Gambar Sampul Kimia · Bab 9 Sistem Koloid
Kimia · Bab 9 Sistem Koloid
BudiUtami

24/08/2021 13:26:58

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
219Kimia XI SMATujuan Pembelajaran:Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:1. Menjelaskan pengertian sistem koloid.2. Membedakan antara larutan sejati, koloid, dan suspensi.3. Menentukan komponen penyusun sistem koloid.4. Menyebutkan jenis-jenis sistem koloid.5. Menjelaskan masing-masing jenis sistem koloid.6. Menjelaskan penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari.7. Menyebutkan sifat-sifat sistem koloid.8. Menjelaskan proses pengolahan air bersih dengan menggunakankonsep sistem koloid.9. Menjelaskan pengertian koloid pelindung dan penerapannyadalam kehidupan sehari-hari.10. Menjelaskan pengertian koloid liofil dan liofob.11. Menjelaskan pengertian koloid hidrofil dan hidrofob.12. Menjelaskan proses kerja detergen dalam membersihkan kotoran.13. Menyebutkan macam-macam cara pembuatan sistem koloid.14. Membuat sistem koloid dari bahan-bahan yang ada di lingkungansekitar.Sistem KoloidBAB9Kata KunciReaksi netralisasi, garam, hidrolisis,kation, anion, hidrolisis parsial.PengantarDalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia, seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dan lain-lain. Bahan-bahan kimia tersebut tidak dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalambentuk antara padatan dan larutan yang disebut koloid. Sistem koloid perlu kitapelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari – hari. Cairantubuh, seperti darah adalah sistem koloid; bahan makanan, seperti susu, keju, nasidan roti adalah sistem koloid; cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanahpertanian juga merupakan sistem koloid.
220Kimia XI SMAPeta KonsepSistem KoloidCampuranKoloiddigolongkan atas dasarbesarnya partikelPartikel Ber-garis Tengah1 – 100 nmLiofobLiofilEfekTyndallGerakBrownElektro-foresisAdsorp-sidisebutFasaDispersiMediumDispersiGasCairPadatGasCairPadatberwujudberwujudBusaBusaPadatAero-solEmulsiEmulsiPadatAero-solSol/GelSolPadatberjenisSuspensiterdiri daridisebutPartikel Ber-garis Tengah >100 nmLarutanterdiri dariZat PelarutZat TerlarutZat PelarutZat Terlarutterdiri daribersifatmenunjukkanReaksiPemin-dahanReaksiHidro-lisisReaksiRedoksyaituKondensasiMekanikHomo-genasiPepti-sasiyaituDispersidibuatdengan caraPartikel Ber-garis Tengah< 1 nmdisebutEmulgatorKoloidPelindungdapat distabilkandapat distabilkanmempunyaiproporsi lebihbesar di sebutpendispersi (garis tipis)terdispersi (garis tebal)
221Kimia XI SMA9.1 Pengertian Sistem KoloidApabila kita mencampurkan gula dengan air, ternyata gula larut dan kitamemperolehlarutan gula. Di dalam larutan, zat terlarut tersebar dalam bentukpartikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnyawalaupun menggunakan mikroskop ultra. Larutan bersifat kontinu dan merupakansistem satu fasa (homogen). Ukuran partikel zat terlarut kurang dari 1 nm (1 nm =10–9 m). Larutan bersifat stabil (tidak memisah) dan tidak dapat disaring.Di lain pihak, jika kita mencampurkan tepung terigu dengan air, ternyata tepungterigu tidak larut. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun tepung terigu akanmemisah (mengalami sedimentasi). Campuran seperti ini kita sebut suspensi.Suspensi bersifat heterogen dan tidak kontinu, sehingga merupakan sistem duafasa. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkandengan penyaringan.Selanjutnya, jika kita mencampurkan susu (misalnya, susu instan) dengan air,ternyata susu “larut” tetapi “larutan” itu tidak bening melainkan keruh. Jikadidiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat disaring (hasilpenyaringan tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen.Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra, ternyata masih dapat dibedakanpartikel-partikel susu yang tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yangdisebutkoloid. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi, koloidtergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa.9.2 Komponen Penyusun KoloidSistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan mediumdispersi atau fasa pendispersi. Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus),sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air yangdisebut di atas, fasa terdispersi adalah susu, sedangkan medium dispersi adalahair. Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi disimpulkan dalamtabel 9.1 berikut ini.Tabel 9.1. Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan SuspensiLarutan(Dispersi Molekuler)Koloid (Dispersi Koloid)Suspensi (Dispersi Kasar)1) Homogen, tak dapat dibedakanwalaupun menggunakan mi-kroskop ultra2) Semua partikel berdimensi (pan-jang, lebar, atau tebal) kurangdari 1 nm3) Satu fasa4) Stabil5) Tidak dapat disaringContoh:larutan gula, larutan garam, spiritus,alkohol 70%, larutan cuka, air laut,udara yang bersih, dan bensin1) Secara makroskopis bersifat ho-mogen, tetapi heterogen jikadiamati dengan mikroskop ultra2) Partikel berdimensi antara 1 nmsampai 100 nm3) Dua fasa4) Pada umumnya stabil5) Tidak dapat disaring, kecualidengan penyaringan ultraContoh:sabun, susu, santan, jeli, selai, men-tega, dan mayones1) Heterogen2) Salah satu atau semua dimensipartikelnya lebih besar dari 100nm3) Dua fasa4) Tidak stabil5) Dapat disaringContoh:air sungai yang keruh, campuran airdengan pasir, campuran kopi de-ngan air, dan campuran minyakdengan airSumber:General Chemistry, Principles & Structure, James E. Brady, 1990.
222Kimia XI SMA9.3 Jenis-jenis KoloidTelah kita ketahui bahwa sistem koloid terdiri atas dua fasa, yaitu fasaterdispersi dan fasa pendispersi (medium dispersi). Sistem koloid dapat dikelom-pokkan berdasarkan jenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya.Koloid yang mengandung fasa terdispersi padat disebut sol. Jadi, ada tigajenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair), dan solgas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair,sedangkan sol gas lebih dikenal sebagai aerosol (aerosol padat). Koloid yangmengandung fasa terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaituemulsi padat (cair dalam padat), emulsi cair (cair dalam cair), dan emulsi gas (cairdalam gas). Istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkanemulsi gas juga dikenal dengan nama aerosol (aerosol cair). Koloid yangmengandung fasa terdispersi gas disebut buih. Hanya ada dua jenis buih, yaitubuih padat danbuih cair. Mengapa tidak ada buih gas? Istilah buih biasa digunakanuntuk menyatakan buih cair. Dengan demikian ada 8 jenis koloid, seperti yangtercantum pada tabel 9.2. Tabel 9.2. Jenis-jenis KoloidA. AerosolSistem koloid dari partikel padat atau cair yangterdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yangterdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat;jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebutaerosol cair.Contoh aerosol padat: asap dan debu dalamudara.Contoh aerosol cair: kabut dan awan.Dewasa ini banyak produk dibuat dalam ben-tuk aerosol, seperti semprot rambut (hair spray),semprot obat nyamuk, parfum, cat semprot, danlain-lain. Untuk menghasilkan aerosol diperlukansuatu bahan pendorong (propelan aerosol). Con-toh bahan pendorong yang banyak digunakanadalah senyawa klorofluorokarbon (CFC) dankarbon dioksida.No.Fasa FasaNamaContoh Terdispersi Pendispersi 1.padatgasaerosolasap (smoke), debu di udara 2.padatcairsolsol emas, sol belerang, tinta, cat 3.padatpadatsol padatgelas berwarna, intan hitam 4.cairgasaerosolkabut (fog) 5.caircairemulsisusu, santan, minyak ikan 6.cairpadatemulsi padatjeli, mutiara, opal 7.gascairbuihbuih sabun, krim kocok 8.gaspadatbuih padatkaret busa, batu apungGambar 9.1 Kabut merupakancontoh aerosol cair. Sumber:www.yahooimage.comGambar 9.2. Asap dari pemba-karan bahan bakar kendaraanmerupakan contoh aerosol padat.Sumber: www.yahoo-image.comSumber: General Chemistry, Principles & Structure, James E. Brady, 1990
223Kimia XI SMAB. SolSistem koloid dari partikelpadat yang terdispersi dalam zatcair disebut sol. Koloid jenis solbanyak kita temukan dalam kehi-dupan sehari-hari maupun dalamindustri.Contoh sol: air sungai (sol darilempung dalam air), sol sabun, soldetergen, sol kanji, tinta tulis, dancat.C. EmulsiSistem koloid dari zat cair yang ter-dispersi dalam zat cair lain disebut emulsi.Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jeniszat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsidapat digolongkan ke dalam dua bagian,yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) danemulsi air dalam minyak (A/M). Dalam halini, minyak diartikan sebagai semua zat cairyang tidak bercampur dengan air.Contoh emulsi minyak dalam air (M/A): santan, susu, kosmetik pembersihwajah (milk cleanser) dan lateks.Contoh emulsi air dalam minyak (A/M): mentega, mayones, minyak bumi,dan minyak ikan.Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). Contoh-nya adalah sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jikacampuran minyak dengan air dikocok, maka akan diperoleh suatu campuranyang segera memisah jika didiamkan. Akan tetapi, jika sebelum dikocok di-tambahkan sabun atau detergen, maka diperoleh campuran yang stabil yangkita sebut emulsi. Contoh lainnya adalah kasein dalam susu dan kuning telurdalam mayones.D. BuihSistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Sepertihalnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih,misalnya sabun, deterjen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkansuatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih.Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pe-ngolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanyabuih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih,antara lain eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.Gambar 9.3 Air sungai yang mengandung lumpurmerupakan contoh sol. Sumber: www.yahooimage.comGambar 9.4 Mayones digunakan untukcampuran makanan salad. Sumber: NovaNo. 928, 11/12/2005.
224Kimia XI SMAE. GelKoloid yang setengah kaku (antara padat dancair) disebut gel. Contoh: agar-agar, lem kanji, selai,gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat terbentukdari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsimedium dispersinya, sehingga terjadi koloid yangagak padat.9.4 Koloid dalam Kehidupan Sehari-hariDalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan bahan-bahan kimiaberbentuk koloid. Bahan-bahan kimia tersebut dibuat oleh industri. Mengapa haruskoloid? Oleh karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatucampuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara “homogen” dan stabil(pada tingkat makroskopis atau tidak mudah rusak).A. Industri KosmetikBahan kosmetik, seperti foundation, pembersihwajah, sampo, pelembap badan, deodoran umumnyaberbentuk koloid yaitu emulsi.B. Industri TekstilPewarna tekstil berbentuk koloid karena mem-punyai daya serap yang tinggi, sehingga dapatmelekat pada tekstil.C. Industri FarmasiBanyak obat-obatan yang dikemas dalam bentukkoloid agar stabil atau tidak mudah rusak.D. Industri Sabun dan DetergenSabun dan detergen merupakan emulgator untukmembentuk emulsi antara kotoran (minyak) denganair, sehingga sabun dan detergen dapat member-sihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak.Gambar 9.5 Agar-agar meru-pakan jenis gel. Sumber: Nova916/XVIII, 18/9/2005.Gambar 9.6 Kosmetik di-kemas dalam bentuk koloid.Nova, 928/XVIII, 11/12/2005Gambar 9.7 Obat dikemasdalam bentuk koloid. Sumber:Nova, 915/VIII, 11/9/2005.Gambar 9.8 Detergen merupakanemulgator untuk membentukemulsi antara kotoran (minyak)dengan air. Sumber: Nova, 928/VIII, 11/12/2005.
