Halaman
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
109
Sumber:
PREMIUM IMAGE
BAB 7
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pemuaian, peser ta didik
mampu melakukan percobaan yang berkaitan
pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
PEMUAIAN
Peta Konsep
Mengamati peristiwa alam dalam kehidupan sehari-hari memang
sangat menarik. Dengan mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi kita
akan mendapatkan ilmu secara empirik dan hasilnya dapat kita terapkan
untuk mempermudah kehidupan. Pernahkah kalian mengamati perbedaan
keadaan kabel listrik di siang hari terik dengan malam hari yang dingin?
Apabila kalian perhatikan di siang hari terik rentangan kabel lebih kendor
dibandingkan dengan malam hari?
Jenis pemuaian
Kerugian
Penerapan/manfaat
Perlu diperhatikan pada:
1. Pemasangan kaca jendela
2. Pemasangan jembatan besi
3. Pemasangan rel kereta api
4. Pemasangan roda besi
5. Pengelingan/logam
Jika tidak
diperhatikan
Pemuaian panjang
'
L = L
0
.
D
.
'
t
Pemuaian luas
'
A = A
0
.
E
.
'
t
Pemuaian luas
'
V = V
0
.
J
.
'
t
PEMUAIAN
Termometer
logam
Saklar
otomatis
Sensor
panas
Penerapan teknik
Bimnetal
110
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Penerapan teknik yang berhubungan dengan pemuaian juga banyak
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian pikirkan
mengapa sambungan rel kereta api atau sambungan jembatan yang terbuat
dari logam tidak dibuat rapat? Pernahkah kalian tanyakan pada tukang kayu,
mengapa pemasangan kaca pada jendela tidak dibuat sangat rapat? Pernahkah
kalian pikirkan bagaimana kerja dari termometer, sehingga dapat digunakan
untuk mengukur suhu? Mencari jawaban “mengapa” akan menambah
wawasan kita tentang ilmu pengetahuan.
A
Pemuaian
Dalam fisika dikenal dengan istilah kesetim-
bangan termal. Kesetimbangan termal terjadi
apabila dua buah benda bersentuhan. Pernahkan
kalian perhatikan bagaimana keadaan air dingin
dengan air yang sedang mendidih? Pada air
dingin secara fisual keadaannya tenang karena partikel-partikelnya
bergetar lambat (tidak tampak oleh mata). Tetapi pada air yang sedang
mendidih terlihat gerakan yang dapat dilihat oleh mata.
Hal itu membuktikan bahwa pada air yang mendidih partikel-
partikel airnya bergetar lebih cepat atau mendesak partikel air di
sampingnya dengan kuat. Akibatnya terjadi pemuaian, yang disebut
dengan
pemuaian termal.
Pemuaian termal juga terjadi pada gas dan zat
padat.
Ibu sedang memasak air menggunakan ketel
dengan tutup yang rapat, ketika air yang digunakan
mendidih ternyata tutupnya dapat terangkat-angkat
dari mulut ketel. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Dapatkah kalian memberi penjelasan? Bagaimana
keadaannya jika ketel tersebut tidak ada lubang udara?
Sumber:
PLATINUM IMAGE
Pada umumnya sebuah zat, baik zat
padat, zat cair maupun gas akan memuai
apabila dipanaskan. Tetapi ada keanehan yang
terjadi pada air.
Air pada suhu 0
0
C apabila dipanaskan
tidak menunjukkan adanya pemuaian tetapi
malah terjadi penyusutan hingga suhu 4
0
C,
setelah suhu 4
0
C baru terjadi pemuaian.
Keanehan itu disebut dengan
anomali air.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
111
Besaran apakah yang berubah dari suatu benda apabila terjadi pemuaian?
Pada peristiwa pemuaian massa benda tetap (masa benda tidak
bertambah) tetapi volume benda akan berubah (bertambah besar). Besaran
yang berhubungan dengan massa dan volume dari suatu benda adalah
massa jenis (
U
). Akibatnya adalah terjadinya perubahan massa jenis benda
(
U
).
Untuk mengetahui adanya pemuaian pada beberapa zat, lakukan kegiatan
aebagai berikut:
Kuis!
Massa jenis (
U
) adalah massa benda (m) tiap satuan volume (V)
a
. Bagaimanakah massa jenis benda saat terjadi pemuaian?
b. Bagaimanakah massa jenis benda saat terjadi penyusutan?
Uji Kreativitas 7.1
Tujuan: Mengamati pemuaian termal pada zat padat.
