Halaman
hh
hh
h
Wasis
hh
hh
h
Sugeng Yuli Irianto
ii
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
dilindungi Undang-undang
Ilmu Pengetahuan Alam
Jilid 3 untuk SMP dan MTs Kelas IX
Penyusun
:
Wasis
Sugeng Yuli Irianto
Editor
:
Agung B.
Sri Untari
Perancang Kulit
:
Alfianto Subandi
Perancang Tata Letak Isi
:
Alfianto Subandi
Layout
:
Tim Dept. Grafis
Ilustrator
:
Tim Dept. Grafis
Ukuran Buku
:
21 x 28,5 cm
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit PT. Sekawan Cipta Karya
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
507
WAS
WASIS
i
Ilmu Pengetahuan Alam 3 : SMP dan MTs Kelas IX /
penyusun, Wasis, Sugeng Yuli Irianto ; editor Agung B, Sri Untari,
illustrator Tim. Dept. Grafis
. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vii, 248 hlm, : ilus. ; 30 cm
Bibliografi : hlm. 245-246
Indeks
ISBN 978-979-068-759-2 (nomor jilid lengkap)
ISBN 978-979-068-765-3
1. Sains-Studi dan Pengajaran
I. J
udul
II. Sugeng Yuli Irianto
III. Agung B IV. Sri Untari
V. Tim. Dept. Grafis
iii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 200
9,
telah membeli
hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat
melalui situs internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah
ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan
dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun
2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit
yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional
untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan, dicetak, dialihmediakan,
atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga
penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa
buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia
maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami
ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa
buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami
harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
iii
iv
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan buku Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) untuk SMP dan MTs ini.
Saat ini kita hidup dalam abad globalisasi dan teknologi informasi. Perubahan
yang cepat dan dramatis dalam bidang ini merupakan fakta dalam kehidupan kita sehari-
hari. Nah, bagaimanakah upayamu agar dapat berperan di era globalisasi dan teknologi
ini? Salah satu yang harus kamu miliki adalah kemampuan di bidang Ilmu Pengetahuan
Alam (Sains), karena IPA merupakan salah satu kunci dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan dan memasuki dunia teknologi, termasuk teknologi informasi.
Buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana untuk memudahkan kamu
mempelajari konsep, prinsip, hukum dan teori IPA serta keterkaitannya dan
penerapannya. Pada awal setiap bab diberikan peta konsep dan kata kunci untuk
memudahkan kamu dalam memahami dan mengingat kata-kata penting dalam bab
tersebut.
Buku ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk mereview pemahamanmu
tentang materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan laboratorium kamu akan belajar
mengembangkan kemampuan ilmiah. Kamu juga akan menemukan info-info sains untuk
menunjang pengetahuanmu sehingga kamu dapat mengembangkan kemampuan
intelektualmu.
Semoga kamu dapat memanfaatkan buku ini demi kemaslahatan dan kemajuan
bersama serta memberikan sumbangan yang berarti bagi bangsa dan negara.
Surakarta, Juli 2008
Penyusun
iv
v
Bab-bab dalam buku ini disusun dengan sistematika yang unik, sehingga mempermudah
siswa dalam mempelajari materi yang disajikan. Sistematika buku ini adalah sebagai
berikut.
1. Awal bab
Setiap bab diawali dengan ilustrasi baik gambar maupun aktivitas yang relevan dengan
isi bab yang akan dipelajari. Selain ilustrasi, juga dipaparkan tujuan pembelajaran
yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus
dicapai siswa.
2. Peta konsep
Berisi konsep-konsep dari materi yang akan dipelajari serta hubungan antarkonsep.
3. Kata kunci
Berisi kata-kata penting yang menjadi kunci pembahasan dalam bab tersebut.
4. Kegiatan
Berisi percobaan atau pengamatan untuk membuktikan kebenaran konsep atau
menemukan konsep yang baru.
5. Tugas
Berisi kegiatan atau analisis yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu masalah.
6. Latihan
Berisi soal-soal untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi yang
telah dipelajari.
7. Info sains
Berisi informasi yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Informasi ini bermanfaat
untuk menambah wawasan siswa.
8. Tokoh
Berisi riwayat hidup tokoh-tokoh yang berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan.
Diharapkan akan menambah motivasi siswa untuk berkarya seperti mereka.
9. Rangkuman
Berisi pokok-pokok pembicaraan di dalam bab yang telah selesai dipelajari.
10. Latih kemampuan
Berisi soal-soal untuk melatih kemampuan siswa dalam menguasai materi dalam bab
yang telah dipelajari.
11. Wacana sains
Berisi pengetahuan tambahan yang relevan dengan materi yang telah dipelajari guna
memperluas wawasan siswa.
12. Latihan semester
Berisi soal-soal pilihan ganda dan uraian untuk menguji pemahaman materi yang
telah dipelajari siswa selama satu semester.
13. Glosarium
Berisi daftar kata-kata sulit yang dijumpai di dalam buku. Glosarium dapat kamu
gunakan sebagai pegangan atau semacam kamus dalam mempelajari materi.
14. Indeks
Berisi kata-kata atau istilah penting yang disertai dengan nomor halaman tempat
kata atau istilah tersebut muncul. Melalui indeks, kamu dapat dengan cepat
menemukan hal-hal yang sedang dicari.
Sistematika Buku
Sistematika Buku
vi
vi
Kata Sambutan ..........................................................................................................................
iii
Kata Pengantar
.........................................................................................................................
iv
Sistematika Buku
......................................................................................................................
v
Daftar Isi
...................................................................................................................................
vi
Semester I
Bab I
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
.........................................................
3
A. Alat Ekskresi Manusia ...........................................................................................
5
B
. Sistem Reproduksi Manusia ..................................................................................
11
C. Sistem Koordinasi pada Manusia ..........................................................................
15
Latih Kemampuan 1
..................................................................................................
31
Wacana Sains
............................................................................................................
32
Bab II
Kelangsungan Hidup Organisme
.............................................................................
33
A. Adaptasi Organisme
terhadap Lingk
ungan
.............................................................
35
B. Seleksi
Alam .........................................................................................................
39
C. Perkembangbiakan Organisme
..............................................................................
40
Latih Kemampuan 2
..................................................................................................
55
Wacana Sains
............................................................................................................
56
Bab III Pewari
san Sifat
....................
......................................................................................
57
A. Gen dan Kro
mosom
...............................................................................................
59
B. Persilangan
...........................................................................................................
60
C. Pewarisan Sifa
t pada Manus
ia ..............................................................................
68
Latih Kemampuan 3
..................................................................................................
72
Wacana Sains
............................................................................................................
74
Bab IV Bioteknologi .............................................................................................................
..
75
A
Pemanfaatan Mikroorgani
sme dalam Bioteknologi
................................................
77
B
Bioteknologi dalam
Pertanian ................................................................................
83
C
Bioteknologi Repr
oduksi
........................................................................................
87
Latih Kemampuan 4
..................................................................................................
90
Wacana Sains
............................................................................................................
92
Bab V
Listrik
...........................................................................................................................
93
A. Listrik St
atis
..........................
................................................................................
95
B. Listrik Dinamis ....................................................................................................... 105
C. Rangkaian Listrik
Tertutup ..................................................................................... 113
Latih Kemampuan 5
.................................................................................................. 126
Wacana Sains
............................................................................................................ 128
vii
vii
Bab VI
Sumber Arus Listrik dan Energi Listrik
.................................................................... 129
A. Sumber Arus Listrik ............................................................................................... 131
B
. Energi Lis
trik ......................................................................................................... 135
C. Daya Lis
trik ........................................................................................................... 141
Latih Kemampuan 6
.................................................................................................. 146
Wacana Sains
............................................................................................................ 148
Latihan Semester I
.................................................................................................................... 149
Semester II
Bab VII Kemagnetan
............................................................................................................... 153
A. Gejala Kemagnetan
...............................................................................................
155
B. Membuat
Magnet
................................................................................................... 159
C. Medan Magnet ..
..................................................................................................... 162
D. Pemanfaatan Sifat
Kemagneta
n ............................................................................ 168
Latih Kemampuan 7
.................................................................................................. 172
Wacana Sains
............................................................................................................ 174
Bab VIII Induksi Elektromagnetik
............................................................................................
175
A. Gerak Gaya Listrik Induksi
.................................................................................... 177
B. Generator
.............................................................................................................. 180
C. Transformator ........................................................................................................ 182
Latih Kemampuan 8
.................................................................................................. 190
Wacana Sains
............................................................................................................ 192
Bab IX
Tata Surya
..................................................................................................................
193
A. Anggota Tata Surya ............................................................................................... 195
B
. Matahari
................................................................................................................. 202
C. Bumi ...................................................................................................................... 203
Latih Kemampuan 9
.................................................................................................. 213
Wacana Sains
............................................................................................................ 214
Bab X
Litosfer
da
n Atmosfer ................................................................................................
215
A. Litosfer ................................................................................................................... 21
7
B
. Atmosfer ................................................................................................................ 225
C. Gangguan Kesehatan dan Penc
emaran Lingk
ungan
.............................................. 233
Latih Kemampuan 10
................................................................................................ 236
Wacana Sains
............................................................................................................ 238
Latihan Semester II
................................................................................................................... 239
Glosarium
......
.........................................................................................................................
.. 241
Kunci Jawaban
.......................................................................................................................... 244
Daftar Pustaka
........................................................................................................................... 245
Indeks
...........
...................................................................................................................
........ 247
viii
Sistem Ekskresi, Reproduksi,
dan Koordinasi
I
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
Setiap saat, sel-sel tubuh mengeluarkan zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan
lagi. Bila tidak, zat sisa akan menjadi racun yang membahayakan tubuh. Oleh karena itu tubuh
manusia dilengkapi dengan sistem ekskresi. Selain mempunyai sistem ekskresi, tubuh manusia
mempunyai sistem reproduksi yang unik. Sistem ini bertanggung jawab terhadap proses
perkembangbiakan seksual. Sistem ekskresi dan sistem reproduksi berkaitan erat dengan sistem
koordinasi. Apa saja organ ekskresi, reproduksi, dan koordinasi pada manusia? Gangguan atau
penyakit apa yang sering terjadi pada sistem organ ini?
Pada bab ini kamu akan mempelajari berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Sistem
organ yang akan kamu pelajari meliputi sistem ekskresi, reproduksi, dan koordinasi. Selain itu,
kamu juga akan mempelajari hubungan ketiga sistem itu dengan kesehatan manusia.
