Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
Bahasa Indonesia · Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel
Titik Harsiati, Agus Trianto, dan E. Kosasih

24/08/2021 16:01:05

SMP 7 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

193

Bahasa Indonesia

Bab

Mengapresiasi dan

Mengkreasikan

Fabel

6

KOMPETENSI DASAR

3.11

Mengidentifikasi informasi tentang

fabel/legenda daerah setempat

yang dibaca dan didengar.

4.11

Menceritakan kembali isi

fabel/legenda daerah setempat

.

3.12

Menelaah struktur dan kebahasaan

fabel/legenda daerah setempat

yang dibaca dan didengar.

4.12

Memerankan isi

fabel/legenda daerah setempat

yang dibaca dan

didengar.

Sumber: foto pribadi

Gambar 6.1 Cerita fabel karya Ugi Agustono

194

Kelas VII SMP/MTs

Pengantar

Kalian tentu pernah membaca fabel. Mengapa nenek moyang kita menciptakan

fabel? Pada semester lalu kamu sudah belajar cerita fantasi. Fabel dan cerita

fantasi sama-sama teks narasi. Sebelum belajar teks fabel, kamu perlu

memahami paparan mengenai fabel berikut. Pemahaman teori mengenai fabel

mengenai hakikat cerita dan fabel akan memudahkan kamu dalam belajar teks

fabel dalam buku siswa ini. Bacalah paparan berikut dengan saksama!

Cerita

Cerita merupakan jenis teks narasi. Teks narasi mencakup semua jenis

tulisan atau lisan yang mengandung unsur cerita. Hampir setiap hari kita

terlibat dengan cerita. Berbincang dengan teman sambil menceritakan

sesuatu adalah kegiatan bercerita. Membaca atau menonton cerita

tentang jagoan superhero adalah kegiatan menikmati cerita. Menghayal

menjadi jagoan pembasmi kejahatan yang memiliki kehebatan luar biasa

merupakan kegiatan merancang cerita.

Kita sering mendengar cerita atau menonton cerita di televisi, atau

menceritakan diri kita sendiri kepada orang lain. Saat berkumpul dengan

teman-teman, hampir dipastikan kita mahir bercerita. Dengan kata lain,

kita semua pernah menciptakan teks narasi dan menanggapi berbagai teks

narasi. Saat kita menceritakan suatu cerita berdasarkan pengalaman sendiri

atau yang kita dengar dan lihat dari televisi, kita sering kali menceritakan

dengan gaya yang berbeda dengan aslinya. Kita berupaya menceritakan

dengan cara sebaik mungkin. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan

mengubah urutan cerita, memilih bahasa yang lebih menarik, dan

menambahkan rincian agar cerita makin menarik.

Fabel

Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin

fabulat

. Fabel merupakan

cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.

Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata.

Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam

cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak hanya

mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan

manusia dengan segala karakternya.

195

Bahasa Indonesia

Belalang Sembah

Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut

dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak. Semut ini membuat

sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan

seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya. Para Semut melihat

bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim

dingin yang cukup panjang. Ketika musim dingin makanan akan sangat

sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai

macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan

ketika musim dingin telah tiba.

Berbeda halnya dengan seekor Belalang sembah, Belalang sembah

memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup

di pohon-pohon seperti halnya para Semut. ketika musim dingin akan

tiba Belalang sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah

itu hanya berlatih menari. Namun sang Belalang lupa bahwa dia harus

mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.

Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti

manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik.

Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta

melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik,

culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri. Cerita fabel

tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa.

Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kamu dapat belajar

pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu

sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat

belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar

kamu memiliki sifat terpuji.

A.

Mengenali Ciri Fabel

1.

M

engenali Ciri Umum Fabel

Bacalah fabel berikut!

196

Kelas VII SMP/MTs

Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut. Dia

menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan

dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut

melihat Sang Belalang sembah menari, namun mereka tidak menghiraukan

tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.

Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan

membawa makanan untuk dibawa kesarangnya. Sang Belalang sembah

heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah

satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja

,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke

sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami

tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget “Musim

dingin?” kata sang Belalang sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama,

lebih baik kita bersenang-senang saja dulu”, kata sang Belalang. Semut tak

menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan.

Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan

karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia

meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan

makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang

lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada

Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat

mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk.

Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan

masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di

masa sekarang tanpa memikirkan masa depan.

Diadaptasi dari dongengceritarakyat.com

197

Bahasa Indonesia

Sesama Saudara Harus Berbagi

Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi

kediaman keluarga Pip si Tupai di sebuah desa.

“Pagi, Ibu Tupai,” salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip. Kemarin,

keponakanku mengunjungiku. Dia membawakan oleh-oleh yang cukup

banyak. Aku ingin membaginya untuk para sahabatku. Ini kacang kenari

spesial untuk keluargamu.”

“Terima kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip.

Sepeninggal Pak Tua Rusa, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil

anak-anaknya. “Anak-anak, lihat kita punya apa? Kalian harus membaginya

sama rata ,ya.”

Asyiiik,” girang Pip dan adik-adiknya.

“Ibu taruh sini, ya.”

Setelah itu, ibu tupai mengurus rumah kediamannya. Sementara itu adik-

adik Pip ingin mencicipi kacang itu.

“Ini aku bagi,” kata Pip. Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya

masing-masing dua butir. “Ini sisanya untukku, Aku kan paling besar.”

“Tapiii...Ibu kan pesan untuk membagi rata,” kata Titu, salah satu adik

kembar Pip, diiringi tangisan Puti, kembar satunya.

Mendengar tangisan Puti, ibu Pip keluar dan bertanya. Sambil terisak, Puti

menceritakan keserakahan kakaknya.

“Tak boleh begitu, Pip. Ibu tadi sudah bilang apa,” tegur ibu Pip. “Kamu

tidak boleh serakah.”

“Tapi Buuu, aku kan lebih besar. Perutku juga lebih besar,” sanggah Pip.

Ibu Pip berpikir sejenak. “Baiklah, Pip. Kamu memang lebih besar.

Kebutuhan makanmu juga lebih banyak. Tapi, kalau cuma menurutkan

keinginan dan perut, kita akan selalu merasa tidak cukup.”

“Kalau begitu, Ibu saja yang membagi ya? memang tidak akan memuaskan

semuanya. Ini, Ibu beri empat untukmu, Pip, karena kau lebih besar. Dan

si kembar kalian masing-masing mendapat tiga.”

Fabel 2

198

Kelas VII SMP/MTs

Diskusikan

a)

Daftarlah rangkaian peristiwa yang terdapat pada cerita fabel!

