Gambar Sampul Geografi · Bab II Keanekaragaman Hayati
Geografi · Bab II Keanekaragaman Hayati
EniAnjayani

24/08/2021 10:16:48

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

11

Keanekaragaman Hayati

Di Bumi terdapat keanekaragaman

hayati yang tersebar di berbagai

wilayah. Saya ingin mengetahui

keanekaragaman flora dan fauna di

berbagai wilayah tersebut.

Saya akan mempelajari persebaran

flora dan fauna di Indonesia.

Saya akan mengidentifikasi berbagai

jenis hewan di Indonesia yang ter-

masuk tipe Asia, tipe peralihan, dan

tipe Australia.

Saya akan menggali informasi

mengenai pengaruh kondisi fisik

terhadap persebaran flora dan fauna.

Saya akan menganalisis dampak

yang timbul akibat kerusakan flora

dan fauna bagi kehidupan.

Akhirnya, saya memahami bahwa

keanekaragaman flora dan fauna

suatu saat bisa saja punah, sehingga

saya harus menjaga dan melestari-

kannya.

12

GEOGRAFI Kelas XI

Jika kamu memikirkan kehidupan satu tahun yang

akan datang, tanamlah satu biji.

Jika kamu memikirkan kehidupan sepuluh tahun

yang akan datang, tanamlah sebatang pohon.

Jika kamu memikirkan kehidupan seratus tahun

yang akan datang, didiklah manusia.

Tahukah kamu pemangsa paling berbahaya di dunia?

Apakah singa, harimau, gajah, atau ular?

Ternyata, bukan semua itu.

Ada yang mengatakan bahwa pemangsa paling berbahaya di dunia

ini adalah manusia. Hewan-hewan tersebut memakan mangsanya

hanya untuk bertahan hidup. Sedangkan manusia membunuh hewan-

hewan bukan sebatas untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga untuk

kesenangan, kekayaan, dan kekuasaan. Manusia merusak hutan hanya

untuk kepentingan dirinya sendiri. Sebagian besar kerusakan

keragaman hayati di dunia ini disebabkan oleh perilaku manusia.

Begitu kejamkah manusia? Tanyakan pada hatimu. Untuk meningkat-

kan kepedulian kita terhadap pelestarian flora dan fauna, mari kita

tambah pengetahuan kita mengenai keanekaragaman hayati yang ada

di Bumi ini, khususnya di negara kita Indonesia.

Sumber:

www.albersweb.de

Di gurun yang sangat kering sekalipun ada kehidupan.

13

Keanekaragaman Hayati

Dunia ini merupakan tempat hidup yang ideal bagi berbagai kehidupan.

Di setiap jengkal tanah yang kita pijak akan ditemukan adanya kehidupan.

Di darat maupun laut terdapat beraneka ragam jenis flora dan fauna yang

hidup dan berkembang di habitatnya sendiri. Pengetahuan kita tentang

keanekaragaman hayati sangat terbatas dan bergantung pada hasil

penelitian dari berbagai kelompok, sehingga yang kita ketahui sangat sedikit

dibandingkan dengan yang belum kita ketahui. Manusia sangat bergantung

pada flora dan fauna untuk kelangsungan hidup sekarang dan di masa

datang. Perilaku manusia yang telah menyebabkan kerusakan atau

kepunahan flora dan fauna tertentu harus dihentikan dan mulai berperilaku

bijaksana terhadap lingkungannya. Usaha perlindungan dan pelestarian

dengan penetapan kawasan sebagai hutan lindung, suaka margasatwa,

dan taman nasional merupakan upaya penting untuk mencegah rusak dan

punahnya flora dan fauna.

keanekaragaman hayati,

flora, fauna, sebaran flora,

sebaran fauna, pelestarian,

kepunahan, kerusakan, ta-

man nasional

Di dunia ini terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Sampai saat

ini, flora dan fauna yang ada di dunia ini belum semuanya

teridentifikasi. Keanekaragaman hayati tersebut merupakan potensi

yang sangat besar sebagai kekayaan alam yang tidak ternilai. Indone-

sia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki keaneka-

ragaman hayati tertinggi di dunia. Bagaimanakah sebaran flora dan

fauna di dunia maupun di Indonesia? Ikutilah pemaparan di bawah

ini.

A. Sebaran Flora dan Fauna di Dunia

Sebagaimana telah kamu baca pada bab sebelumnya, bahwa biosfer

terdiri atas beberapa kawasan yang disebut

biom

. Biom adalah suatu

kawasan yang dikendalikan oleh iklim serta didominasi oleh flora dan

fauna tertentu. Dari biom inilah, kita akan mengenal lebih jauh

persebaran flora dan fauna. Beberapa biom itu diuraikan sebagai

berikut.

1. Hutan Hujan (

Rainforest

)

Hutan hujan adalah hutan yang selalu hijau sepanjang tahun

(evergreen)

. Keberadaan hutan ini sangat penting bagi makhluk

penghuni Bumi. Hutan ini berfungsi membersihkan udara dan

menggantinya dengan oksigen. Tidak heran apabila hutan ini dijuluki

sebagai paru-paru dunia. Karena begitu pentingnya, hutan ini perlu

dilestarikan sebagai warisan dunia

(world’s heritage)

.

Rainforest

dibedakan menjadi dua, yaitu hutan hujan tropis

(

tropical rainforest

) dan hutan hujan iklim sedang

(temperate

rainforest)

. Agar kamu lebih paham, mari kita bahas satu per satu.

14

GEOGRAFI Kelas XI

a. Hutan Hujan Tropis

Sesuai namanya, tentu kamu bisa menebak bahwa

hutan ini terdapat di daerah tropis. Daerah tropis

terletak antara garis balik utara (23°30' LU) sampai garis

balik selatan (23°30' LS). Tentu saja hanya wilayah yang

terletak di daerah inilah yang mempunyai hutan hujan

tropis. Wilayah tersebut meliputi sebagian Asia, Afrika,

dan Amerika Selatan.

Pepohonan yang terdapat di hutan hujan tropis

sangat lebat. Kanopinya sangat rapat sehingga mampu

menghalangi cahaya matahari menerobos dasar hutan.

Hal ini menyebabkan dasar hutan menjadi basah dan

lembap.

Tumbuhan yang hidup di hutan ini hampir tidak

terhitung jumlahnya. Mulai dari pohon besar yang tinggi

menjulang sampai tumbuhan

epifit

yang jumlah spesiesnya

mencapai ratusan.

Di hutan ini hidup berbagai macam binatang dari mamalia,

reptilia, burung, sampai serangga yang jenisnya tidak terhitung.

Meskipun sama-sama tinggal di hutan hujan tropis, jenis binatang

di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan tampak jelas perbedaannya.

Hutan hujan Afrika dihuni oleh gajah hutan, okapi, kera, badak,

babi rusa, berbagai macam jenis ular, dan burung. Hutan hujan di

Asia dihuni oleh binatang gajah, harimau, kera, badak, sanca

(

phyton

), rusa, dan berbagai macam burung. Adapun hutan hujan

di Amerika Selatan dihuni oleh kera, tapir, armadilo, tamandua,

kolibri, dan anaconda.

Sekilas ada beberapa binatang yang sama antara Afrika dan

Asia, misalnya gajah dan badak. Namun, ada perbedaan yang

mencolok antara keduanya. Gajah afrika bertelinga lebar sedangkan

gajah asia bertelinga kecil. Badak afrika bercula dua tetapi lebih

panjang dibanding badak asia. Bahkan badak asia ada yang bercula

satu yaitu badak jawa.

Demikian halnya dengan binatang di hutan hujan Amerika

Selatan. Di hutan ini hidup kera yang juga terdapat di hutan hujan

Asia dan Afrika. Namun, kera-kera di Amerika Selatan memiliki

ekor yang panjang dan kuat. Ekor ini berfungsi untuk memegang

dahan pepohonan. Kera semacam ini tidak terdapat di Afrika

maupun Asia.

b. Hutan Hujan Iklim Sedang

Sesuai dengan namanya, hutan ini terdapat di

daerah beriklim sedang, yaitu antara 23°30'–66°30' LU

maupun LS. Berbeda dengan hutan hujan tropis,

tumbuhan yang ada di hutan hujan iklim sedang tidak

banyak. Hanya tumbuhan yang tahan terhadap iklim

dingin saja yang mampu tumbuh di hutan ini, umum-

nya berupa

taiga

, yaitu hutan berdaun jarum seperti

pinus, cemara, tusam, dan balsam.

Persebaran hutan ini meliputi Alaska, Kanada, Asia

bagian utara, dan Eropa. Di Kanada, pohon di hutan

ini banyak ditebangi hingga menjadikan negara tersebut

sebagai penghasil kayu terbesar di dunia. Namun,

Sumber:

Alam dan Margasatwa Asia Tropik, halaman 68

Gambar 2.1

Penampang hutan hujan tropis.

Sumber:

www.wildlifepictures.com

Gambar 2.2

Kera afrika (atas) dan kera

laba-laba dari Amerika

Selatan (bawah).

Sumber:

www.mobot.com

Gambar 2.3

Temperate rainforest yang berupa taiga.

15

Keanekaragaman Hayati

seiring dengan kesadaran lingkungan, penebangan secara

besar-besaran mulai dihentikan.

Seperti kondisi jumlah jenis pohon, jenis hewan di

hutan hujan iklim sedang tidak begitu banyak. Hanya

beberapa hewan tahan dingin saja yang hidup di hutan

itu misalnya, rusa bagal, beruang

grizzly

,

wolferine

, tikus

salju, kelinci, serigala salju, ular derik, dan beberapa

burung serta serangga. Beberapa jenis ikan juga hidup

di sungai-sungai yang melalui hutan ini. Di antara

beberapa jenis ikan yang terkenal adalah ikan salmon di

Kanada. Ikan ini berenang menuju hulu sungai dalam

jumlah ribuan untuk bertelur.

2. Hutan Peluruh (Hutan Musim)

Kebanyakan hutan peluruh juga berada di daerah iklim

sedang yang mempunyai empat musim. Disebut hutan

peluruh karena pada musim gugur daunnya luruh bergugur-

an. Jenis ini mencakup pohon berangan, maple, sepang, dan

bek. Sebelum daunnya berguguran, daun pohon-pohon ini

berwarna-warni sangat indah. Ada yang berwarna kuning,

oranye, hijau tua, bahkan merah cerah.

Binatang yang hidup di hutan ini antara lain

oposum

(sejenis tikus), tupai tanah, ular, burung falcon, dan serangga.

Hutan peluruh terdapat di Amerika Utara, Asia Timur, dan

Eropa.

3. Padang Rumput (

Grassland

)

Grassland

adalah lahan yang didominasi oleh tumbuhan rumput,

semak belukar, dan beberapa jenis pohon lainnya.

Grassland

terdapat

pada daerah yang curah hujannya rendah, baik di daerah tropis

maupun di daerah beriklim sedang.

Grassland

yang ada di daerah tropis

disebut

tropical grassland

(padang rumput tropis) dan yang ada di

daerah beriklim sedang disebut

temperate grassland

(padang rumput

iklim sedang).

a. Padang Rumput Tropis (Sabana)

Padang rumput tropis sering kita sebut

sabana

. Di

Amerika Selatan (Venezuela) disebut

llanos

. Sabana

adalah lahan berumput namun di sana sini ditumbuhi

pepohonan. Sabana terletak di daerah dengan curah

hujan antara 50–130 sentimeter per tahun. Di tempat ini

hujan hanya terjadi pada bulan-bulan tertentu.

Sabana terdapat di Afrika, Australia, Amerika

Selatan, sebagian India, dan sebagian kecil wilayah

Indonesia. Sabana terluas terdapat di Afrika. Hampir

setengah dari luas benua ini tertutup oleh sabana. Di

beberapa bagian sabana dilalui aliran sungai yang

beberapa di antaranya adalah sungai besar seperti Sungai Nil,

Zambesi, dan Kongo di Afrika. Di Venezuela, sabana dilalui aliran

Sumber:

Alam dan Margasatwa Afrika, halaman 186

Gambar 2.6

Sabana Afrika

Sumber:

www.photo.net

Gambar 2.5

Hutan peluruh dan burung falcon.

Sumber:

www.mccullagh.org

Sumber:

www.nationalgeographic.com

Gambar 2.4

Beruang grizzly

16

GEOGRAFI Kelas XI

Sungai Orinoko. Bahkan di sabana sering terdapat genangan air

berupa rawa-rawa.

Flora yang terdapat di sabana Afrika antara lain rumput

bermuda, rumput gajah, pohon

baobab

, akasia, eboni, dan

cadelabra

. Adapun flora yang tumbuh di sabana Australia antara

lain ekaliptus, kasuarina, pohon botol, dan pohon rumput. Sabana

di Amerika Selatan ditumbuhi tanaman

fern

,

bromelia

,

carnivo-

rous

sp

,

guacamaya

, dan

pentamierista

.

Ternyata, meskipun sama-sama bernama sabana, flora yang

tumbuh antara daerah satu dengan lainnya berbeda. Perbedaan

itu juga terjadi pada fauna. Sabana Australia dihuni oleh binatang

seperti kanguru, koala, goana, dingo, dan landak.

Sabana di Amerika Selatan dihuni beberapa binatang pemakan

semut

(chiguire)

, serigala, beberapa jenis burung, dan reptil. Sabana

yang paling banyak dihuni binatang adalah sabana Afrika. Di sini

hidup berbagai binatang yang sangat mengagumkan. Selain dihuni

oleh binatang darat terbesar dan tertinggi di dunia, yaitu gajah

sabana dan zarafah, di sabana ini hidup binatang pemangsa dengan

kecepatan lari tercepat di dunia, yaitu

cheetah

. Binatang lain yang

hidup di sabana ini antara lain rusa, antilop,

gazelle

, zebra, badak,

singa,

hyena

,

wildebis

,

gnu

, burung unta, burung nazar, elang, dan

babi rusa. Bagian sabana yang berawa atau dilalui sungai terdapat

kuda nil dan buaya.

