Halaman
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
103
Bab
9
Standar Kompetensi:
Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
Kompetensi Dasar:
Ć
Melaksa
nakan pengamata
n objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan
abiotik.
Ć
Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan.
Ć
Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam.
Pengamatan Gejala Alam
Pengamatan objek
Pengenalan alat
Keamanan dan keselamatan
kerja
Ć
Data kualitatif
Ć
Data kuantitatif
Ć
Mikroskop
Ć
Atmometer
Ć
Anemometer
Ć
Termometer
Ć
pH-meter
Peta Konsep
Membuat objek pengamatan
Ć
Membuat preparat
Ć
Pembedahan
Ć
Membuat sediaan segar
Ć
Cara mewarnai sediaan
basah
Pengamatan
Gejala Alam
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
104
Gambar 9.2
Bola lampu pertama yang
ditemukan oleh Alva Edison
Sumber: Encarta 2005
Keajaiban alam selalu menarik untuk diamati. Pertumbuhan badan,
metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu, terjadinya angin laut, terjadinya
kilatan petir mengundang rasa keingintahuan kita untuk menelaah
penyebab serta proses terjadinya fenomena alam tersebut. Berangkat
dari rasa keingintahuan, kita bisa memaksimalkan segala potensi yang
kita miliki untuk memperoleh pengetahuan dari semua itu.
Mengadakan pengamatan secara cermat merupakan syarat
utama dalam mempelajari suatu ilmu. Pengamatan dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Semua indera seseorang dapat digunakan untuk
melakukan pengamatan. Pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengumpulkan segala informasi mengenai objek yang kita amati.
Kebanyakan pengamatan dilakukan secara tidak langsung dengan
menggunakan alat-alat, misalnya dengan menggunakan lensa sebuah
mikroskop atau dengan memperhatikan jarum sebuah alat pengukur,
seperti pada sebuah timbangan.
A. Pengamatan Objek
Alam menjadi objek pengamatan para ahli dalam melakukan
kajian keilmuannya, kemudian mereka membakukan pengetahuan yang
diperolehnya melalui pengamatan gejala alam dalam bentuk hukum-
hukum atau berupa benda-benda praktis yang banyak membantu
kehidupan kita.
Thomas Alva Edison yang kita kenal sebagai penemu bola lampu
bisa menciptakan bola lampu setelah ia mengamati telur ayam. Selain
itu, masih banyak ahli lainnya yang mendapatkan pengetahuan dengan
mengamati gejala alam. Dari hasil pekerjaan mereka, lahirlah apa yang
sekarang kita kenal dengan hukum atau rumus yang sering kita temui
ketika mempelajari fisika atau ilmu alam lainnya, seperti kimia dan
biologi, bahkan matematika.
Kamu pun tentunya sering mendengar bahwa hukum, aturan
dan pengetahuan yang dengan mudah kita pelajari, atau kita nikmati
hasil pemanfaatannya merupakan suatu kesimpulan dari serangkaian
percobaan atau pengamatan oleh para pakar yang selalu haus akan
informasi dan pengetahuan, dan memang itu kenyataannya.
Ketika melakukan pengamatan, kita tidak hanya menggunakan
indera penglihatan saja. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
semua alat indera kita. Dengan memanfaatkan semua indera yang kita
miliki, informasi yang kita dapatkan mengenai objek yang kita amati
akan lebih lengkap dan akurat.
Keterangan atau informasi yang kita peroleh dari suatu
pengamatan disebut datum. Bentuk jamak kata ini dinamakan „data‰.
Gambar 9.1
Alam semesta
Sumber: image.google.co.id
I
nfo
Datum adalah keterangan
atau informasi yang
kita peroleh dari suatu
pengamatan. Bentuk
jamaknya adalah data.
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
105
Berdasarkan jenisnya, data dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat atau keadaan
objek. Data i
ni merupakan penjelasan yang tidak dapat disajikan dalam
bentuk bilangan atau angka. Misalnya, dalam mengamati buah jambu,
data yang diperoleh adalah rasanya manis, berair, berbiji, memiliki
aroma yang khas, warnanya merah, dan kulitnya mulus.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah ukuran
objek ya
ng dapat dinyatakan dalam bilangan atau angka. Misalnya,
data hasil pengukuran berat, panjang, suhu, dan waktu.
