Gambar Sampul PRAKARYA · Bab I Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal
PRAKARYA · Bab I Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal
Hendriana Werdhaningsih, Wawat Naswati, Desta Wirnas, Rinrin Jamriati

24/08/2021 16:24:52

SMA 12 K-13 revisi 2018

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

SMA

/

MA

/

SMK

/

MAK

KELA

S

XII

E

DI

S

I REVI

S

I

20

1

8

Prakarya dan

Kewirausahaan

y

y

Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

Disklaimer:

Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di

bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap

awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa

diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan

perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan

laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan

dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi

Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.

vi, 298 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk

S

MA/MA/

S

MK/MAK Kelas XII

I

S

BN 978-602-427-153-4 (jilid lengkap)

I

S

BN 978-602-427-158-9 (jilid 3)

1. Judul Buku --

S

tudi dan Pengajaran

I. Judul

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

600

Penulis

: Hendriana Werdhaningsih, Wawat Naswati, Desta Wirnas,

Rinrin Jamriati.

Penelaah : Kahfi

ati Kahdar, Ana, Djoko Adi Widodo,

S

amsul Hadi, Wahyu

Prihatini, Rozmita Dewi, Caecilia Tridjata

S

uprabanindya, Latif

S

ahubawa,

S

uci Rahayu.

Pe-

review

:

S

ri Utami

Penyelia Penerbitan

: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cetakan Ke-1, 2014 (I

S

BN 978-602-282-764-1)

Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi)

Disusun dengan huruf Myriad Pro, 11 pt.

Prakarya dan Kewirausahaan

iii

Kata Pengantar

Kreativitas dan keterampilan peserta didik dalam menghasilkan produk kerajinan,

produk rekayasa, produk budi daya, maupun produk pengolahan sudah dilatihkan

melalui Mata Pelajaran Prakarya sejak di

S

ekolah Menengah Kelas VII, VIII, dan Kelas

IX. Peserta didik telah diperkenalkan pada keragaman teknik untuk menghasilkan

produk kerajinan, produk rekayasa, produk budi daya, dan produk pengolahan.

Teknik yang dilatihkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan potensi dan kearifan

lokal yang khas di daerah masing-masing. Peserta didik akan dengan kreatif

dan terampil mengembangkan potensi khas daerah. Produk-produk tersebut

berpotensi memiliki nilai ekonomi melalui wirausaha.

Pada

S

ekolah Menengah Kelas X, XI, dan XII, pembelajaran Prakarya disinergikan

dengan kompetensi Kewirausahaan, yaitu dalam Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan. Kewirausahaan merupakan kemampuan

yang sangat penting

dimiliki untuk dapat berperan di masa depan. Kewirausahaan meliputi pengolahan

jiwa, semangat, pengetahuan, potensi kreatif, dan keterampilan. Materi

pembelajaran Prakarya pada Kerajinan, Rekayasa, Budi Daya, maupun Pengolahan

dikaitkan dengan konteks Kewirausahaan. Pada Kelas X, peserta didik telah mulai

dikenalkan kepada konsep wirausaha dan sikap dasar seorang wirausahawan.

Pengetahuan tentang wirausaha, seperti dasar-dasar berwirausaha menjadi

materi pembelajaran pada Kelas XI.

Pada Kelas XII, peserta didik akan menjalankan proses pembelajaran yang lebih

ditekankan kepada simulasi berwirausaha dengan memanfaatkan keterampilan,

melihat peluang pasar, berpikir kreatif, merancang, memproduksi, mengemas, dan

memasarkan dengan orientasi pasar yang lebih luas. Kegiatan pembelajaran juga

menekankan kepada kemampuan bekerja di dalam kelompok, sehingga peserta

didik memiliki keterampilan untuk bekerja sama. Pembelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan Kelas XII melatih sikap, memberikan pengetahuan, dan mengasah

keterampilan peserta didik untuk siap menjalankan wirausaha sesuai bidang

prakarya yang diminati, serta sesuai dengan potensi khas daerah masing-masing.

Buku ini membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan secara bertahap,

sesuai tahapan yang dilakukan untuk memulai suatu usaha. Pada setiap Bab,

diawali dengan pengetahuan tentang konteks

dari bidang prakarya; kerajinan,

rekayasa, budi daya, dan pengolahan. Proses pembelajaran selanjutnya terdiri

atas kegiatan yang merupakan tahapan hingga pada tahap akhir, yaitu kegiatan

simulasi wirausaha. Peserta didik dapat secara aktif memperkaya pengetahuan

dengan mencari data dan informasi dari

berbagai sumber lain di luar buku ini.

Peserta didik juga dapat mengembangkan ide sesuai dengan ciri khas dan potensi

daerahnya agar kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran menjadi

nyata dan sesuai dengan peluang dan kebutuhan yang ada.

Tim Penulis

iv

Kelas XII

S

MA/

S

MK/MA/MAK

Daftar Isi

Kata Pengantar ...............................................................................................................

......... iii

Daftar Isi ...................................................................................................................

.................. vi

Kerajinan

..............................................................................................................................

.... 1

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 2

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 3

Bab I. Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

....................................... 3

A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal .....................................

8

B.

Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal ........................

15

C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal ...........

28

D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal ................................

31

E. Penjualan

S

istem Konsinyasi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal .....

33

F.

Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar

Lokal .................................................................................................................

.......... 36

Rekayasa

..............................................................................................................................

.... 39

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 40

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 41

Bab II. Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan Profesionalisme

......................

41

A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme ............................

43

B.

Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme .....................................................

49

C. Penghitungan Harga Jual Produk Jasa ..........................................................

75

D. Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme ......................

76

E.

Penjualan Produk Jasa dengan

S

istem Konsinyasi ...................................

78

F.

Evaluasi Kegiatan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme ....................

80

Budi Daya

..............................................................................................................................

... 85

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 86

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 87

Bab III. Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur

........................................

87

A. Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Petelur ........................................

90

B.

Perancangan dan Kegiatan Budi Daya Unggas Petelur ..........................

98

C. Penghitungan Harga Jual Produk Budi Daya Unggas Petelur .............. 109

D. Media Promosi Produk Hasil Budi Daya Unggas Petelur ........................ 112

E. Penjualan

S

istem Konsinyasi Produk Budi Daya Unggas Petelur ........ 113

F.

Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Budi Daya Unggas Petelur ...... 115

Prakarya dan Kewirausahaan

v

Pengolahan

.............................................................................................................................

119

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 120

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 121

Bab IV. Wirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang

Dimodifi

kasi

........................................................................................................................... 12

1

A.

Perencanaan Usaha Makanan Khas Daerah yang Dimodifi

kasi ............ 122

B.

S

istem Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifi

kasi ............. 126

C.

Penghitungan Harga Jual Makanan Khas Daerah yang Dimodifi

kasi 133

D.

Penentuan Media Promosi Makanan Khas Daerah yang Dimodifi

kasi ..... 142

E.

Analisis

S

istem Konsinyasi yang Dimodifi

kasi ............................................. 144

Kerajinan

..............................................................................................................................

.... 147

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 148

Tujuan Pembelajaran ...........................................................................................................

.. 149

Bab V. Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Global

................................... 149

A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Global .................................. 152

B.

Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk Pasar Global ..................... 158

C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Global ........ 171

D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Global ............................. 174

E.

Penjualan Produk Kerajinan untuk Pasar Global secara Langsung

dan

Online

................................................................................................................ 174

F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Produk Kerajinan Untuk Pasar

Global.................................................................................................................

......... 176

Rekayasa

..............................................................................................................................

.... 179

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 180

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 181

Bab VI. Wirausaha Produk Peralatan Teknologi Terapan

................................... 181

A. Perencanaan Usaha Produk Peralatan Teknologi Terapan ..................... 183

B.

Produksi Peralatan Teknologi Terapan ......................................................... 186

C. Penghitungan Harga Jual Produk Peralatan Teknologi Terapan ........ 203

D. Media Promosi Produk Peralatan Teknologi Terapan .............................. 205

E.

Penjualan Produk dengan

S

istem Konsinyasi ............................................ 206

F.

