Halaman
Sistem Perekonomian
Indonesia
7
Bab
Standar Kompetensi
Memahami kegiatan perekonomian Indonesia.
Kompetensi Dasar
kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta
peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya.
perekonomian Indonesia.
nasional.
terbentuknya harga pasar.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan mampu:
1.
mendeskripsikan pengertian angkatan kerja dan tenaga
kerja,
2.
mengemukakan masalah angkatan kerja dan tenaga kerja
di Indonesia,
3.
menjela skan peran pemerintah d alam permasalah an
ketenagakerjaan,
4.
me nje la sk an pe la ku -p el ak u e kon omi da la m sis te m
perekonomian Indonesia,
5.
mengemukakan pengertian pajak,
6.
menjelaskan fungsi dan jenis-jenis pajak,
7.
mengidentifikasi unsur-unsur pajak,
8.
menyebutkan berbagai pajak yang ditanggung keluarga,
9.
menjelaskan pajak bumi dan bangunan, dan
10. menjelaskan permintaan dan penawaran serta terbentuknya
harga pasar.
158
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
Peta Konsep
Tenaga kerja
Sistem
perekonomian
Indonesia
Peranan pemerintah
dalam permasalahan
tenaga kerja
Pengertian pajak
T
k
j
Angkatan kerja
Perbaikan gizi dan kesehatan
Pemagangan
Pelatihan tenaga kerja
Masalah angkatan
kerja dan tenaga
kerja di Indonesia
Jumlah angkatan kerja yang tidak
seimbang dengan kesempatan kerja
Mutu tenaga kerja yang relatif rendah
Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Pengangguran
BUMN/BUMD
Koperasi
Badan usaha milik swasta (BUMS)
Fungsi pajak
Sebagai sumber pendapatan negara
Sebagai alat pemerataan ekonomi
Sebagai pengatur kegiatan ekonomi
Sebagai alat stabilisasi perekonomian
Jenis-jenis pajak
Unsur-unsur
pajak
Subjek pajak
Objek pajak
Tarif pajak
Pajak yang
ditanggung
setiap keluarga
Pajak penghasilan (PPh)
Pajak bumi dan bangunan(PBB)
Permintaan
barang dan jasa
Pengertian permintaan
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
Hukum permintaan
Kurva permintaan
Macam-macam permintaan
Penawaran
barang dan jasa
Harga
keseimbangan
159
Sistem Perekonomian Indonesia
A Angkatan Kerja
Penduduk
Usia Kerja
15 65 Tahun
Bukan Usia Kerja
Di bawah15 Tahun dan di atas 65 Tahun
Angkatan Kerja
Bukan Angkatan Kerja
Bekerja
Menganggur/sedang
mencari pekerjaan
1. Pelajar dan Mahasiswa
2. Ibu Rumah Tangga
3. Penerima Pendapatan (Pensiun)
Membicarakan angkatan kerja, sebenarnya berhubungan
erat dengan jumlah penduduk. Ukuran besar-kecilnya angkatan
kerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk
yang sudah memasuki usia kerja. De
Þ
nisi
angkatan kerja
adalah
penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah
bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Menurut
ketentuan pemerintah Indonesia,
penduduk yang sudah
memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal 15
tahun sampai 65 tahun. Namun, tidak semua penduduk yang
memasuki usia tadi disebut angkatan kerja. Sebab penduduk
yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam
kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga, pelajar, dan
mahasiswa, serta penerima pendapatan (pensiunan).
Selain jumlah penduduk, pertumbuhan angkatan kerja
dipengaruhi pula oleh struktur penduduk berdasarkan: jenis
kelamin, usia penduduk, dan tingkat pendidikan. Makin
banyak komposisi jumlah penduduk laki-laki dalam suatu
negara, semakin tinggi pula angkatan kerja di negara tersebut.
Mengapa? Karena ibu rumah tangga tidak digolongkan sebagai
tenaga kerja. Sementara, usia penduduk berpengaruh terhadap
jumlah angkatan kerja dalam suatu negara. Semakin besar
jumlah penduduk yang berusia produktif, maka semakin tinggi
pula angkatan kerjanya. Selanjutnya, semakin rendah tingkat
pendidikan penduduk suatu negara, maka akan makin rendah
Bagan 7.1
Pembagian usia angkatan kerja dan bukan angkatan kerja
160
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
B Tenaga Kerja
Berkaitandengansyaratmemasuki
dunia kerja, selain tingkat pendidikan
terdapat kriteria lain yang ditetapkan
oleh perusahaan atau instansi dalam
menerima calon tenaga kerja, seperti:
1.
jenis pendidikan,
2.
keahlian khusus,
3.
pengalaman kerja,
4.
kesehatan, dan
5.
sikap dan kejujuran.
Tenaga kerja
adalah penduduk yang telah memasuki usia
kerja, baik yang sudah bekerja maupun aktif mencari kerja, yang
masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga
kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi setiap
negara, di samping faktor alam dan faktor modal. Dikatakan
demikian, karena meskipun suatu negara memiliki sumber daya
alam dan modal yang besar, ia tetap membutuhkan tenaga kerja
sebagai salah satu faktor produksinya.
Tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam yang merupa-
kan faktor produksi tidak hanya berperan penting dalam
peningkatan jumlah produksi, tetapi juga dapat mendorong
naiknya pendapatan nasional. Tingginya pendapatan nasional
memungkinkan terbentuknya tabungan, baik tabungan masya-
rakat, tabungan perusahaan, maupun tabungan pemerintah.
Tabungan merupakan sumber investasi untuk perluasan usaha,
sehingga akan membuka lapangan kerja baru. Banyaknya
Gambar 7.1
Bursa tenaga kerja yang selalu ramai dikunjungi
oleh pencari kerja
(Sumber: Encarta)
Agar dapat menyatukan keinginan perusahaan atau
instansi yang membuka kesempatan kerja dengan pencari kerja,
maka dibutuhkan media yang dapat mempertemukan mereka.
Media ini umumnya disebut bursa tenaga kerja. Di bursa tenaga
kerja akan diperoleh informasi mengenai lowongan kerja dari
beberapa perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, seperti
jabatan yang tersedia, spesialisasi, kuali
Þ
kasi, dan keahlian yang
dibutuhkan. Di Indonesia, badan atau lembaga yang bertindak
sebagai bursa tenaga kerja ialah Departemen Tenaga Kerja dan
perusahaan penggerak tenaga kerja.
pula angkatan kerjanya, karena saat ini tingkat pendidikan
merupakan salah satu syarat untuk memasuki dunia kerja.
161
Sistem Perekonomian Indonesia
1 Pelatihan Tenaga Kerja
2 Pem
agangan
angkatan kerja yang terserap pada lapangan pekerjaan akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja sangat erat kaitannya
dengan produktivitas kerja. Jika kesejahteraan tenaga kerja baik,
maka produktivitasnya akan meningkat. Sebab pekerja akan
dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, sehingga tenaga dan
pikirannya akan terfokus pada pekerjaannya. Di lain pihak,
kesejahteraan tenaga kerja harus diimbangi dengan peningkatan
kualitas tenaga kerja itu sendiri. Hal itu perlu dilakukan
karena dengan kualitas tenaga kerja yang rendah peningkatan
produktivitas akan sulit dicapai akibatnya pendapatan pekerja
pun akan sulit untuk ditingkatkan lagi.
Berkaitan dengan itu, peningkatan kualitas tenaga kerja
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Pelatihan
tenaga
kerja
adalah
keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh,
meningkatkan,
serta
mengembangkan kompetensi, produkti-
vitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat keterampilan dan keahlian tertentu
sesuai dengan jenjang dan kuali
Þ
kasi
jabatan atau pekerjaan.
Pemagangan merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja
yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga
pelatihan dengan bekerja secara langsung. Pemagangan tersebut
di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/
buruh yang sudah berpengalaman dalam proses produksi
barang/jasa di perusahaan. Upaya ini dilakukan dalam rangka
menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.
Gambar 7.2
Para calon tenaga kerja sedang
mengikuti pelatihan
(Sum ber: Encarta)
3 Perbaikan Gizi dan Kesehatan
Agar dapat mendukung ketahanan
Þ
sik dalam bekerja
dan meningkatkan kecerdasan tenaga kerja dalam menerima
pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja, maka
diperlukan peningkatan gizi dan kesehatan bagi pekerja.
162
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
1
Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Seimbang dengan
Kesem
patan Kerja
C Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja di
Indonesia
Pembangunan dalam berbagai sektor yang dilakukan
Indonesia sangat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki
keahlian dengan kuali
Þ
kasi tertentu. Namun, dalam prosesnya
ternyata pembangunan tidak hanya dihadapkan kepada ke-
terbatasan tenaga kerja ahli, melainkan masih banyak masalah
lainnya. Kondisi tersebut dapat dilihat dengan banyaknya
masalah yang dihadapi ketenagakerjaan di Indonesia, di
antaranya sebagai berikut.
Rendahnya tingkat pendidikan merupakan salah satu
faktor yang memengaruhi mutu tenaga kerja Indonesia. Karena
rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan tenaga kerja
Indonesia minim dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi.
Akibatnya, jumlah hasil produksi yang dihasilkan rendah
sedangkan biaya produksi tinggi. Tingginya biaya produksi
mengakibatkan hasil produksi Indonesia sulit bersaing dengan
produk negara lain.
Selain itu, mutu tenaga kerja berpengaruh pula terhadap
tinggi rendahnya upah tenaga kerja. Upah buruh di Indonesia
Jumlah penduduk yang besar akan menghasilkan angkatan
kerja yang besar pula. Angkatan kerja yang besar jika dapat
dimanfaatkan dengan baik akan mampu meningkatkan ke-
giatan perekonomian yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Namun, hal itu baru dapat dicapai
apabila angkatan kerja seluruhnya terserap oleh kesempatan kerja.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan lapangan pekerjaan di masyarakat.
Pernyataan tersebut dapat dilihat dari kondisi ketenaga-
kerjaan di Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang besar
ditambah dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang
seharusnya menjadi pendorong peningkatan kegiatan ekonomi
justru menjadi beban bagi pembangunan ekonomi. Akan tetapi
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut tidak
diiringi oleh pertumbuhan kesempatan kerja. Ini merupakan
penyebab utama terjadinya pengangguran.
2 Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah
163
Sistem Perekonomian Indonesia
3 Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata
4 Pengangguran
Di samping sumber daya manusia yang relatif masih
rendah, sektor ketenagakerjaan di Indonesia juga dihadapkan
kepada masalah penyebaran tenaga kerja yang tidak merata.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa.
Sementara, di daerah lain yang wilayahnya lebih luas masih
kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian,
perkebunan, dan kehutanan. Akibatnya, di Pulau Jawa banyak
terjadi pengangguran. Sementara, di daerah lain masih banyak
sumber daya alam yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara
maksimal.
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan
kesempatan kerja mengakibatkan tidak semua angkatan kerja
dapat diserap oleh lapangan kerja (pengangguran). Hal ini lebih
diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang kena pemutusan
hubungan kerja (PHK). Selain itu, pengangguran juga terjadi
karena angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang
diminta oleh dunia usaha.
Pengangguran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a.
Pengangguran berdasarkan sifatnya
1)
Pengangguran terbuka
adalah angkatan kerja yang tidak
bekerja dan tidak memiliki pekerjaan.
2)
Setengah pengangguran
adalah tenaga kerja yang bekerja-
nya tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata
lain, jam kerja dalam satu minggu kurang dari 36 jam.
3)
Pengangguran terselubung
adalah tenaga kerja yang
bekerja tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja.
Umpamanya, seorang petani yang menggarap sawah
sebenarnya cukup hanya dikerjakan oleh satu orang.
Namun, karena anaknya tidak punya pekerjaan ia
ikut menggarap tanah tersebut. Anak petani tersebut
termasuk penganggur terselubung.
b.
Pengangguran berdasarkan penyebabnya
1)
Pengangguran struktural
adalah pengangguran yang
disebabkan adanya perubahan dalam struktur per-
ekonomian, misalnya dari agraris menjadi industri.
Otomatis kondisi tersebut mengakibatkan tenaga
masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain,
seperti Serbia, Cina, Rusia, Singapura, dan Malaysia.
164
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
kerja yang memiliki keahlian di sektor
pertanian tidak terserap di sektor industri,
sehingga mereka akan menganggur.
2)
Pengangguran
friksional
adalah
pengangguran
yang
disebabkan
pergeseran yang tiba-tiba pada pena-
waran dan permintaan tenaga kerja,
sehingga sulit mempertemukan pencari
kerja dengan lowongan kerja.
3)
Pengangguran
musiman
adalah
pengangguran yang disebabkan oleh
perubahan musim. Contohnya, buruh
D Peranan Pemerintah dalam Permasalahan Tenaga
Kerja
Gambar 7.3
Kemajuan teknologi mendukung
terjadinya pengangguran
(Sumber: Encarta)
tani akan bekerja pada waktu panen, tetapi kalau sudah
habis masa panen ia akan menganggur.
4)
Pengangguran
voluntary
. Pengangguran jenis ini terjadi
karena adanya orang yang sebenarnya masih dapat
bekerja, tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja (minta
berhenti bekerja). Contohnya, seorang pegawai sebuah
perusahaan berhenti bekerja karena punya uang yang
banyak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan, ia
memperoleh dari penghasilan uang yang didepositokan
atau dengan menyewakan rumah.
5)
Pengangguran
teknologi
adalah pengangguran yang ter-
jadi karena adanya mekanisasi atau penggantian tenaga
manusia dengan tenaga mesin.
6)
Pengangguran
de
ß
asioner
disebabkan oleh pencari kerja
lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja
yang tersedia.
Pengangguran merupakan salah satu masalah ketenaga-
kerjaan dan akan menimbulkan dampak negatif terhadap ke-
hidupan masyarakat. Dampak negatif tersebut seperti kualitas
hidup menurun, meningkatnya angka kriminalitas, dan ling-
kungan kumuh. Menurut
Keynes
, pengangguran tidak bisa
dihapuskan, tetapi hanya bisa dikurangi. Pengurangan angka
pengangguran dapat dilakukan dengan cara memperluas ke-
sempatan kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja.
Perluasan kesempatan kerja menurut
Prof. Sumitro
Djojohadikusumo
dapat dilakukan dengan jalan sebagai
berikut.
165
Sistem Perekonomian Indonesia
1.
Pengembangan industrialisasi, terutama jenis industri yang
bersifat padat karya, yang lebih banyak membutuhkan
tenaga kerja.
2.
Melalui berbagai proyek pekerjaanumum, seperti pembuatan
saluran air, pembuatan jembatan, dan perbaikan jalan.
Sedangkan penurunan angkatan kerja dapat dilakukan
melalui program Keluarga Berencana (KB) dan Wajib Belajar
(Wajar) sembilan tahun. Selain itu, untuk mengurangi angka
pengangguran dapat dilakukan usaha-usaha berikut.
1.
Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan
angkatan kerja dari daerah yang kelebihan ke daerah yang
kekurangan atau membutuhkan tenaga kerja.
2.
Pengembangan usaha sektor informal dan usaha kecil,
seperti usaha pembuatan anyaman rotan, anyaman tikar,
dan usaha perkebunan inti rakyat (PIR), sehingga dapat
menyerap lebih banyak tenaga kerja.
3.
Pembinaangenerasi mudayang masuk angkatankerja, seperti
melalui pemberian kursus keterampilan, pembinaan industri
rumah (
home industry
), atau pembinaan kewirausahaan.
4.
Mengadakan program transmigrasi.
5.
Mendorong badan usaha-badan usaha untuk proaktif
mengadakan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidik-
an atau sekolah.
6.
Mendirikan tempat pelatihan kerja, seperti Balai Latihan
Kerja (BLK).
7.
Mendorong lembaga-lembaga pendidikan,mulai pendidikan
dasar sampai pendidikan tinggi untuk mengefektifkan
program
life skill
. Artinya, pelaksanaan pendidikan dengan
berorientasi kepada keterampilan, kecakapan, dan keahlian
hidup yang berpokok pangkal pada lingkungan masyarakat
sekitar sekolah, sehingga dapat menghasilkan lulusan-
lulusan yang mempunyai kompetensi atau kemampuan
dalam menghadapi segala tantangan.
8.
Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakerjaan me-
lalui lembaga-lembaga yang terkait dengan upaya perluasan
kesempatan kerja.
Masalah ketenagakerjaan merupakan tanggung jawab
bersama, baik bagi pemerintah maupun bagi seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, kita semua harus meningkatkan kepedulian
terhadap usaha pencarian jalan keluarnya. Termasuk kalian
sebagai pelajar. Sebagai pelajar usaha tadi dapat kalian lakukan
melalui rajin belajar, dan terus berusaha menambah ilmu
pengetahuan serta giat mengasah bakat yang dimiliki.
166
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
1 BUMN/BUMD
Demokrasi ekonomi memberikan kesempatan kepada setiap
orang atau lembaga untuk berperan serta dalam membangun
perekonomian. Lembaga apa saja yang berperan sebagai
pelaku utama perekonomian di negara kita, dan berapa besar
peranannya?
Sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945, bahwa pem-
bangunan ekonomi nasional kita dilakukan oleh tiga pelaku
ekonomi, yaitu negara (BUMN/BUMD), bandan usaha milik
swasta (BUMS), dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut
dikenal dengan sebutan Tiga Pilar Perekonomian Indonesia.
Dengan demikian, pembangunan ekonomi negara kita benar-
benar bertumpu pada ketiga pelaku ekonomi tersebut, dan dalam
prosesnya setiap pelaku memiliki peranan yang berbeda.
BUMN/BUMD adalah badan usaha yang didirikan oleh
negara yang sebagian atau seluruh modalnya berasal dari negara.
Dalam perekonomian Indonesia BUMN/BUMD memiliki peran
penting, yaitu:
a.
melaksanakan amanat Pasal 33 UUD 1945,
b.
melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
baik,
c.
mencegah timbulnya monopoli swasta, dan
d.
melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang tidak diminati
oleh pihak swasta dan koperasi.
BUMN dan BUMD sebagai badan usaha memiliki kebaikan
maupun keburukan, yaitu sebagai berikut.
a.
Kebaikan BUMN
1)
Organisasi BUMN disusun secara mantap
2)
Memiliki kekuatan hukum yang kuat
3)
Permodalan yang pasti dan dialokasikan dari dana
pemerintah
4)
Mengutamakan pelayanan umum
b.
Keburukan BUMN
1)
Organisasi sangat kaku dan sangat birokrasi
2)
Pengambilan kebijakan sangat lamban karena di bawah
komando atasan
3)
BUMN banyak yang rugi
D
k
i k
i
b
ik
k
t
k
d
ti
E Pelaku-Pelaku Ekonomi dalam Sistem
Perekonomian Indonesia
167
Sistem Perekonomian Indonesia
2 Koperasi
Penjelasan UUD 1945 menyatakan
bahwa
bangun
usaha
yang
sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia
adalah koperasi. Koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Inti dari koperasi ialah kerja sama, yaitu
kerja sama di antara anggota dan para
pengurus dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat
serta membangun tatanan perekonomian
nasional.
Sebagai
gerakan
ekonomi
rakyat, koperasi bukan hanya milik orang
kaya melainkan milik seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia terdiri
atas:
a.
alat pendemokrasi ekonomi,
b.
alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan
rakyat,
c.
membantu pemerintah dalam mengelola cabang-cabang
produksi yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak,
d.
sebagai sokoguru perekonomian nasional, dan
e.
membantu pemerintah dalam meletakkan fondasi per-
ekonomian nasional yang kuat dengan menjalankan prinsip-
prinsip koperasi Indonesia.
Sebagai sokoguru perekonomian nasional, koperasi merupa-
kan kekuatan ekonomi rakyat sehingga dapat dijadikan tiang
utama pembangunan ekonomi nasional. Dalam praktiknya,
koperasi sama dengan bentuk usaha lainnya, yaitu memiliki
kelebihan dan kekurangan.
a.
Kebaikan Koperasi
1)
Dalam koperasi tidak ada majikan dan buruh yang
memiliki kepentingan yang berlawanan.
2)
Di
antara
anggota
dan
pengurus
bekerja
dan
bertanggung jawab bersama-sama.
3)
Kekuatannya mengakar dan menyebar sehingga dapat
menjadi organisasi yang kuat.
4)
Mengutamakan pemenuhan keperluan hidup bersama
di samping mencari keuntungan.
Gambar 7.4
Kantor koperasi simpan pinjam Rukun
Ikhtiar, Bandung
(Sumber: Dokumen Penerbit)
168
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
3 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
b.
Kelemahan Koperasi
1)
Bimbingan pemerintah membuat koperasi kehilangan
jati diri.
2)
Kualitas sumber daya manusia masih rendah.
3)
Permodalan yang terbatas.
BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh
pihak swasta atau perorangan. BUMS merupakan perusahaan
padat modal, dan dengan tujuan utama untuk memperoleh laba.