Lakukanlah pengamatan dengan mengikuti kegiatan berikut.
Tujuan
: Mengamati berbagai organisme secara ilmiah, kemudian menggolongkannya
ke dalam golongan hewan dan tumbuhan.
Alat dan bahan
:
1. Berbagai organisme, misalnya: pohon tomat, pacar air, rumput teki, ikan, dan udang.
2. Lup (kaca pembesar).
3. Mikroskop.
La
ngkah kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan ketika melakukan praktikum di laboratorium.
2. Berilah nomor dan nama untuk menandai masing-masing organisme yang telah disiapkan.
3. Amati ciri-ciri setiap organisme selama kurang lebih 5 menit.
4. Amati setiap organisme secara berurutan sesuai dengan nomor yang telah diberikan.
5. Masukkan setiap data hasil pengamatanmu ke dalam tabel di bawah ini.
Aktivitas Siswa
6. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan tadi.
Nama
Organisme
Warna
Ukuran
Akar
Bunga
Biji
Mata
Kaki
Cangkang
Ciri
Lainnya
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
106
1. Apa manfaat kita menggunakan semua indera dalam suatu
pengamatan?
2. Kelompokkan data berikut ke dalam data kualitatif atau data
kuantitatif!
a. Warna kulit Ani hitam manis.
b. Berat badan Titi 48 Kg.
c. Suhu air ketika mendidih adalah 100
º
C.
d. Jeruk itu rasanya manis.
e. Air itu sangat dingin.
f.
Suhu air ketika membeku adalah 10
º
C.
g. Jarak Jakarta - Bandung 120 km.
B. Pengenalan Alat
Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan
berupa data kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi.
Seringkali kita membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ketelitian
yang diharapkan. Peralatan yang digunakan dalam pengamatan
biasanya digunakan untuk mengukur atau mengamati objek-objek yang
ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera manusia.
Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-
hati agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama
peralatan laboratorium. Dalam menggunakan peralatan laboratorium
kamu harus memiliki keterampilan, kecermatan, dan ketelitian agar
diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu mengenali bagian-bagian
dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan disampaikan beberapa alat
yang sering digunakan dalam pengamatan dan praktikum.
1. Mikroskop
Mikroskop adalah a
lat ya
ng digunakan untuk mengamati objek yang
ukurannya sangat kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek
seorang ilmuwan dari Belanda. Dengan adanya mikroskop, objek yang
sangat kecil seperti sel atau mikroorganisme lebih mudah untuk diteliti.
Berdasarkan sumber cahaya dan alat pembesarnya terdapat dua jenis
mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.
a. Mikroskop Cahaya atau Mikroskop Optik
Pada mikroskop cahaya, yang menjadi sumber cahaya berasal
dar
i cahaya matahari atau lampu. Mikroskop ini menggunakan lensa
yang terbuat dari kaca.
M
enguji Diri
S
ahabatku,
Ilmuwan
Antony van
Leeuwenhoek
(1632-
1723) adalah ahli kimia
Belanda. Ia dilahirkan
di Delft, Belanda.
Leeuwenhoek hanya
menerima sedikit pelajaran
atau tidak menerima
pendidikan ilmiah.
Walaupun kekurangan
dalam hal pendidikan
ilmiah, ia dihargai dengan
menemukan dasar dari
mikroskop modern. Ia
adalah orang yang pertama
mendokumenkan struktur
sel darah merah dan sifat
alami sistem peredaran.
Ia juga telah menguraikan
protozoa dan bakteri, serta
jenis serangga.
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
107
Gambar 9.3 Jenis-jenis mikroskop
Sumber: image.google.co.id
b. Mikroskop Elektron
Karena keterbatasan da
ya t
embus cahaya dan sulitnya membuat
lensa yang sangat tipis, maka sangat sulit untuk mendapatkan
pembesaran yang lebih tinggi dari 1000 kali dengan mikroskop optik
(monokuler).
Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan
mikroskop elektron yang menggunakan magnet sebagai pengganti lensa
dan elektron sebagai pengganti sumber cahaya.
Elektron mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek
daripada cahaya putih sehingga mempunyai daya tembus yang lebih
besar. Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron
transmisi (TEM = Transmission Electron Microscope) dan mikroskop
elektron skening (SEM = Scanning Electron Microscope).