Di daerah manakah di

Indonesia banyak terdapat

sabana?

Sumber:

www.wildlifepictures.com

Gambar 2.10

Zarafah (Afrika)

Sumber:

Pustaka Alam Live Amerika Selatan, halaman 70

Gambar 2.12

Pemakan semut raksasa (Amerika

Selatan).

Sumber:

www.genesisworld.com

Gambar 2.11

Kanguru

(Australia)

Sumber:

www.baobabs.com

Gambar 2.7

Baobab di sabana Afrika.

Sumber:

Alam dan Margasatwa Australia,

halaman 49

Gambar 2.8

Pohon rumput di sabana

Australia.

Sumber:

www.topicalislands.de

Gambar 2.9

Fern di sabana Amerika

Selatan.

17

Keanekaragaman Hayati

b. Padang Rumput Iklim Sedang

Berbeda dengan sabana, padang rumput iklim

sedang memang benar-benar hanya ditumbuhi rumput.

Di bekas negara Uni Soviet, padang rumput seperti ini

disebut

stepa

. Kita pun sering menggunakan kata ini

untuk menyebut padang rumput.

Sebenarnya banyak sekali sebutan untuk menyebut

tempat seperti ini. Di Afrika Selatan, padang rumput

seperti ini disebut

veldt

, di Amerika Utara disebut

prairie

, di Amerika Selatan disebut

pampa

, dan di

Hongaria disebut

puszta

.

Flora yang ada di padang rumput iklim sedang

hanyalah rumput dan ilalang. Fauna di tempat ini tidak

sebanyak di sabana. Fauna yang ada hanyalah kelinci, rusa, burung

hantu, dan ular. Fauna terbesar adalah bison yang terdapat di

Amerika Utara.

4. Gurun

Gurun merupakan tempat paling gersang di muka Bumi. Di biom

ini, air tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. Meskipun demikian,

bukan berarti di gurun tidak ada kehidupan. Di tempat ini hidup

berbagai macam flora dan fauna, terutama yang tahan terhadap

kekeringan.

Gurun tersebar di Benua Asia, Australia, Amerika, dan yang

terbesar terletak di Benua Afrika, yaitu Gurun Sahara. Flora yang umum

terdapat di gurun adalah beberapa jenis kaktus. Di gurun Asia dan

Afrika Utara tumbuh pohon kurma. Di gurun Afrika Selatan tumbuh

semak dan alang-alang. Di gurun Amerika tumbuh bunga-bunga

berwarna cerah seperti

dandelion

dan

verbena

. Di gurun Australia

tumbuh pohon

boojum

.

Fauna berukuran besar yang mampu hidup di gurun adalah unta.

Selain itu, ada rubah, tikus, burung pemakan bangkai, burung pelatuk,

burung hantu, ular derik, kadal, dan katak. Terdapat juga binatang-

binatang kecil seperti laba-laba, kalajengking, dan kumbang penggali.

5. Tundra

Tundra adalah padang lumut yang terdapat di daerah

beriklim dingin. Sesuai dengan namanya, biom ini

didominasi oleh tumbuhan lumut dan sedikit rerumputan

yang tahan terhadap iklim dingin. Tundra terdapat di

wilayah Amerika Utara, Siberia, dan Eropa Utara.

Fauna khas di biom ini adalah

karibu

yang memanfaat-

kan lumut dan sedikit rumput sebagai makanannya. Selain

itu, ada rusa, kelinci, dan serigala.

6. Samudra

Inilah biom terluas di muka Bumi. Miliaran makhluk hidup mulai

dari yang terbesar di dunia (paus biru) sampai yang terkecil (plank-

ton) menempati biom ini. Di perairan dangkal dan hangat, binatang

Sumber:

www.wildlifepictures.com

Gambar 2.14

Tundra dan karibu.

Sumber:

www.vallemarecchia.at

Gambar 2.13

Stepa

Coba temukan bentuk adap-

tasi makhluk hidup yang

menghuni gurun!

18

GEOGRAFI Kelas XI

karang membangun terumbu yang kadang sangat besar seperti

Great

Barrier Reef

(Karang Penghalang Besar) di timur Australia. Di karang

ini hidup berbagai macam biota laut seperti ganggang, ikan, dan kerang

itu sendiri.

Perairan ini juga menopang kehidupan makhluk darat seperti

anjing laut, singa laut, penguin, dan burung-burung laut. Biom ini

menyediakan pula makanan yang berlimpah bagi manusia. Manusia

dapat mengambil flora seperti ganggang dan rumput laut serta fauna

berupa ikan.

Kini, jelaslah bagimu bahwa flora dan fauna di Bumi ini tersebar

sedemikian rupa menempati wilayah tertentu. Beberapa flora dan fauna

terkesan aneh dari nama, bentuk, dan tempat hidupnya. Ini

menandakan bahwa flora dan fauna itu tidak terdapat di daerahmu.

Di benua mana sajakah flora dan fauna itu hidup? Agar lebih jelas,

perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Persebaran Flora dan Fauna

No. Wilayah

Biom

Flora

Fauna

1. Afrika

Hutan hujan tropis. Pepohonan

berdaun lebar,

liana, dan epifit.

Gajah hutan,

okapi

, gorila,

burung rangkok,

simpanse, dan

ular.

Padang rumput

tropis (sabana).

Akasia,

baobab

,

eboni, rumput

gajah, dan rumput

bermuda.

Gajah sabana,

zarafah, zebra,

gnu

,

wildebis

,

rusa, antilop,

gazelle

,

cheetah

,

singa,

hyena

,

badak, kuda nil,

buaya, burung,

dan unta.

Padang rumput

iklim sedang.

Rumput, ilalang,

dan semak-semak.

Rusa, antilop,

cheetah

, elang,

burung nazar, ular,

burung, dan unta.

Gurun

Kaktus, kurma,

dan semak-semak.

Unta, serigala, ular

derik, tikus,

burung, kadal,

laba-laba, dan

kalajengking.

2. Amerika

Hutan hujan tropis. Pepohonan

berdaun lebar,

liana, dan epifit.

Kera ekor panjang,

kukang, tapir,

kolibri, monyet

raung, tukan,

anaconda,

armadilo, dan

buaya.

Hutan hujan iklim

sedang.

Cemara, pinus,

tusam, balsam,

aspen, dan eru.

Rusa bagal, rusa

tambak besar,

kelinci, serigala,

elang, burung

hantu, burung

paruh silang, dan

ular.

Padang rumput

tropis.

Fern, rumput, dan

semak.

Pemakan semut,

rusa, dan serigala.

Padang rumput

iklim sedang.

Rumput ilalang.

Bison, rusa, kelinci,

serigala, ular derik,

burung,

Ilama

, dan

rusa tanduk besar.

Sumber:

www.photo.net

Gambar 2.15

Barrier Reef

Biom-biom apakah yang

berada di laut? Temukan

jawabannya dan sajikan da-

lam tabel seperti di samping!

19

Keanekaragaman Hayati

Merambah Biom Benua Asia

Kamu telah mengetahui berbagai biom di beberapa benua di Bumi. Ada

satu benua yang biomnya belum tercantum pada tabel, yaitu Benua Asia.

Nah, sekarang giliranmu untuk menemukan biom di Asia. Gunakan contoh

tabel seperti berikut ini untuk menemukan berbagai jenis flora dan fauna

di biom Benua Asia. Tuliskan temuanmu dengan mengisi titik-titik dalam

tabel.

Asia

Biom

Flora

Fauna

Hutan hujan tropis

Palem, bambu, . . . .

Gajah, badak, . . . .

Hutan hujan iklim

sedang

. . . .

. . . .

Padang rumput tropis

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

Gurun

Kaktus, aster,

yuka,

eriphylum

,

dandelion

,

verbena

, sedum,

dan aloe.

Ular derik, kadal,

tokek, rubah,

burung hantu, dan

tikus gurun.

Tundra

Lumut kerak dan

rumput.

Karibu, kelinci, dan

serigala.

4. Australia

Hutan hujan tropis. Pepohonan

berdaun lebar dan

palem.

Kasuari, kiwi,

platipus, kuskus,

kanguru, koala,

tikus berkantong,

landak,

falanger

,

dan tuatara.

Sabana

Kasuarina, pohon

botol ekaliptus,

pohon rumput,

dan semak.

Kanguru, koala,

serigala, biawak,

dan ular.

Gurun

Semak-semak dan

rumput ilalang.

Ular dan kadal.

5. Eropa

Hutan hujan iklim

sedang.

Aspen, pinus, dan

cemara.

Burung hantu,

elang, rusa,

serigala, burung,

dan tupai.

Tundra

Lumut kerak dan

rumput.

Rusa loe, kelinci,

dan serigala.

6. Kutub Utara

-

-

Beruang kutub,

serigala kutub,

walrus, dan kelinci

kutub.

7. Kutub Selatan

-

-

Penguin dan

anjing laut.

Sumber:

Dokumen Penulis

20

GEOGRAFI Kelas XI

B. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia

Secara garis besar kamu telah mengetahui persebaran flora dan

fauna di muka Bumi. Tentu saja persebaran itu hanya bersifat umum

saja. Di Indonesia sendiri, persebaran flora dan fauna tidak merata.

Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia? Mari kita

identifikasi persebaran flora dan fauna di negara kita.

Sebagaimana kamu tahu, negara kita adalah negara dengan wilayah

kepulauan yang terdiri atas 17.000 pulau lebih. Di pulau-pulau itu

hidup berbagai macam flora dan fauna yang membuat negara kita

diakui sebagai negara dengan keragaman hayati tertinggi di dunia.

Indonesia memiliki tumbuhan jenis palem terbanyak di dunia, yaitu

400 jenis. Di Indonesia juga tumbuh sekitar 25.000 jenis tanaman

berbunga atau peringkat ketujuh di dunia.

Keberadaan flora ini menopang kehidupan fauna. Indonesia

menduduki peringkat pertama di dunia yang mempunyai jenis

mamalia terbanyak, yaitu 515 jenis. Indonesia juga menjadi negara

peringkat pertama di dunia yang mempunyai jenis kupu-kupu

terbanyak, yaitu 121 jenis. Dari segi jenis reptil, Indonesia menduduki

peringkat tiga di dunia dengan 600 jenis, peringkat empat untuk burung

(1.519 jenis), dan peringkat kelima untuk amfibi (270 jenis).

Data-data itu menunjukkan betapa negara kita memiliki kekayaan

yang luar biasa. Kekayaan ini telah lama menyita perhatian dunia

sehingga begitu banyak peneliti dan pemburu yang datang ke

Indonesia.

Dari seluruh flora dan fauna itu, sebagian besar merupakan flora

dan fauna endemi, artinya tidak ada di wilayah negara lain. Flora dan

fauna itu mempunyai kekhasan tersendiri. Kekhasan itulah yang

menimbulkan minat para ilmuwan untuk datang ke Indonesia. Salah

satu ilmuwan itu adalah

Alfred Russel Wallace

yang berasal dari

Inggris. Ia mengadakan penjelajahan di Indonesia selama delapan

tahun, sejak tahun 1854 sampai dengan 1862. Dari penjelajahan itu,

Wallace menemukan beberapa keanehan menyangkut persebaran

fauna. Wallace mendapati fauna yang ada di Sumatra juga banyak

terdapat di Kalimantan. Beberapa ikan air tawar di Sumatra juga

terdapat di Kalimantan, padahal di antara dua pulau itu terdapat

perairan laut yang cukup luas, yaitu Selat Karimata. Tidak mungkin

ikan air tawar itu menyeberangi perairan laut yang asin. Anehnya,

ikan air tawar di Pulau Sulawesi berbeda dengan di Kalimantan.

Padahal selat yang memisahkan lebih sempit dibanding Selat Karimata.

Keanehan lain yang ia dapati di Pulau Sulawesi adalah burung. Ia

sama sekali tidak mengira bahwa jenis burung yang hidup di Sulawesi

berbeda dengan burung yang hidup di Kalimantan. Ini sangat aneh

mengingat burung dapat terbang menyeberangi Selat Makassar yang

lebih sempit dibanding Selat Karimata. Keadaan iklim di Kalimantan

dan Sulawesi pun sama. Begitu juga dengan kondisi geografisnya tidak

jauh berbeda.

Itulah sekilas uraian yang menggambarkan betapa beragamnya

flora dan fauna di Indonesia. Untuk mengetahui lebih detail bagaimana

persebaran flora dan fauna Indonesia, kita akan mengulasnya bersama.

Kita akan mengenali flora dan fauna di Indonesia serta persebarannya.

Mari kita mulai.

Sumber:

www.educarem.es

Gambar 2.16

Alfred Russel Wallace

21

Keanekaragaman Hayati

1. Flora di Indonesia

Seperti telah diuraikan di depan, flora di Indonesia begitu beragam.

Flora itu menempati suatu areal lahan yang dapat menunjang

kehidupannya. Selanjutnya, flora itu membentuk biom dan sub-

subbiom. Untuk mengenal flora apa saja yang ada di Indonesia, kita

akan menyelidikinya berdasarkan biom dan sub-subbiom tersebut.

Tidak semua biom ada di Indonesia. Tundra dan gurun tidak ada

di Indonesia. Biom yang ada di Indonesia antara lain hutan hujan tropis,

hutan musim, dan sabana. Melalui biom inilah kita akan mengetahui

persebaran flora di Indonesia. Mari kita bahas satu per satu.

a. Hutan Hujan Tropis

Indonesia termasuk wilayah dunia yang memiliki hutan hujan

tropis cukup luas. Ini tentu saja erat kaitannya dengan iklim di

Indonesia yang sangat mendukung terbentuknya biom tersebut.

Biom ini terbagi menjadi beberapa subbiom sebagai berikut.