4
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
• metabolisme
• pembuahan
• s
araf
• zat sisa
• ASI
• indera
• gamet
• menstruasi
• hormon
Kata Kunci
meliputi
Sistem Organ Manusia
>
• Kulit : keringat
• Ginjal : urin
• Paru-paru : CO
2
dan uap air
• Hati : garam
empedu dan zat
warna empedu
Sistem
ekskresi
>
terdiri
>
>
>
• Bagian luar:
vagina, labia,
klitoris
• Bagian dalam:
ovarium, oviduk,
dan uterus
Sistem
reproduksi
Sistem
koordinasi
pembuahan
• Bagian luar: penis
dan skrotum
• Bagian dalam:
testis, epididimis,
vas deferens,
kantung semen,
dan kelenjar
>
>
Sistem saraf
sadar
Sistem saraf
tak sadar
>
>
Sistem saraf
>
>
• Saraf pusat
• Saraf tepi
• Saraf simpa-
tetik
• Saraf para-
simpatetik
Mata, telinga, hi-
dung, lidah, dan
kulit
Alat indera
>
• Kelenjar endokrin
• Hormon
Sistem
hormon
>
>
>
>
>
>
Alat reproduksi
laki-laki
Alat reproduksi
wanita
meliputi
dibedakan menjadi
meliputi
gagal
meliputi
meliputi
terdiri dari
terdiri dari
terdiri dari
Zigot
>
Sel sperma
Sel telur
menghasilkan
>
>
menghasilkan
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
5
Di kelas 8 kamu sudah mempelajari sistem gerak, pencer-
naan, pernapasan, dan peredaran darah. Pada bab ini kamu akan
melanjutkan mempelajari sistem ekskresi, reproduksi, dan
koordinasi. Semua sistem dalam tubuh manusia saling
bekerjasama dan membentuk satu kesatuan untuk mendukung
kehidupan setiap individu. Oleh karena itu gangguan terhadap
salah satu sistem atau bagian dari suatu sistem akan
berpengaruh terhadap mekanisme kerja sistem yang lain.
Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa hasil
metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat sisa
metabolisme bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu
kerusakan pada alat ekskresi dapat menyebabkan berbagai
penyakit di dalam tubuh. Alat ekskresi juga berfungsi
membuang zat-zat yang jumlahnya berlebihan di dalam tubuh.
Hal ini berkaitan dengan sistem
osmoregulasi
, yaitu pengaturan
keseimbangan konsentrasi cairan dalam tubuh. Sistem
osmoregulasi menjaga tekanan osmotik cairan tubuh selalu tetap.
Osmoregulasi biasanya berkaitan dengan pengaturan jumlah air
dan garam mineral dalam tubuh. Organ ekskresi manusia
berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1. Kulit
Zat yang diekskresikan kulit adalah keringat. Ketika udara
panas, kulit mengeluarkan keringat yang mengandung air, urea,
dan garam. Keringat yang keluar ke permukaan kulit akan
segera menguap. Dalam proses penguapan ini, keringat
menyerap energi panas dari dalam tubuh sehingga suhu tubuh
menjadi lebih dingin. Jadi fungsi keringat adalah untuk
mengatur suhu tubuh dengan cara membuang panas yang
berlebihan.
Keringat keluar melalui pori-pori yang terdapat hampir di
seluruh permukaan kulit. Dalam sehari semalam, keringat yang
keluar melalui pori-pori ini dapat mencapai 8 liter. Pada saat
melakukan aktivitas fisik yang berat seperti berolah raga dan
kerja keras di bawah terik matahari, keringat yang dihasilkan
akan lebih banyak lagi. Oleh karena itu, kamu harus cukup
minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui
keringat. Jika tidak, tubuh yang kekurangan air dan garam-
garam mineral dapat menimbulkan kejang-kejang dan pingsan.
Di manakah keringat dihasilkan? Coba kamu perhatikan
penampang kulit pada
Gambar 1.1
. Kulit memiliki tiga lapisan,
yaitu epidermis, dermis, dan jaringan ikat bawah kulit. Lapisan
tipis yang paling luar disebut lapisan
epidermis,
tersusun dari
lapisan tanduk dan malpighi. Lapisan tanduk merupakan sel-
sel mati dan mudah mengelu-pas, sedangkan lapisan malpighi
mengandung pigmen warna kulit. Pada lapisan
dermis
terdapat
kelenjar minyak, folikel rambut, saraf, dan kelenjar keringat.
A
Alat Ekskresi Manusia
pori-pori
rambut
epidermis
dermis
jaringan
lemak
jaringan
ikat bawah
kulit
saluran
keringat
kelenjar keringat
saraf
kelenjar
sebasea
Gambar 1.1
Penampang kulit.
Sumber:
Kamus Visual
6
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Kelenjar keringat letaknya dekat dengan pembuluh darah
sehingga memungkinkan terjadinya difusi air dan garam urea.
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat. Ketika suhu tubuh
meningkat, keringat keluar menuju permukaan kulit melalui
pembuluh keringat yang bermuara di pori-pori.
Jaringan ikat
di bawah kulit
memiliki batas yang tidak jelas dengan lapisan
dermis. Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh dari benturan, dan
menahan panas.
Kulit juga mempunyai berbagai fungsi selain mengeluarkan
keringat untuk menjaga suhu tubuh. Beberapa fungsi kulit
adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat.
b. Pelindung bagi jaringan-jaringan di bawah kulit dari
benturan fisik.
c. Pengatur suhu tubuh.
d. Penerima rangsang
e. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan
bantuan sinar matahari.
2. Ginjal
Ginjal mengekskresikan urin. Urin mengandung air dan sisa-
sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika
tidak dikeluarkan, sisa metabolisme ini bersifat racun sehingga
dapat membahayakan tubuh.
Tubuhmu mempunyai dua buah ginjal yang terletak di
bagian belakang atas rongga perut. Ginjal berbentuk seperti
kacang dengan panjang 11 cm, lebar 6 cm, dan tebal 2,5 cm.
Perhatikan struktur ginjal pada
Gambar 1.2
. Di dalam ginjal,
urin dibuat melalui 3 tahap, yaitu penyaringan (
filtrasi
),
penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna (
reabsorbsi
),
dan
augmentasi
(penambahan zat yang sudah tak berguna seperti
ion hidrogen dan ion kalium).
Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring adalah
nefron.
Diperkirakan dalam satu ginjal terdapat satu juta nefron. Nefron
tersusun dari
glomerulus
dan
kapsula Bowman
. Glomerulus
merupakan anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan
kapsula Bowman merupakan cawan yang mengelilingi
glomelurus. Perhatikan
Gambar 1.3
.
Glomerulus memiliki membran yang bersifat semi-
permeabel. Darah masuk ke glomerulus melalui arteri ginjal.
Tidak semua zat dapat melalui membran pada glomerulus. Sel-
sel darah dan protein tidak dapat melewati membran, tetapi
molekul-molekul kecil seperti air, ion-ion, mineral, urea, glukosa,
dan asam urat dapat melaluinya. Filtrat dari glomelurus
ditampung dalam kapsula Bowman, kemudian mengalir melalui
tubulus ginjal dan saluran pengumpul menuju rongga ginjal.
Dari ginjal, urin dikeluarkan melalui
ureter
untuk ditampung
terlebih dahulu di kandung kemih. Bila kandung kemih penuh,
kamu terangsang untuk buang air kecil. Urin dikeluarkan dari
kandung kemih melalui
uretra
.
medula
/ sumsum
arteri renal
vena renal
rongga ginjal
ureter
korteks/ kulit
Gambar 1.2
Struktur ginjal manusia.
Sumber:
Kamus Biologi
glomerulus
kapsula bowman
tubulus ginjal
saluran
pengumpul
urin
jaringan
kapiler
arteri
vena
Gambar 1.3
Struktur sebuah nefron
pada ginjal.
Sumber:
Ensiklopedia Umum
Hiperhidrosis
Keringat yang berlebihan (hiper-
hidrosis) dapat disebabkan karena
kelainan pada produksi hormon,
adanya penyakit, efek obat-obatan
tertentu, pengaruh kejiwaan seperti
takut atau gelisah, serta dapat
disebabkan karena faktor genetis/
keturunan. Oleh karena itu bila
keringatmu tiba-tiba menjadi banyak
(berlebihan) tanpa sebab yang
jelas, maka perlu memeriksakan diri
ke dokter.
Info Sains
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
7
Komposisi urin dapat berubah-ubah, tergantung kebutuhan
tubuh terhadap zat-zat tertentu, pengeluaran racun, dan
makanan. Urin yang sehat berupa cairan jernih agak kuning
akibat pengaruh zat warna empedu. Komposisinya terdiri dari
95% air dan 5% sisanya berupa zat terlarut seperti asam urat,
urea, amonia, garam-garam mineral, zat warna empedu, dan
zat-zat lain yang jumlahnya berlebihan dalam darah, seperti
vitamin, hormon, dan obat-obatan.
Volume urin yang dikeluarkan dalam sehari kira-kira 900–
2100 cc. Jika seseorang mengeluarkan urin secara berlebihan,
dinyatakan menderita
diabetes insipidus
. Volume urin dapat
mencapai 30 kali dari volume urin normal. Hal ini disebabkan
tubuh kekurangan hormon antidiuretik, sehingga proses
reabsorbsi air pada tubula ginjal terganggu.
Pada dasarnya, ekskresi urin berkaitan dengan ekskresi
keringat. Bila suhu lingkungan panas, tubuh lebih banyak
mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh, sehingga
urin yang dikeluarkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu
lingkungan dingin, tubuh sedikit berkeringat sehingga urin yang
dihasilkan lebih banyak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin antara lain
sebagai berikut.
a. Jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Semakin banyak
air yang kamu minum, maka volume urin akan bertambah.
b. Suhu udara, semakin dingin suhu udara, urin yang di-
hasilkan akan meningkat.
c. Obat-obatan tertentu dapat memperbanyak pengeluaran
urin.
d. Alkohol akan meningkatkan volume urin.
e. Stress akan meningkatkan volume urin.
f. Hormon ADH (hormon
antidiuretik
), mengatur produksi
urin.
g. Banyak sedikitnya jumlah garam yang harus dikeluarkan dari
tubuh.
Ginjal dapat mengalami kerusakan bila menerima beban
kerja yang terlalu berat dalam jangka waktu lama. Jika ginjal
seseorang sudah tidak dapat berfungsi lagi, orang tersebut
dikatakan mengalami
gagal ginjal
. Akibatnya, sisa-sisa
metabolisme yang seharusnya dikeluarkan dari dalam tubuh
terus beredar di dalam darah.
Gagal ginjal dapat disebabkan oleh penyakit dan juga dapat
karena bawaan sejak lahir. Gejala rusaknya ginjal adalah lesu,
sering buang air kecil (terutama malam hari), perut tidak
nyaman, pusing, dan hipertensi. Untuk mengatasinya, orang
tersebut perlu melakukan pencucian darah (
dialisis
) secara
periodik, misalnya setiap 3 hari sekali, tergantung tingkat
kerusakan ginjal. Oleh karena itu, sayangilah ginjalmu dengan
cara banyak minum air putih setiap hari. Mengurangi konsumsi
garam, makanan yang mengandung zat pewarna, dan obat-
obatan yang tidak benar-benar diperlukan juga membantu
meringankan kerja ginjal.
Gambar 1.4
Manusia perlu minum
minimal delapan gelas
sehari agar terhindar
dari gangguan kencing
batu.
