Halaman
Mengekspresikan Diri
Melalui Teater
P
otret di atas merupakan gambaran sebagian kecil akting pemain saat di
atas panggung teater. Teater sebagai seni kolektif melibatkan banyak personil
dan dibutuhkan kerja sama dari mereka untuk mendukung keberhasilan
pertunjukan. Selain itu, mereka juga dituntut untuk belajar dan bekerja keras
untuk menyukseskan pertunjukan.
BAB
8
Sumber:
Suroto Jimbung
Gambar 8.1
Bentuk ekspresi pemain dalam pertunjukan teater di gedung
pertunjukan.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
86
Pada pelajaran kali ini kita kembali akan mempelajari teknik olah tubuh,
olah pikir, dan olah suara. Kemudian merancang pertunjukan teater Nusan-
tara, menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater, serta menyiapkan
dan menggelar pertunjukan teater Nusantara di sekolah. Oleh karena itu,
pelajari materi berikut dengan saksama.
A. Latihan Eksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir,
dan Olah Suara
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu mengeksplorasi
tubuh, pikiran, dan suaranya untuk bermain teater.
Seorang pemain dituntut mampu menggambarkan diri sebagai orang
lain sekaligus memerankan tokoh yang dibebankan padanya dengan baik.
Oleh karena itu, dalam permainan teater banyak sekali dunia tiruan sebagai
sesuatu pernyataan diri yang kemudian cukup digemari. Untuk dapat me-
mainkan peran sebagai orang lain diperlukan olah tubuh, olah pikir, dan
olah suara secara maksimal.
1. Melatih Tubuh
Tubuh yang ideal bagi pemain teater adalah tubuh yang elastis,
lentur, luwes, dan patuh terhadap perintah apa saja yang diberikan oleh
pemiliknya. Kemampuan mengendalikan setiap otot yang ada pada tubuh
sangat dituntut dari seorang pemain. Kemampuan ini tidak datang
dengan sendirinya, melainkan melalui latihan-latihan keras yang me-
makan waktu cukup lama dan terus-menerus.
Setiap anggota badan seperti tangan, jari-jari, lengan, leher, pundak,
pinggul, paha, kaki, kepala, dan sebagainya memerlukan latihan khusus
supaya menjadi luwes dan lentur. Kelenturan ini sangat membantu
pemain ketika harus bermain teater. Melalui keluwesan pula, akting
pemain dapat dinikmati dengan baik oleh penonton.
Ada tiga hal bagi pemain teater untuk menggambarkan apa yang
telah ditentukan penulis lewat tubuh dan wataknya.
a.
Mimik: yaitu pernyatan atau perubahan gerak-gerik muka, mata,
mulut, hidung, bibir, dan kening.
b. Plastik: yaitu cara bersikap dengan cara menggerak-gerakkan
anggota badan.
c.
Diksi: cara penggunaan suara atau ucapan.
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
87
2. Melatih Pikiran
Menjadi pemain yang baik perlu memiliki kecerdasan otak. Berikut
ini beberapa hal yang harus dikuasai oleh pemain teater.
a.
Perlu memiliki kemampuan menangkap dan menafsirkan apa yang
tertulis di dalam naskah.
b. Kemampuan menganalisis watak dan memerinci dialog-dialog yang
akan diucapkan tokoh yang dimainkan.
Oleh karena itu, pemain dituntut untuk memiliki pikiran dan otak
yang encer. Namun tidak semua orang dianugerahi intelegensia yang
tinggi. Akan tetapi usaha untuk menutupi intelegensia ini bisa dilakukan,
antara lain dengan hal berikut.
a.
Banyak mendengarkan pikiran-pikiran baru dan terbuka terhadap
pemikiran orang lain.
b. Banyak membaca buku.
c.
Banyak bergaul dengan orang-orang pintar dan bertukar pikiran
dengan siapa saja mengenai hal-hal yang actual mengenai berbagai
permasalahan dan bidang.
d. Berusaha melatih diri untuk tidak segan-segan mengutarakan apa
yang dipikirkan. Tentang benar atau tidaknnya apa yang dikemuka-
kan tidak menjadi soal, yang penting sudah melatih diri untuk
memiliki suatu pendaat. Pikiran sudah diajak aktif untuk berpikir
dan bekerja.
e.
