Gambar Sampul Sosiologi · Bab 5 Perkembangan Kelompok Sosial
Sosiologi · Bab 5 Perkembangan Kelompok Sosial
Puji

23/08/2021 13:04:29

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

129

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Perkembangan

Kelompok Sosial

dalam Masyarakat

Multikultural

5

5

Rasisme

Sekisme

Diskriminasi

Dominasi

Pluralisme

Akulturasi

Ras

Stereotipe

Integrasi

Prasangka

Kata-Kata Kunci

Kata-Kata Kunci

Dalam masyarakat multikultural, interaksi dan kompetisi di antara kelompok-

kelompok sosial yang ada sangat tinggi. Dari interaksi dan kompetisi yang terjadi

tersebut akan menciptakan pola perilaku dan sikap serta perlakuan dari masing-

masing kelompok ke kelompok lain yang mengarah pada proses integrasi sosial

atau bahkan disorganisasi sosial. Proses intergrasi sosial dapat terwujud apabila

konsep multikulturalisme dipahami dengan baik oleh setiap warga masyarakat,

baik secara individu maupun kelompok, akan tetapi sebaliknya, apabila konsep

multikulturalisme tidak dipahami dengan baik, maka yang terjadi adalah kon

À

ik

dan perpecahan (disorganisasi sosial).

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan memahami dan dapat menganalisis

perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Oleh karena

itu, pelajarilah bab ini secara saksama, agar Anda dapat lebih menghargai

berbagai bentuk kemajemukan dan perkembangan kelompok-kelompok sosial

dalam masyarakat.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Bab

Bab

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

130

Alur Pemikiran Bab 5

Keutuhan

Bangsa

Perpecahan

Bangsa

Diskriminasi

Dominasi

Akulturasi

Pluralisme

Menyebabkan

Menyebabkan

Pola Perkembangan

Kelompok Sosial dalam

Masyarakat

Menciptakan

Menciptakan

Meliputi

Kon

ƀ

ik

Integrasi

Antara lain

Antara lain

131

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Pengantar

A.

Kita tahu bersama bahwa Indonesia memiliki bentang wilayah yang

sangat luas, begitu pula dengan penduduknya yang terpencar-pencar di

berbagai pulau yang ada. Bentang wilayah yang luas tersebut bukanlah satu

hal yang seragam. Akan tetapi tersusun seperti “mozaik” dengan perbedaan-

perbedaan yang ada di dalamnya. Perbedaan-perbedaan tersebut meliputi

kondisi geogra

s

s, suku, ras, budaya, sistem sosial, dan lain-lain.

Persebaran penduduk yang terpencar di berbagai pulau yang ada di

Indonesia juga memunculkan keberagaman manusia dengan segala ciri

s

sik,

sifat, dan perilakunya. Tiap-tiap penduduk tersebut tinggal di lingkungan

kebudayaan daerahnya masing-masing, sehingga di negara kita banyak

terdapat ragam kebudayaan. Ragam kebudayaan antara daerah yang satu

dengan yang lain berbeda. Perbedaan tersebut dalam hal sistem sosialnya,

cara bicaranya, cara berpakaian, mata pencaharian, adat istiadatnya, dan lain

sebagainya.

Sumber:

Indonesian Heritage2

F

F

okus

okus

Menurut Supardi

Suparlan,

multikulturalisme

diartikan sebagai

sebuah ideologi

yang mengagungkan

perbedaan budaya

atau sebuah keyakinan

yang mengakui dan

mendorong terwujudnya

pluralisme budaya

sebagai corak kehidupan

masyarakat.

Gambar 5.1

Ragam kebudayaan di Indonesia antara daerah yang satu

dengan daerah yang lain berbeda. Jadikanlah hal tersebut sebagai moti-

vator untuk menciptakan masyarakat multikultural yang tetap kondusif.

Unsur-unsur dalam masyarakat yang berbeda antara daerah yang satu

dengan daerah yang lain tersebut pada akhirnya mengkristal dan menjadi pola

khusus yang khas dan menjadi ciri dan identitas daerah tersebut. Pola-pola

khusus tersebut kemudian mendarah daging dalam diri setiap anggotanya

dan sering memunculkan ego kelompok.

Keberagaman kelompok yang terdapat dalam masyarakat multikultural

didasarkan pada perbedaan suku, ras, budaya, dan lain-lain. Pada

perkembangan selanjutnya, apabila hal tersebut tidak disikapi dengan rasa

toleransi dan penghormatan yang tinggi terhadap kelompok lain justru akan

memunculkan gejala dan sikap sosial yang mengarah pada disorganisasi

sosial dan disintegrasi bangsa.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

132

Hendaknya hubungan antarkelompok yang terjalin dalam masyarakat

multikultural harus dilandasi dengan pengertian yang mendalam bahwa

perbedaan adalah sesuatu yang wajar dan segala sesuatunya ditujukan pada

kepentingan bangsa dan negara. Dengan begitu integrasi nasional akan dapat

terwujud.

Unsur-Unsur Kemajemukan dalam Masyarakat

B.

Sifat multikultural akan selalu ada di dalam masyarakat. Kemajemukan

terjadi karena perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Adapun

unsur-unsur dalam masyarakat yang dapat menjadi pembeda antara

masyarakat yang satu dengan yang lain adalah sebagai berikut:

1. Ciri Fisik

Ciri

s

sik menunjukkan adanya perbedaan tubuh manusia seperti warna

kulit, warna rambut, bentuk rambut, bentuk hidung, dan lain-lain. Pada

masyarakat yang memiliki ciri-ciri

s

sik yang sama dapat dikelompokkan

dalam satu kelompok. Ciri-ciri

s

sik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Keturunan

Berdasarkan faktor keturunan, maka manusia di dunia dapat digolongkan

menjadi 4 ras. Ras adalah penggolongan masyarakat berdasarkan ciri

s

siknya.

Seorang ahli sosiologi yang bernama Banton (Dalam Kamanto Sunarto, 148 ;

1993) mengemukakan bahwa ras merupakan suatu tanda peranan

(

role sign)

.

Walaupun ras mengarah pada ciri

s

sik namun selalu mengalami pengaburan

untuk menguatkan posisi sosial. Oleh karena itu, Banton berpendapat bahwa

perbedaan ciri

s

sik adalah dasar yang digunakan untuk membedakan peranan

yang berbeda. Demikian pula dengan Berghe (Dalam Kamanto Sunarto, 149 ;

1993) mengemukakan bahwa ras berarti kelompok yang dide

s

nisikan secara

sosial atas dasar kriteria

s

sik.

F

F

okus

okus

Perbedaan

¿

sik merupa-

kan suatu tanda peran

yang dijadikan dasar

untuk menetapkan peran

yang berbeda (konsep

ras menurut

Baton)

Sumber:

www.geocities.com

Gambar 5.2

Pemahaman yang salah bahwa warna kulit menentukan

status sosial menyebabkan timbulnya kasus apartheid atau pembedaan

warna kulit. Orang kulit putih menganggap bahwa kulit berwarna atau

hitam lebih rendah dari mereka. Kejadian itu memunculkan praktik

perbudakan pada zaman dahulu.

133

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Adapun pembagian ras yang ada di dunia

adalah sebagai berikut:

1) Kaukasoid atau ras kaukasus

Kaukasoid diduga berasal dari pegunungan

Kaukasus di Eropa. Kaukasoid menurunkan

bangsa-bangsa di Eropa. Ras ini mempunyai ciri-

ciri, kulit berwarna putih, rambut warna pirang,

hidung mancung, mata berwarna biru, dagu

panjang, dan tinggi tubuhnya antara 180 – 210

cm. Kemudian ras ini melakukan persebaran ke

berbagai wilayah di muka bumi, sehingga sampai

ke benua Asia dan Afrika terutama Asia Barat, Asia

Selatan, Asia Tengah, dan Afrika Utara.

Kaukasoid atau ras kaukasus terbagi menjadi:

a) Nordic Caucasoid, menurunkan bangsa Eropa

Utara sperti Jerman, Swedia, Norwegia, Rusia,

dan sebagainya.

b) Alpine Caucasoid, menurunkan bangsa Eropa

Barat seperti Inggris, Belanda, Perancis, dan

sebagainya

c) Mediteran Caucasoid, menurunkan bangsa

Eropa Selatan seperti Italia, Spanyol, Yunani,

dan sebagainya

d) Arabic Caucasoid, menurunkan bangsa Arab

seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Mesir, Aljazair

dan sebagainya.

e) Hindic Caucasoid, menurunkan bangsa India,

Pakistan, Bangladesh, dan sebagainya.

2) Mongoloid atau ras mongol

Mongoloid berasal dari daerah Mongol.

Mongoloid menurunkan bangsa-bangsa Asia

dengan ciri-ciri; kulit kuning, mata sipit dengan

warna mata coklat, rambut hitam lurus, hidung

mancung, dan perawakan sedang dengan tinggi

tubuh antara 140 – 180 cm.

Mongoloid atau ras mongol terdiri dari:

a) Asiatic Mongoloid, menurunkan bangsa

Asia Timur seperti Cina, Korea, Jepang, dan

sebagainya.

b) Malayan Mongoloid, menurunkan bangsa

Melayu seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar,

Philipina, dan sebagainya.

S

S

osio Info

osio Info

Negro Amerika salah

satu kelompok suku

bangsa yang bertempat

tinggal di Amerika

Serikat dan merupakan

kelompok minoritas

terbesar. Mereka

merupakan keturunan

budak-budak Afrika yang

dibawa oleh orang Eropa

ke Amerika pada awal

tahun 1500-an. Mereka

diperlakukan secara

sewenang-wenang,

dan dianggap sebagai

manusia kelas bawah.

Perlawanan terhadap

perbudakan mulai

menghangat pada tahun

1830-an. Setelah melalui

perdebatan seru dan

bahkan perang saudara

(1861-1865), atas usaha

Presiden Abraham

Lincoln pada bulan

Desember 1865 secara

resmi perbudakan

dihapuskan di seluruh

negeri.

Di antara tokoh kulit

hitam yang dengan

gigih memperjuangkan

persamaan hak, salah

satunya adalah Martin

Luther King, Jr. Setelah

memperoleh hak suara

dan hak sipilnya, kini

orang Negro bebas

melakukan apa saja

sebagaimana warga

negara lainnya. Banyak

di antaranya yang

berprestasi dan menjadi

terkenal di seluruh

dunia. Beberapa di

antaranya adalah petinju

Muhammad Ali dan Mike

Tyson, penyanyi Stevie

Wonder dan Michael

Jackson.

Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia.

2004

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

134

c) Indian Mongoloid, menurunkan bangsa Indian yang dianggap sebagai

bangsa asli di benua Amerika.

d) Polynesian Mongoloid, menurunkan bangsa Pasifik Selatan seperti

Hawaii, Fiji, Vanuatu, dan sebagainya.

3) Negroid atau ras negro

Negroid diduga berasal dari benua Afrika. Ras ini menurunkan bangsa-

bangsa Afrika yang berkulit hitam. Ciri-cirinya adalah kulit berwarna hitam,

rambut keriting berwarna hitam, hidung besar, dan perawakan pendek

dengan tinggi tubuh kurang dari 160 cm.

Negroid atau ras negro terdiri dari:

a) African Negroid, menurunkan bangsa Afrika

b) Australian Negroid, menurunkan bangsa Australia

Orang negroid sekarang sudah banyak terdapat di benua lain seperti

Amerika dan Eropa karena dahulu didatangkan oleh penjajah sebagai

budak.

Mengapa orang-orang

kulit putih cenderung

mendiskriminasi dan

mengeksploitasi

orang-orang kulit hitam

(negro)?

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sumber:

Microsoft Encarta. 2005

Gambar 5.3

Persebaran ras Negro ke wilayah-wilayah di Amerika dan

Eropa telah terjadi sejak zaman penjajahan. Mereka didatangkan sebagai

budak bagi orang-orang kulit putih.

4) Ras khusus

Ras khusus merupakan ras yang ditemukan pada daerah tertentu yang

secara ciri

s

sik berbeda dengan penduduk lainnya. Ras ini dahulu pernah

berimigrasi dari daerah lain. Contohnya:

a) Suku Vedoid di Sulawesi

b) Suku Dravida di India

c) Suku Ainu di Jepang

135

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

P

P

e

r

l

u

a

s

K

h

a

s

a

n

a

h

S

o

s

i

a

l

e

r

l

u

a

s

K

h

a

s

a

n

a

h

S

o

s

i

a

l

Apartheid secara har

¿

ah berarti “keterpisahan”, suatu politik pemisahan rasial antara

golongan kulit putih dan golongan kulit berwarna yang dijalankan oleh pemerintah Afrika

Selatan. Sebelum apartheid diberlakukan secara resmi, pada tahun 1948, sesungguhnya

praktik pemisahan rasial telah berlangsung di negara tersebut. Tetapi dengan berkuasa

Partai Nasionalis di negara itu, Politik Apartheid semakin berkembang menjadi pembatasan

yang menyangkut hampir seluruh lapangan kehidupan. Pelaksanaan politik ini mendapatkan

kecaman dari negara-negara lain, sehingga pada tahun 1961 Afrika Selatan terpaksa

mengundurkan diri dari keanggotaannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pada dasarnya Politik Apartheid dimaksudkan untuk memisahkan perkembangan dan

pembangunan orang kulit berwarna dari orang kulit putih, terutama dalam bidang politik

dan ekonomi. Pada pencatatan penduduk tahun 1950, misalnya, pemerintah membeda-

bedakan antara penduduk berkulit hitam, penduduk keturunan campuran, penduduk

berkulit putih, dan sebagainya. Pemisahan yang sangat tegas diberlakukan untuk bidang

pendidikan, tempat tinggal, lapangan pekerjaan, dan hak politik lain.

Selain ditentang oleh negara-negara lain, pelaksanaan Politik Apartheid di Afrika Selatan

ini juga mendapatkan perlawanan dari kelompok kulit hitam Afrika. Kelompok-kelompok

orang kulit hitam menuntut persamaan hak atas setiap ras yang ada di Afrika Selatan dan

usaha ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan kulit putih yang

memihak mereka. Tokoh kulit hitam yang memelopori dihapuskannya Politik Apartheid

adalah Marthin Luther King Jr.

Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia.2004

P

P

orto Sosio

orto Sosio

Stereotipe yang Membudaya

Dalam konteks hubungan antara masyarakat Tionghoa dengan pribumi, salah satu

masalah yang sering kali muncul dan bahkan fenomena ini sudah membudaya di

tengah masyarakat adalah adanya stereotipe dari masing-masing komunitas yang

berbeda tersebut, sehingga hal ini dapat menjadi faktor penghambat terjadinya

proses pembauran. Yang lebih ironis lagi, sebab ternyata stereotipe (kesan

terhadap suatu etnis, ras atau budaya masyarakat lain) ini sering kali ditemui,

baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sepermainan dan diikuti oleh

adanya prasangka (perasaan negatif), sehingga terbuka ruang yang lebih luas

bagi tumbuhnya bibit disintegrasi antaretnis ataupun ras.

Berdasarkan paragraf di atas analisalah hal-hal berikut;

1. Sejarah kedatangan orang Tionghoa ke Indonesia.

2. Sulitnya proses pembauran antara masyarakat pribumi dengan masyarakat

Tionghoa.

3. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stereotipe orang-

orang pribumi terhadap orang-orang Tionghoa.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

136

b. Makanan

Jenis makanan tertentu akan mengandung

protein dan kalori tertentu. Banyaknya kalori dan

protein yang dimakan dan diserap tubuh manusia

menyebabkan perubahan pigmen kulit dan rambut

serta ukuran tubuh manusia. Sebagai contoh bangsa

Indian, di samping karena iklim yang dingin,

mereka juga mengkonsumsi lemak hewan dalam

jumlah yang banyak. Akibatnya, terjadi perubahan

ciri

s

sik dari berkulit kuning menjadi kemerah-

merahan dengan rambut hitam yang agak berbeda

dengan bangsa Mongol.

2. Ciri Sosial

Ciri sosial terjadi pada proses pembentukan

kelompok-kelompok sosial sehingga membatasi

anggota-anggota masyarakat tertentu dalam satu

kelompok, kekerabatan. Misalnya:

a. Kekerabatan

Kekerabatan merupakan suatu ikatan sosial

yang bersifat

genealogis. Artinya, kekerabatan

tersebut didasarkan atas keturunan atau hubungan

darah. Ada 3 bentuk kekerabatan yaitu:

1) Kekerabatan patrilineal

Kekerabatan patrilineal adalah kekerabatan

yang ditarik berdasarkan garis ayah. Pada sistem

kekerabatan ini, dominasi terdapat pada pihak

laki-laki. Misalnya dalam hal pembagian warisan

maka pihak laki-laki memperoleh bagian penuh,

sedangkan perempuan tidak mendapatkan

warisan. Ciri dari sistem kekerabatan ini adalah

adanya marga seperti di suku Batak, Minahasa,

Ambon, dan sebagainya.

2) Kekerabatan matrilineal

Kekerabatan matrilineal adalah kekerabatan yang ditarik dari garis

ibu. Artinya, pada sistem kekerabatan ini pihak perempuan yang dominan.

Dalam hal pembagian warisan, pihak perempuan mendapatkan bagiannya,

sedangkan pihak laki-laki tidak. Suku bangsa yang menggunakan sistem

kekerabatan ini adalah suku Minangkabau di Sumatra Barat.

3) Kekerabatan bilineal

Kekerabatan bilineal merupakan kekerabatan yang ditarik dari garis ayah

dan ibu. Pada sistem kekerabatan ini tidak ada dominasi antara pihak laki-

Kesehatan, energi, dan

kenyamanan manusia

lebih ditentukan oleh

cuaca dan iklim daripada

oleh unsur lingkungan

¿

sis. Perubahan cuaca,

dan timbulnya gejala

penyakit tertentu

menunjukkan kaitan

yang erat dengan iklim

dan musim. Pilihan

jenis makanan dan

pakaian cenderung

mencerminkan cuaca

dan iklim. Bahkan

mental dan emosi

manusia dipengaruhi

oleh keadaan cuaca dan

iklim. Tidak semua insan

mempunyai reaksi yang

sama terdapat kondisi

iklim, hubungannya

sangat rumit bergantung

pada beda

¿

sis

seseorang, usia,

makanan, dan pengaruh

budaya.

Pada umumnya iklim

dapat memengaruhi baik

langsung maupun tidak

langsung

¿

siologi dan

psikologi manusia. Coba

Anda kemukakan contoh

atau fakta yang dapat

menunjukkan hubungan

antara iklim dengan

aspek

¿

siologi dan

psikologi manusia!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

137

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

laki dan perempuan. Pada hal pembagian warisan,

antara pihak laki-laki dan perempuan mempunyai

hak yang sama. Beberapa suku yang menggunakan

sistem ini tidak mengenal marga seperti suku Jawa,

Sunda, Bali, dan sebagainya.

3. Ciri Budaya

Ciri budaya adalah kesamaan-kesamaan

budaya pada anggota masyarakat, sehingga

dikelompokkan dalam kelompok tertentu. Ciri-

ciri budaya yang sama yang menjadi karakteristik

masyarakatnya dikelompokkan pada lingkungan

budaya yang sama. Misalnya wayang kulit menjadi

budaya yang dominan pada masyarakat Jawa.

Wayang kulit oleh masyarakat Jawa tidak hanya

dianggap sebagai tontonan tetapi juga tuntunan.

Orang yang menggemari kesenian wayang kulit

dapat dicirikan sebagai masyarakat Jawa. Tetapi,

jika orang tersebut menggemari wayang golek

maka dapat dikelompokkan sebagai masyarakat

Sunda. Ciri budaya itu biasanya diikuti pula oleh

pemakaian bahasa masing-masing suku, serta

falsafah hidup yang berlaku. Sebagai contoh orang

suku Jawa berbahasa Jawa memiliki falsafah

“alon-

alon waton kelakon”

yang bermakna untuk bertindak

sesuatu harus berhati-hati (pelan-pelan) yang

penting dapat tercapai tujuannya. Oleh karena itu,

orang Jawa cenderung tampak bertindak lamban,

walaupun sebenarnya adalah penuh kehati-hatian.

Kemajemukan masyarakat Indonesia yang

terdiri dari berbagai suku bangsa menyebabkan

timbulnya pluralitas budaya. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai

ciri budaya yang berbeda-beda. Unsur-unsur budaya yang menyebabkan

perbedaan - perbedaan tersebut adalah:

a. Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat umum (general). Dalam

setiap masyarakat berkembang bahasa lokal. Setiap bahasa lokal mempunyai

karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bahasa daerah lain. Perbedaan

bahasa ini dapat menjadi hambatan dalam berkomunikasi antarmasyarakat

yang berbeda.

b. Sistem ekonomi

Setiap suku bangsa mempunyai kehidupan yang berbeda sesuai

dengan kondisi alamnya. Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan

banyaknya gunung berapi menyebabkan tersebarnya daerah yang subur

F

F

okus

okus

C. Kluckholn dalam

bukunya Universal

Categories of Culture

menguraikan tujuh

unsur kebudayaan yang

dianggap sebagai culture

universals. Unsur-unsur

tersebut adalah:

1. peralatan dan

perlengkpaan hidup,

2. mata pencaharian

hidup dan sistem-

sistem ekonomi,

3. sistem

kemasyarakatan,

4. bahasa,

5. kesenian,

6. sistem pengetahuan,

dan

7. religi.

Apakah sistem

kekerabatan yang

diterapkan oleh

masyarakat dapat

memengaruhi sistem

struktur sosialnya?

Jelaskan!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

138

dan garis pantai yang panjang. Masyarakat yang tinggal di pedalaman akan

mengusahakan bidang pertanian, sedangkan yang tinggal di daerah pantai

akan mengusahakan bidang perikanan untuk menunjang kehidupan ekonomi

dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Sumber:

Indonesian Heritage2

Gambar 5.4

Kelompok nelayan menjadikan laut sebagai sumber peng-

hidupannya. Pekerjaan sebagai nelayan menjadi pekerjaan utamanya,

karena kondisi dan potensi alam yang tidak memungkinkan mereka

mengusahakan mata pencaharian di bidang lain seperti pertanian,

dan lain-lain.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Bersama kelompok Anda

kemukakanlah pola-pola

ekonomi yang diterapkan

oleh suku bangsa di

Indonesia, baik suku

bangsa yang sudah

modern (maju) maupun

suku bangsa yang masih

ada di pedalaman!

Data dapat Anda peroleh

dengan melakuan

pengamatan langsung

maupun dengan melalui

referensi bacaan, baik

buku, majalah, surat

kabar, ataupun internet.

c. Sistem sosial

Sistem sosial yaitu struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Pada

dasarnya struktur sosial masyarakat adalah sama, tetapi pada beberapa suku

bangsa terdapat perbedaan-perbedaan. Ada suku bangsa yang menganut

sistem kekerabatan patrilineal, matrilineal, dan bilineal.

d. Sistem pengetahuan

Sistem pengetahuan untuk melakukan aktivitas kehidupan juga berbeda-

beda. Ada yang lebih dominan pada pengetahuan tentang pertanian dan

ada pula yang pengetahuannya lebih berhubungan dengan kelautan. Sistem

pengetahuan dari suatu suku bangsa dapat dilihat dari hasil budaya yang

dimiliki suku bangsa tersebut.

e. Teknologi

Teknologi yang berkembang pada setiap suku bangsa juga berbeda-beda.

Teknologi ini tampak pada usaha untuk menguasai alam, misalnya bentuk

rumah panggung yang digunakan untuk mengatasi gangguan alam seperti

menghadapi banjir dan menghindari serangan binatang buas.

f. Kesenian

Setiap suku bangsa mempunyai beragam kesenian. Hal ini dapat terlihat

dari berbagai jenis tarian, lagu-lagu daerah, seni merias wajah, seni bangunan,

seni berpakaian, dan sebagainya.

139

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Sumber: www.bantulbiz.com

S

S

osio Info

osio Info

Kupatan Jolosutro, Upacara Adat Desa Srimulyo Piyungan

Sejak zaman Sunan Geseng masih hidup, masyarakat jolosutro pada setiap tahunnya selalu

melaksanakan upacara rasulan setiap habis panen padi. Banyak tamu yang datang termasuk

dari kraton. Untuk menjamu tamu dari kraton dalam setiap upacara selalu dihidangkan

makanan yang bukan termasuk sesaji yang berupa ketupat berikut lauk pauknya. Namun

tidak seperti ketupat pada umumnya ketupa Jolosutro dibungkus dengan daun gebang dan

ukurannya lebih besar yaitu 15 x 15 cm sampai 356 x 35 cm. Sedangkan cara mengolahnya

berbeda dengan ketupat biasa, sehingga rasanya juga lain, lauk pauknya pun berupa

gudheg manggar. Ketupat rasulan ini menjadi hidangan khas pada upacara rasulan di

Jolosutro sampai sekarang.

Upacara kupatan Jolosutro dilaksanakan sesudah masa panen padi, hari Senin Legi bulan

Sapar dan bertempat di Jolosutro, desa Srimulyo, Piyungan Bantul, tepatnya di makam

Sunan Geseng. Namun karena waktu panen mengalami perubahan, untuk bulan tidak pasti

bulan Sapar dan nama pasaran juga tidak pasti legi asal bukan Pon, sedangkan tanggalnya

berdasarkan pedoman penanggalan jawa yaitu tanggal 10 s/d 15 saat menjelang bulan

purnama. Puncak acara dilaksanakan pada siang hari antara pukul 14.00 – 16.00 WIB.

Maksud dan tujuan dari upacara adat ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur terhadap

Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan karunianya sehingga hasil

pertaniannya bisa berhasil dengan baik, juga mohon berkah agar hasil pertanian yang

akan datang bisa lebih baik dari tahun kemarin. Di samping itu juga mendoakan kepada

Nabi Muhammad SAW dan para leluhur termasuk Sunan Geseng agar diberi selalu rahmat

dan berkah.

Sumber:

http://Bantulbiz.co.id

g. Religi

Sistem kepercayaan pada setiap suku bangsa mempunyai perbedaan

karena pengaruh fenomena alam. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya

upacara-upacara tradisional yang ada pada setiap suku bangsa. Sebagai

contoh dapat kita lihat bahwa masyarakat dari berbagai suku bangsa di

Indonesia sudah memeluk agama seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu,

dan Budha. Tetapi anggota masyarakat yang sudah memeluk agama masing-

masing itu, terkadang sering melakukan upacara yang tidak diajarkan oleh

agama tersebut. Mereka melakukan upacara berdasarkan kepercayaan dan

kebiasaan lama dari nenek moyangnya. Misalnya upacara selamatan hari

dengan memandikan benda atau peralatan tertentu disertai pembacaan

mantera.

Dengan perbedaan unsur budaya tersebut dapat menimbulkan adanya

kon

ƀ

ik budaya. Contohnya masyarakat Minangkabau yang mempunyai

kekerabatan matrilineal agak sulit untuk beradaptasi budaya dengan

masyarakat Batak. Jika terjadi perkawinan antara orang perempuan

Minangkabau dengan laki-laki Batak, maka akan terjadi benturan. Pada

masyarakat Minang pihak perempunan yang mendominasi, sebaliknya pada

masyarakat Batak pihak laki-laki yang lebih dominan. Begitu juga pada saat

pembagian warisan, hal tersebut juga akan menimbulkan suatu benturan

antara pihak penerima warisan. Dalam keluarga tersebut perlu menetapkan

aturan adat mana yang digunakan.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

140

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat

Multikultural

C.

Kelompok sosial bukan merupakan kelompok yang statis. Setiap kelompok

sosial akan mengalami perubahan dan perkembangan. Kelompok-kelompok

sosial mengalami perubahan sebagai akibat dari adanya proses reformasi dari

pola-pola di dalam kelompok tersebut. Unsur-unsur yang dapat memengaruhi

proses reformasi dalam kelompok ada yang berasal dari luar dan ada yang

berasal dari dalam. Pengaruh dari luar yang dapat mengakibatkan terjadinya

perubahan pada kelompok sosial misalnya masuknya unsur-unsur baru

yang berasal dari kelompok lain, adanya kon

ƀ

ik dengan pihak luar baik

individu maupun kelompok. Sedangkan adanya perubahan struktur dalam

kelompok dan terjadinya kon

ƀ

ik antara individu-individu di dalam kelompok

merupakan faktor dari dalam yang dapat memengaruhi perubahan kelompok

sosial.

Seperti yang telah diuraikan dalam materi terdahulu, dalam masyarakat

multikultural terdapat berbagai macam kelompok sosial. Kelompok-kelompok

sosial yang ada tersebut lebih didasarkan pada dasar kebudayaan, ekonomi,

politik, dan perilaku.

Sumber:

Encarta Encyclopedia

F

F

okus

okus

Perkembangan dan

perubahan kelompok-

kelompok sosial

bersumber dari adanya

proses reformasi dari

pola-pola di dalam

kelompok tersebut.

Adanya reformasi

biasanya akan merubah

sistem-sistem sosial

dalam kelompok, seperti

struktur kelompok, nilai,

dan norma.

Gambar 5.5

Kon

À

ik antarsuku sebenarnya merupakan gejala sosial yang

wajar terjadi di masyarakat multikultural. Perbedaan dan kepentingan

akan saling berbenturan dan bersinggungan dalam frekuensi yang

tinggi. Oleh karena itu, kon

À

ik yang terjadi hendaknya jangan semakin

di pertajam dan diperuncing.

Dalam perkembangannya, terutama dalam hubungan antarkelompok

tersebut, akan memunculkan fenomena sosial dan budaya yang baru. Hal

tersebut juga akan mengarah pada perubahan suatu kelompok sosial. Adanya

kontak antara kelompok-kelompok sosial tidak jarang akan mengakibatkan

munculnya ketidakseimbangan kekuatan-kekuatan di dalam kelompok

yang pada akhirnya akan memicu terjadinya kon

ƀ

ik. Kon

ƀ

ik yang terjadi

di antara individu dalam kelompok maupun dengan kelompok lain dapat

mengubah struktur kelompok tersebut, misalnya pergantian anggota-anggota

kelompok. Anggota kelompok yang dianggap mampu mengatasi situasi

141

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

ketidakseimbangan dalam kelompok dan yang dipercaya dapat membawa

kelompok pada arah yang lebih baik akan tampil ke depan dan menggantikan

anggota-anggota yang lain. Adanya kon

ƀ

ik dalam kelompok, terutama yang

disebabkan oleh faktor dari luar akan dapat mempererat dan memperkuat

rasa solidaritas, persatuan, dan kesatuan di antara anggota.

Atas dasar perjalanan dan proses yang terjadi dalam hubungan yang

terjadi antarkelompok dapat diidenti

s

kasi berbagai pola hubungan. Kontak

atau hubungan antarkelompok sering diikuti oleh proses diskriminasi,

dominasi, akulturasi, pluralisme, atau integrasi.

1. Diskriminasi

Di dalam dinamika kelompok, mungkin akan terjadi antagonisme

antarkelompok. Perilaku unjuk kekuatan dan perebutan kekuasaan dan

kepentingan dengan mengorbankan golongan atau kelompok lainnya akan

sering kita jumpai. Kesemuanya itu menimbulkan ketidakadilan, eksploitasi,

dan diskriminasi.

Oleh karena hal-hal di atas, pada akhirnya dalam masyarakat akan

terbentuk kelompok mayoritas dan minoritas. Menurut Kinloch kelompok

mayoritas diartikan sebagai suatu kelompok yang menganggap dirinya

normal, sedangkan kelompok lain ( kelompok minoritas) dianggap tidak

normal, sehingga mereka (kelompok minoritas) cenderung mengalami

eksploitasi dan diskriminasi. Diskriminasi adalah perlakuan berbeda terhadap

orang yang masuk dalam kategori tertentu. Perlakuan diskriminasi tersebut

akan memunculkan jarak sosial di antara kelompok sosial yang ada.

Perlakuan diskriminasi antarkelompok dalam masyarakat yang sering

kita jumpai adalah:

a. Rasisme

Rasisme merupakan suatu ideologi. Ideologi

ini lebih didasarkan pada upaya-upaya penegasan

dan pembedaan ras. Rasisme dapat diartikan

sebagai paham yang memandang rendah terhadap

ras lain di luar rasnya sendiri. Sehingga ideologi

ini membenarkan adanya perilaku diskriminasi

terhadap anggota kelompok ras lain.

Bentuk nyata dari rasisme ini adalah rasialisme.

Kalau rasisme dianggap sebagai ideologi, maka

rasialisme sendiri merupakan praktik dari rasisme itu sendiri, artinya praktik

diskriminasi terhadap kelompok ras lain. Misalnya pembedaan perlakuan

terhadap orang-orang kulit hitam yang dilakukan oleh orang-orang kulit

putih. Pada masa lampau di daerah Selatan Amerika orang kulit hitam

diharuskan merunduk dan menunjukan sikap hormat pada saat berhadapan

dengan orang kulit putih.

Carilah contoh perilaku

atau peristiwa yang

menunjukan adanya

rasialisme dalam

masyarakat melalui

koran, majalah, atau

internet!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

142

b. Sekisme

Sekisme dapat diartikan sebagai diskriminasi

dari laki-laki terhadap perempuan. Dalam hal

kecerdasan dan kekuatan

s

sik laki-laki dianggap

lebih tinggi daripada perempuan. Perempuan

juga dianggap lebih emosional daripada laki-laki.

Misalnya dalam masyarakat kita masih dijumpai

orang tua yang lebih mengutamakan pendidikan

formal bagi anak laki-laki daripada anak perempuan. Mereka berpandangan

bahwa pendidikan yang terlalu tinggi bagi anak perempuan tidak perlu dan

dianggap sia-sia karena pada akhirnya mereka akan menjadi ibu rumah

tangga. Andaikata pun anak perempuan dibiayai pendidikan tingginya,

orang tua masih sering merasa berhak dan mutlak menentukan jurusan yang

akan dipilih dan ditempuh anak perempuan tersebut. Apakah Anda memiliki

pandangan yang sama?

Bentuk perlakuan diskrimininasi yang dialami oleh sebagian kelompok

sosial dalam masyarakat dapat berasal dari prasangka dan stereotipe dari

kelompok lain.

a. Prasangka (prejudice)

Dalam hubungan antarkelompok sering

ditampilkan sikap yang khas. Dalam kaitan ini,

salah satu konsep yang banyak diungkap dan

diulas oleh para ilmuwan sosial adalah prasangka.

Prasangka dalam kaitannya dengan hubungan

antarkelompok lebih mengacu pada sikap

bermusuhan yang ditujukan oleh suatu kelompok

tertentu terhadap kelompok lain atas dasar dugaan

bahwa kelompok tersebut mempunyai ciri yang

tidak menyenangkan. Dugaan yang dianut tersebut

tidak didasarkan pada pengetahuan, pengalaman

ataupun bukti yang cukup memadai. Prasangka

bersifat tidak rasional dan berada di bawah

sadar, sehingga sukar diubah meskipun orang

yang berprasangka tersebut diberi penyuluhan,

pendidikan ataupun bukti yang menyangkal

kebenaran prasangka yang dianutnya. Misalnya

pandangan laki-laki yang cenderung menganggap perempuan adalah

makhluk yang hanya mengandalkan emosi dan kurang rasional. Pandangan

orang kulit putih yang mengangap orang kulit hitam tidak tahu diri dan tidak

bertatakrama, dan lain-lain.

Mengapa suatu kelompok berprasangka terhadap kelompok lain?

Menurut Banton (Dalam Kamanto Sunarto, 156 ; 1993)adanya prasangka suatu

kelompok lebih didasarkan pada agresi. Suatu kelompok akan melakukan

agresi manakala usahanya untuk memperoleh kekuasaan terhalang. Jika

F

F

okus

okus

Prasangka merupakan

dugaan yang tidak

didasarkan pada

pengetahuan,

pengalaman atau bukti

yang cukup memadai.

Adanya prasangka

berawal dari adanya

agresi karena usahanya

untuk memperoleh

kekuasaan dihalangi

atau dihambat oleh

kelompok lain,

sehingga ia kemudian

mengkambinghitamkan

kelompok tersebut.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Apakah yang Anda

ketahui tentang gender

dan emansipasi?

Bersama kelompok

Anda diskusikanlah hal

tersebut!

143

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

agresi terhalang kelompok lain, maka agresi dialihkan dengan memunculkan

kambing hitam terhadap kelompok lain tersebut. Kemudian hal ini akan

berkembang menjadi suatu prasangka yang dianut oleh semua anggota

kelompok.

b. Stereotipe

Stereotipe merupakan suatu konsep yang erat kaitannya dengan konsep

prasangka. Orang yang menganut stereotipe mengenai kelompok lain

cenderung berprasangka terhadap kelompok tersebut. Menurut Kornblum

stereotipe dianggap sebagai citra yang kaku mengenai suatu kelompok ras

atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut.

Dalam stereotipe sesuatu yang dipercayai lebih bersifat menyederhanakan

dan tidak peka terhadap fakta yang objektif. Misalnya stereotipee yang

berkembang dalam masyarakat yang memandang kelompok yang berada

pada lapisan bawah masyarakat bersifat malas, tanpa tanggung jawab, tidak

berambisi, bodoh, malas, dan tidak dapat menahan diri.

Sumber:

Microsoft Encarta

Gambar 5.6

Nelson Mandela dan Martin Luther King adalah tokoh

pejuang persamaan hak-hak bagi kulit hitam. Kedua tokoh tersebut

berusaha mengubah stereotipe dari orang-orang kulit putih yang ditu-

jukan kepada kelompoknya.

F

F

okus

okus

Stereotipe adalah citra

yang kaku mengenai

suatu kelompok

yang dianut tanpa

memperhatikan

kebenaran citra tersebut.

2. Dominasi

Dominasi antarkelompok dapat terjadi bilamana suatu kelompok

menguasai kelompok lain misalnya suatu kelompok ras menguasai kelompok

lain, suatu kelompok etnis mendominasi kelompok etnis lain, laki-laki

mendominasi perempuan, orang kaya mendominasi

orang miskin, orang dewasa mendominasi orang

yang belum cukup umur, dan sebagainya.

Dominasi berkaitan dengan adanya kelompok

mayoritas dan minoritas. Adanya kelompok

mayoritas biasanya diukur berdasarkan pada

jumlah (besarnya) anggota dan kekuatan suatu

kelompok. Dengan unsur-unsur tersebut akan

memudahkan kelompok mayoritas dalam

menguasai kelompok minoritas.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Coba Anda sebutkan

bentuk-bentuk

paternalisme yang

pernah terjadi di

Indonesia maupun di

belahan dunia lain!

Diskusikan bersama

kelompok Anda!

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

144

Menurut Kornblum ada 4 (empat) macam kemungkinan proses yang

dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok yang didasarkan adanya

dominasi, yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota

suatu kelompok, pengusiran, segresi, dan asimilasi. Misalnya bentrokan

antarkelompok yang diwarnai pembunuhan dan pembakaran kawasan

hunian telah mengakibatkan terjadinya gelombang pengungsian sejumlah

besar warga kelompok imigran (pendatang) asal Madura dari kabupaten

Sambas.

Bentuk lain dari dominasi yang lebih spesifik adalah paternalisme.

Menurut Banton paternalisme diartikan sebagai bentuk dominasi kelompok

ras pendatang atas kelompok ras pribumi.

3. Akulturasi

Akulturasi antarkelompok dapat terjadi manakala unsur-unsur dalam

kelompok tersebut bertemu dan saling berbaur dan berpadu. Biasanya

kelompok-kelompok yang berakulturasi adalah kelompok-kelompok yang

posisinya relatif sama. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa

akulturasi dapat terjadi di antara kelompok yang posisinya tidak sama.

Misalnya pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Kita dapat melihat

bahwa kebudayaan orang Belanda di Indonesia menyerap berbagai unsur

kebudayaan Indonesia, seperti cara berbusana, (pemakaian bahan batik

untuk celana laki-laki), cara makan (orang Belanda mulai makan nasi dengan

lauk pauknya, sebelumnya orang Belanda tidak pernah makan nasi), gaya

berbahasa (penyerapan kata dari bahasa daerah), dan lain-lain.

C

C

urah Pendapat

urah Pendapat

Bersama kelompok

Anda, carilah bentuk

akulturasi termutakhir

yang terjadi di Indonesia

saat ini! Jelaskan proses

akulturasi tersebut

terjadi! Uraikan dalam

bentuk tulisan dan

presentasikan!

Sumber:

Asia Offset 94

Gambar 5.7

Masjid Kudus merupakan contoh akulturasi dalam bidang

seni bangunan (arsitektur) yang memadukan antara unsur Islam dan

Hindu.

Dalam proses akulturasi unsur-unsur yang berasal dari kelompok asing

(lain) lambat laun diterima dan diolah ke dalam kelompoknya sendiri, tanpa

menyebabkan hilangnya kepribadian dari kelompoknya. Unsur-unsur

kelompok asing yang dapat diterima adalah unsur-unsur yang dapat dengan

mudah disesuaikan dengan keadaan kelompok yang menerima unsur-unsur

145

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

tersebut, serta unsur-unsur baru yang terbukti membawa manfaat besar bagi

kelompok penerima. Di lain pihak, unsur-unsur yang menyangkut sistem

kepercayaan seperti ideologi dan falsafah hidup sulit untuk diterima.

Dalam kelompok yang mengalami proses akulturasi, pasti ada individu-

individu yang sukar atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan dalam kelompok berkaitan dengan masuknya unsur-

unsur baru dari kelompok lain. Kelompok tersebut menganggap perubahan-

perubahan tersebut sebagai keadaan krisis yang dapat membahayakan

keutuhan kelompoknya.

Proses Akulturasi antarkelompok yang berjalan dengan baik dapat

menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kelompok asing dengan unsur-

unsur kelompoknya sendiri. Dengan demikian unur-unsur tersebut tidak lagi

dianggap sebagai unsur asing, tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kelompok

sendiri.

Fenomena atau gejala akulturasi di Indonesia bisa kita lihat pada

masyarakat Irian Jaya. Kita sering membayangkan bahwa kebudayaan

penduduk asli Irian Jaya tersebut tidak pernah berubah, mereka seakan-

akan masih hidup di zaman batu dan baru saja mengenal kebudayaan asing.

Padahal sebenarnya, masyarakat Irian Jaya sudah melakukan kontak dengan

suku bangsa-suku bangsa lain dan memperkenalkan unsur-unsur kebudayaan

baru pada penduduk Irian Jaya. Peranan terbesar yang mempertemukan

kebudayaan pribumi Irian Jaya dengan kebudayaan asing dari luar Irian Jaya

dipegang oleh para penyebar agama dan pejabat pemerintah jajahan. Orang-

orang inilah yang paling lama dan intensif bergaul dengan masyarakat asli

Irian Jaya. Meski masyarakat asli Irian Jaya telah lama melakukan kontak

dengan orang-orang asing, bahkan dapat menerima beberapa unsur budaya

asing yang dibawa seperti cara berpakaian, penggunaan alat-alat modern, cara

bergaul, dan sebagainya, namun mereka tetap mempertahan-kan budaya dan

kepribadian asli mereka.

4. Pluralisme

Pluralisme merupakan suatu paham yang menghargai adanya perbedaan

dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok-kelompok yang

berbeda tersebut untuk tetap memelihara keunikan budayanya masing-

masing, di mana masing-masing kelompok tersebut mempunyai kedudukan

yang sama.

Misalnya keragaman etnik/suku bangsa yang ada di Indonesia dengan

berbagai macam kebudayaan yang dimilikinya. Masing-masing etnis

tersebut tetap menjaga dan melestarikan kebudayaannya sendiri sebagai ciri

dari suku bangsa tersebut dan membedakannya dengan suku bangsa yang

lain, walaupun demikian masing-masing suku bangsa tersebut memiliki

kedudukan hukum yang sama di dalam negara Indonesia dan tidak ada

pembedaan di antara suku-suku tersebut, seperti masyarakat Jawa yang

menganut sistem patrilinieal dan masyarakat Minangkabau yang menganut

sistem matrilineal.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

146

Sumber:

www.suaramerdeka.com

Gambar 5.9

Masyarakat Jawa dengan segala nilai dan budayanya

merupakan sebagian dari keberagaman suku bangsa yang ada di

Indonesia yang menunjukkan adanya pluralisme

F

F

okus

okus

Pluralisme adalah

paham yang menghargai

adanya perbedaan

dalam masyarakat

dan memperbolehkan

kelompok-kelompok

yang berbeda tersebut

untuk tetap memelihara

keunikan budayanya

masing-masing.

Dengan adanya pluralisme ini maka masing-masing etnis akan

menunjukkan ciri etnisnya masing-masing dan dapat memperkuat solidaritas

anggota etnis tersebut. Misalnya orang yang merasa dari suku Jawa maka

akan memperlihatkan ciri-cirinya sebagai orang Jawa, misalnya dalam logat

(dialek) berbicara.

5. Integrasi

Istilah integrasi berasal dari kata

“integration”,

yang berarti keseluruhan. Menurut Banton Integrasi

didefinisikan sebagai suatu pola hubungan

yang mengakui adanya perbedaan ras dalam

masyarakat, tetapi tidak memberi makna penting

pada perbedaan ras tersebut. Hak dan kewajiban

yang terkait dengan ras seseorang hanya terbatas

pada bidang tertentu saja dan tidak ada sangkut

pautnya dengan bidang pekerjaan atau status yang

diraih dengan usaha. Dalam hal ini hanya berkaitan

dengan perbedaan

s

siknya (ciri-ciri badaniah) saja.

