Halaman
Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
Pelajaran 8
Karya seni rupa terapan ada yang berbentuk karya
seni kriya, ada pula yang berbentuk karya seni gra
fi
s.
Saat ini, seni kriya dan seni gra
fi
s terus mengalami
perkembangan. Hasil karyanya pun semakin beragam.
Nah, pada pelajaran ini kamu akan belajar merancang
seni kriya tekstil dengan menggunakan corak seni rupa
Nusantara. Selain itu, kamu juga akan belajar tentang
seni gra
fi
s. Setelah itu, kamu dan teman-temanmu
dapat membuat pameran kelas atau sekolah untuk
menampilkan hasil karyamu.
Sumber:
idemcorp.
fi
les.wordpress.com
Sb
id
fi
ld
116
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
Kata Kunci
•
Intaglio
• Pameran • Sintetis
•
Lithography
•
Silkscreen •
Visual
• Makrame • Simpul •
Woodcut
Seni Rupa
Tekstil dan
Gra
fi
s
Membuat Karya
Seni Kriya
Tekstil
Berkarya Seni
Gra
fi
s
Pameran Karya
Seni Rupa
Cakupan Materi
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
117
A. Membuat Karya Seni Kriya Tekstil
Kreativitas seni tidak terbatas pada kreasi menggambar atau melukis saja.
Berbagai cara dan bentuk dapat dimunculkan menjadi sebuah karya seni.
Pernahkah kamu membuat sebuah kreasi yang menggunakan jalinan benang?
Kreasi yang dibuat dengan menggunakan jalinan benang disebut makrame.
Makrame berasal dari bahasa Turki, yaitu
makrama
yang berarti rumbai-rumbai
atau
miqrama
yang berarti penyelesaian (penyempurnaan) garapan benda dan
selubung muka dengan simpul. Makrame merupakan teknik kerajinan klasik
dengan ciri utama menampilkan bentuk-bentuk simpul dari jalinan tali atau
benang.
Dalam perkembangannya marame digunakan juga untuk membuat benda-
benda fungsional dan benda hias yang memiliki nilai seni dan kreasi yang sangat
indah. Ragam simpul juga mengalami perubahan dan perkembangan sejalan
dengan beragamnya jenis-jenis tali yang ada. Selain itu dalam pembuatannya,
makrame juga memanfaaatkan bentuk-bentuk monte, manik-manik, gelang plastik,
atau model kombinasi lainnya.
1. Alat dan Bahan Membuat Makrame
Untuk membuat makrame diperlukan alat dan bahan yang cukup beragam,
yaitu sebagai berikut.
a. Alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat makrame antara lain gunting,
cu
Ĵ
er
,
alat penyimpul (
coban
), meteran kain, jarum T, dan kaitan tali (gesper, tongkat,
dan kayu).
b. Bahan
Bahan utama untuk membuat makrame
adalah tali yang memiliki sifat lentur, padat/
kenyal, dan kuat. Jenis tali tersebut bisa
berasal dari bahan alami atau dari bahan
buatan (sintetis). Tali dari bahan alami dapat
dibuat dari serat-serat tumbuhan seperti
serat kulit pohon, serat sabut kelapa, dan
serat rami (karung goni). Adapun tali buatan
atau imitasi adalah jenis tali hasil olahan
pabrik. Jenis tali ini diperdagangkan dalam
berbagai warna dan ukuran. Contoh tali ini
adalah tali plastik, tali nylon, tali ra
fi
a, tali
koor, tali sepatu, sumbu kompor, dan benang wol.
Gambar 8.1
Benang wol
Sumber:
2.bp.blogspot.com
118
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
2. Macam-macam Bentuk Simpul
Dalam membuat makrame, ada beberapa simpul yang digunakan, yaitu simpul
awal, simpul dasar, simpul kombinasi, dan simpul mati.
a. Simpul Awal
Simpul awal dilakukan dengan cara
mengikatkan tali yang digunakan pada alat
pembantu, misalnya tongkat, gelang, atau
gesper.
b. Simpul Dasar
Simpul dasar merupakan kelanjutan
dari simpul awal yang diikuti dengan simpul
sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Bentuk simpul dasar terdiri atas simpul
persegi dan simpul kait setengah atau
simpul pipih ganda.
c. Simpul Kombinasi
Simpul kombinasi merupakan
perkembangan dari simpul dasar. Di antara
simpul ini adalah simpul kait mendatar dan
tegak, simpul kait mendatar dan miring,
simpul kait mendatar ganda, serta simpul
kait dan persegi miring.
d. Simpul Mati
Simpul ini berbentuk jalinan tali yang
dibuat pada akhir pembuatan simpul atau makrame dengan cara melingkarkan
ujung-ujung tali dan mengancingkannya agar tidak lepas dan kendur.