Mencoba memberikan kritik atau ulasan terhadap pertunjukan-
pertunjukan yang pernah dilihat, apakah itu film, sandiwara, drama
televisi, pertunjukan musik, naskah teater, dan sebagainya.
f.
Jangan menjadi penonton yang pasif, karena dari berbagai pertun-
jukan yang sering ditonton, banyak diperoleh bahan pemikiran dan
bahan perbandingan.
3. Melatih Vokal
Untuk menjadi seorang pemain drama yang
baik, maka dia harus mempunyai dasar vokal
yang baik pula. “Baik” di sini diartikan sebagai
berikut.
a .
Dapat terdengar (dalam jangkauan penonton,
sampai penonton, yang paling belakang).
b. Jelas (artikulasi/pengucapan yang tepat).
c.
Tersampaikan misi (pesan) dari dialog yang
diucapkan.
d. Tidak monoton.
Sumber:
www.dartmouth.edu
Gambar 8.2
Latihan
vokal tidak hanya
dilakukan oleh pemain
amatir namun juga
oleh pemain
profesional.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
88
Untuk mempunyai vokal yang baik, perlu dilakukan latihan latihan
vokal. Banyak cara yang dilakukan untuk melatih vokal, antara lain
berikut ini.
a.
Tariklah napas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menghentakan
suara “wah...” dengan energi suara. Lakukan ini berulang kali.
b. Tariklah napas, lantas keluarkan sambil menggumam “mmm...
mmm...” (napas keluar lewat hidung).
c.
Sama dengan latihan kedua, hanya keluarkan dengan suara mendesis,
“ssss...”.
d. Hirup udara banyak banyak, kemudian keluarkan vokal “aaa...”
sampai batas napas yang terakhir. Nada suara jangan berubah.
e.
Sama dengan latihan di atas, hanya nada (tinggi rendah suara) diubah-
ubah naik turun (dalam satu tarikan napas)
f.
Keluarkan vokal “a... a...” secara terputus-putus.
g. Keluarkan suara vokal “a i u e o”, “ai ao au ae “, “oa oi oe ou”, “iao
iau iae aie aio aiu oui oua uei uia ...” dan seterusnya.
h. Berteriaklah sekuat kuatnya sampai ke tingkat histeris.
i.
Bersuara, berbicara, berteriak sambil berialan, jongkok, bergulung
gulung, berlari, berputar putar, dan berbagai variasi lainnnya.
4. Latihan Berkelompok
Teater sebagai seni kolektif menuntut pemain untuk bekerja sama
dengan orang lain. Setiap anggota teater mempunyai tanggung jawab
yang sama besar atas hasil yang ingin dicapai dan terlibat dalam suatu
jalinan batin dengan anggota lain. Latihan-latihan berikut dapat dilakukan
bersama-sama dengan pemain yang lain.
a.
Membentuk lingkaran, selanjutnya lakukan hal-hal berikut.
1) Seorang di tengah lingkaran membentuk gerakan, dan gerakan-
gerakan tersebut ditiru oleh yang lain.
2) Berjalan bebas bergerak, pemimpin kelompok memerintah supaya
“diam” maka semuanya harus tablo (diam) di tempat dengan
posisi pada saat itu juga.
3) Berjalan berkeliling dengan berbagai gaya dan dan membentuk
berbagai bentuk.
4) Membentuk kelompok yang seolah-olah saling bermusuhan.
b.
Kelompok berangan-angan seolah-olah mengalami musibah berikut
ini.
1) Terdampar di padang pasir atau pulau tak berpenghuni.
2) Pesawat terbang jatuh.
3) Kapal karam.
4) Menaiki tebing di waktu malam, dan seterusnya.
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
89
Kamu sudah mempelajari berbagai bentuk latihan dasar seorang
pemain teater. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan tugas
berikut ini!
1.
Buatlah jadwal latihan teater secara intensif bersama dengan
teman sekelas. Misalnya latihan seminggu dua kali dan masing-
masing pertemuan dua hingga tiga jam.
