Gambar Sampul Seni Budaya · Bab 8 Menyusun Naskah Fragmen
Seni Budaya · Bab 8 Menyusun Naskah Fragmen
Eko Purnomo, Deden Haerudin, Buyung Rohmanto, Julius Juih

24/08/2021 15:21:38

SMP 7 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

106

Kelas VII SMP/MTs

Pada pelajaran

Bab 8

, siswa diharapkan dapat mengapresiasi dan berekspresi

fragmen, yaitu:

Menulis

Naskah Fragmen

Bab

8

Peta Kompetensi Pembelajaran

Menulis Naskah

Fragmen

Identifikasi

Penulisan Naskah

Naskah Drama

Bertema Alam

Menulis Naskah

1. mengidentifikasi

langkah-langkah

teknik

menulis

naskah

fragmen

2. mendeskripsikan

langkah-langkah

teknik

menulis

naskah

fragmen

3.

melakukan eksplorasi tokoh dan watak dalam menulis naskah fragmen

4.

melakukan penampilan membaca naskah drama untuk fragmen

5.

mengomunikasikan penampilan membaca naskah drama untuk fragmen

baik secara lisan atau tertulis.

;

;

;

;

serta

Seni Budaya

107

Amati gambar berikut dengan saksama!

1.

Apakah kamu pernah membaca naskah ?

2.

Apakah kamu pernah membaca naskah cerpen?

3.

Apakah perbedaan antara naskah cerpen dan drama ?

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.1

Proses latihan teater, membaca

naskah awal

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.2

Proses latihan teater, mem

-

baca naskah lanjutan

Aktivitas Mengeksplorasi

1.

Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati pertunjukan atau mem

-

baca naskah teater melalui pertunjukan teater dari berbagai sumber sekarang

coba

lah mengeksplorasi bunyi melalui bermain rekorder dan pianika.

2.

Kamu dapat mengeksplorasi tokoh serta perwatakan sesuai dengan naskah

yang ditulis.

Format Diskusi Hasil Pengamatan Identifikasi Penulisasn Naskah

Nama anggota

: ...........................................................................

Judul naskah yang diamati

: ...........................................................................

Hari/tanggal pengamatan

: ...........................................................................

No.

Aspek yang

diama

ti

Uraian hasil

pengama

tan

1.

T

okoh

dan

P

er

w

a

tak

an

2.

Latar atau

S

etting

3.

Alur

c

er

ita

Aktivitas Menanyakan

Setelah mengamati pertunjukan teater dan membaca naskah teater dari sumber

lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar

lainnya, kamu dapat melakukan diskusi dengan teman.

1.

Bentuklah kelompok diskusi

sampai

orang.

2.

Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.

3.

Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi gunakanlah tabel yang tersedia,

kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan.

dua

empat

108

Kelas VII SMP/MTs

A. Teknik Menulis Naskah Fragmen

Dasar

lakon

drama

adalah

konflik

manusia.

Konflik

adalah

pertentangan

yang

terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya, baik yang bersifat pertentangan

batin

maupun

fisik.

Seluruh

perjalanan

drama

dijiwai

oleh

konflik

tokoh-tokohnya.

Baik

itu

tokoh

utama yang disebut tokoh protagonis, maupun tokoh yang bertentangan dengan

tokoh utama, pelawan arus cerita

(tokoh penentang). Tokoh penen

-

tang disebut tokoh antagonis.

Naskah merupakan salah satu

bahan untuk bermain teater.

Karakter

dan

tokoh

semua

ter

-

tulis di dalam naskah. Alur cerita

atau plot tertulis dengan jelas

pada sebuah naskah, sehingga

me

mudahkan bagi pemain dan

sutradara untuk menafsirkan watak

yang diinginkan pengarang.

Kalau kamu akan menulis

naskah

drama

sebaiknya

meng

-

i k u

t i

l a n g k a h - l a n g k a h

p e

n y u

s u

n

-

an naskah drama. Dengan demikian,

semua yang ingin dibangun, baik

plot atau jalan cerita,

ka ra k ter

tokoh,

latar,

dialog,

dan

p

e

-

ris

ti

wa (

setting

) dapat tersusun

dengan baik. Berikut beberapa langkah dalam menulis naskah drama.

a. Menentukan Tema

Tema merupakan langkah awal dalam menyusun naskah drama. Tema meru

-

pakan ide dasar dari keseluruhan naskah. Pesan pengarang yang ingin disam

-

paikan, akan diketahui melalui tema. Pengarang dapat menentukan tema cerita

seperti persahabatan, kasih sayang, kepahlawanan, pengorbanan, ketulusan, dan

perjuangan.