Sedangkan de

s

nisi integrasi menurut Maurie

adalah interpendensi (kesalingtergantungan)

yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara

anggota-anggota di dalam masyarakat. Jadi, di dalam integrasi tercipta suatu

penyatuan hubungan antara individu-individu sebagai anggota dari suatu

kelompok dalam masyarakat yang harmonis.

Misalnya kebudayaan kelompok etnis Cina di Indonesia. Pada sekarang

ini etnis Cina sudah dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat Indonesia,

mereka sudah dapat dengan leluasa menyelenggarakan segala bentuk

peribadahan sesuai dengan kepercayaan yang diyakininya. Pertunjukkan

kesenian etnis Cina pun semakin marak dan ditonton oleh berbagai kalangan

di masyarakat.

F

F

okus

okus

Integrasi merupakan

pola yang mengakui

adanya perbedaan ras

dalam masyarakat.

Hak dan kewajiban

yang terkait dengan ras

seseorang tidak ada

sangkut pautnya dengan

bidang pekerjaan

atau status yang

diraih dengan usaha.

Pembedaannya hanya

berkaitan dengan ciri-ciri

badaniah saja.

147

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

Dalam proses menuju integrasi diperlukan

usaha yang sungguh-sungguh untuk menyatukan

segala perbedaan, karena masyarakat yang

multikultural memiliki beragam kepentingan dan

keinginan yang berbeda-beda. Mengintegrasikan

kelompok-kelompok yang ada di masyarakat

bukanlah berarti menghilangkan keanekaragaman

kelompok, akan tetapi penyatuan dengan tetap

menjaga keanekaragaman

s

sik, sosial, dan budaya

sebagai bagian dari khasanah bangsa. Setiap

Individu-individu dalam kelompok yang berbeda

disatukan di atas perbedaan guna mencapai

stabilitas dan integrasi yang harmonis, stabil, dan

menjamin ketenangan hidup dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain,

Integrasi bangsa adalah integrasi nasional tanpa

mengesampingkan potensi-potensi lokal.

Pencapaian konsensus mengenai nilai dan

norma sebagai unsur pokok dalam kehidupan

bermasyarakat juga merupakan faktor yang turut

memengaruhi keberhasilan dari proses integrasi.

Karena apabila tidak ada kesepakatan bersama

mengenai nilai dan norma yang akan menjadi

pandangan, ukuran, dan pedoman dalam menjalin

hubungan antarkelompok akan memunculkan

ego kelompoknya sendiri. Nilai dan norma yang

berasal dari kelompoknya cenderung untuk

ditampilkan dimuka dan digunakan sebagai

ukuran untuk menilai kelompok lain, sehingga

akan memicu munculnya primordialisme dan

chauvinisme yang dalam skala besar akan memicu

disintegrasi bangsa. Disintegrasi sosial dan bangsa

merupakan momok yang paling menakutkan

dalam upaya-upaya mencapai intergrasi. Karena

masyarakat multikultural memiliki potensi kon

ƀ

ik

yang tidak kalah besarnya dibandingkan dengan

potensi penyatuan. Integrasi yang dibangun di

atas pondasi-pondasi perbedaan bisa saja menjadi

bumerang bagi tercapainya Integrasi. Maka dari itu

diperlukan suatu kecermatan dan perhatian yang

lebih di dalam memperlakukan masing-masing

kelompok yang terdapat di masyarakat. Dapatkah Anda menjadi agen integrasi

sosial yang baik? Jika dapat, mulailah dengan mengembangkan potensi dan

kepribadian yang penuh dengan toleransi dan penghargaan terhadap pihak

lain. Hal tersebut dapat dimulai dari dalam keluarga dan kelas Anda. Hargailah

apa-apa yang terdapat dan dimiliki oleh teman sekelas Anda!

M

M

engenal Tokoh

engenal Tokoh

Peter Michael Blau

Peter Michael Blau

lahir di Vienna, Austria,

pada 7 Februari 1918.

Ia kemudian pindah ke

AS pada tahun 1939.

Ia memperoleh gelar

PhD-nya di Universitas

Columbia pada tahun

1952 sebelum ia

mengajar di Universitas

Chicago dari 1953

sampai 1970. Keahlian

sosiologinya adalah

dalam struktur sosial dan

organisasional, terutama

birokrasi. Dalam teori

ia menjelaskan banyak

fenomena sosial,

termasuk mobilitas

vertikal, kesempatan

pekerjaan, heterogenitas,

dan bagaimana

struktur populasi dapat

memengaruhi perilaku

manusia. Ia juga orang

yang pertama kali

merencanakan/membuat

keanekaragaman

kekuatan sosial yang

diberi julukan “ruang

Blau” oleh Miller

Mepherson.

Sumber:

http://en.wikipedia.org

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

148

Sumber:

Indonesia Heritage jidil 2, hal. 41

Gambar 5.10

Bhineka Tunggal Ika merupakan falsafah dan semboyan

hidup bangsa Indonesia yang juga merupakan perwujudan dari proses

integrasi bangsa.

Coba Anda jelaskan

paham-paham yang

dapat menghambat

proses terciptanya

multikulturalisme dan

integrasi bangsa!

S

S

osio Kuis

osio Kuis

Faktor-faktor yang mendukung integrasi sosial di Indonesia antara lain:

a. Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama.

Dalam hal ini adalah pancasila. Pancasila hendaknya dijadikan pegangan,

pedoman, dan tujuan dari semua kelompok yang ada serta menjadi nilai

kehidupan yang mengatur kehidupan berbangsa.

b. Adanya rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Kelompok-kelompok

yang ada dalam masyarakat hendaknya menyadari bahwa mereka

memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, sehingga dapat

meminimalisir adanya keinginan-keinginan dari kelompok suku bangsa

untuk memisahkan diri dari NKRI.

P

P

orto Sosio

orto Sosio

1. Amatilah masyarakat di sekitar tempat tinggal Anda!

2. Temukan berbagai bentuk kemajemukan di daerah Anda!

3. Tuliskan temuan Anda tersebut pada buku Anda!

4. Diskusikanlah dengan teman dan guru bina Anda!

5. Jika ada unsur lainnya yang dapat Anda temukan silahkan menambahkan sendiri !

Format Hasil Pengamatan

1. Nama daerah

: ...............................................................................................

2. Bentuk kemajemukan : ...............................................................................................

3. Suku bangsa

: ...............................................................................................

4. Jenis tarian

: ...............................................................................................

5. Bahasa daerah

: ...............................................................................................

6. Bentuk rumah

: ...............................................................................................

7. Peralatan hidup

: ...............................................................................................

8. Kekerabatan

: ...............................................................................................

9. Kondisi geogra

¿

s

: ...............................................................................................

10. Iklim

: ...............................................................................................

11. Agama

: ...............................................................................................

149

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

R

R

angkuman

angkuman

Sifat multikultural selau terdapat di dalam masyarakat.

Kemajemukan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada

dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh:

1. Ciri

s

sik, menunjukkan adanya perbedaan tubuh manusia. Ciri-

ciri

s

sik manusia dipengarhi oleh:

a. keturunan dan

b. makanan.

2. Ciri sosial, misalnya kekerabatan

3. Ciri budaya, meliputi:

a. bahasa,

e. teknologi,

b. sistem ekonomi,

f. kesenian, dan

c. sistem sosial,

g. religi.

d. sistem pengetahuan,

Dalam interaksi antarkelompok terdapat proses dan gejala-gejala

sosial yang juga memengaruhi perkembangan kelompok sosial. Proses

dan gejala-gejala sosial itu meliputi:

1. Diskriminasi, yaitu perlakuan berbeda terhadap orang lain

yang masuk dalam kategori tertentu. Adapun contoh perlakuan

diskriminasi antara lain:

a. rasisme, dan

b. sekisme.

