Halaman
Kemasyarakatan
8
Pelajaran
Dalam menyimak informasi, pendengar harus fokus terhadap
isi informasi yang disampaikan. Hal ini dimaksudkan agar isi
informasi dapat diterima dan dipahami dengan baik. Begitu pula
halnya dengan membaca. Anda harus konsentrasi terhadap bacaan.
Apalagi jika Anda harus mengidentifikasi pokok-pokok penting
dalam bacaan. Pada saat Anda membaca gurindam, misalnya, Anda
harus membacanya dengan teliti untuk menemukan ciri-ciri dan
keterkaitan isi gurindam dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu,
dengan banyak membaca, Anda dapat menuangkan ide ke dalam
bentuk tulisan, seperti membuat karangan.
S
u
m
b
e
r
:
K
o
m
p
a
s
,
D
e
s
e
m
b
e
r
2
0
0
5
127
Kemasyarakatan
Peta Konsep
Kemampuan Membaca
mencatat pokok-pokok penting
mengembangkan pola
paragraf deduktif
menyunting karangan
dapat
bertujuan
melalui
dilakukan dengan
dilakukan dengan
mengetahui ciri-ciri gurindam
mendiskusikan isi gurindam
menemukan makna gurindam
mengaitkan nilai gurindam
dengan kehidupan masa kini
menulis ringkasan
Mengajukan saran perbaikan
Menulis karangan
Membaca gurindam
Keterkaitan gurindam dengan
kehidupan sehari-hari
Alokasi waktu untuk Pelajaran 8 ini adalah 18 jam pelajaran.
1 Jam pelajaran = 45 menit
128
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Pada pelajaran yang lalu, Anda telah mempelajari cara
mengajukan saran perbaikan pada informasi yang dilaporkan secara
langsung. Sekarang, Anda akan kembali mempelajari mengajukan
saran perbaikan dari informasi yang disampaikan oleh media
elektronik, yaitu radio atau televisi.
Ketika menyimak informasi dari radio, Anda harus men-
dengarkan dengan saksama. Anda harus konsentrasi dan fokus pada
suara penyampai informasi. Jika Anda menyimak informasinya dari
televisi, Anda pun harus mendengarkan dan memfokuskan perhatian
pada penyampai informasi (presenter atau pembawa acara berita).
Hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan dapat disimak
dan dipahami dengan baik.
Sebelum Anda mengajukan saran, sebaiknya Anda mencatat
terlebih dahulu pokok-pokok penting dari informasi yang di-
sampaikan. Kemudian, buatlah ringkasan isi berdasarkan catatan
tersebut. Setelah itu, sampaikan saran Anda secara lisan ataupun
melalui tulisan. Ingat, gunakan bahasa yang santun agar tidak
menyinggung perasaan orang lain.
Simaklah informasi dari siaran radio atau televisi. (Guru menyiapkan
alat, seperti radio atau televisi dan memperdengarkan siaran
informasi dari stasiun radio atau televisi yang dipilih). Kemudian,
jawablah pertanyaan berikut.
1. Siapakah yang menyampaikan informasi?
2. Catatlah pokok-pokok isi informasi yang disampaikan penyampai
informasi tersebut.
3. Tulislah ringkasan informasi yang disampaikan berdasarkan
pokok-pokok isi informasi yang dicatat.
4. Tulislah saran perbaikan terhadap informasi yang disampaikan
dan saran kepada penyampai informasi tentang hal-hal berikut:
a. kebenaran informasi (fakta/opini),
b. kejelasan mengucapkan kata,
c. keefektifan kalimat,
d. intonasi dan nada,
e. sikap penyaji informasi (jika berita dari televisi).
Mengajukan Saran Perbaikan
Informasi dari Radio/Televisi
A
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat mencatat pokok-
pokok dari isi informasi yang disampaikan melalui radio/televisi/
rekaman; mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang
informasi yang disampaikan; dan menulis ringkasan isi informasi yang
disampaikan melalui radio/televisi/rekaman.
Uji
Materi
Gambar 8.1
Informasi dapat diperoleh dari
mendengarkan siaran berita di
radio.
Sumber
:
www.somestores.com
129
Kemasyarakatan
Kegiatan
Lanjutan
1. Simaklah infromasi yang disampaikan dari televisi, seperti
siaran berita atau liputan langsung.