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.3

Proses latihan teater, membuat

adegan

Aktivitas Mengamati

1.

Kamu dapat mengamati pertunjukan teater bertema alam dari sumber lain

seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar

lainnya.

2.

Kamu dapat mengamati pertunjukan teater anak, remaja atau tradisional

melalui sumber belajar lain.

Seni Budaya

109

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.4

Pementasan ”Bumi di

Tangan

Anak-Anak”

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.5

Pementasan ”Bumi di

Tangan

Anak-Anak”

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.6

Pementasan ”Malin

Kundang”

b. Menentukan Alur Cerita

Alur adalah jalan cerita dari tema yang

sudah dipilih. Alur merupakan rangkai

an

cerita yang disusun dari awal sampai akhir

sehingga terbentuk cerita yang jelas dan utuh.

Tahap

penyusunan

alur

akan

terlihat

masalah-

masalah yang terjadi, seperti tempat kejadian

peristiwa,

tokoh-tokoh

yang

mengisi

cerita.

Baik

tokoh

utama

maupun

tokoh-tokoh

penentang

juga

tokoh-tokoh

lain

sebagai

pendukung

cerita.

c. Menyusun Adegan

Setelah rangkaian cerita didapat dengan

utuh,

dilanjutkan

dengan

menyusun

adegan-

adegan yang akan ditampilkan dalam setiap

babak. Setiap adegan cerita, akan diketahui

urutan

tokoh-tokoh

yang

akan

tampil.

Begitu

-

pun dalam adegan dipilih peristiwa atau

kejadian mulai tahap pengenalan sampai

kejadian paling menarik sebagai puncak.

d. Membuat Dialog-Dialog Tokoh

Drama berbeda dengan karya sastra yang

lain. Perbedaan yang paling mencolok adalah

dibangun

berupa

dialog-dialog

antartokoh.

Pada

saat

membuat

dialog-dialog

tiap

tokoh

ini,

kamu

harus

menyesuaikan

dengan

karakter

-

istik tokoh yang dibuat, misalnya tokoh orang

tua tentu bahasa dan tingkah lakunya berbeda

dengan anak sekolah. Dialog tokoh ini juga

di tentukan oleh latar belakang lingkungan

masing-masing.

Orang

dari

daerah

berbeda

gaya bahasanya dengan orang dari perkotaan

dan lingkungan lain. Dialek atau gaya bahasa

tiap tokoh yang berasal dari tiap suku bangsa

juga akan berbeda dan mempunyai keunikan

masing-masing.

Hal

yang

demikian

sebaiknya

dapat

tergambar

pada

naskah

secara

kese

-

luruhan, sehingga naskah drama menjadi

unik dan menarik untuk dimainkan dalam

pertunjukan teater.

110

Kelas VII SMP/MTs

B. Cuplikan Naskah yang Bisa Kalian Mainkan

Cuplikan adegan naskah Panji Semirang

Panji Inu

ertapati dan seluruh pasukan dari Kerajaan Kuripan di persilakan me

-

masuki sebuah gapura yang terbuat dari kayu. Setelah melewati gapura, Panji

Inu ertapati dan anak buahnya dibawa ke sebuah ruangan cukup luas. Rombongan

dari

Kerajaan

K uripan

dijamu

dengan

aneka

makanan,

buah-buahan,

dan

minum.

Mereka pun makan bersama.

Panji Semirang

:

Dengan cara begini, aku ingin membuktikan pada

kalian semua bahwa aku dan anak buahku bukanlah

gerombolan perampok.

Panji

Inu

Kertapati

:

Kami

mempercayainya.

Kalian

ternyata

yang

baik.

Terima

kasih

atas

jamuannya.

Ngomong-

ngomong apa nama kerajaan ini

Panji Semirang

:

Kerajaan Asamarantaka.

Panji Inu Kertapati

:

Apa makna dari nama itu?

Panji

Semirang

:

Asamarantaka

artinya

Asmara

yang

berapi-api.

Orang

yang

asmaranya

terlalu

berapi-api

bisa

di

bakar

rasa isi dan dengki.

Panji Inu Kertapati

:

Apa maksud dengan kata api asmara, rasa iri

dengki,

dan

asmara

berapi-api

itu?”

Panji Semirang

:

Sebelum kulanjutkan, ”Apakah Raden ingat tentang

perasaan Ajeng Asih kepada Raden?”

Panji

Inu

Kertapati

:

O,

itu?

Menurutku

,

itu

wajar.

