Gambar Sampul Seni Budaya · Bab 7 Musik Tradisional Nusantara
Seni Budaya · Bab 7 Musik Tradisional Nusantara
Wahyu Purnomo Fasih

24/08/2021 10:18:02

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB#"#.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB#FSCJDBSBUFOUBOHTFOJ BOHBOLJUBTFMBMVEJCBXBVOUVLNFNCBZBOHLBOUFOUBOHLFJOEBIBO"LBOUFUBQJ TFUJBQLFJOEBIBOCFMVNUFOUVEJTFCVUTFOJLBSFOBTFOJNFNQVOZBJBSUJLBSZBNBOVTJBZBOHNFOHIBTJMLBOLFJOEBIBO4FOJEJLFMPNQPLLBONFOKBEJCFCFSBQBDBCBOH EJBOUBSBOZBTFOJSVQB TFOJESBNB TFOJUBSJ EBOTFOJNVTJL4FUJBQLBSZBTFOJNFNQVOZBJLBSBLUFSEBOLFVOJLBOOZBUFSTFOEJSJ
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1Seni musik berhubungan dengan bunyi-bunyian, baik suara manusia mau-pun instrumental. Seni musik juga beraneka ragam, seperti musik klasik, musik Indonesia, musik jalanan, dan musik Nusantara. Dalam pertemuan ini, akan dibahas salah satu musik yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia, yaitu musik Nusantara."1FOHFSUJBO.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBMusik tradisional Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah kepulauan dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih di-jalankan dalam masyarakat. Musik ini tersebar hampir di seluruh pelosok negeri dan setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda. Musik Nusantara lahir, tumbuh, dan berkembang di seluruh wilayah Nusantara. Musik Nusantara juga mengalami pasang surut seirama dengan budaya setempat. Pasang surut musik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.1. Musik tradisional Nusantara tumbuh dan berkembang di daerah setempat sehingga bahasa yang digunakan juga berasal dari daerah tersebut. Oleh karena itu, orang luar daerah kesulitan untuk memahami isi syairnya.2. Daerah lain merasa tidak memiliki musik Nusantara, melainkan musik tersebut hanya dimiliki masyarakat daerah setempat.3. Musik Nusantara berkembang atau tumbuh seirama dengan konteks sosial budaya setempat.Penyebab musik Nusantara di Indonesia tidak merata karena masyarakat setempat kurang mendukung atau merespons musik yang ada. Akibatnya, musik daerah kurang populer di berbagai wilayah kepulauan. #+FOJT.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBEBO,FVOJLBOOZBMusik tradisional Nusantara selain merupakan kekayaan bangsa, juga menun-jukkan identitas suatu daerah. Di bawah ini akan dijelaskan tentang ragam musik Nusantara yang berada di Indonesia agar kalian lebih memahaminya. .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI"DFI dilatarbelakangi oleh sejarah agama Islam yang ma-suk ke Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis alat musik yang digunakan sebagian berbentuk rebana (terbang) dengan berbagai ukuran, di antaranya canangtring, rebana, gambus, marwas, harubab, gendang (ge-dumba) serta seruling (bangsi atau serunai). Fungsi alat musik seruling sebagai melodi lagu, sedangkan alat musik yang lain sebagai ritmis lagu. Lagu dari Aceh contohnya, Piso Surit dan Bungong Jeumpa. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Aceh, Alas, dan Gayo.Gambar 7.1 Contoh alat musik AcehSumber: www.labyrinth.net.au.rebanaNanggroe Aceh Darussalam disebut juga ”Serambi Mekah” sehingga tidak mengherankan jika musik daerah Aceh mendapat pengaruh banyak dari Islam, baik syair lagu yang dilantunkan maupun jenis alat musik yang digunakan. Hal ini
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI4VNBUFSB6UBSBMusik daerah Sumatera Utara banyak dipengaruhi oleh musik gereja. Musik daerah ini ada dua macam, yaitu tata ganing dan gondang. a. Tata Ganing atau GondangAlat musik ini menggunakan tangga nada diatonis. Alat musik yang digunakan adalah sebagai berikut.1) Gerantung, yaitu alat musik pukul semacam gambang;2) Tanggelong atau nungneng, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari tali atau dawai, tetapi cara memainkanya dengan cara dipukulkan pada suatu benda.3) Suling dengan berbagai macam nama,seperti salodap, salonat, sordam, dan tarafait.4) Gong.5) Arbab, hasapi, hapetan, dan kulcapi.Lagu-lagu yang terkenal, di antaranya Anju Au, Butet, Dago Inang Sage, Liso, Madedek Magambiri, Mariam Tomong, Rambadia, Sengko-Sengko, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, dan Setara Tilo.b. Gondang Gondang adalah musik berbentuk ensambel gendang (drum ensamble) yang merupakan ciri umum musik di daerah ini. Ensambel yang dimaksud adalah ensambel musik orang Mandailing, subetnis Batak yang mempunyai daerah paling luas di se-belah selatan provinsi Sumatera Utara. Daerah ini bersebelahan dengan wilayah budaya Minangkabau di Sumatera Barat. Alat musik yang dipakai dalam ensambel gor-dang sambilan terdiri atas1) sembilan buah gendang besar (gondang) yang memiliki perbedaan ukuran antara satu dengan yang lainnya;2) sekelompok gong berukuran kecil sampai dengan ukuran besar;3) sepasang simbal. Gambar 7.2 Musik gondangSumber: www.spurlock.uiuc.edu talepong .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI/JBTMusik daerah Nias terdiri atas empat atau tiga nada dalam satu oktaf. Jenis musik ini sekarang sukar ditemukan di daerah ini.Jenis alat musiknya, antara lain adalah sebagai berikut.a. Gong dengan berbagai ukuran. Gong ukuran besar disebut gong, sedangkan gong ukuran kecil disebut faritia atau saraina.b. Lagiya adalah semacam rebab.c. Koko adalah semacam celempung atau kecapi.d. Gendang yang panjangnya tiga meter dengan nama tamburu, gendera, cucu, fodrahi, dan tabunara.e. Garfutala adalah bambu yang disebut drudirana.f. Suling yang disebut dengan istilah sigu mbawa atau surune mbawa.