Fabel 1

Fabel 1

Rincian peristiwa

Peristiwa 1

Semut pergi ke gua-gua untuk

mengumpulkan makanan

Peristiwa 3

Peristiwa 4

“Kalian harus mau berbagi ya, anak-anak. Walau menurut kalian kurang,

ini adalah rezeki yang harus disyukuri,” lanjut Ibu Pip.

“Berarti enak dong, Bu, jadi anak yang lebih besar. Selalu mendapat lebih

banyak,” iri Puti.

“Ya, tapi perbedaannya tak terlalu banyak, kan?” Lagipula kakakmu

memiliki tugas yang lebih banyak darimu. Dia harus menguru rumah

dan mencari makan. Apa kau mau bertukar tugas dengan Kak Pip?” tanya

Ibunya.

Puti dan Titu membayangkan tugas-tugas Pip. Lalu mereka kompak

menggeleng.

“Nah, begitu. Sesama saudara harus akur ya, harus berbagi. Jangan

bertengkar hanya karena masalah sepele,” kata Ibu Pip.

“Iya, Bu,” angguk Pip. “Yuk, kita makan kacangnya bersama,” ajak Pip pada

kedua adiknya. Ibu Pip tersenyum melihat anak-anaknya kembali rukun.

Sumber : Kompas, Minggu, 1 Maret 2015.

Penulis : A’amrizka Dyan Rahmasari

Peristiwa 2

199

Bahasa Indonesia

Fabel 2

Fabel 2

Rincian peristiwa

Peristiwa 1

Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk

memberikan oleh-oleh.

Peristiwa 3

Peristiwa 4

b)

Daftarlah tokoh yang terdapat pada cerita fabel!

Fabel 1

Nama tokoh

Tokoh 1

Katak

Tokoh 2

Tokoh 3

Tokoh 4

Diskusikan ciri fabel dan unsur yang membentuk sebuah fabel

Bandingkan simpulanmu dengan kotak info berikut!

Kotak Info

a)

Fabel mengambil tokoh para binatang.

b)

Watak tokoh para b natang digambarkan ada yang baik dan ada

yang buruk (seperti watak manusia).

c)

Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.

d)

Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian

sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai

akhir.

e)

Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).

f )

Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/peristiwa (Katak

mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan

makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para

tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak

formal (bahasa percakapan).

i

Peristiwa 2

200

Kelas VII SMP/MTs

Kotak Info

1.

Tokoh: orang/hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh

protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).

2.

Ciri tokoh utama adalah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul;

dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh

pembantu adalah tokoh tambahan.

3.

Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat

protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.

4.

Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik,

penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau

komentar/narasi penulis terhadap tokoh.

5.

Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana

dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu,

dan latar sosial.

6.

Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan

dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan

keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita

7.

Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak

langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap

permasalahan yang diangkat pada cerita.

Gali sebanyak-banyaknya mengenai ciri fabel dan unsur-unsurnya di internet,

perpustakaan, dan sumber informasi lain! Hubungkan hasil pencarianmu

dengan jawabanmu pada latihan sebelumnya!

a)

Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri fabel pada tabel di bawah ini!

(lengkapi yang belum diisi)

Unsur fabel

Ciri yang ditemukan

tema

latar

tokoh

201

Bahasa Indonesia

watak tokoh

Digambarkan hitam putih

(yang jahat dan yang baik)

konflik

amanat

cara penceritaan

Menggunakan sudut pandang

dia-an/ orang ketiga

tujuan komunikasi fabel

Menghibur, menginspirasi,

mendidik

alur/rentetan peristiwa

peristiwa awal menyebabkan

kejadian berikutnya sehingga

mencapai puncak dan akhir

cerita (alur maju)

Pesan

ada yang dieksplisitkan di

akhir atau tidak disebutkan

Bandingkan hasil kesimpulanmu dengan kotak info di bawah ini!

Kotak Info

Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi

pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter binatang

dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan

mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter

binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.

Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai,

atau alam bebas yang tidak dapat diubah menjadi latar rumah atau sekolah.

Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar. Misalnya,

fabel Cici dan Serigala pada buku ini menggunakan tokoh kelinci dan

serigala. Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir

sengsara atau mendapatkan akibat dari perbuatannnya.

202

Kelas VII SMP/MTs

2.

Mengidentifikasi Jenis Fabel

Dari segi paparan watak tokohnya, fabel dikelompokkan menjadi dua kategori

yaitu jenis fabel alami dan fabel adaptasi. Dari contoh fabel di atas nampak

bahwa terdapat ragam teks fabel. Lakukan kegiatan berikut untuk mengenali

jenis fabel.

Kegiatan

Bacalah kembali kedua fabel di atas!

1) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam

kehidupan nyata

Teks 1

Watak tokoh dalam cerita

Kondisi tokoh dalam

kehidupan nyata

Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan,

kesombongan, persahabatan, perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki,

kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban

amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik

Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya).

Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian yang menarik

dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju (dari awal

bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya)

Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis

menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula,

kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya.

Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil)

Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang

pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.

203

Bahasa Indonesia

Teks 2

Watak tokoh dalam cerita

Kondisi tokoh dalam

kehidupan nyata

2)

Daftarlah latar cerita (tempat terjadinya cerita)

Latar cerita teks 1

Latar cerita teks 2

Mengidentifikasi Jenis Alur Fabel

Bacalah paparan berikut!

Jenis Fabel dengan Koda

Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah

memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan

eksplisit.

mulai terjadi masalah

KLIMAKS

resolusi

koda

204

Kelas VII SMP/MTs

JENIS FABEL

Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan

fabel adaptasi.

Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam

nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas.

Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar (hutan, sungai,

kolam, dsb). Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh

dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan

tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya,

landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.

Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa

koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara

eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda

tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.

Jenis Fabel Tanpa Koda

Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah

memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan

eksplisit.

mulai terjadi masalah

KLIMAKS

resolusi

1)

Berdiskusilah untuk menyimpulkan jenis-jenis fabel ditinjau dari latar

cerita dan watak tokoh dalam kehidupan nyata dibandingkan dalam

cerita!

2)

Dari informasi tentang fabel di atas jelaskan jenis fabel ditinjau dari

jenis alurnya!

Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut

205

Bahasa Indonesia

B.

Menceritakan Kembali Isi Fabel

Bacalah fabel berikut!

Semua Istimewa

Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit

sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian,

air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.

“Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai

bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat

semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.

“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada

semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.

Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam. “Ulu, aku tidak

suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan

menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang

sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.

“Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu

sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah,

julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang

seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat

meninggalkan semut.

Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang

karena ia berjalan.

Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku

sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir

kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam.

Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku

tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air.

Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?” Ikan

pun kembali berputar-putar di dalam kolam.

“Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat

hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat

merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu tidak

akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!”

