Halaman
115
Budaya Hidup Sehat I
Remaja memiliki karakteristik yang unik: selalu ingin tahu,
emosi tidak stabil, cenderung berontak, dan mengukur segala se-
suatu dengan cara berpikir yang tidak logis. Hal ini sering me-
nyebabkan adanya konflik dengan orang tua, guru, ataupun figur
otoritas lainnya. Namun demikian, tahap ini adalah tahap yang
memang harus dilalui oleh remaja dalam mencari identitas diri.
Dalam perkembangannya, remaja sangat rentan terhadap penga-
ruh lingkungan. Lingkungan sosial dan budaya negatif merupakan
faktor risiko bagi remaja untuk terjebak
dalam perilaku
merokok,
minum-minuman keras, penggunaan narkoba, seks sebelum
menikah, tawuran, dan kebut-keb
utan di jalan. Oleh karena itu,
pembinaan terhadap remaja harus secara intensif dilakukan baik
oleh orang tua, sekolah, maupun pemerintah untuk mencegah atau
paling tidak mengurangi kenakalan remaja.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi budaya hidup sehat, siswa diharapkan
dapat
•
mengenal bahaya seks bebas;
•
menolak budaya seks bebas;
Motivasi Belajar
Kesehatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan budaya
hidup sehat, kita akan terhindar bahaya seks
bebas
yang dapat meng-
ancam kesehatan.
Pelajaran
IX
Budaya Hidup Sehat I
Sumber:
Dokumen Penerbit
116
Olahraga SMP 2
Peta Kompetensi Materi
Budaya Hidup Sehat I
Mengenal Bahaya Seks Bebas
Menolak Bahaya Seks Bebas
Hamil di Luar Nikah
Kata Kunci
•
Hidup sehat
•
Seks bebas
•
Agama
•
Akhlak
•
Penyakit
Penularan Penyakit Kelamin
Peningkatan Agama dan Akhlak
Persepsi Seks yang Benar
Bayi Lahir tanpa Ayah
117
Budaya Hidup Sehat I
Di zaman yang semakin maju, dengan teknologi modern
ternyata tidak hanya membawa dampak positif, tetapi juga bisa
memberikan dampak negatif. Salah satu dampak positif dari tek
nologi komputer atau internet adalah memungkinkan orang untuk
berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak yang cukup jauh
dan memudahkan orang mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dengan cepat sehingga efisien waktu dan tenaga. Dampak nega-
tifnya, oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, komputer
dimanfaatkan untuk memunculkan gambar-gambar
porno:
gambar
orang telanjang serta gambar hubungan seks sepasang laki-laki
dan perempuan yang dapat merangsang diri sendiri atau orang lain
yang melihatnya.
Usia remaja merupakan usia yang rentan terhadap
perubahan.
P
ada usia remaja, hormon-hormon seksual mulai berfungsi dengan
baik. Hal ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam dorongan
seksual. Dorongan seksual yang timbul pada remaja cenderung
untuk dipenuhi pada waktunya. Namun demikian, dipenuhi atau
tidaknya dorongan seksual tersebut sang
at dipengaruhi oleh faktor
ketaatan terhadap aturan agama yang dianut dan adat istiadat yang
berlaku.
Pergaulan remaja yang tidak terkontrol
mendorong terjadi-
nya seks bebas. Seks bebas mengandung arti hubungan seks yang
dilakukan tanpa ikatan perkawinan, kepada siapa
saja secara
terbuka dengan berganti-ganti pasangan tanpa ada perasaan ber-
salah dari yang berangkutan. Seks bebas umumnya berawal dari
masalah pacaran. Pada masa pacaran, hubung
an intim ini mulai
dilakukan, baik oleh pelajar, mahasiswa, maupun remaja tidak
sekolah, baik yang tinggal di desa
maupun di kota. Saat pacaran
tergiur oleh cumbu rayu, peluk cium, raba-raba bagian sensitif,
dan bila
gejolak nafsu tidak terkendali berlanjut
ke hubungan
badan. Tempatnya bisa di rumah, indekos, tempat-tempat rekreasi,
bahkan di hotel.