Evaluasi Kegiatan Usaha Produk Peralatan Teknologi Terapan ............. 207

vi

Kelas XII

S

MA/

S

MK/MA/MAK

Budi Daya

..............................................................................................................................

... 213

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 214

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 215

Bab VII. Wirausaha Budi Daya Unggas Pedaging

................................................. 215

A. Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Pedaging ................................... 217

B.

Perancangan dan Kegiatan Budi Daya Unggas Pedaging ..................... 222

C. Penghitungan Harga Jual Produk Budi Daya Unggas Pedaging ......... 244

D. Media Promosi Produk Hasil Budi Daya Unggas Pedaging ................... 249

E.

Penjualan Produk Budi Daya Unggas Pedaging secara Langsung

dan

Online

................................................................................................................ 250

F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Budi Daya Unggas Pedaging .. 251

Pengolahan

.............................................................................................................................

255

Peta Materi ..................................................................................................................

.............. 256

Tujuan Pembelajaran ..........................................................................................................

.. 257

Bab VIII. Wirausaha Pengolahan Makanan Fungsional

...................................... 257

A. Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Fungsional .......................... 259

B.

S

istem Pengolahan Makanan Fungsional .................................................... 264

C. Penghitungan Harga Jual Makanan Fungsional ........................................ 269

D. Penentuan Media Promosi Makanan Fungsional....................................... 277

E. Pemasaran Produk

S

istem Konsinyasi untuk Makanan Fungsional ... 279

Daftar Pustaka

....................................................................................................................... 281

Glosarium

.................................................................................................................... 283

Profi

l Penulis ...................................................................................................................

.......... 285

Profi

l Penelaah ..................................................................................................................

....... 289

Profi

l Editor ....................................................................................................................

........... 298

Prakarya dan Kewirausahaan

1

KERAJINAN

2

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Perencanaan Usaha Kerajinan

untuk Pasar Lokal

A

B

Perancangan dan Produksi Kerajinan

untuk Pasar Lokal

C

Penghitungan Harga Jual Produk

Kerajinan untuk Pasar Lokal

D

Media Promosi Produk Kerajinan

untuk Pasar Lokal

E

Penjualan Sistem Konsinyasi

Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Peta

Materi

Prakarya dan Kewirausahaan

3

BAB I

Wirausaha Produk Kerajinan

untuk Pasar Lokal

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir

kreatif untuk membuat produk

kerajinan serta keberhasilan wirausaha adalah

anugerah Tuhan.

• Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerja

sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan

inovatif dalam membuat karya kerajinan untuk pasar lokal guna membangun

semangat usaha.

Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya kerajinan untuk

pasar lokal berdasarkan identifi

kasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan

prosedur berkarya.

Mempresentasikan, mempromosikan dengan pemilihan media yang tepat,

dan menjual karya produk kerajinan untuk pasar lokal dengan perilaku jujur

dan percaya diri melalui penjualan konsinyasi.

• Menyajikan wirausaha kerajinan untuk pasar lokal berdasarkan analisis

pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.

Tujuan Pembelajaran

4

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Hukum ekonomi dasar menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara

ketersediaan barang di pasar (

supply

) dengan permintaan pembeli (

demand

). Titik

temu antara permintaan dan pengadaan adalah penetapan harga jual produk.

Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga

barang. Sebaliknya, ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan

pembeli, dapat menyebabkan harga barang menjadi tinggi.

Produk kerajinan memanfatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk

kerajinan membutuhkan waktu yang lama. I

ndustri kerajinan hanya dapat

menghasilkan jumlah barang yang terbatas

dalam rentang waktu tertentu.

Berbeda dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam

jumlah besar dalam waktu yang singkat. Hal tersebut memberikan peluang produk

kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan

jumlah terbatas atau

limited edition/limited product

. Produk yang unik dengan

jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi. Peluang kerajinan untuk

menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan melakukan

riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan mendasari

proses perancangan produk kerajinan yang inovatif.

Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung

oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar,

dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal

pula dengan sebutan 6M, yakni

Man

(manusia),

Money

(uang),

Material

(bahan),

Machine

(peralatan),

Method

(cara kerja), dan

Market

(pasar).

Prakarya dan Kewirausahaan

5

Man

(manusia) atau SDM (Sumber Daya Manusia), saat ini biasa disebut dengan

istilah

Man Power

(tenaga manusia) atau

Mind Power

(daya pikir), adalah personel

atau orang-orang yang terlibat

dalam wirausaha tersebut. Salah satu faktor

keberhasilan wirausaha adalah keberhasilan mengelola sumber daya manusia

yang terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber

daya manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif yang dapat bermanfaat,

baik untuk perkembangan produk dan maupun usaha secara umum.

Money

dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran

uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut.

Kemampuan pengelolaan uang termasuk kemampuan mengelola keuntungan

yang diperoleh untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar.

Material

(bahan),

machine

(peralatan), dan

method

(cara kerja), adalah bahan yang

digunakan, cara produksi, dan perala

tan yang digunakan untuk memproduksi

barang

.

Kemampuan wirausahawan dalam mengelola produksi yang efektif dan

efi

sien dapat menghasilkan keuntungan wirausaha yang lebih besar.

Market

adalah pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha.

Pengetahuan tentang pasar sasaran menjadi salah satu kunci penting untuk

keberhasilkan suatu usaha. Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada

kebutuhan dan keinginan pasar, sehingga peluang produk diserap pasar akan

lebih besar. Riset tentang pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada

di pasar tersebut. Posisi suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh

wirausahawan agar dapat memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi

dapat mempengaruhi rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan

penetapan harga jual produk.

Pada pelaksanaan wirausaha, diawali dengan penataan sumber daya manusia

yang akan menjadi penggerak kegiatan wirausaha. Dahulu digunakan istilah

tenaga manusia atau

man power

. Namun, saat ini sumber daya manusia lebih

dikenal dengan

mind power

atau daya pikir. Pemikiran manusia lebih berharga

daripada tenaga fi

sik. Sebagian kegiatan sudah dapat digantikan dengan mesin

dan robot. Namun, pemikiran kreatif dan inovatif hanya bersumber dari manusia

sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Pemikiran

kreatif dan inovatif menjadi penggerak dari

perekonomian saat ini. Dunia telah melewati

empat gelombang peradaban ekonomi. Pada

gelombang pertama ekonomi, pertanian

menjadi penggerak ekonomi yang utama.

Gelombang tersebut dikenal dengan Gelombang

Ekonomi Pertanian. Revolusi industri dan

perkembangan permesinan membawa babak

baru bagi perekonomian. Industri manufaktur

bermunculan dan menghasilkan produk secara

massal. Produk dari industri massal menjadi

Tahun 2013 subsektor

kerajinan berkontribusi

sebesar Rp 92,6 triliun

pada Pendapatan Domesik

Bruto Indonesia dan

membuka 1 juta lapangan

usaha yang sebagian besar

merupakan usaha mikro,

kecil, dan menengah.

Sumber: Kementerian Perdagangan, 2014

6

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

motor penggerak utama ekonomi. Gelombang ini disebut sebagai Gelombang

Ekonomi Industri. Gelombang berikutnya

muncul sebagai akibat dari inovasi di

bidang teknologi informasi. Gelombang ketiga ini disebut sebagai Gelombang

Ekonomi Informasi. Sarana dan sumber daya fi

sik memiliki keterbatasan. Ide dan

gagasan kreatif dapat memberikan solusi untuk keterbatasan fi

sik yang ada. Ide

kreatif membuat ekonomi terus tumbuh. Gelombang dengan ide kreatif sebagai

penggeraknya disebut sebagai Gelombang Ekonomi Kreatif. Pada gelombang ini

industri kreatif menjadi penggerak utamanya.

Industri-industri yang termasuk ke dalam industri kreatif dikelompokkan ke dalam

14 subsektor. Subsektor tersebut adalah: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan,

penerbitan dan percetakan, televisi dan radio, musik, fi

lm, video dan fotografi

,

periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni

pertunjukan, riset dan pengembangan, dan permainan interaktif. Subsektor

kerajinan merupakan salah satu yang memberikan kontribusi terbesar, baik

terhadap pendapatan negara maupun penyerapan tenaga kerja.