3. Langkah-Langkah Pembuatan
Untuk membuat makrame, ada beberapa langkah yang harus kamu ikuti.
Pertama
, persiapkan rancangan atau contoh bentuk makrame yang akan dibuat,
termasuk mempelajari simpul-simpul yang digunakan. Pada tahap ini, kamu juga
harus menentukan bahan tali yang akan digunakan beserta bahan pembantu dan
alat-alat kerja yang dibutuhkan.
Kedua
, ikuti cara-cara membuat makrame dari
sumber yang kamu pilih yang dimulai dari pemasangan atau pembuatan simpul
awal pada tali atau alat bantu. Hal tersebut dilanjutkan dengan menyimpulkan
tali-tali secara bertahap sesuai dengan contoh yang diberikan. Buatlah bentuk
simpul yang rapi menurut arah, warna rangkaian, dan jarak antarsimpul yang
dibuat. Langkah ini diakhiri dengan simpul mati dan diikat. Makrame yang telah
kamu buat dirapikan dengan memotong kelebihan tali yang masih ada.
Gambar 8.2
Simpul awal
Sumber:
i.ehow
.com
Gambar 8.3
Simpul kombinasi
Sumber:
www
.angel
fi
re.com
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
119
4. Praktik Membuat Sabuk
Pada bagian ini kamu akan mencoba untuk membuat sabuk makrame.
a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut.
• Tongkat kayu ukuran panjang 20–25 cm, diameter 2 cm sebanyak 1 buah
• Tali koor dengan panjang 3 meter sebanyak 12 potong dengan warna sesuai
dengan keinginan.
b. Langkah kerja
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat sabuk.
• Tali dipasang pada sepotong tongkat dengan menggunakan simpul awal.
• Setelah dikencangkan, tali disimpul menggunakan simpul kombinasi.
• Selanjutnya, ujung tali dibentuk simpul sesuai kreasi yang diinginkan .
• Untuk mengakhiri pembuatan sabuk dilakukan dengan cara ujung tali
disimpul mati.
• Tambahkan gesper atau pelengkap sabuk.
• Jadilah sabuk makrame.
120
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
Gambar 8.4
Langkah-langkah pembuatan sabuk
Sumber:
Dokumentasi Penerbit,
2009
G
b
4
Pelatihan 1
1
1
Carilah dari berbagai sumber seperti buku-buku di perpustakaan dan internet
hasil-hasil karya seni kriya tekstil yang terdapat di Indonesia. Kemudian,
buatlah rancangan berdasarkan salah satu bentuk karya seni tersebut.
Serahkan hasilnya pada gurumu untuk mendapat penilaian!
B. Berkarya Seni Gra
fi
s
Seni gra
fi
s merupakan salah satu bentuk ungkapan visual ke dalam bidang
dua dimensi. Seni ini menjadi salah satu cara untuk menciptakan karya seni rupa
yang memanfaatkan media cetak sehingga satu bentuk karya dapat direproduksi
atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu. Meskipun demikian, setiap hasil
cetak masih terjaga keasliannya.
Menurut tekniknya seni gra
fi
s dapat dibedakan menjadi empat prinsip teknik
cetak, yaitu seni gra
fi
s cetak datar (
lithography
), cetak tinggi (
woodcut
), cetak saring
(
silkscreen
) atau cetak sablon, dan cetak dalam (
intaglio
). Pada bagian ini, kamu akan
belajar tentang salah satu teknik cetak tersebut, yaitu cetak tinggi (
woodcut
).
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
121
1. Cetak Tinggi (
Woodcut
)
Salah satu jenis seni grafis adalah
cetak tinggi. Cetak tinggi atau dikenal juga
dengan nama cetak timbul adalah cara
membuat acuan cetak dengan membentuk
gambar pada permukaan media cetak secara
timbul. Contoh yang paling sederhana dari
teknik ini adalah stempel atau cap. Media
yang banyak digunakan untuk melakukan
cetak tinggi antara lain kayu lapis/triplek,
hardboard
, metal, karet (
linoleum
), dan papan
kayu.