225Kimia XI SMAE. Industri MakananBanyak makanan dikemas dalam bentuk koloiduntuk kestabilan dalam jangka waktu cukup lama.Dapatkah Anda menyebutkan contoh koloid dalamindustri makanan?1. Apakah yang dimaksud dengan sistem koloid itu?2. Jelaskan komponen-komponen penyusun koloid!3. Buatlah tabel yang berisi 8 jenis koloid, fasa terdispersi, fasa pendispersi, dan contohnyamasing-masing!4. Tentukan jenis koloid dari:b. asapf. batu apungk. mayonesc. kabutg. tintal. air susud. cath. air sungaim. buih sabune. mutiarai. agar-agarn. awanf. lem kanjij. air sabuno minyak ikan5. Sebutkan contoh koloid yang Anda jumpai dalam bidang:a. industri kosmetikc. industri sabun dan detergenb. industri makanand. industri farmasi9.5 Sifat-sifat Sistem KoloidA. Efek TyndallBagaimanakah cara mengenali sistem koloid? Salah satu cara yang sangatsederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya (transparan), sedangkankoloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloiddapat diamati dari arah samping, walaupun partikel koloidnya sendiri tidaktampak. Jika partikel terdispersinya juga kelihatan, maka sistem itu bukan koloidmelainkan suspensi.Dalam kehidupan sehari-hari, kita se-ring mengamati efek Tyndall ini, antara lain:1.Sorot lampu mobil pada malam yangberkabut.2.Sorot lampu proyektor dalam gedungbioskop yang berasap atau berdebu.3.Berkas sinar matahari melalui celahdaun pohon-pohon pada pagi hari yangberkabut.Gambar 9.9 Kecap dansaus dalam bentuk koloid.Sumber: Nova, 815/XVI,12/10/2003.Latihan 9.1Gambar 9.10 Efek Tyndall. Sumber:www.yahooimage.comSumber: General Chemistry, Principles & Structure, James E. Brady, 1990.
226Kimia XI SMAB. Gerak BrownTelah disebutkan bahwa partikel koloid dapat menghamburkan cahaya.Jika diamati dengan mikroskop ultra, di mana arah cahaya tegak lurus dengansumbu mikroskop, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus-menerus dengan gerak patah-patah (gerak zig-zag). Gerak zig-zag partikelkoloid ini disebut gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya, seorang ahlibiologiRobert Brown berkebangsaan Inggris.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukupbesar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarutjuga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Makin tinggi suhumakin cepat gerak Brown karena energi kinetik molekul medium meningkat,sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Olehkarena bergerak terus-menerus, maka partikel koloid dapat mengimbangi gayagravitasi, sehingga tidak mengalami sedimentasi.C. Muatan Koloid1.ElektroforesisElektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.Apabila ke dalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektrode, kemudiandihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerakke salah satu elektrode bergantung pada jenis muatannya. Koloid bermuatannegatif akan bergerak ke anode (elektrode positif), sedangkan koloid yangbermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif). Dengan demikian,elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.2.AdsorpsiBagaimanakah partikel koloid mendapatkan muatan listrik? Partikelkoloid memiliki kemampuan menyerap ion atau muatan listrik padapermukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik.Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi(jika penyerapan sampaike bawah permukaan disebut absorpsi). Sebagai contoh, penyerapan air olehkapur tulis). Sol Fe(OH)3 dalam air mengadsorpsi ion positif sehinggabermuatan positif, sedangkan sol As2S3 mengadsorpsi ion negatif sehinggabermuatan negatifMuatan koloid juga merupakan faktor yang menstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Oleh karena bermuatan sejenis maka partikel-partikelkoloid saling tolak-menolak, sehingga terhindar dari pengelompokan antar-sesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dankemudian bersatu, maka lama-kelamaan dapat terbentuk partikel yang cukupbesar dan akhirnya mengendap).Sifat adsorpsi koloid ini telah dipergunakan dalam bidang lain, misalnyapada proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan proses pen-jernihan air minum.Sumber: General Chemistry, Principles & Structure, James E. Brady, 1990.
227Kimia XI SMA3.KoagulasiApabila muatan suatu koloid dilucuti, maka kestabilan koloid tersebutakan berkurang dan dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan.Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jikaelektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid.Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut.Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkankoloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-iontersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisankedua itu terlalu dekat, maka selubung itu akan menetralkan muatan koloidsehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tarik-menariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi.Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industrisebagai berikut:a. Pembentukan delta di muara sungai terjadikarena koloid tanah liat (lempung) dalam airsungai mengalami koagulasi ketika bercampurdengan elektrolit dalam air laut.b. Karet dalam lateks digumpalkan dengan me-nambahkan asam format.c. Lumpur koloidal dalam sungai dapat digumpal-kan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liatdalam air sungai biasanya bermuatan negatif,sehingga akan digumpalkan oleh ion Al3+ daritawas (aluminium sulfat).d. Asap atau debu dari pabrik dan industri dapatdigumpalkan dengan alat koagulasi listrik dariCottrel.Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melaluiujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000sampai 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asapdan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarikdan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak di-gunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara olehbuangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnyadebu logam).4.Pengolahan Air BersihPengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasidan adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpurkoloidal dan barang kali juga zat-zat warna, zat pencemar, seperti limbahdetergen, dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahanair adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor,Gambar 9.11 Asap pabrikdilewatkan alat Cottrel. Sum-ber: www.yahooimage.com
228Kimia XI SMAGambar 9.12 Es krim dengan koloid pelindungdan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidalsehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yangdapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar, seperti detergendan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi, makadigunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring.Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama (sebagai disinfektan),sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetral-kan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas.Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama denganpengolahan air sederhana yang dijelaskan di atas. Mula-mula air sungaidipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkanmengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa,sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap inidicampurkan tawas dan gas klorin (preklorinasi). Pada air baku yangkekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yangberguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yangterkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampurdengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bakaccelatorini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpalmembentukflok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi.Selanjutnya, air yang sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringanpasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir diperolehair yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih ini ditampungdalam bak lain yang disebut siphon, di mana ditambahkan kapur untukmenaikkan pH dan gas klorin (postklorinasi) untuk mematikan hama. Daribak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkanke dalam reservoar, kemudian ke konsumen.D. Koloid PelindungPada beberapa proses, suatu koloid harus dipecahkan. Misalnya, koagulasilateks. Di lain pihak, koloid perlu dijaga supaya tidak rusak. Suatu koloiddapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloidpelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi,sehingga tidak dapat lagi mengelompok.Contoh:1.Pada pembuatan es krim digunakangelatin untuk mencegah pemben-tukan kristal besar es atau gula.2.Cat dan tinta dapat bertahan lamakarena menggunakan suatu koloidpelindung.3.Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dandetergen, juga tergolong koloidpelindung.
229Kimia XI SMAE. DialisisPada pembuatan suatu koloid, sering kali terdapat ion-ion yang dapatmengganggu kestabilan koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapatdihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisis. Dalam proses ini, sistemkoloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong koloid itudimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuatdari selaput semipermiabel, yaitu selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid.Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.9.6 Koloid Liofil dan Koloid LiofobKoloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dankoloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarikyang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti sukacairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloidliofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berartitidak suka cairan (Yunani: lio= cairan,phobia= takut atau benci). Jika mediumdispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masingdisebutkoloid hidrofil dan koloid hidrofob.Contoh:Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/hidrofob. Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/airmediumnya. Hal ini disebut solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloidtersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi padakoloid liofob/hidrofob. Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena meng-adsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloidmenstabilkan sistem koloid.Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zatterdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan.Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentukkembali sol hidrofil. Dengan perkataan lain, sol hidrofil bersifat reversibel.Sebaliknya, sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikitelektrolit. Sekali zat terdispersi telah dipisahkan, tidak akan membentuk sol lagijika dicampur kembali dengan air. Perbedaan sol hidrofil dengan sol hidrofobdisimpulkan sebagai berikut.Tabel 9.1 Perbedaan Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofrob1. Mengadsorpsi mediumnya2. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar3. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit4. Viskositas lebih besar daripada mediumnya5. Bersifat reversibel6. Efek Tyndall lemahTidak mengadsorpsi mediumnyaHanya stabil pada konsentrasi kecilMudah menggumpal pada penambahan elektrolitViskositas hampir sama dengan mediumnyaTidak reversibelEfek Tyndall lebih jelasNo.Sol HidrofilSol Hidrofob
230Kimia XI SMA1. Jelaskan pengertian dari:b. efek Tyndallc. gerak Brownd. elektroforesise. koagulasif. dialisisg. koloid pelindung2. Jelaskan proses terjadinya muatan pada koloid!3. Apa yang dimaksud dengan koloid liofil dan koloid liofob?4. Bandingkan koloid hidrofil dengan koloid hidrofob!5. Sebutkan contoh koloid hidrofil dan koloid hidrofob!6. Berikan contoh koagulasi pada kehidupan sehari-hari!7. Sebutkan contoh koloid pelindung yang Anda ketahui!8. Jelaskan perbedaan pengolahan air bersih dengan cara koagulasi dan adsorpsi!9.7 Pembuatan Sistem KoloidSistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutansejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk denganmedium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yangkedua disebut cara dispersi.A. Cara KondensasiDengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) ber-gabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksikimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau denganpergantian pelarut.1.Reaksi RedoksReaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.Contoh 1:Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) denganbelerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalamlarutan SO2.2 H2S(g) + SO2(aq)⎯⎯→2 H2O(l) + 3 S (koloid)Contoh 2:Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutanK2CO3 dan HCHO (formaldehida).2 HAuCl4(aq)+6 K2CO3(aq)+ 3 HCHO(aq)⎯⎯→2 Au(koloid) + 5 CO2(g) + 8 KCl(aq) + KHCO3(aq)+ 2 H2O(l)Latihan 9.2
231Kimia XI SMA2.HidrolisisHidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.Contoh:Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam airmendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.FeCl3(aq) + 3 H2O(l)⎯⎯→ Fe(OH)3(koloid) + 3 HCl(aq)3.Dekomposisi RangkapContoh 1:Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutanH2S.2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq)⎯⎯As2S3(koloid) + 6 H2O(l)Contoh 2:Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encerdengan larutan HCl encer.AgNO3(aq) + HCl(aq)⎯⎯→ AgCl(koloid) + HNO3(aq)4.Penggantian PelarutSelain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadidengan penggantian pelarut.Contoh:Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, makaakan terbentuk suatu koloid berupa gel.B. Cara DispersiDengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Caradispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bungalistrik (cara busur Bredig).1.Cara MekanikMenurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau peng-giling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diadukdengan medium dispersi.Contoh:Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampurserbuk halus itu dengan air.