1) Hutan Hujan Pegunungan Tinggi

Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat di sebagian wilayah

Sumatra, Sulawesi, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Ciri-

ciri hutan hujan pegunungan tinggi

sebagai berikut.

a) Terdapat pada ketinggian 1.500–2.400 m dpl (meter di atas

permukaan laut).

b) Jenis tumbuhannya lebih sedikit jika dibandingkan

dengan hutan hujan pegunungan rendah.

c) Biasanya pohon-pohonnya berdiameter lebih besar, daun-

daunnya lebih kecil, dan tidak berakar papan.

d) Pohon-pohon yang paling umum dijumpai antara lain

berangan/riung, waru batu/waru teja, dan cemara.

2) Hutan Hujan Pegunungan Rendah

Ciri-ciri hutan hujan pegunungan rendah sebagai

berikut.

a) Terdapat pada ketinggian 500–1.500 m dpl.

b) Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat kuat

yang terdiri atas tiga tingkat, yaitu:

(1) tingkat pertama mencapai tinggi 30–40 m

dan ada yang tingginya 50–60 m,

(2) tingkat kedua mencapai tinggi 15–20 m,

serta

(3) tingkat ketiga mencapai tinggi 5–10 m.

c) Pohon-pohon riung/meranak dan petir mem-

bentuk atap hutan, sedang pohon-pohon

rasamala serta cemara gunung merupakan

pohon-pohon tertinggi yang menyeruak keluar

dari atap hutan.

3) Hutan Tropika Dataran Rendah

Hutan tropika dataran rendah juga sering disebut hutan

keruing

atau hutan lagan. Jenis hutan ini mempunyai flora

yang paling kaya dan beraneka ragam jika dibandingkan

dengan jenis-jenis hutan lainnya di dunia.

Sumber:

Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 38

Gambar 2.17

Hutan hujan pegunungan

Tahukah kamu apa jadinya

jika hutan di Indonesia

punah?

22

GEOGRAFI Kelas XI

Hutan tropika dataran rendah di Indonesia dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu hutan tropika dataran

rendah di kawasan barat Indonesia dan hutan tropika

dataran rendah di kawasan timur Indonesia.

Hutan tropika dataran rendah di kawasan barat

Indonesia didominasi oleh suku keruing dengan banyak

jenis dari marga mersawa, pohon kapur, balau, damar,

meranti, dan giam. Sebanyak 70% dari jenis-jenis pohon

tersebut berdiameter 40–80 cm, 25% berdiameter 80–

120 cm, dan 4% berdiameter lebih dari 120 cm.

4) Hutan Subalpin

Hutan subalpin juga disebut hutan kabut atau hutan

berlumut. Hutan ini banyak terdapat di Papua di mana

terdapat pegunungan yang tinggi. Ciri-ciri hutan

subalpin sebagai berikut.

a) Terdapat pada ketinggian 2.400–4.000 meter di atas

permukaan laut.

b) Pohon-pohonnya rapat, tetapi rendah. Tinggi pohon

berkisar antara 8–20 meter.

c) Jumlah jenis pohon sedikit dengan batang-batang

yang membengkok dan diselimuti berjenis-jenis

lumut.

5) Hutan Pantai

Juga dikenal sebagai formasi butun. Jenis hutan ini

terdapat di dinding pantai di belakang pantai-pantai

berpasir yang dihuni oleh biota pantai. Adapun ciri-

ciri hutan pantai sebagai berikut.

a) Hutan ini dihuni oleh berbagai jenis pohon butun

seperti dadap, pandan laut, dan cemara laut.

b) Susunan tumbuhan hutan pantai di daerah-daerah

yang basah serupa dengan di daerah kering

musiman.

6) Hutan Mangrove

Hutan mangrove juga disebut hutan bakau atau

hutan air payau. Hutan bakau tumbuh subur di daerah pantai

berlumpur yang terlindung, terutama pada daratan menjorok

ke laut. Di hutan ini zonasi jenis-jenis pohon yang men-

dominasi hampir sejajar dengan garis pantai.

Adapun ciri-ciri hutan bakau sebagai berikut.

a) Jenis tanahnya berlumpur, berlempung, atau berpasir

dengan bahan-bahan yang berasal dari lumpur, pasir, atau

pecahan karang.

b) Lahannya tergenang air laut secara berkala setiap hari

sampai daerah yang hanya tergenang saat pasang purnama.

c) Mendapat cukup pasokan air tawar dari darat yang

berfungsi untuk menurunkan salinitas serta menambah

pasokan unsur hara dan lumpur.

d) Airnya payau dengan salinitas antara 2–22 ppm (1 ppm

= 0,05%) atau asin dengan salinitas mencapai 38 ppm.

Sumber:

Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 32

Gambar 2.18

Hutan hujan dataran rendah.

Sumber:

Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 40

Gambar 2.19

Hutan subalpin di Papua.

Sumber:

www.wetlands.or.id

Gambar 2.20

Nipah di hutan pantai.

23

Keanekaragaman Hayati

Zona atau daerah hutan mangrove yang ke arah daratan,

pada umumnya bercampur dengan rawa air tawar. Daerah

semacam ini diduga ada kaitannya dengan salinitas dan sifat-

sifat tanah.

Zonasi hutan mangrove di Jawa, Maluku, dan kemung-

kinan di pulau-pulau lainnya cenderung serupa dengan zona

hutan mangrove di Sumatra. Adapun hutan mangrove di

Sumatra dibagi menjadi empat sebagai berikut.

a) Zona pionir, yang dirajai oleh api-api sering berasosiasi

dengan perepat laut.

b) Zona burus, bakau, dan belabu/niri.

c) Zona nipah, yang juga sering berasosiasi dengan perepat

laut.

d) Zona hutan rawa gambut.

Indonesia memiliki hutan bakau terluas di dunia,

kemudian disusul Nigeria, Meksiko, dan Australia. Menurut

perkiraan, luas hutan bakau di Indonesia mencapai 4,25 juta

hektare

(Giesen, 1993)

. Sekarang luas tersebut sudah

mengalami penyusutan akibat berbagai alih fungsi lahan

menjadi lahan pertambakan, pertanian, dan permukiman.

Hutan bakau terluas di Indonesia terdapat di Papua (58%),

Sumatra (19%), dan Kalimantan (16%).

Flora yang hidup di hutan bakau Indonesia meliputi 89

jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis herba tanah,

44 jenis epifit, dan 1 sikas. Di hutan bakau terdapat 47

tumbuhan hutan bakau sejati, antara lain bakau, burus, palem,

perepat, dan api-api.

7) Hutan Rawa

Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh di daerah-daerah

rawa. Tanah rawa terdiri atas tanah aluvial atau tanah gambut.

Tanah aluvial terbentuk dari hasil endapan aliran sungai.

Sedangkan tanah gambut terbentuk dari hasil pembusukan

tumbuh-tumbuhan rawa yang sudah mati. Rawa dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rawa pasang surut dan rawa

nonpasang surut.

a) Rawa pasang surut adalah rawa yang terdapat di daerah

pesisir yang pada umumnya dipengaruhi oleh pasang surut

air laut.

b) Rawa nonpasang surut adalah rawa yang terdapat di

daratan yang letaknya jauh dari pantai, tetapi di dekat

sungai atau lahan basah lainnya.

Hutan rawa di Indonesia dikelompokkan menjadi

dua sebagai berikut.

a) Hutan Rawa Gambut

Tipe hutan ini terdapat di perairan

oligotrofik

,

yaitu perairan yang sangat rendah kandungan zat

haranya untuk kehidupan binatang dan tumbuh-

an. Keadaan ini memungkinkan terbentuknya

gambut. Lapisan gambut yang terbentuk dapat

sangat dalam (mencapai 20 m) dan diameternya

bisa mencapai beberapa kilometer.

Apakah manfaat hutan bakau?

Sumber:

Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 34

Gambar 2.21

Hutan rawa gambut

24

GEOGRAFI Kelas XI

Hutan rawa gambut terbentuk di daerah pesisir sebagai

lahan basah pesisir maupun lahan basah daratan yang

mengandung kumpulan gambut dalam jumlah yang besar/

tebal.

Adapun ciri-ciri hutan rawa gambut sebagai berikut.

(1) Terletak di daerah pesisir sebagai lahan basah pesisir

maupun lahan basah daratan di belakang hutan bakau.

(2) Lapisan gambut pada hutan rawa gambut sangat besar

atau tebal.

(3) Keadaan tanahnya miskin unsur-unsur hara (mineral

yang diperlukan tumbuhan).

(5) Pohon-pohonnya memiliki garis tengah yang sangat

kecil.

Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan

rawa gambut terluas di dunia

(Sanda, 1996)

. Luas hutan

rawa gambut di Indonesia antara 16,5–27 juta hektare

(Davies dkk., 1995)

. Hutan rawa gambut terluas di

Indonesia terdapat di pantai timur Sumatra, Kalimantan

Barat, dan Kalimantan Selatan. Di Pulau Jawa hanya

terdapat sedikit hutan rawa gambut, yaitu Rawa Danau di

Serang (Banten).

Tumbuhan yang hidup di hutan rawa gambut adalah

ramin, suntai, semarum, durian burung, terentang, dan

meranti rawa. Tumbuhan tersebut memperlihatkan zonasi

yang memusat. Di Kalimantan hutan rawa gambut

berpusat pada suatu pulau pasir. Di Sumatra jenis

tumbuhannya berpusat pada endapan gambut yang paling

tebal. Semakin ke pinggir, ketebalan endapan gambut

semakin berkurang.

b) Hutan Rawa Air Tawar

Hutan rawa air tawar merupakan tipe lahan basah yang

biasa ditemukan pada tanah aluvial dataran rendah.

Adapun ciri-ciri hutan rawa air tawar sebagai berikut.

(1) Terletak di antara dua sungai dan jauh masuk ke peda-

laman atau pada dataran luas dekat pantai serta berada

di antara hutan rawa gambut dan hutan dataran

rendah.

(2) Digenangi air secara tetap atau musiman, baik air

hujan maupun limpahan air sungai.

(3) Lapisan gambut pada hutan air tawar hanya sedikit

atau tidak mengandung gambut sama sekali.

(4) Tanahnya berupa tanah aluvial yang subur dan

memiliki sistem pengairan yang baik.

(5) Air yang menggenangi berasal dari air hujan, air

sungai, dan air permukaan lainnya.

(6) Pohon-pohonnya memiliki garis tengah (diameter)

lebih kecil jika dibandingkan pohon-pohon pada hutan

dataran rendah, tetapi lebih besar jika dibandingkan

pohon-pohon pada hutan rawa gambut.

(7) Pada musim kering terdapat sisa-sisa atau bekas

genangan air.

Sumber: www.wetlands.or.id

Gambar 2.22

Hutan rawa air tawar di

Kalimantan.

Coba cari tahu berapakah

luas hutan rawa gambut di

Indonesia saat ini!

25

Keanekaragaman Hayati

Sesuai dengan ciri-ciri tersebut, maka hutan rawa air

tawar terdapat sangat luas di daerah-daerah dataran rendah

yang memiliki sungai-sungai yang besar, misalnya di

Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Hutan rawa air tawar di

ketiga wilayah tersebut meliputi 95% dari seluruh hutan

rawa air tawar mula-mula di Indonesia.

Hutan rawa air tawar juga dapat ditemukan di

Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara. Salah satu di

antaranya adalah hutan rawa air tawar yang terdapat di

Taman Nasional Ujung Kulon yang merupakan habitat

terakhir badak jawa.

Mula-mula hutan rawa air tawar di Indonesia men-

capai luas ±103 juta hektare (Bappenas, 1993). Namun,

sampai dengan 2006, luas hutan tersebut diperkirakan

tinggal 23 juta hektare (lianaindonesia.wordpress).

Diperkirakan semakin menyusut lagi karena sebagian besar

telah dialihkan sebagai lahan pertanian dan perikanan.

Lahan pertanian bekas hutan rawa air tawar mempunyai

tanah yang subur. Unsur hara yang dikandungnya juga

mendukung dikembangkan sebagai perikanan.

8) Hutan Kerangas

Hutan kerangas terdapat pada tanah-tanah podsol dari

pasir kuarsa yang miskin hara dan sangat masam, serta keadaan

iklim yang sama dengan hutan hujan dataran rendah. Akan

tetapi, struktur fisiognomi dan floranya berbeda dari hutan

hujan dataran rendah.

Adapun ciri-ciri hutan kerangas sebagai berikut.

a) Pohon-pohonnya kerdil dan jarang serta atapnya terbuka,

sedangkan jenis tumbuhan di bawahnya rapat dan

berkayu.

b) Tumbuhan yang dominan adalah jenis jambu. Jenis-jenis

pohon utama lainnya adalah cemara, perepat darat,

blangeran, giam padi, giam tembaga, gerunggang, melur,

melur tali, sekel, dan damar. Jenis-jenis perdu dan herba

juga terdapat pada hutan ini.

Hutan kerangas terdapat di Pulau Bangka, Kalimantan

Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Papua.

9) Hutan Batu Kapur

Hutan batu kapur terdapat pada areal sempit dengan habi-

tat dan floranya yang khas. Pada hutan ini terdapat jenis-jenis

flora endemik (hanya terdapat di tempat-tempat tertentu) dan

langka.

10) Hutan pada Batu Ultrabasik

Terdapat di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Tanahnya

berasal dari serpentinit dan mengandung unsur besi (Fe) serta

magnesium (Mg) tinggi, tetapi kandungan silikonnya (Si)

rendah. Selain itu, juga mengandung unsur-unsur lain yang

merupakan racun bagi tanaman dalam jumlah banyak,

terutama nikel, kobalt, dan kromium. Jenis tumbuhannya

bervariasi, mulai dari semak-semak yang terbuka sampai

pohon-pohon yang tinggi dan rapat. Susunan tumbuhannya

dapat sangat lain (merambat dengan batang berkayu panjang)

atau mirip dengan hutan pada tanah-tanah yang lain.

Coba temukan jenis-jenis

flora apakah yang hidup dan

berkembang di hutan batu

kapur!