1. Alat dan bahan
a. Alat Musschenbroek
b
. Pembakar spiritus
c. Tiga buah batang logam yang berbeda (misalnya: besi, aluminium, tembaga)
2. Kegiatan
a. Siapkan alat Musschenbroek. Tepatkan semua jarum penunjuk pada angka nol.
letakkan ketiga batang logam pada tempatnya sebagai berikut:
b
. Tuangkan spiritus pada tempatnya dan nyalakan (usahakan ketiga batang
mendapat kalor yang sama).
Alat muai panjang Musschenbroek
Sumber:
3D GALLERY
112
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Kegiatan berikut ini akan menunjukkan kepada kita bahwa pemuaian
juga terjadi pada zat cair yang dipanaskan.
b. Amatilah ketiga jarum penunjuk, apa yang terjadi pada ketiga jarum penunjuk
yang berhubungan denan batang-batang logam?
c. Mengapa demikian?
d. Tuliskan urutan ketiga logam yang mempunyai pemuaian panjang dari besar ke kecil!
3. Kesimpulan
Uji Kreativitas 7.2
Tujuan: Mengamati pemuaian termal pada zat cair.
1. Alat dan bahan
a. Dilatometer (gelas erlenmeyer + penyumbat gabus dan pipa kaca)
b
. Air
c. Pembakar spiritus + kaki tiga
2. Kegiatan
a. Isilah dilatometer dengan air hingga pipa
kacan
ya terisi air. Tandai dengan spidol
permukaan air pada pipa kaca.
b. Nyalakan pembakar spiritus.
Amati ketinggian permukaan air ketika
dipanaskan pada pipa kaca dilatometer.
Apakah yang terjadi?
c. Mengapa terjadi demikian?
3. Kesimpulan
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
113
Kegiatan berikut ini akan menunjukkan kepada kita bahwa pemuaian
juga terjadi pada udara (gas) yang dipanaskan.
Uji Kreativitas 7.3
Tujuan: Mengamati pemuaian termal pada gas (udara).
1. Alat dan bahan
a. Gelas erlenmeyer
b
. Pembakar spiritus
c. Balon karet
2. Kegiatan
a. Tutuplah mulut gelas erlenmeyer kosong
(berisi udara) dengan balon karet. Letakkan
di atas pembakar spiritus.
b
. Nyalakan pembakar spiritus. Amati balon
karet. Apakah yang terjadi dengan balon
karet?
c. Mengapa terjadi demikian?
3. Kesimpulan
114
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Dari ketiga percobaan di atas dapat dilihat bahwa baik zat padat,
zat cair maupun gas apabila dipanaskan akan memuai. Pada percobaan
pemuaian panjang menggunakan alat Musschenbroek, perubahan
penunjukan ketiga jarum pada alat Musschenbroek (alat muai panjang)
ketika dipanasi, menunjukkan bahwa zat padat/logam akan bertambah
panjang yang disebut pemuaian panjang.
Besarnya pemuaian panjang tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
O
Semakin panjang suatu logam, pertambahan panjangnya semakin besar
O
Semakin tinggi suhunya, pemuaiannya semakin besar
O
Tiap logam yang berbeda apabila dipanasi dengan suhu yang sama akan
menghasilkan pertambahan panjang yang berbeda
Besarnya pemuaian panjang dipengaruhi oleh panjang mula-mula (Lo),
pertambahan suhu atau kenaikan suhu (
'
t) dan jenis logam yang diwakili
oleh besaran koefisien muai panjang (
D
).
Keofisien muai panjang (
DD
DD
D
)
adalah angka yang menunjukkan
pertambahan pemuaian tiap kenaikan suhu 1
0
C.
Beberapa harga keofisien muai panjang (
D
) pada beberapa bahan sebagai
berikut:
No
Nama bahan
Koefisien muai panjang( / °C )
1
Aluminium
25 x 10
–6
2
Kuningan
19 x 10
–6
3
Baja atau besi
11 x 10
–6
4
Kaca pyrex
3 x 10
–6
5
Kaca
9 x 10
–6
6
Tembaga
17 x 10
–6
7
Platina
9 x 10
–6
8
Timah
29 x 10
–6
B
Pemuaian Panjang
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
115
Batang logam sebelum dipanaskan dan sesudah dipanaskan di-
gambarkan sebagai berikut:
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
Persamaan pertambahan panjang dan panjang setelah dipanaskan dituliskan
sebagai berikut:
'
L = Lo.
D
.
'
.t
L
t
= Lo +
'
L
atau
L
t
= Lo (1+ .
D
.
'
.t )
Contoh:
1. Besi panjangnya 1 meter, mula-mula suhunya 20
0
C dipanaskan
hingga suhunya mencapai 120
0
C. Apabila koefisien muai panjangnya
11 x 10
–6
/
0
C.
Hitunglah:
a. Pertambahan panjangnya.
b. Panjang setelah dipanaskan
Diketahui:
Lo = 1 m
Dt = 120
0
– 20
0
= 100
0
C
a = 11 x 10
-6
/
0
C
Ditanya:
a.
