Halaman
WILAYAH DAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
BAB V
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan mampu untuk menganalisis kaitan antara konsep
wilayah dan perencanaan pembangunan wilayah.
Adapun hal-hal yang akan Anda pelajari untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut adalah:
1. pengertian konsep wilayah,
2. pusat pertumbuhan, dan
3. pembangunan dan pengembangan wilayah.
ota dan desa adalah suatu wilayah yang mempunyai karakteristik atau
homogenitas tertentu yang membedakan antara wilayah satu dengan wilayah
lainnya. Suatu kota berperan sebagai pusat pertumbuhan bagi perkembangan
pembangunan daerah di sekitarnya. Dalam bab ini Anda akan mengetahui
lebih jauh mengenai konsep wilayah dan perencanaan pembangunan ber-
kelanjutan.
K
Sumber: Calender Catalogue, 1998
122
Geografi SMA/MA Kelas XII
M
O T I V A S
I
Bab ini akan memberi Anda pemahaman tentang wilayah. Di mana konsep ini akan
memberikan sumbangan kritis pada pengetahuan Anda tentang bagaimana wilayah
itu dikembangkan, ciri-cirinya, dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Bab ini akan
menuntun cara berpikir Anda menuju pada pola pikir secara keruangan. Pelajari baik-baik
bab ini, karena sangat berguna bagi Anda!
Peta Konsep
Kata Kunci :
1. Wilayah
4. Teori pusat pertumbuhan
2. Konsep wilayah
5. Pembangunan wilayah
3. Pusat pertumbuhan
6. Pengembangan wilayah
Wilayah dan
Pembangunan
x
Pengertian/Konsep
Wilayah
x
Pengertian Wilayah
x
Jenis-Jenis Wilayah
x
Pusat
Pertumbuhan
x
Hubungan
Pembangunan dan
Pengembangan
Wilayah
x
Pengertian Pembangunan
x
Pengembangan Wilayah
x
Hubungan Antara Wilayah dan
Pembangunan
x
Teori Pusat
Pertumbuhan
x
Pengaruh Pusat
Pertumbuhan
Mempelajari tentang
Mempelajari
tentang
Mempelajari
tentang
Meliputi
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
123
A. Pengertian Konsep Wilayah
Geografi merupakan ilmu yang mendasarkan diri pada analisis interrelasi
keruangan antargejala geografi pada suatu region/wilayah. Karakter terpenting
yang harus dimiliki oleh suatu wilayah adalah adanya aspek fisik dan aspek
sosial budaya. Sifat karakteristik sebagai keseluruhan wilayah geografi
diabstraksikan sebagai suatu pengertian geografi yang dikenal dengan konsep
wilayah.
1. Pengertian Wilayah
Wilayah merupakan suatu unit dari
geografi yang dibatasi oleh parameter terten-
tu dan bagian-bagiannya tergantung secara
internal. Para ahli geografi memandang wilayah
adalah tiap bagian yang ada di permukaan
bumi, dengan wilayah yang paling luas adalah
seluruh permukaan bumi. Dalam geografi
wilayah permukaan bumi terlalu luas, maka wilayah tersebut dibagi menjadi bagian-
bagian tertentu.
Wilayah dibagi berdasarkan homogenitas tertentu yang membedakan anta-
ra wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Tujuan dari dibentuknya pewi-
layahan adalah untuk menyifatkan dan memberi arti terhadap bermacam-macam
wilayah, serta untuk mengetahui adanya kemungkinan pengembangan suatu
wilayah.
2. Jenis-Jenis Wilayah
Wilayah atau pewilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional
yaitu pengelompokan wilayah di permukaan bumi berdasarkan kriteria tertentu
yang membedakan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dalam geografi
dikenal tiga kriteria pewilayahan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Gambar 5.1
Ketampakan
fisik wilayah kota dan desa.
Wilayah merupakan sebagian dari
permukaan bumi yang dapat dibe-
dakan dalam hal-hal tertentu de-
ngan daerah sekitarnya.
InfoGeo
Sumber: Calender Catalogue, 1998
124
Geografi SMA/MA Kelas XII
a. Pewilayahan berciri tunggal
(single topic
region)
, yaitu penetapan region atau
wilayah yang didasarkan pada salah satu
aspek geografi. Contoh kemiringan lereng
dapat menunjukkan ketampakan dari
suatu daerah, apakah termasuk daerah
yang datar, landai, atau terjal. Di sini lokasi suatu daerah hanya dilihat dari
satu aspek geografi yaitu derajat kemiringan lereng.
b. Pewilayahan berciri majemuk
(multi topic region)
, yaitu penetapan wilayah
yang didasarkan pada beberapa faktor geografi. Contoh penetapan wilayah
berdasarkan iklim yaitu iklim tropik, subtropik, sedang, dan dingin. Di
katakan berciri majemuk karena iklim terbentuk dari beberapa unsur seperti
suhu, curah hujan, dan angin.
c. Pewilayahan berciri keseluruhan
(total region)
, yaitu penetapan wilayah yang
didasarkan pada banyak faktor menyangkut lingkungan alam, lingkungan
biotik, maupun manusia. Contoh ekosistem mangrove, dikatakan bercirikan
keseluruhan karena melibatkan faktor alam, biotik, dan manusia di sekitarnya.
a. Pewilayahan Secara Geografi
1) Berdasarkan Pembagian Waktu
Indonesia memiliki perbedaan waktu kurang lebih 3 jam antara Indonesia
paling timur dan paling barat. Pembagian daerah waktu di Indonesia sejak 1
Januari 1988 adalah sebagai berikut.
a
) Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB). Daerah ini didasarkan pada meredian
pangkal 105
°
BT meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal dari waktu
Greenwich).
Batas antara wilayah yang satu
dengan yang lain bukan berupa
garis batas yang tegas, melainkan
berupa daerah transisi/peralihan.
InfoGeo
Gambar 5.2
Peta pembagian daerah waktu di Indonesia
Sumber: Haryana, 2006
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
125
b) Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA). Daerah ini didasarkan pada
meredian pangkal 120
°
BT meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal
dari waktu Greenwich).
c) Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT). Daerah ini didasarkan pada
meredian pangkal 135
°
BT meliputi Maluku dan Papua (mempunyai selisih
waktu 9 jam lebih awal dari waktu Greenwich).