206

Kelas VII SMP/MTs

Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah

tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan

yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang

lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali

bersenandung.

Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di

dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama

seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan.

“Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah

kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam

kolam seperti semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati

indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa

kencang-kencang.

Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau

bisa naik kemari?”

Ulu kebingungan.” Apa maksudmu burung?”

“Apakah kau bisa memanjat naik kemari Ulu?”

“Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut

dan menatap kearah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek

sehingga tidak bisa terbang.

“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan

keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan

ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata

dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki

kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa

menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak

dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu

tidak seharusnya menghina mereka!”

Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir

bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan

kelebihan dan menghina teman-temannya.

“Maafkan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu kearah Semut dan

Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku

Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat

itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya

kembali.

Sumber : Harian Kompas, Minggu 15 Februari 2015

207

Bahasa Indonesia

1.

M

enentukan Tokoh dan Watak Tokoh

Bagaimana watak tokoh dalam fabel di atas?

Nama Tokoh

Watak Tokoh

Bukti pada teks

Ulu

Ikan

Semut

Burung

a)

A

pa latar fabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah

menjadi rumah atau sekolah?

b)

P

esan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel di

atas?

2.

M

enentukan Rangkaian Peristiwa

Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut!

a)

U

rutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di

Awalnya ...

Tiba-tiba ...

Lalu ....

Selanjutnya ....

Kemudian ...

Akhirnya ....

b)

M

engapa Ulu meremehkan teman-temannya?

c)

C

eritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!

d)

D

aftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan

karakter binatang asli pada fabel di atas!

208

Kelas VII SMP/MTs

3. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Berkelompoklah dan ceritakan isi fabel dengan bahasamu sendiri

Menceritakan Isi Fabel

Dalam kegiatan ini kamu akan menceritakan kembali isi fabel secara berantai

Berdasarkan ringkasan urutan peristiwa cerita fabel di atas, lakukanlah hal-hal

berikut!

1.

Membentuk kelompok yang

terdiri atas 5 atau 6 orang satu

kelompok!

2.

Tiap kelompok diundi untuk

ke depan kelas atau di luar

kelas (tiap anggota ditempel

kertas bernomor 1-5).

3.

Guru memerintahkan nomor

yang disebut untuk memulai

menceritakan

isi cerita.

Guru

akan menghentikan

dan berpindah pada nomor

yang lain untuk melanjutkan isi cerita. Selama satu kelompok tampil,

siswa kelompok lain menilai dengan format berikut!

No.

Yang Diamati

Skor

Skor

1

2

3

4

1.

Kelancaran penceritaan

2.

Ketepatan isi dengan cerita

yang dibaca

3.

Intonasi dan kejelasan lafal

4.

Kekompakan

5

Kepercayaan diri

Keterangan

4 = semua anggota kelompok melakukan secara tepat

3 = sebagian besar anggota kelompok melakukan secara tepat

2 = tepat sebagian kecil anggota kelompok melakukan secara tepat

1 = semua anggota melakukan secara tidak tepat

Sumber: foto pribadi

Gambar 6.2 Menceritakan secara berantai

.

209

Bahasa Indonesia

C.

Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel

1. Menelaah Struktur Fabel

Baca paparan berikut!

Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang

pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi

pekerti). Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian

tersebut adalah sebagai berikut.

Orientasi

Komplikasi

Resolusi

Koda

a.

Or

ientasi

B

agian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar

tempat, dan waktu.

b.

K

omplikasi

K

onflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

Komplikasi menuju klimaks.

c.

R

esolusi

B

agian yang berisi pemecahan masalah.

d.

K

oda (boleh ada boleh tidak)

B

agian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh

dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

Agar kamu lebih memahami struktur fabel, perhatikan contoh dan

pengidentifikasian struktur fabel di bawah ini!

Gajah yang Baik Hati

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik.

Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya

seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-

jalan mencari air.

Judul

Orientasi

210

Kelas VII SMP/MTs

Komplikasi sampai

klimaks

Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan

air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia

langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil

sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara

ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba

untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke

atas.

Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya

berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil

ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan

melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di

kolam itu?’’

‘’Aku.. si Kancil sahabatmu.’’

Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah

mau menolongnya.

‘’Tolong aku mengangkat ikan ini.’’

“Yang benar kau mendapat ikan?’’

‘’Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang

sangat besar.’’

Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke

bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika

naiknya nanti.

‘’Kau mau memanfaatkanku, ya Cil?’’ Kau akan

menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu

sendiri?’’ Tanya Gajah.

Kancil hanya terdiam.

‘’Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata

Gajah sambil meninggalkan tempat itu.

Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil.

Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada

di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan.

Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang

yang mendengar teriakannya.

‘’Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di

tempat ini.’’ Dia berpikir apa ini karma karena dia

sering menjaili teman-temannya.

211

Bahasa Indonesia

Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil

meminta tolong kembali.

“Bagaimana Cil?”

“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi”

“Janji?” gajah menekankan.

‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan

berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan

perbuatan yang merugikan binatang lain?’’

‘’Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’

Gajah menjulurkan belalainya yang panjang

untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke

atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.

‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah

melupakan kebaikanmu ini.’’

Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat

baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang

pernah ia lakukan pada beruang dan binatang-

binatang yang lainya.

Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak.

Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita ha i-hati

kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan

orang lain.

Resolusi

Koda

Mendiskusikan Ciri Bagian-bagian Fabel

Diskusikan hal-hal berikut!

a)

apa ciri orientasi?

b)

apa ciri komplikasi?

c)

apa ciri resolusi?

d)

apa ciri koda?

Bandingkan dengan kotak berikut!

Kotak Info

Orientasi

ciri isi

pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik

t

212

Kelas VII SMP/MTs

Komplikasi

ciri isi

Hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu

memuncak.

Komplikasi dimulai dari munculnya masalah sehingga masalah mencapai

komplikasi/klimak (masalah memuncak)

Resolusi

ciri isi

Penyelesaian masalah

Koda

ciri isi

Nilai moral yang diungkapkan pengarang secara impisit pada akhir cerita

2.

Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Fabel

Mencermati Variasi Pengungkapan Orientasi

Amati Beragam Contoh Orientasi Berikut!

Orientasi

Contoh 1: diawali dengan deskripsi latar

Pagi itu sang mentari menampakkan diri dengan senyum terindahnya.

Nuri bersama sahabat-sahabatnya bernyanyi riang. Sementara Katak Putih

bertepuk tangan dengan ceria. Sudah terkenal di seluruh hutan bahwa si

Nuri dan si Katak Putih bersahabat karib. Saling menopang dan saling

menolong dalam suka dan duka.

Suatu saat terjadilah keadaan yang sangat mengejutkan. Tiba-tiba .....

