Halaman
Pada pelajaran ini, kamu diharapkan mampu menguasai
empat kompetensi melalui empat aspek bersastra berikut.
♦
Mendengarkan pembacaan puisi, lalu mampu merefleksikan
isinya
♦
Menanggapi pembacaan cerpen, lalu menerangkan kaitan
latar dalam cerpen tersebut dengan realitas sosial di
masyarakat
♦
Memahami wacana sastra dengan membaca buku cerita
anak, baik asli maupun terjemahan, lalu menjelaskan realitas
sosial dalam kehidupan anak sehari-hari
♦
Mengungkapkan pengalaman hidup dalam bentuk puisi
yang ditulis secara kreatif berdasarkan peristiwa yang
dialami
Hidup Penuh Perjuangan
Pelajaran 9
Gambar 9.1
Setiap orang perlu perjuangan untuk
mempertahankan hidupnya.
Kompas,
11 November 2007, hlm. 14
154
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
A. Mendengarkan Pembacaan Puisi dan
Merefleksikan Isinya
Ketika mempelajari Pelajaran 7 yang lalu, kamu telah diajak mempelajari
cara menanggapi pembacaan puisi, bukan? Pada pertemuan ini kamu diajak
mendengarkan puisi yang dibacakan oleh temanmu, lalu kamu diminta
merefleksikan isinya. Untuk itu, pelajari uraian materi di bawah ini!
1. Mengemukakan Isi Puisi
Untuk dapat mengemukakan isi puisi, hendaknya terlebih dahulu
memahami isi puisi tersebut. Salah satu kegiatan memahami puisi dapat
dilakukan dengan mendengarkan dengan saksama pembacaan sebuah
puisi. Dari kegiatan mendengarkan ini, dapat diperoleh gambaran umum
tentang isi puisi, pokok permasalahan yang dikemukakan penyairnya, sikap
penyair terhadap masalah yang dikemukakan dalam puisinya, serta sikap
penyair terhadap tema puisi.
Oleh si penyair, puisi diciptakan dengan tujuan agar terjadi kontak batin
antara penyair dengan pembaca/pendengarnya. Oleh karena itu, bahasa
penyair hendaknya dapat dipahami oleh pembaca maupun pendengar
dengan mudah. Selain itu, bahasa yang digunakannya pun dapat mem-
berikan arah imajinasi pembacanya.
Untuk itu, kamu diajak melakukan kegiatan bersastra dengan
mendengarkan pembacaan sebuah puisi yang dilakukan oleh gurumu. Agar
pembacaan puisi dapat d inikmati oleh pendengarnya, diperlukan ekspresi
wajah dan kekuatan vokal. Selain itu, nada dan tempo pembacaan juga
harus diperhatikan, jangan terlalu cepat atau lambat dan jangan terlalu
tinggi atau rendah. Pengucapan lafal pun juga harus tepat dan jelas. Selain
itu, pemenggalan larik dalam pembacaan puisi juga harus sesuai dengan
kesatuan makna dalam larik tersebut. Melalui kegiatan bersastra ini, dapat
ditemukan tema dari sebuah puisi.
Cara pembacaan puisi yang baik, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut.
1.
Penghayatan
2. Konsentrasi
3. Kejelasan vokal
155
Hidup Penuh Perjuangan
2. Merefleksikan Isi Puisi Melalui Diskusi
Simak sekali lagi pembacaan puisi berjudul
Perempuan-Perempuan
Perkasa
karya Hartoyo Andangjaya yang dilakukan temanmu! Agar
kegiatan ini berhasil dengan baik, tutuplah buku ini!
Perempuan-Perempuan Perkasa
Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
dari manakah mereka
Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
Sebelum peluit kereta api terjaga
Sebelum hari bermula dalam pesta kerja
Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta
ke manakah mereka
Di atas roda-roda baja mereka berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
Mereka hidup di pasar-pasar kota
Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul dalam kereta
siapakah mereka
Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa
Karya: Hartoyo Andangjaya
Pada kegiatan ini, kamu diajak dapat merefleksikan isi puisi yang telah
dibacakan oleh temanmu tersebut. Untuk itu, bentuklah kelompok diskusi
dalam kelasmu! Anggota kelompok sesuai kesepakatan bersama teman-
temanmu. Masing-masing kelompok mendiskusikan isi puisi
Perempuan-
Perempuan Perkasa
dan mengaitkan dengan kehidupan saat ini yang banyak
mempekerjakan kaum wanita pada sektor industri. Adakah cerminan isi
puisi tersebut terhadap dunia kaum wanita saat ini? Tulislah hasil diskusi
bersama kelompokmu dengan menyalin tabel di bawah ini sebagai bentuk
laporannya!
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
Hasil diskusi:
No.
Isi Puisi
Kehidupan Perempuan Saat Ini
156
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
3. Latihan
Coba kerjakan latihan berikut di rumah secara mandiri!
1. Carilah puisi yang dimuat di media cetak yang terbit di kotamu dengan
tema “perjuangan hidup”!
2. Guntinglah puisi tersebut dan tempelkan pada selembar kertas folio!
3. Jangan lupa cantumkan sumbernya!
4. Sertakan analisismu terhadap isi puisi tersebut dan tunjukkan kondisi
kehidupan saat ini yang dapat mencerminkan isi puisi tersebut!
5. Pada pertemuan mendatang, gurumu akan menunjuk beb erapa siswa
untuk membacakan hasilnya di depan kelas.
6. Serahkan hasil tugasmu ini kepada guru untuk dinilai!
B. Menjelaskan Kaitan Latar Cerpen dengan
Realitas Sosial
Pada pembelajaran kali ini kamu diajak menemukan latar suatu cerpen,
lalu mengaitkan dengan realitas sosial yang terjadi dalam kehidupan saat
ini. Untuk itu, bacalah kutipan cerpen yang disajikan di bawah ini!
1. Latar Suatu Cerpen
Bacalah kutipan cerpen ini de ngan cermat! Pelaj ari penjelasan y ang
berkaitan dengan latar suatu cerpen!
Sama-Sama Berjuang
(Oleh: Widya Suwarna)
Ika sedang mengepel lantai, namun pikirannya melayang-layang. Baru
seminggu ia tinggal di Jakarta dan rasanya ia tak tahan. Om Hari dan Tante
Ester baik kepadanya. Kawan-kawan di sekolah juga baik. Namun, ia selalu
rindu untuk kembali ke desa di pantai Utara Pulau Jawa. Ia teringat rumahnya,
halamannya yang luas, pohon petai, pohon pisang, kandang-kandang ayam,
air sumur yang sejuk, dan suasana akrab dengan tetangga. Namun, ayah Ika
yang semula bekerja di tambak udang kini tidak memiliki pekerjaan lagi.
Tambak tempatnya bekerja sudah dijarah. Pemilik nya belum mau lagi
menanam benih udang. Ika terpaksa dititipkan pada Tante Ester, adik ayah di
Jakarta. Om Hari dan Tante Ester bekerja, jadi mereka sanggup membiayai
Ika. Bila ayah Ika sudah mendapat pekerjaan, Ika akan kembali ke desa.
Di rumah gedung berpagar tinggi Ika merasa sepi dan terasing. Baru saja
ia selesai mencuci kain pel, bel pintu sudah berbunyi, “Ning, nong!”
Ika berlari
ke depan sambil membawa kunci gembok. Aaah, kalau di desanya, pintu
rumah tak perlu digembok.