Sumber:
Dokumen Penerbit
8
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Kegiatan 1.1
Infeksi kuman penyakit juga dapat merusak ginjal. Misalnya
infeksi bakteri
Streptococcus
sp. pada nefron menyebabkan
nefritis
. Bakteri ini masuk melalui saluran pernapasan kemudian
dibawa oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-
sel darah akan keluar bersama urin. Selain itu penyerapan air
dalam ginjal juga terganggu. Akibatnya, air akan tertimbun di
kaki (kaki penderita bengkak).
Ginjal dan saluran urin juga dapat mengalami gangguan
karena
kencing batu
. Perhatikan
Gambar 1.5
. Kencing batu
disebabkan karena sumbatan berupa endapan kalsium pada
saluran kemih. Endapan ini membentuk batu yang ukuran
bermacam-macam dan permukaannya sering meruncing.
Sebagian besar batu ginjal terdiri dari kalsium oksalat. Penyebab
kencing batu antara lain karena terlalu sedikit minum, urin
terlalu asam atau basa, dan terlalu banyak mengonsumsi
kalsium dan fosfat. Kencing batu awalnya tidak menimbulkan
gejala apapun. Jika batu telah menyumbat akan timbul rasa sakit
hebat dari pinggang sampai selangkangan. Usaha untuk
mencegah dan menghindari kencing batu antara lain banyak
minum dan mengurangi makanan pedas.
Urin yang normal tidak mengandung zat-zat yang masih
diperlukan tubuh seperti darah, gula (glukosa), dan protein.
Jika
urin mengandung zat-zat tersebut, berarti telah terjadi kerusakan
atau gangguan pada ginjal.
Hematuria
adalah urin yang
mengandung darah, disebabkan oleh adanya kerusakan pada
glomerulus, sehingga filtrasi tidak berlangsung sebagaimana
mestinya.
Albuminuria
adalah urin yang mengandung protein
albumin, disebabkan kegagalan proses penyaringan protein oleh
glomerulus.
Urin yang mengandung glukosa menunjukkan telah terjadi
gangguan atau kerusakan pada proses reabsorbsi dalam tubulus
ginjal. Adanya gula di dalam urin dapat juga disebabkan karena
kadar gula dalam darah sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena
proses pengubahan gula menjadi glikogen terhambat, biasanya
diakibatkan kekurangan hormon insulin. Orang yang
mengalami gangguan ini dikatakan menderita penyakit kencing
manis (diabetes melitus).
Untuk mengamati kandungan glukosa dalam urin, kamu
dapat melakukan
Kegiatan 1.1
berikut ini.
Kandungan Glukosa dalam Urin
Tujuan
Memeriksa adanya glukosa dalam urin.
Alat dan Bahan
1. Larutan Benedict
3. Pipet
2. Tabung reaksi
4. Urin
batu ginjal
batu ginjal
dalam saluran
ureter
Gambar 1.5
Skema tempat terbentuk-
nya batu ginjal yang
sering dijumpai.
Sumber:
www.medicastore.com
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
9
3. Paru-Paru
Paru-paru mengekskresikan karbon dioksida dan uap air.
Di kelas 8 kamu telah mempelajari paru-paru sebagai sistem
pernapasan. Karbon dioksida merupakan sisa metabolisme dari
sel-sel tubuh. Karbon dioksida diangkut oleh darah dari seluruh
jaringan tubuh menuju paru-paru. Di dalam alveolus, karbon
dioksida berdifusi ke udara. Udara yang banyak mengandung
karbon dioksida ini kemudian dihembuskan keluar melalui fase
ekspirasi.
Untuk membuktikan bahwa udara ekspirasi mengandung
karbon dioksida, kamu dapat melakukan
Kegiatan 1.2
berikut
ini.
Langkah Kerja
1. Didihkan 5 ml larutan Benedict dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 8 tetes urin ke dalam larutan, kemudian panaskan lagi selama
1 – 2 menit dan biarkan menjadi dingin.
3. Amatilah perubahan warna endapan. Apabila endapan berwarna hijau berarti kadar
glukosa ±1%, merah berarti kadar glukosa ±1,5%, orange berarti kadar glukosa ±2%,
dan bila kuning berarti kadar glukosa ±5%
Pertanyaan
1. Apakah terbentuk endapan berwarna pada urin yang kamu uji?
2. Bagaimanakah keadaan ginjal dari orang yang urinnya kamu uji?
Kegiatan 1.2
Karbon Dioksida dalam Udara Pernapasan
Tujuan
Mengetahui bahwa udara yang dikeluarkan dari paru-paru banyak mengandung karbon
dioksida.
Alat dan Bahan
1. Selang
3. Air
2. Gelas kimia
4. Kapur
Langkah Kerja
1. Buatlah larutan kapur ke dalam gelas kimia.
2. Tariklah napasmu dalam-dalam dan keluarkan melalui mulut dengan bantuan selang
ke dalam larutan kapur. Amati perubahan yang terjadi dalam air kapur. Endapan
dapat terbentuk bila air kapur (CaOH) bereaksi dengan CO
2
menghasilkan kapur
(CaCO
3
) yang mengendap berwarna putih.
Pertanyaan
1. Bagaimanakah keadaan air kapur setelah kamu hembuskan napas ke dalamnya?
2. Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini?
10
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Udara yang keluar masuk paru-paru tidak selalu bersih
karena bercampur dengan debu, asap, kotoran, dan kuman-
kuman penyakit. Akibatnya, kerja paru-paru sebagai alat
ekskresi dapat mengalami gangguan. Contoh kelainan atau
gangguan pada paru-paru adalah tuberkulosis yang disebabkan
bakteri
Mycobacterium tuberculosis
, pneumonia yang disebabkan
oleh infeksi bakteri
Streptococcus pneumoniae
, ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Atas), SARS (
Severe Acute Respiratory
Sindrome
), asma, dan lain-lain. Kebiasaan yang buruk juga dapat
menyebabkan kerusakan pada paru-paru, misalnya merokok
dapat menyebabkan kanker paru-paru. Untuk mengetahui
lebih mendalam tentang berbagai gangguan atau kelainan paru-
paru dan upaya pencegahannya, kamu dapat mencari informasi
dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah dan tabloid
kesehatan, siaran radio dan televisi, internet, dan lain-lain.
4. Hati
Hati mengekskresikan empedu yang dihasilkan dari
perombakan sel darah merah yang sudah rusak/tua. Empedu
yang dihasilkan terlebih dahulu ditampung di
kantung empedu
(
Gambar 1.7
). Empedu terdiri dari garam empedu dan zat
warna empedu
(bilirubin
dan
biliverdin).
Garam empedu
berfungsi mengemulsi-kan lemak dalam proses pencernaan. Zat
warna empedu memberi warna yang khas pada feses dan urin.
Zat warna empedu merupakan zat sisa tidak langsung, karena
dihasilkan oleh hati tetapi pengeluarannya melalui saluran
pencernaan dan darah menuju ginjal untuk dikeluarkan
bersama urin.
Hati pada orang dewasa beratnya sekitar 1,5 kg. Selain
sebagai alat ekskresi, hati memiliki beberapa fungsi, antara lain
sebagai berikut.
a. Pembongkaran sel darah merah yang sudah tua.
b. Pusat pengubahan protein, lemak, dan karbohidrat sesuai
kebutuhan tubuh.
c. Menawarkan racun.
d. Tempat pembentukan provitamin A menjadi vitamin A.
e. Tempat pembentuk protrombin.
f. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
Sari-sari makanan yang diserap dari usus halus terlebih
dahulu masuk ke hati melalui
vena porta
. Di dalam hati, zat
beracun dan bibit penyakit disaring dan dinetralkan oleh sel-
sel hati. Karena kerja hati cukup berat, hati dapat mengalami
berbagai kerusakan atau gangguan. Zat-zat tertentu seperti racun
dan alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati yang
disebut
sirosis
dan kanker hati. Untuk menjaga kesehatan hati
kamu harus berhati-hati dalam memilih makanan, misalnya
menjaga kebersihan makanan, menghindari zat aditif dalam
makanan yang tidak benar-benar diperlukan, tidak mengon-
sumsi makanan yang kadaluarsa, menghindari alkohol, dan
sebagainya.
pembuluh vena
saluran empedu
ke duodenum
vena porta hepatikus
arteri hepatikus
kantung
empedu
Gambar 1.7
Struktur hati manusia.
Sumber:
Ensiklopedia IPTEK
trakea
paru-paru kiri
paru-paru kanan
jantung
Gambar 1.6
Struktur paru-paru pada
manusia.
Sumber:
Ensiklopedia Umum
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
11
Tugas 1.1
B
Sistem Reproduksi Manusia
Infeksi bakteri atau virus juga dapat menyebabkan penyakit
pada hati. Contohnya adalah penyakit hepatitis yang disebabkan
oleh virus (
Gambar 1.8
). Virus dapat menular melalui makanan,
minuman, transfusi darah, dan jarum suntik. Hepatitis
menyebabkan kerusakan sel-sel hati sehingga zat warna empedu
menyebar ke seluruh tubuh. Akibatnya warna kulit tubuh dan
bola mata menjadi kekuning-kuningan. Oleh karena itu
penyakit hepatitis sering disebut penyakit kuning. Untuk
mencegah penyakit hepatitis, kamu harus menjaga kesehatan
dan kebersihan makanan dan lingkungan sekitar.
Kantung empedu juga dapat mengalami gangguan, misalnya
batu empedu. Batu empedu biasanya disebabkan oleh mening-
katnya kandungan kolesterol sehingga garam empedu dan
fosfolipid tidak mampu melarutkannya. Akibatnya kolesterol
akan mengkristal dan membentuk batu empedu. Batu empedu
yang terus membesar akan menghalangi aliran cairan empedu,
sehingga menimbulkan rasa sakit dan muncul berbagai
kelainan, misalnya gangguan pencernaan lemak.
1. Berdiskusilah dengan temanmu untuk menemukan
hubungan antara pengeluaran keringat dengan urin?
2. Mengapa hati disebut juga sebagai alat ekskresi?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi volume urin yang
dihasilkan?
4. Carilah informasi cara kerja alat pencuci darah.
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya
terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel
kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur).
Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
1. Alat Reproduksi Laki-Laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar
dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan
Gambar 1.9
. Alat
kelamin bagian luar terdiri dari
penis
dan
skrotum
. Sedangkan
alat kelamin bagian dalam terdiri dari
testis
,
epididimis
,
vas
deferens, prostat, vesika seminalis,
dan
kelenjar bulbouretral
.
Penis
merupakan alat untuk kopulasi. Sedangkan
skrotum
adalah kantung yang berisi dua testis yang menggantung.
Skrotum dapat naik dan turun untuk menjaga suhu testis selalu
optimum untuk pembentukan sperma. Saat udara dingin,
kelenjar prostat
testis
epididimis
skrotum
penis
uretra
Gambar 1.9
Organ kelamin laki-laki.
Sumber:
The Human Body Atlas
Gambar 1.8
Virus hepatitis tipe B,
penyebab penyakit he-
patitis (sakit kuning).