2) Berdasarkan Bentuk Dasar Laut
Berdasarkan pada bentuk dasar laut Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah
yaitu sebagai berikut.
a) Paparan Sunda
Paparan Sunda dulu merupakan bagian dari Asia Tenggara yang tenggelam
karena naiknya air laut setelah zaman es. Hal ini dapat dilihat dari palung-palung
sungai yang tenggelam di Laut Natuna dan Laut Jawa. Bukti ini diperkuat oleh
hasil penelitian tentang geografi hewan yang dilakukan oleh Weber, yang
menunjukkan bahwa ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai di Kalimantan
Barat (Kapuas) dan Sumatra bagian tenggara mempunyai persamaan. Bukti
ini menunjukkan bahwa pada masa lalu sungai-sungai di bagian tenggara
Sumatra dan sungai-sungai di Kalimantan bagian barat merupakan anak sungai
besar dari Laut Cina Selatan. Jadi Sumatra, Jawa, dan Kalimantan merupakan
bagian dari daratan Asia.
b) Paparan Sahul
Paparan Sahul menyatukan Pulau Papua dengan Benua Australia. Laut
Arafuru yang terdapat di paparan ini diduga merupakan bagian dari perluasan
teluk Carpentaria di Australia bagian utara. Penelitian Wallace menunjukkan
bahwa hewan-hewan yang hidup di Australia dan Papua mempunyai kemiripan.
c) Dasar Laut Peralihan
Daerah peralihan merupakan laut dalam dan bukan bagian dari daratan
Asia maupun Australia. Laut ini sering disebut sebagai laut peralihan Austral-
Asia yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Dasar
laut ini ditandai oleh adanya cekungan-cekungan yang dalam.
3) Berdasarkan Wilayah Pembangunan
Wilayah Indonesia yang begitu luas dengan pulau-pulau yang sangat banyak
merupakan salah satu hambatan dalam mengoordinasi pelaksanaan
pembangunan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibuatlah pembagian
wilayah pembangunan dengan sistem koordinasi pada pusat wilayah
pengembangan. Pembagian wilayah pembangunan dilaksanakan sejak Repelita
II. Dasar yang digunakan dalam pembagian wilayah adalah adanya kegiatan di
suatu provinsi yang mempunyai kaitan erat dengan kegiatan di provinsi lain.
Pembagian wilayah pembangunan bertujuan untuk pemantapan dan pemusatan
kegiatan pembangunan agar tercapai pembangunan yang serasi dan seimbang.
126
Geografi SMA/MA Kelas XII
4) Berdasarkan Geologi (Rangkaian Pegunungan)
Berdasarkan rangkaian pegunungan Indonesia dapat dikelompokkan dalam
dua wilayah, yaitu:
a) Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania
Merupakan rangkaian pegunungan sambu-
ngan dari jalur pegunungan di sekitar Laut
Tengah, yaitu Afrika Utara, Spanyol, Alpen,
Alpenina, Semenanjung Balkan, membujur ke
pegunungan Himalaya, Myanmar, Malaysia
menyeberang ke Indonesia melalui dua jalur,
yaitu:
(1) Busur dalam, melalui pegunungan Bukit
Barisan di Pulau Sumatra, Jawa, Bali,
Lombok, Flores, Alor, Wetar dan berakhir
di Kepulauan Banda (bersifat vulkanis).
(2) Busur luar menyeberang melalui pulau-
pulau di sebelah barat Pulau Sumatra
(Pulau Simeuleu, Pulau Nias, Kepulauan
Mentawai, Pulau Enggano), menyeberang
ke pegunungan bawah laut di sebelah
selatan Pulau Jawa, Sumba, Timor, Kepu-
lauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepu-
lauan Kei, Pulau-pulau Gorom, Seram,
Ambon, dan berakhir di pulau Buru
(bersifat nonvulkanis).
b) Rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik,
yaitu rangkaian pegunungan yang dimulai
dari Pegunungan Los Andes di Amerika
Selatan, pegunungan di Amerika Tengah,
Rocky Mountain di Amerika Utara,
Kepulauan Aleuten, Jepang, Filipina dan
masuk ke Indonesia melalui tiga jalur, yaitu
Kalimantan, Sulawesi, dan Halmahera
berlanjut ke kepala burung Papua dan
membentuk tulang punggung pegunungan
di Papua, Australia, dan berakhir di Selandia
Baru.
Wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda, sehingga di Indonesia
banyak terdapat gunung api.
Tujuan dari diadakannya pewilayahan
dalam geografi adalah:
1) untuk memberikan makna atau pewilayahan dalam geografi, dan
2) untuk memudahkan dalam melihat potensi suatu wialyah atau region guna
pengembangan lebih lanjut.
Menurut Katili di Indonesia ada
sekitar 400 buah gunung api, 128
masih aktif dan 70 buah telah
meletus dalam masa sejarah, 40
di antaranya masih meletus se-
perti Gunung Api Merapi, Gu-
nung Api Banda, dan Gunung Api
Gamalama.
Katili mengelompokkan gunung
api di Indonesia menjadi lima ke-
lompok, sebagai berikut.
1. Kumpulan Sunda memanjang
dari Sumatra melalui Jawa sam-
pai ke laut Banda merupakan
lengkung dalam dari sistem Sun-
da. Dalam kumpulan ini terdapat
kira-kira 300 buah gunung api.
2. Kumpulan Banda tersebar di se-
kitar kepulauan Banda. Gu-
nung api ini tingginya tidak
lebih dari 1.000 m jika dihi-
tung dari permukaan laut teta-
pi kalau dihitung dari dasar
laut mencapai 5.000 meter.
3. Kumpulan Minahasa dan
Sangihe. Kumpulan ini sangat
aktif sebagai pemanjangan
jalur Sirkum Pasifik yang
menyeberang dari Filipina
melalui Pulau Mindanao dan
masuk ke Minahasa dan Sangi-
he di Sulawesi Utara, yang
terkenal gunung adalah Gu-
nung Saputon dan Gunung
Lokon.