232Kimia XI SMA2.Cara PeptisasiPeptisasiadalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau darisuatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zatpemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilahpeptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein(polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.Contoh:Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet olehbensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapanAl(OH)3 oleh AlCl3.3.Cara Busur BredigCara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logamyang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkandalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara keduaujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, laluatom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikelkoloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan carakondensasi.Pembuatan KoloidBuatlah koloid-koloid berikut ini bersama teman-teman dalam kelompok Anda.1. Pembuatan EmulsiAlat dan bahan:a. tabung reaksi dan rak tabung reaksib. minyakc. air sabund. akuadesCara kerja:a. Dalam tabung reaksi yang bersih masukkan 1 mL minyak tanah, tambahkan 10 mLakuades, lalu kocok keras-keras. Perhatikan hasilnya!b. Ke dalam campuran zat tersebut, kemudian tambahkan 15 tetes larutan sabun lemakdan kocok dengan kuat. Diamkan selama 10 – 15 menit. Amati perubahan yangterjadi! Bandingkan dengan hasil percobaan a!2. Pembuatan Koloid Secara DispersiAlat dan bahan:a. gelas beker 100 mLf. larutan iodinb. pengadukg. corong gelasc. akuadesh. lumpang dan alu mortird. kertas saringi. pipet tetese. amilumTugas Kelompok
233Kimia XI SMACara kerja:a. Ambil satu sendok amilum, kemudian masukkan ke dalam gelas beker 50 mLyang telah berisi 10 mL akuades. Aduk campuran kemudian saring. Amati filtratnya(cairan hasil penyaringan)!b. Ambil satu sendok amilum, kemudian gerus sampai halus dengan mortir.Tambahkan 10 mL akuades sambil diaduk, kemudian saringlah. Amati filtratnya!c. Bandingkan filtrat a dan filtrat b, kemudian ke dalam masing-masing filtrattambahkan beberapa tetes larutan I2 (iodin) dan amati perubahan yang terjadi.3. Pembuatan Es KrimAlat dan bahan:a. air susu 1 literf. panci aluminiumb. telur ayam 6 butirg. pengocok telurc. gula pasir 225 gramh. pemanasd. vanili 2 batangi. pendingine. zat warna kuningCara kerja:a. Air susu dan vanili dipanaskan di atas api sampai mendidih.b. Sementara itu, telur ayam dikocok dengan gula sampai putih berbusa, lalu tuangisatu cangkir air susu panas terus diaduk sampai homogen.c. Campuran pada b kemudian dituangkan dalam sisa susu yang masih panas, terusdiletakkan di atas api sambil diaduk-aduk sampai menjadi adonan yang kental,lalu lekas diangkat dari api, jangan ditunggu hingga mendidih.d. Adonan yang telah diangkat dari api, kalau perlu ditambah zat warna kuning, lalubiarkan dingin sambil kadang-kadang diaduk.e. Adonan es yang telah dingin dimasukkan dalam tempat yang terbuat dari alu-minium, lalu dimasukkan dalam freezer (pendingin), kemudian lemari es ditutup.f. Tiap setengah jam adonan es harus diaduk merata supaya esnya tidak kasar, (kalauadamixer, adonan yang mulai mengental diaduk dengan mixersampai merata),kemudian dimasukkan lagi dalam freezer.4. Pembuatan Jeli (Selai) (Jambu Biji, Sirsak, Nanas, dan lain-lain)Alat dan bahan:a. buah-buahan yang telah masake. botol bermulut lebar (untuk tempat selai)dan cukup lunakf. kain bersih sebagai penyaring(boleh pilih salah satu buah)g. pisaub. gula pasirh. panci berlapis emailc. asam sitrati. pemanasd. asam benzoatj. pengaduk gelasCara kerja:a. Buah-buahan dicuci lalu dipotong-potong kecil. Setiap satu kilogram buah ditambah750 mL air dan 2 gram asam sitrat.b. Campuran tersebut lalu direbus dalam panci berlapis email dan biarkan mendidih± 1 jam, lalu dinginkan hingga hari berikutnya.c. Selanjutnya disaring dengan kain yang bersih.
234Kimia XI SMAd. Pada pembuatan selai tiap 1 liter sari buah ditambah 1 kg gula, lalu dipanaskansampai mencapai kekentalan tertentu. Untuk mengetahui bahwa pemanasan telahcukup, diambil jeli satu sendok lalu ditaruh di atas piring, lalu biarkan jeli dinginkemudian miringkan. Kalau jeli berjalan lambat berarti pemanasan sudah cukup.e. Sebelum dimasukkan ke dalam botol yang steril, pada setiap liter jeli ditambah 0,5– 1 gram asam benzoat sebagai bahan pengawet (masukkan jeli ke dalam botolpada waktu jeli masih panas).C. Koloid AsosiasiBerbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidakmembentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiriatas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebutekor).Gambar 9.13 Molekul sabunKepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air), sedangkan gugushidrokarbon bersifat hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air, makamolekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolarnya(ekor) saling tarik-menarik, sehingga terbentuk partikel koloid (lihat gambar9.13).Daya pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh aksi yangsama. Gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) daribahan cucian, kemudian mendispersikannya ke dalam air. Sebagian bahanpencuci, sabun, dan detergen bukan saja berfungsi sebagai pengemulsi, tetapijuga sebagai pembasah atau penurun tegangan permukaan. Air yang me-ngandung sabun atau detergen mempunyai tegangan permukaan yang lebihrendah, sehingga lebih mudah meresap pada bahan cucian.1. Bedakan koloid menurut cara dispersi dengan cara kondensasi!2. Pembuatan koloid dengan cara dispersi sering disebut cara fisika, sedangkan carakondensasi disebut cara kimia. Jelaskan hal tersebut!3. Jelaskan cara kerja sabun sebagai pembersih!4. Jelaskan fungsi sabun dalam campuran air-minyak! CH3–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–CH2–C–O–Na+EkorKepalaOLatihan 9.3
235Kimia XI SMA1. Koloid adalah campuran dengan ukuran partikel berkisar antara 1 nm – 100 nm. Jadi,koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa, yaitu fasapendispersi (pelarut) dan fasa terdispersi (terlarut).2. Sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok berdasarkan padajenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya, yaitu aerosol, sol, sol padat, aerosol,emulsi, emulsi padat, buih, dan buih padat.3. Macam-macam sifat koloid adalah efek Tyndall, gerak Brown, muatan koloid, koloidpelindung, dan dialisis.4. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid.5. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang terus-menerus dengan gerakan patah-patah (gerak zig-zag).6. Koloid pelindung terjadi apabila ada penambahan koloid lain untuk menstabilkansuatu koloid.7. Koloid liofil terjadi apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zatterdispersi dengan mediumnya.8. Koloid liofob terjadi apabila gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dengan me-diumnya cukup lemah.9. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi, yaitu partikel larutan sejati (molekul atauion) bergabung menjadi partikel koloid.10.Pembuatan koloid dengan cara dispersi, yaitu partikel kasar dipecah menjadi partikelkoloid.Rangkuman
236Kimia XI SMAI. Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang paling benar!1. Hal-hal berikut merupakan ciri-ciri sistem koloid, kecuali... .A. tidak dapat disaringB. stabil (tidak memisah)C. terdiri atas dua fasaD. homogenE. menghamburkan cahaya2. Yang bukanmerupakan sistem koloid adalah ... .A. lateksD. agar-agarB. air sadahE. buih sabunC. asap3. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah ... .A. koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi heterogenB. koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan cahayaC. koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabilD. koloid satu fasa, sedangkan suspensi dua fasaE. koloid transparan, sedangkan suspensi keruh4. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak jernih.Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapatdisimpulkan bahwa air sungai ... .A. tergolong aerosolB. tergolong suspensiC. tergolong solD. tergolong koloidE. mengandung partikel kasar dan partikel koloid5. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut ... .A. solD. aerosolB. emulsiE. suspensiC. buih6. Buih dalam sistem dispersi terjadi pada keadaan ... .A. zat padat terdispersi dalam zat cairB. zat cair terdispersi dalam gasC. gas terdispersi dalam zat padatD. gas terdispersi dalam zat cairE. zat cair terdispersi dalam zat cair7. Mutiara adalah sistem koloid ... .A. padat dalam cairD. gas dalam cairB. cair dalam gasE. gas dalam padatC. cair dalam padat123456789012345678901212345678901234567890121234567890123456789012Uji Kompetensi
237Kimia XI SMA8. Yang termasuk koloid padat dalam gas adalah ... .A. emulsiD. buihB. kabutE. batu apungC. asap9. Perhatikan data di bawah ini.Dari data di atas, yang termasuk dispersi koloid adalah ... .A. 1 dan 3D. 3 dan 5B. 2 dan 4E. 4 dan 5C. 2 dan 310. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali... .A. santanD. mayonesB. minyak ikanE. alkohol70%C. air susu11. Penghamburan berkas sinar di dalam sistem koloid disebut ... .A. gerak BrownD. elektroforesisB. efek TyndallE. osmoseC. koagulasi12. Gerak Brown terjadi karena ... .A. gaya gravitasiB. tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan samaC. tarik-menarik antara partikel koloid yang berbeda muatanD. tumbukan antara partikel koloidE. tumbukan molekul medium dengan partikel koloid13. Partikel koloid bermuatan listrik karena ... .A. adsorpsi ion-ion oleh partikel koloidB. absorpsi ion-ion oleh partikel koloidC. partikel koloid mengalami ionisasiD. pelepasan elektron oleh partikel koloidE. partikel koloid mengalami ionisasi14. Aluminium hidroksida membentuk sol bermuatan positif dalam air. Di antaraelektrolit berikut, yang paling efektif untuk menggumpalkan koloid adalah ... .A. NaClD. Na3PO4B. Fe2(SO4)3E. Na2SO4C. BaCl2No.WarnaKeadaanKeadaanDikenakan CahayaLarutanSebelumSesudahPenyaringan Penyaringan1.kuningkeruhkeruhterjadi penghamburan cahaya2.kuning cokelatbeningbeningterjadi penghamburan cahaya3.birubeningbeningtidak terjadi penghamburan cahaya4.putihkeruhkeruhterjadi penghamburan cahaya5.beningbeningbeningtidak terjadi penghamburan cahaya
238Kimia XI SMA15. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengancara ... .A. elektrolisisD. dekantasiB. elektroforesisE. presipitasiC. dialisis16. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa ... .A. pembuatan agar-agarB. terjadinya berkas sinarC. pembuatan catD. pembuatan air susuE. terjadinya delta di muara sungai17. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul pelarutnyadisebut... .A. liofilD. elektrofilB. dialisisE. liofobC. hidrofil18. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah ... .A. belerang, agar-agar, dan mentegaB. batu apung, awan, dan sabunC. susu, kaca, dan mutiaraD. minyak tanah, asap, dan debuE. lem karet, lem kanji, dan busa sabun19. Yang termasuk koloid hidrofob adalah ... .A. amilum dalam airD. lemak dalam airB. protein dalam airE. agar-agar dalam airC. karbon dalam air20. Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitan dengan sistem koloid adalah ... .A. efek TyndallD. emulsiB. dialisisE. elektrolisisC. koagulasi21. Dibandingkan dengan sol liofil, maka sol liofob ... .A. lebih stabilB. lebih kentalC. memberi efek Tyndall yang kurang jelasD. lebih mudah dikoagulasikanE. bersifat reversibel22. Cara pembuatan sistem koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasarmenjadi partikel-partikel koloid disebut cara ... .A. dispersiD. hidrolisisB. kondensasiE. elektrolisisC. koagulasi
239Kimia XI SMA23. Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid:1) larutan kalium asetat + alkohol2) belerang + gula + air3) susu + air4) minyak + air5) agar-agar yang dimasak yang menunjukkan proses pembuatan gel ialah ... .A. 1 dan 5D. 3 dan 4B. 1 dan 3E. 2 dan 4C. 2 dan 524. Pembuatan koloid berikut ini yang tidaktergolong cara kondensasi adalah ... .A. pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2B. pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emasC. pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspensi amilumD. pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi(III) kloridaE. pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan H2S25. Larutan di bawah ini dalam air panas memperlihatkan efek Tyndall adalah ... .A. NaCl 0,1 MD. FeCl3 0,1 MB. CaSO4 0,1 ME. KMnO4 0,1 MC. AgNO3 0,1 MII. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!1. Sebutkan perbedaan koloid, suspensi, dan larutan ditinjau dari:a. ukuran partikelnyab. fasa setelah dicampurc. kestabiland. kemampuan melewati kertas saring2. Jelaskan yang dimaksud dengan macam-macam koloid berikut serta berikanmasing-masing contoh dari:a. aerosold. solb. emulsie. gelc. buih3. Sebutkan fasa terdispersi dan medium untuk membuat agar-agar!4. Sebutkan fasa terdispersi dan medium dari:a. intand. kabutb. asape. karet busac. santan5. Jelaskan yang dimaksud dengan efek Tyndall dan sebutkan contoh efek Tyndalldalam kehidupan sehari-hari!6. Jelaskan proses terjadinya muatan koloid!7. Sebutkan manfaat koloid adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari!8. Sebutkan sifat koloid yang dimanfaatkan dalam penjernihan air!