26

GEOGRAFI Kelas XI

b. Hutan Monsun (Hutan Musim)

1) Hutan Monsun Gugur Daun

Hutan monsun gugur daun terdapat di Pulau Jawa,

Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian

selatan. Adapun ciri-ciri hutan monsun gugur daun sebagai

berikut.

a) Terdapat pada ketinggian 0–800 m dpl.

b) Beriklim musiman, biasanya jumlah penguapan melebihi

banyaknya curah hujan.

c) Curah hujannya kurang dari 1.500 mm/tahun. Pada musim

kering, jumlah curah hujan kurang dari 60 mm/tahun.

d) Ada pohon-pohon yang tingginya di bawah 25 m, biasanya

bercabang di bawah.

e) Jumlah jenis pohonnya sedikit.

f)

Anakan pohon jarang terdapat.

g) Tidak dijumpai paku pohon, pohon kapur, pakis kurung/

paku payung, maupun daun kendi.

h) Bambu sering ditemukan, juga tumbuh-tumbuhan bawah

yang kebanyakan berupa rumput.

i)

Di Sumbawa jenis-jenis pohon yang umum dijumpai, yaitu

tanggulun/katos, kesambi, dan lanji/walikukun.

j)

Di Timor dan Wetar dijumpai hutan kayu merah pada

dataran rendah. Jenis-jenis pohon yang membentuk hutan

angsana antara lain meliputi angsana, upas, penjalinan,

dadap, dan balok.

k) Di Jawa, Madura, dan Kangean terdapat formasi hutan jati.

2) Hutan Monsun yang Selalu Hijau

Hutan monsun yang selalu hijau terdapat di

Pulau Sumbawa, Timor, dan Wetar. Di Pulau

Sumbawa hutan monsun terdapat pada ketinggian

800–1.000 m dpl dan di Pulau Timor serta Wetar

terdapat pada ketinggian 1.000 m dpl dan dirajai

oleh

Eucalyptus

(ampupu). Hutan

Eucalyptus

tersebut selain dibentuk oleh ampupu, juga oleh

jenis-jenis pohon lainnya antara lain sengon, kayu

embalo, jambu, pakis, dan kayu tahun.

c. Sabana

Sabana (

savana

) adalah tanah bersistem pengairan

baik yang sebagian besar ditutupi rumput, semak

(kurang dari 50%), dan pohon (antara 10–30%). Jika

tanah tersebut ditutupi rerumputan dan paku-pakuan

(lebih dari 50%) serta pohon dan semak (kurang dari

10%), disebut padang rumput

(grassland/grass savana)

.

Sabana tumbuh di daerah yang curah hujannya

sedikit hingga sedang. Sabana biasanya dimanfaatkan

untuk usaha peternakan, yaitu sebagai lahan peng-

gembalaan. Sabana banyak terdapat di Nusa Tenggara

dan Sulawesi Selatan.

Pohon-pohon yang merajai pada sabana yang

terdapat di kawasan timur Indonesia adalah kayu putih.

Di Flores, Timor, Alor, Wetar, dan Papua bagian selatan, dirajai

oleh tumbuhan akasia dan ampupu (

Eucalyptus

). Di Jawa Timur

Sumber:

Indonesian Heritage Tumbuhan, halaman 43

Gambar 2.23

Hutan musim

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 74

Gambar 2.24

Sabana di Nusa Tenggara Timur.

27

Keanekaragaman Hayati

dan pulau-pulau lain di Nusa Tenggara Timur, jenis-jenis pohon

yang merajai adalah dari marga lontar dan gebang.

Di Pulau Timor terdapat empat jenis sabana sebagai berikut.

1) Sabana cemara gunung pada ketinggian 100–125 m dpl.

2) Sabana akasia dan ampupu pada ketinggian 600–700 m dpl.

3) Sabana

Eucalyptus platyphylla

ditemukan pada daerah yang

bergelombang di dataran rendah.

4) Sabana kayu putih ditemukan pada ketinggian di atas 900 m

dpl.

Berdasarkan luas hutan yang ada di Indonesia, hutan hujan

tropika meliputi areal yang paling luas (66 juta hektare), diikuti

oleh hutan sekunder (23 juta hektare), padang alang-alang (16 juta

hektare), hutan rawa air tawar (13 juta hektare), dan tipe-tipe hutan

lainnya (4 juta hektare).

2. Tipe Fauna di Indonesia

Berdasarkan pengamatan, Wallace berpendapat bahwa Kalimantan

bersama Sumatra, Jawa, dan Bali pernah menjadi bagian Asia. Perairan

dangkal di sekitar pulau-pulau ini membuktikan pendapat itu. Perairan

dangkal itu dahulu berupa daratan yang berperan dalam persebaran

flora dan fauna. Dangkalan ini dikenal dengan sebutan

Dangkalan

Sunda

. Karena inilah tipe fauna di wilayah ini memiliki kesamaan.

Selanjutnya, fauna di wilayah ini disebut fauna tipe Asia.

Di kawasan timur Indonesia, hal serupa juga terjadi di Papua dan

Kepulauan Maluku. Fauna di kawasan ini memiliki kesamaan dengan

fauna di Australia. Mamalia yang hidup di kawasan ini didominasi

oleh

masupialia

, yaitu mamalia yang berkembang di luar kandungan.

Mamalia ini berkembang di kantong induknya seperti kanguru, kuskus

berkantong, dan tikus berkantong. Di kawasan ini terdapat burung

kasuari yang juga terdapat di Australia.

Persamaan ini merupakan bukti bahwa perairan di kawasan timur

Indonesia yang dangkal itu dahulu merupakan daratan yang kering

pula. Karena itulah, fauna dapat menyebar dari Australia ke Papua

dan sekitarnya. Daerah di kawasan ini disebut

Dangkalan

Sahul

. Selanjutnya, flora dan fauna di kawasan ini dikenal

sebagai fauna tipe Australia.

Di antara Dangkalan Sunda dan Sahul, terdapat

perairan laut dalam. Berbeda dengan Dangkalan Sunda dan

Sahul yang perairannya dangkal, perairan di kawasan ini

sangat dalam. Perairan ini belum pernah kering. Di perairan

ini terdapat Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan

pulau-pulau kecil lainnya. Kawasan ini dikenal dengan

nama

Wallacea

.

Wallacea memberi batas antara kawasan Dangkalan

Sunda dan kawasan Wallacea dengan garis yang terkenal

dengan Garis Wallace. Garis ini untuk menunjukkan

pembagian fauna yang sangat berbeda antara kawasan tipe

Asia dan kawasan

Wallacea

. Selanjutnya, antara kawasan

ini dengan kawasan Dangkalan Sahul dipisahkan oleh Garis

Garis Wallace

Sumber:

www.north-sulawesi

Gambar 2.25

Garis Wallace

MALAYSIA

INDONESIA

FILIPINA

HUXLEY

HUXLEY

Wallace

Weber

Lydekker

Wallacea

Weber

L

Wallacea

28

GEOGRAFI Kelas XI

Weber untuk menunjukkan pembagian jenis faunanya. Ada pula Garis

Lydekker yang digunakan sebagai batas paling barat dari satwa tipe

Australia. Penentuan garis ini didasarkan pada batas kedalaman laut

di Dangkalan Sahul.

Namun, baik Garis Wallace maupun Garis Weber itu telah menjadi

agak kabur. Dari fakta yang ada, beberapa fauna tipe Asia dan Australia

telah beralih ke kawasan Wallacea. Burung pelatuk, bajing, dan cerurut

yang bertipe Asia telah melintasi Garis Wallace, yaitu dari Bali ke

Lombok, Sumbawa, Flores, dan Alor. Mungkin binatang itu telah dibawa

oleh orang Melanesia sebagai bahan makanan dan binatang piaraan.

Demikian halnya dengan fauna tipe Australia. Possum berkantong

dan kakaktua yang merupakan fauna tipe Australia telah menempati

Sulawesi tetapi tidak ada di Kalimantan. Demikian juga burung madu

australia yang ada di Lombok tetapi tidak ada di Bali.

Jadi, kawasan Wallacea selain memiliki fauna yang bersifat endemi,

yaitu anoa, komodo, dan babi rusa juga memiliki fauna peralihan dari

kawasan Asia dan Australia. Oleh karena itu, fauna yang ada di kawasan

Wallacea disebut

tipe peralihan

.

Dari uraian di atas, jelaslah mengapa persebaran fauna di Indonesia

dibagi menjadi tiga, yaitu tipe Asia, Australia, dan peralihan. Sekarang

marilah kita mengidentifikasi persebaran fauna Indonesia melalui tiga

tipe itu.

a. Tipe Asia

Fauna tipe Asia terdiri atas beberapa jenis mamalia, burung,

ikan, dan reptil. Di beberapa daerah, fauna ini sudah punah dan

di beberapa daerah lain sudah sangat langka. Berikut ini beberapa

fauna langka tersebut.

1) Gajah

Gajah

(Elephas maximus)

terdapat di seluruh Sumatra

menghuni hutan hujan dataran rendah. Oleh karena itu,

disebut gajah sumatra. Sebenarnya, persebaran gajah juga

sampai ke Jawa, namun diperkirakan gajah jawa sudah punah

karena terdesak kegiatan manusia. Gajah yang biasanya ber-

kelompok selalu bergerak dalam mencari makan. Mereka sering

melalui jalur perkebunan dan pedesaan sehingga terjadi

perselisihan dengan manusia. Karena inilah jumlah gajah

berkurang.

2) Badak

Di Indonesia terdapat dua jenis badak, yaitu

badak jawa

(Rhinocerus sondaicus)

dan badak

sumatra

(Dicerorhinus sumatrensis)

. Badak jawa

lebih besar dibanding badak sumatra. Badak jawa

bisa mencapai berat 2 ton, sedangkan badak

sumatra hanya 1 ton. Badak sumatra merupakan

badak terkecil yang masih hidup. Perbedaan

lainnya adalah badak jawa bercula satu, sedangkan

badak sumatra mempunyai tonjolan kecil selain

cula sehingga terkesan bercula dua.

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 122

Gambar 2.27

Badak sumatra (kiri) dan badak jawa

(kanan).

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 58

Gambar 2.26

Gajah Asia

29

Keanekaragaman Hayati

3) Tapir

Tapir

(Tapirus indicus)

merupakan fauna yang

menakjubkan. Fauna ini diduga berasal dari hutan

tropis Amerika Selatan. Mengapa fauna ini sampai

di Indonesia belum diketahui penyebabnya? Saat

ini tapir hanya bisa ditemukan di hutan-hutan

Sumatra. Melihat dari persebarannya, mungkin

tapir juga pernah hidup di Jawa dan Kalimantan

tetapi kini sudah punah.

4) Banteng

Tentu kamu pernah melihat sapi bukan? Sapi,

terutama sapi bali adalah kerabat dekat dari banteng

(Bos javanicus)

. Sapi adalah jenis banteng yang

diternakkan. Di Indonesia, jumlah sapi jauh lebih

banyak dibanding jumlah banteng yang masih liar.

Bahkan di Sumatra, banteng telah mengalami

kepunahan. Saat ini, banteng liar hanya terdapat

di Jawa dan kecil sekali jumlahnya di Kalimantan.

5) Kerbau Liar

Seperti halnya sapi, kerbau adalah binatang

yang diternakkan. Kerbau telah menjadi bagian

budaya di Indonesia. Contohnya orang Minangkabau

yang dianggap memperoleh nama dari kata

minang

dan

kerbau

yang artinya ”

kerbau yang menang

”.

Menurut legenda suku Minangkabau dan suku Jawa

pernah sepakat untuk tidak berperang tetapi lebih

baik mengadakan pertandingan antara dua kerbau.

Di tempat lain kerbau menjadi bagian dari upacara

adat seperti di Toraja. Kerbau juga berguna mem-

bantu tugas petani membajak sawah. Karena itulah

kerbau banyak diternakkan. Saat ini, ada sekitar

empat juta lebih kerbau yang diternakkan. Namun,

populasi kerbau liar

(Bubalus bubalis)

di dunia

diperkirakan tinggal 100 ekor saja. Penyebab semakin

berkurangnya populasi kerbau liar adalah nilai ekonomis yang

ada pada fauna ini.

6) Harimau Sumatra

Pada mulanya ada tiga jenis harimau di Indo-

nesia, yaitu harimau bali, harimau jawa, dan

harimau sumatra. Kini tinggal harimau sumatra saja

yang masih hidup. Harimau bali dan harimau jawa

telah punah akibat kerusakan habitat, gangguan

ekosistem, dan perburuan. Harimau sumatra

(Panthera tigris)

saat ini pun jumlahnya tinggal

sedikit karena diburu untuk kulitnya yang berharga

dan bagian tubuhnya sebagai obat tradisional.

7) Macan Tutul

Kerabat kucing selain harimau adalah macan

tutul (

Panthera pardus

). Fauna ini adalah jenis

predator yang sangat cekatan. Hidupnya di atas

pohon dengan makan tikus, burung, kelelawar, babi

hutan, dan rusa. Saat ini, macan tutul hanya ter-

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 45

Gambar 2.28

Tapir

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 114

Gambar 2.29

Banteng

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 74

Gambar 2.30

Kerbau liar

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa, halaman 48

Gambar 2.31

Macan tutul

30

GEOGRAFI Kelas XI

dapat di Jawa menghuni kawasan perlindungan dan sedikit

sekali yang secara liar hidup di hutan. Fauna ini terancam

punah karena perburuan dan banyaknya penggunaan racun

untuk umpan babi hutan yang merupakan makanan macan

tutul.

8) Beruang Madu

Hewan ini terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Di Jawa,

hewan ini telah punah. Beruang madu

(Helarctos malayanus)

merupakan beruang terkecil di antara keluarga beruang. Hewan

ini lamban dalam bergerak, berat, jarak pandang pendek, man-

tel bulu mengkilap, dan memiliki cakar yang besar. Mereka

adalah pemanjat ulung ketika harus mengambil madu di atas

pohon. Cakarnya sangat tajam sehingga meninggalkan goresan-

goresan yang dalam ketika memanjat pohon. Binatang ini

sangat berbahaya ketika bersama anaknya. Karena inilah

binatang ini banyak dibunuh sehingga terancam kelestari-

annya.