,

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.1

Gelombang Ekonomi, Ekonomi Kreatif, Industri Kreatif, dan Subsektor Industri Kreatif

Prakarya dan Kewirausahaan

7

Penataan sumber daya manusia

termasuk dalam tahapan awal, yai-

tu persiapan organisasi. Kegiatan

wirausaha dapat dibagi menjadi

tiga tahapan.

Tahapan pertama

adalah persiapan organisasi dan

perencanaan produ

ksi. Kegiatan

wirausaha membutuhkan kerja

sama dari beberapa pihak, baik

internal maupun eksternal

organisasi. Hubungan baik antara

wirausahawan dengan pemasok

bahan baku, pekerja, dan pembeli

harus terjaga. Hubungan baik

dapat terjadi dengan adanya rasa

kepercayaan dan sikap saling

menghargai. Kerja sama yang baik

juga didukung oleh pembagian

tugas yang adil dan sesuai dengan

kompetensinya. Pada kegiatan

wirausaha produk kerajinan, akan

dilakukan pembagian peran dan

tanggung jawab. Kompetensi,

kerja sama, dan tanggung jawab

dari masing-masing anggota

organisasi menjadi kunci dari

keberhasilan kegiatan wirausaha.

Kegiatan terdiri atas pembentukan

organisasi dan penetapan tugas

dan tanggung jawab, dilanjutkan

dengan perencanaan produksi.

Perencanaan produksi harus diawali dengan riset pasar, pengembangan desain,

dan penetapan produk yang akan dijual. Perencanan produksi meliputi perolehan

bahan baku, persiapan bahan dan alat, serta penghitungan biaya produksi. Tahapan

pertama ini disebut juga tahapan

Research and Development

atau dikenal dengan

R & D.

Tahap kedua

adalah produksi hingga penjualan. Kelompok wirausaha

melakukan produksi kerajinan untuk pasar lokal dengan target produksi sesuai

perencanaan, pertimbangan kapasitas produksi, dan target penjualan. Pada tahap

ini dilakukan pula distribusi produk dan pemasaran. Tahapan ini disebut juga

dengan

Production and Distribution

.

Tahapan ketiga

adalah evaluasi dari seluruh

kegiatan wirausaha yang telah dilakukan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui

kekurangan dan melakukan perencanaan perbaikan, agar wirausaha dapat

berkembang menjadi lebih baik. Proses evaluasi dapat menggunakan metode

analisis SWOT (

Strenght, Weakness, Opportunities, dan Treats

), yaitu dengan cara

menguraikan kekuatan (

Strenght

), kelemahan (

Weakness

), peluang (

Opportunities

),

dan ancaman dari luar (

Treats

) dari produk kerajinan yang telah dibuat, proses

produksi, proses pemasaran dan distribusi, serta pasar sasaran.

1. Melakukan produksi

2. Melakukan

Quality Control (QC)

3. Melakukan pengemasan

4. Melakukan promosi, penjualan,

dan distribusi

1. Evaluasi kinerja dan keuangan

2. Penyusunan laporan evaluasi

8

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

A. Perencanaan Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal

Berdasarkan luasannya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar lokal, pasar

nasional, dan pasar global atau pasar internasional. Pasar lokal dapat

dipahami sebagai pasar yang terbatas di lingkungan atau daerah yang

sama dengan tempat produksi. Pasar dapat dibagi berdasarkan kesamaan

perilaku pembeli. Pembagian pasar tersebut dikenal dengan segmentasi

pasar. Segmentasi pasar sasaran dapat dibedakan secara geografi

s atau

tempat, secara demografi

s (usia, gender, bangsa dan etnis, pekerjaan, tingkat

ekonomi), dan secara psikografi

s (karakter kelas sosial, gaya hidup, dan

kepribadian). Pasar sasaran yang berbeda memiliki kebutuhan, keinginan,

selera, dan daya beli yang berbeda pula. Kebutuhan dan keinginan dari suatu

daerah bisa berbeda dengan daerah lainnya. Kebutuhan dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan, misalnya daerah yang bersuhu rendah menyebabkan

orang-orangnya membutuhkan penghangat. Sebaliknya, bila suhu tinggi

akan dibutuhkan penyejuk, misalnya kerajinan kipas. Kebutuhan juga dapat

dipengaruhi oleh kegiatan, misalnya kegiatan membawa barang membuat

orang memiliki kebutuhan akan alat bawa. Kebutuhan akan suatu produk juga

dapat disebabkan karena kebiasaan atau budaya. Kebiasaan memberi hadiah

atau tanda mata kepada orang lain, membuat munculnya kebutuhan akan

produk yang unik atau khas daerah tertentu. Kebutuhan-kebutuhan tersebut

dapat dipenuhi oleh produk kerajinan. Selain kebutuhan, pasar sasaran juga

memiliki keinginan. Keinginan untuk memiliki produk pada umumnya muncul

dari gaya hidup dan selera.

Pada prinsipnya, pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli)

dan penawaran (dari penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua

pendekatan, yaitu pendekatan permin

taan dan pendekatan penawaran.

Pendekatan permintaan adalah dengan mencari tahu kebutuhan dari

pasar sasaran, sedangkan pendekatan penawaran mengandalkan pada

kemampuan wirausahawan membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini

dapat digunakan untuk mengenali potensi pasar.

Tugas 1

Mengenali Diri dan Membuat Kelompok Usaha

Kenali diri Anda: Apa yang menjadi keunggulan Anda? Apakah mendesain

produk kreatif, menghitung keuangan, menggambar iklan, terampil

dalam membuat produk? Setiap orang tentunya bisa memiliki lebih dari

satu keahlian. Tuliskan keahlianmu tersebut pada selembar kertas, boleh

dilengkapi dengan gambar agar lebih informatif dan menarik.

Guru akan memandu untuk membuat kelompok sesuai kompetensi yang

dibutuhkan dalam kelompok.

Prakarya dan Kewirausahaan

9

Kebutuhan pasar lokal dapat diketahui dengan melakukan pengamatan

terhadap pasar sasaran. Misalnya untuk mengenali kebutuhan pasar sasaran

siswa yang mengikuti ekstrakur

ikuler olahraga, kita dapat mengamati

kebiasaan mereka. Siswa tersebut pada umumnya berangkat ke sekolah

dengan membawa baju ganti dan perlengkapan olahraga selain buku

pelajaran dan perlengkapan sekolah. Mereka membutuhkan tas untuk

membawa perlengkapan ekstrakurilernya. Be

ntuk, ukuran, dan warna dari

tas tersebut harus sesuai dengan selera mereka. Selain pengamatan, kita juga

dapat mewawancarai pasar sasar

an untuk mengetahui kebutuhan dan selera

mereka. Pertanyaan yang dapat diajuk

an diantaranya; Tas seperti apa yang

mudah dan nyaman digunakan? Tas seperti apa yang mereka sukai? Warna

dan motif apa yang disukai?

Ide pengembangan produk kerajinan untuk pasar lokal juga dapat diperoleh

dengan mengenali kebiasaan di daerah setempat, misalnya kebiasaan melepas

alas kaki saat masuk ke dalam rumah. Kebiasaan tersebut membuka peluang

pengembangan produk rak sepatu atau tempat penyimpanan alas kaki yang

serasi dengan tempatnya diletakkan dan memudahkan penyimpanan dan

pengambilan alas kaki. Peluang lain dari kebiasaan tersebut adalah membuat

sandal khusus untuk di dalam rumah agar telapak kaki terlindungi dari

dinginnya lantai.

No.

Kebutuhan

Produk/Ide

Pasar sasaran

1.

Alat bawa raket bulu

tangkis (contoh)

Tas khusus bulu tangkis

(contoh)

Siswa ekskul bulu tangkis

(contoh)

2.

Penyimpanan alas kaki

(contoh)

Rak gantung (contoh)

Rumah tangga (contoh)

3.