240Kimia XI SMA9. Apakah manfaat tawas dan kaporit dalam penjernihan air?10. Apakah yang dimaksud dengan emulgator? Sebutkan contoh manfaat emulgatordalam kehidupan sehari-hari!11. Sebutkan dasar kerja pesawat Cottrel dan sebutkan manfaatnya!12. Apakah yang dimaksud dengan dialisis?13. Sebutkan manfaat dialisis!14. Jelaskan perbedaan koloid liofil dengan koloid liofob!15. Jelaskan cara kerja sabun!16. Apakah fungsi zat pembasah pada sabun?17. Bagaimana prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara:a. kondensasib. dispersi18. Sebutkan contoh pembuatan koloid dengan reaksi redoks!19. Jelaskan pembuatan sol belerang dengan cara kondensasi dan dispersi!20. Sebutkan cara pembuatan koloid dengan cara busur Bredig!
Kimia XI SMA241I. Pilih satu jawaban paling benar di antara pilihan jawaban a, b, c, d, atau e! Untuksoal yang memerlukan hitungan, jawablah dengan uraian jawaban beserta caramengerjakannya!1. Larutan Ca(OH)2 yang konsentrasinya 0,01 M mempunyai [OH] sebesar ... .A. 0,001 MD. 0,02 MB. 0,01 ME. 0,05 MC. 0,1 M2. Larutan NH4OH 0,01 M dengan Kb = 10-6 mempunyai [OH] sebesar ... .A. 10–6MD. 10–3MB. 10–5ME. 10–2MC. 10–4M3. 5,8 gram Mg(OH)2 (Ar Mg = 24, O = 16, H = 1) dilarutkan dalam air hinggavolume larutan 200 mL. pH larutan tersebut adalah ... .A. 12D. 2 – log 2B. 12 + log 2E. 2 – log 4C. 12 + log 44. Berikut ini trayek pH warna dari beberapa indikator.Suatu larutan jika ditetesi metil merah berwarna kuning, dengan metil jinggaberwarna kuning, dengan brom timol biru berwarna biru, dan dengan PP takberwarna, maka harga pH larutan tersebut adalah ... .A. 4,4 – 6,2D. 7,6 – 9,0B. 4,4 – 7,6E. 4,0 – 7,0C. 6,0 – 8,05. Pasangan asam-basa konjugasi dari reaksi:CH3COOH + HNO2⎯⎯←⎯ CH3COOH2+ + NO2adalah ... .A. CH3COOH dan HNO2D. CH3COOH2+ dan HNO2B. CH3COOH dan NO2E. CH3COOH2+ dan CH3COOHC. CH3COOH2+ dan NO26. Larutan asam asetat mempunyai pH = 3 – log 2. Jika Ka = 10–5, maka konsentrasiasam asetat adalah ... .A. 10–1MD. 4 × 10–1MB. 10–2ME. 5 × 10–2MC. 10–3MLatihan Ulangan Umum Semester 2IndikatorTrayek pHWarnaMetil merah4,2 – 6,2merah - kuningMetil jingga3,1 – 4,4merah - kuningPP8,0 – 9,6tak berwarna - merahBrom timol biru6,0 – 7,6kuning - biru
Kimia XI SMA2427. Pada reaksi H2O + NH3⎯⎯←⎯ NH2 + H3O+yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah ... .A. H2O/H3O+D. H2O/NH2B. NH2/NH3E. NH3/H3O+C. NH3/NH28. Volume larutan HCl 0,2 M agar dapat dinetralkan oleh 20 mL larutan NaOH0,1M adalah ... .A. 40 mLD. 10 mLB. 30 mLE. 5 mLC. 20 mL9. Banyaknya NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan 1 mol H2SO4 adalah ... .A. 0,5 molD. 2 molB. 1 molE. 3 molC. 1,5 mol10. Reaksi yang menghasilkan endapan adalah ... .A. 2 NaNO3 + K2S⎯⎯ Na2S + 2 KNO3B. 2 NaI + Pb(NO3)2⎯⎯ PbI2 + 2 NaNO3C. AlBr3 + K2SO4⎯⎯ KBr + Al2(SO4)3D. (NH4)3PO4 + KOH ⎯⎯ NH3 + K3PO4 + H2OE. H2SO4 + CuCl2⎯⎯ HCl + CuSO411. Jika 13,5 gram logam aluminium (Ar = 27) direaksikan dengan larutan asamsulfat menurut reaksi:2 Al(s) + 3 H2SO4(aq)⎯⎯ Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)maka volume gas hidrogen yang dihasilkan bila diukur pada keadaan standar(STP) adalah ... .A. 11,2 literD. 67,2 literB. 16,8 literE. 74,6 literC. 44,8 liter12. Larutan berikut ini mempunyai pH lebih besar dari 7, kecuali... .A. KOHD. Mg(OH)2B. CH3COOKE. Na2SC. NH4Cl13. Berikut ini campuran yang dapat membentuk larutan penyangga, kecuali... .A. NH4Cl dan NH3B. CH3COONa dan CH3COOHC. NaH2PO4 dan Na2HPO4D. HCOOH dan H3PO4E. Na2(C2O4) dan H2C2O4
Kimia XI SMA24314. Di dalam larutan yang volumenya 100 mL terlarut NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,2 M.JikaKb NH3 = 1,8 × 10–5, maka pH larutan tersebut adalah ... .A. 5 – log 1,8D. 6 + log 9B. 6 – log 9E. 8 + log 9C. 9 – log 1,815. Larutan CH3COOH di bawah ini dapat membentuk larutan penyangga jikadicampurkan dengan 100 mL larutan KOH 0,1 M,kecuali... .A. 100 mL larutan CH3COOH 0,15 MB. 100 mL larutan CH3COOH 0,05 MC. 100 mL larutan CH3COOH 0,25 MD. 50 mL larutan CH3COOH 0,3 ME. 50 mL larutan CH3COOH 0,4 M16. Ke dalam 200 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10–5) ditambahkan garamCH3COONa padat (Mr = 82) hingga pH larutan naik menjadi 5. MassaCH3COONa yang ditambahkan adalah ... .A. 0,82 gramD. 4,1 gramB. 1,64 gramE. 4,92 gramC. 3,28 gram17. Ke dalam 300 mL larutan CH3COOH 0,4 M ditambahkan 200 mL larutanCH3COOK 0,1 M (Ka CH3COOH = 10–5).pH larutan akan berubah dari ... .A. 3 menjadi 5D. 3 – log 2 menjadi 5 – log 6B. 3 menjadi 4 – log 6E. 3 menjadi 5 – log 6C. 3 – log 2 menjadi 518. Sebanyak a gram garam NH4Cl (Mr = 53,5) dicampur dengan 1 liter larutanNH4OH 0,2 M (Kb NH4OH = 10–5). Agar diperoleh larutan dengan pH = 10,maka massa a sebesar ... .A. 0,535 gramD. 1,07 gramB. 5,35 gramE. 10,7 gramC. 53,5 gram19. Jumlah mol garam XCl yang harus ditambahkan ke dalam larutan 0,1 mol basalemahXOH (KbXOH = 10–6) agar pH larutan menjadi 9 adalah ... .A. 1 molD. 0,02 molB. 0,1 molE. 0,01 molC. 0,05 mol20. Campuran larutan NH4OH 0,1 M dengan larutan garam NH4Cl 0,1 M mempunyaipH = 10, Kb NH4OH = 10–5. Perbandingan volume larutan NH4OH dan larutanNH4Cl adalah ... .A. 1 : 1D. 5 : 1B. 2 : 1E. 10 : 1C. 1 : 5
Kimia XI SMA24421. Garam berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah ... .A. NH4ClD. MgCl2B. AlCl3E. KCNC. Na2CO322. Besarnya pH dari 500 mL larutan CH3COONa 0,4 M (Ka = 10–5) adalah ... .A. 5D. 9 + log 2B. 5 – log 2E. 10C. 9 + log 423. Besarnya pH dari 250 mL larutan (NH4)2SO4 0,8 M dan Kb NH3 = 10-5adalah ...A. 3 – log 2D. 5 – log 3B. 4E. 5 – log 4C. 4 – log 224. 100 mL larutan NaOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan CH3COOH0,2M (Ka CH3COOH = 10–5). Besarnya pH campuran adalah ... .A. 5D. 9B. 6E. 10C. 825. Massa Na2CO3 (Mr = 106) yang harus dilarutkan dalam 200 mL air agar diperolehlarutan dengan pH = 10 (Ka H2CO3 = 10–6) adalah ... .A. 2,65 gramD. 15,9 gramB. 5,3 gramE. 21,2 gramC. 10,6 gram26. Garam berikut ini yang mengalami hidrolisis total adalah ... .A. (NH4)2SO4D. NaBrB. (NH4)2CO3E. Na2CO3C. NH4NO327. Sebanyak 66 mg garam (NH4)2SO4 (Mr = 132) dilarutkan dalam air hinggavolumenya 500 mL, Kb NH4OH = 2 × 10–5.pH larutan tersebut adalah ... .A. 9D. 6B. 8E. 5C. 728. Di antara garam berikut, yang larutannya dapat mengubah warna kertas lakmusbiru menjadi merah adalah ... .A. NaClD. Na2CO3B. CaSO4E. NH4ClC. Ba(NO3)229. 100 mL larutan NH3 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan HCl 0,2 M.JikaKb NH3 = 10–5, maka besarnya pH campuran adalah ... .A. 5D. 8B. 6E. 9C. 7
Kimia XI SMA24530. Jika larutan NH3 0,1 M mempunyai pH = 11, maka pH larutan NH4Cl 0,1 Madalah ... .A. 4D. 8B. 5E. 9C. 631. Hasil kali kelarutan Ag2CO3 pada suhu 298 K adalah 8 × 10–12. Kelarutan Ag2CO3sebesar ... .A. 1,4 × 10–6B. 2,0 × 10–6C. 2,83 × 10–6D. 1,26 × 10–4E. 2,0 × 10–432. Mg(OH)2 pada suhu tertentu mempunyai pH = 10. Pada suhu dan tekanan yangsama, hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah ... .A. 4 × 10–12D. 5 × 10–12B. 4 × 10–13E. 10–12C. 5 × 10–1333. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) PbI2 = 1,6 × 10-8. Kelarutan PbI2 di dalamlarutan Pb(NO3)2 0,1 M adalah ... .A. 1,6 × 10–8MB. 1,6 × 10–7MC. 4,0 × 10–7MD. 4,0 × 10–4ME. 2,0 × 10–4M34. Dalam 1 liter air murni dapat larut 4,48 gram MgC2O4 (Mr = 112). Hasil kalikelarutan MgC2O4 adalah ... .A. 1,6 × 10–3B. 1,6 × 10–4C. 4,0 × 10–4D. 1,12 × 10–5E. 6,4 × 10–535. Hasil kali kelarutan AgCl dalam air sebesar 10–10. Kelarutan garam AgCl dalamlarutan CaCl2 0,2 M adalah ... .A. 1,25 × 10–10D. 2,50 × 10–7B. 2,50 × 10–10E. 1,25 × 10–8C. 0,25 × 10–836. Di antara zat berikut ini, kelarutan yang paling besar dinyatakan dalam mol/literadalah ... .A. BaCrO4 (Ksp = 1,2 × 10–10)B. BaSO4 (Ksp = 1,1 × 10–10)C. AgCl (Ksp = 1,8 × 10–10)D. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 × 10–12)E. CaF2 (Ksp = 3,4 × 10–11)
Kimia XI SMA24637. Larutan garam AB dikatakan tepat jenuh apabila ... .A. di dalam larutan terdapat AB padat sekurang-kurangnya 1 molB. di dalam larutan terdapat AB padat sekurang-kurangnya 1 gramC. di dalam larutan tidak terdapat endapan ABD. hasil kali [A+] dengan [B] sama dengan KspE. hasil kali [A+] dengan [B] lebih besar dari Ksp38. Jika hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl = 10–10, maka massa AgCl (Mr = 143,5) yangdapat larut dalam 100 mL larutan adalah ... .A. 143,5 mgB. 14,35 mgC. 1,435 mgD. 0,1435 mgE. 0,01435 mg39. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10 + log 2. Hasil kali kelarutan M(OH)2adalah ... .A. 2 × 10–4B. 4 × 10–8C. 4 × 10–12D. 2 × 10–12E. 10–1240. Diketahui Ksp AgI = 1,5 × 10–16. Kelarutan AgI yang terkecil terdapat pada ... .A. larutan KI 0,1 MB. larutan CaI2 0,1 MC. larutan AgNO3 0,1 MD. larutan NaI 0,05 ME. larutan AgNO3 0,05 M41. Perhatikan tabel berikut ini.Hubungan yang tepat antara zat terdispersi, medium pendispersi, jenis koloiddan contohnya adalah nomor ... .A. 1 dan 2B. 1 dan 3C. 2 dan 3D. 2 dan 4E. 4 dan 5No. Zat TerdispersiMedium PendispersiJenis KoloidContoh1.cairgasaerosol cairkabut2.cairpadatemulsi padatbatu apung3.padatgasaerosol padatasap4.caircairemulsihair spray5.padatcairgelminyak ikan