9) Orang Utan

Orang utan

(Pongo pyomaeus)

merupakan jenis primata

yang hidup di hutan pegunungan Sumatra dan Kalimantan.

Fauna ini merupakan fauna endemik Indonesia yang hidup

dengan makan buah-buahan hutan. Sayang, keberadaan or-

ang utan sangat terancam seiring dengan kerusakan hutan.

Perburuan dan penangkapan anakan orang utan juga

merupakan bencana yang gawat bagi kelangsungan hidup

mereka. Hal ini telah menimpa di Jawa yang mengakibatkan

kepunahan orang utan.

10) Bekantan

Inilah fauna paling aneh dari keluarga primata. Pada

umumnya, primata berhidung pesek tetapi bekantan

(Nasalis

larvatus),

terutama yang jantan, berhidung mancung dan besar.

Hidung yang panjang ini berfungsi untuk mengeluarkan suara

keras sebagai tanda ada bahaya. Fauna ini persebarannya

sempit sekali yaitu di hutan pantai dan tepi sungai Kalimantan.

Fauna ini sangat giat memanjat pada pagi hari saat makan dan

pada sore hari saat bergerak menuju tempat tidurnya. Keber-

adaan fauna ini perlu dijaga karena fauna ini jenis primata

endemi yang hanya terdapat di Kalimantan.

11) Siamang

Jenis primata yang paling atraktif adalah siamang

(Hylobates klossi)

. Mereka dapat melakukan lompatan-

lompatan berbahaya di atas pohon-pohon yang sangat tinggi.

Gerakan mereka sering disebut brakiasi. Dengan tungkai depan

yang panjang, binatang yang sangat terampil ini berayun-ayun

dari dahan ke dahan, tampak indah seolah-olah didasari rasa

seni dan terkadang dengan kecepatan tinggi. Persebaran sia-

mang lebih merata dibanding dua kerabatnya, orang utan dan

bekantan. Siamang dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, dan

Kalimantan. Namun, keberadaannya juga terancam karena

kerusakan habitat mereka.

Sumber:

Indonesian Heritage,

Margasatwa, halaman 49

Gambar 2.32

Beruang madu

Sumber:

Indonesian Heritage,

Margasatwa, halaman 56

Gambar 2.33

Orang utan

Sumber:

www.nationalgeographic.com

Gambar 2.34

Bekantan

Sumber:

www.nationalgeographic.com

Gambar 2.35

Siamang

31

Keanekaragaman Hayati

12) Elang Jawa

Lihatlah lambang negara kita, Garuda Pancasila. Sebetul-

nya lambang itu adalah gambaran dari elang jawa

(Spizaetus

bartelsi)

. Burung ini dipilih sebagai lambang negara karena

mirip dengan mitologi Garuda, dikenal sebagai kendaraan

Dewa Wisnu. Populasi elang jawa saat ini tinggal sedikit sekali

dan hanya ditemukan di Jawa. Ancaman serius terhadap

kelangsungan hidup fauna ini adalah rusaknya habitat yang

mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Ancaman lain

adalah penangkapan dan perdagangan ilegal sebagai hewan

peliharaan.

13) Curik Bali

Curik bali

(Leucopasar rothschildi)

adalah burung endemi

di Bali, menghuni hutan musim ujung barat Laut Bali. Burung

ini sangat indah dan bersuara merdu. Karena itulah burung

ini banyak ditangkap dan diperdagangkan. Harganya yang

mahal merupakan godaan besar bagi para pemburu. Inilah

yang menyebabkan burung ini menjadi sangat langka.

Ancaman lain adalah perubahan hutan secara bertahap

menjadi permukiman dan pertanian.

14) Merak

Merak

(Pavo muticus)

berkerabat dekat dengan ayam

hutan. Meskipun bersayap lebar, fauna ini tidak bisa terbang

jauh seperti burung. Merak hanya bisa terbang dari cabang ke

cabang pohon lain yang berdekatan. Di Indonesia, merak hanya

terdapat di Jawa. Konon, binatang ini dibawa pedagang dari

India. Merak menyukai hutan terbuka dan daerah perkebunan.

Populasi terbesar di Jawa terdapat di tiga taman nasional, yaitu

di Ujung Kulon, Alas Purwo, dan Baluran. Di beberapa daerah

di Jawa terdapat pantangan membunuh atau menangkap

merak, bahkan tabu memiliki bulunya. Namun, adat lama itu

tidak dipatuhi lagi. Oleh karena bulunya yang indah, merak

banyak diburu. Inilah yang menyebabkan kelestarian mereka

sangat terancam.

15) Rangkong

Beberapa spesies burung rangkong terdapat di wilayah

barat. Sebagian lagi terdapat di wilayah

Wallacea

. Beberapa

yang terdapat di wilayah barat adalah rangkong badak

(Buceros

rhinoceros)

, rangkong jambul

(Aceros corrugatus)

, rangkong

papan

(Buceros bicornis)

, rangkong perut putih

(Anthracoceros

albirostris)

, dan rangkong emas

(Aceros undulatus)

. Burung

rangkong biasanya menempati pohon-pohon besar seperti

beringin di hutan Sumatra dan Kalimantan. Yang menarik dari

burung ini adalah perkembangbiakannya. Si betina mengerami

telurnya di dalam lubang pohon yang ditutup semen campuran

tanah, kotoran, dan sisa makanan hingga menyisakan celah

sempit pada pohon. Rangkong jantan memberi makan melalui

lubang sempit itu. Rangkong betina baru keluar lubang setelah

anak-anak tumbuh besar. Burung ini juga terancam kelestarian-

nya karena diburu untuk diambil daging dan paruhnya yang

besar.

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 126

Gambar 2.37

Curik bali

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 74

Gambar 2.38

Merak

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 37

Gambar 2.39

Rangkong

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 127

Gambar 2.36

Elang jawa

32

GEOGRAFI Kelas XI

16) Pesut Mahakam

Fauna ini termasuk mamalia yang hidup di air tawar.

Sesuai namanya, habitatnya di Sungai Mahakam, Kalimantan.

Di beberapa negara Asia juga terdapat jenis fauna ini misalnya

di Sungai Gangga, India dan di Sungai Irawadi, Myanmar.

Karena bentuknya yang mirip lumba-lumba (

dolphin

), ikan

ini sering disebut

freshdolphin

atau lumba-lumba air tawar.

Yang menarik dari fauna ini adalah bernapas dengan paru-

paru. Paus dan lumba-lumba memang juga bernapas dengan

paru-paru tetapi keduanya hidup di perairan laut. Lain halnya

dengan pesut yang hidup di air tawar. Fauna ini pun terancam

karena erosi yang mengakibatkan pendangkalan sungai.

17) Siluk

Siluk atau arwana

(Scleropages formosus)

merupakan salah

satu jenis ikan purba. Habitat ikan siluk adalah sungai dan

danau. Akhir-akhir ini, siluk yang semula hidup secara liar

telah beralih ke akuarium. Siluk telah menjadi lambang yang

menunjukkan status sosial seseorang. Akibatnya, siluk banyak

diburu dan diperdagangkan. Karena itu, ikan ini resmi

dilindungi sejak tahun 1980. Namun demikian, perdagangan

siluk tidak berhenti. Untuk mencegah kepunahan fauna ini,

beberapa jenis telah ditangkarkan.

b. Tipe Australia

Tidak seperti fauna tipe Asia yang beberapa di antaranya

berukuran besar, fauna tipe Australia tidak terlalu besar. Ciri yang

paling khas di kawasan ini adalah mamalia berkantong. Di antara

mamalia berkantong tersebut, beberapa jenis telah punah, yaitu

beberapa jenis walabi dan bandikut. Berikut ini beberapa fauna

tipe Australia.

1) Kanguru Pohon

Ada lima jenis kanguru pohon yang hidup di hutan-hutan

Papua. Lima jenis kanguru pohon tersebut adalah kanguru

pohon wakera

(Dendrologus inustus)

, kanguru pohon mbasio

(Dendrologus mbasio)

, kanguru pohon nemena (

Dendrologus

ursinus

), kanguru pohon ndomea

(Dendrologus dorianus

), dan

kanguru pohon hias

(Dendrologus goodfellowi)

. Seperti

kanguru di Australia, kanguru pohon adalah jenis mamalia

berkantong. Bedanya, kanguru australia hidup di daratan,

kanguru pohon hidup di atas pohon. Di seluruh sebaran

mereka, kanguru banyak diburu untuk bulu dan sumber

makanan. Karena itulah jumlahnya menurun.

2) Kuskus

Kuskus merupakan keluarga

possum

yaitu hewan

berkantong khas Australia. Beberapa di antaranya telah

menyeberang melewati Garis Weber dan berdiam di Sulawesi.

Papua merupakan tempat yang sesuai untuk kehidupan

kuskus. Kuskus sangat terancam kelestariannya karena diburu

untuk diambil bulunya dan diperdagangkan sebagai binatang

piaraan. Beberapa kuskus yang diburu antara lain jenis

mandorman niduk

(Pseudochirops cupreus)

, kuskus mata biru

(Phalanger ornatus matabiru)

, dan kuskus

bubutu mehmu

(Ailurops ursinus)

.

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 28

Gambar 2.41

Siluk

Sumber:

www.kutaikartanegara.com

Gambar 2.40

Pesut mahakam

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 53

Gambar 2.42

Kanguru pohon

Sumber:

www.zoopraha.cz

Gambar 2.43

Kuskus

33

Keanekaragaman Hayati

3) Cenderawasih

Keindahan burung ini tidak dapat diungkapkan dengan

kata-kata. Bulunya sangat gemerlap dengan warna-warna

mencolok. Beberapa nama Latin burung ini adalah

paradisaea

yang berarti surga. Cenderawasih yang ada di Indonesia

meliputi 30 jenis. Dari jumlah itu, 28 jenis hidup di hutan-

hutan Papua dan dua jenis menyebar di Kepulauan Maluku.

Beberapa cenderawasih yang terkenal adalah cenderawasih

merah

(Paradisaea rubra)

, cenderawasih biru

(Paradisaea

rodolphi)

, cenderawasih kecil

(Paradisaea minor)

,

cenderawasih ragiana

(Paradisaea ragginana)

, cenderawasih

raja

(Cicinnurus regius)

, cenderawasih magnificent

(Cicinnurus

magnificus)

, cenderawasih botak

(Cicinnurus respublica)

,

cenderawasih dua belas kawat

(Seleucidis melanoleuca)

, dan

cenderawasih superba

(Pophorina superba)

. Karena ke-

indahannya, burung ini banyak diburu hingga mengancam

kelestariannya.

4) Kasuari

Kasuari termasuk jenis burung raksasa. Tinggi burung ini

bisa mencapai 100–180 sentimeter dan beratnya bisa 60 kg.

Burung ini memiliki kaki yang kuat hingga dapat menggoyang

sebatang pohon dan menjatuhkan buahnya. Burung ini tidak

dapat terbang tetapi dapat berlari dengan cepat. Burung ini

mempertahankan diri dengan menyepak lawan, termasuk

manusia. Dengan kaki yang kuat dan kuku setajam pisau belati

di bagian dalam jari dapat menyebabkan luka yang mematikan.

Keberadaan burung ini sangat terancam akibat perburuan.

Selain dimanfaatkan dagingnya, tulang kasuari dapat diukir

menjadi senjata tradisional.

5) Nokdiak Nata Fem (Landak Papua)

Nokdiak dalam bahasa Yunani berarti lidah yang besar.

Fauna ini sungguh aneh karena meskipun termasuk keluarga

mamalia, tetapi perkembangbiakannya dengan bertelur. Tubuh

mamalia ini dipenuhi duri-duri seperti landak tetapi pendek.

Berat tubuh mamalia ini bisa mencapai 16 kg. Tempat

tinggalnya di hutan tinggi berlumut dan makanan khususnya

cacing. Hewan ini jarang terlihat dan umumnya sulit untuk

ditangkap.

6) Walabi

Beberapa jenis walabi telah punah dari Bumi Papua akibat

perburuan liar karena dagingnya sangat digemari. Dari sekian

jenis walabi, yang tersisa kini hanya jenis walabi saham

(Macropus agile)

yang mendiami rawa terbuka di Papua. Untuk

mencegah kepunahan, walabi kini dilindungi di daerah

perlindungan Taman Nasional Wasur. Sekilas bentuk walabi

ini mirip dengan kanguru. Keduanya merupakan fauna tipe

Australia.

Sumber:

www.birds.com

Gambar 2.44

Kasuari

Mengapa burung cenderawasih

menjadi satwa yang selalu di-

cari dan diburu?

Sumber:

www.borrout.ch

Gambar 2.46

Walabi

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 52

Gambar 2.45

Nokdiak Nata Fem

34

GEOGRAFI Kelas XI

c. Tipe Peralihan

Fauna tipe peralihan menempati wilayah

Wallacea

yang

meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan beberapa pulau

kecil di perairan laut dalam. Dari segi jenis dan jumlah, boleh jadi

fauna tipe ini tidak sebanyak fauna tipe Asia maupun Australia.

Namun, beberapa fauna tipe Asia dan Australia terdapat di

kawasan ini. Di kawasan ini pula terdapat fauna yang tidak terdapat

di kawasan lain di dunia.

Beberapa fauna tipe peralihan kini terancam kepunahan karena

habitatnya rusak dan banyak diburu untuk diperdagangkan.

Beberapa yang terancam kepunahan sebagai berikut.

1) Anoa

Anoa adalah jenis kerbau tetapi kerdil. Binatang ini sangat

pemalu sehingga jarang terlihat. Anoa dibedakan menjadi dua,

yaitu anoa dataran rendah

(Bubalus depresicornis)

dan anoa

gunung

(Bubalus quarlesi)

. Fauna ini adalah jenis endemi di

Sulawesi. Fauna ini jumlahnya tinggal sedikit karena diburu

untuk dagingnya.