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1 .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI4VNBUFSB#BSBU .JOBOHLBCBV Musik daerah Minangkabau dikenal dengan istilah talempong. Alat musik talempong sudah lama dikenal. Bahkan, alat ini menujukkan identitas daerah setempat. Memainkan alat musik talempong dapat dilakukan dua cara. Cara pertama, yaitu talempong diletakkan di atas standar yang tersusun rapi serta berukuran rendah sehingga dapat dimainkan sambil bersimpuh di atas tikar. Talempong jenis ini disebut talempong duduk. Zaman dahulu, talempong duduk selalu berada di setiap rumah gadang (rumah adat) yang dimainkan oleh anak gadis sebagai pengisi waktu senggang. Akan tetapi, sekarang talempong duduk sudah jarang ditemukan. Talempong duduk hanya terdapat di daerah pinggiran, seperti desa sekitar Talang Maun, Kabupaten Lima Puluh Kota.Cara kedua disebut dengan istilah talempong pacik yang dimainkan dengan dijinjing ibu jari. Talem-pong ini bisa dimainkan sambil duduk, berdiri, atau sambil berjalan. Pada umumnya yang memainkan alat musik ini adalah kaum pria baik tua maupun muda. Jenis alat musik yang digunakannya adalah sebagai berikut.a. Alat musik tiup, terdiri atas saluang, bansi, serunai, puput batang padi, puput tanduk, dan suling.b. Alat musik perkusi (dipukul), terdiri atas gendang dol (gendang besar), ketipung, rebana, gendang sedang, talempong, dan gong atau canaung.c. Alat musik Barat sebagai musik pendukung, di antaranya gitar, trompet, dan biola. Di daerah Minangkabau, musik talempong tetap bertahan secara murni sebagai warisan nenek moyang. Tema lagunya diangkat dari peri kehidupan Gambar 7.3 Musik talempongSumber: upload.wikipedia.org.masyarakat. Musik talempong sebagai seni tradisi memiliki dua macam tangga nada yang dinotasikan, yaitu 5- 6 -1-2-3 dan 1-2-3-4-5 .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BLBSUBMusik Nusantara daerah Jakarta (Betawi), yaitu gambang kromong, gamelan ajeng, marawis, keroncong tugu, dan tanjidor.a. Gambang KromongGambang kromong adalah musik khas Betawi (orang asli Jakarta) yang memadukan alat musik gamelan dengan alat musik Barat, yaitu Cina. Musik gambang kromong hampir tidak pernah absen dalam berbagai kesempatan pertunjukan, terutama pada acara-acara budaya yang bernuansa Betawi dan festival-festival. Jenis musik ini merupakan pembaruan yang harmonis antara pribumi dan Cina. Hal ini tampak sekali pada alat-alat musik yang digunakannya. Alat-alat musiknya, antara lain sebagai berikut.1) Gambang, alat musik yang mempunyai sumber suara sebanyak 18 buah bilah. Alat musik ini terbuat dari kayu, berasal dari Jawa dan Sunda.2) Teh Yan, semacam rebab berukuran kecil berasal dari Cina.3) Kong An Yan, semacam rebab berukuran sedang berasal dari Cina.
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBGambar 7.4 Sebagian alat musik yang digunakan dalam musik gambang kromong4) Kemong, semacam gong kecil yang berasal dari Jawa dan Sunda.5) Kromong, alat musik dari gamelan Jawa dan Sunda yang terdiri atas 10 buah sumber suara berbentuk seperti mangkuk.6) Kecrek, beberapa bilah perunggu yang diberi landasan kayu untuk dipukul sehingga berbunyi crek-crek. Fungsinya untuk memberi tanda akan dimulai atau diakhiri oleh seorang pemimpin musik.7) Shu Kong, semacam rebab berukuran besar dari Cina.8) Gendang, semacam tambur dengan dua permu-kaan, juga merupakan perangkat gamelan Jawa, Sunda, dan Bali yang fungsinya untuk memain-kan irama.b. TanjidorTanjidor adalah sejenis orkes rakyat Betawi yang menggunakan alat-alat musik Barat, terutama alat musik tiup. Orkes ini muncul pada abad ke-18. Valckenier seorang gubernur jenderal Belanda pada saat itu mempunyai rombongan yang terdiri 15 orang pemain alat musik tiup, pemain gamelan, pesuling Cina, dan pemain tambur dari Turki. Saat itu, orkes pimpinannya disebut Slaven. Slaven adalah orkes yang menjadi cikal bakal musik tanjidor. Pada umumnya, alat-alat musik pada tanjidor, antara lain alat musik tiup (cornet a piston), trombon, tenor, klarinet, bas, dan dilengkapi dengan alat musik membran yang biasa disebut tambur atau genderang. Musik ini biasanya untuk mengiringi pawai atau arak-arakan pengantin. Lagu-lagu yang biasa dimainkan seperti Jali-Jali, Surilang, Cente Manis, dan Merpati Putih.Gambar 7.5 Alat-alat musik yang digunakan dalam musik tanjidorSumber: www.spurlock.uiuc.edu talepongSumber: www.spurlock.uiuc.edu talepongc. Gamelan AjengGamelan ajeng diperkirakan berasal dari Pasundan, kemudian musik tersebut berkembang di wilayah budaya Betawi. Akibatnya, gamelan ajeng ini berbeda dengan gamelan ajeng Sunda. Perbedaannya terletak pada re-portoar.Gamelan ajeng selain mendapat pengaruh Sunda, juga mendapat penga-ruh Bali. Pada awalnya, gamelan ini bersifat sebagai musik upacara. Namun, dalam perkembangannya, gamelan ajeng biasa digunakan untuk mengiringi tarian yang disebut tari Balenggo Ajeng atau tari Topeng Gong sebagai pengiring wayang kulit atau wayang orang Betawi serta acara keluarga. Alat musik gamelan ajeng terdiri atas sebuah kromong, sepuluh pencon, gendang (terdiri atas dua buah gendang besar dan dua buah gendang kecil), sebuah kecrek, dan kadang-kadang juga yang menggunakan dua buah gong yang masing-masing disebut gong aki dan gong perempuan.