...........................................

.............................................

.....................................

..........

Dst.

LK 2. Identifi

kasi Kebutuhan Pasar Lokal

Tugas 2 (Kelompok)

Identifi

kasi Kebutuhan Pasar Lokal

Amati lingkungan Anda (suhu udara, adat kebiasaan, kegiatan, dan lain-

lain). Kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi oleh produk kerajinan?

Identifi

kasi sebanyak-banyaknya kebutuhan yang ada di pasar lokal.

Diskusikan dengan teman Anda.

• Identifi

kasi kebutuhan, produk yang sudah ada maupun ide untuk produk

yang belum ada, serta pasar sasarannya, tuliskan pada LK 2.

10

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Pada LK 2 yang telah dibuat, tampak bahwa segmen pasar sasaran yang berbeda

memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Setiap kebutuhan yang berbeda

merupakan peluang pasar bagi wirausahawan. Segmentasi pasar tersebut

memiliki keinginan, selera, dan daya beli yang berbeda pula. Pemahaman

tentang pasar sasaran secara mendalam akan mendukung proses pencarian

ide dan penetapan harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal. Pemahaman

mendalam tentang pasar sasaran dapat dilakukan dengan pencarian data

yang melalui referensi, pengamatan seperti yang dilakukan pada Tugas 2,

wawancara, dan kuesioner. Salah satu

cara untuk mengetahui selera dan daya

beli dari pasar sasaran yang dituju adalah dengan menyebarkan kuesioner.

Tugas 3 (Kelompok)

Kuesioner Selera Estetis dan Daya Beli

Pilih salah satu dari pasar sasaran yang telah diidentifi

kasi pada Tugas 2.

Misalnya pasar sasaran ibu rumah tangga usia 40-45 tahun atau siswa SMA/

SMK/MA berusia 17-19 tahun. Setiap kelompok dalam kelas dapat memilih

pasar sasaran yang berbeda-beda.

Susunlah sebuah kuesioner berisi pertanyaan tentang selera estetis dan

daya beli. Selera estetis yang dimaksud di sini adalah selera terhadap unsur-

unsur rupa, seperti warna, bentuk, tektur, yang tersusun dalam sebuah

komposisi yang tampak pada sebuah produk. Sedangkan daya beli adalah

kemampuan konsumen dalam membeli produk.

Contoh Kuesioner Selera Estetis (keindahan) dan Daya Beli (Kuesioner

dapat dikembangkan sesuai kebutuhan atau produk yang akan dibuat)

Kuesioner ini dibuat untuk memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaan.

Terima kasih atas kesediaannya mengisi kuesioner ini.

1. Warna yang paling disukai:

a. Warna gelap b. Warna terang c. Warna alami

2. Tema yang disukai:

Prakarya dan Kewirausahaan

11

Hasil penghitungan kuesioner menunjukan selera dan daya beli pasar sasaran

secara umum. Data tentang selera dan daya beli ini akan menjadi dasar

pertimbangan dalam pengembangan desain kerajinan. Pembuatan Tugas 2

dan Tugas 3 telah memberikan gambaran tentang peluang pasar lokal yang

ada. Selanjutnya adalah penetapan pasar sasaran dari produk kerajinan untuk

pasar lokal yang akan dibuat oleh masing-masing kelompok di kelas. Setiap

kelompok tentunya dapat menetapkan pasar sasaran yang berbeda-beda.

Mintalah 30 orang dari kelompok

pasar sasaran yang telah dipilih untuk

menjadi responden dan mengisi kuesioner tersebut.

Hitung jawaban hasil kuesioner tersebut dan simpulkan bagaimana selera

dan daya beli dari pasar sasaran tersebut. Tuliskan dalam tabel seperti

contoh LK 3.

No.

Pertanyaan

Jumlah responden yang memilih

Jawaban a

Jawaban b

Jawaban c

Jawaban d

1.

Warna yang paling disukai

2.

Tema yang disukai

3.

Penghasilan atau uang

saku bulanan

LK 3.Hasil Kuesioner Selera Estetis dan Daya Beli

Contoh Hasil Kuesioner (Hasil Kuesioner tergantung dari kuesioner yang

dibuat)

Sumber: www.Kemenag.go.id

Gambar 1.2

Contoh Tema

12

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Pasar sasaran adalah kelompok pasar atau konsumen yang ditargetkan untuk

membeli suatu produk. Penetapan pasar sasaran suatu produk sangat penting

dilakukan agar produk yang akan dibuat sesuai dengan pasar yang akan dituju.

Sumber Daya Material, Teknik, dan Ide Produk Kerajinan

Sumber daya usaha yang dibutuhkan untuk wirausaha kerajinan adalah

bahan baku atau material, teknik

dan alat, serta keterampilan. Wirausaha

kerajinan untuk pasar lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan

baku, potensi teknik, dan keterampilan yang ada di daerah tersebut. Bahan

baku dapat berupa bahan alam atau bahan buatan yang banyak tersedia di

lingkungan sekitar. Bahan alam, misalnya serat nanas, eceng gondok, tanah

liat, kayu, rotan, bambu, kerang, dan tulang. Bahan buatan, seperti kain,

plastik, kaca, dan karet. Bahan baku atau material yang akan dimanfaatkan

untuk memproduksi produk kerajinan harus memiliki jumlah yang cukup

agar produk yang dihasilkan memiliki standar bentuk dan kualitas yang sama.

Teknik pembuatan produk tergantung dari ma

terialnya. Beberapa teknik yang

dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan di antar

anya teknik ukir, teknik

sambungan, teknik anyam, dan teknik jahit.

Tugas 4 (Kelompok)

Pasar Sasaran Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Diskusikan dalam kelompok tentang pasar sasaran dari wirausaha produk

kerajinan yang akan dibuat.

Presentasikan dalam bentuk tabel LK 4

atau bentuk presentasi lain yang

lebih menarik dan kreatif.

LK 4. Pasar Sasaran Wirausaha Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Pasar Sasaran

A

Segmentasi Geografi

s

(daerahmu)

B

Segmentasi Demografi

s

• Usia

• Jenis Kelamin

• Pendapatan

C

Segmentasi Psikografi

s

(paparkan kebiasaan, gaya hidup, kegemaran, dan

kepribadian dari pasar sasaran)

D

Selera

(paparkan selera berdasarkan data dari kuesioner)

E

Daya Beli

(paparkan daya beli berdasarkan data dari kuesioner)

Prakarya dan Kewirausahaan

13

Tugas 5 (Kelompok)

Identifi

kasi Ragam Material dan Teknik di Lingkungan Sekitar

Amati lingkungan Anda, lalu perhatik

an ragam material atau bahan baku

yang tersedia di lingkungan sekitar Anda.

Carilah informasi dari buku, inte

rnet, maupun dari pengrajin yang ada di

daerah Anda tentang ragam tek

nik yang dapat digunakan untuk setiap

material tersebut.

Diskusikan dalam kelompok tentang ragam material dan teknik produksi

yang dapat digunakan untuk pembua

tan kerajinan untuk pasar lokal.

Tuliskan sebanyak-banyaknya tentang ragam bahan baku/material dan

teknik yang ada di lingkungan sekitar Anda.

Presentasikan dalam bentuk tabel LK 5

atau bentuk presentasi lain yang

lebih menarik dan kreatif.

LK 5. Identifi

kasi Ragam Material dan Teknik di Lingkungan Sekitar

No.

Bahan Baku/Material

Ragam Teknik

Contoh bentuk

(berupa foto, gambar atau

sketsa)

1.

Bambu (contoh)

-

Sambungan batang

bambu

-

Anyaman

(contoh)

14

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi

produk, pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis, dan

harga jual. Pada Tugas 2, Tugas 3, Tugas 4, dan Tugas 5 telah dilakukan

identifi

kasi potensi pasar sasaran, identifi

kasi dan pemilihan pasar sasaran,

serta identifi

kasi ragam material dan teknik

yang terdapat di daerah sekitar.