2. Ikuti acara tersebut sampai selesai. Selama mengikuti
acara tersebut, catatlah pokok-pokok isi informasi yang
disampaikan.
3. Tuliskan saran perbaikan terhadap isi informasi dalam
tabel berikut.
Tabel 8.1
Penilaian Isi Informasi
No.
Informasi yang Disampaikan
Kekurangannya
Saran
Tabel 8.2
Penilaian Penyampaian Isi Informasi
Nama penyampai informasi : ....
Sumber informasi
: ....
Waktu
: ....
No.
Aspek yang Dinilai
Kekurangannya
Saran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pelafalan
Intonasi
Nada
Penggunaan Kalimat
Sikap tubuh
Pandangan mata
Gerak-gerik tubuh
4. Tuliskan pula saran perbaikan kepada penyampai informasi
dengan tabel berikut.
5. Mintalah teman Anda untuk memberikan tanggapan.
130
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Mengenal Ahli Bahasa
Henry Guntur Tarigan
dilahirkan tanggal 23 September
1933, di Linggajulu, Kabanjahe, Sumatra Utara. la menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Keguruan dan llmu pendidikan Universitas
Padjadjaran Bandung (1962); mengikuti Studi Pascasarjana Lingustik
di Rijksuniversiteit Leiden, Belanda (1971—1973); meraih gelar doktor
dalam bidang iinguistik dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia
(1975) dengan disertasi berjudul "Morfologi Bahasa Simalungun".
Karya-karyanya antara lain adalah
Struktur Sosial Masyarakat
Simalungun
,
Morfologi Bahasa Simalungun
,
Prinsip-Prinsip Dasar Puisi
,
Prinsip-Prinsip Dasar Fiksi
,
Prinsip-Prinsip Dasar Drama
,
Prinsip-Prinsip
Dasar Kritik Sastra
,
Pengantar Sintaksis
,
Bahasa Karo
,
Sastra Lisan Karo
,
Percikan Budaya Karo
,
Psikolinguistik
,
Tata BahasaTagmemik
,
Linguinstik
Konstratif
,
Menyimak (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa),
Berbicara (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Membaca (Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa),
Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa),
dan
Tatarucingan Sunda
.
Sumber
:
Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia
Setelah Anda memahami pola paragraf induktif dan deduktif,
Anda dapat menulis karangan dengan menggunakan kedua pola
paragraf tersebut.
Sebelum Anda menulis karangan, ada hal-hal yang harus
Anda perhatikan. Hal-hal tersebut, antara lain adalah menentukan
topik, mengumpulkan bahan, membuat kerangka karangan, dan
mengembangkan kerangka karangan.
Perhatikan kerangka karangan berikut.
Menulis Karangan dengan
Topik Tertentu
B
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat menulis karangan
yang berpola deduktif berdasarkan kerangka karangan dan
menyunting karangan deduktif dan induktif.
Topik: Menumbuhkan Minat Baca
Kerangka karangan
1. Buku adalah sumber ilmu.
2. Pentingnya buku sebagai sarana pembuka wawasan.
3. Kebiasaan membaca di lingkungan keluarga.
4. Peran serta pendidik (guru) dalam menumbuhkan minat
baca.
131
Kemasyarakatan
Tahap selanjutnya adalah menulis karangan dengan mengem-
bangkan kerangka karangan tersebut. Setelah karangan selesai,
sebaiknya dibaca ulang agar dapat diperbaiki kekurangan, kesalahan,
atau ketidakcermatan karangan tersebut. Sebaiknya, karangan
yang telah dibuat disunting terlebih dahulu penggunaan kalimat
dan ejaannya. Sebaiknya, mintalah teman Anda untuk memeriksa,
mengedit, dan menyelaraskan bahasanya.
Penyuntingan atau pengeditan naskah, biasanya, dilakukan oleh
seorang editor. Hal-hal yang disunting antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Ketepatan ejaan
a. penggunaan tanda baca
b. penggunaan huruf kapital
c. penggunaan partikel
2. Keefektifan kalimat
a. kesejajaran bentuk (nomina, verba, dan lain-lain)
b. kelogisan (ketepatan makna kata)
c. kehematan penggunaan kata atau frasa
3. Pilihan kata (baku dan tidak baku)
4. Sistematika penulisan
5. Ragam bahasa
a. ragam baku
b. ragam lisan
1. Tulislah sebuah karangan dengan tema "Kehidupan Masyarakat
Kota". Kemudian, tentukan topiknya.
2. Kumpulkan data-data yang mendukung topik Anda.
3. Susunlah dahulu kerangka karangannya. Kemudian, kembangkan-
lah kerangka karangan tersebut dengan pola pengembangan
paragraf induktif atau deduktif.
4. Tukarkan karangan Anda dengan teman sebangku untuk di-
sunting.
5. Kumpulkan hasilnya untuk dibahas bersama-sama.
Kegiatan
Lanjutan
1. Tulislah sebuah karangan dengan tema bebas.
2. Lakukan langkah penulisan berdasarkan poin nomor 2–4
pada soal Uji Materi.
3. Kirimlah karangan Anda ke media massa.
Uji
Materi
132
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Info
Bahasa
Nuansa bukan Suasana
Cobalah ucapkan kata ini:
nuansa
. Ucapkan berulang-ulang
dan rasakan maknanya menurut pikiran Anda sendiri.
Kebanyakan orang berpikir bahwa kata
nuansa
mengandung
arti yang indah, cantik, lembut, dan aneka makna positif yang lain.
Tidak heran jika RCTI, stasiun televisi swasta tertua di Indonesia,
menamai sebuah acara berita pagi mereka "Nuansa Pagi". Sejak
saat itu, banyak orang yang menggunakan kata
nuansa
dengan tidak
tepat, misalnya
1. Perayaan Natal tahun ini membawa
nuansa
berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya.
2. Dengan
nuansa
pengamanan yang ketat, capres berdialog dengan
sekitar 500 masyarakat Aceh yang sebagian besar adalah kaum
perempuan.
Akan tetapi, apa sebenarnya arti kata
nuansa
itu?
Menurut KBBI halaman 694, kata
nuansa
mempunyai dua arti,
yaitu: 1. Variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali
(tt warna, suara, kualitas, dsb) 2. kepekaan terhadap, kewaspadaan
atas, atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang kecil
sekali (tt makna, perasaan, atau nilai)
Dua arti kata
nuansa
itu tampaknya sangat cocok dengan arti
kata
nuance
dalam bahasa Inggris, yaitu:
1.
A subtle or slight degree of difference, as in meaning, feeling, or
tone; a gradation.
2.
Expression or appreciation of subtle shades of meaning, feeling,
or tone: a rich artistic performance, full of nuance
.
Memang, kata
nuansa
berasal dari kata berbahasa Inggris
nuance
dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kata
suasana
seperti yang biasa kita pakai sehari-hari. Intinya adalah jangan
terbuai oleh rangkaian huruf yang enak didengar atau kemiripan
bunyi dengan kata lain. Jika tidak memahami arti sebuah kata, lebih
baik kita menelitinya kembali di kamus.
Sumber
:
www.polisieyd.blogsome.com
Pada pelajaran yang lalu, Anda telah mempelajari jenis puisi
lama, yaitu pantun. Selain itu, ada pula jenis puisi lama lebih tua
daripada pantun, yaitu gurindam. Tahukah Anda apa yang dimaksud
dengan gurindam itu? Perhatikan puisi gurindam berikut.
Mengidentifikasi Gurindam
C
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat mengidentifikasi
ciri-ciri gurindam; membacakan gurindam; mendiskusikan ciri-ciri
dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam; dan membicarakan
pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam.
133
Kemasyarakatan
Ini Gurindam Pasal yang Ketiga
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Ciri-ciri gurindam terbentuk dari dua baris. Baris pertama berisi
sejenis perjanjian atau syarat dan baris kedua menjadi akibat atau
kejadian yang disebabkan oleh isi baris pertama. Secara sistematis, kedua
baris itu umumnya menyatakan hubungan sebab akibat (kausalitas).
Gurindam berisi ajaran kebenaran dan dimaksudkan sebagai nasihat.