157
Hidup Penuh Perjuangan
“Selamat sore, Tante!” sapa Ika sambil membukakan pintu. “Sore.
Bagaimana PR-mu? Sudah dibuat?” tanya Tante Ester. Ia membawa tas kerja
dan tas plastik.
“Sudah, Tante. Ika baru selesai mengepel lantai!” jawab Ika. Tante Ester
masuk ke dalam dan Ika kembali menggembok pintu. Di meja makan, Tante
Ester mengeluarkan sebuah kotak. “Makanlah, ada roti enak. Setelah itu, tolong
antar dua potong roti ke rumah nomor 25 Blok AB di jalan belakang rumah
kita. Di situ tinggal Oma Nani dan pembantunya!” kata Tante.
“Terima kasih, Tante. Biar Ika antar roti ini dulu untuk Oma Nani. Makan
rotinya nanti saja!” kata Ika sambil memisahkan dua potong roti untuk Oma
Nani. “Nomor 25, nomor 25!” gumam Ika sambil mencari rumah Oma Nani.
Ia berbelok ke kiri. Tangan kanannya memegang kunci gembok. Ika masih
merasa aneh, ke mana-mana harus membawa kunci gembok. Rumah nomor
25 kecil, halamannya kurang terawat. Ika menekan bel dan kemudian muncul
seorang wanita. Ia pembantu Oma Nani. “Mbak, saya Ika, keponakan Bu
Ester. Ini ada roti untuk Oma Nani dari Bu Ester!” kata Ika dari balik pagar.
“Ooh, masuklah. Oma Nani senang kalau ada tamu!” Wanita itu
membuka kunci gembok dan mengajak Ika masuk. Di ruang tamu, ada seorang
nenek berambut putih keriting sedang duduk di kursi roda. Wajahnya tampak
sedih. “Oma, ini Ika, keponakan Bu Ester. Ada roti untuk Oma dari Bu Ester!”
lapor Mbak tadi. Oma Nani tersenyum. Ada kilatan kegembiraan di matanya
dan sedikit kecerian di wajahnya, namun kemudian redup kembali. Oma Nani
menghela napas. “Sampaikan terima kasih Oma pada tantemu. Masih ada
yang mau memperhatikan Oma, orang tua yang tidak berguna ini!” kata Oma
Nani. Kemudian Oma Nani minta Ika bercerita tentang keluarganya. “Oma
kenal ayahmu. Dulu Oma juga tinggal di desamu!” kata Oma Nani. Oma
Nani menanyakan kali tempat orang-orang mencuci baju, Kakek Kiman
pembuat dandang tembaga, masakan pepes udang yang dulu digemarinya,
dan sebagainya. Selama bercakap, berkali-kali Ika melihat kegembiraan di
wajah Oma Nani. Namun kegembiraan itu lalu redup kembali disertai helaan
158
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
napas. “Sekarang Oma sudah tua, lumpuh, tidak berguna lagi! Tapi, kita
harus tabah, ya.” Aneh! Ika tiba-tiba merasa dikuatkan setiap kali Oma Nani
berkata ‘kita harus tabah, ya’. Dan kerinduannya akan kampung halaman
pun terobati. Tiba-tiba Ika ingat, ia harus pulang. Mungkin Tante Ester cemas
menantinya.
“Oma, Ika harus pulang. Terima kasih ya, Oma. Ika sering merasa ingin
kembali ke desa dan tidak betah di Jakarta. Tapi mendengar Oma berkata ‘kita
harus tabah’, Ika menjadi kuat lagi. Ika mau bertahan tinggal di sini! Terima
kasih, ya, Oma,” Ika menjabat tangan Oma erat-erat. Tiba-tiba wajah Oma
Nani bersinar. Tangannya menjadi hangat dan air mata menetes turun
membasahi pipinya. “Oooh, Ika, Omalah yang harus berterima kasih. Rupanya
masih ada gunanya Oma hidup di dunia. Tak disangka Oma masih bisa
memberikan semangat pada orang lain!” kata Oma Nani. Ia menatap Ika
dengan sorot m ata penuh terima k asih. Ika pun merasakan air matanya
mengalir turun.
“Ika, mari kita sama-sama berjuang. Oma akan berjuang melawan penyakit
Oma. Kamu pun berjuang untuk menyesuaikan diri di Jakarta. Datanglah ke
sini kapan saja kamu mau bicara dengan Oma!” kata Oma Nani. Ika
menghapus air matanya. Beban beratnya sudah hilang. “Isah, tolong dorong
kursiku ke depan. Aku mau mengantar Ika ke depan!” Oma Nani memanggil
pembantunya. Dalam sekejap Isah sudah muncul. “Wah, kemajuan sekali.
Apa Oma mau mengantar Ika sampai ke rumahnya? Sudah lama kita tidak
jalan-jalan ke luar!” kata Isah. “Sampai di depan pintu sajalah. Besok pagi
kita akan mulai jalan-jalan lagi!” kata Oma Nani. “Terima kasih, ya, Neng
Ika, sudah memberi Oma semangat!” kata Isah dengan wajah ceria dan penuh
semangat. “Omalah yang memberi semangat padaku, Mbak Isah!” kata Ika.
Di perjalanan pulang, hati Ika terasa hangat. Aneh, tapi nyata.
Perjumpaan tadi ternyata membuat Oma Nani dan Ika mendapat semangat
baru. Mbak Isah pun menjadi ceria. Dan itu dimulai dengan kebaikan hati
Tante Ester, yang ingin memberi sedikit perhatian pada tetangga. Ika tidak
lagi berpikir dirinya terkurung di rumah berpagar tinggi. Kini ia merasa
bersyukur bisa menumpang di rumah Tante Ester yang baik hati. Dan ia pun
memiliki kawan yang sama-sama berjuang melawan kesulitan masing-
masing.
(Sumber:
Bobo, No. 20/XXXIX
melalui
www.pacific.net.id,
19 September 2007)
Cerpen merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen
juga merupakan penggalan peristiwa kehidupan seseorang, baik yang
mengharukan, menyedihkan, menggembirakan, atau berupa pertikaian dan
mengandung kesan yang tidak mudah d ilupakan. Cerpen di bangun oleh
beberapa unsur, baik unsur intrinsik (unsur dari dalam) maupun unsur
ekstrinsik (unsur dari luar). Salah satu unsur intrinsik adalah latar. Apa
yang kamu ketahui tentang latar suatu cerpen?
Latar disebut juga dengan
setting
. Latar adalah segala keterangan,
petunjuk, dan pengacuan yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan
suasana terjadinya peristiwa dalam karya sastra. Latar suatu cerpen meliputi
159
Hidup Penuh Perjuangan
latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Ketiga jenis latar tersebut tidak
dapat dipertukarkan. Misalnya, Padang diganti dengan Surabaya atau
tahun 1997 diganti tahun 2007.
2. Berdiskusi untuk Menemukan Latar Cerpen
Kegiatan (1)
a. Gurumu akan menunjuk dua orang siswa di kelas untuk membacakan
cerpen
Sama-Sama Berjuang
secara bergantian.
b. Siswa yang lain diminta menyimak pembacaan cerpen yang dilakukan
teman.
Kegiatan (2)
a. Bentuklah kelompok diskusi dalam kelas sesuai kesepakatan bersama
teman-temanmu!
b. Diskusikan tentang hal-hal berikut!
1) Jelaskan latar tempat dan latar waktu yang terdapat dalam cerpen
Sama-Sama Berjuang
!