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1Gambar 7.6 Gamelan ajengDahulu, gamelan ajeng dianggap sakral. Oleh karena itu, gamelan ajeng hanya dimainkan pada saat acara pernikahan. Gamelan ajeng dilambangkan dengan dua gong besar yang disebut gong lanang dan gong wadon. Gamelan ajeng memiliki kekhususan, hanya ditabuh di beberapa tempat tertentu, yaitu pajengan, sebuah panggung setinggi dua meter. Jenis gamelan ini masih ada di beberapa tempat, seperti Ciputat, Depok, dan Bogor. Di daerah itu, gemelan ajeng sering dinamakan gamelan gong atau gong saja.5FSCBOH(BESVOH*OGP.VTJL5FSCBOHHBESVOHCFSBTBMEBSJ$JSBOHLPOH4FMBUBO 5BTJLNBMBZB +BXB#BSBU5FSCBOHHBESVOHBEBMBITFQFSBOHLBUSFCBOBZBOHEJNBJOLBOmQFOBCVI1BSBQFNBJOOZBUFSEJSJMBLJMBLJBOHHPUBNBTZBSBLBUTFUFNQBU#JBTBOZBEVBQFNBJONFNBJOLBOTFCVBISFCBOBCFSHBOUJBOLBSFOBQFSUVOKVLBOCFSMBOHTVOHTBNQBJNBMBN#FOUVLOZBCFSHBSJTUFOHBITFLJUBSDN4FMBQVUOZBUFSCVBUEBSJLVMJULFSCBVCFSVNVSUBIVOEFOHBOMVCBOHLFDJMLFDJMNFMJOHLBSJUFQJBOTFMBQVUVOUVLUFNQBUUBMJ#BEBOOZBEJMJOHLBSJQBTBLLBZVZBOHEJUFLBOTFUBOHLVQSumber: Indonesian Heritage Seni Pertunjukan 8Gambar 7.7 Musik marawisd. Musik MarawisMusik marawis adalah satu jenis ”band tepok” dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Nama marawis diambil dari nama alat musik yang digunakan kesenian ini. Alat musik tersebut ada tiga jenis.1) Perkusi rebana atau gendang ukuran kecil yang garis tengahnya 10 cm, tinggi 17 cm, dan kedua gendangnya tertutup. Inilah yang disebut marawis (paling sedikit digunakan empat buah).2) Perkusi besar, tinggi 50 cm, garis tengah 10 cm yang disebut ”hadir” dengan kedua gendangnya tertutup.3) Papan tepok.Kadang kala perkusi dilengkapi dengan tamborin atau kecrek. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya ber-irama gambus atau padang pasir. Lagu yang dinyanyi-kan diiringi oleh jenis pukulan tertentu. Ada tiga jenis pukulan, yaitu zapin, sarah, dan zaefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti labu berbalas pantun. Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Adapun pukulan zahefah untuk mengiringi lagu-lagu di majlas.Musik marawis itu cukup unik, pemainnya ber-sifat turun-temurun. Pemain musik tersebut terdiri atas sepuluh orang yang sebagian besar masih dalam kaitan darah, misalnya kakek, cucu, dan keponakan. Musik marawis sering juga ditampilkan pada acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan.
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BXB#BSBUDi Jawa Barat terdapat beberapa musik Nusantara yang tumbuh dan mem-punyai ciri khas tersendiri. Keanekaragaman itu dapat dilihat dari instrumen atau alat musik yang digunakan. Musik Nusantara yang tumbuh di Jawa Barat di antaranya gamelan degung, calung, angklung, tarling, arumba, gendhing cian-juran, kliningan atau klenengan, dan celempungan.a. Calung Calung adalah seperangkat alat musik daerah Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Teknik permainannya dengan cara dipukul. Alat musik calung makin lama makin berkembang seirama dengan perkembangan tradisinya. Calung berkembang menjadi berbagai macam, misalnya calung gambang, calung gamelan, dan calung jingjing. Calung gamelan adalah jenis calung yang ditata menggunakan semacam jagrak yang mirip gamelan di Jawa Tengah. Calung gamelan, terdiri atas calung melodi, ritme, dan bas gembong atau gong. Teknik memainkannya sambil duduk. Calung jingjing adalah bentuk calung yang dijingjing atau dapat dibawa ke mana-mana. Pemain calung jingjing sambil bermain mereka juga menyanyi dan menari seirama alunan musik yang dilantunkan.Tangga nada yang dipakai adalah tangga nada pentatonis yang berlaras slendro dan berkembang ke laras pelog. Awal mula musik calung adalah berasal dari seorang anak yang mengusir burung di sawah. Anak tersebut menggunakan belahan bambu yang disebut kekeprak untuk mengusir burung. Akhirnya, potongan kekeprak ini yang menjadi awal alat musik calung.b. Angklung Alat musik angklung terbuat dari potongan bambu. Cara memainkannya adalah digoyang. Saat itu, angklung hampir punah karena hanya dimainkan oleh orang yang minta sedekah sambil berkeliling. Angklung pada zaman dahulu hanya dimainkan di kalangan rakyat pada upacara adat. Akhirnya, oleh Daeng Sutisna, musik angklung dikenalkan kepada masyarakat luas dan diangkat menjadi musik masyarakat. Berkat kerja keras Daeng Sutisna, musik angklung dapat terkenal di seluruh pelosok negeri, bahkan sampai ke mancanegara. Kini musik angklung tidaklah dianggap sebagai musik pengemis lagi. Semula musik angklung bertangga nada pentatonis, tetapi oleh Daeng Sutisna dibuat menjadi tangga nada diatonis agar mudah dimainkan Gambar 7.8 CalungSumber: library.salve.eduGambar 7.9 AngklungGambar 7.10 Musik Arumbadan dinikmati oleh umum. Bahkan, sekarang kita dapat menyanyikan lagu apa saja dengan diiringi alat musik angklung.c. Arumba Arumba adalah singkatan dari alunan rum-pun bambu. Jadi, seluruh jenis alat musik ini terdiri atas potongan bambu. Permainan arumba adalah permainan angklung yang dilengkapi de-ngan susunan bambu mirip gambang atau saron yang dibunyikan dengan cara dipukul. Musik arumba tidak hanya mengiringi lagu-lagu daerah setempat, namun lagu-lagu umum pun dapat di-mainkan. Tokoh musik arumba, antara lain Yos Rosadi, Rahmat, Bill Saragih, dan Sukardi.
