Gambar Sampul IPS · Bab 8 Peradaban Masa Islam
IPS · Bab 8 Peradaban Masa Islam
Suprihartoyo

24/08/2021 16:01:14

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Peradaban Masa Islam

Proses islamisasi di negara kita terjadi dan dipermudah karena adanya dua pihak, yaitu orang-

orang muslim yang datang dan masyarakat Indonesia sendiri sebagai penerima ajaran Islam.

Proses tersebut berpengaruh pada perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan.

Bagaimanakah berlangsungnya proses tersebut dan pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat

kita? Cara islamisasi dilakukan secara damai melalui cabang-cabang kesenian. Pernahkan kamu

berkunjung ke Masjid Demak? Ya, Masjid Demak merupakan salah satu contoh hasil seni bangunan

Islam. Selain itu melalui seni musik tradisional, proses islamisasi ditunjukkan dengan adanya

gamelan sekaten pada perayaan Gerebeg Maulud. Pada bab ini, kita akan mempelajari

perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta

peninggalan-peninggalannya.

8

Kata Kunci

¾

Islam

¾

pedagang

¾

ulama

Lahir dan berkembangnya

Islam

Lahirnya Islam di Jazirah Arab

Peradaban Masa Islam

Perkembangan kerajaan-

kerajaan Islam

– Samudera Pasai

– Aceh Darussalam

– Gowa–Tallo

– Ternate dan Tidore

– Demak

– Pajang

– Mataram

– Cirebon dan Banten

Masuk dan berkembangnya

Islam di Indonesia

Masuknya Islam di Indonesia

Peninggalan sejarah

bercorak Islam

– Bangunan

– Seni pahat dan kaligrafi

– Seni pertunjukan

–Sastra

Persebaran Islam di Indonesia

– Pendidikan

– Perkawinan

– Perdagangan

– Politik

– Kebudayaan

Saluran

– Pedagang

– Ulama

Tokoh yang

berperan

– Laut

– Darat

Jalur penyebaran

Islam

Pusat-pusat perkembangan

Islam di Asia

Peradaban Masa Islam

213

Peradaban manusia Indonesia setelah berlangsungnya masa

Hindu–Buddha adalah lahirnya peradaban Islam. Islam masuk

dan berkembang di Indonesia awalnya melalui hubungan

perdagangan. Hal tersebut kemudian berkembang melalui

perkawinan, pendidikan, politik, dan kebudayaan. Dari

manakah Islam berasal? Untuk mengetahui lebih jauh hal itu

beserta proses persebarannya, mari kita pelajari bersama bab

berikut ini.

Pada abad ke-7 di Jazirah Arab muncul agama Islam yang

disyiarkan oleh Nabi Muhammad saw. Islam tumbuh di

kawasan Arab bagian tengah. Masa sebelum Islam ditandai

ketidakpastian, sehingga disebut zaman jahiliyah atau masa

kegelapan. Sejak kelahirannya, Islam berkembang di seluruh

pelosok dunia.

1.

Lahirnya Islam di Jazirah Arab

Pada tanggal 20 April tahun 571 M, di Kota Mekkah kawasan

Arab bagian tengah, lahir seorang bayi bernama Muhammad.

Muhammad adalah cucu dari Abdul Muthalib, seorang

bangsawan suku Quraisy yang sangat disegani di Kota Mekkah.

Ayah Muhammad yang bernama Abdullah telah wafat sejak

Muhammad masih berada dalam kandungan. Sedang ibunya,

Aminah wafat saat Muhammad berusia 6 tahun. Muhammad

diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Setelah kakeknya wafat,

beliau diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

a.

Nabi Muhammad saw.

Saat berusia 40 tahun, Muhammad yang sedang

menyendiri di sebuah gua di Bukit Hira, kawasan Mekkah

Utara didatangi malaikat Jibril yang mewahyukan

pengangkatannya sebagai utusan Allah swt. Pengangkatan

Muhammad saw. sebagai nabi dimulai sejak diturunkannya

Surat Al Alaq, sedang pengangkatannya sebagai rasul

dimulai sejak diturunkannya Surat al-Mudatsir.

Sebagai nabi dan rasul Allah, Muhammad berkewajiban

mengabarkan kebenaran kepada seluruh umat di dunia.

Maka sejak saat itu, Nabi Muhammad saw. giat berdakwah

untuk mengajak manusia agar memeluk Islam. Islam

mengajarkan ajaran tauhid, yakni ajaran yang hanya

menyembah Allah swt. dan melarang pemeluknya

menyembah apa pun selain Allah.

Pada mulanya, dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad

saw. mendapat tentangan hebat dari kaumnya sendiri, yakni

suku Quraisy. Karena hebatnya tantangan yang bahkan

berujung pada ancaman pembunuhan, Nabi Muhammad

saw. kemudian hijrah ke sebuah kota bernama Yastrib di

sebelah utara Mekkah.

Nama

Islam

diambil dari kata Arab

aslama yuslimu.

Islam mem-

punyai beberapa arti, yaitu

melepaskan diri dari beberapa

penyakit lahir dan batin, kedamai-

an dan keamanan, serta ketaatan

dan kepatuhan. Kata

Islam

ber-

arti penyerahan diri atau patuh.

Islam merupakan agama yang

menuntut para penganutnya

untuk melakukan penyerahan diri.

Orang yang menganut Islam

disebut

muslim

, yakni orang

yang berserah diri kepada Allah

swt.

Wawasan Sosial

A.

Lahir dan Berkembangnya Islam

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

214

Tidak seperti suku Quraisy yang ada di Mekkah, penduduk

Yastrib banyak yang bersedia memeluk agama Islam. Para

penduduk Yastrib asli yang disebut kaum Anshar dan

penduduk pendatang yang disebut kaum Muhajirin

kemudian dipersaudarakan oleh Nabi Muhammad saw.

Mereka pun mengangkat Nabi Muhammad saw. sebagai

pemimpin. Sehingga pada tahun 622 M, Nabi Muhammad

saw. tidak hanya sebagai utusan Allah, namun juga sebagai

kepala negara Yastrib yang kemudian namanya diubah

menjadi Madinah. Sejak saat itu, dimulailah pemerintahan

Daulah Islamiyyah (negara Islam) pertama di dunia.

Sejak saat itu Islam berkembang dengan sangat cepat. Pada

tahun 632 M, saat Nabi Muhammad saw. wafat hampir

seluruh kawasan Arab telah memeluk agama Islam.

b .

Khulafaur Rasyidin

Setelah Nabi Muhammad saw. wafat, posisinya sebagai

nabi dan rasul tidak tergantikan. Namun, posisi Nabi

Muhammad saw. sebagai kepala negara Daulah Islamiyyah

dapat digantikan. Pengganti posisi Nabi Muhammad saw.

sebagai kepala negara Daulah Islamiyyah kemudian disebut

khalifah

(wakil).

1)

Khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad

saw. adalah Abu Bakar as-Shiddiq yang merupakan

mertua Nabi Muhammad saw. Di bawah

kepemimpinan-nya, s

eluruh jazirah Arab dapat

dipersatukan di bawah Daulah Islamiyyah.

2)

Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab. Di

bawah kepemimpinan Umar, Islam mulai menyebar

ke luar kawasan Arab, yakni ke Persia dan Mesir, serta

wilayah pantai Afrika.

3)

Khalifah selanjutnya adalah Usman bin Affan yang

berhasil menyebarkan Islam ke Siprus, Rhodesia, dan

Asia Tengah.

4)

Usman bin Affan digantikan oleh Ali bin Abu Thalib

yang merupakan sepupu Nabi Muhammad saw.

Berakhirnya kepemimpinan Ali bin Abu Thalib menandai

berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin. Pada tahun 661 M,

kepemimpinan Islam beralih kepada kaum Muawiyah atau

yang lebih dikenal sebagai Bani Umayyah.

c.

Dinasti Umayyah

Sejak masa kepemimpinan Muawiyah bin Abu Sofyan, ibu

kota Daulah Islamiyyah dipindahkan dari Madinah ke

Damaskus. Selain itu, lingkar kepemimpinan diubah

menjadi sistem turun-temurun ala kerajaan. Sejak saat itu,

pemerintahan hanya dijabat oleh orang-orang dari keluarga

Muawiyyah, yakni keluarga Umayyah. Maka, lahirlah

Dinasti Umayyah dalam pola kepemimpinan Daulah

Islamiyyah.

Gambar

8.1

Ilustrasi kedatangan

Nabi Muhammad saw. di

Yastrib (Madinah).

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

Tugas Mandiri

Jelaskan secara singkat tentang

riwayat hidup Nabi Muhammad

saw.!

Peradaban Masa Islam

215

Dinasti Umayyah berhasil mengembangkan wilayah

Daulah Islamiyyah hingga ke Punjab di India dan Spanyol

sehingga peradaban Islam mulai memengaruhi Eropa Barat.

d.