2) Jelaskan ciri khas latar tempat yang terdapat dalam cerpen tersebut!
3) Jelaskan hubungan latar dalam cerpen tersebut dengan realitas
(kenyataan) sosial yang terjadi di lingkungan tempat tinggalmu!
c. Buatlah laporan hasil diskusi bersama kelompokmu dalam selembar
kertas, lalu serahkan kepada gurumu untuk dinilai!
3. Latihan
Latihan berikut dikerjakan secara mandiri.
1. Carilah beberapa cerpen yang dimuat di berbagai media cetak dan
guntinglah!
2. Tempelkan kumpulan cerpen tersebut pada selembar kertas folio dan
sebutkan sumbernya!
3. Analisislah setiap cerpen tersebut dari unsur latarnya, baik latar tempat,
latar waktu, maupun latar suasana!
4. Jelaskan kaitan latar masing-masing cerpen tersebut dengan kenyataan
sosial yang ada di sekitar kehidupanmu!
5. Kumpulkan hasil tugasmu pada gurumu! Selanjutnya, akan dipilih karya
terbaik untuk dijadikan koleksi di perpustakaan sekolahmu.
160
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
C. Membaca Buku Cerita Anak dan Menemukan
Realitas Kehidupan
Kamu telah diajak menemukan latar suatu cerpen lalu mengaitkannya
dengan realitas sosial, bukan? Pada pelajaran ini, kamu diajak membaca
buku cerita anak terjemahan berikut.
1. Membaca Buku Cerita Anak Terjemahan
Bacalah kutipan penggalan buku cerita anak hasil terjemahan Budi R.
dengan judul “Lyddie”, karya Katherine Paterson berikut!
“Oliver”
Bunyi bel pukul 04.30 membangunkan seisi rumah. Dari setiap arah, Lyddie
bisa mendengar celoteh para gadis saling memanggil, bahkan menyanyi. Seorang
gadis di lantai lain terdengar menirukan kokok ayam jantan. Di samping tempat
tidurnya, Betsy menggeliat dan berpaling ke sisi lain. Namun, Lyddie bangun
dan cepat-cepat berpakaian di tempat yang gelap seperti yang biasa
dilakukannya di loteng penginapan yang tak berjendela dulu.
Perutnya keroncongan, tetapi dia tak mempedulikannya. Tidak akan ada
sarapan sampai jam tujuh nanti. Padahal saya yang dinantikan itu masih
dua setengah jam lagi. Tepat jam lima, gadis-gadis telah berkumpul memenuhi
pintu-pintu utama. Mereka naik berdesak-desakan di tangga luar pabrik, lalu
membersihkan mesin-mesin mereka sambil menunggu hari kerja dimulai.
“Kau tak terlalu capek pagi ini?” sapa Diana.
Lyddie menggelengkan kepalanya. Kakinya memang terasa nyeri, tapi
dibandingkan dengan seharian menarik bajak, pekerjaan ini tidak s
eberapa.
“Bagus. Aku takut hari ini mungkin akan ada pekerjaan berat. Kita akan
bekerja bersama pada ketiga mesin tenun itu sekaligus. Sampai kau memahami
semuanya.”
161
Hidup Penuh Perjuangan
Lyddie merasa seolah gadis yang lebih tua itu sedang berbisik di gereja.
Saat itu ruang mesin tenun yang besar tampak sepi. Yang terdengar berisik
hanya suara berderak dari ban kulit yang menghubungkan roda-roda mesin
di ruang tenun dengan roda air besar di ruang bawah tanah.
Sang mandor datang, mengangguk selamat pagi dan mendorong sebuah
bangku kayu pendek di bawah tali yang menggantung dari sambungan roda-
roda dan ban-ban di atas kepalanya. Bibir merahnya yang kecil mengerut. Dia
naik ke atas bangku itu dan mengeluarkan jam kantongnya. Pada waktu
bersamaan, bel menara di atas atap mulai berbunyi. Dia menyentakkan tali
dan tali kulit yang lebar di atasnya berubah dari posisi kendor menjadi
kencang. Dan tiba-tiba ratusan mesin tenun yang tadinya diam, menjadi hidup
dengan suara parau, bergetar dan mengerang ketakutan. Inilah hari panjang
Lyddie sebagai pekerja pabrik dimulai.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! Kerjakan dengan baik
pada buku tugasmu dan kumpulkan pada gurumu untuk dinilai!
1. Siapa tokoh dalam cerita anak terjemahan di atas dan bagaimana
penokohannya?
2. Apa tema yang mendasari cerita anak terjemahan tersebut?
3. Jelaskan latar yang membangun cerita tersebut!
4. Bagaimana alur ceritanya?
5. Adakah kaitan isi cerita dengan kehidupan anak-anak di Indonesia saat
ini? Jelaskan menurut pendapatmu!
2. Memahami Cerita Anak Terjemahan
Cerita anak terjemahan merupakan cerita anak dari bangsa asing yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Cerita terjemahan tidak dapat
melepaskan diri dari kehidupan sosial pengarangnya.
Menganalisis unsur-unsur cerita anak terjemahan berarti menganalisis
unsur-unsur intrinsiknya, yaitu menganalisis tokoh, perwatakan, tema, alur,
latar, pusat pengisahan, dan amanat.
Latar merupakan salah satu unsur intrinsik dalam karya sastra yang
merupakan keadaan tempat dan waktu terjadinya cerita. Tema merupakan
inti atau ide dasar sebuah cerita. Perwatakan adalah penggambaran karakter
para tokoh dalam cerita, sedangkan nilai dalam cerita adalah ajaran moral
yang disampaikan pengarang dalam cerita tersebut.
3. Latihan
Pada latihan ini, kamu diajak untuk menemukan realitas sosial dalam
kutipan cerita anak di atas, lalu mengaitkannya dengan kehidupan anak-
anak. Untuk itu, lakukan kegiatan di bawah ini!
1. Bentuklah kelompok diskusi dalam kelasmu dengan anggota sesuai
kesepakatan bersama teman-temanmu!
162
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
2. Diskusikan tentang isi penggalan kutipan cerita anak terjemahan di atas!
3. Jelaskan kaitan antara isi cerita dengan kenyataan hidup anak-anak
dalam sehari-hari!
4. Tulislah hasil diskusi bersama kelompokmu pada selembar kertas dan
salah satu wakil kelompok membacakan di depan kelas!
5. Adakah persamaan atau perbedaan antara hasil diskusi kelompokmu
dengan kelompok lain?
6. Selanjutnya, bahaslah bersama-sama kelompok lain dan gurumu akan
menjadi mediatornya!
D. Menulis Puisi tentang Peristiwa yang Dialami
1. Teknik Menulis Puisi
Pada pelajaran ini pun kamu diajak menulis puisi. Perbedaannya, saat
menulis puisi pada Pelajaran 7 yang lalu, puisi yang kamu tulis adalah
berdasarkan keindahan alam yang ada di sekitarmu. Puisi yang akan kamu
tulis pada pelajaran ini adalah puisi berdasarkan pengalaman atau peristiwa
yang kamu alami.
Ingatkah kamu pengertian puisi? Ayo, ingat kembali pengertian puisi
adalah karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya
makna. Keindahan puisi dimunculkan oleh diksi, majas, rima, dan irama
yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, dalam menulis sebuah puisi perlu
diperhatikan hal-hal berikut.
a. Penulis puisi hendaknya dapat mengungkapkan dirinya sendiri secara
ekspresif.
b. Puisi hendaknya ditulis berdasarkan hal-hal yang menyentuh kesadaran
perasaan pembaca/pendengarnya.
c. Penulis puisi hendaknya memikirkan cara penyampaian puisi yang
ditulisnya agar lebih mudah dimaknai pembaca/pendengarnya.
2. Contoh Puisi Berdasarkan Peristiwa yang Dialami
Seseorang
Cermati contoh puisi di bawah ini!
Puasa Pertama
Puasa pertama
Begitu beratnya
Haus mencekik leherku
Lapar melilit perutku
Tapi, kau tetap bertahan
Karena itu adalah pertanda iman
163
Hidup Penuh Perjuangan
Aha... beduk magrib kurang satu jam lagi
Perutku sudah minta diisi
Hampir saja aku batalkan
Aku coba tetap bertahan
Akhirnya azan magrib berkumandang
Aku pun berbuka dengan riang
Karya : Laela
Sumber :
Kompas Anak
, 16 September 2007
Cermati sekali lagi contoh puisi yang ditulis oleh Laela, yang berjudul
Puasa Pertama
di atas! Puisi tersebut merupakan contoh puisi yang ditulis
berdasarkan peristiwa yang pernah dialaminya. Untuk itu, kamu diminta
menuliskan peristiwa berdasarkan pengalaman berikut. Kamu dapat memilih
salah satu pengalaman yang mungkin serupa dan pernah kamu alami.
a. Pulang sekolah kehujanan dan lupa tidak membawa payung. Akhirnya,
baju, tas, dan sepatu basah kuyup.
b. Belajar naik sepeda dan terjatuh menabrak pagar tembok.
c. Meraih ranking pertama pada waktu kenaikan kelas dan mendapat
hadiah ayah sebuah HP terbaru.
d. Nenek meninggal saat tes kenaikan kelas.
e. Keliru menyapa seseorang yang dikira teman sendiri.
3. Latihan Menulis Puisi
Kamu pernah diajak belajar cara menulis buku harian, bukan? Salah
satu bentuk tulisan dalam buku harian adalah dalam bentuk puisi. Nah,
puisi yang dituliskan dalam buku harian tersebut adalah berdasarkan
pengalaman atau peristiwa yang dialami diri sendiri atau orang lain. Untuk
itu, cobalah ingat peristiwa mengesankan dalam seminggu ini yang kamu
alami.
Selanjutnya, tuangkan dalam bentuk penulisan puisi yang menarik!
Kumpulkan puisi hasil tulisanmu kepada gurumu dan akan dibuat kliping
untuk disusun menjadi antologi puisi karyamu bersama teman-teman
sekelas! Buku antologi puisi tersebut nantinya akan diserahkan kepada
perpustakaan sekolahmu.
164
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
Kerjakan soal-soal di bawah ini sesuai perintahnya!
1. Bacalah cerita anak terjemahan berikut dan analisislah unsur-unsurnya
serta kaitkan dengan realitas kehidupan anak saat ini!
Judul asli
:
Smile, It’s A Crocodile
Judul terjemahan : Senyum Bung Buaya
Penerjemah : Martini
Bung Buaya adalah seeekor buaya yang sangat ramah. Dia suka bertemu
dengan manusia, ngobrol, dan juga pergi ke pesta. Sayangnya, manusia tak
suka bertemu dengannya. Mereka selalu menghindar dari Bung Buaya. Kau
tahu sebabnya?
Ya, Bung Buaya itu sangat ramah dan selalu tersenyum. Kalau tersenyum,
ia menunjukkan barisan giginya yang tajam berujung runcing yang berkilauan.
Akibatnya, setiap kali Bung Buaya tersenyum, orang-orang selalu melarikan
diri. Mereka tak pernah membalas senyumnya.
Bung Buaya merasa sangat kesepian. Ia selalu berjalan-jalan ke kota. Ia
tersenyum manis pada orang-orang yang sedang menunggu bus di halte.
Namun, orang-orang itu malah lari pontang-panting karena takutnya.
“Oh!” seru Bung Buaya. “Kasihan, mereka ketingggalan bus!”
Bung Buaya lalu melangkah masuk ke sebuah toko. Ia tersenyum sopan
kepada para pelayan. Akan tetapi, mereka malah memanjat ke atas rak barang!
Dengan sedih, Bung Buaya melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba seorang
lelaki berbaju putih berlari ke arahnya.
“Hmmm, aku akan mencoba tersenyum sekali lagi,” Bung Buaya pun
tersenyum lebar, menampakkan barisan giginya yang runcing.
Lelaki itu balas tersenyum. Ia bahkan memeluk B ung Buaya dan
mengajaknya berdansa di tengah jalan.
“Wow! Senyum yang sungguh menawan!” teriak lelaki itu bergembira.
“Perkenalkan, aku seorang dokter gigi. Kau tahu tidak, barisan gigimu sungguh
indah. Gigi paling rapi yang pernah aku lihat!”
Muka Bung Buaya memerah.
“Ayo, datanglah ke tempat praktikku. Maukah kau menjadi model
sekaligus asistenku?” pinta dokter gigi itu. “Kau bisa menunjukkan pada
para pasien, bagaimana cara menyikat gigi yang benar agar mereka juga punya
senyum yang berkilau seperti senyummu!”
Tentu saja, Bung Buaya langsung setuju. Tak lama kemudian, orang-
orang datang membanjiri tempat praktik si dokter gigi. Untuk apa? Hanya
untuk melihat seekor buaya menyikat giginya.
165
Hidup Penuh Perjuangan
Nah, sekarang semua orang tersenyum pada Bung Buaya. Buaya itu balas
tersenyum bangga, menampakkan barisan giginya yang semakin berkilau
karena makin sering disikat!
(Sumber:
Bobo
, Tahun XXXIV, 5 Oktober 2006)
2. Bacalah puisi di bawah ini, lalu tulislah refleksi dari isi puisi tersebut!
Keinginanku
Satu yang kuinginkan
Kuingin melihat perdamaian
Di bumi Nusantara
Tanpa harus ada pertumpahan darah
Di antara kita
Jangan pernah ada lagi pertikaian
Pertengkaran dan perselisihan
Bersihkan bumi pertiwi dari kekejaman
Jangan biarkan bumiku basah oleh darah
Hapus semua dosa di negeriku
Pergi! Enyahlah!
Segala kemunafikan dan kesombongan
Oh Tuhan ... maafkanlah dosa kami
Ampuni kami semua
Jadikanlah negeri kami
Sebagai negeri yang mencintai perdamaian
Karya : Lia Andani P
(Sumber:
Bobo
, Tahun XXXIV, 5 Oktober 2007, hlm. 17)
3. Tulislah sebuah puisi tentang kehidupan remaja seusiamu! Jika mungkin,
tentang penggalan kisah atau peristiwa mengesankan yang pernah
kamu alami! Fokuskan penulisan puisi pada tema, diksi, dan rimanya!
166
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
Ulaslah kembali untuk mengulangi materi yang telah kamu
pelajari!
1.
Tujuan penulisan sebuah puisi antara lain agar terjadi kontak
batin antara penyair dengan pembaca/pendengarnya. Oleh
karena itu, bahasa penyair hendaknya dapat dipahami oleh
pembaca maupun pendengar dengan mudah.
2.
Cerpen merupakan cerita pendek tentang kisahan para
pelakunya. Salah satu unsur dalam cerpen adalah latar, yaitu
tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen. Latar dalam suatu
cerpen kadangkala merupakan latar yang nyata ada dalam
realitas sosial.
3.
Selain latar dalam cerpen, tema cerita anak pun juga ada yang
sama dengan realita sosial anak-anak. Tema yang diangkat
dalam cerita anak adalah sekitar kehidupan nyata anak, baik
untuk cerita anak terjemahan dari luar negeri maupun cerita
anak dalam negeri.
4.
Berbagai peristiwa atau kejadian mengesankan yang dialami
seseorang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Puisi
merupakan salah satu bentuk ungkapan tertulis atas berbagai
peristiwa yang dialami seseorang.
Setelah kamu mempelajari Pelajaran 9 tentang
Hidup Penuh
Perjuangan
secara tuntas, apa yang dapat kamu ambil manfaat dan
hikmah dari pembelajaran materi ini? Dapatkah kamu
merefleksikan materi yang telah kamu pelajari dengan kondisi
dirimu saat ini? Misalnya, untuk dapat meraih prestasi di sekolah,
hendaknya kamu perlu perjuangan dengan belajar giat dan tekun.
Sebutkan manfaat lain dari pembelajaran materi ini dan
bandingkan dengan manfaat yang dipetik oleh temanmu di kelas!
Setelah mendapatkan pengalaman belajar selama Semester 2 ini, kamu diajak
mengerjakan soal-soal untuk menguji sejauh mana pemahamanmu terhadap
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Untuk itu, coba kerjakan soal-
soal di bawah ini dengan benar!
Aspek Mendengarkan (1)
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut ini!
Berikut ini teks wawancara reporter tabloid anak
Yunior
(RY) dengan Kak
Delon “Indonesian Idol” (KD). Simak wawancaranya yang akan dibacakan
gurumu, lalu tulislah hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam
wawancara tersebut!
RY : Halo Kak Delon, apa kabar?
KD : Baik.
RY : Kak Delon datang ke Semarang dalam acara apa sih?
KD : Kakak diundang untuk mengisi acara ulang tahun seseorang.
RY : Apakah Kak Delon sering tampil di acara ulang tahun?
KD : Jarang sih, tapi kalau ada yang mengundang dan jadwal Kakak tidak
berbenturan, ya mau-mau saja.
RY : Apakah persiapannya berbeda jika harus tampil di acara ulang tahun
anak-anak dan orang tua?
KD : Ya, pastilah. Kalau ulang tahun anak-anak, remaja ... tentu lagu yang
disiapkan yang pas untuk mereka. Kalau harus tampil di ulang tahun
orang tua, lagunya juga menyesuaikan.
RY : Selain acara ulang tahun, Kakak biasa manggung di acara apa lagi?
KD : Orang menikah,
launching
suatu produk, dan sebagainya.
RY : Apakah Kakak juga pernah manggung di luar negeri?
KD : Pernah.
RY : Apa yang membuat Kakak terkesan setiap kali manggung?
KD : Kalau penontonnya antusias, Kakak akan ikut senang juga. Berarti
Kakak berhasil menghibur mereka.
RY : Oh ya, apa Kak Delon masih sering berkomunikasi dengan teman-teman
sesama bintang Indonesian Idol?
KD : Pasti, sering.
RY : Siapa Idol yang menjadi sahabat Kakak sampai sekarang?
KD : Terutama Mike Papua dan Heri Idol 2.
RY : Apa pesan Kakak untuk pembaca tabloid ini?
KD : Sebagai orang yang beriman, kita harus selalu ingat dan berdoa kepada
Tuhan dan hormatilah kedua orang tua.
(Sumber:
Yunior
, edisi 31, Tahun ke-8, 16 September 2007, hlm. 7)
168
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
Aspek Mendengarkan (2)
Dengarkan pembacaan puisi yang dilakukan gurumu berikut ini, lalu cobalah
refleksikan isinya! Tulislah di bukumu dan sampaikan di depan kelas!
Bangsaku
Setiap saat kami berbuat
Demi kamu
Bangsaku
Tumpah darahku
Kami tidak lupa
Perjuangan pahlawanku
Masa lalu
Demi kamu
Oh Tuhan, tunjukilah
Kami
Pewaris bangsa
Oh Tuhan, lindungilah zamrud khatulistiwa
Tulang sumsum bangsa
(Sumber:
Antologi Puisi 21 Penyair Solo,
hlm. 23
)
Aspek Berbicara (1)
Pilihlah jawaban yang paling benar dan tulislah di bukumu!
1. Krrriiiiiiinnnggggg....
Pak Surya : Halo, selamat pagi.
Mita
: ....
Pak Surya : Ya, saya sendiri. Ada apa?
Mita
: Saya Mita kelas VII A. Karena ayah saya masuk rumah
sakit, hari ini saya tidak masuk sekolah, Pak.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog di atas adalah ....
a. Halo, siapa di situ? Saya ingin bicara dengan Pak Surya.
b. Selamat pagi. Bisakah saya berbicara dengan Pak Surya?
c. Halo, kalau tidak keberatan, saya ingin bicara dengan Pak Surya?
d. Selamat pagi. Apakah Anda Pak Surya? Saya ingin bicara
dengannya.
2. Nadia : Halo, selamat sore. Bisa bicara dengan Rina?
Ibu : Ya, ini siapa?
Nadia : Saya Nadia, Bu, teman Rina.
Ibu : Sebentar ya, saya panggilkan.
Rina :
Halo, Na..., ada kabar apa?
Nadia : Besok kan ada ulangan Bahasa Indonesia. Nanti malam aku
ke rumahmu. Kita belajar bersama, ya.
Rina :
....
169
Pelatihan Ulangan Semester 2
Kalimat untuk melengkapi dialog di atas adalah ....
a. Tak usah terlalu dipikirkan.
b. Boleh, supaya kita lebih siap.
c. Saya sudah tahu hal itu.
d. Boleh, kita diskusi bersama.
3. Voni : Halo... selamat pagi! Bisa bicara dengan Intan?
Intan : Ya, saya sendiri. Saya bicara dengan siapa, ya?
Dialog di atas adalah pembicaraan melalui ....
a. tatap muka
b. pesawat telepon
c. pesawat radio
d. pesawat televisi
4. Jika terjadi salah samb ung ketika menerima telep on, sebaiknya kamu
mengucapkan ....
a. Salah sambung!
b. Enggak tahu!
c. Maaf sekali, Anda salah! Lihat lagi nomornya!
d. Maaf, salah sambung, Pak, ini nomor 251502.
5. Debora : Halo! Bagaimana kabarmu, Nen?
Nenden : Baik-baik saja!
Debora : Dengar-dengar kamu menjadi peringkat satu di kelasmu!
Nenden : Alhamdulillah.
Debora : ....
Ucapan selamat yang tepat untuk melengkapi percakapan melalui
telepon di atas adalah ....
a. Selamat, semoga pre stasimu bermanfaat untuk mas a depan.
b. Selamat, semoga berhasil dalam meraih cita-cita tinggi.
c. Selamat atas keberhasilanmu menjadi juara kelas.
d. Selamat, saya turut bahagia atas kepandaianmu.
Aspek Berbicara (1)
Bacalah kutipan penggalan cerpen di bawah dan jawablah pertanyaannya dengan
benar!
Kenangan tentang Bunda
(Oleh: Mudjibah Utami )
..................................