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1e. Kliningan atau KlenenganKliningan adalah suatu permainan musik gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyi-an. Alat musik kliningan menyerupai gamelan Jawa Tengah. Kliningan selain untuk mengiringi vokal juga digunakan untuk mengiringi tari, baik tari klasik maupun tari modern.f. Gamelan DegungDegung adalah seperangkat alat musik atau gamelan yang mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya. Instrumen yang digunakan pada musik degung, antara lain bonang, rincik, saron, jenglong, peking, gone, satu perangkat gendang, suling, kecapi, dan rebab. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonis dengan laras pelog dan slendro.Sumber: www.site-musique.jpgGambar 7.11 Seperangkat gamelan degung .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BXB5FOHBId. Gending CianjuranGending Cianjuran adalah jenis musik yang menonjolkan vokal khas Cianjuran (salah satu kabupaten di Jawa Barat). Musik ini digunakan untuk sarana hiburan para bangsawan Sunda. Alat musik gending cianjuran terdiri atas kecapi, suling, dan rebab (kadang-kadang).Contoh lagu-lagu dari Jawa Barat, antara lain Bubuy Bulan, Cing Cang Keling, Manuk Dadali, Panon Hideung, Pileu Leu Yan, dan Tokecang.Musik daerah Jawa Tengah berupa gamelan. Alat musik gamelan, terdiri atas bonang barung, bonang penerus, demung, saron, slenthem, saron penerus, kenong, kethuk kempyang, kempul, gong (kadang ada siter, suling, rebab, gender barung, gender penerus, gambang barung, dan gambang penerus), dan kendang. Jenis alat musik gamelan memiliki fungsi yang berbeda-beda, contohnya ken-dang. Menurut fungsinya, kendang dibedakan menjadi kendang kosek, kendang ciblon, kendang ketipung, dan kendang gede. Dalam musik gamelan digunakan tangga nada pentatonis dalam laras pelog dan slendro. a. Laras pelog adalah tangga nada pentatonis yang menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 (dibaca ji ro lu pat mo nem pi). Pemakaian jenis tangga nada ini biasanya memberi kesan tenang dan halus. b. Laras slendro adalah tangga nada pentatonis yang menggunakan nada 1 2 3 5 6 1 (dibaca ji ro lu mo nem ji). Ciri khas tangga nada ini adalah jarak antara nada-nadanya yang selalu lebih besar daripada nada-nada resmi. Jenis tangga nada ini memberi kesan gembira, ringan, dan lincah. Keberadaan gamelan pada awalnya digunakan untuk mengiringi pergelaran wayang kulit dan wayang panji. Namun, kini gamelan dipergunakan untuk mengiring bermacam-macam acara, seperti wayang orang, kethoprak, tari-tari-an, klenengan, upacara sekaten, pernikahan, upacara keagamaan, dan upacara kenegaraan. Gamelan sebagian besar berupa alat musik perkusi (alat pukul) dari bahan perunggu atau besi. Para pemainnya disebut niyaga, sedangkan penyanyi-
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBnya disebut sinden atau waranggana. Lagu-lagu yang dimainkan secara umum disebut gending. Gamelan terdiri atas a. alat musik idiophone (bonang, gender, demung, saron, slenthem, kethuk, kenong, kempul, gong, dan gambang);b. alat musik membranophone (kendang); c. alat musik chordophone (siter dan rebab);d. alat musik aerophone (suling).Lagu Jawa Tengah, contohnya Gajah-Gajah, Suwe Ora Jamu, Jaranan, Lir-Ilir, Pitik Tukung, Gundul Pacul, Menthok-Menthok, dan Ande-Ande Lumut. 6KJ,FNBNQVBONV 4FCVULBOEVBNBDBNMBSBTZBOHEJHVOBLBOEBMBNUBOHHBOBEBQFOUBUPOJT+BXB5FOHBI #BHBJNBOBLBITVBTBOBZBOHEJUJNCVMLBOQBEBUBOHHBOBEBZBOHNFOHHVOBLBOMBSBTTMFOESP  "QBLBIQFSBOBOBUBVGVOHTJHBNFMBO  #FSJMBIDPOUPIMBHVZBOHCFSBTBMEBSJ+BXB5FOHBI .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI+BXB5JNVSMusik Nusantara daerah Jawa Timur hampir sama dengan musik daerah Jawa Tengah, yaitu gamelan. Namun, ada pengecualian di suatu daerah, misalnya di daerah Ponorogo musik daerah berkembang untuk mengiringi reog. Alat musik utamanya adalah suling, kempul, kendang, dan gong kecil. Irama suling sangat mendominasi pertunjukan reog tersebut. Di daerah Madura musik gamelan disebut dengan istilah gamelan sandur. Contoh lagu-lagu dari daerah Jawa Timur dan Madura, antara lain Jula-Juli, Tanduk Majeng, dan Karaban Sape. .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI,BMJNBOUBOSumber: Indonesian Heritage 8Gambar 7.12 Kledi merupakan salah satu alat musik dari KalimantanMusik daerah Kalimantan banyak sekali ragam-nya, di antaranya daerah Banjarmasin dan Suku Dayak. Daerah Banjarmasin terdapat orkes karawitan khas Banjar. Instrumen musiknya terdiri atas rebab, gender, gambang, dan suling (diagonal). Suku Dayak mempunyai musik yang khas dengan instrumennya sebagai berikut. a. Suling yang disebut kledi, keruri atau kedire. b. Kasapi atau sampek, yaitu semacam lute yang di-petik dengan tubuh dari kayu yang diberi pahatan yang indah.c. Gong yang disebut tawak.d. Gendang (besar dan kecil).