Untuk memulai proses perancangan harus dilakukan penetapan pasar sasaran,

bahan baku, dan jenis material apa saja yang akan digunakan, serta teknik

yang dapat digunakan untuk pembuatan pr

oduk. Contohnya, untuk pasar

sasaran siswa yang ikut ekstrakur

ikuler bulu tangkis akan dibuatkan sebuah

tas untuk membawa raket dan perlengkapan lain yang dibutuhkan. Bahan

yang akan digunakan untuk tas tersebut adalah karton tebal yang dilapisi

kain, serta dilengkapi tali. Teknik pembuatan yang digunakan adalah teknik

penempelan dengan lem dan teknik jahit. Contoh lain adalah pembuatan rak

alas kaki untuk kebutuhan rumah tangga, yang disebabkan oleh kebiasaan

melepas alas kaki saat hendak masuk ke rumah. Bahan yang digunakan adalah

bambu dengan teknik konstruksi bambu.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.3

Faktor Pertimbangan Perancangan Produk

Tugas 6 (Kelompok)

Bahan Baku dan Teknik Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal

Diskusikan dengan teman dalam kelompok, bahan baku dan teknik apa

saja yang akan dimanfaatkan untuk

produk kerajinan yang akan dibuat.

Presentasikan dalam bentuk tabel LK 6

atau bentuk presentasi lain yang

lebih menarik dan kreatif.

Prakarya dan Kewirausahaan

15

B. Perancangan dan Produksi Kerajinan

untuk Pasar Lokal

Data tentang pasar sasaran, potensi bahan baku, dan teknik yang terdapat

di daerah sudah diketahui. Beberapa kebutuhan dari pasar sasaran sudah

pernah diamati dan didiskusikan dalam kelompok. Hal-hal tersebut akan

menjadi dasar bagi langkah selanjutnya, yaitu perancangan produk kerajinan

untuk pasar lokal. Proses perancangan produk diawali dengan pencarian ide,

dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian

dikembangkan menjadi model dari kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan

dengan persiapan produksi. Produksi adalah membuat produk dalam jumlah

tertentu sehingga siap menjadi komoditi yang akan dijual.

1. Mencari Ide Produk dengan Curah Pendapat

Pasar sasaran telah ditetapkan, demikian juga dengan jenis material

dan teknik yang akan digunakan pada pembuatan produk kerajinan

ini. Kebutuhan-kebutuhan dari pasar sasaran juga secara umum sudah

diketahui melalui pengamatan pada Tugas 2. Langkah selanjutnya adalah

mencari ide produk apa yang tepat untuk pasar sasaran yang telah dipilih.

No.

Bahan Baku

Teknik

Foto/Gambar

1.

2.

3.

LK 6. Bahan Baku dan Teknik Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal

16

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (

brainstorming

)

yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses

brainstorming,

setiap

anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-

ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk

munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide

tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap

brainstorming

dalam

kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah. Setiap orang berhak

mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh

memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya,

dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Misalnya, tentang

alat bawa yang tepat untuk membawa perlengkapan bulu tangkis. Ada

beberapa hal yang dapat diskusikan, di antaranya sebagai berikut.

Perlengkapan apa saja yang dibawa?

Berapa berat total seluruh perlengkapan tersebut?

Seberapa besar dan bagaimana bentuknya?

Apakah alat bawa harus tahan air? Mengapa?

• Bagaimana cara membawa tas tersebut? Di bahu? Di dada? Di

punggung? Dijinjing? Dengan tali?

• Bagaimana cara membuka, mengeluarkan, dan memasukkan

perlengkapan ke dalam tas?

Sumber: corofl ot.com

Gambar 1.4

Contoh sketsa ide tas pada proses

brainstorming

, karya Hao Xin Choo

Prakarya dan Kewirausahaan

17

Perancangan rak penyimpanan alas kaki, juga dapat diawali dengan

mendiskusikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.

Berapa pasang alas kaki yang akan disimpan pada rak tersebut?

Berapa luas ruang tempat rak akan diletakkan?

Apakah rak akan dibuat tinggi atau lebar?

Sumber: corofl ot.com

Gambar 1.5

Contoh sketsa ide tas pada proses

brainstorming

, karya Karen Ng

Sumber: jgroffi

nsteward.com, houszz.com, gopixpic.com

Gambar 1.6

Contoh sketsa ide rak pada proses

brainstorming

18

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

2. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul

dengan beberapa pertimbangan teknis,

di antaranya, bagaimana cara

menggunakan produk tersebut? Apakah material yang ada sudah tepat

untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi

dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan

ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh

manusia? dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap

baik dan potensial untuk membuat produk kerajinan untuk pasar lokal.

Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, lalu tuangkan ke dalam sketsa-

sketsa selanjutnya.

sketsa

selanjutnya

.

Sumber: carbodydesign.com

Gambar 1.7

Contoh sketsa desain akhir sebuah tas

Gambar

1

.

7

Contoh

sketsa

desain

akhir

sebuah

t

as

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.8

Contoh gambar kerja dari sebuah rak

Prakarya dan Kewirausahaan

19

3. Prototyping

atau Membuat Studi Model

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format

dua dimensi, artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Produk

kerajinan yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi, maka studi

bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan

studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya

maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material

yang akan digunakan pada produksi kerajinan. Alat bantu yang dapat

digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting,

cutter

, lem,

selotip (alat pemotong dan bahan perekat).

4. Penentuan Desain Akhir

Studi model dapat menghasilkan 3 sampai 5 buah model. Penetapan

desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi

menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain

akhir yang terpilih.

gpyg

a

kh

ir

y

ang terpi

l

i

h

.

Sumber: yonex.com

Gambar 1.9

Contoh beberapa tas raket badminton

Sumber: furniturefashion.com, macgiverismwonderhowto.com, locker-plus.co.uk

Gambar 1.10

Contoh-contoh rak sepatu

20

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal

Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau

pembahanan, pembentukan, perakitan, dan

fi

nishing

. Tahap pembahanan

adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah

berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk

yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme.

Contohnya pada penggunaan material kulit jagung, proses pembahanan

pada limbah kulit jagung harus dilakukan dengan tepat agar produk yang

dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme. Kulit jagung yang digunakan

adalah bagian dalam. Pada proses ini kulit jagung bagian luar dipisahkan

dengan kulit jagung bagian dalam. Lembaran-lembaran kulit jagung bagian

dalam dikeringkan selama 2-3 hari. Kulit jagung yang sudah kering biasanya

kusut dan tidak rata permukaannya. Apabila diperlukan bahan baku lembaran

yang rata, kulit jagung dapat disetrika atau dipress dengan menggunakan

panas. Kulit jagung yang sudah dikeringkan siap dibentuk menjadi produk

hiasan. Pewarnaan kulit jagung dapat dilakukan pada tahap pembahanan ini.

Pada bahan kulit jagung, perwarnaan dilakukan dengan merebus kulit yang

sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil. Setelah pewarnaan, kulit jagung

dikeringkan dan kemudian siap dibentuk. Pembahanan pada limbah botol

plastik terdiri atas proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat

pada botol tersebut. Pembahanan pada tulang adalah proses perebusan,

Tugas 7 (Kelompok)

Pengembangan Desain Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

• Carilah

ide produk kerajinan untuk pasar lokal

yang akan dibuat.

Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat (

brainstorming

)

dalam kelompok.

• Buat beberapa

sketsa ide bentuk

dari produk fungsional tersebut.

Pertimbangkan

kenyamanan dan keamanan

pengguna dalam

menggunakan produk tersebut.

Pilih salah satu

ide bentuk yang paling baik.

• Pikirkan dan

tentukan teknik-teknik

yang akan digunakan untuk

membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan.

• Cobalah buat

produk tersebut. Proses pembuatan model ini dilakukan

untuk mengetahui bahan, teknik, dan alat yang tepat.

Buat petunjuk pembuatan

dari produk tersebut dalam bentuk tulisan

maupun gambar.

Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, daftar bahan, dan alat serta

petunjuk pembuatan yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio

yang baik dan rapi.

Prakarya dan Kewirausahaan

21

pembersihan, dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk memasuki

tahap pembentukan, yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan.

