Gambar Sampul PJOK · Bab 5 Kebugaran Jasmani
PJOK · Bab 5 Kebugaran Jasmani
Bambang Abduljabar dan Lukmanul Haqim Lubay

24/08/2021 16:55:47

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

91

A.

Menganalisis Konsep Penyusunan Program

P

eningkatan Kebugaran Jasmani Terkait

Kesehatan

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan

penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya

(dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang

berlebihan). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah

genetik (keturunan), umur, jenis kelamin, kegiatan fisik, kebiasaan (seperti:

merokok).

Pelajaran 5

MENGANALISIS KONSEP PENYUSUNAN

PROGRAM PENINGKATAN DAN

MENGEVALUASI DERAJAT KEBUGARAN

JASMANI

92

Kelas XII SMA

1.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Daya Tahan Jantung-

Paru-Peredaran Darah

Daya Tahan Kardiovaskuler adalah kemampuan seseorang dalam

mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara

efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang

melibatkan kontraksi otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang

cukup lama. Daya tahan (

endurance

) dibagi menjadi 2 yaitu daya tahan

kardiovaskuler dan daya tahan otot. Daya Tahan Otot adalah kemampuan

seseorang untuk mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus

menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.

Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya

tahan jantung dan paru banyak jenisnya antara lain: lari jarak jauh, lari

lintas alam,

interval training

atau latihan yang memaksa tubuh untuk

bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari 6 menit).

Interval training

adalah suatu sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat.

Interval

training

adalah acara latihan yang penting dimasukkan dalam program

keseluruhan. Bentuk latihan dalam

interval training

dapat berupa lari

(

interval running

). Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai

interval

training.

Interval training

adalah acara latihan yang penting dimasukkan

dalam program keseluruhan. Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam

menyusun program

interval training

antara lain :

a.

Intensitas latihan (beban latihan)

Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui

perhitungan denyut nadi, dengan cara meraba pergelangan tangan

tiga jari (jari tengah, jari telunjuk, dan lainnya). Cara menghitung

hasilnya adalah hitungan denyut nadi selama 15 detik dikalikan 4,

atau selama 10 detik dikalikan 6.

b.

Lamannya latihan

Latihan dapat dikatakan bermanfaat untuk kesehatan dan dapat

meningkatkan kebugaran jasmani jika dilaksanakan 15 menit hingga

30 menit.

Cobalah kalian menganalisis konsep penyusunan program yang

berkaitan dengan peningkatan daya tahan jantung-paru-perdaran

darah melalui aktivitas belajar berikut ini.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

93

1)

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

2)

Buatlah program

latihan kebugaran jasmani untuk meningkatkan

daya tahan jantung-paru-peredaran darah dengan menggunakan

aktivitas lari lintas alam/lari interval training/lari jarak sedang-

jauh atau aktivitas lainnya yang kalian suka.

3)

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: apakah bentuk

latihan yang lebih efektif untuk meningkatkan daya tahan

jantung-paru-peredaran darah?, bagaimana untuk meningkatakan

daya tahan jantung-paru-peredaran darah?, bentuk-bentuk

latihan seperti apa yang dapat meningkatkan daya tahan jantung-

paru-peredaran darah?, dan pertanyaan lain yang dikemukakan

gurumu.

4)

Jawablah pertanyaan-pert

anyaan sambil kalian melakukan

latihan sesuai dengan program yang sudah disusun bersama

kelompokmu.

5)

Lakukanlah latihan

tersebut di sertai dengan menerapkan nilai

kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran

6)

Presentasikanlah program latihan

dan hasil latihan kelompokmu

di depan kelas.

7)

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 5.1. Lari & lari lintas alam sebagai salah satu latihan

daya tahan jantung-paru-peredaran darah

2.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Kekuatan Otot

Kekuatan merupakan salah satu unsur dasar dalam prestasi

berbagai cabang olahraga. Hampir semua cabang olahraga memerlukan

kemampuan kekuatan Sajoto (1995 : 8 ) berpendapat bahwa :“kekuatan

adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam

mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja”. Kekuatan

otot merupakan unsur kondisi fisik yang paling mendasar yang sangat

diperlukan untuk mencapai prestasi olahraga. Salah satu bentuk pelatihan

94

Kelas XII SMA

untuk meningkatkan kekuatan otot dapat dilakukan dengan program

pelatihan berbeban. Dalam hal ini Sajoto M (1995 : 30) menyatakan

bahwa, “program pelatihan peningkatan kekuatan otot yang paling efektif

adalah program pelatihan dengan memakai beban atau

weight training

program

”.

Latihan beban

adalah

jenis latihan untuk mengembangkan kekuatan

otot yang menggunakan

gaya berat

gravitasi

untuk menentang

gaya yang

dihasilkan

oleh otot

melalui kontraksi

konsentris atau

eksentrik. Latihan

beban diantaranya adalah:

a.

Leg Press

tujuannya untuk melatih otot kaki dan paha.