Remaja putri semakin sulit mengelak bila bentuk rayuan gom-
bal sang pacar minta bukti ketulusan cintanya dengan berhubung-
an seks. Inilah yang sering disalahartikan oleh para remaja. Bukti
cinta diukur sebatas pemuas nafsu seks. Kasarnya, penyerahan
kehormatan wanita untuk dinikmati seketika tanpa memikirkan
akibatnya lebih jauh. Dampak seks bebas sangat berbahaya dalam
kelangsungan hidup di masyarakat, dapat merusak moral, hukum
agama, dan hukum negara.
A. Mengenal Bahaya Seks Bebas
Kemajuan teknologi selain membawa
dampak
positif juga membawa dampak negatif, salah
satunya memengaruhi pola hidup
manusia,
khususnya
remaja. Pendidikan tentang pola
hidup sehat harus diterapkan
khususnya bagi
remaja sejak dini.
118
Olahraga SMP 2
Seks bebas sangat memungkinkan terjadinya kehamilan
yang tidak diinginkan. Kehamilan ini mempunyai risiko ganda
yang sangat berat, baik secara hukum, ag
ama, sosial, adat
istiadat
maupun secara psikologis. Kehamilan di usia remaja tanpa ikatan
perkawinan dapat menjadi trauma psikis dan dampa
knya dapat
bersifat medis ataupun sosial. Dampak medis dapat
terjadi pada
ibu ataupun bayi. Pada ibu dapat terjadi keguguran,
pendarahan,
maupun persalinan sulit yang menyebabkan kematian. Pada bayi,
karena kehamilannya tidak diinginkan maka
berbagai upaya
dilakukan untuk menggugurkan kandungan
dengan meminum
obat-obat atau jamu tradisional. Apabila upayanya tidak
berhasil
kemungkinan yang terjadi adalah bayi lahir
belum waktunya
atau cacat baik fisik maupun mental. Pengguguran kandungan
secara tradisional mempunyai risiko yang sangat tinggi karena
dapat menyebabkan kerusakan rahim, infeksi rahim,
pendarahan,
komplikasi, bahkan kematian. Secara hukum pengguguran
kandungan dilarang keras (
ilegal
) kecuali untuk menyela-
matkan j
iwa ibu dan si janin
(Undang-Undang Kesehatan No.
23
Tahun 1992). Pasal 346 KUHP berbunyi ”perempuan yang
dengan
sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, dihukum penjara selama-lamanya
4 tahun”.
1. Hamil di Luar Nikah
2. Bayi Lahir tanpa Ayah
Dampak lain dari seks bebas adalah lahirnya bayi-bayi tanpa
ayah, bahkan mungkin karena pasangan seksnya ganti-ganti maka
tidak diketahui secara jelas siapa ayah si bayi. Bayi yang dilahir-
kan sebenarnya suci. Ia hanya korban dari orang tua yang tidak
bertanggung jawab. Namun demikian, sudah pasti pihak wanitalah
yang harus menanggung semua beban. Jika wanita dan keluarga-
nya tidak tahan menanggung malu, mungkin bayi yang dilahirkan
diserahkan kepada orang lain untuk diadopsi atau mungkin hanya
dibuang begitu saja di bak sampah atau di sungai. Masalah ini
akan semakin menambah kompleksnya masalah sosial di tengah
masyarakat.
3. Penularan Penyakit Kelamin
Penyakit kelamin dalam dunia kesehatan sering disebut
dengan IMS (Infeksi Menular Seksual). IMS adalah penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Risiko
paling besar
dari IMS terjadi pada hubungan seksual yang dilakukan dengan
berganti-ganti pasangan (seks bebas),
baik melalui vagina, anus
(anal), maupun mulut (oral). IMS perlu mendapat perhatian serius
karena IMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi. Bila tidak
segera diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar
dan menyebab-
kan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan, dan kematian.
Untuk remaja perempuan, perlu disadari bahwa risik
o untuk ter
-
119
Budaya Hidup Sehat I
kena IMS lebih besar daripada laki-laki sebab alat
reproduksinya
lebih
rentan dan seringkali berakibat lebih parah karena gejala
awal tidak segera bisa dikenali, tetapi penyakit berlanjut ke tahap
yang lebih parah. Pada laki-laki, gejala IMS lebih mudah dikenali
karena bentuk dan letak alat kelaminnya menonjol.
a.
Gonore (GO) atau Kencing Nanah
Kuman penyebabnya
adalah
Neisseria Gonorrhoeae.
Ada masa tenggang selama 2–10 hari
setelah
kuman
masuk
ke dalam tubuh melalui hubungan kelamin. Tanda-tanda
penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak,
dan bernanah.
Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing,
keluar nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak
merah, dan bengkak. Pada perempuan 60% tidak menun-
jukkan gejala, namun pada saat kencing terasa sakit dan
terdapat keputihan kental berwarna kekuningan.
b.
Sifilis (Raja Singa)
K
uman penyebabnya disebut
Treponema Pallidum
.
Masa tanpa gejala berlangsung antara 3–4 minggu, kadang-
kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di
sekitar alat kelamin yang disertai pusing-pusing dan nyeri
tulang seperti flu. Ada bercak kemerahan pada tubuh seki-
tar 6–12 minggu setelah hubungan seks. Selama 2–3 tahun
pertama
penyakit ini tidak menunjukkan gejala
apa-apa,
atau
disebut masa laten. Setelah 5–10 tahun penyakit sifilis akan
menyerang sistem otak, pembuluh darah, dan jantung. Pada
perempuan hamil, sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang
dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati,
limpa, dan keterbelakangan mental.
c.
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome)
AIDS adalah penyakit akibat menurunnya
sistem keke-
balan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus
HIV (
Human Immunodeficiency Virus
). Orang yang terin-
feksi virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit
lain karena sistem kekebalan tubuh menurun terus secara
drastis. Cara penularan virus HIV adalah melalui hubungan
seks vaginal dan anal (hubungan anal adalah memasukkan
penis ke dalam lubang dubur, yaitu cara penularan HIV pada
pria gay), tranfusi darah yang sudah tercemar HIV, meng-
gunakan jarum suntik bekas seseorang yang mengandung
HIV (kadang-kadang terjadi pada petugas kesehatan). HIV
dapat pula ditularkan dari ibu se
w
aktu kehamilan, persalinan,
maupun menyusui.
120
Olahraga SMP 2
B. Menolak Budaya Seks Bebas
Boyke Dian Nugraha
Dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG. MARS merupakan
sosok dokter yang memiliki spesialisasi di bidang kebidanan
dan penyakit kandungan. Ia pun memiliki ketertarikan untuk
mendalami masalah seksologi yang merupakan bagian dari ilmu
kandungan. Berbagai seminar dan kongres mengenai seks dan
kesehatan diikutinya untuk menambah wawasan pengetahuan.
Remaja secara fisik sebenarnya sudah siap untuk berhu-
bungan seks, namun norma dan agama tidak mengizinkan hal
tersebut dilakukan sebelum pernikahan. Dari sudut k
esiapan sosial
ekonomi, remaja juga belum siap karena belum bekerja sehingga
belum mempunyai penghasilan. Agama apa pun pasti melarang
hubungan seks tanpa ikatan perkawinan.
Upaya-upaya untuk menolak budaya seks bebas adalah
sebagai berikut.
1.
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
Agama adalah pedoman
hidup bagi manusia. Seorang
manusia
yang berpedoman dan berpegang teguh pada
agamanya, akan
mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Melalui
pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya,
seseorang dalam tingkah laku kehidupan akan berupaya
melaksanakan perintah-perintah dan menghindari
lara
ngan-
larangan yang ditetapkan agamanya. Dalam hal
hubungan seks,
orang yang mematuhi ajaran agama pasti tidak akan melakukan-
nya kecuali dalam ikatan perkawinan yang sah.
2.
Memahami persepsi seks secara benar dan wajar.
Sudut pandang yang benar mengenai
seks perlu dibangun
apalagi di masa remaja yang penuh dengan gejolak. Seks
bukan sesuatu yang tabu untuk diperbincangkan
asalkan por
-
sinya tidak terlalu berlebihan. Informasi tentang seks yang
benar perlu dipahami remaja agar tidak terjerumus pada
pergaulan bebas. Pendidikan seks yang benar dan wajar
perlu diberikan pada remaja yang meliputi perubahan fisik,
perkembangan organ reproduksi laki-laki dan perempuan,
serta perkembangan psikologisnya. Dengan persepsi yang
benar dan wajar, diharapkan para remaja bisa lebih berhati-
hati dalam setiap langkahnya sehingg
a masa remaja dapat
dilalui dengan lancar dan selamat.
3.
Menghindari pengaruh lingkungan yang negatif.
Memilih teman ber
gaul harus lebih berhati-hati karena jika
salah pergaulan, remaja dapat jatuh dalam lumpur kesesatan
dan kemaksiatan. Remaja harus berupaya sedemikian rupa
untuk menghindari pengaruh yang negatif dari lingkungan
Sumber:
www.pdat.co.id
121
Budaya Hidup Sehat I
sekitarnya, misalnya lingkung
an yang isinya perokok dan
peminum minuman keras karena biasanya yang akan dibica-
rakan pada saat berkumpul adalah soal rokok dan minuman
keras. Apabila diri kita sudah ikut mencicipi, lama-lama
menjadi ketagihan dan hal ini tidak menutup kemungkinan
untuk selanjutnya berbuat yang mengarah
kepada perzinaan.
Sebaliknya, di lingkungan yang dapat memberi pengaruh
positif, misalnya remaja masjid dan karang taruna, tentunya
yang dibicarakan adalah masalah pendalaman agama, masa-
lah kegiatan sosial dan cara menanggulangi kezaliman.
4.
Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Secara praktis, w
aktu luang remaja di luar sekolah cukup
banyak. Waktu luang sebaiknya digunakan untuk kegiatan
positif, misalnya bergabung pada kelompok karya ilmiah,
kelompok p
ecinta alam, kelompok karang taruna, remaja mas-
jid, kegiatan
pesantren kilat, atau berolahraga sesuai
dengan
pilihannya. Kegiatan tersebut dapat menghindarkan diri dari
pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan yang negatif.
5.
Menghindari tontonan atau gambar yang berbau porno.
Gambar-gambar porno yang merangsang
nafsu seks berte-
baran di mana-mana. Mulai dari angkutan umum, kedai,
komik, novel murahan, bahkan sampai di lembaga pen-
didikan pun terkadang juga dilanda gambar merangsang
ini. Media massa yang berupa koran, t
abloid, atau majalah
yang dikonsumsi semua umur sering mengeksploitasi bagian
tertentu dari kaum perempuan yang selama ini diangg
ap tabu
diperlihatkan pada khalayak umum. Oleh karena itu, kaum
remaja hendaknya tidak mudah tergoda membeli, meminjam,
atau bahkan sekadar melihat karena sedikit pun tidak ada
manfaat positif yang dapat diperoleh dari gambar-gambar
tersebut melainkan hanya akan membawa diri kita ke jurang
kenistaan, yakni perzinaan.
6.
Berteman tanpa menjurus ke hubungan seks.
Di
antara ciri khusus remaja adalah mulai tertarik pada la-
wan jenisnya. Gejala ini wajar dan normal. Akan tetapi,
kecintaan kepada lawan jenis harus disertai dengan tuntunan
akhlak dan pegangan agama yang kuat. Agama dan akhlak
merupakan kendali utama agar anak tidak
melampaui batas
dalam bergaul dengan lawan jenisnya. Pergaulan laki-laki dan
perempuan yang saling tertarik atau sering dikenal
dengan
istilah
”pacaran” dapat dilakukan dengan jalan bersama pergi
ke tempat-tempat yang ramai sehingga tidak menjurus ke
hubungan seks. Sebisa mungkin menghindari tempat-tempat
sepi hanya berdua. Di s
amping itu, sedapat
mungkin meng-
hindari kontak bagian-bagian tubuh yang dapat mendorong
timbulnya nafsu seksual, misalnya bibir, payudara, ping-
gang, pantat, atau daerah kelamin. Jika pacar Anda benar-
benar mencintai dan menyayangi Anda, maka dia tidak akan
dengan mudah meracuni cintanya dengan
cumbu rayu yang
dapat menjerumuskan Anda ke lembah nista!
Agar terhindar dari
penyakit-penyakit yang
timbul karena budaya
seks bebas diperlukan
pemahaman terhadap
agama yang cukup.
122
Olahraga SMP 2
Dalam berpacaran, seorang remaja sering dihadapkan pada keadaan yang harus dipilihnya.
Berikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda
centang (√) pada kolom setuju atau tidak setuju!
No.
Pernyataan
Setuju
Tidak
Setuju
1.
Jika kalian diajak kencan oleh teman dekat ke tempat-tempat
sepi maka sikap kalian adalah menolaknya karena menurut
kalian banyak tempat-tempat ramai yang dapat dikunjungi
dan
mendatangkan manfaat positif, misalnya ke toko-toko
buku.
2.
Pada saat berdua, kalian diajak melakukan ciuman maka sikap
kalian adalah menolak karena kalian sadar dengan berciuman
akan mendorong kalian melakukan hal-hal yang lebih jauh
lagi.
3.
Teman dekat kalian merayu, ”Cinta kita akan semakin mesra
dan kuat setelah melakukan hubungan intim.” Jawaban kalian,
”Saya tahu kamu mau hubungan yang langsung intim, tetapi
saya mau menunggu dulu. Banyak pasangan yang hubungan-
nya sampai ke jenjang pernikahan tanpa harus menjalani seks
sebelum ada ikatan perkawinan.”
4.
Rayuan: ”Kalau kamu benar-benar cinta padaku, kamu pasti
mau tidur denganku.
Respons: ”Kamu sudah tahu bahwa aku sayang sama kamu,
tetapi saya merasa disudutkan kalau kamu menyuruhku ber-
buat sesuatu yang saya belum siap melakukannya, ini sung-
guh tidak adil, tolong mengerti perasaan saya.”
Buatlah laporan secara kelompok, masing-
masing kelompok 5 orang. Identifikasikan
berbagai macam penyakit seks
dari penye-
bab, cara penularan, cara mencegah, dan cara
menyembuhkannya, kemudian buatlah
kliping
dengan sumber bahan dari internet, buku-buku,
atau majalah-majalah!
123
Budaya Hidup Sehat I
Seks tidak dapat dipisahkan dari sisi
kehidup-
an. Manusia diciptakan laki-laki dan perem-
puan untuk berpasang-pasangan dalam ikatan
perkawinan, saling mengisi, mengasihi dan
menyayangi, serta untuk meneruskan ketu-
runan sehingga kehidupan manusia
bisa t erus
berlangsung. Namun, keagungan seks sering
disalahartikan sebagai pemuas nafsu belaka.
Banyak orang berpandangan picik tentang
seks sehingga pelecehan seksual sering terjadi
di sekitar kita. Remaja perlu diberi pendidikan
seks yang benar dan wajar agar tidak mudah
terjerumus dalam seks bebas yang sangat
berbahaya. Bahaya seks
bebas,
antara lain
hamil di luar nikah, bayi lahir tanpa ayah, serta
terjangkitnya penyakit kelamin. Upaya untuk
menolak seks bebas bagi para remaja dapat
dilakukan dengan mempertebal keimanan,
memahami seks dengan benar, menghindari
per
gaulan negatif, menghindari tontonan por-
no, mengisi waktu luang dengan kegiatan posi-
tif, dan berteman tanpa menjurus ke hubungan
seks.
Kerjakan soal-soal berikut di bukumu!
A. Uji Kognitif
Pilihan Ganda
Petunjuk: Berilah tanda silang (
×
) pada huruf a, b, c, atau d di
depan jawaban yang benar!
Uji Kompetensi
1.
Pola hidup yang tidak sehat tercermin pada
kebiasaan bergaul pada dunia gemerlap
(dugem) ke diskotek atau bar. Kegiatan
berikut yang biasa dilakukan pada dunia
gemerlap (dugem) adalah ....
a.
membicarakan ilmu agama
b.
membicarakan kegiatan sosial
c.
merencanakan kegiatan pecinta alam
d.
minum minuman yang mengandung
alkohol
2.
Pergaulan remaja yang menjurus k
e hubung
an seks bebas biasanya disebabkan oleh
hal-hal berikut,
kecuali
....
a.
dirinya telah diabaikan oleh orang
tua
sehingg
a kurang kasih sayang
b.
mengalami kebingungan karena
banyak
konflik yang tidak terpecahkan
c.
bekal agama dan akhlak yang kuat
yang
ditanamkan oleh orang tua sejak
dini
d.
perhatian yang kurang dari orang-orang
di sekitarnya
sehingga cenderung men-
cari pelarian
3.
Sikap seorang gadis saat diajak k
encan ke
tempat-tempat yang sepi berduaan saja de-
ngan sang pacar sebaiknya ....
a.
menolak karena takut terjerumus ke
hub
ung
an seks bebas
b.
menerima dengan senang hati ber
-
dasarkan rasa suka sama suka
c.
membiarkan karena memang mencin-
tainya
d.
menurut w
alau dengan rasa berat hati
4.
Jenis penyakit k
elamin di bawah ini yang
sering disebut penyakit kencing nanah
adalah ....
a.
gonore
c.
AIDS
b.
sifilis
d.
raja sing
a
5.
Penyakit AIDS disebabkan oleh sejenis
virus yang menggerogoti sistem kekebalan
tubuh sehingga tubuh tidak mampu me-
merangi infeksi apa pun yang masuk. Virus
tersebut disebut ....
a.
treponema palidum
b.
neisseria gonorrhoeae
c.
HIV
d.
candida albicans
124
Olahraga SMP 2
6.
Lama masa laten penyakit sifilis di mana
tidak ada tanda-tanda yang dapat dikenali
adalah ....
a.
1–2 tahun
c.
3–4 tahun
b.
2–3 tahun
d.
5–10 tahun
7.
Ajaran agama apa pun melarang adanya
hubungan seks di luar pernikahan. Berikut
ini adalah alasan mengapa seks di luar nikah
dilarang,
kecuali
....
a.
memungkinkan terjadinya kehamilan
yang tidak diinginkan
b
.
memungkinkan seorang bayi lahir tan-
pa ayah
c.
meny
ebabkan berkembangnya penyakit
kelamin
d.
menumbuhkan rasa keimanan yang
lebih kuat
8.
Pern
yataan berikut ini yang
bukan
merupa-
kan upaya untuk menolak seks bebas adalah
....
a.
mempertebal keimanan kepada T
uhan
Y
ang Mahakuasa
b.
mengikuti kegiatan keagamaan
c.
mengikuti kegiatan di klub malam
d.
mengadakan kegiatan karya ilmiah
9.
Berikut ini yang
bukan
merupakan ge-
jala-gejala penyakit
gonore,
yaitu kelamin
penderita ....
a.
terasa nyeri
c.
berwarna putih
b.
bengkak
d.
bernanah
10.
Penyakit yang dapat berpindah-pindah dari
orang yang terkena penyakit ke orang lain
disebut ....
a.
kronik
c.
menular
b.
komplikasi
d.
turunan
Uraian
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
dengan tepat!
1.
Sebutkan macam penyakit yang
disebabkan
oleh seks bebas!
2.
Jelaskan bahaya pergaulan remaja
yang
menjurus seks bebas!
3.
Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk
menolak seks bebas!
4.
Jelaskan pence
gahan penyakit sifilis!
5.
Sebutkan
macam
penyakit yang penularan
-
nya melalui pencernaan makanan!
Sudahkah kalian memahami budaya seks bebas dan
bahayanya?
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan
pemerintah untuk mencegah seks bebas?
B. Uji Afektif
Diskusikan bersama dengan anggota kelompok belajar kalian
tugas berikut ini!
1.
Bagaimana perasaan kalian jika melihat
ada
teman
yang menjadi yatim karena ayahnya
meninggal dunia?
2.
Menurut kalian, apa saja yang harus
diper
-
siapkan agar kalian tidak terpengaruh de
-
ngan bahaya seks bebas?
C. Uji Psikomotorik
Praktikkan secara individu
atau
bersama dengan teman ka-
lian!
1.
Lakukan pola hidup sehat dalam k
ehidupan
sehari-hari kalian!
2.
Lakukan pendalaman belajar tentang akhlak
yang baik
sesuai dengan agama kalian ma-
sing-masing!