Pembahanan bambu adalah dengan penjemuran dan perendaman agar

bambu lebih awet dan tahan lama.

Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan

proses pembentukan

.

Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar

material, dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum,

material

padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid

(lembaran dan serat)

. Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu

dapat dibentuk dengan cara

dipotong, dipahat

sesuai dengan bentuk

yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan

bantuan lem. Material berupa lembaran

atau serat dapat dibentuk dengan

cara

digunting

sesuai bentuk yang diinginkan,

dianyam

atau

dirangkai

,

dan direkatkan dengan bantuan lem. Tahap berikutnya adalah

perakitan

dan

fi

nishing

. Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri atas

beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti

lem, paku, benang, tali, atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah

fi nishing

.

Finishing

dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut

dimasukkan ke dalam kemasan.

Finishing

dapat berupa penghalusan dan/

atau pelapisan permukaan

. Penghalusan yang dilakukan di antaranya

penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem

yang tersisa pada permukaan produk.

Finishing

dapat juga berupa pelapisan

permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih

menarik.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.11

Alur Tahapan Produksi

Finishing

22

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Metode Produksi dan Keselamatan Kerja

Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada

metode tradisional, satu orang melakukan setiap tahapan produksi,

sedangkan pada metode modern, satu orang hanya melakukan satu tahap

produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ‘ban

berjalan’. Metode modern disebut metode ban berjalan karena metode ini

serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin ban

berjalan atau

conveyer

.

Tugas 8 (Kelompok)

Perencanaan Proses Produksi dan Keselamatan Kerja

• Carilah informasi tentang jenis aktivitas pada tahapan pembahanan,

cara pembentukan, cara perakitan, dan cara

fi nishing

dari desain produk

kerajinan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.

Carilah informasi tentang alat kerja yang dibutuhkan pada setiap proses

dan ketentuan keselamatan kerja yang dibutuhkan dalam mendukung

pembuatan kerajinan.

Susun informasi tersebut ke dalam sebuah laporan atau presentasi yang

menarik sesuai format LK 8. Boleh disertai gambar agar lebih mudah

dimengerti dan tampak menarik.

LK 8. Rencana Proses Produksi dan Keselamatan Kerja

Tahapan

Produksi

Jenis aktivitas

& Teknik yang

digunakan

Alat/Bahan

Metode dan

Alat K3

Pembahanan

(contoh)

Membersihkan

permukaan material

(contoh)

Larutan kimia

pembersih dan kuas

(contoh)

Sarung tangan karet

Pembentukan

...........................................

..........................................

..........................................

..

Perakitan

............................................ ..........................................

.........................................

...

Finishing

............................................ ..........................................

.........................................

...

Prakarya dan Kewirausahaan

23

Keterangan: 1. Pembahanan; 2. Pembentukan; 3. Perakitan; 4.

Finishing

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.12

Metode Kerja Tradisional dan Metode Produksi Modern

24

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Pemanfaatan metode modern lebih efi

sien dalam penggunaan waktu

sehingga sesuai untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode tradisional

kurang tepat digunakan untuk produksi dalam jumlah banyak karena produk

yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk yang sama. Setiap orang

memiliki cara yang berbeda dalam membuat produk, sehingga detail bentuk

produk yang dihasilkan akan berbeda pula. Pemanfaatkan metode produksi

dan pengaturan alur produksi mempengaruhi kualitas produk dan kelancaran

produksi.

Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan

keselamatan kerja dibuat berdasarkan bahan, alat, dan proses produksi yang

digunakan. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali

menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh

pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata

pelindung, dan masker. Pada proses pembahanan dan

fi nishing

, apabila

menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernapasan,

maka pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker. Selain alat

keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi,

hati-

hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung

kesehatan dan keselamatan kerja

.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.13

Metode kerja modern, satu pekerja mengerjakan satu jenis pekerjaan

Prakarya dan Kewirausahaan

25

Sumber: wilko.com

Gambar 1.14

Peralatan kesehatan dan keselamatan kerja: sarung tangan, kacamata, pelindung

pendengaran, dan masker

Tugas 9 (Kelompok)

Produksi Kerajinan untuk Pasar Lokal

Kegiatan produksi dilakukan dalam kelompok dengan metode produksi

modern. Tentukan target jumlah produksi berdasarkan waktu, kemampuan

produksi, dan target penjualan. Rencanakan proses produksi, jumlah bahan,

dan alat, serta kebutuhan tempat kerja berdasarkan target produksi. Buatlah

pembagian tugas yang sesuai dengan kompetensi anggota kelompok dan

mendukung kualitas produksi yang baik. Kegiatan produksi tergantung dari

desain produk kerajinan dan teknik produksi yang akan digunakan. Kerjakan

setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat

sebelumnya. Secara umum, berikut tahapan produksi kerajinan untuk pasar

lokal.

1. Persiapan

• Persiapan bahan

Persiapan alat kerja

Persiapan tempat kerja

2. Kegiatan Produksi

• Pembahanan

• Pembentukan

• Perakitan

• Finishing

3. Pasca produksi

Pemeriksaan kualitas (

Quality Control

)

• Pengemasan

Perapihan bahan, alat, dan tempat kerja

• Persiapan penjualan

• Penjualan

26

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Kemasan sebagai Bagian Penting Kerajinan untuk Pasar Lokal

Kemasan produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari benturan

dan cuaca, serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan juga

berfungsi untuk menambah daya tarik dan sebagai identitas atau

brand

dari

produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk,

warna, teks, dan grafi

s yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat

kemasan beragam, bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk

kerajinan yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki

material berstruktur. Kemasan yang bertujuan memperlihatkan keindahan

produk di dalamnya dapat memanfaatk

an material transparan. Pemilihan

material juga disesuaikan dengan identitas atau

brand

dari produk tersebut.

Produk hiasan yang ingin dikenali sebagai produk alami akan menggunakan

material kemasan yang alami pula. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan

oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks,

dan grafi

s. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan

informasi teknis maupun memperkuat identitas atau

brand

.

Kemasan produk kerajinan berfungsi melindungi produk dari debu dan

kotoran, serta memberikan kemudahan distribusi. Kemasan yang melekat

pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi

beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi

disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk dari

benturan dan kotoran, serta berfungsi menampilkan daya tarik dari produk

kerajinan, serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat

produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan

tersier yang membuat kemasan beragam, ber

gantung dari produk yang akan

dikemas. Kemasan produk kerajinan sebaiknya memberikan identitas atau

brand

dari produk tersebut atau dari produsennya.

Tugas 10 (Individu)

Identitas Produk

Carilah informasi dari beberapa literatur tentang berbagai pengertian

identitas produk,

brand,

dan merek.

Bandingkan satu informasi dengan informasi lainnya.

Paparkan pengertian identitas dan merek produk dengan kata-katamu

sendiri.

Apa gunanya sebuah produk memiliki identitas?

Carilah informasi tentang beberapa produk lokal dengan merek yang

sudah terkenal.

Pilih beberapa merek produk lokal yang menurutmu bagus dan berhasil,

paparkan alasan dari pendapatmu.

Prakarya dan Kewirausahaan

27

Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran

kertas atau plastik. Tidak semua produk kerajinan membutuhkan kemasan

primer. Namun, setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat

berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan, serta

menggambarkan karakter yang sesuai dengan target sasaran. Pada produk

fungsional dibutuhkan keterangan cara penggunaan produk. Keterangan

cara penggunaan ini dapat dituliskan atau digambarkan pada label.

Tugas 11 (Kelompok)

Pembuatan Kemasan Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Buatlah rencana kemasan produk kerajinan untuk pasar lokal dengan

pertimbangan ketersediaan material kemasan dan keterampilan

pembuatan kemasan yang ada di lingkungan sekitar.

• Ingatlah untuk memasukkan biaya pembuatan kemasan ke dalam

penghitungan Biaya Produksi.