Dia

kan

saudara iparku,

jadi wajar jika dia cinta padaku hanya sebagai

saudara.”

Panji Semirang

:

Sebenarnya wajar, tetapi Raden harus ingat. ”Api

asmara membuatnya tega. Api asmara membuat

seseorang menjadi jahat luar biasa.” (Bersenandung)

Panji Inu Kertapati

:

Aku pernah mendengar syair semacam itu, tetapi

”Siapa yang mengucapkannya ya?”

Panji Semirang

:

Wajar kalau Raden lupa. Banyak orang yang

mengu

capkan

kata-kata

itu.

Panji Inu Kertapati

:

Ya kamu benar. Dari mana kamu tahu Ajeng Asih

cinta padaku?

Panji Semirang

:

Raden, aku ini Raja. Aku mempunyai kenalan

dimana-mana,

termasuk

Ajeng

Asih.

Panji Inu Kertapati

:

Kamu kenal Candra Kirana juga?

Panji Semirang

:

Aku sangat tahu Candra Kirana. Dia itu cantik

jelita. Bukan begitu Raden?

Panji Inu Kertapati

:

Apakah Panji Semirang kenal dengan Candra

Kirana?

K

K

ah

?

orang-orang

Seni Budaya

111

Panji Semirang

:

Iya aku kenal. Siapa yang tidak mengenal Candra

Kirana.

Panji Inu Kertapati

:

Apakah kisanak pernah bertemu dengannya?

Panji Semirang

:

Pernah, dulu sering bertemu. Tetapi sekarang

tidak lagi. Dengan Ajeng Asih pun aku sering bertemu

Panji Inu Kertapati

:

Jadi kisanak kenal dengan Ajeng Asih dan Candra

Kirana?

Panji Semirang

:

Iya aku mengenalnya.

Panji Inu Kertapati

:

Bagaimana pendapatmu dengan Ajeng Asih?

Panji semirang

:

Ajeng Asih itu jahat!

Panji Inu Kertpati

:

Jahat?

(Panji

Inu

Kertapati

mengamati

wajah

lelaki

itu

lekat-lekat.

Panji

semirang

senyum dan menunduk malu. Panji Inu Kertapati merasa pernah melihat se

-

nyuman itu)

Panji Semirang

:

Ya, Ajeng Asih itu jahat.

Panji

Inu

Kertapati

:

Jangan

memfitnah

Panji

Sepengetahuan

ku

Ajeng Asih itu baik.

Panji Semirang

:

Baik kepada siapa? kepada Raden? Tentu saja ia kan

baik kepada Raden karena ia suka kepada Raden.

Panji Inu Kertapati

:

Tidak mungkin Ajeng Asih suka padaku.

Aku kan tunangannya Candra Kirana.

Panji Semirang

:

Raden akan tahu sendiri nanti.

Panji Inu Kertapati

:

Baiklah Panji Semirang, terima kasih atas jamuan

yang telah diberikan. Kami akan melanjutkan

perjalanan kami.

Panji

dan

Rombongan

O U T

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.7

Pementasan ”Panji Semirang”

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.8

Pementasan ”Panji Semirang”

Semirang.

112

Kelas VII SMP/MTs

C. Uji Kompetensi

1. Uji Penampilan

1.

Uji kompetensi menulis naskah drama

Tulislah naskah drama singkat (1 babak) dengan tema bebas

Aspek yang dinilai: (mohon dilihat pada

review

rubrik

penilaian)

No.

Aspek yang dinilai

Skor

P

enilaian

A

B

C

D

86-100

71-85

56-70

< 55

1.

Tema Naskah

2.

Susunan Adegan

3.

Penyusunan dialog

4.

eterbacaan

2. Uji Sikap

Uraikan pendapatmu secara singkat dan jelas pada setiap

pertanyaan berikut ini!

a. Mengapa seni teater kurang berkembang?

b. Bagaimana caranya agar seni teater bisa berkembang?

3. Uji Pengetahuan

Jawablah dengan singkat soal berikut ini!

a. Jelaskan dua judul pementasan fragmen!

b. Jelaskan fungsi naskah pada pertunjukan fragmen!

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8.9

Pementasan ”Panji Semirang”

(Sumber: Dok. Kemdikbud)

Gambar 8. 10

Pementasan ”Panji Semirang”

K

Seni Budaya

113

D. Rangkuman

Penulisan

naskah

drama

perlu

dilakukan

melalui

tahapan-

tahapan

ter

tentu.

Tahapan-tahapan

ini

berfungsi

untuk

memudah

kan penulis naskah dalam membangun cerita.