2. Latihlah tubuh, pikiran, dan vokal sesuai dengan teori yang
telah kamu pelajari!
3. Berlatihlah juga secara berkelompok. Seluruh siswa dibagi ke
dalam beberapa kelompok dan masing-masing kelompok diberi
kesempatan untuk berlatih teater secara sederhana. Selanjutnya
kelompok tersebut dipersilakan menyajikan pertunjukan teater
yang telah dilatihnya. Kelompokmu dapat membuat naskah
sendiri, menggunakan naskah orang lain, menggunakan naskah
yang ada di lampiran pada buku ini, atau menggunakan kutipan
naskah berikut ini untuk dipentaskan!
Gara-gara Dompet
Para Pelaku :
1. Ani (seorang siswi kelas III A)
2. Andi (seorang siswa kelas III A yang suka membuat ulah)
3. Hanna (teman sebangku Ani)
4. Anto (teman akrab Andi)
5. Markus (ketua kelas III A)
Panggung menggambarkan sebuah ruangan kelas setelah jam
pelajaran olahraga. Suasana masih sepi, baru beberapa orang siswa
yang mulai masuk ke kelas. Siswa yang lain masih berganti pakaian.
Tampak Ani, salah seorang siswi di kelas itu sedang menangis
dikelilingi beberapa orang temannya.
01. Hanna
:
(Duduk di samping Ani)
Sudahlah, jangan me-
nangis! Menangis tidak akan menyelesaikan
persoalan.
02. Ani
:
(Sambil terisak-isak menangis)
Uang itu untuk
membeli obat adikku yang sedang sakit, Han!
Sepulang sekolah ibu menyuruhku singgah di
apotek.
03. Anto
:
Memangnya, di mana kamu simpan uang itu?
04. Ani
: Aku simpan di dompetku dan dompet itu seka-
rang hilang.
05. Hanna
:
Memangnya kau simpan di mana dompet itu?
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
90
06. Ani
:
(Mengingat-ingat kembali)
Rasanya, aku simpan
di dalam tasku.
07. Anto
:
Siapa yang tinggal di kelas waktu jam olah raga
tadi?
08. Hanna
: Oh
ya, aku ingat, tadi Agus tidak ikut olahraga.
09. Anto
:
Apa mungkin dia yang mengambil uang itu?
10. Hanna
:
Bisa saja, karena hanya dia yang ada di ruangan
saat jam olahraga.
11. Ani
:
(Menatap penuh kebingungan)
Jadi kalian menuduh
Agus yang mengambil dompetku?
12. Anto
:
Aku yakin pasti dia yang mengambilnya. Kita
semua tahu kalau selama ini hanya dia yang suka
membuat ulah di kelas kita.
13. Hanna
:
Bagaimana kalau kita laporkan pada wali kelas?
Dari arah pintu masuk seorang siswa, berjalan dengan langkah
pincang.
14. Hanna
:
(Setengah berbisik)
Itu dia anaknya!
15. Anto
: Hai Agus, kenapa kamu tidak ikut pelajaran
olahraga?
16. Agus
: Kenapa kamu
terlalu mau tahu urusanku! Aku
mau olahraga atau tidak, kamu tidak perlu tanya-
tanya! (
bicara dengan gayanya yang sinis
)
17. Hanna
:
(Dengan nada keras)
Pasti kamu yang mengambil
dompetnya Gus!
18. Agus
: Hei, jangan sembarang menuduh, ya! (
marah
)
19. Anto
:
Ya, pasti kamu yang mengambilnya.
20. Agus
: Sekali lagi kuingatkan kalian, jangan menuduh
tanpa bukti...!
21. Anto
:
Buktinya, karena hanya kamu yang ada di
ruangan ini, saat kami semua olahraga!
(suara-
nya mengeras)
22. Hanna
:
Sudahlah mengaku saja sebelum kami laporkan
pada Wali Kelas!
23. Anto
:
Lapor saja pada Wali Kelas, kalau kalian berani!
Suasana semakin memanas.
24. Hanna
:
Kami tidak takut, kamu memang selalu mem-
buat keonaran di kelas.
25. Anto
:
Sebaiknya kamu kembalikan uang itu, kasihan
Ani!
26. Agus
:
(Mendekat memegang kerah baju Anto)
Hei, aku
memang nakal tapi aku tidak pernah mencuri.
Kamu jaga mulutmu, ya!
27. Ani
: Sudahlah! Jangan bertengkar gara-gara aku!
Siapa tahu aku yang lupa menyimpan dompet
itu.
(sambil melerai Andi dan Anto)
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
91
Kembali, dari arah pintu masuk seorang siswa. Siswa itu adalah
Markus, ketua kelas IIIA.
28. Markus : Ada apa
ini, kelihatannya semua tegang?
29. Agus
:
Anto dan Hanna menuduh aku mengambil dom-
pet dan uangnya Ani.
30. Hanna
:
Benar kami menuduhnya karena kami punya
alasan kuat.
31. Anto
:
Hanya dia yang tinggal di dalam kelas sewaktu
pelajaran olahraga.
32. Agus
: Aku tinggal di kelas karena kakiku sakit gara-
gara main bola kemarin dan aku sudah minta
izin Pak Tito. Jadi, bukan karena aku mau men-
curi.
(Berbicara dengan tegas sambil menatap tajam teman-temannya)
33. Markus :
(Mendekat ke arah Ani)
Apakah memang dompet-
mu itu hilang atau engkau lupa menyimpannya
di tempat lain?
34. Ani
: Entahlah. Aku tak ingat lagi. Yang kupikir aku
takut dimarahi ibuku karena uang di dompet itu
untuk membeli obat adikku.
35. Markus :
Kita tidak boleh menuduh seseorang tanpa alas-
an dan bukti yang kuat! Bagaimana kalau bukan
Agus yang mengambil dompet itu?
36. Hanna
:
(Beradu pandang dengan Kamsah)
Lantas siapa
yang mengambilnya!
37. Anto
:
Ya, siapa? Tidak ada orang lain di ruangan ini
selain dia.
(Menuding Agus)
38. Markus :
Bagaimana kalau dompet itu terlupa atau ter-
tinggal di suatu tempat!
(Semua saling berpandangan. Kemudian Markus mengeluarkan
sesuatu dari saku celananya)
.
39. Markus :
Lihatlah ini!
(sambil menunjukkan sebuah dompet)
Milik siapa ini?
40. Ani
: Itu dompetku!
41. Markus :
Ya, ini memang dompet Elly, Pak Tito mene-
mukannya di ruang ganti pakaian karena ada
namamu di dompet itu, lalu ia menitipkannya
padaku.
42. .............
: ......................................................................
Sumber:
Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia
SMP/MTs
Kelas VIII Edisi 4
oleh Kisyani Laksono dkk, BSE 2008.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
92
4. Kelompok lain menjadi penonton dan bertugas memberikan
komentar terhadap penyajian kelompok yang sedang mementas-
kan teater! Komentar berdasarkan unsur-unsur teater maupun
kemampuan pemain untuk mengolah tubuh, pikiran, dan vokal
yang dimiliki. Berikut ini daftar pertanyaan yang dapat kamu
jawab berdasarkan pertunjukan yang kamu tonton.
a. Apakah pemain telah menggunakan suara, gerak tubuh,
dan kepribadian tokoh sesuai tuntutan?
b. Apakah aktingnya sejak awal selalu terarah, tidak kacau,
dan tidak berlebihan?
c.
Apakah pemain mampu mengendalikan aktingnya?
d. Apakah akting tersebut dapat dilakukannya dengan luwes
dan tidak kaku?
e.
Apakah aktingnya meyakinkan sehingga kamu sebaagi
penonton percaya akan semua yang ditampilkan?
f.
Apakah fisik dan mental pemain cukup siap untuk menjalani
keseluruhan pentas?
B. Merancang Pertunjukan Teater Nusantara
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu merancang per-
tunjukan teater Nusantara.