4. Kumpulan Halmahera yang
terkenal adalah Gunung Tidore
dan Maitara.
5. Kumpulan Gunung Api Ban-
thain (Sulawesi Selatan) seka-
rang tidak aktif lagi.
InfoGeo
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
127
T
ANGGAP
F
ENOMENA
1. Di manakah Anda tinggal?
2. Coba Anda deskripsikan jika dipandang dari segi wilayah, tempat
tinggal Anda termasuk ke dalam jenis wilayah apa saja?
3. Kerjakan sebagaimana tabel berikut. Kerjakan di buku tugas Anda!
4. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada bapak atau ibu guru untuk
dinilai!
b. Berdasarkan Ciri-Ciri Umum
Berdasarkan ciri-ciri umum wilayah dapat
dibedakan sebagai berikut.
1)
Wilayah Homogen
Wilayah homogen merupakan wilayah
yang memiliki satu parameter dengan sifat atau
ciri yang hampir sama. Misalnya wilayah yang
memiliki kesamaan di sektor ekonomi, seperti
daerah yang memiliki tingkat produksi dan
konsumsi yang sama, daerah yang memiliki
kesamaan kondisi geografis, misal wilayah
pertanian, sabana, atau padang rumput.
No Alamat: Jl. Kutilang No.2 RT. 01 RW. 02 Kota Surakarta
1. Berdasarkan
pembagian
waktu
2. Berdasarkan
... dst
Ulasan
Termasuk waktu Indonesia Barat (WIB) karena kota
Surakarta terletak di Pulau Jawa.
....
....
Jesse N. Wheeler Jr. membagi se-
luruh permukaan bumi dalam 8
kawasan.
1.Eropa
2.Uni Soviet (sekarang Rusia)
3.Timur Tengah
4.Asia
5.Pasifik
6.Afrika
7.Amerika Latin
8.Anglo Amerika
Pembagian wilayah tersebut ber-
dasarkan kondisi sosial budaya dari
masing-masing wilayah.
InfoGeo
Gambar 5.3
Contoh wilayah homogen berupa
wilayah pertanian yang hanya memiliki satu
parameter yang hampir sama berupa tanaman padi.
Gambar 5.4
Wilayah sabana atau padang rumput
yaitu dengan satu jenis homogenitas berupa tanaman
rumput.
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2004
Sumber: Haryana, 2006
128
Geografi SMA/MA Kelas XII
2) Wilayah Nodal
Wilayah nodal merupakan wilayah yang secara fungsional memiliki sifat
saling ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah di sekitarnya. Besarnya
ketergantungan antara pusat dan daerah dapat dilihat dari faktor produksi,
penduduk, barang, dan jasa, maupun perhubungan di antara keduanya. Contoh,
wilayah nodal adalah kota.
3) Wilayah Perencanaan
Wilayah perencanaan dapat diartikan sebagai wilayah yang menggambarkan
kesatuan-kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
a) Masyarakat yang berada di wilayah perencanaan mempunyai kesadaran
terhadap permasalahan yang dihadapi daerahnya.
b) Memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan
tenaga kerja yang tersedia.
c) Menggunakan salah satu model perencanaan.
d) Memiliki setidaknya satu pusat pertumbuhan.
Gambar 5.5
Wilayah kota dengan jaringan jalan yang mempunyai
kaitan fungsional dengan wilayah sekitarnya.
Sumber: Global AO Calender, 1997
Gambar 5.6
Kota dengan berbagai permasalahannya
merupakan bentuk dari wilayah perencanaan.
Sumber: Tempo, 4–10 Oktober 2004
Contoh dari wilayah perencanaan an-
tara lain sebagai berikut.
a) Perencanaan wilayah daerah aliran
sungai (DAS), dalam perencanaan
suatu DAS harus dikelola secara
menyeluruh mulai dari hulu sampai hi-
lir karena pengelolaan di hulu akan
berakibat di hilir.
b) Wilayah Jabotabek, merupakan
wilayah perencanaan dalam pemba-
ngunan dari segi fisik dan ekonomi di
daerah Jakarta, Bogor, Tangerang,
dan Bekasi.
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
129
T
ANGGAP
F
ENOMENA
4) Wilayah Administrasi
Wilayah administrasi merupakan wilayah yang mendasarkan pada
kepentingan administrasi pemerintahan dengan batas yang telah ditentukan.
Contoh wilayah administrasi adalah kabupaten, kecamatan, desa, dan lain
sebagainya.
Amati keadaan daerah Anda selanjutnya identifikasi tentang jenis-jenjis
wilayahnya. Tulislah hasil pengamatan Anda dan serahkan hasilnya kepada
bapak atau ibu guru untuk dinilai!
B. Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan adalah suatu
wilayah atau kawasan yang pertumbuhan-
nya sangat pesat, sehingga dapat dijadi-
kan sebagai pusat pembangunan bagi daerah
sekitarnya. Contoh nyata dari pusat per-
tumbuhan adalah suatu kota yang berfungsi
sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial,
dan budaya bagi wilayah di sekitarnya.
Gambar 5.8
Sebuah kota dengan segala
fasilitas yang dimiliki berperan sebagai pusat
pertumbuhan.
Sumber : Global AO Calender, 1997
Gambar 5.7
Peta Wilayah Administrasi
Sumber : Dokumen Sugiyanto, 2006
130
Geografi SMA/MA Kelas XII
B
ERPIKIR
K
RITIS
Ambillah peta Indonesia dan cari pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia
dan mengapa pusat pertumbuhan berada di tempat tersebut?
Tulislah hasil analisis Anda dalam buku tugas dan serahkan kepada bapak
atau ibu guru untuk dinilai!
1. Teori Pusat Pertumbuhan
Beberapa teori tentang pusat pertumbuhan yang dikemukakan oleh para
ahli antara lain sebagai berikut.
a. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral menyatakan bahwa lokasi pusat kegiatan harus terletak
pada suatu kawasan yang memungkinkan peran serta penduduk dengan jumlah
maksimal, baik yang terlibat dalam kegiatan pelayanan maupun yang menjadi
kosumen.T
eori ini dikemukakan oleh Christaller (Djaljoeni 1992), yang berusaha
untuk menjawab lima pertanyaan yaitu:
1) Apakah prinsip-prinsip umum yang menentukan jumlah, besar, dan
pemencaran permukiman manusia?