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1 .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI.JOBIBTBMusik khas daerah ini adalah kolintang. Musik kolintang, yaitu semacam gambang yang terbuat dari belahan kayu. Alat musik kolintang terdiri atas melodi, ritme, contra bas, dan bas. Musik kolintang menggunakan tangga nada diatonis sehingga lagu-la-gunya dapat dibawakan dengan jenis irama yang dike-hendaki. Alat musik lain yang menyertai, biasanya adalah suling, gambus, dan marwas atau rebana."MBUNVTJLLFDBQJNVODVMUBIVOMBMV"MBUNVTJLJOJNFSVQBLBODJLBMCBLBMCJPMBEBOHJUBS4FQFSUJKVHBHJUBS LFDBQJEJNBJOLBOEFOHBODBSBEJQFUJL,FDBQJLVOPEBQBUEJLFOBMJNFMBMVJTVTVOBOTFOBSOZB+VNMBITFOBSQBEBBMBUNVTJLLFDBQJ*OGP.VTJL,FDBQJQBTBOH6OUVLNFNBJOLBOTFOBSTFOBSJOJ LFFNQBUKBSJTBOHBUTVMJUNFNBJOLBOOZBEBOQFNBJOLFDBQJNFOHIBCJTLBOXBLUVVOUVLNFOZFUFN0MFILBSFOBJUV LFDBQJLFIJMBOHBOQPQVMBSJUBTOZBEBMBNNVTJL#BSBU .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI4VMBXFTJ4FMBUBOMusik daerah Sulawesi Selatan terdapat dua jenis, yaitu musik Makassar (Ujung Pandang) dan musik Bugis. Kedua musik ini lebih memperlihatkan persamaan daripada perbedaannya. Musik Makassar disebut gendang bulo, yaitu diambil dari nama gendang tanpa kulit (membran) yang cara memainkannya dengan cara dipukul-pukulkan pada suatu benda, sedangkan musik Bugis disebut idiokordo. Instrumen lain yang melengkapi kedua jenis musik di atas adalah sebagai berikut.a. Alat musik tiup yang terdiri atas puwi-puwi (hobo), basing bugis (suling kembang), dan basing-basing (klarinet).b. Gendang dengan nama genderang dan terbang atau rebana.c. Keso, yaitu sejenis rebab dengan dua dawai yang digesek (Makassar).d. Kecapi (Makassar) atau kacaping (Bugis).e. Popandi atau talindo, yaitu musik dengan satu dawai dengan dipetik. Saat ini, penggunaan keso-keso yang bersuara sengau diganti dengan biola yang dibuat sendiri oleh penduduk, terutama di daerah Sidenreng. Lagu daerah dari Sulawesi Selatan contohnya Ma Rencong, Ati Raja, Pakarena, dan Anging Mamiri.Sumber: i725.photobucket.comGambar 7.13 Musik kolintang
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB.VTJL/VTBOUBSB%BFSBI4VMBXFTJ6UBSBMusik daerah Sulawesi Utara dipengaruhi oleh agama Kristen. Alat-alat musik yang digunakan terdiri atas garpu tala bambu, suling bambu (bansi), gen-dang satu kulit (tegongong), dan salude. Salude, yaitu semacam siter dengan dua dawai dan arababu (semacam rebab). Contoh lagu daerah dari Sulawesi Utara adalah Sipatokaan, O Inani Keke, Esa Mokan, dan Tahanusangkara..VTJL/VTBOUBSB%BFSBI/VTB5FOHHBSB#BSBUMusik daerah Nusa Tenggara Barat ini dibagi dua daerah, yaitu daerah Bima dan Suniba. a. Musik Daerah Bima Musik daerah ini terpengaruh oleh musik daerah Jawa. Instrumennya, antara lain garputala bambu, silu (hobo) muri (klarinet dari daun), geng-gong (jewharp), sarone (suling bambu memakai ban), dan idiokardo empat dawai. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonis. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Sumbawa, Sasak, dan Bima. Contoh lagu daerah Nusa Tenggara Barat adalah Orlen-Orlen. b. Musik Daerah Sumba Musik di daerah ini yang khas adalah nyanyian-nyanyian wanita. Alat-alat musiknya tidak ada yang khas, hanya namanya saja yang berubah. Alat musik tersebut, antara lain jungga (musik tiup), lamba (gendang satu kulit), katala (gong), dan suling hidung. Contoh lagu-lagu Nusa Tenggara Timur adalah Anak Kambing Saya, Potong Bebek, Desaku, Jangen, Macepet-Cepatan, Nuusak Asik, dan Meyong-Meyong. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Sumba, Flores, Timor, dan Belu. .VTJL/VTBOUBSB%BFSBI.BMVLVDi Maluku, alat musik yang asli banyak yang hilang. Instrumen musik di seluruh Maluku hampir sama, antara lain sebagai berikut. a. Gong (didatangkan dari Jawa). b. Arababu (rebab) dengan resonator dari tempurung. c. Idiokordo yang disebut tatabuhan. d. Korno (alat musik tiup) yang terbuat dari siput dan disebut fuk-fuk. e. Bermacam-macam gendang disebut tifa. Untuk daerah Islam, seperti Halmahera, Bacan, Ternate, dan Tidore dengan sendirinya memiliki alat-alat musik Islam, seperti gambus, rebana, bangsil(suling), dan sulepe. Sulepe merupakan alat musik yang sumber bunyinya dari tali, tetapi resonatornya terbuat dari tempurung. Di daerah Ambon memiliki kasilepan, yakni semacam gambang dari kayu yang terdiri atas 10 – 16 bilahan yang disebut tetabuhan kayu dan memiliki bonang yang disebut gong sembilan atau gong dua belas. Musik paling khas adalah orkes suling bambu dengan ambitus (luas suara) dari suara bas sampai sopran.