'
L
b. Lt
Keterangan:
'
L=
pertambahan panjang ( m)
Lo
=
panjang mula-mula
(
m )
D
=
koefisien muai panjang
(
/
0
C )
'
t=
perubahan suhu (
0
C)
L
t
=
panjang setelah pemanasan (m )
116
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Jawab:
a. Pertambahan panjang
b. Panjang akhir
'
L = Lo.
D
.
'
.t
L
t
= Lo +
'
L
'
L = 1 x 11 x 10
-6
x 100
L
t
= 1 + 0,0011
'
L = 11 x 10
–4
L
t
= 1,0011 m
'
L = 0,0011 m
2. Sebuah benda panjangnya 2 meter suhunya dinaikkan sebesar 100
0
C.
ternyata bertambah panjang 0,008 m. Hitunglah besarnya koefisien muai
panjang benda tersebut?
Diketahui:
Lo
= 2 m
'
t
= 100
0
C
'
L
= 0,008 m
Ditanya:
D
= .... ?
Jawab:
'
L = Lo.
D
.
'
.t
0,008 = 2 .
D
. 100
D
= 0,008/200
D
= 0,00004
D
= 4 x 10
-5
/
0
C
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
117
Apabila kita perhatikan dengan sungguh-sungguh sebetulnya zat
padat tidak hanya mengalami pemuaian panjang tetapi juga mengalami
pemuaian volume. Pada percobaan muai panjang menggunakan alat
Moescenbroek yang diukur hanya pertambahan panjang, sedangkan
pertambahan luas penampang batang tidak diukur. Pertambahan luas
penampang pada pengukuran muai panjang diabaikan.
Pada zat cair dan gas yang mudah diamati adalah pemuaian volume.
Besarnya pertambahan volume yang diakibatkan oleh penambahan kalor
tergantung pada: volume mula-mula (Vo), kenaikan suhu (
'
t) dan koefisien
muai volume (
J
).
Keofisien muai volume (
JJ
JJ
J
)
adalah angka yang menunjukkan
pertambahan volume tiap kenaikan suhu 1
0
C.
Besarnya
keofisien muai volume (
J
)
suatu zat tiga kali dari
koefisien muai
panjang (
D
) zat tersebut atau
J
= 3
D
Berdasarkan percobaan Guy Lussac,
1
Besarnya koefisien muai volumenya gas selalu sama (
J
) = ——
273
Beberapa harga keofisien muai volume (
J
) pada beberapa zat sebagai berikut:
No
Nama bahan(zat padat)
Koefisien muai volume( / °C )
1
Bensin
950
x 10
–6
2
Air raksa
180
x 10
–6
3
Air
210
x 10
–6
4
Alkohol (methyl)
1.200 x 10
–6
5
Alkohol (ethyl)
1.100 x 10
–6
6
Gliserin
500
x 10
–6
7
Minyak parafin
900
x 10
–6
8
Udara
3.400 x 10
–6
C
Pemuaian Volume/Ruang
118
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
No
Nama bahan (zat padat)
Koefisien muai volume( / °C )
1
Aluminium
75 x 10
–6
2
Kuningan
57 x 10
–6
3
Baja atau besi
33 x 10
–6
4
Kaca pyrex
9 x 10
–6
5
Kaca
27 x 10
–6
6
Tembaga
51 x 10
–6
7
Platina
27 x 10
–6
8
Timah
87 x 10
–6
Besarnya pertambahan volume benda apabila dipanaskan sebanding dengan
volume mula-mula (Vo), angka muai volume (
J
) dan kenaikan suhu (
'
t).
Dirumuskan:
'
V = Vo.
J
.
'
.t
V
t
= Vo +
'
V
atau
V
t
= Vo (1+ .
J
.
'
.t )
Contoh:
1 . Bola besi mempunyai volume 10 cm³ bersuhu 10
0
C. Apabila dipanaskan
hingga bersuhu 110
0
C.
Hitunglah :
a. pertambahan volumenya
b. volume setelah dipanaskan
Diketahui:
Vo
= 10 m³
'
t
= 100
0
C
J
besi
= 33 x 10
-6
/
0
C
Keterangan:
'
V
= pertambahan volume ( m³)
V o
= volume mula-mula ( m³ )
J
= koefisien muai volume (/
0
C )
'
t
= perubahan suhu (
0
C)
V
t
= volume setelah pemanasan (m³ )
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
119
a. Pertambahan volume
'
V=Vo.
J
.
'
.t
'
V
= 10 x 33 x 10
-6
x 100
'
V
= 33 x 10
–3
'
V
= 0,033 m³
Ditanya:
a.
'
V = .... ?
b . Vt = .... ?