2) Apakah lokasi dari kota besar dan kota kecil hanya bersifat suatu kebetulan,
atau lokasi kota-kota tersebut terpencar melalui sejarah tertentu?
3) Apakah lokasi kota-kota tersebut akibat dari kondisi geografis dan topografis
tertentu atau akibat dari kepadatan penduduk?
4) Apakah ada sebab-sebab tertentu dari adanya aglomerasi pedesaan dan
tumbuhnya kota-kota serta pusat-pusat metropolis?
5) Apakah ada faktor-faktor lain yang lebih fundamental dan organis selain faktor-
faktor di atas?
Konsep yang digunakan oleh Christaller untuk menjawab pertanyan di atas
ada dua macam yaitu jangkauan dan ambang.
1) Jangkauan adalah jarak yang harus ditempuh seseorang untuk mendapatkan
barang kebutuhanya.
2) Ambang adalah jumlah penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan
kesinambungannya suplai barang.
Contoh sebuah toko kecil yang menjual makanan dan minuman dengan
toko perhiasan (emas). Toko makanan dan minuman tidak memerlukan jumlah
penduduk yang banyak dan bisa berada di mana saja, karena semua orang pada
dasarnya memerlukan makanan dan minuman. Toko emas biasanya berada di
wilayah kota, karena memerlukan jumlah penduduk yang besar, dan tidak semua
orang membutuhkan barang tersebut. Dari contoh tersebut dapat diambil kesim-
pulan bahwa barang dan jasa yang berjangkauan luas dan berambang besar dise-
but barang dan jasa tingkat tinggi, sebaliknya barang dan jasa tingkat rendah
ambangnya kecil dan jangkauannya terbatas.
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
131
Christaller memandang suatu kota atau
tempat sentral yang ideal berada di daerah
dataran. Kota-kota tersebut menyajikan berbagai
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
penduduk di wilayah sekelilingnya dengan
membentuk suatu hierarki. Christaller meng-
gambarkan wilayah-wilayah tersebut dengan
memakai bentuk heksagonal.
Gambar lingkaran-lingkaran di atas mencerminkan wilayah-wilayah pasaran
yang saling tertindih. Christaller kemudian membelah bagian tersebut menjadi
dua dengan garis lurus dengan tujuan supaya orang-orang yang berbelanja dapat
memilih kota yang paling dekat dengan tempat tinggalnya. Dengan membayang-
kan adanya heksagonal-heksagonal itu lalu terciptalah apa yang disebut hierarki
pemukiman serta wilayah pasaran.
Terbentuknya suatu hierarki permukiman dan wilayah pasaran yang saling
menyambung dan meluas lebih lanjut terjadi dalam lima tahap.
Christaller tidak menggunakan is-
tilah kota sentral, melainkan tem-
pat sentral dengan alasan tempat
yang sifatnya sentral tidak hanya
berdasarkan pada wilayah per-
mukiman saja, tetapi tempat sen-
tral bisa lebih besar atau lebih kecil
dari kota, baik secara politik mau-
pun ekonomi.
InfoGeo
Gambar 5.9
Perkembangan wilayah pasaran heksagonal serta hierarki
tempat tinggal.
Sumber: Daldjoeni, 1992
Gambar 5.10
Tahap pembentukan wilayah pasaran berpola heksagonal.
Sumber: Daldjoeni, 1992
132
Geografi SMA/MA Kelas XII
Tahapan-tahapan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Tahap pertama, suatu barang yang ditawarkan dari suatu kota atau tempat
sentral akan membentuk suatu wilayah lingkaran yang meliputi sekeliling kota
atau tempat sentral.
2) Tahap kedua, orang membayangkan adanya suatu tawaran yang berupa
barang-barang yang berasal dari banyak tempat pusat. Selanjutnya terben-
tuklah suatu pola yang terdiri atas wilayah-wilayah berbentuk lingkaran.
3) Tahap ketiga, berdasarkan pada banyaknya orang yang berada di luar wilayah
pelayanan kota atau tempat sentral, sehingga lingkaran-lingkaran saling
overlap (tumpang tindih).
4) Tahap keempat, penduduk akan melakukan transaksi jual beli pada daerah yang
paling dekat dengan tempat tinggalnya. Akibatnya terbentuklah pola heksagonal.
5) Tahap kelima, berdasarkan pada beberapa asumsi yaitu:
a) konsumen menanggung biaya angkutan sehingga jarak yang dinyatakan
dalam biaya dan waktu menjadi sangat penting,
b) jangkauan ditentukan oleh jarak,
c) konsumen lebih senang berbelanja pada tempat sentral terdekat, dan
d) kota merupakan tempat sentral dan dianggap suatu dataran dengan
penduduk yang tersebar merata maka berkembanglah suatu pola persebaran
heksagonal dari tingkat tinggi dan tingkat rendah, maka muncullah tempat-
tempat yang menawarkan banyak barang dengan aneka jangkauan.
Secara rinci hubungan antara tempat sentral dengan jangkauan dan ambang
dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Dalam melayani wilayah pasaran mula-mula
suatu kegiatan tidak menguntungkan, tetapi
karena ambang dari wilayah tercapai maka
sedikit demi sedikit penjualan akan meningkat.
Hal ini akan berlangsung selama jarak para
pelanggan lebih jauh dan lebih tinggi dari per-
dagangan yang melayani mereka. Pada tahap
selanjutnya perdagangan akan menurun, pen-
jualan barang dan jasa tercapai, dan perda-
gangan akan menjadi sama seperti semula.
Suatu kegiatan akan memberi biaya lebih besar
daripada penjualan sampai suatu volume am-
bang dan wilayah pasaran tercapai. Keuntung-
an akan naik selama penjualan dan banyak
konsumen berjarak jauh melawan biaya untuk
melayani mereka sampai keuntungan maksimal
pada jangkauan 1 tercapai. Sesudah itu keun-
tungan menurun sampai jangkauan maksimal
penjualan yaitu jangkauan 2 tercapai. Di sinilah
terjadi harga dan penjualan yang sama.