Untuk melisankan sebuah gurindam dengan baik, sebaiknya
Anda memperhatikan aspek lafal, intonasi, dan ekspresi. Hal ini
dimaksudkan agar orang lain yang mendengarkan pembacaan itu
akan mudah memahami dan mengetahui kekhasan bentuk gurindam
pada masanya. Coba Anda baca kembali dengan memperhatikan
lafal, intonasi, dan ekspresi pantun pada pelajaran terdahulu.
Salah satu gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua
Belas karya Raja Ali Haji. Gurindam ini dibuat pada zaman
dahulu sehingga kata-kata yang digunakan sudah usang dan jarang
digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Oleh karena kata-katanya
sudah usang, gurindam agak sulit dipahami.
Bacakanlah Gurindam Dua Belas berikut.
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang yang mulia
Lihatlah pada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiada jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Gambar 8.2
Gurindam Dua Belas karya Raja Ali
Haji yang terkenal ditulis pada batu
marmer.
Sumber
:
www.melayusastra.com
134
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Ini Gurindam Pasal yang Keenam
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Ini Gurindam Pasal yang Ketujuh
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencat (mencacat?) orang
Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
Ini Gurindam Pasal yang Kedelapan
Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
135
Kemasyarakatan
1. Identifikasilah ciri-ciri gurindam tersebut dengan memberikan
contoh.
2. Diskusikan dengan teman sebangku arti kata-kata dalam
gurindam tersebut.
3. Jelaskan pesan-pesan yang terkandung dalam gurindam
tersebut.
Kegiatan
Lanjutan
1. Carilah di perpustakaan sekolah Anda jenis gurindam
lainnya. Lalu, catatlah dalam buku tugas.
2. Lisankan gurindam tersebut secara bergantian di depan
kelas.
3. Jelaskan pula pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
4. Berdiskusilah dengan teman sekelas Anda untuk menentu-
kan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam.
,
Info
Sastra
Mengenal Puisi Lama Nazam
Nazam merupakan salah satu jenis puisi lama yang telah ada
lebih dari 100 tahun yang lalu. Nazam menyerupai nasyid, tetapi
hanya didendangkan secara perseorangan atau berkelompok secara
spontan oleh kaum wanita ketika menganyam tikar, membuat
ketupat, menidurkan anak, dan sebagainya.
Sebagian besar liriknya berbentuk puisi lama dan mengandung
berbagai nasihat dan ajaran. Selain itu, nazam, biasanya, berkaitan
dengan ilmu tauhid, Fardu‘Ain, Sifat Rasul, Sifat 20, dan sebagainya.
Orang-orang yang mendendangkan nazam secara berkelompok,
biasanya, terdiri atas lima hingga delapan orang.
Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar
Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri disembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Ke’aiban orang jangan dibuka
Ke’aiban diri hendaklah sangka
1
Id tifik il h i i i i
i d
t
b t d
d
b ik
bd
Uji
Materi
136
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Menurut sejarah, nazam berasal dari Parsi dan pada abad ke-
16, nazam dibawa ke AsiaTenggara melalui pedagang dan alim
ulama. Berikut ini adalah contoh nazam.
Aku mula nazam ini dengan nama,
Allah Yang memberi fahaman agama,
Fuji itu bagi Allah Yang Mulia,
Lagi kekal lagi la yang sedia.
Contoh tersebut adalah nazam yang dikarang oleh Tuan Guru
Haji Mustapa dari Kuala Linggi. Dari nazam tersebut, dapat dilihat
bahwa nazam diciptakan oleh alim ulama yang memiliki ilmu yang
mendalam mengenai agama. Adapun cara penyampaian nazam
bergantung pada pesan yang hendak disampaikan.
Dalam setiap karya sastra yang dibuat, terdapat ungkapan atau
ekspresi penulisnya terhadap realitas kehidupan yang dihadapi pada
masanya. Demikian pula halnya dengan karya sastra gurindam.
Nilai-nilai yang disampaikan penulis dalam gurindam merupakan
ungkapan atau jawaban atas persoalan yang ada di masyarakat
pada zamannya. Namun, seiring berlalunya waktu, kondisi zaman
berubah. Pertambahan penduduk dan penyebarannya menimbulkan
gesekan antarbudaya sehingga melahirkan pola budaya modern.
Apakah nilai-nilai dalam gurindam masih dapat diterapkan dalam
kehidupan masa kini atau tidak?
Nilai-nilai realitas kehidupan yang terkandung dalam gurindam
akan berbeda dengan nilai-nilai kehidupan masa kini. Namun, ada
pula nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu, seperti nilai moral yang
masih dapat diterapkan pada kondisi kehidupan masa kini.
Bacalah dengan saksama Gurindam Dua Belas berikut.
Keterkaitan Gurindam
dengan Kehidupan Sehari-hari
D
Dalam pelajaran ini, Anda diharapkan dapat mengaitkan isi
gurindam dengan kehidupan masa kini dan menyimpulkan pesan-
pesan yang terdapat dalam gurindam.
Ini Gurindam Pasal yang Pertama
Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
137
Kemasyarakatan
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
Ini Gurindam Pasal yang Kedua
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Ini Gurindam Pasal yang Keempat
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
Ini Gurindam Pasal yang Kesembilan
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Sumber
:
www.melayusastra.com
Raja Ali Haji, sastrawan yang
menulis Gurindam Dua Belas.
R
Ra
ja
A
A
li
li
H
H
aji sastrawan ya
Gambar 8.3
138
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua(h) yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
Ini Gurindam Pasal yang Kesepuluh
Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Ini Gurindam Pasal yang Kesebelas
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendak jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan perangai
I
Ini Gurindam Pasal yang Keduabelas
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
139
Kemasyarakatan
1. Buatlah beberapa kelompok.
2. Tulislah nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam tersebut.
3. Carilah nilai-nilai yang masih dapat diterapkan dan masih
relevan dengan kehidupan masa kini dan nilai-nilai yang sudah
tidak relevan. Tuliskan ke dalam tabel berikut.
Tabel 8.3
Penilaian Pembacaan Gurindam
No.
Gurindam
Nilai yang Terkandung
Relevan
Tidak
Relevan
Keterangan
4. Presentasikan hasil temuan Anda di depan kelas secara bergiliran.
Kelompok yang lain menanggapi dan memberikan komentar
serta saran.
Rangkuman
1. Dalam mendengarkan informasi dari radio/televisi/rekaman,
pendengar harus menyimak dengan baik agar infromasi yang
disampaikan dapat dimengerti dan dipahami. Selain itu, catatlah
pokok-pokok penting dari informasi yang disampaikan.
2. Menulis karangan dilakukan dengan menyusun kerangka
karangan dan mengembangkan kerangka karangan dengan pola
deduktif dan induktif.
3. Gurindam termasuk salah satu jenis puisi lama, terdiri atas dua
larik yang memiliki kesatuan atau hubungan kausalitas. Gurindam
yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji.
4. Seperti halnya puisi, gurindam mengandung unsur-unsur nilai
moral. Nilai moral yang ada pada gurindam berkaitan erat
dengan zamannya. Namun, ada nilai-nilai moral yang masih
relevan dengan masa sekarang.
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
1
B
Bu
at
l
la
h
h
b
be
b
be
rapa
k
k
l
el
ompo
k
k
Uji
Materi
140
Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII Program IPA dan IPS
Refleksi Pelajaran
Kemampuan dalam menanggapi informasi akan
membuat Anda menjadi kritis. Setiap informasi yang Anda
simak baik dari radio maupun televisi dapat Anda pilah atas
informasi baik dan informasi tidak baik. Kemampuan seperti
ini perlu Anda kuasai agar Anda mahir dalam memberikan
tanggapan, baik berupa sanggahan maupun kritikan. Selain
itu, dengan mempelajari gurindam, kemampuan Anda
tentang wawasan kesastraan menjadi bertambah. Anda pun
dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam
gurindam dalam kehidupan sehari-hari.
Soal Pemahaman Pelajaran 8
Bacalah gurindam berikut untuk soal no. 1–3.
Kerjakan soal-soal berikut.
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
141
Kemasyarakatan
1. Jelaskan makna setiap bait dalam gurindam tersebut.
2. Tentukan makna atau nilai-nilai gurindam yang masih relevan
dengan kehidupan sekarang.
3. Berikan contoh konkret nilai gurindam yang dapat diaplikasikan
dalam kehidupan.
4. Buatlah karangan dengan tema yang terkandung dalam nilai-nilai
gurindam tersebut.
5. Tukarkan hasil karangan Anda dengan teman untuk disunting.