Sumber:

Alam Asli Indonesia, halaman 133

Gambar 2.47

Anoa

Spesies Baru di Papua

Kawasan Mamberamo, Papua, pantas disebut sebagai dunia yang hilang.

Penelitian yang dilakukan oleh LIPI di Kampung Kwerba dan Pegunungan

Foja, Mamberamo, Kabupaten Sarmi, Papua, yang berlangsung

9 November sampai dengan 9 Desember 2005 telah menemukan beberapa

spesies baru tumbuhan dan satwa. Di antaranya adalah kanguru pohon

mantel emas, lima jenis palem-paleman, burung isap madu, serta katak

mata jaring dan

xenorhina arboricola

.

Sumber:

Kompas, 18 September 2006

Parotia berlepschi jantan

Mulipotes honeyeater

Golden-fronted Bowerbird

Pholidocarpus sp.

Areca sp.

Pholidocarpus sp.

Katak mata jaring

(

Nyctimystes fluviatilis

)

Madusanthera laxiflora

(Icacinaceae)

Mussaenda frondosa

(Rubiaceae)

Katak

xenorhina arboricola

Kanguru mantel emas

(Dendrolagus pulcherrimus)

35

Keanekaragaman Hayati

2) Babi Rusa

Babi rusa

(Babyrousa babyrussa)

berbeda dengan babi

hutan tipe Asia dan babi mana pun di dunia. Perbedaannya

terletak pada taringnya. Taring babi rusa mencuat hingga

menyerupai tanduk dan memiliki cula yang melengkung ke

atas. Fauna ini termasuk endemi juga di Sulawesi. Keberadaan-

nya terancam karena terus diburu untuk diambil daging, tar-

ing, dan culanya.

3) Krabuku

Binatang ini sangat aneh karena sangat kecil. Berat

badannya hanya 120 gram sehingga menjadikannya primata

terkecil di dunia. Krabuku

(Tarsius spectrum)

lebih mirip

kuskus daripada kera. Namun, ia lebih berkerabat dengan kera

tipe Asia daripada kuskus tipe Australia. Kepalanya mirip

burung hantu hingga disebut juga kera hantu. Binatang ini

juga diburu untuk diperdagangkan sebagai binatang

peliharaan.

4) Rangkong Sulawesi

Rangkong sulawesi (

Aceros cassidix

) dan (

Penelopidus

exarhatus

) hanya terdapat di Sulawesi. Sesuai namanya,

burung ini berkerabat dekat dengan rangkong tipe Asia. Burung

ini sangat unik karena umurnya dapat diketahui dari garis-

garis di paruhnya. Semakin banyak garis yang terdapat di

paruhnya, semakin tua juga umur burung ini. Satu garis pada

paruh sama dengan satu tahun. Karena inilah, rangkong juga

sering disebut sebagai burung tahunan. Jenis rangkong lain

yang terdapat di kawasan Wallacea adalah

Accros evereti

yang

merupakan endemi di Pulau Sumba. Sama dengan kerabatnya

di kawasan tipe Asia, burung ini sangat terancam kelestarian-

nya. Paruhnya yang besar menjadi daya tarik burung ini untuk

diburu.

5) Maleo

Maleo

(Macrocephalon maleo)

adalah fauna yang sangat

aneh dalam perkembangbiakan. Fauna yang termasuk keluarga

burung seperti ayam ini menetaskan telur dengan cara

mengubur di tumpukan daun atau pasir yang hangat. Setelah

menetas, anak burung ini keluar sendiri dari tumpukan daun

atau timbunan pasir. Fauna ini hanya terdapat di Sulawesi

dan pulau-pulau sekitarnya. Burung yang aneh ini sangat

terancam kelestariannya karena banyak diburu. Karena itulah,

maleo termasuk satwa yang dilindungi.

6) Komodo

Komodo (

Varanus komodensis

) merupakan binatang purba

yang masih hidup. Fauna ini telah lama mengagumkan para

ilmuwan karena hanya terdapat di Pulau Komodo dan pulau-

pulau kecil di dekatnya. Mulut kadal raksasa ini mengandung

bakteri mematikan sebagai senjata. Penciumannya sangat tajam

untuk mendeteksi mangsa. Kukunya sangat kuat hingga ia bisa

berlari dengan kecepatan 18 km/jam. Karena persebarannya

yang terbatas, fauna ini sangat dilindungi.

Itulah beberapa jenis flora dan fauna di Indonesia berdasarkan

persebarannya. Sebenarnya yang diuraikan di depan hanyalah sebagian

kecil saja dari seluruh flora dan fauna di Indonesia. Jika semua

Sumber:

Indonesian Heritage,

Margasatwa, halaman 126

Gambar 2.51

Maleo

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 101

Gambar 2.48

Babi rusa

Sumber:

Indonesian Heritage, Margasatwa,

halaman 50

Gambar 2.49

Krabuku

Sumber:

www.worldwildlife.id

Gambar 2.50

Aceros cassidix

36

GEOGRAFI Kelas XI

diuraikan di sini, niscaya buku ini tidak cukup memadai untuk

memuatnya. Belum lagi ada beberapa spesies yang sampai saat ini

belum diketahui.

Saat ini, beberapa jenis flora dan fauna terancam kepunahan.

Padahal keberadaan flora dan fauna itu amat diperlukan untuk menjaga

keseimbangan ekosistem. Jika keseimbangan ekosistem terganggu,

akibatnya akan menimpa manusia juga. Sebagai contoh penangkapan

ular sanca secara besar-besaran sehingga jumlahnya tinggal sedikit.

Akibatnya, tikus merajalela karena ular sanca sebagai predatornya

dihilangkan. Laju pertumbuhan tikus menjadi tidak terkendali. Mereka

menyerang ladang, sawah, dan lahan pertanian lainnya yang

diusahakan manusia. Pada akhirnya manusia juga yang rugi. Oleh

karena itulah, sudah selayaknya manusia menjaga lingkungan agar

ekosistem tetap seimbang.

C.

Hubungan Sebaran Flora dan Fauna

dengan Kondisi Fisik

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah sangat

dipengaruhi oleh kondisi fisik maupun nonfisik yang ada di suatu

wilayah. Ada tanaman yang hanya dapat hidup di daerah yang

memiliki curah hujan yang tinggi dan ada tanaman yang dapat hidup

di daerah yang sangat kering. Bagaimanakah pengaruh kondisi fisik

suatu wilayah terhadap persebaran flora dan fauna? Tahukah kamu,

apa saja yang termasuk kondisi fisik suatu wilayah? Yang termasuk

faktor fisik (abiotik) adalah iklim, air, tanah, dan ketinggian tempat.

1. Iklim

Masih ingatkah kamu unsur-unsur iklim? Unsur-unsur iklim

tersebut turut berpengaruh terhadap sebaran flora dan fauna. Unsur-

unsur iklim tersebut antara lain adalah suhu, kelembapan udara, curah

hujan, angin, dan penyinaran matahari. Faktor suhu dan kelembapan

udara berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar

matahari diperlukan tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis.

Sedangkan angin akan membantu proses penyerbukan. Perbedaan

unsur iklim yang ada di suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan

maupun hewannya juga berbeda.

Indonesia yang terletak di daerah beriklim tropis memiliki jenis

tanaman yang beraneka macam, subur, dan hijau sepanjang tahun.

Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari.

Berbeda dengan daerah gurun hanya sedikit flora dan fauna yang

sanggup menyesuaikan diri, contoh: pohon kaktus yang dapat bertahan

karena mampu menyimpan air dalam batangnya. Kehidupan fauna

juga dipengaruhi oleh iklim. Binatang di daerah gurun akan sulit

menyesuaikan diri bila harus hidup di daerah kutub yang beriklim

dingin.

2. Tanah

Tanah merupakan media yang sangat penting bagi pertumbuhan

tanaman. Dalam tanah terkandung unsur-unsur yang diperlukan

tanaman untuk tumbuh. Komposisi tanah umumnya terdiri atas bahan

mineral anorganik, bahan organik, udara, dan air. Perbedaan

kandungan kadar kimiawi tanah berpengaruh terhadap tingkat

kesuburan tanah.

Bagaimanakah kesuburan

tanah di daerahmu?

Sebutkan flora dan fauna

yang dapat hidup di daerah

gurun!

37

Keanekaragaman Hayati

Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan jenis dan

keanekaragaman tumbuhan yang hidup di suatu wilayah. Contohnya,

di Nusa Tenggara jenis hutannya sabana karena tanahnya yang kurang

subur. Bandingkanlah hutan yang subur di daerah pegunungan dengan

hutan yang berada pada daerah yang mengandung kapur atau tanah

liat. Apakah jenis tanamannya berbeda?

3. Air

Air merupakan komponen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Bagi

tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan

penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air

minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia,

dan tempat hidup bagi ikan. Keberadaan air tergantung dari curah hujan

yang ada di suatu wilayah. Daerah yang memiliki curah hujan yang

tinggi, keanekaragaman tanamannya lebih banyak dibandingkan

dengan daerah yang memiliki curah hujan rendah. Di daerah tropis,

banyak terdapat hutan lebat, pohonnya tinggi-tinggi, dan daunnya hijau

sepanjang tahun. Sedangkan di daerah gurun, keanekaragaman flora

dan faunanya lebih sedikit.

4. Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi

Ketinggian suatu tempat menentukan jenis organisme yang hidup di

tempat tersebut. Daerah dengan ketinggian yang berbeda akan memiliki

kondisi fisik yang berbeda. Semakin tinggi suatu daerah, semakin

rendah suhu di daerah tersebut. Setiap naik 10 meter suhu udara rata-

rata turun sekitar 0,5°C. Jadi, semakin rendah suatu daerah, semakin

panas suhunya, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah, semakin

dingin daerah tersebut. Perbedaan ketinggian ini menyebabkan

keanekaragaman persebaran hewan atau tumbuhan yang ada di suatu

wilayah.

Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi

wilayah. Kondisi tersebut meliputi kondisi fisik dan kondisi nonfisik. Pengaruh

kondisi fisik pada persebaran flora dan fauna telah dipelajari pada materi

di atas. Bagaimanakah pengaruh kondisi nonfisik terhadap persebaran

flora dan fauna? Identifikasikanlah pengaruh kondisi nonfisik yang meliputi

manusia, hewan, dan tumbuhan terhadap persebaran flora dan fauna.

Tuliskan hasilnya pada tabel seperti contoh di bawah ini.

No. Faktor Nonfisik Pengaruhnya terhadap Keanekaragaman Flora dan Fauna

1. Manusia

. . . .

2. Hewan

. . . .

3. Tumbuhan

. . . .

Diskusikan dan buatlah kesimpulan berdasarkan hasil identifikasi yang

kamu lakukan!

Jelaskan manfaat air bagi

kehidupan manusia, hewan,

dan tumbuhan!

38

GEOGRAFI Kelas XI

D. Kerusakan Flora dan Fauna

Jika sungai terakhir telah teracuni,

dan ikan terakhir telah mati,

manusia baru sadar bahwa uang tidak lagi punya arti.

Itulah kampanye kesadaran lingkungan yang selalu didengungkan

oleh para aktivis lingkungan hidup. Kampanye itu berawal dari

keprihatinan mereka terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi akibat

keserakahan manusia. Mereka mencoba mengetuk pintu kesadaran kita

betapa kekayaan yang kita miliki tidak ada gunanya sama sekali jika

lingkungan telah rusak. Apakah arti kekayaan jika hidup dalam

kekhawatiran?

Lingkungan adalah aset kehidupan yang tidak ternilai harganya.

Jika lingkungan itu rusak, hilanglah aset itu dan terancamlah

kehidupan kita. Dari berbagai media kita dapat melihat beberapa

tragedi lingkungan yang membawa korban dalam jumlah besar. Ratusan

orang meninggal akibat tragedi lingkungan. Tercatat 112 orang

meninggal dalam peristiwa banjir bandang Sungai Bohorok, Kabupaten

Langkat, Sumatra Utara akibat penebangan liar di hutan Gunung

Leuser. Kemudian, 26 orang meninggal akibat bencana longsor di Pacet,

Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dan masih banyak bencana serupa

yang terjadi di Indonesia, seperti di Jember, Banjarnegara, dan

sebagainya.

Dari tragedi itu, kita bisa membayangkan betapa tidak berdayanya

kita melawan keganasan alam. Semua itu tidak akan terjadi jika kita

peduli terhadap lingkungan. Seharusnya kita sadar bahwa ada

hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Lingkungan

akan memberikan manfaat bagi manusia selama diperlakukan dengan

baik. Sebaliknya, jika kita semena-mena terhadap lingkungan,

bencanalah yang akan menimpa kita.

Flora dan fauna adalah bagian dari lingkungan yang secara

menakjubkan telah menjaga ekosistem agar tetap seimbang. Sebuah

pohon di hutan misalnya, setelah mencapai umur tertentu serta

menghasilkan banyak generasi, pohon itu akan berhenti tumbuh, tidak

dapat berbuah lagi, dan akhirnya lapuk dimakan usia. Pohon itu akan

roboh dan membusuk. Pohon yang membusuk itu menjadi media

tumbuh bagi pohon-pohon kecil generasinya. Dengan demikian,

populasi pohon terkendali.

Demikian halnya dengan fauna. Seekor tarantula (laba-laba tanah)

betina akan memakan jantannya setelah mereka kawin. Si betina akan

menetaskan banyak telur. Anak-anak tarantula yang baru menetas itu

akan memakan ibunya. Dengan cara yang menakjubkan ini, populasi

tarantula akan terkendali dan ekosistem tetap seimbang.

Dalam ekosistem, terdapat lingkaran di mana makhluk hidup saling

memakan dan dimakan. Lingkaran itu disebut rantai makanan. Karena

rantai makanan itulah ekosistem tetap dalam keadaan seimbang. Jika

rantai makanan itu terputus, manusia akan menanggung akibatnya.

