Gambar Sampul IPA · Bab 6 Pengamatan Gejala Alam
IPA · Bab 6 Pengamatan Gejala Alam
Saeful Karim

24/08/2021 15:32:05

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

129

6

6

Bab

Bab

Pengamatan Gejala Alam

Pada Semester 1, kamu telah belajar tentang penggunaan

alat untuk mempelajari benda-benda alam. Kini tentunya kamu

sudah dapat menggunakan beberapa peralatan dasar, seperti

neraca, termometer, dan meteran. Pada bab ini, kamu akan

diajak melakukan pengamatan gejala alam secara sistematis,

belajar menggunakan mikroskop, dan penerapan keselamatan

kerja di laboratorium dalam malakukan pengamatan.

Sumber

:

Phywe Physic Cataloque 3.22

A

.

Pengamatan Gejala Alam

B

.

Mikroskop

C

.

Keselamatan Kerja di

Laboratorium

memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

Hasil yang harus kamu capai:

melaksanakan pengamatan objek secara berencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik

dan abiotik;

menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainnya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan;

menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam.

Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu:

130

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

Abiotik

(tidak hidup)

Keselamatan

kerja

Tumbuh, berkembang,

dan bergerak

Mikroskop, termometer, dan pH

meter

Terjadinya siang dan malam,

perubahan suhu, dan

kelembapan

Pengetahuan mengenai bahan

kimia dan perlengkapan untuk

keselamatan kerja

contoh gejala

contoh gejala

dapat dilakukan

memerhatikan

menggunakan

contoh

contoh

Pengamatan

terdiri atas

Biotik (hidup)

Alat-alat pengamatan

dan pengkuran

Alam

Untuk mempermudahmu mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan sebagai berikut.

Diagram Alur

Diagram Alur

131

Pengamatan Gejala Alam

A. Pengamatan Gejala Alam

Siang dan malam merupakan suatu kejadian rutin

yang kamu jalani. Dapatkah kamu menghitung, sudah

berapa kali kamu mengalami siang dan malam? Jika kamu

berusia 13 tahun dan satu tahun adalah 365 hari, kamu telah

melewati setidaknya 4.745 siang dan malam. Sungguh tidak

terasa bukan? Pernahkah kamu memerhatikan perbedaan

antara siang dan malam? Tentu saja, siang keadaannya

terang, sedangkan malam keadaannya gelap. Pada siang

hari, umumnya masyarakat beraktivitas, sedangkan malam

hari umumnya masyarakat beristirahat dan tidur. Adakah

perbedaan lain yang dapat kamu amati antara siang dan

malam?

Sumber:

www.lcyc.org; www.qatarembassy.net

a

b

Siang dan malam bukanlah sekadar perubahan dari

keadaan gelap menjadi terang atau sebaliknya. Ada tidaknya

sinar matahari juga membawa perubahan yang besar

terhadap makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup

Pikirkan jawaban pertanyaan berikut sebelum kamu membaca uraian

materi bab ini. Kemudian periksa

kembali jawabanmu setelah kamu selesai membaca uraian bab ini. Apakah ada yang harus diperbaiki dengan

jawaban tersebut?

Aktivitas apa yang kamu lakukan pada siang dan

1.

malam hari?

Tuliskan beberapa ukuran yang dapat kamu

2.

lakukan terhadap buah mangga arummanis.

Apa fungsi mikroskop?

3.

Tes Materi Awal

Gambar 6.1

Pada (a) siang hari, keadaan

terang dan orang-orang

beraktivitas. Adapun pada

(b) malam hari, keadaan gelap

dan sebagian besar orang

beristirahat.

132

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

(abiotik). Perubahan siang dan malam juga membawa

perubahan terhadap gejala alam lain, misalnya perubahan

suhu udara dan perubahan kelembapan. Hal-hal tersebut

memberikan pengaruh bagi makhluk hidup.

Ketika memerhatikan perbedaan siang dan malam, kamu

melakukan suatu pengamatan. Pengamatan meru pakan

kemampuan yang sangat diperlukan dalam mempelajari

Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan melakukan pengamatan,

kamu dapat mempelajari ciri-ciri suatu objek secara benar.

Berdasarkan pengukurannya, pengamatan dapat dibagi menjadi

dua, yaitu pengamatan kuantitatif dan pengamatan kualitatif.

1. Pengamatan Kuantitatif

Pengamatan kuantitatif dilakukan dengan mengguna-

kan alat bantu, seperti penggaris, meteran, dan termometer.

Hasil pengamatan kuantitatif ini berupa data kuantitatif,

yakni data yang dapat diukur secara langsung atau dinilai

dengan angka. Contoh data kuantitatif, yakni massa benda

(kilogram) dan tinggi badan (sentimeter).

2. Pengamatan Kualitatif

Pengamatan kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan

alat indra, misalnya indra pencium dan indra peraba. Hasil

pengamatan kualitatif berupa data kualitatif, yaitu data yang

tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung.

Contoh data kualitatif, yaitu rasa (asam atau manis) dan tekstur

permukaan suatu objek (kasar atau lembut).

