Gambar Sampul Bahasa Indonesia Modul  · Bab 5 Menyajikan Gagasan Melalui Artikel
Bahasa Indonesia Modul · Bab 5 Menyajikan Gagasan Melalui Artikel
-

24/08/2021 16:37:26

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bahasa Indonesia

131

1

1

13

3

Menyajikan Gagasan

Melalui Artikel

Sumber gambar: emakpintar.com/menulis-artikel

Artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran,

atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat, biasanya ditulis

dengan bahasa ilmiah populer. Intinya, artikel opini adalah tulisan yang berisi

pendapat penulis tentang data, fakta, fenomena, atau kejadian tertentu dengan

maksud dimuat di surat kabar atau majalah.

Menyajikan gagasan dapat diwujudkan melalui berbagai wujud tulisan.

Misalnya, seseorang yang akan mengajukan lamaran pekerjaan, bentuk

tulisannya berupa surat; seseorang yang akan menulis gagasan imajinasi,

bentuk tulisannya berupa cerpen atau novel; seseorang yang akan memberikan

penilaian terhadap buku yang dibacanya, bentuk tulisannya berupa resensi

Bab

5

132

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

2

3

buku; seseorang yang akan merekam sejarah, bentuk tulisannya berupa cerita

sejarah.

Selain bentuk-bentuk tulisan tadi, terdapat pula bentuk tulisan lain yakni

opini. Pada pelajaran ini, kamu akan mempelajari salah satu kategori eksposisi,

yakni artikel opini. Sumber utama yang digunakan dalam pelajaran ini adalah

artikel opini yang terdapat pada surat kabar. Kamu tidak hanya dituntut dapat

memahami artikel opini dengan baik, tetapi juga dapat menulis artikel opini

dengan meperhatikan fakta dan kebahasaan.

Artikel opini termasuk dalam kategori teks eksposisi yang berisi argumen

seseorang yang dimuat di surat kabar. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan

meliputi kegiatan mengevaluasi informasi (fakta dan opini) dalam artikel

opini, menyusun opini dalam bentuk artikel, menganalisis kebahasaan artikel

dan/atau buku ilmiah, dan mengonstruksi sebuah artikel.

Untuk membantu kamu dalam mempelajari dan mengembangkan

kompetensi berbahasa, disajikan peta konsep di bawah ini.

Menyajikan

Gagasan Melalui

Artikel

1.

Menemukan informasi dalam artikel

opini y

ang dibaca

2.

Membedakan antara informasi (fakta)

dan opini penulis

3.

Mengungkapkan opini dalam bentuk

kalimat yang benar

4.

Menyusun opini dalam bentuk paragraf

5.

Menuyusun fakta dengan memperhatikan

fakta dalam bentuk artikel

1.

Menemukan unsur kebahasaan artikel

opini dan buku ilmiah

2.

Membandingkan karakteristik artikel

opini dan buku ilmiah

3.

Menyusun artikel opini sesuai dengan

fakta

4.

Menyajikan artikel opini dengan

kebahasaan yang baik dan benar

Mengontruksi sebuah artikel

dengan memperhatikan fakta dan

kebahasaan

Menganalisis kebahasaan artikel

dan atau buku ilmiah

Menyusun opini dalam bentuk

artikel

Mengevaluasi informasi, baik

fakta maupun opini dalam sebuah

artikel yang dibaca

Bahasa Indonesia

133

3

3

13

3

A. Mengevaluasi Informasi, Baik Fakta Maupun Opini,

dalam Sebuah Artikel yang Dibaca

!

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

(1)

menemukan informasi dalam artikel opini yang dibaca;

(2)

membedakan antara informasi (fakta) dan opini penulis.

Membaca surat kabar atau majalah ib

arat makan sehari-hari. Apalagi di

era kini yang memungkinkan setiap orang mudah untuk mendapatkan bacaan

jenis ini. Kamu pasti juga menjadi bagian dari orang-orang yang membaca

surat kabar dan majalah. Pernahkah kamu mengamati majalah atau surat kabar

secara khusus? Apa yang dapat kamu temukan dalam surat kabar tersebut?

Jika dicermati, berita dalam majalah atau surat kabar terdiri atas beragam

rubrik. Dari segi isinya, koran/majalah tersebut dapat berupa rubrik politik,

hukum, olahraga, pendidikan, dan sebagain

ya. Dari segi bentuknya, ada surat

pembaca, kolom, profi

l, opini, dan editorial.

Salah satu rubrik dari surat kabar atau majalah yang akan kamu pelajari

pada pelajaran ini adalah artikel opini. Artikel adalah tulisan tentang suatu

masalah, termasuk pendapat dan pendirian penulis tentang masalah itu.

Artikel bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur pembaca. Di

dalam artikel terdapat fakta dan opini. Untuk membedakan antara fakta dan

opini kamu harus memahami terlebih dahulu konsep dasar fakta dan opini.

Menemukan Informasi dalam Artikel yang Dibaca

Di dalam artikel majalah atau surat kabar, kamu akan menemukan fakta

dan opini yang disajikan secara beriringan. Oleh karena itu, kamu harus cermat

agar dapat membedakannya. Berikut adalah pengertian dari fakta dan opini.

1.

Fakta adalah kenyataan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi.

Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan

apa, siapa, kapan, di mana,

atau

berapa.

Kegiatan

1

134

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

4

3

2.

Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu.

Opini biasanya dapat menjawab pertanyaan

bagaimana

dan

mengapa.

Perhatikan contoh artikel opini berikut ini!

Agar Anak Miskin Terus Sekolah

Sumber: www.googleimage.com

Nelson Mandela berujar bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk

menguasai dunia. Kata-kata mantan Presiden Afrika Selatan itu menegaskan

betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah hidup manusia, bahkan

bangsa. Bangsa yang maju menandakan setiap warganya bisa mengakses

pendidikan dengan baik, termasuk anak miskin sekalipun.

Di Indonesia, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak,

seperti digariskan dalam Pasal 31 UUD 1945. Yang menjadi masalah adalah

apakah semua anak di Indonesia sudah dapat mengakses pendidikan? Di atas

kertas, sekolah memang gratis, tetapi di lapangan masih banyak ditemukan

”iuran” yang harus dibayar oleh siswa kepada sekolah. Dari uang masuk

sekolah, uang seragam, buku, uang ujian, hingga iuran-iuran ”bernilai kecil”

yang seringkali membuat orang tua miskin terpaksa menyuruh anaknya

berhenti sekolah.

Sebentar lagi, misalnya, setelah ujian nasional SMP ini, orang tua para siswa

akan dihadapkan oleh beragam keperluan, dari perpisahan hingga pendaft

aran

ke sekolah lanjutan. Semua itu adalah nilai rupiah yang harus dikeluarkan oleh

siswa. Itu belum lagi bagi mereka yang lulus SMA, biaya yang dikeluarkan oleh

orang tua siswa untuk masuk perguruan tinggi biayanya lebih besar.

Bahasa Indonesia

135

5

5

13

3

Bagi orang tua siswa yang mampu, tentu saja biaya-biaya itu tak

menjadi masalah. Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya lebih besar

untuk mendapatkan pendidikan terbaik untuk anaknya. Masalahnya akan

mengganjal bagi orang tua tak mampu alias miskin. Akhirnya, tak sedikit dari

anak-anak miskin menjadi putus sekolah.

Sekolah seolah merasa sah saja mengutip ini-itu dari orang tua siswa,

dengan berbagai alasan, seperti terlambatnya pencairan dana bantuan

operasional sekolah (BOS), kecilnya dana BOS, dan sebagainya. Bahkan, untuk

pembangunan fi

sik pun, sekolah menarik iuran dari siswa, misalnya untuk

membikin pagar, musala, taman, bahkan ruang kelas. Padahal seharusnya itu

semua tanggung jawab pemerintah. Lain halnya kalau sekolah swasta.

Sekolah swasta pun, seharusnya, juga memberi perhatian terhadap anak-

anak miskin. Negara tetap hadir di sana, misalnya, dengan membuat aturan

setiap sekolah swasta wajib menyedia

kan 20 persen bangku untuk anak-anak

miskin dengan biaya murah, bahkan gratis. Sekolah swasta bisa menerapkan

subsidi silang untuk bisa menampung anak-anak miskin.

Tak hanya itu, negara perlu berperan untuk mengawasi agar sekolah tidak

melanggar hak-hak anak dalam memperoleh pendidikan. Misalnya, melakukan

pengawasan yang cukup terhadap kebijakan sekolah, terutama yang berkaitan

dengan biaya, agar tidak membebani siswa yang tak mampu. Setiap pungutan

jangan dilepas secara sepihak kepada

sekolah, melainkan harus mendapat izin

dari pemimpin daerah dan dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Selain itu, aparat pemerintah perlu turun ke kampung-kampung miskin

dan mencari anak-anak miskin yang pu

tus sekolah. Jangan sampai ada di

antara mereka yang karena tidak ada biaya lalu tidak bisa sekolah.

Negara harus hadir dan memiliki tanggung jawab besar terhadap

pendidikan anak-anak miskin. Sebab, se

kolahlah harapan satu-satunya agar

mereka bisa mengubah nasib dan keluar dari jebakan kemiskinan. Dengan

bersekolah seperti kata Nelson Mandela di atas, mereka memiliki senjata

untuk menguasai dunia.

(Sumber: http//

www.tempo.co

edisi 12 Mei 2015 oleh Dianing Widya)

Dari artikel yang berjudul ”Agar Anak Miskin Terus Sekolah”, kita dapat

menemukan fakta dan opini dalam artikel tersebut. Mari kita temukan fakta

dan opini dalam artikel tersebut.

136

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

6

3

Di Indonesia, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak,

seperti digariskan dalam Pasal 31 UUD 1945. Yang menjadi masalah adalah

apakah semua anak di Indonesia sudah dapat mengakses pendidikan? Di atas

kertas, sekolah memang gratis, tetapi di lapangan masih banyak ditemukan

”iuran” yang harus dibayar oleh siswa kepada sekolah. Dari uang masuk

sekolah, uang seragam, buku, uang ujian, hingga iuran-iuran ”bernilai kecil”

yang seringkali membuat orang tua miskin terpaksa menyuruh anaknya

berhenti sekolah.

Kalimat-kalimat paragraf tersebut menyajikan informasi mengenai hak

seseorang menurut UUD 1945, sekolah gratis, iuran sekolah, uang masuk,

seragam, buku, dan ujian. Informasi-informasi ini dapat ditelusuri dasarnya.

Informasi yang demikian dalam sebuah tulisan berupa artikel tergolong ke

dalam fakta. Sesuai dengan kriteria sebuah fakta bahwa fakta adalah kenyataan

atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan fakta biasanya dapat

menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa, informasi

tersebut memenuhi kriteria suatu fakta.

Sesuai dengan kriteria opini, paragraf tersebut tergolong ke dalam

paragraf yang mengandung opini: pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang

terhadap sesuatu dan biasanya dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan

mengapa. Paragraf tersebut merupakan opini penulis yang berupa solusi

terhadap permasalahan yang sedang dikaji pada artikel tersebut. Opini yang

disampaikan penulis tersebut bukan hanya sekadar pendapat yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan, tetapi didasarkan dan didukung oleh fakta-fakta

yang memang nyata terjadi.

Tu g a s

Sebelum membedakan fakta dan opini, kamu diminta untuk menemukan

inf

ormasi dalam sebuah artikel opini terlebih dahulu. Berikut ini akan disajikan

sebuah artikel dari surat kabar daring

(online).

Sebelum mengerjakan latihan

pada kegiatan ini, sebaiknya kamu perhatikan beberapa hal berikut ini.

1.

Bacalah dengan cermat artikel berjudul ”Pak Raden dan Kisah

Multikulturalistik” berikut ini.

2.

Temukan dan tandai informasi yang kamu peroleh dari artikel berikut ini.

Kemudian, tulislah pada kolom yang telah disediakan (kerjakan di buku

tugasmu).

Bahasa Indonesia

137

7

7

13

3

Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik

Sumber: www.ihsannas.blogspot.com

Jumat, 30 Oktober 2015 Indonesia kembali kehilangan seniman ”dongeng”

paling berpengaruh dalam perkembangan seni, terutama di kalangan anak-

anak era 80-an. Pak Raden alias Suyadi adalah seniman senior sekaligus

pencipta kisah boneka kayu ”Si Unyil”, sebuah fi

lm seri televisi Indonesia

produksi PPFN. Kisah cerita si boneka kayu ini adalah legenda bagi semua

anggota generasi 80-an sampai awal 90-an.

Legenda Unyil sedikit bercerita, kisah si Unyil yang diciptakan Pak Raden,

alumnus seni rupa ITB ini, diilhami dari pertunjukan wayang atau boneka

kayu anak-anak di Prancis. Karakter bone

ka anak tersebut dinamai Guignol.

Ia tokoh boneka yang diciptakan pada 1808 oleh Laurent Mourguet, seorang

marionnettiste (dalang perempuan). Sampai saat ini Guignol masih digunakan

sebagai hiburan anak-anak melalui pertunjukan di teater Guignol. Ia juga

menjadi ikon atau maskot Kota Lyon, Prancis. Antusiasme anak-anak Lyon

untuk menikmati hiburan.

Guignol ini masih sangat tinggi sampai sekarang. Setelah beberapa kali

menyaksikan pertunjukan Guignol, memang cukup berbeda dengan legenda

Si Unyil. Pentas Guignol adalah mur

ni sebagai ajang hiburan anak-anak Kota

Lyon dan sekitarnya, tempat pusat teater Guignol berada. Dari segi ide cerita,

hampir tidak ada muatan edukasi di dalamnya.