Pada saat

menggunakan

Leg Press

, otot-otot tubuh yang bekerja adalah otot-

otot paha depan (

quadriceps

), paha belakang (

hamstrings

),

gluteus

maximum

serta otot-otot betis (

partial

). Cara pelaksanaan: Posisi

tubuh yang benar, letakkan punggung dan kepala Anda pada bantalan

sandaran alat

Leg Press

, letakkan kedua telapak kaki dan tumit secara

mendatar, membentuk sudut 90 derajat, selebar bahu/pinggul pada

bantalan kaki di depan Anda, lutut harus lurus atau sejajar dengan kaki;

jangan sampai menekuk ke dalam maupun ke luar, dan genggamlah

pegangan di samping alat dengan posisi lengan lurus di sisi samping

tubuh. Cara menggunakan alat

Leg Press

: turunkan beban perlahan-

lahan sampai kedua lutut menekuk ke arah dada, tahan beban; jangan

sampai pinggul terangkat seluruhnya dari bantalan, biarkan punggung

bawah tertekan pada bantalan punggung selama melakukan gerakan,

tahan sebentar sebelum mendorong kembali bebannya dengan kedua

tumit ke posisi semula, hanya gunakan kaki untuk mengangkat

beban. Jangan mendorong kedua lutut dengan kedua tangan untuk

mengangkat beban atau akan kehilangan manfaat potensial latihan

Leg Press

.

Gambar 5.2. Latihan Leg Press

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

95

b.

Chest Press

merupakan latihan beban untuk meningkatkan kekuatan

otot dada,

biceps, triceps

, pundak

, trapezius

, dan belikat/punggung.

Cara melakukannya: beban disimpan didada, dorong keatas sehingga

lengan lurus, kemudian kembalikan lagi beban ke dada, sikap kedua

kaki sejajar dan terbuka kira-kira selebar bahu. Demikian pula kedua

tangan memegang tiang (

bar

)

barbell

selebar bahu.

Gambar 5.3. Latihan Chest Press

c.

Pull Over

merupakan jenis latihan beban untuk mengembangkan

kekuatan otot-otot dada,

latisimus

, dorsi, teres mayor,

pectoralis

mayor,

rhomboids triceps, coracobrachialis,

dan

biceps

bagian atas.

Cara melakukannya adalah berbaring pada punggung di atas bangku,

beban dipegang dengan lengan lurus sehingga lengan sedikit lebih

rendah dari ketinggian bangku, angkat beban ke atas sampai lengan

tengah tegak lurus dengan badan, latihan ini dapat juga dilakukan

dengan bengkok pada siku.

Gambar 5.4. Latihan Pull Over

96

Kelas XII SMA

Cobalah kalian menganalisis konsep penyusunan program yang

berkaitan dengan peningkatan kekuatan otot melalui aktivitas belajar

berikut ini:

1)

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

2)

Buatlah program

latihan kebugaran jasmani untuk meningkatkan

otot dengan menggunakan aktivitas latihan beban seperti:

leg

press, chest press, dan pull over,

atau aktivitas latihan bebas

lainnya yang kalian suka.

3)

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: apakah

bentuk latihan beban yang lebih efektif untuk meningkatkan

dan mengembangkan kekuatan otot?, bagaimana cara untuk

meningkatkan kekuatan otot yang lebih mengena pada seluruh

tubuh?, bentuk-bentuk latihan beban apa saja yang dapat

meningkatkan kekuatan otot tertentu?, dan pertanyaan lain yang

dikemukakan gurumu.

4)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan

tersebut sambil kalian

melakukan latihan kekuatan sesuai dengan program yang sudah

disusun bersama kelompokmu:

a).

Lakukanlah latihan

kekuatan tersebut disertai dengan

menerapkan nilai kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan

kejujuran

b).

Presentasikanlah program latihan

dan hasil latihan

kelompokmu di depan kelas.

3.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Kelenturan

Kelentukan atau kelenturan diartikan sama dengan keleluasaan atau

kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Dengan tujuan

agar persendian tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada

gangguan yang berarti (Muhajir, 2006:62). Menurut Nanang Sudrajat,

kelenturan adalah kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang

cukup jauh. Sedang menurut Agus Mukholid, kelenturan adalah batas

retak gerak maksimal yang mungkin pada sebuah sendi atau rangkaian

sendi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelenturan adalah

suatu gerakan yang luas pada otot dan persendian.Ada dua jenis latihan

kelenturan yaitu: latihan dinamis dan latihan statis. Bentuk-bentuk latihan

kelenturan latihan kelenturan otot leher, latihan kelenturan sendi bahu,

latihan kelenturan otot pinggang, latihan kelentukan sendi pinggul,

latihan kelenturan sendi lutut, latihan kombinasi gerakan sendi pinggul,

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

97

pinggang, dan lutut (gerakan koordinasi), latihan kelenturan pergelangan

tangan, dan latihan kelenturan tungkai/punggung.

Gambar 5.5.Contoh Latihan Kelenturan Otot Leher

Gambar 5.6. Contoh Latihan Kelenturan Otot Pinggang, Pinggul, dan Lutut

Cobalah kalian menganalisis konsep penyusunan program yang

berkaitan dengan peningkatan kelenturan melalui aktivitas belajar berikut

ini.

d.

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

e.