Sumber:

Tropische Fruchte,

2000

a

b

Mulai hari ini, cobalah kamu lakukan pengamatan terhadap

kegiatan makhluk hidup pada siang hari dan malam hari.

Coba amati pula gejala-gejala alam lain yang terkait dengan

perubahan siang dan malam. Agar apa yang kamu amati dapat

lebih bermakna, cobalah kamu lakukan pengamatan setiap

hari selama satu minggu. Dengan melakukan pengamatan

selama rentang waktu tertentu, kamu akan menemukan suatu

keteraturan dari berbagai kejadian di alam ini.

Gambar 6.2

Pengamatan terhadap rasa dan

tekstur permukaan kulit buah

(a) mangga dan

(b) nanas merupakan contoh

pengamatan kualitatif.

Bagaimana rasa buah mangga

dan nanas?

133

Pengamatan Gejala Alam

Menurutmu apa sajakah yang perlu diamati? Cobalah

kamu pikirkan alat apa saja yang dapat kamu gunakan untuk

mengamati gejala-gejala alam terkait siang dan malam.

Apabila kamu atau sekolahmu memiliki termometer, kamu

dapat mengamati suhu udara. Dengan jam tangan yang kamu

miliki, kamu dapat juga mencatat hal-hal yang berhubungan

dengan waktu. Cobalah gunakan sebanyak mungkin alat untuk

mengamati gejala alam yang ada. Untuk mengamati gejala alam

yang berhubungan dengan siang dan malam, mari mencoba

melakukan kegiatan pada Ayo Coba 6.1.

Ayo Coba 6.1

Tujuan

Mengamati gejala alam biotik dan abiotik pada waktu siang dan

malam hari

Alat dan bahan

Jam tangan, termometer, teropong (binokuler), dan kaca pem-

besar

Cara kerja

1.

Bangunlah pagi hari lebih awal. Amatilah pada pukul berapa

matahari terbit.

2.

Kemudian, ukur pula suhu udara di sekitarmu.

3.

Lihatlah di sekitarmu, amati hewan apakah yang aktif pada

pagi atau siang hari.

4.

Lihat pula keadaan tumbuhan pada pagi hari.

5.

Lakukan pula pengamatan pada malam hari.

6.

Ulangilah pengamatan-pengamatan tersebut. Masukkanlah

hasilnya pada tabel berikut.

Tabel Hasil Pengamatan

No.

Aspek yang Diamati

Siang

Malam

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Keadaan cahaya

Matahari terbit pukul

Matahari terbenam pukul

Bulan terbit pukul

Bulan terbenam pukul

Suhu udara pada saat

matahari terbit (°C)

Suhu udara pada saat

tengah hari (°C)

Suhu udara pada saat

matahari terbenam (°C)

Suhu udara pada saat

malam hari (°C)

Binatang yang aktif

pada siang hari

Te r a n g

G e l a p

134

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

11

12

13

14

15

Binatang yang aktif

pada malam hari

Keadaan tumbuhan pada

pagi hari (mekar/layu)

Keadaan tumbuhan pada

siang hari (mekar/layu)

Keadaan tumbuhan pada

sore hari (mekar/layu)

Keadaan tumbuhan pada

malam hari (mekar/layu)

Pertanyaan

1.

Bagaimanakah waktu terbitnya matahari, apakah waktu

terbitnya matahari selalu sama ataukah berubah?

2.

Bagaimanakah waktu terbenamnya matahari, apakah waktu

terbenamnya selalu sama atau berubah?

3.

Dapatkah kalian menemukan pola terbit dan tenggelamnya

matahari?

4.

Adakah perbedaan suhu udara pada pagi, siang, sore, dan

malam hari?

5.

Dapatkah kalian menemukan pola perubahan suhu harian?

6.

Binatang apa sajakah yang aktif pada siang hari?

7.

Binatang apa sajakah yang aktif pada malam hari?

8.

Adakah perbedaan keadaan tumbuhan pada pagi, siang,

sore, dan malam hari?

Pertanyaan pada kegiatan tersebut me ru pakan pengarah

agar kamu dapat berpikir dan menemukan perbedaan

antara siang dan malam. Kamu dapat menggunakan hasil

pengamatanmu yang lain untuk menemukan hal-hal baru

berkaitan dengan siang dan malam. Misalnya, hubungan

antara siang dan malam dengan kegiatan makhluk hidup

( faktor biotik). Sungguh, siang dan malam yang seakan biasa

saja dan telah kita lalui berkali-kali, ternyata memberikan

banyak pelajaran yang belum kita ketahui. Oleh karena itu,

cobalah mulai sekarang untuk lebih teliti dan mencoba

untuk mengamati hal-hal di sekitarmu. Alam dan lingkungan

di sekitarmu masih menyimpan banyak rahasia yang belum

terungkap.

1.

Apa yang dimaksud dengan pengamatan?

2.

Apa perbedaan data kuantitatif dengan

data kualitatif ?

Kerjakanlah di buku latihanmu.

Soal Penguasaan Materi 6.1

135

Pengamatan Gejala Alam

B. Mikroskop

Biologi sering kali berkaitan dengan makhluk hidup yang

mikroskopis, artinya tidak dapat dilihat dengan mata normal.

Untuk mengamatinya, perlu bantuan suatu alat yang disebut

mikroskop. Dengan mikroskop, suatu benda atau objek yang

berukuran sangat kecil dapat dilihat dengan jelas.

Pada abad ke-17, Antoni van Leeuwenhoek merancang

sebuah mikroskop. Mikroskop tersebut merupakan mikroskop

sederhana dengan lensa tunggal (Gambar 6.3a). Adapun pada

pertengahan abad ke-17, Robert Hooke membuat sebuah

mikroskop yang berbeda dengan Leeuwenhoek (Gambar 6.3b).

Hooke mengamati struktur gabus melalui mikroskopnya. Sejak

saat itu, perkembangan ilmu pengetahuan terus meningkat

dengan penemuan mikroskop yang lebih maju.

Lensa tipis

a

b

Sumber:

Jendela Iptek: Kehidupan;

1996

dan

www.micro.magnet.fsu.edu

1. Macam-Macam Mikroskop

Berdasarkan sumber cahaya dan jenis alat pembesarnya,

mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.

Informasi

Informasi

IPA

IPA

Penemu mikroskop

hingga kini masih belum

dapat dipastikan. Mikroskop

yang dapat digunakan

dengan baik dikembangkan

di Belanda sekitar awal

abad ke-16. Terdapat tiga

orang pembuat kacamata

yang dikaitkan sebagai

penemu mikroskop, yaitu

Hans Lipperskey (yang juga

mengembangkan teleskop);

Hans Janssen; dan anaknya

Zacharias.

Sumber

: id. wikipedia. org

Gambar 6.3

(a) Mikroskop yang

dikembangkan oleh Antoni van

Leeuwenhoek dan

(b) Robert Hooke.

136

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

Sumber:

Phywe Physics Catalogue 3.22; www.uni-mainz.de

a

b

a. Mikroskop cahaya menggunakan lensa dari kaca untuk

memperbesar penampilan suatu benda. Sumber cahaya

mikroskop ini dapat berasal dari cahaya matahari atau

cahaya lampu. Mikroskop cahaya mampu memperbesar

bayangan suatu benda sampai 1.000 kali ukuran benda

aslinya.

b.

Mikroskop elektron mampu memperbesar bayangan suatu

benda hingga ratusan ribu kali ukuran benda aslinya.

Mikroskop elekron tidak menggunakan cahaya untuk

mendapatkan bayangan benda, tetapi menggunakan

berkas elektron.

Mikroskop cahaya yang sering digunakan dalam

pengamatan di sekolah-sekolah memiliki beberapa jenis.

Terdapat tiga jenis mikroskop cahaya, yakni mikroskop

monokuler, mikroskop binokuler, dan mikroskop stereo.

Sumber

:

Phywe Physics Catalogue 3.22

a

b

c

Gambar 6.4

(a) Mikroskop cahaya dan

(b) mikroskop elektron.

Gambar 6.5

Tiga jenis mikroskop

cahaya, yakni (a) mikroskop

monokuler, (b) mikroskop

binokuler, dan (c) mikroskop

stereo.

137

Pengamatan Gejala Alam

2. Struktur Mikroskop Cahaya

Pada dasarnya, sebuah mikroskop terdiri atas bagian-

bagian yang berkaitan dengan pembesaran bayangan benda

dan bagian-bagian lain yang mendukung penggunaan

mikroskop. Untuk lebih memahami penggunaannya, per-

hatikan Gambar 6.6 dan penjelasan mengenai struktur

mikroskop cahaya berikut.

Lensa okuler

Lengan

Meja objek

Tubus

Revolver

Penjepit objek

Kondensor

Lensa objektif

Sumber cahaya

Makrometer

Mikrometer

Sumber

:

www.biologycorner.com

a. Lensa Objektif

Lensa objektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan

objek yang diamati. Bergantung jenis mikroskopnya, lensa

objektif dapat memperbesar objek dengan pembesaran yang

bervariasi antara 10× sampai 100×.

b. Lensa Okuler

Lensa okuler terletak di bagian atas mikroskop. Pada saat

kita melihat benda dengan mikroskop, mata kita menempel

pada lensa okuler. Lensa okuler dapat memperbesar objek

antara 5× sampai 10×, bergantung jenis mikroskopnya.

Karena mikroskop menggunakan dua buah lensa, maka

bayangan benda yang diamati dengan mikroskop pada

dasarnya juga mengalami pembesaran dua kali. Misalnya,

Gambar 6.6

Struktur mikroskop cahaya

monokuler.

Informasi

Informasi

IPA

IPA

Gambar lapisan gabus

dari potongan kulit ini

digambar pada tahun 1665

oleh ilmuwan Inggris,

Robert Hooke. Gambar

ini merupakan gambar sel

pertama. Robert Hooke

meneliti lapisan gabus

tersebut dengan mikroskop

buatannya.

Sumber

: en.wikipedia.org

Kaki

mikroskop

138

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

kamu mengamati suatu benda menggunakan mikroskop

dengan pembesaran lensa okuler 5× dan kekuatan pem-

besaran lensa objektif 10×. Artinya, ukuran benda yang kamu

amati mengalami pembesaran 10× dan dibesarkan lagi 5×,

sehingga pembesaran yang terjadi adalah 50×.

c. Cermin

Sumber cahaya pada mikroskop cahaya dapat berupa

cahaya lampu maupun cahaya matahari. Pada mikroskop

yang tidak menggunakan cahaya lampu, sumber cahaya

diperoleh dengan cara memantulkan cahaya matahari

menggunakan sebuah cermin.

Pada mikroskop yang cukup baik, biasanya tersedia dua

macam cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin

datar digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia cukup

(ruangan cukup terang). Cermin cekung digunakan apabila

sumber cahaya yang tersedia kurang memadai (redup).

d. Kondensor dan Diafragma

Pada beberapa mikroskop, terdapat kondensor dan

diafragma yang berfungsi mengatur kekuatan cahaya.

Dengan mengatur kondensor dan diafragma, kamu dapat

melihat objek yang diamati dengan lebih baik.

e. Revolver

Revolver

merupakan bagian yang dapat diputarkan

untuk memilih lensa objektif yang akan kita gunakan. Pada

revolver

melekat beberapa lensa objektif.

f. Tubus

Tubus merupakan bagian yang menghubungkan lensa

objektif dengan lensa okuler.

g. Meja Objek dan Penjepit Objek

Meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang

akan diamati. Pada meja objek juga terdapat penjepit untuk

menjepit objek gelas (tempat objek yang diamati). Meja objek

ada yang bisa digeser dan ada yang tidak, bergantung jenis

mikroskopnya.

h. Lengan

Bagian ini digunakan untuk memegang dan memin-

dahkan mikroskop. Selain itu, lengan merupakan penyangga

bagian optik.

139

Pengamatan Gejala Alam

i. Makrometer

Makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurun-

kan tubus. Jarak antara objek yang diamati dengan lensa

objektif dapat diatur menggunakan makrometer. Hal ini

dilakukan untuk menemukan objek yang akan kamu amati.

j. Mikrometer

Mikrometer juga berfungsi untuk menggerakkan tubus,

namun gerakan yang dilakukan lebih halus. Mikrometer

terutama digunakan untuk menemukan fokus yang lebih

jelas dari objek yang diamati.

3. Cara Menggunakan Mikroskop

Cahaya

Mikroskop cahaya adalah salah satu alat laboratorium

yang penting. Oleh karena itu, penggunaannya harus benar

dan hati-hati serta sesuai dengan petunjuk yang ada. Ada

beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat

bekerja dengan menggunakan mikroskop cahaya.

a. Pada saat mengeluarkan dan membawa mikroskop,

gunakanlah kedua tangan. Salah satu tangan memegang

lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga

dasar mikroskop. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar

mikroskop tidak jatuh pada saat dibawa. Jangan sekali-

kali membawa atau mengangkat mikroskop hanya

menggunakan satu tangan.

b.

Letakkan mikroskop di atas meja di laboratorium dengan

posisi berdiri yang kokoh. Pastikan tidak ada benda-

benda yang dapat menganggu posisi berdiri mikroskop.

c. Putar

revolver

, pilih lensa objektif dengan pembesaran

yang lemah.

d. Lihatlah melalui lensa okuler dan carilah cahaya yang

paling terang dengan cara menggerak-gerakkan cermin.

Gambar 6.7

Cara memegang dan membawa

mikroskop.

Gambar 6.8

Cara mengatur penerangan

atau cahaya, yakni (a) pemilihan

lensa objektif, (b) pengaturan

mikroskop, dan (c) pencarian

cahaya yang baik.

a

b

c

140

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

a

c

b

d

e. Siapkan objek yang akan diamati. Jika kamu akan

mengamati objek yang segar, lakukanlah langkah-

langkah berikut.

1) Objek yang akan diamati menggunakan mikroskop

harus tipis dan kecil. Objek yang akan diamati harus

diiris atau disayat setipis mungkin. Oleh karena

itu, gunakanlah pengiris yang tajam, misalnya silet

tajam.

2) Setelah mendapatkan objek yang tipis, letakanlah

objek tersebut di atas gelas objek yang sebelumnya

telah ditetesi air secukupnya.

3) Kemudian, tutuplah objek tersebut menggunakan

gelas penutup (

cover glass

). Agar tidak terdapat

gelembung udara, letakkanlah

cover glass

perlahan-

lahan mulai dari sudut 45°.

4) Setelah objek tertutup dengan baik, isaplah air yang

meluap dengan menggunakan kertas isap atau tisu.

f.

Letakkan gelas objek yang telah diberi bahan atau objek

yang akan kamu amati di atas meja objek. Aturlah agar

objek yang akan diamati tepat berada di atas lubang

meja objek, kemudian jepit dengan penjepit objeknya.

g. Dengan memutar

revolver

, pilihlah lensa objektif yang

memiliki pembesaran lemah (misalnya 10

×

).

h. Putar makrometer secara perlahan untuk mengatur

jarak lensa objektif dengan objek yang akan diamati.

Lakukan hingga kamu menemukan gambar objek yang

diamati.

Gambar 6.9

Cara menyiapkan objek

pengamatan yakni (a)

menyiapkan irisan, (b) menetesi

gelas objek dengan air,

(c) peletakan irisan, dan

(d) penutupan objek dengan

cover

glass

.

Gambar 6.10

Posisi pengamatan yang baik

saat menggunakan mikroskop.

141

Pengamatan Gejala Alam

i.

Putarlah mikrometer untuk mendapatkan fokus bayangan

objek yang paling jelas.

j.

Jika ingin melakukan pengamatan dengan pembesaran

yang lebih kuat, putarlah

revolver

dan pilih lensa objektif

yang lebih besar. Ingat, jika kamu menggunakan lensa

objektif dengan pembesaran kuat, janganlah lagi meng-

gunakan makrometer. Gunakan selalu mikrometer. Hati-

hati jangan memecahkan gelas objek.

k.

Setelah selesai melakukan pengamatan, putarlah kembali

revolver

pada posisi lensa objektif yang paling lemah.

Naikkan kembali tubus dan ambil objek dari meja

objek.

l. Pastikan bahwa mikroskop dalam keadaan bersih

sebelum disimpan kembali.

Tugas 6.1

Tugas 6.1

Carilah informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan

dengan mikroskop (sejarah penemuan, perkembangan, atau

teknologi baru). Lakukanlah tugas ini bersama dengan kelompok–

mu. Kamu dapat mencari sumber-sumber di perpustakaan atau

internet. Diskusikanlah hasilnya dengan gurumu.

Selain mikroskop, terdapat beberapa alat bantu untuk

pengamatan. Alat-alat bantu tersebut berfungsi sebagai

alat untuk mendapat data kuantitatif. Untuk lebih jelasnya,

perhatikanlah tabel berikut.

Tabel 6.1

Alat-Alat Laboratorium dan Pengamatan Lapangan

Nama

Gambar

Fungsi

Beaker glass

(gelas kimia)

Sebagai tempat menyimpan

bahan kimia padat atau cair

Labu

Sebagai tempat

menampung larutan

Pipet

Untuk mengambil larutan

dalam jumlah sedikit

Gambar 6.11

Cara mengamati objek dengan

cara memutar

(a) makrometer

dan (b) mikrometer.

a

b

142

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

Gelas Ukur

Untuk mengambil larutan

dengan volume tertentu

Tabung reaksi

Sebagai tempat mereaksikan

zat dalam jumlah sedikit

Kaki tiga

dan kawat kasa

Sebagai penyangga

beaker

glass

selama pemanasan

Termometer

Untuk mengukur suhu

larutan atau

suhu udara

Penjepit

Untuk menjepit tabung

reaksi atau bahan padat yang

dipanaskan

Binokuler

Untuk mengamati objek

di lapangan

Windmeter

Untuk mengukur kecepatan

angin

143

Pengamatan Gejala Alam

pHmeter

Untuk mengukur tingkat

keasaman tanah atau air

Sumber:

Phywe Physics Catalogue 3: 22; www. State. Sc. US.

1.

Tuliskan macam-macam mikroskop ber–

dasarkan sumber cahayanya?

2.

Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam

menggunakan mikroskop?

Kerjakanlah di buku latihanmu.

Soal Penguasaan Materi 6.2

Gambar 6.12

Contoh sayatan melintang

dan sayatan membujur pada

potongan wortel.

a

b

sayatan melintang

sayatan membujur

Sumber

:

Dokumentasi Penerbit

G

C

d

p

Ayo Coba 6.2

Tujuan

Mengamati sel pada batang

Amaranthus

sp. (bayam) mengguna–

kan mikroskop

Alat dan bahan

Mikroskop cahaya, silet, gelas objek,

cover glass

, tusuk gigi,

pipet, dan batang

Amaranthus

sp. (bayam)

Cara kerja

1. Siapkan batang

Amaranthus

sp. sepanjang lima sentimeter.

2.

Buatlah sayatan batang tersebut setipis mungkin (Perhatikan

Gambar 6.12). Gunakanlah silet yang tajam. Mintalah

bantuan gurumu jika mendapat kesulitan.

Hati-hati saat menggunakan silet. Jangan sampai

melukai diri sendiri dan orang lain.

3.

Kemudian, letakkan sayatan tersebut menggunakan tusuk

gigi/pinset di atas gelas objek yang telah ditetesi sedikit air.

4.

Tutup sayatan menggunakan

cover glass

.

5.

Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah.

Aturlah makrometer, mikrometer, dan cahaya agar

diperoleh pengamatan yang terang dan jelas.

6.

Amati objek mulai dari pembesaran lensa objektif 10

¥

sampai maksimal 45

¥

.

7.

Gambarkan hasil pengamatanmu di kertas.

Pertanyaan

1.

Pada pembesaran berapakah sehingga kamu dapat melihat

sel batang

Amaranthus

sp. dengan jelas?

2.

Bagaimanakah bentuk sel pada batang

Amaranthus

sp.?

144

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

C. Keselamatan Kerja

di Laboratorium

Kegiatan praktikum memang sangat menyenangkan.

Kadangkala, karena terlalu asyik siswa menjadi kurang hati-

hati. Padahal dalam praktikum kadang digunakan alat dan

bahan yang harus diperlakukan dengan hati-hati, misalnya

karena mudah pecah atau bahkan berbahaya. Kecelakaan

pada saat praktikum dalam laboratorium dapat disebabkan

oleh bahan-bahan kimia yang digunakan. Bahan-bahan

kimia ada yang mudah terbakar, beracun, korosif (merusak),

dan mudah meledak. Sekarang akan dibahas mengenai sifat

bahan-bahan kimia tersebut satu persatu. Hal ini dilakukan

agar kamu dapat lebih hati-hati dan menghindari bahaya

yang dapat terjadi.

Gambar 6.13

Simbol-simbol bahan kimia

yang berbahaya.

Gas beracun

Oksidator

Peroksida organik

Beracun

Korosif

Zat cair mudah terbakar

Zat padat mudah

terbakar

Gas mudah terbakar

Berbahaya jika basah

1. Bahan Kimia yang Mudah

Terbakar

Dalam kegiatan praktikum mungkin digunakan spiritus,

alkohol, dan eter. Tahukah kamu bagaimanakah sifat bahan-

bahan tersebut? Bahan-bahan tersebut merupakan bahan

kimia yang mudah terbakar. Bahan kimia yang mudah

terbakar memiliki ciri sebagai berikut.

a. Mudah menguap dan uapnya mudah terbakar. Oleh

karena itu, jika kamu membiarkan wadah bahan-bahan

tersebut terbuka, terdapat dua kerugian. Pertama, bahan

tersebut akan habis menguap. Kedua, uap tersebut dapat

menimbulkan bahaya kebakaran.

145

Pengamatan Gejala Alam

b. Uap bahan kimia tersebut tidak kelihatan dan mudah

menyebar ke seluruh ruangan, tetapi sebagian besar

berada di permukaan lantai karena lebih berat daripada

berat udara biasa. Oleh karena itu, jika terjadi kebakaran,

api akan timbul dari bawah.

Agar tidak terjadi kebakaran, bahan kimia yang mudah

terbakar tidak boleh dipanaskan langsung. Untuk memanaskan

bahan kimia yang mudah terbakar, harus digunakan penangas

air. Dengan cara demikian larutan tersebut tetap panas namun

tidak akan terbakar sebab yang mengalami kontak langsung

dengan api adalah penangas airnya.

Jika kebakaran terlanjur terjadi, maka api yang ada harus

segera dipadamkan. Nyala api yang kecil bisa dipadamkan

dengan kain basah, tetapi jika api besar gunakan alat pemadam

kebakaran. Laboratorium yang baik harus menyediakan alat

pemadam kebakaran untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan.

2. Bahan Kimia yang Beracun

Formalin merupakan salah satu bahan kimia yang

sering digunakan di laboratorium untuk mengawetkan suatu

spesimen. Formalin merupakan salah satu contoh bahan

beracun. Selain formalin, masih ada beberapa bahan kimia

beracun lainnnya yang sering digunakan di laboratorium,

misalnya klorin dan arsen. Efek racun dari bahan kimia

akan dapat dirasakan jika bahan kimia ini masuk ke dalam

tubuh dalam jumlah yang melebihi batas normal. Bagaimana

bahan kimia beracun dapat masuk ke dalam tubuh? Ada tiga

kemungkinan masuknya bahan kimia beracun ke dalam

tubuh, yaitu sebagai berikut.

a. Melalui mulut. Hal ini dapat terjadi jika kita makan

atau minum saat praktikum atau bisa juga jika setelah

praktikum kita makan atau minum, tanpa mencuci

tangan terlebih dahulu.

b. Melalui kulit. Dapat terjadi jika terjadi kontak langsung

bahan kimia dengan kulit.

c. Melalui pernapasan. Bahan kimia ini jika terisap saat

bernapas akan merusak organ pernapasan (paru-

paru) sehingga sistem pernapasan akan terganggu. Jika

terbawa oleh darah maka organ-organ lain pun akan

rusak karena darah akan tersebar ke seluruh tubuh.

Gambar 6.14

Penangas air

Gambar 6.15

Alat pemadam digunakan

untuk memadamkan api yang

besar apabila terjadi kebakaran

di laboratorium.

Sumber

:

hcpc.uth.tmc.edu

146

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

Guna menghindari agar tidak terkena bahan kimia beracun,

gunakanlah sarung tangan untuk menghindari kontak bahan

kimia dengan kulit. Jangan makan dan minum saat praktikum

berlangsung serta cuci tangan hingga bersih jika praktikum

telah selesai. Jika perlu, gunakan masker penutup hidung dan

mulut untuk mencegah terisapnya bahan kimia saat bernapas.

Jika terjadi kontak langsung bahan kimia dengan kulit, segera

cuci tangan dengan air dan sabun.