Dalam perekonomian Indonesia, BUMS bertugas melaksanakan
aktivitas ekonomi dalam bidang usaha yang tidak menguasai
hajat hidup orang banyak. Bidang-bidang usaha yang dilakukan
BUMS pada umumnya dalam bidang yang dianggap paling meng-
untungkan, seperti industri, perdagangan, jasa, dan agraris.
Perusahaan swasta memiliki peranan penting dalam per-
ekonomian Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a.
Membantu pemerintah dalam mengelola dan mengusahakan
kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
b.
Membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan
negara.
c.
Membantu pemerintah dalam usaha meningkatkan devisa
nonmigas.
d.
Mitra pemerintah dalam rangka mengelola sumber daya alam
dan sumber daya lainnya untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi.
e.
Menyediakan kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Seperti halnya BUMN dan koperasi, BUMS pun dalam
praktiknya memiliki kebaikan dan keburukan.
a.
Kebaikan BUMS
1)
Secara ekonomis
a)
Meningkatkan pendapatan dan devisa negara
b)
Menambah lapangan kerja
c)
Mengalirnya devisa ke luar negeri
2)
Nonekonomis
a)
Meningkatkan standar keahlian dan alih teknologi
b)
Merangsang sistem pendidikan dan latihan kerja
b.
Keburukan BUMS
1)
Secara ekonomis
a)
Berkurangnya pendapatan negara karena ke-
ringanan pajak
169
Sistem Perekonomian Indonesia
F Pajak
b)
Berkurangnya devisa negara karena keringanan
bea masuk
2)
Nonekonomis
a)
Menimbulkan ketegangan karena persaingan yang
tidak sehat.
b)
Adanya kemungkinan penyalahgunaan potensi
sumber daya dan wewenang.
Kelancaran
dan
keberhasilan
pembangunan suatu negara tidak hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah saja,
melainkan seluruh masyarakat. Salah satu
perwujudan tanggung jawab masyarakat
kepada negara ialah dengan membayar
pajak. Menurut Undang-Undang No. 6
Tahun 1983 tentang ketentuan umum
dan tata cara perpajakan Indonesia yang
telah disempurnakan dengan Undang-
Undang No. 16 Tahun 2000,
pajak
adalah
iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak
berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluar-
an-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan
umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung.
Pemerintah juga melakukan pungutan resmi selain pungutan
pajak, yaitu retribusi.
Retribusi
adalah pungutan yang dikenakan
kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas yang disediakan
oleh negara, masyarakat pun mendapatkan imbalan jasa secara
langsung.
Gambar 7.5
Petugas parkir sedang memungut retribusi
parkir
(Sumber: Dokumen Penerbit)
Tabel 7.1
Perbedaan Pajak dengan Retribusi
Pajak
Retribusi
Masyarakat tidak menerima balas jasa
secara langsung atas pungutan yang
dibayarnya.
Masyarakat menerima balas jasa secara
langsung atas pungutan yang dibayarnya.
Pemungutan dapat dipaksakan dan bagi
mereka yang tidak membayar pajak
dikenakan sanksi hukum yang berlaku.
Pemungutannya hanya dapat dipaksakan
kepada mereka yang menggunakan fasilitas
negara.
Setiap warga negara sesuai ketetapan
peraturan merupakan objek pajak.
Objek
retribusi
hanya
mereka
yang
menggunakan fasilitas negara.
Dipungut oleh pemerintah pusat.
Dipungut oleh pemerintah daerah.
170
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
a.
Sebagai Sumber Pendapatan Negara
b. Sebagai Alat Pemerataan Ekonomi
c.
Sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi
Secara umum pajak memiliki empat peranan/fungsi dalam
pembangunan, yaitu:
Pajak sebagai sumber pendapatan negara merupakan salah
satu sumber penerimaan bagi kas negara. Sampai saat ini, sektor
pajak merupakan sumber utama bagi penerimaan kas negara
kita selain penerimaan dari sektor lain. Dalam pemanfaatannya,
seluruh penerimaan negara dari sektor pajak digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan roda pemerintahan dan kegiatan
pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN). Pajak dalam hal ini berfungsi
sebagai
budgeter
. Artinya, di satu sisi pajak berfungsi sebagai
pendapatan, di sisi lain berfungsi sebagai pengeluaran untuk
pembelanjaan/pembiayaan.
Pajak yang telah masuk ke kas negara
digunakan juga sebagai alat pemerataan
ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
seluruh penduduk. Pemerataan ekonomi
tersebut disalurkan melalui pembangunan
yangdiarahkankepadaproyek-proyekjalan
raya, telepon umum, puskesmas, gedung
sekolah, dan jembatan penyeberangan.
Bentuk kebijakan pemerintah dalam mengatur kegiatan
ekonomi melalui pajak dapat dilakukan dengan beberapa ke-
bijakan berikut.
a.
Menaikkan pajak impor dan membebaskan pajak ekspor
dengan tujuan melindungi dan meningkatkan daya saing
produksi dalam negeri.
b.
Melakukan pemungutan pajak penghasilan atas golongan
yang berpenghasilan tinggi untuk meningkatkan keadilan
sosial dengan jalan pemerataan pendapatan.
Gambar 7.6
Pembangunan jalan
(Sumber: 50 thn Indonesia Merdeka)
1 Fungsi Pajak
171
Sistem Perekonomian Indonesia
c.
Sebagai Alat Stabilisasi Perekonomian
Tindakan pemerintah untuk menstabilkan perekonomian
salah
satunya
dapat
dilakukan
dengan
cara
mengatur
perpajakan. Contohnya, pemerintah melakukan kebijakan pajak
rendah saat perekonomian cenderung mengalami penurunan.
Hal itu perlu dilakukan karena dengan pajak yang rendah
para investor akan termotivasi untuk menemukan modalnya,
sehingga perekonomian akan kembali meningkat. Sebaliknya,
untuk menekan laju in
ß
asi pemerintah menaikkan pajak atas per-
usahaan dan/atau pajak pribadi.
c.
Memungut tarif pajak yang rendah bagi perusahaan yang
baru berdiri dan industri kecil agar dapat meningkatkan ke-
mampuan memperluas usaha dan menyerap tenaga kerja.
Berdasarkan jenisnya, pajak dibagi tiga.
a.
Berdasarkan
pihak yang menanggung
, pajak terbagi dua
yaitu:
1)
Pajak langsung
adalah pajak yang pembayarannya
harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak
dapat dialihkan kepada pihak lain. Biasanya dikenakan
terhadap wajib pajak pribadi/perorangan dan badan
yang harus dibayar secara periodik berdasarkan surat
ketetapan pajak. Contoh pajak langsung ialah Pajak
Penghasilan (PPh) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
2)
Pajak tidak langsung
adalah pajak yang pembayarannya
dapat dialihkan kepada pihak lain. Dikenakan terhadap
setiap peristiwa ekonomi dan dipungut tanpa surat
ketetapan pajak. Contohnya, pajak penjualan (PPn),
Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak penjualan Barang
Mewah (PPn-BM), Bea Materai dan Cukai.
b.
Berdasarkan
pihak yang memungut
, pajak terbagi dua,
yaitu:
1)
Pajak negara
atau
pajak pusat
adalah pajak yang dipungut
oleh pemerintah pusat. Pajak pusat diatur dalam suatu
peraturan undang-undang tentang perpajakan nasional.
Pelaksanaan pemungutannya dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Contohnya, Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan (PPn), dan Bea Materai.
2 Jenis-Jenis Pajak
172
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
a.
Subjek Pajak
3
Unsur-Unsur Pajak
b.
Objek Pajak
2)
Pajak daerah
adalah pajak
yang dipungut oleh
pemerintah daerah. Pajak daerah diatur dalam suatu
peraturan daerah (Perda). Pelaksanaan pemungutan-
nya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Contoh-
nya, iuran kebersihan, retribusi masuk terminal, pajak
tontonan, pajak reklame, retribusi parkir, dan retribusi
galian pasir.
c.
Berdasarkan
sifatnya
, pajak terbagi dua, yaitu :
1)
Pajak subjektif
adalah pajak yang memerhatikan kondisi/
keadaan wajib pajak yang berhubungan dengan
kemampuan membayar wajib pajak. Contohnya, pajak
penghasilan (PPh).
2)
Pajak objektif
adalah pajak yang berdasarkan pada
objeknya tanpa memerhatikan keadaan diri wajib pajak.
Jenis pajak ini Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), dan Pajak Penjualan Barang
Mewah (PPn-BM).
Terdapat unsur-unsur penting yang harus dipahami dan
diketahui dalam setiap jenis pajak, yaitu:
Subjek pajak
disebut juga
wajib pajak
adalah orang atau
badan yang menurut ketentuan wajib membayar pajak kepada
negara. Menurut ketentuan setiap wajib pajak harus memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diperoleh dengan cara
mendaftarkan diri kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di
wilayah wajib pajak berkedudukan atau bertempat tinggal.
Selanjutnya, setiap tahun wajib pajak harus mengisi formulir
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) dan menyampaikannya
kepada Kantor Pelayan Pajak (KPP) di wilayah wajib pajak
bertempat tinggal. SPT merupakan perhitungan pajak terutang
dalam satu tahun pajak, biasanya selama 12 bulan.
Objek pajak
adalah semua penghasilan yang benar-benar
diterima atau diperoleh, baik dari kegiatan usaha maupun di
luar kegiatan usaha. Contohnya, laba usaha setelah dikurangi
dengan biaya-biaya, gaji, honorarium, hasil sewa, bonus, komisi,
dan bunga.
173
Sistem Perekonomian Indonesia
c.
Tarif Pajak
Tarif pajak
adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang
harus dibayar subjek pajak terhadap objek pajak yang menjadi
tanggungannya. Tarif pajak biasanya berupa persentase (%).
Secara umum, besar kecilnya tarif pajak yang dibayarkan
ditetapkan sebagai berikut.
a.
Tarif proporsional
adalah tarif pajak yang persentasenya
tetap/sama untuk setiap jenis objek pajak. Semakin besar
pendapatan yang diterima wajib pajak, maka semakin besar
pula pajak yang harus dibayar. Sebaliknya, jika penghasilan
kecil, maka pajak yang harus dibayar pun kecil. Contoh:
Dasar pengenaan pajak
Tarif pajak
Jumlah pajak
Rp 10.000.000
5%
Rp
500.000
Rp 20.000.000
5%
Rp 1.000.000
Rp 30.000.000
5%
Rp 1.500.000
Rp 40.000.000
5%
Rp 2.000.000
Dasar pengenaan pajak
Tarif pajak
Peningkatan tarif
Jumlah pajak
Rp 10.000.000
5%
0%
Rp
500.000
Rp 20.000.000
10%
5%
Rp 2.000.000
Rp 30.000.000
15%
5%
Rp 4.500.000
Rp 40.000.000
20%
5%
Rp 8.000.000
b.
Tarif progresif
adalah tarif pajak yang persentasenya semakin
besar jika objek pajak bertambah. Semakin besar pendapatan
yang diterima wajib pajak, maka semakin besar persentase
pajak yang harus dibayar. Contoh:
Dasar pengenaan pajak
Tarif pajak
Peningkatan tarif
Jumlah pajak
Rp 10.000.000
20%
0%
Rp 2.000.000
Rp 20.000.000
15%
5%
Rp 3.000.000
Rp 30.000.000
10%
5%
Rp 3.000.000
Rp 40.000.000
5%
5%
Rp 2.000.000
c.
Tarif degresif
adalah persentase tarif pajak yang semakin
rendah jika objek pajak semakin bertambah. Semakin tinggi
penghasilan wajib pajak justru semakin rendah persentase
pajak yang harus dibayarnya. Contoh:
174
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
4
Pajak yang Ditanggung Setiap Keluarga
a.
Pajak Penghasilan (PPh)
Secara umum, pajak yang ditanggung oleh setiap rumah
tangga keluarga terdiri atas:
1)
Pengertian
Pajak penghasilan
adalah pajak yang dikenakan kepada subjek
pajak untuk setiap objek pajak yang diterimanya.
2)
Dasar pemungutan
Pungutan pajak penghasilan didasarkan pada Undang-
Undang No. 17 Tahun 2000. Undang-undang ini berisi tentang
subjek pajak, objek pajak, penghasilan tidak kena pajak (PKP),
dan tarif pajak.
3)
Subjek pajak
Subjek pajak penghasilan
adalah orang atau badan yang
dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan. Adapun yang menjadi
subjeknya ialah:
a)
orang pribadi atau warisan yang belum dibagi;
b)
badan, seperti PT, CV, Firma, BUMN. BUMD, Perseroan,
Persekutuan, Koperasi, dan Yayasan; serta
c)
bentuk usah tetap lainnya, yaitu tempat untuk
menjalankan usaha secara teratur yang didirikan
oleh badan/perusahaan di luar negeri, seperti kantor
perwakilan dan cabang perusahaan.
4)
Objek pajak
Objek pajak penghasilan
adalah setiap penghasilan yang
diterima oleh subjek pajak.
5)
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Penghasilan kena pajak
adalah penghasilan yang akan di-
perhitungkan besar pajaknya setelah dikurangi dengan peng-
hasilan tidak kena pajak (PTKP). Besar PTKP per tahun menurut
UU No. 17 Tahun 2000 adalah sebagai berikut.
a)
Rp 2.880.000 untuk wajib pajak orang pribadi.
b)
Rp 1.440.000 tambahan untuk wajib pajak yang telah menikah.
c)
Rp 2.880.000 tambahan untuk suami-istri yang berpenghasilan.
d)
Rp 1.440.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga se-
darah (misalnya, ibu, ayah, atau anak kandung) dan semenda
(misalnya, mertua atau anak tiri), serta anak angkat yang
menjadi tanggungan sepenuhnya wajib pajak, paling banyak
3 orang untuk setiap keluarga.
175
Sistem Perekonomian Indonesia
6)
Tarif pajak
Tarif pajak penghasilan dibedakan menjadi:
a)
Wajib pajak pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif pajak
Sampai dengan Rp 25.000.000
5%
Di atas Rp 25.000.000 s.d. Rp 50.000.000
10%
Di atas Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000
15%
Di atas Rp 100.000.000 s.d. Rp 200.000.000
25%
Di atas Rp 200.000.000
35%
b)
Wajib pajak pribadi dalam negeri dan bentuk usaha tetap
Lapisan Penghasil Kena Pajak
Tarif pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000
10%
Di atas Rp 50.000.000 s.d Rp 100.000.000
15%
Di atas Rp 100.000.000
30%
b.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
1)
Pengertian
Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dikenakan
kepada subjek pajak atas kepemilikan tanah beserta bangunan
yang berdiri di atasnya.
2)
Dasar pemungutan
Pemungutan PBB didasarkan pada UU No. 12 Tahun 1985
dan terakhir diubah dengan UU No. 12 tahun 1994.
3)
Objek PBB
Objek pajak PBB adalah bumi dan bangunan. Bumi adalah
permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya yang
meliputi tanah dan perairan di wilayah Republik Indonesia.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau diletakkan
secara tetap pada tanah atau perairan.
4)
Subjek PBB
Subjek PBB adalah orang pribadi atau badan yang secara
nyata mempunyai hak kepemilikan atas tanah dan bangunan
serta memperoleh manfaat dari bumi dan bangunan yang
dimilikinya tersebut.
176
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
G Permintaan Barang dan Jasa
1 Pengertian Perm
intaan
2 Faktor-Faktor yang Mem
engaruhi Perm
intaan
5)
Ketentuan dalam perhitungan PBB
Ketentuan yang ada pada PBB adalah sebagai berikut.
a)
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) adalah
surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak
untuk memberitahukan besar pajak terutang kepada
wajib pajak.
b)
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata-rata
yang diperoleh dari transaksi jual-beli.
c)
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOP-TKP).
Setiap objek pajak PBB besarnya NJOP-TKP ditetapkan
sebesar Rp 8.000.000.
d)
Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak (NJOPKP). Dihitung
dengan cara NJOP dikurangi dengan NJOP-TKP.
e)
Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) ditetapkan minimal 20%
dan maksimal 100% dari NJOP.
f)
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ditetapkan
besarnya 0,5% dari NJKP.
Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta ter-
bentuknya harga pasar.
Sepanjang perjalan hidup manusia tidak dapat dipisahkan
dengan berbagai keinginan untuk memuaskan kebutuhan. Mulai
dari anak sekolah yang membutuhkan buku pelajaran, seorang
ibu yang membutuhkan sabun cuci, karyawan membutuhkan
sepeda motor, sampai perusahaan yang membutuhkan tenaga
kerja untuk menjalankan usahanya. Semua kegiatan tersebut
secara tidak langsung menggambarkan bahwa untuk memuaskan
kebutuhannya manusia harus melakukan permintaan.
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli
pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
Ketidaktetapan kemampuan manusia dalam memenuhi per-
mintaan akan barang dan jasa yang dibutuhkan dipengaruhi oleh
hal-hal berikut.
a.
Harga barang itu sendiri
b.
Pendapatan masyarakat
c.
Selera masyarakat
177
Sistem Perekonomian Indonesia
3 Hukum
Perm intaan
Hukum permintaan menerangkan sifat hubungan per-
mintaan barang dan jasa dengan harganya. Hukum permintaan
menyatakan, Makin rendah harga sesuatu barang, maka makin
banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin
tinggi harga sesuatu barang, maka jumlah barang yang diminta
berkurang. Dengan kata lain, hubungan antara harang dengan
permintaan berbanding terbalik.
4 Kurva Perm
intaan
Kurva permintaan adalah suatu gra
Þ
k yang menggambarkan
sifat hubungan antara jumlah permintaan barang atau jasa
dengan tingkat harganya dalam berbagai kondisi. Umumnya,
bentuk kurva permintaan menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Bentuk ini menandakan bahwa hubungan antara jumlah barang
yang diminta dengan harga barang yang bersangkutan bersifat
negatif atau berbanding terbalik.
5 Macam
-Macam
Perm
intaan
Permintaan terhadap sesuatu barang atau jasa dapat dibeda-
kan menjadi dua, yaitu:
a.
Berdasarkan jumlah konsumen
1)
Permintaan
individu
adalah
permintaan terhadap
sejumlah barang di pasar pada waktu dan harga tertentu
yang dilakukan oleh individu konsumen.
2)
Permintaan pasar
adalah permintaan terhadap sesuatu
barang di pasar pada waktu dan harga tertentu yang
dilakukan oleh sekelompok konsumen.
b.
Berdasarkan daya beli konsumen
1)
Permintaan efektif
adalah permintaan yang disertai daya
beli dan sudah dilaksanakan. Artinya, permintaan ini
berasal dari konsumen yang memiliki kemampuan
untuk membeli suatu barang atau jasa dan langsung
melakukan transaksi.
d.
Kualitas barang yang bersangkutan
e.
Harga barang lain yang berkaitan
f.
Waktu
g.
Jumlah penduduk
h.
Ramalan masa datang
178
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
H Penawaran Barang dan Jasa
2 Faktor-Faktor yang Mem
engaruhi Penawaran
1 Pengertian Penawaran
Kegiatan penawaran merupakan bentuk usaha produsen
dalam memenuhi kebutuhan konsumen atas barang dan jasa.
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
Selain harga, ada faktor lain yang memengaruhi tinggi-
rendahnya kegiatan penawaran, antara lain:
a.
Biaya produksi
adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan barang/jasa. Tinggi rendahnya biaya
produksi sangat berpengaruh terhadap jumlah barang atau
jasa yang akan ditawarkan di pasar. Jika biaya produksi
tinggi, umumnya produsen akan mengurangi kegiatan
produksi. Akibatnya, jumlah barang yang ditawarkan pun
berkurang, dan sebaliknya.
b.
Tingkat teknologi
yang digunakan dalam proses produksi
merupakan faktor penentu lain dari sebagian besar kuantitas
barang atau jasa yang dapat ditawarkan produsen. Semakin
tinggi teknologi yang digunakan dalam proses produksi,
maka akan semakin beragam dan banyak pula jumlah
barang/jasa yang dapat ditawarkan.
c.
Harga barang lain
di sini adalah barang pengganti (substitusi).
Jika harga barang yang digantikan meningkat, produsen
akan menambah barang yang ditawarkan. Keputusan ini
dilakukan karena produsen memperkirakan akibat kenaikan
harga tersebut masyarakat akan beralih mengonsumsi
barang yang ia tawarkan karena harganya lebih murah.
d.
Tujuan perusahaan
yang dianut, karena tidak semua per-
usahaan dalam pendiriannya ingin mendapatkan ke-
untungan yang lebih, tetapi ada juga yang hanya ingin
melayani kepentingan umum. Sehingga tujuan perusahaan
2)
Permintaan potensial
adalah permintaan yang disertai
dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan
transaksi.
3)
Permintaan absolut
adalah permintaan yang tidak di-
dukung kemampuan untuk membeli.
179
Sistem Perekonomian Indonesia
Kondisi
Harga
Permintaan
Penawaran
Keterangan
A
Rp 85.000
200
750
Kelebihan penawaran
B
Rp 75.000
300
550
C
Rp 60.000
450
450
Harga keseimbangan
D
Rp 50.000
550
300
Kelebihan permintaan
E
Rp 35.000
750
200
tersebut berpengaruh terhadap penentuan tingkat produksi
barang atau jasa yang akan ditawarkan.
4 Kurva Penawaran
3 Hukum
Penawaran
Hukum
penawaran
menerangkan
adanya
hubungan
antara penawaran barang dan jasa dengan harganya. Hukum
penawaran menyatakan, Jika harga barang yang ditawarkan
naik, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan bertambah
dan sebaliknya, jika harga barang turun, maka jumlah barang
yang ditawarkan pun akan berkurang.
Kurva penawaran adalah gra
Þ
k yang menggambarkan
sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah yang
ditawarkan pada waktu dan tempat tertentu. Umumnya bergerak
naik dari kiri bawah ke kanan atas. Kondisi tersebut menandakan
bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan
hubungannya positif. Artinya, makin tinggi harga suatu barang
semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
I
Harga Keseimbangan
Harga dan jumlah sesuatu barang yang diperjualbelikan
terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran terhadap
barang yang bersangkutan. Adanya permintaan dan penawaran
tersebut telah mendorong penjual dan pembeli melakukan proses
tawar-menawar untuk menentukan yang disepakati atau harga
keseimbangan. Dengan demikian dapat disimpulkan,
harga ke-
seimbangan
adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli
yang tercipta melalui proses tawar-menawar.
Untuk mempermudah memahaminya, perhatikan contoh
berikut!
180
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
Rangkuman
1
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja
(berusia 15 - 65 tahun), baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau
sedang mencari pekerjaan.
2
Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara pelatihan
tenaga kerja, pemagangan, serta perbaikan gizi dan kesehatan.
3.
Masalah angkatan kerja dan tenaga kerja di Indonesia:
a.
Jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan
kerja
b.
Rendahnya kualitas tenaga kerja
c.
Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
4
Peranan pemerintah dalam permasalahan tenaga kerja:
a.
Memperluas
kesempatan
kerja,
seperti
pengembangan
industrialisasi, dan melalui berbagai proyek pekerjaan umum
Pengembangan usaha sektor informal dan usaha kecil,
serta
pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan angkatan
kerja dari daerah yang kelebihan ke daerah yang kekurangan atau
membutuhkan tenaga kerja.
b.
Menurunkan jumlah angkatan kerja melalui program Keluarga
Berencana (KB) dan Wajib Belajar (Wajar) sembilan tahun.
5.
Pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, yaitu
BUMN/BUMD, koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
6.
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan
norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya
tidak diterima secara langsung. Secara umum pajak memiliki empat
peranan/fungsi dalam pembangunan, yaitu: sebagai sumber pendapatan
negara, sebagai alat pemerataan ekonomi, sebagai pengatur kegiatan
ekonomi, sebagai alat stabilisasi perekonomian. Adapun unsur-unsur
dalam setiap jenis pajak, yaitu: subjek pajak, objek pajak, dan tarif pajak
7.
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli pada berbagai
tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Permintaan akan barang
dan jasa yang dibutuhkan dipengaruhi oleh harga barang, pendapatan
masyarakat, selera masyarakat , kualitas barang , harga barang lain yang
berkaitan, waktu, jumlah penduduk, dan ramalan masa datang
8.
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga,
waktu, dan tempat tertentu. Tinggi-rendahnya kegiatan penawaran
dipengaruhi oleh harga, biaya produksi, tingkat teknologi harga barang
lain tujuan perusahaan.
181
Sistem Perekonomian Indonesia
U
ji Kemampuan
A.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Berburu rusa merupakan contoh kegiatan ....
a.
konsumsi
c.
distribusi
b.
produksi
d.
rekreasi
2.
Usia kerja yang dimaksud ialah ....
a.
usia 17 - 55 tahun
c.
usia 7 - 18 tahun
b.
usia 15 - 65 tahun
d.
seumur hidup
3.
Tenaga kerja adalah ....
a.
orang yang melakukan kegiatan selama minimal 1 jam per hari selama
minimal satu tahun menghasilkan barang dan jasa
b.
orang yang memperoleh penghasilan selama satu bulan
c.
orang yang berusia kerja, sedang, atau melakukan pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan
d.
orang yang sedang, atau akan melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan jasa
4.
Berikut ini adalah beberapa hal yang diperhatikan perusaan terhadap calon
karyawannya,
kecuali
....
a.
pendidikan
c.
latar belakang keluarga
b.
pengalaman kerja
d.
sikap dan kejujuran
5.
Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut,
kecuali
....
a.
meningkatkan pendapatan
c.
pemagangan
b.
pelatihan tenaga kerja
d.
perbaikan gizi dan kesehatan
6.
Mayoritas pengangguran di Indonesia berpendidikan ....
a.
SD
c.
SMA
b.
SMP
d.
perguruan tinggi
7.
Berikut ini usaha untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja,
kecuali
....
a.
pemagangan
c.
memberikan modal usaha
b.
pelatihan tenaga kerja
d.
perbaikan gizi dan kesehatan
8.
Contoh pajak langsung adalah ....
a.
PPN
c.
pajak impor
b.
PPh
d.
cukai tembakau
9.
Berikut ini tiga pilar perekonomian Indonesia,
kecuali
....
a.
penanaman modal asing (PMA)
c.
koperasi
b.
badan usaha milik negara (BUMN)
d.
badan usaha milik swasta (BUMS)
182
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
10. Berikut ini penyebab terjadinya pengangguran,
kecuali
....
a.
pemutusan hubungan kerja (PHK)
b.
alih teknologi
c.
upah minimum yang tidak sebanding dengan kebutuhan layak hidup
d.
perusahaan asing yang memindahkan investasinya ke luar negeri
(relokasi)
B.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
1.
Apa yang dimaksud dengan angkatan kerja?
2.
Jelaskan yang dimaksud dengan pengangguran terselubung!
3.
Apa yang dimaksud dengan pajak?
4.
Apa perbedaan pajak dan retribusi?
5.
Sebutkan Hukum Penawaran!
183
Sistem Perekonomian Indonesia
A.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Siapakah tokoh yang mengusulkan dalam Sidang PPKI, agar yang menjadi
Presiden Republik Indonesia dan Wakilnya adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta?
a.
Iwa Kusumasumantri
c.
Otto Iskandardinata
b.
Ahmad Rahardjo
d.
Harsono Tjokroaminoto
2.
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diresmikan sebagai presiden dan wakil
presiden oleh PPKI pada .
a.
17 Agustus 1945
c.
19 Agustus 1945
b.
18 Agustus 1945
d.
20 Agustus 1945
3.
Sejak pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah Indonesia
dibagi menjadi .
a.
8 provinsi
c.
15 provinsi
b.
12 provinsi
d.
21 provinsi
4. Gubernur pertama Provinsi Jawa Barat bernama .
a.
Otto Iskandardinata
c.
R.A.A. Wiranata Kusumah
b.
Iwa Kusumasomantri
d.
Soetardjo Kartohadikoesoemo
5. Partai politik yang dibatalkan sebagai partai tunggal saat sidang PPKI, yaitu .
a.
Partai Indonesia
c.
Partai Nasional Indonesia
b.
Partai Komunis Indonesia
d.
Partai Indonesia Raya
6.
Dokumen yang dijadikan sebagai mukadimah UUU 1945 adalah ....
a.
Magna Carta
c.
Pancasila
b.
Piagam Djakarta
d.
teks Proklamasi
7.
Perumusan naskah proklamasi dilaksanakan di rumah ....
a.
Ir. Soekarno
c.
Laksamana Tadasi Maeda
b.
Bung Hatta
d.
Ahmad Subarjo
8.
Tokoh yang menyarankan naskah proklamasi hanya ditandatangan oleh Ir.
Soekarno dan Moh. Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia adalah .
a.
Laksamana Maeda
c.
Sukarni
b.
Moh. Hatta
d.
Ir. Soekarno
9. Naskah proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno diketik oleh .
a.
Sayuti Melik
c.
Ahmad Subardjo
b.
B. M. Diah
d.
Miyoshi
10. Secara luas pada tanggal 17 Agustus 1945 dibacakan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno di ....
a.
Lapangan Ikada Jakarta
b.
Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta
L
atihan Ulangan Umum
Semester
2
184
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
c.
Jalan Medan Merdeka Utara 1 Jakarta
d.
Jalan Kemayoran Lama 4 Jakarta
11. Dalam sidang PPKI disepakati bahwa bentuk negara Indonesia yaitu ....
a.
Negara Indonesia adalah Negara Republik Serikat
b.
Negara Indonesia adalah Negara yang bentuk negaranya mengikuti
bentuk negara Belanda
c.
Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik
d.
Negara Indonesia akan mengikuti bentuk negara Kekaisaran Jepang
12. Keluarga berfungsi sebagai pembentuk sikap dan kepribadian seseorang dalam
menganggapi informsi yang kemungkinan bias digelutinya dalammasyarakat
adalah fungsi ....
a.
ekonomi
c.
kontrol
b.
reproduksi
d.
sosial
13. Dampak pendidikan terhadap kepribadian seseorang adalah ....
a.
meningkatkan kemampuan dalam menguasai teknologi
b.
merangsang untuk menumbuhkan sikap demokratis
c.
mengurangi pengawasan dan pengendalian dari orang tua
d.
mempersiapkan peran dan status sosial yang diharapkan seseorang
14. Unsur terkecil dalam kelompok manusia adalah ....
a.
rukun tetangga
c.
keluarga
b.
masyarakat
d.
negara
15. Pertukaran secara timbal balik antara barang dan jasa yang diperkirakan
memiliki nilai yang sama disebut ....
a.
resiprositas
c.
redistribusi
b.
konsumsi
d.
pertukaran pasar
16. Suatu sistem terpadu yang terdiri atas keyakinan dan praktik yang
berhubungan dengan hal-hal suci dan kepercayaan adalah pranata ....
a.
sosial
c.
politik
b.
agama
d.
hukum
17. Perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang adalah pengertian pranata politik menurut ....
a.
Montesque
c.
Schoerl
b.
Kamanto Soenarto
d.
Kornbluma
18. Tokoh yang mengemukakan
trias politica
adalah ....
a.
Montesque
c.
Schoerl
b.
Kamanto Soenarto
d.
Kornbluma
19. Berburu rusa merupakan contoh kegiatan ....
a.
konsumsi
c.
distribusi
b.
produksi
d.
rekreasi
20. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial terdiri atas ....
a.
Basic institution
dan
Subsidiary institution
b.
Crescive institution
dan
Enacted institution
185
Sistem Perekonomian Indonesia
c.
Coperative institusion
dan
Regulative institution
d.
Approved institution
dan
Unsanction institution
21.
General institution
artinya ....
a.
pranata sosial yang aturannya dikenal dan diketahui oleh seluruh anggota
masyarakat, baik penganutnya maupun bukan penganutnya
b.
pranata yang kehadirannya ditolak oleh anggota masyarakat pada
umumnya
c.
pranata yang kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat
d.
pranata yang bertujuan mengawasi kebiasaan yang terjadi dalam
kehidupan measyarakat
22. Berikut ini adalah ciri-ciri pranata sosial,
kecuali
....
a.
memiliki simbol tersendiri yang lahir dari pikiran perilaku dan dapat
terwujud dalam aktivitas kehidupannya
b.
dalam satu generasi saja
c.
memiliki tradisi yang merupakan gabungan dari beberapa unit budaya,
yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis
d.
memiliki tata tertib sendiri, yang sebenarnya merupakan bagian dari
tradisi
23. Fungsi afeksi dalam sebuah keluarga antara lain .
a.
memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian
b.
mendidik anak untuk disiplin
c.
membantu orang tua untuk mendapatkan penghasilan
d.
memberi belaian kasih sayang
24. Sebuah keluarga menginginkan adanya keturunan untuk meneruskan
keluarganya, karena keluarga memiliki fungsi .
a.
biologis
c.
sosialiasi
b.
afeksi
d.
reproduksi
25. Sesuatu yang dijadikan sebagai sumber penyusunan pranata agama ialah .
a.
gerakan dalam ibadah
c.
kitab suci
b.
seruan tokoh agama
d.
contoh upacara ritual
26. Tenaga kerja adalah ....
a.
orang yang melakukan kegiatan selama minimal 1 jam per hari selama
minimal satu tahun menghasilkan barang dan jasa
b.
orang yang memperoleh penghasilan selama satu bulan
c.
orang yang berusia kerja, sedang, atau melakukan pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan
d.
orang yang sedang, atau akan melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan jasa
27. Berikut ini adalah beberapa hal yang diperhatikan perusaan terhadap calon
karyawannya,
kecuali
....
a.
pendidikan
c.
latar belakang keluarga
b.
pengalaman kerja
d.
sikap dan kejujuran
186
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
28. Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut,
kecuali
....
a.
meningkatkan pendapatan
b.
pelatihan tenaga kerja
c.
pemagangan
d.
perbaikan gizi dan kesehatan
29. Mayoritas pengangguran di Indonesia berpendidikan ....
a.
SD
c.
SMA
b.
SMP
d.
perguruan tinggi
30. Contoh pajak langsung adalah ....
a.
PPN
c.
pajak impor
b.
PPh
d.
cukai tembakau
B.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan upayaupaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia!
2.
Jelaskan secara runtut peristiwa Rengasdengklok!
3.
Jelaskan proses perumusan teks Proklamasi dan kemerdekaan!
4.
Bagaimana sambutan proklamasi kemerdekaan pada tingkat pusat dan
daerah?
5.
Jelaskan proses pembentukan kelengkapan negara!
6.
Ceritakan kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya pada awal
kemerdekaan!
7.
Jelaskan yang dimaksud dengan keragaman hubungan sosial!
8.
Apa yang dimaksud dengan pranata sosial?
9.
Sebutkan ciri-ciri pranata sosial!
10. Apa fungsi pranata sosial?
11. Apa yang dimaksud dengan angkatan kerja dan tenaga kerja?
12. Jelaskan cara meningkatkan kualitas tenaga kerja?
13. Kemukakan masalah tenaga kerja di Indonesia!
14. Sebutkan peran koperasi dalam perekonomian Indonesia!
15. Sebutkan fungsi dan jenis pajak!
187
Sistem Perekonomian Indonesia
Glosarium
Alluvial
, jenis tanah yang terdapat pada lahan yang sering mengalami sedimentasi
dan banjir, umumnya memberi produksi padi yang baik.
Angkatan kerja,
penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah
bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan.
Emigrasi
, keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain misalnya penduduk
Indonesia pindah Uzbekistan.
Herodianisme
, reaksi dengan taktis yang cerdik dengan cara mengikuti dan
menyadap informasi sebagai pengetahuan sebagai bekal untuk menindas
para penjajah.
Horizon O
, lapisan tanah yang paling atas, tersusun dari bahan organik dan
lempung dengan tekstur yang halus. Bagian ini umumnya berwarna hitam
atau kehitaman.
Hubungan sosial,
suatu pergaulan hidup manusia dari berbagai tipe atau
kelompok yang terbentuk melalui interaksi sosial yang berlainan dalam
kehidupan masyarakat.
Imigrasi
, masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain, misalnya
penduduk Maroko pindah ke Indonesia
Imperialisme,
bangsa yang memiliki berbagai koloni di daerah lain, dan berupaya
menyatakan koloninya itu menjadi satu sistem usaha
Kelahiran hidup
sutu kelahiran bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam
kandungan dan bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Kelahiran mati
, kelahiran sseorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Kolonialisme,
keinginan suatu bangsa untuk menaklukkan bangsa lain dalam
bidang politik, ekonomi, eksploitasi ekonomi, serta penetrasi kebudayaan.
Litosol
merupakan tanah muda sehingga batuan induknya sangat dangkal (45 cm)
Migrasi,
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dengan tujuan
untuk menetap.
Mobilitas sirkuler,
perpindahan penduduk yang dilakukan kurang dari enam
bulan
Objek pajak penghasilan,
setiap penghasilan yang diterima oleh subjek pajak.
Pajak
, iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum
untuk membiayai pengeluar¬an-pengeluaran kolektif guna meningkatkan
kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung.
Pedologi,
ilmu yang mempelajari tanah.
188
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
Penduduk
, sekelompok manusia yang menempati suatu wilayah dalam waktu
tertentu.
Pranata sosial,
kesatuan sistem norma yang bertujuan untuk mengatur semua
tindakan anggota masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok
selama hidup menjadi anggota masyarakat.
Redistribusi
, bentuk
pertukaran dan penyaluran barang yang masuk ke
suatu kawasan pasar, lalu disalurkan kembali kepada orang yang
membutuhkannya
Registrasi penduduk,
proses pengumpulan keterangan
mengenai peristiwa
kependudukan harian.
Regosol
, jenis tanah yang belum menunjukkan perbedaan lapisan tanah
Remigrasi
, kembalinya penduduk dari negara lain ke negara asal.
Resiprositas
, pertukaran secara timbal-balik antara barang dan jasa yang
diperkirakan memiliki nilai yang sama
Retribusi
, pungutan yang dikenakan kepada masyarakat yang menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh negara, masyarakat pun mendapatkan imbalan
jasa secara langsung.
Sensus de facto
, pencacahan yang dikenakan kepada penduduk yang ada di suatu
daerah ketika dilakukan sensus penduduk.
Sensus de jure
, artinya pencacahan yang hanya dikenakan kepada mereka yang
benar-benar tinggal di wilayah yang bersangkutan, dan
Sensus penduduk
, keseluruhan proses pengumpulan, pengolahan dan publikasi
data kependudukan yang ada di suatu negara dalam periode jangka waktu
tertentu.
Suaka margasatwa,
suatu kawasan yang memiliki keunikan jenis satwa yang
langka untuk terus berlangsung hidup pada habitatnya.
Survei penduduk,
pencacahan jumlah penduduk dengan cara mengambil contoh
daerah tertentu dengan jumlah penduduk yang mewakili.
Taman hutan raya,
kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi berbagai jenis
tumbuhan baik jenis dari habitat asli maupun bukan asli.
Taman nasional,
kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang
dikelola dengan sistem zonasi untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan
pariwisata.
Transmigrasi,
perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang padat
penduduknya ke pulau atau provinsi yang jarang penduduknya.
Urbanisasi,
perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan mencari
perbaikan hidup.
Zelotisme
, reaksi atau sikap menutup pintu wilayah mereka dari kekuasaan
asing.
189
Sistem Perekonomian Indonesia
Glosarium
Daftar Pustaka
Adiwikarta, Sudarja dan Akub Trisnasomantri. 1989.
Dasar-Dasar Geomorfologi,
Bandung: Adita.
Anita, Ganeri. 1995.
Ilmu Pengetahuan Bumi
. Semarang: Mandiri Jaya Abadi.
Arif. 1994.
Hutan dan Kelestarian Lingkungan
. Bandung: Adita.
Artur, Sthahler. 1973.
Introduction to Physical Geography
. New York: John Waley and Sonsine.
Arsyad, Sitanala. 1989.
Konservasi Tanah dan Air.
Bogor: IPB.
Baswir, Revrisond. 1997.
Koperasi Indonesia.
Yogyakarta: BPFE.
Daldjoeni, N. 1982.
Geogra
Þ
Kesejarahan
. Bandung: Alumni.
Daldjoeni, N.1999.
Geogra
Þ
Kota dan Desa
. Bandung: Alumni.
Darmanin, D, Paine. 1983.
System in Physical Geography.
Melbourn: he Macmilan.
George, W.Barclay. 1985.
Teknik Analisa Kependudukan.
Jakarta: Bina Aksara.
Gilarso, T. 1992.
Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro.
Jakarta: Kanisius.
Hermawan, Endang. 1996.
Batuan Pembentuk Kulit Bumi
. Bandung: Adita.
Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L. 1999.
Sosiologi Jilid 1,
Jakarta: Erlangga.
Hutagalung, Maidi P. 1988.
Kartogra
Þ
.
Iskandar, Johan. 2001.
Manusia, Budaya, dan Lingkungan: Kajian Ekologi Manusia.
Bandung: Humaniora Utama Press.
Jamulya dkk. 1991.
Evaluasi Sumber Daya Lahan.
Yogyakarta: Fakultas Geogra
Þ
UGM.
Koentjaraningrat. 1990.
Pengantar Ilmu Antropologi
. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 1996.
Pengantar Antropologi 1.
Jakarta: Rineka Cipta.
Lembaga Demogra
Þ
FEUI. 2004.
Dasar-Dasar Demogra
Þ
. Jakarta: FEUI.
Malik, Adam. 1979.
Mengabdi Republik: Angkatan 45 jilid 2
. Jakarta: Gunung Agung.
Mantra, Ida Bagus. 1985.
Pengantar Demogra
Þ
.
Yogyakarta: Nurcahaya.
Marbun, M.A. 1982:
Kamus Geogra
Þ
.
Medan: GI Press.
Mulyani, Nani dkk. 1997.
