tentu sangat mengasyikkan dan menambah

pengetahuanmu.

a. Alat dan Bahan:

1) Peta Indonesia.

2) Informasi mengenai sentra-sentra kerajinan di Indonesia yang

lengkap.

3) Kertas gambar ukuran besar, misalnya dobel folio.

4) Alat tulis.

b. Langkah Kerja:

1) Kumpulkan berbagai informasi mengenai sentra kerajinan di

Indonesia secara lengkap, seperti jenis lokasi, nilai produksi, dan

pasar. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya

surat kabar, laporan, instansi, dan internet.

2) Lakukan pengelolaan data dengan baik agar informasi yang akan

disajikan mudah dibaca dan dimengerti.

3) Gambarlah peta Indonesia dengan baik dan benar.

Sumber:

www.dawn.com

Gambar 3.4

Industri mobil merupakan salah satu contoh

industri besar.

Sebutkan contoh-contoh lain

dari industri rumah tangga,

kecil, sedang, dan besar.

Apakah jenis industri di dekat

tempat tinggalmu? Jelaskan!

60

GEOGRAFI Kelas XII

4) Plotkan jenis dan lokasi sentra-sentra kerajinan pada peta dengan

menggunakan simbol. Jangan lupa tampilkan pula informasi

tambahan. Kamu dapat berkreasi dalam penyajian data berbagai

sentra-sentra kerajinan pada peta sehingga informasi yang disajikan

menarik.

5) Setelah selesai, adakan pameran peta di sekolahmu. Beri

kesempatan semua warga sekolah untuk melakukan penilaian

terhadap karyamu.

2) Industri Ringan

Industri ringan menggunakan bahan baku atau

bahan mentah dalam jumlah sedikit dan ringan.

Barang yang dihasilkan tidak terlalu berat. Proses

pengolahan cenderung lebih bersih dan sedikit

menghasilkan polutan. Industri yang termasuk

dalam industri ringan adalah industri makanan

dan minuman, industri pakaian, industri tekstil,

dan industri elektronik.

3) Industri Sedang

Ciri-ciri industri sedang hampir sama dengan

industri ringan, hanya dalam penggunaan bahan

mentah lebih banyak. Contoh industri sedang

adalah industri konveksi, industri percetakan, dan

industri penggergajian kayu.

4) Industri Berat

Industri berat dicirikan oleh penggunaan bahan

mentah dalam jumlah banyak dan mesin-mesin

berukuran besar. Barang-barang yang dihasilkan

juga banyak dan besar. Industri berat cenderung

membutuhkan lahan yang luas dan dapat mence-

mari lingkungan. Contoh industri yang termasuk

industri berat adalah industri besi dan baja,

industri kapal, serta industri pesawat terbang.

Industri Besi dan Baja sebagai Suatu Sistem

Industri besi dan baja dapat

dilihat sebagai suatu

sistem. Produk baja dapat

dibuat dalam pabrik besi

dan baja yang terpadu.

Proses terpadu mengha-

silkan produksi baja yang

lebih efisien dengan biaya

lebih rendah. Masukan (

in-

put

), proses, dan produk

yang dihasilkan (

output

)

oleh pabrik besi dan baja

yang terpadu ditunjukkan

seperti skema di samping.

Sebutkan contoh-contoh jenis

industri dan lokasinya berda-

sarkan barang yang dihasilkan

mulai dari industri kecil sampai

industri berat!

/

/

;

;





<

<

 

 

;

;





<

<

.-

 , 0, 

- 

.  

  - 

 / 

 

9

9

;

;





<

<

 4  

 . 

,3,4.0,



, 4, 

0,. 0

) 0,-

,

2 - 

,

I 

$  ,

4 

 -  3

+.-,

 0 0,

2 

E

E

E

E

E

E

E

E

E

E





;

;





<

<

 

 

(.  

.0,

(.  

. 3

Sumber:

Dokumen Penulis

Sumber:

www.textile.2456.com

Gambar 3.5

Pabrik tekstil

Sumber:

www.msnbcmedia.msn.com

Gambar 3.6

Pabrik pesawat

61

Lokasi Industri dan Pertanian

c. Industri Berdasarkan Daerah Pemasaran

Berdasarkan daerah pemasaran, industri dibedakan menjadi dua,

yaitu industri dasar dan industri lokal.

1) Industri Dasar (Basic Industry)

Merupakan industri yang produksinya ditujukan untuk

ekspor atau dipasarkan ke luar negeri.

2) Industri Lokal (Non-Basic Industry)

Industri lokal, yaitu industri yang hasil produksinya

dipasarkan di pasar lokal (dalam negeri).

d. Industri Berdasarkan Orientasi

Berdasarkan orientasi, industri dibedakan menjadi empat sebagai

berikut.

1)

Industri Berorientasi Pasar (Market Oriented Industry)

Industri yang dibangun dengan tujuan lebih mendekatkan

kepada konsumen atau pelanggan. Jarak lokasi industri dengan

konsumen menjadi salah satu pertimbangan dalam mem-

bangun industri. Selain itu, kualitas barang hasil industri,

yang terkait dengan mutu, model, keawetan, dan kegunaan

barang berpengaruh pada banyak sedikitnya konsumen barang

hasil industri tersebut.

2)

Industri Berorientasi Permintaan (Supply Oriented

Industry)

Industri yang dibangun dengan tujuan menyediakan barang-

barang kebutuhan konsumen. Apa yang dibutuhkan konsumen

menjadi dasar pertimbangan didirikannya suatu industri.

Selain itu, fasilitas pendukung seperti jalan, listrik, dan

telepon juga dipertimbangkan.

3)

Industri Berorientasi Tenaga Kerja (Power Oriented

Industry)

Industri ini dibangun dengan tujuan mendayagunakan tenaga

kerja. Lokasi industri berada di daerah yang tersedia banyak

tenaga kerja.

4)

Industri Berorientasi Bahan Mentah (Raw Material

Oriented Industry)

Industri yang dibangun dengan tujuan memanfaatkan bahan

mentah yang tersedia. Lokasi industri ini berada di daerah

yang menyediakan bahan mentah. Alasan pembangunan

industri di wilayah yang memiliki bahan mentah banyak,

antara lain karena volume bahan mentah yang berat atau besar

maupun kondisi bahan mentah yang cepat rusak, sehingga

harus cepat diolah.

e. Industri Berdasarkan Intensitas Modal dan Pemakaian Tenaga

Kerja

Berdasarkan klasifikasi ini, industri dapat digolongkan menjadi

dua sebagai berikut.

1) Industri Padat Karya (Labour Intensive)

Merupakan industri yang dapat menyerap tenaga kerja dalam

jumlah yang banyak.

Amatilah industri terdekat dari

tempat tinggalmu, lakukan

analisis termasuk kelompok

manakah industri tersebut!

62

GEOGRAFI Kelas XII

2) Industri Padat Modal (Capital Intensive)

Merupakan jenis industri yang menggunakan modal yang

besar, digunakan dalam industri yang memakai mesin-mesin,

pemrosesan barang maupun hasil produk mutakhir dan

canggih.

f.

Industri Menurut Departemen Perindustrian

Menurut Departemen Perindustrian, industri di Indonesia dapat

dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

1) Industri Dasar (Hulu)

Industri ini meliputi industri mesin-mesin, logam dasar, dan

industri kimia dasar. Industri ini bertujuan untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi serta meperkukuh struktur ekonomi.

Contoh industri ini antara lain industri mesin pertanian, alat-

alat konstruksi, mesin-mesin listrik, kendaraan bermotor,

kereta api, kapal, pesawat terbang, besi-besi konstruksi, besi

baja, dan sebagainya.

2) Industri Hilir

Industri hilir berorientasi pada peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan pemerataan ekonomi. Contohnya industri

tekstil, kimia, alat-alat listrik, logam, bahan bangunan, dan

industri pangan.

g. Penggolongan Industri Berdasarkan Bahan Dasar yang

Digunakan

1) Industri Dasar

Merupakan industri yang menghasilkan bahan dasar untuk

industri yang lain. Contoh, pabrik peleburan besi dan bauksit.

2) Industri Konveksi

Industri yang membuat pakaian jadi, seperti kaos, celana, dan

kemeja.

3) Industri Agraris

Industri yang mengolah hasil-hasil pertanian, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

4) Industri Perakitan

Industri ini melakukan perakitan mesin-mesin untuk

memproduksi barang jadi, misalnya industri perakitan mobil,

barang-barang elektronik, dan pesawat terbang.

5) Industri Trafik

Bahan mentah dari industri trafik semuanya diimpor, karena

di dalam negeri tidak tersedia, misalnya minuman anggur,

bir, dan perajutan wol.

h. Penggolongan Industri Berdasarkan Jenis Usahanya

1) Industri Ekstratif

Industri ini bahan bakunya langsung dari alam, seperti

pertambangan, pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan,

dan sejenisnya.

2) Industri Nonekstratif

Merupakan industri yang mengambil bahan bakunya dari

tempat lain yang disediakan oleh industri lain. Contoh,

industri penerbit dan percetakan.

Tariklah kesimpulan komponen-

komponen apakah yang mem-

bedakan industri hulu dan hilir!

63

Lokasi Industri dan Pertanian

3) Industri Fasilitatif/Industri Jasa

Kegiatan dari industri ini adalah menjual jasa untuk keperluan

lain. Contoh, industri perdagangan, perbankan, transportasi,

dan komunikasi.

Selain faktor-faktor tersebut, masih banyak faktor lain yang

menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi industri. Untuk

mengetahui faktor-faktor tersebut ikuti pemaparannya berikut ini.

2. Penentuan Lokasi Industri

Jika dicermati lebih dalam, banyak industri didirikan berdasarkan

pertimbangan atau faktor yang bertujuan untuk memperkecil biaya

produksi. Sebut saja industri yang berorientasi pada bahan mentah

(

Raw Material Oriented Industry

), industri ini berdiri dengan

mendekati lokasi terdapatnya bahan mentah yang melimpah. Dengan

mendekati bahan mentah, biaya produksinya bisa lebih hemat.

Bagaimana pendapatmu?

Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun

industri di suatu lokasi. Beberapa ahli mengungkapkan beberapa

faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri. Salah

satunya adalah Robinson. Menurut Robinson (1979) ada enam faktor

yang berpengaruh dalam menentukan lokasi industri. Keenam faktor

tersebut sebagai berikut.

a. Bahan Baku atau Bahan Mentah

Bahan mentah merupakan faktor utama dalam mendirikan

industri. Tahukah kamu alasannya? Jika di suatu lokasi industri

tidak tersedia bahan mentah atau bahan baku, maka dengan

terpaksa bahan mentah harus didatangkan dari daerah lain. Kamu

tahu akibatnya? Tepat, hal ini akan menambah biaya produksi.

Sampai sekarang bahan mentah tetap menjadi faktor penentu

berdirinya suatu industri. Jika kamu tidak percaya, cobalah buka

peta industri. Cermati dengan benar peta tersebut. Atau kamu

bisa memerhatikan peta persebaran industri berikut ini.

$#=

4

2

$$#=

$%#=

$&#=

$##=

#=

   

  

 

)=

42

$'#=

  

  

2 74

 

,(=













, -2,

+

  

 ( 0,

  ,0

 =

0, 3

 

 0,

 0, !

 A -,-

   -

2,  (,4

K  0,). H.  !

(.  , 

 0

 ,  ,L ,0,L

(,3 !

2.,M   

( , !

( ,-   0,

(

0,

 ,



0

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 3.7

Persebaran industri di Indonesia.

Skala 1 : 55.000.000

64

GEOGRAFI Kelas XII

Jika kamu perhatikan dengan saksama peta persebaran

industri di atas kebanyakan industri dekat dengan bahan mentah

atau bahan bakunya. Sebagai contoh industri minyak Pangkalan

Brandan di Sumatra Utara yang jaraknya dekat dengan

pertambangan minyak bumi. Pertambangan minyak bumi mana

sajakah yang dekat dengan lokasi industri minyak tersebut? Lokasi

kilang minyak ini sangat tepat, karena wilayah sekitarnya terdapat

potensi minyak bumi. Tepatnya pada cekungan sedimen tersier

di wilayah Sumatra bagian utara. Wilayah ini meliputi Lhok Sukon

dan Peureulak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta Telaga

Said, Tangai, Tanjung Miring Barat, Sukaraja, Mambang Sebasa,

Securai, Seruwai, Pakam, Rantau, dan Siantar di Provinsi Sumatra

Utara. Bisa kamu bayangkan jika industri minyak jauh dari

tambang minyak. Industri ini akan memerlukan pengangkutan

minyak mentah yang mahal dan sering berisiko. Risiko tersebut

antara lain berupa tumpahan minyak pada waktu pengangkutan.

Apabila pengangkutan tersebut melalui jalur laut, tumpahan akan

mencemari laut.

Ketersediaan bahan mentah maupun bahan baku yang terbatas

sering disiasati oleh para pelaku industri dengan menjadi mitra

usaha. Kerja sama terjalin antara para pedagang penyedia bahan

baku (pemasok) dengan pelaku industri. Kerja sama ini sangat

bermanfaat, setidaknya menghemat biaya produksi, karena

pembelian dalam skala besar (grosir) umumnya disertai potongan

harga (

discount

). Kemitraan dapat juga menjadi pertimbangan

dalam penentuan lokasi industri.

b. Pasar

Industri dibangun karena adanya tuntutan konsumen. Tujuan

utama kegiatan industri memproduksi barang untuk dijual kepada

konsumen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pasar atau

konsumen merupakan bagian penting bagi berlangsungnya kegiatan

industri. Jika konsumen yang membutuhkan banyak, berarti

industri tersebut mempunyai pasar yang cukup luas. Banyak

faktor yang memengaruhi luasnya daerah pemasaran pada suatu

industri. Faktor-faktor tersebut antara lain kebutuhan masyarakat

terhadap produk dan strategi pemasaran dari perusahaan.

Selain itu, keadaan ekonomi atau taraf hidup masyarakat juga

memengaruhi luasnya daerah pemasaran. Daya beli masyarakat

akan rendah jika taraf hidup masyarakat juga rendah. Bahkan,

kondisi geografis suatu wilayah juga memengaruhi persebaran

produk. Jika kondisi geografis sulit dijangkau, maka sangat sulit

bagi suatu industri untuk memasarkan produknya. Hal inilah yang

juga memengaruhi perkembangan suatu daerah.

Dalam ilmu Ekonomi, luasnya wilayah pemasaran sangat

ditentukan oleh strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah

serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetisi yang

berkelanjutan. Strategi pemasaran dipengaruhi dua faktor sebagai

berikut.

1) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing,

dan masyarakat.

2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,

teknologi/fisik, dan sosial/budaya.

Faktor-faktor apakah yang

menarik konsumen terhadap

suatu produk? Diskusikan

dengan teman sebangkumu!

65

Lokasi Industri dan Pertanian

Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang

penjual atau pelaku industri adalah 4P, yaitu tempat yang strategis

(

place

), produk yang bermutu (

product

), harga yang kompetitif

(

price

), dan promosi yang gencar (

promotion

). Sedangkan dari sudut

pandang pelanggan dikenal 4C, yaitu kebutuhan dan keinginan (

cus-

tomer needs and wants

), biaya pelanggan (

cost to customer

),

kenyamanan (

convenience

), dan komunikasi (

communication

).

c. Biaya Angkut

Biaya angkut sangat tergantung pada fasilitas transportasi. Oleh

karena pendukung berdirinya lokasi industri sangat kompleks,

seperti ketersediaan bahan mentah, tenaga kerja, dan sebagainya.