Naskah pada pementasan teater memiliki peran penting

karena memuat semua aspek baik alur cerita, karakter tokoh,

jumlah tokoh, tema serta latar tempat peristiwa. Setiap pemain

teater wajib membaca isi keseluruhan naskah drama sehingga

memahami dan mengetahui alur cerita sehingga memudahkan

dalam melakukan interpretasi pesan naskah.

Indonesia juga memiliki kekayaan seni teater tradisional

yang saat sekarang ini masih tumbuh dan berkembang.

Kebiasa

an dalam seni tradisi tidak membuat naskah drama

pada teater sehingga banyak keunikan dan kekayaan dari seni

teater tradisi itu tidak sampai pada kita dan hilang. Sudah saatnya

kamu

sebagai

penerus

teater

tradisi

di

daerah

masing-masing

belajar

menuliskan

drama-drama

di

daerah

mu

menjadi

se -

buah naskah. Dengan demikian, kekayaan teater tradisi kita

akan terus abadi.

E. Refleksi

Naskah drama merupakan hal penting karena memuat semua

alur cerita dan karakter tokoh. Bagaimana pendapatmu

setelah membaca contoh naskah drama berjudul ”Berguru

di

Negeri

Kupu-Kupu

Nilai-nilai

pesan

moral

apa

yang

dapat

dipetik dari cerita tersebut? Tuliskan dengan singkat

pendapatmu!

Aktivitas Mengomunikasikan

1.

Buat tulisan tentang pertunjukkan teater yang dibawakan oleh kelompok lain.

2.

Tulisan maksimum 50 kata dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh salah satu kelompok.

3.

Tulisan memberikan kritik yang membangun sehingga kamu dan teman

mengetahui kelemahan dan kekurangan. Selanjutnya kamu akan dapat

melakukan pertunju

kan teater lebih baik lagi.

?

,

114

Kelas VII SMP/MTs

Mengenal To koh Teat er

Arifin

C.

Noer

yang

lebih

dikenal

dengan

nama

singkatan

Arifin C.

Noer

,

adalah

sutradara

teater

dan

film

Indonesia

terkemuka

dan

termahal

pada masanya. Sutradara kelahiran Cirebon, 10 Maret 1941, ini beberapa

kali

memenangkan

Piala

Citra

untuk

penghargaan

film

terbaik

dan

penulis

skenario

terbaik.

di

Jakarta,

28

Mei

1995.

Arifin

amat

terkenal

lewat

film

kontroversial

yang

disutradarainya:

Pengkhianatan

G30S/PKI

(1984). Film ini diwajibkan oleh pemerintah Presiden Republik Indonesia

Kedua

(1966-1988)

Orde

Baru

untuk

diputar

di

semua

stasiun

televisi

setiap

tahun

pada

tanggal

30

September

untuk

memperingati

insiden

Gerakan

30 September 1965.

Arifin

C.

Noer,

anak

kedua

Moham-

mad Adnan, ini telah memulai kiprah

nya

dalam dunia seni sejak kecil. Sejak masih

duduk di bangku SMP, ia telah bermi

-

nat

pada

seni.

Arifin

menamatkan

SD

di Taman Siswa, Cirebon, SMP Pendiri

Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah,

Cirebon. Kemudian lanjut ke SMA Negeri

Cirebon

tidak selesai, lalu masuk

SMA Jurnalistik, Solo. Setelah itu, ia

kuliah di Fa

kultas Sosial Politik Univer

-

sitas Cokroaminoto, Yogyakarta (1967)

dan

Inter

national Writing Program

,

Univer

si

tas Iowa, AS (1972).

Ketika masih duduk di SMP dan SMA, ia telah mengarang cerpen dan

puisi, lalu mengirimkannya ke majalah mingguan yang terbit di Cirebon

dan Bandung. Sajak pertamanya, Langgar Purwodi

ningratan, mengenai

masjid tempat ia bertafakur. Semasa sekolah ia bergabung dengan Ling

-

karan Drama Rendra, dan menjadi anggota Himpunan Sastrawan Raja

Kasunanan

Surakarta,

1893-1939

Surakarta.

Di

sini

ia

menemukan

latar

belakang teater

nya yang kuat.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/

Berkas:Arifin_C_Noer.jpg

Arifin eninggalm

, tetapi

Seni Budaya

115

Naskah karyanya

Lampu Neon

, atau

Nenek Tercinta

, telah memenang

-

kan

sayembara teater Muslim

, 1967. Kemudian saat kuliah di Universitas

Cokroaminato, ia bergabung dengan teater Muslim pimpinan Mohammad

Diponegoro. Lalu, ia hijrah ke Jakarta.