Dinasti Abbasiyah

Pada tahun 750 M, Dinasti Umayyah digulingkan oleh

keluarga keturunan Abbas bin Abdul Muthalib, paman dari

Nabi Muhammad saw. Sejak saat itu, riwayat Dinasti

Umayyah berakhir dan Daulah Islamiyyah kemudian

dipimpin oleh keluarga Abbas yang oleh para ahli sejarah

disebut Dinasti Abbasiyah. Sejak kepemimpinan beralih ke

Dinasti Abbasiyah, ibu kota pun dipindahkan ke Bagdad.

Buat kelompok bersama temanmu

sebangku!

Jelaskan keadaan jazirah Arab

dan kehidupan suku bangsa Arab

sebelum lahirnya agama Islam!

Tu g a s B e r s a m a

Gambar 8.3

Peta persebaran Islam dari Mekkah ke wilayah-wilayah sekitarnya

sampai abad ke-8 M.

Gambar 8.2

(a) Kakbah, kiblat salat umat Islam, (b) Alquran kitab suci agama Islam.

Sumber:

Katalog Kalender

a

b

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

216

Gambar 8.4

Peta pusat-pusat perkembangan Islam di Asia sampai abad ke-13.

Pada masa kepemimpinan Dinasti Abbasiyah pengaruh

Islam semakin meluas dan ilmu pengetahuan berkembang

dengan pesat. Orang-orang Islam mampu mengembangkan

ilmu pengetahuan alam, matematika, dan filsafat yang

kemudian menjadi sumber rujukan bagi para ilmuwan

Eropa.

2.

Pusat-Pusat Perkembangan Islam di Asia

Apabila ditinjau dari aspek kenegaraan, kedudukan para raja

Islam di kawasan Asia dapat disamakan dengan posisi gubernur

di kawasan yang dikontrol langsung oleh khalifah.

Adapan yang membedakan adalah para raja menjabat secara

turun-temurun, sedang gubernur menduduki jabatannya

karena diangkat oleh khalifah.

Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di luar kekhalifahan

menjadikan pusat-pusat perkembangan Islam tidak hanya ada

di Timur Tengah.

India yang sejak abad ke-12 dikuasai oleh Dinasti Khalji yang

beragama Islam pun tumbuh menjadi salah satu pusat

perkembangan Islam di Asia. Selain itu, Cina pun pernah

diperintah oleh beberapa kaisar yang memeluk agama Islam.

B.

Masuk dan Berkembangnya Islam di

Indonesia

Islam merupakan agama mayoritas atau yang paling banyak

dianut oleh rakyat Indonesia. Kapan dan bagaimanakah proses

masuknya Islam ke Indonesia?

Peradaban Masa Islam

217

1.

Masuknya Islam ke Indonesia

Beberapa sumber berita dari para rahib Buddha asal Cina yang

biasanya singgah di Sriwijaya sebelum pergi ke India untuk

belajar mencatat bahwa para rahib biasanya menumpang kapal-

kapal milik para pedagang Arab. Selain itu, mengingat bahwa

banyak orang Indonesia pada zaman tersebut yang berprofesi

sebagai pelaut, dapat dipastikan bahwa orang-orang Indonesia

juga telah mengunjungi pelabuhan-pelabuhan Arab, seperti

Jeddah dan Bagdad. Ini dapat dilacak dari berbagai sumber berita

dari India, Arab, dan Cina. Sebuah kitab Cina berjudul

Chiu

Thang ‘Shu

menceritakan bahwa di sepanjang pantai timur

Sumatra pada abad ke-7 telah berdiri perkampungan orang-

orang Arab.

Karena banyaknya perkampungan orang Arab di kawasan

pelabuhan, maka terjadi pula kontak kebudayaan dan

komunikasi antara para pedagang Arab yang beragama Islam

dengan penduduk Indonesia yang saat itu kebanyakan

menganut agama Hindu dan Buddha. Kemudian, perkampung-

an-perkampungan Arab tersebut lebih berkembang lagi karena

terjadi perkawinan antara pedagang muslim dengan penduduk

lokal, sehingga perkampungan pun menjadi lebih padat dan

besar.

Bukti-bukti tersebut sekaligus mematahkan teori lama yang

menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke-

13 melalui para pedagang asal Gujarat, India. Teori tersebut

dibuat oleh para sejarawan Belanda hanya berdasarkan

kemunculan Kerajaan Samudera Pasai pada abad tersebut tanpa

melihat sumber-sumber sejarah lainnya. Teori yang menyatakan

bahwa agama Islam yang dianut di Indonesia dibawa oleh para

pedagang asal Gujarat di India merupakan teori yang lemah.

Kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam di Indonesia

umumnya menganut Mazhab (aliran) Syafii, sedangkan sejak

dulu hingga kini, umat Islam di Gujarat menganut Mazhab

Hambali. Perlu diketahui pula bahwa Mazhab Syafii adalah

mazhab yang dianut oleh mayoritas orang Arab. Oleh karena

itu, teori yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia

langsung dari Arab lebih kuat.

2.

Persebaran Islam di Indonesia

Proses persebaran Islam berjalan lancar karena beberapa sebab,

di antaranya proses masuk Islam yang sangat mudah, yakni

hanya dengan mengucap dua kalimat syahadat, maka seseorang

sudah dianggap beragama Islam. Kemudian, tata cara ibadah

dalam Islam lebih sederhana bila dibandingkan dengan

berbagai upacara keagamaan dalam Hindu dan Buddha. Selain

itu, Islam tidak mengenal pengelompokan masyarakat semacam

sistem kasta.

Di samping itu, hal-hal lain yang turut menunjang proses

penyebaran Islam di antaranya melalui perdagangan,

pernikahan, pendidikan, politik, dan kebudayaan.

Tugas Mandiri

Sebutkan faktor-faktor yang

mendorong berkembangnya

Islam di Indonesia!

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

218

a.

Melalui perdagangan, persebaran terjadi karena adanya

interaksi antara pedagang-pedagang Islam dengan

penduduk Indonesia. Atau sebaliknya, pedagang-pedagang

Indonesia yang melakukan kunjungan ke Arab.

b.

Melalui pernikahan. Para pedagang Islam umumnya

merupakan orang-orang kaya dan terpandang dengan budi

bahasa yang santun dan jujur. Oleh karena itu, penduduk

setempat tertarik untuk menikahkan putri-putrinya dengan

para pedagang muslim tersebut. Atau sebaliknya, para

pedagang muslim yang menikahkan kerabat perempuannya

dengan para penguasa lokal. Karena pernikahan tersebut,

maka terbentuk keluarga Islam yang kemudian

berkembang menjadi perkampungan muslim.

c.

Penyebaran melalui cara pendidikan langsung, umumnya

dilakukan oleh para ulama yang datang ke Indonesia untuk

menyebarkan Islam. Para ulama tersebut kemudian

mendirikan pesantren atau sekolah. Keberadaan pesantren

dan sekolah pada akhirnya mengarahkan penduduk di

kawasan tersebut untuk memeluk Islam.

d.

Proses penyebaran Islam secara politis, umumnya melalui

para penguasa. Karena mereka mempunyai pengaruh besar

dalam masyarakat, maka keberadaannya sangat disegani

oleh rakyat. Hal ini berakibat semakin luas pengaruh

politiknya, semakin luas pula penyebaran pengaruh Islam.

e.

Penyebaran Islam melalui cara kebudayaan, dilakukan oleh

para tokoh dan seniman dengan menyisipkan ajaran dan

nilai-nilai Islam dalam setiap pertunjukan kesenian. Dengan

demikian Islam lebih mudah diterima, sekaligus

memperkaya budaya masyarakat setempat.

3.

Peran Pedagang dan Ulama dalam Penyebaran Islam

Seperti kamu ketahui bahwa nilai-nilai Islam berkembang

dalam masyarakat melalui perdagangan, pernikahan,

pendidikan, politik, serta kebudayaan. Namun, penyebarannya

sendiri tidak lepas dari peran pedagang dan ulama.

a.

Pedagang

Ketika seluruh bangsa Arab sudah memeluk Islam, maka

perubahan pun mulai terjadi. Dunia perdagangan di Asia

mulai mengenal Islam. Perlahan tapi pasti, kota-kota

pelabuhan di sepanjang jalur perdagangan dari Aleksandria

di Mesir hingga ke Cina mulai dipenuhi oleh orang-orang

Islam. Hal tersebut didorong pula oleh kenyataan bahwa

umat Islam berdagang karena ingin meneladani karakter

Nabi Muhammad saw. Kehadiran para pedagang Islam

tersebut diterima oleh orang Indonesia secara terbuka

karena pada dasarnya orang Indonesia adalah masyarakat

ramah yang senang bergaul dengan siapa pun. Sikap para

pedagang Islam yang santun dan jujur kemudian menarik

perhatian mereka, sehingga berangsur-angsur mereka pun

memeluk Islam.