Sumber:
Microsoft Encarta, 2006
12
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
skrotum akan naik lebih dekat ke tubuh sehingga suhunya tetap
hangat. Jika udara panas, skrotum turun dan menjauhi tubuh,
sehingga suhunya tidak terlalu panas.
Testis
adalah tempat
pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada
manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Sel sperma yang
dihasilkan testis keluar melalui saluran sperma menuju penis.
Di dalam penis terdapat saluran uretra. Selain sebagai saluran
sperma, uretra juga berfungsi sebagai saluran urin.
Sebelum dikeluarkan melalui penis, sperma mengalami
proses pematangan di
epididimis
. Saluran yang menghubungkan
epididimis dengan uretra disebut
vas deferens
. Selama perjalanan
ke uretra, sperma bercampur dengan cairan dari vesika
seminalis dan kelenjar prostat yang disebut dengan
semen
.
Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang dapat menetralisir
suasana asam dalam vagina sehingga sperma yang masuk dapat
bertahan hidup.
Vesika seminalis
menghasilkan bahan makanan
bagi sperma pada saat perjalanan menuju sel telur. Sedangkan
kelenjar bulbouretral
menghasilkan lendir untuk mendukung
kehidupan sperma.
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ
kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma
(
Gambar 1.10
). Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya
sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang
±60
μ
m. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif
karena mempunyai flagela (ekor).
2. Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi perempuan juga terdiri dari alat kelamin
dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri
dari
lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis
dan
klitoris
. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat
ovarium, tuba falopii (oviduk),
dan
uterus (rahim)
(
Gambar 1.11
).
Ovarium
berjumlah sepasang, merupakan
tempat untuk
memproduksi sel telur (ovum). Sel telur manusia mempunyai
diameter ±0,1 mm. Sel telur ini tidak dapat bergerak aktif karena
tidak memiliki alat gerak.
Tuba falopii
atau
oviduk
adalah saluran
yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Sel telur yang
dilepaskan dari ovarium diterima oleh ujung tuba falopii yang
berbentuk corong (disebut
infundibulum
). Dari tuba falopii, sel
telur kemudian menuju rahim. Pembuahan sel telur sering
terjadi di tuba falopii ini.
Uterus
atau
rahim
adalah tempat
melekatnya sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Uterus
berupa rongga berotot yang mampu mengembang mengikuti
perkembangan embrio.
Va g i n a
merupakan saluran akhir dari
alat kelamin dalam. Vagina juga menjadi alat kopulasi pada
perempuan, jalan lahir bayi waktu melahirkan, dan saluran
tempat keluarnya menstruasi.
Gambar 1.11
Organ kelamin wanita.
Sumber:
The Human Body Atlas
ovarium
tuba falopii
uterus
vagina
kepala
badan
ekor
Gambar 1.10
Sel sperma manusia.
Sumber:
www.cartage.org.lb
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
13
3. Pembuahan dan Perkembangan Embrio
Pada umumnya, setiap 28 hari sekali ovarium melepaskan
sebuah sel telur. Pelepasan sel telur ini disebut ovulasi. Ketika
terjadi ovulasi, dinding uterus mengalami penebalan sehingga
menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan dan perkem-
bangan zigot. Bila sesaat setelah terjadi ovulasi ada sel sperma
yang masuk ke saluran telur, maka akan terjadi pembuahan
(
Gambar 1.12
). Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot
kemudian membelah menjadi dua sel, empat sel, delapan sel,
dan seterusnya sehingga terbentuk embrio atau janin. Beberapa
hari setelah zigot menempel di dinding uterus, akan terbentuk
sekumpulan pembuluh-pembuluh darah di dinding uterus
yang disebut
plasenta
. Kebutuhan janin dipenuhi dari plasenta
dengan perantaraan tali pusat atau ari-ari (perhatikan
Gambar
1.13
). Fungsi plasenta adalah sebagai pelindung janin dari kuman
penyakit dan racun tertentu; sebagai pengatur nutrisi dan
oksigen bagi fetus dari ibu; dan sebagai jalan pembuangan sisa
metabolisme dari janin ke tubuh ibu. Lama kehamilan pada
manusia sekitar 266 hari atau 9 bulan lebih 10 hari. Setelah
kehamilan mencapai usia tersebut, tibalah saatnya untuk proses
persalinan atau kelahiran bayi.
Jika sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma, lapisan dinding
uterus yang telah menebal akan meluruh bersama darah dan
dikeluarkan melalui vagina. Peristiwa ini disebut
menstruasi
.
Umum menstruasi akan terjadi setiap 28 hari sekali, walaupun
ada perempuan yang mendapatkan menstruasi kurang dari 28
hari dan ada pula yang lebih dari 28 hari. Bagi remaja putri,
menjaga kebersihan tubuh sangat penting ketika mengalami
menstruasi. Darah haid yang keluar harus ditahan dengan
pembalut dan dibersihkan agar tidak menimbulkan penyakit.
Seorang remaja perempuan yang telah mendapatkan mens-
truasi menunjukkan bahwa dia telah mampu menghasilkan sel
telur. Dengan kata lain, dia telah siap bereproduksi dan
melahirkan bayi. Namun demikian, remaja belum mempunyai
kesiapan fisik, mental, dan sosial-ekonomi untuk mendapatkan
kehamilan. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam
bergaul, jangan pernah terjerumus dalam pergaulan seks bebas
dan seks pranikah!
4. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan.
Gangguan ini dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit
memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus selalu
menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak
dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan
dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.
a. AIDS
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)
disebabkan
oleh virus HIV (
Human Immunodeficiency Virus
) yang
Gambar 1.12
Sel telur manusia yang
sedang dibuahi oleh sel
sperma.
Sumber:
news.bbc.co.uk
Gambar 1.13
Embrio manusia umur
8 minggu.
Sumber:
www.med.kyoto-u.ac.jp
cairan
ketuban
tali pusat
plasenta
embrio
14
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Latihan 1.1
menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS,
jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak,
sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang
dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul
gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di
malam hari, dan otot sakit.
b. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut
raja singa
. Sifilis bersifat
menular dan disebabkan oleh bakteri
Troponema pallidum.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi
darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada
bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan
sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan
kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal,
sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan
paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya.
Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan
tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
c. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri
Neisseiria
gonokokus
dan dapat menular melalui hubungan seksual.
Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan
organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat
buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita
wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat
kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjuk-
kan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai
terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebab-
kan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian
menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita
gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
1. Di manakah sperma dibentuk? Jelaskan urutan jalannya sperma dari tempat
pembentukan hingga siap untuk diejakulasikan (dikeluarkan).
2. Sebutkan alat reproduksi pada wanita beserta fungsinya masing-masing.
3. Bagaimanakah proses pembuahan berlangsung?
4. Bagaimanakah usahamu agar tidak tertular penyakit AIDS?
Gambar 1.14
Model komputer 3 dimen-
s
i virus HIV penyebab
AIDS.
Sumber:
wever.files.wordpress.com
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
15
Semua sistem organ dalam tubuh manusia bekerja secara
teratur dan selaras, kecuali jika ada gangguan atau kelainan. Hal
ini disebabkan karena ada sistem yang mengatur kerja berbagai
sistem organ. Sistem organ ini disebut sistem koordinasi. Sistem
koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera,
dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama
dengan sistem hormon berfungsi untuk mengatur dan
memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot,
perubahan alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai
kelenjar dalam tubuh.
1. Organisasi Sistem Saraf
Sistem saraf berperan penting untuk merasakan perubahan-
perubahan yang terjadi di luar atau di dalam tubuh,
menafsirkannya, dan memberi respon (menjawab) dalam
bentuk kontraksi otot atau dapat berupa sekresi kelenjar. Fungsi
sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut.
a. Menerima informasi atau rangsangan berupa perubahan yang
terjadi di dalam lingkungan melalui reseptor.
b . Mengatur dan memproses informasi atau rangsangan yang
diterima.
c. Mengatur dan memberi tanggapan
(respon)
terhadap
rangsangan dalam bentuk gerak atau sekresi kelenjar.
Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural dan
fungsional yang terkecil dari sistem saraf. Sel-sel ini sudah tidak
mengalami pembelahan lagi, sehingga bila mengalami
kerusakan tidak dapat diperbaiki. Jadi kamu harus berhati-hati
agar sistem saraf tidak mengalami gangguan.
a. Sel Saraf
(Neuron)
Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls. Seperti
pada
Gambar 1.15
, bagian-bagian sel saraf adalah sebagai
berikut.
1) Badan sel, di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel
yang terbungkus oleh selaput plasma. Fungsi badan sel
saraf adalah menerima dan meneruskan impuls dari
dendrit ke neurit atau akson.
2) Dendrit, merupakan juluran dan bercabang-cabang yang
keluar dari badan sel, berfungsi menerima dan
membawa rangsang ke badan sel.
3) Neurit atau akson merupakan juluran badan sel yang
berfungsi untuk menghantarkan rangsang dari badan sel
ke sel saraf lainnya.
Daerah pertemuan ujung-ujung neurit dengan dendrit
disebut
sinapsis
. Di tempat inilah rangsangan diteruskan dari
satu sel saraf ke sel saraf yang lain. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan
Gambar 1.16
.
C
Sistem Koordinasi pada Manusia
Gambar 1.15
Sel saraf.
Sumber:
Dokumen Penerbit
badan sel
dendrit
neurit/akson
otot
neurit
sinapsis
neurit sel saraf
yang lain
dendrit
badan sel
Gambar 1.16
Skema suatu sinapsis.
Sumber:
Ensiklopedia IPTEK
16
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi
sel saraf sensorik, motorik, dan perantara.
1) Sel saraf
sensorik,
berfungsi untuk menerima rangsang
dari reseptor (indera) dan meneruskan ke otak atau
sumsum tulang belakang.
2) Sel saraf
motorik,
berfungsi untuk menyampaikan
perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju
reseptor (otot/kelenjar tubuh).
3) Sel saraf perantara/asosiasi (
interneuron
), sebagai perantara
neuron sensorik dengan neuron motorik.
Mekanisme kerja sistem saraf adalah sebagai berikut.
Rangsangan yang diterima reseptor diteruskan menuju
susunan saraf pusat. Dendrit membawa rangsang ke badan
sel dan diteruskan menuju neurit. Rangsang diteruskan ke
dendrit sel saraf yang lain melalui sinapsis. Pada sinapsis
terdapat cairan
neurotransmitter
berupa
asetilkolin.
Asetilkolin
dihasilkan oleh ujung neurit yang berfungsi untuk meng-
hantarkan impuls dari neurit ke dendrit sel saraf lain
(
Gambar 1.17
). Kerja asetilkolin dapat terganggu oleh obat-
obatan tertentu. Apabila kerja asetilkolin terganggu, sinapsis
tidak akan mampu menghantarkan impuls saraf. Akibatnya
akan terjadi gangguan pada koordinasi tubuh.
b. Susunan Saraf pada Manusia
Susunan saraf manusia terdiri dari susunan saraf sadar dan
saraf tak sadar (otonom). Sistem saraf sadar terdiri dari saraf
pusat dan saraf tepi. Sedangkan sistem saraf tak sadar terdiri
dari saraf simpatik dan parasimpatetik. Untuk lebih jelasnya
perhatikan bagan berikut.
1) Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar terdiri dari sistem saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi.
Saraf
simpatetik
Saraf
parasimpatetik
Saraf
tepi
31 pasang saraf
spinal
12 pasang saraf
kranial
Saraf
pusat
Sumsum tulang
belakang
Otak
Otak
kecil
Sumsum
lanjutan
Otak
besar
Sistem saraf
Saraf sadar
Saraf tak sadar
Gambar 1.17
Pemindahan rangsang
pada sinapsis.
Sumber:
universe-review.ca
vesikel berisi
neurotransmiter
mitokondria
ujung
sel saraf I
(neurit)
ujung sel saraf II
(dendrit)
neuro-
transmiter
reseptor
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
17
a) Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
Perlindungan bagi otak sangat penting sebab otak
merupakan organ vital yang mengatur kerja sistem organ
yang lain. Otak manusia dapat dibedakan menjadi otak
besar (
serebrum
), otak kecil (
serebelum
) dan sumsum
lanjutan (
medula oblongata
). Perhatikan
Gambar 1.18
.
Otak besar mencakup 80% berat otak, permukaan luarnya
disebut
korteks
yang berwarna kelabu (disebut
substansi
grisea
). Bagian ini tersusun dari enam lapisan sel yang
berfungsi sebagai penerima, menganalisis, dan menyimpan
informasi. Oleh karena itu bagian otak besar memegang
peranan penting dalam aktivitas intelektual. Di bawah
korteks
terdapat bagian medula yang berwarna putih
(disebut
substabsi alba
). Medula terdiri dari
akson-akson
yang bermielin dan banyak serabut saraf. Otak besar terbagi
menjadi dua belahan yang mengendalikan kegiatan tubuh
yang berbeda. Belahan kiri mengendalikan kegiatan tubuh
sebelah kanan dan sebaliknya belahan kanan mengendali-
kan kegiatan tubuh sebelah kiri.
Fungsi otak besar yaitu untuk menyimpan memori, tempat
berpikir, pusat kesadaran dan kemauan, tempat me-
nerjemahkan rangsangan yang masuk baik melalui
pendengaran maupun penglihatan, dan mengoordinasikan
gerak serta mengendalikan semua kegiatan yang disadari.
Otak kecil berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di
belakang otak besar. Otak kecil terdiri dari dua belahan
kanan dan kiri. Ada bagian yang berbentuk bulat (disebut
vermis
) dan seperti sayap (disebut
hemisfer
). Fungsi otak kecil
adalah mengatur gerak tak sadar dari otot-otot rangka,
bekerja sama dengan telinga dalam untuk mengatur
keseimbangan tubuh, dan mempertahankan postur tubuh.
Sumsum lanjutan merupakan
penghubung antara otak kecil
dan sumsum tulang belakang. Terletak di bawah otak besar
dan di depan otak kecil. Sumsum lanjutan tersusun dari dua
lapisan, yaitu lapisan berwarna putih di sebelah luar, sedangkan
lapisan berwarna abu-abu di sebelah dalam. Fungsinya adalah
untuk mengatur kegiatan tubuh yang tidak disadari, misalnya
pengaturan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan.
Sumsum tulang belakang berbentuk silinder agak gepeng.
Letaknya memanjang di antara ruas-ruas tulang belakang
dimulai dari ruas tulang leher sampai dengan tulang
pinggang kedua. Susunan sumsum tulang belakang sama
dengan sumsum lanjutan. Lapisan luar berwarna putih
(
substansi alba
), terdiri dari dendrit dan neurit. Lapisan
dalam berwarna abu-abu (
substansi grisea
) yang banyak
mengandung sel saraf. Kalau kamu perhatikan, susunan
ini berkebalikan dengan susunannya pada otak. Pada bagian
dalam sumsum tulang belakang terdapat bagian yang
depan
otak tengah
kelenjar hipofisa
medula
oblongata
sumsum tulang
belakang
otak
kecil
Gambar 1.18
Penampang otak manusia.
Sumber:
Kamus Sains
rongga
dengan cairan
serebrospinal
otak
besar
belakang
18
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
berbentuk seperti sayap kupu-kupu. Coba perhatikan
Gambar 1.19
. Sayap ini ada yang mengarah ke depan
dan ada yang ke belakang. Bagian sayap yang mengarah
ke depan disebut
akar ventral
yang banyak mengandung
sel saraf motorik. Sedangkan sayap yang mengarah ke
belakang disebut
akar dorsal
yang banyak mengandung
sel saraf sensorik. Kedua sel saraf ini dihubungkan
dengan saraf konektor (saraf penghubung).
Fungsi sumsum tulang belakang yaitu sebagai pusat
gerak refleks, pengantar rangsangan sensorik dari indera
ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke alat
tubuh.
b) Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh. Terdiri
dari serabut-serabut saraf yang keluar dari otak dan
sumsum tulang belakang, yaitu 12 pasang serabut saraf
otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum tulang
belakang.
Serabut saraf yang keluar dari otak disebut
sistem saraf
kranial,
arahnya menuju ke alat tubuh atau otot tertentu.
Serabut saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang
disebut
sistem saraf spinal
, arahnya menuju alat-alat
tubuh misalnya kaki dan tangan.
2) Sistem Saraf Tak Sadar
Sistem saraf tak sadar/saraf otonom bekerja di luar pengaruh
sistem saraf sadar. Sistem saraf tak sadar terdiri dari sistem
saraf simpatetik dan parasimpatetik. Kedua saraf itu bekerja
pada efektor (alat/organ tubuh) yang sama, tetapi sifat
kerjanya sering berkebalikan.
a) Sistem Saraf Simpatetik
Terdiri dari 25 pasang simpul saraf/ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang sebelah depan,
dimulai dari ruas tulang leher sampai tulang ekor.
Masing-masing simpul saraf dihubungkan dengan sistem
saraf spinal yang keluar menuju organ-organ tubuh
seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah, dan
pencernaan. Perhatikan fungsi saraf simpatetik pada
Tabel 1.1
.
b) Sistem Saraf Parasimpatetik
Susunan saraf parasimpatetik ini berkaitan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Saraf
parasimpatetik menuju organ yang dikendalikan oleh
saraf simpatetik, sehingga bekerja pada efektor yang
sama. Fungsi sistem saraf parasimpatetik disajikan pada
Tabel 1.1
.
Gambar 1.19
Sistem saraf pada sumsum
tulang belakang manusia.
Sumber:
universe-review.ca
daerah putih
daerah kelabu
akar ventral
akar dorsal
saraf
spinal
vertebra
(tulang
belakang)
sumsum
tulang
belakang
saraf tulang
belakang
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
19
Tabel 1.1
Fungsi sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.
c. Gerak Sadar dan Gerak Refleks
Aktivitas sehari-hari seperti makan, lari, dan melompat
merupakan
gerak sadar
, artinya gerakan yang dikontrol oleh
pusat kesadaran. Pada gerak itu, otakmu memberi perintah
kepada otot-otot untuk melakukan gerakan tersebut.
Jalannya impuls pada gerak sadar adalah sebagai berikut.
impuls dari reseptor
→
neuron sensorik
→
pusat
saraf (otak)
→
respon efektor
→
neuron motorik
→
efektor (gerak anggota tubuh)
Selain gerak sadar, kamu juga dapat melakukan gerakan
spontan tanpa disadari yang disebut
gerak refleks
. Contohnya
bila tanganmu menyentuh benda panas tanpa sengaja, maka
secara spontan kamu akan menarik tangan menjauhi benda
panas itu. Perhatikan jalannya impuls pada gerak refleks
berikut ini.
impuls dari reseptor
→
neuron sensorik
→
sumsum
tulang belakang
→
respon efektor
→
neuron
motorik
→
efektor
Impuls yang menyebabkan gerakan tersebut dibawa oleh
sel saraf sistem eferen somatik dan suatu jalur rangsangan
pendek yang disebut
lengkung refleks
. Perhatikan contoh
pada
Gambar 1.20
. Gerak refleks dibedakan menjadi dua
yaitu refleks kranial dan refleks spinal. Pada refleks kranial
(yang terjadi di kepala, misalnya bersin), jalur ini hanya
melibatkan sebagian kecil dari otak. Namun pada refleks
spinal (yang terjadi di bagian tubuh lainnya), hanya sumsum
tulang belakang yang terlibat secara aktif, sedangkan otak
tidak terlibat. Jalan impuls pada gerak refleks di atas
melibatkan lengkung refleks spinal.
Saraf Simpatetik
Saraf Parasimpatetik
1. Memperlebar pembuluh
darah.
2. Mempercepat denyut
jantung.
3. Memperlebar pupil
mata.
4. Mempertinggi tekanan
darah.
5. Meningkatkan
pernapasan.
6. Meningkatkan kadar
gula dalam darah.
7. Mengerutkan limpa.
1. Memperkecil pembuluh
darah.
2. Memperlambat denyut
jantung.
3. Memperkecil pupil mata.
4. Memperendah tekanan
darah.
5. Mengurangi pernapasan.
6. Mengurangi kadar gula
dalam darah.
7. Mengembangkan limpa.
menarik tangan secara tiba-tiba dari
sumber panas adalah suatu gerak
refleks
ganglion
neuron
asosiasi
sumsum
tulang
belakang
badan sel neuron
motorik
saraf
otot
saraf
motorik
saraf sensorik
arah rangsang
saraf
organ ujung
reseptor
Gambar 1.20
Lengkung refleks seder-
hana.
Sumber:
Kamus Sains
20
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Kegiatan 1.3
Untuk mengamati gerak refleks, lakukan
Kegiatan 1.3
berikut ini.
2. Kelainan pada Sistem Saraf
Sistem saraf dapat mengalami gangguan atau kelainan.
Beberapa contoh gangguan pada sistembuh) saraf manusia
adalah sebagai berikut.
a.
Epilepsi
, merupakan kelainan pada sel-sel saraf di otak
sehingga penderita tidak dapat merespon berbagai
rangsangan. Otot-otot rangka penderita sering berkontraksi
secara tidak terkontrol. Epilepsi dapat disebabkan karena
cacat sejak kelahiran, kelainan metabolisme, infeksi, adanya
racun yang merusak sel-sel saraf, kecelakaan pada kepala,
dan tumor.
b.
Neuritis
, adalah luka pada neuron atau sel-sel saraf.
Disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, karena
pengaruh obat-obatan dan racun.
c.
Amnesia
, atau penyakit lupa, yaitu sulit mengingat kejadian-
kejadian yang telah berlalu. Amnesia dapat disebabkan
karena goncangan batin atau cidera pada otak.
d.
Strok
, adalah kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau
tersumbatnya pembuluh darah di otak. Strok sering terjadi
pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.
Gerak Refleks
Tujuan
Mengamati terjadinya gerak refleks.
Alat dan bahan
1. Sebatang kayu
2. Siswa peraga
Langkah kerja
1. Mintalah satu orang dari kelompokmu untuk duduk dengan santai dan kedua
matanya ditutup dengan kain.