Kita tahu bahwa tidak ada lokasi industri yang sangat ideal.

Berarti, hampir tidak ada lokasi industri yang memenuhi semua

yang dibutuhkan oleh industri. Contoh suatu lokasi tersedia bahan

mentah sangat melimpah tetapi tidak tersedia tenaga kerja atau

kurangnya daerah pemasaran. Di sinilah fasilitas transportasi

sangat berperan. Jika suatu daerah memiliki fasilitas transportasi

yang memadai, maka pengiriman bahan mentah atau hasil industri

juga lancar, sehingga biaya angkutan murah. Berbeda dengan

daerah yang terisolasi. Kondisi topografi atau relief yang sulit

dijangkau dan sarana transportasi tidak memadai mengakibatkan

biaya angkutan mahal. Keadaan ini menyebabkan daerah tersebut

kurang berkembang.

d. Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja merupakan faktor

penting lain yang memengaruhi lokasi industri.

Beberapa industri seperti industri tekstil membutuh-

kan banyak tenaga kerja dengan tingkat keahlian tidak

terlalu tinggi. Industri tekstil cenderung memilih

lokasi di dekat daerah yang berpenduduk padat di

mana tersedia banyak tenaga kerja. Di bagian lain, ada

industri yang membutuhkan tenaga kerja dengan

keahlian khusus. Industri ini dibangun di lokasi di

mana tenaga kerja yang tersedia mudah dilatih. Contoh

industri yang membutuhkan tenaga kerja yang ahli

adalah industri pembuatan perangkat lunak (

software

)

komputer.

e. Modal

Banyak orang mengatakan bahwa tanpa modal, kegiatan

industri tidak akan berjalan. Benarkah? Untuk menjawabnya, kita

terlebih dahulu harus mengerti apa yang dimaksud dengan modal.

Dalam pelajaran ekonomi, istilah modal sering kamu sebut.

Apakah modal selalu identik dengan uang? Ternyata tidak. Modal

adalah barang atau hasil produksi yang dapat digunakan untuk

proses produksi selanjutnya. Berarti modal tidak harus berupa

uang, tetapi dapat juga berbentuk barang. Misalnya mesin jahit,

mesin pertanian, gedung, dan juga mesin-mesin berat.

Untuk membangun industri, modal dalam bentuk uang

dibutuhkan untuk membeli material atau barang, mesin-mesin,

dan peralatan lain. Pinjaman modal dapat diperoleh dari bank

atau lembaga keuangan lain. Pemerintah dapat pula menyediakan

modal untuk industri tertentu. Sering para investor lokal dan

asing menyediakan modal untuk pembangunan industri.

Sumber:

Tempo, 21 November 2004

Gambar 3.8

Tenaga kerja Indonesia.

66

GEOGRAFI Kelas XII

f.

Teknologi

Tidak disangkal lagi teknologi memegang peranan

penting dalam dunia industri. Teknologi industri

berkaitan dengan cara atau metode produksi yang

diperbarui, seperti penggunaan mesin modern. Peng-

gunaan teknologi di berbagai bidang industri akan

menaikkan produktivitas. Mengapa? Contoh sederhana

dapat kamu lihat pada industri konveksi. Penggunaan

mesin jahit listrik mampu menaikkan jumlah produk-

si, karena proses produksi akan lebih cepat. Hal ini

tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah pro-

duk, tetapi juga penghematan biaya produksi, karena

banyak tenaga kerja yang bisa digantikan dengan mesin.

Sumber:

www.pemkomedan.go.id

Gambar 3.9

Penggunaan mesin dalam proses produksi

menaikkan produktivitas industri.

Keajaiban Jepang

Secara nyata, Jepang adalah produsen utama mobil-mobil dunia.

Industrialisasi di Jepang tumbuh secara intensif pada tahun 1950, setelah

Perang Dunia II. Pada saat itu, Jepang kekurangan lahan rata yang luas,

sumber daya energi, dan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri mobil.

Kebutuhan bahan baku diperoleh dari impor bijih besi dan batu bara untuk

membuat baja.

Secara kebetulan, Jepang

memiliki pelabuhan alam yang

memfasilitasi impor bahan mentah

dan sumber energi, serta ekspor

produk akhir. Mesin-mesin modern

digunakan dan riset dilakukan untuk

meningkatkan teknologi mereka.

Selain itu, orang-orang Jepang telah

dilatih untuk bekerja keras. Faktor

ini sangat membantu pembangunan

industri di Jepang.

Ketika industri pengolahan tumbuh, masyarakat Jepang menjadi lebih

sejahtera dan hidup lebih baik. Pada tahun 1990, Jepang telah menjadi negara

industri dan termakmur kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Pada saat

ini, Jepang tidak hanya terkenal dengan produk mobilnya, tetapi juga dengan

barang-barang elektroniknya.

Sumber:

www.world. honda.com

Industri modern Jepang.

Pembangunan industri selain memerhatikan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap lokasi industri juga perlu mempertimbangkan

peraturan tentang industri dan dampak lingkungan. Adanya peraturan

bertujuan untuk mengatur keberadaan suatu lokasi industri dengan

pertimbangan tertentu. Salah satunya terkait dengan lingkungan. Nah,

ikuti pembahasan mengenai kedua hal tersebut berikut ini.

a. Peraturan

Penetapan suatu kawasan menjadi lokasi industri akan

memengaruhi daerah sekitarnya. Agar tidak berpengaruh negatif

maka perlu pengaturan industri. Aturan tersebut dikeluarkan oleh

pemerintah dan dituangkan dalam undang-undang maupun

peraturan pemerintah. Mengapa perlu peraturan yang mengatur

67

Lokasi Industri dan Pertanian

perindustrian? Ya, karena kegiatan industri sangat berkaitan

dengan pemanfaatan sumber daya alam sehingga tentu saja

memerlukan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Lingkungan Hidup, arah pembangunan jangka panjang Indonesia

adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada

pembangunan industri. Selain menghasilkan produk yang

bermanfaat bagi masyarakat, industrialisasi juga menimbulkan

dampak negatif seperti limbah bahan berbahaya dan beracun.

Apabila limbah itu dibuang ke sungai dapat mencemari

lingkungan hidup dan mengancam kelangsungan hidup manusia.

Pada kenyataannya, gaya hidup masyarakat industri yang

ditandai oleh pemakaian produk berbasis kimia telah meningkat-

kan produksi limbah bahan berbahaya dan beracun. Hal ini

merupakan tantangan yang besar terhadap cara pembuangan yang

aman dengan risiko pencemaran yang kecil terhadap lingkungan

hidup dan kelangsungan hidup manusia. Menyadari hal ini, maka

peraturan mengenai industri perlu dibuat. Contoh peraturan

industri adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984.

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995

tentang Industri

Ketentuan perizinan industri antara lain tertuang dalam pasal-pasal di bawah

ini.

Pasal 2

(1) Setiap pendirian perusahaan industri wajib memperoleh izin usaha

industri.

(2) Perusahaan industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat

berbentuk perorangan, perusahaan persekutuan atau badan hukum yang

berkedudukan di Indonesia.

Pasal 3

(1) Jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil, dikecualikan dari

kewajiban untuk memperoleh izin usaha industri.

(2) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib

didaftarkan.

(3) Terhadap jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan

tanda daftar industri dan dapat diberlakukan sebagai izin.

(4) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan

oleh menteri setelah berkonsultasi dengan menteri terkait.

Pasal 4

(1) Untuk memperoleh izin usaha industri diperlukan tahap persetujuan

prinsip.

(2) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang telah

memenuhi semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan telah

selesai membangun pabrik dan sarana produksi.

(3) Izin usaha industri dapat diberikan langsung pada saat permintaan izin,

apabila perusahaan industri memenuhi ketentuan sebagai berikut.

(a) Perusahaan industri berlokasi di kawasan industri yang telah

memiliki izin; atau

Cari tahulah undang-undang

terbaru yang mengatur pendiri-

an lokasi industri!

68

GEOGRAFI Kelas XII

(b) Jenis dan komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun

membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan sumber daya

alam secara berlebihan;

(c) Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b

ditetapkan oleh menteri.

Pasal 5

(1) Perusahaan industri yang melakukan perluasan melebihi 30% dari

kapasitas produksi yang telah diizinkan, diwajibkan memperoleh izin

perluasan.

(2) Untuk memperoleh izin perluasan, perusahaan industri sebagaimana

dimaksud pasal 4 ayat (2) wajib menyampaikan rencana perluasan

industri dan memenuhi persyaratan lingkungan hidup.

(3) Untuk memperoleh izin perluasan, perusahaan industri sebagaimana

dimaksud pasal 4 ayat (3) wajib menyampaikan rencana perluasan

industri.

Pasal 6

Izin usaha industri berlaku selama perusahaan industri yang bersangkutan

beroperasi.

Pasal 7

(1) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang kegiatan

usaha industrinya berlokasi di lahan peruntukan industri.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dikecualikan

bagi perusahaan industri yang akan didirikan di luar lahan peruntukan

industri berdasarkan atas pertimbangan lokasi sumber bahan mentah.

Apabila kita cermati Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

1995, untuk mendapatkan izin suatu usaha industri harus

mempertimbangkan lokasi tempat berdirinya suatu industri, yaitu

kesesuaian lahan untuk industri. Berdasarkan peraturan peme-

rintah tersebut pada pasal 10 terdapat ketetapan pencabutan izin

usaha. Pencabutan dilakukan antara lain apabila suatu perusahaan

industri menimbulkan kerusakan dan pencemaran terhadap

lingkungan hidup melampaui batas baku mutu lingkungan. Kasus

ini seperti yang terjadi pada PT Newmont yang diduga mencemari

Teluk Buyat di Minahasa. Berdasarkan beberapa hasil penelitian

menunjukkan Teluk Buyat tercemar logam berat, yaitu kadar

merkuri yang telah melebihi batas normal.

Selain mengatur tentang izin usaha industri, dalam peraturan

pemerintah juga mengatur tentang wilayah industri. Pemerintah

dapat menetapkan wilayah-wilayah pusat pertumbuhan industri

serta lokasi bagi pembangunan industri sesuai dengan tata ruang

wilayah.

b. Lingkungan

Makin meningkatnya pembangunan terutama sektor industri

menyebabkan meningkatnya dampak terhadap lingkungan. Kita

harus menyadari, apalah arti pembangunan jika mengabaikan

prinsip wawasan lingkungan. Tahukah kamu bagaimana prinsip

pembangunan berwawasan lingkungan?

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan memang harus

kita pegang. Terlebih lagi pada kegiatan di bidang industri.

69

Lokasi Industri dan Pertanian

Mengapa? Ya, karena kegiatan industri menjadikan

lingkungan sebagai objek. Contohnya pengambilan

bahan mentah yang berasal dari lingkungan. Pengam-

bilan sumber daya alam yang dapat diperbarui, harus

memerhatikan regenerasi terhadap sumber daya alam

tersebut. Misalnya penebangan kayu di hutan harus

disertai dengan reboisasi. Tidak hanya pengambilan

sumber daya alam yang diperbarui, pengambilan

sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui, seperti

tambang batu bara harus dilakukan dengan pengelolaan

lingkungan yang baik. Setiap tahap kegiatan industri

harus dikelola dengan baik, hingga tidak memberikan

dampak buruk terhadap lingkungan. Dampak buruk

akibat berdirinya suatu industri antara lain

pencemaran air, udara, dan tanah.

Pencemaran air bisa terjadi di sungai, danau

bahkan di laut. Pencemaran terjadi manakala limbah

yang dibuang belum dinetralkan terlebih dahulu. Jika

air tercemar, organisme air bisa mati dan air tidak bisa

digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

penduduk di sekitar perairan tersebut. Bahkan,

terkadang karena parahnya pencemaran, air tidak dapat

digunakan lagi untuk pertanian dan para nelayan rugi

akibat hasil tangkapan ikan berkurang. Oleh karena itu,

pemerintah telah menetapkan kebijakan dengan

peraturan pengolahan limbah bagi tiap industri yang

menghasilkan limbah. Pengelolaan limbah dilakukan dengan

terlebih dahulu menampung limbah sementara pada bak

pengolahan limbah untuk dinetralkan agar tidak berbahaya bagi

lingkungan.

Pencemaran lingkungan juga dapat terjadi di udara. Udara

tercemar oleh debu dan asap dari berbagai industri. Pencemaran

udara pada tingkat yang lebih lanjut dapat menyebabkan terjadinya

hujan asam. Beberapa contoh di atas merupakan dampak yang

patut kita perhitungkan untuk menentukan lokasi industri.

Kajian geografi berperan dalam penentuan lokasi industri.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi

industri adalah aspek biofisik. Aspek biofisik meliputi

penggunaan lahan, kemiringan lereng dan relief, kedalaman muka

air tanah, tekstur tanah, kedalaman tanah, banjir, serta jaringan

jalan.

1) Penggunaan Lahan

Apakah semua lahan cocok dipilih menjadi lokasi

industri? Bayangkan saja jika kamu tinggal di suatu kawasan

permukiman yang dekat dengan lokasi industri. Apa yang

kamu rasakan? Mungkin kamu akan mengalami gangguan

seperti bising, getaran, bau, debu, bahkan mungkin kemacetan

lalu lintas. Jika kamu tinggal di lokasi yang demikian, berarti

kamu berada pada zona campuran (

mix used zoning

), yaitu

zona yang menunjukkan hubungan sinergis antara industri

dengan permukiman. Tetapi, harus diakui bahwa kedekatan

industri dengan permukiman juga memunculkan kerawanan

seperti yang telah disebutkan tadi.

Sumber:

www.tempointeraktif.com

Gambar 3.11

Bak pengelolaan limbah.

Sumber:

www.chilihistoryproject.com

Gambar 3.10

Pengelolaan lingkungan yang baik harus

dilakukan oleh industri, termasuk industri

tambang batu bara.

70

GEOGRAFI Kelas XII

Lokasi industri yang berdekatan dengan situs

purbakala juga menimbulkan kerawanan. Keber-

adaan situs purbakala sangat dilindungi. Karena

itu, pendirian lokasi industri seharusnya tidak

merusak situs purbakala yang telah ada. Lalu, lahan

seperti apakah yang sesuai untuk dijadikan lokasi

industri? Lahan kebun atau tegalan lebih mudah

diubah menjadi suatu lokasi industri daripada

lahan permukiman. Sebenarnya pemerintah telah

mengatur penggunaan lahan dalam tata ruang

daerah. Tetapi, sulit untuk menentukan lokasi

industri yang benar-benar jauh dari permukiman,

terutama di kota-kota besar di Jawa.

Dalam perencanaan pengembangan wilayah termasuk

perencanaan pengembangan industri perlu mengetahui

penggunaan lahan lainnya, karena ada beberapa penggunaan

lahan yang tidak boleh dialihfungsikan, yaitu sawah irigasi,

permukiman, kawasan lindung (sempadan sungai, sempadan

pantai, serta kawasan strategis militer).