Sumber: freevector.com

Gambar 1.15

Contoh gambar bertema badminton yang berkarakter serius (kiri) dan ceria (kanan)

28

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk

Pasar Lokal

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen

yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti

biaya distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus

dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya

overhead

. Secara umum

biaya

overhead

dibedakan atas biaya

overhead

tetap, yaitu biaya

overhead

yang jumlahnya tidak berubah walaupun jumlah produksinya berubah dan

biaya

overhead

variabel, yaitu biaya

overhead

yang jumlahnya berubah secara

proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi. Biaya yang termasuk

ke dalam

overhead

adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya

lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian

bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku,

benang, jarum, lem, dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam

biaya

overhead

. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan tersebut menjadi Harga

Pokok Produksi (HPP).

Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua

pendekatan. Pendekatan pertama adalah

full costing

dan pendekatan kedua

adalah

variable costing

.

1. Full Costing

Pendekatan

full costing

memperhitungkan semua unsur biaya produksi,

yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya

overhead

(tetap dan variabel), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti

biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum.

Tabel 1.1 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan

Full Costing

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga kerja langsung

Rp. ...........................

Biaya

overhead

variabel

Rp. ...........................

Biaya

overhead

tetap

Rp. ........................... +

Harga Pokok Produksi

Rp. ...........................

Biaya administasi & umum

Rp. ...........................

Biaya pemasaran

Rp. ........................... +

Biaya nonproduksi

Rp. ........................... +

Total HPP

Rp. ...........................

Prakarya dan Kewirausahaan

29

2. Variable Costing

Pendekatan

variable costing

memisahkan penghitungan biaya produksi

yang berlaku variabel dengan biaya tetap

. Biaya variabel terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan

overhead

variable

ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel.

Biaya tetap terdiri atas biaya

overhead

tetap, biaya pemasaran tetap, biaya

administrasi tetap, dan biaya umum tetap.

Tabel 1.2 Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Pendekatan

Variabel Costing

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga kerja langsung

Rp. ...........................

Biaya

overhead

variabel

Rp. ........................... +

HPP variabel

Rp. ...........................

Biaya administasi & umum

variabel

Rp. ...........................

Biaya pemasaran variabel

Rp. ........................... +

Biaya nonproduksi variabel

Rp. ...........................

Total biaya variabel

Rp. ...........................

Biaya

overhead

tetap

Rp. ...........................

Biaya administasi & umum

tetap

Rp. ...........................

Biaya pemasaran tetap

Rp. ........................... +

Total biaya tetap

Rp. ........................... +

Total HPP

Rp. ...........................

Harga Pokok Produksi dihitung dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi sejumlah produk. Penetapan Harja Jual Produk diawali dengan

penetapan HPP/unit dari setiap produk yang dibuat. HPP/unit adalah HPP

dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Misalnya, pada satu kali

produksi dengan HPP Rp1.000.000,00 dihasilkan 100 buah produk, maka HPP/

unit adalah Rp1.000.000,00 dibagi dengan 100, yaitu Rp10.000,00. Harga jual

adalah HPP ditambah dengan laba yang diinginkan. Harga jual ditentukan

dengan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa harga jual harus sesuai dengan

pasar sasaran yang dituju, mempertimbangkan harga jual dari pesaing, dan

target pencapaian

Break Even Point

(BEP), serta jumlah keuntungan yang

didapatkan sebagai bagian dari strategi pengembangan wirausaha.

30

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga

pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (

Supply and

Demand Approach

)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga

keseimbangan (

equilibrium price

) dengan cara mencari harga yang

mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga

terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (

Cost Oriented Approach

)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan

produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan, baik dengan

markup pricing

dan

break even analysis

.

3. Pendekatan Pasar (

Market Approach

)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara

menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga

seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, dan sosial budaya.

LK 12. Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk

Biaya bahan baku

Rp. ...........................

Biaya tenaga kerja langsung

Rp. ...........................

Biaya

overhead

variabel

Rp. ...........................

Biaya

overhead

tetap

Rp. ........................... +

Harga Pokok Produksi

Rp. ...........................

Biaya administasi & umum

Rp. ...........................

Biaya pemasaran

Rp. ........................... +

Biaya nonproduksi

Rp. ........................... +

Total HPP

Rp. ...........................

Tugas 12 (Kelompok)

Total Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk

Hitunglah Total Harga Pokok Produksi dari produk kerajinan untuk pasar

lokal dengan menggunakan pendekatan

Full Costing

.

Hitunglah HPP/unit dari produk kerajinan untuk pasar lokal.

Diskusikan dalam kelompok, berapa harga jual produk kerajinan untuk

pasar lokal yang telah dibuat.

Prakarya dan Kewirausahaan

31

Total HPP

Rp. ...........................

Jumlah produksi

................... unit

HPP/unit

Rp. ...........................

Laba

Rp. ........................... +

Harga Jual/unit

Rp. ...........................

D. Media Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar

Lokal

Pengertian dan Jenis-Jenis Promosi Kerajinan untuk Pasar Lokal

Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk

memanfaatkan bauran dari strategi

product

,

place

,

price

, dan

promotion

atau

dikenal pula dengan sebutan 4P. Pada pembelajaran sebelumnya, telah

dibahas tentang produk (

product

) dan harga (

price

). Kesuksesan suatu produk

di pasaran, tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk dan harga yang

tepat, melainkan juga tempat penjualan (

place

) dan cara promosi (

promotion

).

Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan

target dari promosi tersebut dan tempat penjualan produk dilakukan. Promosi

produk dapat dilakukan di antaranya dengan mengadakan kegiatan di suatu

lokasi, promosi melalui poster atau iklan di media cetak, radio maupun media

sosial.

Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli

dan membuat pembeli membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti

oleh empat bentuk respon dari calon pembeli. Pertama adalah perhatian

(

attention

) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik

didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing. Kedua

adalah ketertarikan (

interest

) dari calon pembeli. Ketiga adalah keinginan

(

desire

) calon pembeli untuk memiliki produk. Keempat adalah tindakan

(

action

) membeli. Empat bentuk respon ini dikenal dengan AIDA (

Attention,

Interest, Desire, dan Action).

Media promosi dapat dikelompokkan menjadi promosi

Above The Line

dan

Bellow The Line

. Promosi

Above The Line

adalah promosi melalui iklan, seperti

iklan di media cetak, iklan radio, poster. Promosi

Bellow the Line

adalah promosi

melalui kegiatan promosinya, contohnya mengadakan peragaan busana untuk

mempromosikan produk-produk

fashion

atau menyelenggarakan lomba

kreativitas untuk mempromosikan produk alat gambar. Pada saat ini, dengan

berkembangkan teknologi informasi, promosi juga dapat memanfaatkan

promosi

online

melalui

website

atau memanfaatkan sosial media. Beragam

32

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

jenis media promosi ini dapat digunakan secara bersamaan agar saling

melengkapi. Produk kerajinan merupakan produk yang mengutamakan unsur

estetis, maka media promosi yang dipilih sebaiknya yang dapat menampilkan

visualisasi dari produk tersebut. Media promosi juga dipilih berdasarkan

pasar sasaran dari produk tersebut. Bila pasar sasarannya adalah anak muda,

maka media promosi yang dipilih harus media yang sesuai, misalnya promosi

berupa poster yang ditempel di mading sekolah atau di majalah remaja.

Promosi juga dipengaruhi dengan cara penjualan yang dipilih. Apabila

penjualan produk melalui sistem konsinyasi dengan menitipkan produk di

koperasi sekolah, maka media promosi yang dapat dipilih adalah dengan

meletakkan informasi tentang produk tersebut di koperasi, agar pengunjung

koperasi dapat mengetahui bahwa barang tersebut dijual di tempat tersebut.