Cerita Guignol sebatas cerita-cerita ringan anak-anak. Berbeda dengan

kisah Si Unyil. Dalam beberapa cerita, kisah Unyil memang memiliki muatan

ideologis dan muatan politis tertentu. Ketika saat itu, Orde Baru masih

berjaya, ia pun menggunakan media fi

lm anak-anak untuk mempertahankan

eksistensinya. Melalui Unyil, pemerintah juga turut menyosialisasikan banyak

program atau kebijakannya seperti Keluarga Berencana, ajakan melakukan

ronda malam, sekolah, dan lainnya. Ini

tidak berbeda dengan kisah Guignol

pada masa awal kemunculannya. Guignol juga menjadi instrumen politik

pemerintah Prancis di kala itu.

138

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

8

3

Kisah Unyil sangat menghegemoni jagat hiburan anak-anak di eranya,

ketika stasiun televisi swasta belum bertaburan seperti sekarang. Sosialisasi

kebijakan pemerintah melalui media

anak-anak ini pun kemudian menjadi

sangat masif. Terbukti, kisah si Unyil sangat melegenda sampai sekarang meski

ia tayang terakhir kali awal era 90-an di TVRI.

Ketika stasiun RCTI dan TPI mencoba menayangkan kembali kisah ini,

respons anak-anak pun tidak sebagus ketika ditayangkan di TVRI. Ini karena

jagat hiburan anak-anak telah berubah mulai era 90-an. Hiburan anak-anak

telah digantikan fi

lm-fi

lm kartun impor: Doraemen, He-man, Sailormoon,

Shinchan, Naruto, dan yang lain. Nyaris, mulai era ini, anak-anak kehilangan

banyak hiburan bernuansa ”Indonesia” yang penuh muatan pendidikan nilai.

Multikultural

Kisah Unyil bukan sekadar ”kisah ideologis” dan ”politis”. Legenda ini

juga mengisahkan kehidupan sosial yang harmonis meski dihiasi banyak

perbedaan. Ada tokoh Unyil, Ucrit, Usro, dan Meilani (keturunan Tionghoa)

sebagai tokoh utama, Bu Bariah si tukang gado-gado, ada Pak Raden (tokoh

dari golongan ningrat), Pak Ableh dan Pak Ogah si penjaga pos ronda (sebagai

tokoh kelas bawah), ada Pak Kades dan Hansip yang menggambarkan karakter

aparat pemerintah.

Keragaman karakter sosial ini menunjukkan bagaimana kisah si Unyil

ingin mengajarkan kepada anak-anak di era itu untuk menghargai perbedaan.

Perbedaan kelas sosial adalah hal yang paling tampak dalam fi

lm ini, serta

perbedaan suku bangsa, sampai bagaimana Unyil menjalin hubungan

pertemanan dengan orang Tionghoa (Meilani). Ini terobosan besar yang

dibuat Pak Raden ketika isu rasial (Tionghoa) menjadi isu sensitif di masa

Orde Baru. Kerja sama yang baik ditunjukkan dalam fi

lm ini melalui ajakan

kerja bakti, ronda malam atau siskamling yang menjadi ”ikon” Orde Baru.

Saat ini kita merindukan fi

lm-fi

lm sekelas Unyil yang mampu menghiasi

dunia anak-anak era 2000-an dan sesuda

hnya. Saat ini media televisi lebih

banyak mengumbar fi

lm-fi

lm impor yang sarat dengan adegan kekerasan dan

beberapa bagian bahkan disensor. Keberadaan ”bagian yang disensor” ini

sebenarnya menunjukkan bahwa fi

lm-fi

lm impor tersebut tidak layak tayang

di Indonesia. Ini belum termasuk sinetron anak-anak, tapi bercampur dengan

gaya hidup orang dewasa yang tidak layak konsumsi.

Saat ini ada kisah ”Ipin dan Upin” yang berhasil menarik minat anak-anak

di Indonesia untuk menontonnya. Secara umum semua substansi fi

lm ini

hampir sama dengan Si Unyil, berlatar cerita kehidupan anak-anak: kehidupan

Bahasa Indonesia

139

9

9

13

3

di sekolah, rumah, bahkan aktivitas mereka ketika tidak bersekolah. Sayang,

fi lm ini berbahasa Melayu (Malaysia).

Sementara fi

lm kartun bertema sama berbahasa Indonesia justru kurang

menarik minat anak-anak. Kejayaan da

n keindahan masa anak-anak seolah

telah usai ketika media televisi sudah tidak lagi menunjukkan keramahannya

pada dunia anak. Tontonan untuk mereka telah bercampur dengan tontonan

orang dewasa. Anak-anak pun lebih

familier

dengan lagu-lagu dewasa daripada

lagu anak-anak.

Era 80-an adalah era emas anak-anak Indonesia. Pada masa itu kita

telah dihibur oleh hasil karya Pak Raden yang tayang setiap Minggu pagi

dalam bentuk karya fi

lm boneka. Sangat disayangkan, masa-masa terakhir

kehidupan Pak Raden cukup memprihatinkan untuk seorang seniman besar

yang diakui dunia dengan karya besarnya yang bisa dinikmati lebih dari satu

dekade. Setelah lama tidak muncul di pemberitaan media, tokoh Pak Raden

kembali mencuat, tetapi dengan berita ”Pak Raden Meninggal Dunia”. Kita

pantas berterima kasih pada Pak Raden. Selamat jalan Pak Raden.

(Sumber: http://nasional.sindonews.com edisi Jum’at, 6 November 2015 oleh Nanang Martono)

No.

Informasi yang Diperoleh

Fakta

Opini

1.

2.

3.

4.

5.

6.

dst.

Tulislah pendapat kamu terhadap artikel tersebut

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

140

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

40

4

Membedakan Informasi Berupa Fakta dan Opini Penulis

Pada bagian terdahulu, kalian sudah mengidenti

fi

kasi fakta dan opini

dalam artikel. Kemampuan awal ini sebagai dasar agar kalian dapat menulis

artikel. Tentulah hal pertama untuk dapat membedakan antara informasi fakta

dan opini yang terdapat dalam artikel adalah membacanya dengan cermat.

Kemudian, memahami isi dan gaya penulisannya.

Berikut ini disajikan sebuah artikel. Kamu diharapkan dapat membedakan

antara informasi yang berupa fakta dan informasi berupa opini dalam artikel

tersebut. Oleh karena itu, bacalah dengan cermat artikel berikut ini.

Memotret Kondisi Kesehatan Indonesia

Sumber: http://logo-share.blogspot.co.id/2013/03/idi-logo.html

Sehat merupakan hak asasi setiap warga negara yang diatur dalam

konstitusi Indonesia. Tidak hanya sebagai hak, ”sehat” menjadi kewajiban

negara karena sejatinya komponen tersebut merupakan investasi penting bagi

suatu bangsa. Rakyat yang sehat bukan hanya sehat fi

sik, melainkan juga sehat

secara mental, sehat dalam pergaulan sosial, dan tak lepas dari pembinaan

aspek spiritual.

Kini rakyat Indonesia mengalami empat transisi masalah kesehatan yang

memberikan dampak ”double burden” alias beban ganda. Keempat transisi

tersebut adalah transisi demografi

, epidemiologi, gizi, dan transisi perilaku.

Transisi demografi

ditandai dengan usia harapan hidup yang meningkat,

berakibat penduduk usia lanjut bertambah dan menjadi tantangan tersendiri

bagi sektor kesehatan karena meningkatnya kasus-kasus geriatri. Sementara

itu, masalah kesehatan klasik dari populasi penduduk yang bayi, balita, remaja,

dan ibu hamil tetap saja belum berkurang.

Kegiatan

2

Bahasa Indonesia

141

1

1

14

4

Transisi epidemiologi datang dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu

penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular seperti

tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare, cacingan, hepatitis virus, dan

HIV tetap eksis dari tahun ke tahun. Di sisi lain, penyakit tidak menular

yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, kencing manis,

gagal ginjal, stroke dan kanker, kasusnya makin banyak dan menyerap dana

kesehatan dalam jumlah yang tidak sedikit.

Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi. Di satu sisi kita berhadapan

dengan kasus penduduk gizi lebih (kegemukan/obesitas), sementara kasus

gizi kurang masih tetap terjadi. Transisi keempat adalah pada pola perilaku

(gaya hidup). Perilaku hidup ”modern”, atau lebih tepatnya ”sedentary” mulai

menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat. Gaya hidup serba instan, termasuk

dalam memilih bahan pangan, dan kurang peduli aspek kesehatan, sementara

sebagian yang lain masih percaya mitos-mitos yang diwariskan berkaitan

dengan sakit-sehatnya seseorang.

Dari keempat transisi tersebut, yang paling berat membebani kita saat ini

adalah peningkatan prevalensi penyakit tidak menular. Dulu, penyakit jantung,

pembuluh darah, gagal ginjal, stroke, hipertensi, kencing manis, dan kanker,

merupakan penyakit kronis yang akrab dengan populasi penduduk kaya. Kini,

penduduk dengan penghasilan yang menengah ke bawah juga sudah banyak

yang mengalami sakit serupa.

***

Jika dirunut di mana masalahnya, akan kita temukan bahwa penyelamatan

dan pengelolaan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari

pembuahan hingga anak berusia dua tahun, memiliki peran yang sangat besar.

Setelah fase HPK tersebut, akar penyebab ikutan yang makin memberatkan

kita adalah ”sedentary life style” pola hidup yang tidak sehat akibat penerapan

diet yang keliru dan rendahnya aktivitas fi

sik.

Langkah pencegahan dan penanggulangan masalah ini bisa kita mulai

sesegera mungkin. Adapun langkah-langkahnya adalah selamatkan 1.000 Hari

Pertama Kehidupan dan penerapan diet sehat serta aktivitas fi

sik yang teratur.

Karena itu, perlu ada gerakan bersama untuk dua hal ini, gerakan masyarakat

sadar gizi dan gerakan masyarakat sadar olahraga.

Guru besar administrasi kesehatan dari Universitas Berkeley, Henrik L

Blum, menyatakan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan

manusia/rakyat, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan,

dan genetik/keturunan. Secara sederhana, Hodgetts dan Cascio membagi dua

pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan

142

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

42

4

kesehatan perorangan. Pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh

ahli kesehatan masyarakat, dengan perhatian utama pada upaya memelihara

kesehatan rakyat dan mencegah penyakit.

Sasaran utama layanan kesehatan masyarakat adalah kelompok atau

masyarakat secara keseluruhan dan selalu berupaya mencari cara yang efi

sien.

Pelayanan kesehatan berikutnya adalah layanan kesehatan perorangan yang

tenaga pelaksana utamanya adalah dokter, dengan perhatian utama pada

penyembuhan dan pemulihan penyakit. Sasaran utama adalah perorangan

dan keluarga. Jenis layanan ini menurut Hodgetts dan Cascio kurang

memperhatikan aspek efi

siensi.

Untuk Indonesia, pelayanan kedokteran (kesehatan perorangan) masuk

dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dari segi kuantitas, dokter umum

per 17 November 2015 (Data KKI) sebanyak 108.028 dokter umum yang

memiliki STR saat ini mestinya cukup untuk melayani 152.721.329 peserta

JKN. Faktor distribusi dokter yang kurang baik kemudian menjadi catatan

tersendiri sehingga sebagian peserta JKN terutama di daerah pedalaman,

kepulauan, dan perbatasan, menjadi sulit mendapatkan akses ke dokter.

Terjadi penumpukan dokter di kota dan daerah dengan pertumbuhan

ekonomi tinggi karena pendapatan dokter sekitar 80% dari praktik pribadi.

Sekalipun memang dalam era JKN pendapatan dari praktik pribadi pelan-

pelan berkurang/menghilang. Aspek ini tidak bisa tidak harus diperhitungkan

bila ingin menata persebaran dokter.

Jumlah dan kondisi puskesmas saat ini ada 9.799. Persebarannya tidak

seimbang dengan jumlah dokter umum dan pertambahan dokter sekitar

5.000 orang per tahun profesional dokter per tahun. Akibatnya, BPJS sebagai

pelaksana JKN belum dapat mengandalkan seluruh puskesmas tersebut

sebagai ujung tombak pelayanan.

***

Saat ini, setelah hampir dua tahun JKN berjalan, dokter umum yang

ditempatkan pada garda terdepan pelayanan kesehatan masih dibayar lebih

rendah dari kepantasan dan beban kerja, serta tidak mempunyai kepastian

pendapatan. Model pembayaran kapitasi yang besarannya kurang layak

menjadikan dokter (terutama yang bukan PNS) berada dalam kekhawatiran

beban fi

nansial yang cukup mengganggu. Hal ini secara tidak langsung

berpotensi menyebabkan berkurangnya kualitas pelayanan yang dapat

merugikan pasien.

Bahasa Indonesia

143

3

3

14

4

Tahun 2015 ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali bermuktamar

dan menawarkan konsep pelayanan kesehatan terstruktur yang merata dan

berkeadilan untuk mengurai sebagian dari masalah kesehatan dalam era

JKN sekarang ini. Disebutkan bahwa pelayanan kesehatan baik kesehatan

masyarakat maupun kesehatan per orangan (kedokteran) hanyalah memiliki

kontribusi 15% dalam meningkatkan derajat kesehatan penduduk.

Memang boleh dikatakan sangat kecil, tetapi bila tanggung jawab ini

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya te

ntu memiliki makna yang sangat

berarti. Bagian yang lebih besar lagi merupakan tanggung jawab sektor

di luar pelayanan kesehatan dan pelayanan kedokteran. Oleh karena itu,

ke depan, Indonesia perlu merumuskan sistem kesehatan nasional (SKN)

yang mengintegrasikan sektor-sektor lain di luar kesehatan, yang diyakini

mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan derajat kesehatan rakyat

Indonesia.

Bahkan karena sistem kesehatan mengatur dan mengintegrasikan sektor

di luar sektor kesehatan, SKN perlu diatur dalam melalui undang-undang.

Sebagai padanannya adalah mengatur sistem pembiayaan diatur melalui UU

SJSN dan UU BPJS. Salam Sehat Indonesia!

(Sumber: http://nasional.sindonews.com edisi Rabu, 18 November 2015 oleh Zaenal Abidin)

Tugas

Setelah menemukan fakta dan opini dalam artikel yang berjudul ”Memotret

Kondisi Kesehatan Indonesia”, kamu diminta untuk membedakan antara fakta

dan opini dengan mengisi kolom berikut ini!

No.

Paragraf

Fakta

Opini

1.

1

Sehat merupakan hak asasi

setiap warga negara yang

diatur dalam konstitusi

Indonesia.

Tidak hanya sebagai hak, ”sehat” menjadi

kewajiban negara karena sejatinya

komponen tersebut merupakan investasi

penting bagi suatu bangsa. Rakyat yang

sehat bukan hanya sehat fi sik, melainkan

juga sehat secara mental, sehat dalam

pergaulan sosial, dan tak lepas dari

pembinaan aspek spiritual.

2.

3.

4.

5.

dst.

144

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

44

4

B. Menyusun Opini dalam Bentuk Artikel

!

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

(1)

mengungkapkan opini dalam bentuk kalimat yang benar;

(2)

menyusun opini dalam bentuk paragraf;

(3)

menyusun opini dengan memperhatikan fakta dalam bentuk

artikel.

Mengungkapkan Opini dalam Bentuk Kalimat yang Benar

Apakah kamu pernah mengungkapkan pendapat? Bagaimana cara

kamu mengungkapkannya? Apakah diungkapkan secara lisan? Atau secara

tertulis? Pada subpelajaran ini, kamu akan belajar bagaimana mengungkapkan

pendapat/opini dalam bentuk artikel secara tertulis. Namun, sebelum kamu

menyusun sebuah opini dalam bentuk artikel, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan antara lain struktur artikel opini, argumentasi, dan bahasa yang

digunakan.

1.

Struktur artikel opini

Kamu tentu sudah membaca artikel opini pada subpelajaran

sebelumnya, bukan? Apakah kamu memperhatikan struktur isi artikel

tersebut? Artikel tersebut diawali dengan pernyataan pendapat

(thesis

statement)

atau topik yang akan kamu kemukakan. Selanjutnya, kamu

kemukakan beberapa argumentasi tentang pendapat atau pandangan

kamu terhadap masalah yang dikemukakan. Pada bagian ini disebut

argumentasi (

arguments

). Bagian akhir artikel berisi pernyataan ulang

pendapat (

reiteration

), yakni penegasan kembali pendapat yang telah

dikemukakan agar pembaca yakin

dengan pandangan atau pendapat

tersebut.

2.

Argumentasi

Bagian terpenting dalam artikel opini adalah argumentasi.

Argumentasi yang kalian kemukakan harus kuat. Artinya argumentasi

harus didukung data aktual karena artikel opini pada umumnya bersifat

aktual yang berisi analisis subjektif terhadap suatu permasalahan.

Argumentasi yang dibangun harus konstruktif agar pesan dalam tulisan

dapat diserap secara baik oleh pembaca. Kemudian, kalian harus

memberikan solusi yang komprehensif.

Kegiatan

1

Bahasa Indonesia

145

5

5

14

4

3.

Penggunaan bahasa

Bahasa dalam artikel bersifat ilmiah populer, berbeda dengan bahasa

ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa penting untuk diperhatikan

untuk melihat sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca teks artikel

adalah membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, mudah dibaca, dan

mudah dipahami. Oleh karena itu, pada saat membuat opini, gunakan

bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas penyajiannya.

Dalam menggali gagasan dan argum

entasi, gunakanlah kalimat yang

efektif, efi

sien, dan mudah dimengerti. Jika kamu menggunakan istilah

asing atau bahasa daerah, buatlah pa

danan kata dalam bahasa Indonesia.

Pada subpelajaran sebelumnya, kamu sudah dapat membedakan

antara fakta dan opini penulis dalam sebuah artikel opini. Sekarang, kamu

diminta menjadi seorang penulis artikel dengan mengungkapkan opini atau

pendapatnya ke dalam sebuah kalimat yang baik dan benar.

Tugas 1

Pada kegiatan ini akan disajikan gambar-gambar yang berkaitan dengan

isu-isu ya

ng terjadi di dalam masyarakat. Kamu diminta untuk mengungkapkan

pendapat terkait dengan gambar tersebut. Namun, sebelum itu, kamu harus

memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Perhatikan gambar yang tersaji berikut ini.

2. Pilih salah satu gambar yang menurutmu mudah dan kamu mengetahui

isu yang dimaksud gambar tersebut.

3. Kaitkan gambar tersebut dengan pengetahuan yang telah kamu miliki.

Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: www.googleimage.com

Gambar 2

Sumber: www.googleimage.com

Gambar 1

146

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

46

4

Sumber: www.googleimage.com

Gambar 3

Tuliskan pendapatmu pada kolom berikut ini!

No

Opini

1.

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

2.

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

3.

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

4.

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

5.

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Bahasa Indonesia

147

7

7

14

4

Menyusun Opini dalam Bentuk Paragraf

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali melakukan aktivitas

membaca. Dalam membaca suatu bentuk tulisan diperlukan daya kritis,

apakah tulisan itu berupa fakta atau opini. Dalam bentuk tulisan, suatu opini

sebenarnya mudah dikenali. Berikut

adalah penanda-penanda opini dalam

suatu paragraf.

1.

Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya ditandai dengan

adanya tanda baca petik dua (”. . . .”).

2.

Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk penafsiran terhadap

fakta.

3.

Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin, rasanya, dll).

4.

Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan sesuatu (sebaiknya,

saran, pendapat, dll).

Inti dari paragraf opini adalah dapat ditemukan kata atau kalimat

yang menunjukan bahwa itu adalah sebuah pendapat pribadi ataupun

pandangan seseorang yang belum tentu benar, hanya berdasarkan pemikiran

seseorang.

Berikut adalah contoh menyusun opini dalam bentuk paragraf.

Opini 1

Novel

Laskar Pelangi

karya Andrea Hirata merupakan novel yang sangat

bagus. Novel ini memberikan kesan yang sangat mendalam dan melibatkan

emosi para pembacanya. Tak hanya itu, novel ini juga memberikan

pengalaman kepada pembacanya seolah-olah mereka ikut terlibat di dalam

cerita tersebut. Terlebih lagi, novel ini juga sangat dicintai para pecinta novel

karena mengangkat budaya lokal. Mereka menganggap bahwa

Laskar Pelangi

merupakan karya terbaik Andrea Hirata. Tak heran novel ini laku keras di

pasaran.

Opini 2

Menurut Alex Sudrajat, Jokowi adalah presiden yang sangat sederhana. Dia

juga menambahkan bahwa Jokowi sangatlah ramah dan tidak suka dengan hal

yang berbau mewah. Dengan pesonanya, Jokowi berhasil merebut hati para

pemilih yang kebanyakan ibu-ibu. Mereka jatuh cinta dengan kesederhanaan

dan kepolosan yang ada pada sosok Jokowi. Meskipun ramah dan sederhana,

Jokowi merupakan pemimpin yang cukup tegas.

Kegiatan

2

148

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

48

4

Tugas 2

Bacalah kedua teks di bawah ini dengan saksama!

T

eks Pertama

Bahasa Indonesia Paling Populer di Kalangan Anak-Anak

Australia

Sumber foto: kompas.com

”Anak-anak akan cepat menguasai bahasa asing bila diajak sejak dini.”

KOMPAS.com

- Sebuah aplikasi telah dibuat

oleh Pemerintah Australia

guna mendorong lebih banyak lagi ana

k-anak Australia belajar bahasa asing.

Dari lima bahasa yang diperkenalkan, bahasa Indonesia sejauh ini paling

populer. Aplikasi itu dibuat karena, dalam 50 tahun terakhir, murid sekolah di

Australia yang belajar bahasa asing turun dari angka 40 persen menjadi sekitar

12 persen ketika mereka berada di kelas XII.

Kini, pemerintah federal Australia melakukan uji coba dengan menciptakan

aplikasi untuk anak-anak di bawah lim

a tahun, ketika mereka berkesempatan

mempelajari satu dari lima bahasa asing. Secara keseluruhan ada 35 aplikasi

yang dibuat oleh Early Learning Languages Australia (ELLA) yang berisi

tujuh aplikasi khusus untuk mempelajari lima bahasa, yaitu Mandarin,

Jepang, Indonesia, Prancis, dan Arab. Menteri Pendidikan Australia, Simon

Birmingham, mengatakan uji coba ini sudah dilakukan di 41

playgroup

(di

Australia disebut

preschool).

”Uji coba ini memberikan akses bagi anak-anak berusia di bawah lima

tahun untuk belajar bahasa asing lewat aplikasi,” kata Birmingham. Senator

Birmingham mengatakan, minat untuk belajar bahasa Indonesia sebenarnya

menurun di tingkat sekolah menengah di Australia, dalam beberapa tahun

terakhir.

Bahasa Indonesia

149

9

9

14

4

Namun, dalam uji coba sejauh ini, bahasa yang populer dalam penggunaan

aplikasi ini adalah bahasa Indonesia. ”Bila ada pertanda bahwa kita bisa

memberikan dorongan kepada mereka sejak usia dini, itulah yang harus lebih

banyak dilakukan,” kata Senator Birmingham. Aplikasi bahasa sambil bermain

ini akan diujicobakan di sekitar 1.000

playgroup

dengan biaya sekitar 6 juta

dollar AS atau setara Rp 60miliar.

Pada tahun 2015, pemerintah federal Australia mengalokasikan dana

sebesar 9,8 juta dollar AS untuk melakukan uji coba

online

untuk mengetahui

cara yang efektif dalam mengajarkan

bahasa asing kepada anak-anak. Namun,

pemerintah berharap, keadaan itu akan berubah. Kini, pemerintah mulai

mencari sasaran anak-anak yang lebih muda dengan bantuan aplikasi. Yang

menjadi sasaran adalah anak usia antara 4 dan 5 tahun.

Senator Birmingham mengatakan, bila uji coba lanjutan ini dianggap

berhasil, aplikasi tersebut akan diberlakukan secara nasional mulai tahun 2017.

Ada juga rencana membuat aplikasi untuk pelajaran Matematika dan sains.

(Sumber: kompas.com, Rabu, 13 Januari 2016).

Teks Kedua

Bunga Pertama Mekar di Angkasa Luar

Sumber foto: kompas.com

”Bunga tanaman zinnia adalah bunga pertama yang mekar di stasiun

antariksa internasional.”

KOMPAS.com –

Apakah mungkin ada kehidupan di angkasa luar?

Pertanyaan yang mendasari berbagai penelitian di angkasa luar itu terjawab

saat astronot Amerika Serikat, Scoot Kelly, mengunggah foto bunga mekar

dari tanaman jeruk zinnia ke instagram-nya, Sabtu (16/1/2016). Bunga jeruk

itu berhasil mekar di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). Sebelumnya,

150

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

0

5

jenis sayur letucce berhasil tumbuh di antariksa. Pihak Badan Penerbangan

dan Antariksa AS (NASA) mengatakan, jeruk zinnia dipilih karena lebih sulit

tumbuh ketimbang letucce.

Misi yang diemban Kelly bersama kosmonat Rusia, Mikhail Korniyenko,

adalah meneliti dampak hidup jangka panjang di antariksa. Penelitian itu

untuk melihat apakah ada peluang berkebun di antariksa.

Harapannya, hal itu juga bisa dilakukan di Mars. Jeruk zinnia ditanam

dengan metode yang dibuat program Veggie NAS yang berjalan sejak 2014.

Tanaman itu tumbuh dari ”bantal” yang penuh dengan pupuk, benih, air, dan

lempeng yang disinari sinar lampu LED

(light emitting diode).

(Sumber: kompas.com, Rabu, 20 Januari 2016)

Setelah kamu membaca teks di atas, tulislah mana yang merupakan paragraf

opini berdasarkan format tabel di bawah ini. Kamu bisa mengerjakannya di

buku kerjamu!

No.

Paragraf Opini

Teks Pertama

Teks Kedua

Menyusun Fakta dalam Bentuk Artikel

Setelah bisa menyusun opini dalam bentuk paragraf, pada pembahasan ini

kamu akan menyusun fakta dalam bentuk artikel. Fakta adalah suatu informasi

yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi. Fakta disertai dengan bukti-

bukti yang mendukung kebenarannya. Oleh karena itu, fakta lebih sering sulit

dibantah oleh opini seseorang.

Kegiatan

3

Bahasa Indonesia

151

1

1

15

5

Berikut adalah ciri-ciri fakta:

1. merupakan suatu kebenaran umum;

2. menyertakan bukti berupa data-data yang akurat;

3. mengungkapkan peristiwa yang benar-benar terjadi.

Berikut contoh kalimat fakta.

1. Di Kabupaten Pangandaran terdapat pantai yang indah dan sering

dijadikan objek wisata.

2. Tasikmalaya adalah salah satu kota yang ada di Jawa Barat.

3. Julukan untuk Kota Bandung adalah Kota Kembang.

Perhatikan contoh fakta berikut yang terdapat dalam sebuah artikel!

Fakta 1

Pada tanggal 25 April 2015 lalu, terjadi sebuah bencana alam yang sangat

mengerikan di negara Nepal. Gempa bumi sebesar 7.9 SR tersebut telah

mengguncang negara kecil di sebelah selatan Asia ini yang terjadi tepat pada

jam 11.56 waktu setempat. Gempa tersebut telah meluluhlantahkan semua

bangunan yang berdiri. Gempa tersebut telah merenggut nyawa 6.621 orang

lebih dan lebih dari 14.023 korban menderita luka parah dan kehilangan

tempat tinggalnya. Kebanyakan korban yang meninggal akibat dari tertimpa

reruntuhan bangunan. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri saat gempa

berlangsung. Saat ini, Nepal membutuhkan bantuan kemanusiaan berupa

pakaian, makanan, dan obat-obatan.

Fakta 2

Ikan paus adalah satu-satunya mamalia terbesar yang hidup baik di

dalam air maupun di daratan. Bobot terberat ikan ini yang pernah tercatat

adalah ikan paus biru yang beratnya mencapai 7 ton dengan panjang sekitar

1.000 meter. Monster air tersebut hidup di samudra yang luas dengan memakai

ribuan hewan-hewan kecil seperti ikan dan plankton. Karena termasuk ke

dalam hewan mamalia, ikan paus bernapas dengan menggunakan insang

dan hampir beberapa menit sekali ke permukaan untuk mengambil napas.

Dalam hal berkembang biak, ikan paus bereproduksi dengan cara melahirkan

3 hingga 4 ekor bayi paus yang beratnya mencapai 2 ton. Oleh sebab itu, ikan

paus merupakan monster yang hidup di lautan.

152

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

2

5

Tugas 3

Bacalah kedua artikel di bawah ini dengan saksama. Kemudian, kerjakanlah

in

struksi yang menyertainya!

Artikel 1

Objek Wisata Pantai Pangandaran

Sumber foto: wisatanesia.co

Pantai Pangandaran, Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran.

Jawa Barat memiliki banyak objek wisata, salah satunya adalah Pantai

Pangandaran. Pantai ini terletak di Kabupaten Pangandaran di Desa

Pananjung. Pantai Pangandaran, Ciamis, pernah dinobatkan oleh Asia Rooms

sebagai pantai terbaik di Provinsi Jawa Barat. Tentunya hal ini menjadi suatu

kebanggaan bagi Indonesia terutama sebagai daya tarik wisatawan.

Pantai yang terletak tidak jauh dari Kota Bandung ini terkenal dengan

keindahan pasir hitam dan pasir putihnya.

Anda akan disuguhi ombak tenang

yang cocok untuk berenang serta angin yang sejuk di sekitaran pantai. Air

pasang serta air surut di area pantai juga memerlukan waktu yang lama

sehingga Pantai Pangandaran aman digunakan sebagai tempat berenang. Jika

Anda datang ke pantai ini pada pagi hari, Anda akan mendapatkan kesempatan

melihat pemandangan matahari terbit di bagian timur. Kemudian, pada bagian

barat pantai di sore hari akan terlihat matahari terbenam yang begitu indah.

Di Pantai Pangandaran ini masih ada nelayan yang berlayar untuk mencari

ikan. Pantai ini terkenal sebagai dermaga para nelayan sampai sekarang. Anda

pun bisa merasakan sensasi berlayar dan menjaring ikan di pantai tersebut

saat datang berkunjung. Panorama bawah laut yang indah lengkap dengan

Bahasa Indonesia

153

3

3

15

5

terumbu karang serta ikan warna-warni juga menjadi daya tarik objek wisata

Pantai Pangandaran.

Selain itu, terdapat bukit yang menjadi hutan di area Pantai Pangandaran.

Berkeliling lebih lanjut, maka Anda bisa melihat air terjun yang sangat cantik

berada tepat di puncak bukit. Para wisatawan yang mau menyempatkan diri

pergi ke air terjun ini harus pergi berjalan kaki. Di sepanjang perjalanan,

menuju air terjun maka Anda akan disajikan pemandangan alam yang

menakjubkan. Pulang dari objek wisata ini jangan lupa mencicipi berbagai

macam olahan laut di warung-warung sekitar pantai, seperti udang, kepiting,

cumi-cumi, ikan, dan sebagainya. Untuk

oleh-oleh keluarga, cobalah membeli

ikan asin yaitu jambal roti yang terkenal di Pantai Pangandaran.

(Sumber: wisatanesia.co)

Artikel 2

Penemu Listrik

Saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan paling penting bagi umat

manusia. Dengan listrik, segala aktivitas manusia dapat dengan mudah

dilakukan. Listrik merupakan salah satu

energi yang bisa dikatakan menguasai

hajat hidup orang banyak karena manfaatnya yang sangat penting. Penemu

listrik adalah Michael Faraday dan berkat penemuannya tersebut, ia kemudian

dijuluki sebagai ’Bapak Listrik’. Michael Faraday dikenal sebagai ilmuwan yang

banyak mempelajari berbagai hal. Namun, pria yang lahir pada tanggal 22

September 1971 di Inggris ini lebih banyak memberi perhatian pada bidang

elektromagnetisme dan elektrokimia.

Sejarah Penemuan Listrik oleh Michael

Faraday

Sebenarnya kelistrikan sudah menjadi

sebuah fenomena sejak zaman Yunani

kuno. Hal ini diketahui ketika seorang

cendekiawan Yunani bernama Th

ales

menemukan sebuah fenomena unik ketika

batu ambar yang digosok-gosok ternyata

mampu menarik sehelai bulu. Hal ini

kemudian ia tuliskan dalam catatannya.

Hal inilah yang kemudian memunculkan

banyak teori-teori tentang kelistrikan dan

dikemukakan oleh para ilmuwan seperti

Sumber foto: penemu.co

Michael Faraday

154

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

4

5

Ampere, Faraday, Coulomb, dan Joseph Priestley. Di antara nam-nama

tersebut, Michael Faraday mempunyai kontribusi paling besar mengenai

kelistrikan dan elektromagnetik.

Terkenalnya nama Michael Faraday sebagai ’Bapak Listrik’ bermula ketika

ia membuat sebuah ekperimennya yang pertama kali dengan menggunakan 7

uang logam yang kemudian ia tumpuk dengan 7 lembaran seng serta 6 lembar

kertas yang dibasahi air garam. Hal ini ia lakukan mengikuti konstruksi

tumpukan Volta ketika menemukan beterai pertama kali. Dari ekperimen ini

Faraday kemudian menguraikan magnesium sulfat.

Selanjutnya, di tahun 1821, Christian Orsted memublikasikan sebuah

jurnal mengenai fenomena elektromagnetisme. Hal itu kemudian membuat

Faraday mencoba melakukan riset lanjutan dari publikasi Orsted. Faraday

kemudian membuat sebuah alat yang kemudian dapat menghasilakan sebuah

’Rotasi Elektromagnetik’ yang merupakan cikal bakal ditemukannya listrik

oleh Faraday.

Alat yang Faraday ciptakan bernama

Homopolar Motor. Dalam alat yang

diciptakan Faraday ini terjadi sebuah

gerakan berputar terus-menerus. Gerakan

ini ditimbulkan dari gaya lingkaran

magnet yang mengelilingi kawat yang

panjang hingga ke dalam larutan merkuri

dan di dalam larutan tersebut sudah

terdapat magnet. Gerakan itu membuat

kawat akan terus berputar jika dialiri

listrik yang berasal dari sebuah baterai.

Penemuan Faraday inilah yang kemudian menjadi sebuah dasar dari Teknologi

Elektromagnetik saat ini. Dari percobaan itu, ia menemukan sebuah motor

listrik pertama di dunia yang menggunakan listrik sebagai nama penggeraknya.

Puncak penemuan medan listrik oleh

Faraday adalah ketika ia melakukan

percobaan dengan melilitkan dua kumparan kawat yang terpisah. Kemudian,

ia menemukan apa yang dikenal dengan nama induksi timbal balik, magnet

dilewati potongan kawat, maka aliran li

strik masuk ke kawat, yang kemudian

magnetnya berjalan. Dari sini, ia kemudian membuat sebuah kesimpulan

bahwa ’Perubahan pada medan magnet dapat menghasilkan medan listrik’.

Kemudian, James Clerk Maxmel membuat rumus matematikanya dan dikenal

dengan nama Hukum Faraday.

Sumber foto: penemu.co

Homopolar Motor

Bahasa Indonesia

155

5

5

15

5

Kecemerlangan Faraday dalam membuat penemuan-penemuan besar

tidak lepas dari sosok bernama Humphry Davy yang merupakan mentornya

yang membimbing Michael Faraday di laboratoriumnya. Ia juga mengajak

Faraday keliling Eropa untuk menambah pengetahuan mereka baik itu secara

teknis maupun teoretis. Di bawah bimbingan Davy, Michael Faraday banyak

membuat sebuah penemuan-penemuan baru yang berguna bagi manusia di

bidang kelistrikan. Michael Faraday sendiri wafat pada tanggal 25 Agustus

1867. Untuk mengenang jasa-jasanya di bidang kelistrikan, namanya kemudian

diabadikan dalam sebuah satuan dalam ilmu fi

sika yaitu satuan kapasistansi

dengan simbol (F) atau Faraday.

Setelah kamu selesai menbaca artikel di atas, temukanlah fakta yang

terdapat pada kedua artikel tersebut. Isilah pada format tabel di bawah ini.

Kamu bisa mengerjakannnya di buku kerjamu!

No

Fakta

Artikel 1

Artikel 2

C. Menganalisis Kebahasaan Artikel dan/atau Buku Ilmiah

!

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

(1) menemukan unsur kebahasaan artikel opini dan buku

ilmiah;

(2) membedakan unsur kebahasaan dalam artikel opini dan

buku ilmiah.

156

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

6

5

Menemukan Unsur Kebahasaan Artikel Opini dan Buku

Ilmiah

Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah mampu menyusun dan

membedakan mana yang termasuk kalimat opini dan fakta yang terdapat

dalam sebuah artikel. Pada pembahasan ini, kamu harus mampu menganalisis

kebahasaan yang terdapat dalam sebuah artikel dan buku ilmiah.

Unsur kebahasaan yang terdapat dalam

artikel dan buku ilmiah memiliki

persamaan karena penyajian isinya berdasarkan fakta yang didukung melalui

opini, bukan imajinasi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dicermati.

1. Adverbia

Adverbia adalah bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi.

Agar dapat meyakinkan pembaca, diperlukan ekspresi kepastian, yang

bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti

selalu, biasanya, sebagian besar, sering, kadang-kadang, dan jarang.

2. Konjungsi

Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua

satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa,

klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang

banyak dijumpai pada artikel adalah konjungsi yang digunakan untuk

menata argumentasi, seperti

pertama, kedua, berikutnya;

atau konjungsi

yang digunakan untuk memperkuat argumentasi, seperti,

selain itu, sebagai

contoh, misalnya, padahal, justru;

konjungsi yang menyatakan hubungan

sebab-akibat, seperti,

sejak

,

sebelumnya

, dan

sebagainya

; konjungsi yang

menyatakan harapan, seperti,

supaya

, dan sebagainya.

3. Kosakata

Kosakata adalah perbendaharaan kata-kata. Supaya teks tersebut

mampu meyakinkan pembaca, diperlukan kosakata yang luas dan

menarik. Biasanya konten teks yang menarik tersebut mencakup hal-hal

berikut.

a. Aktual, sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja

terjadi.

b. Fenomenal, yakni luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra.

Kegiatan

1

Bahasa Indonesia

157

7

7

15

5

c. Editorial, artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian

editor atau pemimpin surat kabar.

d. Imajinasi, daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan).

e. Modalitas, cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu imajinasi

dalam komunikasi antarpribadi (barangkali, harus, dan sebagainya).

f. Nukilan, kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu benda.

g. Tajuk rencana, karangan pokok dalam surat kabar.

h. Teks opini, teks yang merupakan wadah untuk mengemukakan

pendapat atau pikiran.

i. Keterangan aposisi, keterangan yang memberi penjelasan kata benda.

Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma atau tanda pisah atau

tanda kurung.

Tugas 1

Bacalah artikel dan cuplikan buku ilmiah bawah ini dengan saksama.

K

emudian, kerjakan instruksi yang menyertainya!

Artikel

Sastrawan Serbabisa

Harian

Kompas

dan

Sinar Harapan

kerap memuat cerita pendeknya.

Novelnya sering muncul di majalah

Kartini, Femina,

dan

Horison.

Memenangi

lomba penulisan fi

ksi baginya sudah biasa. Sebagai penulis skenario, ia dua

kali meraih piala Citra di Festival fi

lm Indonesia (FFI), untuk ”Perawan Desa”

(1980), dan ”Kembang Kertas” (1985). Sebagai penulis fi

ksi sudah banyak buku

yang dihasilkannya. Di antaranya, yang banyak diperbincangkan adalah

Bila

Malam Bertambah Malam, Telegram, Pabrik, Keok, Tiba-Tiba Malam, Sobat,

dan

Nyali.

Namanya I Gusti Ngurah Putu Wijaya yang biasa disebut Putu Wijaya. Tidak

sulit untuk mengenalinya karena topi pet putih selalu bertengger di kepalanya.

Kisahnya, pada ngaben ayahnya di Bali, kepalanya digunduli. Kembali ke

Jakarta, selang beberapa lama, rambutnya tumbuh tapi tidak sempurna, malah

mendekati botak. Karena itu, ia selalu memakai topi. ”Dengan ini saya terlihat

lebih gagah,” tutur Putu sambil bercanda.

Putu yang dilahirkan di Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11 April

1944, bukan dari keluarga seniman. Ia bungsu dari lima bersaudara seayah

maupun dari tiga bersaudara seibu. Ia tinggal di kompleks perumahan besar,

158

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

8

5

yang dihuni sekitar 200 orang, yang semua anggota keluarganya dekat dan

jauh, dan punya kebiasaan membaca. Ayahnya, I Gusti Ngurah Raka, seorang

pensiunan punggawa yang keras dalam mendidik anak. Semula, ayahnya

mengharapkan Putu jadi dokter. Namun, Putu lemah dalam ilmu pasti. Ia

akrab dengan sejarah, bahasa, dan ilmu bumi.

”Semasa di SD, Saya doyan sekali membaca,’’ tuturnya, ’’Mulai dari karangan

Karl May, buku sastra

Komedi Manusia

-nya karya William Saroyan. Sejak

kecil, saya juga senang sekali seni pertunjukan. Mungkin sudah merupakan

bakat, senang pada seni laku,” ujarnya mengenang.

Meskipun demikian, ia tak pernah diikutkan main drama semasih kanak-

kanak, juga ketika SMP. Baru setelah menang lomba deklamasi, ia diikutkan

main drama perpisahan SMA, yang diarahkan oleh Kirdjomuljo, penyair dan

sutradara ternama di Yogyakarta. Ia pertama kali berperan dalam ”Badak”

,

karya Anton Chekov. ”Sejak itu saya senang sekali pada drama,” kenang Putu.