Peradaban Masa Islam

219

Ketertarikan itu juga dirasakan oleh para penguasa lokal di

Indonesia. Karena kesantunan para pedagang Islam, para

penguasa lokal akhirnya memperbolehkan mereka

menikahi penduduk setempat. Sehingga melalui

perdagangan, Islam pun dapat merasuk ke lingkungan

pemerintahan.

b.

Ulama

Sumber-sumber sejarah mencatat banyak nama ulama

yang aktif melakukan penyebaran agama Islam. Beberapa

di antaranya adalah Dato Sulaeman, Tuan Tunggang

Parangan, dan Dato ri Bandang yang aktif menyebarkan

Islam di Sumatra, Kalimantan, hingga ke Sulawesi.

Di Pulau Jawa, penyebaran Islam dilakukan oleh Walisanga.

Walisanga merupakan sebuah dewan ulama yang terdiri

atas sembilan ulama yang tersebar di seluruh Jawa.

Keanggotaan dalam dewan Walisanga bersifat tetap. Apabila

ada seorang wali yang meninggal atau dikeluarkan, maka

akan ada satu orang penggantinya. Kesembilan anggota

Walisanga diwajibkan untuk menggiatkan penyebaran

Islam di Jawa. Sembilan wali tersebut adalah sebagai

berikut.

1)

Sunan Gresik

Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal

dengan Sunan Gresik berasal dari Persia. Beliau tinggal

di daerah Gresik, sehingga diberi gelar Sunan Gresik.

Sunan Gresik diyakini sebagai pelopor penyebaran

agama Islam di Jawa. la berdakwah secara intensif dan

bijaksana. Sunan Gresik bukan orang Jawa, namun ia

mampu mengantisipasi keadaan masyarakat yang

dihadapinya dan menerapkan metode dakwah yang

tepat untuk menarik simpati masyarakat terhadap

Islam. Upaya menghilangkan sistem kasta dalam

masyarakat pada masa itu menjadi objek dakwah

Sunan Gresik.

2)

Sunan Ampel

Ali Rahmatullah atau sunan Ampel berasal dari Campa,

Kamboja. Beliau tinggal di daerah Ampel, sehingga lebih

dikenal dengan sebutan Sunan Ampel. Sunan Ampel

memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren

di Ampel Denta (dekat Surabaya). Dengan kegiatan

itu ia dikenal sebagai pembina pondok pesantren

pertama di Jawa Timur. Sunan Ampel adalah seorang

wali yang tidak setuju terhadap adat istiadat

masyarakat Jawa pada masa itu, seperti kebiasaan

mengadakan sesaji dan selamatan.

3)

Sunan Giri

Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku. Selain

menjadi murid Sunan Ampel, ia juga memperdalam

ilmu agama di Pasai yang ketika itu menjadi tempat

Kisah Walisanga termuat dalam

buku Babad Tanah Jawi yang

menjelaskan peran masing-

masing wali dalam menyebarkan

agama Islam di Jawa.

Selain dikenal sebagai ulama,

Walisanga juga berpengaruh

besar dalam kehidupan politik

pemerintahan sehingga diberi

gelar

Sunan

(dari bahasa Jawa

Susuhunan

), yaitu gelar yang

biasa digunakan untuk para raja

di Jawa.

Wawasan Sosial

Tugas Mandiri

Apakah fungsi pesantren yang

didirikan oleh Walisanga?

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

220

perkembangan ilmu ketuhanan, keimanan, dan

tasawuf. Raden Paku memperoleh ilmu agama di Pasai

sehingga dianugerahi gelar

‘ain al-yaqiin

(keyakinan

yang nyata). Karena itulah ia dikenal masyarakat

dengan sebutan Raden Ainul Yakin. Sunan Giri

mendirikan pesantren di daerah Giri.

4)

Sunan Bonang

Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang merupakan

putra Sunan Ampel. Beliau tinggal di Desa Bonang,

Tuban. Sunan Bonang dalam menyebarkan agama

Islam selalu menyesuaikan diri dengan corak

kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari

wayang dan musik gamelan. Untuk itu ia menciptakan

gending-gending yang memiliki nilai keislaman. Setiap

bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat

(

syahadatain

), sehingga musik gamelan yang

mengiringinya kini dikenal dengan istilah ‘sekaten’.

5)

Sunan Drajat

Beliau tinggal di Drajat, Sedayu. Nama asli Sunan Drajat

adalah Raden Kosim Syarifuddin. la adalah putra

Sunan Ampel dan saudara Makhdum Ibrahim. Hal

yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Drajat

adalah perhatiannya yang sangat serius pada masalah

sosial. Ia banyak membantu yatim piatu, fakir miskin,

orang sakit, dan orang sengsara.

Sunan Drajat juga menggunakan media kesenian

dalam berdakwah. Untuk itu ia menciptakan tembang

Jawa (tembang pangkur) yang hingga kini masih

digemari.

6)

Sunan Gunung Jati

Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif

Hidayatullah. B

eliau berasal dari Persia dan

menyebarkan Islam di daerah Jawa Barat. Beliau tinggal

di Gunung Jati, Cirebon. la juga merupakan pendiri

dinasti Kesultanan Banten yang dimulai dari putranya,

Sultan Maulana Hasanuddin.

Gambar 8.5

Walisanga mengguna-

kan cerita wayang se-

bagai media dakwah

dengan menyisipkan

napas Islam di dalam-

nya.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

Gambar 8.6

Beberapa nama sunan (a) Sunan Gresik, (b) Sunan Bonang, dan (c) Sunan Gunung Jati

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar

a

b

c

Peradaban Masa Islam

221

Atas prakarsa Sunan Gunung Jati, dilakukanlah

penyerangan ke Sunda Kelapa pada 1527 di bawah

pimpinan Fatahillah, panglima perang Kesultanan

Demak.

7)

Sunan Kudus

Jaffar Siddiq atau Sunan Kudus adalah wali yang tinggal

di Kudus. la adalah putra Raden Usman Haji yang

menyiarkan Islam di daerah Jirang Panolan, Blora.

Sunan Kudus memiliki keahlian khusus dalam ilmu

agama. Sunan Kudus banyak didatangi oleh para

penuntut ilmu dari berbagai wilayah karena keahlian

yang dimilikinya. la juga dipercaya untuk

mengendalikan pemerintahan di daerah Kudus. Karena

itu, ia menjadi pemimpin agama sekaligus pemimpin

pemerintahan di wilayah itu.

8)

Sunan Kalijaga

Raden Syahid yang terkenal sebagai Sunan Kalijaga

adalah putra dari seorang penguasa Tuban yang

kemudian memilih menjadi ulama dan menyebarkan

Islam di daerah Kadilangu, Jawa Tengah. la bernama

asli Raden Mas Syahid. Ayahnya bernama Raden Sahur

Tumenggung Wilatika (bupati Tuban). Nama Kalijaga

berasal dari bahasa Arab

qadi zaka

yang berarti

pemimpin atau pelaksana yang menegakkan kesucian.

9)

Sunan Muria

Umar Said lebih dikenal dengan sebutan Sunan Muria.

Beliau tinggal di kaki Gunung Muria. Nama asli Sunan

Muria adalah Raden Said atau Raden Prawoto. la adalah

putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria menggunakan

kesenian sebagai sarana berdakwah. Dua tembang yang

diciptakannya dan sangat terkenal adalah sinom dan

kinanti.

4.

Jalur Penyebaran Islam di Indonesia

Proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara

bertahap dan berkelanjutan dengan berbagai cara. Setelah kamu

mempelajari proses penyebaran Islam, selanjutnya akan dibahas

tentang jalur penyebaran agama Islam.

a.

Peta Jalur Penyebaran Islam di Indonesia

Agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia melalui

jalur laut dan jalur darat.

Perhatikan peta jalur penyebaran Islam di Kepulauan

Indonesia di bawah ini. Pertama kali pedagang dan ulama

dari Gujarat, Arab, dan Persia berdatangan ke pesisir pantai

Sumatra, baik ke Barus atau ke Perlak dan negara-negara

sekitarnya.

Gambar 8.7

(a) Sunan Kudus, (b)

Sunan Muria

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

a

b

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

222

Munculnya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kerajaan

Samudera Pasai di Sumatra mempercepat proses

penyebaran agama serta kebudayaan Islam. Di samping itu,

perkembangan Islam juga semakin pesat setelah peranan

Kerajaan Majapahit digantikan dengan berdirinya Kerajaan

Demak. Selain itu, orang-orang Gujarat dalam melakukan

syiar agama Islam di Pulau Jawa tidak banyak menemui

rintangan yang berarti, walaupun agama dan kebudayaan

Hindu yang lama memengaruhi tata kehidupan orang-

orang di Pulau Jawa.

Agama Islam pertama kali tersebar di Jawa melalui

Kesultanan Demak, selanjutnya ke Banten, Cirebon, Gresik,

dan daerah-daerah lain di pesisir utara Pulau Jawa.