2. Pilihlah bagian tubuh temanmu yang mengandung tendon atau urat, kemudian
pukullah dengan sebatang kayu (jangan terlalu keras) tepat mengenai tendon tersebut.
3. Perhatikan gerakan yang terjadi pada tubuh temanmu akibat bagian tendonnya
dipukul.
4. Ulangi kegiatan ini pada temanmu yang lain dan pada bagian tendon yang lain pula.
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada bagian tubuh temanmu yang dipukul?
2. Bagaimana skematis jalannya gerak refleks tersebut?
3. Buatlah kesimpulanmu dari kegiatan di atas.
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
21
Tugas 1.2
3. Alat Indera
Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi sebagai
reseptor atau penerima rangsangan dari lingkungan sekitar.
Manusia mempunyai dari lima macam indera (panca indera)
yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan
keseimbangan (telinga), indera penciuman/pembau (hidung),
indera pengecap (lidah), serta indera peraba dan perasa (kulit).
a. Indera Penglihatan (Mata)
Indera penglihatan pada manusia berupa mata. Bagian luar
mata terdiri dari alis, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjar
air mata.
Alis
tersusun dari rambut kasar yang terletak
melintang di atas mata. Fungsinya adalah untuk melindungi
mata dari cahaya dan keringat.
Kelopak mata
terdiri dari
kelopak atas dan bawah. Kelopak mata atas lebih banyak
bergerak daripada kelopak mata yang bawah. Fungsinya
untuk menjaga mata dari debu, sinar, dan melindungi mata
agar tidak mengalami kekeringan.
Bulu mata
merupakan
barisan rambut terletak tepat di depan mata. Fungsi untuk
menjaga agar debu dan kotoran tidak masuk ke mata dan
menghindari dari cahaya yang menyilaukan.
Kelenjar air
mata
terletak di sebelah dalam kelopak mata atas. Kelenjar
ini menghasilkan air mata yang berfungsi untuk membasahi
mata, sehingga permukaannya tidak kering.
Bagian dalam mata terdiri dari otot, dinding bola mata, dan
lensa mata. Perhatikan
Gambar 1.21
.
1) Otot penggerak mata, terdiri dari tiga pasang otot, yaitu
otot penggerak atas, samping, dan bawah. Selain itu
terdapat otot pemutar atas dan bawah, yang berfungsi
menggerakkan bola mata ke segala arah. Apabila salah
satu otot penggerak bola mata tidak berfungsi akan
menyebabkan juling.
2) Dinding bola mata, terdiri dari tiga lapisan.
a) Lapisan luar (
sklera
), berada di bagian belakang yang
berwarna agak gelap dinamakan selaput tanduk.
Sklera bagian depan bening dan tembus cahaya
dinamakan
kornea
. Kornea ini bertugas untuk
mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata.
b) Lapisan tengah
(koroid
/selaput jala), banyak
mengandung pembuluh darah. Pada bagian depan
terdapat selaput pelangi atau iris yang akan menentu-
kan warna mata seseorang. Bagian tengah iris
berlubang yang disebut pupil, fungsinya untuk
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
iris
lensa mata
lapisan sklera
koroid
saraf
penglihatan
vitreorus
homour
konjungtiva
kornea
retina
bintik
kuning
bintik buta
Gambar 1.21
Struktur mata manusia.
Sumber:
Kamus Sains
Berdiskusilah dengan kelompokmu untuk menemukan
persamaan dan perbedaan sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi.
22
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Kegiatan 1.4
c) Lapisan dalam mata
(retina)
. Pada retina terdapat sel-sel
yang peka terhadap cahaya dan mengandung saraf
penglihatan. Fungsi retina adalah untuk menangkap
bayangan. Bagian yang paling peka terhadap rangsangan
cahaya dinamakan
bintik kuning
. Agar bayangan dapat
dilihat dengan jelas, maka titik fokus bayangan harus
jatuh tepat di bagian bintik kuning.
Pada retina juga terdapat
bintik buta
yang terletak pada
tempat membeloknya saraf-saraf penglihatan, sehingga
bagian retina ini tidak memiliki se-sel reseptor cahaya.
Karena tidak terdapat sel-sel reseptor, bayangan yang
jatuh di bintik buta tidak dapat kamu lihat.
3)
Lensa mata
, terletak di belakang selaput pelangi, tepatnya
di belakang pupil. Lensa mata dapat mencembung dan
mencekung. Jika kamu mengamati benda jauh, maka lensa
mata akan mencekung. Sebaliknya jika kamu mengamati
benda yang dekat, maka lensa mata akan mencembung.
Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan
mencekung disebut
daya akomodasi
.
Kemampuan penglihatan mata mempunyai keterbatasan.
Untuk mengetahui kemampuan penglihatan mata kanan dan
kiri, lakukan
Kegiatan 1.4
berikut ini.
Kemampuan Penglihatan Mata
Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan penglihatan mata kanan dan kiri.
Alat dan bahan
1. Karton yang bertuliskan huruf besar dari ukuran besar hingga kecil. Ukuran huruf
seperti yang digunakan pada tes mata di optik.
2. Kain penutup mata.
Cara kerja
1. Tempatkan karton pada jarak 1,5 meter, lalu tutup mata kanan dengan kain.
2. Amatilah huruf pada karton. Pengamat memberikan aba-aba untuk menunjuk huruf
mana yang dibaca. Demikian seterusnya hingga pada huruf yang paling kecil.
3. Catat huruf mana yang sulit terbaca.
4. Lakukan hal yang sama pada mata kanan dan mata kiri ditutup.
5. Setelah selesai, lakukan pengamatan dengan kedua mata tidak ditutup.
6. Identifikasilah mata mana yang lebih jelas melihat huruf tersebut.
7. Ulangi secara bergantian dengan temanmu yang lain.
Pertanyaan
Adakah di antara teman-temanmu yang tidak jelas membaca huruf pada karton? Apa
penyebabnya? Apakah ada kaitannya dengan bintik buta?
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
23
Mata dapat mengalami gangguan atau kelainan. Di antaranya
adalah sebagai berikut.
1) Rabun jauh (
miop
i), adalah kelainan mata sehingga
penderita tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya
jauh. Hal ini disebabkan karena lensa mata terlalu
menebal, sehingga bayangan jatuh di depan retina. Miopi
dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Perhatikan
Gambar 1.22
.
2) Rabun dekat (
hipermetrop
i), adalah kelainan mata
sehingga penderita tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jaraknya dekat dengan mata.
Disebabkan karena lensa mata terlalu memipih sehingga
bayangan benda jatuh di belakang retina. Rabun dekat
dapat dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa
cembung. Perhatikan
Gambar 1.23
berikut ini.
3)
Astigmatisme
, yaitu keadaan kelengkungan permukaan
kornea atau lensa yang tidak mulus. Akibatnya bila
penderita melihat suatu kotak, garis-garis vertikal terlihat
kabur dan garis horizontal terlihat jelas atau sebaliknya.
Cacat ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa
silindris.
4)
Presbiopi
, ialah suatu keadaan di mana lensa kehilangan
elastisitasnya karena bertambahnya usia. Akibatnya daya
akomodasi lensa mata berkurang.
5)
Glaukoma,
ialah tekanan di dalam bola mata yang terlalu
tinggi. Tekanan normal bola mata adalah 24 mmHg.
Glaukoma sering menyerang orang-orang di atas usia 40
tahun. Dalam waktu lama, tekanan yang tinggi ini dapat
menekan dan merusak retina sehingga menimbulkan
kebutaan.
6)
Katarak,
ialah kerusakan pada bagian kornea yang
disebabkan oleh proses ketuaan, sinar X, kencing manis
,
dan pemberian obat-obat tertentu dalam waktu yang
lama. Katarak dapat menimbulkan kebutaan tanpa rasa
sakit.
7)
Buta warna
, merupakan jenis kelainan yang bersifat
genetis. Orang yang menderita penyakit ini ada empat
macam yaitu buta warna hitam putih
(monokromat)
, buta
warna merah
(protanopia)
, buta warna hijau
(deutera-
nopia)
, dan buta warna biru
(tritanopia).
Gambar 1.22
(a) Pada penderita rabun
jauh, bayangan jatuh di
depan retina. (b) Dengan
memakai kacamata ber-
lensa cekung, bayangan
dapat jatuh di retina.
a
b
a
b
Gambar 1.23
(a) Pada penderita rabun dekat, bayangan jatuh di belakang
retina. (b) Dengan memakai kacamata berlensa cembung,
bayangan dapat jatuh di retina.
24
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
b. Indera Penciuman/Pembau (Hidung)
Hidung merupakan indera yang berfungsi untuk mencium/
membaui sesuatu. Daerah yang sensitif terhadap bau terletak
pada bagian atap rongga hidung (
Gambar 1.24
). Pada daerah
sensitif ini terdapat 2 jenis sel sebagai berikut.
1) Sel penyokong berupa sel-sel epitel.
2) Sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel saraf.
Sel-sel pembau mempunyai ujung dendrit berbentuk
rambut. Adaptasi terhadap bau-bauan mula-mula berjalan
cepat dalam 2 – 3 detik, tetapi kemudian berjalan lebih
lambat. Keistimewaan indera pembau manusia adalah dapat
membaui sesuatu walau kadarnya di udara sangat sedikit.
Beberapa hewan memiliki indera pembau yang lebih sensitif
karena mempunyai reseptor pembau lebih banyak.
Indera pembau pada hidung dapat mengalami kelainan.
Kelainan-kelainan itu antara lain sebagai berikut.
1)
Anosmia
, ialah tidak dapat mencium bau. Dapat disebab-
kan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau
tumor, atau reseptor pembau rusak karena infeksi virus.
2)
Influenza
, karena virus flu yang menyebabkan ter-
sumbatnya rongga hidung sehingga menyebabkan
kemampuan membaui dan mengecap berkurang.
c. Indera Pengecap (Lidah)
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Permukaan lidah
agak kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut
papila
. Di dalam
papila
terdapat banyak kuncup-kuncup
pengecap
(taste bud)
yaitu suatu bangunan berbentuk bundar
yang terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel penyokong dan
sel-sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor.
Setiap bagian lidah mempunyai tingkat sensitivitas terhadap
rasa yang berbeda-beda (
Gambar 1.25
). Ujung lidah dapat
mengecap keempat rasa utama, tetapi paling sensitif terhadap
rasa manis dan asin, bagian samping lidah peka untuk rasa
asam, dan bagian pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
Adaptasi terhadap suatu rasa mula-mula berjalan cepat dalam
2–3 detik, tetapi adaptasi selanjutnya berjalan lambat.
Sebenarnya hanya terdapat 4 jenis rasa utama yaitu manis,
asin, asam, dan pahit. Namun rasa-rasa lain seperti rasa coklat,
rasa teh, pedas, dan sebagainya, merupakan campuran dari
berbagai rasa dan berkombinasi dengan pembauan/
penciuman pada hidung. Oleh karena itu bila kamu sakit
pilek (fungsi penciuman terganggu) dapat kehilangan
kemampuan mengecap makanan, walaupun sebenarnya
kuncup pengecap berfungsi normal.
d. Indera Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indera peraba dan perasa pada manusia.