Sebagai contoh di hutan, harimau merupakan predator bagi babi hutan.

Jika harimau banyak diburu dan dibunuh, jumlah babi hutan tidak

terkendali. Hutan tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan makan

Upaya-upaya apakah yang

dapat kamu lakukan untuk

mencegah terjadinya ben-

cana alam yang disebabkan

oleh kerusakan lingkungan?

39

Keanekaragaman Hayati

populasi babi hutan yang sangat besar. Babi hutan itu akan menyerbu

tanah-tanah pertanian dan rumah penduduk untuk mencari makan.

Siapa yang rugi?

1. Kerusakan Flora dan Fauna oleh Manusia

Diakui atau tidak, manusia adalah makhluk yang berperan besar

dalam menciptakan kerusakan flora dan fauna. Beberapa kegiatan

manusia secara langsung maupun tidak langsung telah menyebabkan

beberapa flora dan fauna mengalami kelangkaan bahkan kepunahan.

Untuk mencegah ini terjadi secara terus-menerus sebaiknya kita

mengenali kerusakan yang terjadi pada flora dan fauna serta apa saja

yang dapat menyebabkan kerusakan itu. Dengan mengenali kerusakan

itu, kita dapat mengambil hikmah dan membuat langkah antisipasi

agar kerusakan itu tidak berlanjut.

Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan

fauna akibat kegiatan manusia.

a. Pencemaran

Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat

berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna.

Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna

di darat maupun di perairan. Kini, zat-zat itu semakin

menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi,

teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah

menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan

kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu

kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi

hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap

ramah terhadap lingkungan.

Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga

macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Pem-

bedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya

saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor

melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah

pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik

bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun

sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida

itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam

ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat

memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air

hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai

atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air.

Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-

tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan

menyimpan racun dalam tubuhnya.

Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran

udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan

terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses

penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah

sehingga tanah pun ikut tercemar.

Tindakan sederhana apakah

yang bisa kamu lakukan untuk

mengurangi pencemaran?

Nah, lakukanlah mulai dari

dirimu sendiri!

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer 4, halaman 1

Gambar 2.52

Cerobong asap sumber pencemaran.

40

GEOGRAFI Kelas XI

Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pen-

cemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah

dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan

menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki

air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau.

b. Eksploitasi Hutan

Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat

akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di permukaan Bumi.

Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat

misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu

yang sangat lama. Ada juga flora yang hanya tumbuh pada waktu

tertentu misalnya bunga

Rafflesia arnoldi

.

Kerusakan Hutan Indonesia Terparah di Planet Bumi

Laju deforestasi di Indonesia merupakan salah satu terparah di dunia.

Sedikitnya 1,9 juta hektar hutan dirusak setiap tahun dalam lima tahun

terakhir. Kerusakan setara dengan luas enam lapangan sepak bola per

menit.

Indikasi dari tingginya tingkat kerusakan hutan di Indonesia kini

semakin nyata. Ini terlihat dari banyaknya tragedi lingkungan yang sering

terjadi saat ini. Menurut ketua FWI, Togu Manurung, bencana alam seperti

banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan yang terjadi hampir di seluruh

Indonesia mempunyai hubungan sebab akibat dengan laju kerusakan

hutan. Bencana alam yang melanda Bohorok, Sumatra Utara dipastikan

karena rusaknya hutan di daerah itu.

Berdasarkan wacana di atas, bentuklah kelompok diskusi yang terdiri

atas lima anggota untuk mendiskusikan hal-hal berikut ini.

1. Apa yang menyebabkan kerusakan hutan Indonesia begitu parah?

2. Kerugian apa yang harus ditanggung negara akibat kerusakan hutan

di Indonesia?

3. Upaya apa yang harus ditempuh pemerintah agar kerusakan hutan

dapat dihentikan?

Tulislah hasil diskusimu dalam bentuk artikel, kemudian kirimkan ke

redaksi surat kabar atau majalah agar dimuat. Boleh jadi, artikel yang kamu

buat itu menjadi masukan yang berarti untuk usaha pelestarian hutan di

Indonesia. Selamat mencoba.

c. Perburuan Liar

Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga

mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan beberapa

fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena

diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu

manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan

peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih diburu karena

bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan

tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada di

ambang kepunahan.

Bagaimanakah upaya yang

harus dilakukan untuk men-

cegah terjadinya perburuan

liar?

41

Keanekaragaman Hayati

d. Penggunaan Pestisida

Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk

membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja,

pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan.

Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-

burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan

reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh

terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya,

burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga

bayi burung tidak dapat bertahan hidup. Langkanya elang jawa

diduga kuat juga karena penggunaan pestisida ini.

e. Penggunaan Pupuk Buatan

Di satu sisi, pupuk buatan berfungsi menyuburkan

tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperan

besar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna.

Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkan

bahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan

hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Pupuk yang disebarkan di lahan pertanian tidak

semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa di antaranya

telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan

danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti

eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui

batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang

dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan. Selain itu, eceng

gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa

jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya

punah.

Itulah beberapa kerusakan flora dan fauna serta hal-hal yang

menyebabkannya. Kerusakan itu sesegera mungkin harus kita cegah

karena dampaknya akan menimpa kita juga. Apa dampak kerusakan

flora dan fauna bagi manusia? Mari kita lihat.

2.

Dampak Kerusakan Flora dan Fauna bagi

Kehidupan

Kini beberapa flora dan fauna telah hilang dari habitatnya. Gajah

jawa, harimau jawa dan bali, kini tinggal dongeng belaka. Suatu saat

binatang yang saat ini bisa kita lihat, boleh jadi juga tinggal cerita buat

anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis dibabat berubah menjadi

lahan-lahan kritis yang kelak terhanyut dan mendangkalkan sungai-

sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi mampu

menampung air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di

sekitarnya termasuk manusia. Betapa tragisnya. Berikut ini dampak

yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.

a. Ekosistem Tidak Seimbang

Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang

dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak

seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli

pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies preda-

tor, yaitu bintang laut jenis

pisaster

dari sebuah kawasan di pantai

Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam

Sumber:

Ekologi, halaman 72

Gambar 2.53

Eceng gondok menutupi permukaan

sungai.

42

GEOGRAFI Kelas XI

tempo tiga bulan, udang mirip remis (

bernacle

) yang merupakan

makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi

tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies

mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan

hilangnya bintang laut,

bernacle

mengambil alih permukaan karang

sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.

b. Kelangkaan Sumber Daya

Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasil-

kan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia.

Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia.

Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan

vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya

yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang

sehingga air menjadi barang langka.

c. Menurunnya Kualitas Kesehatan

Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi

manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia

dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan

dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu.

Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat

tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia.

Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti dengan

munculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang

piaraan. Penyakit seperti

anthrax

(sapi gila), flu burung,

dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna

juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang

hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian,

kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan

dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika

dikonsumsi.

d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan

Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna

sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan

fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim

hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang

telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air

menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah

contoh tragedi lingkungan.

e. Hilangnya Kesuburan Tanah

Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini

terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen

yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti

kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitro-

gen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut

telah memacu pembiakan bakteri

rhizobium

yang dapat

memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil

akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora

lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora

mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu

sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.

Sumber:

Pencemaran Seri Lingkungan Hidup, halaman 4

Gambar 2.54

Penggunaan pestisida dapat meracuni

fauna.

Sumber:

Pangan dan Dunia Seri Lingkungan

Hidup, halaman 13

Gambar 2.55

Tanpa tanah tanaman tidak

dapat hidup.

43

Keanekaragaman Hayati

f.

Putusnya Daur Kehidupan

Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna

mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun

dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian

biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh

organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon

yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan

membentuk karbon dioksida (CO

2

). Senyawa ini diserap tumbuhan

dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah

menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan

sebagai sumber energi.

Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa

kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan

hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan

ke udara dalam bentuk CO

2

. Terulanglah daur karbon melalui

tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam

daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah

pasti kehidupan akan terganggu.

Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami

kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna

itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu

kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya

akan merugikan kita juga. Sudah saatnya sejak sekarang, kamu mulai

memerhatikan lingkungan dengan kesadaran yang tinggi untuk

menjaganya.

3. Upaya Perlindungan Flora dan Fauna

Kini tekanan pemanfaatan sumber daya alam didukung teknologi

telah begitu serius mengancam kelestarian flora dan fauna. Beberapa

jenis flora dan fauna terancam kepunahan menyusul beberapa jenis

lainnya yang telah punah duluan. Kepunahan memang bukan gejala

baru. Beberapa jenis flora dan fauna telah hilang bersama sejarah Bumi.

Punahnya harimau bali pada tahun 1942, seolah memberi

peringatan bahwa jenis lain akan menyusul. Dan benar, selang beberapa

tahun kemudian yaitu tahun 1980, harimau jawa juga tinggal dongeng

kenangan. Kepunahan ini disebabkan oleh nilai komersial binatang-

binatang itu dan rusaknya habitat mereka. Kepunahan ini juga akan

menimpa beberapa jenis flora jika tidak ada upaya perlindungan.

Di Indonesia memiliki lebih dari 350 kawasan yang dilindungi

yang ditetapkan berdasarkan undang-undang Direktorat Konservasi,

Direktorat Jenderal Pelestarian Hutan dan Pengawetan Alam (PHPA).

Kawasan-kawasan tersebut dikategorikan menjadi taman nasional,

cagar perburuan, cagar alam, kawasan perburuan, hutan lindung, dan

taman wisata.

Berikut ini adalah beberapa kawasan di Indonesia yang telah

ditetapkan sebagai kawasan perlindungan beberapa flora dan fauna

tertentu dalam bentuk taman nasional (TN) serta daerah perlindungan.

Apakah yang dapat kamu

lakukan untuk turut melin-

dungi flora dan fauna langka?

Kunjungilah situs

http://

www.ditjenphka.go.id/kawas-

an/tn.php

untuk mengetahui

berbagai kawasan konservasi

yang ditetapkan pemerintah.

44

GEOGRAFI Kelas XI

Pulau

Nama Kawasan Perlindungan

Keterangan

Sumatra

1. TN Gunung Leuser

2. Dolok Sembelin

3. Singkil Barat

4. TN Siberut

5. Kerumutan

6. Kembang Lubok Niur

7. TN Kerinci Seblat

8. Tanjung Datuk dan Pulau

Bakung

9. Seberida

10. TN Berbak

11. Tanjung Jabung

12. Banyuasin-Musi/Sembilang

13. TN Way Kambas

14. TN Bukit Barisan Selatan

Kawasan lindung di Sumatra ter-

utama untuk melindungi gajah

sumatra, harimau sumatra, badak

sumatra, orang utan, tapir, dan sia-

mang. Flora yang dilindungi meliputi

hutan hujan tropis, hutan rawa

gambut, dan

Rafflesia arnoldi.

Tabel 2.2 Kawasan Perlindungan Flora dan Fauna di Indonesia

Jawa dan Bali

15. TN Ujungkulon

16. TN Gunung Halimun

17. TN Gunung Gede-Pangrango

18. Taman Laut Kepulauan Seribu

19. Taman Laut Karimunjawa

20. Segara Anakan

21. Nusakambangan

22. TN Bromo-Tengger-Semeru

23. TN Meru Betiri

24. TN Alas Purwo

25. TN Baluran

26. TN Bali Barat

Kawasan lindung di Jawa meru-

pakan suaka bagi badak jawa,

banteng, kerbau liar, ayam hutan

merah, dan owa jawa. Kawasan

lindung di Bali untuk melindungi

curik bali. Flora yang dilindungi

berupa hutan hujan tropis, hutan

mangrove, dan hutan musim

dengan pohon jatinya.

Kalimantan

27. TN Tanjung Puting

28. TN Gunung Palung

29. TN Bukit Baka/Bukit Raya

30. Danau Sentarum

31. Gunung Bentuang Karimun

32. Kayan Mentarang

33. Muara Sebuku

34. Ulu Sembakung

35. Sangkulirang

Kawasan lindung di Kalimantan

dimaksudkan untuk melindungi

orang utan, bekantan, owa

kalimantan, kuau raja, dan rangkong

badak. Flora yang dilindungi meliputi

hutan hujan tropis.

Sulawesi

36. TN Lore Lindu

37. TN Rawa Aopa Watumahai

38. TN Bagani Nani Watabone

39. Danau Matano Mahalona

40. Marisa

41. Kepulauan Togian

42. Tangkoko Batuargus

43. Taman Laut Bunaken

44. Cagar Alam Morowali

45. Taman Laut Taka Bonerata

Kawasan lindung di Sulawesi melin-

dungi anoa, maleo, krabuku,

rangkong sulawesi, babi rusa, dan

bubutu mehmu. Terumbu karang

dilindungi di taman laut. Flora yang

dilindungi adalah hutan hujan tropis

dengan pohon eboninya dan hutan

mangrove.

Nusa Tenggara 46. TN G

unung Rinjani

47. TN Pulau Komodo

48. Gunung Olet Sangenges

49. Kompleks Tambora

50. Ruteng

51. Gunung Wanggameti

52. Gunung Mutis/Timau

53. TN Danau Kelimutu

Nusa Tenggara merupakan daerah

perlindungan untuk beberapa fauna

endemik di antaranya komodo,

burung gosong, dan sanca timor.

Flora yang dilindungi adalah hutan

musim yang terdiri atas pohon

gaharu (cendana) dan ekaliptus.

Apakah perbedaan cagar

alam, suaka margasatwa, dan

taman nasional?