Kimia XI SMA24742. Pada proses penjernihan air kotor dengan tawas (KAl(SO4)2·12H2O) me-manfaatkan sifat koloid ... .A. elektroforesisB. efek TyndallC. dialisisD. gerak BrownE. koagulasi dan adsorpsi43. Berikut ini yang merupakan koloid liofil adalah ... .A. sol belerang dan sol kanjiB. sol logam dan sol gelatinC. gelatin dan agar-agarD. sol sabun dan sol As2S3E. sol logam dan sol sulfida44. Berikut ini beberapa cara pembuatan koloid.1) Melarutkan FeCl3 ke dalam air panas.2) Menggerus belerang dan gula sampai halus kemudian ditambah air.3) Menambahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan Al(OH)3.4) Menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat.Yang termasuk cara dispersi adalah ... .A. 1 dan 2D. 2 dan 4B. 1 dan 3E. 3 dan 4C. 2 dan 345. Pernyataan berikut yang merupakan prinsip kerja alat Cottrel adalah ... .A. mengendapkan partikel koloid bermuatan melalui elektrode bertegangantinggiB. mengumpulkan partikel koloid dengan menambahkan zat elektrodeC. mengumpulkan partikel koloid dengan menambahkan koloid bermuatanD. mengendapkan sistem koloid dengan cara pemanasanE. menyaring ion-ion pengganggu pada kestabilan sistem koloid46. Di antara larutan berikut ini, yang dapat menunjukkan peristiwa efek Tyndalladalah ... .A. larutan ureaB. larutan besi(III) hidroksidaC. larutan alkoholD. larutan garam dapurE. larutan asam cuka47. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengancara ... .A. elektrolisisB. elektroforesisC. dialisisD. dekantasiE. koagulasi
Kimia XI SMA24848. Margarin adalah suatu emulsi dari ... .A. minyak dalam airB. air dalam minyakC. air dalam proteinD. protein dalam minyakE. lemak dalam air49. Berikut ini peristiwa-peristiwa koagulasi pada partikel koloid, kecuali... .A. penggumpalan lateksB. pengobatan sakit perutC. pengendapan debu pada cerobong asapD. penjernihan lumpur dari air sungaiE. pembentukan delta pada muara sungai50. Campuran lemak dan air di dalam susu tidak memisah. Hal ini disebabkan ... .A. lemak dan air berwujud cairB. lemak larut baik dalam airC. lemak dan air tidak bereaksiD. lemak lebih kental dari airE. distabilkan oleh kasein sebagai pengemulsi
249Kimia XI SMAGlosariumanion: ion bermuatan listrik negatif.autokatalis: zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis.asam: zat yang dalam air dapat melepaskan ion H+ (teori Arrhenius).asam kuat: senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya.asam lemah: senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadiion-ionnya.aerosol: sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.biner: senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur.bentuk molekul: suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom-atom terikatdihubungkan oleh garis lurus, berkaitan dengan susunan ruang atom-atomdalam molekul.biokatalis: katalis yang bekerja pada proses metabolisme, yaitu enzim.basa: zat yang dalam air dapat melepaskan ion OH (teori Arrhenius).basa kuat: senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnyabasa lemah: senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadiion-ionnya.buih: koloid yang mengandung fasa terdispersi gas.bilangan kuantum utama (n): bilangan yang menyatakan tingkat energi utama ataukulit atom.bilangan kuantum azimuth (l): bilangan yang menyatakan subkulit.bilangan kuantum magnetik (m): bilangan yang menyatakan orbital.bilangan kuantum spin (s): bilangan yang menyatakan spin atau arah rotasinya.domain elektron: kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.disosiasi: penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.derajat disosiasi: perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah molmula-mula.dialisis: proses penghilangan ion-ion pengganggu dalam sistem koloid.energi pengaktifan atau energi aktivasi: energi minimum yang diperlukan untukberlangsungnya suatu reaksi.entalpi (H): jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.entalpi pembentukan standar (ΔHfo = standar enthalpy of formation):ΔH untukmembentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur-unsurnya yang diukurpada 298 K dan tekanan 1 atm.
250Kimia XI SMAentalpi penguraian standar (ΔHd°=standar entalpy of dissosiation):ΔH daripenguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnyaentalpi pembakaran standar (ΔHc° = standard entalpy of combustion): perubahanentalpi (ΔH) untuk pembakaran sempurna 1 mol senyawa/unsur dengan O2dari udara yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.entalpi penetralan: perubahan entalpi (ΔH) yang dihasilkan pada reaksi penetralanasam (H+) oleh basa (OH) membentuk 1 mol air.entalpi pelarutan: perubahan entalpi (ΔH) pada pelarutan 1 mol zat.entalpi peleburan: perubahan entalpi (ΔH) pada perubahan 1 mol zat dari bentukpadat menjadi bentuk cair pada titik leburnya.energi ikatan/energi disosiasi (D): Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1mol ikatan kimia dalam suatu molekul gas menjadi atom-atomnya dalamfasa gas.energi atomisasi: energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul sehinggamembentuk atom-atom bebas.energi ikatan rata-rata: energi rata-rata per ikatan yang diperlukan untuk menguraikan1 mol molekul menjadi atom-atom penyusunnya.emulsi: koloid yang mengandung fasa terdispersi cair.efek Tyndall: gejala penghamburan cahaya oleh partikel koloid.elektroforesis: pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.gaya tarik antarmolekul: gaya yang mengukuhkan atom-atom dalam molekul.gaya London: gaya tarik-menarik antara molekul yang lemah.gaya tarik dipol-dipol: kondisi di mana molekul yang sebaran muatannya tidak simetrisbersifat polar dan mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol),sehingga positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul didekatnya.gaya Van der Waals: gaya dipol-dipol secara kolektif.gel: koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair).gerak Brown: gerak zig-zag partikel koloid.hidrolisis: reaksi suatu ion dengan air.hidrolisis garam: reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam/basa lemahdengan air.hidrolisis parsial: hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam kuat-basa lemah atau asam lemah-basa kuat.hidrolisis total: hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam lemah-basa lemah.ikatan ion: ikatan kimia yang terjadi karena adanya serah-terima elektron dari atomlogam ke atom nonlogam.ikatan kovalen: ikatan kimia yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secarabersama-sama oleh dua atau lebih atom nonlogam.
251Kimia XI SMAikatan kovalen koordinasi: ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakaibersama hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.ikatan hidrogen: ikatan antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandungatom hidrogen.inhibitor: zat yang kerjanya memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi.ion sisa asam: ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ dalamreaksi ionisasi.kation: ion bermuatan listrik positif.kelarutan: jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut.katalis homogen: katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zatpereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.katalis heterogen: katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen denganpereaksinya karena wujudnya berbeda.katalisator: zat yang dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan, tetapi tidakmerubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kctetap).kalorimetri: proses pengukuran kalor reaksi.koagulasi: proses penggumpalan koloid.koloid pelindung: suatu koloid yang ditambahkan ke dalam koloid lain untukmenstabilkan.larutan jenuh: larutan di mana penambahan sedikit zat terlarut sudah tidak dapatmelarut lagi.laju reaksi: laju berkurangnya jumlah molaritas reaktan atau laju bertambahnya jumlahmolaritas produk per satuan waktu.molaritas: jumlah mol zat yang terlarut dalam satu liter larutan.orbital: daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron.orde reaksi atau tingkat reaksi: bilangan pangkat pada persamaan reaksi yangbersangkutan.orde reaksi total: jumlah bilangan pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi.penetralan: reaksi antara larutan asam dengan larutan basa menghasilkan garam danairpolarisabilitas: kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untukmengimbas suatu molekul.persamaan laju reaksi: persamaan yang menyatakan hubungan antara konsentrasipereaksi dengan laju reaksi.pH: bilangan yang menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan.persamaan termokimia: persamaan reaksi yang menyertakan perubahan entalpinya(ΔH).perubahan entalpi standar (ΔH°): perubahan entalpi (ΔH) reaksi yang diukur padakondisi standar, yaitu pada suhu 298K dan tekanan 1 atm.