213

Bahasa Indonesia

Contoh 2 : diawali dengan latar dan kegiatan tokoh

Di keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas bersama Katak

sahabat baiknya.

Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan sahabatnya

dengan setia mendampinginya

Contoh 3 : diawali dengan latar di masa lalu

Pada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa.

Pada siang terik

itu Gajah bersama teman-temannya berjalan tegap ke arah perkampungan

Semut. Panas terik tak dihiraukan. Mereka tetap berjalan sambil bercanda

ria.

Dari contoh-contoh tersebut diskusikan ciri bagian orientasi fabel!

Bagian

Ciri Isi

Ciri Bahasa

orientasi

berisi pengenalan

tempat terjadinya

cerita, pengenalan

tokoh

kata keterangan tempat/

waktu

di sebuah hutan ...

Mencermati Variasi Pengungkapan Komplikasi

Dari contoh-contoh berikut diskusikan ciri bagian komplikasi pada fabel?

Contoh 1: diawali dengan konflik batin

Semakin lama Kura-kura merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia merasa

hanya bisa merepotkan teman-temannya.

Contoh 2: diawali dengan konflik fisik

Ketika Gajah memasuki areal perkampungan Semut Merah, tanpa diduga

pasukan Semut Merah tiba-tiba menyerangnya. Semut menuduh Gajah

melakukan penghancuran perkampungannya. Gajah mengelak dan

mencoba menjelaskan. Akan tetapi Semut terus menyerang telinga Gajah.

214

Kelas VII SMP/MTs

Contoh 3 : diawali dengan perubahan latar dan peristiwa tidak

mengenakkan tokoh

Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Ternyata semua keadaan tak

ada yang abadi. Persahabatan Gajah dan Semut dilanda perpecahan. Semut

mulai mengkhianati persahabatan itu.

Contoh 4

Tiba-tiba datanglah badai yang teramat kencang dan menghancurkan

semua makanan yang telah dikumpulkannya berbulan-bulan. Semut

menangis membayangkan masalah yang akan dihadapi di musim dingin.

Contoh 5

Kegembiraan yang membuncah di hutan itu tiba-tiba sirna karena

kedatangan Katak yang sangat sombong. Semua binatang dihinanya

karena kekurangannya.

Diskusikan ciri komplikasi baik dari isi maupun bahasa yang digunakan!

Bagian

Ciri Isi

Ciri Bahasa

komplikasi 1

berisi awal terjadinya

masalah/ada

perubahan/ada kejutan

tiba-tiba.........

tanpa diduga

Mencermati Variasi Pengungkapan Komplikasi

Contoh 1

Cici terus berlari dikejar Singa. Meski sekuat tenaga berlari dia terangkap

juga. Cici sudah terseok-seok karena kelelahan. Sementara Singa sudah

semakin dekat. Tiba-tiba hup ada yang menarik kakinya ke balik semak.

Dia menjerit ketakutan.

215

Bahasa Indonesia

Contoh 2

Katak terus berjalan dan terus menghina hewan-hewan lain yang

ditemuinya. Setelah Semut dan Ikan dihinanya, kini giliran Burung dihina

oleh Katak. Burung membalas menghina Katak.

Contoh 3

Kesabarannya menghadapi Kasuari yang sombong itu sudah habis.

Dipatahkanlah sayap Kasuari. Kasuari tetap mencoba terbang meski terasa

lemas. Semakin dia mencoba, semakin sakit dan lemaslah tubuhnya. Dia

sangat kesakitan ketika menggerakkan sayapnya.

Contoh 4

Ketegangan memuncak Keadaan tak dapat dikendalikan lagi.

Pertengkaran semakin menjadi dan kondisi hutan terbakar habis.

Diskusikan ciri klimaks cerita baik dari isi maupun Bahasa yang digunakan!

Bagian

Ciri Isi

Ciri Bahasa

klimaks

berisi puncak masalah

Semakin ....

Pada puncaknya

kesabarannya tak bisa

dibentuk

Mencermati Variasi Pengungkapan Komplikasi

Contoh 1: diawali dengan meredanya konflik

Akhirnya, masalah menjadi jelas. Tak ada salah paham lagi di antara

kelompok Gajah dan Semut.

216

Kelas VII SMP/MTs

Contoh 2: diawali dengan dialog yang menandakan amannya keadaan

“Ayo cepat Ci...” dengan rasa kebersamaan mereka pun akhirnya selamat.

Ternyata sahabatnya yang telah menarik kaki Cici untuk

menyelamatkannya dari kejaran Singa.

Penjelasan telah dilakukan secara gamblang sehingga tidak ada

kesalahpahaman.

..............................................................

Dengan kebersamaam akhirnya mereka selamat.

..............................................................

Dengan tegas dia memilih untuk tidak mendendam orang yang

menyakitinya.

..............................................................

.. Akhirnya, Semut minta maaf dan teman-temannya menerimanya

kembali.

............................................................

Ternyata Kura-kura yang menyebabkan kesalahpahaman ini .......................

.......................................

Setelah mengalami berbagai goncangan akhirnya semua cobaan lewat dan

h langlah semua sakit hati.

i

217

Bahasa Indonesia

Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat

iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang-binatang

yang lainya.

Dalam hati berkat lirih, “ Maafkan aku sahabatku, aku dapat musibah dan

kamu yang telah menolongku. Setelah mengalami berbagai goncangan

akhirnya semua cobaan lewat dan hilanglah semua sakit hati.

Latihan

Bagian

Ciri Isi

Ciri Bahasa

resolusi

Menyatakan pemecahan masalah atau

kondisi akhir peristiwa

Akibat dari semua perilaku tokoh

Ganjaran yang diterima tokoh

Perubahan watak tokoh menjadi baik

dia menyadari ......

akhirnya,

Mencermati Variasi Pengungkapan Koda

Pernyataan penulis tentang pelajaran dari cerita fabel

Kuda berkulit harimau yang menjadi tokoh pada cerita itu melambangkan

bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar

juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah

di dunia ini.

Siapa yang menanam akan menuai. Siapa yang berbuat baik akan dibalas

dengan perbuatan baik. Begitu juga sebaliknya. Orang yang menanam

keburukan akan menuai hasil keburukannya sendiri.

Kejahatan akan selalu dikalahkan oleh kebaikan. Apa pun yang berbuat

jahat akan dikalahkan oleh perbuatan baik

a

218

Kelas VII SMP/MTs

Pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita itu adalah mulut kita dilarang

berbicara yang menyinggung kekurangan orang lain. Tuhan menciptakan

makhluknya dengan keistimewaan sendiri-sendiri.

Diskusikan ciri bagian koda pada cerita fabel baik dari isi maupun bahasa

yang digunakan.

Bagian

Ciri Isi

Ciri Bahasa

koda

Mencermati Variasi Pengembangan Watak Tokoh

Amati Pola Pengembangan Penokohan Fabel

Contoh 1: deskripsi fisik tokoh

Farni adalah kelinci yang lucu. Bulunya putih bak mutiara. Matanya sebening

air danau. Jika ia makan, bibir merahnya yang cantik akan bergerak indah.

Kecantikan Farni tidak diragukan lagi di hutan Ambarata.

Contoh 2: kegiatan tokoh

Singa mengaum menunjukkan tari

nya yang putih dan tajam. Ia menggaruk-

garuk tanah menandakan amarahnya sedang memuncak. Bulu yang ada

di sekitar kepalanya bergoyang seram. Semua hewan di hutan bergidik

ketakutan.

ng

219

Bahasa Indonesia

Contoh 3: dialog tokoh dengan diri sendiri

“Ah... kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan sendiri tanpa

berbagi dengan mereka”. Gumamnya dalam hati.

Contoh 4: dialog dengan tokoh lain

“Ah... kamu tidak bisa terbang karena kakimu kecil, kalau kakiku sempurna

bisa melompat ke mana-mana, kata Katak pada Semut.

“Jangan menghina Katak, Tuhan memberikan kita kelebihan masing-

masing,” Burung bersuara dengan nada lembut.

Tugas

Uraikan dengan bahasamu sendiri cara mendeskripsikan tokoh pada

cerita ...................................,.................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

.....................................................................................................................

Mencermati Pola Pengembangan Judul

Amati contoh judul fabel berikut.

Contoh 1: judul berasal dari nama tokoh

Cici dan Serigala

Kancil dan Tikus

Contoh 2: judul dikembangkan berdasarkan sifat tokoh

Tikus Yang Baik Hati

Gajah Penolong

Merak Yang Pemurah

Contoh 3 judul diambil dari tema

Semua Istimewa

220

Kelas VII SMP/MTs

Menentukan Struktur Fabel

Bacalah Fabel di bawah ini dan tentukan bagian struktur tabel!

Kuda Berkulit Harimau

Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah

hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang

itu. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga

ladangnya.

Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu.

“Itu seperti kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya

dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit harimau yang

tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba

memakai kulit harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini

sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya ya?”

Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan

yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus

gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda

dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan

semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke

dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian,

beberapa domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam

bahwa domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya.

Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat ke arah mereka

sehingga sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka

takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau!

Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak

melihat domba-domba itu pontang-panting berlari.

Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia

menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir

menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih

lama bersiap-siap melompat!” kata kuda itu dalam hati. Tibalah saat kuda

itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang

menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke

semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.

221

Bahasa Indonesia

Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu

tidak membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil

membawa seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-

semak, kucing hutan itu duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat

pohon besar. “Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini.

Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati. Kuda

itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati kucing

hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu

mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar

bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu,

kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit

harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu,

tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku

melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan,

tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!”

Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapan pun,

suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman.

Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya

orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya

itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini.

Diadaptasi dari www.dongengceritarakyat.com

a) Urutkanlah peristiwa fabel di atas ke dalam tabel struktur berikut ini!

Bagian

Fabel

Bukti dalam Teks

orientasi

komplikasi

222

Kelas VII SMP/MTs

resolusi

koda

Kuda berkulit harimau yang menjadi tokoh pada cerita itu

melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-

pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu.

Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini.

b)

T

entukan tokoh dan penokohan tokoh fabel yang telah kalian baca

beserta alasan dan pembuktiannya dalam tabel berikut ini!

Tokoh

Watak

Cara pengembangan

watak

Bukti dalam teks

kuda

domba

tapir

kucing hutan

Tuliskan hasil telaahmu tentang struktur teks dengan cara melengkapi paparan

berikut!

Teks fabel di atas sudah berisi struktur fabel secara lengkap. Pada awal cerita

terdapat orientasi yaitu ada pengenalan tokoh dengan latar kejadiannya.

Bagian komplikasi pada fabel tersebut berupa peristiwa ...............................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

......................................................................................................................

Bagian komplikasi pada fabel tersebut berupa peristiwa ...........................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

223

Bahasa Indonesia

3.

M

encermati Penggunaan Kata/kalimat pada Fabel

Selain dari segi struktur, fabel juga memiliki karakteristik bahasa yang unik,

yaitu penggunaan bahasa sehari-hari yang bersifat imajinatif atau khayalan.

Berikut disajikan ciri kebahasaan fabel.

Latihan Pilihan Kata atau Diksi pada Fabel

a.

M

enunjukkan latar dengan pilihan kata yang mudah diimajinasikan

Untuk menunjukkan latar, baik latar suasana, latar waktu, maupun

latar tempat diperlukan diksi yang tepat. Pemilihan diksi yang tepat

dapat memudahkan pembaca mengimajinasikan latar. Berikut contoh

diksi untuk menunjukkan latar. Buatlah seperti contoh pada tabel

yang belum terisi!

Latar Suasana

Latar Tempat

Latar Waktu

Hangat sinar

matahari menyentuh

kulit burung hantu

digunakan untuk

mendeskripsikan

suasana pagi

Telaga tiga warna bak

pelangi

Kala itu, pada zaman

dahulu

................................................................................................................................

................................................................................................................................

...............................................................................................................................

Bagian resolusi pada fabel tersebut berupa peristiwa .................................

...............................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Bagian koda pada fabel tersebut berupa peristiwa .........................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

.......................................................................................................................

224

Kelas VII SMP/MTs

Sinar matahari

memecut kulit

meninggalkan warna

kemerahan digunakan

untuk suasana siang

Di tengah hutan, di

hutan belantara

Di siang hari yang

terik, di malam yang

syahdu, dll

Penggunaan Sinonim dan Antonim pada Fabel

Fabel menggunakan variasi

kata untuk menggambarkan atau mendeskripsikan

sifat. Baik sifat tokoh maupun sifat

benda dan keadaan. Meskipun memiliki arti

yang sama, akan tetapi diksi atau pilihan kata yang tepat untuk mendeskripsikan

sifat tokoh dapat memengaruhi nilai rasa pada pembaca!

Kata sifat

efek emosi lemah

efek emosi kuat

senang

riang gembira

tidak teratur

berantakan

sedih

merana

a)

Carilah sinonim dan antonim yang berefek kuat dari kata dalam

tabel berikut!

Kata

sinonim

rajin

ceroboh

sombong

baik budi

hemat

berhati mulia

jujur

peduli

malas

suka mengalah

pendendam

sabar

225

Bahasa Indonesia

Kata

sinonim

malas

tinggi hati

angkuh, sombong

rendah hati

derwawan

bersahaja

tekun

ceroboh

cerdas

licik

serakah

jahil

kikir

cekatan

Menelaah Penggunaan Kalimat Langsung

Perhatikan ragam kalimat langsung pada fabel berikut! Diskusikan ketepatan

penulisannya.

Kelompokkan kalimat langsung yang terdapat pada fabel Burung Kasuari yang

Sombong dan Harusnya berbagi dengan mengisi tabel berikut!

Kalimat langsung

dengan kalimat

pengiring sebelum

petikan

Kalimat langsung

dengan kalimat

pengiring setelah

petikan

Kalimat langsung

dengan kalimat

pengiring di tengah

petikan

Ulu kembali berseru,

“Hujan telah tiba!

Hujan telah tiba! Hai

Ikan! Aku sangat

suka dengan hujan,

bagaimana denganmu?”

Ulu berhenti di pinggir

kolam dan berbicara

kepada Ikan.

“Ulu, aku tidak suka

dengan hujan. Kamu

lihat betapa mungilnya

tubuhku? Air hujan

akan menyeret dan

menenggelamkanku ke

kolam! Aku tidak bisa

berenang sepertimu,

makanya aku berteduh,”

sahut Semut

.

“Makanya Semut,

kau harus berlatih

berenang! Aku sejak

berupa berudu

sudah bisa berenang,

masa kau tidak bisa?

Berenang itu sangat

mudah, julurkan

saja kakimu,”

Ulu

menjulurkan kakinya

,

226

Kelas VII SMP/MTs

“dan tendang ke

belakang seperti ini!

Ups, maaf, kakimu kan

pendek.”

Tulislah B jika penulisan kalimat langsung benar dan S penulisan kalimat

langsung salah! Tulislah alasanmu yang sesuai pada baris berikutnya!

1.

Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya

tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke

kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,”

sahut Semut. ( ............. )

Alasan : .........................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

................................

2.

U

lu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Hai Ikan!

Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti

di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di

dalam kolam. (.............)

Alasan : .........................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

................................

227

Bahasa Indonesia

3.

Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu

cemberut dan menatap kearah dua kakinya. (..............)

Alasan : .........................................................................................................

.........................................................................................................................

................................

4.

Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! “ kata Semut ( ........)

Alasan : .........................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

................................

5.

Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang “ kata Ulu. (...........)

Alasan : .........................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

................................

6.

m

asa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja

kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti

ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat

meninggalkan semut. ( .........)

Alasan : .........................................................................................................

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

................................

Tugas

Diskusikan dengan teman sebangkumu bagaimana (a) cara menulis kalimat

langsung, (b) cara menulis tanda petik bila kalimat pengiring terletak sebelum

petikan (contoh nomor 2), (c) cara menulis kalimat langsung kalau petikan

diakhiri tanda seru atau tanda tanya, (d) cara menulis tanda petik kalau

kalimat pengiring terletak setelah petikan (contoh nomor 1) dan (d) cara

menulis kalau petikan lebih dari satu dan di tengah terdapat sisipan kalimat

pengiring.

228

Kelas VII SMP/MTs

Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut.

Pengertian dan Ciri Kalimat Langsung

Kalimat langsung

adalah

kalimat

yang diucapkan secara langsung kepada

orang yang dituju.

Kalimat langsung

ditandai dengan pemakaian tanda

petik (“ ... “).

Ciri-ciri kalimat langsung mencakup (a) menggunakan tanda petik, (b)

intonasi tinggi untuk tanda tanya, datar untuk kalimat berita, dan tanda

seru dilagukan dengan intonasi perintah, (c) kata ganti orang pertama dan

orang kedua.

Pengertian dan Ciri Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau

memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung mencakup (a) tidak menggunakan tanda

petik, (b) intonasi membacanya datar, (c) terdapat perubahan kata ganti

orang.

Perubahan kata ganti

Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3.

“Saya”, “aku” menjadi “dia” atau “ia”

Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1.

“kamu” “Dia” menjadi “saya”atau nama orang

Kata ganti orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi ”kami”,

“kita” dan “mereka” “kalian” “kami” menjadi “ “mereka” “kami”

Cara Penulisan Kalimat Langsung

1.

B

agian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (“) bukan

petik satu (‘).

2.

T

anda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri

kalimat petikan.

Contoh:

Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok.” (Benar)

Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok”. (Salah)

3.

K

alimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu

spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat

petikan.

229

Bahasa Indonesia

Contoh:

Ulu berkata, “ Biarlah saya bernyayi sendiri.”

4.

K

alimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan

satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat

petikan.

“Ulu, aku tidak suka dengan hujan,” kata Semut lirih.

5.

J

ika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan

pertama menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat

petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan

kata sapaan.

Contoh

“Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan

memberikannya.”

6.

T

anda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung

dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan

langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Penulisan Kata Seru

Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti o, ya, wah, aduh,

kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

contoh

• O, begitu?

• Wah, bukan main!

• Hati-hati, ya, nanti jatuh.

Kata yang Digunakan

Kelompokkan kata sambung dan kata depan yang banyak digunakan

pada awal cerita, urutan kejadian berikutnya, akhir cerita.

Hubungan waktu

yang menyatakan permulaan digunakan kata sejak,

semenjak, dan sedari. Untuk menyatakan hubungan waktu bersamaan

digunakan kata waktu, sewaktu, tatkala, seraya, serta, selagi, sementara,

selama, sambil, dan ketika. Untuk menyatakan hubungan waktu berurutan

230

Kelas VII SMP/MTs

digunakan kata sebelum, setelah, sesudah, seusai, begitu, sehabis. Untuk

menyatakan hubungan waktu batas akhir digunakan kata hingga , akhirnya,

dan sampai.

Konjungsi urutan adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan

klausa dengan klausa.

Penulisan

Dalam bahasa Indonesia, ada sejumlah kata (di antaranya kata penghubung

intrakalimat) yang didahului tanda koma. Kata-kata itu didaftarkan berikut

ini.

..., padahal ...

..., sedangkan ...

..., seperti ...

..., tetapi ...

..., yaitu/yakni ...

Di bawah ini TIDAK perlu didahului koma. Kata-kata itu didaftarkan

berikut ini.

... bahwa ...

... karena ...

... maka ...

... sehingga ...

Penggunaan kata sandang si dan sang pada fabel

Selain itu, dalam fabel juga sering menggunakan kata sandang si dan sang.

Kata sandang merupakan sejenis kata penentu atau pembatas yang letaknya

di depan kata benda atau kata sifat. Kata sandang tidak mempunyai makna

tersendiri. Makna atau arti kata sandang bergabung dengan kata yang

berada di belakangnya. Kata sandang yang masih dipakai dalam Bahasa

Indonesia, misalnya: si dan sang. Walaupun kata sandang tidak mempunyai

arti dan tidak dapat berdiri sendiri, kata sandang memiliki fungsi penting

menentukan makna dalam kalimat.

Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata

si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan

contoh penggunaan dalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan dengan

contoh berikut ini.

1.

Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu.

2.

K

edua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar.

231

Bahasa Indonesia

Kata kecil pada kalimat 1) ditulis dengan huruf kecil karena bukan

merupakan nama. Pada kalimat 2) Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital

karena dimaksudkan sebagai panggilan atau nama julukan.

Pada fabel nama binatang biasanya digunakan sebagai nama tokoh

sehingga ditulis dengan huruf besar.

Penggunaan Kata Depan pada Fabel

Dalam teks cerita fabel biasanya juga digunakan kata keterangan tempat

dan kata keterangan waktu dirangkai dengan kata depan. Penulisan kata

depan dipisah dengan kata yang mengikutinya. Contoh penggunaan kata

depan yang sesuai dengan kaidah.

Latihan

Tulislah B penulisan tepat dan tulislah S jika salah

1.

Di

dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat

dan tajuknya menutupi lantai hutan. (....)

2.

Namun tidak seperti biasanya yang tenang, saat ini pasukan Semut

Merah telah bersiap siaga

pada

posisi mereka masing-masing. (...)

3.

Ketika Gajah memasuki areal perkampungan Semut Merah,

dengan cepat dan sigap para pasukan Semut Merah yang telah

bersiap dari posisinya langsung menyerang Gajah. (...)

4.

Suara jeritan sang gajah terdengar ke seluruh penjuru hutan dan

mengganggu aktivitas hewan-hewan lain yang tinggal

di

hutan.

(...)

5.

Pada

keesokkan harinya Gajah datang lagi dan seperti biasa ia

akan melewati rumah-rumah semut merah. (.....)

Melengkapi Struktur dan Menelaah Struktur Fabel

Lengkapilah bagian-bagian struktur fabel yang belum terisi! Berilah judul

yang sesuai

Orientasi

Pada suatu hari, Monyet dan Kelinci sedang duduk di pinggir sungai. Kelinci

suka mendengarkan cerita Monyet. Tapi satu hal, Kelinci merasa terganggu

dengan gerakan menggaruk Monyet saat berbicara. Ia menggaruk

kepalanya, rambut di dagunya, menggaruk tangan kanan dan kiri.

232

Kelas VII SMP/MTs

Monyet pun suka mengobrol dengan Kelinci. Kecuali satu hal. Monyet sering

terganggu dengan gerakan mengendus, menggerak an hidung, menggerak an

kupingnya dari sisi satu sisi ke sisi yang lain.

Komplikasi

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

.............................................................................................

Reorientasi

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................

Koda

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................

Melengkapi Struktur dan Menelaah Struktur Fabel

Lengkapilah bagian-bagian struktur fabel yang belum terisi!Berilah judul yang

sesuai!

Orientasi

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

........................................................................................................

k

k

233

Bahasa Indonesia

Komplikasi

Tiba-tiba sekelompok cacing tanah keluar dari permukaan tanah yang di

injak oleh kelinci. Kelinci kaget melihat begitu banyak cacing. Ia menyangka

itu adalah ular. Karena Kancil menceritakan ciri-ciri ular mirip dengan

cacing. Ia hanya tidak tahu bahwa cacing berukuran lebih kecil dari ular.

Reorientasi

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................

Koda

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................

Telaahlah fabel yang telah kamu lengkapi dengan panduan berikut!

No

Aspek

Deskripsi Cerita Fantasi

1.

Judul

Apakah judul menggambarkan keseluruhan isi

teks?

Apakah judul singkat, padat, dan jelas?

2.

Orientasi

Apakah ada perkenalan tentang para pelaku,

terutama pelaku utama, apa yang dialami pelaku,

dan di mana peristiwa itu terjadi?

.

234

Kelas VII SMP/MTs

3.

Komplikasi

Apakah muncul konflik, para pelaku bereaksi

terhadap kon-flik, kemudian konflik meningkat?

Apakah pengarang membangun konflik dengan

cara yang menarik?

Konflik batin ataukah fisik?

Apakah konflik mencapai puncaknya?

Apakah puncak konflik tersebut dikemas dengan

cara yang unik, menarik, atau mengesankan?

4

Reorientasi

Apakah konflik terpecahkan dan terdapat

penyelesaiannya?

Penyelesaian bersifat terbuka (pembaca

dibebaskan untuk melanjutkan akhir ceritanya)

atau tertutup (pengaranglah yang menunjukkan

akhir ceritanya)?

Apakah penyelesaiannya menarik atau

mengesankan?

5

Amanat atau

Moral (Tersurat/

Tersirat)

Apakah ada pesan-pesan moral yang disuarakan

pengarang?

Apakah pesan-pesan itu disampaikan secara

tersurat atau tersirat?

Apakah pesan-pesan itu disampaikan secara wajar,

tidak menggurui?

6

Orisinalitas ide

Apakah karyamu asli hasil idemu sendiri dan

belum pernah ada sebelumnya? Asli tetapi

modifikasi?

7

Kreativitas

pengembangan

cerita

Apakah peristiwa yang dikembangkan rinci dan

unik?

Apakah pilihan kata dalam cerita menarik?

Apakah dialog-dialog yang dikembangkan

menarik dan menghidupkan cerita?

Tulis hasil telaahmu dalam bentuk uraian!

235

Bahasa Indonesia

D.

Memerankan Isi Fabel

Pada bagian ini kamu secara berkelompok akan memerankan isi fabel.

Kerjasama dan kreativitasmu akan ditantang pada kegiatan kali ini.

B

acalah fabel berikut dan tentukan urutan peristiwa

Fabel 1

Cici dan Serigala

Karya Lilik Choir

Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, dan Upi bermain bersama di tempat

lapang di hutan. Tiba-tiba Cici melihat sesuatu tergeletak dalam bungkus

plastik.

“Hai Teman-teman... lihatlah! Cici berteriak sambil menunjuk ke arah

bungkusan plastik. “Wah... makanan teman-teman..” teriak Upi.

“Asyik... sore ini kita makan enak..” Pusi bersorak kegirangan.

Cici mengambil kue itu, membuka bungkusnya dan tercium aroma harum

dari kue itu. Tiba-tiba muncul niat liciknya.

“Ah... kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan sendiri tanpa

berbagi dengan mereka”. Gumamnya dalam hati.

“Teman-teman sepertinya kue ini bekal pak tukang kayu yang sering ke

hutan ini, mungkin dia baru saja kesini dan belum pergi terlalu jauh.

bagaimana jika kususullkan kue ini, bukankah menolong orang juga

perbuatan mulia? Cici meyakinkan temannya.

Raut kecewa tergambar di wajah Upi dan Pusi, mereka gagal makan kue

yang beraroma lezat itu. Cici berlari menjauhi temannya dan memakan

kue itu sendiri. Tiba-tiba...

Bruukk..!!

“Aaahhgg... tolooong...” Cici menjerit keras. Seekor serigala muncul

dari balik semak dan langsung menerkam tubuh mungil Cici. Cici pun

menangis dan terus berteriak minta tolong.

“Cici pun memutar otak mencari cara bagaimana agar ia bisa bebas dari

cengkeraman serigala itu. Akhirnya ia mendapatkan ide.

236

Kelas VII SMP/MTs

Bahan pemeranan 2

Amati keenam gambar berikut! Diskusikan untuk memerankan fabel tersebut

“Pak serigala, aku punya dua teman di sana. Bagaimana jika mereka ku

jemput ke sini supaya kamu dapat makan lebih banyak lagi”. Cici berusaha

mengelabui serigala itu.

“Baiklah, segera panggil mereka tapi aku harus ikut di belakangmu.” jawab

serigala.

“Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tidak mendengar langkah

kakimu. Aku khawatir mereka akan lari ketakutan.”

Cici pun berlari ke arah teman-temannya yang ditinggalkan tadi.

Sementara serigala mengikutinya dengan langkah pelan. Menyadari hal itu

Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali memanggil temannya.

“Ups...!”, kaki Cici tiba-tiba terasa ada yang menarik. Ia pun menjerit dan

bahkan tidak berani membuka mata.

“Jangan Pak Serigala... jangan makan aku, ampuni aku..”

“Sst..., ini aku Ci, bukalah matamu, ini Upi dan Pusi..”

“Ayo cepat Ci...” dengan rasa kebersamaan mereka pun akhirnya selamat.

Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis

tesedu-sedu.

“Hik.. hik.. maafkan aku teman-teman, aku bersalah pada kalian. Aku

telah berbohong..” Cici akhirnya menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Temannya tidak marah apalagi membencinya. Cici pun berjanji tidak akan

mengulanginya lagi.

“Sudahlah Cici... kami memaafkanmu...” kata Pusi dengan bijak.

“Terimak sih kawan, aku janji tidak akan mengulanginya lagi..” jawab Cici

dengan tulus.

Diadaptasi dari Lilikchoir89.blogspot.com

a

237

Bahasa Indonesia

Bagi kelas menjadi 3 kelompok. Pilih salah satu bahan dan tentukan dulu

bagian-bagian berikut!

1.

M

erancang Tokoh, Watak, Dialog, Latar Sesuai Isi fabel

yang Dibaca

Tentukanlah tokoh, watak, dialog, dan latarnya!

Tokoh

Nama

Watak

latar tempat :

latar waktu :

latar suasana :

Sumber: Laporan hasil penelitian an. Moh Ersyad PPG Universitas Negeri Malang.

238

Kelas VII SMP/MTs

2. Menentukan Urutan Cerita

Buatlah kerangka urutan peristiwa cerita fabel

Awalnya ....

Tak disangka

Kemudian..

Tiba-tba ...

Akhirnya ...

3.

M

erancang Pemeranan dari Fabel yang Dibaca

Rancanglah kalimat narasi, dialog-dialog tokoh, dan musik pengiring/

suasana/ properti yang sesuai isi fabel!

Kalimat Narator

Dialog tokoh

Musik pengiring/

properti

Tentukan narator, pemain, pengiring musik dan pelengkap properti!

Bentuk kelompok dan berlatihlah mengucapkan dialog dengan intonasi,

gerak-gerik yang sesuai!

239

Bahasa Indonesia

4.

Melakukan Adu Kreatif Pemeranan Fabel

Perankan fabel secara berkelompok dan kelompok lain akan menilai dengan

rubrik berikut!

Tugas

1.

Perankan cerita di atas secara berkelompok!

2.

Tentukan siapa yang menjadi tokoh cerita!

3.

Rancang siapa menjadi narator cerita!

4.

Tentukan urutan peristiwa yang utuh sesuai dengan strukturnya

(orientasi, komplikasi, resolusi, koda)!

5.

Diskusikan cara memerankan fabel dengan baik!

Nilailah Pemeranan Fabel dengan Tabel berikut!

No.

Aspek

Deskripsi

1.

Tokoh dan

penokohan

Apakah mimik, gerak gerik, bahasa lisan

semua tokoh sesuai dengan watak yang harus

diperankan

2.

Orientasi

Apakah narator mengungkapkan perkenalan

tentang tokoh dan latar cerita dengan gaya yang

kreatif dan sesuai isi fabel

3.

Komplikasi

Apakah isi pemeranan sesuai pada tahap konflik

(para pelaku bereaksi terhadap konflik dan

kemudian konflik meningkat)?

Apakah bahasa/dialog dalam membangun konflik

diungkapkan dengan intonasi, gerak-gerik dan

mimik yang sesuai?

4.

Resolusi/

reorientasi

Apakah pemeranan pada tahap resolusi sesuai?

Apakah bahasa/dialog dalam pemeranan resolusi

diungkapkan dengan intonasi, gerak-gerik dan

mimik yang variatif dan sesuai watak tokoh?

diungkapkan

5

Koda

Apakah pesan-pesan moral dalam koda

diungkapkan narator dengan tepat?

Apakah pesan-pesan moral dalam koda

diungkapkan narator dengan kreatif ?

.

240

Kelas VII SMP/MTs

6.

Orisinalitas ide

Apakah karyamu asli hasil idemu sendiri dan

belum pernah ada sebelumnya? Asli tetapi

modifikasi,

7.

Properti

pendukung dan

iringan musik

Apakah properti pendukung dan iringan musik

mendukung isi cerita?

Apakah properti pendukung dan iringan musik

diciptakan secara kreatif ?

Apakah properti pendukung dan iringan musik

diciptakan secara murah dan mudah didapatkan?

Selamat! Kamu telah berkreasi dengan gemilang!

Kamu telah belajar banyak hal melalui pemeranan yang

kamu lakukan.

Kerja sama, disiplin, dan kreativitasmu telah dilatihkan

pada kegiatan yang kamu lakukan.

ASAH TERUS KREATIVITASMU

DENGAN KEGIATAN YANG LAIN

241

Bahasa Indonesia

Proyek Literasi

Dengan membaca dapat meningkatkan keberhasilan hidupmu. Diharapkan

kamu membaca satu buku yang berkaitan dengan fabel.

JURNAL MEMBACA

Judul Buku

:

P

engarang

:

T

erbitan

:

Waktu baca

: t

anggal ................ sampai .....................

Tanggal baca

Ringkasan Isi

Komentar

242

Kelas VII SMP/MTs

Torehlah Kanvas

dengan

Penuh Kreativitas Untuk

Generasi Emas