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1.VTJL/VTBOUBSB%BFSBI1BQVBMusik daerah Papua merupakan musik yang mendapat pengaruh dari Maluku. Instrumennya tidak begitu banyak, hanya satu yang menarik, yaitu genderang yang dihiasi pahatan dengan pewarnaan artistik dan kulitnya dari kulit biawak. Alat-alat musik, seperti rebana, rebab, tifa, dan gong merupakan alat musik dari daerah Maluku. Alat musik lain yang ada di Papua merupakan alat musik yang digunakan untuk keperluan praktis, misalnya sekakas. Sekakas digunakan untuk menarik ikan-ikan hiu dalam suatu perburuan di laut. Contoh lagu-lagu yang berasal dari Papua adalah Apuse dan Yamko Rambe Yamko. Beberapa musik Nusantara di atas mempunyai fungsi yang beraneka ragam dalam kehidupan masyarakat. Fungsi musik Nusantara tersebut, antara lain sebagai berikut.1. Musik untuk mengiringi tarian. Misalnya, musik gamelan Jawa, Sunda, dan Bali.2. Musik untuk mengiringi wayang kulit, kethoprak, wayang orang, ludruk, dan reog. Misalnya, gamelan Jawa dan Bali.3. Musik untuk mengiringi drama yang diatur oleh dalang. Misalnya, tarling.4. Musik untuk memeriahkan pesta menuai padi di sawah, mengarak pawai padi, dan untuk mengiringi upacara adat di daerah Sunda. Misalnya, musik angklung.5. Musik untuk ritual menghibur Dewi Sri (dewi padi). Misalnya, musik calung.6. Musik untuk sarana upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., pernikahan, khitanan, dan kenduri. Misalnya, musik rebana.7. Musik untuk mengarak pengantin dan mencari nafkah. Misalnya, tanjidor.Masih banyak lagi fungsi musik Nusantara, yang belakangan ini untuk pertunjukan atau hiburan.$6OTVS6OTVS.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBSubstansi dasar dari musik adalah bunyi yang umumnya disebut nada. Nada adalah bunyi yang mempunyai getaran teratur tiap detik dengan sifat tinggi, panjang, keras, lembut, dan warna yang berbeda. Unsur-unsur musik adalah melodi, ritme, birama, dan tangga nada. .FMPEJMelodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi yang ditanggapi berdasar-kan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya. Melodi dapat juga merupakan suatu bentuk ungkapan penuh atau hanya berupa penggalan ungkapan. Setiap musik daerah mempunyai melodi yang berbeda sesuai dengan karakter dan laras yang digunakan. Melodi yang baik adalah melodi yang terjangkau dan sesuai dengan karakter vokal atau instrumennya. Artinya, interval nada yang digunakan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB 3JUNFRitme atau irama adalah gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen secara tetap. Keindahan irama akan lebih terasa karena adanya jalinan perbedaan nilai dari satuan bunyi. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Ritme dapat kita rasakan dengan cara mendengarkan sebuah lagu secara berulang-ulang. Pola irama pada musik dapat membedakan perasaan tertentu karena pada hakikatnya irama adalah gerak yang menggerakkan perasaan dan erat hubungannya dengan gerak fisik. Ritme sederhana apabila kita dengarkan berulang-ulang akan membawa efek hipnotis. Dengan efek tersebut, ritme dianggap sebagai detak jantung musik, sedangkan ketukan menandakan adanya kehidupan dalam musik. Lagu Nusantara memiliki irama yang khas, masing-masing timbul dari cara memainkan alat musik, khususnya perkusi. Tiap daerah di Indonesia memiliki aneka ragam dan corak dalam memainkan alat musik.Lagu daerah pada umumnya dinyanyikan tanpa iringan, tetapi ada juga lagu yang memerlukan iringan, misalnya lagu-lagu yang ada hubungannya dengan upacara ritual dan lagu-lagu untuk sendratari.  #JSBNBBirama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal ini terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis peng-gunaan garis birama jarang ditemui. Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang di-sebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan. Aksen adalah birama yang kuat. Gambar 7.14 Contoh birama GB GB GB GB GPBB B B BKeterangan B : Birama GB : Garis biramaBirama terdiri atas beraneka macam, di antaranya birama 2/4, 3/4, 4/4, dan 6/8. a. Birama 2/4Birama 2/4, artinya tiap birama terdiri atas dua ketukan. Birama Contoh lagu Nusantara yang berbirama 2/4 adalah sebagai berikut.1) Hari Merdeka (lagu nasional)2) Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat3) Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan4) Manuk Dadali dari Jawa Barat
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1b. Birama 3/4Birama 3/4, artinya tiap birama terdiri atas tiga ketukan. Contoh lagu Nusantara yang berbirama 3/4 adalah sebagai berikut.1) Burung Tantina dari Maluku2) Burung Kakatua dari Maluku3) Tumpi Wahyu dari Kalimantan Tengah 4) Lisoi dari Tapanulic. Birama 4/4Birama 4/4, artinya tiap birama terdiri atas empat ketukan. Contoh lagu yang berbirama 4/4 adalah sebagai berikut.1) Bungong Jeumpa dari Aceh2) Butet dari Tapanuli 3) Injit Injit Semut dari Sumatera Timur4) Ayam Den Lapeh dari Sumatera Barat5) Jali-Jali dari Jakartad. Birama 6/8Birama 6/8, artinya tiap birama terdiri atas enam ketukan. Lagu yang menggunakan birama ini, contohnya Naik-Naik ke Puncak Gunung dari Maluku. Gambar 7.15 Tangga nada minor a b cMdMeM fM gMaM1 1/2 1 1 1/2 1 1 5BOHHB/BEBTangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri atas delapan tingkatan dengan urutan dari tingkat pertama sampai delapan. Tingkatan tersebut, yaitu tonika (1), suptonika (2), median (3), subdominan (4), dominan (5), submedian (6), laid-ing tone (7), dan oktaf (8)). Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan minor. Tiap tangga nada dibedakan dengan jarak. Tangga nada mayor berjarak 1 – 1 – 1/2 - 1 – 1 – 1 – 1/2. Oleh karena itu, sekarang kita akan membahas tangga nada diatonis minor dan pentatonis. a. Tangga Nada Minor Diatonis Tangga nada minor, yaitu tangga nada yang mempunyai jarak atau interval 1 – 1/2 - 1 – 1 – 1 – 1/2 - 1 – 1. Adapun urutan nadanya dimulai dengan nada (la) dan diakhiri dengan nada (la) oktaf atas. Lagu yang ber-tangga nada minor biasanya berakhir dengan nada la, tetapi ada juga yang diakhiri nada lain seperti 3 (mi). Perhatikan contoh susunan tangga nada minor di bawah ini!
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBTangga nada minor menimbulkan kesan sedih dan pilu. Tangga nada minor dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Minor asli, yaitu susunan tangga nada minor yang belum mengalami perubahan. Contohnya, lagu Syukur ciptaan H Muntahar dan Trima Kasihku ciptaan Sri Widodo. Gambar 7.16 Tangga nada minor asli a b cM dM eM fM gM aM2) Minor harmonis, yaitu susunan tangga nada minor yang setiap urutan nada ke-7 dinaikkan setengah nada. Contohnya, lagu Warung Pojok Ciptaan Abdul Ajib Gambar 7.17 Tangga nada minor harmonisa b cM dM eM fM gisM aM3) Minor melodis, yaitu tangga nada minor yang setiap urutan nada ke –6 dan ke-7 dinaikkan setengah nada. Contohnya, lagu Bing ciptaan Titik Puspa.Gambar 7.18 Tangga nada minor melodis a b cM dM eM fisM gisM aMGambar 7.19 Tangga nada minor zigana a b cM disM eM fisM gisM aM4) Minor zigana, yaitu tangga nada minor yang setiap urutan nada ke-4, -6, dan –7 dinaikkan setengah nada. Contohnya lagu yang berirama padang pasir.