Jawab:
b. Volume akhir
V
t
=Vo +
'
V
V
t
= 10 + 0,033
V
t
= 10,033 m³
2 . Minyak parafin mula-mula volume 50 m³ dan suhunya 10
0
C kemudian
dipanaskan saat terik matahari hingga suhunya mencapai 80
0
C. Apabila
koefisien muai volumenya 900 x 10
–6
/
0
C.
Diketahui:
Vo
= 50 m²
'
t=70
0
C
J
= 900 x 10
-6
/
0
C
Ditanya:
a.
'
V = .... ?
b . Vt = .... ?
Hitunglah:
a. Pertambahan volumenya
b. Volume minyak pada suhu 80
0
C
Jawab:
b. Volume akhir
V
t
=Vo +
'
V
V
t
= 50 + 3,15
V
t
= 53,15 m³
a. Pertambahan volume
'
V=Vo.
J
.
'
t
'
V
= 50 x 900 x 10
-6
x 70
'
V
= 3150000 x 10
-6
'
V
= 3,15 m³
120
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Buatlah laporan masing-masing kelompok dan presentasikan!
Tu g a s
KelompokKelompok
KelompokKelompok
Kelompok
Uji Kreativitas 7.4
Tujuan: Mengamati beberapa pemuaian termal pada zat cair.
1. Alat dan bahan
a. Gelas kimia besar
b
. Dilatometer (tabung reaksi + penyumbat gabus dan pipa kaca 5 buah)
c. Pembakar spiritus + kaki tiga
d. Termometer
e. Penggaris/spidol
f.
Beberapa zat cair (air, minyak tanah, minyak goreng, oli, spiritus.
2. Kegiatan
a. Isilah 5 dilatometer dengan zat air yang
berbeda hingga pipa kacanya terisi zat cair
(k
etinggian zat cair sama). Tandai dengan
spidol permukaan air pada pipa kaca.
b. Masukkan kelima dilatometr ke dalam gelas
kimia besar yang berisi air.
c. Nyalakan pembakar spiritus. Amati kenaikan
ketinggian permukaan air pada kelima
dilatometer ketika dipanaskan pada suhu
50
0
C (dibaca pada termometer).
d. Ukurlah menggunakan penggaris kenaikan tinggi permukaan zat cair pada kelima
pipa kaca pada suhu 50
0
C. Catat hasil pengamatan kalian pada tabel berikut!
No
Nama Zat cair
Kenaikan tinggi permukaan zat cair pada pipa kaca (mm)
1
Air
2
Minyak tanah
3
Minyak goreng
4
O l i
5
Spiritus
3. Kesimpulan
Tabung kaca
Tinggi mula-
mula
Gelas kimia
Air
Pemanas
spiritus
Termometer
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
121
Catatan:
Apabila tidak tersedia tabung reaksi
cukup banyak kita dapat meng-
gunakan sebuah dilatometer +
termometer yang diisi zat cair
kemudian dipanaskan pada suhu
50
0
C.
Zat cair di dalam dilatometer
diganti-ganti dan diperlakukan
sama (misalnya: air, minyak tanah,
minyak goreng, oli kemudian
spiritus.)
Yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan zat yang mudah ter-
bakar seperti spiritus dan minyak
tanah perlu perhatian khusus.
122
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Secara teoritis, apabila ada pemuaian panjang dan ruang, tentu ada
pemuaian luas. Pengertian pemuaian luas adalah benda hanya mengalami
pemuaian secara memanjang dan melebar. Perhitungan pemuaian luas akan
mendekati benar jika diterapkan pada benda yang sangat tipis dengan
permukaan yang luas, misalnya lembaran logam.
Sebuah plat logam dengan panjang (p), lebar (l) dan ketebalan (b)
apabila dipanaskan maka pertambahan ketebalan (b) tidak kita
perhitungkan, karena besarnya pertambahan ketebalan logam jauh lebih
kecil dibandingkan dengan pertambahan panjang (p) dan lebarnya(l).
Besarnya pertambahan luas yang diakibatkan oleh penambahan
kalor tergantung pada: luas mula-mula (Vo), kenaikan suhu (
'
t) dan
koefisien muai luas (
E
).
Keofisien muai
luas
(
EE
EE
E
)
adalah angka yang menunjukkan
pertambahan luas tiap kenaikan suhu 1
0
C.
