Halaman
Apresiasi Seni Rupa Murni
Pelajaran 9
Pernahkah kamu melihat sebuah lukisan yang
dibuat di daerahmu? Menggambarkan apakah lukisan
tersebut? Lukisan merupakan salah satu hasil karya
seni rupa murni. Para seniman dapat mengekspresikan
perasaan hatinya dengan media lukisan. Nah, pada
pelajaran ini kamu akan belajar tentang beberapa contoh
seni rupa murni dan caramu menunjukkan apresiasi
terhadap karya seni murni daerah setempat.
Sumber:
i232.photobucket.com
Kelas IX
S
b
i23
2
ht
b
k
t
134
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
Kata Kunci
•
Al Fresco
• Estetis • Religius
•
Al Secco
• Magis • Simbolis
• Azalejo • Mozaik • Tempera
Apresiasi Seni
Rupa Murni
Seni Rupa Murni
Sikap Apresiatif
terhadap Karya
Seni Murni
Seni Lukis
Seni Patung
Seni Lukis
Seni Patung
Cakupan Materi
Pelajaran 9
Apresiasi Seni Rupa Murni
135
A. Seni Rupa Murni
Karya seni dapat tampil dalam berbagai wujud, bentuk, dan sifat. Hal ini
terjadi karena karya seni mempunyai cakupan yang sangat luas. Kemampuan
seorang seniman dalam berekspresi juga turut memberikan andil dalam
menciptakan beragam karya. Masing-masing seniman mempunyai spesialisasi,
teknik, kesukaan, dan pilihan dalam berkarya. Selain itu, setiap seniman juga
mempunyai kelebihan yang berbeda antara satu seniman dengan seniman lain.
Seni rupa merupakan cabang seni yang bentuk perwujudannya dapat dilihat
dan diraba (
visual art
). Seni rupa merupakan ungkapan perasaan dan pengalaman
artistik seniman, desainer, dan pengrajin yang dapat diwujudkan melalui berbagai
media, bahan, teknik, bentuk, dan sifat sehingga dapat menghasilkan sebuah karya
seni.
Bentuk karya seni rupa terdiri atas bentuk dua dimensi (dwimatra) dan tiga
dimensi (trimatra). Bentuk dua dimensi memiliki ukuran panjang dan lebar atau
hanya dapat dinikmati dari satu sudut pandang. Contoh seni rupa dua dimensi
adalah lukisan, batik, dan ilustrasi. Adapun bentuk karya seni rupa tiga dimensi
memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi sehingga dapat dilihat dari berbagai
arah. Contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah patung, wayang golek, diorama,
arsitektur, meja, dan kursi.
Gambar 9.1
Seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi
Sumber:
www
.javaexclusive.com
dan
www.corbis.com
Secara umum seni rupa terbagi menjadi dua cabang, yaitu seni rupa murni
(
pure art
/
fi
ne art
) dan seni murni terapan (
applied art
). Seni rupa murni dibuat
dengan fungsi murni untuk keindahan. Sementara itu, seni rupa terapan dibuat
bukan hanya dengan fungsi keindahan, namun dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Pada pelajaran ini kamu akan belajar tentang seni rupa murni. Contoh
seni rupa murni adalah seni patung dan seni lukis.
136
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
1. Seni Lukis
Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang
seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman seni lukis memanfaatkan
unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritma serta ungkapan
ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni.
Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya, seni lukis dapat dibedakan menjadi
lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang,
fresco
,
al secco
, tempera, azalejo, kolase,
kaca, dan batik.
a. Lukisan Cat Minyak (
Oil Painting
)
Lukisan cat minyak (
oil painting
) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa
tepung atau pasta yang dilarutkan/dicampur dengan minyak (
l
ij
n oil
). Media yang
digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek, atau kertas. Alat yang digunakan
untuk melukis adalah kuas atau pisau palet.