Buatlah program latihan

kelenturan dengan menggunakan aktivitas

latihan secara dinamis/statis, seperti: mencium lutut, melenturkan

otot leher, atau aktivitas latihan kelenturan lainnya yang kalian suka

dan kalian butuhkan.

f.

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: apakah bentuk

latihan kelenturan yang efektif, dinamis atau statis?, bagaimana porsi/

dosis latihan yang cocok dengan kondisi tubuhmu?, buatlah bentuk-

bentuk latihan kelenturan dan sebutkan manfaatnya bagi otot?, dan

pertanyaan lain yang dikemukakan gurumu.

g.

Jawablah pertanyaan-perta

nyaan tersebut sambil kalian melakukan

latihan kelenturan sesuai dengan program yang sudah disusun

bersama kelompokmu.

98

Kelas XII SMA

h.

Lakukanlah latihan

kelenturan tersebut disertai dengan menerapkan

nilai kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran.

i.

Presentasikanlah program latihan

dan hasil latihan kelompokmu di

depan kelas.

4.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh adalah keadaan yang menggambarkan perbandingan

bagian tubuh yang secara metabolisme aktif (terutama otot) dibandingkan

dengan bagian yang kurang aktif (terutama lemak). Baik otot maupun

lemak mempunyai massa, yang jika dibandingkan dengan tinggi badan

akan menggambarkan komposisi tubuh secara tidak langsung. Banyak

cara digunakan untuk menghitung komposisi tubuh, salah satu cara

yang banyak digunakan adalah dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh

(IMT), yaitu dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan

kuadrat tinggi badan (dalam meter). Cobalah kalian menganalisis konsep

penyusunan program yang berkaitan dengan peningkatan komposisi

tubuh melalui aktivitas belajar berikut ini.

a.

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

b.

Buatlah program

latihan dan pola makan yang sesuai untuk

menyeimbangkan komposisi tubuhmu.

c.

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: apakah bentuk

latihan yang efektif untuk menurunkan/meningkatkan berat badan?,

apakah bentuk latihan yang efektif untuk meningkatkan tinggi badan?

bagaimana porsi/dosis latihan yang cocok dengan kondisi tubuhmu?,

bagaimanakah pola makan seimbang agar dapat menyeimbangkan

komposisi tubuhmu (berat dan tinggi badan)?, dan pertanyaan lain

yang dikemukakan gurumu.

d.

Jawablah pertanyaan-perta

nyaan tersebut sambil kalian melakukan

penyusunan beberapa latihan dan menyusun menu makanan yang

sesuai dengan program yang sudah disusun bersama kelompokmu.

e.

Lakukanlah latihan

dan makanlah makanan yang sudah kalian susun

menunya di rumah disertai dengan disiplin, tanggungjawab, dan

kejujuran.

f.

Presentasikanlah hasil pela

ksanaan program kelompokmu di depan

kelas.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

99

B.

Mengevaluasi Derajat Kebugaran Jasmani terkait

K

esehatan

Setelah kalian mampu menganalisis konsep penyusunan program

peningkatan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, yaitu:

daya tahan jantung-paru-peredaran darah, selanjutnya kalian harus dapat

mengevaluasi derajat kebugaran jasmani tersebut agar mengetahui efektivitas

program latihan kebugaran jasmani yang telah kalian buat dan lakukan.

Oleh karena itu, lakukan aktivitas belajar di bawah ini agar kalian dapat

memahaminya.

1.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat Daya

T

ahan Jantung – Paru -Peredaran Darah

a.

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

b.

Tentukanlah

petugas pemberangkatan, pengukur waktu, pencatat

hasil, pengawas dan pembantu umum, testi atau orang yang akan

dites.

c.

Dengan petunjuk

gurumu, persiapkanlah beberapa alat dan fasilitas

sebagai berikut: lintasan lari (misal jarak 100 m),

stopwatch

, bendera

start, Peluit, Tiang pancang, dan alat tulis.

d.

Lakukanlah pengukuran

tes lari (16-19 tahun), yang terdiri atas: tes

lari 1200 meter untuk Putra dan Tes 1000 meter untuk Putri dengan

cara sebagai berikut:

1)

Sikap permulaan

2)

Peserta berdiri di belakang garis start

3)

Gerakan

4)

Pada aba-aba

“SIAP” peserta mengambil sikap berdiri, siap

untuk lari. Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin

menuju garis finish.

Gambar 5.7. Tes lari untuk daya tahan jantung paru dan peredahan darah

100

Kelas XII SMA

a.

Catatlah hasil

lari temanmu yang menjadi testi dengan ketentuan:

pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat

sampai peserta tepat melintasi garis finish dan hasil dicatat dalam

satuan menit dan detik. Contoh: 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”.

b.

Lakukan tes lari

tersebut secara bergantian sehingga semua siswa

yang ada dikelompokmu dapat menjadi petugas dan testi.

c.

Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai nilai kerjasama,

tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

d.

Setelah semua siswa memperoleh

hasil tes lari, diskusikanlah hasil

tersebut bersama teman sekelompok dan presentasikan di depan guru

dan temanmu yang lain.