Harga penjualan
Biaya produksi
Keuntungan netto
Ambang
Jangkauan 1
keuntungan
maksimal
Jangkauan 2
tanpa untung
Tumpuan
pusat
Ambang
Jangkauan 2
keuntungan
nol
Zone keuntungan
naik
Zone keuntungan
turun
Jangkauan 1
keuntungan
maksimal
Zone
kerugian
Gambar 5.11
Ambang dan jangkauan
suatu kegiatan tempat pusat.
Sumber: Daldjoeni, 1992
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
133
Gambar 5.13
Ekuilibrium dari dua tempat pusat.
2) Permintan akan barang-barang
semakin berkurang mengikuti
bertambahnya jarak dari tempat
penjualan, sedangkan ambang
berbeda bagi kegiatan di daerah
A, B,dan C.
Permintaan terhadap barang
menurun mengikuti jarak dari
pihak penjual sedangkan
ambang berbeda bagi kegiatan
A, B, dan C. adapun jangkauan (wilayah darimana konsumen membeli)
dilukiskan untuk jangkauan A. Jangkauan ini (A) berada di bawah ambang
bagi kegiatan B tetapi kurang daripada wilayah ambang yang diperlukan oleh
kegiatan C.
3) Penjualan mula-mula meningkat pesat
mengikuti bertambahnya jarak, selanjutnya
akan menurun secara lambat.
4) Akan terjadi keseimbangan antara dua
tempat pusat apabila lokasi tempat sentral A cukup jauh dari B, sehingga
masing-masing dapat mencapai perdagangan maksimal. Tempat sentral A
dan B tidak saling menjauh dari posisi masing-masing, dengan tujuan agar
pihak ketiga dapat memilih posisi di tengah-tengah antara A dan B.
Sumber: Daldjoeni, 1992
Akumulasi Penjualan
Jangkauan Penjualan
A
B
A
B
C
Gambar 5.12
Unit wilayah penjualan ambang dan
jangkauan.
Jangkauan
A
B
AB
C
C
titik
pusat
Jarak aktivitas A
Jangkauan
Sumber: Daldjoeni, 1992
Gross revenues
Costs
Net revenues
A
B
Location A
Zero profils B
Maximum
profils B
Equilibrium
division
B threshold
Location B
DISTANCE
134
Geografi SMA/MA Kelas XII
Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa teori
tempat sentral bertujuan untuk menentukan banyaknya kota, besarnya kota, dan
persebaran kota. Teori ini sangat cocok untuk daerah-daerah perkotaan di negara-
negara berkembang.
b. Teori Losch
Teori ini di kemukakan oleh ekonom dari Jerman bernama Losch. Teori
Losch merupakan kelanjutan dari teori tempat sentral Christaller dengan
menggunakan konsep yang sama yaitu ambang dan jangkauan. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar berikut.
Gambar di atas merupakan bentuk dari beberapa pola yang berbeda sesuai
yang disarankan oleh losch. Gambar tersebut mencer
minkan progresi wilayah
pasaran untuk berbagai barang dan jasa dengan ambang yang semakin meningkat.
Masing-masing barang dan jasa terdapat diberbagai wilayah pasaran pada bentang
lahan yang disusun dengan penumpukan di atas wilayah pasaran lainnya yang
berbentuk heksagonal. Berdasarkan teori losch dapat disimpulkan bahwa suatu kota
akan lebih cepat berkembang bila penduduknya padat dengan wilayah yang luas.
Losch menggunakan jalur transportasi yang dinamakan dengan bentang lahan
ekonomi. Dengan adanya sarana pengangkutan menyebabkan terjadi perkem-
bangan wilayah di sekitar kota, sehingga akan terbentuk permukiman penduduk
baik yang padat maupun yang karang.
Gambar 5.14
Perbedaan pokok masing-masing prinsip optimal.
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
135
B
ERPIKIR
K
RITIS
Daerah dengan penduduk padat akan cepat berkembang (gambar A
ditunjukkan dengan titik-titik, B berupa noda hitam serta di C secara mendetail).
Berdasarkan pada teori losch maka suatu kota akan lebih cepat berkembang bila
penduduknya padat dengan wilayah yang luas.
c. Teori Kutub Pertumbuhan
Teori ini dikemukakan oleh Perroux, yang menyatakan bahwa pembang-
unan bukan suatu proses yang terjadi secara bersamaan tetapi muncul pada
tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda-beda.
2. Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Kota merupakan pusat segala aktivitas baik dalam pemerintahan,
perdagangan, pendidikan, kesenian, pariwisata, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kota sebagai pusat pertumbuhan mempunyai pengaruh yang luas terhadap
perkembangan dan kemajuan bagi daerah di sekitarnya. Beberapa pengaruh
tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan yang terjadi di daerah hinterland,
termasuk desa yang lokasinya dekat dengan kota. Perubahan tersebut antara
lain sebagai berikut.
a. Kemudahan dalam perdagangan karena adanya jaringan transpotasi dan
angkutan antara kota dengan daerah sekitarnya.
b. Terjadi peningkatan pendapatan penduduk di daerah
hinterland
.
c. Interaksi antara desa dan kota lebih mudah.
d. Terjadi peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat desa.
e. Terjadi perubahan gaya hidup di desa karena pengaruh dari kehidupan kota.
f. Berkembangnya mata pencaharian baru di desa, seperti munculnya berbagai
kerajinan tangan dan industri kecil, karena pengaruh modernisasi dari kota.
Buatlah kelompok diskusi terdiri 4 atau 5 orang.
Diskusikan tentang pengaruh adanya pusat pertumbuhan bagi daerah
sekitarnya. Tulislah hasil diskusi pada buku tugas dan serahkan hasilnya
kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!
Gambar 5.15
Kota yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan di desa.
Sumber: Global AO Calender , 1997 dan Haryana, 2006
136
Geografi SMA/MA Kelas XII
C. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah
Suatu pembangunan khususnya antara pusat pertumbuhan dan daerah
sekitarnya haruslah terpadu dan tersebar secara merata sehingga saling
menguntungkan.