Pada mikroskop elektron transmisi, elektron yang menembus
spesimen akan dibiaskan medan magnet sehingga mikroskop ini
mampu memperbesar bayangan suatu objek hingga 1.000.000 kali
ukuran sebenarnya. Untuk mendapatkan gambaran tiga dimensi yang
halus dari permukaan suatu benda, biasanya digunakan mikroskop
elektron skening. Spesimen yang diperiksa, dibungkus dengan logam
tipis sehingga elektron yang menghujani permukaan spesimen dapat
dibelokkan dan akan memperoleh gambaran yang sangat rinci dari
permukaan spesimen.
Mikroskop yang paling sering digunakan dalam pengamatan
sederhana ialah mikroskop cahaya (mikroskop optik). Bagian-bagian
dari mikroskop ini adalah:
1) Bagian optik
a) Lensa okuler, biasanya terdapat dua buah lensa dengan pembe-
saran masing-masing 5 kali dan 10 kali.
b)
Lensa objektif, biasanya terdapat tiga buah lensa dengan pembe-
saran masing-masing 10 kali, 43 kali, dan 100 kali.
c) Cermin, digunakan untuk menangkap dan mengarahkan
Gambar 9.4
Scanning Electron
Microscope (SEM)
Sumber: Encarta 2005
Pikirkanlah
Apa perbedaan antara
mikroskop elektron
dengan mikroskop optik?
Jelaskan!
!
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
108
cahaya.
d)
Kondensor, digunakan untuk mengarahkan cahaya yang dipatulkan
oleh cemin dan memfokuskannya ke objek.
e)
Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang mengenai
objek.
2) Bagian mekanik
a) Revolver, berfungsi sebagai pemutar lensa objektif sehingga
pembesaran lensa yang diinginkan berada pada posisi yang siap
digunakan.
b) P
engatur kasar (makrometer) dan pengatur halus (mikrometer)
digunakan untuk mengatur pembesaran.
c) Tabung, semacam teropong yang mana lensa-lensanya terletak
pada okuler dan revolver.
d) Kaki dan pegangan (lengan Mikroskop), berfungsi sebagai
penyangga bagian optik.
e) Meja preparat (objek), merupakan tempat objek yang akan
diamati.
f)
Pemutar, berfungsi untuk menggerakkan bagian optik.
Setelah kamu mengetahui bagian-bagian dari mikroskop, sekarang
bagaimana cara menggunakan mikroskop? Berikut ini adalah cara-
caranya.
1) Persiapan
a)
Memba
wa mikroskop. Teknik membawa mikroskop yang benar
adalah tangan kanan memegang pegangan (lengan) mikroskop,
sedangkan tangan kiri menyangga di bagian bawah (kaki)
mikroskop.
b) Membersihkan mikroskop. Untuk membersihkan lensa pilihlah
jenis kain yang sangat halus agar lensa tidak tergores.
c) Meletakkan mikroskop. Cara meletakkan mikroskop yang
benar adalah mikroskop diletakkan di tempat yang datar agar
saat mengamati, khususnya saat mengamati objek yang basah,
mikroskop tidak rusak terkena air.
d)
Posisi lengan mikroskop mengarah ke tempat duduk kita, sedangkan
meja preparat menghadap ke arah yang berlawanan.
2) Pelaksanaan pengamatan
a) Mengatur penerangan atau cahaya. Gunakanlah lensa objek
dengan pembesaran paling kecil, kemudian pastikan makrometer
dan mikrometer dapat diputar. Lalu, arahkan cermin ke sumber
cahaya.
b) Memasa
ng preparat.
c)
Naikkan tabung dengan menggunakan makrometer sehingga lensa
objektif tidak membentur meja preparat. Putarlah revolver sehingga
lensa objektif lemah (yang lebih pendek ukurannya) ditempatkan
langsung di bawah okuler. Apabila letaknya tepat akan terdengar
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
109
suara berdetik. Setelah itu, bukalah diafragma sebesar-besarnya
dengan menggeser bagian yang menonjol. Aturlah letak cermin
sehingga cahaya terpantul melalui lubang pada meja preparat.
Hindari cahaya matahari langsung mengenai cermin. Lihatlah
melalui okuler. Aturlah cermin sedemikian sehingga yang terlihat
melalui okuler itu sebuah lingkaran yang terangnya merata. Jika
menyilaukan, kecilkan apertur diafragma (lubang diafragma).
d) Mengamati objek. Sebaiknya, ketika melakukan pengamatan
harus menghindari menggerakkan pemutar lensa objektif hingga
menyentuh objek. Hal ini dilakukan untuk menghindari pecahnya
objek yang diamati.
3) Tahap penyelesaian
a)
Setelah pengamatan objek selesai, objek diambil dan dipindahkan
ke tempat lain secara hati-hati.
b) Bersihkan bagian yang kotor pada lensa mikroskop dengan
lap flanel. Caranya, gosokkan lap flanel menurut gerakan
melingkar dan dengan tekanan yang lemah. Jangan sekali-kali
menggunakan kertas atau kain yang kasar. Kemudian, pasang
kembali penutupnya.
2. Atmometer
Atmometer adalah a
lat ya
ng digunakan untuk mengukur kecepatan
penguapan. Atmometer disebut juga dengan evaporimeter. Dengan
alat ini, kita dapat mengetahui berapa jumlah air yang diuapkan ke
udara dalam waktu tertentu. Satuan yang digunakan dalam atmometer
adalah ml/m
2
s.
Atmometer merupakan tabung berskala yang diisi air. Cara
menggunakan atmometer sederhana adalah sebagai berikut:
a)
Tuangkan air ke dalam tabung hingga penuh.
b) Pada bagian ujung tabung yang terbuka, selipkan kertas hisap
berukuran 1 cm
×
1 cm.
Kertas ini berfungsi sebagai penutup
tabung.
c) Balikkan posisi tabung tersebut sehingga kertas penutup tadi
berada di bagian bawah.
d) Gantungkan tabung tersebut pada ranting atau pohon di sekitar
tempat melakukan pengamatan. Catat posisi awal air dalam
tabung.
e)
Setiap 15 menit tabung diamati. Perhatikan, apakah permukaan
air mengalami penurunan, kemudian catat penurunan tersebut.
3. Anemometer
Angin merupakan gejala alam yang tidak dapat dilihat, tetapi
dapat diamat
i dengan dirasakan geraknya. Dengan demikian, aspek
yang dapat diamati dari angin adalah kecepatan geraknya. Alat yang
digunakan untuk mengamati kecepatan angin disebut anemometer.
Gambar 9.5
Atmometer
Sumber: image.google.co.id
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
110
Berdasarkan prinsip penggunaannya, anemometer dibagi
menjadi beberapa jenis, di antaranya: anemometer dengan propeler,
anemometer digital, anemometer high range, dan anemometer low
range. Anemometer yang banyak digunakan dalam pengamatan adalah
anemometer digital.
Anemometer digital terdiri atas tombol-tombol dan layar tampilan.
Anemometer ini memiliki tiga skala pengukuran yaitu m/s, km/jam, dan
knot. Pada anemometer digital, pengukuran dapat dilakukan berulang-
ulang dan data akan tersimpan secara otomatis.
Cara penggunaan anemometer adalah sebagai berikut:
a)
Tentukan dari mana datangnya arah angin.
b) Nyalakan anemometer dengan menekan tombol power.
c)
Layar tampilan (display) menghadap ke arahmu dan angin yang
datang dari arah belakang tampilan layar.
d) Lihat angka yang menunjukkan kecepatan angin pada layar
tampilan.
e) A
pabila angka kecepatan angin sudah konstan, tekan tombol hold,
kemudian catat hasilnya.
4. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu.
P
enjelasan mengenai termometer telah disampaikan pada pelajaran
sebelumnya. Coba kamu pelajari kembali.
5. pH-meter
Sesuai namanya, pH-meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur pH, yaitu derajat k
easaman suatu zat. Dengan menggunakan
pH-meter, kita dapat menentukan apakah suatu zat temasuk asam, basa,
atau netral. Mari kita pelajari kembali penggunaan pH-meter.
Untuk lebih memahami penggunaan alat-alat tersebut, ikutilah
kegiatan berikut.
Gambar 9.6
Anemometer
Sumber: image.google.co.id
Tujuan
: Mengukur temperatur dan kelembapan relatif lingkungan yang penting untuk
mempertimbangkan perbedaan ekosistem.