2.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat Kekuatan

O

tot

Setelah kalian mampu menganalisis konsep penyusunan program

peningkatan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan, yaitu:

kekuatan otot, selanjutnya kalian harus dapat mengevaluasi derajat

kekuatan otot tersebut agar mengetahui efektivitas program latihan

kekuatan otot yang telah kalian buat dan lakukan. Oleh karena itu, lakukan

aktivitas belajar di bawah ini agar kalian dapat memahaminya.

a.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat

K

ekuatan dan Ketahanan Otot Lengan dan Bahu

1)

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

2)

Tentukanlah

petugas pengukur waktu, pencatat hasil, dan testi

atau orang yang akan dites.

3)

Dengan petunjuk gurumu, persiapkanlah

beberapa alat dan

fasilitas sebagai berikut: lantai rata dan bersih, palang tunggal

yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan

ketinggian peserta, pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾

inchi, stopwatch, serbuk kapur atau magnesium karbonat, dan

alat tulis.

4)

Lakukanlah pengukuran

tes gantung angkat tubuh 60 detik untuk

putra, dengan cara sebagai berikut:

a).

Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan

berpegangan pada

palang tunggai selebar bahu (gambar 5.9).

Pegangan telapak tangan menghadap ke arah muka/wajah.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

101

Gambar 5.8. Sikap Permulaan

b).

Gerakan (Untuk Putra)

(1).

Mengangkat tubuh dengan membengkokkan

kedua

lengan, sehingga dagu menyentuh atau berada di atas

palang tunggal (lihat gambar 5.10) kemudian kembali

ké sikap permulaan. Gerakan ini dihitung satu kali.

(2).

Selama melak

ukan gerakan, mulai dan kepala sampai

ujung kaki tetáp merupakan satu garis lurus.

(3).

Gerakan ini dilakukan berulang-ulang,

tanpa istirahat

sebanyak mungkin selama 60 detik.

Gambar 5.9. Mengangkat dan Menurunkan Badan

(4).

Angkatan dianggap

gagal dan tidak dihitung apabila:pada

waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan

mengayun. Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak

menyentuh palang tunggal pada waktu kembali ke sikap

permulaan kedua lengan tidak lurus.

5)

Lakukanlah pengukuran

tes gantung angkat tubuh 60 detik untuk

putra, cara sebagai berikut:

102

Kelas XII SMA

a).

Sikap dengan permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan

berpegangan pada

palang tunggal selebar bahu. Pegangan

telapak tangan menghadap ke arah kepala (Lihat gambar)

Gambar 5.10. Sikap Permulaan

b).

Gerakan

sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang

tunggal

(lihat gambar 5.12). Sikap tersebut dipertahankan

selama mungkin (dalam hitungan detik)

Gambar 5.11. Gerakan Gantung Siku Tekuk untuk Putri

c).

Pencatatan Hasil

Hasil yang

dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta

untuk mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan

detik. Peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas maka

dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

103

6)

Catatlah hasil

gantung angkat tubuh dan gantung siku

tekuk temanmu yang menjadi testi sesuai dengan ketentuan

penghitungan hasilnya.

7)

Lakukan tes kekuatan dan ketahanan

otot lengan dan bahu

tersebut secara bergantian sehingga semua siswa yang ada

dikelompokmu dapat menjadi petugas dan testi.

8)

Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai

nilai kerjasama,

tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

9)

Setelah semua siswa memperoleh hasil tes lari, diskusikanlah

hasil tersebut bersama tem

an sekelompuk dan presentasikan di

depan guru dan temanmu yang lain.

b.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat

K

ekuatan dan Ketahanan Otot Perut.

1)

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

2)

Tentukanlah petugas pengamat waktu, penghitung

gerakan

merangkap pencatat hasil, dan testi atau orang yang akan dites.

3)

Dengan petunjuk gurumu, persiapkanlah

beberapa alat dan

fasilitas sebagai berikut: lantai/lapangan yang rata dan bersih,

stopwatch

, alat tulis, dan alas/tikar/matras dan lain-lain.

4)

Lakukanlah pengukuran tes baring duduk selama

60 detik,

dengan cara sebagai berikut:

a).

Sikap permulaan

(1).

Berbaring telentang

di lantai, kedua lutut ditekuk

dengan sudut 90 ̊ dengan kedua jari-jarinya diletakkan

di belakang kepala.

Gambar 5.12. Sikap Permulaan Baring Duduk

(2).

Peserta lain menekan/memegang kedua per

gelangan

kaki agar kaki tidak terangkat.

104

Kelas XII SMA

b).

Gerakan

(1).

Gerakan aba-aba

“YA” peserta bergerak mengambil

sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha,

kemudian kembali ke sikap awal.

(2).

Lakukan gerakan ini

berulang-ulang tanpa henti selama

60 detik

Gambar 5.13. Gerakan Baring Duduk

c).

Pencatatan Hasil

(1).

Gerakan tes tidak dihitung apabila :

(a)

pegangan tangan terlepas

sehingga kedua tangan

tidak terjalin lagi.

(b)

kedua siku tidak sampai menyentuh paha.

(c)

menggunakan sikunya

untuk membantu menolak

tubuh

(2).

Hasil yang dihitung dan dicatat adalah

gerakan tes yang

dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.

(3).

Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi

nilai nol (0).

d).

Catatlah hasil baring

duduk temanmu yang menjadi testi

sesuai dengan ketentuan penghitungan hasilnya.

e).

Lakukan tes

kekuatan dan ketahanan otot perut tersebut secara

bergantian sehingga semua siswa yang ada dikelompokmu

dapat menjadi petugas dan testi.

f).

Lakukan kegiatan

tersebut dengan disertai nilai kerjasama,

tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

c.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat

K

elenturan

1)

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

2)

Tentukanlah

petugas pencatat hasil dan testi atau orang yang

akan dites.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

105

3)

Dengan petunjuk gurumu, persiapkanlah

beberapa alat dan

fasilitas sebagai berikut: bangku dengan tinggi

minimal

50

centimeter dan mstar dengan ukuran tinggi 50 centimeter.

4)

Lakukanlah pengukuran

tes kelenturan, dengan cara sebagai

berikut:

a).

Berdiri di ata

s bangku dengan kedua kaki lurus dan rapat

tanpa alas kaki.

b).

Secara perlahan

bungkukan badan dengan posisi lengan dan

kedua tangan lurus ke bawah menyentuh mistar.

c).

Usahakan agar ujung jari kedua tangan mencapai mistar

sejauh mungkin dan pertahankan selama

tiga detik. Kedua

telapak tangan ditaburi kapur agar pencapain ada tanda

bekasnya.

d).

Yang

diukur adalah tanda bekas sentuhan terjauh dari

jangkauan tangan pada mistar selama tiga detik. Cocokan

hasil pencapaianmu dengan kategori berikut ini: Baik

sekali apabila jangkauan tangan lebih dari 19 centimeter,

Baik apabila jangkauan tangan 11,5 sampai 19 centimeter,

Sedang apabila jangkauan tangan 1,5 sampai kurang dari

11,5, Kurang apabila jangkauan tangan -6,5 sampai 1,5,

Kurang Sekali apabila jangkauan tangan kurang dari -6,5

centimeter.

5)

Catatlah hasil tes kelentura

n temanmu yang menjadi testi sesuai

dengan ketentuan penghitungan hasilnya.

6)

Lakukan tes kelenturan tersebut secara bergantian

sehingga

semua siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi petugas

dan testi.

7)

Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai

nilai kerjasama,

tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

d.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat

K

omposisi Tubuh

1)

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

2)

Tentukanlah

petugas pencatat hasil dan testi atau orang yang

akan dites.

3)

Dengan petunjuk gurumu, persiapkanlah

beberapa alat dan

fasilitas sebagai berikut: timbangan dan stadiometer (pengukur

tinggi badan).

4)

Lakukanlah pengukuran

tes untuk mengukur komposisi tubuh

dengan Indeks Masa Tubuh (IMT), dengan cara sebagai berikut:

106

Kelas XII SMA

a).

Buatlah berpasangan.

b).

Ukurlah berat badan dan tinggi badan masing-masing.

c).

Hitunglah IMT

masing-masing dengan dengan menggunakan

rumus berikut.

d).

Setelah diperoleh

nilai IMT, kalian dapat melihat kategori

komposisi tubuh dengan melihat tabel berikut ini.

Tabel 5.1. Kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

untuk IMT kegemukan dan obesitas

Kategori

IMT

Kurus

< 18,5

Normal

18,5 - 24,9

Kegemukan

25,0 - 29,9

Obesitas tingkat I

30,0 – 34,9

Obesitas tingkat II

35 – 39,9

Obesitas tingkat III

> 40

C.

Menganalisis Konsep Penyusunan Program

P

eningkatan Kebugaran Jasmani terkait

Keterampilan

1.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk

menjawab rangsang dalam waktu secepat (sesingkat) mungkin.

Kecepatan sebagai hasil perpaduan dari panjang ayunan tungkai dan

jumlah langkah. Dimana gerakan panjang ayunan dan jumlah langkah

merupakan serangkaian gerakan yang singkron dan kompleks dari sistem

neuromuskuler.

Secara umum metode latihan kecepatan berisikan, antara lain dengan

cara berlatih dan berusaha: (1) mengatasi perubahan aksi kawan berlatih,

mulai dari gerak lambat semakin cepat, (2) mengatasi perubahan situasi

dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya, (3) mengatasi dengan

cara setepat mungkin terhadap perubahan situasi yang ada, (4) mengatasi

perubahan situasi yang lebih sulit, dan (5) mengatasi kesukaran yang

diperkirakan seperti yang akan terjadi dalam pertandingan.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

107

Adapun prinsip-prinsip latihan kecepatan antara lain adalah: (1)

intensitas latihan selalu singkat, (2) jarak tempuh pendek, (3) waktu

tempuh singkat, (4) waktu recovery dan interval lengkap, dan (5) bentuk

aktivitasnya selalu bersifat eksplosif. Selanjutnya pada tabel 5.2.berikut

ini adalah contoh menu program latihan untuk meningkatkan kecepatan

(Rushall dan Pyke, 1992).

Tabel 5.2. Contoh Program Latihan Kecepatan

Kategori

: Maksimal (kecepatan maksimal)

DenyutJantung

: 185-200x/ menit

Volume

: 5-10 repetisi/ set

t. kerja

: 3-5 set/ sesi

t. recoveri

: 5-10 detik

: 1 : 6 (denyutjantung 145-160x/menit)

Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain :

a)

Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.

b)

Lari dengan

mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat makin

lama makin cepat).

c)

Lari naik bukit (Up hill).

d)

Lari menuruni bukit (Down hill).

e)

Lari menaiki tangga gedung.

Cobalah kalian

menganalisis konsep penyusunan program yang

berkaitan dengan peningkatan kecepatan melalui aktivitas belajar

berikut ini:

a)

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

b)

Buatlah program latihan kecepatan

dengan menggunakan

aktivitas latihan sesuai dengan prinsip dan benttuk latihan

kecepatan yang kalian suka dan butuhkan.

c)

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: bentuk latihan

kecepatan apa yang efektif?, bagaimana porsi/dosis latihan

kecepatan yang cocok dengan kondisi tubuhmu?, buatlah bentuk-

bentuk latihan kecepatan yang bervariasi?, dan pertanyaan lain

yang dikemukakan gurumu.

d)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan

tersebut sambil kalian

melakukan latihan kecepatan sesuai dengan program yang sudah

disusun bersama kelompokmu.

108

Kelas XII SMA

e)

Lakukanlah latihan

kecepatan dengan menerapkan nilai

kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran.

f)

Presentasikanlah program latihan

dan hasil latihan kelompokmu

di depan kelas.

2.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk merubah posisi

dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi (Suharno

HP, 1983: 28). Jadi kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk

dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa

kehilangan keseimbangan. Hal-hal yang mempengaruhi kelincahan

adalah:

a.

Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan

posisi tubuh baik dalam kondisi statik maupun dinamik.

Ada dua

macam keseimbangan, yaitu: Keseimbangan statis dan dinamis.

b.

Kelentukan (

Flexibility

) adalah kemampuan seseorang untuk

dapat melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam

persendiannya. Faktor utamanya yaitu bentuk sendi, elastisitas otot,

dan ligamen.

c.

Kecepatan (

Speed

) adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau

bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari

seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat (Dick,

1989).

d.

Koordinasi adalah

suatu kemampuan biomotorik yang sangat

kompleks (Harsono, 1988). Bentuk latihan koordinasi sebaiknya

melibatkan berbagai variasi gerak dan keterampilan.

Sekarang, cobalah kalian menganalisis konsep penyusunan program

yang berkaitan dengan peningkatan kelincahan melalui aktivitas belajar

berikut ini.

a.

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

b.

Buatlah program

latihan kelincahan dengan menggunakan aktivitas

latihan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan kelincahan dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya atau aktivitas latihan kelincahan lain

yang kalian suka dan butuhkan.

c.

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: bentuk latihan kelincahan

apa yang paling efektif?, bagaimana progam latihan kecepatan yang

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

109

seduai dengan kondisi tubuhmu?, buatlah bentuk-bentuk latihan

kelincahan ?, dan pertanyaan lain yang dikemukakan gurumu.

d.

Jawablah pertanyaan-perta

nyaan tersebut sambil kalian melakukan

latihan kelincahan sesuai dengan program yang sudah disusun

bersama kelompokmu.

e.

Lakukanlah latihan

kelincahan dengan menerapkan nilai kerjasama,

disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran.

f.

Presentasikanlah program dan hasil latihan

kelincahan kelompokmu

di depan kelas.

3.

Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep

P

enyusunan Program Peningkatan Daya Ledak

Daya ledak adalah suatu kemampuan untuk mengatasi suatu hambatan

dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak ini diperlukan di

beberapa gerakan asiklis, misalnya: melempar, tendangan tinggi atau

tendangan jauh (Harre,1982:16). Upaya dalam meningkatkan unsur

daya ledak dapat dilakukan dengan cara: (a) meningkatkan kekuatan

tanpa mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada kekuatan;

(b) meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau menitik

beratkan pada kecepatan; (c) meningkatkan kedua-duanya sekaligus,

kekuatan dan kecepatan dilatih secara simultan (Jessen, Schultz dan

Bangertes, 1984 : 17).

Latihan

kombinasi antara

kekuatan dan kecepatan merupakan latihan

untuk meningkatkan daya ledak. Latihan tersebut memberikan pengaruh

yang lebih baik terhadap nilai dinamis jika dibandingkan dengan latihan

kekuatan saja. Adapun dalam mengembangkan daya ledak, beban

latihan tidak boleh terlalu berat sehingga gerakan yang dilakukan dapat

berlangsung cepat dan frekuensinya banyak (Pyke, 1980:75 ).

Sekarang, cobalah kalian menganalisis konsep penyusunan program

yang berkaitan dengan peningkatan daya ledak melalui aktivitas belajar

berikut ini.

a.

Buatlah kelompok dengan jumlah 5-6 orang.

b.

Buatlah program latihan untuk meningkatkan

daya ledak dengan

menggunakan aktivitas latihan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan

daya ledak (

power

) atau aktivitas latihan lain yang kalian suka dan

butuhkan.

110

Kelas XII SMA

c.

Diskusikanlah beberapa

pertanyaan berikut ini: bentuk latihan daya

ledak apa yang paling efektif?, bagaimana menggabungkan latihan

kekuatan otot dan kecepatan agar terjadi peningkatan daya ledak?,

buatlah bentuk-bentuk latihan beban untuk meningkatkan daya

ledak?, dan pertanyaan lain yang dikemukakan gurumu.

d.

Jawablah pertanyaan-perta

nyaan tersebut sambil kalian melakukan

latihan untuk meningkatkan daya ledak sesuai dengan program yang

sudah disusun bersama kelompokmu.

e.

Lakukanlah latihan

daya ledak dengan menerapkan nilai kerjasama,

disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran.

f.

Presentasikanlah program

dan hasil latihan daya ledak kelompokmu

di depan kelas.

D.

Mengevaluasi Derajat Kebugaran Jasmani Terkait

K

eterampilan

1.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat Kecepatan

a.

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

b.

Tentukanlah

petugas pengukur waktu/pencatat hasil, pemberangkatan

dan testi atau orang yang akan dites.

c.

Dengan petunjuk

gurumu, persiapkanlah beberapa alat dan fasilitas

sebagai berikut: lintasan lurus/rata, tidak licin, mempunyai lintasan

lanjutan, berjarak 60 meter, bendera start, peluit, tiang pancang,

stopwatch, serbuk kapur, formulir TKJI, dan alat tulis

d.

Lakukanlah pengukuran tes lari 60 meter

, dengan cara sebagai

berikut:

1)

Sikap permulaaan: peserta berdiri dibelakang garis start

2)

Gerakan:

a).

Pada aba-aba

“SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri,

siap untuk lari.

b).

Pada aba-

aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju

garis finish

3)

Lari masih

bisa diulang apabila peserta: mencuri start, tidak

melewati garis finish, terganggu oleh pelari lainnya, jatuh/

terpeleset.

4)

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat

sampai pelari melintasi garis Finish.

5)

Pencatat hasil:

a).

Hasil yang dicatat adalah

waktu yang dicapai oleh pelari

untuk menempuh jarak 60 meter dalam satuan detik.

b).

Waktu dicatat satu angka dibelakang koma

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

111

Gambar 5.14. Tes lari 60 meter

c).

Catatlah hasil

tes lari 60 meter temanmu yang menjadi testi

sesuai dengan ketentuan penghitungan hasilnya.

d).

Lakukan tes

lari 60 meter tersebut secara bergantian sehingga

semua siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi petugas

dan testi.

e).

Lakukan kegiatan tersebut dengan menerapkan

nilai

kerjasama, tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

2.

Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat

K

elincahan

e.

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

a.

Tentukanlah

petugas pengamat waktu, pencatat hasil, dan testi atau

orang yang akan dites.

b.

Dengan petunjuk

gurumu, persiapkanlah beberapa alat dan fasilitas

sebagai berikut: kapur,

stopwatch

, peluit,

cone

/bangku.

c.

Lakukanlah pengukuran tes kelincahan

dengan loncat-loncat

Hexagon dan lari zig-zag, dengan cara sebagai berikut:

1)

Tes Loncat-loncat

Hexagon

:

a).

Testi berdiri di tengah menghadap sisi 6.

b).

Mulai dengan melompat dengan kedua kaki bersama

an ke

sisi 1 dan segera kembali ketengah.

c).

Kemudian segera melomp

at ke sisi 2, kembali ke tengah,

melompat ke sisi 3, kembali ke tengah dan seterusnya.

d).

Selama melakukan

latihan badan terus menghadap ke depan

(ke sisi 6).

e).

Perhatikan gambar 5.15

112

Kelas XII SMA

Gambar 5.15. Loncat-loncat Hexagon

2)

Lari Zig Zag

a).

Testi berdiri di belakang garis tes yang sudah disediakan.

b).

Testi

memperhatikan penjelaskan yang dijelaskan testor

mengenai gerak yang harus dilakukan.

c).

Apabila testor meniup

peluit testi bersiap dan berlari zig

zag memutari

cone

dengan alur seperti huruf Z tapi tidak

terputus-putus.

d).

Perhatikan gambar 5.16.

Gambar 5.16. Lari Zig-zag

d.

Catatlah hasil tes kelincahan

(loncat

hexagon

dan lari zig-zag)

temanmu yang menjadi testi sesuai dengan ketentuan penghitungan

hasilnya.

e.

Lakukan tes kelincahan tersebut secara ber

gantian sehingga semua

siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi petugas dan testi.

f.

Lakukan kegiatan

tersebut sambil menerapkan nilai kerjasama,

tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

113

3.

Aktivitas belajar untuk Mengevaluasi Derajat Daya

L

edak

a.

Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).

b.

Tentukanlah

petugas pengamat waktu, pencatat hasil, dan testi atau

orang yang akan dites.

c.