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1b. Tangga Nada Pentatonis Tangga nada pentatonis, yaitu susunan nada yang terdiri atas lima nada. Tangga nada pentatonis banyak terdapat di wilayah Nusantara sehingga tidak mengherankan jika musik Nusantara banyak yang menggunakan tangga nada pentatonis. Seiring perkembangan zaman, tangga nada pentatonis dapat dikembangkan menjadi tangga nada heptatonis. Namun, pada kenyataannya, tangga nada heptatonis (seperti lagu gambang suling ciptaan Ki Nartosabdo dan lumbung desa ciptaan Martopangrawit) masih tetap dalam anggota pentatonis. Hal ini dapat dibuktikan dengan dua cara.Pertama apabila seorang pengrawit menyuarakan laras pelog dia akan menyuarakan secara natural urutan nada 3 2 7 6 5 3 2 7 6 atau 3 2 1 6 5 3 2 1 6. Kedua, dalam perangkat (ensambel) karawitan Jawa terdapat beberapa ricikan (instrumen) gamelan pelog yang nada-nadanya tersusun atas dasar lima nada saja, seperti gender barong, gender penerus, siter, celempung, dan gambang. Tangga nada pentatonis ini akan kita bahas tangga nada dari Nusantara di beberapa daerah, seperti daerah Jawa Tengah. Tangga nada musik Nusantara daerah Jawa Tengah, terdiri atas tangga nada kepatihan atau titi laras kepatihan dan tangga nada rante atau titi laras ranti. Setiap tangga nada mempunyai karakter sendiri-sendiri. Di bawah ini macam-macam tangga nada dan karakternya.1) Titi Laras Kepatihan Titi laras ini diciptakan oleh K.R.H Warsa Diningrat IV/Kanjeng Kleca di Kepatihan Surakarta pada tahun 1890. Tanda yang digunakan adalah angka dan dasarnya berupa bilahan gamelan.Nada-nadanya adalah sebagai berikut.Nama NadaTiti LarasPembacaanLaras slendro Panunggul 1 ji Gulu 2 ro Dada 3 lu Pelog 4 pat Lima 5 ma Nem 6 nem Barang 7 pi Tabel 7.1 Titi Laras KepatihanTangga nada atau titik laras ini berkembang pesat di daerah Surakarta dan sekitarnya.2) Titi Laras Dhamina Tila Titi laras dhamina tila diciptakan oleh Bapak Makhiyar Angga Kusuma Dinata. Titi laras ini hidup dan berkembang di daerah Priangan dan Pasundan. Urutan nadanya adalah 1 2 3 4 5 (= Dha – mi – na – ti – la), baik untuk laras Slendro maupun pelog.
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSBPerbandingan antara titi laras dhaminatila dan titi laras kepatihan adalah sebagai berikut. NotasiDibacaNotasiDibaca1 dha 6 nem 2 mi 5 ma 3 na 3 lu 4 ti 2 ro 5 la 1 ji Dhamina TilaKepatihanTabel 7.2 Titi Laras Dhaminatila3) Titi Laras Dhong Dhing Titi laras dhong dhing tidak diketahui nama penciptanya. Hal ini disebab-kan terlalu tuanya titi laras ini atau mungkin karena sikap kebersamaan ataupun sikap ketimuran yang tidak suka menonjolkan diri. Titi laras ini hidup di daerah Bali dan sekitarnya. Wujud titi laras dhong dhing terdiri atas dua macam, yaitua) saih lima atau pelog lima nada, terdiri atas= dhong – dheng – dheung – dhang – dhing b) saih pitu atau pelog tujuh nada, terdiri atas= dhong – dheng – dheung – dhung – dhang – dhaing – dhing %"QSFTJBTJ,BSZB.VTJL/VTBOUBSBIstilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris to apreciate yang artinya meng-hargai atau menilai. Secara definisi, apresiasi dapat diartikan kegiatan seseorang dalam menilai atau menghargai karya seni. Langkah-langkah dalam berapresiasi sering dilakukan dengan pengamatan, penikmatan, penghayatan, dan penilaian. Dalam penilaian, setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda bentuk. Hal ini timbul karena tingkat penilaian seseorang terhadap seni beragam, latar belakang, tingkat intelektual, serta status sosial yang berbeda-beda. Apresiasi yang timbul ada dua macam, yaitu apresiasi aktif dan pasif. Apresiasi aktif timbul setelah menilai karya seni. Apresiasi pasif biasanya dilakukan oleh apre-siator yang masih awam dalam berkarya seni, namun memiliki minat yang baik terhadap karya seni.Dalam berapresiasi karya seni dikenal beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.1. Apresiasi empatik, yaitu apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang baik-nya sebuah karya seni berdasarkan penglihatan mata (indrawi).2. Apresiasi estetis, yaitu apresiasi yang menilai keindahan disertai pengamatan dan perasaan yang mendalam.3. Apresiasi kritis, yaitu apresiasi yang sudah dalam tingkatan penganalisisan. Jadi, penilaian di sini tidak sekadar memiliki, tetapi dianalisis secara akurat sehingga hasilnya akan lebih jelas dan terurai.