3. Bahan Kimia yang Korosif

Pernahkah kamu mendengar seseorang yang terkena

air keras sehingga wajah dan tubuhnya rusak? Bahan

yang disebut oleh masyarakat awam sebagai air keras

sesungguhnya adalah asam sulfat (H

2

SO

4

). Asam sulfat

merupakan salah satu bahan kimia yang bersifat korosif

dan banyak digunakan di laboratorium. Selain asam sulfat,

sesungguhnya masih banyak lagi bahan yang bersifat korosif

yang banyak digunakan di laboratorium, misalnya asam

klorida (HCl) dan asam peroksida (H

2

O

2

).

Bahan kimia korosif sesungguhnya tidak mudah terbakar,

namun jika mengalami kontak dengan bahan lain dapat

menimbulkan reaksi yang menghasilkan panas. Oleh karena itu,

jika bahan korosif terkena bahan kimia yang mudah terbakar

maka akan mudah timbul panas atau nyala api.

Jika ada bagian tubuh yang terkena bahan kimia korosif,

efeknya akan cepat terasa dan terlihat. Kulit yang terkena

bahan kimia ini akan mengalami kerusakan, memerah, perih,

gatal, atau mengalami peradangan.

Guna menghindari bahan kimia korosif, diperlukan

kehati-hatian dalam menuangkan bahan-bahan tersebut.

Saat praktikum, gunakan sarung tangan dan kacamata

pelindung serta jas laboratorium. Namun, jika terjadi kontak

dengan tubuh kita, maka segera cuci tangan dengan air

mengalir dan sabun. Kemudian, segera bawa ke dokter untuk

diberi tindakan selanjutnya.

Gambar 6.16

Contoh bahan kimia yang

bersifat korosif.

Sumber:

www.medisave.co.uk

Asam Klorida

(HCL)

Asam Sulfat

H

2

SO

4

147

Pengamatan Gejala Alam

4. Bahan Kimia yang Mudah

Meledak

Sesungguhnya jenis bahan kimia yang dapat meledak

dengan sendirinya sangatlah sedikit. Namun, ada banyak

bahan kimia yang jika diperlakukan kurang tepat, misalnya

disimpan pada tempat yang tidak cocok atau tercampur

dengan bahan lain, dapat sangat mudah meledak. Ledakan

akibat bahan kimia jenis ini terjadi oleh beberapa sebab,

diantaranya lain sebagai berikut.

a. Jika bahan kimia ini disimpan di tempat yang terlalu

panas atau terlalu lembap.

b. Adanya pencampuran dengan bahan kimia lain yang

mengakibatkan reaksi yang menghasilkan panas dan

memicu ledakan.

c. Prosedur yang salah saat praktikum, misalnya salah

men campur bahan atau salah memperlakukan bahan

yang mudah meledak.

Praktikum dengan bahan ini, harus dilaksanakan

di tempat terbuka. Gunakan masker untuk melindungi

muka. Orang yang melakukan praktikum harus memiliki

pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kimia agar

tidak terjadi kesalahan prosedur saat praktikum.

Gambar 6.17

Untuk keselamatan di

laboratorium, gunakanlah

(a) kacamata pelindung

dan (b) jas.

Sumber:

Jendela Iptek: Kimia,

1997

,

Chemistry,

2000

a

b

Gambar 6.18

(a) Natrium dan (b) kalium

bereaksi dengan air sehingga

dapat menimbulkan api.

a

Sumber

:

Chemistry for You,

2001

, www.medisave.co.uk

b

148

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

Alam semesta tempat kita hidup memiliki

banyak objek yang sangat menarik untuk

diamati. Kita dapat mengamati alam dan

gejalanya baik secara langsung dengan mata

telanjang maupun dengan bantuan alat,

seperti mikroskop.

Objek yang dapat kita amati terdiri atas

objek biotik dan abiotik. Biotik terdiri dari

berbagai macam makhluk hidup beserta

tingkah lakunya, sedangkan abiotik meru-

pakan benda tidak hidup yang men dukung

kehidupan biotiknya.

Kegiatan di laboratorium memerlukan kehati-

hatian, baik dalam sikap maupun ketepatan

prosedur saat melakukan praktikum. Banyak

kecelakaan yang terjadi saat praktikum atau

bahkan saat laboratorium tidak sedang di-

gu nakan.

Pemahaman tentang bahan-bahan kimia

berikut langkah-langkah praktikum harus

dikuasai sebelum praktikum berlangsung

agar praktikum berjalan lancar.

Rangkuman

Rangkuman

Re

à

eksi

Re

à

eksi

Selamat, kamu telah selesai mempelajari

Bab Pengamatan Gejala Alam. Selain me narik

untuk dipelajari, alam sekitar kita menyimpan

begitu banyak rahasia yang belum terungkap.

Sangat menarik bukan? Selain itu, dengan

mempelajari bab ini, kamu bisa mendapatkan

begitu banyak manfaat. Misalnya, kamu dapat

lebih mahir menggunakan mikroskop untuk

peng amatan. Dapatkah kamu menyebutkan

manfaat yang lainnya?

Setelah mempelajari bab ini, bagian

manakah yang paling kamu sukai? Bagian mana

pula yang belum kamu pahami? Diskusikanlah

dengan gurumu, agar kamu lebih menguasai

materi dalam bab ini.

1.

Tuliskan beberapa bahan kimia yang ber-

sifat korosif ?

2.

Apa saja yang harus dipersiapkan untuk

keselamatan kerja di laboratorium?

Kerjakanlah di buku latihanmu.

Soal Penguasaan Materi 6.3

149

Pengamatan Gejala Alam

1.

Berikut ini yang

tidak

termasuk komponen

abiotik adalah ....

a. matahari c. tanah

b. air d. tumbuhan

2.

Bagian mikroskop yang apabila digerakkan

akan mengatur jarak antara objek yang

diamati dengan lensa objektif adalah ....

a. diafragma

b. makrometer

c. lengan

d.

revolver

3. Ciri utama bahan kimia berbentuk cair

yang mudah terbakar, yaitu ....

a. mudah menguap

b. mudah mencair

c. mudah berubah bentuk

d. mudah disimpannya

4. Jika suatu bahan kimia terkena kulit dan

kulit tersebut melepuh maka sifat zat

kimia itu ....

a. beracun

c.

mudah terbakar

b. korosif

d. mudah bereaksi

5. Saat kita membuat objek pengamatan

segar dengan cara menyayat, hasil sayatan

yang kita buat diletakkan di atas ....

a.

cover glass

c.

lensa objektif

b. lensa okuler

d. gelas objek

6. Berikut ini adalah alat-alat yang di guna kan

untuk mengamati benda, yaitu ....

a. mikroskop, teropong, dan lup

b. mikroskop, penjepit, dan lup

c. penjepit, teropong, dan lup

d. pipet, penjepit, dan kaki tiga

7. Perlengkapan yang sebaiknya dikenakan

saat melakukan praktikum di laboratorium

adalah ....

a. jas lab, sarung tangan, dan masker

b. sarung tangan, jas hujan, dan masker

c. jas lab, kaca mata hitam, dan sarung

tangan

d.

masker, jas lab, dan kaca mata hitam

8. Pada mikroskop terpasang dua macam

lensa, artinya objek yang kita amati

mengalami pem besaran dua kali. Jika

pembesaran lensa okuler yang kita pakai

10× dan pembesaran lensa objektifnya 45×

maka pembesaran objek yang kita amati

yaitu ....

a. 4,5× c. 450×

b. 45× d. 4500×

9. Saat melakukan peng amatan burung di

alam, alat yang tepat untuk mengamatinya

adalah ....

a.

windmeter

c.

binokuler

b. mikroskop

d. termometer

10. Agar bahan kimia yang beracun tidak ter-

makan, sebaiknya kita ....

a. memakai sarung tangan agar bisa

makan saat praktikum

b. memakai masker dan jas lab

c. membersihkan sisa bahan kimia ter-

se but dari meja praktikum

d. mencuci tangan dengan air dan sabun

sesudah praktikum

Untuk soal nomor 11 dan 12, perhatikanlah

gambar berikut ini

.

1

2

6

5

3

4

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.

Kerjakanlah di buku latihanmu

.

T

T

es Kompetensi Bab 6

es Kompetensi Bab 6

150

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII

B. Selesaikan soal-soal berikut dengan benar.

1.

Apa yang dimaksud dengan pengamatan?

2.

Apa fungsi lensa objektif dan lensa okuler?

3. Apa perbedaan fungsi makrometer dan

mikrometer?

4.

Bagaimana cara menggunakan mikroskop

yang baik?

5. Apa yang harus diperhatikan dalam ke-

selamatan kerja di laboratorium?

11. Bagian yang berfungsi sebagai tempat

menyimpan objek yang akan diamati d i-

tunjukkan oleh oleh nomor ....

a. 1 c. 3

b. 2 d. 5

12. Bagian yang berguna untuk mendapatkan

fokus bayangan yang di dapat adalah

nomor ....

a.

1 dan 2

b.

3 dan 4

c.

4 dan 6

d.

3 dan 5

13. Perhatikan gambar berikut.

Alat tersebut digunakan pada saat ....

a.

mengamati hewan kecil

b.

mengamati hewan di lapangan

c.

mengamati hewan-hewan di air

d. mengamati matahari

14. Andri mengamati sebuah mangga yang

dibelinya. Ia mencatat beberapa data yang

dapat ditemukan dari pengamatnya. Data

yang termasuk data kuantitatif, yaitu ....

a. rasa manis

b.

warna mangga kuning

c.

derajat keasaman buah

d.

bau harum buah mangga

15. Pada sebuah botol zat kimia tertera label

berikut.

Label tersebut menandakan bahwa zat

tersebut ....

a.

gas mudah terbakar

b.

berbahaya jika basah

c. korosif

d.

zat cair mudah terbakar

C. Jawablah soal tantangan berikut dengan tepat.

Andi diperintahkan gurunya membuka ruang laboratorium untuk persiapan pratikum siang hari.

Ruangan laboratorium masih terkunci dan belum ada satupun jendela yang terbuka. Setelah membuka

kunci pintu, Andi masuk ruangan tersebut. Sewaktu di dalam, Andi mencium bau zat kimia yang sangat

menyengat. Kepalanya mulai pusing dan ia merasa mual. Menurutmu, tindakan apa saja yang harus

dilakukan jika kamu terjebak dalam keadaan seperti yang Andi alami?