1. Pengertian Pembangunan
Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia untuk memanfaatkan
lingkungan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya
pembangunan, perikehidupan, dan kesejahteraan manusia dapat meningkat.
Konsep pokok dalam pembangunan adalah berorientasi pada kebutuhan dan
keterbatasan, artinya pembangunan harus mampu memenuhi kebutuhan masa
kini, tanpa mengurangi kebutuhan generasi yang akan datang.
Tujuan pembangunan tersebut dapat dicapai dengan memerhatikan berbagai
permasalahan antara lain:
a. pengendalian pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber daya manusia,
b. pemeliharaan daya dukung lingkungan,
c. pengendalian ekosisitem dan jenis spesies sebagai sumber daya bagi
pembangunan,
d. pengembangan industri, dan
e. mengantisipasi krisis energi sebagai penopang utama industrialisasi.
2. Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah harus mempertimbangkan keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan fungsi budi daya dan fungsi lindung, waktu, dan sumber
daya seperti yang tercantum dalam rencana tata ruang wilayah. Pengembangan
wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan
pembangunan
a. Pengembangan Wilayah Sebagai Bagian dari Pembangunan
Nasional
Secara keseluruhan usaha pembangunan dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
aspek sektoral dan r
egional. Dalam pembangunan, pengembangan sektoral
dan regional harus dilaksanakan selaras, serasi, dan seimbang. Pembangunan
secara sektoral yang diterapkan di suatu daerah harus bisa menopang kemajuan
daerah yang bersangkutan. Pengembangan dan pembangunan wilayah adalah
bagian dari pembangunan secara keseluruhan, jadi tujuannya tidak lepas dari
tujuan pembangunan.
Secara umum pembangunan yang dilakukan di negara-negara di dunia tidak
jauh berbeda, yaitu mengikuti suatu evolusi yang mempunyai kemiripan. H.
Benyamin Fisher mengemukakan empat tahap dalam pembangunan ekonomi.
Tahap tersebut adalah tahap pra industri, tahap transisi, tahap industri, dan
tahap pasca industri.
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
137
B
ERPIKIR
K
RITIS
Tabel 5.1 Tahap-Tahap Pembangunan Nasional dan
Kebijaksanaan Regional
Pada zaman Belanda sudah dilakukan transmigrasi
di daerah Sumatra maupun Kalimantan.
a
. Apa tujuan transmigrasi?
b. Bagaimana hubungan transmigrasi dan pengembangan wilayah?
c. Tulislah pendapat Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya
kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai.
Tipe
Perekonomian
Manufaktur
sebagai bagian
dari GDP
Tahap Pra
Industri
Tahap
Transisi
Tahap
Industri
Tahap Pasca
Industri
0–10%
10–25%
25–50%
Semakin menu-
run
Tipe dari orga-
nisasi tata
ruang
sektor modern
sepenuhnya
dikuasai oleh
pusat, ibukota,
dan daerah-dae-
rah tingkat ter-
tinggi
sektor modern
mulai tersebar
menurut hierar-
ki tata ruang
sektor modern
telah mantap,
tapi masih me-
nyesuaikan diri
dalam keseluru-
han hierarki
tata ruang
penyesuaian-
penyesuaian
besar tingkat
nasional telah
jarang, tetapi
penyesuaian
selektif masih
mungkin dalam
hierarki tata ru-
ang yang ada
Keperluan
kebijaksanaan
regional
belum penting sangat menen-
tukan dan eks-
tensif
selektif
hal-hal baru per-
lu ditandaskan
Titik berat ke-
bijaksanaan
menciptakan
prakondisi un-
tuk pembangun-
an ekonomi
menciptakan or-
ganisasi tata ru-
ang yang mam-
pu menunjang
pembangunan
nasional
memfokuskan
pada daerah-
daerah terbela-
kang, penye-
suaian sistem
pasar dan se-
bagainya
fokus pada pe-
rencanaan kota
metropolitan,
pembaharuan
kota-kota, ling-
kungan dan se-
bagainya
Contoh
negara dari
tiap kategori
Afganistan,
Bangladesh,
Bostwana,
Myanmar,
Liberia, Sri
lanka, dan
Uganda
Indonesia,
Brasil, Mesir,
India, Pakistan,
dan Turki
Australia, Cile,
Prancis, Italia,
Jepang, dan
Jerman
Denmark,
Belanda,
Inggris, dan
Amerika
Serikat
138
Geografi SMA/MA Kelas XII
b. Pembagian Wilayah Pembangunan di Indonesia
Pembagian wilayah ditujukan untuk pemantapan dalam perumusan dan
pengarahan kegiatan pembangunan. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan
pembangunan bisa berjalan serasi dan seimbang, baik di dalam wilayah
pembangunan maupun antarwilayah pembangunan di seluruh Indonesia.
Dalam Repelita II wilayah Indonesia dibagi menjadi empat pusat wilayah
pembangunan utama yaitu:
1
) wilayah pembangunan utama A dengan pusat di Medan,
2) wilayah pembangunan utama B dengan pusat di Jakarta,
3) wilayah pembangunan utama C dengan pusat di Surabaya, dan
4) wilayah pembangunan utama D dengan pusat di Makasar.
Selanjutnya dalam Repelita IV pusat pembangunan utama berkembang menja-
di lima, yaitu pembangunan utama D dipecah menjadi dua dengan wilayah
pembangunan utama E dengan pusat di Ambon.
Berikut Wilayah Pembangunan di Indonesia pada Repelita IV.
1) Wilayah Pembangunan Utama A
a) Wilayah pembangunan I meliputi
Provinsi NAD dan Sumatra Utara.
b) Wilayah pembangunan II meliputi
Provinsi Sumatra Barat dan Riau.
2) Wilayah Pembangunan Utama B
a) Wilayah pembangunan III meliputi
Provinsi Jambi, Sumatra Selatan, dan
Bengkulu.
b) Wilayah pembangunan IV meliputi
Provinsi Lampung, DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan DIY.
c) Wilayah pembangunan V meliputi
Provinsi Kalimantan Barat.