5FSBNQJM#FSNVTJL4.1Di dalam berapresiasi musik Nusantara, hal-hal pokok yang dapat diamati, dinikmati, dihayati, dan dinilai, antara lain sebagai berikut.1. Ciri khas musik tersebut.2. Fungsi estetikanya.3. Fungsi dalam masyarakat.4. Sejarahnya.5. Tokoh-tokohnya.6. Instrumennya.7. Unsur-unsur musiknya."QSFTJBTJ.VTJL4BLTJLBOQFSUVOKVLBONVTJL/VTBOUBSBZBOHCFSBEBEJEBFSBILBMJBONBTJOHNBTJOH"QSFTJBTJLBOLBSZBNVTJLUFSTFCVUEBMBNCFOUVLMBQPSBOUFSUVMJTTFDBSBCFSLFMPNQPLZBOHUFSEJSJBUBTPSBOH)BTJMMBQPSBOEJLVNQVMLBOLFQBEBHVSVVOUVLEJOJMBJ1BEBBXBMOZB TFNVBBMBUNVTJLQBEBHBNFMBOUFSCVBUEBSJLBZV"LBOUFUBQJ TFKBLBEBOZBQFOHBSVI)JOEVm#VEEIBEJ+BXB HBNFMBONVMBJUFSCVBUEBSJMPHBN1BEB[BNBO"JSMBOHHB*OGP.VTJL4FKBSBI.VTJL(BNFMBO m BMBUNVTJLHBNFMBOEJUBNCBIEFOHBOTFSVMJOH'VOHTJHBNFMBOTBBUJUVVOUVLNFOHJSJOHJQFSUVOKVLBOXBZBOH1BEB[BNBO.BKBQBIJUEBO%FNBLTFLJUBSBCBELF HBNFMBOCFSGVOHTJVOUVLNFOHJSJOHJXBZBOHZBOHEJHVOBLBOVOUVLLFBHBNBBO(BNFMBONFODBQBJQVODBLLFKBZBBOOZBQBEB[BNBO.BUBSBNEJCBXBI4VMUBO"HVOH)BOZBLSBLVTVNB m )BTJMQFOJOHHBMBOQFSBOHLBUHBNFMBOUFSTFCVUEBQBULJUBMJIBUEJLFSBUPO:PHZBLBSUBEBO4VSBLBSUB.JTBMOZB QFSBOHLBULPEIPLOHPSFLEBOHBNFMBOQVTBLB1FSLFNCBOHBOTFLJUBSBCBELF BMBUBMBUNVTJLHBNFMBO+BXBEBQBUEJLBUBLBOMFOHLBQ"EBZBOHEJMFOHLBQJBMBUNVTJLNPEFSO TFQFSUJESVN(FOEIJOHHFOEIJOHOZBKVHBUFSQFOHBSVIEBSJMBHVMBHVQPQEBOEBOHEVU
.VTJL5SBEJTJPOBM/VTBOUBSB3BOHLVNBO1. Musik Nusantara adalah musik yang berkembang di seluruh wilayah Kepulauan Nusantara dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan dalam masyarakat.2. Beberapa faktor yang memengaruhi pasang surutnya musik Nusantara adalah sebagai berikut.a. Musik Nusantara tumbuh dan berkembang di daerah setempat sehingga bahasa yang digunakan berasal dari daerah tersebut. Oleh karena itu, orang luar tidak bisa mempelajari.b. Daerah lain merasa tidak memiliki musik tersebut.c. Musik Nusantara berkembang seirama dengan perkembangan daerah setempat.3. Musik Nusantara di Indonesia sangat beraneka ragam. Misalnya musik Gondang Sambilan, dari Sumatera Utara, talempong dari Sumatera Barat, gambang kromong dari Jakarta, calung dan angklung dari Jawa Barat.4. Musik Nusantara mempunyai fungsi, antara lain untuk mengiringi tarian, wayang kulit, ludruk, drama, memeriahkan pesta menuai padi di sawah, untuk upacara keagamaan, dan hiburan.5. Unsur-unsur musik Nusantara meliputi melodi, ritme, birama, dan tangga nada.6. Apresiasi dari bahasa Inggis to apreciate yang artinya menghargai atau menilai. Apresiasi musik Nusantara adalah menghargai atau menilai musik Nusantara. Langkah-langkah apresiasi meliputi pengamatan, penikmatan, penghayatan, dan penilaian.7. Dalam berapresiasi musik Nusantara dikenal tiga tingkatan.a. Apresiasi empatik, yaitu apresiasi yang hanya menilai baik dan buruk sebuah karya seni berdasarkan penglihatan mata saja (indrawi).b. Apresiasi estetis, yaitu apresiasi yang menilai keindahan disertai pengamatan dan perasaan yang mendalam.c. Apresiasi kritis, yaitu apresiasi yang sudah dalam tingkatan penganalisisan.A. Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat!1. Musik yang berfungsi untuk mengiringi upacara adat atau upacara keagamaan pada zaman dahulu adalah ....a. degung c. calungb. arumba d. sasando2. Keberadaan musik degung sudah dikenal sejak zaman Kerajaan ....a. Majapahit c. Pajajaranb. Sriwijaya d. Kahirupan3. Pada musik daerah Bali iramanya lebih cepat dan dinamis bahkan yang dominan adalah suara ....a. rebab c. bonangb. saron d. talempong4. Nama alat musik gendang dari daerah Sumatera Utara disebut ....a. tataganing c. hasapib. tanggeton d. gordang5. Musik yang lahir karena budaya daerah biasanya bersifat ....a. musik daerah c. musik nontradisionalb. musik populer d. musik kontemporer&WBMVBTJ
5FSBNQJM#FSNVTJL4.16. Salah satu musik nontradisional yaitu ....a. orkes simponi c. arumbab. gemelan d. gambang kromong7. Ciri yang menonjol dari musik daerah yang ada di Indonesia adalah ....a. kontemporer c. alat musikb. aransemen d. kesederhanaan8. Musik daerah Jakarta yang menggunakan trompet terbuat dari kuningan dan dilengkapi dengan bass drum adalah ....a. gambus c. arumbab. tanjidor d. degung9. Prinsip musik arumba sama dengan musik ....a. angklung c. sasandob. tarling d. degung10. Apresiasi yang menilai keindahan disertai pengamatan dan perasaan yang dalam termasuk ke dalam tingkatan ....a. apresiasi empirik c. apresiasi estetisb. apresiasi empatik d. apresiasi kritisB. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!1. Apakah yang menjadikan keunikan musik gambang kromong?2. Sebutkan alat-alat musik yang digunakan dalam musik gambang kromong!3. Sebutkan alat-alat musik pada gamelan yang termasuk golongan pukul!4. Sebutkan musik daerah yang menggunakan tangga nada pentatonis!5. Apa sajakah fungsi musik Nusantara?6. Menurutmu, bagaimanakah melodi yang baik itu?7. Apakah bedanya arsis dan fesis itu?8. Apakah apresiasi musik itu?9. Sebutkan tiga tingkatan dalam berapresiasi seni!10. Apa saja yang dapat dinilai dalam berapresiasi seni musik?.VUJBSB.VTJLu.VTJLBEBMBIJMNVQFOHFUBIVBOZBOHBLBONFNCVBULJUBUFSUBXB NFOZBOZJ EBONFOBSJu (BVJMMBNFEF.BDIBVU 4FCFMVNLFNBUFSJCFSJLVUOZB QJMJIMBITBMBITBUVNVTJLEJEBFSBINV ,FNVEJBO CVBUMBIMBQPSBONFOHFOBJLFVOJLBOOZB3FGMFLTJ