Pada pelajaran sebelumnya kamu telah mempelajari cara merancang
pertunjukan teater Nusantara. Selain cara tersebut masih ada cara lain
sebelum mementaskan teater. Langkah pertama harus membentuk suatu
kepanitian. Kemudian panitia mengadakan rapat atau pertemuan untuk
menentukan beberapa hal yang harus dilakukan untuk sebuah pertunjukan
teater. Beberapa hal tersebut sebagai berikut.
1. Menentukan tema pertunjukan.
2. Menetapkan cerita yang akan dipentaskan sesuai dengan tema yang
disepakati. Naskah-naskah yang terdapat dalam lampiran di akhir buku
ini dapat kamu jadikan bahan pertunjukan.
3. Menentukan personil-personil yang terlibat sesuai dengan ketertarikan
dan kemampuan masing-masing. Misalnya ditawarkan siapa yang ingin
menjadi sutradara, pemain, pimpinan produksi, maupun yang ingin
terlibat dalam tim produksi maupun tim pertunjukan.
4. Mempersiapkan dan menentukan tempat pertunjukan.
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
93
5. Menetapkan dan mempersiapkan properti seperti busana, rias, suara,
pencahayaan, pemanggungan, dan lain-lain.
6. Menyusun rancangan kegiatan tersebut dalam bentuk proposal sekaligus
persiapan dan pencarian dana.
7. Berusaha merealisasikan pertunjukan.
Kamu sudah mempelajari materi membuat rancangan pertun-
jukan teater Nusantara. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan
tugas berikut ini!
1. Buatlah kelompok beranggota 3-4 siswa!
2. Tulislah sebuah rancangan kegiatan pertunjukan teater yang
melibatkan seluruh siswa sekelas. Ingatlah, rancangan kegiatan
tersebut kemungkinan dapat kalian laksanakan tanpa melalui
banyak kesulitan!
3. Laporkan rancangan kegiatan pertunjukan teater yang telah
kalian tulis kepada kelompok lain. Lakukan secara bergiliran.
4 .
Berdasarkan presentasi rancangan kegitan tersebut, pilihlah sebuah
rancangan yang paling baik dan logis untuk dilaksanakan!
5 .
Selanjutnya diskusikan dan rancanglah sebuah pertunjukan teater
Nusantara yang kalian kuasai dengan melibatkan seluruh siswa!
C. Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu menerapkan
prinsip kerja sama dalam berteater.
Berteater perlu adanya kerja sama di antara para anggota serta personil
yang terlibat di dalamnya. Tanpa adanya kerja sama dan komunikasi baik,
tidak mungkin terjadi pertunjukan teater. Prinsip kerja sama haruslah terjalin
dengan baik antara tim produksi dan tim pertunjukan.
1. Tim Produksi
Tim produksi biasanya dipimpin oleh pimpinan produksi yang
bertugas mengurusi produksi pertunjukan teater. Tim produksi bersama
tim artistik pertunjukan akan menentukan waktu pertunjukan. Selan-
jutnya tim produksi akan menentukan anggaran dana, merencanakan
dan mencarikan dana, menyediakan sarana dan prasarana latihan serta
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
94
pertunjukan, menyediakan tempat latihan dan tempat pertunjukan,
mengurusi publikasi, mengurusi konsumsi, dan mengumpulkan
penonton. Tim produksi juga yang menyusun acara saat pertunjukan
berlangsung.
2. Tim Artistik Pertunjukan
Tim artistik pertunjukan dipimpin oleh sutradara. Sutradara ber-
tindak sebagai supervisor sekaligus bisa memberikan kebebasan kepada
pemain untuk berekspresi sesuai dengan karakter masing-masing,
namun tidak melenceng dari tujuan.
Agar para pemain bisa berekspresi dan bekerja sama dengan baik
diperlukan suatu sikap yang saling mendukung, memberi motivasi,
saling membantu, dan mengingatkan, tidak egois, menghilangkan pera-
saan merasa paling pandai, dan lain-lain. Seluruh pemain dan tim
pertunjukan harus menyadari bahwa sebuah pertunjukan yang berhasil
didukung kerja sama di antara setiap unit yang tergabung tanpa kecuali.