Alat dan bahan
:
a)
stop watch atau alat pengukur waktu lainnya (3 buah).
b) meteran (3 buah).
c) termometer 0
º
C-100
º
C (3 buah).
d) termometer 0
º
C-100
º
C (3 buah).
e)
botol dengan tutup berisi air destilasi atau aquades (3 buah).
f)
kipas (3 buah).
g) payung (3 buah).
h) tabel kelembapan relatif (1 buah).
Gambar 9.7
pH-meter
Sumber: image.google.co.id
Aktivitas Siswa
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
111
Langkah kerja:
1. Bentuklah tiga kelompok besar yang anggotanya siswa-siswi di kelasmu.
2. Seorang dari setiap kelompok bertugas untuk membaca alat, seorang mengipasi termometer,
dan seorang lagi menulis data.
3. Sebelum memulai pekerjaan, siswa yang bertugas menulis data harus menyesuaikan waktu
terlebih dahulu dan membuat perjanjian agar memulai pekerjaan secara bersama-sama.
4. Kelompok pertama melakukan pengukuran di tempat yang rimbun (bawah pohon). Kelompok
kedua melakukan pengukuran di lapangan rumput. Kelompok ketiga melakukan pengukuran
di tempat yang sama sekali tidak ada tumbuhan, misalnya lapangan basket. Sebaiknya, letak
ketiga tempat pengamatan berdekatan.
5. Setiap kelompok melakukan empat macam pengukuran: pertama, di permukaan tanah; kedua,
30 cm di atas permukaan tanah; ketiga, 90 cm di atas permukaan tanah; keempat, 150 cm
di atas permukaan tanah.
6. Saat membaca termometer harus bersamaan. Termometer harus ditempatkan paling sedikit
5 menit sebelum dibaca.
7. Termometer dengan pembungkus kapas harus dimasukkan dulu ke dalam air, lalu dikipas
paling sedikit 2 menit sebelum dibaca.
8. Gunakan payung untuk melindungi termometer dari cahaya matahari langsung.
9. Lihat angka pada termometer kering yang menunjukkan temperatur udara. Angka kelembapan
nisbi dapat dilihat dari tabel kelembapan nisbi. Untuk mendapatkan angka kelembapan nisbi,
kita harus mengetahui angka pada termometer kering dan angka pada termometer basah.
Diskusikan:
1. Pada permukaan tanah yang manakah keadaannya paling dingin dan paling lembap?
2. Pada permukaan tanah yang manakah yang keadaannya paling panas dan kurang lembap?
3. Bagaimanakah perbandingan temperatur dan kelembapan di atas permukaan tanah dari kedua
habitat ini?
4. P
ada ketinggian yang manakah temperatur dan kelembapan dari ketiga habitat ini hampir
sama keadaannya?
5. Bagaimanakah perbandingan selisih temperatur terbesar dari satu habitat dengan selisih
temperatur terbesar dari habitat yang berbeda?
6. Perbedaan-perbedaan apa yang terdapat di antara ketiga habitat sehingga menyebabkan
terjadinya perbedaan temperatur dan kelembapan nisbi?
1. Sebutkan bagian-bagian mekanik dari mikroskop optik!
Jelaskan!
2. Bagaimanakah cara memperoleh fokus gambar dari preparat
dengan menggunakan mikroskop optik jika gambar yang kita
dapatkan kurang jelas?
3. Coba jelaskan bagaimana cara menggunakan anemometer!
M
enguji Diri
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
112
C. Membuat Objek Pengamatan
Selanjutnya akan dipelajari cara pembuatan objek pengamatan
untuk mikroskop, yang biasa disebut preparat, serta persiapan dalam
melakukan pembedahan sederhana.
1. Membuat Preparat
Bahan-bahan yang menjadi objek pengamatan mikroskop biasanya
ber
ukuran sangat kecil dan tipis. Oleh karena itu, bahan yang menjadi
objek pengamatan harus diiris (disayat) setipis mungkin. Irisan dapat
melintang atau membujur tergantung pada jenis bahan dan tujuan dari
pengamatan tersebut.
Tujuan :
Mengetahui persamaan dan perbedaan bagian-bagian sel tumbuhan dan
hewan melalui pengamatan di bawah mikroskop.
Alat dan bahan
: Mikroskop, bawang merah, daun jagung, kulit ari, kulit ikan, dan silet.
Langkah kerja:
1. Buatlah irisan bawang merah, daun jagung, kulit ari, dan kulit ikan setipis mungkin.
2. Buatlah preparat sesuai langkah yang telah kamu pelajari!
3. Simpan preparat pada mikroskop, lalu amati!
4. Gambarkan hasil pengamatanmu pada buku latihan!
Gambar 9.8 Proses pembuatan preparat
Sebelum diiris, bahan terlebih dulu dipotong kecil. Untuk mengiris,
pegang bahan di antara ibu jari dan telunjuk tangan kiri, lalu selipkan
antara gabus tutup botol, wortel atau empulur singkong. Pegang pisau di
antara ibu jari dan telunjuk tangan kanan, lalu letakkan di atas telunjuk
tangan kiri atau gabus tutup botol yang berisi bahan. Buatlah beberapa
irisan setiap kali menyediakan preparat. Ambillah irisan itu dengan
alat, lalu masukkan ke dalam kaca objek yang sebelumnya telah ditetes
sedikit cairan. Lalu, perlahan-lahan tutup dengan kaca penutup, jangan
sampai ada gelembung yang terperangkap.
Untuk menutup objek yang akan diamati, mula-mula kaca penutup
diletakkan miring hingga 45
º
dengan kaca
objek. Dengan perlahan-
lahan, simpan kaca penutup hingga menempel seluruhnya pada
kaca objek. Agar lebih mampu membuat preparat, ikutilah kegiatan
berikut!
Aktivitas Siswa
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
113
2. Pembedahan
Tujuan dilakukannya p
embedaha
n adalah untuk mengamati
struktur hewan, terutama hewan vertebrata. Untuk melakukan
pembedahan, diperlukan seperangkat alat bedah (dissecting kit) dan
meja bedah (preparasi). Minimal peralatan yang harus tersedia ketika
akan melakukan suatu pembedahan adalah gunting, pisau, pinset,
jarum bertangkai panjang, dan jarum pentul. Agar sisa hewan yang
telah dibedah tidak membusuk dan dapat digunakan kembali untuk
pengamatan berikutnya, simpanlah hewan di dalam wadah tertutup
yang telah diisi formalin 4% - 5%.
3. Membuat Sediaan Segar
Untuk membuat sediaan segar dapat dilakukan dengan membuat
ir
isan melintang atau membujur. Hal ini tergantung kepada tujuan
pengamatan yang akan dilakukan.
a. Membuat Irisan Melintang (Cross-Section)
Berikut ini langkah-langkah dalam membuat irisan melintang.
1)
Ambil bahan yang akan dibuat irisannya, misalnya: akar, batang,
atau daun. Potonglah menjadi bagian-bagian kecil.
2) Siapkan gabus atau empulur ubi kayu, dan belah salah satu
ujungnya menjadi dua, kemudian selipkan potongan bahan pada
belahan gabus.
3) Pegang gabus di dekat belahan dengan erat, kemudian iris ujung
belahan gabus dengan silet setipis mungkin. Buatlah beberapa
irisan agar bisa dipilih yang terbaik.
4)
Letakkan irisan pada gelas objek yang telah diberi setetes air murni
sebagai medium.
5) Dengan bantuan jarum franke, letakkan gelas penutup dengan
posisi kira-kira 45
º
dari gelas objek menyentuh tepi medium.
Dengan perlahan-lahan, geser jarum franke sehingga gelas
penutup menutupi medium dan harus dijaga agar tidak terbentuk
gelembung udara di bawah gelas penutup.
6) Periksa sediaan yang dibuat di bawah mikroskop dan bandingkan
dengan sediaan awetan sejenis.
b. Cara Membuat I
risan Membujur (Longitudinal-Section)
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat irisan membujur.
1) Ambi
l p
ensil yang buat atau dapat juga menggunakan jari tangan
anda sendiri.
2) Balutkan helaian daun yang akan dibuat irisannya pada pensil
atau jari telunjuk anda, kemudian buatlah sayatan setipis mungkin
dengan arah sejajar permukan helaian daun.
I
nfo
Tujuan dilakukannya
pembedahan adalah untuk
mengamati struktur hewan,
terutama hewan vertebrata.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
114
3) Letakkan sayatan pada gelas objek yang telah diberi setetes air
murni sebagai medium dan selanjutnya prosesnya sama seperti
membuat irisan melintang.
4. Cara Mewarnai Sediaan Basah
Berikut ini adalah cara mewarnai sediaan basah.