Teknik cetak tinggi yang paling popular adalah seni gra
fi
s cukilan kayu
(
woodcut
). Teknik ini telah dikenal oleh orang Koptia di Mesir pada abad 14 M.
Sementara orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain
tenun. Seni ini juga dipakai sebagai media cetak huruf dan buku. Salah seorang
pelopor yang berjasa dalam penemuan seni mencetak adalah Johanes Gutenberg
(1400-1468) dari Jerman.
Adapun seniman (gra
fi
kus) yang menggunakan media teknik cetak tinggi
adalah Albrecht Durer, L. Granach, Hans Holbein, HB. Grien (Jerman), Kastuhista
Hokusai, Ando Hirosige (Jepang). Gra
fi
kus Indonesia yang menggunakan teknik
ini adalah Kaboel Suadi, Edi Sunaryo, dan Andang Supriadi.
2. Alat dan Bahan Cetak Tinggi
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat cetak tinggi cukup sederhana.
Alat dan bahan tersebut antara lain sebagai berikut.
• Tripleks, lempengan karet sol (
linoleum
),
atau papan kayu yang digunakan
sebagai acuan cetak. Jika bahan-bahan
tersebut tidak dapat kamu peroleh,
kamu juga bisa menggunakan kertas
tebal, misalnya dupleks atau daluang.
• Pisau
woodcut
atau
cu
Ĵ
er
.
• Tinta cetak atau cat poster
water-based
.
• Rol karet atau gilingan kue.
• Kertas HVS atau kertas gambar.
• Sendok.
3. Cara Membuat Cetak Tinggi
Sekarang kamu akan belajar cara membuat karya seni gra
fi
s dengan teknik
cetak tinggi. Sebagai bahan untuk acuan cetak kamu dapat menggunakan karet
Gambar 8.5
Stempel
Sumber:
www
.exlibris-insel.de
Gambar 8.6
Pisau
Wo
odcut
Sumber:
www.trueswords.com
122
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
linoleum
atau triplek dengan bahan
hardboard
. Berikut ini langkah-langkah untuk
membuat cetak tinggi.
a. Buatlah desain pada selembar kertas. Kamu dapat menggunakan kertas HVS
atau kertas gambar.
b. Potong lempengan karet
linoleum
atau triplek dengan bahan
hardboard
dengan
yang berukuran 20 X 20 cm.
c. Pindahkan sketsa yang telah kamu buat ke atas karet dengan cara membuat
sketsa ulang. Agar gambar sama dengan sketsa, kamu bisa menggunakan
kertas karbon.
d. Torehlah sketsa gambar pada acuan cetak dengan pisau
woodcut
atau
cu
Ĵ
er.
Pilihlah pisau yang sesuai dengan kebutuhan. Pisau
woodcut
memiliki variasi
bentuk seperti bentuk ujung V, v, U, u, datar, dan runcing.
e. Setelah ditoreh, acuan cetak diberi tinta menggunakan rol secara merata.
f. Tempelkan kertas HVS atau kertas gambar pada cetakan yang telah diberi
tinta.
g. Gosok dengan menggonakan sendok secara merata.
h. Bukalah secara hati-hati mulai dari bagian sudut terlebih dahulu. Jangan
membukanya secara langsung, hal itu untuk menghindari kegagalan.
i. Karya seni dengan hasil cetak tinggi buatanmu sudah selesai dibuat. Berilah
bingkai agar terlihat lebih indah.
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
123
Pelatihan 2
2
2
Gambar 8.7
Langkah-langkah membuat seni gra
fi
s cetak tinggi
Carilah gambar-gambar yang merupakan contoh karya seni gra
fi
s dengan
teknik cetak datar (
lithography
), cetak tinggi (
woodcut
), cetak sablon, dan cetak
dalam (
intaglio
). Tempelkan gambar-gambar tersebut pada buku tugasmu!
C. Pameran Karya Seni Rupa
Pameran merupakan salah satu cara
untuk menyajikan hasil-hasil karya seni,
baik dua dimensi atau tiga dimensi, secara
visual. Pengadaan pameran dilakukan
untuk mengkomunikasikan ide atau
informasi kepada orang banyak. Karya-
karya yang dapat dipamerkan dapat
berupa buatan pabrik atau bentuk kerajinan
tangan manusia.