Pada awal bab ini kamu telah mempelajari struktur kulit
dan hubungannya dengan sistem ekskresi. Selain
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
Gambar 1.25
Lidah, indera pengecap
pada manusia.
kuncup
pengecap
peka rasa
pahit
peka rasa
masam
peka rasa
asin
peka rasa
manis
badan sel
saraf
rambut
olfaktori
rongga
hidung
tonjolan
pengecap
papila
tonjolan
pengecap
saraf
reseptor
Gambar 1.24
Reseptor bau pada
hidung dan reseptor
pengecap pada lidah.
Sumber:
Kamus Biologi
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
25
Kegiatan 1.5
menghasilkan keringat, pada bagian dermis terdapat ujung
saraf/reseptor peraba. Reseptor peraba peka terhadap
sentuhan, tekanan, rasa sakit, panas, dingin, kasar, dan halus.
Selain terdapat di daerah dermis, sel-sel peraba juga terdapat
pada pangkal rambut. Sehingga bila rambut yang muncul
di permukaan kulit tersentuh oleh suatu benda, sel-sel saraf
akan terangsang. Perhatikan
Gambar 1.26
.
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas, pada orang
dewasa luasnya sekitar 1,9 m
2
. Meskipun seluruh permukaan
kulit mempunyai reseptor peraba, keberadaan ujung-ujung
saraf ini tidak merata pada berbagai alat tubuh. Permukaan
kulit yang mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba
ialah ujung jari telunjuk, telapak tangan, telapak kaki, bibir,
dan daerah kemaluan. Oleh karena itu daerah-daerah ini
sangat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan. Seorang
tuna netra memanfaatkan kepekaan indera perabanya untuk
membaca
huruf Braille
.
Untuk mengetahui sensitivitas kulit pada berbagai organ
tubuh, lakukan
Kegiatan 1.5
berikut ini.
Kulit dapat mengalami gangguan dan kelainan. Kelainan-
kelainan pada kulit antara lain sebagai berikut.
1)
Jerawat (acne)
, ialah suatu peradangan dari kelenjar
sebasea
terutama di daerah wajah, leher, dada, dan punggung.
Biasanya jerawat terjadi sewaktu pubertas karena waktu
Sumber:
Biologi
Gambar 1.26
Reseptor sensoris pada
kulit manusia.
panas
sentuhan
lembut
rasa sakit
dingin
sentuhan
lembut
epidermis
dermis
saraf
sentuhan
tekanan kuat
Sensitivitas Kulit pada Beberapa Organ Tubuh
Tujuan
Untuk mengetahui bagian pada kulit yang paling sensitif.
Alat dan Bahan
1. Kain penutup mata
2. Kertas dan pensil
Cara Kerja
1. Tulislah 4 huruf besar (A, M, Z, dan K) pada kertas dengan ukuran 1 × 1 cm, lalu
lubangi 4 huruf itu sesuai dengan garis huruf yang dibuat.
2. Tutup mata kamu dan rabalah dengan ujung jari pada huruf yang berlubang. Tebaklah
huruf apa yang kamu raba itu.
3. Ulangi dengan cara meraba dengan daerah pangkal telapak tangan, punggung telapak
tangan, ujung jari kaki, dan tumit.
4. Identifikasilah organ mana yang sensitif dalam menebak jenis hurufnya.
Pertanyaan
1. Semakin sensitif kulit, semakin tepat menebak jenis huruf. Samakah sensitivitas kulit
pada berbagai organ? Mengapa demikian?
2. Saraf apa yang menyebabkan kulit sensitif terhadap perabaan?
26
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
pubertas terjadi perubahan komposisi hormon. Hormon
akan merangsang pertumbuhan dan aktivitas
kelenjar
sebasea.
Kelenjar sebasea memproduksi lemak bersama
keringat. Lemak merupakan media yang cocok bagi
pertumbuhan bakteri.
2)
Dermatitis
, ialah suatu peradangan pada permukaan kulit
yang biasanya terasa gatal dengan tanda-tanda merah,
bengkak, melepuh, dan berair. Ini dapat disebabkan
terkena zat kimia (karbol, sabun, cat rambut, dan lain-
lain) atau berkaitan dengan kondisi tubuh.
e. Indera Pendengaran dan Keseimbangan (Telinga)
Telinga manusia berfungsi sebagai indera pendengaran dan
keseimbangan. Seperti pada
Gambar 1.27
, telinga terdiri dari
tiga bagian yaitu sebagai berikut.
1) Telinga luar, terdiri dari daun telinga, saluran telinga,
kelenjar minyak, dan selaput gendang telinga. Fungsi
telinga luar untuk menangkap suara atau bunyi.
2) Telinga tengah (rongga timpani), berupa suatu rongga
kecil berisi udara, terletak di dalam tulang dan
dindingnya dilapisi sel-sel epitel. Di dalam telinga tengah
terdapat tulang-tulang pendengaran yaitu tulang martil,
landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah berhubungan
dengan tenggorokan melalui
saluran estachius
. Fungsi
saluran eustachius ini adalah menyeimbangkan tekanan
udara telinga tengah dengan tekanan udara luar.
3) Telinga dalam, terdiri bagian saluran yang berlekuk-
lekuk tersusun atas beberapa bagian yaitu tingkap jorong,
tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran, dan
rumah siput
(koklea)
yang di dalamnya terdapat cairan
endolimfe. Fungsi telinga dalam untuk menerima
rangsangan.
Proses mendengar dapat digambarkan melalui diagram alur
sebagai berikut. Gelombang suara menggetarkan udara dan
diterima oleh daun telinga, kemudian dipantulkan ke saluran
telinga luar. Gelombang suara menggetarkan gendang
telinga. Getaran kemudian diteruskan oleh tulang
pendengaran ke tingkap jorong, sehingga cairan limfa pada
rumah siput bergetar. Getaran ini menyebabkan sel-sel
rambut ikut bergetar, akibatnya ujung saraf pendengaran
terangsang. Impuls saraf kemudian diteruskan oleh saraf
pendengaran ke otak besar. Rangsangan kemudian
diterjemahkan sebagai bunyi atau suara.
Selain sebagai indera pendengar, telinga juga berfungsi
sebagai indera keseimbangan. Letak indera keseimbangan
terdapat di dalam
ampula
, yaitu pangkal dari tiga saluran
setengah lingkaran yang menggembung. Di dalam ampula
terdapat sel-sel rambut yang peka terhadap gravitasi. Bila
kepala menggeleng, arah sel-sel rambut berubah. Perubahan
saluran
eustachhius
daun telinga
saluran auditoris
telinga bagian
tengah
telinga
bagian dalam
telinga
bagian luar
Sumber:
Biologi
Gambar 1.27
Struktur telinga manusia.
organ korti
simpul spiral
tingkap jorong
rumah siput
(koklea)
tingkap bulat
Gambar 1.28
(a) Bagian-bagian telinga
dalam. (b) Irisan dari
rumah siput (koklea).
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
saluran setengah
lingkaran
cairan limfe
saraf
pendengaran
a
b
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
27
Tugas 1.3
ini diterima oleh sel-sel saraf kemudian diteruskan ke otak.
Akibatnya kamu akan menyadari setiap posisi kepala dan
badan.
Telinga dapat mengalami gangguan pendengaran yang
disebut tuli. Ada dua macam tuli yaitu sebagai berikut.
1) Tuli konduktif, terjadi karena gangguan transmisi suara
ke dalam koklea misalnya kotoran yang menumpuk,
nanah yang memenuhi telinga tengah pada peradangan
menimbulkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran.
2) Tuli saraf, bila terjadi kerusakan koklea atau saraf
pendengaran.
4. Sistem Hormon
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin tidak mempunyai saluran khusus sehingga juga
disebut
kelenjar buntu
. Hormon dihasilkan oleh sel-sel kelenjar
endokrin bila ada rangsangan saraf yang sesuai. Hormon
diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit. Kemudian
hormon diangkut oleh darah menuju ke sel, jaringan, atau
organ target. Pada organ target, hormon mempengaruhi
aktivitas enzim khusus, sehingga dapat mengatur berbagai
aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan,
dan perkembangan. Kelenjar endokrin pada manusia meliputi
kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar
kelamin, dan pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).
a. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya sebesar
biji ercis. Meskipun ukurannya kecil, kelenjar hipofisis
berperan penting dalam sistem koordinasi tubuh. Kelenjar
hipofisis mensekresikan berbagai macam hormon yang
mengatur berbagai kegiatan dalam tubuh (
mastergland
).
Beberapa hormon yang dihasilkan hipofisis adalah sebagai
berikut.
1) Hormon somatotrof, berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan sel tubuh dan anabolisme protein.
2) Hormon perangsang tiroid (
tiroid stimulating hormone
/
TSH), untuk mengatur sekresi hormon tiroksin oleh
kelenjar tiroid.
3) Hormon adenokortikotropik, untuk mengontrol sekresi
beberapa hormon yang dihasilkan oleh korteks adrenal.
Gambar 1.29
Sistem endokrin pada
manusia.
Sumber:
Biologi
kelenjar hipofisis
kelenjar tiroid
kelenjar
paratiroid
timus
kelenjar
adrenal
pankreas
ovarium
(wanita)
testis
(laki-laki)
1. Diskusikan dengan temanmu cara untuk mengetahui
perbedaan antara buta warna hitam putih, buta warna
merah, buta warna hijau, dan buta warna biru
.
Upaya
apa yang dapat dilakukan untuk mencegah buta warna?
2. Bagaimana cara kerja alat bantu dengar? Bilamanakah
orang memerlukan alat bantu dengar?
28
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
4) Hormon perangsang folikel (
follicle stimulating hormone
/
FSH), untuk merangsang perkembangan folikel dan
produksi estrogen pada wanita. Sedangkan pada pria
merangsang sel-sel pada testis untuk menghasilkan
sperma.
5) Hormon prolaktin, untuk membantu kelahiran dan
merangsang produksi susu oleh kelenjar susu.
6) Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopresin, hormon
yang dihasilkan dapat menurunkan produksi urin dan
meningkatkan tekanan darah
b. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroksin
yang berfungsi
untuk memacu kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh,
sehingga meningkatkan metabolism tubuh. Dalam mem-
produksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan iodium.
Kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran kelenjar.
Kekurangan produksi hormon tiroksin menyebabkan
penyakit
kretinisme
(kerdil pada anak-anak) dan
miksedema
(pada orang dewasa). Miksedema ditandai dengan laju
metabolisme rendah, berat badan berlebihan, dan bentuk
tubuh menjadi kasar. Kelebihan hormon tiroksin me-
nyebabkan penyakit
basedow
, yang ditandai mudah gugup,
nadi dan napas cepat dengan tidak teratur, mulut menganga,
dan mata lebar.
c. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan
menghasilkan hormon paratiroid (
parathormon
). Para-
thormon berperan untuk meningkatkan pengeluaran fosfor
oleh ginjal dan meningkatkan penyerapan kalsium dari
tulang.
d. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas
ginjal, sehingga disebut juga
kelenjar anak ginjal
(
suprarenalis
). Kelenjar adrenal terdiri dari bagian luar dan
bagian dalam. Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon
kortison
yang terdiri dari
mineralokortikoid
dan
glukokortikoid
.