3) Wilayah Pembangunan Utama C
a) Wilayah pembangunan VI meliputi
Provinsi Jawa Timur dan Bali.
b) Wilayah pembangunan VII meliputi
Provinsi Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
4) Wilayah Pembangunan Utama D
a) Wilayah pembangunan VIII meliputi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
b) Wilayah Pembangunan IX meliputi Provinsi Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Utara.
Dalam Repelita IV wilayah Jawa
Barat dibagi menjadi 7 wilayah
Pembangunan, yaitu:
1. Wilayah pembangunan Banten
2. Wilayah pembangunan Jabo-
tabek.
3. Wilayah pembangunan Purwa
Suka (Purwakarta, Subang,
Karawang).
4. Wilayah pembangunan Su-
kabumi.
5. Wilayah pembangunan Ban-
dung Raya.
6. Wilayah pembangunan Cire-
bon.
7. Wilayah pembangunan Priang-
an Timur.
InfoGeo
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
139
5) Wilayah Pembangunan Utama E
Wilayah pembangunan X meliputi Provinsi Maluku dan Papua.
c. Hubungan antara Wilayah dan Pembangunan
Telah tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 pada pasal 33 ayat 3
yang berbunyi “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan diper
gunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Dari
pasal tersebut yang dimaksud dengan wilayah adalah bumi, air, dan kekayaan
yang terkandung di dalamnya yaitu seluruh wilayah yang ada di Indonesia, termasuk
daratan dan lautan beserta isinya.
Pemanfaatan wilayah berupa bumi dan kekayaan alam di Indonesia ditujukan
untuk kemakmuran rakyat melalui program pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah. Dalam prosesnya, pembangunan memerlukan perencanaan yang
baik dan terarah dengan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Perencanaan pembangunan yang ada di Indonesia harus dilaksanakan sesuai
dengan kondisi dan kemampuan daerah. Hal ini dikarenakan beberapa hal
antara lain sebagai berikut.
1) Kemajemukan Masyarakat dan Suku Bangsa
Kemajemukan masyarakat Indonesia di satu sisi membanggakan karena
memberi kemungkinan pengayaan budaya, tetapi di sisi lain kemajemukan
tersebut dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Kemajemukan masyarakat
yang ada di Indonesia juga berpengaruh pada perencanaan dan pengambilan
kebijakan-kebijakan dalam proses pembangunan yang dilaksanakan.
2) Kesenjangan Antara Masyarakat Desa dan Kota
Kesenjangan yang terjadi antara masayarakat pedesaan dengan masyarakat
kota sangat terlihat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Masyarakat kota
memiliki kehidupan yang lebih lebih maju dari masyarakat desa. Adanya
kesenjangan ini membawa dampak adanya ketimpangan sosial yang harus
diselesaikan secara tepat dan cepat.
Gambar 5.16
Pusat pertumbuhan dalam wilayah pembangunan.
Sumber: Daldjoeni,1992
140
Geografi SMA/MA Kelas XII
3) Aspek Kependudukan
Masalah tentang penduduk lebih menonjol dari masalah lain, karena
kehidupan berpusat pada manusia yang ada dalam suatu wilayah. Di Indonesia
kepadatan penduduk yang tinggi dan penyebaran yang tidak merata merupakan
bentuk permasalahan yang dihadapi pemerintah, khususnya untuk perencanaan
pembangunan.
4) Adanya Masyarakat Terpencil dan Terasing
Adanya masyarakat terpencil seperti di Papua, Sulawesi, Maluku, dan
Sumatra merupakan tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan. Pembangunan menuntut peran serta dari
masyarakat supaya dapat berhasil dengan baik. Di wilayah terpencil dan terasing
masyarakat biasanya lebih sulit untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan, di samping lokasi yang sulit untuk dijangkau. Hal inilah yang
menjadi kendala utama dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah terpencil.
5) Daerah yang Berbatasan dengan Negara Tetangga
Masyarakat yang berada di daerah perbatasan kemungkinan besar mendapat
pengaruh dari negara tetanggga. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dari
pemerintah Indonesia supaya perkembangan daerah yang berbatasan dengan
negara lain tidak menyimpang dari kepentingan pemerintah Indonesia
6) Luasnya Wilayah Kepulauan Indonesia
Wilayah kepulauan Indonesia yang sangat luas menyebabkan sulitnya
koordinasi antarwilayah. Dalam pelaksanaan pembangunan hal tersebut juga
merupakan suatu kendala.
Pembangunan yang baik, terencana, dan terarah hendaknya memerhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) menjaga kelangsungan hidup manusia dengan cara melestarikan fungsi
dan kemampuan ekosisitem pendukungnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung,
2) memanfaatkan sumber daya alam secara optimal tanpa mengenyampingkan
kelestariannya,
3) memberi kesempatan kepada daerah lain dalam berbagai sektor dan kegiatan
lainnya untuk berkembang bersama-sama, baik dalam kurun waktu yang
sama maupun kurun waktu yang berbeda secara berkelanjutan,
4) meningkatkan dan melestarikan kemampuan serta fungsi ekosistem untuk
penyediaan sumber daya alam, dan
5) menggunakan prosedur dan tata cara dalam menggunakan dan mengelola
kemampuan ekosistem yang mendukung kehidupan, baik sekarang maupun
masa yang akan datang.
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
141
R
ANGKUMAN
R
EFLEKSI
B
ERPIKIR
K
RITIS
Buatlah kelompok diskusi yang terdiri 4–5 orang.
Diskusikan dengan kelompok Anda tentang hubungan antara pem-
bangunan dan pengembangan wilayah! Bacakan hasil diskusi Anda di depan
kelas untuk ditanggapi teman dan guru Anda!
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda sudah dapat mengerti dan
memahami tentang:
1. Pengertian konsep wilayah.
2. Jenis-jenis wilayah.
3. Teori-teori pusat pertumbuhan.
4. Pengaruh pusat pertumbuhan.
5. Hubungan dan pengembangan wilayah dikaitkan denan pembangunan
nasional.
Jika ternyata Anda masih belum jelas, coba Anda baca kembali atau tanyakan
kepada bapak atau ibu guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.
1. Wilayah adalah suatu unit dari geografi yang dibatasi oleh parameter
tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal.
2. Jenis-jenis wilayah dapat dibedakan berdasarkan 2 kriteria, yaitu
berdasarkan kondisi geografi dan ciri-ciri umum.
3. Wilayah berdasarkan kondisi geografi dibagi menjadi tiga wilayah yaitu
berdasarkan perbedaan waktu, bentuk dasar relief, dan wilayah
pembangunan.
4. Wilayah berdasarkan ciri-ciri umum dibagi menjadi empat, yaitu wilayah
homogen, wilayah nodal, wilayah perencanaan, dan wilayah ad-
ministrasi.
5. Pusat pertumbuhan adalah suatu wilayah atau kawasan yang
pertumbuhannya sangat pesat sehingga dapat dijadikan sebagai pusat
pembangunan bagi daerah sekitarnya.
6. Teori pusat pertumbuhan di antaranya teori tempat sentral, teori Losch,
dan teori kutub pertumbuhan.
142
Geografi SMA/MA Kelas XII
7. Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia untuk
memanfaatkan lingkungan dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
8. Pengembangan wilayah harus mempertimbangkan keselarasan,
keserasian dan keseimbangan fungsi budi daya dan fungsi lindung, waktu,
dan sumber daya yang tercantum dalam rencana tata ruang wilayah.
9. Perencanaan pembangunan yang ada di Indonesia harus dilaksanakan
sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah. Hal ini dikarenakan
adanya kemajemukan masyarakat dan suku bangsa, adanya kesenjangan
antara masyarakat desa dan kota, masalah kependudukan, masih
adanya masyarakat terpencil dan terasing, adanya daerah yang
berbatasan dengan negara tetangga, dan luasnya wilayah di Indonesia.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Suatu unit dari geografi yang dibatasi oleh parameter tertentu dan bagian-
bagiannya tergantung secara internal
disebut ....
a. wilayah nodal
b. wilayah administrasi
c. wilayah perencanaan
d. wilayah/region
e. wilayah fungsional
2. Wilayah yang memiliki satu parameter dengan sifat atau ciri yang hampir
sama disebut ....
a. wilayah administrasi
b. wilayah perencanaan
c. wilayah nodal
d. wilayah homogen
e. wilayah fungsional
3. Suatu wilayah perencanaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut,
kecuali ....
a. masyarakatnya mempunyai kesadaran terhadap permasalahan
yang dihadapi daerahnya
b. memiliki kemampuan untuk merubah industri yang dilaksanakan
sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia
c. menggunakan salah satu model perencanaan
d. memiliki setidaknya satu pusat pertumbuhan
e. investasi di bidang ekonomi relatif kecil
U
JI
K
OMPETENSI
Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
143
4. Suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat
sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan bagi daerah
sekitarnya disebut ....
a. pusat sentral
d. pusat pertumbuhan
b. tempat sentral
e. daerah pusat
c.
hinterland
5. Pusat pertumbuhan Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi)
adalah daerah pertumbuhan dengan skala ....
a. nasional
d. antarwilayah
b. Indonesia
e. kotamadya
c. regional
6. Teori tempat sentral yang dikemukakan Christaller didasarkan untuk
menjawab pertanyaan tentang....
a. ambang, besar kota, jangkauan
b. jangkauan,
threshold
,
range
c. banyaknya kota, besar kota, persebaran kota
d. jangkauan, ambang,
range
e. banyaknya kota,
range
, persebaran
7. Teori kutub pertumbuhan pertama kali dikemukakan oleh ....
a. Perroux
d. Reilly
b. E. Ullman
e. Christaller
c. E.W. Burges
8. Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta termasuk
dalam wilayah ....
a. pembangunan utama B, wilayah pembangunan IV
b. pembangunan utama B, wilayah pembangunan VI
c. pembangunan utama A, wilayah pembangunan II
d. pembangunan utama C, wilayah pembangunan V
e. pembangunan utama A, wilayah pembangunan III
9. Wilayah Jawa Barat dibagi ke dalam enam wilayah pembangunan
daerah. Wilayah pembangunan Bandung Raya di antaranya ....
a. Cirebon, Indramayu, Subang
d. Tangerang, Bekasi, Bogor
b. Bandung, Tasikmalaya, Ciamis e. Kerawang, Bekasi, Bogor
c. Cianjur, Garut, Sumedang
10. Untuk mengaplikasikan teori Christaller diperlukan syarat-syarat ....
a. topografi dan tingkat ekonomi
b. relief dan kondisi topografi
c. tata kehidupan dan sumber daya manusia
d. tingkat ekonomi dan sumber daya alam
e. topografi dan sumber daya manusia
144
Geografi SMA/MA Kelas XII
11. Jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk suplai barang disebut
....
a.
central Place
d.
range
b. jangkauan
e.
threshold
c. pasar optimal
12. Tokoh dari teori dasar pusat pertumbuhan adalah ....
a. Ullman
d. W J Reily
b. Christaller
e. Robinson
c. Isaac Newton
13. Kota merupakan contoh dari wilayah yang ....
a. homogen
d. nodal
b. fungsional
e. perencanaan
c. administrasi
14. Wilayah Bengkulu dan Jambi merupakan wilayah ....
a. pembangunan A berpusat di Medan
b. pembangunan B berpusat di Jakarta
c. pembangunan C berpusat di Surabaya
d. pembangunan D berpusat di Makasar
e. pembangunan E berpusat di Jayapura
15. Pembangunan bukan suatu proses yang terjadi secara bersamaan tetapi
muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas
yang berbeda-beda adalah teori dari ....
a. Christaller
d. Ullman
b. Losch
e. Reily
c. Perroux
B. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan wilayah?
2. Sebut dan jelaskan tentang jenis-jenis wilayah!
3. Apa tujuan dari pembagian wilayah?
4. Jelaskan apa yang dimaksud tentang pusat pertumbuhan!
5. Jelaskan isi dan tujuan dari teori tempat sentral!
6. Sebutkan perbedaan antara teori Christaller dan Losch!
7. Jelaskan tentang teori kutub pertumbuhan!
8. Jelaskan tentang pengertian dan tujuan dari pembangunan!
9. Bagaimana pembangunan wilayah yang dilaksanakan di Indonesia?
10. Jelaskan pengertian dari pembangunan berkelanjutan!