1)
Letakkan sedian basah dari irisan di atas meja rata.
2) Perlahan-lahan teteskan safranin atau metilen biru pada ujung
kiri gelas penutup, sedang pada ujung kanan tempelkan kertas
saring yang akan menyedot air murni di bawah gelas penutup
untuk digantikan dengan zat pewarna. Tunggu selama beberapa
menit.
3) Melalui cara yang sama, gantikan zat pewarna dengan air
murni.
D. Keamanan dan Keselamatan Kerja
Di setiap tempat, kecelakaan mungkin saja terjadi, tak terkecuali di
laboratorium tempat pengamatan biasa dilakukan. Untuk menghindari
kecelakaan ini, diperlukan tata tertib yang tentunya harus dipahami oleh
semua pengamat. Tata tertib laboratorium biasa disampaikan dalam
bentuk tulisan berupa himbauan atau gambar/simbol, seperti simbol
yang terdapat pada kemasan bahan-bahan kimia berikut:
Gambar 9.9 Simbol-simbol dalam kemasan bahan kimia
1. Sebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat
preparat!
2. Apa manfaat formalin pada proses pembedahan? Berapa kadar
yang diperlukan?
3. Jelaskan manfaat pemberian zat pewarna pada preparat!
M
enguji Diri
Sumber: image.google.co.id
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
115
Untuk menanggulangi kecelakaan yang sudah terjadi, setiap
laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan pelengkapan P3K, seperti
salep luka bakar, obat merah, pencuci mata, perban, dan obat-
obat lainnya. Selain itu, perlu juga disediakan peralatan pemadam
kebakaran.
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengamatan yang
dilakukan di lapangan, sebaiknya pengamat mempersiapkan diri dengan
melakukan hal-hal berikut:
1) Kondisi tubuh dan pakaian dalam keadaan rapi (misalnya, rambut
diikat apabila panjang dan gunakan jas lab).
2) Memakai sepatu dan pakaian tertutup selama melakukan
pengamatan.
3) B
acalah petunjuk praktikum dengan baik sebelum melakukan
praktikum.
4) J
ika percobaan melibatkan arus listrik, berhati-hatilah dalam
memilih sumber listrik (AC/DC), ikuti petunjuk dalam prosedur
percobaan.
5) G
unakan zat dengan jumlah yang sesuai dengan petunjuk
praktikum.
6) Ja
ngan mencicipi zat kimia dalam bentuk apapun sebelum kamu
yakin akan keamanannya.
7)
Segera bersihkan zat-zat yang tumpah selama percobaan (laporkan
kepada petugas laboratorium).
8) Segera bersihkan anggota tubuh yang terkena bahan kimia, dan
biasakan mencuci tangan setelah melakukan percobaan.
9) Jangan menghirup bau zat-zat kimia secara langsung. Uji bau
zat-zat kimia harus dilakukan secara hati-hati dengan mengibas-
ngibaskan tangan dari zat ke arah hidung dalam jarak sekitar 20
cm.
10) Jangan menyentuh bahan kimia secara langsung. Gunakan sendok
khusus untuk mengambilnya.
11) Membawa obat-obatan sesuai dengan tempat yang menjadi lokasi
pengamatan. Misalnya, jika tempatnya berdekatan dengan sumber
sulfur, sebaiknya pengamat membawa obat anti racun.
I
nfo
Arus listrik AC adalah
arus listrik bolak balik,
sedangkan arus listrik
DC adalah arus listrik
searah. Arus listrik AC
memiliki tegangan yang
sangat tinggi sehingga
sangat berbahaya. Orang
yang tersetrum oleh arus
AC bisa meninggal. Oleh
karena itu, jika kamu
praktikum menggunakan
arus AC, berhati-hatilah.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
116
K
ilasan Materi
Ć
Pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan segala informasi
mengenai objek yang kita amati.
Ć
Data kualitatif adalah data yang menunjukkan sifat atau keadaan objek.
Ć
Data kuantitatif adalah data yang menunjukkan jumlah ukuran objek yang dapat dinyatakan
dalam bilangan atau angka.
Ć
Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan,
kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat.
Ć
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati objek yang ukurannya sangat
kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
Ć
Atmometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan penguapan.
Ć
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengamati kecepatan angin.
Ć
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu.