Mineralokortikoid berfungsi untuk membantu metabolisme
garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan
hormon kelamin. Glukokortikoid berfungsi membantu
metabolism karbohidrat. Kekurangan hormon kortison
menyebabkan penyakit
adison
yang ditandai dengan
kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah-
muntah.
Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon
adrenalin
(
epinefrin
). Hormon adrenalin memengaruhi peningkatan
denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan meningkatkan
Gambar 1.31
Kelenjar adrenal ter-
letak di atas ginjal.
Sumber:
The Human Body Atlas
kelenjar adrenal
Gambar 1.30
Kelenjar tiroid terletak di
sekitar laring.
kelenjar
tiroid
trakea
laring
Sumber:
www.riversideonline.com
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
29
Tugas 1.4
tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin
bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen
(gula dalam otot) menjadi glukosa (gula dalam darah).
e. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans
Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel
yang terletak di dalam kelenjar pankreas. Hormon yang
dihasilkan adalah
insulin
dan
glukagon
. Hormon insulin dan
glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar glukosa
dalam darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin
disekresikan sehingga glukosa diubah menjadi glikogen.
Sebaliknya, jika kadar glukosa dalam darah menurun,
glukagon disekresikan yang akan mengubah glikogen
menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin akan
menyebabkan penyakit diabetes melitus (kencing manis)
yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam
darah. Kelebihan glukosa akan dikeluarkan bersama urin.
Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan urin
dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta
badan terasa lemas.
f. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas
testis
sebagai kelenjar kelamin
jantan (pria) dan
ovarium
sebagai kelenjar kelamin betina
(wanita). Jadi testis dan ovarium mempunyai kegiatan
endokrin selain fungsi utamanya untuk memproduksi sel-
sel kelamin.
1) Ovarium, menghasilkan hormon
estrogen
dan
progesteron
.
Sekresinya diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta
kulit menjadi halus. Progesteron berfungsi untuk
mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima
ovum yang sudah dibuahi.
2) Testis, menghasilkan hormon
testosteron
yang berfungsi
merangsang pematangan sperma (spermatogenesis) dan
pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria,
misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada,
jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut
juga dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh
hipofisis.
1. Carilah informasi pengaruh hormon estrogen dan
progesteron pada proses menstruasi.
2. Jelaskan pengaturan kadar gula dalam darah oleh
hormon insulin dan glukagon. Organ apa sajakah yang
berperan?
Gambar 1.32
Kelenjar pulau-pulau
langerhans terletak pada
pankreas.
Sumber:
The Human Body Atlas
30
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
Rangkuman
• Metabolisme tubuh menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Organ tubuh yang mengeluarkan zat sisa disebut organ ekskresi berupa kulit, ginjal,
hati, dan paru-paru.
• Kulit mengekskresikan keringat yang mengandung air, lemak, urea, dan garam. Ginjal
mengekskresikan urin. Urin dibentuk melalui proses filtrasi pada glomerulus,
reabsorbsi pada tubulus ginjal, serta augmentasi. Hati mengekskresikan empedu
sebagai hasil perombakan sel-sel darah merah. Paru-paru mengekskresikan karbon
dioksida dan uap air.
• Alat ekskresi dapat mengalami gangguan, misalnya ginjal mengalami kencing batu,
diabetes melitus, nefritis, dan hematuria.
• Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.
Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin
bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis,
dan kelenjar bulbouretral. Scrotum menghasilkan sperma sebagai sel kelamin jantan.
• Sistem reproduksi wanita terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat
kelamin luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan
klitoris. Sedangkan alat kelamin dalam terdiri ovarium, tuba falopii (oviduk), dan
uterus (rahim). Ovarium menghasilkan sel telur/ovum sebagai sel kelamin betina.
• Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka akan terjadi kehamilan. Namun
bila tidak, endometrium pada dinding rahim akan meluruh sehingga wanita
mengalami menstruasi.
• Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan, misalnya terinfeksi penyakit AIDS,
sifilis, dan gonore.
• Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, sistem
hormon. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem
saraf sadar dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
tak sadar terdiri dari sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.
• Alat indera manusia terdiri dari indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan
keseimbangan (telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera pengecap (lidah),
dan indera peraba dan perasa (kulit).
• Sistem endokrin menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur aktivitas
tubuh, metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Kelenjar
endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas,
dan kelenjar kelamin.
Refleksi
Kamu telah selesai mempelajari materi
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
dalam
bab ini. Sebelum melanjutkan pelajaran bab II, lakukan evaluasi diri dengan menjawab beberapa
pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan dijawab dengan ‘ya’, berarti kamu telah
menguasai bab ini dengan baik. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak’, kamu
perlu mempelajari lagi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada kesulitan atau ada
hal-hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.
1. Apakah kamu dapat mendeskripsikan berbagai alat ekskresi manusia dan cara kerjanya?
2. Dapatkah kamu menjelaskan peranan sistem ekskresi terhadap kesehatan dan gangguan
atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem ekskresi?
Sistem Ekskresi, Reproduksi, dan Koordinasi
31
Latih Kemampuan
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1
6. Alat reproduksi pada wanita terdiri dari....
a. ovarium , uterus, vagina, vas deferens
b . testis vas deferens, vagina, ovarium
c. ovarium, oviduk, vagina, rahim
d. testis, ovarium, oviduk
7. Bersatunya sel telur dengan sel sperma
disebut ....
a. kopulasi
b . nidasi
c. fertilisasi
d. konjugasi
8. Tempat pembentukan sperma pada
vertebrata adalah ....
a. testis
c. vas deferens
b. ovarium
d. kloaka
9. Pembuahan biasanya berlangsung pada ....
a. rahim
c. oviduk
b. uterus
d. ovarium
10. Penyakit berikut berkaitan dengan sistem
reproduksi,
kecuali
....
a. AIDS
b . sifillis
c. demam berdarah
d. gonorea
11. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang
dari reseptor
(indera)
dan membawanya ke
otak atau sumsum tulang belakang ialah sel
saraf ....
a. motorik
b. sensorik
c. perantara
d. asosiasi
1. Bagian ginjal yang berfungsi untuk
menyaring darah adalah ....
a. kulit
b. medula
c. rongga
d. ureter
2. Pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar
minyak, kantung rambut, dan indera
terdapat pada ....
a. epidermis
b. dermis
c. jaringan bawah kulit
d. lapisan tanduk
3. Lemak untuk cadangan makanan dan
melindungi tubuh dari panas serta
benturan, terdapat pada ....
a. jaringan ikat bawah kulit
b . kulit ari
c. kulit jangat
d. lapisan malphigi
4. Salah satu fungsi kulit sebagai alat ekskresi
yaitu ....
a. mengeluarkan keringat
b. mengeluarkan minyak
c. pengatur suhu tubuh
d. tempat pembentukan vitamin D
5. Paru-paru selain untuk alat pernapasan juga
termasuk alat ekskresi karena ....
a. mengambil oksigen
b. mengambil udara
c. mengeluarkan karbon dioksida dan air
d. mengeluarkan zat tambahan
3. Dapatkah kamu menjelaskan sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun perempuan,
cara pembentukan gamet, dan proses terjadinya pembuahan?
4. Apakah kamu dapat menyebutkan gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi manusia
dan pengaruhnya terhadap kesehatan?
5. Dapatkah kamu menjelaskan sistem koordinasi pada manusia, baik sistem saraf, alat indera,
maupun hormon serta cara kerjanya dalam mengkoordinasikan berbagai sistem organ dalam
tubuh?
6. Dapatkah kamu menyebutkan gangguan atau kelainan pada sistem koordinasi dan
pengaruhnya terhadap kesehatan?
Kerjakan di buku tugasmu!
32
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan tahap-tahap pembentukan urin.
2. Jelaskan proses keluarnya keringat.
3. Bagaimana cara penularan penyakit AIDS?
4. Jelaskan proses melihat pada indera penglihatan.
5. Mengapa rasa makanan menjadi tidak enak kalau kamu terserang penyakit flu atau influenza?
Bahaya Rokok Mentol
Mungkin kamu telah memahami bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit paru-paru, memicu terjadinya kanker, dapat menganggu janin dalam
kandungan, dan berbagai akibat buruk yang lain. Berhenti merokok adalah satu-satunya
langkah untuk menghindari sederet akibat buruk dari kebiasaan merokok. Namun
ternyata tidak mudah menghilangkan kebiasaan merokok, terutama pada pecandu rokok.
Oleh karena itu produsen rokok menawarkan berbagai variasi produk rokok, seperti
rokok mild, slim, maupun mint/mentol. Rokok-rokok ini diklaim memiliki kandungan
tar dan nikotin yang lebih rendah.
Penelitian
Archives of International Medicine
yang dipimpin oleh
Dr. Mark Pletcher
dari Universitas California, San Francisco, Amerika Serikat menemukan bahwa
kecanduan rokok mentol ternyata lebih berat dibandingkan kecanduan rokok biasa.
Tim peneliti yang mengamati ribuan responden selama lebih dari 15 tahun itu
mengungkapkan hal-hal yang menarik. Responden yang tercatat mengisap rokok mentol
sejak tahun 1985 dan masih merokok hingga tahun 2000 mencapai 69%. Sedangkan
pecandu rokok biasa dalam periode waktu yang sama hanya tercatat 54%.
Menurut Pletcher, riset membuktikan bahwa mentol menghalangi metabolisme
nikotin, sehingga nikotin dapat bertahan lebih lama di paru-paru. Pletcher berpendapat
bahwa mengisap rokok mentol dapat memperoleh kenikmatan yang lebih besar
dibandingkan mengisap rokok biasa. Memang minyak
mint
, bahan baku mentol tidak
membuat rokok lebih berbahaya, tetapi bila masa kecanduan lebih panjang, maka
dampak buruk bagi tubuh pun semakin tinggi. Jadi, rokok mentol dan nonmentol
sebenarnya sama-sama berbahaya. Dan yang terbaik adalah menghentikan kebiasaan
merokok sekarang juga.
Sumber:
Te m p o
, 2 – 8 Oktober 2006
14. Koklea pada telinga juga dikenal dengan
nama ....
a. tingkap jorong
b . rumah siput
c. tulang landasan
d. tulang martil
15. Hormon yang berperan untuk mengatur
jumlah urin yang dihasilkan adalah ....
a. tiroksin
c. ADH
b. parathormon
d. ACTH
12. Bagian otak yang berfungsi sebagai tempat
berpikir dan pusat ingatan adalah ....
a. sumsum tulang belakang
b . otak kanan
c. otak besar
d. otak kecil
13. Bagian mata yang berfungsi dalam
memberikan warna pada mata ialah ....
a. iris
c. retina
b . pupil
d. sklera
Wacana Sains