Apabila produk dititipkan di salah satu toko yang berada di pasar, maka di

pintu pasar sebaiknya dipasang media promosi yang memberikan informasi

tentang keberadaan produk tersebut di salah satu toko. Promosi di lokasi

berjualan juga harus diperkuat oleh informasi yang disampaikan melalui

media-media lain. Media yang paling umum digunakan untuk promosi suatu

usaha di antaranya kop surat, amplop, dan cap yang menggambarkan nama

dan logo perusahaan, memajang contoh produk di jendela toko, memasang

iklan di koran, majalah dan radio, mengirimkan surat atau

email

yang berisi

informasi produk, membuat iklan di luar bangunan, misalnya pada kendaraan

umum, dan membuat iklan atau gambar yang menarik pada area penjualan

agar calon pembeli membeli produk.

Sumber: freevector.com

Gambar 1.16

Contoh media promosi

X- banner

(kiri) dan

point of purchase

/POP (kanan) dengan

ukuran tinggi lebih daripada satu meter

Prakarya dan Kewirausahaan

33

E. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan

untuk Pasar Lokal

Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara

menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan

persyaratan sesuai dengan perjanjian an

tara pemilik produk dan penjual.

Perjanjian konsinyasi berisi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi

yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah nama pihak pemilik

barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang (konsinyi), nama dan

keterangan teknis barang yang

dititipkan, ketentuan penjualan, ketentuan

komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko).

Sumber: freevector.com

Gambar 1.17

Contoh media promosi rak mini untuk di atas meja kasir (kiri) dan

fl y e r

(kanan)

Tugas 13 (Kelompok)

Perjanjian dan Pelaksanaan Konsinyasi

Carilah konsinyi untuk penjualan produk kerajinan yang telah dibuat.

Adakan pertemuan dengan konsinyi untuk mendiskusikan bentuk kerja

sama konsinyasi yang akan dilakukan. Sebelum pertemuan, buatlah daftar

pertanyaan yang akan didiskusikan dalam pertemuan tersebut. Bahan

diskusi di antaranya, jumlah produk dalam satu kali pengiriman, besarnya

komisi yang akan diterima konsinyi, dan promosi apa yang akan dilakukan.

Buatlah surat kerja sama yang berisi perjanjian konsinyasi berdasarkan

kesepakatan antara kalian sebagai konsinyor dengan konsinyi. Surat

perjanjian konsinyasi ditandatangani kedua belah pihak.

Laksanakan penjualan konsinyasi dengan memaksimalkan upaya promosi

dengan beragam media promosi yang sesuai dengan produk kerajinan dan

pasar sasaran yang dituju.

34

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Surat Perjanjian Konsinyasi

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama    :

Alamat  :

No. Telp :

Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama    :

Alamat  :

No. Telp :

Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Untuk selanjutnya antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua memiliki perjanjian

kerja sama sebagaimana ketentuan sebagai berikut.

1. Pihak Pertama menitipkan barangnya kepada Pihak Kedua dengan sistem

konsinyasi. Pihak Kedua mendapat ( __ ) % dari uang hasil penjualan

barang titipan pihak pertama.

2. Jumlah maksimal penitipan barang yang dilakukan Pihak Pertama kepada

Pihak Kedua adalah ( ____) buah untuk setiap desainnya.

3. Pihak Pertama akan membantu promosi Pihak Kedua, begitu juga

sebaliknya.

4. Pihak Kedua melaporkan hasil penjualan kepada Pihak Pertama setiap

bulannya, di awal bulan berikutnya disertai dengan penyerahan laba

sebesar ( __ ) % dari uang hasil penjualan barang titipan Pihak Pertama

kepada Pihak Kedua.

Demikianlah surat perjanjian kerja sama ini dibuat untuk menjadi ikatan

di antara kami. Segala hal yang

belum termuat dalam surat perjanjian ini,

dibicarakan bersama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk mencapai

kesepakatan di kemudian hari dan menjadi tambahan pada perjanjian ini.

Perjanjian ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari

pihak manapun. Jika terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini,

Prakarya dan Kewirausahaan

35

Sumber: Dokumen Kemdibud

Gambar 1.18

Contoh Surat Perjanjian Konsinyasi

Tugas 14 (Kelompok)

Perancangan dan Produksi Media Promosi untuk Sistem Penjualan

Konsinyasi

• Diskusikan dalam kelompok media promosi yang sesuai untuk pasar

sasaran dan cara penjualan dengan sistem konsinyasi.

• Diskusikan pula informasi apa yang harus ditampilkan dalam setiap

media, misalnya nama dan deskripsi produk, harga jual, alamat penjualan,

keunggulan dan keunikan produk, dan penggunaan material.

• Diskusikan waktu dan tempat pemasangan, serta penyebaran media

promosi dan pembagian tugas dalam kelompok.

• Rancanglah media promosi sesuai hasil diskusi sebelumnya. Lakukan

bersama-sama dalam kelompok untuk memperoleh hasil yang memuaskan.

Buat media promosi sesuai dengan rancangan yang telah disepakati dan

semenarik mungkin agar memperoleh respon AIDA (

Attention, Interest,

Desire,

dan

Action

) dari pasar sasaran.

Hitung biaya promosi yang harus dikeluarkan.

Buat media promosi tersebut untuk mendukung penjualan yang dilakukan

dengan sistem konsinyasi.

maka kami sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan

dan musyawarah. Namun, jika tidak terselesaikan juga, kami sepakat

menyelesaikannya berdasarkan hukum yang berlaku.

Perjanjian ini disepakati pada Hari _______Tanggal __ Bulan _____

Tahun _____ oleh:

            Pihak Pertama                                                                            Pihak Kedua

          (nama lengkap)                                                                      (nama lengkap)

36

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

F. Evaluasi Diri Pembelajaran Wirausaha Produk

Kerajinan untuk Pasar Lokal

Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi

kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas

pembelajaran terhadap masing-masing peserta didik. Evaluasi individu meliputi

evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk

mengetahui interaksi yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian

tujuan pembelajaran.

Evaluasi Diri (individu)

Bagian A.

Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral

4. Setuju 5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran

Kerajinan di Semester 1.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 1.19

Konsep Pemasaran AIDA

Prakarya dan Kewirausahaan

37

Bagian A

No. Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Saya mengetahui hubungan Ekonomi Kreatif,

Industri Kreatif, dan hubungannya dengan

peluang wirausaha kerajinan Indonesia.

2.

Saya mengetahui segmentasi pasar sasaran.

3.

Saya mengetahui teknik produksi kerajinan

yang tepat untuk bahan baku yang ada di

daerah sekitar.

4.

Saya memiliki banyak ide untuk produk

kerajinan yang inovatif bagi pasar lokal.

5.

Saya terampil membuat satu produk

kerajinan untuk pasar lokal.

6.

Saya dapat menghitung biaya produksi dan

menetapkan harga jual.

7.

Saya berhasil menjual produk kerajinan

dengan sistem konsinyasi.

8.

Saya bekerja dengan rapi dan teliti.

9.

Saya dapat bekerja sama dalam kelompok

dengan baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja saya pada

Semester 1.

Bagian B

Kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran Kerajinan Semester 1:

38

Kelas XII SMA/SMK/MA/MAK

Evaluasi Diri (kelompok)

Bagian A.

Berilah tanda cek (v) pada kolom kanan sesuai penilaian dirimu.

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral

4. Setuju 5. Sangat Setuju

Bagian B.

Tuliskan pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok.

Bagian A

No. Aspek Evaluasi

1

2

3

4

5

1.

Semua anggota kelompok kami memiliki

sikap yang baik.

2.

Semua anggota kelompok kami memiliki

pengetahuan yang lengkap tentang materi

pembelajaran Semester 1.

3.

Semua anggota kelompok kami memiliki

keterampilan yang beragam.

4.

Semua anggota kelompok kami memiliki

keterampilan kerja yang tinggi.

5.

Kelompok kami mampu melakukan

musyawarah.

6.

Kelompok kami melakukan pembagian

tugas dengan adil.

7.

Anggota kelompok kami saling membantu.

8.

Kelompok kami mampu menjual banyak

produk kerajinan hiasan.

9.

Kelompok kami melakukan presentasi

dengan baik.

10.

Saya puas dengan hasil kerja kelompok

kami pada Semester 1.

Bagian B

Pengalaman paling berkesan saat bekerja dalam kelompok: