Halaman
75
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
Standar Kompetensi:
Memahami proses kebangkitan nasional.
Kompetensi Dasar:
Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan pergerakan kebangsaan
Indonesia.
Tumbuh dan Berkembangnya Kes-
adaran Nasional
Peta Konsep
Peta Konsep
Latar belakang lahirnya
nasionalisme
Lahirnya kaum terpelajar
Ć
Lahirnya politik etis
Ć
Politik etis
Ć
Hubungan antara
pelaksanaan politik
etis dengan lahirnya
golongan pelajar di
Indonesia
Ć
Organisasi pemuda
sebagai identitas
bangsa
Ć
Peranan pers dan
peranan wanita dalam
pergerakan nasional
5
Bab
5
Tumbuh dan
Berkembangnya
Kesadaran Nasional
76
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
Pada awalnya, rakyat Indonesia menerima kedatangan Portugis,
Inggris, Prancis, dan Belanda dengan santun. Akan tetapi, karena ulah
mereka yang memperlihatkan sikap untuk monopoli dalam perdagangan
dan penyebaran agama, lambat laun bangsa kita menolak dan berusaha
untuk mengusir mereka. Akan tetapi, semua upaya yang dilakukan oleh
bangsa kita selalu mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya antara lain:
a)
Belum adanya kerja sama baik di daerah masing-masing maupun
antardaerah di Nusantara.
b) Perlengkapan senjata yang masih kurang.
c) Bersifat kedaerahan.
d) Penguasa (raja-raja) masih dapat diadudomba.
e)
Kurangnya perbekalan saat terjadinya perang.
Walaupun perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah
selalu mengalami kegagalan, perlawanan terhadap penjajah tetap
dilakukan dan tidak berputus asa.
Bagaimanakah
proses terbentuknya kesadaran dan kebangkitan
nasional sehingga menimbulkan pergerakan kebangsaan Indonesia?
Kamu akan mengetahuinya setelah mempelajari bab ini.
A. Latar Belakang Lahirnya Nasionalisme
Nasionalisme merupakan kecintaan seseorang terhadap
bangsanya. Apabila bangsanya dijajah, maka ia akan berjuang untuk
mengusirnya. Berikut ini adalah latar belakang lahirnya nasionalisme
di Indonesia.
1. Lahirnya Politik Etis
Setelah kaum liberal memperoleh kemenangan politik di negeri
B
elanda, muncullah perhatian terhadap kemakmuran rakyat jajahan.
Tokoh-tokoh liberal, seperti: Van De Venter, Douwes Dekker, Baron
Van Hoevell mengkritik dan mendesak pemerintah untuk meningkatkan
kehidupan rakyat wilayah jajahan. Desakan ini berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a) Rakyat wilayah jajahan telah bekerja keras memberikan
kemakmuran melalui tanam paksa kepada Belanda.
b) Belanda harus memberikan kemakmuran bagi rakyat wilayah
jajahan sebagai balas budi atas kerja keras mereka. Bisa
dibayangkan, keuntungan Belanda pada saat tanam paksa
berjumlah 823 juta Gulden dan digunakan di Netherland
(Belanda).
Garis politik kolonial baru pertama
kali diucapkan secara resmi oleh
Van Dadem sebagai anggota parlemen. Dalam pidatonya pada 1891
diutarakan suatu keharusan untuk memisahkan keuangan Indonesia
(daerah jajaha
n) dari negeri Belanda, kemudian pidato Van Dadem
tersebut diteruskan oleh Van Kol, Van De Venter, dan Brooschooft.
Gambar 5.1
Douwes Dekker
Sumber: image.google.com
77
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
Van De Venter dari kalangan Liberal menolak ide yang hanya
untuk memajukan perkembangan bebas perusahaan swasta. Van
De Venter ingin mengutamakan kesejahteraan moril dan materiil
kaum pribumi (tanah jajahan). Menurut pendapatnya, desentralisasi
pemerintahan serta penggunaan tenaga pribumi dalam administrasi
Belanda harus mengembalikan keuntungan yang diperoleh dari bangsa
Indonesia. Usulannya ini kemudian dikenal sebagai „politik etis‰ atau
„politik balas budi‰, sesuai dengan karangan ilmiahnya yang berjudul
„Hutang Kehormatan‰ pada 1899.
2. Politik Etis
Politik etis, artinya politik yang diperjuangkan untuk mengadakan
de
sentralisasi, kesejahteraan rakyat serta efisiensi (di daerah jajahan).
Politik etis mulai dilakukan pada 1901 yang berisi tiga tindakan, yaitu
edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan), dan transmigrasi (perpindahan
penduduk).
a. Edukasi (Pendidikan)
Pendidikan diberikan di sekolah kelas satu kepada anak-anak
p
egawai negeri dan orang-orang yang berkedudukan atau berharta.
Pada 1903
μ
terdapat 14 sekolah kelas satu di ibukota karesidenan dan
ada 29 di ibukota Afdeling. Mata pelajarannya, yaitu membaca, menulis,
berhitung, ilmu bumi, ilmu alam, sejarah, dan menggambar.
Pendidikan kelas dua dikhususkan untuk anak-anak pribumi golongan
bawah. Pada 1903, di Jawa dan Madura sudah terdapat 245 sekolah
kelas dua negeri dan 326 sekolah Fartikelir, di antaranya 63 dari Zending.
Adapun jumlah muridnya pada 1892 ada 50.000,
pada 1902 ada 1.623
anak pribumi yang belajar pada sekolah Eropa.
Untuk menjadi calon pamong praja ada tiga sekolah Osvia,
masing-masing di Bandung, Magelang, dan Probolinggo. Sedangkan,
nama-nama sekolah untuk anak-anak Eropa dan anak kaum pribumi
adalah sebagai berikut.
a) HIS
(Hollandsch Indlandsche School) setingkat SD
b) MULO (Meer Uitgebreid Lagare Onderwijs) setingkat SMP
c)
AMS (Algemeene Middlebare School) setingkat SMU
d) Kweek School (Sekolah Guru) untuk kaum bumi putra
e)
Technical Hoges School (Sekolah Tinggi Teknik) di Bandung. Pada
1902, didirikan sekolah pertanian di Bogor (sekarang IPB).
b. Irigasi (Pengairan)
Sarana vital bagi pertanian adalah pengairan dan oleh pihak
p
emerintah telah dibangun sejak 1885. Bangunan-bangunan irigasi
Berantas dan Demak seluas 96.000 bau, pada 1902 menjadi 173.000
bau.
78
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
c. Transmigrasi (Perpindahan Penduduk)
Pada 1865 j
umlah penduduk Jawa dan Madura 14 juta. Pada 1900
telah berubah menjadi dua kali lipat. Pada awal abad ke-19 terjadi migrasi
penduduk dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sehubungan dengan adanya
perluasan perk
ebunan tebu dan tembakau, migrasi penduduk dari Jawa
ke Sumatra Utara karena adanya permintaan besar akan tenaga kerja
perkebunan di Sumatra Utara, terutama ke Deli, sedangkan ke Lampung
mempunyai tujuan untuk menetap.
3. Hubungan antara Pelaksanaan Politik
Etis dengan Lahirnya Golongan Pelajar di
Indonesia
Pelaksa
naan po
litik etis dalam bidang pendidikan telah melahirkan
secercah harapan baru dengan lahirnya golongan terpelajar di
masyarakat Indonesia yang pada akhirnya golongan ini akan membawa
bangsa Indonesia pada suatu era kesadaran akan pentingnya rasa
persatuan dan kesatuan bangsa untuk dapat mengusir penjajah dari
Indonesia. Selain itu, politik etis telah membawa kesadaran bangsa akan
faktor-faktor yang muncul untuk lahirnya pergerakan secara nasional,
di antaranya adalah:
1) Faktor dalam negeri
a)
kemiskinan dan penderitaan bangsa Indonesia yang terjadi
setiap saat yang diakhiri dengan kematian;
b) munculnya kaum cerdik pandai; dan
c) kejayaan pada masa lampau, pada masa kerajaan-
kerajaan.
2) Faktor dari luar negeri
a)
k
emenangan Jepang atas Rusia pada 1905 telah membuka
mata bahwa orang Asia dan Afrika bukanlah bangsa yang
hina; dan
b) terpengaruh oleh gerakan kemerdekaan (nasionalisme) di
negara-negara lain, seperti India, Filipina, Cina, dan Turki.
B. Lahirnya Kaum Terpelajar
Dalam perkembangannya, tumbuhnya rasa kebangsaan nasional
Indonesia dibagi menjadi tiga masa, yaitu:
a. Organisasi-Organisasi yang
L
ahir di Awal Pergerakan Nasional
(Periode 1908 - 1920)
1) Budi Utomo
Akibat dari sis
t
em pendidikan yang dicanangkan oleh politik etis,
maka minat untuk belajar di kalangan penduduk sangat tinggi, tetapi
„
„
Pelaksanaan politik
etis dalam bidang
pendidikan telah
melahirkan secercah
harapan baru ....
79
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
karena adanya keterbatasan biaya, banyak penduduk pribumi yang tidak
dapat mengenyam pendidikan tersebut. Hal ini membuat prihatin salah
seorang cerdik pandai Dr. Wahidin Sudirohusodo untuk menghimpun
dana sehingga pada 1906 - 1907, beliau melakukan perjalanan keliling
pulau Jawa dan bertemu dengan Sutomo, seorang mahasiswa School
Tot Opleiding Voor Inlandsche Arsten (STOVIA).
Berikut ini adalah prinsip perjuangan Budi Utomo:
a)
diwakili golongan muda yang cenderung menempuh jalan politik
dalam menghadapi pemerintahan kolonial; dan
b) d
iwakili golongan tua yang cenderung menempuh perjuangannya
dengan cara lama, yaitu sosiokultural.
Adapun tujuan utama daripada Budi Utomo adalah mencapai dan
meningkatkan derajat bangsa.
Gambar 5.2 Budi Utomo
Gambar 5.3 Haji Samanhudi
Gambar 5.4
Soewardi Soeryaningrat
Sumber: image.google.com
Sumber: image.google.com
Sumber: image.google.com
2) Sarekat Islam (SI)
Pada awalnya, SI
ber
nama SDI (Syarekat Dagang Islam) didirikan
oleh Haji Samanhudi pada 1911 di Solo. Maksud dari pendiriannya
adalah untuk menghimpun para pedagang Islam agar dapat bersaing
dengan pedagang-pedagang asing Barat maupun Timur. SI mencapai
puncaknya pada masa kepemimpinan Tjokroaminoto, dan mengubah
nama dari SDI menjadi SI pada 1912 dengan anggotanya terdiri dari
seluruh lapisan masyarakat yang beragama Islam.
3) Indische Partai (IP)
Indische Partai didirikan pada 25 Desember 1912 di Bandung
oleh Tiga S
erangkai, yaitu Douwes Dekker, Soewardi Soeryaningrat,
dan Dr. Ciptomangunkusumo. Indische Partai sebagai organisasi
campuran antara Indo dan penduduk pribumi bertujuan hanya satu,
yakni mencapai Indonesia merdeka dan merupakan organisasi politik
yang pertama. Program Indische Partai disebarluaskan melalui majalah
„De Express‰.
80
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
b. Organisasi-Organisasi pada Masa Radikal
(Periode 1920 - 1930)
Ciri-ciri organisasi tersebut adalah:
a) ber
sikap k
eras terhadap pemerintah kolonial; dan
b) berasaskan nonkooperatif (tidak mau bekerja sama dengan
pemerintah kolonial).
Berikut ini organisasi-organisasi pada masa radikal.
1) Perhimpunan Indonesia (PI)
Pada awal ber
dir
inya bernama Indische Vereeniging, didirikan di
negeri Belanda pada 1908. Organisasi ini pada awalnya bersikap sosial,
tetapi lama kelamaan berkembang ke arah politik.
Pada rapat umum bulan Januari
1923, Iwa Kusuma sebagai ketua
memberikan penjelasan bahwa Perhimpunan Indonesia mempunyai
tiga asas pokok, yaitu:
a) Indone
sia ingin menentukan nasibnya sendiri;
b)
agar dapat menentukan nasibnya sendiri, bangsa Indonesia harus
mengendalikan kekuatan dan kemampuan sendiri; dan
c) dengan tujuan melawan Belanda, bangsa Indonesia harus
bersatu.
Dalam rapat umum yang dilakukan pada Januari 1924, Indische
Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging, dengan
tokoh-tokohnya adalah Mohammad Hatta, Nasir Pemuncak, Abdul
Madjid, Djojodiningrat, Ali Sastro Amijoyo, dan Ahmad Subarjo.
Untuk mencapai kemerdekaan dan kesatuan bangsa Indonesia,
para pemimpin Perhimpunan Indonesia mengembangkan suatu ideologi
nasional baru yang khas Indonesia, serta bebas dari batasan
Islam atau
Komunis.
Ada empat pokok pikiran dalam ideologi tersebut, yaitu:
a) kesatuan nasional;
b) solidaritas;
c) nonkooperatif; dan
d) swadaya.
2) PNI (Partai Nasional Indonesia)
PNI didirikan pada 4 Juli 1927 di Bandung. PNI merupakan
buah pikira
n Ir. Soekarno. PNI berdiri dengan tujuan berjuang untuk
mencapai kemerdekaan Indonesia dengan berlandaskan asas percaya
diri sendiri serta memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial
rakyat dengan kekuatan sendiri. Hanya dua tahun setelah pendiriannya,
yakni 1929, anggota PNI berjumlah 10.000 orang dan 6.000 orang
ada di daerah Periangan.
Pada 18 - 20 Mei 1929, diadakanlah kongres PNI kedua di
Jakarta. Selain memilih kembali pengurus lama, PNI pun telah
Gambar 5.5
Iwa Kusuma
Gambar 5.6
Ir. Soekarno
Sumber: image.google.com
Sumber: image.google.com
81
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
mengambil keputusan sebagai berikut:
a) Bidang ekonomi/sosial, menyokong perkembangan PNI,
mendirikan koperasi-koperasi, studiefonds dan fond, korban
atau partijfonds (untuk anggota-anggota yang kena tindakan
pengamanan pemerintah) dan serikat-serikat pekerja, mendirikan
sekolah-sekolah, dan rumah sakit.
b)
Bidang politik, mengadakan hubungan dengan Perhimpunan
Indonesia di negeri Belanda dan menunjuk Perhimpunan Indonesia
sebagai wakil PPPKI di luar negeri. PPPKI adalah Permufakatan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia.
PPKI merupakan suatu federasi yang dibentuk PNI pada 17-18
Desember 1927 di Bandung dalam suatu kongres PNI yang
pertama.
Kegiatan PNI yang makin meluas dianggap membahayakan peme-
rintahan kolonial. Oleh karena itu, pada 29 Desember 1929 tokoh-tokoh
PNI ditangkap dan dimasukkan ke penjara Sukamiskin Bandung.
Ir. Soekarno dan rekan-rekannya ditangkap polisi di Yogyakarta,
kemudia
n dibawa ke Bandung, lalu pada 29 Desember 1929 diajukan
ke pengadilan Bandung. Pada 18 Agustus sampai dengan 29 September
1930, Ir. Soekarno menulis dalam pembelaannya yang terkenal dengan
judul „Indonesia Menggugat‰ yang isinya antara lain:
„Kini telah menjadi jelas bahwa pergerakan nasionalisme di
Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan komunis saja,
tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang
dalam batinnya telah merdeka. Revolusi Indonesia adalah revolusi
zaman sekarang, bukan revolusinya sekelompok-kelompok kecil
kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat dunia yang
terbelakang dan diperbodoh.‰
3) PKI (Partai Komunis Indonesia)
Pada a
w
al ber
dirinya bernama Indische Social Democratiesche
Vereeniging (ISDV) didirikan oleh H.J.F.M. Sneevliet, seorang partai
buruh sosial demokrat dari Belanda yang diasingkan ke Indonesia.
Saat mendirikan ISDV, ia mendapat dukungan dari H.W. Deker dan
P. Bergam pada 1914.
Dalam propaganda organisasi ISDV berusaha untuk menyusup
pada or
ganisasi yang telah ada. Pada mulanya mencoba masuk ke
Perhimpunan Indonesia, tetapi tidak berhasil. Kemudian, masuk ke
dalam tubuh Sarekat Islam. Akibatnya, SI pecah menjadi dua, yakni SI
yang mendukung Semaun dan Darsono. Keduanya berhasil dipengaruhi
Sneevliet dan menjadi tokoh komunis terkemuka di Indonesia.
Pada 1920, ISDV berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia
Belanda yang kemudian berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia.
Setelah tumbuh menjadi partai besar, PKI di bawah pimpinan Sardjono
Kegiatan PNI yang
makin meluas dianggap
membahayakan peme-
rintahan kolonial.
„
„
82
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
dan Sugono pada November 1926, mengadakan pemberontakan
kepada Kolonial Belanda di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur, tetapi dapat ditumpas oleh Belanda dalam waktu satu
minggu.
Pemberontakan tersebut berdampak negatif terhadap pergerakan
nasional Indonesia karena setelah pemberontakan tersebut kolonial
Be
landa mengadakan tindakan, penindasan, dan pengekangan
terhadap organisasi-organisasi kaum nasionalis.
Akhirnya, organisasi perjuangan bangsa sedikit tertahan. Setelah
pemberontakan tersebut, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang
oleh pemerintah kolonial Belanda.
c. Organisasi-Organisasi di Masa Moderat (Kooperatif)
Ciri-ciri organisasi pada masa moderat adalah:
a) ber
sikap agak lunak t
erhadap kolonial Belanda; dan
b) menggunakan taktik mau bekerja sama dengan kolonial.
Organisasi-organisasi pada masa moderat adalah:
1) Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai i
ni ber
dir
i pada 26 Desember 1935 di Solo, didirikan oleh
Dr. Sutomo. Perindra merupakan hasil fusi dari Budi Utomo, Sarikat
Sumatra, Partai Selebes, PBI, dan Tirtayasa. Tujuan Parindra adalah
mencapai Indonesia merdeka. Parindra menyatakan taktik kooperatif
dengan harapan dapat menempatkan wakil-wakilnya dalam parlemen
Bela
nda (Volksraad).
Sedangkan, asas dari Parindra adalah patriotisme, kerakyatan,
dan keadilan sosial. Tokoh Parindra antara lain H.M. Thamrin yang
berjuang di dalam Volksraad untuk nasib rakyat Indonesia.
2) Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerindo berdiri p
ada 24 Mei 1937 di Jakarta. Tujuannya adalah
mencapai Indonesia merdeka serta memperkokoh ekonomi Indonesia.
Tokoh-tokoh Gerindo, di antaranya adalah Drs. A. K. Gani, Mr. Sartono,
Mr. Muh. Yamin, Mr. Wilopo, dan Mr. Amir Syarifuddin.
3) Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
GAPI dibentuk pada
21 Mei 1939 di Jakar
ta, atas prakarsa Moh.
H. Thamrin. Organisasi ini adalah gabungan dari Parindra, Gerindo,
Persatuan Minahasa, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia,
Pasundan, dan PSII.
Pada 24 Desember 1939, GAPI mengadakan kongres-kongres.
„Indonesia Berpalemen‰ menjadi tujuan utama GAPI selain memajukan
masalah-masalah sosial ekonomi. Bahasa Indonesia menjadi bahasa
83
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
resmi, lagu Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan, dan bendera
Merah Putih menjadi bendera resmi negara Indonesia.
1. Organisasi Pemuda sebagai Identitas
Bangsa
Ber
ikut ini adalah organisasi pemuda sebagai identitas bangsa.
a. Jong Java
Didirikan pada 7
Mar
et 1915 oleh Raden Satiman Wiryosanjoyo,
Kadarman, dan Sunardi dengan nama Trikoro Dharmo. Tujuannya
untuk mencapai Jawa Raya dengan cara memperkokoh rasa persatuan
antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, dan Bali serta Lombok. Pada
Kongres I di Solo tahun 1918 Trikoro Dhamo diubah menjadi Jong
Java.
b. Jong Sumatranen Bond
Jong Sumatranen Bond didirikan oleh pemuda Sumatra yang
berada di Jakar
ta pada 9 Desember 1917. Tujuannya adalah untuk
mempererat hubungan antarpelajar yang berasal dari Sumatra, mendidik
pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari
dan mengembangkan budaya Sumatra. Tokohnya adalah Mr. Moch.
Hatta dan Moch. Yamin.
Sejalan dengan tumbuhnya paham nasionalisme, di Jakarta
didirikan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) pada September 1926
dengan tujuan berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Tokoh
PPPI adalah Sugondo, Abdullah Sigit, Siw
iryo, Sumanang, Muh Yamin,
A.K Gani, Moch. Thamzil, dan Amir Syarifuddin.
Pada 1927 di Bandung didirikan organisasi pemuda dengan
nama Jong Indonesia. Dalam kongres bulan Desember 1927 nama
Jong Indonesia diubah menjadi Pemuda Indonesia. Tujuan utama
dari pemuda Indonesia adalah memperluas kesadaran dan kesatuan
nasional.
Para pemuda yang berasal dari berbagai daerah memiliki kesadaran
dan pandangan sama dalam hal nasib bangsanya. Dalam diri mereka
telah tumbuh semangat kebangsaan dan persatuan. Untuk mewujudkan
semangat persatuan sebagai wadah nasionalisme Indonesia, maka
diselenggarakanlah kongres pemuda. Berikut ini adalah kronologi
kongres pemuda.
1) Kongres Pemuda I
Kongres Pemuda I
berla
ngsung pada 30 April - 2 Mei 1926 di
Jakarta. Panitia kongres adalah sebagai berikut:
Ketua : Mochammad Tabrani
Wakil Ketua
: Sumarto
Para pemuda yang
berasal dari daerah
memiliki kesadaran dan
pandangan sama dalam
hal nasib bangsanya.
„
„
84
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
Sekretaris
: Jamaludin
Bendahara : Suwarso
Pembantu
: Sanusi Pane
Adapun organisasi pemuda yang hadir dalam Kongres I adalah
Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Celebes, dan
organisasi pemuda dari daerah lainnya.
Tujua
n Kongres Pemuda I adalah sebagai berikut:
a)
Menyatukan berbagai perkumpulan pemuda.
b) Memajukan paham persatuan Indonesia.
c)
Mempererat hubungan antarperkumpulan pemuda.
d) Mempersiapkan Kongres Pemuda II.
2) Kongres Pemuda II
Kongres ini berlangsung pada 27 - 28 Oktober 1928 di Jakarta.
S
edangkan, panitia kongres adalah sebagai berikut:
a)
Ketua
: Sugondo Joyopuspito (PPPI)
b) Wakil Ketua
: Djoko Marsaid (Jong Java)
c)
Sekretaris
: Moch. Yamin (Jong Sumatranen Bond)
d) Bendahara
: Amir Syarifudin (Jong Batak Bond)
e)
Pembantu
: I. Johan Moh. Col (Jong Islamieten Bond)
II. Kotjosungkono (Pemuda Indonesia)
III. Senduk (Jong Celebes)
IV. J. Leimena (Jong Ambon)
V. Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)
Peserta Kongres Pemuda II berasal dari dua kelompok, yaitu:
a)
Kelompok pertama berasal dari wakil organisasi pemuda, terdiri
dari:
(1) Sug
ondo Marsaid dari PPPI
(2) Djoko Marsaid dari Jong Java
(3) Moch. Yamin dari Jong Sumatranen Bond
(4) Amir Syarifudin dari Jong Batak Bond
(5) Kotjsungkono dari Pemuda Indonesia
(6) Senduk dari Jong Celebes
(7) Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi
(8) J. Leimena dari Jong Ambon
b) Kelompok kedua berasal dari utusan partai politik, terdiri dari:
(1) Mr. Sartono dari PNI cabang Jakarta
(2) Martokusumo dari PNI cabang Bandung
(3) Mr. Sunarto dari PAPI
(4) Abdurrachman dari Budi Utomo cabang Jakarta
(5) Dr. Amir dari Dienaren Van Indie
(6) SM. Kartosuwiryo dari PSI
(7) Sigid dari Indonesische Club
85
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
(8) Muhidin dari Pasundan
(9) Arnold Manowutu dari Perserikatan Minahasa
(10) Pijper Van der Plas dari pemerintah Hindia Belanda
Para wakil partai dan penduduk pribumi hadir untuk memberikan
dorongan moral agar kongres berjalan lancar. Sedangkan, dari
pemerintah kolonial hadir untuk menjadi pengawas. Pada kongres kedua
ini, semua peserta dan pembicara menggunakan bahasa Indonesia
sebagai pengantar dan wajib digunakan dalam acara tersebut.
Hanya ada satu peserta yang menggunakan bahasa Belanda,
yaitu Purnomowulan yang kemudian diterjemahkan oleh Mr. Muh.
Yamin ke dalam bahasa Indonesia. Dalam pidatonya, Purnomowulan
mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia harus diperbaiki dan harus
mempunyai sistem sendiri.
3) Hasil Kongres Pemuda II
Agenda utama dalam sidang yang ketiga pada 28 Oktober 1928
menghasi
lkan keputusan bersama dalam kongres. Keputusannya adalah
sebagai berikut:
a)
Ikrar Sumpah Pemuda
Pertama :
Kami Putra da
n Putri Indonesia mengaku bertumpah
darah satu, tanah air Indonesia.
Kedua :
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku,
berbangsa satu bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami
Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa
satu, bahasa Indonesia.
b) Menetapkan lagu Indonesia Raya karya WR Supratman sebagai
lagu k
ebangsaan Indonesia
c) Menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional
Indonesia
Sumpah Pemuda ya
ng menjadi bagia
n penting dalam Kongres
Pemuda Indonesia II, merupakan puncak kebulatan tekad para
pemuda Indonesia untuk bersatu dalam ikatan kebangsaan. Peristiwa
ini kemudian menjadi modal besar yang berharga dalam perjuangan
melawan kolonialisme Belanda. Karena, dari sinilah berkembang
semangat serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan
demi meraih cita-cita kemerdekaan.
2. Peranan Pers dan Peranan Wanita dalam
Pergerakan Nasional
Berikut ini adalah
p
eranan pers dan wanita dalam pergerakan
nasional.
Sumpah Pemuda
yang menjadi bagian
penting dalam Kongres
Pemuda Indonesia II,
merupakan puncak
kebulatan tekad para
pemuda Indonesia
untuk bersatu dalam
„
„
86
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
a. Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional
Bangkitnya per
geraka
n nasional di Indonesia tidak terlepas dari
peranan pers. Pers sebagai alat komunikasi, menyuarakan dan menjadi
corong kepentingan organisasi pergerakan nasional. Pers mempunyai
peranan penting pada masa pergerakan nasional, antara lain:
a)
menyebarkan cita-cita mencapai kemerdekaan Indonesia;
b) memperkuat cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia;
dan
c) membangkitkan semangat perjuangan agar bangsa Indonesia
bangkit menentang imperialisme.
Surat kabar dan majalah menjadi media komunikasi antara satu
organisasi pergerakan dengan organisasi pergerakan lain, serta antara
organisasi pergerakan dengan masyarakat. Melalui pers, ide, tujuan,
dan
cita-cita dapat disebarluaskan.
Organisasi pergerakan nasional di Indonesia pada umumnya
memiliki surat kabar tersendiri, seperti:
a) Budi
Utomo memiliki surat kabar Darmo Kondo.
b)
Sarekat Islam menerbitkan surat kabar Oetoesan Hindia, dengan
penulisnya H.O.S. Tjokroaminoto, Abdul Muis, H. Agus Salim,
dan Cipto Mangunkusumo.
c) I
ndische Partij menerbitkan surat kabar De Express dan Hel
Tijschriff De Express dipimpin oleh E.F.E. Douwes Dekker. Surat
kabar ini berbahasa Belanda, tetapi berisi cita-cita perjuangan
nasional. Penulisnya yang terkenal ialah Cipto Mangunkusumo,
Ki Hajar Dewantara dan Abdul Muis.
d) Perhimpunan Indonesia memiliki „Hindia Putera‰ yang terbit di
Belanda tahun 1916. Pada tahun 1924 majalah Hindia Putera
diubah namanya menjadi „Indonesia Merdeka‰.
Tokoh-tokoh pers pada zaman pergerakan nasional, antara lain:
Dr. Wahidin Sudirohusodo, Moh. Yamin sebagai pimpinan redaktur
surat kabar Retnodumilah, Moh. Hatta Sukiman, Sartono sebagai tokoh
majalah Hindia Putra, serta Abdul Muis dan H. Agus Salim sebagai
pimpinan surat kabar Neraca Jakarta.
b. Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional
Pada masa pergerakan nasional, kaum wanita tidak tinggal diam.
Mer
eka menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk memperluas
dan memperkuat perasaan kebangsaan. Pergerakan wanita pertama
kali dirintis oleh Raden Ajeng Kartini. Pada mulanya gerakan wanita
terbatas pada pengekangan seperti kawin paksa dan poligami. Berikut
ini adalah pergerakan wanita.
a. Putri Mardika (1912), merupakan organisasi wanita tertua dan
merupakan bagian dari Budi Utomo.
Cermati kegiatan
wartawan, baik melalui
televisi maupun surat
kabar. Menurutmu,
bagaimana peranan pers
saat itu? Kemukakan
pendapatmu!
A
ktivitas Siswa
A
ktivitas Siswa
87
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
b. Keutamaan Istri (1904), didirikan oleh Dewi Sartika di
Bandung.
c. Kartini Fondis (Dana Kartini).
d.
Kerajinan Amal Setia (1914), didirikan oleh Rohana Kudus di kota
Gadang Sumatra Barat.
e. Aisiyah (1917), merupakan bagian dari Muhammadiyah.
Pada 22 Desember 1928 diadakan Kongres Perempuan Indonesia
I, dengan tujuan:
a) men
yatukan cita-cita dan usaha memajukan kaum wanita; dan
b) menyatukan organisasi-organisasi wanita yang beranekaragam.
Dalam kongres tersebut berhasil dibentuk Perserikatan Perempuan
Indonesia (PPI). Pada 1929, PPI diganti nama menjadi Perserikatan
Perhimpunan Istri Indonesia (PPII). Selanjutnya, pada 22 Desember
diperingati sebagai „Hari Ibu‰.
88
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
Hikmah apa yang dapat kamu simpulkan dari bab 1.
K
ilasan Materi
Ć
Nasionalisme merupakan kecintaan seseorang terhadap bangsanya.
Ć
P
olitik etis adalah politik yang diperjuangkan untuk mengadakan desentralisasi, kesejahteraan
rakyat serta efisiensi (di daerah jajahan).
Ć
Politik etis berisi tiga tindakan, yaitu
edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan), dan transmigrasi
(perpindahan penduduk).
Ć
Organisasi yang lahir di awal pergerakan nasional adalah Budi Utomo (1908), Sarekat Islam
(1911), dan Indische Partai (1912).
Ć
Organisasi pada masa radikal (1920
ă
1930) adalah Perhimpunan Indonesia (PI), Partai
Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ć
Organisasi pada masa moderat (kooperatif) adalah Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan
Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Ć
Organisasi pemuda yang merupakan identitas bangsa di antaranya adalah Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), dan Jong Indonesia (Pemuda
Indonesia).
Ć
K
ongres Pemuda I berlangsung pada 30 April
ă
2 Mei 1926 di Jakarta dan dihadiri oleh
Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Celebes, dan Organisasi Pemuda
dari daerah lainnya.
Ć
K
ongres Pemuda II berlangsung pada 27
ă
28 Oktober 1928 di Jakarta dan dihadiri oleh
wakil organisasi pemuda dan utusan partai politik.
Ć
P
ada Kongres Pemuda II ditetapkan ikrar Sumpah Pemuda, lagu kebangsaan (Indonesia
Raya), dan bendera nasional (Merah Putih).
Ć
Pers dan wanita turut serta dalam pergerakan nasional Indonesia.
89
Bab 5 | Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Politik etis untuk pertama kalinya dicetuskan
oleh
⁄
.
a. Van De Venter
b. Van De Pute
c. Douwes Dekker
d. Baron Van Houevel
2. Dorongan kaum terpelajar untuk men-
dirikan sekolah yang bersifat nasional adalah
⁄
.
a. l
ulusan pendidikan tidak dapat
diperkirakan
b. tidak diberikan kesempatan belajar
bagi pribumi
c. pendidikan kolonial tidak tergantung
oleh pribumi
d. pendidikan kolonial sangat terbatas
dan bercorak Barat
3. Salah satu faktor munculnya golongan
terpelajar pada awal abad
ke-20 dalam
masyarakat Indonesia adalah
⁄
.
a. lahirnya Budi Utomo
b. dilaksanakannya politik etis
c. dilaksanakannya politik liberal
d. adanya penderitaan rakyat Indonesia
4. Kebangkitan nasional
Asia pada umumnya
dan di Indonesia pada khususnya berhu-
bungan
erat dengan
⁄
.
a. pecahnya Perang Dunia I
b. kemenangan Jepang atas Rusia
c. perubahan sistem politik di negeri
Belanda
d. imperialisme yang dilakukan oleh
bangsa Jepang
5. Organisasi pergerakan nasional yang berdiri
di negeri Belanda adalah
⁄
.
a. PNI
c. P
arindra
b. PI
d. GAPI
Uji Kemampuan
6. Organisasi pemuda yang pertama kali
berdiri pada masa pergerakan nasional
adalah
⁄
.
a. Jong Java
b. Jong Minahasa
c. Trikoro Darmo
d. Budi Utomo
7. Pada Kongres I di Solo, Trikoro Darmo
diubah menjadi
⁄
.
a. Perhimpunan Pemuda
b. Persatuan Pemuda
c. Jong Java
d. Pemuda Pasundan
8. Setelah dicetuskannya Sumpah Pemuda
semua organisasi pemuda dilebur dengan
nama
⁄
.
a. Indonesia Muda
b. Indonesia Merdeka
c. Pemuda Indonesia
d. Perhimpunan Pemuda
9. Semangat Sumpah Pemuda harus mem-
bara dalam perjuangan bangsa karena ....
a. m
asih dapat dipakai pada saat
sekarang
b. pembangunan nasional digiatkan
c. bagian dari pengamalan terhadap
Pancasila
d. dalam mengisi kemerdekaan di
perlukan semangat Sumpah Pemuda
10. Pelopor pergerakan kaum wanita pertama
di Indonesia adalah
⁄
.
a. Dewi Sartika
b. Christina Marthatiahahu
c. Cut Nyak Dien
d. R.A. Kartini
90
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan dua faktor penyebab kegagalan perjuangan melawan kolonial sebelum tahun 1908!
2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan politik etis!
3. Jelaskan apa hubungannya politik etis dengan lahirnya golongan terpelajar di Indonesia!
4. Sebutkan empat faktor PNI dapat berkembang dengan pesat!
5. Jelaskan apa tujuan diselenggarakannya Kongres Pemuda II di Jakarta!
Setelah kamu membandingkan, kajilah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan teman
sebangku.
a. Apakah
ada kesamaan dari ketiga organisasi tersebut? Jika ya, sebutkanlah!
b. Di manakah letak perbedaan masing-masing organisasi tersebut? Uraikanlah satu
persatu!
c. Seandainya kamu lahir pada masa pergerakan organisasi tersebut, organisasi manakah
yang akan kamu ikuti? Berikan alasannya!
R
uang Berpikir
Coba kamu bandingkan organisasi yang lahir di awal pergerakan nasional (periode 1908 -
1920) denga
n membuat kolom seperti berikut ini.
Berdirinya
Budi Utomo
Sarekat Islam (SI)
Indische Partai (PI)
Tujuan
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
.......................................
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
91
Bab 6 | Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
Standar Kompetensi:
Memahami masalah penyimpangan sosial.
Kompetensi Dasar:
Ć
Mengident
ifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat peny-
impangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.
Ć
Mengidentifikasi berbagai upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.
Penyimpangan Sosial dalam Kelu-
arga dan Masyarakat
Peta Konsep
Peta Konsep
Pengertian penyimpan-
gan sosial
Kategori penyimpangan
perilaku
Bentuk-bentuk perilaku
menyimpang
Ć
Penyalahgunaan
narkotika
Ć
Perkelahian pelajar
Ć
Hubungan seks di
luar nikah
Ć
Tindakan kriminal
Faktor-faktor penyebab
penyimpangan sosial dan
upaya penanggulangannya
6
Bab
6
Penyimpangan Sosial
dalam Keluarga dan
Masyarakat
92
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
A. Pengertian Penyimpangan Sosial
Nilai dan norma sosial cenderung untuk mengarahkan perilaku
manusia dalam hidup bermasyarakat. Akan tetapi, karena manusia
disebut juga sebagai human behaviour, artinya makhluk yang cenderung
untuk mengalami perubahan, adakalanya nilai dan norma sosial tidak
dianggap dalam kehidupan bermasyarakat demi mencapai tujuan dan
kepuasan, baik yang sifatnya individu maupun kelompok. Hal tersebut
dapat mengakibatkan masyarakat yang berada di lingkungan sekitar
merasa terganggu.
Secara umum, perilaku manusia yang tidak sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat disebut penyimpangan sosial.
Atau lebih khusus lagi, penyimpangan sosial adalah suatu perbuatan
yang mengabaikan norma yang terjadi apabila seseorang atau
sekelompok orang tidak mematuhi patokan-patokan yang berlaku di
dalam masyarakat.
Nilai dan norma di masyarakat merupakan ukuran menyimpang
atau tidaknya suatu tindakan. Artinya, suatu tindakan yang pantas
dan dapat diterima dalam situasi dan daerah tertentu, tetapi bisa
saja tindakan tersebut tidak patut diterapkan dalam suatu suasana
„
„
Penyimpangan sosial
adalah suatu perbuatan
yang mengabaikan
norma yang terjadi
apabila seseorang atau
sekelompok orang tidak
mematuhi patokan-
patokan yang berlaku di
dalam masyarakat.
Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi perilaku dan
perbuatan seseorang, termasuk pelajar sepertimu. Pengaruh yang
negatif dapat menyeretmu melakukan penyimpangan sosial, seperti
minum-minuman keras, judi, menggunakan narkotika, tawuran, dan
lain-lain.
Apa yang dimaksud dengan penyimpangan sosial? Setelah
mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mengetahui penyakit
sosial dan pencegahannya.
Gambar 6.1 Lingkungan sekolah
Gambar 6.2 Tawuran pelajar merupakan contoh perilaku yang
menyimpang
Sumber: image.google.com
Sumber: image.google.com
93
Bab 6 | Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
Carilah referensi dari
buku lain mengenai
perbedaan pengertian
nilai dan norma!
A
ktivitas Siswa
A
ktivitas Siswa
dan daerah lai
n. Misaln
ya, berpakaian minim di kolam renang bisa
dimaklumi, tetapi kalau pakaian renang digunakan ke pasar merupakan
tindakan yang tidak wajar.
B. Kategori Penyimpangan Perilaku
M.Z. Lawang mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai tindakan
yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem
sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem
tersebut untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
Menurut jenisnya, penyimpangan perilaku terbagi menjadi dua
kategori, yaitu:
a) Penyimpangan primer (primary deviation), yaitu perilaku
menyimpang yang pertama kali dilakukan oleh seseorang.
b) Penyimpangan sekunder (secondary deviation), yaitu perilaku
menyimpang yang merupakan pengulangan dari penyimpangan
sebelumnya.
C. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang
Kamu telah mengetahui pengertian penyimpangan sosial dan
kategori penyimpangan perilaku. Sekarang, kamu akan mempelajari
bentuk-bentuk perilaku menyimpang. Berikut ini beberapa bentuk
penyimpangan sosial dalam masyarakat. Cermati dan pahamilah agar
kamu tidak terpengaruh oleh perilaku menyimpang tersebut.
1. Penyalahgunaan Narkotika
Narkoba adalah narkotika/psikotropika dan bahan obat
berbaha
ya. Narkotika bukanlah makanan atau minuman yang dapat
mengenyangkan, tetapi sangat membahayakan pemakainya kalau
disalahgunakan. Narkoba dapat digunakan oleh para ahli seperti dokter
dan tidak diperjualbelikan secara bebas, karena akan memba-hayakan
bagi para pemakainya dan dilarang oleh pemerintah berdasarkan
undang-undang. Narkoba terdiri atas:
1) Narkotika, yaitu sesuatu yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintesis maupun bukan sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UU No. 22
Tahun 1997 tentang Narkotika).
2) Psikotropika, yaitu zat atau obat baik alamiah maupun sintesis,
bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan syaraf yang menyebabkan peningkatan
pada aktivitas mental dan perilaku (UU No. 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika).
Kamu telah mengetahui
jenis-jenis narkotika.
Jelaskan apa kerugian
dari mengkonsumsi
narkoba.
Gambar 6.3
Narkoba
Sumber: image.google.com
A
ktivitas Siswa
A
ktivitas Siswa
94
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
3) Bahan adiktif lainnya, yaitu zat atau bahan yang tidak termasuk
ke dalam golongan narkotika dan psikotropika, tetapi dapat
menimbulkan ketergantungan. Contoh: alkohol, tembakau, sedatif,
hipnotika, dan inhalansia.
Kelompok usia remaja merupakan kelompok yang paling rawan
terpengaruh dalam penyalahgunaan narkotik, karena kelompok ini
memiliki rasa keingintahuan yang besar. Umumnya, usia remaja belum
banyak berpikir mengenai tanggung jawab, masa depan, dan tidak
mengetahui bahaya narkotika. Untuk itulah, para pelajar harus sadar
bahwa mengkonsumsi narkoba berarti menghancurkan masa depan
sendiri juga bangsa dan negara.
Pemakai narkoba dapat disembuhkan dengan cara pendekatan
medis maupun terapi agama. Penyembuhan memakan waktu yang
cukup lama. Pemakai narkoba hanya memilih dua pilihan, yaitu mati
sia-sia atau masuk penjara.
2. Perkelahian Pelajar
Anak-anak berusia remaja cenderung kurang dapat mengen-
dalika
n emosinya. Hal ini dapat menimbulkan remaja tersebut
melakukan tindakan penyimpangan terhadap norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Perkelahian termasuk perilaku menyimpang
karena bertentangan dengan norma dan nilai-nilai masyarakat.
Perkelahian pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang umumnya
terjadi pada kota-kota besar, seperti Jakarta. Sumber permasalahan
dan pemicu perkelahian pelajar biasanya hanya masalah sepele dan
kecil, seperti saling mengejek di jalan.
3. Hubungan Seks di Luar Nikah
Naluri seks merupakan anugerah dari Tuhan bagi manusia.
Ada
nya naluri seksualitas menyebabkan manusia melahirkan
keturunannya sehingga keberadaan manusia dapat berlangsung terus
karena kehidupan seseorang akan berlanjut oleh keturunannya. Akan
tetapi, naluri seks yang diberlakukan tanpa diawali dengan proses
pernikahan yang resmi akan menimbulkan dampak yang tidak baik.
Anak yang dilahirkan tanpa diawali dengan pernikahan yang sah,
semenjak dikandung oleh ibunya sudah tidak mendapatkan/jarang
kasih sayang, baik dari ibu maupun dari bapaknya.
Ada kecenderungan bahwa calon ibu yang mengandung di luar
pernikahan ingin mengaborsi kandungannya sehingga setelah anak lahir
walaupun fisiknya normal, tetapi secara psikologis ia akan mengalami
sesuatu yang kurang.
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam pergaulan agar
jangan sampai terjerumus. Jika melakukan hubungan seks di luar
95
Bab 6 | Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
pernikahan, maka akan menimbulkan petaka bagimu dan juga anak
yang dilahirkan.
Untuk mencegah hal tersebut, kamu harus membentengi diri
dengan bekal moral dan agama yang kuat. Tanamkan suatu keyakinan
bahwa semua yang dilarang oleh Allah SWT apabila dilakukan akan
mengakibatkan suatu petaka bagi manusia.
Selain bencana untuk diri sendiri dan keturunan, akibat lainnya
adalah beresiko terkena penyakit yang sampai saat ini belum ada
obatnya, yaitu AIDS. AIDS merupakan bencana dunia yang disebabkan
oleh penyimpangan hubungan seks di mana manusia sebagai makhluk
yang sempurna, berakhlak dan bermoral, malah hidup seperti binatang
tanpa menyadarkan dirinya kepada fitrahnya sebagai khalifah di bumi
ini, keluar dari tugasnya sebagai manusia dan melupakan norma serta
aturan-aturan yang ada di masyarakat. Kebebasan seks sudah dianggap
sebagai perbuatan biasa, karena pola pikir manusia sudah seperti
binatang. Hidup jauh dari norma dan aturan, termasuk kaidah-kaidah
agama.
4. Tindakan Kriminal
Tindakan kriminal mer
upaka
n tindakan kejahatan dengan tujuan
untuk kesenangan pribadi, tetapi merugikan orang lain serta melanggar
norma hukum, sosial, dan agama. Perbuatan-perbuatan yang termasuk
kriminal, antara lain: mencuri, menjambret, memeras, menodong,
membunuh, dan merusak milik orang lain (fasilitas umum).
Alasan orang melakukan tindakan kriminal biasanya karena
kesulitan ekonomi. Ada juga orang yang melakukan kegiatan tersebut
karena memang sudah merupakan profesi atau pekerjaannya. Tapi, ada
juga yang melakukan tindakan tersebut, karena tidak dapat bersaing
dengan yang lainnya, terutama dalam memperoleh pekerjaan. Karena
keterbatasan dalam pengetahuan dan keterampilan, akhirnya seseorang
nekat bekerja dengan nalurinya sendiri tanpa memper-hitungkan
akibatnya.
D. Faktor-Faktor Penyebab Penyimpangan
Sosial dan Upaya Penanggulangannya
Faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial, yaitu:
a. Faktor dari Dalam
Faktor dar
i dalam,
yaitu segala se
suatu yang dibawa oleh manusia
sejak ia dilahirkan. Misalnya: tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin,
dan kedudukan seseorang dalam keluarga.
Bacalah di beberapa
surat kabar mengenai
berita penyimpangan
sosial, seperti
perkelahian pelajar,
hubungan seks di
luar nikah. Uraikan
penyebab terjadinya
penyimpangan-
penyimpangan tersebut.
Apa yang harus
kamu lakukan agar
penyimpangan sosial
tersebut tidak terjadi
padamu?
A
ktivitas Siswa
A
ktivitas Siswa
Tindakan kriminal
merupakan tindakan
kejahatan dengan
tujuan untuk
kesenangan pribadi,
tetapi merugikan orang
lain serta melanggar
norma hukum, sosial,
dan agama.
„
„
96
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
Masyarakat pun perlu
ikut serta dalam
pencegahan terjadinya
penyimpangan sosial.
„
„
b. Faktor dari Luar
Faktor dari l
uar adalah segala ya
ng didapatkan oleh manusia setelah
dilahirkan atau faktor yang didapatkan oleh manusia sebagai hasil dari
interaksinya dengan manusia lain, seperti: keluarga, pendidikan formal,
pergaulan, dan media massa.
Tentunya harus ada upaya untuk mengantisipasi supaya
penyimpangan sosial tidak terjadi atau paling tidak berkurang. Upaya
pencegahan agar tidak terjadi penyimpangan sosial, baik secara individu
maupun kelompok dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Cara preventif
Cara preventif, y
aitu upa
ya untuk mencegah terjadinya
penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma sosial di masyarakat.
2) Cara represif
Cara represif, yaitu upaya yang bertujuan memulihkan keadaan
akibat t
erjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma
sosial di masyarakat.
Upaya pencegahan untuk penyimpangan sosial harus dimulai dari
lingkungan terkecil. Masyarakat pun perlu ikut serta dalam pencegahan
terjadinya penyimpangan sosial. Berikut ini adalah lingkungan yang
dapat mendukung pencegahan penyimpangan sosial.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupaka
n t
empat yang pertama dan utama bagi anak
untuk mendapatkan pendidikan secara informal. Anak akan membentuk
kepribadiannya untuk pertama kali di dalam lingkungan keluarga.
Kepribadian anak akan terbentuk dengan baik apabila ia dilahirkan
dan tumbuh serta berkembang dalam keluarga yang baik. Sebaliknya,
kepribadian anak akan cenderung mengalami penyim-pangan apabila
ia dilahirkan dan tumbuh berkembang dalam lingkungan yang tidak
baik.
Gambar 6.4 Lingkungan keluarga
Sumber: image.google.com
97
Bab 6 | Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
Oleh karena itu, orang tua harus bertindak hati-hati dan bijaksana
dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi dengan anak, baik dalam
ucapan maupun tingkah laku. Misalnya, dalam hal berpakaian, karena
segala yang dilakukan oleh kedua orang tua akan senantiasa ditiru
oleh anak-anaknya.
b. Lingkungan Tempat Tinggal
John Locke (1632 - 1704) berpendapat bahwa perkembangan
semata-mata ber
gantung kepada lingkungan dan pengalaman
pendidikan yang dialami seseorang. Anak yang lahir seperti „tabula
rasa‰ dalam keadaan kosong, tidak punya kemampuan dan bakat
apa-apa, bagaimana anak tersebut menyikapi masa depannya sangat
bergantung pada lingkungan yang didapatkannya.
Melihat pendapat John Locke di atas, orang tua harus lebih
berhati-hati lagi karena ada kecenderungan anak akan lebih terpengaruh
oleh teman dan lingkungannya daripada kedua orang tuanya. Hal ini
jangan sampai terjadi karena apabila lingkungan sudah dijadikan sarana
bagi anak untuk menumpahkan kasih sayangnya, maka penyimpangan
sosial terhadap diri anak akan mudah terjadi, terutama bila anak bergaul
dengan lingkungan yang tidak baik.
c. Media Massa
Kemajuan sarana k
omunikasi, baik cetak maupun elektr
onik
berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Media elektronik
menampilkan secara nyata perilaku dan perbuatan yang dapat
dicontohkan oleh anak.
Kamu sering melihat orang menangis, tersenyum, bahkan
tertawa terbahak-bahak karena menyaksikan tayangan televisi. Salah
satu contoh negatif dari pengaruh media massa adalah menampilkan
cara berpakaian artis yang sangat minim. Dalam hitungan bulan dan
minggu, pakaian tersebut sudah diikuti oleh anak-anak karena mereka
menganggap pakaian tersebut sudah biasa dan pantas untuk dipakai.
Oleh karena itu, langkah preventif yang harus dilakukan oleh orang
tua adalah dengan cara mendampingi anak-anaknya saat menonton
televisi dan memilih jenis acara yang dianggap sesuai dengan usia dan
perkembangan anak. Selain itu, perlunya memberi pengertian dan
mengawasi anak-anaknya agar tidak menonton, membaca, melihat
acara dan gambar serta cerita-cerita yang dapat menjerumuskan anak
untuk melakukan suatu penyimpangan sosial.
Amatilah lingkungan
sekitarmu. Jabarkanlah
apa saja pengaruh
positif maupun negatif
dari media massa yang
telah ditiru oleh orang-
orang di sekitarmu!
A
ktivitas Siswa
A
ktivitas Siswa
98
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
K
ilasan Materi
Ć
Penyimpangan sosial adalah
perilaku manusia yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat.
Ć
Penyimpangan perilaku terbagi menjadi penyimpangan primer (primary deviation) dan
penyimpangan sekunder (secondary deviation).
Ć
Bentuk-bentuk penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang di antaranya adalah
penyalahgunaan narkotika, perkelahian pelajar, hubungan seks di luar nikah, dan tindakan
kriminal.
Ć
F
aktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial adalah faktor dari dalam yang dibawa
oleh manusia sejak lahir dan faktor dari luar yang didapatkan setelah berinteraksi dengan
manusia lain.
Ć
Penanggulangan penyimpangan sosial dapat dilakukan dengan cara preventif (pencegahan)
dan represif (memikirkan keadaan).
Ć
Lingkungan keluarga, lingkungan tempat tingggal, dan media massa dapat mendukung
upaya pencegahan penyimpangan sosial.
Kamu telah mengetahui bentuk-bentuk penyimpangan sosial dan dampaknya. Sekarang,
buatlah rangkuman dari materi yang telah kamu pelajari tersebut. Hikmah apa yang bisa kamu
pelajari dari bab ini?
99
Bab 6 | Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Undang-undang tentang psikotropika adalah
⁄
.
a. UU No. 22 tahun 1997
b. UU No. 5 tahun 1997
c. UU No. 22 tahun 2007
d. UU No. 5 tahun 2007
2. Undang-undang tentang narkotika adalah
⁄
.
a. UU
No. 22 tahun 1997
b. UU No. 5 tahun 1997
c. UU No. 22 tahun 2007
d. UU No. 5 tahun 2007
3. Alkohol, tembakau, dan sedatif termasuk
dalam jenis narkoba
⁄
.
a. narkotika
b. psikotropika
c. zak
adiktif
d. candu
4. Pada hakikatnya penyimpangan sosial
termasuk perilaku yang tidak sesuai dengan
⁄
.
a. undang-undang
b. nor
ma dan nilai masyarakat
c. hukum positif
d. peraturan pemerintah
5. Contoh penyimpangan sosial dalam bentuk
gaya hidup adalah
⁄
.
a. emansipasi
b. pencurian
c. arogansi
d. pengeroyokan
Uji Kemampuan
6. Contoh penyimpangan sosial oleh kelompok
adalah
⁄
.
a. emansipasi
b. pencurian
c. arogansi
d. pengeroyokan
7. Penyimpangan sosial umumnya tidak akan
menimbulkan
⁄
.
a. rasa malu
c. aib
b. stigma
d. ketenangan
8. M
engasingkan diri merupakan tindakan
yang menyimpang, karena
⁄
.
a. bersikap agresif
b. menyebabkan kemarahan orang lain
c. menimbulkan sikap apatis
d. menimbulkan pertentangan
9. Ciri penyimpangan primer dalam kaitannya
dengan warga masyarakat di sekitar adalah
⁄
.
a. masyarakat
menolak pelakunya
b. pelaku tidak mampu bergaul dengan
masyarakat
c. tidak ada halangan untuk kembali
menjadi masyarakat
d. warga mengusir pelaku dari ling-
kungannya
10. Perkelahian antarpelajar merupakan salah
satu penyimpangan sosial, karena
⁄
.
a. tidak disenangi oleh orang tua
b. tidak merugikan orang lain
c.
bertentangan dengan nilai dan norma
masyarakat
d. di
larang oleh pihak keamanan
100
Sudut Bumi - IPS Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII
Kemudian, presentasikan di depan kelas masing-masing kelompok secara bergilir. Apa yang
harus kamu lakukan supaya keburukan dari tayangan tersebut tidak berpengaruh terhadap
perilaku dan pola pikirmu?
R
uang Berpikir
Beragam tayangan d
isajika
n oleh televisi swasta maupun pemerintah mulai dari berita, sinetron,
musik, hingga film dari Barat. Sekarang, bentuklah kelompok terdiri atas 4-5 orang. Tontonlah
salah satu tayangan yang ada di televisi. Berikan catatan pada tayangan yang ditonton, buatkan
seperti tabel berikut ini!
Judul Tayangan: ____________________________
Kebaikan
Keburukan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian penyimpangan sosial secara khusus!
2. Jelaskan apa perbedaan antara narkotika dengan psikotropika!
3. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang bahaya narkoba bagi kehidupan!
4. Sebutkan faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial!
5. Sebutkan upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan
sosial!