Adapun faktor penyebab munculnya diskriminasi adalah:

a. prasangka, dan

b. stereotipe.

2. Dominasi adalah perilaku yang ditunjukkan dengan menguasai

kelompok lain

3. Akulturasi adalah berbaurnya unsur-unsur dua kelompok atau

lebih tanpa menghilangkan unsur-unsur asli atau kepribadian

kelompok tersebut.

4. Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang di dalamnya

mengenal pengakuan persamaan hak politik dan perdata kepada

semua warga masyarakat.

5. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya

perbedaan ras dalam masyarakat.

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

150

G

G

losarium

losarium

Akulturasi

(141, 144, 145)

: proses bertemu, berbaur, dan

berpadunya antara dua kelompok

yang posisinya relatif sama.

Chauvinisme

(147)

:

paham yang mengangungkan budaya

dari kelompoknya sendiri.

Dominasi

(136, 141, 143)

:

perilaku suatu kelompok sosial yang

menguasai kelompok lain.

Integrasi

(132, 141, 148)

:

suatu pola hubungan yang mengakui

adanya perbedaan ras dalam

masyarakat.

Kekerabatan bilineal

(136)

:

kekerabatan yang ditarik berdasarkan

garis ayah dan ibu.

Kekerabatan matrilineal

(136, 139)

:

kekerabatan yang ditarik berdasarkan

garis ibu.

Kekerabatan patrilineal

(136)

:

kekerabatan yang ditarik berdasarkan

garis ayah.

Multikultural

(131, 140)

:

masyarakat majemuk yang memiliki

beranekaragam budaya, ras, etnik,

dan lain-lain.

Prasangka

(135, 142)

:

sikap bermusuhan terhadap kelompok

lain atas dasar dugaan bahwa

kelompok tersebut memiliki ciri-ciri

yang tidak menyenangkan.

Ras

(134, 135)

:

perbedaan manusia yang didasarkan

pada ciri-ciri

s

sik (badaniah).

Rasisme

(141)

:

ideologi yang memandang rendah dan

memberikan perlakuan yang berbeda

kepada ras lain di luar rasnya sendiri.

Sekisme

(142)

:

pembedaan perlakuan antara laki-laki

dan perempuan.

Stereotipe

(142, 143)

:

citra kaku mengenai kelompok ras atau

budaya lain tanpa memperhatikan

kebenaran dari citra tersebut.

151

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

U

U

ji Kompetensi Siswa

ji Kompetensi Siswa

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!

1. Rasial dalam pengelompokkannya di dasarkan atas ....

a. pendidikan

b. kekuasaan

c. kekayaan

d. kemampuan

e. keturunan

2. Menurut Banton bahwa suatu ciri

s

sik adalah merupakan tanda peranan

yang pada akhirnya akan menguatkan ....

a. kemampuan pribadi

b. posisi sosial

c. hubungan sosial

d. jalinan organisasi

e. kebutuhan kelompok

3. Di bawah ini yang merupakan bangsa keturunan Kaukasoid yaitu ....

a. Jepang

b. India

c. Cina

d. Tibet

e. Indian

4.

Perhatikan beberapa ciri

s

sik berikut:

(1) Ukuran tubuh tinggi besar

(2) Berkulit putih

(3) Rambut hitam lurus

(4) Mata berwarna hitam

Berdasarkan ciri

s

sik di atas, yang menjadi ciri-ciri Ras Kaukasoid

adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (3) dan (4)

5. Subras Nordic menurunkan bangsa ....

a. Jerman

b. Indian

c. Eskimo

d. Spanyol

e. Italia

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

152

6. Berikut ini yang merupakan ciri orang ras Mongoloid yaitu ....

a. rambut hitam keriting

b. mata berwarna coklat

c. berkulit berwarna putih

d. ukuran tubuh pendek

e. muka berbentuk bulat

7. Bangsa berikut yang termasuk dalam subras Asiatic adalah ....

a. Jepang

b. Philipina

c. India

d. Arab

e. Indonesia

8.

Perhatikan beberapa unsur dalam masyarakat berikut:

(1) Jabatan

(2) Sanksi

(3) Teknologi

(4) Seni

Berdasarkan unsur dalam masyarakat di atas, yang merupakan unsur

budaya adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (3) dan (4)

9. Perlakuan berbeda terhadap orang lain yang masuk dalam kategori

tertentu adalah ....

a. dominasi

b. diskriminasi

c. rasialis

d. emansipasi

e. stereotipe

10. Iklim dapat memengaruhi perubahan ciri

s

sik pada perubahan ....

a. warna mata

b. ukuran badan

c. bentuk muka

d. warna kulit

e. bentuk hidung

11. Perilaku yang ditunjukkan dengan menguasai kelompok lain disebut ....

a. rasisme

b. dominasi

c. hedonis

d. superior

e. diskriminasi

153

Bab 5

Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

12. Suku bangsa yang menganut sistem kekerabatan bilateral adalah ....

a. Batak

b. Ambon

c. Minahasa

d. Bali

e. Flores

13. Setiap suku bangsa dikelompokkan berdasarkan ....

a. pola hidup

b. gaya hidup

c. aturan sosial

d. asal usul

e. ciri

s

sik

14. Berikut ini yang merupakan suku bangsa yang tidak mengenal alat musik

gamelan yaitu ....

a. Melayu

b. Bali

c. Banjar

d. Aceh

e. Sunda

15. Bangsa Indonesia dengan bangsa Ind

ian yang menjadi penduduk asli

Amerika mempunyai kesamaan apabila dilihat dari cirinya yaitu ....

a. berkulit hitam

b. berambut keriting

c. bermata coklat

d. tubuhnya sedang

e. berhidung mancung

16. Pernyataan perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat disebut ....

a. pluralisme

b. multikultural

c. integrasi

d. primordialisme

e. etnosentrisme

17.

Perhatikan beberapa keadaan alam berikut:

(1) Gunung yang tinggi

(2) Iklim yang panas

(3) Laut yang dalam

(4) Tanah yang kering

Berdasarkan keadaan alam di atas, yang merupakan faktor penyebab

isolasi geogra

s

s adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (3) dan (4)

Sosiologi

SMA/MA Kelas XI

154

18. Teknologi pada masyarakat dapat dilihat dari rumahnya. Bentuk rumah

pada masyarakat yang tinggal di dataran rendah adalah ....

a. berbentuk limas pada atapnya

b. berdiri di atas permukaan tanah

c. dibuat dalam bentuk panggung

d. menggunakan atap rumbia

e. menggunakan paku

19. Sistem sosial masyarakat tradisional bersifat ....

a. formal

b. terbuka

c. tertutup

d. religius

e. dinamis

20. Setiap suku bangsa mempunyai jenis kesenian yang berbeda-beda.

Kesenian yang timbul tersebut bersumber dari ....

a. pendididkan

b. moralitas

c. kepercayaan

d. pengetahuan

e. teknologi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan isian yang

tepat!

1. Nenek moyang bangsa Eropa adalah ras ....

2. Warna mata orang-orang dari ras Kaukasoid adalah ....

3. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ras ....

4. Ciri-rambut orang-orang dari ras Mongoloid adalah ....

5. Warna kulit orang-orang ras Negroid adalah ....

6. Perubahan warna kulit dari bangsa Indonesia adalah akibat ....

7. Pembedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan disebut ....

8. Kepercayaan kepada roh-roh para leluhur disebut ....

9. Sistem sosial pada masyarakat tradisional adalah bersifat ....

10. Masyarakat majemuk disebut ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan

tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan ras?

2. Apakah yang dimaksud dengan paternalisme?

3. Bagaimana hubungan antara iklim dengan keragaman sosial?

4. Apakah yang dimaksud dengan isolasi geogra

s

s?

5. Sebutkan faktor-faktor pendukung integrasi sosial!