Kanvas yang digunakan sebagai media
seni lukis terbuat dari selembar kain yang
direntangkan pada kayu berbentuk segi
empat (spanram) yang telah diberi campuran
lain sebagai penutup pori-pori kain. Kanvas
tersedia dalam berbagai ukuran, bahkan
sekarang kanvas memiliki bentuk segi tiga
ataupun segi enam. Adapun cat minyak
yang digunakan biasanya dijual dalam
bentuk kemasan (
tube
). Salah satu pelukis
Indonesia yang menggunakan cat minyak
dalam melukis adalah Ivan Sagito.
b. Lukisan Cat Air (
Water Colour
)
Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki
sifat transparan (tembus pandang). Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan
aquarel karena dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat
air umumnya kertas putih atau kertas khusus cat air.
c. Lukisan Pastel (
Oil Pastel
)
Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna
yang telah dipadatkan seperti batangan kapur. Cara melukisnya adalah dengan
menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan
ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata.
d. Lukisan Arang (
Conte
)
Arang (
conte
) dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang.
Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan
Gambar 9.2
Lukisan cat minyak karya Ivan Sagito
Sumber:
www
.askart.com
Pelajaran 9
Apresiasi Seni Rupa Murni
137
arang tidak hanya berwarna hitam saja, dewasa ini banyak dipakai warna-warna
yang lain seperti merah bata, biru, coklat, krem, dan h
ij
au.
Conte
biasanya berbentuk
serbuk tapi ada juga yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya
biasanya digosok menggunakan kapas atau kuas.
e. Lukisan
Al-Fresco
Lukisan
Al Fresco
termasuk jenis
lukisan dinding (mural). Al Fresco sendiri
mengandung arti
fresh
atau segar. Teknik
melukisnya dikerjakan dengan teknik
tempera yang dibuat pada saat tembok
masih dalam keadaan basah, kemudian
dilapisi dengan “lepa” sehingga catnya
mudah meresap dan tahan lama.
Lukisan ini berkembang pada zaman
Renaisanse yang dilukiskan pada dinding
gereja. Salah satu seniman yang terkenal
adalah Michaelangelo yang melukis pada
kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican.
f. Lukisan
Al Secco
Media yang digunakan untuk lukisan
Al Secco
sama dengan lukisan
Al Fresco
,
namun lukisan
al secco
dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan
Leonardo da Vinci berjudul
The Last Super
menghiasi gereja Santa Maria Delle
Grazie di Milan (Italia).
g. Lukisan Tempera
Lukisan tempera adalah lukisan yang dibuat di tembok (mural). Setelah tembok
kering, catnya diaduk dengan bahan perekat, bahkan ada kalanya cat air dicampur
dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak. Lukisan tersebut disebut
juga
Gouace
.
Lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi
hiasan dinding gereja dan istana. Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada
zaman Renaisanse. Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang
melukiskan tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat
atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia.
h. Lukisan Azalejo
Lukisan azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel
potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dahulu
banyak dipakai dalam kesenian Islam.
Gambar 9.3
Lukisan
al-fr
esco
Sumber:
www.habeeb.com
138
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
i. Lukisan Mozaik
Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan
pecahan kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna atau b
ij
i-b
ij
ian yang disusun
sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langit-
langit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani,
Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia.
j. Lukisan Intersia
Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang
ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warna-
warni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss.
k. Lukisan Kolase (
Collage
)
Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las,
ikat, renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat
lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil
mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang, dan serat.
l. Lukisan Kaca (
Glass Painting
)
Lukisan kaca adalah lukisan yang
dibuat dengan menempelkan bagian
kaca yang satu dengan kaca yang lain
dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut
dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan
pola tertentu dengan warna-warna yang
beragam. Lukisan kaca berkembang pada
Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan
untuk menghiasi gereja-gereja Katolik.
Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan
cara dilukis dengan menggunakan cat
minyak. Caranya adalah melukis terbalik
sehingga hasilnya berada di belakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang
pesat di daerah Trusmi Cirebon (Jawa Barat).
m. Lukisan Batik (
Batik Painting
)
Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada
kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik
pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik
diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih
ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting.
Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas
Alibasyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.
Gambar 9.4
Lukisan kaca
Sumber:
durian19.
fi
les.wordpr
ess.com
Gb9
4
Pelajaran 9
Apresiasi Seni Rupa Murni
139
2. Seni Patung
Seni patung merupakan suatu bentuk
pengungkapan pengalaman artistik seniman
yang ditampilkan dalam wujud karya tiga
dimensi (trimatra). Hasil karya seni ini
dapat dilihat dari berbagai sudut dan arah
pandang.
Dalam perkembangannya seni patung
lahir terlebih dahulu dibandingkan
seni lukis. Kegiatan mematung diawali
dengan kebutuhan manusia untuk
memvisualisasikan roh nenek moyang
dan kekuatan magis. Kemudian berlanjut
dengan menggambarkan dewa-dewi, pemimpin, dan pahlawan sebagai
penghormatan dan pengkultusan. Saat ini, pembuatan patung lebih ditekankan
sebagai karya kreatif seperti halnya karya seni lukis pada umumnya.
a. Bahan dan Teknik Pembuatan Patung
Untuk membuat sebuah patung ada beberapa bahan dan teknik yang
digunakan. Berikut ini beberapa di antaranya.
1) Bahan Keras
Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah bahan
keras. Bahan keras dapat berupa kayu, batu cadas atau andesit, logam, gading,
tulang, dan tanduk. Teknik yang digunakan untuk membuat patung dengan
bahan keras adalah dengan teknik pahat, kecuali bahan yang terbuat dari logam.
Sementara untuk membuat patung dengan bahan keras yang terbuat dari logam
seperti perunggu, kuningan, emas, perak,
tembaga, besi bisa dilakukan dengan teknik
cor (
bivalve
dan
a cire perdue
), tempa, patri,
dan las tuang.
2) Bahan Plastis
Bahan lunak yang dapat digunakan
untuk membuat patung antara lain tanah
liat, semen, plastisin, lilin, bubur kertas,
sabun, dan gips. Patung dari bahan plastis
bisa dibuat dengan teknik membentuk,
membutsir, mencetak,
modelling
,
coiling
,
p
ij
it, dan
slabing
.
Gambar 9.5
Patung nenek moyang
Sumber:
www
.beritaindonesia.co.id
Gambar 9.6
Patung dengan bahan tanah liat
Sumber:
www
.
fl
ickr.com
140
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
b. Bentuk dan Wujud Seni Patung
Berikut ini beberapa bentuk dan wujud patung.
• Bagian kop merupakan pembuatan patung yang hanya menggambarkan bagian
kepala.
• Bagian buste merupakan pembuatan patung yang menggambarkan bagian
dada atau bentuk dada dan kepala.
• Bagian torso merupakan pembuatan patung yang menggambarkan bagian
badan.
c. Teknik Membuat Patung
Dalam membuat patung seorang seniman dapat membuat patung dengan
berbagai teknik bergantung pada bahan dan keahlian yang dimilikinya. Teknik-
teknik tersebut antara lain teknik mengecor,
modelling
, dan konstruktif.
1) Teknik Mengecor
Teknik mengecor atau mencetak adalah teknik yang dipakai jika media yang
digunakan bersifat cairan. Sebelum mengecor seorang pematung harus membuat
cetakan terlebih dahulu. Untuk mendapat cetakan, pematung harus membuat
model patung jadi atau model positif, setelah itu pematung membuat cetakan
negatif. Bahan yang digunakan untuk membuat patung berbeda dengan bahan
untuk membuat cetakannya. Contohnya, jika bahan yang digunakan untuk
membuat patung adalah logam, maka bahan untuk membuat cetakannya adalah
gips atau tanah liat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cetakan adalah bagian yang
satu dengan bagian yang lain diusahakan
tidak terkunci. Ada dua jenis cetakan teknik
mengecor patung dengan menggunakan
cetakan, yaitu
bivalve
dan
a cire perdue
.
Bivalve adalah teknik mengecor dengan
cetakan yang dapat di bongkar pasang.
Teknik ini dipakai untuk mendapatkan
hasil dalam jumlah banyak dengan model
yang sama. Sementara teknik
a cire perdue
dipakai hanya untuk mendapatkan satu
hasil, biasanya cetakannya terbuat dari
bahan yang mudah dipecahkan seperti dari
tanah liat.
2) Teknik
Modeling
Teknik
modelling
adalah teknik membuat suatu bentuk dengan cara
mem
ij
it, meremas, dan membentuk sesuai bentuk yang diinginkan. Bahan yang
dipergunakan dalam pembuatan teknik ini adalah bahan yang bersifat plastis
seperti tanah liat, plastisin, lilin, dan bubur kertas.
Gambar 9.7
Cetakan patung
Sumber:
www
.
fl
ickr.com
Pelajaran 9
Apresiasi Seni Rupa Murni
141
Pelatihan 1
1
1
3) Teknik Konstuktif (Menempel)
Tenik menempel adalah teknik membuat patung dengan cara menempelkan
bagian yang satu dengan bagian yang lain sedikit demi sedikit sehingga menjadi
sebuah karya patung. Bahan yang dipergunakan bervariasi, bisa tanah liat, lilin,
logam, dan bubur kertas.
Bagilah siswa di kelasmu menjadi beberapa kelompok dengan jumlah
anggota 4 orang siswa per kelompok. Setiap kelompok membuat kliping
tentang salah satu bentuk seni rupa murni, misalnya seni lukis kaca. Kamu
dapat mencari gambar dari buku-buku di perpustakaan atau internet.
Kumpulkan hasilnya pada gurumu untuk mendapat penilaian.
B. Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni
Sikap apresiatif terhadap karya seni bisa diwujudkan dengan menghargai karya
seni sebagai warisan dan peninggalan yang harus dilestarikan keberadaannya. Tak
dipungkiri lagi bahwa sebuah karya seni lahir dari tangan yang penuh bakat.
Dari masa ke masa karya seni, baik seni patung, lukis, maupun gra
fi
s selalu
berubah. Perubahan ini sejalan dengan berubahnya pola pikir manusia, termasuk
seniman. Progresivitas seniman dalam berkarya membuat peta perkembangan seni
menjadi maju dan berkembang. Hal ini berdampak pada peningkatan kualitas
karya mengingat ditemukannya teknik-teknik berkarya yang baru ditambah
dengan ketersediaan media berkarya yang semakin mutakhir. Jika kamu perhatikan
lebih jauh ternyata lahirnya sebuah karya seni tak lepas dari masa lalu, yaitu masa
penuh penemuan yang menjadi cikal bakal timbulnya sebuah karya.
1. Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan
pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara
lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.
a. Tujuan Religius
Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang
dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang,
atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan
yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros,
Sulawesi Selatan.
142
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
b. Tujuan Magis
Seorang seniman yang memiliki tujuan
magis menjadikan lukisan yang dibuat
untuk mendatangkan magis atau sihir.
Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi,
pelukis modern juga banyak yang melukis
tema dan motif primitif agar menimbulkan
kesan magis. Mereka menganut paham
primitivisme. Seniman-seniman yang
banyak melukis tema dan motif primitif
banyak terdapat di Bali.
c. Tujuan Simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis
untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya,
cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang
bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis
adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.
d. Tujuan Estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan
estetis akan melukis dengan semata-
mata mengutamakan rasa keindahan saja
sehingga lukisannya dapat dinikmati
sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan
yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan
pemandangan atau lukisan kegiatan
masyarakat.
e. Tujuan Komersil
Seorang seniman yang memiliki
tujuan komersil akan melukis dengan
mengutamakan selera pembeli. Contohnya
adalah para pelukis di jalan.
f. Tujuan Ekspresi
Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk
mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini
seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke
dalam sebuah lukisan. Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang
seniman ini mempunyai teknik khas tersendiri.
Gambar 9.8
Lukisan yang dibuat oleh seniman Bali
Sumber:
www
.
fl
ickr.com
Gambar 9.9
Lukisan pemandangan
Sumber:
empimuslion.
fi
les.wordpr
ess.com
Pelajaran 9
Apresiasi Seni Rupa Murni
143
Uji Kompetensi
2. Seni Patung
Dalam pembuatan seni patung, para seniman menentukan tujuan pembuatan
karya-karyanya. Berikut ini beberapa di antaranya.
a. Patung ada yang dibuat dengan tujuan religius. Patung-patung tersebut pada
umumnya digunakan untuk acara-acara keagamaan. Contohnya arca-arca
yang terdapat pada candi-candi yang merupakan perwujudan dari dewa.
b. Patung ada yang dibuat untuk d
ij
adikan monumen. Biasanya patung-patung
tersebut bertujuan politis, historis, simbolis, dan
fi
loso
fi
s. Contoh patung yang
dibuat dengan tujuan tersebut antara lain patung Monumen Pancasila Sakti
di Lubang Buaya dan patung Jenderal Soedirman.
c. Patung ada yang dibuat sebagai tanda kebesaran Raja. Patung-patung tersebut
dibuat dengan tujuan menghormati dan mengagungkan raja. Contoh patung
yang dibuat untuk hal tersebut antara lain patung Ratu Ken Dedes sebagai
Dewi Prajnaparamitha.
d. Patung ada yang dibuat dengan tujuan ekspresif, yaitu patung yang dibuat
semata-mata hanya mengutamakan segi ekspresi estetis, ide, gagasan, dan
perasaan seniman saja. Beberapa seniman patung Indonesia di antaranya Edi
Soenarso, Nyoman Nuarta, Saptoto, G. Sidharta, Rita Widagdo, dan I Gusti
Nyoman Lempad.
Pelatihan 2
2
2
Carilah sebuah lukisan yang dilukis oleh seorang pelukis di daerahmu,
kemudian amati lukisan tersebut. Tulislah apresiasimu terhadap hasil karya
seni murni tersebut. Kumpulkan tulisan tersebut!
Carilah salah satu bentuk hasil karya seni murni yang terdapat di daerahmu.
Kemudian, buatlah sebuah paragraf yang berisi sikap apresiatifmu terhadap
karya tersebut. Bacakan hasilnya di depan kelas secara bergantian!
144
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
Rangkuman
Re
fl
eksi
Dalam pelajaran ini kamu telah belajar tentang seni murni beserta contoh-
contohnya. Apakah kamu menemukan kesulitan dalam mempelajarinya?
Ayo, ceritakan!
• Secara umum seni rupa terbagi menjadi dua cabang, yaitu seni rupa
murni (
pure art
/
fi
ne art
) dan seni murni terapan (
applied art
).
• Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik
seorang seniman melalui bidang dua dimensi.
• Berdasarkan media, bahan, dan tekniknya seni lukis dapat dibedakan
menjadi lukisan cat minyak, cat air, pastel, arang,
fresco
,
al secco
, tempera,
azalejo, kolase, kaca, dan batik.
• Seni patung merupakan suatu bentuk pengungkapan pengalaman
artistik seniman yang ditampilkan dalam wujud karya tiga dimensi
(trimatra).
• Bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah bahan keras dan
bahan plastis.
• Teknik yang digunakan untuk membuat patung antara lain mengecor,
modelling
, dan konstruktif (menempel).
• Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan
tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para
seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil,
dan ekspresi.
Pelajaran 9
Apresiasi Seni Rupa Murni
145
A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!
1. Berikut ini merupakan kelompok seni rupa terapan,
kecuali
....
a. seni reklame
b. seni lukis
c. seni dekorasi
d. seni kriya
2. Seni yang memiliki bentuk 3 dimensi adalah seni ....
a. lukis
b. patung
c. gra
fi
s
d. reklame
3. Berikut ini yang merupakan bahan dasar pembuat patung adalah ....
a. batu, logam, dan kanvas
b. batu, besi, dan plastisin
c. gips, tanah liat, dan kanvas
d. batu, gips, dan palet
4. Lukisan yang dibuat di tembok setelah tembok kering, catnya diaduk dengan
bahan perekat dan dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat
minyak disebut ....
a. tempera
b. azalejo
c. intersia
d. mozaik
5. Teknik ... adalah teknik mengecor dengan cetakan yang dapat dibongkar
pasang
a.
a cire perdue
b. azalejo
c. mosaic
d.
bivalve
6. Pembuatan patung yang menggambarkan bagian dada atau bentuk dada dan
kepala disebut ....
a. azalejo
b. kop
c. buste
d. torso
Pelatihan Pelajaran 9
146
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas IX
7. Lukisan yang dibuat dengan teknik tempel dan bahan kulit kayu disebut ....
a. kolase
b. azalejo
c. lukisan cat air
d. intersia
8. Patung yang digunakan untuk acara-acara keagamaan dan merupakan
perwujudan dari dewa adalah patung yang dibuat dengan tujuan ....
a. ekspresi
b. komersil
c. estetis
d. religius
9. Lukisan yang dibuat murni karena perasaan seniman adalah lukisan yang
dibuat dengan tujuan ....
a. ekspresi
b. komersil
c. estetis
d. rel
ij
ius
10. Salah seorang seniman patung Indonesia adalah ....
a. A
ff
andi
b. Popo Iskandar
c. Nyoman Nuarta
d. Basuki Abdullah
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui dengan seni rupa murni dan sebutkan jenis dan
macamnya?
2. Sebutkan dan jelaskan bentuk dan cara membuat patung!
3. Sebutkan dan jelaskan teknik melukis!
4. Tuliskan beberapa hasil karya seni murni yang terdapat di daerahmu!
5. Amati sebuah karya seni murni yang terdapat di daerahmu, kemudian tuliskan
apresiasimu terhadap karya seni tersebut!