“Eyang, benarkah Bunda tidak mau mengurus Via?” tanyanya terpatah-
patah. “Siapa bilang?’ “Tadi di Puskesmas Bi Jum cerita pada orang-orang.
Katanya Bunda tidak mau mengurus Via. Bunda sibuk berkarier. Itulah
sebabnya Via diasuh Eyang.” Eyang mengangguk-angguk mulai memahami
persoalan Via. Namun beliau belum menanggapi pertanyaan cucunya.
170
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
“Minum obat dulu, ya. Nanti kita bicarakan hal ini,” bujuk Eyang seraya
membantu Via minum obat. Sesekali terdengar helaan napas panjangnya.
Pagi tadi Eyang menyuruh Bi Jum, pembantunya mengantar Via berobat ke
Puskesmas. Sudah dua hari Via pilek. Biasanya Eyang sendiri yang mengantar
Via berobat. Namun tetangga sebelah meninggal. Eyang melayat ke sebelah.
“Benarkah Bunda tidak mau mengasuh Via, Eyang?” desak Via penasaran. Eyang
menatap lembut cucunya yang sedang sedih dan gelisah. Dengan penuh kasih
sayang, tangannya yang keriput membelai Via. “Apakah Via merasa begitu?”
Via tercenung. Ya, sepertinya ucapan Bi Jum ada benarnya juga. Bude Laras dan
Bulik Prita, saudara Bunda mengasuh sendiri anak-anaknya. Meskipun mereka
berdua juga bekerja di kantor. Sementara Via diasuh Eyang.
“Bingung, ya? Via, umumnya seorang anak tinggal bersama orang tuanya.
Namun karena alasan tertentu, ada juga anak yang tinggal dengan orang lain.”
“Dan alasan itu karena mereka tidak mau repot mengasuh anaknya, kan?”
potong Via sengit. “Mmm, sebaiknya Via cari tahu sendiri , ya, jawabannya.
Nanti Eyang beri tahu caranya.” Via menatap Eyang tak berkedip. Dengan
senyum tetap tersungging di bibir, Eyang beranjak mengambil kertas dan bolpoin.
“Dulu, kalau Eyang kecewa terhadap seseorang, Eyang menulis semua hal
tentang orang tersebut. Semua kenangan yang manis atau pun yang tidak
menyenangkan. Biasanya begitu selesai menulis, hati Eyang lega. Pikiran pun
menjadi jernih, sehingga Eyang bisa menilai orang itu dengan tepat. Via mau
mencoba cara ini? Tulislah kenangan tentang Bunda. Mudah-mudahan Via
akan menemukan jawaban. Eyang ke dapur dulu, ya.”
Begitu Eyang berlalu, Via meremas kertas. Untuk apa menulis kenangan
tentang Bunda? Bikin tambah kesal saja. Plung! Via melempar kertas ke tempat
sampah. Langit begitu biru. Via menatap gumpalan awan putih yang berarak.
Dulu Bunda bercerita awan itu berlari karena takut digelitik angin. Kenangan
Via kembali ke masa kecil. Bunda selalu mendongeng menjelang tidur. Bunda
selalu memandikan dan menyuapinya. Tugas itu tid ak pernah digantikan
pembantu, meskipun Bunda juga bekerja di kantor. Tiba-tiba jam kerja Bunda
bertambah, karena hari Sabtu libur. Bunda tiba di rumah paling awal pukul
17.20. Kini Via lebih banyak bersama pembantu. Suatu ketika Bunda pulang
lebih awal karena tidak enak badan. Saat itu waktu bagi Via tidur siang. Namun
pembantu mengajaknya main ke rumah tetangga. Bunda marah dan pembantu
ketakutan. Ia keluar.
Sambil menunggu pembantu baru, Via ikut Bunda ke kantor sepulang
sekolah. Mula-mula semua berjalan lancar. Lalu Via mulai sakit-sakitan.
Akhirnya ia harus opname. Dokter menduga Via kurang istirahat dan makan
tidak teratur. Bunda menangis mendengarnya. Ia merasa bersalah. Eyang
datang menawarkan diri mengasuh Via di Salatiga. Via senang sekali. Ia tidak
akan kesepian karena banyak sepupunya yang tinggal tidak jauh dari rumah
Eyang. Sebetulnya Bunda keberatan. Namun demi kebaikan Via, Bunda pun
rela. Setiap awal bulan Ayah dan Bunda bergantian ke Salatiga. Biasanya mereka
tiba Minggu pagi. Sore harinya mereka sudah kembali ke Bandung, karena esok
paginya harus ke kantor. Bunda pun selalu menyempatkan diri mengambil
rapor Via atau menemani Via ikut piknik sekolah. Saat ulang tahun Via, Ayah
dan Bunda cuti untuk merayakannya bersama. Ah, tiba-tiba ada aliran haru di
dada Via. Keraguannya terhadap kasih sayang Bunda, hilang sudah.
(Sumber:
Bobo,
No. 33/XXX melalui
www. pacific.net.id
)
171
Pelatihan Ulangan Semester 2
1. Sebutkan tokoh dalam cerpen di atas!
2. Apa tema yang menjadi inti cerpen di atas?
3. Jelaskan watak masing-masing tokoh dalam cerita di atas!
4. Jika kamu memerankan salah satu tokoh di atas, siapa tokoh yang kamu
senangi? Jelaskan alasannya!
5. Tunjukkan kalimat pendukung yang menyatakan bahwa kekesalan hati
tokoh Via terhadap bundanya!
Aspek Membaca (1)
Kerjakan sesuai perintahnya!
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan gagasan utama dalam sebuah paragraf!
3. Selain gagasan utama, dalam sebuah paragraf juga ada gagasan
penjelas/pendukung. Jelaskan yang dimaksud dengan gagasan pen-
dukung tersebut!
4. Berdasarkan kalimat utamanya, sebutkan jenis-jenis paragraf dan berilah
contohnya!
5. Bacalah artikel di bawah ini dan tentukan gagasan utama setiap
paragrafnya!
Bugar Selama Puasa
Saat berpuasa, badan kita biasanya lemas walau hanya pada minggu
pertama. Padahal, berpuasa itu hanya mengubah pola makan kita. Biasanya
kita makan pada siang hari. Jika berpuasa, siang tidak makan dan diganti
pada malam hari. Wajarlah kita lemas karena sumber energi yang berupa zat
karbohidrat berkurang. Akan tetapi, jika kita mampu mengatur makan dengan
baik, tentu tidak akan merasa lemas.
Sebetulnya, yang berat saat puasa adalah bangun untuk sahur. Namun,
anggap saja sahur itu sarapan pagi. Sahur itu wajib hukumnya karena walau
berpuasa, kita harus melakukan banyak kegiatan. Makan sahur adalah modal
energi sepanjang hari. Ketika sahur, sebaiknya memilih makanan yang
mengandung protein. Lauk pauk seperti ikan, tempe, dan daging sapi sangat
bagus untuk pasokan lemak dan protein. Ketika makan sahur, jangan asal
kenyang, misalnya hanya makan roti atau nasi tanpa lauk yang bergizi. Roti
dan nasu hanya bertahan selama 3-4 jam di perut. Oleh karena itu, jangan
lupa selalu makan sahur dengan sayur dan buah agar tidak cepat lapar.
(Sumber:
Kompas Anak
, 16 September 2007, hlm. 16)
172
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
Aspek Membaca (2)
Pilihlah jawaban yang benar dan tulislah di bukumu!