45

Keanekaragaman Hayati

Sumber:

http://www.ditjenphka.go.id/kawasan/tn.php

Keterangan:

TN = Taman Nasional

Maluku dan

Papua

54. TN Manuasela

55. Gunung Kelapat Mada

56. Gunung Sibela Lolobata

57. Gunung Sikela

58. Wae Bula

59. TN Wasur

60. Teluk Bintuni

61. Teluk Cenderawasih

62. Cagar Alam Gunung Lorentz

63. Pulau Kabroor

64. Pulau Dolok

65. Mamberamo

66. Jayawijaya

67. Cyclops

68. Arfak

69. Rouffaer

70. Jamursba-Mandi Sausapor

71. Tamrau

Kawasan lindung di Maluku dan

Papua merupakan tempat perlin-

dungan berbagai jenis cendera-

wasih, kuskus, kanguru pohon, dan

walabi saham. Flora yang dilindungi

berupa hutan hujan tropis, hutan

rawa, dan hutan mangrove.

Pahlawan Lingkungan

Kini kamu tahu betapa flora dan fauna amat berarti bagi kehidupan.

Kerusakan lingkungan akan merusak keberadaan mereka. Jika kamu

merasa ada sesuatu yang bisa kamu lakukan, seperti membersihkan

sampah, penghijauan, atau pembersihan sungai, kamu bisa membentuk

organisasi untuk melakukannya.

Dalam kegiatan ini, kamu akan membentuk organisasi pencinta

lingkungan. Langkah-langkah yang perlu kamu lakukan sebagai berikut.

1. Bicarakan dengan teman-temanmu (tidak harus teman sekelas) dan

lihatlah apakah mereka mau bergabung untuk membentuk organisasi

pencinta lingkungan.

2. Cobalah memasang pengumuman (poster akan lebih bagus lagi) di

papan pengumuman sekolah tentang visi dan misi organisasi yang

akan kamu bentuk.

3. Setelah ada beberapa yang mau bergabung, persiapkan pertemuan

dengan mencatat permasalahan lingkungan di daerahmu dan gagas-

an-gagasan yang perlu ditindaklanjuti.

4. Pada pertemuan pilihlah struktur

organisasi. Yang paling utama ketua,

sekretaris, bendahara, dan humas

(publikasi).

5. Berilah nama organisasimu dengan

nama yang unik, mudah diingat, dan

menarik.

6. Kumpulkan uang untuk membeli

barang-barang yang kamu perlukan.

Uang dapat kamu peroleh dengan men-

jual barang-barang bekas, bekerja,

mencari donatur, atau mencari sponsor.

7. Carilah informasi tentang bantuan yang

disediakan oleh pemerintah, yayasan,

atau organisasi pencinta alam dan cari juga informasi tentang peralatan

yang dapat kamu pinjam.

8. Dapatkan izin dari pemerintah daerah untuk melaksanakan proyek-

mu.

Sumber:

Dokumen Penulis

Tahukah kamu bagaimana

pengelolaan konservasi ke-

anekaragaman hayati di

Indonesia? Konservasi ke-

anekaragaman hayati ber-

tolak pada pengelolaan

konservasi di tiga level ke-

anekaragaman hayati, yaitu:

1. Level ekosistem.

2. Level jenis.

3. Level genetik.

Semuanya dilakukan secara

terintegrasi dan komprehen-

sif.

46

GEOGRAFI Kelas XI

9. Cobalah menarik perhatian orang lain tentang kegiatan yang akan

kamu lakukan. Mintalah anggota kelompokmu untuk menulis artikel di

surat kabar,

pamflet

, atau poster yang bisa ditempel di tempat umum.

Tunjukkan bagaimana kegiatanmu dapat memperbaiki kondisi ling-

kunganmu. Di atas adalah contoh poster tentang pembersihan sampah.

10. Kamu harus mempunyai jadwal pertemuan yang tetap sampai

proyekmu terlaksana.

11. Setelah proyek pertemuan berjalan sukses, lanjutkan proyek-proyek

selanjutnya. Dengan begitu, kamu akan menjadi pahlawan lingkungan.

Organisasi Pencinta Lingkungan Hidup

1.

Greenpeace

Organisasi ini berpusat di

Amsterdam, Belanda. Saat ini

anggotanya sudah meliputi ham-

pir seluruh dunia.

Greenpeace

merupakan organisasi pencinta lingkungan yang sangat gigih berjuang

melawan tindakan yang dapat merusak lingkungan. Tidak jarang

mereka harus berhadapan dengan pemerintahan suatu negara ketika

memperjuangkan misinya.

Anggota

Greenpeace

tergolong sangat berani. Mereka pernah

menghadang kapal pengangkut limbah nuklir dengan hanya

menggunakan perahu

boat

. Mereka juga sering bentrok dengan aparat

suatu negara saat kampanye atau memprotes kebijakan suatu negara

yang bertentangan dengan pelestarian lingkungan. Untuk m

engenal

organisasi ini lebih jauh silakan buka

website

-nya di

www.greenpeace.org.

2.

Friends of The Earth International

(FOEI)

FOEI adalah sebuah federasi yang bergerak

dalam pelestarian lingkungan hidup. Federasi ini

beranggotakan tujuh puluh negara. Sama dengan

Greenpeace

, federasi ini berpusat di Amsterdam,

Belanda. Kegiatan organisasi ini adalah

memelopori gerakan cinta kepada Bumi sebagai

satu-satunya planet yang dihuni manusia. FOEI

mengajak warga dunia untuk menyelamatkan

Bumi yang saat ini terancam kerusakan yang

semakin nyata. Untuk mengetahui lebih dalam

tentang FOEI bukalah

website

-nya di

www.foei.org.

3.

World Wide Fund for Nature

(WWF)

WWF adalah sebuah organisasi lingkungan dunia

yang bergerak dalam konservasi lingkungan hidup

dan pengelolaan sumber daya alam secara ber-

kelanjutan. Organisasi ini sering mengadakan

penelitian di bidang konservasi serta upaya per-

lindungan habitat flora dan fauna. WWF yang

berpusat di Gland, Swiss juga membuka program

di berbagai negara dunia termasuk Indonesia.

Alamat WWF Indonesia adalah: Kantor Taman A9, Unit A-1 Jl. Mega

Kuningan Jakarta 12950. Alamat

website

-nya di

www.wwf.or.id

untuk

Indonesia dan

www.wwf.org

untuk internasional.

Sumber:

www.greenpeace.org

Sumber:

www.foei.org

Sumber:

www.wwf.org

47

Keanekaragaman Hayati

4. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)

Walhi merupakan organisasi yang

konsisten memperjuangkan kelestarian

lingkungan. Semula, organisasi ini hanya

memfokuskan pada masalah-masalah

lingkungan. Namun, seiring dengan

perkembangan politik, organisasi ini juga

merambah masalah-masalah sosial. Ini

sesuai dengan slogan mereka, yaitu ”Menuju Transformasi Sosial,

Kedaulatan Rakyat, dan Keberlanjutan Kehidupan”. Organisasi ini

beralamat di Jl. Tegal Parang Utara No. 14 Jakarta 12790. Untuk

mengenal Walhi lebih dekat, kunjungi

website

-nya di

www.walhi.or.id.

5. Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI)

KEHATI merupakan lembaga penyan-

dang dana yang bersifat nirlaba, dalam

upaya menjaga kelestarian keaneka-

ragaman hayati Indonesia. Yayasan ini

memfasilitasi segala upaya yang di-

lakukan kelompok masyarakat untuk

meningkatkan kemampuan dalam hal

konservasi dan pemanfaatan sumber

daya hayati secara lestari dan adil.

Yayasan ini beralamat di Gedung Patra Jasa Lantai 2 Jalan Gatot

Subroto Kav. 32–34 Jakarta 12950. Kunjungi juga

website

-nya di

www.kehati.or.id.

6. Yayasan Balikpapan Orang Utan Survival (BOS)

BOS membantu reintroduksi orang utan

sitaan di Stasiun Penelitian Wanariset di

Kalimantan Timur. Yayasan ini dibentuk

ketika Dr. Willie Smits, seorang ahli

ekologi hutan tropis menemukan orang

utan di pasar lokal. Yayasan ini men-

dukung program pendidikan pada

masyarakat di mana habitat orang utan

liar masih dapat ditemukan.

Website-nya

adalah

www.orangoetan.nl.

Selain manusia, flora dan fauna juga merupakan anggota biosfer. Keduanya

sangat bermanfaat bagi manusia. Jadi seharusnyalah kita jaga agar

keduanya tidak punah. Bukan hanya untuk kelestariannya saja, namun

juga demi keseimbangan alam. Sejak mempelajari bab ini, kamu bisa

berperan lebih baik dan bertindak lebih bijak terhadap alam. Belajarlah

terus memahaminya. Nah, salin dan isilah rangkuman berikut dalam buku

catatanmu untuk membantumu belajar tentang flora dan fauna!

A. Sebaran Flora dan Fauna di Dunia

1. Biom adalah . . . .

2. Persebaran flora dan fauna dapat lebih dikenal melalui biom. Ada

beberapa biom di dunia ini, antara lain:

a. Hutan hujan.

1) Hutan hujan tropis.

2) Hutan hujan iklim sedang.

Sumber:

www.kehati.or.id

Sumber:

www.orangoetan.nl

Sumber:

www.walhi.or.id

48

GEOGRAFI Kelas XI

b. . . . .

c. Padang rumput.

1) Padang rumput tropis (sabana).

2) Padang rumput iklim sedang.

d. . . . .

e. . . . .

f. . . . .

B. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia

1. Persebaran flora di Indonesia dikelompokkan menjadi:

a. Hutan hujan tropis.

1) Hutan hujan pegunungan tinggi.

2) . . . .

3) . . . .

4) . . . .

5) . . . .

6) . . . .

7) . . . .

8) . . . .

9) . . . .

10) . . . .

b. Hutan monsun.

1) . . . .

2) . . . .

c. Sabana.

2. Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Fauna tipe Asia, contohnya: gajah, badak, banteng, harimau,

orang utan, dan lain-lain.

b. . . . .

c. . . . .

3. Garis Wallace adalah . . . .

4. Garis Weber adalah . . . .

C. Hubungan Sebaran Flora dan Fauna dengan Kondisi Fisik

Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh kondisi fisik yang ada di

suatu wilayah. Kondisi fisik tersebut meliputi:

1. Iklim.

2. Tanah.

3. . . . .

4. . . . .

D. Identifikasi Kerusakan Flora dan Fauna

1. Kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia, yaitu:

a. Pencemaran.

b. . . . .

c. . . . .

d. . . . .

e. . . . .

2. Dampak dari kerusakan flora dan fauna, yaitu:

a. Ekosistem tidak seimbang.

b. . . . .

c. . . . .

d. . . . .

e. . . . .

49

Keanekaragaman Hayati

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Sebutkan jenis-jenis biom yang ada di permukaan Bumi ini!

2. Sebutkan ciri-ciri hutan yang ada di daerah tropis!

3. Apakah yang dimaksud dengan tundra?

4. Apakah hasil penjelajahan Alfred Russel Wallace di Indonesia

pada tahun 1854 sampai 1962?

5. Apa yang kamu ketahui tentang sabana?

6. Di Indonesia terdapat beberapa jenis satwa. Sebutkan

pembagian tipe fauna yang ada di Indonesia!

7. Sebutkan jenis-jenis satwa yang termasuk tipe Australia,

peralihan, dan Asia!

8. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan

flora dan fauna!

9. Sebutkan dampak kerusakan flora dan fauna bagi kehidupan!

10. Untuk melindungi flora dan fauna dilakukan dengan berbagai

cara. Sebutkan upaya-upaya perlindungan yang dilakukan

pemerintah!

B.

Belajar dari masalah.

Penebangan liar (

illegal logging

) di kawasan hutan Kalimantan

telah mengancam kelangsungan hidup orang utan. Beberapa

kawasan hutan yang menjadi habitat orang utan di pulau itu telah

mengalami kerusakan yang amat parah. Jumlah orang utan di pulau

itu kini tinggal beberapa ekor saja. Orang utan yang masih tersisa

pun kini hidup dalam ancaman kepunahan. Jika ini dibiarkan

terus-menerus, bukan tidak mungkin orang utan tinggal sebuah

dongeng.

3. Flora dan fauna dapat mengalami kerusakan atau kepunahan

sebagai akibat pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan.

Untuk melindungi beberapa flora dan fauna tertentu, pemerintah

membuat kawasan berupa taman nasional. Berikut ini adalah

taman nasional di Indonesia:

a. Di Sumatra

: TN. Gunung Leuser, TN. Way Kambas,

TN. Dolok Sembelin.

b. Jawa dan Bali

: . . . .

c. Kalimantan

: . . . .

d. Sulawesi

: . . . .

e. Nusa Tenggara : . . . .

f. Maluku dan Papua: . . . .

50

GEOGRAFI Kelas XI

Dari masalah tersebut, diskusikan dengan kelompokmu untuk

menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menghentikan

praktik-praktik

illegal logging

?

2. Adakah kemungkinan mengembalikan habitat orang utan

seperti aslinya? Apa usaha yang harus dilakukan?

C.

Tugas.

Guna meraih kompetensi dasar berupa menganalisis sebaran

hewan dan tumbuhan, lakukan tugas berikut ini.

Flora dan Fauna di Indonesia

a. Tujuan:

Mengetahui kondisi terkini flora dan fauna di

Indonesia.

b. Alat dan Bahan:

1. Alat tulis.

2. Media massa seperti koran, majalah, internet, dan

sebagainya.

c. Langkah Kerja:

1) Kumpulkanlah informasi dari berbagai sumber tentang

keanekaragaman hayati di Indonesia.

2) Susunlah info tersebut dalam bentuk kliping.

3) Dari kliping tersebut lakukan analisis tentang perkembang-

an keanekaragaman hayati di Indonesia. Analisis tersebut

antara lain:

a) Bagaimanakah kondisi kelestarian flora dan fauna saat

ini?

b) Kegiatan apa sajakah yang dapat mengancam keles-

tarian flora dan fauna?

c) Jelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah

dan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan

flora dan fauna di Indonesia!

d. Kesimpulan:

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil analisis di atas!

Diskusikan hasilnya dengan teman dan gurumu!