Perlindungan terhadap lahan pertanian terutama yang

beririgasi teknis dan lahan dengan fungsi utama melindungi

sumber daya alam dari pengaruh kawasan industri diatur

dalam Keppres Nomor 41 Tahun 1996. Coba perhatikan tabel

klasifikasi bentuk dan harkat penggunaan lahan untuk lokasi

industri berikut ini.

Tabel 3.1 Klasifikasi Bentuk dan Harkat Penggunaan Lahan

untuk Lokasi Industri

No. Penggunaan Lahan

Harkat

1.

Lahan kosong, semak belukar, dan padang rumput.

4

2.

Tegalan, kebun campur, dan industri.

3

3.

Perkebunan

2

4.

Hutan

1

5.

Permukiman, sawah, militer, dan situs purbakala.

–4

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

2) Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng memengaruhi kestabilan lahan. Lereng

yang terjal, cenderung kurang stabil. Pada lereng terjal sering

terjadi longsor dan rawan terhadap erosi. Jika lahan

mempunyai karakteristik demikian tentu saja akan berbahaya

bagi lokasi industri. Lahan yang sesuai untuk lokasi industri

mempunyai kemiringan lereng yang datar sampai landai.

Tidak percaya? Coba kamu perhatikan beberapa

lokasi industri melalui peta topografinya atau

pengamatan langsung. Bagaimana kemiringan

lereng di lokasi tersebut? Semuanya menempati

daerah yang berlereng landai atau dataran.

Kemiringan lereng merupakan aspek yang

harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi

industri. Semakin besar kemiringan lerengnya,

maka akan semakin besar pula investasi yang harus

dikeluarkan untuk penanganannya. Hal ini dise-

babkan faktor pemotongan dan penimbunan lereng

Sumber:

Understanding Geography 4, halaman 180

Gambar 3.13

Lokasi industri di lahan datar.

Mengapa kawasan permukim-

an, sempadan pantai, sempa-

dan sungai dihindari untuk

didirikan lokasi industri?

Sumber:

www.bhumisambhara.org

Gambar 3.12

Candi sebagai situs purbakala.

71

Lokasi Industri dan Pertanian

untuk bangunan, serta pertimbangan stabilitas lereng. Selain

itu, kemiringan lereng juga akan berpengaruh terhadap

kecepatan aliran dan volume aliran permukaan yang dapat

mengakibatkan banjir. Nilai kemiringan lereng yang sesuai

untuk lokasi industri dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.

Harkat yang tinggi menunjukkan kecocokan yang tinggi untuk

lokasi industri.

Tabel 3.2 Klasifikasi Kelas dan Harkat Kemiringan Lereng

untuk Lokasi Industri

Kelas

Kriteria (%) Harkat

I< 2

5

II

2–< 8

4

III

8–< 15

3

IV

15–< 30

2

V> 30

1

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

3) Kedalaman Muka Air Tanah

Air tanah merupakan bagian dari air di Bumi yang berasal

dari air hujan. Meskipun jumlahnya hanya 0,75% dari total

air di Bumi, air tanah merupakan air tawar yang banyak

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti

memasak, mandi, mencuci, bahkan sebagian jenis industri

memerlukannya. Air tanah akan mudah tercemar apabila

mempunyai kedalaman yang dangkal atau mendekati

permukaan tanah. Kondisi yang demikian membuat air tanah

mudah terkontaminasi oleh limbah industri. Oleh karena itu,

untuk mengurangi risiko pencemaran, lokasi yang sesuai

untuk lokasi industri adalah lahan dengan karakteristik muka

air tanah berada jauh dari permukaan tanah. Nilai kedalaman

muka air tawar yang sesuai untuk lokasi industri dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Klasifikasi Harkat dan Kedalaman Muka Air

Tanah untuk Lokasi Industri

Kelas

Kedalaman Air Tanah

Harkat

Sangat baik

> 10 m

5

Baik

10 m–> 7,5 m

4

Sedang

7,5 m–> 5 m

3

Jelek

5 m–> 2,5 m

2

Sangat jelek

d

2,5

1

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

4) Tekstur Tanah

Masih ingat dengan karakteristik tanah yang pernah

dipelajari di kelas X? Salah satu karakteristik tanah adalah

tekstur tanah. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat fisik

tanah yang merupakan perbandingan relatif berbagai golongan

besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama

perbandingan antara unsur-unsur pasir, debu, dan lempung.

Lalu, apa hubungan tekstur tanah dengan pemilihan lokasi

industri? Tekstur tanah memberikan pengaruh terhadap

tingkat kestabilan tanah, daya permeabilitas, dan infiltrasi

Mengapa kemiringan lereng

yang landai hingga datar

mempunyai harkat yang tinggi

untuk lokasi industri?

72

GEOGRAFI Kelas XII

air. Contoh tekstur tanah adalah lempung. Tanah bertekstur

lempung mempunyai daya permeabilitas dan infiltrasi yang

rendah. Akibatnya, air cenderung menggenang. Apabila

kering, tanah dengan kandungan lempung yang tinggi akan

pecah-pecah. Kondisi yang demikian dinamakan kondisi

kembang kerut tanah. Jika, kondisi kembang kerut tanah tinggi,

maka tanah cenderung tidak stabil dan kurang layak bagi

bangunan, termasuk bangunan untuk industri. Bagaimanakah

tekstur yang cocok untuk lokasi industri? Pada tanah dengan

kandungan partikel lempung, pasir, dan debu yang seimbang

umumnya cocok didirikan bangunan, karena daya kembang

kerut relatif rendah. Tekstur tanah ini dinamakan tekstur

geluh.

Nilai permeabilitas dan infiltrasi sedang tidak membuat

limbah cair cepat meresap ke dalam tanah dan tidak pula

menimbulkan genangan di permukaan tanah. Tekstur geluh

juga mendukung terhadap bangunan industri maupun

bangunan pengelolaan limbah. Nilai kembang kerut tanah yang

rendah mendukung keawetan bangunan. Tanah dengan tekstur

ini relatif bereaksi stabil terdapat perubahan cuaca. Pada suhu

yang tinggi, tanah tidakakan retak-retak. Sementara jika suhu

rendah dalam musim hujan, tanah tidak menggenangkan air

terlalu lama. Berbagai macam kondisi tekstur tanah dari yang

sesuai sampai yang kurang sesuai untuk lokasi industri dapat

kamu lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Klasifikasi dan Harkat Tekstur Tanah untuk

Lokasi Industri

Tekstur Tanah

Harkat

Pasir

9

Pasir bergeluh

7

Geluh berpasir

6

Geluh

5

Geluh lempung berpasir

3

Geluh berlempung

2

Lempung

1

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

5) Kedalaman Tanah

Kedalaman tanah merupakan aspek yang perlu diperhatikan

dalam pendirian bangunan termasuk bangunan industri.

Kedalaman tanah perlu dipertimbangkan, karena aspek ini

berpengaruh dalam pembiayaan, yaitu proses pembuatan

fondasi. Nilai kedalaman tanah yang dangkal cenderung tidak

sesuai untuk lokasi industri. Kedalaman tanah yang dangkal

memerlukan biaya penggalian lebih besar dalam pembuatan

fondasi dibandingkan dengan kedalaman tanah yang dalam.

Berbagai nilai kedalaman tanah untuk lokasi industri

ditunjukkan pada tabel berikut.

73

Lokasi Industri dan Pertanian

Tabel 3.5 Klasifikasi dan Harkat Kedalaman Tanah untuk

Lokasi Industri

Kedalaman Tanah (cm)

Kriteria

Harkat

< 30

Sangat dangkal

1

31–60

Dangkal

2

61–100

Sedang

3

101–150

Dalam

4

> 150

Sangat dalam

5

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

6) Banjir

Apabila kita cermati kawasan-kawasan industri di Indonesia

pada umumnya terletak di dataran. Daerah datar memiliki

kelebihan dan kekurangan untuk lokasi industri. Salah satu

kekurangannya sering terjadi banjir. Oleh karena itu, faktor

banjir perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi

industri. Nilai-nilai kerawanan bencana banjir untuk lokasi

industri ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.6 Klasifikasi dan Harkat Kerawanan Bencana

Banjir untuk Lokasi Industri

No. Kelas

Kondisi

Harkat

1. Tanpa tergenang

Tidak pernah terjadi genangan.

5

2. Jarang tergenang

Hampir t

idak terjadi genangan dalam 1 tahun, jika terjadi genangan <1 jam.

4

3. Kadang tergenang

t

3 × tergenang dalam satu tahun, genangan 3–5 jam.

3

4. Sering tergenang

t

5 × tergenang dalam satu tahun.

2

5. Sangat sering tergenang Selalu tergenang

1

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

7) Jaringan Jalan

Jaringan jalan berperan penting dalam aksesibilitas atau

daya angkut barang dan manusia. Jaringan jalan terbagi

menjadi beberapa kelompok sebagai berikut.

a) Jalan utama, merupakan jalan raya yang melayani lalu

lintas yang tinggi antarkota penting atau antarpusat kota.

Jalan-jalan utama dibangun untuk dapat melayani lalu

lintas yang cepat dan berat.

b) Jalan sekunder, merupakan jalan raya yang melayani lalu

lintas yang cukup tinggi antara kota-kota penting dan kota-

kota yang lebih kecil. Jalan sekunder melayani daerah-

daerah di sekitarnya.

c) Jalan penghubung, merupakan jalan untuk keperluan

aktivitas daerah dan juga dipakai sebagai penghubung

antara jalan-jalan dari golongan yang sama maupun yang

berlainan. Jalan ini termasuk kelas jalan yang rendah.

Data mengenai jaringan jalan utama dapat diperoleh

melalui interpretasi foto udara. Melalui interpretasi foto udara

dapat diperoleh informasi mengenai jaringan jalan, seperti

panjang, lebar, dan bahan jalan. Dari hasil interpretasi dapat

dilakukan

buffer

terhadap jalan yang ada. Untuk melihat

lokasi-lokasi yang jaraknya dekat dengan jalan utama. Pada

lokasi-lokasi ini cocok untuk lokasi industri. Penilaian jarak

lokasi dari jalan utama dapat dilihat pada tabel berikut.

74

GEOGRAFI Kelas XII

Tabel 3.7 Jarak dari Jalan Utama

No. Kelas

Jarak (m)

Harkat

1.

Sangat dekat

0–500

5

2.

Dekat

500–1.000

4

3.

Sedang

1.000–1.500

3

4.

Jauh

1.500–2.000

2

5.

Sangat jauh

> 2.000

1

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

Dari paparan di depan, kamu telah mengetahui berbagai

faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri.

Secara teknis, dalam geografi pekerjaan ini dapat dilakukan

dengan mudah menggunakan bantuan teknologi SIG.

Mengenai SIG akan dibahas pada bab IV. Nah, kegiatan berikut

akan mengajakmu menemukan lokasi industri yang sesuai

dengan menggunakan dasar SIG yang sederhana.

@( , 

@+ / 4

@ -  

@ 4  0-

@N 

4

 @ F:O

 @ :O



F<O

 @ <O



F76O

$ @ 76O



F&"O

$ @ G&"O

4







$

Menentukan Lokasi Industri

a. Tujuan:

Mencari lokasi yang paling tepat.

b. Alat dan Bahan:

1) Tujuh jenis peta pada lokasi yang sama berikut ini.

a) Peta Penggunaan Lahan

b) Peta Kemiringan Lereng

75

Lokasi Industri dan Pertanian

c) Peta Kedalaman Muka Air Tanah







4

@+ - . , G7"!

@ , 7"

E

G8L6!

@+ -8L6

E

G6!

@+ - 3 



:L6!

@C 6

E

G:L6!







$

$

@( 0,.-4

@4

@4. 0,

4

@  7"7

E

76"=!

@+ -   G76"=!

4

@ 

@C  -- -





4





d) Peta Tekstur Tanah

e) Peta Kedalaman Tanah

f) Peta Kerawanan Banjir















@+ -  "



F6""!

@ 6""



F71"""!

@+ -71"""



F716""!

4

C

  ,3   

@C  







g) Peta Jarak dari Jalan Utama

Sumber:

Dokumen Penulis

76

GEOGRAFI Kelas XII

2) Alat tulis.

3) Kertas ukuran A3.

4) Pensil warna.

5) Kertas kalkir atau plastik transparan.

6) Tabel Faktor Pembobot (Skor) Parameter Industri

Parameter

Pem bobot

Lereng

5

Penggunaan lahan

4

Kerawanan banjir

3

Jarak dari jalan utama

3

Kedalaman muka air tanah

3

Tekstur

3

Kedalaman tanah

2

Sumber:

Kursus Evaluasi Sumber Daya Lahan

7) Tabel Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Kawasan Industri

No. Keterangan

Skor Total

1.

Sangat sesuai (S

1

)

95–118

2.

Sesuai (S

2

)

72–< 95

3.

Agak sesuai (S

3

)

49–< 72

4.

Kurang sesuai (S

4

)

26–< 49

5.

Tidak sesuai (N)

3–< 26

Sumber:

Hasil Perhitungan

c. Langkah Kerja:

1) Perhatikan terlebih dahulu bagan/diagram alir proses kerja dalam

kegiatan ini.

(

-- 

 4 1

(

,,- 

-1

(

   

  ,  41

(

 0

  41

(

   

  41

(

 /  

. 3,1

( 3 

 ,3    1

(-- .  

    0  ,1

(-- .  

    0

 ,1

(-- .  

    0

 ,1

(-- .  

    0  ,1

(-- .  

    0  ,1

(-- .  

    0  ,1

(-- .  

    0  ,1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

(4,- 

0  

, 0   1

(  00 ,  4 

 ,0,1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

(., 4  

M- , - 

, ,0 1

 -00



!8

 0,, 0,

00 ,  4 

 ,0,1

77

Lokasi Industri dan Pertanian

2) Perbesarlah dengan memfotokopi ketujuh peta tersebut hingga 4×

lebih besar. Mulailah dengan menggambar ketujuh peta tersebut

pada kertas kalkir atau plastik transparan dengan cara menjiplak

sama persis dengan peta tersebut. Tiap peta digambar pada lembar

yang berbeda dan dengan ukuran yang sama.

3) Setelah peta selesai, berikan identitas berupa kelas pada tiap faktor.

Jangan lupa memberikan legenda yang berupa harkat, skor, dan

skor total tiap kelas. Nilai harkat diperoleh dari tabel harkat masing-

masing parameter yang telah disajikan di depan. Legenda dapat

menggunakan tabel seperti berikut ini.

No. Kelas Penggunaan Lahan Harkat Skor

Skor Total

I.

Lahan kosong

4

4

16 (4 × 4)

II. Tegalan

3

4

12 (3 × 4)

. . . . . . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . . . . . .

. . . .

. . . .

. . . .

Sumber:

Hasil Perhitungan

4) Lakukan tumpang susun

(overlay)

ketujuh peta tersebut secara

bertahap. Pertama tumpang susunkan peta penggunaan lahan

dengan peta kemiringan lereng. Berikan nama pada satuan pemetaan

hasil

overlay

, contoh:

Tg I = tegalan, kemiringan kelas I.

Kb II = kebun campur, kemiringan kelas II, dan seterusnya.

Tumpang susunkan lagi peta hasil tumpang susun tersebut dengan

peta berikutnya. Begitu seterusnya, hingga memperoleh tumpang

susun ketujuh peta tersebut.

5) Hitunglah skor total tiap satuan pemetaan hasil tumpang susun,

contoh:

Sumber:

Hasil Perhitungan

6) Cocokkan hasil perhitungan dalam tabel dengan tabel kesesuaian

lahan untuk lokasi industri.

7) Setelah selesai analisis ini, kamu telah memperoleh lokasi-lokasi

yang sesuai untuk kawasan industri. Lakukanlah penataan (

layout

)

peta kesesuaian lahan untuk industri sebaik-baiknya. Warnai peta

tersebut sesuai kelas kesesuaiannya.

8) Presentasikan peta hasil karyamu. Jelaskan bagaimana

karakteristik lahan yang sesuai untuk lokasi industri. Nah, karya

ini sebagai awal bagimu untuk menjadi ahli perencanaan wilayah.

. . .

Skor Total Tiap Karakteristik Lahan

Penggu-

naan

Lahan

Kemiring-

an Lereng

Kedalam-

an Muka

Air Tanah

Tekstur

Tanah

Kedalam-

an Tanah

Kerawan-

an Banjir

Jarak dari

Jalan

Utama

16

20

9

6

4

12

9

20

16

9

6

4

9

9

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

. . .

Skor

Total

Hasil

Overlay

76

73

Nomor

Satuan

Pemetaan

1.

2.

. . .

78

GEOGRAFI Kelas XII

Bagaimanapun penentuan lokasi industri telah kamu praktikkan,

tetapi pada kenyataannya sering kita temui beberapa kasus penentuan

lokasi industri yang tidak mempertimbangkan faktor-faktor itu.

Bahkan, di beberapa wilayah terjadi pemusatan industri atau yang

dikenal dengan istilah aglomerasi industri. Bagaimana gejala

aglomerasi industri bisa terjadi? Ikuti pemaparannya berikut ini.

3. Aglomerasi Industri

Lokasi industri di suatu daerah sering menimbulkan persoalan.

Bahkan, relokasi industri yang sudah dilakukan oleh pemerintah pun

terkadang menimbulkan konflik di antara banyak pihak. Contoh kasus

mengenai lokasi industri di Simongan, Semarang seperti yang

dipaparkan pada artikel berikut ini.

Perlukah Industri di Simongan Direlokasi?

Beberapa waktu yang lalu, polemik tentang perlu tidaknya industri di

kawasan Simongan direlokasi ke zona industri yang sesuai dengan

peruntukannya mencuat ke permukaan sejalan akan disahkannya Perda

(peraturan daerah) tentang Rencana Detail Tata Ruang Rencana (RDTRR)

Semarang. Sebagaimana telah ditetapkan menurut Rencana Tata Ruang Kota

(RTRK) tahun 1995–2005 dan RDTRK, zona industri di Kota Semarang

ditetapkan di daerah Tugu, Genuk, dan Plamongansari.

Penetapan ini bahkan sudah tertuang dalam Rencana Induk Kota (RIK)

Semarang tahun 1975–2000. Hal ini berarti bahwa industri-industri yang

menempati lokasi di luar ketiga zona yang telah tersebut di atas, dipandang

sebagai pelanggaran terhadap peraturan daerah (perda). Namun demikian,

harus dicermati pula bahwa industri-industri yang sekarang menempati lokasi

seperti di Simongan tentu bukan tanpa alasan.

Jika menilik sejarahnya, daerah Simongan dan Srondol sebelum tahun

1975 memang ditetapkan sebagai kawasan industri. Oleh karena itu, di Srondol

dan Simongan masih terdapat beberapa industri seperti PT Fumira, Jamu

Jago, Raja Besi, dan Kubota. Yang menjadi persoalan sekarang adalah apakah

industri-industri tersebut harus direlokasi ke zona industri baru demi memenuhi

perda?

Disadur dari:

www.suaramerdeka.com

Setelah membaca artikel di atas, sekarang yang menjadi pertanyaan

apakah yang melatarbelakangi pengelompokan industri di suatu zona?

Untuk menjawabnya, kita harus mengetahui tujuan pengelompokan

atau aglomerasi industri di suatu zona. Di Indonesia, aglomerasi

diadopsi dalam bentuk zona industri, yaitu suatu wilayah itu dalam

tata ruang daerah telah ditetapkan pemerintah sebagai kegiatan

industri. Seperti dalam artikel tadi, sering aglomerasi industri muncul

sebelum peraturan daerah maupun rencana tata ruang ditetapkan.

Sebenarnya apa saja yang menjadi penyebab terjadinya aglomerasi

industri? Mari ikuti paparan berikut ini untuk mengetahuinya.

a. Masalah Lingkungan

Suatu kawasan industri terdiri atas industri individual yang

berdiri sendiri dan industri-industri yang mengelompok dalam

kawasan industri

(industrial estate)

. Dalam teori pusat

pertumbuhan

(growth centre)

yang dikemukakan oleh Francois

Perroux (1950) dan Boudeville (1972), aglomerasi merupakan salah

79

Lokasi Industri dan Pertanian

satu instrumen untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan

memberikan tetesan ke bawah

(trickle down effect)

pada daerah

terbelakang. Selain itu, dari segi pengelolaan lingkungan

aglomerasi industri akan lebih menguntungkan.

Apabila ditinjau dari aspek lingkungan, dengan

pengelompokan industri di suatu lokasi akan lebih

mudah dikelola. Apalagi jika industri-industri tersebut

berada pada satu kawasan (

industrial estate)

, maka

pengelolaan limbah secara terintegrasi

(integrated waste

management)

dengan mudah bisa dilakukan. Sehingga

industri yang berada pada satu kawasan tidak perlu

menyusun amdal sendiri. Amdalnya adalah amdal

kawasan, tetapi masing-masing industri mempunyai

kawasan untuk melakukan pengelolaan lingkungan

sesuai dengan spesifikasi kegiatannya. Tetapi, apakah

dengan ini pencemaran lingkungan tidak terjadi?

Benarkah industri di kawasan dan zona industri telah

memenuhi kaidah lingkungan?

Apabila kita cermati, kasus-kasus pencemaran dan kerusakan

lingkungan pada umumnya justru terjadi di zona industri (baik

yang berdiri sendiri maupun yang berada di kawasan industri).

Misalnya pencemaran udara dan pencemaran sungai hingga

pencemaran air tanah yang banyak dikeluhkan masyarakat. Kasus-

kasus lingkungan menunjukkan kendati industri telah menempati

lokasi yang benar tetapi masih saja menimbulkan masalah. Jika

demikian salah siapa? Faktor penyebabnya memang bukan hanya

sepihak.

Pertama

, pihak industri yang memang tidak mempunyai

kepedulian terhadap lingkungan.

Kedua

, lemahnya pengawasan

dari pemerintah. Karena lemahnya pengawasan, sesuatu yang

masuk dalam kategori pelanggaran lingkungan sering dianggap

sebagai sesuatu yang biasa. Wah, jika demikian akan sangat sia-

sia penataan ruang untuk kawasan industri oleh pemerintah, serta

amdal bersama satu kawasan.

b. Kondisi Lahan

Lahan merupakan faktor yang sangat penting bagi industri,

bahkan bisa dikatakan faktor utama. Suatu bangunan industri

berdiri di atas suatu lahan yang mempunyai karakteristik tertentu.

Lalu, karakteristik lahan apa sajakah yang mendukung terjadinya

aglomerasi industri? Pada paparan di depan pernah kita bahas

mengenai aspek biofisik yang perlu dipertimbangkan

dalam penentuan lokasi industri. Aspek tersebut salah

satunya kondisi lahan. Kondisi lahan juga meme-

ngaruhi aglomerasi industri.

Suatu wilayah industri tentu juga menjadi pusat

kegiatan dari pekerjanya. Kondisi relief dan kemiringan

lereng akan memengaruhi keterjangkauan tenaga kerja.

Jika kondisi lahan memiliki kemiringan lereng datar

hingga landai pasti akan memudahkan menjangkau

setiap lokasi. Kemudahan dalam menjangkau setiap

tempat di lokasi tersebut tidak hanya dialami oleh

tenaga kerja tetapi juga kendaraan sebagai alat

transportasi. Jadi, kondisi bentang alam memengaruhi

Sumber:

Our World a Closer Look, halaman 92

Gambar 3.15

Aglomerasi industri di wilayah pesisir.

Sumber:

www.btplawfirm.com

Gambar 3.14

Pencemaran udara

80

GEOGRAFI Kelas XII

pemusatan industri. Contohnya, pemusatan industri di wilayah

pesisir. Menurutmu, mengapa banyak pemusatan industri di

wilayah pesisir? Ungkapkan pendapatmu.

Faktor fisik lahan lain yang juga tidak kalah menarik untuk

mendorong aglomerasi industri adalah ketersediaan air dan tanah.

Industri memerlukan air untuk kegiatan produksi. Misalnya,

industri kertas dan industri kimia. Air yang bersih dan yang bebas

dari pencemaran diperlukan dalam industri pembuatan kertas,

minuman, serta tekstil.

c. Letak yang Strategis

Letak yang strategis sangat berpengaruh terhadap munculnya

aglomerasi di wilayah tertentu. Sebagai contoh, kawasan indus-

tri di Pulau Batam yang dikenal dengan

Batamindo Industrial

Park

. Aglomerasi industri di Batam muncul karena letaknya yang

strategis. Wilayah Batam merupakan bagian dari wilayah Segitiga

Pertumbuhan (

Triangle Growth

). Wilayah Segitiga Pertumbuhan

meliputi wilayah Si-Jo-Ri, yaitu Singapura, Johor, dan Riau

(Indonesia). Dengan letak yang strategis, menjadikan lokasi indus-

tri di Batam cepat berkembang dan menarik banyak investor untuk

membangun industri di wilayah Batam.

d. Kelengkapan Infrastruktur

Infrastruktur yang lengkap sangat mendukung bagi perkem-

bangan industri. Pada lokasi industri yang memiliki infrastruktur

atau prasarana lengkap akan cepat berkembang. Infrastruktur yang

diperlukan bagi perkembangan industri antara lain jaringan jalan,

listrik, air, dan telepon. Pembangunan infrastruktur tersebut

membutuhkan biaya tinggi. Biaya pembangunan infrastruktur

jauh lebih kecil dan hemat jika industri-industri dibangun dalam

suatu lokasi. Kelengkapan infrastuktur pada lokasi industri

  , 

"6 

42! 64

(  , 

C4

 ,

 

  

, 

. -

+ 

+ 2 

27

6965294> 

"6" 

  0 0, 

  0 - 

Sumber:

Understanding Geography 4, halaman 179

Gambar 3.16

Letak Batam yang strategis.

Mengapa lokasi yang strategis

sangat diperhitungkan dalam

penentuan lokasi industri?

Diskusikan dengan teman

sebangkumu!

81

Lokasi Industri dan Pertanian

menjadi daya tarik bagi industri-industri baru untuk menem-

patinya, sehingga terjadi pengelompokan atau aglomerasi industri.

Ternyata banyak pertimbangan yang digunakan untuk

menentukan lokasi industri. Tujuan pokok mempertimbangkan

faktor-faktor yang memengaruhi lokasi industri adalah

menemukan lokasi optimal

(optimum location)

, yaitu lokasi

terbaik secara ekonomi dan lingkungan. Bagi pelaku industri,

keuntungan ekonomi sangat dipertimbangkan dalam penentuan

lokasi industri. Keuntungan maksimal dapat diperoleh apabila

biaya produksi sangat rendah dan pendapatan sangat tinggi. Tetapi,

bukan hal yang naif jika jarang sekali ditemukan dua hal tersebut

di tempat dan dalam waktu yang sama. Mungkin di satu lokasi

bisa didapatkan biaya produksi murah tetapi wilayah pasaran

sempit. Atau berlaku hal sebaliknya, yaitu wilayah pasaran luas

tetapi biaya produksi sangat tinggi. Pada kondisi yang demikian

sarana dan prasarana transportasi sering digunakan sebagai

pemecahan, yaitu untuk menjangkau pasar atau mendatangkan

komponen produksi. Jadi, transportasi menjadi sangat terkait

dengan industri. Bahkan, aglomerasi industri juga dipengaruhi

oleh faktor sarana transportasi. Bagaimana sebenarnya hubungan

sarana transportasi dengan aglomerasi industri? Ikuti saja

pemaparannya berikut ini.

4.

Kajian Hubungan Sarana Transportasi dengan

Aglomerasi Industri

Seperti telah kamu ketahui bahwa transportasi merupakan faktor

penting dalam industri. Ya, karena sarana transportasi merupakan

penghubung antarlokasi. Baik itu lokasi bahan mentah dengan industri

maupun lokasi industri dengan daerah pemasaran. Teori-teori

lokasional yang berkaitan dengan industri telah dikemukakan oleh

beberapa ahli ekonomi, antara lain oleh Alfred Weber, seorang ahli

ekonomi.

a. Teori Alfred Weber

Alfred Weber adalah seorang ekonom Jerman. Teorinya

menyangkut

least cost location

. Teorinya tentang lokasi industri

ini diterbitkan dalam bukunya yang berjudul ”

Uber den Standort

der Industrien

(About the Location of Industries)

, tahun 1990.

Least cost location

merupakan teori lokasi dengan biaya terendah.

Hal ini diwujudkan dengan biaya transpor bahan mentah yang

dibutuhkan dan barang jadi yang disuplai oleh pabrik ke pasaran

adalah yang minimal. Jadi, isi pokok teori Weber adalah lokasi

industri dipilih di tempat yang biayanya paling minimal. Tetapi

untuk menerapkan prinsip dari teori ini perlu diasumsikan enam

prakondisi. Nah, enam prakondisi tersebut sebagai berikut.

1) Wilayah rencana lokasi industri mempunyai keseragaman

dalam hal topografi, iklim, dan penduduk. Dalam hal ini,

penduduk berkaitan dengan keterampilan dan penguasaannya

(pemerintahannya).

2) Sumber daya atau bahan mentah. Misalnya, ketersediaan pasir

dan air bisa terdapat di mana-mana tetapi tambang besi serta

batu bara tentunya hanya terdapat di lokasi tertentu dan itu

pun terbatas.

82

GEOGRAFI Kelas XII

3) Upah buruh. Ada upah buruh yang telah baku, dalam artian

di mana-mana sama tetapi ada pula upah yang merupakan

produk dari persaingan antarpenduduk.

4) Biaya transportasi tergantung pada bobot bahan mentah yang

diangkut atau dipindahkan, serta jarak antara lokasi

terdapatnya sumber daya (bahan mentah) dengan lokasi

pabrik.

5) Terdapatnya kompetisi antarindustri.

6) Manusia itu berpikir rasional.

Guna membuktikan adanya enam prakondisi sesuai asumsi

tersebut, Weber menyusun model berupa segitiga lokasional atau

location triangle

. Ingin tahu keterikatan sarana transportasi

dengan pusat industri menggunakan model segitiga lokasional?

Perhatikan terlebih dahulu gambar di bawah ini.

Jika R

1

dan R

2

menggambarkan dua asal sumber bahan mentah,

M adalah lokasi pasar. A adalah suatu industri yang akan didirikan

dengan pertimbangan biaya transportasi. Menurutmu, gambar

manakah yang mewakili lokasi paling cocok untuk didirikan

industri? Ya, tentunya lokasi aglomerasi industri yang ideal adalah

lokasi yang berada di pusat segitiga itu, yaitu gambar (a). Mengapa?

Karena pada gambar (a) menunjukkan biaya untuk transportasi

bahan mentah dan produk jadi sama besarnya. Juga jarak dari P

1

ke M, P

1

ke R

1

dan R

2

sama jauhnya. Jadi, dengan menggunakan

prinsip

least cost

maka lokasi P

1

(lokasi berbiaya terendah) yang

ideal adalah seperti pada gambar (a).

Menurut Weber, penentuan lokasi industri didasarkan oleh

tiga faktor utama, yaitu material dan konsumsi, kemudian tenaga

kerja, dan biaya transportasi. Teori ini menggunakan beberapa

asumsi, yaitu:

1) Hanya tersedia satu jenis alat transportasi.

2) Tempat berproduksi (lokasi pabrik) hanya berada pada satu

tempat.

3) Jika terdapat beberapa bahan mentah, asalnya dari beberapa

tempat.

Dengan menggunakan tiga asumsi tersebut, maka biaya

transpor akan bergantung pada dua hal, yaitu bobot barang dan

jarak pengangkutan. Jika yang menjadi dasar penentuan itu bukan

bobot, tetapi volume barang dan jarak pengangkutan, yang harus

M =

Market

(pasar)

R

1

R

2

=

Raw materials

(bahan mentah).

P

1

M

R

1

R

2

(a)

P

1

M

R

1

R

2

(b)

P

1

M

R

1

R

2

(c)

P

1

= Lokasi berbiaya

terendah.

Sumber:

Geografi Baru, halaman 63

Gambar 3.17

Segitiga lokasional dari Weber.

83

Lokasi Industri dan Pertanian

diketahui adalah unit yang merupakan hubungan fungsional

dengan biaya, apakah itu bobot, volume, maupun satuan panjang,

juga jarak yang harus ditempuh dalam pengangkutan tersebut yang

tarifnya sama untuk tiap jarak (mil, km, dan sebagainya). Dengan

demikian, maka satu unit barang, biaya transpornya sama ke mana

pun, sepanjang jaraknya sama.

Pada kenyataannya jarak antara sumber bahan mentah dengan

pasaran tidak hanya lurus tetapi sering berkelok-kelok. Oleh

karena itu, masih ada beberapa teori-teori lain yang menyem-

purnakan teori Weber.

b. Teori Lokasi Teoretis dan Lokasi Praktis

Dalam realitas kehidupan sehari-hari, sarana

transportasi berupa jalan yang menghubungkan antar-

lokasi tidak selalu berbentuk jalan yang lurus. Bahkan,

jalan dapat berbelok dan naik turun. Oleh karena itu,

suatu lokasi industri dibedakan menjadi lokasi teoretis

dan lokasi praktis. Penentuan titik lokasi yang teoretis

maupun lokasi praktis juga harus mempertimbangkan

berbagai jenis sarana transportasi. Lalu, bagaimana me-

nentukan lokasi teoretis dan lokasi praktis? Perhati-

kan gambar di samping.

Pada gambar I tampak jenis sarana transportasi yang

tersedia hanya kereta api. Sedang pada gambar II ada

dua jenis sarana transportasi, yaitu kereta api dan

perahu. Pada gambar I terdapat sumber bahan mentah di Kota M

dan P. Juga, terdapat kota tempat menjual yaitu K. Berdasarkan

teori, letak industri yang optimal adalah di titik L, seperti teori

yang diungkapkan oleh Weber. Tetapi, berdasarkan pertimbangan

kepraktisan, letak industri yang optimal adalah di titik LR.

Mengapa? Ya, karena titik LR merupakan kota terdekat dengan L,

di mana tersedia sarana transportasi berupa kereta api.

Perhatikan gambar bagian II. Material atau bahan mentah M

terletak di kota M, sedangkan material P terdapat di dua tempat

yaitu P

1

dan P

2

. Jika yang tersedia hanya satu jenis sarana

transportasi yaitu kereta api, maka lokasi industri yang dapat

dipilih adalah M dan P

2

. Tetapi dapat kita lihat bahwa pada gambar

bagian II tersedia pula transportasi melalui media sungai, maka

hal ini harus diperhitungkan. Misalnya biaya transpor material

dari P

1

ke K setengah dari P

2

ke K atau sama dengan jalan antara

P

1

ke K

1

. Sehubungan dengan adanya kondisi yang demikian, maka

letak industri yang optimal dan praktis tidak lagi di L

2

tetapi di

L

1

.

Nah, sekarang kamu telah mengetahui berbagai teori mengenai

keterkaitan sarana transportasi dengan aglomerasi industri. Melalui

pengetahuan ini, kelak kamu bisa menjadi seorang ahli perencanaan

industri yang andal. Kamu dapat mengkaji lokasi-lokasi yang opti-

mal untuk pemusatan industri. Tetapi tidak semudah membalikkan

telapak tangan, semuanya dapat kamu capai dengan banyak berlatih.

Sebagai langkah awal untuk menjadi sang ahli perencanaan industri,

lakukanlah kegiatan berikut ini.

I. M dan P = sumber-sumber bahan mentah.

K = kota (pasar)

II. M, P

1

dan P

2

, Biaya dari P

1

ke K setengahnya jika

dibandingkan dengan biaya P

2

ke K.

I

II

K

LR

L

P

M

S

u

n

g

a

i

K

M

KI

L2

L1

P1

P2

Sumber:

Geografi Baru, halaman 70

Gambar 3.18

Teori lokasi teoretis dan lokasi praktis.

84

GEOGRAFI Kelas XII

Menentukan Lokasi Industri

Perhatikan gambar di samping.

Bayangkan kamu menjadi

seorang ahli dalam rencana

tata ruang. Kamu diberikan

tugas untuk menentukan

lokasi industri tertentu pada

daerah tersebut. Titik A dan B

merupakan tempat sumber

bahan mentah. Sedangkan C

adalah daerah pasaran. Jika

pada wilayah tersebut hanya

ada satu jenis transportasi,

yaitu kereta api, maka di

manakah sebaiknya kamu

letakkan industri di wilayah

tersebut? Berikan alasanmu.

Setelah mampu menentukan lokasi industri, selanjutnya kamu

akan diajak menemukan lokasi pertanian yang layak. Sektor pertanian

telah lama menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Potensi ini sangat besar

dan apabila dikembangkan akan memberikan keuntungan tidak hanya

petani, tetapi juga bagi masyarakat banyak. Lahan di Indonesia cukup

luas, didukung dengan faktor alami lainnya, seharusnya pertanian

menjadi kegiatan primadona. Kenyataan yang terjadi lain, justru pada

saat ini pertanian semakin merosot dan di sebagian masyarakat

dianggap tidak lagi bisa menopang hidup. Benarkah begitu?

Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan dunia

pertanian. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan kondisi alam yang

mendukung, kita harus menciptakan strategi baru dalam pertanian

agar bidang ini memberikan kehidupan yang layak. Lokasi pertanian

menjadi salah satu hal yang diperhitungkan ketika hendak memulai

bertani. Pemilihan lahan ini tidak hanya mempertimbangkan

karakteristik lahan, apa yang akan ditanam di lahan tersebut pun perlu

disesuaikan dengan keadaan alami lahan. Jadi, tahapan apa saja yang

harus dilakukan? Nah, uraian berikut akan mengenalkanmu pada

dunia pertanian.

B. Pertanian

Dalam pertanian, banyak aspek terlibat. Ya, dengan demikian

pertanian dapat dikatakan sebagai sebuah sistem. Suatu sistem terdiri

atas berberapa subsistem yang saling berinteraksi dan bekerja bersama.

Jika satu subsistem mengalami gangguan, maka akan memengaruhi

sistem secara keseluruhan. Subsistem tersebut antara lain input yang

terdiri atas kondisi alam seperti tanah dan air, serta manusia dan alat

penunjangnya. Di setiap tempat, kedua faktor ini bisa berbagai tipe,

akibatnya bentuk pertanian menjadi beragam. Ada yang berupa sawah

irigasi, sawah tadah hujan, perkebunan, dan lain sebagainya.

C

E

F

D

A

B

G

Sumber:

Dokumen Penulis

85

Lokasi Industri dan Pertanian

1.

Mengenali Faktor yang Memengaruhi

Pertanian

Melihat kenyataan bahwa pertanian merupakan salah satu bentuk

pengolahan sumber daya alam, sehingga tidak dimungkiri lagi kalau

alamlah yang menjadi faktor utama dalam keberadaan lahan pertanian

pada umumnya. Nah, berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi

pertanian serta peranannya.

a. Faktor Alami

Apabila kamu mampu membedakan berbagai bentuk

perwujudan penggunaan lahan di bidang pertanian, setidaknya

kamu akan menemukan faktor alami yang memengaruhi

perbedaan tersebut.

1) Iklim

Iklim mempunyai beberapa unsur atau para-

meter, yang tentunya juga bisa diukur. Lihat saja

sawah tadah hujan yang tergantung dari ada

tidaknya hujan, dalam arti yang luas yaitu

ketersediaan air. Ya, seperti inilah peranan unsur

iklim. Kamu telah belajar beberapa unsur iklim,

sekarang cobalah temukan unsur iklim yang

memengaruhi pertanian, jelaskan pula bagaimana

peranannya. Kamu bisa menjawabnya dengan

melakukan wawancara terhadap petani. Berikut ini

salah satu contoh klasifikasi ketersediaan air

berdasarkan zona agroklimat menurut Oldeman.

Tabel 3.8 Zona Agroklimat Menurut Oldeman (1975)

Zona Bulan

Basah

Bulan Kering

Keterangan

A

> 9

Air hujan tersedia tanpa pembatas, sehingga penanaman padi lahan basah

dapat dilakukan sepanjang tahun.

B1

7–9

< 2

Air hujan tersedia melimpah dan cukup 2 kali penanaman padi lahan basah

selama periode hujan.

B2

7–9

2–4

Perencanaan yang hati-hati diperlukan untuk pertumbuhan tanaman,

karena curah hujan hanya cukup untuk 2 kali penanaman padi sawah

selama setahun.

C1

5–6

< 2

Dua kali tanaman padi sawah, sekali tanaman lahan kering (sistem

gogorancah) selama setahun.

C2

5–6

2–4

Dua kali padi sawah, sekali palawija, dan diikuti sistem rotasi tanaman,

perlu penambahan air irigasi.

C3

5–6

5–6

Dua kali padi sawah, sekali palawija, dan diikuti sistem rotasi tanaman,

perlu penambahan air irigasi.

D1

3–4

< 2

Secara umum hanya sekali padi sawah, dengan ketersediaan air hujan

cukup selama musim hujan.

D2

3–4

2–4

Sekali padi sawah dan perlu perencanaan penanaman yang lebih hati-

hati, perlu penambahan air irigasi.

D3

3–4

5–6

Sekali padi sawah dan diterapkan sistem rotasi tanam.

D4

3–4

> 6

Hanya sekali penanaman dalam setahun, selebihnya bulan-bulan bersifat

kering (kurang air).

Sumber:

www.sumber.litbang.deptan.go.id

Gambar 3.19

Sawah tadah hujan.

86

GEOGRAFI Kelas XII

E1

< 3

< 2

Diperlukan penambahan air irigasi untuk penanaman padi sawah, karena

curah hujan tidak cukup.

E2

< 3

2–4

Diperlukan air irigasi yang baik dengan perencanaan penanaman yang

lebih hati-hati.

E3

< 3

5–6

Diperlukan air irigasi dan rotasi tanaman untuk menghemat air irigasi.

E4

< 3

> 6

Perlu irigasi yang baik dan hanya sekali penanaman selama setahun.

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

2) Tanah

Tanah merupakan faktor penting dalam pertanian, karena

tanah sampai saat ini merupakan media utama yang

digunakan untuk media pertanian. Meskipun akhir-akhir ini

berkembang pertanian tanpa menggunakan media tanah,

perkembangan itu juga layak kamu ikuti, siapa tahu

bermanfaat bagimu. Komponen tanah yang dipertimbangkan

terutama kesuburan tanah, tetapi kita harus ingat bahwa

kesuburan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

menyangkut sifat kimia, fisik, dan biologi tanah. Masih ingat

bukan apa saja sifat-sifat kimia, fisik, dan biologi tanah?

Beberapa sifat kimia di antaranya kadar N (nitrogen), P (fosfor),

dan K (potasium). Fungsi nitrogen dalam tanah terutama untuk

memperbaiki pertumbuhan tanaman dan pembentukan

protein. Fosfor membantu dalam pembentukan sel, bunga,

buah, dan biji, mempercepat pematangan, memperkuat batang

dan ketahanan terhadap penyakit. Sementara potasium

mempercepat akar. Berikut ini klasifikasi kadar N, P, dan K

untuk pertumbuhan tanaman.

Tabel 3.9 Klasifikasi N, P, dan K untuk Pertumbuhan

Ta n a m a n

Kandungan N (%)

Kandungan P (

ppm)

Kandungan K (mg/100 gr)

Klas

Kisaran

Klas

Kisaran

Klas

Kisaran

Sangat rendah

< 0,10

Sangat rendah

< 5

Sangat rendah

< 10

Rendah

0,10–0,20

Rendah

5–10

Rendah

10–20

Menengah

0,21–0,50

Menengah

11–15

Menengah

21–40

Tinggi

0,51–0,75

T

inggi

16–20

T

inggi

41–60

Sangat tinggi

> 0,75

Sangat tinggi

> 20

Sangat Tinggi

> 60

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Sementara itu, sifat fisik tanah yang banyak dipertimbang-

kan, yaitu drainase tanah, tekstur tanah, serta kedalaman

efektif tanah. Drainase menggambarkan sifat kecepatan

perpindahan air dari suatu bidang. Tekstur tanah menunjuk-

kan ukuran butir tanah. Sifat tekstur berpengaruh pada

kemudahan pertumbuhan akar tanaman dan pengolahannya.

Nah, bagaimana menilai tekstur tanah pun pernah kamu

praktikkan di kelas X. Adapun kedalaman efektif menunjuk-

kan kedalaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman,

yaitu lapisan yang masih bisa ditembus oleh akar tanaman.

87

Lokasi Industri dan Pertanian

Lalu bagaimanakah karakteristik faktor-faktor tersebut yang

mendukung terhadap pertanian? Cermati tabel-tabel berikut ini.

Tabel 3.10 Klasifikasi dan Kriteria Tekstur Tanah untuk

Pertumbuhan Tanaman

Tekstur Tanah

Kode Karakteristik

Pasir (

sand

)

p

Kandungan pasir

t

85% dan persentase debu ± 1,5 kalinya

persentase lempung tidak lebih dari 15%. Subklas pasir kasar

(kadar pasir kasar

t

25%, pasir halus < 50%); pasir (kadar pasir

kasar menengah

t

25%, pasir halus sangat halus < 50%); pasir

halus (kadar pasir halus

t

50%, < 25% pasir kasar menengah,

pasir sangat halus < 50%); dan subklas pasir sangat halus (kadar

pasir sangat halus

t

50%).

Pasir bergeluh (

loamy sand

)

pg

Tanah yang mengandung 85–90% pasir dan persentase debu

± 1,5 kalinya persentase lempung tidak kurang dari 15% pada

bagian atas; dan pada bagian bawah mengandung tidak kurang

dari 70–85% pasir, dengan persentase debu ± 2 kalinya

persentase lempung tidak kurang dari 38%. Kelompok ini dapat

dibagi lagi menjadi subklas pasir bergeluh kasar, pasir bergeluh

sangat halus.

Geluh berpasir (

sandy loam

)

gp

Kandungan lempung

d

20%, persentase debu ± 2 kalinya

persentase lempung > 30%, kadar pasir

t

52%, lempung < 7%,

debu < 50% dan pasir 43–53%. Kelompok ini dapat dibagi lagi

menjadi geluh berpasir kasar, geluh berpasir, geluh berpasir halus

dan geluh berpasir sangat halus.

Geluh (

loam

)

g

Kadar lempung 7–27%, debu 28–50%, dan pasir < 52%.

Geluh berdebu (

silty loam

)

gd

Kadar debu

t

50%, lempung 12–27 atau debu 50–80% dan

lempung < 12%.

Debu (

silt

)

d

Kadar debu

t

80% dan lempung < 12%.

Geluh lempung berpasir (

sandy eclay loam

) glp

Kadar lempung 20–30%, debu < 28%, dan pasir

t

45%.

Geluh berlempung (

clay loam

)

gl

Kadar lempung 27–40% dan pasir 20–45%.

Geluh lempung berdebu (

silty clay loam

)

gld

Kadar lempung 27–40% dan pasir < 20%.

Lempung berpasir

lp

Kadar lempung

t

35% dan pasir

t

45%.

Lempung (

clay

)

l

Kadar lempung

t

40%, pasir < 45%, dan debu < 45%.

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Tabel 3.11 Klasifikasi dan Kriteria Drainase Tanah untuk

Pertumbuhan Tanaman

Klasifikasi

Kode Kriteria

Kadar biasa baik

d0

Air segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah, sehingga

tanaman akan segera mengalami kekurangan air.

Kadar luar biasa baik

d1

Pada tanah-tanah yang ditandai oleh permeabilitas cepat atau kapasitas kandungan

air rendah. Kebanyakan pada tanah pasiran/porous, warna tanah kemerahan,

kecokelatan, kekuningan, keabuan. Apabila terdapat bercak adalah hasil pelapukan

batuan dan terbentuk pada kondisi basah.

Baik

d2

Tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah dari atas sampai bawah

(150 cm) berwarna cerah yang seragam dan tidak terdapat bercak-bercak kuning,

cokelat atau kelabu.

Agak baik

d3

Lapisan tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran. Tidak terdapat

bercak berwarna kuning, cokelat atau kelabu pada lapisan atas (

top soil

) atau bagian

atas lapisan bawah (

sub soil

) atau sampai sekitar 60 cm dari permukaan tanah.

88

GEOGRAFI Kelas XII

Agak buruk

d4

Lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik dan tidak terdapat bercak

berwarna kuning, cokelat atau kelabu. Adanya bercak pada kedalaman sekitar 40 cm

dari permukaan tanah.

Buruk

d5

Pada bagian bawah lapisan atas atau dekat permukaan terdapat tanah berwarna atau

bercak kelabu, cokelat atau kekuningan.

Sangat buruk

d6

Pada seluruh lapisan tanah/horison tanah terdapat warna kelabu di lapisan atas dan

bawah, serta di lapisan bawah dijumpai bercak berwarna kebiruan, atau terdapat air

yang menggenang di permukaan dalam waktu yang relatif lama sehingga dapat

menghambat pertumbuhan tanaman.

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Tabel 3.12 Klasifikasi dan Kriteria Kedalaman Tanah Efektif

untuk Pertumbuhan Tanaman

Kode

Klas

Kedalaman (cm)

k0

Sangat dalam

> 120

k1

Dalam

90–120

k2

Sedang

60–90

k3

Dangkal

30–60

k4

Sangat dangkal

< 30

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

3) Kondisi Medan

Kondisi medan di sini berbeda dengan tanah. Menurut

van Zuidam, medan adalah suatu bidang lahan yang

berhubungan dengan sifat-sifat fisik permukaan dan dekat

permukaan yang kompleks dan penting bagi manusia. Jadi,

kondisi medan lebih memandang bagaimana konfigursi

permukaan Bumi yang ditentukan oleh kemiringan lereng,

ada tidaknya singkapan batuan, serta keadaan batuan atau

bahan kasar di permukaan Bumi. Bahan kasar tersebut seperti

kerikil, kerakal, dan batuan biasa. Menurutmu mengapa hal

ini perlu dipertimbangkan? Bisakah kamu bayangkan seorang

petani harus membajak sawah pada lokasi yang masih

terdapat banyak batuan? Pasti akan sangat sulit dalam

pengolahan lahannya bukan? Tidak hanya itu, bahkan faktor

persebaran bahan kasar ini juga menentukan pertumbuhan

tanaman.

Selain itu, medan memengaruhi kondisi kestabilan lahan

untuk bangunan. Meskipun kestabilan lahan tidak banyak

berperan dalam memengaruhi keberadaan lokasi pertanian,

namun perlu juga dipertimbangkan karena menyangkut

kelangsungan lahan pertanian itu sendiri. Berikut ini kriteria

dan klasifikasi medan yang bisa digunakan sebagai pedoman

penilaian kelayakan lahan untuk pertanian.

89

Lokasi Industri dan Pertanian

Tabel 3.13 Klasifikasi Medan Berdasarkan Kemiringan

Lereng, Persentase Bahan Kasar, dan Singkapan

Batuan

Kemiringan Lereng

Klas

Kemiringan (%)

To

pografi

Datar

0–3

Timbulan rata-hampir rata

Landai

3–8

Timbulan berombak

Agak miring

8–15

Tim bulan bergelombang

Miring

15–30

Timbulan perbukitan

Agak curam

30–45

Tim bulan pegunungan

Curam

45–65

Tim bulan pegunungan

Sangat curam

> 65

Timbulan pegunungan

Persentase Bahan Kasar terhadap Luas Permukaan

Kerikil

Kerakal

Batuan Lepas

Klas

Kisaran

Klas

Kisaran

Klas

Kisaran

Tanpa

0

Tanpa

0

Tanpa

< 0,01

Sedikit

0–15

Sedikit

0–15

Sedikit

0,01–3

Sedang

15–50

Sedang

15–50

Sedang

3–15

Banyak

50–90

Banyak

50–90

Banyak

15–90

Sangat banyak

> 90

Sangat banyak

> 90

Sangat banyak

> 90

Persentase Singkapan Batuan terhadap Luas Permukaan

Klas

Kisaran

Tanpa

Kur ang dari 2% luas permukaan tanah tertutup batuan.

Sedikit

Kurang lebih 2–10% luas permukaan tanah tertutup batuan.

Sedang

Kur ang lebih 10–50% luas permukaan tanah tertutup batuan.

Banyak

Kurang lebih 50–90% luas permukaan tanah tertutup batuan.

Sangat banyak

Lebih dari > 90% luas permukaan tanah tertutup batuan.

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

b. Faktor Ekonomis dan Manusia

Bagaimana faktor ini memengaruhi pertanian? Pertanian dapat

dikatakan sebagai proses produksi. Suatu proses produksi akan

mempertimbangkan keuntungan secara ekonomi termasuk

manusia sebagai salah satu modal dalam pengelolaan pertanian.

1) Manusia

Manusia sebagai tenaga pengelola lahan dibutuhkan dalam

pertanian. Di beberapa tempat yang tersedia tenaga kerja yang

melimpah, maka pertanian cenderung menggunakan tenaga

manusia lebih banyak. Selain itu, keahlian yang dimiliki oleh

tenaga kerja juga berpengaruh terhadap hasil pertanian.

90

GEOGRAFI Kelas XII

2) Modal

Ketersediaan modal memengaruhi beberapa bagian dalam

sistem pertanian. Pengaruhnya sering bisa dilihat dari hasil

pertanian. Petani dengan modal yang terbatas, mempunyai

keterbatasan dalam pengelolaan lahan, seperti penggunaan

mesin, pemupukan dan lain sebagainya. Berbeda dengan

petani yang mempunyai modal cukup. Sekarang coba kamu

temukan bentuk lain pengaruh modal terhadap sistem

pertanian.

3) Teknologi

Teknologi bisa membantu mengolah lahan menjadi lebih

produktif. Beberapa bentuk teknologi antara lain irigasi dan

penggunaan mesin. Menggunakan bantuan keduanya, hasil

panen bisa meningkat. Selain itu, dengan teknologi petani

juga bisa mengatasi berbagai keterbatasan lahan. Kemajuan

teknologi mendorong penemuan yang terkait dengan dunia

pertanian, seperti pengembangan akuakultur, pengembangan

pupuk, dan penanggulangan penyakit.

4) Permintaan Pasar

Permintaan pasar menjadi faktor yang memengaruhi pertanian

secara komersial. Ketika permintaan naik, maka petani akan

berusaha untuk memenuhi target pemintaan pasar. Sebaliknya

ketika permintaan menurun, kegiatan pertanian tidak menun-

jukkan geliat yang berarti.

5) Pemerintah

Pemerintah memberikan pengaruh pada pertanian dengan

kebijakan dan bantuan yang diberikan kepada petani, seperti

subsidi pupuk, bantuan pengembangan sarana irigasi,

pembangunan waduk, pelatihan pengembangan pertanian,

dan sebagainya.

Sekarang kamu sudah mengetahui apa yang memengaruhi

berkembang tidaknya suatu pertanian. Jadi, bisakah kamu

bayangkan bagaimana lokasi pertanian yang ideal? Yang perlu

kamu pertimbangkan jika akan mengembangkan lahan menjadi

lahan pertanian adalah tanaman apa yang hendak kamu tanam di

lahan tersebut dan apakah tanaman itu cocok dengan kondisi lahan.

Nah, berikut ini kamu akan belajar bagaimana menilai lahan untuk

pertanian.

2.

Mengkaji Lahan dan Menentukan Lokasi

Pertanian

Dalam pertanian bukan hanya tanah yang menjadi pembahasan-

nya. Banyak aspek alam yang terkait di dalamnya, hingga akhirnya

dipilih istilah lahan pertanian. Kaitannya dengan ini menurut FAO,

lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, re-

lief, tanah, air dan vegetasi, serta benda yang ada di atas permukaan

Bumi, yang secara langsung berpengaruh terhadap penggunaan lahan.

Lingkup lahan seperti inilah yang dikaji dalam pertanian. Kegiatan di

dalam pertanian mewujudkan berbagai bentuk penggunaan lahan, yang

terwujud dengan berbagai pertimbangan pengguna lahan atau petani.

91

Lokasi Industri dan Pertanian

Dalam mengkaji lahan untuk diwujudkan menjadi penggunaan lahan

tertentu, dapat dilakukan dengan metode evaluasi kemampuan lahan

dan kesesuaian lahan. Keduanya pernah kamu pelajari meskipun

terbatas. Nah, coba jelaskan seingatmu perbedaan keduanya.

Menilai kemampuan lahan berarti menilai dan mengelompokkan

lahan berdasarkan potensi dan hambatannya apabila digunakan untuk

penggunaan lahan secara umum. Misalnya, berdasarkan penilaian

kemudian dikelompokkan apakah lahan tersebut cocok untuk

pertanian (lahan garapan), penggembalaan, hutan produksi, atau cagar

alam (hutan lindung). Dari pengelompokan ini dibagi menjadi delapan

kelas. Kamu bisa membuka buku kelas XI untuk mengetahui masing-

masing kondisi lahan setiap kelasnya. Berikut ini klasifikasi lahan

berdasarkan kelas kemampuan lahan.

Tabel 3.14 Klasifikasi Lahan Berdasarkan Kelas Kemampuan Lahan

Karakter Lahan

Lahan Dapat Digarap

Lahan Tidak Dapat Digarap

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

Lereng

Datar

Landai

Sedang

Curam

Curam

Curam

Sangat

Sangat

curam

curam

Kedalaman

Dalam –

Dalam –

Dangkal

Dangkal – Dangkal – Dangkal – Dangkal – Dangkal –

dalam geluh geluh

s

edang

pasir

sangat

sangat

sangat

sangat

berpasir

bergeluh

dangkal

dangkal –

dangkal

dangkal

pasir

Tekstur tanah

Lempung

Geluh

Sedang

Pasir

Pasir pasir Pasir

Pasir

Pasir

berpasir

lempung

bergeluh

geluhan

geluhan

geluhan

geluhan

pH tanah

6–7

5–6

4,5–5

4,5–5

3,

5–4,5

3,5–4,5

3,5–4,5

3,5–4,5

9–8

8–8,5

8,5

8,5

8,5

8,5

8,5

Drainase

Baik

Sedang

Sangat

J

elek

Jelek

S

angat

Sangat

Sangat

lambat

jelek

jelek

jelek

Bahaya erosi

Tiada

Sedang

Berat

Sangat

Sangat

Sangat

Sangat

Sangat

berat

berat

berat

berat

berat

Sumber:

Ilmu Tanah

Satu lagi metode yang dapat digunakan untuk menilai lahan

adalah kesesuaian lahan. Menurut FAO dalam

Framework for Land

Evaluation

, kesesuaian lahan adalah sistem klasifikasi kecocokan

suatu lahan untuk penggunaan tertentu. Dari pengertian ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa suatu wilayah dapat berbeda tingkat

kesesuaiannya tergantung pada tipe penggunaan lahan yang

dipertimbangkan. Misalnya, berdasarkan penilaian kemampuan lahan,

suatu wilayah bisa dikembangkan menjadi lahan pertanian, maka

dengan konsep kesesuaian lahan, lahan pertanian yang akan

diwujudkan dinilai kesesuaiannya untuk jenis-jenis tanaman. Bisa

saja lahan tersebut sesuai untuk tanaman jagung tetapi tidak sesuai

bagi tanaman padi.

Di dalam memilih lahan yang sesuai untuk tanaman, dilakukan

dengan dua tahap. Pertama, menilai persyaratan tumbuh tanaman yang

akan diusahakan dan mengetahui sifat-sifat tanah, serta lokasi yang

pengaruhnya bersifat negatif. Kedua, yaitu mengidentifikasi lahan

yang mempunyai karakteristik sesuai keinginan, tanpa sifat lain yang

tidak diinginkan. Menggunakan konsep-konsep tersebut, dapatkah

kamu bayangkan langkah nyata apa yang harus dilakukan guna

92

GEOGRAFI Kelas XII

memperoleh lokasi yang sesuai untuk pertanian? Ya, benar,

menggunakan data dan peta. Data yang dimaksud di sini data mengenai

karakteristik lahan, bisa diperoleh dari data sekunder atau melalui

pengukuran. Setelah data diperoleh, kemudian dicocokkan dengan

persyaratan tumbuh suatu jenis tanaman tertentu.

Menurut FAO, klasifikasi kesesuaian lahan terdiri atas empat

kategori yang merupakan tingkat generalisasi yang bersifat menurun,

yaitu:

a. Ordo, menunjukkan jenis atau macam kesesuaian atau keadaan

secara umum.

b. Klas, menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo.

c. Subklas, menunjukkan pembatas atau tindakan perbaikan yang

perlu dilakukan.

d. Unit, menunjukkan perbedaan kecil yang dibutuhkan dalam

pengelolaan dalam setiap subklas.

Pada tingkat yang sederhana, kesesuaian lahan pada tingkat ordo

lebih sering digunakan sebagai pedoman. Kesesuaian lahan pada

tingkat ini menunjukkan apakah lahan sesuai atau tidak untuk

peruntukan tertentu. Ordo kesesuaian lahan dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Ordo S ”sesuai/suitable”, yang berarti lahan dapat digunakan

untuk penggunaan tertentu secara lestari, dengan risiko yang

sedikit hingga hampir tidak ada risiko kerusakan terhadap sumber

daya lahan yang digunakan. Pada tingkatan ini masih dibedakan

menjadi tiga kelas, yaitu:

1) Kelas S1 ”sangat sesuai” (

higly suitable

), yaitu lahan yang tidak

mempunyai pembatas yang cukup berat untuk penggunaan

yang lestari dan tanpa risiko tinggi.

2) Kelas S2 ”cukup sesuai” (

moderately suitable

), yaitu lahan yang

mempunyai pembatas agak berat untuk suatu penggunaan

yang lestari. Adanya faktor pembatas akan mengurangi

produktivitas atau keuntungan.

3) Kelas S3 ”sesuai marginal” (

marginally suitable

), yaitu lahan

yang mempunyai pembatas sangat berat untuk suatu

penggunaan yang lestari. Faktor pembatas akan mengurangi

produktivitas atau keuntungan, diperlukan usaha mengelola

faktor pendukung yang diperlukan.

b. Ordo N ”tidak sesuai” (

not suitable

), merupakan lahan yang

mempunyai pembatas sedemikian rupa sehingga mengakibatkan

sulit dilakukan penggunaan yang lestari. Ordo ini dibagi ke dalam

dua kelas, yaitu:

1) Kelas N1 ”tidak sesuai pada saat ini” (

curently not suitable

),

lahan yang mempunyai pembatas yang sangat berat tetapi

dimungkinkan untuk di atasi, hanya tidak dapat diperbaiki

dengan tingkat pengetahuan yang berkembang pada saat

dilakukan penilaian lahan dan biaya yang rasional.

2) Kelas N2 ”tidak sesuai permanen” (

permanently not suitable

),

yaitu lahan mempunyai pembatas sangat berat dan tidak

mungkin dilakukan perbaikan dan penggunaan yang lestari.

93

Lokasi Industri dan Pertanian

Berdasarkan tingkatan kesesuaian lahan, berarti setiap tanaman

pun membutuhkan persyaratan lahan yang berbeda untuk pertumbuh-

annya. Misalnya tanaman padi membutuhkan karakteristik lahan yang

berbeda dengan tanaman jagung, kacang, maupun buah-buahan. Hal

ini dapat kamu buktikan dengan mencermati tabel berikut.

Tabel 3.15 Prasyarat Tumbuh Tanaman Padi Sawah (

Wetland Rice

)

Kualitas Lahan

Klas Kesesuaian Lahan

S1

S2

S3

N1

N2

Suhu udara (t)

* Rerata tahunan (°C)

25–29

30–32

33–35

35–40

> 40

24–22

21–18

< 18

Tipe iklim

C3, C4, D1

* Zona agroklimat

B2, B3, C2

A1, A2, B1

D2, D3

D4, E1, E2

E3, E4

Kondisi perakaran

* Drainase tanah

agk.jlk-sdg

sgt.jlk-jlk

baik

agk.cpt

cepat

* Tekstur tanah atas

glp, gld, dl

g, gp,

gld, ld, l

pg, l

pasir

berkerikil

* Kedalaman efektif (cm)

> 50

41–50

20–40

20–10

< 10

Ketersediaan hara (n)

* N total lapisan atas

t

sedang

r

endah

sgt.rdh

* P205 tersediap lap. atas

sg t.tg

tinggi

sdg-rdh

sgt.rdh

* K20 tersedia lap. atas

t

sedang

r

endah

sgt.rdh

Kondisi medan (s)

* Kemiringan lereng (%)

0–3

3–5

5–8

8–15

> 15

* Kemiringan permukaan

0–5

5–10

10–25

25–50

< 50

* Singkapan batuan

0

0–5

5–25

25–50

> 50

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Tabel 3.16 Prasyarat Tumbuh Tanaman Jagung (

Maize

)

Kualitas Lahan

Klas Kesesuaian Lahan

S1

S2

S3

N1

N2

Suhu udara (t)

* Rerata tahunan (°C)

20–26

27–30

31–32

33–35

> 35

20–18

< 18

Tipe iklim

C2, C3, D2

A1, B1, C1

* Zona agroklimat

D3

A2, B2, B3

D1, E1

D4, e2, E3

E4

Kondisi perakaran (r)

* Drainase tanah

baik-agak baik

agak jelek

jlk

–agak.cpt

sgt.jlk–cpt

* Tekstur tanah atas

glp, gd, d

gp, lp

pg, ld

pasir

pasir kerikil

gl, gld

l. struktur

l. masif

* Kedalaman efektif (cm)

> 60

40–60

20–69

20–10

< 10

Ketersediaan hara (n)

* N total lapisan atas

t

sedang

r

endah

sangat rendah

* P205 tersedia lap. atas

sangat t

inggi

tinggi

sedang rendah sangat rendah

* K20 tersedia lap. atas

t

sedang

r

endah

s

angat rendah

Kondisi medan (s)

* Kemiringan lereng (%)

0–5

5–15

15–20

20–35

> 35

* Batuan permukaan

0–5

5–10

10–25

25–50

> 50

* Singkapan batuan

0

0–5

5–25

25–50

> 50

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

94

GEOGRAFI Kelas XII

Kualitas Lahan

Klas Kesesuaian Lahan

S1

S2

S3

N1

N2

Suhu udara (t)

* Rerata tahunan (°C)

24–29

>

29–32

32–35

T

idak ada

<55

22–N 24

18– < 22

< 13

Ketersediaan air (W)

* Jumlah bulan kering

< 3

3– < 4

4–4,5

Tidak ada

<9,5

* Rerata CH tahunan (mm)

< 1.500

1. 200–1.500

800– < 1.200

< 800

Kondisi perakaran (r)

* Drainase tanah

Terham

bat

Terhambat

Sedang, baik

Cepat

Sangat cepat

* Tekstur tanah at

as

glp, ld, d, gl

gp, l. gld, ld

pg, l. masif

Tidak ada

Kerikil, pasir

* Kedalaman efektif (cm)

> 50

40–50

25– < 40

20– < 25

< 20

Potensi hara (f)

* KTK atas (meq/100 gr)

Sdg. atau lebih

Rendah

Sgt. r

endah

Tidak ada

Tidak ada

* pH lapisan atas

5, 5–7,0

> 7, 0–8,0

> 8–8,5

Tidak ada

> 8,5

4,0– < 4,5

4,0– < 4,5

< 4,0

Ketersediaan hara (n)

* N total lapisan atas

Sdg. atau lebih

Rendah

S

angat rendah –

* P205 tersedia lap. atas

Sangat

tinggi

Tinggi

Sedang

Sangat

rendah –

* K20 tersedia atas

Sdg. atau lebih

Rendah

Rendah

Sangat rendah

Toksisitas (x)

* Salinitas lap. bawah (%)

< 3,5

3, 5–5,0

> 5, 0–5,6

> 6,6–8,0

> 8,0

Kondisi medan (s)

* Kemiringan lereng (%)

< 3

3–5

> 5–8

Tidak ada

> 8

* Batuan permukaan

< 2

2–5

> 5–10

> 10–25

> 25

* Singkapan batuan

tidak ada

2–5

> 5–15

Tidak ada

> 15

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Tabel 3.17 Prasyarat Tumbuh Tanaman Padi Gogo (

Voland Rice

)

Tabel 3.18 Prasyarat Tumbuh Tanaman Sayuran Dataran Rendah

Iklim Basah (Seledri, Selada, Tomat, Mentimun, Cabai

Hijau, dan Cabai Merah)

Kualitas Lahan

Klas Kesesuaian Lahan

Sesuai (S)

Cukup Sesuai (CS)

Tidak Sesuai (N)

Media perakaran (r)

* Drainase tanah

Baik

Terhambat

Cepat

* Tekstur tanah atas

Halus-sedang

T

idak ada

Kasar

* Kedalaman efektif (cm)

t

30

15– < 30

< 15

Kondisi medan (s)

* Kemiringan lereng (%)

< 15

15–25

> 25

* Batuan permukaan

< 3

3–15

> 15

* Singkapan batuan

< 25

Tidak ada

> 25

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

95

Lokasi Industri dan Pertanian

Tabel 3.19 Prasyarat Tumbuh Tanaman Sayuran Dataran Rendah

Iklim Kering (Bawang Merah, Kacang Panjang, dan

Terung)

Kualitas Lahan

Klas Kesesuaian Lahan

Sesuai (S)

Cukup Sesuai (CS)

Tidak Sesuai (N)

Media perakaran (r)

* Drainase tanah

Baik

Terhambat

Cepat

* Tekstur tanah atas

Halus-sedang

T

idak ada

Kasar

* Kedalaman efektif (cm)

t

30

15– < 30

< 15

Kondisi medan (s)

* Kemiringan lereng (%)

< 15

15–25

> 25

* Batuan permukaan

< 15

15–40

> 40

* Singkapan batuan

< 10

Tidak ada

> 10

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Tabel 3.20 Prasyarat Tumbuh Tanaman Buah-buahan (Rambutan,

Nangka, Sawo, Kedondong, Alpukat, dan Mangga)

Kualitas Lahan

Klas Kesesuaian Lahan

Sesuai (S)

Cukup Sesuai (CS)

Tidak Sesuai (N)

Media perakaran (r)

* Drainase tanah

Baik

Terhambat

Cepat

* Tekstur tanah atas

Halus-sedang

T

idak ada

Kasar

* Kedalaman efektif (cm)

> 50

Tidak ada

< 50

Kondisi medan (S)

* Kemiringan lereng (%)

< 15

15–40

> 40

* Batuan permukaan

< 15

15–25

> 25

* Singkapan batuan

< 25

Tidak ada

> 25

Sumber:

Petunjuk Praktikum Evaluasi Sumber Daya Lahan

Agar pengetahuan yang telah dijabarkan di depan tidak hanya

menjadi bayangan bagimu, kamu bisa berlatih atau mempraktikkannya.

Kegiatan berikut ini akan menuntunmu melakukannya.

Menentukan Lokasi Pertanian dengan

Prinsip Kesesuaian Lahan

a. Tujuan:

Menentukan lokasi yang tepat untuk pertanian padi sawah.

b. Alat dan Bahan:

1) Empat jenis peta, yaitu peta iklim dan suhu, peta kondisi perakaran,

peta ketersediaan hara, dan peta kondisi medan.

96

GEOGRAFI Kelas XII



7



&



"



7



:

7

&

:

a) Peta kondisi perakaran.

Kode

Kedalaman Efektif Tanah

(cm)

K

0

40

K

1

70

K

3

20

b) Peta iklim dan suhu.

Kode

Suhu Serata

Zona

Tahunan

(°C)

Agroklimat

A

1

18

B

1

A

2

23

B

2

c) Peta kadar N total.

Kode

Kadar N Total

N

1

Sedang

N

2

Rendah

N

3

Sangat rendah

d) Peta kemiringan lereng.

Kode

Kemiringan Lereng (%)

L

1

2

L

2

5

L

3

8

2) Alat tulis.

3) Kertas ukuran A

3

.

4) Pensil warna.

5) Kertas kalkir.

6) Tabel persyaratan tumbuh tanaman padi sawah.

7

&

:

97

Lokasi Industri dan Pertanian

C. Langkah Kerja:

1) Perbesarlah dengan memfotokopi keempat peta tersebut hingga

4× lebih besar. Mulailah dengan menggambarkan keempat peta

tersebut pada kertas kalkir atau plastik transparan dengan cara

menjiplak sama persis dengan peta. Tiap peta digambar pada lembar

yang berbeda dan dengan ukuran yang sama.

2) Setelah semua peta selesai, lakukan tumpang susun (

overlay

)

keempat peta tersebut, bisa kamu lakukan secara bertahap atau

secara langsung. Berikan nama atau nomor pada tiap poligon hasil

overlay

. Untuk mempermudah analisis, kamu bisa menggunakan

tabel seperti berikut.

3) Lanjutkan dengan melakukan analisis dengan cara mencocok-

kannya dengan tabel persyaratan tumbuh tanaman padi sawah.

Kemudian ambillah kesimpulan mengenai tingkat kesesuaian lahan

berdasarkan dominasi tingkat kesesuaian lahan.

4) Nah, berdasarkan hasil analisismu, kamu dapat mengetahui

tingkatan kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah. Warnailah

peta berdasarkan tingkat kesesuaiannya. Jangan lupa buat

komposisi peta seindah dan sebaik mungkin. Presentasikan peta

hasil karyamu. Wah, pasti orang tuamu akan bangga melihatnya.

Nomor

Satuan

Pemetaan

Nomor

Poligon

Tingkat Kesesuaian Lahan

Kondisi

Perakaran

Iklim dan Suhu

Ketersediaan

Hara

Kondisi Alam

Kesimpulan Tingkat

Kesesuaian Lahan

1.

N

1

S

1

S

1

S

1

S

1

2.

S

3

N

2

N

2

N

2

N

2

dst.

Kondisi Perakaran

Iklim dan Suhu

Ketersediaan Hara

Kondisi Medan

Nomor

Satuan

Pemetaan

Nomor

Poligon

1.

– Drainase agak cepat.

– Tekstur pasir.

– Kedalaman efektif ini

20–10 cm.

– Kadar N sedang.

– Kadar P sangat tinggi.

– Kadar K sedang.

– Kemiringan lereng

2%.

– Batuan permukaan

4.

– Tidak ada singkap-

an batuan.

2.

– Drainase baik tekstur

pasir bergeluh, lem-

pung, dan masif.

– Kedalaman efektif 20–

40 cm.

– Kadar N tidak ada.

– Kadar P tidak ada.

– Kadar K tidak ada.

– Kemiringan lereng >

15%.

– Batuan permukaan >

50.

– Singkapan > 50.

dst.

– Zona agroklimat B2.

– Suhu 26°C.

98

GEOGRAFI Kelas XII

Industri dan pertanian merupakan kegiatan yang banyak dikembangkan di

Indonesia. Meskipun begitu, banyak hambatan yang membuatnya kurang

berkembang. Materi pembelajaran di depan menuntunmu untuk mengembang-

kan keduanya. Nah, kamu bisa menggunakan rangkuman berikut untuk

mempelajarinya kembali. Salin dan isilah rangkuman berikut dalam buku

catatanmu!

A. Industri

1. Klasifikasi Industri

Industri bisa dibedakan menjadi beberapa macam seperti berikut.

a. Industri berdasarkan modal dan jumlah tenaga kerja, terdiri

atas:

1) Industri rumah tangga.

2) . . . .

3) Industri sedang.

4) . . . .

b. Industri berdasarkan barang yang dihasilkan terdiri atas:

1) Industri rumah tangga/industri kecil.

2) . . . .

3) Industri sedang.

4) Industri berat.

c. Industri berdasarkan daerah pemasaran terdiri atas:

1) Industri besar.

2) . . . .

d. Industri berdasarkan orientasi terdiri atas:

1) Industri berorientasi pasar.

2) Industri berorientasi permintaan.

3) . . . .

4) . . . .

e. Industri berdasarkan intensitas modal dan pemakaian tenaga

kerja terdiri atas:

1) Industri padat karya.

2) . . . .

f. Industri menurut departemen perindustrian terdiri atas:

1) Industri dasar.

2) . . . .

2. Penentuan lokasi industri mempertimbangkan faktor-faktor sebagai

berikut.

a. Bahan baku atau bahan mentah.

b. . . . .

c. Biaya angkut.

d. . . . .

e. . . . .

f. Teknologi.

3. Faktor fisik lahan yang patut dipertimbangkan dalam menentukan

lokasi industri, yaitu:

a. Penggunaan lahan.

b. . . . .

c. Kedalaman muka air tanah.

d. . . . .

e. Kedalaman tanah.

99

Lokasi Industri dan Pertanian

f. Kerawanan banjir.

g. . . . .

4. Faktor yang memengaruhi aglomerasi industri, yaitu:

a. Masalah lingkungan.

b. Kondisi lahan.

c. . . . .

d. Kelengkapan infrastruktur.

B. Pertanian

Faktor-faktor yang memengaruhi keberadaan lokasi pertanian, yaitu:

1. Faktor alami, yaitu:

a. Iklim.

b. Tanah.

c. Kondisi medan.

2. Faktor ekonomis dan manusia terdiri atas:

a. Sumber daya manusia.

b. Modal.

c. . . . .

d. Permintaan pasar.

e. . . . .

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Sebut dan jelaskan klasifikasi industri berdasarkan intensitas

modal dan pemakaian tenaga kerja!

2. Bagaimanakah peranan kondisi pasar dalam penentuan lokasi

industri?

3. Mengapa kedalaman muka air tanah menjadi salah satu faktor

yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri?

4. Bagaimanakah penentuan lokasi industri berdasarkan teori

lokasi industri berdasarkan teori Alfred Weber?

5. Bagaimanakah penilaian lahan untuk pertanian berdasarkan

prinsip kesesuaian lahan?

B.

Belajar dari masalah.

Populasi Pesut Mahakam Turun

Akibat Pencemaran Sungai oleh Industri

Samarinda, populasi Pesut Mahakam

(Orcealla Brevirostris)

di pedalaman Kalimantan Timur, merupakan salah satu satwa

langka yang hanya hidup di tiga belahan dunia, yaitu Sungai

Mahakam, Sungai Irawady, dan Sungai Mekong kini populasinya

terus menurun bahkan diperkirakan kurang dari 50 ekor.

Perkiraan didasarkan pada penelitian beberapa tahun silam,

namun dengan tingginya tingkat pencemaran serta terus padatnya

aktivitas lalu lintas sungai menjadi faktor penyebab populasi

satwa ini terus menurun. Jadi, apabila diasumsikan bahwa sampai

100

GEOGRAFI Kelas XII

kini belum ada tindakan nyata untuk menyelamatkan Sungai

Mahakam dari pencemaran industri, masalah pendangkalan, serta

kian sibuknya lalu lintas sungai, maka diperkirakan jumlah

populasi satwa ini akan jauh menurun. Tingkat pencemaran di

Sungai Mahakam cukup tinggi karena banyak industri perkayuan,

industri lem dan batu bara sepanjang sungai terpanjang di

Kalimantan Timur itu.

Disadur dari:

www.lampungpost.com

Berdasarkan artikel di atas lakukan analisis dengan bantuan

pertanyaan berikut.

1. Masalah apakah yang disebabkan oleh keberadaan industri

pada artikel tersebut?

2. Menurutmu, langkah apakah yang bisa dilakukan oleh pihak

industri untuk mencegah kerusakan lingkungan seperti pada

artikel?

C.

Tugas.

Kegiatan kali ini akan mengajakmu meraih kompetensi dasar

tentang materi lokasi industri. Kamu akan diajak mengenali dan

melakukan analisis kesesuaian lokasi industri terdekat dengan

tempat tinggalmu.

Menganalisis Lokasi Industri Sekitar

1. Tujuan:

Mengenali dan menganalisis kesesuaian lokasi

industri terdekat dengan tempat tinggal

2. Alat dan Bahan:

a. Alat tulis.

b. Lingkungan sekitar.

c. Data karakteristik fisik wilayah sekitar dan data

pendukung lainnya.

3. Langkah Kerja:

a. Lakukan tugas ini dengan membentuk kelompok terlebih

dahulu. Kelompok terdiri atas 3–4 orang.

b. Pilihlah lokasi industri yang akan kamu kunjungi.

Selanjutnya, persiapkan daftar data yang akan kelompok-

mu kumpulkan serta daftar pertanyaan untuk wawancara.

Pertanyaan dan observasi meliputi:

1) jenis industri,

2) tingkat kemajuan,

3) manfaat bagi lingkungan sekitar,

4) dampak bagi lingkungan sekitar.

c. Padukan data hasil pengumpulan dengan data tentang

wilayah tersebut yang bisa kamu peroleh melalui instansi

terkait atau melalui peta karakteristik fisik wilayah, peta

tanah misalnya.

d. Selanjutnya, lakukan analisis dan ambillah kesimpulan

mengenai tingkat kesesuaian lokasi tersebut untuk

industri.

101

Latihan Ulangan Blok

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Ilmu pengetahuan khusus yang mem-

pelajari peta disebut . . . .

a. geografi

b. kartografi

c. klimatologi

d. speleologi

e. geodesi

2. Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran

jarak dan beda tinggi dalam pengukuran

sederhana adalah . . . .

a. meteran

b. kompas

c. klinometer

d. yalon

e. pantograf

3. Proyeksi dalam sebuah peta berguna

untuk . . . .

a. mewakili ukuran sebenarnya objek

yang dipetakan

b. menggambarkan objek di Bumi dari

bidang lengkung ke bidang datar

c. mewakili besar sudut sebenarnya

objek yang dipetakan

d. menggambarkan objek di permukaan

secara tepat sesuai dengan bentuk

objek

e. memetakan objek di permukaan

Bumi berdasarkan hasil pengukuran

4. Proyeksi yang dianggap paling cocok

digunakan untuk memetakan wilayah

kutub adalah proyeksi . . . .

a. zenithal

b. silinder

c. kerucut

d. bonne

e. mercator

5. Wilayah kutub hampir tidak dapat

digambarkan pada peta apabila meng-

gunakan proyeksi . . . .

a. mercator

b. goode

c. sinusoidal

d. mollweide

e. kerucut transversal

Gambar berikut digunakan untuk menjawab

soal nomor 6 dan 7.

6. Proyeksi seperti yang digambarkan pada

gambar di atas disebut proyeksi . . . .

a. bonne

b. mollweide

c. sinusoidal

d. mercator

e. goode

7. Distorsi yang paling besar jika mengguna-

kan proyeksi seperti di atas terletak pada

. . . .

a. wilayah ekuator

b. meridian utama

c. lintang tinggi

d. lintang rendah

e. bujur timur

8. Proyeksi yang sering digunakan untuk

menggambarkan wilayah Amerika

Selatan, Australia, dan Afrika adalah

proyeksi . . . .

a. bonne

b. sinusoidal

c. mercator

d. homolografik

e. gall

9. Hal berikut ini yang pelu diperhatikan

dalam penamaan unsur geografi pada

peta,

kecuali

. . . .

a. skala peta

b. arah penulisan

c. komposisi peta

d. keindahan peta

e. penutupan objek yang dipetakan

86

'"

56

&"

76

"

102

GEOGRAFI Kelas XII

a. 240°

d. 270°

b. 120°

e. 300°

c. 180°

15. Simbol warna dapat bersifat kualitatif

dan kuantitatif. Simbol warna yang

bersifat kuantitatif ditunjukkan dengan

. . . .

a. warna yang mencolok

b. gradasi warna

c. penggunaan arsiran

d. penggunaan berbagai warna

e. menggunakan warna biru

16. Macam data:

1) Penggunaan lahan

2) Bentang alam

3) Kemiringan lereng

4) Ketinggian tempat

5) Kelahiran penduduk

Data-data di atas yang tergolong data

ordinal adalah . . . .

a. 1) dan 2)

b. 2) dan 3)

c. 3) dan 4)

d. 1) dan 5)

e. 2) dan 5)

17. Di bawah ini adalah pernyataan sudut

arah dengan menggunakan metode

Bearing

,

kecuali

. . . .

a. 45°

b. U 60° T

c. S 45° T

d. S 75° B

e. S 50° T

18. Apabila besar sudut

OA dinyatakan dalam

pernyataan sudut se-

cara

Azimuth

, maka

pernyataan sudut di

samping yang sesuai

adalah . . . .

a. 60°

b. 30°

c. 330°

d. U 60° T

e. T 30° U

19. Pengukuran jarak dan sudut arah dapat

dilakukan dengan peralatan sederhana

yaitu . . . .

a. meteran dan theodolit

b. theodolit dan kompas

-

$,,,

-

%###

10. Hal yang tidak menjadi pertimbangan

dalam pemilihan suatu informasi pada

peta umum untuk digambarkan pada

peta dasar adalah . . . .

a. skala peta tematik

b. tujuan pemetaan

c. keterkaitan dengan tema yang di-

petakan

d. semakin lengkap informasi peta akan

semakin baik

e. kenampakan yang menjadi ciri khas

wilayah yang dipetakan

11. Di bawah ini yang termasuk data kuan-

titatif yaitu . . . .

a. persebaran sekolah

b. jumlah sekolah menengah atas tiap

kecamatan

c. lokasi pabrik kulit

d. lokasi tambang

e. letak koordinat lintang dan bujur

suatu tempat

12. Terdapat sebuah data mengenai produksi

kerajinan batik dan perak. Untuk dapat

mengetahui perbandingan besarnya pro-

duksi tiap tahun, sebaiknya digunakan

grafik atau diagram . . . .

a. garis sederhana

b. garis campuran

c. batang sederhana

d. lingkaran

e. garis gabungan

13. Gambar diagram di

samping merupakan

diagram . . . .

a. lingkaran

b. lingkaran ga-

bungan

c. setengah ling-

karan

d. lingkaran perbandingan

e. lingkaran relatif

14. Perhatikan data hasil pertanian berikut.

kw/ha

Tahun 2004

kacang tanah

10

ketela

5

Apabila data tersebut hendak ditam-

pilkan dalam diagram lingkaran, besar

sudut lingkaran yang menggambarkan

banyaknya hasil produksi kacang tanah

adalah . . . .

+



&"







103

Latihan Ulangan Blok

c. meteran dan kompas

d. busur dan theodolit

e. busur dan bak ukur

20. Padi, kedelai, ikan, rotan, dan kelapa

sawit dalam kegiatan industri tergolong

. . . .

a. bahan baku

b. bahan mentah

c. barang jadi

d. barang setengah jadi

e. barang rakitan

21. Ciri industri:

1) Modal yang digunakan relatif kecil.

2) Tenaga kerja

d

4 orang.

3) Hanya menggunakan peralatan

sederhana.

4) Hanya bertujuan sebagai pemenuhan

kebutuhan sehari-hari.

Ciri industri di atas menunjukkan indus-

tri . . . .

a. rumah tangga

b. kecil

c. sedang

d. modern

e. ringan

22.

Berdasarkan barang yang dihasilkan,

industri di atas termasuk industri . . . .

a. kecil

b. ringan

c. sedang

d. berat

e. rumah tangga

23. Berdasarkan orientasinya, industri dapat

dibedakan sebagai berikut,

kecuali

. . . .

a.

market oriented industry

b.

local oriented industry

c.

supply oriented industry

d.

power oriented industry

e.

raw oriented industry

24. Jenis industri:

1) Industri mesin pertanian.

2) Industri besi-besi konstruksi.

3) Industri mesin-mesin listrik.

4) Industri alat kantor.

5) Industri pangan.

Jenis industri di atas yang tergolong

industri hulu adalah . . . .

a. 1), 2), dan 4)

b. 1), 3), dan 5)

c. 1), 2), dan 3)

d. 3), 4), dan 5)

e. 2), 3), dan 4)

25. Penentuan lokasi industri penting mem-

pertimbangkan bahan mentah atau

bahan baku, karena . . . .

a. inti kegiatan industri adalah meng-

olah bahan mentah atau bahan baku

menjadi barang jadi

b. apabila jauh dari bahan mentah atau

bahan baku biaya transportasi mahal

c. bahan mentah atau bahan baku sulit

didapatkan

d. bahan mentah sangat bergantung

pada hasil alam

e. keterbatasan bahan mentah atau

bahan baku

26. Faktor mikro yang memengaruhi strategi

pemasaran produk adalah . . . .

a. kondisi demografi

b. kondisi ekonomi

c. pesaing dan masyarakat

d. politik

e. sosial budaya

27. Aspek yang berperan penting dalam

menentukan kualitas tenaga kerja adalah

. . . .

a. usia

b. pendidikan dan keahlian

c. pengalaman hidup

d. latar belakang masyarakat

e. kedisiplinan

28. Fungsi bank dalam pembangunan

industri sebagai . . . .

a. pemodal

b. investor

c. regulator

d. kreditor

e. debitur

104

GEOGRAFI Kelas XII

29. Alasan utama pemilihan lokasi industri

menghindari kawasan permukiman

adalah . . . .

a. kawasan industri tidak memerlukan

tanah yang subur seperti kawasan

permukiman

b. kawasan permukiman termasuk ka-

wasan yang tanahnya mahal

c. kawasan permukiman tanahnya sta-

bil untuk bangunan

d. meminimalkan atau menghindari

percemaran di kawasan permukiman

e. sesuai dengan aturan perundang-

undangan

30. Aglomerasi industri memberikan ke-

untungan ekonomi, karena . . . .

a. meniadakan pencemaran lingkung-

an di kawasan lain

b. penghematan biaya pemakaian

fasilitas bersama

c. memacu pertumbuhan ekonomi bagi

daerah di sekitarnya yang pada

umumnya terbelakang

d. menjadikan daerah sekitarnya men-

jadi lokasi strategis

e. perizinan yang mudah dan penye-

rapan tenaga kerja yang lebih banyak

B.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Peta merupakan perwujudan dalam

sistem komunikasi kartografis. Gambar-

kan bagan sistem tersebut dan jelaskan

tiap bagiannya!

2. Mengukur sudut arah dapat mengguna-

kan metode

Bearing

dan

Azimuth

.

Bagaimana mengukur sudut arah dengan

masing-masing metode tersebut?

Menurutmu, apa kelemahan dan ke-

unggulan keduanya dalam pengukuran?

3. Ada data mengenai jumlah penduduk

laki-laki dan perempuan pada suatu

daerah. Jika kamu diminta untuk

menggambarkan grafik atau diagram

yang menunjukkan perbandingan jumlah

laki-laki dan perempuan, grafik atau

diagram apa yang tepat untuk meng-

gambarkannya?

4. Aspek biofisik sangat berpengaruh

terhadap keberadaan suatu industri.

Sebutkan yang termasuk aspek tersebut

dan bagaimana peranannya!

5. Jelaskan bagaimana karakteristik kondisi

perakaran yang sesuai untuk ditanami

sayuran di dataran rendah beriklim

basah!