Ć
pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH, yaitu derajat keasaman suatu
zat.
Ć
Preparat adalah objek pengamatan untuk mikroskop.
Ć
Untuk menghindari kecelakaan ketika melakukan pengamatan, maka diperlukan tata
tertib yang tentunya harus dipahami dan dilaksanakan oleh semua pengamat.
Setelah kamu mempelajari materi tentang pengamatan gejala alam, bagian mana yang
menurutmu sangat penting untuk dipahami? Sebutkan hikmah yang dapat kamu ambil!
Bab 9 - Pengamatan Gejala Alam
117
1. Di bawah ini yang termasuk ke dalam data
kualitatif adalah ....
a. jarak Bandung-Jakarta 120 km
b. panjang meja itu 2 m
c. mangga itu berbiji dua
d. jeruk itu rasanya asam
2. Berdasarkan sumber cahaya yang digunakan,
mikroskop dibedakan menjadi ....
a. mikroskop cahaya dan mikroskop
optik
b. miksroskop elektron dan mikroskop
digital
c. mikroskop elektron dan mikroskop optik
d. mikroskop elektron dan mikroskop
proton
3. Alat yang digunakan untuk mengukur
keasaman zat adalah ....
a. atmometer
b. anemometer
c. termometer
d. pH-meter
4. U
ntuk memperoleh data mengenai tekstur
kulit dan aroma buah mangga digunakan
pasangan indera ....
a. indera penglihatan dan indera
penciuman
b. i
ndera peraba dan indera penciuman
c. indera pendengaran dan indera
peraba
d. semua indera
5. Nama lain dari alat evaporimeter adalah ....
a. anemometer
b. atmometer
c. termometer
d. barometer
6. Bagian yang berfungsi untuk memfokuskan
gambar pada mikroskop optik adalah ....
a. cermin
c. diafragma
b. kondensor
d. revolver
7. Diafragma
memiliki fungsi sebagai ....
a. pemutar lensa objektif
b. mengatur banyaknya cahaya yang
mengenai preparat
c. menggerakkan bagian optik
d. tempat preparat yang diamati
8. Peralatan di bawah ini yang tidak digunakan
pada saat melakukan pembedahan adalah
....
a. pinset
b. gunt
ing
c. jarum pentul
d. pisau dapur
9. Tujuan menggunakan larutan formalin ketika
melakukan pembedahan adalah ....
a. menghilangkan aroma tidak sedap
pada hewan yang dibedah
b. agar hewan yang dibedah tidak cepat
membusuk
c. u
ntuk melunakkan daging hewan
sehingga lebih mudah dibedah
d. membunuh mikroorganisme pada alat
bedah
10. Ber
ikut ini adalah hal-hal yang harus
dipersiapkan sebelum melakukan peng-
amatan lapangan, kecuali ....
a. memakai sepatu
b. membaca petunjuk praktikum
c. memakai jas laboratorium
d. membawa makanan dan minuman
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Uji Kemampuan
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII
118
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa perbedaan data kualitatif dan data kuantitatif? Berikan masing-masing tiga contoh!
2. Bagaima
nakah cara menggunaka
n mikroskop optik yang baik? Jelaskan!
3. Bagaimanakah cara membuat preparat yang baik? Jelaskan!
4. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan ketika melakukan pengamatan untuk mengetahui
persamaan dan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan!
5. Apa saja yang harus kita lakukan ketika melaksanakan praktikum di laboratorium agar tetap
aman?
1. Dalam
melakukan pengamatan gejala alam yang terjadi di sekitarmu diperlukan alat-alat
tertentu. Dapatkah kamu melakukan pengamatan gejala alam tanpa menggunakan bantuan
alat-alat tersebut? Jelaskan!
2. Di sekitarmu banyak terdapat gejala alam yang dapat kamu amati untuk mendapatkan
pengetahuan dari gejala alam tersebut. Sebutkan beberapa gejala alam yang ada di sekitarmu
dan dapat kamu amati! Alat-alat apa saja yang dibutuhkan untuk mengamati gejala alam
tersebut?
3. P
embedahan bertujuan untuk mengamati struktur hewan, tetapi pembedahan harus
mengorbankan hewan yang akan diamati tersebut. Bagaimana menurutmu? Diskusikanlah
bersama temanmu, kemudian kemukakanlah kepada gurumu di depan kelas.