Berdasarkan bentuknya, suatu pameran
dapat diselenggarakan secara umum atau
khusus. Materi pameran umum sering
menampilkan berbagai jenis barang, sedangkan materi pameran khusus hanya
menampilkan salah satu jenis barang produksi.
1. Pameran Karya Seni Rupa
Pameran karya seni rupa adalah penyajian visual semua jenis karya seni rupa
atau salah satu jenis karya seni rupa di suatu tempat secara khusus. Jenis-jenis
karya seni rupa yang dapat dipamerkan antara lain:
Gambar 8.8
Pameran seni rupa
Sumber:
www
.corbis.com
124
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
• karya seni patung;
• karya seni kerajinan;
• karya seni poster;
• karya seni tekstil;
• karya seni lukis;
• karya seni keramik;
• karya seni gra
fi
s; dan
• karya seni ukir.
karya seni tersebut dapat dipamerkan
secara bersamaan atau secara tersendiri.
2. Tujuan Pameran Seni Rupa
Selain dapat d
ij
adikan sebagai suatu usaha untuk berdialog dengan masyarakat
dan mencari identitas lingkungan, pameran juga berfungsi untuk menemukan jejak
pribadi seorang seniman. Bagi seniman, pameran merupakan hal yang penting.
Berpameran berarti berusaha membangkitkan kegairahan mencipta.
3. Pengunjung Pameran
Salah satu penunjang keberhasilan
pameran adalah dilihat dari faktor
pengunjungnya. Oleh karena pengunjung
memiliki kedudukan penentu berhasil atau
tidaknya suatu pameran seni, akan sangat
baik jika seniman mengenal terlebih dahulu
kondisi pengunjung pameran tersebut.
Setidaknya ada tiga keadaan yang
menyebabkan masyarakat cenderung
menjadi pengunjung pameran, yaitu sebagai
berikut.
a. Pengunjung peminat adalah pengunjung dari kalangan intelektual dan
umumnya telah memiliki apresiasi seni rupa.
b. Pengunjung iseng adalah pengunjung yang tidak punya pilihan atau perhatian
khusus pada seni rupa, tetapi mungkin ia memiliki minat pada bentuk karya
seni lain seperti seni musik, seni tari, atau sastra.
c. Pengunjung penasaran adalah pengunjung yang hanya ingin mengetahui
pameran seni rupa dan benda-benda yang ditampilkan dalam pameran
tersebut.
Untuk dapat menarik perhatian pengunjung, pelaksana pameran dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Usaha publikasi
Publikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti lewat spanduk, poster,
selebaran, pengumuman lewat koran dan majalah, serta radio.
Gambar 8.9
Pameran keramik
Sumber:
www
.
fl
ickr.com
Gambar 8.10
Pengunjung pameran
Sumber:
www
.
fl
ickr.com
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
125
b. Usaha tempat pameran
Mengadakan pameran di tempat yang mudah d
ij
angkau oleh masyarakat,
tidak terasa mewah dan tidak pula sederhana.
c. Usaha penampilan karya
Pengunjung harus melihat bahwa karya seni rupa sebagai suatu hal yang
istimewa, sebagai sesuatu yang tetap baru, eksklusif, dan terjaga sebagai yang
tetap estetik.
d. Usaha melontar ide baru
Umumnya corak karya seni yang baru akan menghasilkan kesegaran pada
penikmatan pengunjung.
4. Tempat Pameran Seni Rupa
Tempat atau ruang untuk pameran harus memenuhi syarat tertentu agar
memenuhi dan berfungsi dengan baik. Pada umumnya pelaksanaan pameran
dilakukan ditempat tertutup atau tempat
terbuka.
• Tempat tertutup biasanya menggunakan
suatu ruangan di sebuah gedung
tertentu.
• Tempat terbuka adalah suatu tempat
yang terbuka. Untuk melindungi dari
panas dan hujan digunakan atap terpal
semi permanen. Umumnya tempat
tersebut berupa halaman luas, kebun,
atau lapangan.
5. Perlengkapan Pameran Seni Rupa
Pelaksanaan pameran bukan hanya pekerjaan seorang seniman yang
memamerkan karyanya saja, melainkan juga merupakan sebuah pekerjaan
kelompok. Alat dan perlengkapan yang digunakan untuk penyelenggaraan
pameran tergantung pada bentuk karya yang dipamerkannya. Pada pameran
dengan bentuk karya seni rupa dua dimensi yang bersifat bidang, banyak
dipergunakan panil-panil untuk menggantungkan karya-karyanya. Adapun pada
pameran dengan bentuk seni rupa tiga dimensi yang bersifat bervolume, banyak
memerlukan meja-meja atau level-level untuk meletakkan bendanya.
6. Penataan Karya Seni Rupa
Keberhasilan penampilan suatu pameran banyak juga terletak pada
penataannya. Penataan karya seni yang kurang baik tidak hanya akan mengganggu
penglihatan pengunjung, tetapi juga akan merusak nilai estetik suatu karya yang
ditampilkan. Untuk menampilkan penataan yang baik, hendaknya diperhatikan
beberapa syarat, antara lain sebagai berikut.
Gambar 8.11
Pameran seni di luar ruangan
Sumber:
www
.
fl
ikr.com
Gb811
126
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
a. Karya Seni Dua Dimensi
Hasil-hasil karya seni yang termasuk
ke dalam bentuk seni dua dimensi
adalah karya lukisan, grafis, atau
hiasan datar. Karya tersebut dapat
digantungkan di dinding atau sejenis
bidang vertikal (panil). Penataan yang
ideal yaitu dengan menempatkan karya
yang sejajar dengan mata pengunjung.
Penempatan yang terlampau tinggi
akan menyulitkan pengunjung dalam
menikmati sajian karyanya.
b. Karya Seni Tiga Dimensi
Hasil-hasil karya seni yang termasuk ke dalam bentuk seni tiga dimensi
adalah karya patung, keramik, dan cetakan. Peletakan benda-benda tersebut
harus dilakukan pada suatu bidang datar yang horizontal. Tinggi rendahnya
peletakan benda tergantung dari bentuk karya yang dipamerkan. Untuk benda
yang kecil dan pendek, sebaiknya jangan diletakkan di level yang terlalu tinggi
atau rendah dari mata pengunjung. Sementara, untuk benda-benda yang tinggi
seperti patung dapat langsung diletakkan di lantai ruangan.
c. Cahaya di Ruang Pameran
Cahaya yang paling baik untuk menerangi karya-karya pameran seni adalah
cahaya matahari. Namun, untuk pelaksanaan pameran di dalam ruangan,
panitia dapat menggunakan lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Dalam
meletakkan lampu hendaknya diperhatikan hal-hal berikut.:
• Lampu tidak diletakkan di belakang karya sehingga menyilaukan
pengunjung.
• Lampu tidak diletakkan di atas karya, t
erutama karya seni rupa dua
dimensi.
• Carilah posisi sudut datang cahaya yang aman dan tidak mengganggu
pandangan pengunjung.
• Hindari terjadinya bayangan-bayangan yang mengganggu akibat adanya
cahaya yang menimpa karya.
7. Mengelola Pameran Sekolah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pameran seni
rupa di sekolah, di antaranya sebagai berikut.
a. Pemilihan Karya
Bentuk karya seni rupa untuk pelaksanaan pameran harus benar-benar
diperhatikan. Bentuk karyanya sebaiknya diambil dari hasil karya siswa di
Gambar 8.12
Penataan barang-barang di pameran
Sumber:
www
.
fl
ikr.com
b
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
127
Uji Kompetensi
Pelatihan 3
3
3
sekolah itu sendiri. Karya-karya tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuk, fungsinya, jenis, atau bahan. Pengelompokan karya juga bisa dilakukan
berdasarkan kelas tertentu.
b. Pemilihan Tempat
Pemilihan tempat harus benar-benar diperhatikan dengan baik. Pada
umumnya, tempat yang baik adalah ruangan yang banyak memiliki sirkulasi udara
dan cahaya matahari. Karena pameran di sekolah umumnya dilakukan pada siang
hari, khususnya pada jam-jam sekolah, pemilihan ruang yang banyak menerima
cahaya matahari adalah yang paling baik dan praktis.
c. Pengunjung
Agar kegiatan pameran dapat melibatkan semua pihak, dapat dilakukan
beberapa cara, di antaranya sebagai berikut.
• Karya seni yang akan dipamerkan diambil dari setiap perwakilan kelas.
• Adakan angket yang diisi oleh pengunjung untuk memilih jenis karya seni
yang paling disukai atau paling baik.
• Seluruh siswa diberi tugas untuk membuat laporan tertulis dari kegiatan
pameran yang diselenggarakan.
Kunjungilah salah satu pameran seni rupa yang diadakan di daerahmu.
Buatlah laporan tentang hasil kunjunganmu tersebut. Serahkan laporan pada
gurumu untuk mendapat penilaian!
Lakukan kegiatan-kegiatan berikut!
1. Buatlah sebuah rancangan karya seni kriya tekstil dengan menggunakan
salah satu corak dan teknik yang ada di daerahmu!
2. Buatlah sebuah karya seni gra
fi
s dengan teknik cetak tinggi dengan
bentuk yang kamu inginkan!
3. Buatlah sebuah pameran kelas untuk menampilkan hasil karya
seni siswa-siswa di kelasmu. Libatkan seluruh anggota kelas untuk
mempersiapkannya. Mintalah bantuan kepada gurumu jika kamu
menemukan kesulitan!
128
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
Rangkuman
Re
fl
eksi
Dalam pelajaran ini kamu telah belajar merancang sebuah karya seni.
Kamu juga telah belajar membuat sebuah karya seni gra
fi
s. Selain itu, kamu
membuat pameran kelas untuk karya yang telah dibuat. Apakah manfaat
yang kamu dapatkan setelah melakukan kegiatan-kegiatan tersebut?
• Makrame berasal dari bahasa Turki, yaitu
makrama
yang berarti rumbai-
rumbai atau
miqrama
yang berarti penyelesaian (penyempurnaan)
garapan benda dan selubung muka dengan simpul.
• Makrame merupakan teknik kerajinan klasik dengan ciri utama
menampilkan bentuk-bentuk simpul dari jalinan tali atau benang.
• Simpul yang digunakan untuk membuat makrame, yaitu simpul awal,
simpul dasar, simpul kombinasi, dan simpul mati.
• Cetak tinggi atau dikenal juga dengan nama cetak timbul adalah cara
membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan
media cetak secara timbul.
• Pameran merupakan salah satu cara untuk menyajikan hasil-hasil karya
seni, baik dua dimensi atau tiga dimensi secara visual.
• Pada umumnya pelaksanaan pameran dilakukan tempat tertutup atau
tempat terbuka.
• Penataan pameran dilakukan dengan memerhatikan karya-karya yang
dipamerkan dan cahaya dalam ruangan.
• Karya-karya yang dipamerkan dapat dikelompokkan berdasarkan atas
bentuk, fungsi, jenis, atau bahannya.
Pelajaran 8 Seni Rupa Tekstil dan Gra
fi
s
129
A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!
1. Bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensional yang memanfaatkan
media cetak mencetak disebut ....
a. seni gra
fi
s
b. seni lukis
c. seni pahat
d. seni rupa
2. Istilah lain dari seni sablon, yaitu ....
a.
woodcut
b.
lithography
c.
intaglio
d.
silkscreen
3. Pelopor seni cetak-mencetak adalah ....
a. Van Gogh
b. Pablo Picasso
c. Johanes Gutenberg
d. Paul Kee
4. Salah seorang gra
fi
kus Indonesia adalah ....
a. Edi Sunaryo
b. Abdullah SR
c. Henk Ngantung
d. A
ff
andi
5. Tempat menyimpan karya dua dimensi disebut ....
a. pigura
b. spanram
c. panil
d. diorama
6. Istilah untuk orang yang memberikan penilaian terhadap karya seni yaitu ....
a. penilai
b. apresiator
c. apresiasi
d. peneliti
7. Istilah cetak saring dikenal juga dengan nama ....
a.
silkscreen
b.
woodcut
c.
lithography
d.
intaglio
Pelatihan Pelajaran 8
130
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
8. Cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan
media cetak secara timbul disebut ....
a. teknik cetak tinggi
b. teknik cetak timbul
c. teknik cetak datar
d. teknik cetak dalam
9. Fungsi paku dalam teknik membuat tapestry adalah sebagai ....
a. acuan membuat benang
b. acuan pewarnaan
c. acuan pencetakan
d. penguat bahan
10. Bag
ian yang bertugas mengabadikan hasil karya dan kegiatan pameran
adalah ....
a. dokumentasi
b. ketua panitia
c. bendahara
d. penjaga
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan baik dan benar!
1. Jelaskan proses membuat sabuk makrame!
2. Jelaskan cara pembuatan karya seni gra
fi
s yang menggunakan teknik cetak
tinggi!
3. Jelaskan istilah-istilah berikut ini!
•
Silkscren
•
Woodcut
•
Lithography
•
Intaglio
4. Buatlah sebuah rancangan karya seni terapan dengan corak karya seni rupa
terapan Nusantara!
5. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam menggelar
sebuah pameran sekolah!
Pelatihan Semester 2
131
A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar!
1. Istilah lain dari seni terapan yaitu ....
a.
visual art
c.
mechanic art
b.
fi
ne art
d.
tapestry art
2. Dakocan dan mobil-mobilan merupakan dua karya yang berfungsi sebagai ....
a. dekorasi
c. aplikasi
b. hiasan
d. mainan
3. Dalam membuat karya seni kriya, seorang kriawan dituntut untuk
memperhatikan tiga hal, yaitu ....
a. bentuk, tekstur, dan alat
c. bentuk, fungsi, dan bahan
b. alat, halus, dan sederhana
d. alat, bentuk, dan hasil
4. Istilah lain dari seni bordir adalah ....
a. motif
c. sulam
b. cekorasi
d. tenun
5. Bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi yang memanfaatkan
media cetak mencetak disebut ....
a. seni anyaman
c. seni rupa
b. seni gra
fi
s d.
seni
lukis
6. Pelopor seni cetak mencetak adalah ....
a. Johanes Gutenberg
c. Pablo Picasso
b. Van Gogh
d. Salvador Dali
7. Kriya yang proses utamanya menggunakan media kain adalah ....
a. kriya patung
c. kriya logam
b. kriya keramik
d. kriya tekstil
8. Istilah cetak datar biasa juga dikenal dengan nama ....
a.
silkscreen
c.
lithography
b.
woodcut
d.
intaglio
9. Istilah lain dari benang horizontal dalam menenun, yaitu ....
a. lungsin
c. pakan
b. vertikal
d. ergonomi
10. Apresiasi adalah sikap kepekaan orang dalam ....
a. menghargai, mengagumi, dan menilai
b. menghargai, menilai, dan membeli
c. membuat, menyimpan, dan menjual
d. membuat, menyimpan, dan mengumpulkan
A
Bilht d
il
()
d j
b
Pelatihan Semester 2
132
Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VIII
11. Buku yang berisi keterangan karya, judul, dan nama seniman disebut ....
a. katalog
c. booklet
b. panel
d. buku penunjang
12. Membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media
cetak secara timbul disebut ....
a. teknik cetak tinggi
c. teknik cetak datar
b. teknik cetak timbul
d. teknik cetak dalam
13. Teknik sekali pakai dalam pembuatan benda dari logam adalah ....
a.
press moulding
c.
bivalve
b.
pinching
d.
a cire perdue
14. Bagian yang bertugas mengumumkan acara pementasan adalah ....
a. seksi publikasi
c. pembimbing
b. penanggung jawab
d. petugas jaga
15. Pendekatan sebuah karya dinilai dengan kenyataan yang ada di alam
adalah ....
a. struktural
c. ekspresi
b. mimetik
d. realistis
B. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik dan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan apresiasi seni kriya Nusantara?
2. Jelaskan macam-macam teknik mencetak!
3. Sebutkan contoh hasil karya desain komunikasi visual dan desain produk!
4. Sebutkan beberapa pendekatan dalam menilai karya seni?
5. Amati sebuah karya seni tekstil yang terdapat di Nusantara, kemudian tuliskan
apresiasimu!
6. Jelaskan proses pembuatan karya seni gra
fi
s yang menggunakan teknik cetak
tinggi?
7. Apa yang dimaksud dengan bordir?
8. Buatlah sebuah rancangan seni kriya gra
fi
s untuk cetak tinggi!
9. Di mana sajakah tempat yang bisa diselenggarakannya pameran?
10. Buatlah denah tata letak ruang pameran sekolah (bedakan tata letak untuk
karya 2 dimensi dan 3 dimensi)! Berilah keterangan!