1
. Sepuluh tahun yang lalu ia terbaring
Tetapi bukan tidur sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kit a sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Tema penggalan puisi di atas adalah .....
a. kepahlawanan
b. kasih sayang
c. kegelisahan
d. kekesalan
2. Bacalah puisi di bawah ini!
Bunglon
Ah, sungguh puas berwarnama aneka
Gampang menyamar mudah menjelma
Asalkan diri menurut suasana
Oh Tuhanku, biarkan daku hidup sengsara
Biar lahirku diancam derita
Tidak daku sudi serupa
Isi yang terungkap setelah mendengarkan pembacaan puisi di atas
adalah ....
a. penulis kagum dengan sifat yang dimiliki bunglon
b. sikap yang tidak berpendirian bukanlah pilihan hidup penulis
c. penulis menganggap tidak perlu bersikap kukuh
d. hidup menderita menjadi pilihan penulis
3.
Nisan
Untuk nenek ....
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertakhta
Amanat penggalan puisi di atas adalah ....
a. kematian nenek yang merusak kalbu
b. ketulusan menerima takdir
c. kematian hendaknya jangan membawa duka
d. keluhuran jiwa serta duka karena kematian
173
Pelatihan Ulangan Semester 2
4.
Air mata Ibu Pertiwi
Kulihat parasmu ibu
Sendu menahan duka
Dan saat kulihat sinar matamu
Air mata yang basahi pipimu
Kata yang menggambarkan k esedihan adalah ....
a. sendu, duka, sinar
b. air mata, sendu, pipi
c. menahan, paras, dua
d. sendu, duka, air mata
5.
Bangsaku
Setiap saat kami berbuat
Demi kamu
Bangsaku
Tumpah darahku
Kami tidak lupa
Perjuangan pahlawanku
Masa lalu
Demi kamu
Oh Tuhan, tunjukilah
Kami
Pewaris bangsa
Oh Tuhan, lindungilah zamrud khatulistiwa
Tulang sumsum bangsa
Puisi di atas menggambarkan tentang amanat untuk ....
a. mencintai bangsa dan tanah air
b. mewarisi bangsa demi Tuhan
c. berjuang melindungi bangsa
d. menjaga zamrud khatulistiwa
Aspek Menulis (1)
Kerjakan sesuai dengan perintahnya!
1. Jelaskan yang dimaksud kalimat langsung dan kalimat tidak langsung!
2. Tuliskan contoh kalimat yang merupakan kalimat langsung dan kalimat
tidak langsung (masing-masing satu kalimat)!
3. Bacalah kembali teks wawancara antara reporter tabloid Yunior dan
Kak Delon “Indonesian Idol” pada aspek mendengarkan 1!
Selanjutnya, buatlah teks narasi berdasarkan wawancara tersebut!
4. Sebutkan beberapa kegunaan dari menulis pesan singkat!
5. Tulislah sebuah pesan pendek dengan ilustrasi di bawah ini!
- Karena ada tugas dari sekolah yang harus dikerjakan secara bersama
salah satu temanmu, kamu berharap ia datang ke rumahmu pukul
empat sore nanti.
174
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
Aspek Menulis (2)
Untuk nomor 1-3, pilihlah jawaban yang paling tepat dan tulislah di buku tugasmu!
1. Menulis puisi merupakan ungkapan perasaan yang dituangkan melalui
berikut ini,
kecuali ...
.
a. pilihan kata (diksi)
b. gaya bahasa
c. citraan
d. perasaan
2. Berikut ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk menulis puisi,
kecuali ....
a. berdasarkan perenungan mendalam
b. berdasarkan paksaan perasaan diri sendiri
c. dengan memanfaatkan peristiwa-peristiwa tertentu
d. berdasarkan kekaguman pada alam sekitar
3.
Engkau antarkan aku ke sekolah
Engkau tak pernah mengaku lelah
Engkau lindungi kakiku
Engkau tangkis serbuan debu
Penulisan puisi di atas mengambil tema tentang ....
a. sandal
b. tas
c. sepatu
d. sepeda
Untuk soal nomor 4-5, jawablah dengan benar sesuai pertanyaannya!
4. Bacalah puisi di bawah ini dan tulislah gambaran isinya!
Jakarta
Di jalan-jalan raya
Di lorong-lorong gelap
Kaum jelata tergencet
Bagai udang dipepes
Dalam bus-bus kota
Dan gubuk-gubuk tanpa jendela
5. Bacalah puisi di bawah ini dan tentukan tokoh yang digambarkan di
dalamnya!
....
Perasaan siapa tak kan menyala
Melihat anak berlagu dendang
Seorang bersahaja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
....
aktual
sedang menjadi pembicaraan orang banyak
antologi
kumpulan karya sastra pilihan dari seseorang atau
beberapa orang
antusias
bersemangat
berita
keterangan tentang kejadian atau peristiwa yang hangat
biografi
riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain
cakrawala
khazanah; kekayaan
debut
penampilan untuk pertama kali di depan umum
(penyanyi, artis)
deklamasi
penyajian sajak/puisi yang disertai gerak dan mimik
yang baik
diksi
pilihan kata yang tepat dan selaras untuk meng-
ungkapkan gagasan
diskusi
pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah
dongeng
cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama tentang
kejadian zaman dahulu
ekspresif
mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan,
dan perasaaan
etnis/etnik
pertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial
atau kebudayaan yang mempuyai kedudukan tertentu
festival
hari gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting
dan bersejarah
glosarium
daftar kata dengan penjelasannya dalam bidang tertentu
hikmah
arti atau makna yang dalam dan bermanfaat
idola
orang yang menjadi pujaan
imajinatif
bersifat khayal; menggunakan imajinasi
indeks
daftar kata penting dalam buku (biasanya terdapat pada
akhir buku) yang tersusun menurut abjad dan
memberikan informasi mengenai halaman tempat kata
itu ditemukan
informasi
pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu
intonasi
lagu kalimat
jambore
pertemuan besar para pramuka
kamus
buku yang memuat kumpulan istilah atau nama yang
disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna
atau pemakaiannya
176
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
karier
pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju
keroncong
irama (langgam) musik yang ciri khasnya terletak pada
permainan alat musik keroncong
komunikasi
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih
kreativitas
kemampuan untuk mencipta; daya cipta
lafal
cara seseorang dalam suatu kelompok masyarakat bahasa
mengucapkan bunyi bahasa
legenda
cerita rakyat pada zaman dahulu yang berkaitan dengan
peristiwa sejarah
lugas
bersifat apa adanya
maestro
orang yang ahli dalam bidang seni, terutama seni musik
narasi
pengisahan suatu cerita atau kejadian
narasumber
orang yang memberi informasi
nuansa
kemampuan adanya pergeseran tentang makna,
perasaan, dan nilai
objektif
keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat/
pandangan seseorang
pameran
pertunjukan hasil karya seni, barang hasil produksi, dan
sebagainya
pengalaman
sesuatu yang pernah dialami (dirasakan, ditanggung,
dijalani, dan
sebagainya)
peristiwa
kejadian yang benar-benar terjadi
populer
disukai/dikenal banyak orang
profesi
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian/
keterampilan tertentu
reporter
penyusun laporan berita; wartawan
subjektif
menurut pandangan/perasaan sendiri
teater
pementasan drama sebagai suatu seni/profesi
ungkapan
kelompok kata yang menyatakan makna khusus
wacana
satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam
bentuk karangan
wawancara
tanya jawab dengan seseorang untuk dimintai
pendapatnya tentang suatu hal untuk dimuat di surat
kabar atau disiarkan di radio atau ditayangkan di televisi
A
acuan 9, 25, 77, 108, 140
Adryan Ardan 128
akar rumput 110, 111
aktual 2, 19, 91, 159
almarhum 117
antologi 121, 159, 161, 163
antonim 46, 47
antusias 159, 167
anugerah 63, 107, 108, 120
B
Bella Prita Cahyani 16
berita 1, 2, 4, 5, 6, 19, 31, 34, 43, 44, 45,
46, 47, 58, 59, 79, 80, 81, 90, 91,
114, 141, 146, 147, 159, 160, 94
biografi 101, 107, 110, 112, 116, 118, 159
C
cerpen 22, 32, 119, 123, 127, 135, 136,
153, 156, 158, 159, 160, 166, 98,
169, 171
choir
115, 116
D
debut 113, 159
deklamasi 159
diksi 7, 19, 27, 132, 133, 159, 162, 166,
174
diskusi 5, 6, 25, 36, 75, 112, 135, 145,
155, 159, 161, 162, 169
dongeng 21, 22, 23, 25, 26, 32, 41, 42,
61, 62, 63, 65, 66, 67, 74, 75, 77,
78, 159
E
efektif 88, 141, 106
ekspresif 18, 19, 20, 163
etnis 53
F
Fellyciana W 82
festival 102
G
gaya bahasa 129, 130, 131, 132, 133, 174
gesture
31
H
handphone
16, 128, 150
Haryadi 11, 52
hikmah 1, 66, 136, 166, 159
I
idola 101, 106, 108, 159, 109, 118
ilustrasi 90, 91, 143, 151, 173
imajinatif 159
indeks 10, 159
informasi 2, 9, 10, 19, 44, 47, 48, 51, 56,
59, 81, 88, 91, 92, 116, 118, 137,
140, 141, 147, 148, 149, 152,
159, 160
inspirasi 61, 134, 136
intensifikasi 129
intonasi 9, 21, 27, 31, 32, 43, 48, 49, 50,
65, 66, 79, 81, 84, 86, 94, 96, 109,
114, 123, 126, 127, 129, 131,
133, 135, 136, 159
intrinsik 66, 133, 135, 158, 161
J
jambore 50, 159
jazz 117
K
kamus 1, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 19, 20, 96,
99, 115, 159, 161
karier 115
keraton 6
keroncong 110
Khilda Azka Krisnani 7
komunikasi 54, 65, 137, 141, 150, 151,
152, 160
kreativitas 21, 103, 160
180
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
L
lafal 9, 21, 27, 31, 48, 49, 50, 65, 66, 81,
84, 85, 109, 123, 127, 129, 131,
135, 136, 154, 160
legenda 62, 110, 160
lugas 123
M
M. Rohmadi 121
maestro 110
membaca cepat 51
membaca intensif 32, 33, 101, 110, 112,
144, 152
membaca memindai 9
membaca nyaring 85, 129
Monica Kristiani 126
N
narasi 113
narasumber 101, 102, 10 3, 104, 105,
118, 137, 139, 140, 141, 151,
152, 160, 167
nostalgia 111
novel 22, 32
nuansa 129, 160
Nugraheni Eko W. 121
O
objektif 15, 160
P
pameran 160
pantun 21, 38, 39, 40, 41, 42, 100
pengalaman 1, 6, 7, 8, 9, 15, 17, 19, 26,
61, 66, 78, 79, 82, 83, 91, 92, 93,
94, 110, 118, 138, 152, 153, 162,
163, 160, 167
peraga 61, 65, 66, 68, 77, 78
peribahasa 37
peristiwa 1, 2, 4, 5, 6, 9, 13, 17, 18, 19,
20, 26, 29, 30, 35, 36, 59, 62, 70,
74, 80, 81, 91, 92, 153, 158, 159,
160, 162, 163, 166, 174
populer 8, 111, 113, 160
profesi 109, 110, 139, 160
profesional 115
public relations
2, 5
R
R. Masri Sareb Putra 28
refleksi 165
relevansi 61, 62, 65
reporter 103, 117, 160, 167, 173
Rida Wahyu Utami 7
rima 38, 132, 133, 162
S
scanning
9
Setiawati Oetomo 68
story teller
27, 41
Subagio Sastrowardoyo 122
subjektif 15, 160
Susi Rukmana 135
Swarinda Tyaskyesti 77
T
tabel 47, 147
tape recorder
2
Tarigan 9
teater 106, 107, 160
U
ungkapan 7
upacara 84, 85, 86
W
wartawan 103, 160
wawancara 102, 103, 138, 140, 141, 167
Sumber dari Buku
Bakar, Agus. 2005.
Solilokui; Sketsa Nurani (Antologi Puisi 21 Penyair
Solo)
. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Blyton, Enid. 1994.
Petualangan di Gunung Bencana
(Terjemahan dari
“The Mountain of Adventure”). Jakarta: Gramedia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005.
Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Edisi Ketiga. Jaka rta: Balai Pustaka.
__________________. 2006.
Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Depdiknas.
E. Kosasih. 2004.
Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan
.
Bandung: Yrama Widya.
Haryadi. 2007.
Retorika Membaca; Model, Metode, dan Teknik.
Semarang: Rumah Indonesia.
Hernowo. 2001.
Mengikat Makna: Kiat-Kiat Ampuh untuk Melejitkan
Kemauan Plus Kemampuan Membaca dan Menulis Buku.
Bandung:
Kaifa, Mizan.
Paterson, Katherine. 2002.
Lyddie
(Diterjemahkan Budi R.) Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2006.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan
. (Edisi Terbaru). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional RI.
Puspadi, Adi. (TT).
Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara
. Solo: Bintang
Pustaka Abadi.
Redaksi Kawan Pustaka. 2006.
Dasar-Dasar Negara
. Depok: PT
Kawan Pustaka.
Soedarso. 2004.
Speed Reading; Sistem Membaca Cepat dan Efektif
.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tarigan, Henry Guntur. 19 94.
Membaca Efektif
. Bandung: Angkasa.
178
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMP/MT s VII
Sumber dari Media Cetak
Bobo
, edisi 40, Tahun XXXI, 8 Januari 2004.
_____, Tahun XXXIV, 5 Oktober 2006
_____, edisi 18, Tahun XXXV, 9 Agustus 2007.
_____, N o. 10/XXVIII.
Jawa Pos
“Radar Solo”, edisi 29 Agustus 2007.
Mentari
, edisi 375, Tahun XXV, 28 April 2007.
Suara Merdeka
, edisi 5 Agustus 2007.
Yunior,
edisi 09, Tahun Ke-8, 15 April 2007.
______, edisi 24, Tahun Ke-8, 29 Juli 2007.
______, edisi 5 Agustus 2007.
Kompas
, edisi 1 September 2007.
______, edisi 11, 24, dan 25 November 2007.
Kompas Anak,
edisi 16 September 2007.
Seputar Indonesia
, edisi 30 Agustus 2007.
Suara Merdeka
, edisi 5 Agustus 2007.
Sumber dari Internet
awan965.files.wordpress.com
www.chargebox.com
www.kompas.com
, Sabtu, 1 September 2007.
www.tokohindonesia.com
www.id.emb-japan.go.jp
www.indonesiaselebriti.com
www.pacific.net.id
www.presidensby.info
www.smpthi.or.id
www.stellamarischool.com
www.sibi.or.id