Besarnya
Keofisien muai luas (
E
) suatu zat
dua kali
dari
koefisien muai panjang
(
D
) zat tersebut atau
E
= 2
D
D
Pemuaian Luas
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
123
Beberapa harga keofisien muai luas (
E
) pada beberapa zat sebagai berikut:
No
Nama bahan ( zat padat )
Koefisien muai luas ( /
0
C )
1
Aluminium
50 x 10
–6
2
Kuningan
38 x 10
–6
3
Baja atau besi
22 x 10
–6
4
Kaca pyrex
6 x 10
–6
5
Kaca
18 x 10
–6
6
Tembaga
34 x 10
–6
7
Platina
18 x 10
–6
8
Timah
58 x 10
–6
Besarnya pertambahan luas benda apabila benda dipanaskan sebanding
dengan luas benda mula-mula (Ao), angka muai luas (
E
) dan kenaikan suhu
(
'
t).
Dirumuskan:
'
A = Ao.
E
.
'
.t
'
t = Ao + .
'
.t
atau
A
t
= Ao (1+.
E
.
'
.t )
Keterangan:
'
A
= pertambahan luas ( m²)
A o
= luas mula-mula (m²)
E
= koefisien muai luas (/
0
C)
'
t
= perubahan suhu (
0
C)
A
t
= luas setelah pemanasan (m²)
124
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Contoh:
Lembaran aluminium panjangnya 2 meter dan lebarnya 1,2 meter dipanaskan
hingga suhunya bertambah 50
0
C dari suhu mula-mula. Berapakah
pertambahan luasnya dan luas setelah dipanaskan?
Diketahui:
p=2 m
l
= 1,2 m
maka
Ao
= p x l
= 2 x 1,2
= 2,4 m²
'
t=50
0
C
E
al
= 50 x 10
-6
/
0
C
Ditanya:
a.
'
A = .... ?
b . At = .... ?
Penerapan Pemuaian zat.
Jawab:
b. Luas akhir
A
t
= Ao +
'
A
A
t
= 2,4 + 0,006
A
t
= 2,406 m²
a. Pertambahan luas
'
A
= Ao.
E
.
'
.t
'
A
= 2,4 x 50 x 10
-6
x 50
'
A
= 6 x 10
–3
'
A
= 0,006 m³
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
125
1234567890123456789012345678901
1234567890123456789012345678901
1234567890123456789012345678901
1234567890123456789012345678901
1234567890123456789012345678901
1234567890123456789012345678901
1234567890123456789012345678901
12345678901234567890123456789012
12345678901234567890123456789012
Telah kita ketahui bahwa zat padat, zat cair maupun gas akan memuai
apabila dipanaskan, maka kita dapat menggunakan sifat-sifat tersebut
untuk kepentingan kita dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan
sementara ini yang sudah diaplikasikan antara lain:
a. Bimetal
Bimetal merupakan dua
keping logam yang dijadikan satu
(diklem atau dikeling). Kedua
logam tersebut berbeda angka muai
panjangnya/koefisien muai pan-
jangnya. Apabila bimetal dipanas-
kan maka akan melengkung ke arah
logam yang mempunyai koesifien muai panjang kecil.
Sebaliknya
apabila didinginkan akan melengkung ke arah logam yang mempunyai
angka muai panjang besar.
Contoh:
Aluminium mempunyai koefisien muai panjang 25 x 10
–6
/
0
C
Besi mempunyai koefisien muai panjang 11 x 10
–6
/
0
C
sebelum dipanaskan (lurus)
setelah dipanaskan melengkung ke
arah besi
Sifat bimetal dapat digunakan untuk aplikasi kehidupan sehari-hari antara
lain:
1 ) Termometer logam, melengkungnya logam dapat diberi skala sehingga
kenaikan lengkungan dapat digunakan untuk menunjukkan kenaikan
suhu.
2) Saklar otomatis, misalnya pada seterika listrik, magic jar, rice cooker.
Apabila sudah sampai batas panas yang diinginkan maka bimetal akan
melengkung memutuskan aliran arus listrik dan alat kembali dingin
bimetal akan lurus menghubungkan arus lagi.
Sumber;
Dokumen Penerbit
Aluminium
Aluminium
Besi
Besi
E
Penerapan Pemuaian Zat
126
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Skema seterika listrik sebagai berikut:
Bimetal (ON)
ke 220V
Bime
tal (OFF)
kumparan
besi pemanas
(sebelum dipanaskan)
(setelah dipanaskan)
3) Sensor panas otomatis, apabila terjadi kebakaran dan suhu di sekitar
panas (bimetal panas ) maka bimetal akan melengkung menghubungkan
arus listrik yang terhubung pada alarm. Ketika alarm berbunyi petugas
segera dapat mengetahui dan dapat segera menangani agar tidak terjadi
kebakaran.
Sensor panas:
ke sumber tegangan
bimetal
Sensor panas
Sensor
panas
(keadaan dingin/normal)
(kead
aan panas )
ke sumber tegangan
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
127
b. Penerapan teknik
1) Pemasangan kaca jendela.
Pemasangan kaca jendela harus
diberi jarak sesuai dengan
angka muai volume kaca dan
angka muai kayu.
Angka muai volume kaca
lebih besar dibandingkan
angka muai volume kayu.
Pemasangan kaca pada kusen
yang dibuat sangat rapat jika
terkena panas maka kaca akan
memuai lebih besar dibandingkan kusen kayu, berakibat kaca akan
menekan kusen kayu sehingga kaca pecah.
2
) Pemasangan jembatan besi/baja dan pemasangan rel kereta api
Besi atau baja mempunyai koefisien muai panjang cukup besar, jika
dikenai panas pertambahan panjangnya cukup besar.
Maka dalam pemasangan sambungan jembatan besi/baja harus
mempertimbangkan pertambahan panjangnya apabila terkena panas
matahari. Karena jarak pemasangan yang sangat rapat akan
melengkung saat terkena panas.
3) Pemasangan roda besi
Roda besi dibuat sangat rapat
dengan velg-nya. Untuk mema-
sangnya cukup menggunakan
sifat pemuaian. Roda besi di-
panaskan akan terjadi pemu-
aian diameternya membesar,
velg dipasangkan pada roda-
Jarak untuk
pemuaian
hitam
128
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
4) Pengelingan logam
Dua logam dapat dijadikan satu
dengan cara pengelingan. Yaitu
memasangan pasak besi di antara
keduanya sehingga kedua logam
menjadi satu. Pasak yang dipasang
berdiameter lebih besar dari lubang
yang akan dimasukinya. Ketika
logam dipanaskan maka lubang
akan membesar, pasak dimasukkan
kemudian didinginkan kembali.
Kedua logam akan terikat kuat.
nya kemudian didinginkan kembali. Dengan demikian roda akan
terpasang rapat pada velgnya.
Perhatikanlah rumus pemuaian panjang (L
t
) dan rumus pemuaian volume
(V
t
). Serta koefisien muai panjang (
D
) dan koefisien muai volumenya (
J
).
Ternyata menunjukkan persamaan bentuk.
a . Tuliskan hubungan rumus: Pemuaian luas benda (At) setelah dipanaskan
pada
'
t.
b. Tuliskan hubungan antara koefisien muai panjang (
D
), koefisien muai
volume (
J
) dengan koefisien muai luas (
E
).
Tu g a s
IndividuIndividu
IndividuIndividu
Individu
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
129
DI BALIK PERISTIWA:
Pernahkah kalian perhatikan baik di
film-film Barat maupun dalam
kehidupan sehari-hari, bagimana
seorang pramusaji dalam sebuah BAR
maupun dalam jamuan makan
menyajikan atau membuka minuman
yang mengandung karbon dioksida
(CO
2
), misalnya minuman
sampanye?sampanye?
sampanye?sampanye?
sampanye?
Selain mengenakan pakaian yang rapi,
pramusaji biasanya ketika membuka
botol yang mengandung karbon
dioksida (CO
2
) akan memegang botol
pada bagian leher botol yang terdapat
pita logamnya (aluminium). Apabila memegangnya secara bebas, pasti menggunakan
serbet. Mengapa demikian?
Minuman-minuman jenis tersebut biasanya berada dalam keadaan dingin. Di
dalamnya terlarut asam arang (H
2
CO
3
), zat asam arang di dalam air akan terurai
menjadi air (H
2
O) dan Carbon dioksida (CO
2
). Pada saat memegang botol
sembarangan
panas dari tangan akan pindah ke dalam botol
panas dari tangan akan pindah ke dalam botol
panas dari tangan akan pindah ke dalam botol
panas dari tangan akan pindah ke dalam botol
panas dari tangan akan pindah ke dalam botol se
hingga akan
mempercepat penguraian asam arang (H
2
CO
3
) tersebut, maka tekanan dalam botol
akan sangat kuat. Ketika botol dibuka akan menyembur kemana-mana. Dapat
dibayangkan apabila mengenai semua tamu.
Kalian tentu dapat mengetahui fungsi dari lapisan aluminium pada leher botol dan
serbet yang digunakan oleh pramusaji. Fungsi dari pita aluminium adalah untuk
menyerap panas dari tangan dan fungsi serbet adalah untuk mencegah agar panas
dari tangan tidak langsung mengenai/memanaskan cairan dalam botol.
Sumber:
COREL PHOTO GALLERY
130
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Rangkuman
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan panjang akibat pemuian
adalah panjang mula-mula (Lo), koefisien muai panjang (
D
) dan kenaikan
suhu (
'
t).
2.
Panjang batang setelah mendapat per tambahan suhu
'
t dirumuskan
dengan persamaan:
Keterangan:
L
t
=
Lo (1+ .
D
.