Setelah selesai sekolah menengah atas, ia

melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta, kota

seni dan budaya. Di Yogyakarta, selain kuliah

di Fakultas Hukum, UGM, ia juga mempelajari

seni lukis di Akademi Seni Rupa Indonesia

(ASRI), drama di Akademi Seni Drama dan

Film (Asdrafi

). Dari Fakultas Hukum, UGM,

ia meraih gelar sarjana hukum (1969), dari

Asdrafi

ia gagal dalam penulisan skripsi, dan

dari kegiatan berkesenian ia mendapatkan

identitasnya sebagai seniman.

Selama bermukim di Yogyakarta, kegiatan sastranya lebih terfokus pada

teater. Ia pernah tampil bersama Bengkel Teater pimpinan W.S. Rendra dalam

beberapa pementasan, antara lain dalam pementasan ”Bip-Bop”

(1968)

dan

”Menunggu Godot”

(1969).

Ia juga pernah tampil bersama kelompok Sanggar

Bambu. Selain itu, ia juga (telah berani) tampil dalam karyanya sendiri yang

berjudul ”Lautan Bernyanyi”

(1969)

. Ia adalah penulis naskah sekaligus

sutradara pementasan itu. Naskah dramanya itu menjadi pemenang ketiga

Sayembara Penulisan Lakon yang diselenggarakan oleh Badan Pembina Teater

Nasional Indonesia.

Setelah kira-kira tujuh tahun tinggal di Yogyakarta, Putu pindah ke Jakarta.

Di Jakarta ia bergabung dengan Teater Kecil asuhan sutradara ternama Arifi

n

C. Noer dan Teater Populer. Di samping itu, ia juga bekerja sebagai redaktur

majalah

Ekspres

(1969). Setelah majalah itu mati

, ia menjadi redaktur majalah

Sumber: tokohindonesia.com

Bahasa Indonesia

159

9

9

15

5

Te m p o

(1971–1979). Bersama rekan-rekannya di majalah

Te m p o

, Putu

mendirikan Teater Mandiri (1974). ”Saya perlu bekerja jadi wartawan untuk

menghidupi keluarga sa

ya. Juga karena saya tidak mau kepengarangan saya

terganggu oleh kebutuhan mencari makan,” tutur Putu.

Pada saat masih bekerja di majalah

Te m p o

, ia mendapat beasiswa belajar

drama (Kabuki) di Jepang (1973) selama satu tahun. Namun, karena tidak

nyaman dengan lingkungannya, ia belajar hanya sepuluh bulan. Setelah itu, ia

kembali aktif di majalah

Te m p o

. Pada tahun 1974, ia mengikuti International

Writing Program di Iowa, Amerika Serikat. Sebelum pulang ke Indonesia,

mampir di Prancis, ikut main di Festival Nancy.

Putu mengaku belajar banyak dari majalah

Te m p o

dan penyair Goenawan

Mohamad. ”Yang melekat di kepala saya adalah bagaimana menulis sesuatu

yang sulit menjadi mudah. Menulis dengan gaya orang bodoh sehingga yang

mengerti bukan hanya Menteri, tapi juga tukang becak. Itulah gaya

Te m p o

,”

ungkap Putu. Dari

Te m p o

, Putu pindah ke majalah

Zaman

(1979–1985), dan

ia tetap produktif menulis cerita pendek, novel, lakon, dan mementaskannya

lewat Teater Mandiri, yang dipimpinnya. Di samping itu, ia mengajar pula di

Akademi Teater, Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Ia mempunyai pengalaman bermain drama di luar negeri, antara lain

dalam Festival Teater Sedunia di Nancy, Prancis (1974) dan dalam Festival

Horizonte III di Berlin Barat, Jerman (1985). Ia juga membawa Teater Mandiri

berkeliling Amerika dalam pementasan drama ”Yel” dan berpentas di Jepang

(2001). Karena kegiatan sastranya lebih menonjol pada bidang teater, Putu

Wijaya pun lebih dikenal sebagai dramawan. Sebenarnya, selain berteater ia

juga menulis cerpen dan novel dalam jumlah yang cukup banyak, di samping

menulis esai tentang sastra. Sejumlah karyanya, baik drama, cerpen, maupun

novel telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris,

Belanda, Prancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Th

ailand.

Gaya Putu menulis novel tidak berbeda jauh dengan gayanya menulis

drama. Seperti dalam karya dramanya, dalam novelnya pun ia cenderung

mempergunakan gaya objektif dalam pusat pengisahan dan gaya

stream of

consciousness

dalam pengungkapannya. Ia lebih mementingkan perenungan

ketimbang riwayat.

Adapun konsep teaternya adalah teror mental. Baginya, teror adalah

pembelotan, pengkhianatan, kriminalitas, tindakan subversif terhadap logika

tapi nyata. Teror tidak harus keras, kuat, dahsyat, menyeramkan bahkan bisa

berbisik, mungkin juga sama sekali tidak berwarna.

160

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

60

6

Ia menegaskan, ’’Teater bukan sekadar bagian dari kesusastraan,

melainkan suatu tontonan.’’ Naskah sandiwaranya tidak dilengkapi petunjuk

bagaimana harus dipentaskan. Agaknya, memberi kebebasan bagi sutradara

lain menafsirkan. Bila menyinggung problem sosial, karyanya tanpa protes,

tidak mengejek, juga tanpa memihak. Tiap adegan berjalan tangkas, kadang

meletup, diseling humor. Mungkin ini cerminan pribadinya. Individualitasnya

kuat, dan berdisiplin tinggi.

Saat ditanya pemikiran pengarang yang sehari bisa mengarang cerita 30

halaman, menulis empat artikel dalam satu hari ini tentang tulis menulis.

Putu menjawab, ’’Menulis adalah menggorok leher tanpa menyakiti,’’ katanya,

’’bahkan kalau bisa tanpa diketahui.’’ Kesenian diibaratkannya seperti baskom,

penampung darah siapa saja atau apa pun yang digorok: situasi, problematik,

lingkungan, misteri, dan berbagai makna yang berserak. ’’Kesenian,’’ katanya,

’’merupakan salah satu alat untuk mencurahkan makna, agar bisa ditumpahkan

kepada manusia lain secara tuntas.’’

”Saya sangat percaya pada insting,” kata Putu tentang caranya menulis.

”Ketika menulis, saya tidak mempunyai bahan apa-apa. Semua datang begitu

saja ketika di depan komputer,” katanya lagi. Ia percaya bahwa ada satu galaksi

dalam otak yang tidak kita mengerti cara kerjanya. Tapi, menurut Putu, itu

bukan peristiwa mistik, apalagi tindak kesurupan.

Selain menekuni dunia teater dan menulis, Putu juga menjadi sutradara

fi lm dan sinetron serta menulis skenar

io sinetron. Film yang disutradarainya

ialah fi

lm ”Cas Cis Cus”, ”Zig Zag”, dan ”Plong”. Sinetron yang disutradarainya

ialah ”Dukun Palsu”, ”PAS”, ”None”, ”Warteg”, dan ”Jari-Jari”. Skenario yang

ditulisnya ialah ”Perawan Desa”, ”Kembang Kertas”, serta ”Ramadhan” dan

”Ramona”. Ketiga skenario itu memenangkan Piala Citra.

Pada 1977, ia menikah dengan Renny Retno Yooscarini alias Renny

Djajusman yang dikaruniai seorang anak, Yuka Mandiri. Namun, pada tahun

1984 ia menyendiri kembali. Pertengahan 1985, ia menikahi gadis Sunda,

Dewi Pramunawati, karyawati majalah

Medika.

Bersama Dewi, Putu Wijaya

selanjutnya hidup di Amerika Serikat selama setahun.

Atas undangan Fulbright, 1985–1988, ia menjadi dosen tamu teater dan

sastra Indonesia modern di Universitas Wisconsin dan Universitas Illinois,

AS. Atas undangan Japan Foundation, Putu menulis novel di Kyoto, Jepang,

1992. Setelah lama berikhtiar, walau dokter di Amerika mendiagnosis Putu tak

bakal punya anak lagi. Pada 1996 pasangan ini dikaruniai seorang anak, Taksu.

Rumah tangga baginya sebuah ”perusahaan”. Apa pun diputuskan

berdasarkan pertimbangan istri dan anak, termasuk soal pekerjaan. Soal

Bahasa Indonesia

161

1

1

16

6

pendidikan anak, ”Saya tidak punya cara,

” ujar Putu. Anak dianggap sebagai

teman, kadang diajak berunding, kadang dimarahi. Dan, kata Putu, ”Saya tidak

mengharapkan ia menjadi apa, saya hanya memberikan kesempatan saja.”

Kini, penggemar musik dangdut, rock, klasik karya Bach atau Vivaldi dan

jazz ini total hanya menulis, menyutradarai fi

lm dan sinetron, serta berteater.

Dalam bekerja ia selalu diiringi musik. Olahraganya senam tenaga prana

Satria Nusantara. ”Sekarang saya sudah sampai pada tahap bahwa kesenian

merupakan upaya dan tempat berekspresi sekaligus pekerjaan,” ujar Putu.

(Sumber: tokohindonesia.com dengan pengubahan)

Cuplikan Buku Ilmiah

Menguak Tabir Kekuasaan Sang Pencipta

Judul Buku

:

Mengenal Allah: Alam, Sains, dan Teknologi

Penulis

: Tauhid Nur Azhar

Penerbit

: Tinta Medina

Kota : Solo

Tahun

: 2012

Jumlah halaman

: 280 halaman

Dalam Al-Qur’an surah Fushilat ayat 53, Allah

Swt. berfi

rman ”Kami akan memperlihatkan kepada

mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala

wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga

jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar.

Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu

menjadi saksi atas segala sesuatu?”

Berdasarkan ayat di atas secara eksplisit

dapat kita pahami bahwa Allah Swt. menciptakan

alam semesta beserta isinya dan juga manusia

sebenarnya untuk menunjukkan keagungan dan

kebesaran-Nya. Allah ing

in manusia mengenalnya.

Akan tetapi, banyak manusia yang masih ingkar dan

tak pernah tunduk akan kekuasaan-Nya itu. Ini semua terjadi karena mereka

belum mengenal Allah Swt dengan ima

n, hati dan pikiran. Ada dua jalan

utama yang dapat kita tempuh untuk mengenal Allah Swt. Pertama, dengan

memperhatikan ayat-ayat Qauliyyah yang termaktub dalam kitab suci Al-

Qur’an. Kedua, dengan memperhatikan ayat-ayat Kauniyyah yang terbentang

luas di alam semesta ini, bahkan dalam diri kita sendiri.

Sumber: dakwatuna.com

162

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

62

6

Buku

Mengenal Allah: Alam, Sains, dan Teknologi

karya Tauhid Nur Azhar

ini bisa menjadi referensi bacaan yang bagus untuk kita dalam memahami

dan mengurai tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Dalam segenap ciptaan-Nya.

Dalam Al-Qur’an, kita mendapati banyak sekali ayat yang membicarakan

tentang keesaan Allah Swt. Keagungan-Nya, kehebatan-Nya dalam penciptaan

dan kelembutan-Nya. Semua itu menunjukkan bahwa Dia itu ada dan wajib

diimani keberadaan-Nya. Hal ini jelas, nyata, dan terpampang di hadapan

kita. Namun, ketika kita berbicara tentang ayat-ayat Kauniyyah maka sebagian

besar dari kita lalai memikirkannya. Alam yang terbentang luas, lautan, dan

samudra yang luas, binatang-binatang yang tak terhitung jumlahnya, bahkan

perangkat-perangkat yang ada dalam tubuh kita sendiri, seperti darah,

DNA, dan otak merupakan bukti kemahabesaran-Nya. (hlm. viii). Ibnu

Arabi mengungkapkan bahwa penciptaan alam semesta ini melalui

tajalli

(penampakan diri) Tuhan pada alam. Penampakkan diri Tuhan mengambil

dua bentuk, yaitu: pertama,

tajalli dzati

yang terjadi secara intrinsik pada esensi

Tuhan itu sendiri dalam bentuk penciptaan potensi, kedua,

tajalli syuhudi,

yaitu penampakan diri secara nyata yang mengambil bentuk penampakkan

diri dalam alam semesta. (hlm. 3).

Dari dua esensi penampakan Tuhan ini, manusia tidak akan mampu

mengindra penampakan

tajalli dzati

dengan mata lahiriah. Allah ’Azza wa Jalla

terlalu sempurna untuk itu. Mata lahiriah terlalu lemah untuk memandang

dzat Allah Swt. Kita dapat

mengenal Allah Swt. Melalui

tajalli syuhudi

yang

terwujud dalam citra alam semesta. Ke

hadiran Allah dapat kita lihat dalam

segenap ciptaan-Nya, termasuk dalam diri kita sendiri, sebagaimana kita

mengenal seorang seniman dari karya seninya. Ada satu modal dasar terpenting

yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia, yaitu DNA

(Deoxyribonukleid

Acid)

atau untaian asam nukleat yang membuktikan betapa besar kekuasaan

Allah Swt. Hingga sanggup membuat DNA yang begitu kecil dan canggih

dalam tubuh manusia. Sepanjang penelitian para ilmuwan, DNA memiliki

kemampuan menyandi sekitar 30.000 sifat. Tidak hanya sifat fi

sik, tetapi juga

sifat psikologis atau perilaku. Penyandian yang bersifat psikologis dilakukan

secara tidak langsung, yaitu melalui sintesis atau pembentukan protein menjadi

hormon, kemudian hormon itulah yang sedikit banyak memengaruhi perilaku

manusia. Kitapun mengenal ada hormon-hormon ketakutan, kecemasan,

agresif, dan ada pula hormon-hormon ya

ng melahirkan rasa cinta dan kasih

sayang, kebahagiaan, ketenangan, kegembiraan, dan kesedihan. Produksi

hormon-hormon ini sangat dipengaruhi oleh kerja DNA. (hlm. 109–110).