50 Tahun Indonesia Merdeka.
Jakarta: Citra Media Persada.
Negara dan Bangsa Jilid 1-9
Oxford University. 2002.
Oxford Ensiklopedi Pelajar
. Jakarta: Widyadara.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2005.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. Jakarta: Balai Pustaka.
Ra
Þ
i, S. 1985.
Ilmu Tanah
. Bandung: Angkasa.
___________. 1995.
Meteorologi dan Klimatologi.
Bandung: Angkasa.
Ruhimat, Mamat, dkk. 2007.
Ilmu Pengetahuan Sosial: Geogra
Þ
, Sejarah, Sosiologi,
Ekonomi.
Bandung. Gra
Þ
ndo Media Pratama.
Rusli, Said. 1982.
Pengantar Ilmu Kependudukan.
Jakarta: LP3ES.
190
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
Sekretariat Negara. 1975.
30 Tahun Indonesia Merdeka.
Jakarta: Tira Pustaka.
Singarimbun, Masri. 1996.
Penduduk dan Perubahan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soekanto, Soerjono. 1987.
Sosiologi Suatu Pengatar
. Jakarta: Tira Pustaka.
Soemarwoto, Otto. 1983.
Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Jakarta: Djambatan.
Sunarto, Kamanto. 1998.
Pengantar Sosiologi
. Jakarta: FEUI.
Tim Penyusun. 2003.
Album Pahlawan Bangsa
. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Tim Penyusun. 1990.
Ensiklopedi Nasional Indonesia.
Jakarta: Cipta Adi Pusaka.
Tim Penyusun. 1999.
Ilmu Pengetahuan Populer jilid 2.
Jakarta: Widyadara.
Tim Penyusun. TT.
Atlas Indonesia dan Dunia.
Surabaya: Pustaka Agung Harapan.
Trisnosumantri, Akub. 1997.
Geologi Umum. Diktat kuliah. Tidak diterbitkan.
Valentine Fam, R.B. Bunnef. 2001.
Interactive Geography.
Singapore: Pan Paci
Þ
k Publication.
Van Hoeve. 1990.
Ensiklopedi Indonesia Seri Geogra
Þ
. Jakarta: Ichtiar Baru.
Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2000.
Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Woods, Robert. 1982.
Theoritical Population Geography
. New York: Longman INC.
Koran, website dll.
Foto dokumen penerbit
HU Pikiran Rakyat, Bandung
Microsoft Encarta Premium 2006
Poster lukisan pahlawan
www.kompas.com
191
Sistem Perekonomian Indonesia
Indeks
A
Ahmad Dahlan, 59
Ahmad Subardjo, 120
Algmenene Middelbare
School
(AMS), 54
Alluvial, 12, 15
Andosol, 12
Angkatan kerja, 159
Approved institution
, 141
Aretictis binturang
, 9, 11
Artocarpus sp
, 8
communis
, 10
elasticus
, 10
heterophyllus
, 10
Aru Palaka, 45
B
Babyrousa babyrussa
, 10
Basic institution
, 141
Becker, 138
Berger, 83
Bioma, 6, 8
Biosfer, 7
Bossondaicus
, 10
Bouea macrophylla
, 10
Broken home
, 81
Buceros rhinoceros
, 10
Budgeter
, 170
Budi Utomo, 55
BUMD, 166
BUMN, 166
BUMS, 168
C
C. Hert Meeriem, 6
Cagar alam, 29
Caretta caretta
, 10
Casuarius casuarius
, 10
Central Sarekat Islam
, 58
Charles H. Page, 138
Chelonia mydas
, 10
Chondrophyton viridi
s, 10
Chung Hwa Hui, 65
Cipto Mangunkusumo,
58
Coercive
, 84
Coperative institusion
,
141
Cornelis Speeluran, 45
Crescive institution
, 140
Crocodylus novaeguinae
, 10
porosus
, 10
D
Dadang Hawari , 79
De Javashe Bank
, 127
Decerorhinus
sumatrensis
, 10
Dendrolagus ursinus
,
9, 10
Dipterocarpaceae
, 8, 9,13
Domei
, 122
Drybalanops aromatic
,
8, 13
E
Edwin M. Lemert, 82
Elephas maximus
, 10
eluviasi, 13
Emigrasi, 21
Emille Durkheim, 83
Enacted institution
, 141
Ernest Eugene Francois
Douwes Dekker, 58
Europeesch Lagere School
(ELS), 54
F
F. Wuz, 123
Fatahilah, 43
Fatimah Syarifah, 47
Fatmawati, 122
fertilitas, 18
Ficus sp
, 9
Fraundulens
, 85
Fuad Hasan, 78
G
gambut, 15
ombrogen, 15
pegunungan, 15
topogen, 15
gap generation
, 78
Garcinia dulcis
, 10
General institution
, 142
Gillin, 140
Gonyochepalus dilophus
,
10
Gonystylus bancanus
, 13
Govermen Besluit
, 60
Greenwich Mean Time
, 4
grumosol, 12
H
H.U.S. Cokroaminoto, 57
Hasannudin, 45
Herodianisme, 53
Hizbul Wathon, 61
Hogere Burger School
(HBS), 54
Hollandsch Indische
School
(HIS), 54
home industry
, 165
horizon, 12
I
Imigrasi, 21
Imperialisme, 42
Indische Partij
, 58, 65
Vereeniging
, 64
Inlandsche School
, 54
inovasi, 82
institusi sosial, 137
J
James Vander Zanden,
77
Javaansche Padvinders
Organisatie
(JPO), 61
Jayakarta, 43
Jenderal Kamakuci
Herada, 115
Jong Ambon, 68
Batak, 68
Islamieten Bond, 68
Java, 68
Minahasa, 68
Sumatranen Bond,
68
Juvenile Delinquency
, 78
K
Kamanto Seonarto, 152
Kapten Tack, 51
Kareang Galesung, 45
Kelahiran hidup, 18
mati, 18
Keterbatasan ekologis,
27
Keynes, 165
Ki Hajar Dewantara, 61
Ki Tapa, 48
Kolonialisme, 41
Kolonisasi, 21
Kompromitas, 82
Kompulsi, 84
Konservasi, 28
Koperasi, 67, 100
Kornblum, 147
Kuncaraningrat, 85
Kurva penawaran, 180
permintaan, 178
L
Lagerstroemia speciosa
, 10
Lasting resources
, 97
Laterit, 12
Latitude, 6
Latosol, 12
Lembaga eksekutif, 152
legislatif, 152
yudikatif, 152
Leovold von wise, 138
Leucopsar nothschildi
,
9, 11
Life skill
, 165
Lingkungan abiotik, 26
biotik, 26
Litosol, 15
M
Mac Iver, 138
Macrocephalon maleo
, 10
Mangifera indica
, 8
Manilkara kauki, 10
Marsekal Terauci, 118
Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs
(MULO), 54
Metode canveser, 22
Metode house holder,
22
Migrasi, 20
Moh. Tabrani, 68
Mohammad Hatta, 65,
118
Montesque
, 152
Mortalitas, 19
Muhamadiyah, 59
Muhammad Yamin, 68
Multi round survey
, 23
Mycrohyerax latifrons
, 9
Myophoneus melurunus
,
9
N
Nasalis larvatus
, 10
Nasionalis Indonesische
Volks Partij
, 67
192
◊–Õ ÃªÆ∞øº ́ Û Õ”– ’ª¥ø≠ ◊◊◊
Natalitas, 18
Neda Indische Padvinders
Vereeninging
(NIPV), 61
Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP), 176
Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), 173
nuclear family
, 142
Nycticebus coucang
, 9, 11
O
Objek pajak, 173
Organosol, 15
Ostraisme
, 85
P
Pajak Bumi dan
Bangunan, 176
Pajak, 169
daerah, 172
langsung, 172
negara, 172
objektif, 172
penghasilan, 174
subjektif , 172
tidak langsung, 172
Pakubuwono I, 52
Pangeran Gusti, 47
Syarif Abdullah, 47
Pangium edule
, 10
Panthera pardus
, 10
tigris sondaicus
, 11
tigris sumatrae
, 10
Paradiseae sp
, 9
minor
, 10
Partai Indonesia, 64
Nasional Indonesia,
63
Pati Unus, 43
pedologi, 11
pedosfer, 11
Pemagangan, 161
Pendapatan perkapita, 25
Penghasilan kena pajak,
175
Perjanjian Bongaya, 45
Pertukaran pasar, 149
Perusahaan Jawatan, 99
Negara, 99
Perseroan, 99
Umum, 99
Phyton molurus
, 10
Piagam Djakarta, 116
Planchonia valida
, 10
podsolik, 12
Pometia pinnata
, 9,10
Pongo pygmaeus abelii
,
10
Pongo pygmaeus
pygmaeus
, 10
Pranata agama, 149
ekonomi, 147
pendidikan, 144
politik, 151
sosial, 137
Presbytis thomasi
, 9, 11
Probosciger aterrimus
, 10
Pterospermum javanicum
,
10
R
Raden Ajeng Kartini, 62
Dewi Sartika 63
Radermachera gigantea
,
10
Radjiman
Widyodiningrat, 116,
118
Raf
ß
esia, 8, 11
arnoldi , 11
borneensis, 11
cilliata, 11
contleyi, 11
hors
Þ
lldii, 11
patma, 11
rochussenii, 11
Ratu Bagus Buang, 48
Rebellion
, 83
Redistribusi, 149
Regent bond
, 56
Registrasi penduduk,
23
Regosol, 12, 15
Regulative institution,
141
Religi, 149
Remigrasi, 21
Renaissance, 56
Renewable resource
, 97
Rengasdengklok, 120
Resiprositas
, 148
Restricted institution
, 142
Retribusi, 169
Rhinoceros sondaicus
, 11
Ritualisme, 82
Robert K. Merton, 82
Robert M.Z. Lawang, 77
Roucek, 83
S
Samanhudi, 57
Sam Ratulangi, 60
Samaun 58, 62
Sartono, 64
Scarcity
, 98
Schoerl, 152
Sekar Rukun, 68
Sekolah Kautamaan
Istri, 63
Sensus de facto, 22
de jure, 22
penduduk, 22
Shorea sp
, 8,13
single round survey
, 23
slum area
, 32
Sneevliet, 62
Soerjono Soekanto, 138
Soekarno, 63, 118
Spiloeus maculatus
, 9
Sterula foetida
, 10
Stovia (
School Toot
Opleiding van Inlandsche
Artsen
), 54
Suaka margasatwa, 29
Subjek pajak, 173
Subsidiary institution
,
141
Sultan Ageng Tirtayasa,
46
Agung, 48
Ali Mughayat Syah,
44
Baabullah, 42
Hairun, 42
Haji, 47
Iskandar Muda, 44
Zainul Ari
Þ
n, 47
Sumber daya alam, 97
Sumitro
Djojohadikusumo, 165
Sunan Amangkurat
I, 49
Supraptoharjo, 14
Surat Pemberitahuan
Pajak Terutang (SPPT),
176
Survei penduduk, 23
Suryatna Ra
Þ
i, 11
Sutowijoyo, 48
Suwardi Suryaningrat,
58, 61
T
Tablig, 60
Taman hutan raya, 29
Taman nasional, 29
Taman Siswa, 61
Tapirus indicus, 10
Tarif degresif, 174
pajak, 173
progresif, 174
proporsional, 173
Tarsius bancanus
, 9, 11
Tenaga kerja, 160
Tetrameles nudi
ß
ora
, 10
Tetrastigma
, 8
Transmigrasi, 21
Trias Politica
, 152
Trias Vandeventer
, 55
Trunojoyo, 50
Tumbelaka, 60
U
Unrenewable resources
, 97
Unsanction institution
, 141
Untung Surapati, 50
Pangeran Purbaya, 50
Urbanisasi, 21
Usaha informal, 101
V
Van de Venter, 55
Varanus komodoensis
,
10, 11
Versailles
, 66
Vervasi, 84
Vervolksch School
, 54
Volksch School
, 54
W
Wahidin Sudirohusodo,
56
Wajib pajak, 173
Woodrow Wilson, 66
Z
Zelotisme, 53
ª¥ø∂øÆ
fi
∑¥≥ ́ ≠±≠∑ø¥ ∑ºª≤ ̈∑μ ºª≤πø≤ ≥ª≥∞ª¥ø∂øÆ∑ ≠ª∂øÆø∏ ∞ªÆøºøæø≤
≥ø≤ ́≠∑øÚ ‹ª≤πø≤ ºª≥∑μ∑ø≤Ù ≥ø≠ø¥ø∏ ≠±≠∑ø¥ ≥ ́≤Ω ́¥ ≠ª∂øμ ≠∞ª≠∑ª≠
≥ø≤ ́≠∑ø ∞ªÆ ̈ø≥ø ≥ ́≤Ω ́¥ º∑ ∞ªÆ≥ ́μøø≤ æ ́≥∑ ∏∑≤ππø ≠∞ª≠∑ª≠ ≥±ºªÆ≤
≠ª∞ªÆ ̈∑ ≠ªμøÆø≤πÚ
flºø ≠ø ̈ ́ ∏ø¥ ∞ª≤ ̈∑≤π ßø≤π ̈∑ºøμ ∞ªÆ≤ø∏ æªÆ ́æø∏ ºø¥ø≥ ∞ªÆμª≥æø≤πø≤
≠±≠∑ø¥ ≥ø≤ ́≠∑ø ºøÆ∑ ¶ø≥ø≤ μª ¶ø≥ø≤Ù ßøμ≤∑
Ú ”ø≤ ́≠∑ø
º∑æªμø¥∑ øμø¥ ºø≤ ∞∑μ∑Æø≤Ù ≠ª¥ø¥ ́ æªÆ ́∞øßø ≥ª≤πª≥æø≤πμø≤ ªμ≠∑≠ ̈ª≤≠∑≤ßø
́≤ ̈ ́μ ≥ª≤π ́ø≠ø∑ ºø≤ ≥ª≤πªμ≠∞¥±∑ ̈ø≠∑ ø¥ø≥ ≠ªμ∑ ̈øÆÚ Õøßø≤π≤ßøÙ º∑ ø≤ ̈øÆø
ªμ≠∞ƪ≠∑ ≠±≠∑ø¥ ≥ø≤ ́≠∑ø ̈ªÆ≠ªæ ́ ̈ μªÆø∞ μø¥∑ øºø ßø≤π ∏ø≤ßø ºª≥∑
μª∞ª≤ ̈∑≤πø≤ π±¥±≤πø≤≤ßøÚ ”ªÆªμø æªÆ ́∞øßø ≥ª≥ª≤ ́∏∑ ø≥æ∑≠∑≤ßø ºª≤πø≤
≥ª≤π∑≤ ̈∑≥∑ºø≠∑ ∞∑∏øμ ¥ø∑≤Ú ”∑≠ø¥≤ßøÙ ≥ª≤π∑≤™ø≠∑ ≤ªπøÆø ¥ø∑≤ ≥ª¥ø¥ ́∑
°»°»®¿²¹¿²ô °»²¹ ̧¿²½«®¿² »¬²· ¬»®¬»²¬« «²¬«μ ³»²½«®· «³¾»® ¼¿§¿
ø¥ø≥≤ßøÙ ø ̈ø ́ ≥ªÆª≤ºø∏μø≤ ≥ø≤ ́≠∑ø ¥ø∑≤ ºª≤πø≤ ≥ª¥øμ ́μø≤ ∞Æøμ ̈ªμ
∞ªÆæ ́ºøμø≤Ú ◊≤∑¥ø∏ ≠∑≠∑ ∏∑ ̈ø≥ ≠ª∂øÆø∏ ∞ªÆøºøæø≤ ≥ø≤ ́≠∑ø ßø≤π ∞ªÆ≤ø∏
̈ªÆ∂øº∑ æªæªÆø∞ø øæøº ßø≤π ¥ø≥∞ø ́Ú
Õß ́μ ́Æ¥ø∏ Ù μ∑≤∑ ≥ø≤ ́≠∑ø æø≤ßøμ ßø≤π ≠ ́ºø∏ ≥ª≤ßøºøÆ∑Ù μªμªÆø≠ø≤
æ ́μø≤¥ø∏ ∂ø¥ø≤ ̈ªÆæø∑μ ́≤ ̈ ́μ ≥ª≤ߪ¥ª≠ø∑μø≤ μ±≤∫¥∑μ ≠±≠∑ø¥Ú ”ø≤ ́≠∑ø øμø≤
¥ªæ∑∏ ≥ø∂ ́ ∂∑μø ≠ø¥∑≤π ≥ª≥æø≤ ̈ ́Ù ≠ø¥∑≤π ≥ª≤ßøßø≤π∑Ù ºø≤ ≠ø¥∑≤π
≥ª≤π∑≤πø ̈μø≤Ú Õª ̈ ́∂ ́μø∏ μø¥∑ø≤· fiø≤ßøμ ∞ªÆ≥ø≠ø¥ø∏ø≤ ≠±≠∑ø¥ ∞ª≤ ̈∑≤π
ßø≤π ∞ªÆ¥ ́ º∑≠ª¥ª≠ø∑μø≤ æªÆ≠ø≥ø ∞øºø ≠øø ̈ ≠ªμøÆø≤πÚ ”∑≠ø¥≤ßøÙ
ºø≤ ≥ø≠∑∏ æø≤ßøμ
¥øπ∑Ú
Õªæøπø∑ ≥øμ∏¥ ́μ ≠±≠∑ø¥Ù μø¥∑ø≤ ∞ ́≤ ∞ ́≤ßø ø≤º∑¥ ́≤ ̈ ́μ ≥ª≥∑μ∑Æμø≤
≥ø≠ø¥ø∏ ≠±≠∑ø¥Ú ◊ ̈ ́¥ø∏ ≠ªæøæ≤ßøÙ μø¥∑ø≤ ∞ªÆ¥ ́ ≥ª≤πª≤ø¥ æªÆæøπø∑ ø≠∞ªμ
≠±≠∑ø¥ ºª≤πø≤ ≥ª≥ª∞ª¥ø∂øÆ∑ ◊¥≥ ́ –ª≤πª ̈ø∏ ́ø≤ Õ±≠∑ø¥ ≠ªΩøÆø ̈ªÆ∞øº ́Ú
®¿¿ ¬·¼¿μ °«¿
fl∞ø
∞ªÆ≥ø≠ø¥ø∏ø≤ ≠±≠∑ø¥ ßø≤π ∞ø¥∑≤π μø≥ ́ ≠ ́μø∑·
μª≥∑≠μ∑≤ø≤
≠ªæøπø∑ ºø≥∞øμ μÆ∑≠∑≠ ªμ±≤±≥∑Ù ∞ª≤Ωª≥øÆø≤ ¥∑≤πμ ́≤πø≤ øμ∑æø ̈ øμ ̈∑™∑ ̈ø≠
∑≤º ́≠ ̈Æ∑Ù μÆ∑≠∑≠ ≥±Æø¥ ≥ø≤ ́≠∑ø øμ∑æø ̈ ºø≥∞øμ π¥±æø¥∑≠ø≠∑Ù
◊¥≥ ́
–ª≤πª ̈ø∏ ́ø≤
Õ±≠∑ø¥
Õ”– ºø≤ ”Ã≠Ú
fi ́μ ́ ∑≤∑ ̈ª¥ø∏ º∑≤∑¥ø∑ ±¥ª∏ fiøºø≤ Õ ̈ø≤ºøÆ “ø≠∑±≤ø¥ –ª≤º∑º∑μø≤ ̄fiÕ“– ̃ ºø≤ ̈ª¥ø∏
º∑≤ßø ̈øμø≤ ¥øßøμ ≠ªæøπø∑ æ ́μ ́ ̈ªμ≠ ∞ª¥ø∂øÆø≤ æªÆºø≠øÆμø≤ –ªÆø ̈ ́Æø≤ ”ª≤ ̈ªÆ∑
–ª≤º∑º∑μø≤ “ø≠∑±≤ø¥ Œª∞ ́æ¥∑μ ◊≤º±≤ª≠∑ø “±≥±ÆÊ ËÔ Ãø∏ ́≤ ÓË Ãø≤ππø¥ ÔÔ
‹ª≠ª≥æªÆ ÓË ̈ª≤ ̈ø≤π –ª≤ª ̈ø∞ø≤ fi ́μ ́ êμ≠ –ª¥ø∂øÆø≤ ßø≤𠔪≥ª≤ ́∏∑ ÕßøÆø ̈
’ª¥øßøμø≤ ́≤ ̈ ́μ ‹∑π ́≤øμø≤ ºø¥ø≥ –Ʊ≠ª≠ –ª≥檥ø∂øÆø≤Ú
ÿøÆπø ¤ΩªÆø≤ ÃªÆ ̈∑≤ππ∑ ̄ÿ¤Ã ̃ Œ∞
10.535
ÙÛ
◊Õfi“ ÁÈËÛÁÈÁÛÍËÛ
ÍËÁÛÓ
̄“±Ú÷∑¥Ú‘ª≤πμø∞ ̃
◊Õfi“ ÁÈËÛÁÈÁÛÍËÛ
ÍÁÔÛÎ