'
.t )
L
t
= panjang setelah pemanasan (m)
Lo
= panjang mula-mula (m)
Pertambahan panjang
D
= koefisien muai panjang (/° C)
'
t
= perubahan suhu (° C)
'
L = Lo.
D
.
'
.t
'
L
= per tambahan panjang (m)
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi per tambahan luas akibat pemuian adalah
luas mula-mula (Ao), koefisien muai luas (
E
) dan kenaikan suhu (
'
t).
4.
Luas sebuah zat setelah mendapat pertambahan suhu
'
t dirumuskan
dengan persamaan:
Keterangan:
A
t
= Ao (1+
E
. D.t )
A
t
= luas setelah pemanasan (m )
Ao
= luas mula-mula (m)
Per tambahan luas
E
= koefisien muai luas (/°C)
'
t
= perubahan suhu (° C)
'
A = Ao.
E
.
'
.t
'
A
= per tambahan luas (m²)
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi per tambahan volume akibat pemuian
adalah volume mula-mula (Lo), koefisien muai volume (
J
) dan kenaikan suhu
(
'
t).
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
131
6.
Volume sebuah zat setelah mendapatkan pertambahan suhu
'
t
dirumuskan dengan persamaan:
Keterangan :
V
t
= Vo (1+ .
D
.
'
.t )
V
t
= volume setelah pemanasan (m³)
Vo
= volume mula-mula (m³)
Per tambahan volumenya:
J
= koefisien muai volume (/° C)
'
t
= perubahan suhu (° C)
'
V = Vo.
J
.
'
.t
'
V
= per tambahan volume (m³)
7.
Besarnya
KK
KK
K
oefoef
oefoef
oef
isien misien m
isien misien m
isien m
uai luas (uai luas (
uai luas (uai luas (
uai luas (
EE
EE
E
) )
) )
) suatu zat dua kali dari
kk
kk
k
oefoef
oefoef
oef
isienisien
isienisien
isien
muai panjang (
muai panjang (
muai panjang (
muai panjang (
muai panjang (
DD
DD
D
)-)-
)-)-
)- nya:
E
= 2
D
8.
Besarnya
KK
KK
K
oefoef
oefoef
oef
isien misien m
isien misien m
isien m
uai vuai v
uai vuai v
uai v
olume (olume (
olume (olume (
olume (
JJ
JJ
J
) )
) )
) suatu zat tiga kali dari
kk
kk
k
oefoef
oefoef
oef
isienisien
isienisien
isien
muai panjang (
muai panjang (
muai panjang (
muai panjang (
muai panjang (
DD
DD
D
)-)-
)-)-
)-
nya:
J
= 3
D
9.
Berdasarkan percobaan Guy Lussac, besarnya koefisien muai untuk semua
gas sama dengan:
1
J
gas
= ——
273
10. Pemanfaatan dalam penerapan teknik yang harus memperhatikan adanya
pemuaian antara lain: pemasangan kaca jendela, pemasangan rel kereta api
dan jembatan baja, pemasangan roda besi, pengelingan logam.
132
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Glosarium
•
Dilatometer
Alat yang digunakan untuk
mengukur pemuaian zat cair .
•
Keofisien muai volume (g)
Angka yang menunjukkan per-
tambahan volume tiap kenaikan
suhu 10
0
C.
•
Koefisien muai panjang (a)
Angka yang menunjukkan per-
tambahan panjang/pemuaian tiap
kenaikan suhu 1
0
C.
•
Musschenbroek
Alat yang digunakan untuk
mengukur pemuaian panjang zat
padat (logam)
•
Pemuaian termal
Pemuaian yang diakibatkan oleh
adanya kenaikan suhu.
•
Anomali air
Keanehan yang terjadi pada air
yang dipanaskan, pada umumnya
zat dipanaskan akan memuai,
tetapi air yang dipanaskan dari
suhu 0
0
C - 4
0
C volumenya
menyusut.
•
Bimetal
Merupakan dua keping logam
yang dijadikan satu (diklem atau
dikeling). Kedua logam tersebut
berbeda angka muai panjangnya/
koefisien muai panjangnya. Apa-
bila bimetal dipanaskan maka
akan melengkung ke arah logam
yang mempunyai koesifien muai
panjang kecil.
Evaluasi 7
I.
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1 . Pada peristiwa pemuaian yang tidak bertambah adalah ... .
a. panjangnya
b. volumenya
c. luasnya
d. massanya
2 . Logam berikut ini diberi kalor yang sama, yang paling besar pemuaian-
nya adalah ... .
a. aluminium
b. k
uningan
c. besi
d. tembaga
3 . Persamaan yang benar adalah ... .
a . Lo =
'
L.
D
.
'
.t
c . Lo =
'
L /.
D
'
.t
b . Lo =
'
L.
D
/
'
.t
d .
'
L = Lo.+ Lt
4. Apabila koefisien muai panjang sebuah zat 0,0002/
0
C maka
koefisien muai luasnya adalah ... .
a. 0,0002/
0
C
b. 0,0004/
0
C
c. 0,0006/
0
C
d . 0,0008/
0
C
5. Apabila koefisien muai luas sebuah zat 0,0006/
0
C maka koefisien
muai volumenya adalah ... .
a. 0,0006/
0
C
b. 0,0009/
0
C
c. 0,0012/
0
C
d . 0,0018/
0
C
ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII -
133
6. Gelas pireks tahan terhadap perubahan suhu yang cukup besar, sehingga
gelas pireks dapat dipanasi dengan pembakar spiritus secara langsung.
Karena gelas pireks tersebut terbuat dari bahan ... .
a. kaca halus dan mahal
c. koefisien muainya besar
b. koefisien muainya kecil
d. permukaannya halus dan tebal
7. Koefisien muai volume gas selalu sama yaitu 1/273. Merupakan penelitian
dari ilmuwan yang bernama ... .
a. Boyle
b. Joule
c. Guy Lussac
d. John Dalton
8. Berikut ini yang benar adalah ... .
a.
D
=
E
b.
D
= 2
E
c.
E
= 2
J
d.
J
= 3
D
9. Di antara tiga logam: besi, aluminium, timah dan tembaga yang panjangnya
sama, apabila dipanaskan dengan suhu yang sama maka yang paling
panjang pemuaiannya adalah ... .
a. besi
b. aluminium
c. timah
d. tembaga
10. Pada umumnya benda akan memuai jika dipanaskan. Sedangkan air terjadi
keanehan yang disebut anomali air. Anomali air terjadi pada suhu ... .
a. di bawah suhu 0
0
C
c. antara 0
0
C - 10
0
C
b . antara 0
0
C - 4
0
Cd
.4
0
C ke atas
11. Apabila bimetal dipanaskan melengkung ke arah ... .
a. logam yang mempunyai massa jenis lebih kecil
b. logam yang mempunyai massa jenis lebih besar
c. logam yang mempunyai koefisien muai lebih kecil
d. logam yang mempunyai koefisien muai lebih besar
12. Alat rumah tangga berikut ini yang menggunakan bimetal adalah ... .
a. kompor listrik
c.
kompor gas
b. seterika listrik
d.
oven
13. Persamaan pada pemuaian luas yang benar adalah ... .
a.
'
A = Ao.
E
'
tc
.A
t
= Ao +
'
t
b.
'
A = Ao.
J
'
td.
A
t
= Ao +
'
A
14. Besi mempunyai koefisien muai panjang 11 x 10
–6
/
0
C dan aluminium
mempunyai koefisien muai panjang 25 x 10
–6
/
0
C. Kedua logam dibuat
bimetal apabila dipanaskan akan ... .
a. melengkung ke arah besi
b. melengkung ke arah aluminium
c. pada suhu rendah melengkung ke arah besi dan pada suhu tinggi
melengkung ke arah aluminium
d. tidak melengkung
134
- ILMU PENGETAHUAN ALAM Kelas VII
Logam A
Logam B
15. Perhatikan gambar bimetal berikut!
Bimetal di atas dipanaskan, ternyata
melengkung ke arah B, maka yang
benar adalah ... .
a. A besi , B tembaga
c. A aluminium, B tembaga
b. A besi , B baja
d. A aluminium, B besi
II. Uraian obyektif!
1. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi besarnya pertambahan
panjang dalam pemuaian panjang!
2. Sebuah zat cair diukur suhunya menggunakan termometer celcius
diperoleh angka 80
0
C. Berapakah suhu zat cair tersebut jika diukur
suhunya menggunakan:
a. termometer reamur
b. termometer fahrenheit
c. termometer kelvin
3. Tembaga panjangnya 100 meter, mula-mula suhunya 20
0
C
dipanaskan hingga suhunya mencapai 120
0
C. Apabila koefisien
muai panjangnya 17 x 10
–6
/
0
C.
Hitunglah:
a. Pertambahan panjangnya.
b. Panjang setelah dipanaskan.
4. Lempengan aluminium pada suhu 10
0
C mempunyai panjang 2 meter dan
lebar 50 cm. koefisien muai panjang
aluminium adalah 75 x 10
–6
/
0
C.
Apabila lempengan aluminium
tersebut dipanaskan hingga suhunya
90
0
C. hitunglah:
a. Pertambahan volumenya.
b. Volume setelah dipanaskan
5. Bola kaca mempunyai volume 20 cm³.
Apabila suhunya dinaikkan sebesar 100
0
C
dan kaca mem-punyai koefisien muai
panjang sebesar 9 x 10
–6
/
0
C., hitunglah
pertambahan volumenya!