Pada buku ini, terdapat sedikit kelemahan, yaitu dari bahasa yang

digunakan masih terdapat is

tilah-istilah yang sulit dipahami oleh masyarakat

Bahasa Indonesia

163

3

3

16

6

awam. Namun, kehadiran buku ini memiliki sejumlah manfaat, di antaranya

kita akan mendapatkan berbagai hal yang sebelumnya mungkin tidak pernah

terlintas dalam pikiran kita. Misalnya, masalah tikus tanah (hlm. 202).

Mungkin banyak di antara kita yang bertanya-tanya mengapa Allah Swt.

menciptakan tikus tanah dalam keadaan buta dan mengapa wajahnya sangat

menyeramkan? Apa manfaatnya bagi manusia? Melalui buku ini kita akan

semakin tahu, bahwa tak ada sesuatu p

un yang sia-sia yang diciptakan Allah

Swt. Buku ini akan membantu kita mendapatkan pencerahan hati dan pikiran,

tentunya juga pencerahan iman.

(Sumber: dakwatuna.com dengan pengubahan)

Setelah kamu membaca teks artikel dan cuplikan buku ilmiah di atas,

isilah format tabel di bawah ini! Kamu bisa mengerjakan di buku kerjamu!

No.

Unsur Kebahasaan

Artikel

Buku Ilmiah

1.

Adverbia

2.

Konjungsi

3.

Kosakata

Membandingkan Kebahasaan Artikel Opini dan Buku

Ilmiah

Setelah kamu bisa menemukan unsur-unsur kebahasaan dalam sebuah

artikel opini dan buku ilmiah. Selanjutnya, untuk menambah wawasanmu

dalam menganalisis, kamu bandingkan dua artikel opini dan dua buku ilmiah

berdasarkan unsur-unsur kebahasaannya, serta memberikan komentar

terhadap kedua teks tersebut.

Kegiatan

2

164

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

64

6

Tugas 2

Cermatilah, kedua teks di bawah ini!

Artikel 1

Perkembangan Seni Sastra dan Wayang

Pada Masa Hindu-Buddha

Seni Sastra

Hasil seni sastra zaman Madya yang sampai pada kita ternyata tidak

sebanyak hasil seni sastra zaman Kuno. Mungkin karya sastra zaman itu lebih

banyak daripada yang kita ketahui, tetapi karena tidak seperti seni sastra zaman

Kuno yang tetap disimpan dengan baik, maka yang sampai pada generasi

penerusnya sangat sedikit. Di Bali, seni sastra zaman Madya hanya sedikit saja

yang masih dijumpai.

Berbeda pula dengan seni sastra zaman Kuno, angka tahun pada karya

sastra zaman Madya tidak dapat dipakai sebagai patokan periodisasi karya

sastra tersebut. Karya sastra zaman Madya yang ditemukan belum dapat

ditentukan apakah karya sastra itu asli atau salinan. Mungkin saja angka tahun

yang tercantum adalah angka tahun saat penyalinan naskah tersebut.

Selain cerita asli Indonesia sendiri, sastrawan zaman Madya juga menyadur

karya sastra negara lain. Dilihat dari karya asli atau karya saduran, karya sastra

zaman Madya dapat dibagi menjadi gubahan karya sastra zaman Kuno dan

saduran karya sastra Timur Tengah.

Sumber foto: senipandai.blogspot.com

Lukisan Seni Wayang

Bahasa Indonesia

165

5

5

16

6

Dilihat dari bentuknya, karya sastra di

tulis dalam bentuk gancaran atau

dalam bentuk tembang. Di daerah Melayu, gancaran disebut hikayat dan

tembang disebut syair.

Permasalahan yang ditulis dalam hikayat bermacam-macam. Boleh

dikatakan segala macam persoalan dapat ditulis dalam hikayat yang pada

umumnya hanyalah dongeng penuh dengan keajaiban dan keanehan. Ada pula

hikayat yang digubah dengan maksud sebagai cerita sejarah, walaupun isinya

tidak seperti apa yang kita kenal sebagai tulisan sejarah. Gubahan semacam itu

dinamakan babad. Tokoh, tempat, dan peristiwa dalam babad hampir semua

ada dalam sejarah, tetapi sering digambarkan secara berlebihan. Di daerah

Melayu, babad dikenal dengan nama sejarah atau tambo yang diberi judul

hikayat.

Seperti hikayat, syair juga mengisahkan bermacam-macam hal.

Perbedaannya, hikayat ditulis dalam bentuk prosa, sedangkan syair ditulis

dalam bentuk puisi. Syair terdiri atas bait-bait dan tiap bait terdiri atas empat

baris. Bentuk karya sastra yang serupa dengan syair adalah pantun.

Selain hikayat dan syair, ada lagi jenis kitab yang ditulis pada zaman Madya

yang disebut suluk. Kitab-kitab suluk menguraikan masalah-masalah tasawuf,

paham yang dianut kaum Sufi

. Kitab ini mengajarkan tentang pencapaian

kesempurnaan dengan meninggalkan keduniawian dan hanya mengutamakan

bersatunya manusia dengan Tuhan. Dalam mencari kesempatan itu, kadang-

kadang manusia mengembara tanpa menghiraukan kehidupan duniawinya.

Suluk ada yang berwujud prosa dan ada pula yang berwujud puisi. Agak

berlainan dengan suluk ada kitab primbon yang mengetengahkan kegaiban,

penentuan hari baik dan buruk dalam hidup manusia, dan ramalan-ramalan.

Seni sastra terpenting pada zaman Madya adalah sebagai berikut.

1. Babad

Babad adalah cerita sejarah yang umumnya lebih berupa cerita

daripada uraian sejarah meskipun yang menjadi pola adalah memang

peristiwa sejarah. Berikut ini beberapa bentuk cerita babad yang dapat

dijumpai di masyarakat berikut ini.

a. Babad Tanah Jawi

Kitab ini menceritakan silsilah raja-raja Jawa, dimulai dari

Nabi Adam, Nabi Sis, Nurcahya, Nurasa, Sang Hyang Wenang,

Sang Hyang Tunggal, dan Bathara Guru. Bathara Guru bertakhta di

Suralaya berputra lima orang di antaranya adalah Bathara Wisnu yang

kemudian turun ke dunia menjadi raja pertama di Pulau Jawa dengan

gelar Prabu Set. Jadi, Bhatara Wisnu yang menurunkan raja-raja Jawa.

166

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

66

6

Selanjutnya diceritakan pula tentang Raja Jawa dan kerajaan, seperti

Pajajaran, Majapahit, dan Demak. Walaupun kitab

Babad Tanah

Jawi

dimaksud sebagai cerita sejarah, kitab itu ternyata banyak sekali

mengungkapkan hal-hal yang tidak masuk akal. Namun, dalam kitab

ini ada pula beberapa keterangan yang dapat kita gunakan sebagai

pedoman untuk penelitian sejarah.

b. Babad Cirebon

Kitab ini dinamakan juga

Daft

ar Sejarah Cirebon

dan kitab

Silsilah Segala Maulana di Tanah Jawa

atau

Hikayat Hasanuddin

.

Babad Cirebon adalah saduran dari kitab

Sejarah Banten Rante-Rante

yang mengisahkan riwayat beberapa orang wali di Jawa, terutama

Sunan Gunung Jati lengkap dengan silsilah dan kedatangan Pangeran

Pajunan di Cirebon. Sunan Ampel dalam kitab ini disebut Pangeran

Ampel Denta. Dalam kitab ini juga dikisahkan penyebaran agama

Islam di Banten dan raja-raja Banten, sejak Sultan Hasanuddin hingga

Sultan Abdul Mufakir. Kitab itu juga memuat silsilah Sultan Ahmad

’A b d a l A r i fi

n yang berasal dari Demak.

Babad Cirebon

dapat kita

katakan sebagai kitab sejarah.

c. Sejarah Melayu

Sejarah Melayu dinamakan juga

Sulalatus Salatin,

ditulis oleh

Bendahara Tun Muhammad, Patih Kerajaan Johor. Kitab ini ditulis atas

perintah Raja Abdullah, adik Sultan Ala’uddin Riayat Syah III. Sejarah

Melayu dimulai dari riwayat Iskandar Zulkarnain dari Macedonia.

Seorang keturunannya tiba di Bukit Seguntang, Palembang, lalu

menjadi raja.

Kerajaan ini kemudian berpindah ke Singapura, dan selanjutnya

ke Malaka. Bagian terbesar kitab ini mengisahkan tentang raja-raja,

rakyat, dan adat-istiadat di Kerajaan Malaka sampai jatuhnya ke

tangan Portugis. Bagian terakhir membentangkan nasib dan usaha-

usaha raja-raja Malaka dalam menegakkan kembali kerajaan lamanya

di Johor.

d. Tambo Minangkabau

Kitab

Tambo Minangkabau

mengisahkan tentang kerajaan-

kerajaan, raja-raja, dan tokoh-tokoh Minangkabau, Sumatra Barat.

Seperti cerita babad, cerita tambo juga penuh dengan keajaiban,

kegaiban, dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Bahasa Indonesia

167

7

7

16

6

e. Lontara Bugis

Lontara Bugis berisi kisah sejarah Kerajaan Bugis di Sulawesi

Selatan. Seperti halnya babad dan tambo, lontara bercerita pula tentang

raja-raja dan tokoh-tokoh Bugis dengan keajaiban, dan kesaktiannya.

2. Hikayat

Beberapa jenis hikayat yang dapat kita pelajari antara lain sebagai

berikut.

a. Hikayat Sri Rama

Kitab ini disadur dari kitab

Ramayana

. Ceritanya tentang riwayat

Rama sejak lahir, kemudian peperangannya dengan Kerajaan Alengka

untuk merebut kembali istrinya, Sinta. Dalam peperangan itu, Rama

dibantu prajurit kera. Dalam hikayat ini, Dewi Sinta setelah direbut

dari tangan Rahwana segera dibawa kembali ke Ayodya. Namun,

timbulnya desas-desus yang menyangsikan kesucian Sinta sehingga

ia dikucilkan di Pertapaan Walmiki. Cerita selanjutnya sesuai dengan

kitab ketujuh,

Uttara Kanda

.

b. Hikayat Hang Tuah

Kitab ini berisi kisah separuh tentang keperwiraan dan kesetiaan

seorang Laksamana Kerajaan Malaka bernama Hang Tuah bersama

empat orang sahabatnya, Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Lekiu, dan

Hang Kesturi yang berhasil menjadi orang besar. Hang Tuah begitu

termashyur, tetapi tokoh itu diduga hanya berupa cerita legenda saja.

c. Hikayat Amir Hamzah

Cerita dari Timur Tengah ini di Jawa mendapat banyak tambahan

dan disesuaikan dengan kebudayaan Jawa yang diberi judul S

erat

Menak.

Tokohnya adalah Amir Hamzah yang di Jawa disebut Wong

Agung Menak atau Wong Agung Jayengrono. Cerita dasarnya adalah

peperangan Amir Hamzah melawan mertuanya yang masih kafi

r, R aja

Nursewan dari Kerajaan Madayin. Peperangan itu akibat akal licik

dan fi

tnah Patih Madayin yang bernama Patih Bastak. Peperangan itu

tidak pernah berakhir karena seti

ap kali Nursewan kalah maka ada

pihak yang membantu, begitu pula

apabila Amir Hamzah yang kalah.

Begitu panjangnya cerita itu hingga membosankan pembacanya.

d. Bustanus Salatin

Kitab ini ditulis Nurrudin al Din ar Raniri atas perintah Sultan

Iskandar Th

ani dari Aceh pada tahun 1638.

Bustanus Salatin

terdiri atas

beberapa bagian. Bagian pertama berisi penciptaan bumi dan langit

168

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

68

6

serta masalah keagamaan dan kesusilaan. Bagian selanjutnya, berisi

riwayat nabi-nabi agama Islam sejak Nabi Adam hingga Muhammad.

Ditulis pula sejarah bangsa Arab pada saat pemerintahan beberapa

khalifah, sejarah raja-raja Islam

di India, Malaka, Pahang, dan Aceh.

Bagian paling akhir menekankan segi moral manusia, misalnya

uraian tentang perbedaan raja, pegawai, dan orang-orang yang adil,

cakap, dan saleh dengan raja, pegawai, dan orang-orang yang tidak

adil, tidak saleh, dan suka menipu.

3. Syair

Beberapa kesusastraan yang berbentuk syair, antara lain sebagai

berikut.

a. Syair Ken Tambuhan

Menceritakan percintaan Raden Inu Kertapati, putra mahkota

Kerajaan Kahuripan dengan Ken Tambuhan, seorang putri yang

dijumpainya di hutan. Ken Tambuhan dibunuh atas perintah

permaisuri dan mayatnya dihanyutkan ke sungai dengan rakit. Mayat

itu ditemukan Inu Kertapati. Begitu sedihnya Inu Kertapati hingga

akhirnya ia bunuh diri.

b. Syair Abdul Muluk

Diceritakan bahwa Raja Abdul Muluk dari Kerajaan Barbari

mempunyai dua orang istri, Siti Rahmah dan Siti Rafi

ah. Ketika

negerinya diserang Raja Hindustan, seluruh penghuni istana dapat

ditawan, tetapi Siti Rafi

ah berhasil melarikan diri. Dengan perjuangan

yang gigih akhirnya Siti Rafi

ah berhasil merebut kembali Kerajaan

Barbari bersama sahabatnya yang bernama Dura. Siti Rafi

ah juga

berhasil menaklukkan Kerajaan Hindustan. Beberapa contoh

kesusastraan berbentuk syair lainnya adalah

Syair Bidasari, Syair

Yatim Nestapa, Syair Anggun cik Tunggal, Syair Si Burung Pingai,

dan

S

yair Asrar al Arifi

n.

Dua yang terakhir adalah berbentuk syair suluk.

c. Gurindam Dua Belas

Gurindam Dua Belas ditulis oleh Raja Ali Haji, berbentuk puisi

yang aturannya sedikit lebih bebas daripada syair. Gurindam Dua Belas

berisi nasihat bagi semua orang agar menjadi orang yang dihormati

dan disegani. Gurindam Dua Belas juga berisi petunjuk cara orang

mengekang diri dari segala macam nafsu duniawi.

Bahasa Indonesia

169

9

9

16

6

4. Suluk

Beberapa kesusastraan yang berbentuk suluk antara lain sebagai

berikut.

a. Suluk Sukarsa

Suluk Sukarsa bercerita tentang Ki Sukarsa yang mencari ilmu

sejati demi mencapai kesempurnaan.

b. Suluk Wijil

Suluk Wijil berisi nasihat Sunan Bonang kepada muridnya Wijil,

yaitu seorang mantan abdi di Kerajaan Majapahit yang tubuhnya

kerdil.

5. Wayang

Wayang merupakan warisan tradisi lokal. Wayang mendapat

pengaruh Hindu–Buddha dan ketika Islam mulai berkembang masih tetap

bertahan, bahkan sampai sekarang. Beberapa sumber menghubungkan

kata wayang dengan

hyang,

artinya leluhur atau nenek moyang. Wayang

disebut juga ringgit. Apa artinya? Ada yang mengatakan ringgit artinya

ledhek

(bahasa Jawa), yaitu penari wanita. Rassers mengatakan kata ringgit

berasal dari kata

rungkut

(tempat tersembunyi) sebab wayang dimainkan

di tempat yang tersembunyi di hutan di bawah pepohonan. Hal ini ada

hubungannya dengan upacara inisiasi. Namun, sampai sekarang belum

ada keterangan yang memuaskan tentang arti dan asal kata wayang.

J.L.A. Brandes menyatakan bahwa wayang merupakan budaya asli

Indonesia. Di India tidak terdapat wayang, yang ada hanya permainan

dengan alat boneka. Ia menambahkan bahwa banyak istilah asli dalam

wayang Indonesia, misalnya kelir, kayon, dan bonang. Istilah dalam wayang

yang berasal dari bahasa Sanskerta hanya cempala (pemukul kotak).

a. Wayang Beber

Beber (dibeber) berarti dibentangkan atau diceritakan. Wujudnya

gambar urut yang kemudian diterangkan. Saat ini kita hanya mengenal

dua wayang beber yang masih ada di Wonosari dan Pacitan. Duplikat

wayang ini terdapat di Museum Radyapustaka, Surakarta.

b. Wayang Purwa

Wayang purwa disebut pula wayang kulit karena dibuat dari kulit

hewan. Disebut wayang purwa sebab ceritanya mengambil dari cerita

lama Ramayana dan Mahabharata. Dari wayang purwa ini diturunkan

menjadi berjenis-jenis wayang, seperti wayang gedog, wayang klitik,

dan wayang golek.

(Sumber: artikelsains.com)

170

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

0

7

Artikel 2

Mengenal Lebih Jauh

Tentang Hati dan Perannya

Hati atau liver adalah organ padat terbesar dan kelenjar terbesar dalam

tubuh manusia. Hati terletak tepat di bawah diafragma di sisi kanan-atas

tubuh dan mempunyai sejumlah peran penting. Digolongkan sebagai bagian

dari sistem pencernaan, peran hati meliputi detoksifi

kasi, sintesis protein, dan

produksi bahan kimia yang diperlukan untuk pencernaan. Artikel ini akan

menjelaskan beberapa poin penting mengenai hati termasuk peran utamanya,

bagaimana hati meregenerasi, apa yang terjadi ketika hati tidak berfungsi

dengan baik, dan bagaimana untuk menjaganya tetap sehat.

Adapun fakta menarik tentang hati adalah sebagai berikut.

1. Hati digolongkan sebagai kelenjar.

2. Hati melakukan lebih dari 500 peran dalam tubuh manusia.

3. Satu-satunya organ yang dapat beregenerasi.

4. Merupakan organ padat terbesar dalam tubuh.

5. Karbohidrat dipecah dan disimpan sebagai glikogen dalam hati.

6. Salah satu tugas pentingnya adalah menghilangkan racun dari tubuh.

7. Alkohol adalah salah satu penyebab utama terganggunya fungsi hati.

8. Demam kuning dan malaria memengaruhi hati.

9. Albumin diproduksi di hati dan membantu mencegah pembuluh darah

dari terjadinya ’kebocoran’.

Struktur Hati

Hati mempunyai warna cokelat-kemerahan

dengan tekstur kenyal, terletak di atas dan di

sebelah kiri perut dan di bawah paru-paru.

Beratnya antara 1,44 hingga 1,66 kg. Hanya kulit

satu-satunya organ yang lebih berat dan lebih

besar. Hati kurang lebih berbentuk segitiga dan

terdiri atas dua lobus, lobus kanan lebih besar

dan lobus kiri lebih kecil.

Sumber foto: bayanmall.org

Ilustrasi Hati atau Liver

Bahasa Indonesia

171

1

1

1

7

Tidak seperti kebanyakan organ, hati memiliki dua sumber utama darah.

Pertama adalah vena portal yang membawa darah kaya nutrisi dari usus dan

limpa menuju hati. Kedua, arteri hepatik yang membawa darah beroksigen

dari jantung.

Fungsi Hati

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa hati memiliki peran

penting bagi tubuh. Adapun fungsi hati dalam tubuh adalah sebagai berikut.

1. Produksi empedu

Empedu membantu usus kecil untuk memecah dan menyerap lemak,

kolesterol, dan beberapa vitamin. Empedu terdiri atas garam empedu,

kolesterol, bilirubin, elektrolit, dan air.

2. Menyerap dan memetabolisme bilirubin

Bilirubin dibentuk oleh pemeca

han hemoglobin. Besi yang dilepaskan

dari hemoglobin akan disimpan dalam hati atau sumsum tulang, dan

digunakan untuk membuat generasi sel darah berikutnya.

3. Membantu menciptakan faktor pembekuan darah (antikoagulan)

Vitamin K dibutuhkan untuk membuat koagulan tertentu, dan untuk

menyerap vitamin K, empedu sangatlah penting. Empedu dibuat di dalam

hati. Jika hati tidak cukup memproduksi empedu, maka faktor pembekuan

tidak dapat diproduksi.

4. Metabolisasi lemak

Empedu memecah lemak untuk membuatnya lebih mudah dicerna.

5. Memetabolisme karbohidrat

Karbohidrat disimpan dalam dan dipecah menjadi glukosa serta

tersedot ke dalam aliran darah untuk mempertahankan kadar glukosa

yang normal. Karbohidrat disimpan sebagai glikogen dan dilepaskan saat

setiap kali ledakan cepat energi dibutuhkan.

6. Menyimpan vitamin dan mineral

Hati menyimpan vitamin A, D, E, K, dan B12. Hati menjaga sejumlah

vitamin-vitamin tersebut tetap tersimpan. Zat besi dari hemoglobin dalam

bentuk feritin disimpan dalam hati, siap untuk membuat sel-sel darah

merah baru. Hati juga menyimpan tembaga dan melepaskannya saat

dibutuhkan.

7. Membantu metabolisme protein

Empedu membantu memecah protein untuk membuatnya mudah

dicerna.

172

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

2

7

8. Menyaring darah

Hati menyaring dan menghilangkan senyawa-senyawa dari dalam

tubuh, termasuk hormon seperti estrogen dan aldosteron, dan senyawa

dari luar tubuh seperti alkohol maupun obat-obatan lainnya.

9. Fungsi imunologi

Hati adalah bagian dari sistem fagosit mononuklear yang berisi

sejumlah besar sel-sel aktif imunologis bernama sel kupff

er; sel-sel ini

menghancurkan patogen yang bisa masuk ke hati melalui usus.

10. Produksi albumin

Albumin adalah protein yang paling umum dalam serum darah.

Albumin mengangkut asam lemak dan hormon steroid untuk membantu

menjaga tekanan osmotik yang benar dan mencegah ’kebocoran’ dari

pembuluh darah.

11. Sintesis angiotensinogen

Hormon ini meningkatkan tekanan darah melalui vasokonstriksi

ketika ’diperingatkan’ melalui produksi renin (enzim yang diproduksi

ginjal, membantu mengontrol tekanan darah).

Menjaga Kesehatan Hati

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk membantu menjaga

kesehatan hati agar bekerja sebagaimana mestinya.

1. Menjaga asupan makanan dengan baik

Karena hati bertanggung jawab untuk mencerna lemak, kelebihan

lipid dapat membuatnya bekerja terlalu keras dan mengganggunya untuk

melakukan tugas-tugas lain. Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan

penyakit hati berlemak. Oleh sebab itu, jaga pola asupan makanan dengan

baik.

2. Menghindari alkohol

Hindari alkohol sebisa mungkin. Mengonsumsi alkohol apalagi

dalam jumlah besar dapat menyebabkan sirosis hati. Pemecahan alkohol

dapat menghasilkan bahan kimia beracun untuk hati, seperti asetaldehida

dan radikal bebas.

3. Waspada terhadap bahan kimia

Jika anda sering berurusan dengan bahan-bahan kimia yang ada

pada produk-produk pembersih, dan pertukangan, sebaiknya Anda

Bahasa Indonesia

173

3

3

1

7

menggunakan masker, sarung tangan, lengan panjang, dan topi. Apabila

bekerja di dalam ruangan, pastikan ruan

gan memiliki ventilasi yang baik.

Hal ini karena hati berpotensi berhadapan dengan racun yang masuk ke

dalam tubuh terkait bahan kimia di sekitar Anda.

4. Vaksinasi

Jika anda pada kondisi berisiko tertular hepatitis atau Anda sudah

terinfeksi dengan segala bentuk virus hepatitis, berkonsultasilah pada

dokter. Bila perlu tanyakan apakah anda harus mendapatkan vaksin

hepatitis A dan hepatitis B.

5. Gunakan obat secara bijak

Konsumsi obat hanya bila diperlukan saja, sesuai dengan dosis yang

dianjurkan ataupun saran dokter. Jangan sembarang mencampurkan obat-

obatan, termasuk pencampuran antara suplemen herbal, obat resep, atau

obat bebas.

(Sumber: artikelkesehatan99.com dengan pengubahan)

Buku Ilmiah 1

Menulis Karya Ilmiah

Judul Buku

:

Menulis Karya Ilmiah

Penulis : Dalman

Penerbit

: Raja Grafi

ndo Persada

Kota : Depok

Tahun

: 2012

Jumlah halaman: 186 halaman

Sebuah karya ilmiah sebagaimana yang ditulis

dalam buku ini adalah suatu pemikiran yang utuh.

Karya tersebut merupakan sebuah gagasan lengkap,

yang mungkin sangat rumit atau sederhana saja.

Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis

diharapkan mampu untuk mengomunikasikan

temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap dan

gamblang agar mudah dipahami. Menulis karya

ilmiah berbeda dengan karya imajinatif. Persiapan

yang saksama dan pemikiran yang matang dan

Sumber foto: rajagrafi

ndopersada.co.id

174

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

4

7

runtut perlu diperhatikan. Dalam menyampaikan pemikirannya, penulis tidak

mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di sekitarnya, khususnya

yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri. Oleh karena itu, tujuan

penulisan buku ini untuk memberikan kemudahan dan membantu para

mahasiswa, guru, dan dosen serta umum agar menguasai ilmu tentang Menulis

Karya Ilmiah dan mampu menerapkannya dalam bentuk tulisan ilmiah.

Menulis dapat menjadi suatu kegiatan menyenangkan dan mengairahkan,

apabila sesuatu yang memenuhi pikiran bisa kita luapkan melalui bentuk

tulisan.

Dalam buku ini, penulis memaparkan konsep Menulis Karya Ilmiah yang

meliputi pengertian menulis karya ilmiah, tujuan dan fungsi menulis karya

ilmiah, kalimat efektif dan pengembangannya, pengembangan paragraf,

penulisan karya ilmiah populer dan murni, penulisan makalah, penulisan

artikel untuk jurnal ilmiah, penulisan laporan hasil penelitian, dan penulisan

skripsi. Oleh sebab itu, buku ini sangat baik dibaca oleh siswa, mahasiswa,

guru, dosen, dan umum.

(Sumber: rajagrafi

ndo.co.id)

Buku Ilmiah 2

Membangun Literasi Sains Peserta Didik

Judul Buku

:

Membangun Literasi Sains Peserta

Didik

Penulis

: Uus Toharudin & Sri Hendrawati

Penerbit : Humaniora

Kota

: Bandung

Tahun

: 2011

Jumlah hlm

: 350 halaman

Banyak pengamat pendidikan yang memberi penilaian bahwa memasuki

abad ke-21, dunia pendidikan Indonesia masih mengalami tiga masalah besar

terutama berkaitan dengan rendahnya kualitas pendidikan. Jika masalah

besar ini dibiarkan, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan mengalami

kegagalan total, dan menjadi bangsa yang bangkrut pada tahun 2020. Ada

beberapa indikasi yang menunjukkan kekhawatiran ini. Misalnya: studi PISA

2003 menyebutkan bahwa peringkat Indonesia berada pada urutan ke-38 dari

41 negara yang diteliti terkait dengan tingkat melek literasi sains. Riset TIMSS

Sumber foto: srihendrawati.

blogspot.com

Bahasa Indonesia

175

5

5

1

7

juga menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 34 dari 45 negara

yang diteliti. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, langkah

strategis yang harus segera dilakukan adalah membangun literasi sains.

Buku

Membangun Literasi Sains Peserta Didik

ini hadir untuk memberi

solusi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik

Indonesia yang melek sains. Menurut De Boer (1991), istilah Literasi

sains

(science literacy)

pertama kali dikemukakan oleh Paul de Hart Hurt,

salah seorang ahli pendidikan sains yang terkenal pada tahun 1958. Hurt

menggunakan istilan

science literacy

untuk menjelaskan pemahaman tentang

sains dan penerapannya dalam pengalaman sosial.

Buku ini hadir untuk meningkatkan pemahaman guru dan peserta didik

tentang pengetahuan ilmiah, hakika

t sains, peranan sains, penghargaan

terhadap peranan sains, serta kemampuan menggunakan metode dan

keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan itu meliputi

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Ada empat hal yang terpenting dari buku ini yang ingin disampaikan

oleh penulis kepada pembaca. Pertama, semangat membangun budaya

literasi terhadap sains dan teknologi

di kalangan praktisi pendidikan sebagai

langkah strategis peningkatan kualitas peserta didik. Kedua, membangun

wawasan tentang pentingnya peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Ketiga, memicu

akselerasi peningkatan kualitas sumber daya manusia profesional berbasis

sains dan teknologi. Keempat, menyelamatkan generasi dari buta literasi sains

dan teknologi.

Studi tentang literasi sains di dunia semakin lama semakin berkembang.

Hal ini dapat terbukti dari semakin luasnya para peminat untuk mempelajari

bidang tersebut. Namun pemahaman terhadap konsep literasi sains di

Indonesia masih dirasakan sangat kurang, baik dari sisi konsep maupun dari

sisi aplikasi konsep dalam penyelenggaraan pendidikan sains.

Buku ini pada dasarnya disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil

kajian dan penelitian secara empirik di lapangan maupun secara akademik

melalui kajian literatur dari berbagai sumber mengenai konsep dan aplikasi

literasi sains. Tujuan penulisan buku ini adalah agar hasil kajian tersebut dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan pendidikan sains di Indonesia

khususnya berkenaan tentang literasi sains.

Pemahaman terhadap konsep literasi sains mutlak diperlukan oleh

penyelenggara dan praktisi pendidikan sains dalam rangka meningkatkan

mutu proses dan hasil pembelajaran sains. Pendidikan sains di Indonesia

176

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

6

7

hingga saat ini diasumsikan masih memiliki

banyak kelemahan, baik dari segi

kurikulum, sumber daya manusia yang mendukungnya, proses pembelajaran,

evaluasi hasil pembelajaran serta sarana dan prasarana pembelajaran.

Kemajuan zaman yang semakin pesa

t yang ditandai dengan semakin

berkembangnya sains, teknologi, informasi dan komunikasi menuntut

terjadinya perubahan mendasar dalam pembelajaran sains. Sains bukanlah

semata-mata menjadi materi pelajaran yang wajib diikuti dan dikuasai oleh

peserta didik di bangku persekolahan, melainkan lebih dari itu. Sains adalah

bagian dari kehidupan peserta didik, diharapkan pertimbangan-pertimbangan

dan pengetahuan sains menjadi rujukan bagi peserta didik dalam mengambil

keputusan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam

kehidupan nyata. Dengan demikian, pemahaman guru yang utuh mengenai

sains, proses pembelajaran sains, penilaian hasil pembelajaran sains, serta

sumber dan sarana prasarana pembelajaran sains menjadi amatlah penting.

(Sumber: srihendrawati.blogspot.com)

Lakukanlah analisis terhadap kedua artikel dan buku ilmiah di atas,

kemudian berikan komentarnya. Kamu bisa mengerjakan pada buku kerjamu

seperti format tabel di bawah ini!

Analisis Artikel

No.

Unsur-Unsur

Kebahasaan

Artikel 1

Artikel 2

1.

Adverbia

.................................................

.................................................

.................................................

.................................................

2.

Konjungsi

.................................................

.................................................

.................................................

.................................................

3.

Kosakata

.................................................

.................................................

.................................................

.................................................

Komentar terhadap kedua artikel

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

Bahasa Indonesia

177

7

7

1

7

Buku Ilmiah

No.

Unsur-Unsur

Kebahasaan

Artikel 1

Artikel 2

1.

Adverbia

.................................................

.................................................

.................................................

.................................................

2.

Konjungsi

.................................................

.................................................

.................................................

.................................................

3.

Kosakata

.................................................

.................................................

.................................................

.................................................

Komentar terhadap kedua artikel

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

D. Mengonstruksi Artikel Berdasarkan Fakta

!

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

(1)

menyusun artikel opini sesuai dengan fakta;

(2)

menyajikan artikel opini dengan kebahasaan yang baik dan

benar.

178

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

8

7

Menyusun Artikel Opini Sesuai dengan Fakta

Pada umumnya, ada banyak jenis artikel yang dapat kita temukan,

misalnya liputan berita, fi

tur, sosok, dan artikel panduan, dan sebagainya.

Meskipun setiap jenis artikel memiliki

ciri khusus, kita masih dapat melihat

kesamaannya, yakni mulai dari merangkai bentuk, melakukan penelitian,

sampai dengan menulis dan menyunting hasil tulisan. Adapun manfaat dari

menulis artikel adalah kita bisa berbagi informasi yang penting dan menarik

kepada para pembaca. Sementara itu, di pembahasan sebelumnya kamu telah

mengetahui perbedaan antara fakta dan opini dalam sebuah artikel.

Teks Utuh

Fakta

Kertas adalah suatu media alat tulis yang

sangat diperlukan oleh umat manusia untuk

menulis. Menurut sejarah, ke

rtas ter

nyata

sudah

ditemukan di masa lampau oleh orang cina.

Dia bernama Cai Lun (Ts’ai Lun). Cai Lun adalah

orang yang berkebangsaan Tionghoa yang

lahir pada zaman Dinasti Han yang sudah ada

pada abad ke 1 Masehi. Cai Lun lahir di daerah

Guiyang namun sekarang nama wilayahnya

adalah Provinsi Hunan, nama lengkapnya

adalah Cai jungzhon. Ia diperkirakan lahir pada

tahun 50 Masehi.

a. Kertas adalah suatu media tulis yang

sangat diperlukan oleh umat manusia

untuk menulis.

b.

Cai Lun lahir di daerah Guiyang (sekarang

masuk wilayah Provinsi Hunan).

c.

Cai Lun mendapatkan sebuah ide

mengenai kertas ketika dia sudah ”muak”

dengan metode menulis yang kuno, yaitu

menulis di bambu atau bisa disebuah

potongan sutra. Pada zaman itu, sutra

adalah barang yang mahal dan bambu

adalah benda yang lumayan berat.

Kegiatan

1

Bahasa Indonesia

179

9

9

1

7

Teks Utuh

Fakta

Cai Lun mendapatkan sebuah ide

mengenai kertas ini ketika dia sudah ”muak”

dengan metode menulis yang kuno, yaitu

menulis di bambu atau bisa juga di sebuah

potongan sutra yang bisa juga bisa disebut

dengan Chih. Nah, pada zaman itu, sutra adalah

barang yang mahal, dan juga bambu adalah

benda yang lumayan berat, sehingga inilah

yang menjadi cikal bakal adanya kertas.

Cai Lun kemudian mendapat ide

membuat kertas ini dari kulit pohon, sisa sisa

rami, kain kain, dan juga jaring ikan. Nah,

dulu Cai Lun membuat kertas yang terbuat

dari kulit kayu murbei. Bagian dalam dari

kulit kayu murbei ini di dalamnya direndam di

dalam air dan dipukul-pukul sampai seratnya

terlepas. Bersama dengan kulit, direndam juga

bahan rami, kain bekas, dan jala ikan. Setelah

menjadi bubur, bahan ini ditekan hingga

tipis dan dijemur. Hingga kemudian jadilah

kertas, meskipun tentunya tidak sebagus

dengan kertas sekarang ini. Namun penemuan

ini sangat penting dalam kehidupan umat

manusia.

Di tahun 105 M (Seratus Lima

Masehi), Cai Lun memperkenalkan dan

mempersembahkan kertas temuannya kepada

Kaisar Dinasti Han. Catatan tentang penemuan

kertas ini terdapat dalam penulisan sejarah

resmi Dinasti Han. Konon kaisar amat girang

atas penemuan Cai Lun, dan Cai Lun pun naik

pangkat, mendapat gelar kebangsawanan dan

menjadi cukong (Pengusaha yang memiliki

kekayaan besar dan terkenal di mana mana).

Cai Lun sendiri wafat pada tahun 121 Masehi.

Hingga sekarang, dunia mengenal Cai

Lun sebagai penemu Kertas yang merupakan

salah satu penemuan terpenting sepanjang

d.

Sepanjang peradaban manusia,

sebelumnya orang-orang lebih banyak

menggunakan media kulit binatang atau

pelepah pohon seperti yang digunakan

bangsa Arab dan Mesir kuno sebagai

media tulis menulis.

180

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

80

8

Teks Utuh

Fakta

peradaban manusia dimana sebelumnya

orang-orang lebih banyak menggunakan media

kulit binatang atau pelepah pohon seperti yang

digunakan bangsa Arab dan Mesir kuno sebagai

media tulis menulis.

(Sumber: penemu.co)

Tugas 1

Setelah memahami contoh di atas, kerjakanlah tugas berikut (kamu

b

isa mengerjakannya pada buku kerjamu). Cermatilah fakta di bawah ini.

Kemudian, buatlah menjadi artikel utuh!

Cermatilah fakta-fakta di bawah ini. Kemudian, buatlah menjadi artikel

utuh!

No.

Fakta

Artikel Utuh

1.

Gempa bumi merupakan peristiwa

bergesernya lempengan bumi di daratan

maupun dasar laut yang merambat ke

permukaan bumi.

2.

Gempa bumi yang berpusat di dasar laut

dapat menyebabkan tsunami.

3.

Hentakan gempa yang besar dapat

mengakibatkan tanah longsor, bangunan

roboh atau retak.

4.

Merusak bangunan waduk atau tanggul

sehingga air meluap dan banjir besar.

5.

Tanah, jalan raya atau jembatan merekah

atau ambruk.

6.

Memakan korban jiwa karena tertimpa

reruntuhan atau tersapu oleh gelombang

tsunami.

Bahasa Indonesia

181

1

1

18

8

Menyajikan Artikel Opini dengan Kebahasaan yang Baik

dan Benar

Pada pembahasan terakhir ini, kamu akan menyajikan artikel di depan

kelas. Namun, untuk menyajikannya dengan baik dan benar, kamu perlu

memperhatikan unsur atau kaidah kebahasaannya dari artikel tersebut.

Bahasa dalam artikel menggunakan ragam tulis baku sesuai dengan

konteks situasinya. Ragam tulis baku meliputi tata tulis atau ejaan baku, tata

bahasa (bentuk kata, kalimat, dan kosakata baku). Selain itu, ada beberapa

hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan artikel, di antaranya sebagai

berikut.

1. Pola pemecahan topik

Pola ini memecah topik yang masih berada dalam lingkup

pembicaraan yang ditemakan menjadi subtopik atau subbagian yang lebih

sempit. Kemudian, menganalisisnya masing-masing.

2. Pola masalah dan pemecahannya

Pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah, baik itu masalah

pokok. maupun beberapa masalah. Namun, masih berada dalam lingkup

pokok bahasan utama. Selanjutnya, dianalisis sesuai dengan pendapat

pakar/ahli terkait dengan bidang ilmu yang bersangkutan.

3. Pola kronologi

Pola ini menyajikan artikel sesuai dengan kronologi, urutan, keber-

sinambungan, keberlanjutan bagaimana sesuatu itu terjadi. Dipaparkan

secara runut dan runtut.

4. Pola pendapat dan alasan pemikiran

Pola ini baru dipakai jika penulis menyampaikan pendapat/gagasan/

pendapatnya sendiri. Kemudian, berargumen secara jelas tentang hal

tersebut.

5. Pola pembandingan

Pola ini sama seperti gaya penulisan komparatif, yaitu dengan

membandingkan dua aspek atau lebih dari satu topik lalu menunjukkan

persamaan atau perbedaan.

Kegiatan

2

182

Kelas XII

Bahasa Indonesia

1

1

82

8

Tugas 2

Pada tugas kedua ini, bandingkanlah artikelmu yang telah dibuat pada

t

ugas 1 dengan teman yang lain. Perbaiki lagi apabila masih dirasa perlu.

Setelah itu, sajikan teks tersebut dengan cara memperagakannya di depan

kelas dan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Rangkuman

Artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran,

atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat, biasanya

ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Artikel opini termasuk dalam kategori

teks eksposisi yang berisi argumen seseorang yang dimuat di surat kabar.

Terdapat tiga utama yang perlu dipahami terkait dengan artikel opini,

yakni struktur artikel opini, argumenta

si, dan bahasa.Sebuah artikel akan

diawali dengan pernyataan pendapat

(thesis statement)

atau topik yang akan

dikemukakan. Tesis tersebut dikembangkan melalui beberapa argumen.

Bagian akhir artikel opini berisi pernyataan ulang pendapat

(reiteration)

,

yakni penegasan kembali pendapat ya

ng sudah dikemukakan agar pembaca

yakin dengan pandangan atau pendapat tersebut.

Yang kedua adalah argumentasi. Selain tesis, bagian terpenting opini

adalah argumentasi. Argumentasi yang dikemukakan harus kuat, dalam arti

harus didukung dengan data dan fakta karena artikel opini pada umumnya

bersifat aktual yang berisi analisis subjektif terhadap suatu permasalahan.

Argumentasi yang dibangun harus konstruktif, agar pesan dalam tulisan

dapat diserap secara baik oleh pembaca.

Yang ketiga adalah penggunaan bahasa. Bahasa dalam artikel opini

biasanya disebut dengan bahasa ilmiah populer, berbeda dengan bahasa

ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa penting untuk diperhatikan

dan disesuaikan dengan sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca

teks opini adalah membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, mudah dibaca,

dan mudah dipahami. Oleh karena itu, pada saat membuat opini gunakan

bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas penyajiannya.

Dalam menggali gagasan dan argumentasi, gunakanlah kalimat yang efektif,

efi sien, dan mudah dimengerti.