252Kimia XI SMAracun katalis: inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi ataumenghambat kerja katalis.reaksi reversibel: reaksi kimia yang dapat balik ( zat-zat produk dapat kembali menjadizat-zat semula).reaksi ireversibel: reaksi kimia yang tidak dapat balik (zat-zat hasil reaksi tidak dapatkembali lagi menjadi zat-zat semula).reaksi endoterm: reaksi kimia yang membutuhkan/menyerap kalor.reaksi eksoterm: reaksi kimia yang melepaskan/membebaskan kalor.teori domain elektron: penyempurnaan dari teori VSEPR. Domain elektron berartikedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, di mana jumlahdomain ditentukan oleh pasangan elektron ikatan atau pasangan elektronbebas.tetapan hasil kali kelarutan (Ksp): hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam larutanjenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien ionisasinya.titik akhir titrasi: titik dalam titrasi yang ditandai dengan perubahan warna indikator,di mana indikator yang layak untuk titrasi harus dipilih agar titik akhirnyasedekat mungkin dengan titik setara dari reaksi titrasi.titik setara: kondisi yang menunjukkan penetralan asam oleh basa, dan sebaliknya.titik ekuivalen: kondisi di mana pada suatu titrasi, jika telah di campur jumlah ekuivalenyang sama dari pereaksi.VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion): teori yang menyatakan bahwa baikpasangan elektron dalam ikatan kimia maupun pasangan elektron yang tidakdipakai bersama (yaitu pasangan elektron ‘mandiri’) saling tolak-menolak.valensi asam: jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam dalam reaksiionisasi.
253Kimia XI SMAINDEKSaabsorpsi 78alkali 3, 16, 17, 33, 96azimuth 2, 9, 11, 13, 30ddenature 95dipol 1, 2, 27, 28, 29, 32, 36, 37, 38dispersi 27, 28, 37, 221, 222, 223, 224,225, 228, 229, 230, 231, 232, 234,235, 236, 237, 238, 239, 240domain 1, 21, 22, 23, 24, 25, 32efekefek Tyndall 221, 225, 229, 230, 235, 236,237, 238, 239ffasa 26fotolistrik 1, 3, 31foton 3, 4, 30ggel 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 18, 30, 31ground state 4, 30kKsp 7, 10, 25kuantum 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 13, 30, 31,33, 35, 38kulit atom 3, 4, 8, 14, 30mmagnetik 3, 8, 9, 13, 30, 31oorbital 1, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 18,20, 25, 26, 27, 30, 31, 32, 38ssistem 1, 2, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 31, 32,33, 34, 35spektrum 4, 5, 6, 13, 30spin 2, 8, 9, 13, 31ttransisi 1, 16, 17, 18, 19, 31, 32, 33, 34
254Kimia XI SMAIndeks PenulisBrady 3, 4, 6, 7, 8, 26, 27, 28, 42, 60, 62, 78, 81, 83, 84, 91, 96, 113, 115, 161, 162, 182, 207,210, 221, 222, 225, 226Gillespie 44, 55, 62Keenan 208, 209Martin 10, 11, 29, 42, 64, 67, 86, 96, 107, 109, 112, 120, 121, 127, 149, 157, 158, 160, 162, 171Oxtoby 6, 7Ralph 20, 21, 24, 124Ted Lister 43, 49, 50, 95
255Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345234567890123456789012345678901212345Daftar PustakaAustin, Goerge T. E. Jasjfi. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta:Erlangga.Brady, James E. (Sukmariah Maun).1999. Kimia Universitas Asas danStruktur. Edisi Kelima. Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara.Brady, James E. (Sukmariah Maun).1999. Kimia Universitas Asas danStruktur. Edisi Kelima. Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara.Hart, Harold (Suminar Achmadi). 1990. Kimia Organik Suatu KuliahSingkat(terjemahan). Jakarta: Erlangga.Kus Sri Martini. 1988. Prakarya Kimia. Surakarta: Universitas SebelasMaret.Laidler, Keith J. 1966. Principles of Chemistry. USA: Harcourt, Braceand World Inc.Lister, Ted and Renshaw, Janet. 2000. Chemistry For Advanced Level,Third Edition. London: Stanley Thornes Publishers Ltd.Markham, Edwin C and Smith, Sherman E. 1954. General Chemistry.USA: The Riberside Press Cambridge, Massa Chusetts.Masterton, William L and Slowinski, Emil J. 1977. Chemical Principles.West Washington Square: WB. Sounders Company.Mc. Tigue, Peter. 1986. Chemistry Key To The Earth, Second Edition.Australia: Melbourne University Press.Morris Hein. 1969. Foundations of College Chemistry. California:Dickenson Publishing Company Inc.Petrucci, Ralph H. (SuminarAchmadi).1985. Kimia Dasar Prinsip danTerapan Modern Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Petrucci, Ralph H. (SuminarAchmadi).1985. Kimia Dasar Prinsip danTerapan Modern Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.Pierce, Conway and Smith, R. Nelson. 1971. General Chemistry Work-book How To Solve Chemistry Problems. New York: W. H.Freeman and Company.Russell, John B. 1981. General Chemistry. USA: Mc. Graw Hill Inc.Schaum, Daniel B. S. 1966. Schaum’s Outline of Theory and Problemsof College Chemistry. USA: Mc. Graw Hill Book Company.Silberberg, Martin S. 2000. Chemistry The Molecular Nature of Matterand Change, Second edition. USA: Mc. Graw Hill Companies.Snyder, Milton K. 1966. Chemistry Structure and Reactions. USA: Holt,Rinehart and Winston Inc.Soedjono. 2002. Evaluasi Mandiri Kimia SMA Kelas 1. Jakarta: Erlangga.
256Kimia XI SMASoedjono. 2002. Evaluasi Mandiri Kimia SMA Kelas 2. Jakarta: Erlangga.Stanitski, Conrad L. 2000. Chemistry in Context Applying Chemistry ToSociety, Third Edition. USA: Mc. Graw Hill Companies.Tri Redjeki. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Surakarta:Universitas Sebelas Maret.Wertheim, Jane (Agusniar Trisnamiati). Kamus Kimia Bergambar(terjemahan). Jakarta: Erlangga.Wood, Jesse H; Keenan, Charles W and Bull, William E. 1968.Fundamentals of College Chemistry, Second Edition. USA:Harper and Row Publishers.www.yahooimage.comwww.invir.comwww.kompas.comwww.solopos.netwww.tabloidnova.com
257Kimia XI SMALampiran 1AluminiumAl(s)0Al3+(aq)–524,7AlCl3(s)–704Al2O3(s)–1.676ArsenikAs(s)0AsH3(g)+66,4As2O5(s)–925BariumBa(s)0BaCO3(s)–1.219BaCrO4(s)–1.428,0BaCl2(s)–860,2BeriliumBe(s)0BeCl2(s)–468,6BismutBi(s)0BiCl3(s)–379BoronB(s)0B(OH)3(s)–1.094BrominBr2(l)0Br2(g)+30,9HBr(g)–36Br(aq)–121,55KadmiumCd(s)0Cd2+(aq)–75,90CdO(s)–258,2KalsiumCa(s)0Ca2+(aq)–542,83CaCO3(s)–1.207CaF2(s)–741CaCl2(s)–795,8CaBr2(s)–682,8CaO(s)–635,5Ca(OH)2(s)–986,6Ca3(PO4)2(s)–4.119CaSO4(s)–1.433CaSO4. 2 H2O(s)–2.020KarbonC(s, grafit)0C(s, intan)+1,88CCl4(l)–134CO(g)–110CO2(g)–394CO2(aq)–413,8CO32–(aq)–677,14HCN(g)+135,1CN(aq)+150,6CH4(g)–74,9C2H2(g)+227C2H4(g)+51,9C2H6(g)–84,5C3H8(g)–104C4H10(g)–126C6H6(l)+49,0C2H5OH(l)–278HCHO2(g)–363asam formatHC2H3O2(l)–487,0asam asetatCH2O(g)–108,6formaldehidaCH3CHO(g)–167asetaldehida(CH3)2CO(l)–248,1asetonC6H5CO2H(s)–385,1asam benzoatCO(NH2)2(s)–333,5ureaCO(NH2)2(aq)–319,2CH2(NH2)CO2H(s)–532,9glisinaKlorinCl2(g)0Cl(aq)–167,2HCl(g)–92,5HCl(aq)–167,2HClO(aq)–131,3ZatΔΔΔΔΔHf° (kJ/mol)ZatΔΔΔΔΔHf° (kJ/mol)Tabel Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
258Kimia XI SMAKromiumCr(s)0Cr3+(aq)–232CrCl2(s)–326Cr2O3(s)–1.141K2Cr2O7(s)–2.033,01KobaltCo(s)0Co2+(aq)–59,4CoCl2(s)–325,5Cuprum, tembagaCu(s)0Cu2+(aq)+64,77CuCl2(s)–172CuO(s)–155CuS(s)–53,1CuSO4(s)–771,4CuSO45H2O(s)–2.279,7FluorinF2(g)0F(aq)–332,6HF(g)–271Aurum, emasAu(s)0AuCl3(s)–118HidrogenH2(g)0H2O(l)–286H2O(g)–242H2O2(l)–187,8IodinI2(s)0I2(g)+62,4HI(g)+26Ferum, besiFe(s)0Fe2+(aq)–89,1Fe3+(aq)–48,5Fe2O3(s)–822,2FeS(s)–100,0FeS2(s)–178,2Plumbum, timbalPb(s)0Pb2+(aq)–1,7PbCl2(s)–359,4PbO(s)–217,3PbO2(s)–277PbS(s)–100PbSO4(s)–920,1LitiumLi(s)0Li+(aq)–278,6LiCl(s)–408,8MagnesiumMg(s)0Mg2+(aq)–466,9MgF2(s)–1.113MgCl2(s)–641,8MgO(s)–601,7Mg(OH)2(s)–924,7ManganMn(s)0Mn2+(aq)–223MnO4(aq)–542,7KMnO4(s)–813,4MnO(s)–385MnO2(s)–520,9MnSO4(s)–1.064Merkurium, raksaHg(l)0Hg(g)+61,32Hg2Cl2(s)–265,2HgCl2(s)–224,3HgO(s)–90,83HgS(s)–58,2NikelNi(s)0NiCl2(s)–305NiO2(s)NiSO4(s)–891,2NitrogenN2(g)0NH3(g)–46,0NH4+(aq)–132,5NH4Cl(s)–314,4NO(g)+90,4NO2(g)+34N2O(g)+81,5N2O4(g)+9,16N2O5(g)+11HNO3(l)–174,1NO3(aq)–205,0OksigenO2(g)0O3(g)+143OH(aq)–230,0ZatΔΔΔΔΔHf° (kJ/mol)ZatΔΔΔΔΔHf° (kJ/mol)