Kesultanan Demak mengembangkan Islam ke Kalimantan,

Sulawesi, dan Maluku.

b .

Peta Daerah di Indonesia yang Islam pada Abad ke-16, 18,

dan Abad ke-20

Perhatikan peta daerah yang dipengaruhi Islam di Indonesia

pada abad ke-16, 18, dan 20 berikut ini.

Gambar 8.9

Peta daerah pengaruh Islam pada abad ke-16.

Tugas Mandiri

Mengapa masyarakat daerah

pesisir menjadi kelompok pertama

yang menerima pengaruh Islam?

Jelaskan! Diskusikan dengan

teman sekelompokmu!

Gambar 8.8

Peta rute penyebaran Islam di Indonesia.

Peradaban Masa Islam

223

Dari peta di atas dapat diketahui, bahwa sampai dengan

abad ke-16 pengaruh Islam masih terbatas di sepanjang

pesisir timur Sumatra, utara Jawa, juga sebagian

Kalimantan. Wilayah lain yang mendapat pengaruh Islam

meliputi Sulawesi, Ternate-Tidore, dan beberapa wilayah

Maluku bagian selatan.

Tetapi pada abad ke-18 pengaruh Islam sudah meliputi

hampir seluruh Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi,

Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara.

Dan pada abad ke-20 hampir seluruh wilayah kepulauan

Indonesia telah mendapat pengaruh Islam, meskipun

penduduk Papua dan pedalaman Kalimantan baru sedikit

yang menganut agama itu.

Diskusikan dengan temanmu

mengenai faktor-faktor yang

menyebabkan suatu daerah

mendapat pengaruh Islam dan

tidak mendapat pengaruh!

Tugas Bersama

Gambar 8.10

Peta daerah pengaruh Islam pada abad ke-18.

Gambar 8.11

Peta daerah pengaruh Islam pada abad ke-20.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

224

Perkembangan Islam yang meluas di seluruh kawasan

Indonesia berimbas pada corak pemerintahan. Perlahan, satu

per satu kerajaan Islam berdiri dan menggantikan kerajaan-

kerajaan Buddha dan Hindu. Sejalan dengan penyebaran agama

Islam yang mengikuti alur perdagangan di sepanjang pesisir

pantai, maka kerajaan-kerajaan Islam pun berawal dari kota-

kota pelabuhan di Indonesia.

1.

Kerajaan Samudera Pasai

Keberadaan Kerajaan Samudera Pasai dapat terlacak berdasarkan

beberapa sumber sejarah dan bukti-bukti. Seorang pengembara

asal Arab yang bernama Ibnu Batutah menceritakan bahwa

kerajaan ini diperintah oleh seorang sultan bernama Malik at-

Thahir.

Kemudian, ditemukan batu nisan seorang Sultan bernama Malik

as-Saleh bertahun 1297 M. Sultan Malik as-Saleh merupakan

raja pertama di Samudera Pasai. Kemudian, digantikan oleh

putranya, yakni Malik at-Thahir seperti yang diceritakan oleh

Ibnu Batutah.

Sultan Malik at-Thahir kemudian digantikan oleh putranya,

Sultan Malik az-Zhahir. Pada masa pemerintahan Sultan Malik

az-Zhahir ini terjadi huru-hara besar. Adiknya yang bernama

Malik al-Mansur mencoba merebut tahta. Setelah peristiwa itu,

Samudera Pasai mengalami kemunduran besar. Tahun 1521–

1524, kerajaan ini sempat dikuasai oleh Portugis. Akhirnya pada

1524, kerajaan ini direbut dan diduduki oleh Sultan Ali Mughayat

Syah dari Aceh. Maka, berakhirlah riwayat Kerajaan Samudera

Pasai.

Gambar 8.12

Batu nisan Sultan Malik

as-Saleh.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

Gambar 8.13

Peta wilayah Kerajaan Samudera Pasai.

C.

Perkembangan Kerajaan-Kerajaan

Islam di Indonesia

Nama Kerajaan Samudera Pasai

berasal dari nama dua buah kota

di pesisir timur laut Aceh, yaitu

Samudera

dan

Pasai

.

Wawasan Sosial

Peradaban Masa Islam

225

2.

Kerajaan Aceh Darussalam

Kerajaan Aceh Darussalam didirikan oleh Muzaffar Syah pada

awal abad ke-15. Pada awal berdirinya, Kerajaan Aceh

Darussalam hanya merupakan sebuah kerajaan kecil. Namun

setelah Muzaffar Syah wafat dan digantikan oleh putranya Ali

Mughayat Syah, kerajaan ini berkembang pesat. Ali Mughayat

Syah berhasil mempersatukan seluruh wilayah Aceh, sehingga

kerajaan berkembang lebih cepat.

Kerajaan Aceh Darussalam banyak diuntungkan oleh

mundurnya Kerajaan Samudera Pasai akibat perang saudara dan

didudukinya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511. Para

pedagang Islam dari Arab dan Gujarat lebih suka berlabuh di

Aceh daripada di Malaka. Akibatnya, Kerajaan Aceh Darussalam

berkembang menjadi sebuah kerajaan maritim yang besar dan

mulai menggantikan peran Kerajaan Samudera Pasai sebagai

penguasa perdagangan di kawasan Selat Malaka.

Aceh semakin berkembang dan mengalami masa kejayaan pada

masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang naik tahta pada

abad ke-17. Pada masa pemerintahannya, seluruh Sumatra

berhasil dipersatukan di bawah Kerajaan Aceh Darussalam.

Kerajaan Aceh Darussalam juga mulai bisa mengimbangi

kekuatan Portugis di Selat Malaka hingga akhirnya mampu

merebut Johor dan Pahang dari pendudukan Portugis.

Iskandar Muda akhirnya wafat dan digantikan putranya yang

bernama Iskandar Thani.

Sepeninggal Iskandar Thani, Kerajaan Aceh Darussalam

mengalami kemunduran. Ini disebabkan oleh banyaknya

wilayah taklukan yang mengundurkan diri dan menguatnya

gangguan dari bangsa-bangsa Eropa di Selat Malaka. Sehingga,

Kerajaan Aceh Darussalam tidak mampu lagi melanjutkan peran

besarnya sebagai penguasa perdagangan di Selat Malaka.

Pada 17 Maret 1824, Inggris dan

Belanda membuat Perjanjian Lon-

don (Traktat London) yang berisi

penghormatan kedaulatan Aceh

oleh pihak Belanda.

Pada 2 November 1871, Belanda

berunding dan Inggris yang

melahirkan Perjanjian Sumatra

(Traktat Sumatra) perjanjian ini

memberi kebebasan bagi Belanda

untuk memperluas wilayah

kekuasaannya di Sumatra,

termasuk Aceh.

Wawasan Sosial

Gambar 8.14

Peta wilayah Kerajaan Aceh Darussalam pada masa Iskandar Muda.

Kerjakan dengan temanmu!

Tunjukkan faktor-faktor yang

mendukung Kerajaan Aceh

berkembang menjadi kerajaan

besar, dan faktor-faktor yang

menyebabkan keruntuhannya!

Tugas Bersama

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

226

3.

Kerajaan Gowa–Tallo

Gowa dan Tallo adalah dua kerajaan yang berdiri di daerah

Sulawesi Selatan. Tahun 1605, raja Gowa yang bernama Daeng

Manrabia dan raja Tallo yang bernama Karaeng Matoaya

memeluk agama Islam. Kemudian keduanya menyatukan

wilayah kedua kerajaan mereka dengan Daeng Manrabia

sebagai rajanya. Sementara, Karaeng Matoaya menjabat sebagai

perdana menteri. Daeng Manrabia mengganti namanya menjadi

Sultan Alauddin dan Karaeng Matoaya mengganti namanya

menjadi Sultan Abdullah.

Sebagai penganut Islam, kedua penguasa kerajaan tersebut

dimusuhi oleh himpunan pedagang Belanda di Hindia Timur

(Vereenigde Oost Indische Compagnie = VOC) yang ingin

menguasai perdagangan di kawasan tersebut. Hingga wafatnya

pada tahun 1639, Sultan Alauddin tidak pernah mau menerima

kapal-kapal Belanda di pelabuhan-pelabuhan milik Gowa–Tallo.

Sepeninggal Alauddin, tahta raja diduduki oleh Sultan

Muhammad Said. Seperti halnya ayahnya, Sultan Muhammad

Said tidak pernah mau berdamai dengan Belanda yang

menurutnya licik dan suka memaksa.

Tahun 1653, Sultan Muhammad Said digantikan oleh putranya

yang bernama Hasanuddin. Pada masa pemerintahan Sultan

Hasanuddin inilah perseteruan dengan VOC semakin

memuncak. Kondisi ini diperparah oleh terjadinya

pemberontakan seorang bangsawan Bone yang bernama Aru

Palaka pada tahun 1660. VOC yang membenci Sultan

Hasanuddin memberikan bantuan pada Aru Palaka.

Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian yang

mengakui monopoli VOC di wilayah kerajaannya. Isi perjanjian

Bongaya adalah sebagai berikut.

a.

VOC memperoleh hak monopoli dagang di Makassar.

b .

Belanda mendirikan benteng di pusat Kerajaan Makassar

yang bernama Rotterdam.

c.

Makassar melepas Bone dan pulau di luar wilayah Makassar.

d.

Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

Walaupun Sultan Hasanuddin mengalami kekalahan, VOC

mengakui keberaniannya dalam peperangan tersebut. VOC

menyebut Sultan Hasanuddin dengan

de Haan Van de Oosten

(Ayam Jantan dari Timur).

Sepeninggal Hasanuddin, Gowa–Tallo dipimpin oleh putranya

yang baru berusia 13 tahun, yakni Mappasomba. Dalam sebuah

pertempuran, VOC mengalahkan Mappasomba dan menghapuskan

Kerajaan Gowa–Tallo. Setelah itu, selain memonopoli

perdagangan, VOC juga menjalankan pemerintahan langsung

di Gowa dan Tallo.

4.

Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore telah ada sejak masuknya pengaruh

Islam. Namun peran kedua kerajaan tersebut mulai menguat

Gambar 8.15

Peta wilayah Kerajaan

Gowa–Tallo.

Tugas Mandiri

Jelaskan peran Makassar dalam

kegiatan perdagangan dan

pelayaran!

Peradaban Masa Islam

227

sejak keduanya menetapkan Islam sebagai agama resmi

kerajaan. Semula, kedua kerajaan tersebut saling bersaing dalam

kegiatan perdagangan di kawasan Maluku.

Ternate dengan empat kerajaan lain membentuk persekutuan

bernama

Uli Lima

(lima saudara) yang dipimpin Ternate dengan

anggota Ambon, Bacan, Obi, dan Seram, sedangkan Tidore

dengan delapan kerajaan lain membentuk persekutuan bernama

Uli Siwa

(sembilan saudara) yang dipimpin Tidore dengan

anggota Makean, Halmahera, Kai, Mare, Moti, dan pulau-pulau

kecil yang lain hingga ke Papua bagian barat.

Raja Ternate pertama yang memeluk Islam adalah Zainal Abidin.

Setelah wafat, Zainal Abidin digantikan oleh Sultan Tabariji. Pada

masa pemerintahan Sultan Tabariji, para pedagang Eropa mulai

memasuki kawasan Laut Maluku.

Ternate mengizinkan Portugis untuk mendirikan benteng di

kerajaannya. Sementara, Tidore memperbolehkan Spanyol

untuk membangun benteng di wilayahnya.

Kedatangan kedua bangsa Eropa tersebut makin memperuncing

perseteruan antara Ternate dengan Tidore. Akibatnya, pecah

perang antara Ternate yang didukung Portugis dengan Tidore

yang didukung Spanyol. Perang tersebut dimenangkan oleh

Ternate. Sebagai hadiah atas bantuan yang diberikan Portugis,

Ternate memperbolehkan portugis untuk mengontrol semua

kegiatan perdagangan di kawasan Ternate.

Akibatnya, rakyat mengalami kesusahan dan penderitaan. Atas

kesewenang-wenangan Portugis dalam monopoli rempah-rempah

membuat Sultan Khairun, pengganti Sultan Tabariji marah.

Kemudian memimpin rakyatnya untuk menyerang benteng

Portugis hingga benteng tersebut dapat dikuasainya. Akan tetapi,

Portugis berhasil membujuk Sultan Khairun untuk berdamai. Ikrar

damai diucapkan oleh Sultan Khairun di bawah kitab suci Alquran

dan perwakilan Portugis di bawah kitab suci Injil.

Gambar 8.16

Peta daerah kekuasaan Uli Lima dan Uli Siwa.

Tugas Mandiri

Apakah latar belakang lahirnya

persekutuan Uli Lima dan Uli

Siwa?

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

228

Ternyata seiring berjalannya waktu Portugis ingkar janji. Sultan

Khairun dibunuh, sehingga Portugis leluasa untuk kembali

melakukan monopoli di kawasan Maluku.

Sultan Khairun yang wafat digantikan oleh putranya, Sultan

Baabullah. Sultan Baabullah yang marah atas kematian ayahnya,

memimpin rakyatnya untuk menggempur benteng Portugis.

Portugis pun terdesak. Tawaran damai dan gencatan senjata dari

Portugis tidak pernah digubris oleh Baabullah. Ia sudah tidak

percaya lagi pada bangsa Eropa mana pun.

Akhirnya tahun 1575, Sultan Baabullah dan rakyat Ternate

berhasil mengusir Portugis untuk selamanya. Kemerdekaan

tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa waktu kemudian,

VOC datang dan menduduki Ambon. Sejak itu, perlahan-lahan

kawasan Maluku dikuasai oleh VOC.

5.

Kerajaan Demak

Sekitar tahun 1500, kekuasaan Majapahit sudah sangat lemah

sekali. Kemudian dengan dukungan Walisanga, Raden Patah

mengambil alih tahta Majapahit dan memindahkan ibu kota

kerajaan ke Demak. Sejak saat itu, maka kerajaan Demak resmi

berdiri dan Raden Patah dinobatkan menjadi Raja yang pertama

dengan gelar Sultan Alam Akbar al-Fatah. Pemerintahan

Kerajaan Demak sangat didukung oleh Walisanga yang

sebelumnya sangat mendambakan kepemimpinan Islam di

tanah Jawa.

Sebagai sebuah kerajaan Islam, Kerajaan Demak berusaha untuk

membebaskan Malaka dari pendudukan Portugis. Pada tahun

1513, Raden Patah mengirim putranya yang bernama Pati Unus

untuk memimpin penyerangan ke Malaka. Namun, usaha

tersebut gagal karena Portugis lebih unggul. Meski demikian,

karena keberaniannya menyerang Portugis di Utara, Pati Unus

kemudian dijuluki

Pangeran Sabrang Lor

(Pangeran yang

menyeberang ke Utara).

Raden Patah meninggal tahun 1513 dan Pati Unus naik tahta

sebagai raja. Namun, Pati Unus hanya sempat memerintah

selama tiga tahun. Setelah wafatnya Pati Unus, terjadi kemelut

di dalam kerajaan. Kedua adiknya, yakni Pangeran Trenggana

dan Pangeran Sekar Seda Lepen saling berebut tahta. Peristiwa

tersebut berujung pada tewasnya Pangeran Sekar Seda Lepen

oleh Pangeran Prawoto, putra Pangeran Trenggana.

Meninggalnya Pangeran Sekar Seda Lepen melapangkan jalan

bagi Trenggana untuk menduduki tahta.

Di bawah pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak

berkembang pesat sebagai penyebar agama Islam di Nusantara.

Sebagai Sultan Kerajaan Demak, Trenggana memiliki

pandangan yang sama dengan para pendahulunya yaitu demi

kepentingan Islam di Nusantara, Portugis harus diusir dari

Malaka.

Tugas Mandiri

Bagaimana peran Demak dalam

membendung ekspansi Portugis

di wilayah Indonesia?

Faktor-faktor apa saja yang

mengakibatkan Demak mengalami

keruntuhan dan apa pengaruh-

nya bagi keadaan di Jawa?

Peradaban Masa Islam

229

Saat Trenggana sedang memikirkan cara menghadang Portugis,

datang seorang pemuda gagah asal Persia yang menyatakan niat

dan kesanggupannya untuk membantu Demak mengusir Portugis

dari Sunda Kelapa. Pemuda tersebut bernama

Fadhillah Khan.

Trenggana meminta bantuan pada Sunan Gunung Jati di

Cirebon untuk membantu Fadhillah Khan guna menyerang

Portugis. Pada tahun 1527, Fadhillah Khan pergi dengan

memimpin pasukan gabungan yang terdiri atas tentara Kerajaan

Demak dan para santri murid Sunan Gunung Jati. Penyerangan

tersebut berhasil. Bahkan, Fadhillah Khan mampu merebut

seluruh daerah pesisir utara Jawa Barat dari kerajaan Pajajaran.

Sebagai hadiah, Trenggana memberikan wilayah pesisir utara

Jawa Barat tersebut pada Fadillah Khan. Karena keberhasilannya,

Fadhillah Khan dijuluki

Fatahillah

, artinya penakluk yang

dikirim Allah. Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa

menjadi

Jayakarta

.

Trenggana wafat pada tahun 1546. Sepeninggalnya, kembali

terjadi perebutan tahta antara anak-anak Trenggana dengan

anak-anak Sekar Seda Lepen yang sebelumnya dibunuh

Prawoto. Perseteruan itu berujung pada tewasnya Prawoto di

tangan putra Sekar Seda Lepen, Pangeran Arya Penangsang.

Maka Arya Penangsang pun naik tahta sebagai raja Demak.

Hampir semua bupati memberontak untuk menurunkan Arya

Penangsang dari tahta. Pemberontakan tersebut dipimpin oleh

bupati Pajang yang bernama Jaka Tingkir. Bersama dengan

penasihatnya yang bernama Ki Ageng Pamanahan, Jaka Tingkir

berhasil mengalahkan pasukan Arya Penangsang dalam

peperangan. Perang berakhir dengan tewasnya Arya Penangsang

di tangan Sutawijaya, putra Ki Ageng Pamanahan yang juga

senopati di Pajang. Setelah tewasnya Arya Penangsang, Jaka

Tingkir lalu mengambil alih kepemimpinan di Jawa dan

memindahkan ibu kota ke Pajang. Dengan demikian,

berakhirlah riwayat Kerajaan Demak. Posisi dan peran-peran

kuncinya digantikan oleh Kerajaan Pajang yang baru didirikan

oleh Jaka Tingkir. Sebagai penghargaan atas bantuan Ki Ageng

Pamanahan dan Sutawijaya, Jaka Tingkir mengangkat

Sutawijaya sebagai bupati Mataram.

Gambar 8.17

Peta wilayah Kerajaan Demak di masa Trenggana.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

230

6.

Kerajaan Pajang

Seperti telah diceritakan sebelumnya, Kerajaan Pajang didirikan

oleh Jaka Tingkir dengan mengalahkan Arya Penangsang.

Sebagai raja, Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya. Masa

pemerintahan Hadiwijaya dihabiskan untuk memadamkan

pemberontakan-pemberontakan yang kerap dilakukan oleh

beberapa bupati yang sebelumnya merupakan pendukung Arya

Penangsang.

Sepeninggal Hadiwijaya, kerajaan ini mengalami huru-hara

besar akibat adanya perebutan kekuasaan antara Pangeran

Benawa putra Sultan Hadiwijaya dengan Arya Pangiri putra

Pangeran Prawoto yang merasa lebih berhak untuk menduduki

tahta. Namun huru-hara besar tersebut akhirnya dapat

dikendalikan oleh Sutawijaya yang sebelumnya telah menjadi

pendukung keluarga Jaka Tingkir. Arya Pangiri pun dapat

dikalahkan dan menghantarkan Pangeran Benawa menjadi raja.

Namun, karena Pangeran Benawa merasa dirinya tidak pantas

menduduki tahta raja, ia menyerahkan tahta pada Sutawijaya.

Sutawijaya pun naik tahta dan ibu kota kerajaan dipindahkan

ke Mataram. Peristiwa ini menandai berakhirnya pemerintahan

Kerajaan Pajang dan dimulainya Kerajaan Mataram yang

bercorak Islam.

7. Kerajaan Mataram

Naiknya Sutawijaya yang bukan golongan bangsawan sebagai

raja mendapat tentangan dari sebagian besar kalangan

bangsawan, terutama para bupati. Selain itu, Sutawijaya

berkeinginan untuk mempersatukan seluruh Jawa di bawah

kekuasaan Mataram. Akibatnya, pada masa pemerintahannya,

Sutawijaya lebih sering berada di medan perang daripada di

istana. Berkali-kali ia harus bertempur untuk menundukkan

bupati Kediri, Madiun, Kedu, Bagelen, Pasuruan, dan Surabaya

yang tidak mau tunduk pada kekuasaannya. Kemudian,

kawasan Blambangan dan Panarukan yang saat itu belum Islam

berhasil didudukinya dan diislamkan. Sebagai raja, Sutawijaya

bergelar Panembahan Senopati. Beliau wafat pada tahun 1601.

Gambar 8.18

Peta wilayah Kerajaan Mataram di masa Sultan Agung.

Tugas Mandiri

Tunjukkan bukti Sultan Agung

berhasil membawa Mataram

mengalami masa kejayaan!

Peradaban Masa Islam

231

Setelah wafatnya Panembahan Senopati, tahta jatuh kepada

putranya yang bernama Mas Jolang. Berturut-turut, Mas Jolang

harus menghadapi pemberontakan yang dilancarkan oleh

Demak, Ponorogo, Surabaya, dan Gresik. Tahun 1613, dalam

sebuah perjalanan pulang dari Surabaya setelah menumpas

pemberontakan, Mas Jolang meninggal dunia di Desa Krapyak.

Oleh karena itu, beliau dijuluki

Panembahan Seda Krapyak

.

Kemudian, tahta beralih pada putra Mas Jolang yang bernama

Raden Mas Rangsang.

Di bawah pemerintahan Raden Mas Rangsang, cita-cita

leluhurnya untuk mempersatukan seluruh wilayah Jawa di

bawah Mataram dapat terlaksana. Masa kejayaan Mataram pun

tercapai di bawah pemerintahannya.

Sebagai raja besar yang sangat disegani, Raden Mas Rangsang

bergelar

Sultan Agung Hanyokrokusuma Senopati ing Alaga

Ngabdurrahman Khalifatullah Pranotogomo

.

Sultan Agung wafat tahun 1645. Setelah itu, Mataram diperintah

oleh raja-raja yang lemah. Hingga akhirnya pada tahun 1755,

Mataram dipecah menjadi empat kerajaan, yakni Jogjakarta,

Surakarta, Paku Alaman, dan Mangkunegaran. Maka,

berakhirlah riwayat Kerajaan Mataram.

8.

Kerajaan Cirebon dan Banten

Pada awal masa perkembangan Islam di Pulau Jawa, Cirebon

dan Banten merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan

Pajajaran, kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa. Kehadiran

Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan

Gunung Jati di Cirebon perlahan mengubah agama dan

kebudayaan masyarakat yang tinggal di sana. Hingga akhirnya,

pada masa Kerajaan Demak, Sunan Gunung Jati memisahkan

Cirebon dari Kerajaan Pajajaran dan menyatakan Cirebon

sebagai wilayah bagian dari kekuasaan Demak.

Karena perkembangan Kerajaan Demak yang terus diliputi oleh

konflik berdarah, Sunan Gunung Jati melepaskan wilayah

Cirebon, Jayakarta, dan Banten dari kekuasaan Demak.

Menjelang wafatnya, Sunan Gunung Jati menyerahkan wilayah

Banten dan Jayakarta untuk diurus oleh putranya yang bernama

Hasanuddin, sementara wilayah Cirebon diserahkan pada

putranya yang lain, yakni Panembahan Ratu. Panembahan Ratu

wafat dan digantikan oleh putranya, Panembahan Giri Laya.

Setelah Panembahan Giri Laya wafat, Kerajaan Cirebon terpecah

menjadi dua, yakni Kasepuhan d

an Kanoman. Di Banten,

Hasanuddin berhasil

mengembangkan kawasan tersebut

menjadi pusat perdagangan baru.

Setelah Hasanuddin wafat pada tahun 1570, Banten dipimpin

oleh Panembahan Yusuf. Pada masa pemerintahan Panembahan

Yusuf, Banten mampu menguasai seluruh wilayah Jawa Barat

dan menghabisi kekuasaan Kerajaan Pajajaran di kawasan

selatan. Dengan jatuhnya Pakuan ibu kota Kerajaan Pajajaran

ke tangan Banten, kawasan pedalaman Jawa Barat yang semula

Diskusikan dengan temanmu

sebangku!

Hal-hal apa saja yang menjadi

penyebab terjadinya perang

saudara di Kerajaan Banten?

Tu g a s B e r s a m a

Gambar 8.19

(a) Kasunanan Surakarta

dibangun oleh Paku

Buwono II pada tahun

1745. (b) Kesultanan

Yogyakarta berdiri

sesuai dengan Perjanjian

Giyanti.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

a

b

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

232

masih menganut Hindu mulai terbuka dan perlahan beralih

menjadi Islam. Masa pemerintahan Panembahan Yusuf adalah

masa gemilang bagi persebaran agama Islam di Jawa Barat.

Panembahan Yusuf wafat pada 1580, dan digantikan putranya

yang bernama Maulana Muhammad. Pada masa pemerintahan-

nya, wilayah Banten meluas hingga ke Lampung dan Sumatra

Selatan, sehingga Banten mendominasi jalur perdagangan di

Selat Sunda. Karena ingin lebih memperluas wilayah

kekuasaannya, pada tahun 1627 Maulana Muhammad

menyerang Palembang. Dalam pertempuran tersebut Maulana

Muhammad terbunuh.

Wafatnya Maulana Muhammad meninggalkan masalah karena

putra mahkota, yakni Pangeran Abdul Mufakkir masih berusia

5 bulan. Akhirnya, pemerintahan dijalankan oleh Pangeran

Ranamenggala sebagai wali Sultan Abdul Mufakkir hingga

dewasa dan mampu memerintah sendiri.

Di tengah masa pemerintahannya datang delegasi pedagang

Belanda yang dipimpin oleh Cornelius de Houtman. Cornelius

de Houtman meminta agar persatuan pedagang Belanda (VOC)

diberi izin untuk mengatur perdagangan rempah-rempah di

Banten. Sultan Abdul Mufakkir menolak permintaan tersebut

secara halus.

Pada tahun 1651, Sultan Abdul Mufakkir digantikan oleh

cucunya, Sultan Ageng Tirtayasa. Berbeda dengan kakeknya,

Sultan Ageng Tirtayasa bersikap lebih keras terhadap para

pedagang Eropa yang menurutnya tidak tahu tata krama.

Tercatat bahwa pada masa pemerintahannya, kapal-kapal dagang

Eropa dilarang berlabuh di Pelabuhan Banten. Walau begitu,

Banten tetap menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi para

pedagang Asia. Pada saat tersebut, VOC telah menguasai

Jayakarta. Mereka mengubah nama Jayakarta menjadi

Batavia

.

Karena lebih sering mengurusi masalah luar negeri, maka Sultan

Ageng Tirtayasa mengangkat putranya, Pangeran Anom, yang

diberi gelar Sultan Haji untuk mengurusi masalah dalam negeri.

Keadaan ini dimanfaatkan oleh VOC.

Gambar 8.21

Pelabuhan Banten sebagai pusat perdagangan terpenting pada abad

ke-16.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar.

Gambar 8.20

Puing-puing keraton

Surosoan merupakan

salah satu bukti ke-

beradaan Kerajaan

Banten.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

Peradaban Masa Islam

233

Pada tahun 1680, VOC berhasil menghasut Sultan Haji untuk

memberontak kepada ayahnya. Maka, pecahlah perang saudara

antara tentara Banten yang setia pada Sultan Ageng Tirtayasa

dengan tentara Sultan Haji yang dibantu VOC. Sultan Ageng

Tirtayasa yang semakin terdesak ke pedalaman berhasil

ditangkap pada tahun 1683. Sultan Ageng Tirtayasa ditawan di

Batavia hingga wafat pada tahun 1692. Setelah itu, Sultan Haji

berkuasa menggantikan Sultan Ageng Tirtayasa. Namun,

kekuasaan Sultan Haji tetap dalam kendali VOC. Sejak itu,

riwayat Banten sebagai negara yang berdaulat pun berakhir.

Banyaknya kerajaan Islam di Indonesia menghasilkan

banyak peninggalan sejarah bercorak Islam. Ada yang berbentuk

bangunan, seni dan kebudayaan, kaligrafi, dan sastra (kitab-

kitab). Berikut ini akan dibahas berbagai peninggalan sejarah

tersebut.

1.

Bangunan

Beberapa bentuk bangunan yang merupakan peninggalan

sejarah bercorak Islam umumnya berupa masjid dan keraton.

Masjid memiliki fungsi sebagai bangunan peribadatan dan pusat

kegiatan masyarakat, serta pendidikan. Sedangkan keraton

memiliki fungsi sebagai bangunan pusat kegiatan pemerintahan.

Berbeda dengan masjid-masjid di India dan Asia Tengah yang

umumnya berbentuk kubah pada bagian atapnya, masjid-masjid

peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia umumnya

berbentuk menyerupai kuil Hindu. Ini menunjukkan adanya

pengaruh bangunan gaya Hindu pada masjid di Indonesia.

Berikut ini beberapa bangunan yang merupakan peninggalan

sejarah bercorak Islam.

a.

Masjid Demak di Kadilangu, merupakan masjid yang

didirikan oleh Walisanga untuk menghormati berdirinya

Kerajaan Demak. Di dalam masjid tersebut terdapat salah

satu tiang utama yang disusun dari serpihan kayu sehingga

disebut Soko Tatal.

b .

Masjid Kudus di Kudus, merupakan masjid yang didirikan

oleh Sunan Kudus untuk menunjang kegiatan dakwahnya.

Masjid ini memiliki menara yang menyerupai pura Hindu.

c.

Masjid Cirebon di Cirebon, merupakan masjid yang

didirikan oleh Sunan Gunung Jati untuk menunjang

kegiatan penyebaran Islam di Jawa Barat.

d.

Masjid Agung Banten di Serang, merupakan masjid yang

didirikan oleh Sultan Ageng Tirtayasa sebagai sarana

peribadatan umat. Berbeda dengan masjid lain di

Nusantara, masjid ini memiliki arsitektur seperti bangunan

Tugas Mandiri

Sebutkan ciri-ciri khusus bangun-

an masjid kuno di Indonesia!

Gambar 8.22

(a) Masjid Demak, (b)

Masjid Agung Banten

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

a

b

D.

Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di

Indonesia

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

234

Eropa. Ini disebabkan karena masjid tersebut dirancang oleh

seorang arsitek Belanda bernama

Cardel

.

Cardel

adalah

orang Belanda yang masuk Islam dan membelot ke Banten

pada masa peperangan Banten melawan VOC.

e.

Keraton Jogjakarta di Jogjakarta, merupakan keraton yang

semula didirikan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan

Mataram. Saat Kerajaan Mataram dipecah menjadi empat

kerajaan oleh VOC, keraton ini menjadi pusat pemerintahan

Kerajaan Jogjakarta.

f.

Istana Gowa di Makassar, merupakan istana tempat tinggal

para raja Gowa–Tallo.

2.

Seni Pahat dan Kaligrafi

Seni pahat biasanya digunakan untuk mengukir batu nisan di

makam para raja. Beberapa batu nisan yang memiliki unsur seni

pahat di antaranya adalah batu nisan Fatimah binti Maimun di

Gresik, batu nisan Sultan Malik as-Saleh di Lhokseumawe, Aceh,

dan batu nisan Sultan Hasanuddin di Makassar.

Sementara itu, kaligrafi merupakan seni menulis ayat suci

Alquran yang dibuat menjadi bentuk gambar tertentu. Pada

pahatan-pahatan batu nisan para raja, ada pula tulisan dalam

bentuk kaligrafi.

3.

Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan memiliki beberapa macam bentuk, di

antaranya tarian, musik, atau lakon-lakon tertentu semacam

wayang.

a.

Wayang Kulit

Wayang kulit digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk

menarik minat masyarakat agar memeluk agama Islam.

Sunan Kalijaga menampilkan lakon-lakon wayang Hindu

yang dalam pertunjukannya, diubah bergaya Islam dengan

muatan dakwah.

b .

Gamelan

Pada beberapa peringatan hari-hari besar Islam di Jawa

Tengah, gamelan biasa digunakan hingga kini. Dulu,

gamelan digunakan untuk menarik perhatian orang-orang

agar berkumpul. Setelah itu, mereka diberikan ceramah

yang berisi ajaran Islam.

c.

Tarian

Ada beberapa tarian yang bercorak Islam. Salah satu

contohnya adalah Tari Seudati yang dimainkan sambil

bersenandung salawat atas Nabi Muhammad saw.

4. Sastra

Berikut ini beberapa contoh karya sastra Islam yang merupakan

peninggalan sejarah.

Gambar 8.23

Gamelan Sekaten, salah

satu sarana Walisanga

melakukan dakwah.

Sumber:

www.google.com:image

Peradaban Masa Islam

235

Rangkuman

™

Proses persebaran Islam berjalan lancar, karena proses masuk Islam sangat mudah, tata

cara ibadah lebih sederhana jika dibandingkan dengan berbagai upacara keagamaan

dalam Hindu–Buddha, serta Islam tidak mengenal adanya sistem kasta.

™

Penyebaran Islam dilakukan melalui perdagangan, pernikahan, pendidikan oleh kaum

ulama, politik, dan kebudayaan.

™

Perkembangan Islam yang meluas di seluruh kawasan Indonesia berimbas pada corak

pemerintahan perlahan satu persatu kerajaan Islam berdiri dan menggantikan kerajaan-

kerajaan Hindu–Buddha. Kerajaan-kerajaan islam tersebut di antaranya adalah Samudera

Pasai, Aceh Darussalam, Gowa–Tallo, Ternate dan Tidore, Demak, Pajang, Mataram,

serta Cirebon dan Banten.

™

Peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia meliputi bangunan (masjid), seni pahat

dan kaligrafi, seni pertunjukan, dan sastra.

Gambar 8.24

Sejarah nama raja Pasai

terdapat dalam

Hikayat

Raja-Raja Pasai

.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar

a.

Gurindam Dua Belas yang ditulis oleh Raja Ali Haji.

Gurindam ini berisikan nasihat kepada umat manusia agar

senantiasa menaati perintah Allah.

b .

Syair-syair Hamzah Fanshuri.

c.

Syair Abdul Muluk yang mengisahkan peperangan

kerajaan Islam di India melawan bangsa Mongol.

d.

Kitab Bustanussalatin yang ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri.

Isinya merupakan rangkuman ajaran Islam yang digunakan

untuk mengajarkan Islam kepada para raja di Sumatra.

e.

Kitab Hikayat Raja-Raja Pasai yang berisi silsilah raja-raja

Samudera Pasai dan prestasi yang mereka buat.

f.

Kitab Hikayat Perang Sabe yang berisi kisah perjuangan

rakyat Aceh Darussalam dalam peperangan melawan

bangsa-bangsa Eropa.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

236

1.

Nabi Muhammad saw. cucu dari seorang

bangsawan Quraisy yang bernama ....

a.

Abdul Muthalib

b .

Abdullah

c.

Aminah

d.

Abu Thalib

2.

Khalifah pertama setelah wafatnya Nabi

Muhammad saw. adalah ....

a.

Abu Bakar

b .

Ali Bin Abu Thalib

c.

Usman Bin Affan

d.

Umar Bin Khattab

3.

Jalur perdagangan Asia masa lalu

memanjang dari Aleksandria di Mesir

hingga ke ....

a.

Cina

c.

Jepang

b.

Kamboja

d. Korea

4.

Delegasi pedagang Belanda yang dipimpin

oleh Cornelius de Houtman datang ke

Banten pada masa pemerintahan ....

a.

Sultan Abdul Mufakkir

b .

Sultan Ageng Tirtayasa

c.

Sultan Haji

d.

Sultan Hasanuddin

Tidak

Ya

Pernyataan

No

1.

Agama Islam lahir di jazirah Arab dengan pembawa risalah

Nabi Muhammad saw. Beliau adalah nabi yang memiliki

keluhuran budi pekerti yang harus kita contoh. Sudahkah

kamu meneladani perilaku dan budi pekertinya yang luhur?

Tahukah kamu bahwa ternyata agama Islam telah masuk dan

berkembang di Nusantara sejak abad ke-7M?

2.

Islam masuk ke Nusantara membawa pengaruh di berbagai

bidang, meliputi kehidupan sosial, politik, dan perekonomian.

Namun perkembangannya tidak mengakibatkan terjadinya

kerusakan tatanan masyarakat yang sudah ada pada saat itu.

Apakah di daerahmu terdapat peninggalan Islam dari masa

lalu?

Tahukah kamu bahwa wayang kulit adalah hasil budaya

sebagai salah satu media dakwah para wali untuk mengenalkan

dan menyebarkan agama Islam?

Latihan Soal

8

Kerjakan di buku tugasmu!

I.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

Refleksi

Agama Islam adalah agama perdamaian yang cinta damai. Oleh karena itu Islam dapat

masuk dan menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah Nusantara. Sebagai keyakinan

para pemimpin kerajaan-kerajaan pada masa itu, Islam membawa pengaruh dan

perubahan dalam kehidupan masyarakat di Nusantara. Kamu telah mempelajari tentang

perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia

serta peninggalan-peninggalannya. Sekarang cobalah menerapkan materi yang telah kamu

pelajari dengan kondisi di daerahmu masing-masing.

Berilah tanda cek (

) sesuai dengan keadaanmu masing-masing.

Peradaban Masa Islam

237

10.

Raja Samudera Pasai yang pertama

adalah ....

a.

Sultan Iskandar Muda

b .

Sultan Malik at-Thahir

c.

Sultan Ali Mughayat Syah

d.

Sultan Malik as-Saleh

11.

Fatahillah adalah julukan untuk seorang

pemuda asal Persia yang bernama asli ....

a.

Salman Khan

b.

Usman Khan

c.

Fadhillah Khan

d.

Kubilai Khan

12.

Karena keberaniannya, Pati Unus dijuluki ....

a.

Joko Kendil

b .

Arya Penangsang

c.

Pangeran Sekar Seda Lepen

d.

Pangeran Sabrang Lor

13.

Raja Demak yang terakhir ialah ....

a.

Arya Penangsang

b .

Pati Unus

c.

Pangeran Sekar Seda Lepen

d.

Pangeran Sabrang Lor

14.

Masjid Demak di Kadilangu merupakan

masjid yang didirikan oleh ....

a.

Walisanga

b .

Sultan Agung

c.

Sunan Muria

d.

Pangeran Sekar Seda Lepen

15.

Penyebaran Islam di Pulau Jawa secara

aktif dilakukan oleh ....

a.

dato

c.

ulama

b.

sunan

d.

walisanga

5.

Sunan Drajat merupakan gelar yang

diberikan kepada ....

a.

Maulana Malik Ibrahim

b.

Syarifuddin

c.

Raden Syahid

d.

Dato ri Bandang

6.

Batu nisan Sultan Malik as-Saleh berangka

tahun ....

a.

1297

b.

1279

c.

1299

d.

1277

7.

Kitab Bustanussalatin yang isinya rang-

kuman ajaran Islam yang dulu digunakan

untuk mengajarkan Islam kepada para raja

di Sumatra ditulis oleh ....

a.

Nuruddin ar-Raniri

b.

Muzaffar Syah

c.

Hamzah Fanshuri

d.

Raja Ali Haji

8.

Raja Gowa-Tallo, Sultan Muhammad Said

digantikan oleh putranya yang bernama

Hasanuddin pada tahun ....

a.

1653

b.

1635

c.

1655

d.

1633

9.

Raja Ternate pertama yang memeluk Islam

adalah ....

a.

Zainal Abidin

b.

Khairun

c.

Baabullah

d.

Hasanuddin

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1.

Apakah tujuan para pedagang Arab berdatangan ke Indonesia? Jelaskan!

2.

Mengapa ajaran Islam mudah diterima masyarakat Indonesia?

3.

Siapakah yang dimaksud dengan Walisanga? Sebutkan nama-nama mereka!

4.

Tuliskan tiga contoh penggunaan kebudayaan Islam yang berupa bangunan!

5.

Tuliskan sekurangnya empat contoh karya sastra Islam yang merupakan peninggalan sejarah

bercorak Islam!

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII

238

Cheng Ho, Berdakwah dalam Pelayaran

Cheng Ho lahir pada tahun 1371 di daratan Cina dengan

nama asli

Ma San Bao

.

Ekspedisi Cheng Ho ke samudra Barat menggetarkan

dunia kebaharian pada abad ke-15. Pasalnya, ketika itu para

pelaut Eropa masih pada tingkat “membaca peta”. Misalnya

Christopher Columbus, baru mulai bertualang di laut pada

1492. Kemudian, Vasco da Gama mengikuti jejak Columbus.

Pelayaran Cheng Ho dilakukan atas perintah Kaisar

Tiongkok Zhu Di denagn kapal layar terbesar pada

zamannya, bernama “

Bao Chuan

” atau Kapal Pusaka. Awal

Juli 1405, Kapal Pusaka bersama 62 kapal layar raksasa lain

meninggalkan Pelabuhan Nanking, Cina Selatan. Inilah

pelayaran perdana ke samudra Barat yang dipimpin Cheng

Ho. la memimpin armada raksasa yang melibatkan 27.800

personel, sebagian besar muslim.

Pelayaran Cheng Ho bertujuan menjalin kerja sama dagang antara Kekaisaran Cina

dan beberapa negara asing untuk memulihkan kekuasaan Cina di negara-negara Asia

Tenggara. selain itu untuk menggalang kerja sama dengan negara-negara Islam. Kalau

keinginan itu tercapai, terpotonglah jalur perdagangan yang pada masa itu dikuasai kerajaan-

kerajaan Hindu yang berkuasa di India, Siam, dan Jawa. Dengan kerja sama ini, kaisar

Cina berharap bisa lebih mudah menaklukkan kerajaan Hindu di Asia Tenggara, yang

ketika itu sudah mulai lemah akibat penetrasi Islam.

Sebagai muslim yang taat, di mana pun Cheng Ho mendarat selalu menyebarkan ajaran

agama Islam. Misi damai lebih kuat jika dibandingkan dengan tugas tempur armada Cheng

Ho. Dalam perjalanannya, Cheng Ho telah mengunjungi 31 negara di Asia Tenggara, Asia

Barat, dan Afrika Timur. Pelayaran terakhir dilakukan pada 1431–1433. Dengan begitu,

selama 28 tahun, Cheng Ho menghabiskan hidupnya di atas geladak kapal. la meninggal

pada 1433, dalam pelayaran dari Calcutta menuju Benggala, India.

Sumber:

Gatra No. 39 Tahun XI, 13 Agustus 2005 dengan perubahan seperlunya.

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan mendiskusikannya dalam kelompokmu!

1.

Mengapa ekspedisi Cheng Ho ke samudra Barat menggetarkan dunia kebaharian pada

abad ke-15?

2.

Apakah tujuan pelayaran yang dilakukan oleh Cheng Ho?

3.

Selain menjalankan kerjasama dagang, dan pelayaraanya Cheng Ho melakukan apa

saja?

Patung Cheng Ho di Kelenteng

Sam Poo Kong

Wacana Sosial

Bacalah berita dari media di bawah ini dengan saksama!