Di tengah minat dan impiannya sebagai seniman, ia sempat meniti ka

-

rer sebagai Manajer Personalia Yayasan Dana Bantuan Haji Indonesia dan

wartawan

Harian Pelopor Baru

.

Lalu tahun 1968, ia mendirikan

Teater

Ketjil”

dan

berhasil

mementas

-

kan

cerita,

dongeng,

yang

seperti

bernyanyi.

Tentang

orang-orang

yang

terempas,

pencopet,

pelacur,

orang-orang

kolong,

dan

sebagainya.

Mencu-

atkan protes sosial yang transendental, tetapi kocak, dan religius.

Naskah-naskahnya

menarik

minat

para

teaterawan

dari

generasi

yang

lebih

muda,

sehingga

karyanya

banyak

dipentaskan

di

mana-mana.

Karya-

karyanya telah memberi sumbangan yang besar bagi perkembangan seni

peran

di

Indonesia.

Karya-karya

tulisnya

berupa

naskah

lakon

yang

ke -

mudian disutradarainya dan dipentaskan oleh Teater Ketjil yang dipimpin

-

nya, menunjukkan eksistensinya sebagai salah seorang pencetus bentuk

teater modern Indonesia.

Teaternya

akrab

dengan

publik.

Ia

memasukkan

unsur-unsur

lenong,

stambul, boneka (marionet), wayang kulit maupun golek, dan melodi pesisir.

Menurut Penyair Legendaris Indonesia penyair Ketua Lembaga Pendidikan

dan

Kesenian

Jakarta

(1973-1977)

Taufiq

Ismail,

Arifin

adalah

pembela

kaum miskin.

Lakon-lakonnya

antara

lain:

Kapai-Kapai

(1970),

Te ng ul

(1973),

Madekur dan Tarkeni

(1974),

Umang-Umang

(1976), dan

Sandek Pemuda

Pekerja

(1979).

Lakon

Kapai-Kapai

dimainkan

orang

dalam

bahasa

Ing -

gris dan Belanda di AS, Belgia, dan Australia. Pada 1984, ia menulis lakon

Dalam

Bayangan Tuhan atawa Interogasi

.

Kemudian, ia berkiprah dalam dunia layar perak sebagai sutradara.

Lewat

film

Pemberang,

ia

dinyatakan

sebagai

penulis

skenario

terbaik

di

Festival Film Asia 1972

, dan mendapat piala

The Golden Harvest

.

Arifin

kembali tampil sebagai penulis skenario terbaik untuk

Rio Anakku

, dan

Melawan Badai

dalam

Festival

Sutradara

film

Indonesia

1978.

Ia

meraih

Piala Citra.

116

Kelas VII SMP/MTs

engaku

otodidak

di

bidang

sinematografi

a

mulai

menyentuh

kamera

ketika

Wim

Umboh

membuat

film

Kugapai Cintamu

,

1976.

Arifin

merasa-

kan bahwa pengalaman banyak menyutradarai teater, ternyata, merupakan

dasar

yang

sangat

perlu

untuk

film.

Film perdananya

Suci Sang Primadona

(1977), melahirkan pendatang

baru Joice Erna, yang memenangkan Piala Citra sebagai Aktris Terbaik FFI

1978. Film ini, menurut Volker Schloendorf sutradara

Die Blechtrommel

,

pemenang Palme d’oro Festival Cannes 1979 dari Jerman, ”Menampilkan

sosok

wajah

rakyat

Indonesia

tanpa

bedak.

Arifin

cermat

mengamati

tempatnya

b e r p ij a k .’’

Menyusul

film-filmnya:

Petualang-Petualang

,

Harmonikaku

, dan

Yuyun,

Pasien Rumah Sakit Jiwa

, juga

Matahari-Matahari

. Belakangan,

Serangan

Fajar

dinilai

FFI

1982

sebagai

Film

Terbaik.

Sedang

Pengkhianatan

G-30-S/

PKI,

filmnya

terlaris

yang

dijuluki

superinfra

box-office

.

Lewat

film

ini

lagi-

lagi

Arifin

meraih

Piala

Citra

sebagai

Penulis

Skenario

Terbaik,

1985.

Ke-

mudian

Arifin

menggarap

film

Djakarta

(1989).

Setahun

kemudian,

filmnya

Ta k si

pada

FFI

1990,

terpilih

sebagai

film

terbaik,

meraih

enam

piala

citra.

***TokohIndonesia.Com (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Sumber:

http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/775-sutradara-film-g-30-s-pki

Arifin

m

.I