Kamu sudah mempelajari prinsip kerja sama dalam pertunjuk-
an teater Nusantara. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakan
tugas berikut ini!
1. Mengapa dalam pertunjukan teater diperlukan kerja sama dari
semua pihak yang terlibat?
2.
Sebutkan beberapa bentuk contoh kerja sama dalam sebuah
produksi atau pertunjukan teater!
D. Mempersiapkan Pertunjukan Teater Nusantara
di Sekolah
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu mempersiapkan
pertunjukan teater Nusantara di sekolah.
Suatu teori tidak akan diresapi dengan baik jika tidak diterapkan. Oleh
karena itu, terapkanlah berbagai teori pertunjukan teater di depan untuk
mementaskan teater. Langkah-langkah berikut dapat kamu tempuh untuk
mempersiapkan pertunjukan teater di sekolah.
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
95
1. Bentuklah panitia untuk acara pertunjukan. Panitia pertunjukan bisa
ditangani oleh tim produksi.
2. Siapkanlah properti pemain sekaligus tata rias dan tata busana serta
perlengkapan khusus sesuai kebutuhan tokoh. Properti hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan komposisi pentas, penataan
panggung, penataan cahaya, dan suara.
3. Siapkan panggung, properti panggung, dan tata cara teknik pemang-
gungan seperti penataan artistik panggung, penataan cahaya, penataan
suara, dan sebagainya.
4. Pilihlah ruangan di sekolah yang leluasa seperti halaman maupun aula.
Pertunjukan di luar ruangan biasanya lebih rumit dan membutuhkan
biaya yang lebih besar. Oleh karena itu, pentas di sekolah sebaiknya
dilakukan di dalam ruangan, misalnya aula. Selain untuk pertunjukan,
aula dapat juga dipergunakan sebagai tempat latihan.
5. Tatalah panggung menggunakan
background
(latar belakang) untuk
arena permainan yang disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan.
Gambar 8.3
Penataan panggung dan pengaturan cahaya yang tepat akan
menciptakan pertunjukan yang menarik dan indah.
6. Tatalah cahaya secara tepat. Cahaya yang lazim digunakan berasal
dari lampu listrik dan dioperasikan menggunakan dimer. Cahaya dapat
digunakan untuk menentukan waktu, musim, cuaca, serta suasana
ter-
tentu. Cahaya juga membantu melukis efek sinar dan bayangan sehing-
ga menambah nilai dan warna pertunjukan. Mintalah seorang ahli
untuk mengurusi penataan cahaya jika tidak ada siswa maupun guru
yang mampu mengoperasikan peralatannya.
Gambar 8.4
Berbagai jenis lampu yang biasa digunakan
dalam pertunjukan
kelompok teater profesional.
Sumber:
http:indonetwork.co.id
Sumber:
www.pakde.com
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
96
7. Aturlah suara dan musik secara tepat sesuai ruangan. Efek suara dan
musik pengiring akan menciptakan suasana tertentu dalam sebuah per-
tunjukan. Beberapa efek bunyi dan pembuatannya, misalnya: bunyi
halilintar bisa diperoleh dengan menjatuhkan seng dan memukulnya
di dekat mikrofon, bunyi air laut diperoleh dengan meletakkan air dalam
ember dan diletakkan dekat mikrofon, lalu digoyangkan dan disertai
tiupan ke arah mikrofon. Sedangkan bunyi tembakan diperoleh dengan
cara memecahkan balon karet atau benda keras lainnya yang dipukul
di dekat mikrofon. Kamu pun dapat menciptakan efek suara yang lain
untuk pertunjukan yang kamu lakukan bersama teman-teman.
8. Setelah persiapan panggung dan artistik selesai, lakukanlah gladi bersih
yang dilakukan menjelang pertunjukan. Gladi bersih sebaiknya dilaku-
kan secara utuh dan tidak terputus. Jika ada pemain yang melakukan
kesalahan, teruskanlah gladi bersih tersebut hingga selesai. Setelah itu,
lakukan evaluasi membahas gladi bersih. Pada saat gladi bersih sebaik-
nya pemain telah memakai kostum dan tata rias lengkap sesuai per-
tunjukan. Hal ini supaya pemain terbiasa dengan panggung dan per-
tunjukan secara keseluruhan.
Kamu sudah mempelajari materi persiapan pertunjukan teater
Nusantara. Untuk menambah kreativitasmu, kerjakanlah langkah-
langkah di atas untuk mempersiapkan diri atas pertunjukan yang
akan kamu lakukan dengan teman-teman sekelas! Selanjutnya
lakukan gladi bersih dan evaluasi gladi tersebut!
E. Menggelar Pertunjukan Teater Nusantara di
Sekolah
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu menggelar
pertunjukan teater Nusantara di sekolah.
Kegiatan terakhir yang kamu lakukan setelah mempelajari teori pertun-
jukan teater adalah mementaskan karya teater yang telah kamu latih
bersama teman-teman sekelas. Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu
lakukan saat pertunjukan.
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
97
1. Sambutlah penonton yang datang menonton pertunjukan dengan
sebaik-baiknya. Persilakan mereka menunggu di dalam atau luar ruangan
sesuai kesepakatan bersama. Selanjutnya dengan santun dan sopan,
persilakan mereka memasuki ruangan.
2. Bacakan peraturan-peraturan yang harus di-
patuhi penonton, misalnya penonton dilarang
mengaktifkan ponsel, penonton dilarang mem-
buat keributan selama pentas berlangsung, dan
sebagainya.
3. Laksanakan pentas sesuai waktu yang telah
ditetapkan. Kerjakan tugas yang menjadi tang-
gung jawabmu dengan sebaik-baiknya.
4. Setelah pertunjukan berikan ucapan terima
kasih dan
penghormatan kepada penonton
karena bersedia menonton pertunjukanmu
bersama teman-teman.
5. Adakan diskusi dengan penonton dan minta-
lah mereka memberikan masukan atas pertun-
jukan
yang telah kamu lakukan bersama teman-
teman.
Kamu sudah mempelajari materi menggelar pertunjukan teater
Nusantara. Untuk menambah keahlianmu, kerjakanlah langkah-
langkah di atas untuk menggelar pertunjukan teater bersama teman-
teman sekelas!
Pemain teater dituntut untuk dapat memainkan peran sebagai
orang lain dengan baik. Untuk itu diperlukan olah tubuh, olah pikir,
dan olah suara secara serius dan berkesinambungan.
Merancang pertunjukan teater Nusantara dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut.
a. Menentukan tema pertunjukan.
b. Menetapkan judul cerita atau lakon yang akan dipentaskan.
c.
Menentukan personil-personil yang terlibat.
d. Mempersiapkan dan menentukan tempat pertunjukan.
e.
Menetapkan dan mempersiapkan properti.
f.
Menyusun rancangan kegiatan dan berusaha merealisasi-
kannya.
Sumber:
Dokumentasi penulis
Gambar 8.5
Pertunjukan
merupakan saat yang
paling ditunggu setelah
melakukan proses teater.
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
98
Prinsip kerja sama dalam teater haruslah terjalin dengan baik
antara tim produksi dan tim pertunjukan untuk mendukung keber-
hasilan suatu pertunjukan teater.
Persiapan dan pergelaran pertunjukan teater Nusantara me-
merlukan kerja sama, kerja keras, dan kekompakan antarpersonil
yang terlibat.
Kamu telah mempelajari berbagai teknik melatih tubuh, pikiran, dan
suara. Selain itu juga telah berlatih merancang pertunjukan, menerapkan
prinsip kerja sama, menyiapkan dan sekaligus menggelar pertunjukan. Nah,
sekarang ceritakan kembali pengalamanmu mempelajari dan mempraktik-
kan bab ini melalui tulisan. Bacakan hasil tulisanmu di depan teman-teman
sekelas secara bergiliran!
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Dalam proses teater, sutradara akan memimpin ....
a. tim produksi
b. tim artistik
c.
tim pengadaan dana
d. tim pengevaluasi
2. Langkah pertama merancang pertunjukan teater adalah ....
a. mencari penonton
b. menentukan tema
c.
melakukan gladi bersih
d. menyiapkan panggung
3. Pemain tidak dituntut untuk ....
a. mengolah tubuh
b. mengolah pikiran
c.
menyediakan dana pertunjukan
d. mengolah suara
4. Menata properti di atas panggung dilakukan oleh ....
a. penata panggung
b. penata cahaya
c.
penata suara
d. penata rias
Bab 8
- Mengekspresikan Diri Melalui Teater
99
5. Setelah pertunjukan sebaiknya ....
a. berpesta merayakan keberhasilan pertunjukan
b. memberikan ucapan terima kasih dan penghormatan kepada
penonton
c.
langsung pulang ke rumah
d. pergi bermain bersama teman-teman
6. Pengaturan cahaya di atas panggung menggunakan peralatan ....
a.
sound system
b.
loud speaker
c.
dimer
d. lilin
7. Bunyi halilintar bisa diperoleh dengan ....
a. menjatuhkan seng dan memukulnya di dekat mikrofon
b. meletakkan air dalam ember dan diletakkan dekat mikrofon
c.
meniup mikrofon
d. memecahkan balon karet
8. Agar pemain bisa berekspresi dan bekerja sama dengan baik
diperlukan sikap berikut,
kecuali
....
a. sikap saling mendukung
b. memberi motivasi
c.
selalu mengejek
d. tidak egois
9. Berikut ini dilakukan untuk melatih pikiran,
kecuali
....
a. mendengarkan pikiran-pikiran baru dan terbuka terhadap
pemikiran orang lain
b. bertapa
c.
banyak membaca buku
d. banyak bergaul dengan orang-orang pintar
10. Tidak termasuk wilayah kerja tim produksi adalah ....
a. menentukan anggaran dana
b. merencanakan dan mencarikan dana
c.
menyediakan sarana dan prasarana latihan
d. menentukan properti pemain
Seni Teater SMP/MTs Kelas VIII
100
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan bagaimana caramu menentukan naskah teater sederhana!
2. Jelaskan bagaimana menentukan pilihan pemain (
casting
)!
3. Bagaimanakah cara melatih pemain dalam pertunjukan teater?
Pelajarilah kutipan naskah
Bentrokan dalam Asrama
karya Achdiat
Kartamihardja (halaman 36) berikut ini dan bacakan di depan kelas
sesuai karakter tokoh-tokohnya!
Berceritalah Hadi dengan terus terang kepada Anas dan Pak Yoso, apa
yang telah diputuskan oleh Hadi dan Hasan tadi.
Hadi :
Maafkan, saya tadi terburu nafsu. Saya terlalu mudah percaya,
terlalu mudah dihasut orang. Lantas mau membalas dendam,
dan atas hasutan Hasan saya curi bukubuku Anas itu,
supaya Anas tak dapat belajar untuk ulangan besok lusa......
ah, benci aku kepada diriku, terlalu rendah! Terlalu pengecut!
Maafkan aku Anas, maafkan....
(
Hadi tak bisa berkata lanjut. Tunduk. Hasan makin gelisah. Tak tentu
lagi duduknya. Seakan-akan terbakar kursinya. Serba gugup, serba kaku
gerak-geriknya. Pak Yoso melihat kepadanya dengan muka yang marah.
Hanya Anas yang tenang. Tenang mendengarkan dan tenang pula
menjawab.
)
Anas :
Semua itu sungguh tak terduga-duga olehku. Sungguh tak
mengira kamu berdua akan berbuat begitu rendah terhadap
diriku. Tidak mengira, karena sepanjang perasaanku, tidak
pernah aku berbuat jahat atau berniat busuk terhadap diri
kamu berdua. Tapi, ya sudahlah.
(
Hadi tunduk saja.
)
Hadi : (
dengan lembut
) Itulah Anas, maka untuk ke sekian kalinya
saya minta maaf.
Anas :
Baiklah kita lupakan semua itu.
4. Bagaimanakah cara menciptakan kekompakan dalam proses
pertunjukan teater?
5. Sebutkan manfaat evaluasi yang kamu dapatkan dari penonton
pertunjukan!