259Kimia XI SMAFosforusP(s)0P4(g)+314,6PCl3(g)–287,0PCl5(g)–374,9H3PO4(s)–1.279Potasium, kaliumK(s)0K+(aq)–252,4KCl(s)–436,8KBr(s)–393,8KI(s)–327,9KOH(s)–424,8K2SO4(s)–1.433,7SilikonSi(s)0SiH4(g)+33SiO2(s)–910,0Argentum, perakAg(s)0Ag+(aq)+105,58AgCl(s)–127,1AgBr(s)–100,4AgNO3(s)–124NatriumNa(s)0Na+(aq)–240,12NaF(s)–571NaCl(s)–413NaBr(s)–360NaI(s)–288NaHCO3(s)–947,7Na2CO3(s)–1.131NaOH(s)–426,8Na2SO4(s)–1.384,49Sulfur, belerangS(s)0SO2(g)–297SO3(g)–396H2S(g)–20,6H2SO4(l)–813,8H2SO4(aq)–909,3SF6(g)–1.209TinSn(s)0Sn2+(aq)–8,8SnCl4(l)–511,3SnO2(s)–580,7Zink, sengZn(s)0Zn2+(aq)–153,9ZnCl2(s)–415,1ZnSO4(s)–982,8ZatΔΔΔΔΔHf° (kJ/mol)ZatΔΔΔΔΔHf° (kJ/mol)123456789012345678901234561234567890123456789012345612345678901234567890123451234567890123456789012345
260Kimia XI SMAGolongan IAH217,89Li161,5Na108,2K89,62Rb82,0Cs78,2Golongan IIABe327Mg146,4Ca178,2Sr163Ba177Golongan IIIAB555Al329,7UnsurΔΔΔΔΔHf°(kJ/mol)UnsurΔΔΔΔΔHfº (kJ/mol)Tabel Perubahan Entalpi Pembentukan Atom dalam Wujud Gasdari Unsur-unsurnya pada Keadaan StandarGolongan IVAC715Si454Golongan VAN472,68P332,2Golongan VIAO249,17S276,98Golongan VIIAF79,14Cl121,47Br112,38I107,48aSemua nilai dalam tabel ini positif karena pembentukan atom dalam wujud gas dari unsur-unsurnyatermasuk reaksi endoterm. Hal ini juga berlaku pada pemutusan ikatan.12345678901234567890123456IkatanEnergi Ikatan (kJ/mol)C – C348C = C607C C833C – H415C – N292C = N619C N879C – O356C = O724C – F484C – Cl338Tabel Energi Ikatan Rata-rataC – Br276C – I238H – H436H – F563H – Cl432H – Br366H – I299H – N391H – O463H – S338H – Si376IkatanEnergi Ikatan (kJ/mol)1234567890123456789012345123456789012345678901234561234567890123456789012345612345678901234567890123451234567890123456789012345
261Kimia XI SMAGaramKesetimbangan LarutanKspFluoridaMgF2MgF2(s)⎯⎯←⎯ Mg2+(aq) + 2 F(aq)7,3 × 10–9CaF2CaF2(s)⎯⎯←⎯Ca2+(aq) + 2 F(aq)1,7 × 10–10BaF2BaF2(s)⎯⎯←⎯Ba2+(aq) + 2 F(aq)1,7 × 10–6LiFLiF(s)⎯⎯←⎯ Li+(aq) + F(aq)1,7 × 10–3KloridaAgClAgCl(s)⎯⎯←⎯ Ag+(aq) + Cl(aq)1,7 × 10–10PbCl2PbCl2(s)⎯⎯←⎯ Pb2+(aq) + 2 Cl(aq)1,6 × 10–5AuCl3AuCl3(s)⎯⎯←⎯ Au3+(aq) + 3 Cl(aq)3,2 × 10–25BromidaAgBrAgBr(s)⎯⎯←⎯ Ag+(aq) + Br(aq)5,0 × 10–15HgBr2HgBr2(s)⎯⎯←⎯ Hg2+(aq) + 2 Br(aq)1,3 × 10–19IodidaCuICuI(s)⎯⎯←⎯ Cu+(aq) + I(aq)1× 10–12AgIAgI(s)⎯⎯←⎯ Ag+(aq) + I(aq)8,5 × 10–17HgI2HgI2(s)⎯⎯←⎯ Hg2+(aq) + 2 I(aq)1,1 × 10–28PbI2PbI2(s)⎯⎯←⎯ Pb2+(aq) + 2 I(aq)1,4 × 10–8HidroksidaMg(OH)2Mg(OH)2(s)⎯⎯←⎯ Mg2+(aq) + 2 OH(aq)7,1 × 10–12Ca(OH)2Ca(OH)2(s)⎯⎯←⎯ Ca2+(aq) + 2 OH(aq)6,5 × 10–6Fe(OH)2Fe(OH)2(s)⎯⎯←⎯ Fe2+(aq) + 2 OH(aq)2 × 10–15Zn(OH)2Zn(OH)2(s)⎯⎯←⎯ Zn2+(aq) + 2 OH(aq)4,5 × 10–17Al(OH)3Al(OH)3(s)⎯⎯←⎯ Al3+(aq) + 3 OH(aq)2× 10–33SianidaAgCNAgCN(s)⎯⎯←⎯ Ag+(aq) + CN(aq)1,6 × 10–14Zn(CN)2Zn(CN)2(s)⎯⎯←⎯ Zn2+(aq) + 2 CN(aq)3× 10–16SulfitCaSO3CaSO3(s)⎯⎯←⎯ Ca2+(aq) + SO32–(aq)3× 10–7Ag2SO3Ag2SO3(s)⎯⎯←⎯ 2 Ag+(aq) + SO32–(aq)1,5 × 10–14BaSO3BaSO3(s)⎯⎯←⎯ Ba2+(aq) + SO32–(aq)8× 10–7SulfatCaSO4CaSO4(s)⎯⎯←⎯ Ca2+(aq) + SO42–(aq)2× 10–4SrSO4SrSO4(s)⎯⎯←⎯ Sr2+(aq) + SO42–(aq)3,2 × 10–7BaSO4BaSO4(s)⎯⎯←⎯ Ba2+(aq) + SO42–(aq)1,5 × 10–9Ag2SO4Ag2SO4(s)⎯⎯←⎯ 2 Ag+(aq) + SO42–(aq)1,5 × 10–5PbSO4PbSO4(s)⎯⎯←⎯ Pb2+(aq) + SO42–(aq)6,3 × 10–7KromatTabel Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
262Kimia XI SMABaCrO4BaCrO4(s)⎯⎯←⎯ Ba2+(aq) + CrO42–(aq)2,4 × 10–10Ag2CrO4Ag2CrO4(s)⎯⎯←⎯ 2 Ag+(aq) + CrO42–(aq)1,9 × 10–12PbCrO4PbCrO4(s)⎯⎯←⎯ Pb2+(aq) + CrO42–(aq)1,8 × 10–14KarbonatMgCO3MgCO3(s)⎯⎯←⎯ Mg2+(aq) + CO32–(aq)3,5 × 10–8CaCO3CaCO3(s)⎯⎯←⎯ Ca2+(aq) + CO32–(aq)9× 10–9SrCO3SrCO3(s)⎯⎯←⎯ Sr2+(aq) + CO32–(aq)9,3 × 10–10BaCO3BaCO3(s)⎯⎯←⎯ Ba2+(aq) + CO32–(aq)8,9 × 10–9CuCO3CuCO3(s)⎯⎯←⎯ Cu2+(aq) + CO32–(aq)2,3 × 10–10Ag2CO3Ag2CO3(s)⎯⎯←⎯ 2 Ag+(aq) + CO32–(aq)8,2 × 10–12PbCO3PbCO3(s)⎯⎯←⎯ Pb2+(aq) + CO32–(aq)7,4 × 10–14FosfatMg3(PO4)2Mg3(PO4)2(s)⎯⎯←⎯3Mg2+(aq)+2PO43–(aq)6,3 × 10–26BaHPO4BaHPO4(s)⎯⎯←⎯Ba2+(aq)+ HPO42–(aq)4,0 × 10–8Fe3(PO4)2Fe3(PO4)2(s)⎯⎯←⎯3Fe2+(aq) + 2 PO43–(aq)1× 10–36Ag3PO4Ag3PO4(s)⎯⎯←⎯3Ag2+(aq) + PO43–(aq)2,8 × 10–18Ba3(PO4)2Ba3(PO4)2(s)⎯⎯←⎯3Ba2+(aq) + 2 PO43–(aq)5,8 × 10–38FerosianidaZn2[Fe(CN)6]Zn2[Fe(CN)6](s)⎯⎯←⎯ 2 Zn2+(aq) + Fe(CN)64–(aq)2,1 × 10–16Pb2[Fe(CN)6]Pb2[Fe(CN)6](s)⎯⎯←⎯ 2 Pb2+(aq) + Fe(CN)64–(aq)9,5 × 10–19GaramKesetimbangan LarutanKsp123456789012345678901234567890121234567890123456789012
263Kimia XI SMAAsam MonoprotikKaHC2O2Cl32,2 × 10–1asam trikloro asetatHIO31,69 × 10–1asam iodatHC2HO2Cl25,0 × 10–2asam dikloro asetatHC2H2O2Cl1,36 × 10–3asam kloro asetatHF6,5 × 10–4asam fluoridaHNO24,5 × 10–4asam nitritHCHO21,8 × 10–4asam formatHC3H5O31,38 × 10–4asam laktatHC7H5O26,5 × 10–5asam benzoatHC4H7O21,52 × 10–5asam butanoatHC2H3O21,8 × 10–5asam asetatHC3H5O21,34 × 10–5asam propanoatHOCl3,1 × 10–8asam hipokloritHOBr2,1 × 10–9asam hipobromitHCN4,9 × 10–10asam sianidaHC6H5O1,3 × 10–10fenolHOI2,3 × 10–11asam hipoioditH2O21,8 × 10–4hidrogen peroksidaTabel Tetapan Ionisasasi Asam Lemah dan Basa Lemah
264Kimia XI SMA Asam PoliprotikH2SO4besar1,2 × 10–2asam sulfatH2CrO45,01,5 × 10–6asam kromatH2C2O45,6 × 10–25,4 × 10–5asam oksalatH3PO33 × 10–21,6 × 10–7asam fosfitH2SO31,5 × 10–21,0 × 10–7asam sulfitH2CO34,3 × 10–75,6 × 10–11asam karbonatH3PO47,5 × 10–36,2 × 10–82,2 × 10–12asam fosfatH3C6H5O77,1 × 10–41,7 × 10–56,3 × 10–6asam sitratBasa LemahKb(CH3)2NH9,6 × 10–4dimetil aminaCH3NH23,7 × 10–4metil aminaCH3CH2NH24,3 × 10–4etil amina(CH3)3N7,4 × 10–5trimetil aminaNH31,8 × 10–5amoniaNH2OH1,1 × 10hidroksi aminaC6H5NH23,8 × 10–10anilina123456789012345678901234567890121234567890123456789012a1Êa2Êa3Ê
265Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123KunciSoal Nomor Ganjil Bab 1 Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan KimiaI. Pilihan Ganda1. B11. C21. D3. D13. B23. B5. B15. E25. D7. C17. C27. B9. D19. CII. Uraian1. Orbital adalah daerah dengan tingkat ditemukannya elektron tinggi atau tempat beredarnyaelektron dalam lintasan.3. a.11Na: 1s2 2s2 2p6 3s2⎯⎯n = 3; l = 0; m = 0; s = + 12b.15P: 1s2 2s2 2p6 3s23p3⎯⎯n = 3; l = 1; m = –1, 0, +1; s = + 12c.18Ar: 3s2 3p6⎯⎯n = 3; l = 1; m = –1, 0, +1; s = – 12d.35Br: 3s2 3p6⎯⎯n = 4; l = 1; m = –1, 0, +1; s = – 12e.12Mg: 3s2⎯⎯n = 3; l = 0; m = 0; s = – 12f.30Zn: 3d10 4s2⎯⎯n = 4; l = 0; m = 0; s = – 12g.54Xe: 5s2 5p6⎯⎯n = 5; l = 1; m = –1, 0, +1; s = – 12h.22Ti: 3d2 4s2⎯⎯n = 4; l = 0; m = 0; s = – 12i.55Cs: 6s1⎯⎯n = 6; l = 0; m = 0; s = + 12j.13Al: 3s2 3p1⎯⎯n = 3; l = 1; m = –1, 0, +1; s = + 125. Bentuk molekul dari:a. SF416S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p49F: 1s2 2s2 2p5jumlah elektron valensi atom pusat = 6jumlah domain elektron ikatan (X) = 4jumlah domain elektron bebas (E) =6412=tipe molekul: AX4E (bidang empat)
266Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123b. PCl515P: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p317Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5jumlah elektron valensi atom pusat = 5jumlah domain elektron ikatan (X) = 5jumlah domain elektron bebas (E) =5502=tipe molekul: AX5 (bipiramida trigonal)c. SeO234Se: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d10 4p48O: 1s2 2s2 2p4jumlah elektron valensi atom pusat = 6jumlah domain elektron ikatan (X) = 2 × 2 = 4jumlah domain elektron bebas (E) = 5502=tipe molekul: AX2E (trigonal bentuk V)d. TiO222Ti: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d28O: 1s2 2s2 2p4jumlah elektron valensi atom pusat = 4jumlah domain elektron ikatan (X) = 2 × 2 = 4jumlah domain elektron bebas (E) = 4402=tipe molekul: AX2 (linier)e. SO316S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p48O: 1s2 2s2 2p4jumlah elektron valensi atom pusat = 6jumlah domain elektron ikatan (X) = 2 × 3 = 6jumlah domain elektron bebas (E) = 6602=tipe molekul: AX3 (trigonal datar)7. Ikatan dipol adalah ikatan yang terjadi di mana molekul yang sebaran muatannya tidaksimetris, bersifat polar dan mempunyai 2 ujung yang berbeda muatan (dipol), sehinggaujung positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya.9. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan gaya London adalah:- titik leleh (TL) dan titik didih (TD) lemah- berbentuk gas pada suhu kamar- massa molekul relatif (MR) dan bentuk molekul Bab 2 TermokimiaI.Pilihan Ganda1. B11. C21. B3. A13. B23. E5. B15. E25. A7. E17. B27. E9. A19. D29. D
267Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123II. Uraian1. a. C(s) + O2(g)⎯⎯ CO2(g)ΔH = 394 kJ/molb. N2H4(g)⎯⎯ N2(g) + 2 H2(g)ΔH = –121 kJ/molc. K(s) + Mn(s) + 2 O2(g)⎯⎯ KMnO4(g)ΔH = 171 kJ/mold. C3H8(g) + 5 O2(g)⎯⎯ 3 CO2(g)+ 4 H2O(g)ΔH = –1.020 kJ/mol3. Kalor yang dibebaskan = 5.222,14 kJ5.ΔH = –84 kJ7.ΔH = –278 J9.ΔH = –102 kJ11.ΔH = –74 kJ/mol13.ΔH = 137 kJ15. Proses terjadinya syn-gasdan SNGBatu baraΔ⎯⎯ batu bara mudah menguap(g)Δ⎯⎯ CH4(g)+ C(s)C(s) + H2O(g)⎯⎯ CO(g)+ H2(g)ΔH = 131 kJCO(g)+ H2O(g)⎯⎯ CO2(g)+ H2(g)ΔH = –41 kJCO(g)+ 3 H2(g)⎯⎯ CH4(g)+ H2O(g)ΔH = –206 kJ Bab 3 Laju ReaksiI. Pilihan Ganda1. A11. C3. C13. E5. B15. A7. B17. B9. D19. CII.Uraian1. a.M=kadar × × 10rñM=37 × 1,19 × 1036,5= 12,06 Mb. (M1V1)HCl=(M2V2)HCl12,06 × V1= 2 × 500V1= 82,92 mL3.Δt= (55 – 25) °C = 30 °Cv2=30102⎛⎞⎜⎟⎝⎠x=23·x=8x5. a. Persamaan laju reaksi: v=k· [A]1 [B]1 [C]0b.k= 1 (mol/liter)–2· detikc.v= 0,2 (mol/liter) . detik
268Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123 Bab 4 Kesetimbangan KimiaI. Pilihan Ganda1. D11. D21. B3. B13. B23. E5. B15. B25. D7. C17. E27. D9. C19. D29. BII. Uraian1. a. Siklus air, siklus oksigen, dan siklus nitrogen.b. - Reaksi pembentukan glukosa pada reaksi fotosintesis.- Reaksi perkaratan besi.- Reaksi pembakaran kertas/bensin.3. Reaksi pembentukan amonia:N2 + 3 H2⎯⎯←⎯ 2 NH3Siklus air, siklus oksigen, dan siklus nitrogen.5. a. kananb. kananc. tidak bergeserd. kirie. kanan7. - katalis V2O5- suhu ± 450 °C9. a. kananb. kananc. kiri11. a.Kc =21[CO ]b.Kc =[Ag+]2 [CrO42–]c.Kc =3333[CH C(CN)(OH)CH ][CH COCH ][HCN]d.Kc = [Ca2+] [OH]2e.Kc =2+3+[FeNCS ][Fe ][NCS ]13. a. 0,5 molb. 1,02 molc. 98%15. a. 80%b.Kc = 64c.Kp = 107.58417. a.α = 50%b.Kc = 0,4219. a. 5 molb. 0,0076
269Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123Latihan Ulangan Umum Semester 1Pilihan Ganda1. D21. C41. D3. A23. B43. B5. B25. D45. B7. E27. A47. C9. D29. C49. E11. D31. B13. D33. D15. B35. B17. D37. D19. E39. BBab 5 Larutan Asam dan BasaI. Pilihan Ganda1. D11. B3. C13. C5. B15. B7. E17. B9. A19. DII. Uraian1. a. pH= 1b. pH= 2 – log 3c. pH= 7 karena kondisi asam kuat dan basa kuatd. pH= 12 + log 33. pH= 115. Volume NaOH = 300 mL7. Massa Ca(OH)2= 3.700 tonBab 6 Larutan PenyanggaI. Pilihan Ganda1. B13. C3. E15. B5. B17. A7. C19. A9. CII.Uraian1. Massa CH3COONa = 1,64 gram3.pH= 9,65. a. Iya, larutan penyangga dengan NH4OH sisa.b. Bukan larutan penyangga karena NaHSO4 bukan basa konjugasi dari H2SO4.7.pH= 2 – log 29. 17 : 100
270Kimia XI SMA234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123Bab 7 Hidrolisis GaramI. Pilihan Ganda1. E11. D3. C13. C5. D15. C7. C17. B9. D19. EII. Uraian1.pH= 8,723.pH= 8,815.pH= 8,1757.pH= 8,859.pH= 2,7Bab 8 Kelarutan Garam Sukar LarutI. Pilihan Ganda1. B11. D3. D13. A5. E15. E7. B17. C9. E19. DII. Uraian1.Ksp MgF2= 6,9 × 10–63. Karena harga Qsp Ca(OH)2 lebih besar daripada harga Ksp Ca(OH)2, maka akan terbentukendapan Ca(OH)2.5.Ksp BaSO4 = 1,21 × 10–109. Kelarutan AgBr = 7 × 10–6Bab 9 Sistem KoloidI. Pilihan Ganda1. A11. B21. D3. D13. A23. C5. D15. C25. A7. C17. E9. B19. A
271Kimia XI SMAII. Uraian1. Perbedaan koloid, suspensi, dan larutan3. Pembuatan agar-agar: sol yang zat terdispersinya mengadsorbsi medium pendispersinya.5. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid.Contoh:sorot lampu mobil pada malam yang berkabut, sorot lampu proyektor dalam gedungbioskop yang berasap/berdebu, dan berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohonpada pagi hari yang berkabut.7. Manfaat koloid adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari: penyerapan air oleh kapur tulis,proses pemurnian gula tebu, pembuatan obat norit, dan proses penjernihan air minum.9. Manfaat tawas dalam penjernihan air: menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebihmudah disaring, selain itu juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar, seperti detergen dan pestisida.Manfaat kaporit dalam penjernihan air: sebagai disinfektan (pembasmi hama) danmenetralkan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas.11. Dasar kerja pesawat Cottrel:Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujunglogam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 – 75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akandiadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan ituakan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya.Manfaat Cottrel: mencegah polusi udara oleh buangan beracun (dalam industri) danmemperoleh kembali debu yang berharga (misal, debu logam).13. Manfaat dialisis: menghilangkan ion pengganggu kestabilan koloid.15. Cara kerja sabun:Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagianyang nonpolar (disebut ekor). Kepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air),sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air,maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolarnya (ekor)saling tarik-menarik sehingga terbentuk koloid.Gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian,kemudian mendispersikannya ke dalam air.No.FaktorKoloidSuspensiLarutan1.Ukuran partikelPartikel berdimensiSalah satu atau semuaSemua partikel ber-antara 1 nm – 100 nmdimensidimensi (panjang,lebar, atau tebal)kurang dari 1 nm2.Fasa setelahDua fasaDua fasaSatu fasadicampur3.KestabilanPada umumnya stabilTidak stabilStabil4.KemampuanTidak dapat disaringDapat disaringTidak dapat disaringmelewati kertassaring
272Kimia XI SMA23456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012323456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012317. a. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara kondensasi:Partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid.Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dandekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.b. Prinsip kerja pembuatan koloid dengan cara dispersi:Partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secaramekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).19. Pembuatan sol belerang dengan cara:a. KondensasiMereaksikan hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida, dengan cara mengalirkangas H2S ke dalam larutan SO22 H2S(g) + SO2(aq)⎯⎯ 2 H2O(l) + 3 S (koloid)b. DispersiSerbuk belerang digerus bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudianmencampur serbuk halus itu dengan air.Latihan Ulangan Umum Semester 21. D21. D41. B3. C23. E43. C5. E25. E45. A7. C27. D47. C9. D29. A49. B11. B31. D13. D33. D15. B35. B17. D37. D19. E39. C
273Kimia XI SMACatatan
274Kimia XI SMA