Dengan petunjuk

gurumu, persiapkanlah beberapa alat dan fasilitas

sebagai berikut: Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30

x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara

lantai dengan angka nol (0) pada papan tes adalah 150 cm, Serbuk

kapur, Alat penghapus papan tulis, dan Alat tulis.

d.

Lakukanlah pengukuran

tes Loncat Tegak (

vertical jump

), dengan

cara sebagai berikut:

1)

Sikap permulaan

a).

Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/

magnesium karbonat.

b).

Peserta berdiri tegak dekat

dinding, kaki rapat, papan skala

berada pada sisi kanan/kiri badan peserta. Angkat tangan

yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan

pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.

Gambar 5.17. Sikap Permulaan Loncat Tegak

2)

Gerakan

a).

Peserta mengambil awalan

dengan sikap menekukkan lutut

dan kedua lengan diayun ke belakang Kemudian peserta

meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan

tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas.

b).

Lakukan tes ini

sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau

boleh diselingi peserta lain.

114

Kelas XII SMA

Gambar 5.18. Gerakan Loncat Tegak

c).

Pencatatan hasil:

(1).

Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak.

(2).

Ketiga selisih hasil tes dicatat.

(3).

Masukkan hasil selisih yang paling besar.

e.

Catatlah hasil

loncat tegak temanmu yang menjadi testi sesuai dengan

ketentuan penghitungan hasilnya.

f.

Lakukan tes daya

ledak tenaga eksplosif tersebut secara bergantian

sehingga semua siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi

petugas dan testi.

g.

Lakukan kegiatan

tersebut sambil menerapkan nilai kerjasama,

tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.

E.

Ringkasan

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan

tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik

yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari)

tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan). Faktor-faktor yang

mempengaruhi Kebugaran Jasmani: genetik (keturunan), umur, jenis

kelamin, kegiatan fisik, dan kebiasaan merokok. Kebugaran jasmani

terdiri atas komponen yang terkait dengan kesehatan dan keterampilan.

Komponen kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan yang dipelajari

dalam pelajaran ini adalah daya tahan jantung-paru-peredaran darah,

kekuatan dan ketahanan otot, kelenturan/kelentukan, dan komposisi

tubuh. Komponen kebugaran jasmani terkait dengan keterampilan yang

dipelajari dalam pelajaran ini adalah kecepatan, kelincahan, dan daya ledak.

Komponen-komponen tersebut harus dapat ditingkatkan kemampuannya

Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

115

melalui program latihan yang baik dengan mengikuti prinsip-prinsip

latihan setiap komponen. Semua komponen akan dapat meningkat

apabila kalian berlatih dengan penuh tanggungjawab, disiplin, dan

kejujuran. Untuk melihat peningkatan komponen-komponen kebugaran

jasmani tersebut, kalian harus dapat mengevaluasi setiap komponen yang

dilatihkan. Setiap komponen memiliki alat evaluasi tersendiri.

F.

Penilaian

1.

Penilaian Pengetahuan

Agar kalian paham dan mengerti tentang konsep penyusunan program

peningkatan dan mengevaluasi derajat kebugaran jasmani. Lakukanlah

kegiatan di bawah ini di rumah:

a.

Susunlah sebuah program latihan diri sendiri untuk meningkatkan

kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan.

b.

Lakukanlah program latihan

yang telah dibuat secara teratur dengan

disertai disiplin dan tanggungjawab serta nilai kejujuran.

c.

Setelah kalian

melakukan program latihan tersebut selama kurang

lebih 2 bulan, lakukan evaluasi terhadap komponen-komponen

kebugaran jasmani yang kalian latih dengan menggunakan alat

evaluasi yang ada dalam buku ini.

d.

Analisislah hasil

evaluasi kebugaran jasmanimu sendiri dan

diskusikan dengan temanmu di kelas

e.

Kumpulkanlah program dan hasil latihanmu ke guru.

f.

Kalian dapat

melakukan kegiatan tersebut dengan berkelompok

ataupun secara individual.

2.

Penilaian Keterampilan

Keterampilan kalian dalam menyusun program peningkatan dan

mengevaluasi derajat kebugaran jasmani dinilai melalui tabel berikut ini.

NO NAMA SISWA

GERAKAN

SERANGAN

GERAKAN

BERTAHAN

GERAKAN

JATUHAN

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

...

...............

116

Kelas XII SMA

Skor :

4= Penampilan Baik

3= Penampilan Cukup

2= Penampilan Kurang

1= Penampilan Kurang Sekali

3.

Penilaian Sikap

Berikanlah penilaian sikap terhadap dirimu sendiri dan teman selama

pembelajaran menyusun program peningkatan dan mengevaluasi derajat

kebugaran jasmani. Kalian dapat menggunakan format penilaian sebagai

berikut:

No Nama Siswa

Aspek Sikap Yang Dinilai

Kerjasama

Toleransi

Sportivitas

Disiplin

Tanggung

jawab

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1.

2.

dst

Berikan tanda cek (√) pada kolom setiap kali kamu dan temanmu

menunjukkan atau menampilkan sikap yang diharapkan. Tiap sikap

yang dicek (√) dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4 dengan

kriteria sebagai berikut:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang